2. Pengembangan multimedia
pembelajaran sangat penting dilakukan,
baik secara individual, bersama-sama dan
atau melibatkan pihak eksternal karena
ketersediaan media pembelajaran di
sekolah sekolah, perguruan tinggi, dan di
lembaga-lembaga pendidikan masih
sangat terbatas.
PENDAHULUAN
3. Bila kita akan membuat program
multimedia pembelajaran kita
diharapkan dapat melakukannya
dengan persiapan dan
perencanaan yang teliti.
HAKIKAT PERANCANGAN
MULTIMEDIA
4. Identifikasi kebutuhan dan
karakteristik peserta didik
Sebuah perencanaan media
didasarkan atas kebutuhan (need),
apakah kebutuhan itu? Salah satu
indikator adanya kebutuhan karena
didalamnya terdapat kesenjangan
LANGKAH – LANGKAH
PERANCANGAN MULTIMEDIA
5. Perumusan Tujuan
Tujuan merupakan sesuatu yang
sangat penting dalam kehidupan.
Tujuan akan mempengaruhi arah
dan tindakan kita. Dengan tujuan
itu pulalah kita dapat mengetahui
apakah target sudah dapat tercapai
atau tidak.
LANGKAH – LANGKAH
PERANCANGAN MULTIMEDIA
6. Pengembangan Materi
Pembelajaran
Titik tolak pengembangan
materi pembelajaran adalah
dari rumusan tujuan. Materi
berkaitan dengan substansi isi
pelajaran yang harus diberikan.
LANGKAH – LANGKAH
PERANCANGAN MULTIMEDIA
7. Perumusan Alat Pengukur
Keberhasilan
Pembelajaran yang kita lakukan haruslah
diukur apakah tujuan pembelajaran
sudah tercapai atau tidak? Untuk
mengukur hal tersebut, maka diperlukan
alat pengukur hasil belajar yang berupa
tes, penugasan atau daftar cek perilaku
LANGKAH – LANGKAH
PERANCANGAN MULTIMEDIA
8. Menulis Naskah Media
naskah dalam perancangan program
media secara umum dapat diartikan
sebagai pedoman tertulis yang berisikan
informasi tentang bentuk visual yang
akan ditampilkan, grafis atau tampilan
kalimat untuk mempertegas visual dan
audio atau suara yang diperlukan
sebagai acuan dalam pembuatan media
tertentu.
LANGKAH – LANGKAH
PERANCANGAN MULTIMEDIA
9. Evaluasi dan Revisi Naskah
Selesai menulis naskah, masih ada
satu tahapan lagi sebelum naskah
itu diproduksi, yaitu tahap evaluasi
dan revisi naskah. Evaluasi naskah
perlu dilakukan terhadap dua aspek
yaitu evaluasi tentang subtansi
naskah itu sendiri dan evaluasi
tentang kemediaan
LANGKAH – LANGKAH
PERANCANGAN MULTIMEDIA
Agar dapat menghasilkan suatu multimedia pembelajaran yang baik dalam arti efektif meningkatkan mutu pembelajaran, dalam proses pengembangannya diperlukan suatu perancanagn yang baik. Multimedia pembelajaran yang baik tidak bisa dibuat secara spontanitas dan asal jadi. Dalam menyusun rancangan, berbagai hal harus diperhitungkan, baik menyangkut aspek materi, multimedia, dan sasaran serta tujuan yang hendak dicapai dengan multimedia. Hal ini yang menjadi dasar pada modul ini akan dibahas mengenai peracangan multimedia pembelajaran.
Kesenjangan adalah adanya ketidaksesuaian antara apa yang seharusnya atau apa yang diharapkan dengan apa yang terjadi. Dalam pembelajaran yang dimaksud dengan kebutuhan adalah adanya kesenjangan antara kemampuan, keterampilan dan sikap peserta didik yang kita inginkan dengan kemampuan, keterampilan dan sikap peserta didik yang mereka miliki sekarang. Jika yang kita inginkan peserta didik menguasai 1500 kosa kata bahasa Inggris, sedangkan peserta didik hanya menguasai 800 kata, maka terjadi kesenjangan 700 kata lagi. Dalam hal ini dibutuhkan sebuah pembelajaran bagaimana meningkatkan kemampuan penguasaan kosa kata sehingga sampai pada target 1500 kata.
Kesenjangan adalah adanya ketidaksesuaian antara apa yang seharusnya atau apa yang diharapkan dengan apa yang terjadi. Dalam pembelajaran yang dimaksud dengan kebutuhan adalah adanya kesenjangan antara kemampuan, keterampilan dan sikap peserta didik yang kita inginkan dengan kemampuan, keterampilan dan sikap peserta didik yang mereka miliki sekarang. Jika yang kita inginkan peserta didik menguasai 1500 kosa kata bahasa Inggris, sedangkan peserta didik hanya menguasai 800 kata, maka terjadi kesenjangan 700 kata lagi. Dalam hal ini dibutuhkan sebuah pembelajaran bagaimana meningkatkan kemampuan penguasaan kosa kata sehingga sampai pada target 1500 kata.
Kesenjangan adalah adanya ketidaksesuaian antara apa yang seharusnya atau apa yang diharapkan dengan apa yang terjadi. Dalam pembelajaran yang dimaksud dengan kebutuhan adalah adanya kesenjangan antara kemampuan, keterampilan dan sikap peserta didik yang kita inginkan dengan kemampuan, keterampilan dan sikap peserta didik yang mereka miliki sekarang. Jika yang kita inginkan peserta didik menguasai 1500 kosa kata bahasa Inggris, sedangkan peserta didik hanya menguasai 800 kata, maka terjadi kesenjangan 700 kata lagi. Dalam hal ini dibutuhkan sebuah pembelajaran bagaimana meningkatkan kemampuan penguasaan kosa kata sehingga sampai pada target 1500 kata.
Kesenjangan adalah adanya ketidaksesuaian antara apa yang seharusnya atau apa yang diharapkan dengan apa yang terjadi. Dalam pembelajaran yang dimaksud dengan kebutuhan adalah adanya kesenjangan antara kemampuan, keterampilan dan sikap peserta didik yang kita inginkan dengan kemampuan, keterampilan dan sikap peserta didik yang mereka miliki sekarang. Jika yang kita inginkan peserta didik menguasai 1500 kosa kata bahasa Inggris, sedangkan peserta didik hanya menguasai 800 kata, maka terjadi kesenjangan 700 kata lagi. Dalam hal ini dibutuhkan sebuah pembelajaran bagaimana meningkatkan kemampuan penguasaan kosa kata sehingga sampai pada target 1500 kata.
Kesenjangan adalah adanya ketidaksesuaian antara apa yang seharusnya atau apa yang diharapkan dengan apa yang terjadi. Dalam pembelajaran yang dimaksud dengan kebutuhan adalah adanya kesenjangan antara kemampuan, keterampilan dan sikap peserta didik yang kita inginkan dengan kemampuan, keterampilan dan sikap peserta didik yang mereka miliki sekarang. Jika yang kita inginkan peserta didik menguasai 1500 kosa kata bahasa Inggris, sedangkan peserta didik hanya menguasai 800 kata, maka terjadi kesenjangan 700 kata lagi. Dalam hal ini dibutuhkan sebuah pembelajaran bagaimana meningkatkan kemampuan penguasaan kosa kata sehingga sampai pada target 1500 kata.
Kesenjangan adalah adanya ketidaksesuaian antara apa yang seharusnya atau apa yang diharapkan dengan apa yang terjadi. Dalam pembelajaran yang dimaksud dengan kebutuhan adalah adanya kesenjangan antara kemampuan, keterampilan dan sikap peserta didik yang kita inginkan dengan kemampuan, keterampilan dan sikap peserta didik yang mereka miliki sekarang. Jika yang kita inginkan peserta didik menguasai 1500 kosa kata bahasa Inggris, sedangkan peserta didik hanya menguasai 800 kata, maka terjadi kesenjangan 700 kata lagi. Dalam hal ini dibutuhkan sebuah pembelajaran bagaimana meningkatkan kemampuan penguasaan kosa kata sehingga sampai pada target 1500 kata.