2. Islam adalah agama yang berhubungan langsung dengan
jiwa dan keyakinan secara mutlak. Dalam hubungannya
dengan ini, Islam memberikan ruang yang khusus dan
lebar kepada para pemeluknya supaya bisa lebih banyak
mencari dan mempelajari hakikat keberagamaan, bahkan
hakikat akan hidup dengan Islam itu sendiri.
Aqidah lahir dari sebuah persenyawaan yang tersistem
antara keyakinan ketuhanan yang satu (Tauhid) dengan
tata cara keagamaan yang bersumber dari asalnya yaitu
Alquran.
3. Aqidah : asal kata dari ‘uqud yang punya arti ikatan, tali, atau
buhul.
4. dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul
4.
5. A. SifatWajib, Mustahil, dan Jaiz
bagi Allah
Sifat wajib adalah sifat yang harus
ada pada Dzat Allah SWT sebagai
kesempurnaan
bagi-Nya. Sifat-sifat wajib Allah
tidak dapat diserupakan dengan
sifat-sifat makhluk-
Nya maka sifat Allah wajib
diyakini dengan akal (wajib aqli)
dan didasarkan kepada Al
Qur’an dan hadits Nabi saw.
(wajib naqli).
7. Dikelompokkan Menjadi 4 :
b. Sifat Salbiyah adalah sifat
yang hanya dimiliki oleh Allah,
sedangkan makhluk tidak
memilikinya. Sifat ini terdapat
dalam lima sifat Allah, yaitu
qidam, baqa, mukhalafatu
lil hawaditsi, qiyamuhu
binafsihi, dan wahdaniyah.
8. 1) ‘Adam artinya tidak ada
2) Huduts artinya baru atau
permulaan
3) Fana artinya binasa atau rusak
4) Mumatsalatu lil Hawaditsi
artinya menyerupai yang baru
5) Ihtiyaju li ghairihi artinya
membutuhkan sesuatu selain
dirinya
6) Ta’adud artinya berbilang
lebih dari satu
7) ‘Ajzun artinya lemah
8) Karahah artinya terpaksa
9) Jahlun artinya bodoh
10) Mautun artinya mati
11) Shamamun artinya tuli
12) ‘Umyun artinya buta
13) Bukmun artinya bisu
14) ‘Ajizan artinya Mahalemah
15) Mukrahan artinya Maha
terpaksa
16) Jahilan artinya Mahabodoh
17) Mayyitan artinya Mahamati
18) Ashamma artinya Mahatuli
19) A’ma artinya Mahabuta
20) Abkama artinya Mahabisu
9.
10.
11. B. Kerasulan Nabi Muhammad
SAW
Membahas tentang kerasulan dimasa kini kita mesti
memahami konteks dan tekstual di masa lalu, setelah terakhir
Allah mengutus Muhammad Bin Abdullah menjadi rasul dan
sekaligus nabi yang terakhir. Karena kalau dibahas
pemahaman rasul secara bahasa dan istilah, jika tidak
memahami konteksnya secara menyeluruh maka akan didapati
pemahaman yang mungkin saja menyimpang dari yang
seharusnya. Ada dua hadits yang akan kita bahas sehubungan
dengan kerasulan ini,
12. Al-Ahzab : 40
40. Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki
di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan
adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
13. انّ الرسالة والنبوّة قد انقطعت فلأ رسول بعدي ولأنبيّ ولكنّ
المبشرات رؤيا الرجل المسلم وهي جزء من احزاءالنبوة
(احمد حكم ترمذى عن انّس(
“Sesungguhnya kerasulan dan kenabian itu telah putus, maka
tidak ada rosul dan nabi sesudahku. Tapi ada pembawa berita
gembira yaitu pemimpin laki-laki muslim dan ia menjadi
bagian dari kenabian” (Ahmad Hakim Tarmidzi dari Annas)
14. من انا؟ فقالو انت رسولالله عليك
السلأم, فقالانا محمّد بن عبدالله بن عبدالمطلّب. انّالله خلق الخلق ثمّ
جعلهم في قتين فجعلني في خيرهم فرقة. ثمّ جعلهم قبا ئل فجعلني في
خيرهم قبيلة. ثمّ جعلهم بيوتا فجعلني في خيرهم بيتا وحيرهم نفسا
(ترمذي في كتب المناكب(
“Siapakah aku? Sahabat menjawab: engkau Rosulullah, Semoga keselamatan
atasmu. Aku adalah Muhammad Bin Abdullah Bin Abdul Muthallib, sesungguhnya
Allah menciptakan makhluk kemudian Dia menjadikan mereka dua kelompok, lalu
menjadikan aku didalam kelompok terbaik, kemudian Dia menjadikan mereka beberapa
kabilah, kemudian menjadikan aku didalam kabilah terbaik. Kemudian Dia menjadikan
mereka beberapa rumah, yang aku menjadi penghuni rumah terbaik dan paling baik
juga jiwanya” (Tirmidzi, Kitab Manaqib)
15.
16.
17. “bila seorang bidadari surga muncul di bumi niscaya dia
memenuhi antara langit dan bumi dengan bau semerbak dan
menyinari diantara keduanya. Dan sunguh mahkota yang
dikepalanya itu lebih baik daripada dunia dan isinya” (H.R
Bukhari)
Dari Abu Hurairah Radhiallahu’anhu, ia berkata: diantara para
sahabat ada yang bertanya: ‘Wahai Rasulullah, apakah kami
akan bertemu dengan istri kami kelak di surga?’. Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam menjawab: “Seorang lelaki dalam
sehari akan bertemu (baca:berjima’) dengan 100 bidadari”
[HR. Al Bazzar dalam Musnad-nya, Abu Nu’aim dalam
Shifatul Jannah, Ath Thabrani dalam As Shaghir]
18. 21. Dan mereka semuanya (di padang Mahsyar) akan berkumpul
menghadap ke hadirat Allah, lalu berkatalah orang-orang yang lemah
kepada orang-orang yang sombong: "Sesungguhnya kami dahulu adalah
pengikut-pengikutmu, maka dapatkah kamu menghindarkan daripada
kami azab Allah (walaupun) sedikit saja? Mereka menjawab:
"Seandainya Allah memberi petunjuk kepada kami, niscaya kami dapat
memberi petunjuk kepadamu. Sama saja bagi kita, apakah kita mengeluh
ataukah bersabar. Sekali-kali kita tidak mempunyai tempat untuk
melarikan diri." (Q.S Ibrahim:21)
19.
20. Keadaan di Padang Mahsyar
“Manusia dikumpulkan pada hari kiamat dalam keadaan
tanpa alas kaki, telanjang, dan belum disunat, Aisyah berkata,
wahai Rosulullah semua perempuan dan laki-laki sebagian
melihat sebagian yang lain. Nabi menjawab, iya Aisyah,
permasalahan pada hari itu lebih dahsyat daripada sebagian
melihat kepada sebagian yang lain” (Bukhari-Muslim) dari
Aisyah RA.
21. Maka Allah-lah sebaik-baik tempat
Perlindungan
30. Di tempat itu (padang Mahsyar), tiap-tiap diri merasakan
pembalasan dari apa yang telah dikerjakannya dahulu dan mereka
dikembalikan kepada Allah Pelindung mereka yang sebenarnya dan
lenyaplah dari mereka apa yang mereka ada-adakan. (Q.S Yunus:30).
22. Pengetahuan yang baik tentang hal-hal yang berhubungan
dengan aqidah akan membawa dampak yang baik kepada
pemahaman tentang segala hal yang berhubungan dengan
perintah dan larangan yang sudah ditentukan oleh Allah
kepada manusia. Karena semakin difahami, aqidah akan
semakin memberikan kekuatan dalam diri setiap muslim
untuk menjadikan Islam sebagai sarana untuk mencapai
tujuan dalam kehidupan ini.
23. DAFTAR PUSTAKA
Al-Ashqolani,Al-Hafidz Ibnu Hajar . Bulughul Maram Min Adillatil
Ahkam
Faiz Almath, Muhammad, 1100 HaditsTerpilih (SinarAjaran
Muhammad), Gema Insani Press, Surabaya
Fuad Abdul Baqi, Muhammad, Al-lu’lu’Wa Marjan, terj. Salim
Bahreisy, Bina Ilmu, Surabaya, 1996
Hs. Fakhrudin , Irfan Fakhrudin, Pilihan Sabda Rosul, Bumi Aksara,
Jakarta, 1996
http://hadith.al-islam.com/bayan/Tree.asp?Lang=IND