Program Perlindungan memberikan jaminan kecelakaan kerja (JKK) dan jaminan kematian (JKM) bagi pegawai negeri sipil, aparatur sipil negara, dan pejabat negara. JKK memberikan perawatan dan santunan bagi risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja, sedangkan JKM memberikan santunan risiko kematian bukan akibat kerja. Iuran JKK dan JKM masing-masing sebesar 0,24% dan 0,30% dari gaji pok
2. • Perlindungan atas risiko kecelakaan
kerja atau sakit akibat kerja berupa
perawatan, santunan, dan tunjangan
cacat
Jaminan Kecelakaan
Kerja (JKK)
• Perlindungan atas risiko kematian
bukan akibat kecelakaan kerja
berupa santunan kematian
Jaminan Kematian
(JKM)
2
3. Peserta JKK dan JKM
3
CPNS
PNS
PPPK
PEJABAT NEGARA
(UU 12 TAHUN 1980)
Pasal 8
Kepada Pimpinan dan Anggota Lembaga Tertinggi/Tinggi Negara yang
mengalami kecelakaan dan atau menderita sakit karena dinas diberikan
pengobatan, perawatan,dan atau rehabilitasi menurut peraturan perundang-
undangan yang berlaku bagi Pegawai Negeri Sipil.
4. Kecelakaan Kerja
adalah kecelakaan yang terjadi:
Penyakit akibat kerja adalah sakit yang diderita sebagai akibat langsung dari
pelaksanaan tugas.
4
• dalam dan karena menjalankan tugas kewajiban;
• dalam keadaan lain yang ada hubungannya dengan dinas, sehingga
kecelakaan itu disamakan dengan kecelakaan yang terjadi dalam dan karena
menjalankan tugas kewajibannya;
• karena perbuatan anasir yang tidak bertanggung jawab ataupun sebagai akibat
tindakan terhadap anasir itu dalam melaksanakan tugas;
• dalam perjalanan dari rumah menuju tempat kerja atau sebaliknya; dan/atau
• mengalami penyakit akibat kerja.
5. • Keadaan berkurang atau hilangnya sebagian anggota
badan yang secara langsung atau tidak langsung
mengakibatkan berkurang atau hilangnya kemampuan
bekerja untuk menjalankan pekerjaannya
Cacat
Sebagian Anatomis
• Keadaan berkurang atau hilangnya sebagian fungsi
anggota badan yang secara langsung atau tidak langsung
mengakibatkan berkurang atau hilangnya kemampuan
bekerja untuk menjalankan pekerjanaannya
Cacat
Penurunan Fungsi
• Cacat yang mengakibatkan ketidakmampuan seseorang
untuk melakukan pekerjaan
Cacat
Total Tetap
5
Cacat adalah kelainan fisik dan/atau mental sebagai akibat Kecelakaan Kerja
yang dapat mengganggu atau menjadi rintangan bagi Peserta dalam melakukan
pekerjaan.
6. Tewas adalah:
Meninggal dunia dalam dan karena menjalankan tugas
kewajibannya; atau
Meninggal dunia dalam keadaan yang ada hubungannya dengan
dinas, sehingga kematiannya itu disamakan dengan meninggal
dunia dalam dan karena menjalankan tugas kewajibannya; atau
Meninggal dunia yang langsung diakibatkan oleh luka atau cacat
rohani atau jasmani yang didapat dalam dan karena menjalankan
tugas kewajibannya; atau
Meninggal dunia karena perbuatan anasir yang tidak bertanggung
jawab ataupun sebagai akibat tindakan terhadap anasir itu.
6
Wafat adalah meninggal dunia yang bukan diakibatkan oleh
hal-hal sebagaimana dimaksud di atas
7. • Pemeriksaan dasar dan
penunjang
• Perawatan tingkat pertama
dan lanjutan
• Rawat inap kelas I rumah
sakit pemerintah dan rumah
sakit swasta yang setara
• Perawatan intensif
• Penunjang diagnostik
• Pengobatan
• Pelayanan khusus
• Alat kesehatan dan implant
• Jasa dokter/medis;
• Operasi
• Transfusi darah
• Rehabilitasi medik.
Perawatan
Jaminan
Kecelakaan
Kerja
(JKK)
Catatan : Perawatan diberikan sampai dengan peserta
sembuh
8. SANTUNAN
A Santunan
I Biaya pengangkutan tenaga kerja dari tempat kejadian kecelakaan ke rumah sakit
diberikan biaya penggantian sebagai berikut:
1. Apabila hanya menggunakan jasa angkutan darat/sungai/danau maksimum sebesar Rp1.300.000,-
2. Apabila hanya menggunakan jasa angkutan laut maksimal sebesar Rp1.950.000,-
3. Apabila hanya menggunakan jasa angkutan udara maksimal sebesar Rp3.250.000,-
Apabila menggunakan lebih dari satu angkutan, maka berhak atas biaya paling
besar dari masing-masing angkutan yang digunakan
II Santunan sementara akibat kecelakaan kerja 100% x Gaji sebulan
III Santunan Cacat
a. santunan cacat sebagian anatomis dibayarkan sekaligus % sesuai tabel x 80 bulan
gaji.
b. santunan cacat kekurangan fungsi dibayarkan secara sekaligus (lumpsum) % berkurangnya fungsi x %
sesuai tabel x 80 bulan gaji
c. santunan cacat total untuk selama-lamanya dibayarkan secara sekaligus
c.1. santunan sekaligus sebesar; 70% x 80 bulan gaji
c.2. santunan berkala sebesar Rp 250.000,- per bulan
selama 24 bulan.
8
9. SANTUNAN (lanjutan)
IV Biaya rehabilitasi harga berupa penggantian
pembelian alat bantu (orthose) dan/atau alat
pengganti (prothese)
Diberikan satu kali untuk setiap kasus dengan patokan harga
yang ditetapkan oleh Pusat Rehabilitasi Rumah Sakit Umum
Pemerintah dan ditambah 40% dari harga tersebut serta
biaya rehabilitasi medik maksimum sebesar Rp 2.600.000,-
(dua juta rupiah).
V Penggantian Gigi tiruan maksimal Rp3.900.000,-
VI Santunan kematian dibayarkan secara sekaligus
(lumpsum)
a. Santunan Kematian Kerja 60% x 80 bulan Gaji
b. Uang Duka Tewas UDT : 6 x Gaji
c. biaya pemakaman Rp10.000.000,-
d. Beasiswa Sekaligus (dibayarkan 1 x untuk 1
orang anak sesuai jenjang pendidikan saat
kejadian tewas)
- SD Rp45.000.000,-
- SLTP Rp35.000.000,-
- SLTA Rp25.000.000,-
- Mahasiswa Rp15.000.000,-
B Penyakit yang timbul karena hubungan kerja. Besarnya biaya pengobatan / biaya perawatan dan Santunan
sama dengan huruf A .
9
Dengan syarat:
- Masih sekolah/kuliah
- Usia max 25 tahun
- Belum pernah menikah
- Belum bekerja
10. Tabel Persentase Santunan Cacat, Tetap
Sebagian dan Cacat lainnya
MACAM CACAT TETAP SEBAGIAN % x Gaji
• Lengan kanan dari sendi bahu ke bawah 44
• Lengan kiri dari sendi bahu ke bawah 38.5
• Lengan kanan dari atau dari atas siku ke bawah 38.5
• Lengan kiri dari atau dari atas siku ke bawah 33
• Tangan kanan dari atau dari atas pergelangan ke bawah
35
• Tangan kiri dari atau dari atas pergelangan ke bawah 30.8
• Kedua belah kaki dari pangkal paha ke bawah 77
• Sebelah kaki dari pangkal paha ke bawah 38.5
• Kedua belah kaki dari mata kaki ke bawah 55
• Sebelah kaki dari mata kaki ke bawah 27.5
• Kedua belah mata 77
• Sebelah mata atau diplopia pada penglihatan dekat 38.5
• Pendengaran pada kedua belah telinga 44
• Pendengaran pada sebelah telinga 22
• Ibu jari tangan kanan 16.5
• Ibu jari tangan kiri 13.2
• Telunjuk tangan kanan 9.9
• Telunjuk tangan kiri 7.9
10
11. Tabel Persentase Santunan Cacat Tetap
Sebagian dan Cacat lainnya (lanjutan)
• Salah satu jari lain tangan kanan 4.4
• Salah satu jari lain tangan 3.3
• Ruas pertama telunjuk kanan 4.95
• Ruas pertama telunjuk kiri 3.85
• Ruas pertama jari lain tangan kanan 2.2
• Ruas pertama jari lain tangan kiri 1.65
• Salah satu ibu jari kaki 5.5
• Salah satu jari telunjuk kaki 3.3
• Salah satu jari kaki lain 2.2
• Terkelupasnya kulit kepala 11 - 33
• Impotensi 33
• Kaki memendek sebelah:
- kurang dari 5 cm 11
- 5 cm sampai kurang dari 7,5 cm 22
- 7,5 cm atau lebih 33
• Penurunan daya dengar kedua belah telinga setiap 10 desibel 6.6
• Penurunan daya dengar sebelah telinga setiap 10 desibel 3.3
• Kehilangan daun telinga sebelah 5.5
• Kehilangan kedua belah daun telinga 11
11
12. Tabel Persentase Santunan Cacat Tetap Sebagian
dan Cacat lainnya (lanjutan)
12
• Cacat hilangnya cuping hidung 33
• Perforasi sekat rongga hidung 16.5
• Kehilangan daya penciuman 11
• Hilangnya kemampuan kerja fisik
- 50% - 70% 44
- 25% - 50% 22
- 10% - 25% 5.5
• Hilangnya kemampuan kerja mental tetap 77
• Kehilangan sebagian fungsi penglihatan. 7.7
Setiap kehilangan efisiensi tajam penglihatan 10%.
Apabila efisiensi penglihatan kanan dan kiri berbeda,
maka efisiensi penglihatan binokuler dengan rumus
kehilangan efisiensi penglihatan: (3 x % efisiensi
penglihatan terbaik)+% efisiensi penglihatan terburuk
• Setiap kehilangan efisiensi tajam penglihatan10% 7.7
• Kehilangan penglihatan warna 10
• Setiap kehilangan lapangan pandang 10% 7.7
Untuk peserta dengan kondisi kidal, berlaku sebaliknya
13. TUNJANGAN CACAT (JKK)
Tunjangan cacat diberikan kepada Peserta dengan ketentuan:
a. mengalami Cacat; dan
b. diberhentikan dengan hormat sebagai PNS atau diputus hubungan
kerja sebagai PPPK karena cacat;
Besaran Tunjangan cacat diberikan berdasarkan persentase
tertentu dari gaji atas berkurangnya atau hilangnya fungsi organ
tubuh.
Tunjangan Cacat diberikan sejak keputusan pemberhentian dengan
hormat sebagai PNS atau diputus hubungan kerja sebagai PPPK
karena cacat sampai dengan peserta meninggal dunia.
14. TUNJANGAN CACAT
1.
Kehilangan Fungsi
a. Penglihatan pada kedua belah mata, atau
b. Pendengaran pada kedua belah telingga, atau
c. Kedua belah kaki dari pangkal paha atau dari lutut ke bawah
70 % dari Gaji
2.
Kehilangan Fungsi
a. Lengan dari sendi bahu kebawah; atau
b. Kedua belah kaki dari mata kaki kebawah
50 % dari Gaji
3.
Kehilangan Fungsi
a. Lengan dari atau dari atas siku ke bawah, atau
b. Sebelah kaki dari pangkal paha
40 % dari Gaji
4.
Kehilangan Fungsi
a. Penglihatan dari sebelah mata, atau
b. Pendengaran dari sebelah telingga, atau
c. Tangan dari atau dari atas pergelangan kebawah, atau
d. Sebelah kaki dari mata kaki kebawah.
30 % dari Gaji
5.
30 % (tiga puluh persen) sampai 70% (tujuh puluh persen) dari Gaji menurut tingkat
keadaaan yang atas pertimbangan Tim Penguji Kesehatan dapat dipersamakan
dengan sebagaimana dimaksud pada angka 1 sampai dengan angka 4 untuk
kehilangan fungsi atas sebagian atau seluruh badan atau ingatan yang tidak
termasuk pada angka 1 sampai dengan angka 4
30% - 70% dari
Gaji
Dalam hal terjadi beberapa cacat, maka besarnya tunjangan Cacat ditetapkan
dengan menjumlahkan persentasi dari tiap cacat dengan ketentuan paling
tinggi 100% (seratus persen) dari Gaji sebulan
15. Jaminan Kematian (JKM)
Manfaat Besaran
Santunan Sekaligus Rp15.000.000,-
Uang Duka Wafat 3 x Gaji Pokok
Biaya Pemakaman Rp7.500.000,-
Bantuan Beasiswa *min masa iuran 3 tahun Rp15.000.000,-
15
16. Iuran
JENIS PROGRAM BESARAN IURAN
Program Jaminan Kecelakaan Kerja 0,24 % x Gaji Pokok
Program Jaminan Kematian 0,30 % x Gaji Pokok
16
• Iuran JKK dan JKM bagi peserta yang gajinya dibayar melalui
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dibebankan kepada Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara
• Iuran JKK dan JKM bagi peserta yang gajinya dibayar melalui
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dibebankan kepada Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah
18. Berapa biaya
penggantian
angkutan ?
18
Peserta mengalami kecelakaan kerja:
• menggunakan pengangkutan darat/sungai/danau sebesar Rp1.400.000
• menggunakan pengangkutan laut sebesar Rp2.150.000,
• menggunakan pengangkutan udara sebesar Rp3.550.000,-
Biaya Pengangkutan
Jaminan Kecelakaan Kerja
Simulasi 1
19. Penggantian Biaya Pengangkutan :
19
Biaya yang telah
dikeluarkan peserta
Penggantian
Biaya pengangkutan dengan darat 1.400.000,00 1.300.000,00
Biaya pengangkutan dengan Laut 2.150.000,00 1.950.000,00
Biaya pengangkutan dengan udara 3.550.000,00 3.250.000,00
Apabila menggunakan lebih dari satu angkutan, maka diberikan biaya
yang paling besar dari masing-masing yang digunakan.
Total biaya ketiga angkutan yang mendapat penggantian adalah :
1.300.000 + 1.950.000 + 3.250.000 = Rp 6.500.000
20. 20
Peserta mengalami cacat sebagian anatomis akibat kecelakaan kerja, dengan
rincian sebagai berikut :
• Cacat lengan kanan dari sendi bahu ke bawah
• Cacat ibu jari tangan kiri
• Cacat ibu jari kaki kanan
Gaji terakhir peserta adalah Rp5.620.300, gol 4E
Santunan cacat sebagian anatomisSimulasi 2
Berapa santunan
cacat sebagian
anatomis yang
diperoleh ?
21. Santunan cacat sebagian anatomis yang diperoleh :
21
% sesuai tabel Santunan Cacat
- Cacat lengan kanan dari sendi
bahu ke bawah 44% 197.834.560,00
- Cacat ibu jari tangan kiri 13,20% 59.350.368,00
- Cacat ibu jari kaki kanan 5,5% 24.729.320,00
TOTAL 62,70% 281.914.248
281.914.248Total santunan yang dibayarkan adalah :
% sesuai tabel x 80 x gaji terakhir
Gaji : Rp5.620.300, gol 4E
22. 22
Peserta mengalami cacat penurunan fungsi akibat kecelakaan kerja dengan
perincian sebagai berikut :
- Kehilangan daya penciuman
- Kehilangan penglihatan warna
Gaji terakhir peserta : Rp5.620.300, gol 4E
Santunan cacat penurunan fungsiSimulasi 3
Berapa santunan cacat
penurunan fungsi yang
diperoleh ?
23. 23
Penurunan fungsi x % sesuai tabel x 80 x gaji terakhir
- Kehilangan daya penciuman : 11% x 80 x Rp5.620.300 = Rp49.458.640
- Penurunan penglihatan warna : 10% x 80 x Rp5.620.300 =Rp44.962.400
Total Santunan penurunan fungsi :
49.458.640 + 44.962.400 = Rp94.421.040
Santunan cacat sebagian fungsi yang diperoleh :
24. 24
Gaji terakhir peserta Rp1.926.000 (Gol 2A)
Santunan Cacat Total Tetap :
- Santunan sekaligus : 70% x 80 x gaji terakhir
= 70% x 80 x Rp1.926.000 = Rp107.856.000
- Santunan berkala: Rp250.000 perbulan selama 24 bulan
Santunan cacat total tetapSimulasi 4
25. 25
Peserta tewas akibat kecelakaan kerja
Gaji terakhir peserta Rp1.926.000
Berapa santunan yang akan diterima ahli waris?
Santunan Peserta TewasSimulasi 5
1. Santunan Kematian Kerja = 60% x 80 x gaji terakhir
= 60% x 80 x Rp1.926.000 = Rp92.448.000
2. Uang Duka Tewas = 6 x gaji terakhir
= 6 x Rp1.926.000 = Rp11.556.000
3. Biaya pemakaman = Rp10.000.000
4. Beasiswa = Rp45.000.000
(diambil beasiswa SD yang terbesar)
Total santunan yang diperoleh = Rp92.448.000 + Rp11.556.000
+ Rp10.000.000 + Rp45.000.000
= Rp159.004.000
26. 26
Peserta dipensiunkan mendapat tunjangan cacat, akibat mengalami
kecelakaan kerja (Kehilangan fungsi penglihatan kedua belah mata dan fungsi
pendengaran pada kedua belah telinga)
Gaji terakhir : Rp4.205.400 (Gol 3B)
Tunjangan CacatSimulasi 6
% sesuai tabel x gaji terakhir
Tunjangan Cacat yang diperoleh :
- Kehilangan fungsi penglihatan kedua belah mata : 70% x 4.205.400 = Rp2.943.780
- Kehilangan fungsi pendengaran pada
kedua belah telinga : 70% x 4.205.400 = Rp2.943.780
Total tunjangan yang dibayarkan adalah 100% x 4.205.400 = 4.205.400
Catatan : dalam hal beberapa cacat, besar tunjangan cacat diberikan dengan menjumlahkan
prosentase dari tiap cacat , dengan ketentuan paling tinggi 100% dari gaji terakhir
27. 27
Peserta meninggal (wafat) pada tanggal 1 Januari 2017, meninggalkan
seorang istri dan seorang anak yang masih sekolah/kuliah
Gaji terakhir : Rp3.215.500
Berapa nilai santunan kematian yang diperoleh?
Simulasi 7
Jaminan Kematian (JKM)
- Santunan sekaligus = Rp15.000.00
- Uang Duka wafat = 3 x gaji terakhir
= 3 x Rp3.215.500 = Rp9.646.500
- Biaya pemakaman = Rp7.500.000
Total santunan yang diperoleh :
Rp15.000.000 + Rp9.646.500 + Rp7.500.000 = Rp32.146.500
*Peserta tidak mendapat hak beasiswa, karena masa iuran kurang dari 3 tahun