Tumor ganas kandungan merupakan tumor ganas yang berasal dari organ reproduksi perempuan. Jenis tumor ganas kandungan yang paling umum adalah kanker serviks, kanker ovarium, dan kanker rahim. Kanker-kanker ini memiliki gejala yang tidak spesifik pada stadium awal sehingga deteksi dini sangat penting untuk mencegah penyebaran dan meningkatkan tingkat kesembuhan.
2. ● Tumor adalah benjolan abnormal
yang muncul akibat adanya
pertumbuhan sel secara
berlebihan dalam tubuh
● Tumor ganas kandungan adalah
tumor yang bersifat ganas dan
berasal dari organ reproduksi
perempuan
ApaituTumorGanasKandungan?
5. Kanker serviks adalah suatu
penyakit keganasan pada leher
rahim yang dapat menyebar ke
organ-organ lain
APAITUKANKERSERVIKS?
6. SEBERAPASERING?
KEMATIAN NO. 2
DI DUNIA
WHO
17 PER 100.000
Kanker tertinggi di Indonesia pada perempuan adalah
kanker payudara dan kanker leher rahim
International Agency
for Research on
Cancer (IARC)
12. Wanita yang pernah
melakukan hubungan
seksual terutama usia 30-
50 tahun
01. Bidan atau Dokter
03.
Kapandilakukan?
Minimal 5 tahun sekali
02.
Faskes?
Puskesmas atau Rumah
Sakit
04.
Untuksiapa? Dimana?
Ivatest
14. Kanker serviks merupakan
kanker peringkat pertama di
Indonesia dan peringkat kedua
di dunia yang diderita oleh
wanita. Di seluruh dunia setiap
1 jam di Indoensia seorang
perempuan meninggal akibat
kanker serviks.
KESIMPULAN
16. KANKER OVARIUM
● Kanker indung telur atau kanker ovarium
adalah kondisi yang diakibatkan oleh
pertumbuhan jaringan yang tidak normal
dalam indung telur (ovarium).
● Indung telur adalah bagian dari sistem
reproduksi di mana sel telur diproduksi.
17. Terdapat tiga jenis utama
kanker ovarium:
• Tumor epitelial (epithelial), yang berkembang pada permukaan
(epithelium) indung telur dan merupakan jenis paling umum.
• Tumor sel germinal, yang berawal dari dalam sel yang memproduksi
telur dan dapat ditemukan pada wanita berusia muda. Kanker jenis ini
memiliki tingkat kesembuhan yang cukup tinggi.
• Tumor stromal, yang berasal dari sel-sel yang memproduksi hormon
kewanitaan, yaitu estrogen dan progesteron. Jenis kanker ovarium ini
juga memiliki tingkat kesembuhan yang tinggi.
18. Apa Gejala Kanker
Ovarium?
● Gejala kanker ovarium biasanya tidak tampak jelas pada stadium
awal. Kebanyakan pasien baru merasakan gejala kanker ovarium
pada stadium lanjut atau ketika kanker sudah menyebar ke organ
lain.
● Selain itu, ciri-ciri kanker ovarium pada stadium lanjut pun tidak
spesifik hanya ditemukan pada kanker ini dan dapat menyerupai
penyakit lainnya.
20. Kanker ovarium terkait dengan mutasi genetik
pada sel-sel ovarium, meskipun penyebab
mutasi genetik tersebut belum diketahui
dengan pasti
PENYEBAB
21. Apa Faktor Risiko Kanker Ovarium?
•Mengalami kehamilan pertama pada usia lanjut atau tidak pernah hamil.
•Mengalami haid pada usia lanjut.
•Memiliki anggota keluarga yang menderita kanker indung telur (khususnya jika mereka
memiliki gen BRCA).
•Mengalami endometriosis.
•Pernah menderita kanker payudara.
•Haid dimulai pada usia muda.
•Menggunakan terapi penggantian hormon selama lebih dari lima tahun.
•Mengalami obesitas pada masa remaja.
22. Bagaimana Cara
Mencegah Kanker
Ovarium?
● Langkah pencegahan kanker ovarium sulit dipastikan karena akar penyebab
kanker ovarium belum diketahui. Namun begitu, ada beberapa hal yang
dapat menurunkan risiko kanker ovarium:
• Mengonsumsi pil KB kombinasi.
• Pengikatan saluran tuba.
• Tidak melakukan terapi penggantian hormon.
• Mengadopsi gaya hidup sehat, khususnya mengonsumsi sayuran, vitamin A,
dan vitamin C dalam jumlah yang cukup.
• Tidak merokok.
23. Bagaimana Cara
Mendiagnosis Kanker
Ovarium?
● Mengingat ciri-ciri kanker ovarium cukup sulit untuk dipahami oleh orang
awam, maka pasien yang mengalami gejala kanker ovarium di atas sangat
disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis ginekologi untuk
mendapatkan diagnosis yang akurat.
● Dokter akan menanyakan gejala kanker ovarium yang dialami pasien dan
riwayat kesehatan keluarga sebagai langkah awal diagnosis.
24. Bagaimana Cara
Menangani Kanker
Ovarium?
● Perawatan atau pengobatan kanker ovarium sangat tergantung
stadium kanker, kondisi pasien, dan keputusan terkait memiliki
keturunan.
● Secara umum, penanganan kanker ovarium mencakup kombinasi
pembedahan dan kemoterapi.
25. Kanker ovarium merupakan kanker
terbanyak ketiga yang diderita wanita
Indonesia, di bawah kanker payudara dan
kanker serviks.
Maka dari itu, sangat disarankan bagi para
wanita yang memasuki masa menopause
untuk melakukan prosedur deteksi dini dan
pemeriksaan berkala ke dokter spesialis
ginekologi untuk mengantisipasi kanker
indung telur.
KESIMPULAN
27. Apa itu Kanker Rahim?
Kanker Rahim adalah pertumbuhan sel
tidak normal pada organ Rahim
Apa saja jenisnya?
Siapa saja yang berisiko
terkena Kanker Rahim?
- Wanita usia >50 tahun
- Pernah mendapat terapi
estrogen untuk kanker
payudara
- Menstruasi pertama sebelum
usia 12 tahun
- Menopause usia tua
- Obesitas
- Belum pernah hamil
- Sindrom lynch
28. Apa saja
gejalanya?
Keputihan abnormal
Nyeri perut bawah
Menstruasi tidak teratur
Bagaimana cara pencegahannya?
Cek kesehatan
reproduksi
ke dokter
Jaga berat badan ideal
Gunakan Kb sesuai arahan dokter
30. ● Kanker pada vagina yang sangat jarang terjadi
● Berkaitan dengan infeksi HPV
● Faktor risiko:
○ Usia >60 tahun
○ Menderita kelainan sel prakanker
○ Riwayat histerktomi
○ Merokok
○ Berhubungan seksual pada usia dini
○ Sering berganti pasangan seksual
○ Terinfeksi HIV
31. Apa saja gejalanya?
- Benjolan pada vagina
- Vagina terasa gatal dan tak
kunjung hilang
- Nyeri BAK
- Nyeri panggul
- Sembelit
- Keputihan mengandung
darah, encer dan berbau
- Perdarahan abnormal di
vagina
Stop merokok
Vaksinasi HPV
Pap smear dan periksa organ
reproduksi secara rutin
Gunakan pengaman saat
berhubungan
Hindari hubungan seksual usia
dini
Tidak bergonta-ganti pasangan
seksual
Bagaimana mencegahnya?
33. Apa itu Kanker Vulva?
Kanker yang menyerang permukaan luar
vagina
Apa saja Faktor Risikonya?
- Menderita HPV
- Daya tahan tubuh lemah
- Riwayat prakanker vulva
- Menderita penyakit kulit di area
vulva
- Riwayat melanoma, kanker
vagina / kanker serviks
- Usia >65 tahun
- Merokok
34. ● Berhenti merokok
● Kurangi risiko terinfeksi HPV
● Perilaku seks sehat
● Vaksinasi HPV
● Periksa organ reproduksi secara rutin
35. CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by Flaticon,
and infographics & images by Freepik.
Terimakasih