2. PERTANYAAN REFLEKSI
Apakah selama ini anda merasa sbg pemimpin?
Selama ini bagaimana Yesus berperan dalam kepemimpinan anda?
Apakah pernah ada (satu saja:coba sharingkan) dlm pengalaman
kepemimpinan anda dimana terjadi perubahan2 yg berarti dlm
umat?
Apa tantangan & kesulitan kepemimpinan anda?
3. PENDAHULUAN
Perubahan adalah hukum alam, Heraclitus :
Pantharei: segala sesuatu mengalir, berubah!
Nothing is permanent but change (tak ada sesuatu
yg permanen kecuali perubahan itu sendiri/Tidak ada
yang tidak berubah selain perubahan itu sendiri.
John Fitzgerald Kennedy mengatakan: “Change is
the law of life those who look only the past or the
present are certain to miss the future”. Kita tidak
akan pernah mendekati kesempurnaan apabila kita
menolak perubahan.
Kebahagiaan hidup sangat tergantung bagaimana
kita menyingkapi perubahan.
4. PENDAHULUAN
Gereja adalah communio (persekutuan),
memiliki struktur2 tertentu, di antaranya
pemimpin & kepemimpinan.
Beberapa gaya kepemimpinan yg lasim:
otoriter, konsultasi, delegasi, partisipasi.
Kepemimpinan transformasional sbg
paradigma baru, relevan utk diterapkan
dlm rangka menghadapi pelbagai
perubahan dlm sekolah sbg komunitas
pembelajar.
5. PENGERTIAN KT
Kepemimpinan transformasional: sbg proses
di mana pemimpin & pengikutnya
bersama-sama saling meningkatkan &
mengembangkan moralitas & motivasi.
Kepemimpinan yg mampu mendefinisikan,
mengkomunikasikan, & mengartikulasikan
visi organisasi & bawahan menerima &
mengakui kredibilitas pemimpinnya.
Kepemimpinan oleh pemimpin/manajer utk
melampaui status quo & mencapai sasaran
organisasi secara baru.
6. DIMENSI KEPEMIMPIANAN
TRANSFORMASIONAL
A. Pengaruh Ideal (idealized influence):
Memiliki karisma, berprinsip, kepercayaan, komit &
konsekuen pd etika keputusan, memiliki visi &
sense of mission. Karakter: menjadi teladan.
Pemimpin yg dikagumi, dihormati & dipercayai. Ing
ngarso sung tulada.
B. Motivasi inspirasi (inspirational motivation):
Memiliki visi menarik, standar yg tinggi, optimistik &
antusiasme. Pencipta semangat kelompok &
mampu mengartikulasikan harapan atas kinerja.
7. C. Stimulasi Intelektual (intellectual stimulation):
Kemampuan mendorong, bawahan mampu
menyampaikan ide, penumbuhkembang ide kreatif,
pemecah masalah. Ing madya mangun karsa
D. Konsiderasi individu (individualized
consideration):
Memperlakukan orang lain sbg individu, perhatian
pd kebutuhan dan aspirasi bawahan. Mampu
mendengarkan, mendidik dan melatih bawahan.
DIMENSI KEPEMIMPIANAN
TRANSFORMASIONAL
8. KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL
YESUS KRISTUS
Gambaran Yesus sbg pemimpin
transformasional:
1. Pelayan : pelayanan, dukungan &
pemberdayaan
2. Gembala : kepedulian, keberanian
& tuntunan.
3. Pengurus : dapat dipercaya &
mampu mempertanggung-
jawabkan.
10. Ennoble (memaknai)
- Memberi atau menanamkan
makna & tujuan maupun cara
kerja;
- Menanamkan visi & misi.
Dengan cara: memberi alasan,
memotivasi, inovasi,
merumuskan visi, misi &
tujuan.
- Pemimpin & anggota
berinisiatif & proaktif
11. Enable (memampukan)
- Mendorong pengikut utk
mampu berdaya guna &
efektif.
- Menggunakan
pendekatan manusiawi
- Pengikut merasa
memiliki apa yg hrs
dibuat, tanpa merasa
diperintah
- Di lakukan dengan HATI
yg berbelas kasih.
12. Empower (memberdayakan)
- Membangkitkan kegairahan
- Membangun kepercayaan
- Menghasilkan tindakan
- Dengan komitmen yg tinggi
- Memberi kepercayaan
Untuk berkembang dan berdaya.
13. Encourage (mendorong)
- Mendorong utk membuahkan
hasil
- Kegairahan yg lebih besar
- Menghasilkan perubahan2 besar
secara terus-menerus
- Membeharui diri terus-menerus
- Menemukan potensi sendiri &
mendorong orang lain/pengikut
menemukan potensi mereka
15. 1. Beberapa keterampilan teknis
a. Komunikasi dalam Jemaat
• Apa saja yg perlu dikomunikasikan? Tujuan-tujuan,
misi, rencana & strategi, hasil yang dicapai dalam
kegiatan jemaat, prediksi-prediksi kejadian yg akan
terjadi, alasan2 diadakan kegiatan, bantuan yg
disediakan oleh/bagi jemaat, keinginan-keinginan
anda & jemaat.
• Bagaimana cara berkomunikasi? Sebanyak mungkin
komunikasi tatap muka, memilih orng yg benar2
dapat diajak berbicara mengenai rencana
pengembangan jemaat, mintalah pada jemaat dalam
hal apa mereka ingin mendapat informasi lebih
banyak tentang kebutuhan & masalah jemaat.
16. • Komunikator yg baik melakukan: melihat
perspektif menyeluruh tidak bagian-bagian,
rasional,mmakai bahasa sendiri, antusias, enerjik
& yakin pada topik yg dibicarakan,menggunakan
anekdot,cerita & imajinasi,menggunakan bahasa
sesuai dengan pendengar, berhenti berbicara
pada waktunya.
• Indikator komunikasi yg buruk / tidak berhasil:
gelisah & tegang, tidak peduli & tidak perhatian,
usaha semakin berkurang & melemah,keras
kepala & kurang kerja-sama, banyak
menuntut,sering absen & senang bertengkar.
17. b. Menangani konflik
• Anda harus mendiamkan bila: isu kecil dan
tidak berarti, tidak ada kesempatan untuk
menang, memenangkan masalah tapi
membuat masalah baru, ada orang lain yg
bisa menyelesaikan.
• Anda harus menyelesaikan dengan cara
halus/sopan bila: anda yang bersalah dan
perlu dipandang orang yang bertanggung-
jawab, isu lebih penting bagi orang lain
daripada anda, anda perlu orang lain untuk
membahas kerja-sama.
18. • Anda berkompromi bila: anda memerlukan
waktu untuk menyelesaikan masalah, anda
memerlukan pemecahan dalam waktu yang
sempit dan menekan, anda siap menghadapi
lawan yang seimbang yang memiliki tujuan
yang berlawanan. Posisi anda kuat tetapi tidak
cukup kuat untuk bertindak tegas.
19. • Anda harus mendominasi bila: ada keadaan
darurat, hal penting telah dilanggar, ada
pertikaian dan anda dalam posisi yang benar.
• Anda harus bekerja sama, bila: kedudukan
orang yang ada sangat penting untuk diajak
kompromi, anda perlu belajar dari orang lain,
untuk menyatukan titik pandang yang
berlainan, memperoleh kesepakatan semua
pihak, hubungan yg retak harus diperbaiki.
20. c. Mengatasi masalah jemaat
• Menghadapi anggota/jemaat yg suka bikin ribut &
merusak hubungan baik, pemimpin perlu:
memberikan contoh yg benar, menghentikan
masalah pd permulaan jika masalah itu potensial
menjadi masalah serius, mencoba sesuatu yg positif,
menghindarkan bias-bias emosi pribadi,
mendisiplinkan utk menghindarkan cemoohan &
hilangnya rasa hormat, bertindak sgera trhadap
keluhan, menjaga kepala tetap dingin.
• Bagaimana melakukan konseling pastoral (bimbingan
pengembangan iman): tujuan bukan menyelesaikan
masalah tapi memberi wawasan, tunjukkan bhwa
anda serius mendengarkan &peduli, berusaha utk
melihat sesuatu yg baik dlm diri anggota atau dlm
jemaat, tanyakan kesan & pendapat anggota/jemaat
atas tanggapan anda, yakinkan bhw anda menyimpan
semua pembicaraan, katakan bhw anda tetap
menghargai mereka. Temukan teks2 Kitab
Suci/ajaran Gereja yg berhubungan dgn masalah
21. d. Rapat (pertemuan)
• Sebelum rapat sebarkan tujuan & masukan yg dibutuhkan dari
partisipan, tetapkan batas waktu lamanya rapat, mulai pd waktunya,
batasi jumlah sasaran pd yg dpt dicapai dlm waktu yg tersedia, pakai
alat bantu/sarana/media jika dibutuhkan, kendalikan diskusi dgn
mencatat siapa yg harus berbicara & kapan.
• Buka rapat dengan menyebutkan sasaran-sasaran, bentuk dan
harapan-harapan, tunjuk seseorang untuk mencatat titik-titik penting
dan keputusan yang dicapai, beri kesempatana pengurus/pimpinan
lain untuk memimpin, dorong partisipasi & yakinkan bahwa kontribusi
tiap orang sangat penting, pastikan semua diskusi relevan pada
sasaran, mintalah kepada orang yang banyak bicara untuk
memperjelas maksud dan pendapat mereka langsung pada sasaran,
mencatat masukan-masukan yg tepat sasaran dengan cepat & tepat.
• Ambil keputusan secara tepat dan tegas (tanpa ragu-ragu; salah satu
cirri pemimpin mampu mengambil keputusan apapun resikonya),
keputusan hendaknya dapat diterima oleh mayoritas.
22. e. Berbicara di depan umum
• Memperkuat kesan penyajian dilakukan
dengan: buat ringkasan/garis besar, tekankan
kata-kata penting, gunakan kata-kata
sederhana, langsung dan positif, pakai
lelucon, analogi (perbandingan) dan humor
yang berkaitan, tetapkan waktu untuk
berbicara, perhatikan kecepatan berbicara,
jeda (antara) dan intonasi, pastikan
pendengar tahu apa yang anda harapkan.
• Penyajian memerlukan pendahuluan yang
kuat. Untuk masuk ke dalam permasalahan,
perlu dimunculkan: masalah menarik,
lelucon, anekdot, pertanyaan, pujian, sesuatu
yang menimbulkan keingintahuan, fokus
pada masalah, batasi pembicaraan/masalah,
23. 2. KEUTAMAAN PEMIMPIN JEMAAT
a. Visi : melihat semuanya secara luas dan
mendorong anggota tentang bagaimana
mereka harus menyesuaikan diri dengan
visi, berbagi dengan anggota tentang
kemungkinman baru di masa mendatang,
menyemangati & memotivasi yang lain
dengan visi tentang apa yang akan diraih,
mendorong anggota untuk memikirkan
cara untuk sampai ke sana (visi).
b. Realitas: Jangan terlalu muluk-muluk
akan tetapi sederhana yang mudah
dijangkau dan jemaat mampu, sesuai
dengan situasi (kebutuhan dan masalah).
24. c. Orang (manusia): yang dihadapi adalah
manusia sama dengan kita, sensitif, simpatik,
empati, peduli dan menanggapi kebutuhan
dan masalah jemaat, bangun rasa percaya &
menghormati.
d. Keberanian: Berinisiatif, mau bertanggung-
jawab & mengambil resiko, tidak
terbelenggu cara-cara lama atau ketakutan
akan kesalahan masa lalu, berani berdiri
seorang diri, bersedia menentang pendapat
umum demi kemajuan bersama, tetap
berusaha supaya tidak tercela, tidak puas
dengan hasil yang belum memadai.
25. e. Spiritualitas: Panggilan (dipercayai & diberi
tugas oleh Allah dan manusia), hidup rohani
yang mendalam (doa, ibadat, permenungan);
KASIH (1 Kor 13:4-8): sabar, murah hati, tidak
cemburu/iri, tidak memegahkan diri/sombong,
tak congkak, tak mementingkan diri, tak kasar,
tak menuntut kemauan sendiri, tidak mudah
marah/tersinggung, tak menaruh dendam,
tidak memperhatikan kesalahan orang, tidak
senang melihat kelaliman, bergembira bila
kebenaran menang, setia betapapun besar
pengorbanan, selalu mempercayai orang lain,
selalu membela orang lain, kasih tdk
berkesudahan. Selalu belajar dari Yesus: sbg
pelayan, gembala & pengurus.
26. f. Membina pengikut/anggota menjadi pemimpin: langkah-
langkah pengkaderan:
1) Pengikut melaksanakan petunjuk pemimpin;
2) Pengikut melaksanakan petunjuk dari pemimpin, tetapi
pemimpin meminta masukan dari pengikut;
3) Pemimpin menugaskan pengikut utk merancang &
melaksanakan sebuah proyek/kegiatan dgn masukan dari
pemimpin. Pemimpin menugaskan orang lain utk
dipimpin oleh pengikut;
4) Pengikut merancang &melaksanakan sebuah
proyek/kegiatan tanpa masukan dari pemimpin. Pengikut
menyarankan pd pemimpin yg hrs bekerja di bawah sang
pengikut dlm proyek/kegiatan. Pemimpin memeriksa
hasilnya bersama dgn pengikut;
5) Pengikut menyiapkan kelompok/regu/tim kerja sendiri
dan bekerja bebas dari pemimpin, kecuali member
masukan bila diperlukan dan pemeriksanaan.
27. Jadilah Saksi Kristus (JSK)
1. Sesudah dirimu dislamatkan, JSK
Cahaya hatimu jadi terang, JSK
Tujuan hidupmu jadi nyata, JSK
2. Setelah dirimu kautinggalkan,JSK
Kehidupan baru kau dapatkan, JSK
Api cinta Kristus kau kobarkan, JSK
3. Di saat hatimu jadi hampa, JSK
tiada hasratmu dalam karya, JSK
Tiada Harapan ‘kan berjuang,JSK
4. Bagi yg ditimpa azab duka, JSK
Bagi yg dilanda putusa asa, JSK
Bagi yg didera kegagalan
5. Jika cela malu dihatimu, JSK
Jika rasa cemas tak menentu, JSK
Jika beban jiwa tak tertanggung, JSK
6. Di mana tiada perhatian, JSK
Di mana tiada kejujuran, JSK
Di mana sahabat bermusuhan, JSK
7. Dalam memaafkan kawan lawan, JSK
Dalam menggagahkan persatuan, JSK
Dalam meluaskan kerja-sama, JSK
8. Dlm membangunkan masyarakat, JSK
Dlm meningkatkan nasib rakyat, JSK
Dlm membagikan sluruh smngat
J ADILAH SAKSI KRISTUS