SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
E N Z I M
Struktur Primer,
Sekunder, Tertier dan
Kuartener
Molekul sangat besar
BM 12.000 - jutaan
2
Enzim : Protein yang mempunyai kemampuan
katalitik
Enzim aktivitas katalitik rusak
Panas, asam kuat
Tripsin
Struktur primer
diperlukan untuk
aktivitas enzim
KLASIFIKASI ENZIM
Berdasarkan kesepakatan internasional (International Union
of Biochemistry), enzim dikelompokkan dengan nomor:
1. Oksidoreduktase: berfungsi mengoksidasi / mereduksi
substrat dengan memindahkan hidrogen atau elektron
2. Transferase: memindahkan gugus tertentu dari molekul
donor ke molekul akseptor
3. Hidrolase: memutus ikatan kovalen dalam substrat dengan
penambahan air
4. Liase: berfungsi dalam penambahan gugus ke ikatan
rangkap atau sebaliknya
5. Isomerase: berfungsi dalam pemindahan gugus dalam
molekul itu sendiri untuk menghasilkan isomernya
6. Ligase: berfungsi membentuk ikatan kovalen dengan
hidrolisis ATP
Sifat-sifat Enzim
 Dibutuhkan hanya dalam jumlah kecil
 Tidak mempunyai efek pada reaksi
termodinamika
 Selama reaksi tidak bertambah secara irreversibel
 Tidak mensuplai energi untuk reaksi kimia, maka
bukan penentu ketika terjadi reaksi
termodinamika eksergonik atau endergonik
 Tidak menentukan rasio produk dengan reaktan
dalam posisi equilibrium
 Enzim hanya meningkatkan kecepatan saat
reaksi kimia eksergonik terjadi
4
 Tidak seperti katalis anorganik, enzim mempunyai
spesifisitas tertentu terhadap reaktan, enzim dapat
mengikat (binding) sehingga suatu reaksi dapat
dikatalisis.
 Reaktan yang diikat oleh enzim disebut substrat
5
SISI AKTIF ENZIM
 Bagian enzim yang mengikat substrat, disebut juga
sisi katalitik
 Terletak pada permukaan enzim / dalam lekukan (cleft)
 Luasnya < 5% dari seluruh enzim
 Bentuk sisi aktif seperti substratnya (Emil Fischer)
 Merupakan bagian yang juga mengikat gugus prostetik
 Berbentuk 3 dimensi yang dibentuk oleh gugus dari
berbagai asam amino
 Berisi residu polar yang penting untuk pengikatan dan
katalisis, juga non-polar untuk memperkuat
pengikatannya
MOLEKUL ENZIM & SUBSTRAT
 Enzim dengan BM sedang (BM 100.000)  diameter 7
nm
 Molekul substrat (BM 250)  panjang 0,8 nm
BEBERAPA PENGERTIAN
 Kofaktor: senyawa / molekul baik organik maupun
anorganik yang dibutuhkan untuk aktivitas enzim
 Koenzim: kofaktor yang berupa senyawa organik
kompleks (koenzim berfungsi membawa gugus
berfungsi yang dipindahkan dalam reaksi
enzimatis)
 Gugus prostetik: koenzim yang mengikat erat
pada enzim
 Holoenzim: bentuk aktif enzim alami (kompleks
enzim-kofaktor)
 Apoenzim: protein yang tertinggal setelah
kofaktor dihilangkan
ISOENZIM = ISOZIM
Beberapa bentuk suatu enzim yang mengkatalis
reaksi yang sama yang mana mereka berbeda satu
dengan yang lain karena perbedaan komposisi dan
susunan asam aminonya, serta berbeda sifat-sifat
kinetiknya
Misalnya :
 Afinitas terhadap substrat
 Aktivitas maksimum
 Sifat pengaturannya
Isoenzim dapat digunakan untuk mengetahui
hubungan kekerabatan
ENZIM SEBAGAI BIOKATALIS
 Kecepatan reaksi S  P tergantung dari jumlah molekul S
yang masuk “transition state” tiap satuan molekul
 Dua macam cara untuk menaikkan kecepatan reaksi:
 Menaikkan suhu  suhu naik 10 °C kecepatan mjd 2 kali lipat
 Menambahkan katalisator  menurunkan tenaga aktivasi
MEKANISME ENZIM DALAM PERANNYA
SEBAGAI BIOKATALIS
 MENGARAHKAN KEDEKATAN DAN
ORIENTASI SUBSTRAT
 MENGHASILKAN REGANGAN DAN
PUNTIRAN TERHADAP IKATAN YANG PEKA
MELALUI INDUCED FIT
 REAKSI UMUM ASAM-BASA
 REAKSI KOVALEN
KEDEKATAN DAN ORIENTASI SUBSTRAT
KEDEKATAN DAN
ORIENTASI TIDAK
MENGUNTUNGKAN
KEDEKATAN
MENGUNTUNGKAN
ORIENTASI TIDAK
MENGUNTUNGKAN
KEDEKATAN DAN
ORIENTASI
MENGUNTUNGKAN
INDUCED FIT
SUBSTRAT
ENZIM
ENZIM
SUBSTRAT
INDUCED FIT
Tanpa Substrat Dengan Substrat
www.themegallery.com
 LOCK AND KEY  Fisher  Struktur enzim kaku(rigid)
E S
ES
E P
 kesesuaian bentuk
ruang antara E dan S 
reaksi enzimatis
 lemah untuk
menerangkan fenomena
inhibisi
 INDUCED-FIT  Koshland  Struktur enzim fleksibel
E +
ES S E*S
+
E P P
E*P E*S*
 bentuk ruang E dan S tidak perlu sesuai  reaksi enzimatis
 setelah terbentuk kompleks ES  enzim terinduksi  perubahan konformasi enzim (E*S)
 bentuk ruang E & S sesuai (E*S*)  reaksi enzimatis berlangsung  S berubah menjadi
P (bentuk ruangnya tidak sesuai)  P dilepas & enzim kembali ke konformasi semula
 dapat menerangkan fenomena inhibisi, tapi lemah untuk menerangkan kespesifikan reaksi
enzimatis  tidak semua molekul dapat menginduksi enzim
S
S
+ +
Model Reaksi Enzim
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI AKTIVITAS ENZIM
1. pH
2. Suhu
3. Konsentrasi enzim
4. Konsentrasi substrat
5. Kemurnian
6. Inhibitor
pH
 pH ekstrem (sangat tinggi / sangat rendah) 
aktivitas enzim hilang
Inaktivasi disebabkan tidak hanya denaturasi
juga perubahan muatan pada sisi aktif enzim
dan juga pada substrat  mengganggu reaksi
SUHU
 Baik reaksi enzimatis maupun non-enzimatis,
kenaikan suhu akan mempercepat reaksi
 Pada reaksi enzimatis, suhu tinggi enzim mengalami
denaturasi  aktivitas hilang
 Biasanya enzim tidak aktif di atas suhu 60 °C kecuali
enzim yang dihasilkan oleh bakteri termofilik (tetap
stabil pada 85 °C, bahkan di atasnya)
 Suhu rendah  laju inaktivasinya sangat lambat
sehingga dapat diabaikan.
KONSENTRASI ENZIM &
KONSENTRASI SUBSTRAT
 Konsentrasi enzim
 Makin tinggi konsentrasi enzim, reaksi makin cepat
 Jika konsentrasi substrat tetap, penambahan
konsentrasi enzim tidak akan mempercepat reaksi
karena substrat telah jenuh dengan enzim
 Konsentrasi substrat
 Makin tinggi konsentrasi substrat, reaksi makin cepat
 Jika konsentrasi enzim tetap, penambahan
konsentrasi substrat tidak akan mempercepat reaksi.
Kecepatan ini disebut kecepatan maksimum (Vmax)
KEMURNIAN ENZIM
 Satuan enzim dinyatakan sebagai unit
 Unit of enzyme activity :
Is defined as that amount which causes transformation
of 1.0 μmol (10-6 mol) of substrate per minute at 25 °C,
under optimal condition
 Makin murni enzim, enzim makin aktif. Kemurnian
diukur dengan aktivitas enzim spesifik
 Specific activity :
The number of enzyme unit per mg of protein
Mengukur kemurnian enzim, sehingga dalam proses
pemurnian harga ini naik terus dan mencapai maksimum
dan tetap pada saat enzim murni
INHIBITOR
 Dua macam inhibitor : irreversible dan
reversible
 Irreversible inhibitor : mengikat secara
kovalen dan permanen gugus berfungsi
pada molekul yang diperlukan untuk
katalisis  sehingga enzim tidak aktif
(contoh: diisopropil fluorofosfat = DFP,
iodoasetamida)
 Reversible inhibitor : ada 3macam inhibitor;
kompetitif, unkompetitif, dan nonkompetitif
REVERSIBLE INHIBITOR
 Inhibitor kompetitif
 Mengikat pada sisi aktif enzim
 Hanya dapat mengikat pada enzim bebas
 Berebut sisi aktif dengan substrat
 Mengurangi jumlah enzim yang akan
bergabung dengan substrat
 Tidak mengganggu kecepatan pemecahan
ES kompleks  produk
 Dapat diatasi dengan penambahan substrat
REVERSIBLE INHIBITOR
(lanjt.)
 Inhibitor unkompetitif
 Mengikat sisi lain selain sisi aktif
 Hanya dapat mengikat enzim-substrat
kompleks, tidak dapat mengikat enzim
bebas
 Mengganggu kecepatan pemecahan ES
kompleks  produk
 Penambahan substrat akan mempertinggi
penghambatan
REVERSIBLE INHIBITOR
(lanjt.)
 Inhibitor nonkompetitif
 Mengikat sisi lain selain sisi aktif
 Dapat mengikat baik enzim-substrat
kompleks maupun enzim bebas
 Mengikat ES kompleks  mengganggu
pembentukan produk
 Mengikat enzim bebas  mengganggu
pengikatan substrat ke enzim
REVERSIBLE INHIBITOR
(lanjt.)
Competitive Inhibition
Uncompetitive Inhibition Noncompetitive Inhibition
KINETIKA ENZIM
 Kinetika enzim menunjukkan adanya
kejenuhan (saturation)
 Michaelis-Menten (1913) membuat dasar
teori ini
 Syarat berlakunya hukum Michaelis-Menten
 Enzim dalam keadaan aktif
 pH dan suhu optimum
 Konsentrasi enzim tetap
Untuk mengetahui laju atau kecepatandiperlukan faktor [S] terhadap t
(diferensial turunan)
Kecepatan
awal
KonstantaMichaelis-Menten
(Konsentrasisubstrat pada saat enzimmencapai
setengah Vmaks)
Konsentrasi
substrat
Kecepatan
Maksimum
MICHAELIS-MENTEN PLOT
V : kecepatan
[S] : konsentrasi substrat
Vmax : kecepatan maksimum
Km : konstanta Michaelis-
Menten
E + S ES E + P
KONSTANTA MICHAELIS-MENTEN
Km: Konstanta Michelis-Menten
 Konsentrasi substrat dimana V = ½ Vmax
dan dinyatakan misalnya dalam mol/l
 Harga tetap pada kondisi yang sama
 Mengirakan afinitas (daya tempel) enzim
terhadap substrat. Makin besar Km makin
rendah afinitasnya, dan sebaliknya
 Dapat dipakai untuk menganalisis jenis
inhibitor
PLOT LINIER
Lineweaver-Burk membuat plot linier dengan
seperkecepatan vs seperkonsentrasi substrat,
sehingga :
V =
Vmax [S]
Km + [S]
V Vmax [S]
Km + [S]
=
1
=
1 Km + [S]
Vmax [S]
=
V
1 Km
Vmax
1
Vmax
+
[S]
1
Y = bx + a Sumbu X =
V
1
Sumbu Y =
[S]
1
LINEWEAVER-BURK PLOT
Slope =
1/V
1/[S]
1/Vmax
- 1/Km = intercept on X
= intercept on Y
Vmax
Km
MACAM PLOT LINIER
The three most common straight-line form:
 Lineweaver-Burk
 Eadie-Hofstee
 Hanes-Woolf
=
V
1 Km
Vmax
1
Vmax
+
[S]
1
V
1
vs
[S]
1
V vs
[S]
V
vs [S]
V
[S]
=
V - Km Vmax
+
[S]
V
=
V
[S] Km
Vmax
[S]
Vmax
+
=
V
[S] 1
Vmax
Km
Vmax
[S] +
atau
KEUNTUNGAN PLOT LINIER
 Vmax dan Km dapat ditentukan lebih teliti
 Dapat mengetahui adanya pengamatan
yang jelek / tidak benar
 Dapat memberikan informasi lebih jelas
tentang inhibitor enzim
ANALISIS INHIBITOR DENGAN PLOT
LINIER
Tanpa
Inhibitor
Dengan
Inhibitor
1/V
1/[S]
1/Vmax
ES
Ks
Ki
Kp
E + S E + P
I
+
EI
- 1/Km
Ki =
[ E ] [ I ]
[ EI ]
 Vmax tetap
 Km berubah
Kmapp Km
= 1 +
[ I ]
Ki
INHIBITOR KOMPETITIF
ANALISIS INHIBITOR DENGAN PLOT
LINIER (lanjt.)
1/V
1/[S]
1/Vmax
- 1/Km
Tanpa
Inhibitor
Dengan
Inhibitor
ES
Ks
Ki
Kp
E + S E + P
I
+
ESI
 Vmax berubah
 Km berubah
Vmaxi
Vmax
=
1 +
[ I ]
Ki
Kmapp
Km
=
1 +
[ I ]
Ki
INHIBITOR UNKOMPETITIF
ANALISIS INHIBITOR DENGAN PLOT
LINIER (lanjt.)
1/V
1/[S]
1/Vmax
- 1/Km
Tanpa
Inhibitor
Dengan
Inhibitor
ES
Ks
Ki
Kp
E + S E + P
I
+
EI + S
 Vmax berubah
 Km tetap
Vmaxi
Vmax
=
1 +
[ I ]
Ki
I
+
Ki
EIS
Ks
INHIBITOR NONKOMPETITIF
8. Enzyme.ppt

More Related Content

Similar to 8. Enzyme.ppt

Copy of p pt. materi ipa.1 enzim-2
Copy of p pt. materi ipa.1 enzim-2Copy of p pt. materi ipa.1 enzim-2
Copy of p pt. materi ipa.1 enzim-2Aisyah Fitri
 
Karakteristik enzim
Karakteristik enzimKarakteristik enzim
Karakteristik enzimrudysitorus
 
Materi Enzim( klasifikasi,karakteristik).pptx
Materi Enzim( klasifikasi,karakteristik).pptxMateri Enzim( klasifikasi,karakteristik).pptx
Materi Enzim( klasifikasi,karakteristik).pptxGrathiaMaharani
 
Enzim - Biokimia
Enzim - BiokimiaEnzim - Biokimia
Enzim - BiokimiaNinda Rizky
 
konsep aktivasi enzim dan cara kerja enzim
konsep aktivasi enzim dan cara kerja enzimkonsep aktivasi enzim dan cara kerja enzim
konsep aktivasi enzim dan cara kerja enzimradityaadiputra5
 
Enzim 1320676633-phpapp01-111107083832-phpapp01
Enzim 1320676633-phpapp01-111107083832-phpapp01Enzim 1320676633-phpapp01-111107083832-phpapp01
Enzim 1320676633-phpapp01-111107083832-phpapp01Ismail Ibrahim
 
2. ENZIM_DAN_KOENZIM_pptx.pptx
2. ENZIM_DAN_KOENZIM_pptx.pptx2. ENZIM_DAN_KOENZIM_pptx.pptx
2. ENZIM_DAN_KOENZIM_pptx.pptxranibenawa1
 
Enzim (Biokimia) STKIP Banjarmasin
Enzim (Biokimia) STKIP BanjarmasinEnzim (Biokimia) STKIP Banjarmasin
Enzim (Biokimia) STKIP BanjarmasinIkhsan Saputra
 
Bio Kimia Enzim
Bio Kimia EnzimBio Kimia Enzim
Bio Kimia EnzimDedi Kun
 
Kelompok 7 - Transformasi Biotik.pptx
Kelompok 7 - Transformasi Biotik.pptxKelompok 7 - Transformasi Biotik.pptx
Kelompok 7 - Transformasi Biotik.pptxDiva690935
 

Similar to 8. Enzyme.ppt (20)

Copy of p pt. materi ipa.1 enzim-2
Copy of p pt. materi ipa.1 enzim-2Copy of p pt. materi ipa.1 enzim-2
Copy of p pt. materi ipa.1 enzim-2
 
Enzim fix
Enzim fixEnzim fix
Enzim fix
 
Enzyme.pdf
Enzyme.pdfEnzyme.pdf
Enzyme.pdf
 
Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 
Karakteristik enzim
Karakteristik enzimKarakteristik enzim
Karakteristik enzim
 
Materi Enzim( klasifikasi,karakteristik).pptx
Materi Enzim( klasifikasi,karakteristik).pptxMateri Enzim( klasifikasi,karakteristik).pptx
Materi Enzim( klasifikasi,karakteristik).pptx
 
Enzim - Biokimia
Enzim - BiokimiaEnzim - Biokimia
Enzim - Biokimia
 
Enzim (Enzyme)
Enzim (Enzyme)Enzim (Enzyme)
Enzim (Enzyme)
 
konsep aktivasi enzim dan cara kerja enzim
konsep aktivasi enzim dan cara kerja enzimkonsep aktivasi enzim dan cara kerja enzim
konsep aktivasi enzim dan cara kerja enzim
 
enzim
enzim enzim
enzim
 
Enzim 1320676633-phpapp01-111107083832-phpapp01
Enzim 1320676633-phpapp01-111107083832-phpapp01Enzim 1320676633-phpapp01-111107083832-phpapp01
Enzim 1320676633-phpapp01-111107083832-phpapp01
 
2. ENZIM_DAN_KOENZIM_pptx.pptx
2. ENZIM_DAN_KOENZIM_pptx.pptx2. ENZIM_DAN_KOENZIM_pptx.pptx
2. ENZIM_DAN_KOENZIM_pptx.pptx
 
Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 
Enzim (Biokimia) STKIP Banjarmasin
Enzim (Biokimia) STKIP BanjarmasinEnzim (Biokimia) STKIP Banjarmasin
Enzim (Biokimia) STKIP Banjarmasin
 
Bio Kimia Enzim
Bio Kimia EnzimBio Kimia Enzim
Bio Kimia Enzim
 
Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 
Materi.pdf
Materi.pdfMateri.pdf
Materi.pdf
 
ENZIM.pptx
ENZIM.pptxENZIM.pptx
ENZIM.pptx
 
Kelompok 7 - Transformasi Biotik.pptx
Kelompok 7 - Transformasi Biotik.pptxKelompok 7 - Transformasi Biotik.pptx
Kelompok 7 - Transformasi Biotik.pptx
 
Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 

Recently uploaded

Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 

Recently uploaded (20)

Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 

8. Enzyme.ppt

  • 1. E N Z I M
  • 2. Struktur Primer, Sekunder, Tertier dan Kuartener Molekul sangat besar BM 12.000 - jutaan 2 Enzim : Protein yang mempunyai kemampuan katalitik Enzim aktivitas katalitik rusak Panas, asam kuat Tripsin Struktur primer diperlukan untuk aktivitas enzim
  • 3. KLASIFIKASI ENZIM Berdasarkan kesepakatan internasional (International Union of Biochemistry), enzim dikelompokkan dengan nomor: 1. Oksidoreduktase: berfungsi mengoksidasi / mereduksi substrat dengan memindahkan hidrogen atau elektron 2. Transferase: memindahkan gugus tertentu dari molekul donor ke molekul akseptor 3. Hidrolase: memutus ikatan kovalen dalam substrat dengan penambahan air 4. Liase: berfungsi dalam penambahan gugus ke ikatan rangkap atau sebaliknya 5. Isomerase: berfungsi dalam pemindahan gugus dalam molekul itu sendiri untuk menghasilkan isomernya 6. Ligase: berfungsi membentuk ikatan kovalen dengan hidrolisis ATP
  • 4. Sifat-sifat Enzim  Dibutuhkan hanya dalam jumlah kecil  Tidak mempunyai efek pada reaksi termodinamika  Selama reaksi tidak bertambah secara irreversibel  Tidak mensuplai energi untuk reaksi kimia, maka bukan penentu ketika terjadi reaksi termodinamika eksergonik atau endergonik  Tidak menentukan rasio produk dengan reaktan dalam posisi equilibrium  Enzim hanya meningkatkan kecepatan saat reaksi kimia eksergonik terjadi 4
  • 5.  Tidak seperti katalis anorganik, enzim mempunyai spesifisitas tertentu terhadap reaktan, enzim dapat mengikat (binding) sehingga suatu reaksi dapat dikatalisis.  Reaktan yang diikat oleh enzim disebut substrat 5
  • 6. SISI AKTIF ENZIM  Bagian enzim yang mengikat substrat, disebut juga sisi katalitik  Terletak pada permukaan enzim / dalam lekukan (cleft)  Luasnya < 5% dari seluruh enzim  Bentuk sisi aktif seperti substratnya (Emil Fischer)  Merupakan bagian yang juga mengikat gugus prostetik  Berbentuk 3 dimensi yang dibentuk oleh gugus dari berbagai asam amino  Berisi residu polar yang penting untuk pengikatan dan katalisis, juga non-polar untuk memperkuat pengikatannya
  • 7. MOLEKUL ENZIM & SUBSTRAT  Enzim dengan BM sedang (BM 100.000)  diameter 7 nm  Molekul substrat (BM 250)  panjang 0,8 nm
  • 8. BEBERAPA PENGERTIAN  Kofaktor: senyawa / molekul baik organik maupun anorganik yang dibutuhkan untuk aktivitas enzim  Koenzim: kofaktor yang berupa senyawa organik kompleks (koenzim berfungsi membawa gugus berfungsi yang dipindahkan dalam reaksi enzimatis)  Gugus prostetik: koenzim yang mengikat erat pada enzim  Holoenzim: bentuk aktif enzim alami (kompleks enzim-kofaktor)  Apoenzim: protein yang tertinggal setelah kofaktor dihilangkan
  • 9. ISOENZIM = ISOZIM Beberapa bentuk suatu enzim yang mengkatalis reaksi yang sama yang mana mereka berbeda satu dengan yang lain karena perbedaan komposisi dan susunan asam aminonya, serta berbeda sifat-sifat kinetiknya Misalnya :  Afinitas terhadap substrat  Aktivitas maksimum  Sifat pengaturannya Isoenzim dapat digunakan untuk mengetahui hubungan kekerabatan
  • 10. ENZIM SEBAGAI BIOKATALIS  Kecepatan reaksi S  P tergantung dari jumlah molekul S yang masuk “transition state” tiap satuan molekul  Dua macam cara untuk menaikkan kecepatan reaksi:  Menaikkan suhu  suhu naik 10 °C kecepatan mjd 2 kali lipat  Menambahkan katalisator  menurunkan tenaga aktivasi
  • 11. MEKANISME ENZIM DALAM PERANNYA SEBAGAI BIOKATALIS  MENGARAHKAN KEDEKATAN DAN ORIENTASI SUBSTRAT  MENGHASILKAN REGANGAN DAN PUNTIRAN TERHADAP IKATAN YANG PEKA MELALUI INDUCED FIT  REAKSI UMUM ASAM-BASA  REAKSI KOVALEN
  • 12. KEDEKATAN DAN ORIENTASI SUBSTRAT KEDEKATAN DAN ORIENTASI TIDAK MENGUNTUNGKAN KEDEKATAN MENGUNTUNGKAN ORIENTASI TIDAK MENGUNTUNGKAN KEDEKATAN DAN ORIENTASI MENGUNTUNGKAN
  • 14. INDUCED FIT Tanpa Substrat Dengan Substrat
  • 15. www.themegallery.com  LOCK AND KEY  Fisher  Struktur enzim kaku(rigid) E S ES E P  kesesuaian bentuk ruang antara E dan S  reaksi enzimatis  lemah untuk menerangkan fenomena inhibisi  INDUCED-FIT  Koshland  Struktur enzim fleksibel E + ES S E*S + E P P E*P E*S*  bentuk ruang E dan S tidak perlu sesuai  reaksi enzimatis  setelah terbentuk kompleks ES  enzim terinduksi  perubahan konformasi enzim (E*S)  bentuk ruang E & S sesuai (E*S*)  reaksi enzimatis berlangsung  S berubah menjadi P (bentuk ruangnya tidak sesuai)  P dilepas & enzim kembali ke konformasi semula  dapat menerangkan fenomena inhibisi, tapi lemah untuk menerangkan kespesifikan reaksi enzimatis  tidak semua molekul dapat menginduksi enzim S S + + Model Reaksi Enzim
  • 16. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKTIVITAS ENZIM 1. pH 2. Suhu 3. Konsentrasi enzim 4. Konsentrasi substrat 5. Kemurnian 6. Inhibitor
  • 17. pH  pH ekstrem (sangat tinggi / sangat rendah)  aktivitas enzim hilang Inaktivasi disebabkan tidak hanya denaturasi juga perubahan muatan pada sisi aktif enzim dan juga pada substrat  mengganggu reaksi
  • 18. SUHU  Baik reaksi enzimatis maupun non-enzimatis, kenaikan suhu akan mempercepat reaksi  Pada reaksi enzimatis, suhu tinggi enzim mengalami denaturasi  aktivitas hilang  Biasanya enzim tidak aktif di atas suhu 60 °C kecuali enzim yang dihasilkan oleh bakteri termofilik (tetap stabil pada 85 °C, bahkan di atasnya)  Suhu rendah  laju inaktivasinya sangat lambat sehingga dapat diabaikan.
  • 19. KONSENTRASI ENZIM & KONSENTRASI SUBSTRAT  Konsentrasi enzim  Makin tinggi konsentrasi enzim, reaksi makin cepat  Jika konsentrasi substrat tetap, penambahan konsentrasi enzim tidak akan mempercepat reaksi karena substrat telah jenuh dengan enzim  Konsentrasi substrat  Makin tinggi konsentrasi substrat, reaksi makin cepat  Jika konsentrasi enzim tetap, penambahan konsentrasi substrat tidak akan mempercepat reaksi. Kecepatan ini disebut kecepatan maksimum (Vmax)
  • 20. KEMURNIAN ENZIM  Satuan enzim dinyatakan sebagai unit  Unit of enzyme activity : Is defined as that amount which causes transformation of 1.0 μmol (10-6 mol) of substrate per minute at 25 °C, under optimal condition  Makin murni enzim, enzim makin aktif. Kemurnian diukur dengan aktivitas enzim spesifik  Specific activity : The number of enzyme unit per mg of protein Mengukur kemurnian enzim, sehingga dalam proses pemurnian harga ini naik terus dan mencapai maksimum dan tetap pada saat enzim murni
  • 21. INHIBITOR  Dua macam inhibitor : irreversible dan reversible  Irreversible inhibitor : mengikat secara kovalen dan permanen gugus berfungsi pada molekul yang diperlukan untuk katalisis  sehingga enzim tidak aktif (contoh: diisopropil fluorofosfat = DFP, iodoasetamida)  Reversible inhibitor : ada 3macam inhibitor; kompetitif, unkompetitif, dan nonkompetitif
  • 22. REVERSIBLE INHIBITOR  Inhibitor kompetitif  Mengikat pada sisi aktif enzim  Hanya dapat mengikat pada enzim bebas  Berebut sisi aktif dengan substrat  Mengurangi jumlah enzim yang akan bergabung dengan substrat  Tidak mengganggu kecepatan pemecahan ES kompleks  produk  Dapat diatasi dengan penambahan substrat
  • 23. REVERSIBLE INHIBITOR (lanjt.)  Inhibitor unkompetitif  Mengikat sisi lain selain sisi aktif  Hanya dapat mengikat enzim-substrat kompleks, tidak dapat mengikat enzim bebas  Mengganggu kecepatan pemecahan ES kompleks  produk  Penambahan substrat akan mempertinggi penghambatan
  • 24. REVERSIBLE INHIBITOR (lanjt.)  Inhibitor nonkompetitif  Mengikat sisi lain selain sisi aktif  Dapat mengikat baik enzim-substrat kompleks maupun enzim bebas  Mengikat ES kompleks  mengganggu pembentukan produk  Mengikat enzim bebas  mengganggu pengikatan substrat ke enzim
  • 26. KINETIKA ENZIM  Kinetika enzim menunjukkan adanya kejenuhan (saturation)  Michaelis-Menten (1913) membuat dasar teori ini  Syarat berlakunya hukum Michaelis-Menten  Enzim dalam keadaan aktif  pH dan suhu optimum  Konsentrasi enzim tetap
  • 27. Untuk mengetahui laju atau kecepatandiperlukan faktor [S] terhadap t (diferensial turunan) Kecepatan awal KonstantaMichaelis-Menten (Konsentrasisubstrat pada saat enzimmencapai setengah Vmaks) Konsentrasi substrat Kecepatan Maksimum
  • 28. MICHAELIS-MENTEN PLOT V : kecepatan [S] : konsentrasi substrat Vmax : kecepatan maksimum Km : konstanta Michaelis- Menten E + S ES E + P
  • 29. KONSTANTA MICHAELIS-MENTEN Km: Konstanta Michelis-Menten  Konsentrasi substrat dimana V = ½ Vmax dan dinyatakan misalnya dalam mol/l  Harga tetap pada kondisi yang sama  Mengirakan afinitas (daya tempel) enzim terhadap substrat. Makin besar Km makin rendah afinitasnya, dan sebaliknya  Dapat dipakai untuk menganalisis jenis inhibitor
  • 30. PLOT LINIER Lineweaver-Burk membuat plot linier dengan seperkecepatan vs seperkonsentrasi substrat, sehingga : V = Vmax [S] Km + [S] V Vmax [S] Km + [S] = 1 = 1 Km + [S] Vmax [S] = V 1 Km Vmax 1 Vmax + [S] 1 Y = bx + a Sumbu X = V 1 Sumbu Y = [S] 1
  • 31. LINEWEAVER-BURK PLOT Slope = 1/V 1/[S] 1/Vmax - 1/Km = intercept on X = intercept on Y Vmax Km
  • 32. MACAM PLOT LINIER The three most common straight-line form:  Lineweaver-Burk  Eadie-Hofstee  Hanes-Woolf = V 1 Km Vmax 1 Vmax + [S] 1 V 1 vs [S] 1 V vs [S] V vs [S] V [S] = V - Km Vmax + [S] V = V [S] Km Vmax [S] Vmax + = V [S] 1 Vmax Km Vmax [S] + atau
  • 33. KEUNTUNGAN PLOT LINIER  Vmax dan Km dapat ditentukan lebih teliti  Dapat mengetahui adanya pengamatan yang jelek / tidak benar  Dapat memberikan informasi lebih jelas tentang inhibitor enzim
  • 34. ANALISIS INHIBITOR DENGAN PLOT LINIER Tanpa Inhibitor Dengan Inhibitor 1/V 1/[S] 1/Vmax ES Ks Ki Kp E + S E + P I + EI - 1/Km Ki = [ E ] [ I ] [ EI ]  Vmax tetap  Km berubah Kmapp Km = 1 + [ I ] Ki INHIBITOR KOMPETITIF
  • 35. ANALISIS INHIBITOR DENGAN PLOT LINIER (lanjt.) 1/V 1/[S] 1/Vmax - 1/Km Tanpa Inhibitor Dengan Inhibitor ES Ks Ki Kp E + S E + P I + ESI  Vmax berubah  Km berubah Vmaxi Vmax = 1 + [ I ] Ki Kmapp Km = 1 + [ I ] Ki INHIBITOR UNKOMPETITIF
  • 36. ANALISIS INHIBITOR DENGAN PLOT LINIER (lanjt.) 1/V 1/[S] 1/Vmax - 1/Km Tanpa Inhibitor Dengan Inhibitor ES Ks Ki Kp E + S E + P I + EI + S  Vmax berubah  Km tetap Vmaxi Vmax = 1 + [ I ] Ki I + Ki EIS Ks INHIBITOR NONKOMPETITIF