Mekanisme transportasi sedimen meliputi suspensi, bedload transport, dan klasifikasi transportasi sedimen berdasarkan sumber dan mekanisme. Terdapat tiga cara transportasi sedimen yaitu suspensi, bedload, dan wash load yang diukur menggunakan alat seperti BTMA, Delft Bottle, dan water sampler.
1. MEKANISME TRANSPORTASISEDIMEN
1. Cara Pengangkutan Sedimen
Ada dua kelompok cara mengangkut sedimen dari batuan induknya ke
tempat pengendapannya, yakni supensi (suspendedload) dan bedload tranport. Di
bawah ini diterangkan secara garis besar ke duanya.
Suspensi
Dalam teori segala ukuran butir sedimen dapat dibawa dalam suspensi,
jika arus cukup kuat. Akan tetapi di alam, kenyataannya hanya material halus saja
yang dapat diangkut suspensi. Sifat sedimen hasil pengendapan suspensi ini
adalah mengandung prosentase masa dasar yang tinggi sehingga butiran tampak
mengambang dalam masa dasar dan umumnya disertai memilahan butir yang
buruk. Cirilain dari jenis ini adalah butir sedimen yang diangkut tidak pernah
menyentuh dasar aliran.
Bedload transport
Berdasarkan tipe gerakan media pembawanya, sedimen dapat dibagi
menjadi:
endapan arus traksi
endapan arus pekat (density current) dan
endapan suspensi.
Arus traksi adalah arus suatu media yang membawa sedimen didasarnya.
Pada umumnya gravitasi lebih berpengaruh dari pada yang lainya seperti angin
atau pasang-surut air laut.
2. Sedimen yang dihasilkan oleh arus traksi ini umumnya berupa pasir yang
berstruktur silang siur, dengan sifat-sifat:
pemilahan baik
tidak mengandung masa dasar
ada perubahan besar butir mengecil ke atas (fining upward) atau ke bawah
(coarsening upward) tetapi bukan perlapisan bersusun (graded bedding).
Di lain pihak, sistem arus pekat dihasilkan dari kombinasi antara arus
traksi dan suspensi. Sistem arus ini biasanya menghasilkan suatu endapan
campuran antara pasir, lanau, dan lempung dengan jarang-jarang berstruktur
silang-siur dan perlapisan bersusun.
Arus pekat (density) disebabkan karena perbedaan kepekatan (density)
media. Ini bisa disebabkan karena perlapisan panas, turbiditi dan perbedaan kadar
garam. Karena gravitasi, media yang lebih pekat akan bergerak mengalir di bawah
media yang lebih encer. Dalam geologi, aliran arus pekat di dalam cairan dikenal
dengan nama turbiditi. Sedangkan arus yang sama di dalam udara dikenal dengan
nuees ardentes atau wedus gembel, suatu endapan gas yang keluar dari gunungapi.
Endapan dari suspensi pada umumnya berbutir halus seperti lanau dan lempung
yang dihembuskan angin atau endapan lempung pelagik pada laut dalam.
Kenyataan di alam, transport dan pengendapan sedimen tidak hanya
dikuasai oleh mekanisme tertentu saja, misalnya arus traksi saja atau arus pekat
saja, tetapi lebih sering merupakan gabungan berbagai mekanisme. Malahan
dalam berbagai hal, merupakan gabungan antara mekanik dan kimiawi. Beberapa
sistem seperti itu dalah:
3. sistem arus traksi dan suspensi
sistem arus turbit dan pekat
sistem suspensi dan kimiawi.
Pada dasarnya butir-butir sedimen bergerak di dalam media pembawa, baik
berupa cairan maupun udara, dalam 3 cara yang berbeda: menggelundung
(rolling), menggeser (bouncing) dan larutan (suspension)
2. Kasifikasi Transpor Sedimen
Transpor sedimen diklasifikasikan berdasarkan sumber asalnya dan mekanisme
transpornya. Transpor material dasar adalah transor (pergerakan) material yang
ditemukan di dasar sungai.
Wash load: sedimen yang tidak ditemukan di dasar sungai karena
secara permanen tersuspensi.
Bed load: sedimen yang secara kontinu berada di dasar sungai,
terangkut secara menggelinding, menggeser, melompat.
Suspended load: Sedimen yang tersuspensi oleh turbulensi aliran dan
tidak berada di dasar sungai
Berdasarkan mekanisme transpornya sedimen suspense terbagi menjadi dua yaitu
wash load dan bed material transport. Wash load adalah material yang lebih
halus dibandingkan material dasar saluran. Biasanya ukuran butirannya rata-
rata D 50 = 60 mikrometer untuk mudah membedakan antara wash load
dan bed material load. Transport sedimen secara umum dinyatakan sebagai
berat / volume kering per waktu atau bulk volume yang memasukkan angka
4. pori kedalam volume tetap per unit waktu.Untuk pengukuran ketiga jenis transport
sedimen (wash load, bed load, suspended load) dibutuhkan alat dan metode
khusus. Sebelum mendiskripsikan metode pengambilan dan elaborasi data perlu
dipahami perbedaan ketiga jenis transport sedimen tersebut
a. Bed load
Sedimen dasar adalah transpor dari butiran sedimen secara menggelinding,
menggeser dan melompat yang terjadi di dasar saluran. Secara umum konfigurasi
dari pergerakan sedimen membentuk konfigurasi dasar seperti dunes, ripple,etc.
Banyak formulasi yang telah dikembangkan untuk mendiskripsikan mekanisme
dari sedimen dasar yang dilakukan dengan eksperimen di laboratorium atau pun
dengan memodelkan fenomena tersebut.
b. Suspended load
Sedimen layang (suspensi) adalah transpor butiran dasar yang tersuspensi
oleh gaya gravitasi yang diimbangi gaya angkat yang terjadi pada turbulensi
aliran. Itu berarti butiran dasar terangkat ke atas lebih besar atau kecil tapi
pada akhirnya akan mengendap dan kembali ke dasar sungai. Banyak
persamaan sedimen suspensi yangtelah dikembangkan seperti persamaan
Engelund dan Hansen namun persamaan ini tidak memberikan informasi
yang cukup terkait distribusi konsentrasi dari butiran pada arah vertical, besarnya
konsentrasi (C) ditentukan secara teoritik Dalam banyak kasus pengukuran
sedimen supensi dilakukan di lapangan agar diketahui distribusi konsentrasi arah
vertikal untuk berbagai jenis transport sedimen
5. c. Wash load
Wash load adalah transpor butiran sedimen yang berukuran kecil dan halus
dibanding dengan sedimen dasar juga sangat jarang ditemukan didasar sungai.
Besarnya wash load banyak ditentukan oleh karakteristik klimatologi dan
erosi dari daerah tangkapan (catchment area). Dalam perhitungan gerusan
lokal (local scouring) wash load tidak begitu penting sehingga diabaikan
namun untuk perhitungan sedimentasi di daerah dengan kecepatan aliran
yang rendah seperti: waduk, pelabuhan, cabangan sungai wash load
diperhitungkan.
3. Pegukuran transport sedimen
Banyak alat dan metode untuk pengukuran berbagai jenis sedimen seperti:
sedimen dasar, sedimen suspensi, dan wash load telah dikembangkan, namun
tidak semua alat akan dijelaskan pada bab ini hanya beberapa alat yang secara
umum sering di gunakan untuk pengukuran. Beberapa organisasi dengan
pengalaman yang luas di bidang survey hidrometri secara kontinu
mengembangkan alat-alat yang sudah ada dan mengembangkan penemuan-
penemuan alat dan metode baru. Beberapa alat dan metode untuk pengukuran
transpor sedimen.
a. Bed load Transport Meter Arnhem (BTMA)
BTMA adalah alat untuk mengukur sedimen dasar yan berupa pasir dan
kerikil yang berada pada dasar sungai/ saluran. Keuntungan dari alat adalah
mempunyai konstruksi yang kuat, simple juga mudah diperbaiki dan dipelihara.
6. Kelemahannya adalah karena dimensinya besar dan berat sehingga
membutuhkann penanganan yang lebih. Adapun ilustrasi gambarnya tersaji
pada gambar 5.4. Kecepatan aliran harus lebih kecil atau sama dengan 2,5
m/s. Pengukuran sedimen dasar dengan BTMA atau HS mempunyai
beberapa asumsi sebagai berikut ;
Tidak ada sedimen layang yang masuk
Tinggi dari mulut sampler bersesuaian dengan ketebalan dari lapis
dasar
(bedlayer)
Ukuran butiran antara 60-300 mikrometer diabaikan
Prinsip kerjanya adalah rangka (frame) dimasukkan ke dalam sungai
setelah sampai didasar lalu ditekan pada bagian leaf spring. Bentuk dari
wire mesh sampler menyebabkan tekanan yang rendah di belakang alat
sehingga air dan material dasar terangkut masuk ke dalam mulut penangkap
sedimen (sampler mouth). Butiran sedimen dasar yang kasar dapat ditangkap
oleh wire mesh sampler, BTMA menangkap material yang lebih kasar dari
300 mikrometer (secara teoritik) sedangkan material diantara 60-300
mikrometer akan lolos. Hal perlu diperhatikan dalam pengukuran di
lapangan dengan BTMA ini adalah pengambilan sampel dilakukan pada
sungai yang lurus (stabil)agar kondisi dasar saluran stabil sehingga
memudahkan pengukuran, kecermatan dalam pengukuran terkait kondisi
7. hidraulik juga perlu perhatikan (kedalaman, kecepatan aliran, ukuran
butiran, kemiringan).
b. Delft Bottle
Botol Delft (Delftsen Fles, D.F) adalah alat untuk mengukur sedimen layang/
suspensi pada sungai. Pengukuran dilakukan mulai dari permukaan sampai
0,5 m diatas dasar sungai, untuk pengukuran dibawah permukaan
digunakan alat bantu kabel sedangkan yang mendekati dasar digunakan
rangka (frame). Interval pengukuran tergantung kebutuhan data semakin
banyak semakin baik. Prinsip kerjanya adalah sedimen layang yang terkandung
pada air akan melewati mulut botol delft, bentuk mulut tersebut menginduksi
tekanan rendah di belakang alat (outlet) sehingga kecepatan air tinggi dan pada
akhirnya air dapat masuk kedalam mulut botol delft. Di bagian dalam botol,
kecepatan aliran akan berkurang dan menyebabkan sedimen mengendap di
dalam botol tersebut. Material yang mengendap diambil kemudian diukur
volumenya setelah air dalam botol delft keluar. Biasanya ukuran butiran
sedimen lebih besar dari 50 mikrometer. Botol delft meloloskan sebagian
sampel jika 100 % dari butiran D < 50 mikrometer, sebagian ukuran butirannya
50 < D < 100 mikrometer. Oleh karena efisiensi dari botol delft adaah fungsi
distribusi ukuran butiran material suspensi. Keuntungannya memepunyai
konstruksi yang kuat dan simple juga mudah untuk dipelihara dan mudah
digunakan untuk berbagai kedalaman.
c. Water Sampler
8. Water sampler digunakan untuk mengukur konsentrasi wash load terdiri
dari botol, rubber stopper, suspension-line, heavy weight meta body.
Pengukuran dilakukan dengan menurunkan water sampler ke dalam sungai
dengan kedalaman yang fix dalam waktu tertentu hingga botol terisi wash load
yang cukup, setelah terisi diangkat lalu ditandai sesuai lokasi pengambilan
sampel. Keuntungannya adalah mempunyai berat yang ringan sehingga
memungkinkan untuk dibawa dengan tangan dan dapat juga digunakan untuk
survey pendahuluan. Kelemahannya adalah posisi water sampler saat
pengambilan sampel mengganggu pola aliran sehingga tidak dapat
digunakan untuk mengukur total sedimen yang terangkut oleh sungai. Wash
load terdiri atas butiran yang sangat halus dan tidak terpengaruh oleh
distorsi aliran, hasil pengukuran lalu dielabaorasi sehingga didapatkan
estimasi besarnya transpor wash load. Ada banyak jenis alat water sampler
dua diantara yaitu metal water sampler dan Perspex water sampler