Tiram mutiara adalah hewan invertebrata yang dapat menghasilkan mutiara. Terdapat beberapa jenis tiram mutiara di Indonesia seperti Pinctada maxima, P. margaritifera, dan Pteria penguin. Tiram mutiara memiliki sistem pencernaan, pernafasan, dan reproduksi untuk bertahan hidup. Mutiara terbentuk ketika benda asing memasuki mantel tiram dan menyebabkan lapisan mutiara dibentuk.
3. PENGERTIAN TIRAM MUTIARA
Tiram mutiara merupakan hewan berjenis
invertebrata dan termasuk kedalam filum Mollusca.
Terdapat dua cangkang yang tidak simentris, dapat
menghasilkan mutiara, semua bagian dari
tubuhnya mempunyai nilai jual, baik mutiara,
cangkang, daging dan organisme.
4. KLASIFIKASI
Kingdom : Invertebrata
Phyllum : Mollusca
Klass : Pellecypoda
Orda : Anysomyaria
Famili : Pteridae
Genus : Pinctada
Spesies : Pinctada maxima,
P. margaritifera,
P. chemnitz, P. fucata, Pteria
penguin (Genus Pteria)
6. ▪ Jenis-jenis kerang mutiara yang ada di Indonesia
umumnya adalah Pinctada maxima, P.
margaritifera, P. fucuta, P. chemnitz dan Pteria
penguin.
▪ Penghasil mutiara yang utama ada tiga jenis, yaitu
Pinctada maxima, P. Margaritifera, dan Pteria
penguin,
▪ Perairan di sekitar Pulau Lombok, Nusa Tenggara
Barat dikenal sebagai kawasan utama habitat asli
kerang mutiara jenis Pinctada maxima
7. ▪ Tiram mutiara bertubuh
lunak, dilindungi oleh dua
belah keping cangkang yang
tidak simetris, tebal dan
sangat keras.
▪ Terdapat 3 lapisan cangkang
tiram mutira yaitu:
1) Lapisan periostrakum
2) Lapisan prismatik
3) Lapisan mutiara atau nacre
Gambar . Struktur kulit tiram mutiara (Pinctada maxima)
MORFOLOGI
10. SISTEM PENCERNAAN
▪ Kerang mutiara bersifat filter feeder, Pemakan pelankton, alga
▪ Menggerakan silia pada insang untuk menyaring air
▪ Air membawa makanan masuk kedalam rongga mantel.
▪ Gerakan silia akan memindahkan makanan yang masuk berpindah
ke arah sekeliling insang.
▪ Labial palp atau simpul bibir bergerak membawa masuk makanan
ke dalam mulut
▪ Makanan dari mulut melewati kerongkongan yang pendek
langsung masuk perut, (cuticle) yang berfungsi untuk memisah-
misahkan makanan.
▪ Sisa makanan kemudian dieksresi melalui saluran usus berbentuk
huruf S kemudian keluar lewat anus.
11. SISTEM PERNAPASAN
▪ Air masuk melalui saluran inhelan akan berhenti pada bagian mantel
▪ Udara yang terbawa air dimanfaatkan, sedangkan air dikeluarkan
kembali melalui saluran ekshalen.
▪ Air serta darah masuk melaui beberapa filamen tunggal lalu mengalir
ke luar menuju pinggir insang,
▪ kemudian melintas ke atas berputar kembali melalui filamen dan
masuk ke branchial atau ctenidial
▪ Dengan bantuan silia-silia pada branchial dapat menimbulkan arus
yang masuk ke bilik palial dan melintas ke atas, melaui lamela
branchial
▪ Selain menjalankan fungsi pernafasan, filamen pada insang dan
mantel dapat memperlancar peredaran darah.
13. SISTEM REPRODUKSI
• Kerang mutiara (Pinctada maxima)
biasanya memiliki kelamin yang
terpisah, beberapa kasus ada yang
hermaprodit.
• Perubahan kelamin (sex reversal) terjadi
pada fase awal perkembangan gonad.
• Faktor yang mempengaruhi perubahan
kelamin tersebut adalah jumlah
makanan yang tersedia dalam tubuh,
apabila persediaan makan cukup tinggi
maka individu akan menjadi betina dan
sebaliknya.
Gambar indukan betina
Gambar indukan Jantan
14. TINGKAT KEMATANGAN GONAD
▪ Fase I Tahap tidak aktif /salin/istirahat
(Inactife/ spent/Rasting)
▪ Fase II Perkembangan/pematangan
(Devloping/maturing)
▪ Fase III matang (mature)
▪ Fase IV Matang penuh/memijah Sebagian
(Full maturing/partially spawned)
▪ Fase V salin (Spent)
15. Siklus Hidup Kerang Mutiara (P. maxima)
a) telur dan sperma; b) telur dibuahi; c) pembelahan sel; d) gastrula;
e) larva bentuk D; f) stadia umbo; g) spat; h) dewasa.
SIKLUS HIDUP
16. ❑ Fertilisasi telur, biasanya dalam perairan terjadi
disekeliling kerang dewasa
❑ Fase kehidupan awal, dimulai dengan penonjolan polar,
kemudian membentuk polar lube II (awal proses
pembelahan sel.
❑ Setelah fertilisasi, terjadi fase pembelahan menjadi 2, 4, 8,
16, dan 32 sel.
▪ Fase morula (multi sel) pada umur ± 2,5 jam
▪ Fase blastula pada umur ±3,5 jam, mulai bergerak
berputar-putar
▪ Fase gastrula pada umur ± 7 jam, bersifat fotonegatif,
bergerak dengan silia.
▪ Kemudian pembentukan granula setelah pembelahan
sel terakhir sudah bersilia setelah berumur antara 7-9
jam.
17. FASE PERKEMBANGAN LARVA
▪ Berkembang
▪ Fase umbo satu, dua dan
tiga membutuhkan 3 hari
▪ Fase plantigrade, ditandai
dengan aktiivitas
menempelnya larva
▪ Spat muda, usia 23-27
hari, cangkang berbentuk
transparan
(Komang Wardana et al., 2014)
18. PEMBENTUKAN MUTIARA
▪ Mutiara terbentuk akbiat adanya benda
asing/parasite yang masuk kedalam mantel.
▪ Benda atau parasite yang masuk
menyebabkan kerang mulai teriritasi.
▪ Kerang mengeluarkan cairan lapisan berkilau
(nacre) seperti lapisan pada dinding bagian
dalam kulit untuk membungkus benda atau
parasite yang masuk.
▪ Proses pelapisan berlangsung terus menerus
sehingga akan terbentuk mutiara.
19. PERTUMBUHAN TIRAM MUTIARA
Pertumbuhan tiram mutiara sangat
tergantung pada
1. Dasar perairan
2. Kedalaman
3. Arus air
4. Salinitas
5. Temperature air
6. Kecerahan air
7. Kesuburan perairan
20. KEBIASAAN HIDUP
• Hidup di daerah batuan karang atau dasar perairan
yang berpasir.
• Spesies Pteria sebagian besar bersifat epizoik, lebih
suka menempel pada batang gorgonia.
• Banyak dijumpai pada kedalaman antara 20 m – 60
m, beberapa spesies di kedalaman 80 m.
• Tiram mutiara menempel pada berbagai substrat
secara individu atau berkelompok. Menggunakan
byssus.
• Pinctada maxima banyak terdapat di wilayah
Indonesia bagian timur
21. Pinctada maxima tersebar di kawasan
Indo-Pasifik tengah dari Myanmar hingga
Kepulauan Solomon, termasuk Asia
Tenggara, Filipina, Laut Cina Selatan,
Australia, Papua Nugini, Indonesia,
Polinesia, Mikronesia, dan Jepang bagian
selatan. Rentang ini meluas ke utara
hingga Pulau Hainan di lepas pantai Cina
hingga 25°S di pantai barat Australia dan
16° di pantai timur. (Katsuhiko
T. Wada, Ilya Tëmkin, in The Pearl Oyster,
2008)
PENYEBARAN TIRAM MUTIARA
22. PERAN TIRAM MUTIARA
• Sebagai peneyimbang rantai makanan dalam
ekosistem perairan
• Sebagai parameter kualiatas air dan kondisi
perairan
• Sebagai sumber ekonomi dan makanan