2. Ergonomi adalah ilmu yang dalam penerapannya
berusaha untuk menyerasikan pekerjaan dan lingkungan
kerja terhadap tenaga kerja atau sebaliknya dengan
tujuan efisiensi yang setinggi-tingginya melalui
pemanfaatan faktor manusia seoptimal-optimalnya.
Tujuan Ergonomi :
1. Memperoleh kemudahan dan kenyamanan dalam
melaksanakan / menyelesaikan pekerjaan
2. Memperoleh nilai tambah, kesehatan, keselamatan &
kesejhateraan kerja setinggi-tingginya.
3. Meningkatkan produktivitas kerja.
3. Ruang Lingkup Ergonomi :
a. Manusia dengan alat / mesin
Interaksi antara manusia dengan alat / mesin
berpengaruh terhadap manusia dalam keputusannya
mengenai pemakaian / pemanfaatan alat / mesin
tersebut.
b. Manusia dengan ruang kerja
Interaksi antara manusia dan ruang kerja berpengaruh
terhadap posisi, sikap dan jangkauan manusia terhadap
alat / mesin, meja, kursi dan bahan / material.
c. Manusia dengan lingkungan kerja
Interaksi antara manusia dengan lingkungan kerja
berpengaruh terhadap tingkah laku dan penampilan
dari berbagai faktor yang ada dalam lingkungan kerja
tersebut.
4. Lingkungan kerja yang aman, tenang dan tenteram merupakan faktor yang sangat
berperan pada terciptanya kegairahan, kenyamanan dan efisiensi kerja.
Pencahayaan
Secara umum pencahayaan yang baik apabila karyawan dapat melihat pekerjaan dan
lingkungan kerja dengan mudah tanpa harus memecingkan mata.
Untuk pekerjaan yang sulit dan rumit membutuhkan intensitas cahaya yang tinggi
serta kualitas cahaya yang baik.
Kebisingan
Kebisingan merupakan suara yang tidak diinginkan atau suara yang mengganggu.
NAB kebisingan ditetapkan emurut Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep.
51/MEN/1999 untuk waktu pajanan setiap hari selama 8 jam kerja intensitas
kebisingan maksimal yaitu 85 dB.A.
Iklim kerja berkaitan dengan temperatur, kelembaban, kecepatan aliran udara dan
suhu radiasi yang menyebabkan kenyamanan di ruang kerja.
Getaran Mekanik merupakan gerakan osilasi atau mondar-mandir sebuah benda /
bidang terhadap posisi pembanding.
Radiasi terdiri dari:
Radiasi ionisasi : sinar alpha, sinar betha, sinar gamma dan sinar X.
Radiasi nonionisasi : sinar ultraviolet, infrared, microwave dan laser.
5. Lingkungan kerja yang aman, tenang dan tenteram merupakan faktor yang sangat
berperan pada terciptanya kegairahan, kenyamanan dan efisiensi kerja.
Pencahayaan
Secara umum pencahayaan yang baik apabila karyawan dapat melihat pekerjaan dan
lingkungan kerja dengan mudah tanpa harus memecingkan mata.
Untuk pekerjaan yang sulit dan rumit membutuhkan intensitas cahaya yang tinggi
serta kualitas cahaya yang baik. Pencahayaan disyaratkan untuk memenuhi PMP No. 7
Tahun 1964.
Kualitas & kuantitas pencahyaan dipengaruhi oleh :
Ukuran objek
Usia
Lamanya pengamatan
Kontras objek dan sekitar
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan untuk pencahayaan :
Diusahakan menggunakan cahaya alami (matahari) dengan luas jendela 1/6 luas
lantai, jarak antar gedung minimal 2 kali tinggi gedung, pengaturan meja kerja yang
baik.
Penggunaan lampu tambahan harus memperhatikan sisi positif dan negatifnya,
meniadakan adanya bayangan dan kesilauan.
6. Gejala-gejala klinis pada tahap ringan akibat vibrasi, yaitu :
Sakit kepala
Gangguan penglihatan
Tremor pada bola mata
Perubahan persepsi jarak
Gannguan keseimbangan tubuh
Kaku pada otot-otot leher dan punggung
Gangguan pencernaan
Gejala-gejala klinis tahap berat, yaitu :
Kelainan otot dan tulang
Gangguan pencernaan
Penyakit Raynaud (penyempitan pembuluh darah pada ujung-ujung
jari)
7. Penyebab kelelahan :
Intensitas lamanya beban fisik dan mental
Lingkungan kerja fisik dan kimia
Psikologis (tanggung jawab, konflik, khawatir)
Kelelahan otot ditandai dengan rasa nyeri pada otot yang
berkontraksi dan tremor, kelelahan otot pada umumnya ditandai
dengan perhatian, daya persepsi, konsentrasi, kemauan kerja
aktivitas fisik & mental menurun.
Saran mengurangi kelelahan :
Kepemimpinan yang dapat menimbulkan motivasi & semangat kerja
serta efisiensi yang tinggi bagi bawahan.
Pengorganisasian kerja yang menjamin kenyamanan serta kesehatan
bagi tenaga kerja
Peningkatan status gizi
Pemutaran musik