SlideShare a Scribd company logo
1 of 2
Download to read offline
PEMODELAN BENTUK DASAR PADA REGIME ALIRAN BAWAH
STUDI KASUS (LABORATORIUM DI SALURAN DASAR PASIR)
Hari Wibowo1
ABSTRAK
Perlawanan terhadap aliran adalah sangat penting dan merupakan parameter utama dalam
menentukan elevasi permukaan air. Perlawanan aliran pada perubahan saluran aluvial dengan
kondisi aliran dan angkutan sedimen dapat menyebabkan perubahan bentuk konfigurasi dasar.
Berbagai bentuk konfigurasi dasar, terutama pada regime aliran bawah(lower regime)memiliki
pengaruh pada kekasaran dasar. Disebabkan kompleksitas pada pengembangan bentuk dasar,
beberapa metode yang ada sebelumnya mungkin berbeda drastis dari satu sama lain dalam
memprediksi bentuk konigurasi dasar. Dalam tulisan ini, percobaan laboratorium dilakukan untuk
menyelidiki geometri bukit di saluran dasar pasir dan pengaruhnya terhadap perlawanan aliran pada
saluran. Percobaan dilakukan di flume di laboratorium hidrolik Balai Sungai Solo dan beberapa data
sekunder dengan menggunakan partikel pasir. Hubungan sederhana yang dicari untuk dimensi
konfigurasi dasar melalui beberapa parameter dimensi, dan metode sebelumnya yang akan
dibandingkan satu sama lain.
Kata kunci : perlawanan aliran, konfigurasi dasar saluran, regime aliran bawah.
I. PENDAHULUAN
Elevasi permukaan air sangat penting dalam penentuan batas bantaran banjir dan desain pada struktur
sungai seperti struktur pengendalian banjir, bendungan, dermaga, proyek pembangkit listrik tenaga
air, dan jembatan. Elevasi permukaan air ini berkaitan erat dengan perlawanan aliran pada dasar
aluvial yang mudah tererosi dan terbawa aliran air (Simons & Richardson , 1966; Simons &
Senturk,1992; Talebbydokhti, et al., 2006; Garde, 2006; Yang & Tan, 2008; Bilgin & Altun, 2008;
Bose & Dey, 2010; Greco et al., 2014; Mirauda & Greco, 2014; Wibowo, 2015).
Perlawanan aliran pada perubahan saluran aluvial dengan kondisi aliran dan angkutan sedimen dapat
menyebabkan perubahan bentuk konfigurasi dasar (Bose & Dey, 2012; Simons & Senturk, 1992;
Simons & Richardson, 1966). Bentuk konfigurasi dasar yang terjadi dalam perubahan tersebut
digambarkan dalam regime aliran bawah (lower flow regime) dan regime aliran atas (upper flow
regime) serta transisi (Simons & Richardson, 1961). Pada kedua regime aliran ini, mempunyai suatu
karekteristik bentuk yang mirip pada konfigurasi dasar, mode angkutan sedimen, proses disipasi
energi, fase yang berhubungan antara permukaan air dan dasar saluran (Simons & Richardson, 1966;
Lewis, 1984; Simons & Senturk, 1992).
Berbagai bentuk konfigurasi dasar, dalam regime bawah (lower regime) dimulai dari riak (ripples),
dan secara bertahap meningkatkan tegangan geser atau kecepatan air, menjadi gundukan pasir
(dunes). Regime aliran atas (upper flow regime) berupa pengikisan pada bukit pasir, dasar datar (flat
bed), anti-bukit pasir (antidunes), dan gelombang berdiri atau standing wave Simons & Richardson ,
1966; Simons & Senturk,1992; Azwaman, 1999; Holmes, 2003; Talebbydokhti, et al., 2006; Garde,
2006; Yang & Tan, 2008; Bose & Dey,2010; Wibowo, 2015).
Perlawanan aliran pada perubahan saluran aluvial dapat disebabkan dua kekasaran. Pertama,
kekasaran karena butiran, yang pada gilirannya tergantung pada ukuran butiran dasar, dan kedua,
kekasaran bentuk, yang tergantung pada dimensi bentuk dasar dan kedalaman aliran (Rouse, 1965;
Morva et al., 2008; Kodoatie, 2009). Seperti yang telah diketahui bersama bahwa hampir sembilan
puluh persen dari total perlawanan aliran dasar mungkin disebabkan oleh perlawanan bentuk, maka
pengaruh kekasaran bentuk ini tidak boleh diabaikan (Kazemipour & Apelt, 1983; Talebbydokhti, et
al., 2006). Oleh karena itu, dapat diambil disimpulkan bahwa perlu adanya suatu metode untuk
memprediksi dimensi bentuk dasar yang akurat. Selanjutnya, prediksi yang akurat dari dimensi bentuk
dasar sangat penting untuk menghindari potensi masalah rekasaya pada bangunan air. Mengetahui
bentuk geometri dasar juga memungkinkan seseorang untuk memperkirakan beban dasar angkutan
sedimen pada persamaan kontinuitas partikel dasar (Fredse,1982; Yang , 1996).
Pengembangan dan verifikasi dari hasil penelitian yang telah dilakukan masih sangat diperlukan. Hal
ini disebabkan karena banyak perilaku aliran dan bentuk dasar saluran atau sungai yang harus
diperhatikan, seperti akibat interasi aliran air (turbulensi), arus sekunder, dan kekasaran dasar saluran.
Sealin itu pula pengaruh dinding samping dan tegangan geser yang tidak terdistribuasi merata pada
penampang sungai yang menyebakan terjadi sedimentasi dan erosi yang dapat merubah bentuk dasar
sungai. Selain itu adanya daerah zona pemisahan (separation zone) di bagia hiliran dan hulu pada
bentuk geometri bentuk dasar yang menyebabkan aliran vortex arah horisontal. Sedimen akan
terakumulasi di daerah pemisahan (separation zone). Semakin besar sedimen yang terakumulasi
menyebabkan kecepatan aliran di daerah bagian depan daerah separasi akan bertambah. Dengan
bertambahnya kecepatan menyebabkan terjadinya gerusan semakin besar. Perilaku tersebut semakin
lama akan menyebabkan terjadinya pengerusan dasar saluran. Dengan memperhatikan perilaku aliran
dan bentuk dasar saluran diharapkan dapat digunakan sebagai referensi dalam rekayasa sungai.
Pengembangan mengenai bentuk dasar terus dilakukan terutama yang berkajian dengan kekasaran
dasar saluran atau koefisien perlawanan aliran, yang banyak digunakan dalam teknik hidraulik.
Kekasaran dasar yang dibahas adalah koefisien kekasaran dasar Manning (n). Koefisien ini pertama
kali diungkapkan oleh Robert Manning (1891). Koefisien Manning (n) merupakan kekasaran atau
gesekan yang diterapkan pada aliran seragam saluran terbuka, yang digunakan untuk menghitung
kecepatan aliran rata-rata (Bilgil, 2002; Bahramifar et al., 2012).

More Related Content

What's hot

geo fizikal bab 9
geo fizikal bab 9geo fizikal bab 9
geo fizikal bab 9Ne Qiela
 
Praktikum 2 anhid (MORFOMETRI DAERAH ALIRAN SUNGAI)
Praktikum 2 anhid (MORFOMETRI DAERAH ALIRAN SUNGAI)Praktikum 2 anhid (MORFOMETRI DAERAH ALIRAN SUNGAI)
Praktikum 2 anhid (MORFOMETRI DAERAH ALIRAN SUNGAI)Hanifah Nurhayati
 
Materi Siklus Hidrologi Mata Kuliah Hidrologi
Materi Siklus Hidrologi Mata Kuliah HidrologiMateri Siklus Hidrologi Mata Kuliah Hidrologi
Materi Siklus Hidrologi Mata Kuliah HidrologiNurul Afdal Haris
 
Materi Air Tanah Mata Kuliah Hidrologi
Materi Air Tanah Mata Kuliah HidrologiMateri Air Tanah Mata Kuliah Hidrologi
Materi Air Tanah Mata Kuliah HidrologiNurul Afdal Haris
 
Dokumen gaya uplift
Dokumen gaya upliftDokumen gaya uplift
Dokumen gaya upliftHAFIZ ILHAM
 
Paper Geologi Sedimentologi Laut 2 (Universitas Maritim Raja Ali Haji)
Paper Geologi Sedimentologi Laut 2 (Universitas Maritim Raja Ali Haji)Paper Geologi Sedimentologi Laut 2 (Universitas Maritim Raja Ali Haji)
Paper Geologi Sedimentologi Laut 2 (Universitas Maritim Raja Ali Haji)Universitas Maritim Raja Ali Haji
 
limpasan air hujan dan pengukurannya
limpasan air hujan dan pengukurannyalimpasan air hujan dan pengukurannya
limpasan air hujan dan pengukurannyaFitria Anggrainy
 
Materi Tentang Samudera, Arus Laut, Sirkulasi Laut & Salinitas
Materi Tentang Samudera, Arus Laut, Sirkulasi Laut & SalinitasMateri Tentang Samudera, Arus Laut, Sirkulasi Laut & Salinitas
Materi Tentang Samudera, Arus Laut, Sirkulasi Laut & SalinitasSatriyo Unggul Wicaksono
 
Pasang surut-pasut-1211899078541735-9 (1)
Pasang surut-pasut-1211899078541735-9 (1)Pasang surut-pasut-1211899078541735-9 (1)
Pasang surut-pasut-1211899078541735-9 (1)Ramlee bin Wahidin
 
Termodinamika (10) b c_proses_aliran_tunak_dan_tak_tunak
Termodinamika (10) b c_proses_aliran_tunak_dan_tak_tunakTermodinamika (10) b c_proses_aliran_tunak_dan_tak_tunak
Termodinamika (10) b c_proses_aliran_tunak_dan_tak_tunakjayamartha
 
Materi Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah Hidrologi
Materi Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah HidrologiMateri Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah Hidrologi
Materi Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah HidrologiNurul Afdal Haris
 
Hidraulika jalur air
Hidraulika jalur airHidraulika jalur air
Hidraulika jalur airinfosanitasi
 
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam TanahMekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam TanahReski Aprilia
 

What's hot (20)

5
55
5
 
geo fizikal bab 9
geo fizikal bab 9geo fizikal bab 9
geo fizikal bab 9
 
Praktikum 2 anhid (MORFOMETRI DAERAH ALIRAN SUNGAI)
Praktikum 2 anhid (MORFOMETRI DAERAH ALIRAN SUNGAI)Praktikum 2 anhid (MORFOMETRI DAERAH ALIRAN SUNGAI)
Praktikum 2 anhid (MORFOMETRI DAERAH ALIRAN SUNGAI)
 
BENTUK LAHAN FLUVIAL
BENTUK LAHAN FLUVIALBENTUK LAHAN FLUVIAL
BENTUK LAHAN FLUVIAL
 
Bentuk asal fluvial
Bentuk asal fluvialBentuk asal fluvial
Bentuk asal fluvial
 
Pantaiss
PantaissPantaiss
Pantaiss
 
Materi Siklus Hidrologi Mata Kuliah Hidrologi
Materi Siklus Hidrologi Mata Kuliah HidrologiMateri Siklus Hidrologi Mata Kuliah Hidrologi
Materi Siklus Hidrologi Mata Kuliah Hidrologi
 
Materi Air Tanah Mata Kuliah Hidrologi
Materi Air Tanah Mata Kuliah HidrologiMateri Air Tanah Mata Kuliah Hidrologi
Materi Air Tanah Mata Kuliah Hidrologi
 
Dokumen gaya uplift
Dokumen gaya upliftDokumen gaya uplift
Dokumen gaya uplift
 
Paper Geologi Sedimentologi Laut 2 (Universitas Maritim Raja Ali Haji)
Paper Geologi Sedimentologi Laut 2 (Universitas Maritim Raja Ali Haji)Paper Geologi Sedimentologi Laut 2 (Universitas Maritim Raja Ali Haji)
Paper Geologi Sedimentologi Laut 2 (Universitas Maritim Raja Ali Haji)
 
limpasan air hujan dan pengukurannya
limpasan air hujan dan pengukurannyalimpasan air hujan dan pengukurannya
limpasan air hujan dan pengukurannya
 
Materi Tentang Samudera, Arus Laut, Sirkulasi Laut & Salinitas
Materi Tentang Samudera, Arus Laut, Sirkulasi Laut & SalinitasMateri Tentang Samudera, Arus Laut, Sirkulasi Laut & Salinitas
Materi Tentang Samudera, Arus Laut, Sirkulasi Laut & Salinitas
 
Oseanografi sifat fisik air laut
Oseanografi sifat fisik air lautOseanografi sifat fisik air laut
Oseanografi sifat fisik air laut
 
Morfometri
MorfometriMorfometri
Morfometri
 
Pasang surut-pasut-1211899078541735-9 (1)
Pasang surut-pasut-1211899078541735-9 (1)Pasang surut-pasut-1211899078541735-9 (1)
Pasang surut-pasut-1211899078541735-9 (1)
 
Termodinamika (10) b c_proses_aliran_tunak_dan_tak_tunak
Termodinamika (10) b c_proses_aliran_tunak_dan_tak_tunakTermodinamika (10) b c_proses_aliran_tunak_dan_tak_tunak
Termodinamika (10) b c_proses_aliran_tunak_dan_tak_tunak
 
Materi Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah Hidrologi
Materi Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah HidrologiMateri Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah Hidrologi
Materi Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah Hidrologi
 
Hidraulika jalur air
Hidraulika jalur airHidraulika jalur air
Hidraulika jalur air
 
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam TanahMekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
 
Makalah intan
Makalah intanMakalah intan
Makalah intan
 

Similar to Pemodelan

Pipa-Larutan-dan-Aliran-Air-Vertikal-Terfokus.pptx
Pipa-Larutan-dan-Aliran-Air-Vertikal-Terfokus.pptxPipa-Larutan-dan-Aliran-Air-Vertikal-Terfokus.pptx
Pipa-Larutan-dan-Aliran-Air-Vertikal-Terfokus.pptxhabibi479535
 
Rekayasa Sungai
Rekayasa Sungai Rekayasa Sungai
Rekayasa Sungai Baladewa10
 
PERTEMUAN - 1.pdf
PERTEMUAN - 1.pdfPERTEMUAN - 1.pdf
PERTEMUAN - 1.pdfANONYMUS70
 
Geomorfologi dalam Survey Hidrologi
Geomorfologi dalam Survey HidrologiGeomorfologi dalam Survey Hidrologi
Geomorfologi dalam Survey HidrologiRicky Ramadhan
 
Bentang Alam Fluvial by AGUSTININGTYAS.ppt
Bentang Alam Fluvial by AGUSTININGTYAS.pptBentang Alam Fluvial by AGUSTININGTYAS.ppt
Bentang Alam Fluvial by AGUSTININGTYAS.pptKurNia585196
 
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasMATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasYOHANIS SAHABAT
 
4251 wahyudi citros-oe-dr. wahyudi, et al. spektrum gelombang thd stabilitas bw
4251 wahyudi citros-oe-dr. wahyudi, et al. spektrum gelombang thd stabilitas bw4251 wahyudi citros-oe-dr. wahyudi, et al. spektrum gelombang thd stabilitas bw
4251 wahyudi citros-oe-dr. wahyudi, et al. spektrum gelombang thd stabilitas bwzulmaidah
 
Istilah Penting dalam Proses Sedimentologi
Istilah Penting dalam Proses SedimentologiIstilah Penting dalam Proses Sedimentologi
Istilah Penting dalam Proses SedimentologiLuhur Moekti Prayogo
 
Mekanisme transportasi sedimen
Mekanisme transportasi sedimenMekanisme transportasi sedimen
Mekanisme transportasi sedimenNurIsniati
 
Mekanisme transportasi sedimen
Mekanisme transportasi sedimenMekanisme transportasi sedimen
Mekanisme transportasi sedimenNurIsniati
 
penyelesaian soal-soal sedimentasi dan rip current
penyelesaian soal-soal sedimentasi dan rip currentpenyelesaian soal-soal sedimentasi dan rip current
penyelesaian soal-soal sedimentasi dan rip currentVeronika Pohan
 
Makalah lingkungan pengendapan
Makalah lingkungan pengendapanMakalah lingkungan pengendapan
Makalah lingkungan pengendapanNikolasKalayukin
 
Menganalisa Jenis Teks "Peristiwa-Peristiwa Alam" Bahasa Indonesia Kurikulum ...
Menganalisa Jenis Teks "Peristiwa-Peristiwa Alam" Bahasa Indonesia Kurikulum ...Menganalisa Jenis Teks "Peristiwa-Peristiwa Alam" Bahasa Indonesia Kurikulum ...
Menganalisa Jenis Teks "Peristiwa-Peristiwa Alam" Bahasa Indonesia Kurikulum ...Yohannes Nababan
 
Kuliah 9 - GEOMORFOLOGI LEMBANGAN SALIRAN
Kuliah 9 - GEOMORFOLOGI LEMBANGAN SALIRANKuliah 9 - GEOMORFOLOGI LEMBANGAN SALIRAN
Kuliah 9 - GEOMORFOLOGI LEMBANGAN SALIRANAsmawi Abdullah
 

Similar to Pemodelan (20)

Pipa-Larutan-dan-Aliran-Air-Vertikal-Terfokus.pptx
Pipa-Larutan-dan-Aliran-Air-Vertikal-Terfokus.pptxPipa-Larutan-dan-Aliran-Air-Vertikal-Terfokus.pptx
Pipa-Larutan-dan-Aliran-Air-Vertikal-Terfokus.pptx
 
Rekayasa Sungai
Rekayasa Sungai Rekayasa Sungai
Rekayasa Sungai
 
PERTEMUAN - 1.pdf
PERTEMUAN - 1.pdfPERTEMUAN - 1.pdf
PERTEMUAN - 1.pdf
 
Muara Sungai
Muara SungaiMuara Sungai
Muara Sungai
 
Geomorfologi dalam Survey Hidrologi
Geomorfologi dalam Survey HidrologiGeomorfologi dalam Survey Hidrologi
Geomorfologi dalam Survey Hidrologi
 
Air tanah
Air tanahAir tanah
Air tanah
 
Fluida kelompok 1
Fluida kelompok 1Fluida kelompok 1
Fluida kelompok 1
 
Bentang Alam Fluvial by AGUSTININGTYAS.ppt
Bentang Alam Fluvial by AGUSTININGTYAS.pptBentang Alam Fluvial by AGUSTININGTYAS.ppt
Bentang Alam Fluvial by AGUSTININGTYAS.ppt
 
Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
 
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasMATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
 
Materi 1 Pendahuluan.ppt
Materi 1 Pendahuluan.pptMateri 1 Pendahuluan.ppt
Materi 1 Pendahuluan.ppt
 
4251 wahyudi citros-oe-dr. wahyudi, et al. spektrum gelombang thd stabilitas bw
4251 wahyudi citros-oe-dr. wahyudi, et al. spektrum gelombang thd stabilitas bw4251 wahyudi citros-oe-dr. wahyudi, et al. spektrum gelombang thd stabilitas bw
4251 wahyudi citros-oe-dr. wahyudi, et al. spektrum gelombang thd stabilitas bw
 
Istilah Penting dalam Proses Sedimentologi
Istilah Penting dalam Proses SedimentologiIstilah Penting dalam Proses Sedimentologi
Istilah Penting dalam Proses Sedimentologi
 
Mekanisme transportasi sedimen
Mekanisme transportasi sedimenMekanisme transportasi sedimen
Mekanisme transportasi sedimen
 
Mekanisme transportasi sedimen
Mekanisme transportasi sedimenMekanisme transportasi sedimen
Mekanisme transportasi sedimen
 
penyelesaian soal-soal sedimentasi dan rip current
penyelesaian soal-soal sedimentasi dan rip currentpenyelesaian soal-soal sedimentasi dan rip current
penyelesaian soal-soal sedimentasi dan rip current
 
Makalah lingkungan pengendapan
Makalah lingkungan pengendapanMakalah lingkungan pengendapan
Makalah lingkungan pengendapan
 
Menganalisa Jenis Teks "Peristiwa-Peristiwa Alam" Bahasa Indonesia Kurikulum ...
Menganalisa Jenis Teks "Peristiwa-Peristiwa Alam" Bahasa Indonesia Kurikulum ...Menganalisa Jenis Teks "Peristiwa-Peristiwa Alam" Bahasa Indonesia Kurikulum ...
Menganalisa Jenis Teks "Peristiwa-Peristiwa Alam" Bahasa Indonesia Kurikulum ...
 
Analisis jurnal
Analisis jurnalAnalisis jurnal
Analisis jurnal
 
Kuliah 9 - GEOMORFOLOGI LEMBANGAN SALIRAN
Kuliah 9 - GEOMORFOLOGI LEMBANGAN SALIRANKuliah 9 - GEOMORFOLOGI LEMBANGAN SALIRAN
Kuliah 9 - GEOMORFOLOGI LEMBANGAN SALIRAN
 

Recently uploaded

Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxmateri pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxsiswoST
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 

Recently uploaded (8)

Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxmateri pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 

Pemodelan

  • 1. PEMODELAN BENTUK DASAR PADA REGIME ALIRAN BAWAH STUDI KASUS (LABORATORIUM DI SALURAN DASAR PASIR) Hari Wibowo1 ABSTRAK Perlawanan terhadap aliran adalah sangat penting dan merupakan parameter utama dalam menentukan elevasi permukaan air. Perlawanan aliran pada perubahan saluran aluvial dengan kondisi aliran dan angkutan sedimen dapat menyebabkan perubahan bentuk konfigurasi dasar. Berbagai bentuk konfigurasi dasar, terutama pada regime aliran bawah(lower regime)memiliki pengaruh pada kekasaran dasar. Disebabkan kompleksitas pada pengembangan bentuk dasar, beberapa metode yang ada sebelumnya mungkin berbeda drastis dari satu sama lain dalam memprediksi bentuk konigurasi dasar. Dalam tulisan ini, percobaan laboratorium dilakukan untuk menyelidiki geometri bukit di saluran dasar pasir dan pengaruhnya terhadap perlawanan aliran pada saluran. Percobaan dilakukan di flume di laboratorium hidrolik Balai Sungai Solo dan beberapa data sekunder dengan menggunakan partikel pasir. Hubungan sederhana yang dicari untuk dimensi konfigurasi dasar melalui beberapa parameter dimensi, dan metode sebelumnya yang akan dibandingkan satu sama lain. Kata kunci : perlawanan aliran, konfigurasi dasar saluran, regime aliran bawah. I. PENDAHULUAN Elevasi permukaan air sangat penting dalam penentuan batas bantaran banjir dan desain pada struktur sungai seperti struktur pengendalian banjir, bendungan, dermaga, proyek pembangkit listrik tenaga air, dan jembatan. Elevasi permukaan air ini berkaitan erat dengan perlawanan aliran pada dasar aluvial yang mudah tererosi dan terbawa aliran air (Simons & Richardson , 1966; Simons & Senturk,1992; Talebbydokhti, et al., 2006; Garde, 2006; Yang & Tan, 2008; Bilgin & Altun, 2008; Bose & Dey, 2010; Greco et al., 2014; Mirauda & Greco, 2014; Wibowo, 2015). Perlawanan aliran pada perubahan saluran aluvial dengan kondisi aliran dan angkutan sedimen dapat menyebabkan perubahan bentuk konfigurasi dasar (Bose & Dey, 2012; Simons & Senturk, 1992; Simons & Richardson, 1966). Bentuk konfigurasi dasar yang terjadi dalam perubahan tersebut digambarkan dalam regime aliran bawah (lower flow regime) dan regime aliran atas (upper flow regime) serta transisi (Simons & Richardson, 1961). Pada kedua regime aliran ini, mempunyai suatu karekteristik bentuk yang mirip pada konfigurasi dasar, mode angkutan sedimen, proses disipasi energi, fase yang berhubungan antara permukaan air dan dasar saluran (Simons & Richardson, 1966; Lewis, 1984; Simons & Senturk, 1992). Berbagai bentuk konfigurasi dasar, dalam regime bawah (lower regime) dimulai dari riak (ripples), dan secara bertahap meningkatkan tegangan geser atau kecepatan air, menjadi gundukan pasir (dunes). Regime aliran atas (upper flow regime) berupa pengikisan pada bukit pasir, dasar datar (flat bed), anti-bukit pasir (antidunes), dan gelombang berdiri atau standing wave Simons & Richardson , 1966; Simons & Senturk,1992; Azwaman, 1999; Holmes, 2003; Talebbydokhti, et al., 2006; Garde, 2006; Yang & Tan, 2008; Bose & Dey,2010; Wibowo, 2015). Perlawanan aliran pada perubahan saluran aluvial dapat disebabkan dua kekasaran. Pertama, kekasaran karena butiran, yang pada gilirannya tergantung pada ukuran butiran dasar, dan kedua,
  • 2. kekasaran bentuk, yang tergantung pada dimensi bentuk dasar dan kedalaman aliran (Rouse, 1965; Morva et al., 2008; Kodoatie, 2009). Seperti yang telah diketahui bersama bahwa hampir sembilan puluh persen dari total perlawanan aliran dasar mungkin disebabkan oleh perlawanan bentuk, maka pengaruh kekasaran bentuk ini tidak boleh diabaikan (Kazemipour & Apelt, 1983; Talebbydokhti, et al., 2006). Oleh karena itu, dapat diambil disimpulkan bahwa perlu adanya suatu metode untuk memprediksi dimensi bentuk dasar yang akurat. Selanjutnya, prediksi yang akurat dari dimensi bentuk dasar sangat penting untuk menghindari potensi masalah rekasaya pada bangunan air. Mengetahui bentuk geometri dasar juga memungkinkan seseorang untuk memperkirakan beban dasar angkutan sedimen pada persamaan kontinuitas partikel dasar (Fredse,1982; Yang , 1996). Pengembangan dan verifikasi dari hasil penelitian yang telah dilakukan masih sangat diperlukan. Hal ini disebabkan karena banyak perilaku aliran dan bentuk dasar saluran atau sungai yang harus diperhatikan, seperti akibat interasi aliran air (turbulensi), arus sekunder, dan kekasaran dasar saluran. Sealin itu pula pengaruh dinding samping dan tegangan geser yang tidak terdistribuasi merata pada penampang sungai yang menyebakan terjadi sedimentasi dan erosi yang dapat merubah bentuk dasar sungai. Selain itu adanya daerah zona pemisahan (separation zone) di bagia hiliran dan hulu pada bentuk geometri bentuk dasar yang menyebabkan aliran vortex arah horisontal. Sedimen akan terakumulasi di daerah pemisahan (separation zone). Semakin besar sedimen yang terakumulasi menyebabkan kecepatan aliran di daerah bagian depan daerah separasi akan bertambah. Dengan bertambahnya kecepatan menyebabkan terjadinya gerusan semakin besar. Perilaku tersebut semakin lama akan menyebabkan terjadinya pengerusan dasar saluran. Dengan memperhatikan perilaku aliran dan bentuk dasar saluran diharapkan dapat digunakan sebagai referensi dalam rekayasa sungai. Pengembangan mengenai bentuk dasar terus dilakukan terutama yang berkajian dengan kekasaran dasar saluran atau koefisien perlawanan aliran, yang banyak digunakan dalam teknik hidraulik. Kekasaran dasar yang dibahas adalah koefisien kekasaran dasar Manning (n). Koefisien ini pertama kali diungkapkan oleh Robert Manning (1891). Koefisien Manning (n) merupakan kekasaran atau gesekan yang diterapkan pada aliran seragam saluran terbuka, yang digunakan untuk menghitung kecepatan aliran rata-rata (Bilgil, 2002; Bahramifar et al., 2012).