Future Competency: Trend Pelayanan Publik sebagai Asumsi Dasar
Harapan terhadap Birokrasi dan ASN
Fakta: Konstruksi Tempat Kerja
Relasi SDM dan Pelayanan Publik
Urgently Required: ASN Berkompeten
General Public Servants Competency (9)
Future Competency untuk ASN
Menyiapkan Future Competency (3)
Kepemimpinan dan Kemampuan Pelayanan Publik
Membangun Kapabilitas Pelayanan Publik
Framework Kompetensi dan Public Value (OECD)
Competency & Public Value Framework
A Future-Ready Public Workforce
Penutup
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Future Competency bagi ASN Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jawa Timur.pptx
1. Future Competency
bagi ASN
Jusuf Irianto
Universitas Airlangga
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jawa Timur
Webinar ASN Belajar Seri 3. Surabaya, 25 Januari 2024
2. Agenda
1. Future Competency: Trend Pelayanan Publik sebagai Asumsi Dasar
2. Harapan terhadap Birokrasi dan ASN
3. Fakta: Konstruksi Tempat Kerja
4. Relasi SDM dan Pelayanan Publik
5. Urgently Required: ASN Berkompeten
6. General Public Servants Competency (9)
7. Future Competency untuk ASN
8. Menyiapkan Future Competency (3)
9. Kepemimpinan dan Kemampuan Pelayanan Publik
10. Membangun Kapabilitas Pelayanan Publik
11. Framework Kompetensi dan Public Value (OECD)
12. Competency & Public Value Framework
13. A Future-Ready Public Workforce
14. Penutup
4. Harapan terhadap Birokrasi
& ASN
▪ Iklim birokrasi memuaskan ASN sehingga bisa
memperoleh (menarik, mempertahankan &
mengembangkan) SDM bertalenta terbaik
mampu:
✔Memanfaatkan teknologi & inovasi
✔Responsif terhadap perubahan
✔Mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang
✔Agile mengatasi masalah
✔Menemukan solusi inovatif
🡪 Transformasi sektor publik berbasis-SDM
5. Fakta: Konstruksi Tempat Kerja
Berubah
▪ Konstruksi tempat kerja masa depan unpredictable
o Perubahan: Teknologi, Kebijakan 🡪 disrupsi terhadap
kepuasan SDM
▪ Dell Technology
o 85% SDM melakukan pekerjaan baru – belum pernah ada
o SDM harus perform impresif 🡪 kompetitif – kolaboratif
▪ World Economy Forum (WEF)
o > 50% pekerjaan 2030 butuh SDM berliterasi tinggi
teknologi digital
o Menguasai platform digital: solusi masalah & value creation
▪ Literasi digital rendah 🡪 kalah bersaing
o Mendapatkan pekerjaan – memanfaatkan peluang jalur
karir
▪ Butuh kompetensi baru! .... Future competency
6. idheap.ch
6
RELASI SDM DAN PELAYANAN PUBLIK
Public Value
Citizens
Outcomes
HRM Practices
PSD
Practices
INNOVATION
CAPABILITIES
Knowledge
capturing, creating
& sharing
Innovation
supported
leadership
Innovation
oriented
culture
Knowledge
Management
Sense
making
Citizen
involvement
Collaborative &
digital work
Open Innovation
culture
Flexible work
design
Organizational
commitment to
innovation
Improving Service
Creating of new Service
Policy Making & Organizational Strategy Focus on Innovation
7. Urgently Required: ASN Berkompeten
▪ General Public Servants Competencies
▪ Future Competencies
8. Present: General Public Servant Competencies
1. Augmented Working
2. Sustainable Working
3. Critical Thinking & Analysis
4. Data Skills
5. Virtual Collaborative Working
Platforms
6. Creative Thinking
7. Emotional Intelligence
8. Lifelong Learning
9. Leadership Skill
9. 1. Augmented Working
▪ Revolusi Industri: model baru
oAI dan otomatisasi
▪ Augmented Working (Peningkatan
Pekerjaan)
oPengembangan kompetensi (skill, ability)
dalam konteks AI & otomatisasi
▪ Pembelajaran intensif
oAI untuk otomatisasi kegiatan rutin
oKonsentrasi peran SDM yang lebih kompleks
▪ Human-centered Oriented (berpusat pada
manusia)
• AI & Otomatisasi bersifat “komplementer”
10. 2. Sustainable Working
▪ Kerja Berkelanjutan
▪ Mencapai target ramah lingkungan terhindar bencana iklim
oEfisiensi sumber daya
oMinimalisasi limbah, daur ulang
oSumber energi ramah lingkungan, reduksi polusi & emisi karbon
▪ Peran dan tanggung jawab SDM
oMampu bekerja lebih bersih dan ramah lingkungan
11. 3. Critical Thinking and Analysis
▪ Kompetensi yang tetap penting di masa depan
▪ Big Data 🡪 mampu memilah (bernilai atau menyesatkan)
▪ Analisis + berfikir kritis
oPenalaran kritis: menentukan informasi bernilai – harus diabaikan
oAnalisis: mampu menilai opini-fakta, palsu-nyata, subjektif-objektif
▪ Bebas otomatisasi
▪ Contoh: AI tak mampu menentukan berita palsu atau nyata
▪ Kompetensi yang akan terus berharga
12. 4. Data Skills (Keterampilan Data)
▪ Most pivotal competency
▪ Setiap keputusan dalam pekerjaan berbasis data
▪ Data terus diproduksi kian beragam & volume lebih besar
▪ Data memengaruhi peran dan tanggung jawab SDM
▪ Terampil Data
oPaham Asal informasi
oPaham Alat untuk Analisis Informasi
oPaham Aturan/Regulasi 🡪 mampu kerja dengan data secara adil dan etis
▪ Belajar cara kerja arus informasi 🡪 bekerja lebih efisien & efektif
13. 5. Virtual Collaborative Working Platforms
▪ Perubahan cara bekerja
oHilang rutinitas kerja – Kerja di semua tempat dan waktu
oCara kerja online dan jarak jauh: kerja tim + kolaborasi
▪ Long distance collaboration skill
oSkill berbeda
oPertemuan di ruang rapat diganti cara baru
▪ Kerja secara virtual reality
▪ Peran SDM sebagai team player
oMampu menyatukan diri dalam kelompok
14. 6. Creative Thinking
▪ Menemukan cara baru bekerja lebih efektif
▪ Memecahkan masalah secara imajinatif
▪ Membayangkan bekerja dapat diubah lebih baik
▪ Tak tergantikan oleh AI
▪ Perubahan akibat transformasi digital
oLingkungan kerja menghadapi situasi baru
▪ Mampu berpikir “out of the box” mengembangkan solusi inovatif
15. 7. Emotional Intelligence
▪ Bukan merupakan ciri kepribadian
▪ A set of competency yang dapat diasah dan dikembangkan
▪ Respons emosional memengaruhi kemampuan dan cara bekerja
▪ Mempertimbangkan pikiran dan perasaan: tak dapat ditiru AI
oMengembangkan empati
oMampu mengambil posisi orang lain
oMelihat dunia dari sudut pandang orang lain
16. 8. Lifelong Learning
▪ Belajar sepanjang hayat dikandung badan
▪ Tidak ada “pekerjaan seumur hidup”
▪ Transformasi digital
• Alat atau teknologi kerja mutakhir
▪ Peran AI untuk tugas rutin
• SDM melaksanakan tugas baru di luar kebiasaan
• Konsisten belajar dan mengikuti perkembangan
▪ Mampu menerima pengetahuan baru
▪ Menggunakan pengetahuan untuk:
• Mengembangkan kompetensi baru
• Muncul bidang baru: jenis pekerjaan dan peluang baru
17. 9. Leadership Skill
▪ Menginspirasi pihak lain: tak dapat dilakukan AI
▪ Kepemimpinan yang baik
oMampu identifikasi kekuatan – kelemahan: menghasilkan yang terbaik dalam
diri seseorang
▪ Terampil memimpin dibangun di atas banyak keterampilan lain
oPemecahan masalah, kecerdasan emosional, kreativitas
oTujuan: membimbing orang lain menuju kesuksesan bersama
▪ Bersama tumbuh dan berkembang
▪ Mutu kepemimpinan 🡪 sangat berharga dan selalu dihargai
18. Future Competency untuk ASN
https://www.oecd.org/gov/pem/public-sector-leadership-implementation/pem-skills/
▪ Kompetensi ASN berkembang sesuai perubahan
▪ Pengetahuan substantif tentang kebijakan: landasan kompetensi
• Kompetensi tradisional (analisis kebijakan dan desain layanan)
• Kompetensi moderen (terampil teknis: digital, data, dan inovasi)
▪ Kompetensi perilaku dan analitis transversal
• Siap menghadapi berbagai tantangan
• Kompetensi kognitif, sosial, emosional: belajar, beradaptasi & mengelola
ambiguitas
▪ Kombinasi expertise & technical skills
• ASN mampu belajar dengan cepat
• ASN mampu beradaptasi seiring berkembangnya misi dan konteks pelayanan
19. Menyiapkan Future Competency
OECD menyiapkan future competency melalui:
▪ Embedding Digital Skills
▪ Reinforcing cognitive, social and emotional skills and leadership
▪ Developing Global Competence
▪ ASN melek digital, data, dan teknologi untuk melayani masyarakat
20. Embedding Digital Skills
▪ Semua PNS paham digital, data, & teknologi untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat 🡪 Menanamkan Digital Skills sebagai
Keterampilan Dasar
▪ Investasi spesialisasi digital:
• Profesi TI, desain, manajemen, pakar kebijakan 🡪 Kolaborasi Tim Multidisiplin
(Diversity)
• Redesain layanan digital
21. Reinforcing Cognitive, Social & Emotional
Skills & Leadership
▪ Memperkuat skills kepemimpinan kognitif, sosial, & emosional
▪ Skills kognitif: dasar pembelajaran, pemikiran kreatif-kritis, & solusi
masalah
▪ Skills sosial dan emosional:
• Empati, relasi, mengelola dinamika kelompok, akuntabilitas
✔Empati: berpikir menggunakan cara pandang orang lain
• Jiwa kepemimpinan berbasis diversity dan multidisiplin
22. Developing Global Competence
▪ Tantangan sektor publik: lintas batas dan global
▪ PNS harus sadar kegiatan, praktik dan proses berkonteks internasional
▪ Skills yang relevan:
• Mampu mengantisipasi + manajemen risiko & mengatasi dampak global
terhadap kondisi domestik
• Mampu memengaruhi “panggung” internasional
23. Kepemimpinan & Kemampuan Pelayanan
Publik
▪ Menerjemahkan visi menjadi layanan bernilai bagi masyarakat
melalui:
1. Perpaduan kompetensi, managerial skills & specific expertise
• Mencerminkan perubahan sifat pekerjaan dalam pelayanan publik
2. Mereviuw dan memperbarui kompetensi secara priodik
• Menyeimbangkan perubahan dan kebutuhan masyarakat
3. Menyelaraskan proses MSDM dengan kebutuhan kompetensi
24. Membangun Kapabilitas Pelayanan Publik
▪ Attract & retain ASN berkompeten
• Bersaing dengan perusahaan/entitas lain di labour market
▪ Rekrut, pilih, & promosikan ASN: terbuka dan merit-based processes
• Menjamin fair & equal treatment
▪ Kembangkan kompetensi: kreasi learning culture & environment
▪ Nilai (Assess), hargai, dan rekognisi kinerja, talenta & inisiatif
25. Framework Kompetensi dan Public Value
(OECD)
▪ Kreasi Public Value melalui:
1. Policy development
2. Service delivery directly to and with citizens
3. Commissioned delivery through contracted suppliers
4. Delivery through collaborative partnerships and networks
▪ Sejumlah skills berbeda, komplementer, & overlapping
1. Professional: pengetahuan substantif (contoh: legislasi)
2. Strategic: penerapan skill jangka panjang & perspektif holistik
3. Innovation: skills bersifat dinamis, berubah sepanjang waktu, menciptakan
new ways untuk public value
28. Penutup
▪ Kondisi masa depan bersifat unpredictable
▪ Pengembangan future competencies ASN sebagai strategi
menghadapi masa depan yang sudah ada di depan pintu rumah kita
▪ ASN Berkompeten mampu memberi manfaat bernilai bagi
masyarakat (public value)