bagaimana menurunkan CP menjadi TP dan ATP, dan bagaimana membreak down CP menjadi TP , lalu menyusun menjadi ATP dan Modul ajar. Hal ini dilakukan untuk memudahkan para guru dalam menerapkan kurikulum merdeka. CP sebagai capaian pembelajaran yang harus dikuasi di akhir fase, terdiri dari Konten, Kompetensi dan Variasi. Dapat di analisis, dan ditentukan tujuan dan indikator pembelajarannya.
bagaimana menurunkan CP menjadi TP dan ATP, dan bagaimana membreak down CP menjadi TP , lalu menyusun menjadi ATP dan Modul ajar. Hal ini dilakukan untuk memudahkan para guru dalam menerapkan kurikulum merdeka. CP sebagai capaian pembelajaran yang harus dikuasi di akhir fase, terdiri dari Konten, Kompetensi dan Variasi. Dapat di analisis, dan ditentukan tujuan dan indikator pembelajarannya.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
1. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN/SKL
DI SEKOLAH DASAR
(analisis CP dan Pojek Penguatam Profil Pelajar
Pancasila (P5) )
Oleh: Ristam
SD NEGERI NGALIYAN 01
2. DELAPAN STANDAR PENDIDIKAN
IN PUT
1. ST. PENGELOLAAN
2. ST. PEMBIAYAAN
3. ST. SARPRAS
4. ST. GTK
PROSES
5. ST. ISI
6. ST. PROSES
7. ST.
PENILAIAN
OUT PUT
8. SKL
1. Permendikbud no 19 tahun 2007
2. Permendikbud no 69 tahun 2009
3. Permendikbud no 24 Tahun 2007
4. Permendikbud no 6 Tahun 2007
5. Permendikbudristek no 7 tahun 2022
6. Permendikbudristek no 16 tahun 2022
7. Permendikbudristek no 21 tahun 2022
8. Permendikbudristek no 5 tahun 2022
REGULASI
KURI
KULUM
3. I. Konsep Kurikulum Merdeka
Struktur kurikulum
di Kurikulum
Merdeka didasari
tiga hal
Berbasis
kompetensi
Pembelajaran yang
fleksibel
Karakter Pancasila
4. Prinsip Pengembangan
Struktur Kurikulum Merdeka
• Struktur kurikulum minimum ditetapkan oleh pemerintah pusat.
• Namun, satuan pendidikan bisa mengembangkan program dan kegiatan
tambahan sesuai dengan visi, misi, dan sumber daya yang tersedia.
•Struktur
Minimum
• Kurikulum memberi kemerdekaan pada satuan pendidikan dan guru untuk
merancang proses dan materi pembelajaran yang relevan dan kontekstual.
Otonomi
• Perubahan dari kurikulum sebelumnya dibuat seminimal mungkin, namun tetap
signifikan.
• Tujuan, arah perubahan, dan rancangannya dibuat jelas sehingga mudah
dipahami sekolah dan pemangku kepentingan.
Sederhana
• Pengembangan kurikulum dan perangkat ajar adalah hasil kolaborasi puluhan
institusi, di antaranya Kementerian Agama, universitas, sekolah, dan lembaga
pendidikan lainnya.
Gotong Royong
5. Karakteristik Utama Kurikulum Merdeka
Pertama, pembelajaran diarahkan berbasis projek untuk mengembangkan
skills dan karakter peserta didik, sesuai profil pelajar Pancasila.
Kedua, fokus Kurikulum Merdeka tertuju kepada materi esensial agar
waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar,
seperti literasi dan numerasi.
Ketiga, Kurikulum Merdeka memberikan fleksibilitas untuk guru dalam
pembelajaran yang terdiferensiasi, sesuai dengan kemampuan peserta didik.
Pembelajaran juga bisa disesuaikan dengan konteks dan muatan lokal.
7. 1. Kerangka
Dasar
• Rancangan landasan utama
Kurikulum Merdeka:
• Tujuan Sistem Pendidikan Nasional
dan Standar Nasional Pendidikan.
• Mengembangkan profil pelajar
Pancasila pada peserta didik.
a. Kurikulum Merdeka:
• Rancangan landasan utama
Kurikulum 2013:
• tujuan Sistem Pendidikan Nasional
dan Standar Nasional Pendidikan.
b. Kurikulum 2013:
8. 2. Kompetensi yang
Dituju
a. Kurikulum Merdeka:
• Capaian pembelajaran yang disusun per fase.
• Capaian Pembelajaran dinyatakan dalam paragraf yang
merangkaikan pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk
mencapai, menguatkan, dan meningkatkan kompetensi.
• Fase SD/sederajat terdiri dari:
• Fase A (setara kelas I dan II SD);
• Fase B (setara kelas III dan IV SD);
• Fase C (Setara kelas V dan VI SD).
b. Kurikulum 2013:
• Kompetensi Dasar (KD) yang berupa lingkup dan urutan
(scope & sequence) dikelompokkan pada 4 Kompetensi Inti
(KI), yaitu Sikap Spiritual, Sikap Sosial, Pengetahuan,
Keterampilan.
• KD dinyatakan dalam poin-poin dan diurutkan untuk
mencapai KI yang diorganisasikan per-tahun.
• KD pada KI 1 (Sikap Spiritual) dan KI 2 (Sikap Sosial) hanya
ada di pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, serta
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
9. 3.
Struktur
Kurikulum
a. Kurikulum
Merdeka:
a. Struktur kurikulum dibagi menjadi 2 kegiatan
pembelajaran utama, yaitu:
•(1) pembelajaran reguler atau rutin yang merupakan
kegiatan intrakurikuler; dan
•(2) projek penguatan profil pelajar Pancasila. Jam
Pelajaran (JP) diatur per tahun.
b. Satuan pendidikan dapat mengatur alokasi
waktu pembelajaran secara fleksibel untuk
mencapai JP yang ditetapkan.
c. Satuan pendidikan dapat menggunakan
pendekatan pengorganisasian pembelajaran
berbasis mata pelajaran, tematik, atau
terintegrasi.
d. Mata pelajaran IPAS (Ilmu Pengetahuan
Alam dan Sosial) merupakan perpaduan IPA
dan IPS.
e. Bahasa Inggris menjadi mata pelajaran
tergantung kesiapan satuan pendidikan.
f. Satuan pendidikan atau peserta didik dapat
memilih sekurang-kurangnya satu dari empat
mata pelajaran Seni dan Budaya: Seni Musik,
b. Kurikulum 2013:
a.a. Jam Pelajaran (JP) diatur per
minggu.
b. Satuan pendidikan mengatur
alokasi waktu pembelajaran secara
rutin setiap minggu dalam setiap
semester, sehingga pada setiap
semester peserta didik akan
mendapatkan nilai hasil belajar
setiap mata pelajaran.
c. Satuan pendidikan diarahkan
menggunakan pendekatan
pengorganisasian pembelajaran
berbasis tematik integratif.
10.
11.
12.
13. 4. Pembelajaran
Menguatkan pembelajaran terdiferensiasi
sesuai tahap capaian peserta didik.
Paduan antara pembelajaran
intrakurikuler (sekitar 70-80% dari jam
pelajaran) dan kokurikuler melalui projek
penguatan profil pelajar Pancasila (sekitar
20-30% jam pelajaran).
a.
Kurikul
Merdek
Pendekatan pembelajaran menggunakan
satu pendekatan yaitu pendekatan
saintifik untuk semua mata pelajaran.
Umumnya, pembelajaran terfokus hanya pada
intrakurikuler (tatap muka).
Untuk kokurikuler dialokasikan beban belajar
maksimum 50% di luar jam tatap muka, tetapi tidak
diwajibkan dalam bentuk kegiatan yang direncanakan
secara khusus, sehingga pada umumnya diserahkan
kepada kreativitas guru pengampu.
b.
Kurikulum
2013:
14. Rencana Pembelajaran (RP)
1 RP Lingkup Satuan Pendidikan
2 RP Linkup Kelas
ATP
(ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN)
MA & MP
(modul ajar, Modul projek)
15. LANGKAH MENYUSUN
RPP/MODUL AJAR
CP
Di analisis
TP
(Tujuan Pembelajaran)
menyusun
ATP
menyusun
Alur Tujuan
Pembelajaran
Menyusun
MODUL AJAR
Capaian
Pembelajaran
Kompetensi,
Konten (lingkup
materi)
variasi
Kompetensi
Indikator
CP
Konten
yaitu kompetensi yang
diharapkan dapat dicapai oleh
siswa di akhir fase.
adalah rangkaian tujuan
pembelajaran yang tersusun secara
sistematis dan logis di dalam fase
secara utuh
Kemampuan yang dapat didemonstrasikan oleh
peserta didik
Ileng inti / Konsep utama yg perlu dipahami
di akhir pembelajaran
Ketrampilan berfikir yg perlu dikuasai peserta
didik
19. FASE A
FASE B
FASE C
• Menganalisis informasi berupa fakta
• Menganalisis informasi berupa prosedur
• Mengidentifikasi ciri objek
• Mengidentifikasi urutan proses kejadian
• Menilai berbagai jenis teks informatif
secara lisan
• Menilai berbagai jenis teks fiksi
secara lisan
• Memahami ide pokok (gagasan) suatu
pesan yang dilisankan
• Memahami informasi dari media audio
• Memahami teks aural (yang
dibacakan/didengar)
• Memahami instruksi lisan yang
berkaitan tujuan berkomunikasi
• Memahami teks narasi yang
dibacakan atu dari media audio
• Bersikap menjadi pendengar yang
penuh perhatian
• Menunjukkan minat pada tuturan
yang didengar,dibacakan/didengar)
• Memahami pesan lisan dan
informasi dari media audio dan
teks aural
• Memahami instruksi lisan dan
percakapan
ANALISIS CP
20. Pelaksanaan Pembelajaran
Terdiferensiasi
Berdasarkan asesmen yang
dilakukan di awal pembelajaran,
peserta didik di kelas yang
sama dibagi menjadi dua atau
lebih kelompok menurut
capaian belajar mereka, dan
keduanya diajarkan oleh guru
yang sama atau disertai guru
pendamping/asisten.
Alternatif 2
02
Berdasarkan asesmen yang
dilakukan di awal pembelajaran,
pendidik mengajar seluruh
peserta didik di kelasnya
sesuai dengan hasil asesmen
tersebut. Untuk sebagian kecil
peserta didik yang belum siap,
pendidik memberikan
pendampingan setelah jam
pelajaran berakhir.
Alternatif 3
03
Berdasarkan asesmen yang dilakukan di
awal pembelajaran, peserta didik di kelas
yang sama dibagi menjadi dua atau lebih
kelompok menurut capaian belajar
mereka, dan keduanya diajarkan oleh guru
yang sama atau disertai guru
pendamping/asisten.
Selain itu, satuan pendidikan juga
menyelenggarakan program pelajaran
tambahan untuk peserta didik yang
belum siap untuk belajar sesuai dengan
fase di kelasnya.
Alternatif 1
01
21. Contoh
Diferensiasi Pembelajaran 1
Konten (materi yang akan diajarkan).
Bagi peserta didik yang memerlukan bimbingan dapat
mempelajari 3 (tiga) hal terpenting terkait materi, bagi
siswa yang cukup mahir dapat mempelajari keseluruhan
materi dan bagi peserta didik yang sudah sangat mahir
dapat diberikan pengayaan.
Proses (cara mengajarkan).
Proses pembelajaran dan bentuk pendampingan dapat
didiferensiasi sesuai kesiapan peserta didik, bagi siswa yang
membutuhkan bimbingan pendidik perlu mengajarkan secara
langsung, bagi peserta didik yang cukup mahir dapat diawali
dengan Modeling yang dikombinasi dengan kerja mandiri,
praktik, dan peninjauan ulang (review), bagi peserta didik
yang sangat mahir dapat diberikan beberapa pemantik untuk
tugas mandiri kepada peserta didik yang sangat mahir.
Produk (luaran atau performa
yang akan dihasilkan).
Diferensiasi pembelajaran juga dapat
dilakukan melalui produk yang
dihasilkan. Contohnya, bagi peserta
didik yang memerlukan bimbingan
bisa menjawab pertanyaan-
pertanyaan mengenai konten inti
materi, sedangkan bagi peserta didik
yang cukup mahir dapat membuat
presentasi yang menjelaskan
penyelesaian masalah sederhana, dan
bagi peserta yang sangat mahir bisa
membuat sebuah inovasi atau
menelaah permasalahan yang lebih
kompleks.
22. 5. Penilaian
b.
Kurikulum
2013:
Penilaian formatif dan sumatif oleh pendidik berfungsi
memantau kemajuan belajar, memantau hasil belajar, dan
mendeteksi kebutuhan perbaikan hasil belajar peserta didik
secara berkesinambungan.
Menguatkan pelaksanaan penilaian autentik pada setiap mata
pelajaran. Penilaian dibagi menjadi penilaian sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
a.
Kurikulum
Merdeka:
Penguatan pada asesmen formatif dan
penggunaan hasil asesmen untuk merancang
pembelajaran sesuai tahap capaian peserta
didik.
Menguatkan pelaksanaan penilaian
autentik terutama dalam projek penguatan
pelajar Pancasila.
Tidak ada pemisahan antara penilaian
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
23. Pada pembelajaran paradigma baru, pendidik diharapkan lebih berfokus pada asesmen formatif dibandingkan
sumatif dan menggunakan hasil asesmen formatif untuk perbaikan proses pembelajaran yang
berkelanjutan, sebagaimana ditunjukkan dalam gambar di bawah ini.
ASESMEN
24. Asesmen SEBAGAI Proses
Pembelajaran (Assessment AS
Learning)
Asesmen UNTUK Proses
Pembelajaran (Assessment
FOR Learning)
Asesmen PADA AKHIR Proses
Pembelajaran (Assessment OF
Learning)
• Asesmen untuk refleksi proses pembelajaran
• Berfungsi sebagai asesmen formatif
• Asesmen untuk perbaikan proses
pembelajaran
• Berfungsi sebagai asesmen formatif
• Asesmen untuk evaluasi pada akhir
proses pembelajaran
• Berfungsi sebagai asesmen sumatif
26. Bentuk Asesmen Formatif dan Sumatif
Contoh bentuk asesmen tidak tertulis
Diskusi kelas
• Mengembangkan kemampuan berkomunikasi murid
di depan publik dan mengemukakan pendapat.
• Melatih murid untuk belajar berdemokrasi,
mendengarkan dan menerima pendapat orang lain
yang mungkin berbeda dengannya, juga merespons
pendapat tersebut dengan cara yang sopan dan
simpatis.
Drama
• Mengembangkan kemampuan seni peran dan
berkomunikasi murid.
• Mendorong murid untuk melihat sebuah masalah
dari perspektif yang berbeda sehingga dapat
menumbuhkan jiwa empati dan berpikiran kritis
murid.
Produk
• Membuat model miniatur 3
dimensi (diorama), produk digital,
produk seni, dll.
• Mengembangkan kreativitas
• Menanamkan pengertian
mengenai sebuah peristiwa
Presentasi
• Mengembangkan
kemampuan berkomunikasi
• Mendorong murid untuk
memahami topik presentasi
dengan mendalam
Tes Lisan
• Kuis tanya jawab secara
lisan
• Mengonfirmasi pemahaman
murid
• Menerapkan umpan balik
27. Bentuk Asesmen Formatif dan Sumatif
Contoh bentuk asesmen tertulis
Refleksi
• Melatih murid untuk berperan aktif dalam
mengevaluasi pembelajaran mereka sendiri dan
memikirkan bagaimana cara mereka dapat
memperbaiki diri.
• Hasil refleksi ini dapat digunakan guru untuk melihat
sisi lain proses pembelajaran murid
Jurnal
• Melatih kemampuan murid untuk
mengorganisasi dan mengekspresikan
ide/pemikiran mereka dalam bentuk tulisan.
• Biasanya ditulis dengan bahasa yang kurang
formal sehingga memberikan murid kebebasan
berpikir kreatif.
• Menjadi alat untuk murid merefleksikan
perkembangan mereka secara
berkesinambungan.
Esai
• Mengasah keterampilan menulis
akademis murid, seperti
mengembangkan argumen,
menyajikan bukti, mencari sumber
terpercaya untuk mendukung
argumen, dan menggunakan
referensi dengan tepat.
• Mengembangkan cara berpikir kritis
dan daya analisis murid.
Poster
• Mendorong kemampuan
murid untuk mengeksplorasi
topik dan
mengkomunikasikan
pemahaman mereka dengan
cara semenarik mungkin
Tes Tertulis
• Kuis pilihan ganda
• Kuis pertanyaan
• Menerapkan umpan balik
30. PROFIL PELAJAR
PANCASILA
1. Bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan berakhlak mulia
2. berkebhinekaan global
3. gotong royong
4. Mandiri
5. bernalar kritis
6. Kreatif
DIMENSI
1. Gaya hidup berkelanjutan
2. Kearifan lokal
3. Bhineka tunggal ika
4. Berekayasa dan berteknologi
untuk membangun NKRI
5. Kewirausahaan
TEMA
di SD
Elemen Sub Elemen
BSKAP No 009/H/KR/2022
31. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Sumber: Panduan Pengembangan
Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila, Kemdikbudristek, 2022.
Konteks
projek profil
Ingat!!!
Perpres No 87 tahun
2017
TTG PPK di sekolah
33. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
MENDESAIN PROJEK
PENGUATAN PROFIL PELAJAR
PANCASILA
1. MERANCANG ALOKASI WAKTU PROJEK DAN DIMENSI
2. MEMBENTUK TIM FASILITASI
3. IDENTIFIKASI TAHAPAN
4. PEMILIHAN TEMA UMUM
5. MENENTUKAN TOPIK PROJEK P3
6. MERANCANG MODUL PROJEK P3
7. MENENTUKAN ASESMEN PROJEK P3
41. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
MEMBENTUK TIM FASILITASI
1. KEBIJAKAN SEKOLAH
2. SK DARI KEPALA SEKOLAH
3. KETERLIBATAN SEMUA WARGA
SEKOLAH
4. DUKUNGAN STEAK HOLDER
SEKOLAH
43. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
PILIHAN TEMA SD
1. GAYA HIDUP BERKELANJUTAN
2. KEARIFAN LOKAL
3. BHINNEKA TUNGGAL IKA
4. BEREKAYASA DAN BERTEKNOLOGI UNTUK
MEMBANGUN NKRI
5. KEWIRAUSAHAAN
48. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
KEARIFAN LOKAL (SEMESTER 1)
TOPIK
1. BATIK
PENGETAHUAN- OBSERVASI- PRAKTEK MENDESAIN
SEDERHANA- OUTINGCLASS KE RUMAH BATIK-PRAKTIK-
PAMERAN
2 WISATA KULINER
KESUKAAN- MEMETAKAN JENIS MAKANAN- MENDESAIN
/MERANCANG/ MERENCANAKAN-PRAKTEK COOKING CLASS
49. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
KEWIRAUSAHAAN ( EKONOMI KREATIF)
SEMESTER 2
1. WISATA KULINER
KESUKAAN- MEMETAKAN JENIS MAKANAN-
MENDESAIN /MERANCANG/ MERENCANAKAN-
PRAKTEK COOKING CLASS
2. MEMBUAT ANEKA MINUMAN
KESUKAAN- MEMETAKAN JENIS MINUMAN-
MENDESAIN /MERANCANG/ MERENCANAKAN-
PRAKTEK COOKING CLASS
57. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
1. Akhlak beragama. 2. Akhlak pribadi
3. Akhlak kepada manusi. 4. Akhlak
kepada alam. 5. Akhlak bernegara
.
Beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan Berakhlak mulia
1. Kolaborasi
2. Kepedulian
3. Berbagi
Bergotong Royong
1. Menghasilkan gagasan yang orisinal
2. Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal
3. Memiliki keluwesan berfikir dalam mencari
alternatif solusi permasalahan
Kreatif
1. Memperoleh dan memproses informasi
dan gagasan
2. Menganalisis dan mengevaluasi
penalaran dan prosedurnya
3. Refleksi pemikiran dan proses berfikir .
Bernalar Kritis
1. Mengenal dan menghargai budaya
2. Komunikasi dan interaksi antar
budaya
3. Refleksi dan tanggungjawab
terhadap pengalaman
berkebhinekaan
4. Berkeadilan sosial
Berkebhinekaan Global
DIMENSI DAN ELEMEN
PROFIL PELAJAR PANCASILA
Mandiri
1.
1. Pemahaman diri dan situasi yang dihadapi
2. Regulasi diri
58. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Sub Elemen: Akhlak Agama
Mengenal dan
Mencintai Tuhan Yang
Maha Esa
Memahami sifat-sifat
Tuhan utama lainnya
dan mengaitkan sifat-
sifat tersebut dengan
konsep dirinya dan
ciptaanNya
58
Pemahaman
Agama/Kepercayaan
Mengenal unsur-unsur
utama
agama/kepercayaan
(simbol-simbol
keagamaan dan sejarah
agama/ kepercayaan
Pelaksanaan Ritual
Ibadah
Terbiasa melaksanakan
ibadah wajib sesuai
dengan tuntunan
agama/kepercayaannya
LIHAT!!!! KEPUTUSAN---BSKAP No
009/H/KR/2022
59. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Sub Elemen: Akhlak Pribadi
Integritas
Membiasakan melakukan
refleksi tentang pentingnya
bersikap jujur dan berani
menyampaikan kebenaran
atau fakta
59
Merawat Diri Secara Fisik,
Mental, dan Spiritual
Mulai membiaskan diri untuk
disiplin, rapi, membersihkan dan
merawat tubuh, menjaga tingkah
laku dan perkataan dalam semua
aktivitas kesehariannya
60. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Sub Elemen: Akhlak Kepada Manusia
Mengutamakan persamaan dengan
orang lain dan menghargai perbedaan
Terbiasa mengidentifikasi hal-hal yang
sama dan berbeda yang dimiliki diri dan
temannya dalam berbagai hal serta
memberikan responsecara positif
60
Berempati kepada orang lain
Terbiasa memberikan apresiasi
di lingkungan sekolah dna
masyarakat
61. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Sub Elemen: Akhlak Kepada Alam
Memahami Keterhubungan Ekosistem
Bumi
Memahami keterhubungan antara satu
ciptaan dengan ciptaan Tuhan yang
Lainnya
61
Menjaga Lingkungan Alam
Sekitar
Terbiasa memahami tindakan-
tindakan yang ramah dan tidak
ramah lingkungan serta
membiasakan diri untuk
berperilaku ramah lingkungan
62. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Sub Elemen: Akhlak Bernegara
Melaksanakan Hak dan Kewajiban sebagai
Warga Negara Indonesia
Mengidentifikasi hak dan tanggungjawab orang-
orang di sekitarnya serta kaitannya dengan
keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa
62
63. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Sub Elemen: Mengenal dan Menghargai Budaya
Mendalami budaya dan
identitas budaya
63
Mengeksplorasi dan
membandingkan
pengetahuan budaya,
kepercayaan, serta
praktiknya
Menumbuhkan rasa
menghormati terhadap
keanekaragaman
budaya
Berkebhinekaan Global
64. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Sub Elemen: Komunikasi dan Interaksi Antar Budaya
Berkomunikasi antar
budaya
64
Mempertimbangkan dan
menumbuhkan berbagai
perspektif
Berkebhinekaan Global
65. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Sub Elemen: Refleksi dan Bertanggungjawab terhadap Pengalaman Kebhinekaan
Refleksi terhadap
pengalaman
kebhinekaan
65
Menghilangkan stereotip
dan prasangka
Menyelaraskan
perbedaan budaya
Berkebhinekaan Global
66. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Sub Elemen: Berkeadilan Sosial
Aktif membangun
masyarakat yang
inklusif, adil, dan
berkelanjutan
66
Berpartisipasi dalam
proses pengambilan
keputusan bersama
Memahami peran
individu dalam
demokrasi
Berkebhinekaan Global
67. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Sub Elemen: Kolaborasi
67
Kerjasama Saling ketergantungan positif
Bergotong Royong
Komunikasi untuk mencapai
tujuan bersama
Koordinasi sosial
68. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Tahapan Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila
1. Tujuan pelaksanaan proyek
2. Langkah kegiatan
3. Media pembelajaran,
4. Asesmen / penilaian
69. Komponen Dasar Penyusunan Modul yang Dibutuhkan
untuk Kelengkapan Pelaksanaan Pembelajaran
Cakupan Komponen dalam Penyusunan P5
A. Identitas Modul C. Aktivitas
1.Penulis 1. Alur aktivitas P5 secara Umum
2.Fase (Jadwal Kegiatan per/minggu)
3.Kelas 2. Penjelasan detail tahapan kegiata
4.Tema 3. Assesmen
5.Judul proyek
6.Alokasi waktu
B. Tujuan: D. Assesmen
1.Pemetaan dimensi (Sub judul) 1. Kemajuan Pelaksanaan
2.Elemen (Karekter umum P5) 2. Refleksi
3.sub elemen ( tujuan karakter pokok yang akan dicapai ) 3. Rapor Penilaian
72. Miskonsepsi terkait Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
❑ Tujuan pembelajarannya dirumuskan secara mandiri dengan hanya menyasar
pada level dimensi karakter profil pelajar Pancasila.
❑ Kegiatan integrasi dari berbagai mata pelajaran.
❑ Wajib menghasilkan sebuah produk dalam bentuk barang untuk dipamerkan
dalam galeri karya.
❑ Asesmen projek menyasar tema dan produk, bukan pada kompetensi sasaran.