SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
8. PRIMAL, DUAL, DAN KEMEROSOTAN


Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang masalah “PRIMAL” dan
“DUAL”, kita definisikan masalah-masalah berikut sebagai masalah primal dan
dual nya masing-masing.

(*) Masalah maksimum :
Maksimumkan: f = c1 x1 + c 2 x 2 + ........... + c m x m
Syarat:
a11 x1 + 12 x 2 + 13 x3 +
        a        a       .......... + 1m x m ≤b1
                                     a
a 21 x1 + 22 x 2 + 23 x 3 +
         a        a        .......... + 2 m x m ≤b2
                                       a
a 31 x1 + 32 x 2 + 33 x 3 +
         a        a        .......... + 3m x m ≤b3
                                       a
.................................................................
.................................................................
..................................................................
a k 1 x1 + k 2 x 2 + k 3 x3 +
            a            a           .......... + km x m ≤bk
                                                   a
          xi ≥ 0, i = 1, 2, .........., m



(**) Masalah minimum :
Minimumkan: g = b1 y1 + b2 y 2 + ........... + bk y k
Syarat:
a11 y1 +a 21 y 2 +a 31 y 3 +.......... +a k 1 y k ≥c1
a12 y1 +a 22 y 2 +a 32 y 3 +.......... +a k 2 y k ≥c 2
a13 y1 +a 23 y 2 +a 33 y 3 +.......... +a k 3 y k ≥c 3
.................................................................
.................................................................
..................................................................
a1m y1 +a 2 m y 2 +a 3 m y 3 +         .......... +a km y k ≥c m

          yi ≥ 0, i = 1, 2, .........., k


Masalah (*) dan (**) saling berperan sebagai primal dan dualnya. Akan kita tulis
kembali koefisien dari sekelompok persamaan (*) dan (**) dalam bentuk
matriks, dengan koefisien dari fungsi obyektif sebagai baris paling bawah.




(*) Masalah Maksimum

          a11    a12 a13 . . . . . . . . . a1m   b1



                                                                               1
a21     a22 a23 . . . . . . . . . a2m         b2
        .......................... .... ...........

        .......................... .... ...........

        ak1     ak2 ak3 . . . . . . . . . akm         bk
        c1      c2     c3 . . . . . . . . . . c k     *


(**) Masalah Minimum


        a11     a21 a31 . . . . . . . . . ak1 c1
        a12     a22 a32 . . . . . . . . . ak2 c2
        .......................... .... ...........

        .......................... .... ...........

        a1m    a2m a3m . . . . . . . . akm            cm
        b1      b2      b3 . . . . . . . . . . b k     *

Dalam setiap kasus, koefisien dari matriks DUAL dapat ditentukan sebagai
transpose dari koefisien matriks PRIMALnya.


8.1. PRIMAL DAN DUAL

Berkaitan dengan setiap masalah program linear selalu ada dualnya. Arti dari
DUAL akan menjadi lebih jelas setelah Anda mempelajari masalah vitamin yang
telah dibahas di muka. Untuk lengkapnya kita tuliskan kembali data masalah
tersebut.


                                             Makanan       Keperluan
              Vitamin
                                            F1      F2     sehari-hari
             A                              2       4          40
             B                              3       2          50
     Harga Makanan/Unit                     3      2,5

        Marilah kita pertimbangkan makanan F 1 dan F2 yang dijual disebuah
toko. Pemilik toko menyadari bahwa makanan F 1 dan F2 memiliki nilai jual
karena mengandung vitamin A dan B yang diperlukan untuk kesehatan.
        Masalah yang ia hadapi adalah menentukan harga jual, misal x sen dolar
per unit vitamin A dan y sen dolar per unit vitamin B. Ia menyadari bahwa harga
per unit vitaminnya harus diatur sedemikian rupa sehingga harga jual yang




                                                                              2
ditetapkannya untuk kedua jenis makanan kurang dari atau sama dengan harga
pasaraan.
         Dengan perkataan lain terhadap x dan y harus ditentukan harga, sehingga
biaya yang dihitung untuk makanan F1 dan F2 kurang dari atau sama dengan 3
sen dan 2,5 sen dolar perunit, masing-masing. Kalau pemilik toko menentukan
harga di atas harga 3 dan 2,5 sen dolar, ia akan kehilangan pelanggan.
         Pada saat yang sama, ia ingin memaksimumkan penghasilannya, yang
diberikan oleh f = 40 x + 50 y, karena keperluan vitamin sehari-harinya adalah 40
unit dan 50 unit untuk masing-masing vitamin.
Masalah yang dihadapi oleh pemilik toko dapat dirangkum sebagai berikut :

(**) Maksimumkan : f = 40 x + 50 y
    Syarat :         2x+3y≤ 3
                     4 x + 2 y ≤ 2,5
                     dan x ≥ 0, y ≥ 0
        Sekelompok pertidaksamaan (**) ini merupakan DUAL dari masalah
aslinya. Untuk mengenalinya, masalah aslinya disebut PRIMAL. Jika (**) kita
sebut PRIMAL, maka masalah asli disebut DUAL nya, dan sebaliknya.
         Kesimpulan yang perlu diperhatikan ialah bahwa setiap masalah program
linear memiliki DUAL yang unik (hanya satu-satunya). Masalah (**) dengan
mudah dapat diselesaikan dengan Metode SimpleksI.

Tabel Program 1
 Program Koefisen        Besar         40        50       0        0
              fungsi     peubah        X         Y        S1       S2
              obyek
    S1          0           3          2         3        1        0       3
                                                                             =1
                                                                           3
    S2            0        2,5         4         2        0        1     2,5
                                                                             = 1,25
                                                                          2
Baris penilaian                   40        50        0        0
Peubah keluar                                                       peubah masuk
Selama dalam barisan penilaian masih terdapat nilai yang positif, berarti program
belum optimal, dan masih memerlukan perbaikan.


Tabel Program 2
 Program Koefisien        Besar        40        50        0        0
              fungsi     peubah        X         Y        S1       S2
              obyek



                                                                                   3
Y             50        1           2            1       1           0         1    3
                                                                                      =
                                        3                    3                    2     2
                                                                                    3
    S2            0         1           8            0           2       1        1
                                                             −
                            2           3                        3                 2= 3
                                                                                  8 16
                                                                                   3
                                   20                        20
Baris penilaian                                 0        −           0
                                   3                         3
Peubah keluar                               peubah masuk
Baris penilaian masih mempunyai nilai positif di bawah kolom peubah x. Peubah
x harus masuk dalam program perbaikan, mengeluarkan S2

Tabel Program 3
 Program Koefisien        Besar         40          50        0          0
              fungsi     peubah         X            Y       S1          S2
              obyek
    Y          50           7           0            1  1        1
                                                               −
                            8                           2        4
    X             40        3           1        0       1      3
                                                       −
                           16                            4     8
Baris penilaian                     0          0   -15    -2,5


Program 3 ini sudah optimal karena Baris penilaian tidak memiliki nilai positif
                                              3
lagi. Pemilik toko harus menetapkan harga          sen dolar untuk vitamin A dan
                                             16
 7
     sen dolar untuk vitamin B perunitnya. Nilai dari fungsi obyektif adalah :
 8
              3          7
    f = 40 (     ) + 50 ( ) = 51,25 sen dolar
             16          8
yang memang persis sama dengan jawaban yang diperoleh pada masalah mencari
nilai minimum dengan membeli makanan F1 dan F2.
MEMBANDINGKAN TABEL PRIMAL DAN DUAL NYA


Sekarang kita perhatikan tabel optimal dari masalah primal yang melibatkan
pembelian makanan F1 dan F2 (tabel*), kemudian tabel optimal dari dual nya
(tabel **). Tabel dari dua tabel optimal tersebut akan memberikan nilai yang
sama.

Tabel optimal dari PRIMAL
 Program     Biaya     Kuantitas    3          2,5       0           0        M       M




                                                                                            4
perunit                  X*            Y*           S1          S2          A1          A2
    Y*        2,5       2,5           0            1            3           1           3           1
                                                              -                                   -
                                                                8           4           8           4
    X*            3     15           1             0            1           1           1           1
                                                                          -           -
                                                                4           2           4           2
                                                             3              7                 3
Baris penilaian                  0             0                                      M-            M-
                                                            16              8                16

7
8



Tabel optimal dari DUAL nya
 Program Koefisien      Besar            40            50            0           0
              fungsi    peubah           X              Y            S1          S2
              obyek
    Y          50         7              0              1           1             1
                                                                             −
                          8                                         2             4
    X             40      3              1              0            1           3
                                                                   −
                         16                                          4           8
Baris penilaian                      0             0         -15          -2,5
Maka dapat dikatakan bahwa penyelesaian masalah PRIMAL dalam program
linear selalu dapat memberikan suatu penyelesaian untuk DUAL nya.




SIMETRI ANTARA PRIMAL DAN DUAL-NYA
     Simetri antara masalah PRIMAL dan DUAL-nya dapat dirangkum
sebagai berikut:

                                                                  Maksimumkan:
                                2 X*          + 4 Y*            ≥   40
                                X               X                   X
                                +               +                   +
                                3 X*          + 2 Y*             ≥  50
                                Y               Y                   Y

         Minimumkan:            3 X*          + 2,5Y*




                                                                                                         5
Dibaca horizontal, kita memiliki masalah mencari nilai minimum
sebagai PRIMAL. Sedangkan membaca secara vertikal, kita memiliki
DUAL yang meruapakan penentuan nilai maksimum.
     Sekarang akan kita perhatikan masalah menentukan nilai maksimum
sebagai PRIMAL. Masalah ini mempunyai DUAL juga.

                                                       Minimumkan:
                               10,7 X    + 5 Y + 2 Z ≤ 2705
                                X*         X*    X*      X*
                                +          +      +       +
                               5,4 X     + 10 Y + 4 Z ≤ 2210
                                Y*         Y*    Y*      Y*
                                +          +       +     +
                               0,7 X     + 1 Y + 2 Z ≤ 445
                                Z*         Z* + Z*       Z*

     Maksimumkan:              10 X      + 15Y   + 20 Z

     Membaca secara horizontal kita peroleh masalah menentukan nilai
maksimum sebagai PRIMAL. Sedangkan membaca dengan arah vertikal
kita dapatkan DUAL-nya yang dapat dinyatakan sebagai berikut :

     10,7 a + 5,4 b + 0,7 c ≥ 10
        5 a + 10 b + 1 c ≥ 15
        2 a + 4 b + 2 c ≥ 20

     Dengan fungsi obyektif : f = 2705 a + 2210 b + 445 c




     Latihan Soal

1. Untuk membuat dua model baju, sebuah perusahaan pakaian memiliki
   data sebagai berikut :

      Bahan baju      Baju I          Baju II     Persediaan
      Katun             2               1             16

      Sutera             1               2           11

      Tetoron            1                2          15
      Harga            $ 30             $ 50




                                                                     6
Berapa banyak baju I dan baju II masing-masing harus dibuat agar
     penghasilan maksimum ?

     a.     Tuliskanlah matriks koefisiennya.
     b.     Tentukan fungsi obyektif dari masalah DUAL-nya.
     c.     Tentukanlah matriks koefisien dari masalah DUAL-nya.
     d.     Tuliskanlah masalah DUAL-nya.


2. Diberikan masalah PRIMAL sebagai berikut :

   Maksimumkan :        f = 3 x + 5 y + 2z
   Syarat :             2 x – y + 3z ≤ 6
                          x + 2y + 4z ≤ 8
                         dan x ≥ 0, y ≥ 0, z ≥ 0


       a. Tentukanlah matriks koefisien dari PRIMAL ini
       b. Tentukan matriks koefisien dari DUAL-nya.
       c. Tentukanlah masalah DUAL-nya.


3. Diberikan masalah PRIMAL sebagai berikut

   Maksimumkan :        f = 2 x + 6 y + 7z
   Syarat :               x + 2y + 5z ≤ 4
                         2x – y + 2z ≤ 6
                         3x + 5y + z ≤ 1
                         dan x ≥ 0, y ≥ 0, z ≥ 0


       d. Tentukanlah matriks koefisien dari PRIMAL ini
       e. Tentukan matriks koefisien dari DUAL-nya.
       f.     Tentukanlah masalah DUAL-nya.




                                                                    7
Berapa banyak baju I dan baju II masing-masing harus dibuat agar
     penghasilan maksimum ?

     a.     Tuliskanlah matriks koefisiennya.
     b.     Tentukan fungsi obyektif dari masalah DUAL-nya.
     c.     Tentukanlah matriks koefisien dari masalah DUAL-nya.
     d.     Tuliskanlah masalah DUAL-nya.


2. Diberikan masalah PRIMAL sebagai berikut :

   Maksimumkan :        f = 3 x + 5 y + 2z
   Syarat :             2 x – y + 3z ≤ 6
                          x + 2y + 4z ≤ 8
                         dan x ≥ 0, y ≥ 0, z ≥ 0


       a. Tentukanlah matriks koefisien dari PRIMAL ini
       b. Tentukan matriks koefisien dari DUAL-nya.
       c. Tentukanlah masalah DUAL-nya.


3. Diberikan masalah PRIMAL sebagai berikut

   Maksimumkan :        f = 2 x + 6 y + 7z
   Syarat :               x + 2y + 5z ≤ 4
                         2x – y + 2z ≤ 6
                         3x + 5y + z ≤ 1
                         dan x ≥ 0, y ≥ 0, z ≥ 0


       d. Tentukanlah matriks koefisien dari PRIMAL ini
       e. Tentukan matriks koefisien dari DUAL-nya.
       f.     Tentukanlah masalah DUAL-nya.




                                                                    7
Berapa banyak baju I dan baju II masing-masing harus dibuat agar
     penghasilan maksimum ?

     a.     Tuliskanlah matriks koefisiennya.
     b.     Tentukan fungsi obyektif dari masalah DUAL-nya.
     c.     Tentukanlah matriks koefisien dari masalah DUAL-nya.
     d.     Tuliskanlah masalah DUAL-nya.


2. Diberikan masalah PRIMAL sebagai berikut :

   Maksimumkan :        f = 3 x + 5 y + 2z
   Syarat :             2 x – y + 3z ≤ 6
                          x + 2y + 4z ≤ 8
                         dan x ≥ 0, y ≥ 0, z ≥ 0


       a. Tentukanlah matriks koefisien dari PRIMAL ini
       b. Tentukan matriks koefisien dari DUAL-nya.
       c. Tentukanlah masalah DUAL-nya.


3. Diberikan masalah PRIMAL sebagai berikut

   Maksimumkan :        f = 2 x + 6 y + 7z
   Syarat :               x + 2y + 5z ≤ 4
                         2x – y + 2z ≤ 6
                         3x + 5y + z ≤ 1
                         dan x ≥ 0, y ≥ 0, z ≥ 0


       d. Tentukanlah matriks koefisien dari PRIMAL ini
       e. Tentukan matriks koefisien dari DUAL-nya.
       f.     Tentukanlah masalah DUAL-nya.




                                                                    7
Berapa banyak baju I dan baju II masing-masing harus dibuat agar
     penghasilan maksimum ?

     a.     Tuliskanlah matriks koefisiennya.
     b.     Tentukan fungsi obyektif dari masalah DUAL-nya.
     c.     Tentukanlah matriks koefisien dari masalah DUAL-nya.
     d.     Tuliskanlah masalah DUAL-nya.


2. Diberikan masalah PRIMAL sebagai berikut :

   Maksimumkan :        f = 3 x + 5 y + 2z
   Syarat :             2 x – y + 3z ≤ 6
                          x + 2y + 4z ≤ 8
                         dan x ≥ 0, y ≥ 0, z ≥ 0


       a. Tentukanlah matriks koefisien dari PRIMAL ini
       b. Tentukan matriks koefisien dari DUAL-nya.
       c. Tentukanlah masalah DUAL-nya.


3. Diberikan masalah PRIMAL sebagai berikut

   Maksimumkan :        f = 2 x + 6 y + 7z
   Syarat :               x + 2y + 5z ≤ 4
                         2x – y + 2z ≤ 6
                         3x + 5y + z ≤ 1
                         dan x ≥ 0, y ≥ 0, z ≥ 0


       d. Tentukanlah matriks koefisien dari PRIMAL ini
       e. Tentukan matriks koefisien dari DUAL-nya.
       f.     Tentukanlah masalah DUAL-nya.




                                                                    7

More Related Content

What's hot

Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Arvina Frida Karela
 
Persamaandifferensial
PersamaandifferensialPersamaandifferensial
PersamaandifferensialMeiky Ayah
 
Konvergen Seragam dan Kekontinuan, Konvergen Seragam dan Pengintegralan
Konvergen Seragam dan Kekontinuan, Konvergen Seragam dan PengintegralanKonvergen Seragam dan Kekontinuan, Konvergen Seragam dan Pengintegralan
Konvergen Seragam dan Kekontinuan, Konvergen Seragam dan PengintegralanAnzilina Nisa
 
INTEGRAL menggunakan MAPLE
INTEGRAL menggunakan MAPLEINTEGRAL menggunakan MAPLE
INTEGRAL menggunakan MAPLEDyas Arientiyya
 
Persamaan diferensial biasa: persamaan diferensial orde-kedua
Persamaan diferensial biasa: persamaan diferensial orde-keduaPersamaan diferensial biasa: persamaan diferensial orde-kedua
Persamaan diferensial biasa: persamaan diferensial orde-keduadwiprananto
 
Grup simetri dan grup siklik
Grup simetri dan grup siklikGrup simetri dan grup siklik
Grup simetri dan grup siklikSholiha Nurwulan
 
materi-ajar-geometri-transformasi.ppt
materi-ajar-geometri-transformasi.pptmateri-ajar-geometri-transformasi.ppt
materi-ajar-geometri-transformasi.pptFarida136429
 
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematisKemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematisYadi Pura
 
Makalah setengah putaran
Makalah setengah putaranMakalah setengah putaran
Makalah setengah putaranNia Matus
 
Bab 3. Limit dan Kekontinuan ( Kalkulus 1 )
Bab 3. Limit dan Kekontinuan ( Kalkulus 1 )Bab 3. Limit dan Kekontinuan ( Kalkulus 1 )
Bab 3. Limit dan Kekontinuan ( Kalkulus 1 )Kelinci Coklat
 
metode simpleks maksimum (Program linear)
 metode simpleks maksimum (Program linear) metode simpleks maksimum (Program linear)
metode simpleks maksimum (Program linear)Resti Amin
 

What's hot (20)

Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
 
Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2
 
Persamaandifferensial
PersamaandifferensialPersamaandifferensial
Persamaandifferensial
 
Akt 2-tabel-mortalitas
Akt 2-tabel-mortalitasAkt 2-tabel-mortalitas
Akt 2-tabel-mortalitas
 
Konvergen Seragam dan Kekontinuan, Konvergen Seragam dan Pengintegralan
Konvergen Seragam dan Kekontinuan, Konvergen Seragam dan PengintegralanKonvergen Seragam dan Kekontinuan, Konvergen Seragam dan Pengintegralan
Konvergen Seragam dan Kekontinuan, Konvergen Seragam dan Pengintegralan
 
PENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE PRIMAL DUAL
PENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE PRIMAL DUALPENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE PRIMAL DUAL
PENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE PRIMAL DUAL
 
Grup siklik
Grup siklikGrup siklik
Grup siklik
 
Kompleks11
Kompleks11Kompleks11
Kompleks11
 
INTEGRAL menggunakan MAPLE
INTEGRAL menggunakan MAPLEINTEGRAL menggunakan MAPLE
INTEGRAL menggunakan MAPLE
 
Persamaan diferensial biasa: persamaan diferensial orde-kedua
Persamaan diferensial biasa: persamaan diferensial orde-keduaPersamaan diferensial biasa: persamaan diferensial orde-kedua
Persamaan diferensial biasa: persamaan diferensial orde-kedua
 
Grup simetri dan grup siklik
Grup simetri dan grup siklikGrup simetri dan grup siklik
Grup simetri dan grup siklik
 
Koset
KosetKoset
Koset
 
Met num 9
Met num 9Met num 9
Met num 9
 
materi-ajar-geometri-transformasi.ppt
materi-ajar-geometri-transformasi.pptmateri-ajar-geometri-transformasi.ppt
materi-ajar-geometri-transformasi.ppt
 
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematisKemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis
 
Distribusi normal 1
Distribusi normal 1Distribusi normal 1
Distribusi normal 1
 
Makalah setengah putaran
Makalah setengah putaranMakalah setengah putaran
Makalah setengah putaran
 
Bab 3. Limit dan Kekontinuan ( Kalkulus 1 )
Bab 3. Limit dan Kekontinuan ( Kalkulus 1 )Bab 3. Limit dan Kekontinuan ( Kalkulus 1 )
Bab 3. Limit dan Kekontinuan ( Kalkulus 1 )
 
Analisis real
Analisis realAnalisis real
Analisis real
 
metode simpleks maksimum (Program linear)
 metode simpleks maksimum (Program linear) metode simpleks maksimum (Program linear)
metode simpleks maksimum (Program linear)
 

Similar to PRIMAL DAN DUAL

Solusi uji coba olimpiade sains nasional 2012 1
Solusi uji coba olimpiade sains nasional 2012 1Solusi uji coba olimpiade sains nasional 2012 1
Solusi uji coba olimpiade sains nasional 2012 1Widi Kariyanto
 
Graph of functions pmr paper 1
Graph of functions pmr paper 1Graph of functions pmr paper 1
Graph of functions pmr paper 1Nad0209
 
Kalkulus (bab 1)
Kalkulus (bab 1)Kalkulus (bab 1)
Kalkulus (bab 1)-Eq Wahyou-
 
Tugas program linier
Tugas program linierTugas program linier
Tugas program linierIndar Hayga
 
program-linier.ppt
program-linier.pptprogram-linier.ppt
program-linier.pptbimosatryo2
 
Bahan ajar program linear
Bahan ajar program linearBahan ajar program linear
Bahan ajar program linearLalu Irpahlan
 
Modul+OR+-+Simpleks+Minimum.pdf
Modul+OR+-+Simpleks+Minimum.pdfModul+OR+-+Simpleks+Minimum.pdf
Modul+OR+-+Simpleks+Minimum.pdfwiwinastuti1
 
soal uan matematika tehnik smk beserta pembahasannya
soal uan matematika tehnik smk beserta pembahasannyasoal uan matematika tehnik smk beserta pembahasannya
soal uan matematika tehnik smk beserta pembahasannyaheri baskoro
 
Modul SMK Kurikulum 2013. KD.3.19.Persamaan Fungsi Kuadrat
Modul SMK Kurikulum 2013. KD.3.19.Persamaan Fungsi KuadratModul SMK Kurikulum 2013. KD.3.19.Persamaan Fungsi Kuadrat
Modul SMK Kurikulum 2013. KD.3.19.Persamaan Fungsi KuadratAbdullah Banjary
 
Pertemuan 4-Fungsi Linier.pptx
Pertemuan 4-Fungsi Linier.pptxPertemuan 4-Fungsi Linier.pptx
Pertemuan 4-Fungsi Linier.pptxFauziahNurHutauruk
 
Fungsi Kuadrat dan Aplikasinya
Fungsi Kuadrat dan AplikasinyaFungsi Kuadrat dan Aplikasinya
Fungsi Kuadrat dan AplikasinyaNurJuniarAfifi
 
Linier simultan bridon
Linier simultan bridonLinier simultan bridon
Linier simultan bridonMuhammad Ridho
 

Similar to PRIMAL DAN DUAL (20)

Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
Solusi uji coba olimpiade sains nasional 2012 1
Solusi uji coba olimpiade sains nasional 2012 1Solusi uji coba olimpiade sains nasional 2012 1
Solusi uji coba olimpiade sains nasional 2012 1
 
PROGRAM_LINEAR.ppt
PROGRAM_LINEAR.pptPROGRAM_LINEAR.ppt
PROGRAM_LINEAR.ppt
 
Matriksku.ppt
Matriksku.pptMatriksku.ppt
Matriksku.ppt
 
Graph of functions pmr paper 1
Graph of functions pmr paper 1Graph of functions pmr paper 1
Graph of functions pmr paper 1
 
Kalkulus (bab 1)
Kalkulus (bab 1)Kalkulus (bab 1)
Kalkulus (bab 1)
 
Tugas program linier
Tugas program linierTugas program linier
Tugas program linier
 
Kelas xii bab 2
Kelas xii bab 2Kelas xii bab 2
Kelas xii bab 2
 
program-linier.ppt
program-linier.pptprogram-linier.ppt
program-linier.ppt
 
Program linier
Program linierProgram linier
Program linier
 
Bahan ajar program linear
Bahan ajar program linearBahan ajar program linear
Bahan ajar program linear
 
Modul+OR+-+Simpleks+Minimum.pdf
Modul+OR+-+Simpleks+Minimum.pdfModul+OR+-+Simpleks+Minimum.pdf
Modul+OR+-+Simpleks+Minimum.pdf
 
soal uan matematika tehnik smk beserta pembahasannya
soal uan matematika tehnik smk beserta pembahasannyasoal uan matematika tehnik smk beserta pembahasannya
soal uan matematika tehnik smk beserta pembahasannya
 
Modul SMK Kurikulum 2013. KD.3.19.Persamaan Fungsi Kuadrat
Modul SMK Kurikulum 2013. KD.3.19.Persamaan Fungsi KuadratModul SMK Kurikulum 2013. KD.3.19.Persamaan Fungsi Kuadrat
Modul SMK Kurikulum 2013. KD.3.19.Persamaan Fungsi Kuadrat
 
Program linier
Program linierProgram linier
Program linier
 
03 bab 2
03 bab 203 bab 2
03 bab 2
 
Pertemuan 4-Fungsi Linier.pptx
Pertemuan 4-Fungsi Linier.pptxPertemuan 4-Fungsi Linier.pptx
Pertemuan 4-Fungsi Linier.pptx
 
Relasi dan fungsi
Relasi dan fungsiRelasi dan fungsi
Relasi dan fungsi
 
Fungsi Kuadrat dan Aplikasinya
Fungsi Kuadrat dan AplikasinyaFungsi Kuadrat dan Aplikasinya
Fungsi Kuadrat dan Aplikasinya
 
Linier simultan bridon
Linier simultan bridonLinier simultan bridon
Linier simultan bridon
 

PRIMAL DAN DUAL

  • 1. 8. PRIMAL, DUAL, DAN KEMEROSOTAN Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang masalah “PRIMAL” dan “DUAL”, kita definisikan masalah-masalah berikut sebagai masalah primal dan dual nya masing-masing. (*) Masalah maksimum : Maksimumkan: f = c1 x1 + c 2 x 2 + ........... + c m x m Syarat: a11 x1 + 12 x 2 + 13 x3 + a a .......... + 1m x m ≤b1 a a 21 x1 + 22 x 2 + 23 x 3 + a a .......... + 2 m x m ≤b2 a a 31 x1 + 32 x 2 + 33 x 3 + a a .......... + 3m x m ≤b3 a ................................................................. ................................................................. .................................................................. a k 1 x1 + k 2 x 2 + k 3 x3 + a a .......... + km x m ≤bk a xi ≥ 0, i = 1, 2, .........., m (**) Masalah minimum : Minimumkan: g = b1 y1 + b2 y 2 + ........... + bk y k Syarat: a11 y1 +a 21 y 2 +a 31 y 3 +.......... +a k 1 y k ≥c1 a12 y1 +a 22 y 2 +a 32 y 3 +.......... +a k 2 y k ≥c 2 a13 y1 +a 23 y 2 +a 33 y 3 +.......... +a k 3 y k ≥c 3 ................................................................. ................................................................. .................................................................. a1m y1 +a 2 m y 2 +a 3 m y 3 + .......... +a km y k ≥c m yi ≥ 0, i = 1, 2, .........., k Masalah (*) dan (**) saling berperan sebagai primal dan dualnya. Akan kita tulis kembali koefisien dari sekelompok persamaan (*) dan (**) dalam bentuk matriks, dengan koefisien dari fungsi obyektif sebagai baris paling bawah. (*) Masalah Maksimum a11 a12 a13 . . . . . . . . . a1m b1 1
  • 2. a21 a22 a23 . . . . . . . . . a2m b2 .......................... .... ........... .......................... .... ........... ak1 ak2 ak3 . . . . . . . . . akm bk c1 c2 c3 . . . . . . . . . . c k * (**) Masalah Minimum a11 a21 a31 . . . . . . . . . ak1 c1 a12 a22 a32 . . . . . . . . . ak2 c2 .......................... .... ........... .......................... .... ........... a1m a2m a3m . . . . . . . . akm cm b1 b2 b3 . . . . . . . . . . b k * Dalam setiap kasus, koefisien dari matriks DUAL dapat ditentukan sebagai transpose dari koefisien matriks PRIMALnya. 8.1. PRIMAL DAN DUAL Berkaitan dengan setiap masalah program linear selalu ada dualnya. Arti dari DUAL akan menjadi lebih jelas setelah Anda mempelajari masalah vitamin yang telah dibahas di muka. Untuk lengkapnya kita tuliskan kembali data masalah tersebut. Makanan Keperluan Vitamin F1 F2 sehari-hari A 2 4 40 B 3 2 50 Harga Makanan/Unit 3 2,5 Marilah kita pertimbangkan makanan F 1 dan F2 yang dijual disebuah toko. Pemilik toko menyadari bahwa makanan F 1 dan F2 memiliki nilai jual karena mengandung vitamin A dan B yang diperlukan untuk kesehatan. Masalah yang ia hadapi adalah menentukan harga jual, misal x sen dolar per unit vitamin A dan y sen dolar per unit vitamin B. Ia menyadari bahwa harga per unit vitaminnya harus diatur sedemikian rupa sehingga harga jual yang 2
  • 3. ditetapkannya untuk kedua jenis makanan kurang dari atau sama dengan harga pasaraan. Dengan perkataan lain terhadap x dan y harus ditentukan harga, sehingga biaya yang dihitung untuk makanan F1 dan F2 kurang dari atau sama dengan 3 sen dan 2,5 sen dolar perunit, masing-masing. Kalau pemilik toko menentukan harga di atas harga 3 dan 2,5 sen dolar, ia akan kehilangan pelanggan. Pada saat yang sama, ia ingin memaksimumkan penghasilannya, yang diberikan oleh f = 40 x + 50 y, karena keperluan vitamin sehari-harinya adalah 40 unit dan 50 unit untuk masing-masing vitamin. Masalah yang dihadapi oleh pemilik toko dapat dirangkum sebagai berikut : (**) Maksimumkan : f = 40 x + 50 y Syarat : 2x+3y≤ 3 4 x + 2 y ≤ 2,5 dan x ≥ 0, y ≥ 0 Sekelompok pertidaksamaan (**) ini merupakan DUAL dari masalah aslinya. Untuk mengenalinya, masalah aslinya disebut PRIMAL. Jika (**) kita sebut PRIMAL, maka masalah asli disebut DUAL nya, dan sebaliknya. Kesimpulan yang perlu diperhatikan ialah bahwa setiap masalah program linear memiliki DUAL yang unik (hanya satu-satunya). Masalah (**) dengan mudah dapat diselesaikan dengan Metode SimpleksI. Tabel Program 1 Program Koefisen Besar 40 50 0 0 fungsi peubah X Y S1 S2 obyek S1 0 3 2 3 1 0 3 =1 3 S2 0 2,5 4 2 0 1 2,5 = 1,25 2 Baris penilaian 40 50 0 0 Peubah keluar peubah masuk Selama dalam barisan penilaian masih terdapat nilai yang positif, berarti program belum optimal, dan masih memerlukan perbaikan. Tabel Program 2 Program Koefisien Besar 40 50 0 0 fungsi peubah X Y S1 S2 obyek 3
  • 4. Y 50 1 2 1 1 0 1 3 = 3 3 2 2 3 S2 0 1 8 0 2 1 1 − 2 3 3 2= 3 8 16 3 20 20 Baris penilaian 0 − 0 3 3 Peubah keluar peubah masuk Baris penilaian masih mempunyai nilai positif di bawah kolom peubah x. Peubah x harus masuk dalam program perbaikan, mengeluarkan S2 Tabel Program 3 Program Koefisien Besar 40 50 0 0 fungsi peubah X Y S1 S2 obyek Y 50 7 0 1 1 1 − 8 2 4 X 40 3 1 0 1 3 − 16 4 8 Baris penilaian 0 0 -15 -2,5 Program 3 ini sudah optimal karena Baris penilaian tidak memiliki nilai positif 3 lagi. Pemilik toko harus menetapkan harga sen dolar untuk vitamin A dan 16 7 sen dolar untuk vitamin B perunitnya. Nilai dari fungsi obyektif adalah : 8 3 7 f = 40 ( ) + 50 ( ) = 51,25 sen dolar 16 8 yang memang persis sama dengan jawaban yang diperoleh pada masalah mencari nilai minimum dengan membeli makanan F1 dan F2. MEMBANDINGKAN TABEL PRIMAL DAN DUAL NYA Sekarang kita perhatikan tabel optimal dari masalah primal yang melibatkan pembelian makanan F1 dan F2 (tabel*), kemudian tabel optimal dari dual nya (tabel **). Tabel dari dua tabel optimal tersebut akan memberikan nilai yang sama. Tabel optimal dari PRIMAL Program Biaya Kuantitas 3 2,5 0 0 M M 4
  • 5. perunit X* Y* S1 S2 A1 A2 Y* 2,5 2,5 0 1 3 1 3 1 - - 8 4 8 4 X* 3 15 1 0 1 1 1 1 - - 4 2 4 2 3 7 3 Baris penilaian 0 0 M- M- 16 8 16 7 8 Tabel optimal dari DUAL nya Program Koefisien Besar 40 50 0 0 fungsi peubah X Y S1 S2 obyek Y 50 7 0 1 1 1 − 8 2 4 X 40 3 1 0 1 3 − 16 4 8 Baris penilaian 0 0 -15 -2,5 Maka dapat dikatakan bahwa penyelesaian masalah PRIMAL dalam program linear selalu dapat memberikan suatu penyelesaian untuk DUAL nya. SIMETRI ANTARA PRIMAL DAN DUAL-NYA Simetri antara masalah PRIMAL dan DUAL-nya dapat dirangkum sebagai berikut: Maksimumkan: 2 X* + 4 Y* ≥ 40 X X X + + + 3 X* + 2 Y* ≥ 50 Y Y Y Minimumkan: 3 X* + 2,5Y* 5
  • 6. Dibaca horizontal, kita memiliki masalah mencari nilai minimum sebagai PRIMAL. Sedangkan membaca secara vertikal, kita memiliki DUAL yang meruapakan penentuan nilai maksimum. Sekarang akan kita perhatikan masalah menentukan nilai maksimum sebagai PRIMAL. Masalah ini mempunyai DUAL juga. Minimumkan: 10,7 X + 5 Y + 2 Z ≤ 2705 X* X* X* X* + + + + 5,4 X + 10 Y + 4 Z ≤ 2210 Y* Y* Y* Y* + + + + 0,7 X + 1 Y + 2 Z ≤ 445 Z* Z* + Z* Z* Maksimumkan: 10 X + 15Y + 20 Z Membaca secara horizontal kita peroleh masalah menentukan nilai maksimum sebagai PRIMAL. Sedangkan membaca dengan arah vertikal kita dapatkan DUAL-nya yang dapat dinyatakan sebagai berikut : 10,7 a + 5,4 b + 0,7 c ≥ 10 5 a + 10 b + 1 c ≥ 15 2 a + 4 b + 2 c ≥ 20 Dengan fungsi obyektif : f = 2705 a + 2210 b + 445 c Latihan Soal 1. Untuk membuat dua model baju, sebuah perusahaan pakaian memiliki data sebagai berikut : Bahan baju Baju I Baju II Persediaan Katun 2 1 16 Sutera 1 2 11 Tetoron 1 2 15 Harga $ 30 $ 50 6
  • 7. Berapa banyak baju I dan baju II masing-masing harus dibuat agar penghasilan maksimum ? a. Tuliskanlah matriks koefisiennya. b. Tentukan fungsi obyektif dari masalah DUAL-nya. c. Tentukanlah matriks koefisien dari masalah DUAL-nya. d. Tuliskanlah masalah DUAL-nya. 2. Diberikan masalah PRIMAL sebagai berikut : Maksimumkan : f = 3 x + 5 y + 2z Syarat : 2 x – y + 3z ≤ 6 x + 2y + 4z ≤ 8 dan x ≥ 0, y ≥ 0, z ≥ 0 a. Tentukanlah matriks koefisien dari PRIMAL ini b. Tentukan matriks koefisien dari DUAL-nya. c. Tentukanlah masalah DUAL-nya. 3. Diberikan masalah PRIMAL sebagai berikut Maksimumkan : f = 2 x + 6 y + 7z Syarat : x + 2y + 5z ≤ 4 2x – y + 2z ≤ 6 3x + 5y + z ≤ 1 dan x ≥ 0, y ≥ 0, z ≥ 0 d. Tentukanlah matriks koefisien dari PRIMAL ini e. Tentukan matriks koefisien dari DUAL-nya. f. Tentukanlah masalah DUAL-nya. 7
  • 8. Berapa banyak baju I dan baju II masing-masing harus dibuat agar penghasilan maksimum ? a. Tuliskanlah matriks koefisiennya. b. Tentukan fungsi obyektif dari masalah DUAL-nya. c. Tentukanlah matriks koefisien dari masalah DUAL-nya. d. Tuliskanlah masalah DUAL-nya. 2. Diberikan masalah PRIMAL sebagai berikut : Maksimumkan : f = 3 x + 5 y + 2z Syarat : 2 x – y + 3z ≤ 6 x + 2y + 4z ≤ 8 dan x ≥ 0, y ≥ 0, z ≥ 0 a. Tentukanlah matriks koefisien dari PRIMAL ini b. Tentukan matriks koefisien dari DUAL-nya. c. Tentukanlah masalah DUAL-nya. 3. Diberikan masalah PRIMAL sebagai berikut Maksimumkan : f = 2 x + 6 y + 7z Syarat : x + 2y + 5z ≤ 4 2x – y + 2z ≤ 6 3x + 5y + z ≤ 1 dan x ≥ 0, y ≥ 0, z ≥ 0 d. Tentukanlah matriks koefisien dari PRIMAL ini e. Tentukan matriks koefisien dari DUAL-nya. f. Tentukanlah masalah DUAL-nya. 7
  • 9. Berapa banyak baju I dan baju II masing-masing harus dibuat agar penghasilan maksimum ? a. Tuliskanlah matriks koefisiennya. b. Tentukan fungsi obyektif dari masalah DUAL-nya. c. Tentukanlah matriks koefisien dari masalah DUAL-nya. d. Tuliskanlah masalah DUAL-nya. 2. Diberikan masalah PRIMAL sebagai berikut : Maksimumkan : f = 3 x + 5 y + 2z Syarat : 2 x – y + 3z ≤ 6 x + 2y + 4z ≤ 8 dan x ≥ 0, y ≥ 0, z ≥ 0 a. Tentukanlah matriks koefisien dari PRIMAL ini b. Tentukan matriks koefisien dari DUAL-nya. c. Tentukanlah masalah DUAL-nya. 3. Diberikan masalah PRIMAL sebagai berikut Maksimumkan : f = 2 x + 6 y + 7z Syarat : x + 2y + 5z ≤ 4 2x – y + 2z ≤ 6 3x + 5y + z ≤ 1 dan x ≥ 0, y ≥ 0, z ≥ 0 d. Tentukanlah matriks koefisien dari PRIMAL ini e. Tentukan matriks koefisien dari DUAL-nya. f. Tentukanlah masalah DUAL-nya. 7
  • 10. Berapa banyak baju I dan baju II masing-masing harus dibuat agar penghasilan maksimum ? a. Tuliskanlah matriks koefisiennya. b. Tentukan fungsi obyektif dari masalah DUAL-nya. c. Tentukanlah matriks koefisien dari masalah DUAL-nya. d. Tuliskanlah masalah DUAL-nya. 2. Diberikan masalah PRIMAL sebagai berikut : Maksimumkan : f = 3 x + 5 y + 2z Syarat : 2 x – y + 3z ≤ 6 x + 2y + 4z ≤ 8 dan x ≥ 0, y ≥ 0, z ≥ 0 a. Tentukanlah matriks koefisien dari PRIMAL ini b. Tentukan matriks koefisien dari DUAL-nya. c. Tentukanlah masalah DUAL-nya. 3. Diberikan masalah PRIMAL sebagai berikut Maksimumkan : f = 2 x + 6 y + 7z Syarat : x + 2y + 5z ≤ 4 2x – y + 2z ≤ 6 3x + 5y + z ≤ 1 dan x ≥ 0, y ≥ 0, z ≥ 0 d. Tentukanlah matriks koefisien dari PRIMAL ini e. Tentukan matriks koefisien dari DUAL-nya. f. Tentukanlah masalah DUAL-nya. 7