Millennial Leadership & Transformasi Budaya di Pemprov DKI
1.
2. Dadang Solihin is the Deputy Governor of DKI for Culture and Tourism. He hold a
Doctor of Government Science from Unpad and an MA in Economics from the
University of Colorado at Denver, USA.
Starting his career from Bappenas since early 1988, he has been a Director for more
than 7 years. And the President of the University of Darma Persada Jakarta for
2015-2018.
This Bachelor of Development Economics from FE Unpar is the best participant of
Diklatpim II 2010 LAN RI and the best participant in the PPRA 2013 Lemhannas RI.
He was awarded the Prize of Wibawa Seroja Nugraha.
Since 2016 he has held the position of one of the Chairpersons of the Indonesian
Student Regiment Alumni Association (IARMI). And in early 2019 he was elected as
Chairman of the DKI Regional Research Council for the period 2018-2022.
In August 2019 he graduated as the Best Participant in the Senior Planner Training
Class of XI from LPEM-FEB University of Indonesia. And in 2020 he was entrusted
to hold the position of Secretary General of the Association of Lemhannas Alumni
(IKAL) DKI Jakarta Commissariat.
dadang-solihin.blogspot.com 2
3. M A T E R I
dadang-solihin.blogspot.com 3
BASIC LEADERSHIP
TRANSFORMASI BUDAYA
MILLENNIAL LEADERSHIP IN A VUCA WORLD
Pergub DKI No. 27/2015 tentang Budaya
Kerja pada Pemprov DKI Jakarta
4
5. HARD SKILLS
01
02
Yaitu penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan
keterampilan teknis yang berhubungan dengan
bidang ilmunya.
Contoh: Insinyur mesin seharusnya menguasai
ilmu dan teknik permesinan, Dokter harus
mumpuni bidang ilmu kedokteran, Pemain sepak
bola mempunyai ketrampilan teknik menggiring
bola
Setiap profesi dituntut mempunyai hardskill
yang khusus, tetapi softskills bisa merupakan
kemampuan yang harus dimiliki di setiap profesi.
dadang-solihin.blogspot.com 5
6. SOFT SKILLS
01
02
INTERPERSONAL SKILLS. Ketrampilan seseorang
dalam berhubungan dengan orang lain.
INTRA-PERSONAL SKILLS. Ketrampilan
seseorang dalam mengatur dirinya sendiri
Yang mampu mengembangkan unjuk
kerja secara maksimal.
dadang-solihin.blogspot.com 6
8. T R A N S F O R M A S I B U DAYA
01 LEARNING HOW TO LEARN
Mempelajari, memahami, menghayati dan
melaksanakan paradigma baru
02 LEARNING HOW TO UNLEARN
Mengevaluasi, mengendapkan, meninggalkan paradigma yang
tidak sesuai dengan kekinian.
03 LEARNING HOW TO RELEARN
Menggali, menemukan dan mendayagunakan kearifan lama.
dadang-solihin.blogspot.com 8
9. Gejala Transformasi di Indonesia
dadang-solihin.blogspot.com 9
Toko Fisik Online Market Place
Ojek dan Taksi Konvensional GO-Jek, Grab, Uber, dll.
Saat ini beberapa jenis model bisnis
dan pekerjaan di Indonesia sudah
terkena dampak dari arus era
digitalisasi
• Toko konvensional yang ada sudah
mulai tergantikan dengan model
bisnis online marketplace.
• Taksi atau Ojek Tradisional
posisinya sudah mulai tergeserkan
dengan moda-moda berbasis
online
• Distance Learning dari mulai TK sd
Perti
10. Wajah Kegiatan Ekonomi Dunia saat Ini
dadang-solihin.blogspot.com 10
Smart
Manufacturing
Smart City
e-Education e-Government
Online Health Services
Cloud Collaborative
Sharing economy
Marketplace
Smart Appliances
Saat ini berbagai macam kebutuhan
manusia telah banyak menerapkan
dukungan internet dan dunia digital
sebagai wahana interaksi dan transaksi
11. Era Baru Industrilisasi Digital
dadang-solihin.blogspot.com 11
Ancaman:
- Secara global era digitalisasi akan menghilangkan sekitar 1 – 1,5 miliar
pekerjaan sepanjang tahun 2015-2025 karena digantikannya posisi manusia
dengan mesin otomatis (Gerd Leonhard, Futurist);
- Diestimasi bahwa di masa yang akan datang, 65% murid sekolah dasar di
dunia akan bekerja pada pekerjaan yang belum pernah ada di hari ini (U.S.
Department of Labor report).
Peluang:
- Era digitalisasi berpotensi memberikan peningkatan net tenaga kerja hingga
2.1 juta pekerjaan baru pada tahun 2025
- Terdapat potensi pengurangan emisi karbon kira-kira 26 miliar metrik ton
dari tiga industri: elektronik (15,8 miliar), logistik (9,9 miliar) dan otomotif
(540 miliar) dari tahun 2015-2025 (World Economic Forum).
12. Skill di Industri Masa Depan
dadang-solihin.blogspot.com 12
Sumber: The Future of Jobs Report, World Economic Forum, definisi skill berdasarkan O*NET Content Model, US Department of Labor & Bureau of Labor Statistics
Complex Problem Solving
Kemampuan untuk memecahkan masalah yang asing dan belum
diketahui solusinya di dalam dunia nyata.
Skills
Scale of Skill
Demand in 2020
(Share of jobs requiring skills family as part of their core skill set, %)
Social Skill
Kemampuan untuk melakukan koordinasi, negosiasi, persuasi,
mentoring, kepekaan dalam memberikan bantuan hingga emotional
intelligence
Process Skill
Kemampuan terdiri dari: active listening, logical thinking, dan
monitoring self and the others
System Skill
Kemampuan untuk dapat melakukan judgement dan keputusan
dengan pertimbangan cost-benefit serta kemampuan untuk
mengetahui bagaimana sebuah sistem dibuat dan dijalankan
Cognitive Abilities
Skill yang terdiri dari antara lain: Cognitive Flexibility, Creativity,
Logical Reasoning, Problem Sensitivity, Mathematical Reasoning,
dan Visualization .
13. Bagaimana Merespon Masa Depan?
dadang-solihin.blogspot.com 13
1. Komitmen peningkatan investasi di
pengembangan digital skills
2. Selalu mencoba dan menerapkan prototype
teknologi terbaru, Learning by doing!
3. Menggali bentuk kolaborasi baru bagi model
sertifikasi atau pendidikan dalam ranah
peningkatan digital skill
4. Dilakukannya kolaborasi antara dunia industri,
akademisi, dan masyarakat untuk
mengidentifikasi permintaan dan ketersediaan
skill bagi era digital di masa depan
5. Menyusun kurikulum pendidikan yang telah
memasukan materi terkait human-digital skills
15. • Istilah ini pertama kali digunakan pada tahun 1987 dalam
menjelaskan teori kepemimpinan Warren Bennis dan Burt
Nanus.
• Pada 2002 US Army War College memperkenalkan
konsep VUCA untuk menggambarkan dunia multilateral
yang lebih tidak stabil, tidak pasti, kompleks, dan ambigu
yang dirasakan sebagai akibat dari berakhirnya Perang
Dingin.
• VUCA adalah keadaan yang penuh gejolak (Volatility),
tidak pasti (Uncertainty), rumit (Complexity), dan serba
kabur (Ambiguity).
dadang-solihin.blogspot.com 15
APA ITU V.U.C.A?
16. • Dalam guncangan VUCA, ada
satu yang tidak tergantikan
KEPEMIMPINAN.
• Peran pemimpin pada semua
tingkat jabatan menjadi signifikan
untuk bersiasat mengendalikan
dunia yang tunggang langgang
ini.
dadang-solihin.blogspot.com 16
LEADERSHIP IN A VUCA WORLD
17. • Sang pemimpin harus memiliki tiga
kompetensi guna sukses berselancar
dalam gelombang VUCA.
1. Visi.
- Keadaan yang penuh gejolak
(volatility) hanya bisa
diredam apabila pemimpin
memiliki visi yang jelas dan
sederhana untuk diwujudkan.
dadang-solihin.blogspot.com 17
KOMPETENSI PEMIMPIN VUCA
18. 2. Inovasi.
– Revolusi teknologi informasi membuat sesuatu menjadi tidak pasti
(uncertainty) dan serba kabur (ambiguity).
– Kekuatan bisnis masa lalu, dimana harus tepat dalam perencanaan dan
peramalan (forecasting) mengalami degradasi.
– Yang sudah direncanakan dengan baik dan diramalkan berbasis pada
data-data yang sahih, bisa sekejap menjadi berantakan manakala
muncul bisnis sejenis dengan platform berbeda yang jauh lebih murah
dan mudah diakses konsumen.
– Tugas pemimpin untuk mengantisipasi dengan satu kata kunci: inovasi.
3. Lincah bergerak dimulai dari pemimpin tertingginya sampai ke lapisan
paling bawah. Lincah adalah strategi yang sangat ampuh untuk menjawab
kerumitan (complexity) dalam bisnis.
dadang-solihin.blogspot.com 18
KOMPETENSI PEMIMPIN VUCA
19. V.U.C.A Kompetensi Pemimpin
Gejolak (Volatility) Visi
Tidak Pasti (Uncertainty) Inovasi
Rumit (Complexity) Lincah bergerak
Serba Kabur (Ambiguity) Inovasi
dadang-solihin.blogspot.com 19
KOMPETENSI PEMIMPIN VUCA
20. Pergub DKI No. 27/2015
tentang Budaya Kerja pada Pemprov DKI Jakarta
dadang-solihin.blogspot.com 20
NILAI DEFINISI PEDOMAN PERILAKU INDIKATOR PERILAKU
Komitmen
Melayani
Memberikan pelayanan
dengan kebutuhan dan
keinginan pelanggan pada
saat ini dan masa datang,
baik secara eksternal
maupun internal organisasi
sehingga tercipta kepuasan
dan kepercayaan pelanggan.
Responsif • Melayani masyarakat sesuai standar pelayanan
minimum (SPM) dan SOP yang berlaku.
• Memberikan saran/rekomendasi yang sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
• Aktif melakukan dialog dengan masyarakat.
• Terampil dalam menanggapi kebutuhan masyarakat.
• Sigap dalam melayani masyarakat.
Senyum, Sapa,
Sopan dan Santun
• Menyapa rekan kerja atau masyarakat di lift/ruangan
kerja/ruang rapat dan ruang publik lainnya,
• Selalu menjaga sopan santun,
• Selalu bersikap ramah, dengan menerapkan 3S
(Senyum, Sapa dan Salam).
Peduli • Menciptakan kepercayaan publik pada masyarakat
(public trust)
• Tidak mempersulit pelayanan
• Menatap lawan bicara dengan sopan.
4
21. NILAI DEFINISI PEDOMAN PERILAKU INDIKATOR PERILAKU
lntegritas Bertindak dan bersikap
sesuai dengan nilai-nilai, etika
dan kode etik yang berlaku
dengan menjadikan dirinya
sebagai panutan melalui
tindakan nyata, termasuk di
dalamnya berani
mempertahankan nilai-nilai
yang disepakati dalam situasi
apapun.
Jujur, etis, dan dapat
dipercaya
• Melakukan perjalanan dinas/workshop sesuai dengan durasi
kebutuhan organisasi
• Berani menyampaikan pendapat bila terjadi hal yang menyimpang
aturan
• Mengikuti kode etik profesi
• Jujur dalam menggunakan dan mengelola sumber daya di dalam
lingkup atau otoritasnya.
Tidak melakukan pungli
dan korupsi
• Tidak mengutip/meminta diluar tarif yang berlaku,
• Tidak memperkaya diri sendiri maupun orang lain,
• Tidak menerima hadiah/gratifikasi dari masyarakat.
Menghindari benturan
kepentingan
• Melakukan proses pengadaan barang/jasa sesuai prosedur,
• Mengutamakan kepentingan organisasi dan masyarakat di atas
kepentingan pribadi/golongan.
Taat Tunduk dan patuh terhadap
segala ketentuan dalam
mengelola tugas dan
kewenangan sesuai dengan
beban kerja atau tanggung
jawab yang diberikan.
Disiplin • Menggunakan seragam dengan atributnya sesuai ketentuan,
• Masuk dan pulang kerja tepat waktu,
• Mematuhi seluruh norma/etika yang berlaku di tiap unit kerja,
• Memulai rapat/kegiatan dengan tepat waktu,
• Menjadi contoh/ketauladanan yang positif.
Mengutamakan
kepentingan organisasi
• Berani menyarripaikan pendapat untuk melakukan perubahan
positif,
• Menunjukkan komitmen terhadap keputusan bersama dan
implementasinya.
Mengambil keputusan
sesuai lingkup
kewenangan
• Membuat keputusan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi,
• Melakukan koordinasi dengan pihak terkait dalam pengambilan
keputusan.
dadang-solihin.blogspot.com 21
22. NILAI DEFINISI PEDOMAN PERILAKU INDIKATOR PERILAKU
Akuntabel Dorongan yang mendasari
seseorang untuk bekerja
dengan cerdas, ikhlas dan
tuntas, serta bersemangat
untuk senantiasa melakukan
inovasi yang dibutuhkan
untuk perbaikan atau
meningkatkan kualitas
pekerjaan.
Bekerja cerdas,
ikhlas dan tuntas
• Membuat perencanaan kerja yang obyektif,
• Transparan dalam membuat Laporan Pertanggungjawaban (LPJ)
kegiatan,
• Melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala.
lnovatif • Mempelajari keterampilan, pengetahuan serta informasi baru yang
dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja.
• Aktif berkomunil‹asi antar unit kerja untuk membuat inovasi proses
bisnis organisasi,
• Kreatif dalam pemanfaatan sistem informasi untuk meningkatkan
efektivitas proses kerja.
Berbagi
Pengetahuan dan
bersinergi
• Meningkatkan pengetahuan dari berbagai media informasi dan
diskusi baik formal/informal melalui tatap muka atau secara
virtual/online,
• Menghargai dan menerima masukan, pendapat dan gagasan dari
orang Iain
• Menjalin hubungan kerjasama yang harmonis baik secara internal
maupun antar SKPD/UKPD.
dadang-solihin.blogspot.com 22