SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
Download to read offline
KEWIRAUSAHAAN I
PERTEMUAN KE 11
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “KEWIRAUSAHAAN 1”
Dosen Pengampu :Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM, CMA
Oleh :
Azah Fadilah (43217110143)
S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2018
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM), Manajemen Operasi dan Produksi
1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau cara bagaimana
mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara
efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal)
bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal. MSDM didasari pada suatu
konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia - bukan mesin - dan bukan semata menjadi
sumber daya bisnis. Kajian MSDM menggabungkan beberapa bidang ilmu seperti psikologi,
sosiologi, dan lain-lain. (Anonim1, 2017)
Unsur utama MSDM adalah manusia.
Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain dan implementasi sistem
perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi
kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik. Manajemen sumber
daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang memengaruhi secara
langsung sumber daya manusianya.
Manajemen sumber daya manusia adalah perencanaan, pengorganisasian pengarahan, dan
pengawasan kegiatan, pengadaan, pengembangan, pemberian kompesasi, pengintragasian,
pemeliharaan, dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai berbagai tujuan individu,
organisasi dan masyarakat (Flipo, 1989). (Jahroni, 2017)
Peran Strategis sumber daya manusia adalah organisasi bisnis dapat dielaborasi dari segi teori
sumber daya, yaitu fungsi perusahaan adalah mengerahkan seluruh sumber daya atau
kemampuan internal untuk menghadapi kepentingan pasar sebagai faktor eksternal utama.
Sumber daya sebagaimana disebutkan di atas adalah sumber daya manusia strategis yang
memberikan nilai tambah (added value) sebagai tolak ukur keberhasilan bisnis, antara lain
sebagai berikut.
· Kemampuan sumber daya manusia ini merupakan competitive advantage dai perusahaan.
Dengan demikian, dari segi sumber daya, strategi bisnis adalah mendapatkan added value
maksimum yang dapat mengoptimumkan competitive advantage.
· Adanya sumber daya manusia ekspertis: manajer strategis dan sumber daya handal yang
menyumbang dalam menghasilkan added value tersebut merupakan vallue added perusahaan.
Value added adalah sumber daya manusia strategis yang menjadi bagian dari human capital
perusahaan.
· kecenderungan global. Perubahaan, pergeseran manajer masa kini dituntut untuk cepat
menyesuaikan diri terhadap perubahaan lingkungan yang berlangsung cepat.
2. Peran SDM dalam organisasi dan Produksi
Sumber daya manusia merupakan aset organisasi perusahaan yang sanga vital karena
keberadaannya dalam organisasi perusahaan atau organisasi tidak bisa digantikan oleh sumber
daya lainnya. Betapa pun moden tekhnologi yang digunakan atau seberapa banyak dana yang
disiapkan, tanpa dukungan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan profesional,
semuanya menjadi tidak bermakna. persoalan yang muncul adalah cara mendapatkan sumber
daya manusia profesional sesuai kualifikasi yang dibutuhkan, dan cara mereposisi peran sumber
daya manusia dalam menghadapi tantangan aktivitas perusahaan gobal.
Dalam mencapai tujuannya, suatu organisasi memerlukan sumber daya manusia sebagai
pengelola sistem. Agar sitem ini berjalan, tentu dalam pengelolaannya harus memperhatikan
beberapa aspek penting seperti pelatihan, pengembangan, motivasi, dan aspek-aspek lainnya. Hal
ini menjadikan manejemen sumber daya manusia sebagai salah satu indikator penting
pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien.
3. Eksistensi Sumber Daya Manusia dalam Kondisi lingkungan
Sumber daya manusia merupakan aset organisasi perusahaan yang terus berubah tidak dapat
dipungkiri. Oeh karena itu, dituntut kemampuan beradaptasi yang tinggi agar mereka tidak
tergilas oleh perubahan itu. Sumber daya manusia dalam organisasi senantiasa berorientasi
terhadap visi, misi, tujuan, dan sasaran organisasi ketika berada didalamnya (Tjutju, 2008)
Untuk mencapai visi, misi, dan tujuan, manusia harus mempunyai nilai kompetensi.
Karakteristik kompetensi menurut Spencer dan Spencer (1993; 9-11)
1. motif (motive), hal-hal yang secara konsisten yang dipikirkan atau keinginan yang
menyebabkan melakukan tindakan.
2. sifat/ciri bawaan (trait), ciri fisik dan reaksi-reaksi yang bersifat konsisten terhadap situasi
atau informasi.
3. konsep diri (self concept), sikap, nilai dari orang-orang.
4. pengetahuan (knowledge), yaitu suatu informasi yang dimiliki seseorang pada bidang yang
spesifik.
5. ketrampilan (skill), kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas fisik dan mental tertentu.
Walaupun demikian agar peran sumber daya manusia tersebut dapat sinkron dengan visi, misi,
tujuan dan harapan organisasi maka manusia sebagai selah satu sumber daya harus dapat
melakukan penyesuaian terhadap perkembangan organisasi yang semakin komppetitive. Banyak
cara yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi dan merespon perubahan tersebut, menurut
(Tjutju,2008) ada empat strategi utama untuk melakukan perubahan, yaitu dengan melakukan:
1. Pengendalian diri secara lebih baik dengan disertai kearifan
2. Beradaftasi dengan perubahan yang terjadi sambil mengubah paradigma berfikir dan
bertindak.
3. Komunikasi yang efektif untuk membangun kepercayaan dan mengembangkan networking.
4. Penyelarasan dan/atau menyeimbangkan antara kematangan IQ,EQ dan ESQ.
Cakupan MSDM sumber daya manusia
1. Menetapkan jumlah, kualitas, dan penempatan tenaga kerja yang efektif sesuai dengan
kebutuhan perusahaan berdasarkan job description (pembagian tugas dan tanggung jawab), job
specification (spesifikasi pekerjaan), job reqruitment (syarat pekerjaan), dan job
evaluation (evaluasi pekerjaan).
2. Menetapkan penarikan, seleksi, dan penempatan karyawan berdasarkan asa the ringht man
in the right place and the right man in the right job (menempatkan karyawan pada tempat dan
kedudukan yang tepat).
3. Menetapkan program kesejahteraan, pengembangan, promosi, dan pemberhentian.
4. Meramalkan penawaran dan permintaan sumber daya manusia pada masa yang akan
datang.
5. Memperkirakan keadaan perekonomian pada umumnya dan perkembangan perusahaan
pada khususnya.
6. Memonitor dengan cermat undang-undang perburuhan dan kebijaksanaan pemberian balas
jasa perusahaan-perusahaan sejenis.
7. Memonitor kemajuan teknik dan perkembangan serikat buruh.
8. Melaksanakan pendidikan, latihan dan penilaian produktivitas karyawan.
9. Mengatur mutasi karyawan baik vertikal maupun horizontal.
10. Mengatur pensiun, pemberhentian, dan pesangonnya.
11. Menata olah upah dan gaji
12. Menyediakan insentif dan kesejahteraan
13. Menilai kinerja
14. Mengkomunikasikan (wawancara, penyuluhan, pendisiplinan)
15. Membangun komitmen karyawan
Manajemen sumber daya manusia yang strategis, meliputi :
1. Kenyataan bahwa karyawan adalah setral untuk mencapai keunggulan bersaing telah
mengarah pada munculnya bidang yang dikenal sebagai SDM yang strategis.
2. Sebagai tautan dari SDM dengan tujuan dan sasaran strategis untuk meingkatkan kinerja
bisnis dan mengembangkan kultur organisasi.
3. Fungsi Operasional Manajemen Sumber Daya Manusia
Fungsi operasional manajemen sumber daya manusia, antara lain sebagai berikut.
1. Perencanaan Tenaga Kerja
Perencanaan tenaga kerja merupakan ‘operasi dari manajemen sumber daya manusis. Dengan
perencanaan tenaga kerja, ada upaya untuk merencanakan jumlah dan jenis tenaga kerja yang
tepat untuk memenuhi kebutuhan yang dibutuhkan dalam mencapai tujuan.
Fungsi ini mulai dari analisis pekerjaan, rekrutmen, penempatan sampai pada orientasi pekerjaan.
Kegiatan rekrutmen atau penarikan sumber daya manusia bertujuan agar organisasi dapat
memperoleh sumber daya manusia sesuai keahlian yang dibutuhkan. Dengan adanya seleksi
yang dilakukan untuk dapat mengetahui pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki oleh tenaga
kerja. Apabila sudah memenuhi syarat, tenaga kerja tersebut dapat ditempatkan sesuai dengan
keahliannya masing-masing.
2. Pengembangan Tenaga Kerja
Suatu kondisi yang mennjukan adanya peningkatan kualitas tenaga kerja sehingga dapat
mengurangi ketergantungan organisasi untuk menarik karyawan baru.
Tujuan pengembangan sumber daya manusia diarahkan untuk mengubah sumber daya yang
potensial menjadi produktif, serta mampu dan terampil sehingga efektif dan efisien dalam
mencapai tujuan organisasi.
pengembangan tenaga kerja dapat dilakukan dengan mengadakan pendidikan dan latihan yang
rutin, promosi dan mutasi. pendidikan dan latihan dilakukan agar tenaga kerja dapat selalu
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi. promosi dapat digunakan untuk
pengembangan tenaga kerja karena promosi merupakan perpindahan karyawan ke jenjang yang
lebih tinggi. Sementara mutasi adalah perpindahan karyawan dari satu unit ke unit yang lain
tanpa mengubah jenjang yang ada. Adanya mutasi ini diharapkan karyawan mempunyai
multiskill.
3. Penilaian Prestasi Kerja
Penilaian prestasi kerja merupakan salah satu aspek yang penting dalam pengelolaaan sumber
daya manusia. Dengan adanya penilaian prestasi kerja, dapat diketahui karyawan yang
mempunyai prestasi kerja yang baik ataupun yang kurang, Hal ini akan berdampak pada
pemberian kompensasi.
4. Pemberian Kompensasi
Fungsi pemeberian kompesnsasi meliputi kegiatan pemeberian balas jasa kepada para karyawan.
Kompensasi ini dapat finansial maupun nonfinansial. Kegiatan disini meliputi penentuan sistem
kompensasi yang mampu mendorong prestasi karyawan, dan menetukan besarnya kompensasi
yang akan diterima oleh masing-masing pekerja secara adil.
5. Pemeliharaan Tenaga Kerja
Dalam pemeliharaan tenaga kerja, ada beberapa yang perlu dikaji, antara lain kepuasan kerja
karyawan, pengelolaan konflik, motivasi karyawan, dan komunikasi yang terjadi di dalam
organisasi.
Aspek Ekonomis dan Nonekonomis diharapkan dapat memberikan ketenangan kerja dan
konsentrasi penuk bagi pekerja untuk menghasilkan prestasi yang diharapkan oleh organisasi.
Aspek Ekonomis berhubungan dengan pemberian kompesnsasi berupa gaji dan bonus yang
sebanding dengan hasil kerjanya. Aspek Nonekonomis berupa adanya jaminan kesehatan,
kesejahteraan, keamanan serta kenyamanan dalam bekerja. Adanya pemeliharaan tenaga kerja
yang memadai dapat memperkecil terjadinya konflik antara pekerja dan pemberi kerja.
6. Pemberhentian
Pemeberhentian adalah fungsi operatif terakhir MSDM. Fungsi pemberhentian harus mendapat
perhatian yang serius bagi manajer SDM karena telah diatur oleh undang-undang dan mengikat
bagi perusahaan dan karyawan. putusnya hubungan kerja seseorang dari organisasi (perusahaan)
yang disebabkan oleh keinginan karyawan, keinginan organisasi, pensiun atau sebab-sebab lain
yang diatur oleh undang-undang.
4. Pendekatan Manajemen Sumber Daya Manusia
Dalam kegiatan atau aktivitas organisasi dari waktu ke waktu selalu timbul masalah. Untuk
mengatasi masalah yang timbul ada beberapa pendekatan sesuai dengan periodenya. Artinya
pendekatan yang lebih akhir menunjukkan lebih baru ditinjau dari segi waktunya. Dibawah ini
dikemukakan tiga pendekatan, yaitu sebagai berikut.
1. Pendekatan Mekanis (Klasik)
Dalam pendekatan mekanis, apabila ada permasalahan yang berhubungan dengan tenaga kerja,
unsur manusia dalam organisasi disamakan dengan faktor poduksi lain. Pimpinan perusahaan
cenderung menekan pekerja dengan upah yang minim sehingga biaya produksi rendah.
Pandangan pendekatan ini menuujukan sikap bahwa tenaga kerja harus dikelompokan sebagai
modaln yang merupakan faktor produksi.
Dalam hal ini diusahakan untuk memperoleh tenaga kerja yang murah, namun bisa
dimanfaatkan semaksimal mungkin dan memperoleh hasil yang lebih besar untuk kepentingan
pemberi keja. Pendekatan ini cukup dominan di negara-negara industri barat sampai dengan
tahun 1920-an.
2. Pendekatan Paternalisme (Paternalistik)
Dengan adanya perkembangan pemikiran yang semakin maju dari para pekerja, yang
menunujukan bahwa mereka dapat melepaskan diri dari ketergantungan manajemen maka
pimpinan perusahaan mengimbangkan dengan kebaikan untuk para pekerja.
Paternalisme merupakan suatu konsep yang menganggap manajemen sebagai pelindung
terahadap karyawan, berbagai usaha telah dilakukan oleh pimpinan perusahaan supaya paara
pekerja tidak mencari bantuan dari pihak lain. Pendekatan ini mulai hilang periode tahun 1930-
an
3. Pendekatan Sistem Sosial (Human Relation)
Manajemen sumber daya manusia atau personalia merupakan proses yang kompleks. Dengan
kekomplekkan kegiatan manajemen sumber daya manusia, pimpinan perusahaan mulai
mengarah pada pendektan dengan memperhtungkan faktor-faktor lingkungan dalam pemecahan
masalah. Setiap ada permasalahan dipecahkan dengan sebaik mungkin, dengan risiko yang
paling kecil, baik bagi pihak tenaga kerja maupun pemberi kerja.
5. Analisis Pekerjaaan dan Kualifikasi Karyawan yang dibutuhkan
1. Analisis Pekerjaan
Analisis merupakan aktivitas berpikir untuk menjabarkan pokok persoalan menjadi bagian,
komponen, atau unsur, serta kemungkinan keterkaitan fungsinya. Pekerjaan adalah
skumpulan/kelompok tugas dan tanggung jawab yang akan, sedang dan telah dikerjakan oleh
tenaga kerja dalam kurun waktu tertentu. Dengan demikian, analisis pekerjaa dapat diartikan
sebagai suatu aktivitas untuk mengkaji, mempelajari, mengumpulkan, mencatat, dan
menganalisis ruang lingkup suatu pekerjaan secara sistematis dan sistemis (Sastrohadiwiryo,
2002: 127). Analisis pekerjaan merupakan bagian dari perencanaan sumber daya
manusia.Menurut Flippo (1994), analisis pekerjaan adalah proses mempelajari dan
mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan operasi dan tanggung jawab suatu
pekerjaan tertentu. Flippo menekankan dua kegiatan utama dalam analisis pekerjaan yaitu
mengumpulkan informasi tentang operasi dan tanggung jawab suatu pekerjaan serta
mempelajarinya lebih mendalam.
2. Tujuan Analisis Pekerjaan
Tujuan analisis pekerjaan menurut Sastrohadiwiryo (2002) yaitu:
· memperoleh tenaga kerja pada posisi yang tepat,
· memeberikan kepuasaan pada diri tenaga kerja,
· menciptakan iklim dan kondisi kerja yang kondusif,
Menurut Flippo (1994), hasil-hasil dari analisis pekerjaan, seperti uraian dan spesifikasi
pekerjaan dapat digunakan untuk kegiatan pengabsahan atas prosedur-prosedur pengangkatan,
evaluasi pekerjaan, penilaian prestasi, pengembangan karier, organisasi, perkenalan, penyuluhan,
hubungan perburuhan, dan penataan kembali.
3. Metode Analisis Pekerjaan
Menurut Sastrohadiwiryo (2002), metode yang digunakan dalam analisis pekerjaan adalah
metode kuisioner, wawancara, pencatatan rutim, dan observasi.
a. Metode kuisioner digunakan sebagai alat pengumpul data secara tertulis yang dibagikan
kepada tenaga kerja operasional atau para kepala departemen untuk mengisi keterangan dan fakta
yang diharapkan.
b. Metode wawancara dilakukan dengan tenaga kerja operasional atau dengan kepala
departemen, dapat juag dengan kedua-duanya. Disamping iti, para penyelia sering ditugaskan
untuk memperoleh data analisis pekerjaan. Keuntungan dari metode ini adalah penyajian
keterangan dan fakta dari pihak pertama. Akan tetapi, metode ini sangat membutuhkan waktu
yang cukup lama.
c. Metode pencatatan rutin, tenaga kerja diperintahkan mencatat hal yang dikerjakan tiap hari
secara rutin, alokasi yang dibutuhkan, saat dimulai dan akhir tiap-tiap tugas dilakukan. Alokasi
waktu yang lama, pengerjaan yang cermat dan rutin merupakan kelemahan dari metode ini.
d. Metode Observasi pada umunya dilakukan oleh job analyst yang sebelumnya memperoleh
pelatihan dan upgradding secara khusus. Metode observasi tidak dilakukan bersamaan dengan
metode wawancara. Job analyst mengadakan obsevasi terhdap masing-masing pekerjaan dan
mengadakan wawancara dengan tenaga operasional serta kepala departemen.
6. Kualifikasi Karyawan yang Dibutuhkan
Beberapa kualifikasi yang menjadi dasar bagi pelaksanaan seleksi di berbagai perusahaan
menurut Malayu S.P. Hasibuan (2001) adalah sebagai berikut.
1. Keahlian
Keahlian digolongkan menjadi tiga macam yaitu teknikal skill (keahlian yang dimiliki oleh
pegawai), human skill (keahlian yang dimiliki subpimpinan), konseptual skill (keahlian yang
dimiliki oleh puncak pimpinan)
2. Pengalaman
pengalaman kerja seseorang pelamar hendaknya mendapat peertimbangan utama dalam proses
seleksi. Orang
3. Kesehatan Fisik
Kesehatan fisik penting untuk dapat menduduki jabatan. Tidak mungkin seseorang dapat
menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik jika sering sakit. Bahkan, perusahaan akan dibebani
pengeluaran biaya perawatan yang cuckup besar.
4. Pendidikan
Pendidikan merupakan suatu indikator yang mencerminkan kemampuan seseorang untuk dapat
menyelesaikan suatu pekerjaan. Dengan latar belakang pendidikan pula seseorang dianggap akan
mampu menduduki suatu jabatan tertentu.
5. Umur
Umur harus mendapat perhatian karena akan memengaruhi kondisi fisik, mental, kemampuan
kerja, dan tanggung jawab seseorang. Umur pekerja juga diatur oleh undang-undang perburuhan.
Karyawan muda pada umumnya mempunyai fisik yang kuat, dinamis, kreatif, tetapi cepat bosan,
kurang bertanggung jawab, cenderung absensi dan turnover-nya tinggi. Karyawan yang umurnya
tua kondisi fisiknya kurang, tetapi bekerja ulet, tanggung jawabnya besar, serta absensi dan
turnover-nya rendah.
6. Kerja Sama
Kerja sama harus diperhatikan dalam proses seleksi karena kesedian kerja sama, baik vertikal
maupun horizontal merupakan kunci keberhasilan perusahaan, asalkan kerja sama itu sifatnya
positif serta berasaskan kemampuan.
7. Kejujuran
Kejujuran merupakan kualifikasi seleksi yang sangat penting karena merupakan kunci untuk
mendelegasikan tugas kepada seseorang. Perusahaan tidak akan mendelegasikan wewenang
kepada seseorang yang tidak jujur dan tidak bertanggung jawab.
8. Inisiatif dan Kreatif
Hal ini merupakan kualifikasi seleksi yang penting karena inisiatif dan kreaativitas dapat
membuat seseorang mandiri dalam menyelesaikan pekerjaannya.
9. Kedisiplinan
Untuk menyelesaikan tugas dengan baik seseorang harus disiplin, baik pada dirinya sendiri
maupun pada peraturan perusahaan.
1. Pengertian Produksi Dan Operasi
Istilah produksi dan operasi sering dipakai dalam suatu organisasi yang menghasilkan keluaran
output, baik berupa barang maupun jasa. Secara umum produksi diartikan sebagai suatu kegiatan
atau proses yang mentransformasikan masukan (input) menjadi hasil keluaran (output). Dengan
dasar pengertian itu, di dalam kegiatan menghasilkan barang atau jasa, dapat diukur kemampuan
menghasilkan atau transformasinya, yang sering dikenal dengan apa yang disebut dengan
produktivitas untuk setiap masukan (input) yang dipergunakan, kecuali bahan. (Hairul, 2013)
Dalam arti sempit, pengertian produksi hanya dimaksud sebagai kegiatan yang menghasilkan
barang, baik barang jadi, barang setengah jadi, bahan industri, suku cadang, dan komponen.
Karena adanya batasan pengertian produksi dalam arti sempit, maka dipergunakanlah istilah
produksi dan operasi, sehingga mencakup pembahasan dalam arti luas untuk kegiatan
masukan (inputs) menjadi keluaran (output) yang berupa barang atau jasa.
Pengertian produksi dan operasi dalam ekonomi adalah merupakan kegiatan yang berhubungan
dengan usaha untuk menciptakan dan menambah kegunaan atau utilitas suatu barang atau jasa.
Yang terkait dalam pengertian produksi dan operasi adalah penambahan atau penciptaan
kegunaan atau utilitas karena bentuk dan tempat, sehingga membutuhkan faktor-faktor produksi.
Dalam ilmu ekonomi faktor-faktor produksi terdiri atas tanah atau alam, modal, tenaga kerja, dan
keterampilan manajerial (managerial skills) serta keterampilan teknis dan teknologi.
2. Pengertian Manajemen Produksi Dan Operasi
Manajemen adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan dengan
menggunakan atau mengkordinasikan kegiatan-kegiatan orang lain. Dalam pengertian ini
terdapat tiga unsur penting, yaitu adanya orang lebih dari satu, adanya tujuan yang ingin dicapai,
dan orang yang bertanggung jawab akan tercapainya tujuan tersebut.
Manajemen produksi dan operasi merupakan kegiatan untuk mengatur dan mengkordinasikan
penggunaan sumber-sumber daya yang berupa sumber daya manusia, sumber daya alat dan
sumber daya dana serta bahan, secara efektif dan efisien, untuk menciptakan dan menambah
kegunaan (utility) sesuatu barang atau jasa. Dari uraian di atas, dapatlah dinyatakan bahwa
manajemen produksi dan operasi merupakan proses pencapaian dan pengutilisasian sumber-
sumber daya untuk memproduksi atau menghasilkan barang-barang atau jasa-jasa yang berguna
sebagai usaha untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi. Sasaran dari organisasi itu antara
lain adalah untuk mempeoleh tingkat laba tertentu atau memaksimalisasi laba, memberikan
pelayanan dengan tingkat pelayanan yang baik, serta berupaya dan berusaha untuk menjamin
eksistensi dari organisasi tersebut.
Ada dua permasalahan yang penting dalam peningkatan produktivitas, yaitu: pertama,
produktivitas baru meningkat bila terdapat peningkatan kondisi kerja dari kondisi yang kurang
baik menjadi kondisi yang lebih baik. Kedua, beberapa hasil peningkatan produktivitas tidak
dapat membantu organisasi secara keseluruhan, karena hasil tersebut hanya terkait dengan
perbaikan pada bidang tertentu saja, sedangkan bidang yang lainnya mungkin tetap tidak
terpengaruh.
Manajer produksi dan operasi dalam mengatur dan mengkordinasikan penggunaan sumber-
sumber daya, perlu membuat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan usaha-usaha untuk
mencapai tujuan, agar barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan sesuai dan tepat dengan apa
yang diharapkan, yaitu tepat mutu (kualitas), tepat jumlah (kuantitas) dan tepat waktu yang
direncanakan, serta dengan biaya yang rendah.
3. Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen Produksi Dan Operasi
Pengambilan keputusan dimaksudkan untuk memudahkan proses pemilihan alternatif atau
penggunaan peralatan analisis, bagi penentuan keputusan, sehingga dapat diketahui bagaimana
keputusan-keputusan yang rasional harus diambil, dan dengan demikian dapat ditentukan dan
disusun rencana-rencana logis dari keputusan-keputusan yang diambil atas dasar peralatan ilmu
pengetahuan dan matematika atau analisis kuantitatif serta kenyataan yang terjadi.
Dilihat dari kondisi atau keadaan dari keputusan yang harus diambil, maka terdapat empat
macam pengambilan keputusan, yaitu:
a. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti
b. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko
c. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti (uncertainly)
d. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain.
Dalam kerangka kerja pengambilan keputusan, bidang produksi dan operasi mempunyai lima
tanggung jawab keputusan utama, yaitu: proses, kapasitas, persediaan, tenaga kerja, dan mutu
atau kualitas. Masing-masing kerangka tanggung jawab keputusan tersebut dapat diuraikan
sebagai berikut:
a. Proses
Keputusan-keputusan dalam kategori ini menentukan proses fisik atau fasilitas yang digunakan
untuk memproduksikan produk berupa barang atau jasa. Keputusan mencakup jenis peralatan
dan teknologi, arus dari proses, tata letak (lay out) dari peralatan dan seluruh aspek dari fisik
pabrik atau fasilitas jasa pelayanan. Banyak keputusan tentang proses ini merupakan keputusan
jangka panjang dan tidak dapat dengan mudah diubah atau direvisi.
b. Kapasitas
Keputusan kapasitas dimaksudkan untuk memberikan besarnya jumlah kapasitas yang tepat dan
penyedian pada waktu yang tepat.
c. Persediaan
Manajer persediaan membuat keputusan-keputusan dalam bidang produksi dan operasi,
mengenai apa yang dipesan, berapa banyak yang dipesan, dan kapan pemesanan dilakukan.
d. Tenaga kerja
Dalam menajemen produksi dan operasi, pengelolaan tenaga kerja atau sumber daya manusia
merupakan bidang keputusan yang sangat penting. Hal ini karena tidak akan terjadi proses
produksi dan operasi tanpa adanya orang atau tenaga kerja yang mengerjakan.
e. Mutu atau kualitas
Fungsi produksi dan operasi ditandai dengan penekanan tanggung jawab yang lebih besar
terhadap mutu atau kuliatas dari barang atau jasa yang dihasilkan.
4. Ruang Lingkup Manajemen Produksi Dan Operasi
Manajemen Produksi dan operasi seprti yang telah dibahas pada oint sebelumnya setidaknya
mengajarkan kita bagaimana utuk mencapai suatu tujuan dengan perencanaan dan keberhasilan
rencana yang telah kita rancang. Untuk itu, dalam manajemen produksi dan operasi terdapat:
a. Seleksi dan rancangan atau desain hasil produksi.
b. Seleksi dan perancangan proses dan peralatan.
c. Pemilihan lokasi dan site perusahaan dan unit produksi.
d. Rancangan tata letak (layout) dan arus kerja atau proses.
e. Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas.
Penambahan dalam pengoperasian sistem produksi dan operasi akan mencakup:
a. Penyusunan rencana produksi dan operasi.
b. Perencanaan dan pengendalian persediaan dan pengadaan bahan.
c. Pemeliharaan atau perawatan (maintenance) mesin dan peralatan.
d. Pengendalian mutu.
e. Manajemen tenaga kerja (Sumber Daya Manusia)
5. PERKEMBANGAN MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI
1 Sejarah
Orang pertama yang memberikan perhatian terhadap cara berproduksi efisien adalah Adam
Smith, dengan menulis buku The Wealth of Nations (1776). Adam Smith mengemukakan
keuntungan dari adanya pembagian kerja (division of labor), yaitu:
1. Bertambahnya kecakapan atau ketrampilan seseorang apabila orang itu mengerjakan
pekerjaan secara beruang ulang,
2. Diperoleh penghematan waktu, karena sering bergantinya pekerjaandari pekerjaan satu ke
pekerjaan yang lain,
3. Ditemukannya mesin-mesin spesialisasi yang hanya mengerjakan satu macam pekerjaan
saja dalam suatu rangkaian pekerjaan.
Pada masa ini kemudian terjadi perubahan sistem produksi, dari sistem produksi rumahan
menuju sistem produksi dengan mesin, misalnya ditemukannya alat pintal, alat tenun, dan mesin
uap. Perkembangan produksi menjadi semakin maju dari berkembangnya pabrik-pabrik,
kemudian diikuti dengan perkembangan tenaga kerja.
Eli Whitney (1880) dikenal sebagai orang pertama yang mempopulerkan komponen yang dapat
dibongkar pasang, yang didapat melalui standardisasi dan pengendalian mutu. Ia berhasil
memenangkan kontrak pemerintah Amerika Serikat untuk 10.000 pucuk senjata, yang dijual
dengan harga tinggi karena senjata tersebut dibongkar pasang.
Pada 1852, Charles Babbage mengemukakan pendapat bahwa pada proses produksi barang
terdapat kegiatan yang tidak ekonomis dalam hal pemakaian mesin-mesin dan tenaga manusia,
pada bukunya On the Economy of Machinery and Manufacturers. Pada masa ini sistem produksi
diharapkan ekonomis sehingga tidak terjadi pemborosan faktor produksi.
Disusul kemudian oleh FW Taylor tahun 1881 dengan mengemukakan "metode kerja dengan
pembagian gerak dan waktu secara minimum atau dikenal dengan time and motions study. FW
Taylor mengemukakan empat tugas pokok manajemen, yaitu:
1. Mengganti metode rule of thumb (metode yang tidak berdasar
ilmu) dengan metode ilmiah yang disebut motions study untuk memperhatikan gerak
minimum, sehingga diperoleh hasil maksimum.
2. Manajer harus mengadakan seleksi dan pelatihan terhadap buruh
atau tenaga kerja secara ilmiah serta menghilangkan sifat individualis diantara para pekerja.
3. Mengembangkan semangat kerjasama yang erat antara buruh,pegawai, dan manajer.
4. Mengadakan pembagian kerja secara jelas antara buruh dan majikan,sehingga jelas
pembagian tugas dan tanggung jawabnya.
Tahun 1913, Henry Ford dan Charles Sorensen memadukan pengetahuan mereka terhadap
komponen yang distandardisasi dengan lini produksi semu pada proses pengepakan daging dan
industri mail order, dan juga menambahkan konsep baru pada lini produksi, dimana para pekerja
berdiri sementara bahan bergerak. Carles Sonersen menderek sasis mobil pada sebuah tambang
di bahunya melintasi lini produksi di pabrik Foord, saat yang lainnya menambahkan komponen
pada mobil tersebut.
Pengendalian mutu juga berperan besar dalam sejarah manajemen operasi. Walter shewhart
tahun 1924 memadukan pengetahuan statistiknya dengan kebutuhan akan pengendalian mutu dan
menemukan dasar-dasar perhitungan statistik dan pengambilan sampel untuk mengendalikan
mutu.Perkembangan manajemen operasi dilanjutkan kemudian dengan munculnya revolusi
industri Pada masa ini, terjadi perkembangan-perkembangan yang mengarah ke persaingan hebat
dalam bidang hasil produksi. Para penguasa mulai memikirkan arti pentingnya ramalan
permintaan, peningkatan mutu produk dan forecasting sebagai dampak lanjut dari
kemajuan niaga dan politik pemasaran.
Arah kegiatan produksi berpandangan pada:
1. Mencari pasar yang strategis
2. Mengembangkan fasilitas produksi dengan perkembangan teknologi
3. Mempromosikan hasil-hasil produksi.
Pada sesudah dan teriadi depresi, tahun 1930, perkembangan manajemen operasi mengarah ke
penggunaan Scientific Management,ditandai oleh pengenalan dan pengembangan Statistical
Quality oleh Walter Stewart, tahun 1931, dan pengembangan Work Sampling oleh DHC Tippet,
tahun 1934, yang menemukan prosedur sampling untuk mengetahui standar atas kelambatan
proses produksi, waktu kerja, yang dikenal denganstandard of delays.
W. Edwards Deming (1950) dan Frederick Taylor berpendapat bahwa manajemen harus berbuat
lebih banyak untuk memperbaiki lingkungan kerja dan proses agar mutu menjadi lebih baik.
Manajemen operasi terus berkembang dengan adanya sumbangan dari ilmu lain, termasuk teknik
industri dan management science. Ilmu ini seiring dengan statistik juga manajemen dan ilmu
ekonomi telah berkontribusi pada peningkatan produktivitas.
Setelah Perang Dunia II, perkembangan manajemen operasi menjadi semakin cepat, ditandai
dengan ditemukannya metode Linear Programming, Waiting Line Theory, yang dikembangkan
dalam analisa industri, serta mulai digunakannya komputer dalam desain-desain system operasi
seperti Computer Aided Design, dan Computer Models for Operating Management.
Kontribusi terpenting bagi manajemen operasi adalah dari ilmu informatika, yang didefinisikan
oleh Jay Heizer dan Barry Render sebagai proses sistematis yang dilakukan pada data untuk
mendapatkan informasi. Ilmu informatika, internet, dan e-commerce memberikan sumbangan
dalam peningkatan produktivitas dan menyajikan barang dan jasa yang lebih bervariasi pada
masyarakat.
2 Faktor Pesatnya perkembangan Manajemen Produksi dan Operasi
Pesatnya perkembangan manajemen produksi dan operasi disebabkan antara lain oleh faktor di
bawah ini:
1. Adanya pembagian kerja dan spesialisasi.
2. Revolusi industri
3. Perkembangan alat dan tekhnologi yang mencakup standardisasi parts dan komponen serta
penggunaan komputer.
4. Perkembangan ilmu dan metode kerja yang mencakup ilmiah , hubungan antar manusia dan
model keputusan.
3 Perkembangan Ilmu dan Metode bagi Manajemen Menurut Taylor
1. Manajemen harus mengganti metode coba-coba yang berdasarkan ilmu dan ngawur.
2. Manajemen harus mengadakan pemilihan dan harus melatih serta mengembangka pekerja
atau buruh secara ilmiah.
3. Manajemen harus mengembangkan semangat kerjasama yang erat antara pekerja, buruh dan
pegawai.
4. Menejemen harus mengadakan pembagian kerja antara kaum buruh atau pekerja dengan
majikan atau manager.
6. FUNGSI DAN SISTEM PRODUKSI DAN OPERASI
Manajemen Produksi dan Operasi tidak hanya manajemen pabrik manufaktur. Dalam
pembahasan Manajemen Produksi dan Operasi, di samping menyangkut pembahasan organisasi
pabrik manufaktur, juga menyangkut pembahasan organisasi jasa, seperti perbankan, rumah sakit
dan jasa transportasi. Perusahaan atau organisasi jasa, pertumbuhannya sangat pesat, dan dari
hasil-hasil penemuan dapatlah diketahui bahwa teknik-teknik Manajemen Produksi dan Operasi
dapat dipergunakan secara efektif untuk mengurangi biaya dan memperbaiki hasil jasa yang
ditawarkan atau dijual. Dalam kegiatan produksi dan operasi tercakup seluruh proses yang
mengubah masukan (inputs) dan menggunakan sumber-sumber daya untuk menghasilkan
keluaran (output) yang berupa barang atau jasa.
Dalam suatu kegiatan produksi dan operasi, Manajer Produksi dan Operasi harus mampu
membina dan mengendalikan arus masukan (inputs) dan keluaran (output), serta mengelola
penggunaan sumber-sumber daya yang dimiliki. Agar kegiatan dan fungsi produksi dan operasi
dapat lebih efektif, maka para manajer harus mampu mendeteksi masalah-masalah penting serta
mampu mengendalikan dan mengawai sumber-sumber daya yang sangat terbatas. Manajer
produksi dan operasi harus dapat merencanakan secara efektif penggunaan sumber-sumber daya
yang sangat terbatas, memperkirakan dampak pada sasaran dan mengorganisasikan
pengimplementasian dari rencana. Berdasarkan rencana yang disusun maka keputusan-keputusan
yang lebih terinci harus dibuat, seperti besarnya partai (batch) dari produk untuk macam-macam
yang berbeda, waktu-waktu lembur dan variabel-variabel tenaga kerja yang lain, prosedur
pengendalian mutu, pemesanan bahan dan banyak prosedur-prosedur lain yang harus diterapkan
atau diimplementasikan. Rencana tidak harus selalu diikuti ketidak tepatan peramalan atau
prakiraan penjualan serta banyak alasan-alasan lain.
Manajer produksi dan operasi membuat keputusan-keputusan mengenai fungsi produksi dan
operasi, serta sistem transformasi yang dipergunakan. Dari uraian ini terdapat tiga pengertian
yang penting mendukung pelaksanaan kegiatan Manajemen Produksi dan Operasi yaitu fungsi,
sistem dan keputusan.
Pertama, mengenai fungsi dapatlah dinyatakan bahwa manajer produksi dan operasi bertanggung
jawab untuk mengelola bagian atau fungsi dalam organisasi yang menghasilkan barang atau jasa.
Jadi istilah produksi dan operasi dipergunakan untuk menunjukkan fungsi yang menghasilkan
barang atau jasa. Sehingga produksi atau operasi sama halnya dengan pemasaran dan keuangan
atau pembelanjaan sebagai salah satu fungsi organisasi perusahaan dan merupakan salah satu
fungsi bisnis.
Kedua, mengenai sistem, dalam hal ini terkait dengan perumusan sistem transformasi yang
menghasilkan barang atau jasa. Pengertian sistem ini tidak hanya pada pemahaman produksi dan
operasinya, tetapi yang lebih penting lagi adalah sebagai dasar untuk perancangan dan
penganalisisan operasi produksi, yang terdapat dalam proses pengkonversian di dalam persahaan.
Dalam hal kita berbicara tentang sistem keseluruhan dalam perusahaan, dimana terkait dengan
bidang-bidang fungsi lain diluar produksi dan operasi.
Akhirnya, tentang keputusan, dimana unsur yang terpenting di dalam manajemen prosuksi dan
operasi adalah pengambilan keputusan. Oleh karena seluruh manajer bertugas dan tidak terlepas
dengan hal pengambilan keputusan, maka penekanan utama dalam pembahasan manajemen
produksi dan operasi adalah proses pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan dalam
manajemen produksi dan operasi, terdapat di dalam proses, kapasitas, persediaan, tenaga kerja
dan mutu.
Ada empat fungsi terpenting dalam fungsi produksi dan operasi adalah :
1. Proses pengolahan, merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk pengolalahan
masukan (inputs)
2. Jasa-jasa penunjang, merupakan saran yang berupa pengorganisasian yang perlu untuk
penetapan teknik dan metode yang akan dijalankan, sehingga proses pengolahan dapat
dilaksanakan secara efektif dan efisien.
3. Perencanaan, merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan
produksi dan operasi yang akan dilakukan dalam suatu dasar waktu atau periode tertentu
4. Pengendalian atau pengawasan, merupakan fungsi untuk menjamin terlasananya kegiatan
sesuai dengan yang direncanakan, sehingga maksud dan tujuan untuk pengunaan dan pengolahan
masukan(inputs) pada kenyataannya dapat dilaksanakan.
7. PERAMALAN (FORECASTING)
Peramalan adalah proses untuk memperkirakan beberapa kebutuhan dimasa datang yang meliputi
kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka
memenuhi permintaan barang ataupun jasa. Selain itu peramalan juga didefinisikan sebagai seni
dan ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa depan. Hal ini dapat dilakukan dengan
melibatkan pengambilan data masa lalu dan menempatkannya ke masa yang akan datang dengan
suatu bentuk model matematis. Bisa juga merupakan prediksi intuisi yang bersifat subjektif. Atau
bias juga dengan menggunakan kombinasi model matematis yang disesuaikan dengan
pertimbangan yang baik dari seorang manajer.
Peramalan (forecasting) merupakan alat bantu yang penting dalam perencanaan yang efektif dan
efisien khususnya dalam bidang ekonomi. Peramalan mempunyai peranan langsung pada
peristiwa eksternal yang pada umumnya berada di luar kendali manajemen seperti: ekonomi,
pelanggan, pesaing, pemerintah dan lain sebagainya.
Peramalan permintaan memegang peranan penting dalam perencanaan dan pengambilan
keputusan khususnya dibidang produksi. Aktivitas manajemen operasi menggunakan peramalan
permintaan dalam perencanaan yang menyangkut skedul produksi, perencanaan pemenuhan
kebutuhan bahan, perencanaan kebutuhan tenaga kerja, perencanaan kapasitas produksi,
perencanaan layout fasilitas, penentuan lokasi, pemenuhan metode proses, penentuan jumlah
mesin, desain aliran bahan dan lain sebagainya. Peranan ini disebabkan adanya tenggang waktu
antara suatu peristiwa dengan kebutuhan mendatang.
Walaupun terdapat banyak bidang lain yang memerlukan peramalan permintaan, namun aktivitas
manajemen operasi di atas merupakan bentuk khas dari keperluan peramalan permintaan baik
jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.
Perusahaan perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan yang meliputi:
1. Identifikasi dan definisi masalah peramalan
2. Aplikasi metode peramalan
3. Pemilihan metode peramalan yang tepat untuk situasi tertentu
4. Dukungan manajemen untuk menggunakan metode peramalan tertentu
Peramalan tidak terlalu dibutuhkan dalam kondisi permintaan pasar yang stabil, karena
perubahan permintaannya relatif kecil. Tetapi peramalan akan sangat dibutuhkan bila kondisi
permintaan pasar bersifat kompleks dan dinamis. Hanya sedikit bisnis yang dapat menghindari
proses peramalan dan hanya menunggu apa yang terjadi untuk kemudian mengambil
kesempatan. Perencanaan yang efektif baik untuk jangka panjang maupun bergantung pada
peramalan permintaan untuk produk perusahaan tersebut.
Peramalan biasanya diklasifikasikan berdasarkan horizon waktu masa depan yang dicakupnya.
Horison waktu teragi atas beberapa kategori :
1. Peramalan jangka pendek, peramalan ini mencakup jangka waktu hingga 1 tahun tetapi
umumnya kurang dari bulan. Peramalan ini dugunakan untuk merencanakan pembelian,
penjadwalan kerja, penugasan kerja dan tingkat produksi.
2. Peramalan jangka menengah, umumnya mencakup hitungan bulanan hingga 3 tahun.
Peramalan ini berguna untuk merencanakan penjualan, perencanaan dan anggaran produksi,
anggaran kas, dan menganalisis bermacam-macam rencana operasi.
3. Peramalan jangka panjang, umumnya untuk perencanan masa 3 tahun atau lebih.
Peramalan jangka panjang digunakan untuk merencanakan produk baru, pembelanjaan modal,
lokasi atau pengembangan fasilitas, serta penelitian dan pengembangan.
Peramalan jangka menengah dan jangka panjang dapat di bedakan dari peramalan jangka pendek
dengan melihat tiga hal :
1. Jangka menengah dan jangka panjang berkaian dengan permasalahan yang lebih
menyeluruh dan mendukung keputuan manajemen yang berkaitan dengan perencanaan produk,
pabrik dan proses. Misalnya keputusanakan fasilitas parik seperti membuka pabrik atau gedung
baru.
2. Peramalan jangka pendek biasanya menerapkan metodologi yang berbeda di bandingkan
peramalan jangka panjang.
3. Peramalan jangka pendek cenderung lebih tepat dibandingkan peramalan jangka panjang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan permintaan berubah setiap hari. Dengan demikian,
sejalan dengan semakin panjangnya horizon waktu, ketepatan peramalan seseorang cenderung
semakin berkurang. Peramalan penjualan harus diperbaharui secara berkala untuk menjaga nilai
dan integritasnya. Peramalan harus selalu dikaji ulang dan direvisi pada setiap akhir periode
penjualan.
Faktor lain yang harus dipertimbangkan saat membuat ramalan penjualan, terutama peramalan
penjualan jangka panjang adalah siklus hidup produk. Penjualan produk dan bahkan jasa, tidak
terjadi pada tingkat yang konstan sepanjang hidupnya. Hampir semua produk yang berhasil
melalui empat tahapan : Perkenalan, pertumbuhan, kematangan dan penurunan.
1 Jenis Peramalan
Organisasi pada umumnya menggunakan tiga tipe peramalan yang utama dalam perencanaan
operasi di masa depan :
1. Peramalan Ekonomi (economic forecast) menjelaskan siklus bisnis dengan memprediksi
tingkat inflasi, ketersediaan uang, dana yang dibutuhkan untuk membangun perumahan dan
indicator perencanaan lainnya.
2. Peramalan Terknologi (technological forecast) memperhatikan tingkat kemajuan teknologi
yang dapat meluncurkan produk baru yang menarik, yang membutuhkan pabrik dan peralatan
baru.
3. Peramalan Permintaan (demand forecast) adalah proyeksi permintaan untuk produk atau
layanan suatu perusahaan. Peramalan ini disebut juga peramalan penjualan, yang mengendalikan
produksi, kapasitas, serta sistem penjadwalan dan menjadi input bagi perencanaan keuangan,
pemasaran dan sumber daya manusia.
Peramalan yang baik sagat penting dalam semua aspek bisnis : peramalan merupakan satu-
satunya prediksi atas permintaan hingga permintaan yang sebenarnya diketahui. Peramalan
permintaan mengendalikan keputusan dibanyak bidang. Berikut ini akan diahasa dampak
peramalan produk pada tiga aktivitas :
1. Sumber Daya Manusia
Mempekerjakan, melatih dan memberhentikan pekerja, semua tergantung pada permintaan. Jika
departemen sumber daya manusia harus mempekerjakan pekerja tambahan tanpa adanya
persiapan, akiatnya kualitas pelatihan menurun dan kualitas pekerja juga menurun.
2. Kapasitas
Saat kapasitas tidak mencukupi, kekurangan yang diakibatkannya bisa berarti tidak
terjaminnyapengiriman, kehilangan konsumen dan kehilangan pangsa pasar.
3. Manajemen Rantai Pasokan
Hubungan yang baik dengan pemasok dan harga barang dan komponen yang bersaing,
bergantung pada peramalan yang akurat. Sebagai contoh, manufaktur pembuat mobil yang
menginginkan TRW Corp. menjamin keteresediaan kantung udara yang cukup, harus
menyediakan ramalan yang akurat untuk membenarkan ekspansi pabrik TRW.
8. PENENTUAN LOKASI SUATU PABRIK
Tujuan penentuan lokasi suatu pabrik dengan tepat ialah untuk dapat membantu pabrik
beroperasi atau berproduksi dengan lancar, efektif dan efisien. Dengan adanya penentuan lokasi
suatu pabrik yang tepat atau baik akan menentukan :
1. Kemampuan melayani konsumen dengan memuaskan
2. Mendapatkan bahan-bahan mentah yang cukup dan kontinue dengan harga yang layak /
memuaskan.
3. Mendapatkan tenaga buruh yang cukup.
4. Memungkinkan diadakannya perluasan pabrik dikemudian hari.
Adapun yang menjadi masalah dalam plant location ini adalah :
1. Karena berubahnya adat kebiasaan masyarakat.
2. Dengan berpindahnya pusat-pusat penduduk dan perdagangan
3. Adanya jaringan komunikasi dan pengangkutan yang lebih baik.
1 Faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi pabrik
1. Faktor-faktor utama / primer (Primary Factors)
a. Letak dari pasar
b. Letak dari sumber-sumber bahan mentah
c. Terdapatnya fasilitas pengangkutan
d. Supply dari buruh atau tenaga kerja yang tersedia
e. Terdapatnya pembangkit tenaga listrik (power station)
2. Faktor-faktor skunder (Scondary Factors)
a. Rencana masa depan
b. Biaya dari tanah dan gedung, terutama dlam hubungannya dengan rencana masa depan
c. Kemungkinan perluasan
d. Terdapatnya fasilitas service
e. Terdapatnya fasilitas pembelanjaan
f. Water supply (persediaan air)
g. Tinggi rendahnya pajak dan undang-undang perburuhan
h. Masyarakat di daerah itu (sikap, besar dan keamanan)
i. Iklim
j. Tanah
k. Perumahan yang ada dan fasilitas-fasilitas lainnya
2 Tahap-tahap yang dapat dilakukan dalam memilih lokasi suatu pabrik
Ada 3 tahap yang dapat dilakukan dalam memilih lokasi suatu pabrik, yaitu:
1. Melihat kemungkinan daerah-daerah mana yang dapat ditentukan sebagai daerah-daerah
alternatif dengan melihat ketentuan dari pemerintah daerah setempat mengenai daerah-daerah
mana yang diperkenankan untuk mendirikan pabrik tertentu. Dalam hal ini pemerintah daerah
setempat perlu dihubungi untuk mendapatkan informasi kemungkinan-kemungkinan daerah yang
dapat dipilih.
2. Melihat pengalaman orang lain atau pengalaman kita sendiri dalam menentukan lokasi
pabrik. Dalam hal ini jenis barang hasil produksi dan proses pengerjaanya selalu akan
menentukan kekhususan pabrik tersebut, seperti mengenai lokasi, powernya, transportasinya
serta faktor-faktor lain yang dianggap penting.
3. Mempertimbangkan dan menilai masyarakat-masyarakat dari daerah-daerah yang ada pada
tahap kedua telah dipilih untuk daerah lokasi pabrik karena dianggap paling menguntungkan.
9. PERENCANAAN BANGUNAN PABRIK (Planning The Building)
1 Economic Factors' yang dapat mempengaruhi pembuatan bangunan.
Suatu bangunan yang direncanakan secara baik akan memberikan banyak keuntungan. Sebagai
contoh suatu bangunan yang mempunyai design dan perencanaan yang baik akan dapat
membantu mengurangi biaya pengolahan dengan jalan :
1. Mengurangi work in process inventory
2. Menekan biaya pemindahan bahan-bahan (material handling cost)
3. Menakan biaya-biaya penyimpanan
4. Mengurangi waktu pengerjaan (manufacturing cycle time)
5. Menyederhanakan prosedur pengawasan atas pengolahan dan pegawai
6. Mengurangi biaya pemeliharaan pabrik
7. Mengurangi kemacetan-kemacetan dan gangguan-gangguan atas pekerjaan
8. Memperbesar fleksibilitas dan kegunaan dari suatu pabrik
9. Mengurangi upah dan biaya-biaya untuk melatih buruh
10. Memperbesar kesenangan kerja dan mempertinggi moril para pekerja serta mengurangi turn
over buruh.
2 Jenis-jenis bangunan
Pada dasarnya sebagian besar dari bangunan-bangunan industri dapat dikelompokkan sebagai
berikut :
1. Gedung yang tidak bertingkat dengan pelbagai macam susunan / bentuk atap (single story).
2. High bay and monitor types
3. Gedung yang bertingkat (multy story)
4. Gedung dengan bentuk-bentuk khusus / tertentu (special types)
3 Jenis-jenis konstruksi
Banyak jenis-jenis konstruksi (types of construktion) yang terdapat pada gedung /
bangunan pada dewasa ini, terutama dalam gedung / bangunan untuk industri seperti dengan
digunakannya kerangka-kerangka kayu, batu bata dan kerangka-kerangka baja.
4 Pertimbangan-pertimbangan dalam pembuatan design bangunan (design building)
Adapun pertimbangan-pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam pembuatan design bangunan
adalah :
1. Fleksibilitas
2. Kemungkinan perluasan / ekspansi
3. Fasilitas bagi para karyawan / pegawai
4. Fasilitas bagi kendaraan maupun tempat-tempat lain seperti istirahat pekerja, kamar kecil
(WC), cafetaria dan sebagainya.
5. Perlindungan terhadap bahaya kebakaran dan keamanan pekerja.
6. Hal-hal yang dapat merusak kesehatan
7. Kekuatan dan kapasitas lantai
8. Hal-hal lain
10 PENYUSUNAN PERALATAN PABRIK (Plant Lay Out)
Plant lay out adalah fase yang termasuk dalam design dari suatu sistem produksi. Tujuan
daripada lay out adalah untuk memperkembangkan sistem produksi sehingga dapat mencapai
kebutuhan kapasitas dan kwalitas dengan rencana yang paling ekonomis.
Lay out yang baik dapat diartikan sebagai penyusunan yang teratur dan effisien semua fasilitas-
fasilitas pabrik dan buruh yang ada dalam pabrik. Plant lay out yang baik dapat membantu kita
dalam produksi, dimana dengan penempatan fasilitas yang baik maka material handling dan
material movement dapat ditekan sedikit mungkin sehingga menurunkan cost yang berarti
perusahaan lebih efisien.
1 Tujuan lay out yang baik
1. Mengurangi jarak pengangkutan material dan produk yang telah jadi sehingga mengurangi
material handling
2. Memperhatikan frekwensi arus pekerjaan
3. Mengurangi ongkos produksi, karena cost ditekan seminimum mungkin.
4. Mempertinggi keselamatan kerja sehingga kemanan bekerja semakin terjamin
5. Memberikan hasil produksi yang baik
6. Memberikan service yang baik bagi konsumen
7. Memperbaiki moral pekerja
8. Mengurangi delays (kelambatan) dalam pekerjaan
2 Cara-cara pengaturan dari pada lay out
Ada 2 cara pengaturan lay out yang dipakai yaitu :
1. Atas dasar proses
2. Atas dasar arus atau flow
Oleh karena itu, ada 2 pola lay out yang utama, yaitu :
1. Proses lay out
Dalam proses lay out semua mesin-mesin dan peralatan yang sama dikelompokkan dalam suatu
area yang sama. Jadi hanya terdapat satu jenis proses disetiap bagian.
Keuntungan dari proses lay out adalah :
a. Investasi yang lebih rendah di dalam equipment (mesin-mesin), karena dalam proses lay
outlebih memungkinakan untuk menggunakan mesin pada tingkat penggunaan yang cukup tinggi
karena mengerjakan satu jenis pekerjaan saja.
b. Sangat flexsible, karena mesinnya general purpose machine, sehingga dapat mengikuti
dengan cepat perubahan dari satu jenis produk.
c. Manufacturing cost biasanya lebih rendah.
Kerugian dari proses lay out adalah :
a. Material handling dan material transportation cost tinggi karena biasanya di sini kita tidak
bisa menggunakan ban berjalan atau mesin-mesin otomatis.
b. Kordinasi dan pengawasan sukar
2. Product lay out
Product lay out adalah dimana msin-mesin dan fasilitas manufacturing yang lain diatur menurut
urutan-urutan dari proses yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu produk.
Keuntungan-keuntungan dari product lay out adalah:
a. Dapat digunakannya alat-alat yang otomatis.
b. Dapat digunakannya ban berjalan
c. Inspeksi yang diperlukan lebih sedikit
d. Kebutuhan material dapat dijadwalkan lebih tepat.
Sedangkan kerugian dari product lay out adalah :
a. Pekerjaan mudah berhenti
b. Karena sifatnya tidak flexsible maka kalau terjadi perubahan-perubahan akan memakan
biaya yang besar.
c. Tingkat produksinya sudah fixed.
d. Sifat pekerjaan adalah satu irama saja sehingga dapat membosankan, maka efisiensi pekerja
akan menurun.
e. Investasinya tinggi
11. PENERANGAN, SUARA RIBUT DAN UDARA DALAM PABRIK
1 Penerangan (Lighting) pabrik
Adapun keuntungan-keuntungan dari adanya penerangan yang baik adalah:
1. Menaikkan produksi dan menekan biaya
2. Meningkatkan pemeliharaan gedung dan kebersihan pabrik
3. Mengurangi tingkat kecelakaan yang terjadi
4. Memudahlkan pengamatan / pengawasan
5. Memperbaiki moril para pekerja
6. Lebih mudah untuk melihat
Hubungan produktivitas dengan penerangan adalah:
1. Bila terdapat penerangan yang cukup akan memberikan pertambahan produksi
2. Pabrik texstil memperoleh pertambahan out put sebesar 9% dan mengurangi biaya
perbaikan sebesar 33%.
Ciri-ciri penerangan yang baik adalah :
1. Sinar / cahaya yang cukup
2. Sinar yang tidak berkilauan atau menyilaukan
3. Tidak terdapat kontras yang tajam
4. Cahaya terang
5. Distribusi cahaya yang merata
6. Warna yang sesuai
Sumber-sumber penerangan yang digunakan :
1. Lampu pijar / listrik biasa
2. Lampu mercury
3. Lampu neon
2 Suara ribut
Bunyi ribut ini perlu dipertimbangkan karena mengganggu kesenangan kerja, merusak
pendengaran pekerja dan menimbulkan komunikasi yang salah.
1. Pengukuran suara atau bunyi ribut
Kemampuan telinga untuk mendengar secara ekstrim berkisar antara 7 sampai 20.000 cycles /
detik getar suara. Suatu ukuran yang digunakan untuk mengukur suara adalah bel atau decibel. 1
decibel = 1/10 bel. Decibel adalah suatu istilah yang relatip digunakan untuk menyatakan suatu
logaritma dari pada perbandingan antara 2 kekuatan suara / bunyi yaitu intensitas atau
tekanannya.
2. Pengaturan suara
Tujuan dari pada pengendalian suara atau bunyi di samping untuk menghemat uang yang
dikeluarkan untuk pengaturan ini adalah untuk menjaga agar pendengaran buruh / pekerja tetap
baik.
3 Udara dalam pabrik
Salah satu sistem yang penting dalam hal ini adalah air conditioning (AC).
1. AC (Air Conditioning)
AC tidak mendinginkan udara tapi dengan suatu sistem juga digunakan untuk mengontrol
temperatur, kelembaban udara dan kebersihannya.
Alasan perusahaan memasang AC system dan memperhatikan kondisi pekerja, yaitu karena
ruang kerja yang baik akan memberikan kemungkinan :
a. Memperbesar hasil (out put)
b. Memperbaiki kwalitas pekerjaan dan kecakapan bekerja dari karyawan
c. Menambah kebersihan pabrik
d. Mengurangi biaya pemeliharaan
e. Mengurangi turn over buruh
f. Mengurangi pemborosan
g. Merupakan daya tarik untuk bekerja lebih baik
2. Pemanasan (Heating)
Untuk pemanasan dalam pabrik, banyak pabrik yang menggunakan unit pemanasan dari langit-
langit (ceiling) pabrik yang terdiri dari sirkulasi (lingkaran pemanas) dengan gas, elektrik, air
atau uap dengan suatu blower untuk mempengaruhi sirkulasi udara.
Implementasi Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM), Manajemen Operasi dan
Produksi
1. Implementasi Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
1. Pengadaan Tenaga Kerja atau Pengadaan Sumber Daya Manusia (recruitment)
Jika dilihat dari fungsi rekruitmen, seorang manajer sumber daya manusia akan bertujuan untuk
memperoleh jenis dan jumlah tenaga atau sumber daya manusia yang tepat, sesuai dengan
kemampuan yang dibutuhkan oleh unit-unit kerja yang bersangkutan. Penentuan sumber daya
manusia yang akan dipilih harus benar-benar yang diperlukan, bukan karena ada tenaga tersedia.
Oleh sebab itu system rekruitmen yang mencakup seleksi harus terlebih dahulu dikembangkan
secara matang. (Delzi, 2013)
2. Pengembangan (development)
Dengan adanya tenaga atau sumber daya, yang telah diperoleh suatu organisasi, maka perlu
diadakan pengembangan tenaga sampai pada taraf tertentu sesuai dengan pengembangan
organisasi itu. Pengembangan sumber daya ini penting, searah dengan pengembangan organisasi.
Apabila organisasi itu ingin berkembang maka seyogianya diikuti oleh pengembangan sumber
daya manusia. Pengembangan sumber daya manusia ini dapat dilaksanakan melalui pendidikan
dan pelatihan yang berkesinambungan.
Definisi pengembangan karyawan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis,
teoritis, konseptual dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan/jabatan melalui
pendidikan dan pelatihan. Adapun tujuan dari pengembangan karyawan adalah menyangkut
beberapa hal, diantaranya :
a. Produktivitas Kerja
Dengan pengembangan, produktivitas kerja karyawan akan meningkat, kualitas dan kuantitas
produksi semakin baik, karena technical skill, human skill dan managerial skill karyawan yang
semakin membaik.
b. Efisiensi
Pengembangan karyawan bertujuan untuk meningkatkan efisiensi tenaga, waktu, bahan baku dan
mengurangi ausnya mesin-mesin. Pemborosan berkurang, biaya produksi relative mengecil
sehingga daya saing perusahaan semakin besar
c. Mengurangi Kerusakan
Pengembangn karyawan juga bertujuan untuk mengurangi kerusakan barang, produksi dan
mesin-mesin karena karyawan semakin ahli dan terampil dalam melaksanaan pekerjaannya.
d. Mengurangi kecelakaan
Pengembangan bertujuan untuk mengurangi tingkat kecelakaan karyawan, sehingga jumlah
biaya pengobatan yang dikeluarkan perusahaan berkurang
e. Meningkatkan Service
Pengembangan akan meningkatkan kualitas layanan yang lebih baik dari karyawan kepada
nasabah perusahaan, karena pemberian pelayanan yang baik merupakan daya penarik yang
sangat penting bagi rekanan-rekanan perusahaan yang bersangkutan
f. Moral
Dengan pengembangan, moral karyawan akan lebih baik karena keahlian dan ketrampilannya
sesuai dengan pekerjaannya sehingga mereka antusias untuk menyelesaikan pekerjaannya
dengan baik
g. Karir
Dengan pengembangan,, kesempatan untuk untuk meningkatkan karir karyawan semakin besar,
karena keahlian, ketrampilan dan prestasi kerjanya lebih baik. Promosi ilmiah biasanya
didasarkan kepada keahlian dan prestasi kerja seseorang
h. Konseptual
Dengan pengembangan, manajer semakin cakap dan cepat dalam mengambil keputusan yang
lebih baik karena technical skill, human skill dan managerial skill-nya lebih baik
i. Leadership
Dengan pengembangan kepemimpinan seorang manajer akan lebih baik, human relation-nya
lebih luwes, motivasinya terarah sehingga pembinaan kerja sama vertical dan horizontal semakin
harmonis
j. Incentives
Pengembangan juga dimaksudkan untuk meningkatkan insentif, fee, maupun benefit yang
didasarkan pada prestasi kerja para karyawa.
k. Consumer Satisfaction
Pengembangan para karyawan akan searah dengan pengembangan kualitas produk, dan layanan
sehingga tentunya akan berkaitan dengan kepuasan konsumen.
Pelaksanaan pengembangan harus didasarkan pada metode-metode yang telah ditetapkan dalam
program pengembangan perusahaan yang dirumuskan oleh bagian atau suatu tim pengembangan.
Metode pengembangan terdiri atas metode latihan atau training yang diberikan kepada karyawan
operasional dan metode pendidikan atau lecturing yang khusus diberikan kepada karyawan
manajerial.
a. On the Job Training
Yaitu pelatihan dengan instruksi, maksudnya adalah para pekerja ditempatkan dalam kondisi riil
dibawah bimbingan dan supervise dari seorang pegawai senior atau supervisor. Metode ini
menggunakan pendekatan Job Instruction Training yakni instruktur memberikan pelatihan
kepada pegawai senior atau supervisor kemudian pegawai senior memberikan pengalamannya
kepada pekerja!
b. Vestibule
Yakni suatu metode latihan yang dilakukan dalam kelas atau workshop yang bia sanya
diselenggarakan dalam suatu perusahaan industry untuk memperkenalkan pekerjaan kepada
karyawan baru dan melatih mereka mengerjakan pekerjan tersebut. Tentunya dengan duplikasi
bahan, alat-alat dan konisi yang akan mereka temui dalam situasi kerja yang sebenarnya.
c. Demonstrasi
Yakni metode latihan yang dilakukan dengan cara peragaan dan penjelasan bagaimana cara-cara
mengerjakan sesuatu pekerjaan melalui contoh-contoh atau percobaan yang didemonstrasikan.
Peserta melihat sendiri teknik mengerjakannya, diberikan penjelasan-penjelasan bahkan kalau
perlu mencoba mempraktekannya sendiri.
d. Programmed Instruction
Merupakan bentuk pelatihan agar peserta dapat belajar sendiri karena langkah-langkah
pengerjaan sudah diprogram, biasanya dengan computer, buku atau mesin pengajar. Instruksi
terprogram meliputi pemecahan informasi dalam beberapa bagian kecil sedemikian rupa
sehingga dapat dibentuk program pengajaran yang mudah dipahami dan saling berhubungan.
e. Magang
Melibatkan pembelajaran dari pekerja yang lebih berpengalaman dan dapat ditambah pada teknik
off the job training. Banyak pekerja ketrampilan tangan seperti tukang pipa dan kayu, dilatih
melalui program magang resmi. Asistensi dan kerja sambilan bisa disamakan
dengan magang karena menggunakan partisipasi tingkat tinggi dari peserta sekaligus memiliki
feedback yang tinggi pula.
Sedangkan untuk pengembangan dengan metode lecturing, ada beberapa pendekatan yang bisa
dipakai, namun dalam makalah ini pemakalah hanya menyajikan lima metode yang paling sering
digunakan dalam suatu perusahaan.
1. Seminary
Metode ini menggunakan pendekatan ceramah atau presentasi dari instruktur. Gunanya tentu
untuk meningkatkan kemampuan manajerial para pimpinan. Metode ini dilakukan dalam dalam
suatu classroom dengan jangkauan audiens yang banyak!
2. Lokakarya
Menggunakan pendekatan yang mirip dengan seminary, yakni menggunakan ceramah atau
presentasi, namun bedanya, peserta tidak pasif mendengarkan begitu saja, tapi juga turut diminta
partisipasinya dalam memecahkan suatu masalah.
3. Under Study
Hampir sama dengan on the job training, hanya bedanya dilakukan dalam tataran kepemimpinan.
Dimana calon pemimpin dipersiapkan untuk menggantikan jabatan atasannya. Calon
dipersiapkan untuk mengisi jabatan apabila pimpinannya berhenti.
4. Job Rotation
Adalah teknik pengembangan yang dilakukan dengan cara memindahkan peserta dari suatu
jabatan ke jabatan lainnya secara periodic untuk menambah keahlian dan kecakapannya pada
setiap jabatan. Hal ini merupakan antisipasi jika ia dipromosikan, ia akan siap, memiliki
pengetahuan dan kapasitas yang baik
5. Coaching dan Counseling
Coaching adalah suau metode pendidikan dengan cara atasan mengajarkan keahlian dan
ketrampilan kerja kepada bawahannya. Dalam metode ini, supervisor diperlukan sebagai
petunjuk untuk memberitahukan kepada para peserta mengenai tugas yang akan dilaksanakan
dan bagaimana cara mengerjakannya. Sedangkan counseling adalah suatu cara pendidikan
dengan melakukan diskusi antara pekerja dan manajer mengenai hal-hal yang sifatnya pribadi,
seperti keinginannya, ketakutannya dan aspirasinya.
3. Kompensasi (compensation)
Kompensasi adalah merupakan fungsi manajemen yang sangat penting. Melalui fungsi ini
organisasi memberikan balas jasa yang memadai dan layak kepada karyawan. Hal ini wajar
karena karyawan sebagai sumber daya manusia organisasi tersebut telah memberikan jasanya
yang besar terhadap pencapaian tujuan organisasi. Dari hasil-hasil penelitian, meskipun
kompensasi bukan hanya berupa materi atau uang, namun bentuk gaji sangat penting untuk
meningkatkan hasil kerja.
4. Pengintegrasian (integration)
Integrasi adalah kegiatan manajemen yang bertujuan untuk rekonsiliasi kepentingan-kepentingan
karyawan dalam suatu organiasasi. Telah di sadari bersama bahwa dalam pelaksanaan kegiatan
organisasi sering terjadi benturan kepentingan di antara karyawan atau antara karyawan dengan
manajer. Untuk itulah pentingnya fungsi integrasi ini agar diperoleh kesepakatan kembali dalam
pelaksanaan kegiatan organisasi.
5. Pemeliharaan (maintenance)
Kemampuan-kemampuan atau keahlian (skill) dari sumber daya manusia yang telah dimiliki
oleh suatu organisasi perlu dipelihara (maintenance). Karena kemampuan tersebut adalah
merupakan asset yang penting bagi terlaksananya tugas dan tujuan organisasi. Fungsi
pemeliharaan ini termasuk juga jaminan kesehatan dan keselamatan kerja karyawan.
6. Pemutusan Hubungan Tenaga Kerja (separation)
Seorang karyawan tidak mungkin akan selalu bekerja pada organisasi tertentu. Pada suatu ketika
paling tidak mereka harus memutuskan hubungan kerja dengan cara pensiun. Untuk itu maka
tenaga kerja atau karyawan tersebut harus kembali ke masyarakat. Organisasi harus bertanggung
jawab dalam memutuskan hubungan kerja ini sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku,
dan menjamin warga masyarakat yang dikembalikan itu berada dalam keadaan yang sebaik
mungkin. Seorang manajer sumber daya manusia harus melaksanakan fungsi dengan baik.
Pelaksanaan berbagai fungsi manajemen sumber daya manusia sebenarnya bukan hanya
menciptakan sumber daya manusia yang produktif mendukung tujuan organisasi, akan tetapi
juga menciptakan suatu kondisi yang lebih baik guna meningkatkan potensi dan motivasi sumber
daya manusia dalam berkarya. Pelaksanaan job analysis, perencanaan sumber daya manusia,
rekruitmen dan seleksi, penempatan dan pembinaan karir serta pendidikan dan pelatihan yang
baik dapat meningkatkan potensi sumber daya manusia untuk berkarya, karena telah
mendapatkan bekal pengetahuan, keterampilan dan ditempatkan pada kedudukan yang tepat (the
right man on the right place). Sedangkan pelaksanaan fungsi sumber daya manusia lainnya
seperti kompensasi, perlindungan dan hubungan tenaga kerja yang baik akan dapat menimbulkan
stimulus yang mendorong meningkatnya motivasi kerja sumber daya manusia.
Menurut Undang-undang No. 13 Tahun 2003 mengartikan bahwa Pemberhentian atau
Pemutusan hubungan kerja adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang
mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antar pekerja dan pengusaha. Sedangkan menurut
Moekijat mengartikan bahwa Pemberhentian adalah pemutusan hubungan kerjas seseorang
karyawan dengan suatu organisasi perusahaan.
Ada beberapa alasan yang menyebabkan seseorang berhenti atau putus hubungan kerjanya
dengan perusahaan, ada yang bersifat karena peraturan perundang-undangan, tapi ada juga
karena keinginan pengusaha, agar tidak terjadi hal semena-mena yang dilakukan pengusaha,
maka pemerintah telah mengeluarkan beberapa kebijakan yang berkaitan dengan pemberhentian
karyawan. Dalam pengertian ini pemerintah tidak melarang secara umum untuk memberhentikan
karyawan dari pekerjaannya. Jangan karena tidak cocok dengan pendapat perusahaan atau
bertentangan dengan kehendak atau keinginan pengusaha yang mengharapkan karyawan terus
bekerja utuk meningkatkan produksinya, karyawan tersebut langsung diberhentikan, tanpa
melalui prosedur yang telah ditetapkan oleh Pemerintah dan tanpa dijelaskan alasan-alasannya
kepada karyawan. Oleh karena demikian, untuk melindungi karyawan dari tindakan demikian,
maka pemerintah telah mendaptkan kebijakannya sebagai tertuang di dalam undang-undang No.
13 Tahun 2003 bahwa, pengusaha dilarang melakukan pemutusan hubungan kerja dengan alasan:
1. Pekerja berhalangan masuk karena sakit perut menurut keterangan dokter selama waktu
tidak melampaui 12 bulan secara terus menerus.
2. Pekerja berhalangan Negara sesuai denganketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Pekerjaan mengerjakan ibadah yang diperintahkan agamnya.
3. Pekerja menikah Pekerja mempunyai pertalian darah dan atau ikatan perkawinan dengan
pekerjan lainnya dalam satu perusahaan, kecuali telah diatur dalam perjanjian kerja, peraturan
perusahaan atau perjanjian kerja bersama.
4. Pekerja mendirikan, mejadi anggota dan/atau pengurus serikat pekerja, pekerja melakukan
kegiatan serikat pekerja di luar jam kerja atau di dalam jam kerja atas kesepakatan pengusaha,
atau berdasarkan ketentuan yang diatur dalam pernjanjian kerja bersama.
5. Pekerja yang mengadukan pengusaha kepada yang berwajib mengenai perbuatan
pengusaha yang melakukan tindakan pidana kejahatan.
6. Karena perbedaan yang paham, agama, aliran politik, suku, wana kulit, golongan, jenis
kelami, kondisi fisik atau status perkawinan.
7. Pekerjaan dalam keadaan cacat tetap, sakit akibat kecelakaan kerja, atau karena hubungan
kerja yang menurut surat keterangan dokter yang jangka waktu penyembuhannya belum dapat
dipastikan.
Di samping hal tersebut di atas yang melarang pengusaha mengadakan pemutusan hubungan
kerja dengan karyawannya, tapi ada juga yang membolehkan pengusaha mengadakan pemutusan
kerja dengan karyawan dengan asalan pekerja telah melakukan kesalahan berat sebagai berikut:
1. Melakukan penipuan, pencurian atau penggelapan dan/atau uang milik perusahaan.
Memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan sehingga merugikan perusahaan.
2. Mabuk, minum-minuman kerjas memabukan, memakai atau mengedarkan narkotika,
psikotropika, dan zat adiktif lainnya di lingkungan karja.
3. Melakukan perbuatan asusiala atau perjudian di lingkungan karja.
4. Menyerang menganiaya, mengancam astau mengintimidasi teman sekerja atau pengusaha
di lingkungan kerja.
5. Membujuk temasn sekerja atau pengusaha untuk melakukan perbuatan yang bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan.
6. Dengan ceroboh atau sengaja merusak atau mebiarkan dalam keadaan bahaya barang milik
perusahaan yang menimbulkan rugi bagi perusahaan.
7. Dengan ceroboh atau membiarkan teman sekerja atau pengusaha dalam keadaan bahaya di
tempat kerja.
8. Membongkar atau membocorkan rahasia perusahaan yang harusnya dirahasiakan kecuali
untuk kepentingan Negara. Melakukan perbuatan lainnya di lingkungan perusahaan yang
diancam pidana 5 tahun atau lebih.
Semua kegiatan seperti di atas, baru pengusaha memutuskan melakukan pemutusan hubungan
hubungan kerja dengna karyawan, apabila memang benar-benar terbukti dengan didukung oleh
bukti-bukti, atau tertangkap tasngan dan adanya pengakuan dari karyawan.
Dalam pemberhentian karyawan, apakah yang sifatnya kehendak perusahaan, kehendak
karyawan maupun karena undang-undang harus betul-betul didasarkan kepada peraturan, jangan
sampai pemberhentian karyawan tersebut menibulkan suatu konflik suatu konflik atau yang
mengarah kepada kerugian kepada dua belah pihak, baik perusahaan maupun karyawan.
Dengan adanya pemberhentian karyawan tentu berpengaruh sekali terhadap perusahaan terutama
masalah dana. Karena pemberhentian karyawan memerlukan dana yang cukup besar diantaranya
untuk membayar pensiun atau pesangon karyawan dan untuk membayar tunjangan-tunjangan
lainnya. Begitu juga pada saat penarikan kembali karyawan, perusahaan pun mengeluarkan dan
yang cukup besar untuk pembayaran kompensasi dan pengembangan karyawan. Dengan adanya
pemberhentian karyawan tersebut tentu sangat berpengaruh sekali terhadap karyawan itu sendiri.
Dengan diberhentikan dari pekerjaannya maka berarti karyawan tersebut tidak dapat lagi
memenuhi kebutuhan secara maksimal untuk karyawan ddan keluarganya. Atas dasar tersebut,
maka manajer sumber daya manusia harus sudah dapat memperhitungkan beberapa jumlah uang
yang seharusnya diterima oleh karyawan yang behenti, agar karyawan tersebut dapat memenuhi
kebutuhannya sampai pada tingkat dianggap cukup.
1. Implementasi Manajemen Operasi dan Produksi
Manajemen Operasional adalah usaha pengelolaan secara optimal penggunan faktor produksi :
tenaga kerja, mesin-mesin, peralatan, bahan mentah dan faktor produksi lainnya dalam proses
tranformasi menjadi berbagai produk barang dan jasa. (Dhezta, 2012)
Apa Yang Bisa Dilakukan Manajer Operasi Dan Orientasi Manajer Operasi
Melakukan fungsi-fungsi proses manajemen : perencanaan, pengorganisasian, pembentukan staf,
kepemimpinan dan pengendalian. Orientasi manajer operasi ialah mengarahkan keluaran/output
dalam jumlah, kualitas, harga, waktu dan tempat tertentu sesuai dengan permintaan konsumen.
Tanggung Jawab Manajer Operasi
1.Menghasilkan barang dan jasa.
2.Mengambil keputusan yang berkaitan dengan fungsi operasi dan sistem transformasi.
3.Mengkaji pengambilan keputusan dari suatu fungsi operasi.
Fungsi Produksi Dan Operasi
1.Proses produksi dan operasi.
2.Jasa-jasa penunjang pelayanan produksi.
3.Perencanaan.
4.Pengendalian dan pengawasan.
Ruang Lingkup Manajemen Operasi
1. Perancangan atau disain sistem produksi dan operasi
Ü Seleksi dan perancangan disain produk
Ü Seleksi dan perancangan proses dan peralatan
Ü Pemilihan lokasi dan site perusahaan dan unit produksi
Ü Rancangan tata letak dan arus kerja
Ü Rancangan tugas pekerjaan
Ü Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas
2. Pengoperasian sistem produksi dan operasi
Ü Penyusunan rencana produk dan operasi
Ü Perencanaan dan pengendalian persediaan dan pengadaan bahan
Ü Pemeliharaan mesin dan peralatan
Ü Pengendalian mutu
Ü Manajemen tenaga kerja (SDM)
Pengambilan Keputusan
Dilihat dari kondisi atau keadaan dari keputusan yang harus diambil, ada 4 macam pengambilan
keputusan :
1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti
2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko
3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti
4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain.
Beberapa Jenis Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen Operasi :
1.Proses : keputusan mengenai proses fisik dan fasilitas yang dipakai
2.Kapasitas : keputusan untuk menghasilkan jumlah, tempat dan waktu yang tepat
3.Persediaan : keputusan persediaan mencakup mengenai apa yang dipesan, berapa banyak,
kualitas dan kapan bahan baku dipesan
4.Tenaga kerja : keputusan tenaga kerja mencakup seleksi, recruitment, penggajian, PHK,
pelatihan, supervise, kompensasi dan promosi terhadap karyawan, penggunaan tenaga spesialis.
5.Kualitas/mutu : keputusan untuk menentukan mutu barang dan jasa yang dihasilkan, penetapan
standar, disain peralatan, karyawan trampil, dan pengawasan produk dan jasa.
Keputusan Dalam Manajemen Sistem Produksi
1.Keputusan perencaan strategik jangka panjang dalam sumber daya
2.Disain sistem produktif : pekerjaan, jalur proses, tata arus, dan susunan saran fisik
3.Keputusan implementasi operasi : harian, mingguan dan bulanan.
Keputusan Perencanaan Strategis :
1.Pemilihan disain rangkaian produk dan jasa
2.Keputusan perencanaan kapasitas, lokasi gudang, rencana ekspansi
3.Sistem pembekalan, penyimpanan dan logistik.
Ada tiga macam sistem dalam proses produksi :
1.Proses produksi yang kontinyu
2.Proses produksi terputus-putus
3.Proses produksi bersifat proyek
STRATEGI OPERASI
Strategi operasi merupakan fungsi operasi yang menetapkan arah untuk pengambilan keputusan
yang diintegrasikan dengan strategi bisnis melalui perencaan formal. Menghasilkan pola
pengambilan keputusan operasi yang konsisten dan keunggulan bersaing bagi perusahaan.
Tipe :
1. Strategi produksi biaya rendah, melalui penekanan biaya produksi :
Ü Teknologi tinggi, biaya tenaga kerja rendah, tingkat persediaan rendah, mutu terjamin.
Ü Bagian pemasaran dan keuangan mendukung.
2. Strategi inovasi produk dan pengenalan produk baru :
Ü Harga bukan masalah dalam pemasaran.
Ü Fleksibilitas dalam pengenalan produk baru.
PERENCANAAN PABRIK
Perencanaan pabrik (factoy planning) angat penting karena diperlukan untuk menjamin
kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan agar tujuan perusahaan tercapai dengan
efektif dan efisien.
Perencanaan Pabrik :
Ü Penentuan lokasi pabrik
Ü Perencanaan bangunan pabrik
Ü Penyusunan peralatan pabrik
Ü Penerangan, pengaturan suara rebut, dan udara dalam pabrik.
Pemilihan Lokasi Pabrik
Penentuan atau pemilihan lokasi pabrik adalah penting, karena mempengaruhi kedudukan
perusahaan dalam persaingan, dan kelangsungan hidupnya. Penentuan lokasi pabrik juga harus
mempertimbangkan kemungkinan ekspansi.
Manajemen Operasional
Tujuan Perencanaan Lokasi Pabrik
Tujuannya adalah agar perusahaan dapat beroperasi dengan lancar, efektif dan efisien. Penentuan
lokasi memperhatikan faktor biaya produksi & biaya distribusi barang yang dihasilkan & faktor
lokasi sangat penting untuk menurunkan biaya operasi.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lokasi Pabrik :
Faktor utama :
Ü Lingkungan masyarakat
Ü Kedekatan dengan pasar
Ü Tenaga kerja
Ü Kedekatan dengan bahan mentah dari pemasok
Ü Fasilitas dan biaya transportasi
Ü Sumberdaya alam lainnya
Faktor sekunder
Ü Harga tanah
Ü Dominasi masyarakat
Ü Peraturan tenaga kerja
Ü Rencana tata ruang
Ü Kedekatan dengan lokasi pabrik pesaing
Ü Tingkat pajak
Ü Cuaca/iklim
Ü Keamanan
Ü Peraturan lingkungan hidup
Pendekatan situasional atau contingency adalah penentuan lokasi berdasarkan faktor terpenting
menurut kebutuhan dan kondisi masing-masing perusahaan. Misalnya :
þ Dekat dengan pasar
þ Dekat dengan sumber bahan baku saja
þ Tersedia tenaga kerja
Perangkap Dalam Pemilihan Lokasi
Ü Lokasi sulit mendapatkan tenaga kerja .
Ü Lokasi dengan harga tanah murah, tetapi kondisinya jelek sehingga perlu biaya mahal untuk
membuat pondasi.
Ü Lokasi diluar kota dengan harga murah, tetapi fasilitas prasarana jalan dan saran transportasi
belum dibangun.
Ü Lokasi di sekitar pemukiman dan sulit membuang limbah.
Tahap Pemlihan Lokasi Pabrik
Ü Melihat kemungkinan beberapa alternatif daerah yang akan dipilih.
Ü Melihat pengalaman orang lain dan pengalaman sendiri untuk menentukan lokasi pabrik.
Ü Mempertimbangkan dan menilai alternatif pilihan yang menguntungkan
Daftar Pustaka :
Anonim1, 2017. https://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_sumber_daya_manusia, (29 Mei
2018, jam 19.00)
Jahroni, 2017. https://jr234blog.wordpress.com/2017/12/27/manajemen-sumber-daya-manusia-
pada-manajemen-operasional/, (29 Mei 2018, jam 19.10)
Hairul, 2013. http://hanhairulnassa.blogspot.com/2013/12/manajemen-produksi-dan-
operasi.html, (29 Mei 2018, jam 19.30)
Delzi, 2013. http://kumpulanfiledokument.blogspot.com/2013/02/tugas-manajemen-sumber-
daya-manusia.html, (29 Mei 2018, jam 19.50)
Dhezta, 2012. http://psikedeliadiskodoom.blogspot.com/2012/12/pengertian-dan-definisi-
manajemen.html, (29 Mei 2018, jam 20.00)

More Related Content

What's hot

Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)
Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)
Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)Margii Utamii
 
Makalah msdm strategik
Makalah msdm strategikMakalah msdm strategik
Makalah msdm strategikFiki Ramdan
 
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)FahiraMaulidina
 
Manajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusiaManajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusiaRizki Ogawa
 
MAKALAH MANAJEMEN SDM STATEGIK
MAKALAH MANAJEMEN SDM STATEGIKMAKALAH MANAJEMEN SDM STATEGIK
MAKALAH MANAJEMEN SDM STATEGIKilhamfendriana
 
Pengantar Manajemen Sumber Daya Alam
Pengantar Manajemen Sumber Daya AlamPengantar Manajemen Sumber Daya Alam
Pengantar Manajemen Sumber Daya AlamYesica Adicondro
 
BMP EKMA4366 Pengembangan SDM
BMP EKMA4366 Pengembangan SDMBMP EKMA4366 Pengembangan SDM
BMP EKMA4366 Pengembangan SDMMang Engkus
 
merekrut dan mengelola sdm
merekrut dan mengelola sdmmerekrut dan mengelola sdm
merekrut dan mengelola sdmari wibawa
 
Makalah MSDM Strategik
Makalah MSDM StrategikMakalah MSDM Strategik
Makalah MSDM StrategikAnissa Micitta
 
Materi hr strategis lan-bab 1 konsep msdm strategik
Materi hr strategis lan-bab 1 konsep msdm strategikMateri hr strategis lan-bab 1 konsep msdm strategik
Materi hr strategis lan-bab 1 konsep msdm strategikwildan al - farizy
 
MAKALAH MANAJEMEN SDM STTRATEGIK
MAKALAH MANAJEMEN SDM STTRATEGIKMAKALAH MANAJEMEN SDM STTRATEGIK
MAKALAH MANAJEMEN SDM STTRATEGIKilhamfendriana
 
Strategi perencanaan sumber daya manusia yang efektif
Strategi perencanaan sumber daya manusia yang efektifStrategi perencanaan sumber daya manusia yang efektif
Strategi perencanaan sumber daya manusia yang efektiftandurpaica
 
Ruang Lingkup MSDM
Ruang Lingkup MSDMRuang Lingkup MSDM
Ruang Lingkup MSDManapriyangga
 
Konsep dasar dan ruang lingkup msdm
Konsep dasar dan ruang lingkup msdmKonsep dasar dan ruang lingkup msdm
Konsep dasar dan ruang lingkup msdmNingsih Abdullah
 
Pentingnya manajemen sumber daya manusia dalam organisasi
Pentingnya manajemen sumber daya manusia dalam organisasiPentingnya manajemen sumber daya manusia dalam organisasi
Pentingnya manajemen sumber daya manusia dalam organisasiyanerwin
 
Materi hr strategis lan-bab 3 perencanaan sdm strategic
Materi hr strategis lan-bab 3 perencanaan sdm strategicMateri hr strategis lan-bab 3 perencanaan sdm strategic
Materi hr strategis lan-bab 3 perencanaan sdm strategicwildan al - farizy
 
Strategi sumber daya manusia
Strategi sumber daya manusiaStrategi sumber daya manusia
Strategi sumber daya manusiaoman rachman
 

What's hot (20)

Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)
Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)
Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)
 
Makalah msdm strategik
Makalah msdm strategikMakalah msdm strategik
Makalah msdm strategik
 
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
 
Manajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusiaManajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusia
 
MAKALAH MANAJEMEN SDM STATEGIK
MAKALAH MANAJEMEN SDM STATEGIKMAKALAH MANAJEMEN SDM STATEGIK
MAKALAH MANAJEMEN SDM STATEGIK
 
Manajemen sdm
Manajemen sdmManajemen sdm
Manajemen sdm
 
Manajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusiaManajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusia
 
Pengantar Manajemen Sumber Daya Alam
Pengantar Manajemen Sumber Daya AlamPengantar Manajemen Sumber Daya Alam
Pengantar Manajemen Sumber Daya Alam
 
BMP EKMA4366 Pengembangan SDM
BMP EKMA4366 Pengembangan SDMBMP EKMA4366 Pengembangan SDM
BMP EKMA4366 Pengembangan SDM
 
merekrut dan mengelola sdm
merekrut dan mengelola sdmmerekrut dan mengelola sdm
merekrut dan mengelola sdm
 
Makalah MSDM Strategik
Makalah MSDM StrategikMakalah MSDM Strategik
Makalah MSDM Strategik
 
Materi hr strategis lan-bab 1 konsep msdm strategik
Materi hr strategis lan-bab 1 konsep msdm strategikMateri hr strategis lan-bab 1 konsep msdm strategik
Materi hr strategis lan-bab 1 konsep msdm strategik
 
Manajemen sdm
Manajemen sdmManajemen sdm
Manajemen sdm
 
MAKALAH MANAJEMEN SDM STTRATEGIK
MAKALAH MANAJEMEN SDM STTRATEGIKMAKALAH MANAJEMEN SDM STTRATEGIK
MAKALAH MANAJEMEN SDM STTRATEGIK
 
Strategi perencanaan sumber daya manusia yang efektif
Strategi perencanaan sumber daya manusia yang efektifStrategi perencanaan sumber daya manusia yang efektif
Strategi perencanaan sumber daya manusia yang efektif
 
Ruang Lingkup MSDM
Ruang Lingkup MSDMRuang Lingkup MSDM
Ruang Lingkup MSDM
 
Konsep dasar dan ruang lingkup msdm
Konsep dasar dan ruang lingkup msdmKonsep dasar dan ruang lingkup msdm
Konsep dasar dan ruang lingkup msdm
 
Pentingnya manajemen sumber daya manusia dalam organisasi
Pentingnya manajemen sumber daya manusia dalam organisasiPentingnya manajemen sumber daya manusia dalam organisasi
Pentingnya manajemen sumber daya manusia dalam organisasi
 
Materi hr strategis lan-bab 3 perencanaan sdm strategic
Materi hr strategis lan-bab 3 perencanaan sdm strategicMateri hr strategis lan-bab 3 perencanaan sdm strategic
Materi hr strategis lan-bab 3 perencanaan sdm strategic
 
Strategi sumber daya manusia
Strategi sumber daya manusiaStrategi sumber daya manusia
Strategi sumber daya manusia
 

Similar to 11. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, msdm, manajemen operasi dan produksi, universitas mercu buana, 2018

Implementasi manajemen sumber daya manusia dan manajemen opersioanal (pertemu...
Implementasi manajemen sumber daya manusia dan manajemen opersioanal (pertemu...Implementasi manajemen sumber daya manusia dan manajemen opersioanal (pertemu...
Implementasi manajemen sumber daya manusia dan manajemen opersioanal (pertemu...syafii_ahmad
 
11.usaha, indri susiyanti, hapzi ali, msdm, manajemen operasi dan produksi, u...
11.usaha, indri susiyanti, hapzi ali, msdm, manajemen operasi dan produksi, u...11.usaha, indri susiyanti, hapzi ali, msdm, manajemen operasi dan produksi, u...
11.usaha, indri susiyanti, hapzi ali, msdm, manajemen operasi dan produksi, u...indrisusiyanti
 
Tugas minggu 11 kwh ( MSDM, Manajemen Operasi dan Produksi )
Tugas minggu 11 kwh ( MSDM, Manajemen Operasi dan Produksi )Tugas minggu 11 kwh ( MSDM, Manajemen Operasi dan Produksi )
Tugas minggu 11 kwh ( MSDM, Manajemen Operasi dan Produksi )Ismania1912
 
makalah msdm stratejik
makalah msdm stratejikmakalah msdm stratejik
makalah msdm stratejikadel lia
 
Makalah msdm stratejik
Makalah msdm stratejikMakalah msdm stratejik
Makalah msdm stratejikadel lia
 
Manajemen Sumber Daya Manusia pengertian dan fungsi.docx
Manajemen Sumber Daya Manusia pengertian dan fungsi.docxManajemen Sumber Daya Manusia pengertian dan fungsi.docx
Manajemen Sumber Daya Manusia pengertian dan fungsi.docxFisyaAlisyah
 
Kuis dan forum periode tanggal 29 november 5 desember 2018
Kuis  dan forum periode tanggal 29 november  5 desember 2018Kuis  dan forum periode tanggal 29 november  5 desember 2018
Kuis dan forum periode tanggal 29 november 5 desember 2018SulistiNingsi
 
Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya ManusiaManajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusiafernandaadip
 
Managemen sdm download
Managemen sdm downloadManagemen sdm download
Managemen sdm downloadBadrus Suryadi
 
Managemen sdm download
Managemen sdm downloadManagemen sdm download
Managemen sdm downloadBadrus Suryadi
 
MANAJEMEN SDM.pptx
MANAJEMEN SDM.pptxMANAJEMEN SDM.pptx
MANAJEMEN SDM.pptxJiyoona
 
minggu 11 manajemen operasi dan produksi
minggu 11 manajemen operasi dan produksiminggu 11 manajemen operasi dan produksi
minggu 11 manajemen operasi dan produksirivayanto
 
Usaha11,iwan muklas,hapzi ali,msdm, manajemen operasi dan produksi,universita...
Usaha11,iwan muklas,hapzi ali,msdm, manajemen operasi dan produksi,universita...Usaha11,iwan muklas,hapzi ali,msdm, manajemen operasi dan produksi,universita...
Usaha11,iwan muklas,hapzi ali,msdm, manajemen operasi dan produksi,universita...IwanMuklas
 
Tugas sistem informasi sdm
Tugas sistem informasi sdmTugas sistem informasi sdm
Tugas sistem informasi sdmIwan Sofian
 
Kwh,juwanita,hapzi ali,quizdanforum11,universitasmercubuana,2019.
Kwh,juwanita,hapzi ali,quizdanforum11,universitasmercubuana,2019.Kwh,juwanita,hapzi ali,quizdanforum11,universitasmercubuana,2019.
Kwh,juwanita,hapzi ali,quizdanforum11,universitasmercubuana,2019.juwanitara
 
11 kewirausahaan, asri lestari, hapzi ali, manajemen sumber daya manusia, man...
11 kewirausahaan, asri lestari, hapzi ali, manajemen sumber daya manusia, man...11 kewirausahaan, asri lestari, hapzi ali, manajemen sumber daya manusia, man...
11 kewirausahaan, asri lestari, hapzi ali, manajemen sumber daya manusia, man...asri lestari
 
10 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen fungsional dan implementasinya, ...
10 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen fungsional dan implementasinya, ...10 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen fungsional dan implementasinya, ...
10 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen fungsional dan implementasinya, ...anditaoktavia
 
11 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen fungsional dan implementasinya, ...
11 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen fungsional dan implementasinya, ...11 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen fungsional dan implementasinya, ...
11 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen fungsional dan implementasinya, ...anditaoktavia
 

Similar to 11. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, msdm, manajemen operasi dan produksi, universitas mercu buana, 2018 (20)

Implementasi manajemen sumber daya manusia dan manajemen opersioanal (pertemu...
Implementasi manajemen sumber daya manusia dan manajemen opersioanal (pertemu...Implementasi manajemen sumber daya manusia dan manajemen opersioanal (pertemu...
Implementasi manajemen sumber daya manusia dan manajemen opersioanal (pertemu...
 
11.usaha, indri susiyanti, hapzi ali, msdm, manajemen operasi dan produksi, u...
11.usaha, indri susiyanti, hapzi ali, msdm, manajemen operasi dan produksi, u...11.usaha, indri susiyanti, hapzi ali, msdm, manajemen operasi dan produksi, u...
11.usaha, indri susiyanti, hapzi ali, msdm, manajemen operasi dan produksi, u...
 
Tugas minggu 11 kwh ( MSDM, Manajemen Operasi dan Produksi )
Tugas minggu 11 kwh ( MSDM, Manajemen Operasi dan Produksi )Tugas minggu 11 kwh ( MSDM, Manajemen Operasi dan Produksi )
Tugas minggu 11 kwh ( MSDM, Manajemen Operasi dan Produksi )
 
makalah msdm stratejik
makalah msdm stratejikmakalah msdm stratejik
makalah msdm stratejik
 
Makalah msdm stratejik
Makalah msdm stratejikMakalah msdm stratejik
Makalah msdm stratejik
 
Manajemen Sumber Daya Manusia pengertian dan fungsi.docx
Manajemen Sumber Daya Manusia pengertian dan fungsi.docxManajemen Sumber Daya Manusia pengertian dan fungsi.docx
Manajemen Sumber Daya Manusia pengertian dan fungsi.docx
 
Kuis dan forum periode tanggal 29 november 5 desember 2018
Kuis  dan forum periode tanggal 29 november  5 desember 2018Kuis  dan forum periode tanggal 29 november  5 desember 2018
Kuis dan forum periode tanggal 29 november 5 desember 2018
 
Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya ManusiaManajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusia
 
Managemen sdm download
Managemen sdm downloadManagemen sdm download
Managemen sdm download
 
Managemen sdm download
Managemen sdm downloadManagemen sdm download
Managemen sdm download
 
MANAJEMEN SDM.pptx
MANAJEMEN SDM.pptxMANAJEMEN SDM.pptx
MANAJEMEN SDM.pptx
 
minggu 11 manajemen operasi dan produksi
minggu 11 manajemen operasi dan produksiminggu 11 manajemen operasi dan produksi
minggu 11 manajemen operasi dan produksi
 
7. Manajemen SDM.pdf
7. Manajemen SDM.pdf7. Manajemen SDM.pdf
7. Manajemen SDM.pdf
 
Usaha11,iwan muklas,hapzi ali,msdm, manajemen operasi dan produksi,universita...
Usaha11,iwan muklas,hapzi ali,msdm, manajemen operasi dan produksi,universita...Usaha11,iwan muklas,hapzi ali,msdm, manajemen operasi dan produksi,universita...
Usaha11,iwan muklas,hapzi ali,msdm, manajemen operasi dan produksi,universita...
 
msdm.pdf
msdm.pdfmsdm.pdf
msdm.pdf
 
Tugas sistem informasi sdm
Tugas sistem informasi sdmTugas sistem informasi sdm
Tugas sistem informasi sdm
 
Kwh,juwanita,hapzi ali,quizdanforum11,universitasmercubuana,2019.
Kwh,juwanita,hapzi ali,quizdanforum11,universitasmercubuana,2019.Kwh,juwanita,hapzi ali,quizdanforum11,universitasmercubuana,2019.
Kwh,juwanita,hapzi ali,quizdanforum11,universitasmercubuana,2019.
 
11 kewirausahaan, asri lestari, hapzi ali, manajemen sumber daya manusia, man...
11 kewirausahaan, asri lestari, hapzi ali, manajemen sumber daya manusia, man...11 kewirausahaan, asri lestari, hapzi ali, manajemen sumber daya manusia, man...
11 kewirausahaan, asri lestari, hapzi ali, manajemen sumber daya manusia, man...
 
10 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen fungsional dan implementasinya, ...
10 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen fungsional dan implementasinya, ...10 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen fungsional dan implementasinya, ...
10 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen fungsional dan implementasinya, ...
 
11 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen fungsional dan implementasinya, ...
11 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen fungsional dan implementasinya, ...11 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen fungsional dan implementasinya, ...
11 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen fungsional dan implementasinya, ...
 

More from Azahfadilah

Kewirausahaan, Azah Fadilah, Hapzi Ali, Proposal Rencana Usaha Jasa Pencucian...
Kewirausahaan, Azah Fadilah, Hapzi Ali, Proposal Rencana Usaha Jasa Pencucian...Kewirausahaan, Azah Fadilah, Hapzi Ali, Proposal Rencana Usaha Jasa Pencucian...
Kewirausahaan, Azah Fadilah, Hapzi Ali, Proposal Rencana Usaha Jasa Pencucian...Azahfadilah
 
13. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, manajemen keuangan, universitas m...
13. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, manajemen keuangan, universitas m...13. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, manajemen keuangan, universitas m...
13. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, manajemen keuangan, universitas m...Azahfadilah
 
12. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, manajemen pemasaran, universitas ...
12. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, manajemen pemasaran, universitas ...12. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, manajemen pemasaran, universitas ...
12. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, manajemen pemasaran, universitas ...Azahfadilah
 
10. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, manajemen fungsional, universitas...
10. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, manajemen fungsional, universitas...10. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, manajemen fungsional, universitas...
10. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, manajemen fungsional, universitas...Azahfadilah
 
9. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi manajem...
9. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi manajem...9. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi manajem...
9. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi manajem...Azahfadilah
 
7. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, studi kasus, universitas mercu bua...
7. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, studi kasus, universitas mercu bua...7. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, studi kasus, universitas mercu bua...
7. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, studi kasus, universitas mercu bua...Azahfadilah
 
6. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model ke...
6. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model ke...6. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model ke...
6. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model ke...Azahfadilah
 
5. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, model bisnis konvensional, waralab...
5. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, model bisnis konvensional, waralab...5. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, model bisnis konvensional, waralab...
5. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, model bisnis konvensional, waralab...Azahfadilah
 
4. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, berfikir kreatifitas dan inovasi, ...
4. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, berfikir kreatifitas dan inovasi, ...4. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, berfikir kreatifitas dan inovasi, ...
4. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, berfikir kreatifitas dan inovasi, ...Azahfadilah
 
3. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, mengubah pola fikir dan motivasi b...
3. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, mengubah pola fikir dan motivasi b...3. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, mengubah pola fikir dan motivasi b...
3. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, mengubah pola fikir dan motivasi b...Azahfadilah
 
2. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, motivasi pengusaha sukses, univers...
2. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, motivasi pengusaha sukses, univers...2. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, motivasi pengusaha sukses, univers...
2. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, motivasi pengusaha sukses, univers...Azahfadilah
 
1. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, universi...
1. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, universi...1. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, universi...
1. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, universi...Azahfadilah
 

More from Azahfadilah (12)

Kewirausahaan, Azah Fadilah, Hapzi Ali, Proposal Rencana Usaha Jasa Pencucian...
Kewirausahaan, Azah Fadilah, Hapzi Ali, Proposal Rencana Usaha Jasa Pencucian...Kewirausahaan, Azah Fadilah, Hapzi Ali, Proposal Rencana Usaha Jasa Pencucian...
Kewirausahaan, Azah Fadilah, Hapzi Ali, Proposal Rencana Usaha Jasa Pencucian...
 
13. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, manajemen keuangan, universitas m...
13. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, manajemen keuangan, universitas m...13. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, manajemen keuangan, universitas m...
13. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, manajemen keuangan, universitas m...
 
12. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, manajemen pemasaran, universitas ...
12. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, manajemen pemasaran, universitas ...12. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, manajemen pemasaran, universitas ...
12. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, manajemen pemasaran, universitas ...
 
10. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, manajemen fungsional, universitas...
10. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, manajemen fungsional, universitas...10. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, manajemen fungsional, universitas...
10. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, manajemen fungsional, universitas...
 
9. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi manajem...
9. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi manajem...9. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi manajem...
9. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi manajem...
 
7. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, studi kasus, universitas mercu bua...
7. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, studi kasus, universitas mercu bua...7. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, studi kasus, universitas mercu bua...
7. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, studi kasus, universitas mercu bua...
 
6. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model ke...
6. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model ke...6. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model ke...
6. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model ke...
 
5. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, model bisnis konvensional, waralab...
5. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, model bisnis konvensional, waralab...5. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, model bisnis konvensional, waralab...
5. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, model bisnis konvensional, waralab...
 
4. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, berfikir kreatifitas dan inovasi, ...
4. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, berfikir kreatifitas dan inovasi, ...4. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, berfikir kreatifitas dan inovasi, ...
4. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, berfikir kreatifitas dan inovasi, ...
 
3. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, mengubah pola fikir dan motivasi b...
3. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, mengubah pola fikir dan motivasi b...3. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, mengubah pola fikir dan motivasi b...
3. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, mengubah pola fikir dan motivasi b...
 
2. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, motivasi pengusaha sukses, univers...
2. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, motivasi pengusaha sukses, univers...2. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, motivasi pengusaha sukses, univers...
2. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, motivasi pengusaha sukses, univers...
 
1. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, universi...
1. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, universi...1. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, universi...
1. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan, universi...
 

11. kewirausahaan, azah fadilah, hapzi ali, msdm, manajemen operasi dan produksi, universitas mercu buana, 2018

  • 1. KEWIRAUSAHAAN I PERTEMUAN KE 11 Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “KEWIRAUSAHAAN 1” Dosen Pengampu :Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM, CMA Oleh : Azah Fadilah (43217110143) S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA 2018
  • 2. Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM), Manajemen Operasi dan Produksi 1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal. MSDM didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia - bukan mesin - dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis. Kajian MSDM menggabungkan beberapa bidang ilmu seperti psikologi, sosiologi, dan lain-lain. (Anonim1, 2017) Unsur utama MSDM adalah manusia. Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik. Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang memengaruhi secara langsung sumber daya manusianya. Manajemen sumber daya manusia adalah perencanaan, pengorganisasian pengarahan, dan pengawasan kegiatan, pengadaan, pengembangan, pemberian kompesasi, pengintragasian, pemeliharaan, dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai berbagai tujuan individu, organisasi dan masyarakat (Flipo, 1989). (Jahroni, 2017) Peran Strategis sumber daya manusia adalah organisasi bisnis dapat dielaborasi dari segi teori sumber daya, yaitu fungsi perusahaan adalah mengerahkan seluruh sumber daya atau kemampuan internal untuk menghadapi kepentingan pasar sebagai faktor eksternal utama. Sumber daya sebagaimana disebutkan di atas adalah sumber daya manusia strategis yang memberikan nilai tambah (added value) sebagai tolak ukur keberhasilan bisnis, antara lain sebagai berikut. · Kemampuan sumber daya manusia ini merupakan competitive advantage dai perusahaan. Dengan demikian, dari segi sumber daya, strategi bisnis adalah mendapatkan added value maksimum yang dapat mengoptimumkan competitive advantage. · Adanya sumber daya manusia ekspertis: manajer strategis dan sumber daya handal yang menyumbang dalam menghasilkan added value tersebut merupakan vallue added perusahaan. Value added adalah sumber daya manusia strategis yang menjadi bagian dari human capital perusahaan. · kecenderungan global. Perubahaan, pergeseran manajer masa kini dituntut untuk cepat menyesuaikan diri terhadap perubahaan lingkungan yang berlangsung cepat. 2. Peran SDM dalam organisasi dan Produksi Sumber daya manusia merupakan aset organisasi perusahaan yang sanga vital karena keberadaannya dalam organisasi perusahaan atau organisasi tidak bisa digantikan oleh sumber daya lainnya. Betapa pun moden tekhnologi yang digunakan atau seberapa banyak dana yang disiapkan, tanpa dukungan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan profesional,
  • 3. semuanya menjadi tidak bermakna. persoalan yang muncul adalah cara mendapatkan sumber daya manusia profesional sesuai kualifikasi yang dibutuhkan, dan cara mereposisi peran sumber daya manusia dalam menghadapi tantangan aktivitas perusahaan gobal. Dalam mencapai tujuannya, suatu organisasi memerlukan sumber daya manusia sebagai pengelola sistem. Agar sitem ini berjalan, tentu dalam pengelolaannya harus memperhatikan beberapa aspek penting seperti pelatihan, pengembangan, motivasi, dan aspek-aspek lainnya. Hal ini menjadikan manejemen sumber daya manusia sebagai salah satu indikator penting pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien. 3. Eksistensi Sumber Daya Manusia dalam Kondisi lingkungan Sumber daya manusia merupakan aset organisasi perusahaan yang terus berubah tidak dapat dipungkiri. Oeh karena itu, dituntut kemampuan beradaptasi yang tinggi agar mereka tidak tergilas oleh perubahan itu. Sumber daya manusia dalam organisasi senantiasa berorientasi terhadap visi, misi, tujuan, dan sasaran organisasi ketika berada didalamnya (Tjutju, 2008) Untuk mencapai visi, misi, dan tujuan, manusia harus mempunyai nilai kompetensi. Karakteristik kompetensi menurut Spencer dan Spencer (1993; 9-11) 1. motif (motive), hal-hal yang secara konsisten yang dipikirkan atau keinginan yang menyebabkan melakukan tindakan. 2. sifat/ciri bawaan (trait), ciri fisik dan reaksi-reaksi yang bersifat konsisten terhadap situasi atau informasi. 3. konsep diri (self concept), sikap, nilai dari orang-orang. 4. pengetahuan (knowledge), yaitu suatu informasi yang dimiliki seseorang pada bidang yang spesifik. 5. ketrampilan (skill), kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas fisik dan mental tertentu. Walaupun demikian agar peran sumber daya manusia tersebut dapat sinkron dengan visi, misi, tujuan dan harapan organisasi maka manusia sebagai selah satu sumber daya harus dapat melakukan penyesuaian terhadap perkembangan organisasi yang semakin komppetitive. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi dan merespon perubahan tersebut, menurut (Tjutju,2008) ada empat strategi utama untuk melakukan perubahan, yaitu dengan melakukan: 1. Pengendalian diri secara lebih baik dengan disertai kearifan 2. Beradaftasi dengan perubahan yang terjadi sambil mengubah paradigma berfikir dan bertindak. 3. Komunikasi yang efektif untuk membangun kepercayaan dan mengembangkan networking. 4. Penyelarasan dan/atau menyeimbangkan antara kematangan IQ,EQ dan ESQ. Cakupan MSDM sumber daya manusia 1. Menetapkan jumlah, kualitas, dan penempatan tenaga kerja yang efektif sesuai dengan kebutuhan perusahaan berdasarkan job description (pembagian tugas dan tanggung jawab), job specification (spesifikasi pekerjaan), job reqruitment (syarat pekerjaan), dan job evaluation (evaluasi pekerjaan).
  • 4. 2. Menetapkan penarikan, seleksi, dan penempatan karyawan berdasarkan asa the ringht man in the right place and the right man in the right job (menempatkan karyawan pada tempat dan kedudukan yang tepat). 3. Menetapkan program kesejahteraan, pengembangan, promosi, dan pemberhentian. 4. Meramalkan penawaran dan permintaan sumber daya manusia pada masa yang akan datang. 5. Memperkirakan keadaan perekonomian pada umumnya dan perkembangan perusahaan pada khususnya. 6. Memonitor dengan cermat undang-undang perburuhan dan kebijaksanaan pemberian balas jasa perusahaan-perusahaan sejenis. 7. Memonitor kemajuan teknik dan perkembangan serikat buruh. 8. Melaksanakan pendidikan, latihan dan penilaian produktivitas karyawan. 9. Mengatur mutasi karyawan baik vertikal maupun horizontal. 10. Mengatur pensiun, pemberhentian, dan pesangonnya. 11. Menata olah upah dan gaji 12. Menyediakan insentif dan kesejahteraan 13. Menilai kinerja 14. Mengkomunikasikan (wawancara, penyuluhan, pendisiplinan) 15. Membangun komitmen karyawan Manajemen sumber daya manusia yang strategis, meliputi : 1. Kenyataan bahwa karyawan adalah setral untuk mencapai keunggulan bersaing telah mengarah pada munculnya bidang yang dikenal sebagai SDM yang strategis. 2. Sebagai tautan dari SDM dengan tujuan dan sasaran strategis untuk meingkatkan kinerja bisnis dan mengembangkan kultur organisasi. 3. Fungsi Operasional Manajemen Sumber Daya Manusia Fungsi operasional manajemen sumber daya manusia, antara lain sebagai berikut. 1. Perencanaan Tenaga Kerja Perencanaan tenaga kerja merupakan ‘operasi dari manajemen sumber daya manusis. Dengan perencanaan tenaga kerja, ada upaya untuk merencanakan jumlah dan jenis tenaga kerja yang tepat untuk memenuhi kebutuhan yang dibutuhkan dalam mencapai tujuan. Fungsi ini mulai dari analisis pekerjaan, rekrutmen, penempatan sampai pada orientasi pekerjaan. Kegiatan rekrutmen atau penarikan sumber daya manusia bertujuan agar organisasi dapat memperoleh sumber daya manusia sesuai keahlian yang dibutuhkan. Dengan adanya seleksi yang dilakukan untuk dapat mengetahui pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki oleh tenaga kerja. Apabila sudah memenuhi syarat, tenaga kerja tersebut dapat ditempatkan sesuai dengan keahliannya masing-masing. 2. Pengembangan Tenaga Kerja
  • 5. Suatu kondisi yang mennjukan adanya peningkatan kualitas tenaga kerja sehingga dapat mengurangi ketergantungan organisasi untuk menarik karyawan baru. Tujuan pengembangan sumber daya manusia diarahkan untuk mengubah sumber daya yang potensial menjadi produktif, serta mampu dan terampil sehingga efektif dan efisien dalam mencapai tujuan organisasi. pengembangan tenaga kerja dapat dilakukan dengan mengadakan pendidikan dan latihan yang rutin, promosi dan mutasi. pendidikan dan latihan dilakukan agar tenaga kerja dapat selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi. promosi dapat digunakan untuk pengembangan tenaga kerja karena promosi merupakan perpindahan karyawan ke jenjang yang lebih tinggi. Sementara mutasi adalah perpindahan karyawan dari satu unit ke unit yang lain tanpa mengubah jenjang yang ada. Adanya mutasi ini diharapkan karyawan mempunyai multiskill. 3. Penilaian Prestasi Kerja Penilaian prestasi kerja merupakan salah satu aspek yang penting dalam pengelolaaan sumber daya manusia. Dengan adanya penilaian prestasi kerja, dapat diketahui karyawan yang mempunyai prestasi kerja yang baik ataupun yang kurang, Hal ini akan berdampak pada pemberian kompensasi. 4. Pemberian Kompensasi Fungsi pemeberian kompesnsasi meliputi kegiatan pemeberian balas jasa kepada para karyawan. Kompensasi ini dapat finansial maupun nonfinansial. Kegiatan disini meliputi penentuan sistem kompensasi yang mampu mendorong prestasi karyawan, dan menetukan besarnya kompensasi yang akan diterima oleh masing-masing pekerja secara adil. 5. Pemeliharaan Tenaga Kerja Dalam pemeliharaan tenaga kerja, ada beberapa yang perlu dikaji, antara lain kepuasan kerja karyawan, pengelolaan konflik, motivasi karyawan, dan komunikasi yang terjadi di dalam organisasi. Aspek Ekonomis dan Nonekonomis diharapkan dapat memberikan ketenangan kerja dan konsentrasi penuk bagi pekerja untuk menghasilkan prestasi yang diharapkan oleh organisasi. Aspek Ekonomis berhubungan dengan pemberian kompesnsasi berupa gaji dan bonus yang sebanding dengan hasil kerjanya. Aspek Nonekonomis berupa adanya jaminan kesehatan, kesejahteraan, keamanan serta kenyamanan dalam bekerja. Adanya pemeliharaan tenaga kerja yang memadai dapat memperkecil terjadinya konflik antara pekerja dan pemberi kerja. 6. Pemberhentian Pemeberhentian adalah fungsi operatif terakhir MSDM. Fungsi pemberhentian harus mendapat perhatian yang serius bagi manajer SDM karena telah diatur oleh undang-undang dan mengikat bagi perusahaan dan karyawan. putusnya hubungan kerja seseorang dari organisasi (perusahaan) yang disebabkan oleh keinginan karyawan, keinginan organisasi, pensiun atau sebab-sebab lain yang diatur oleh undang-undang. 4. Pendekatan Manajemen Sumber Daya Manusia
  • 6. Dalam kegiatan atau aktivitas organisasi dari waktu ke waktu selalu timbul masalah. Untuk mengatasi masalah yang timbul ada beberapa pendekatan sesuai dengan periodenya. Artinya pendekatan yang lebih akhir menunjukkan lebih baru ditinjau dari segi waktunya. Dibawah ini dikemukakan tiga pendekatan, yaitu sebagai berikut. 1. Pendekatan Mekanis (Klasik) Dalam pendekatan mekanis, apabila ada permasalahan yang berhubungan dengan tenaga kerja, unsur manusia dalam organisasi disamakan dengan faktor poduksi lain. Pimpinan perusahaan cenderung menekan pekerja dengan upah yang minim sehingga biaya produksi rendah. Pandangan pendekatan ini menuujukan sikap bahwa tenaga kerja harus dikelompokan sebagai modaln yang merupakan faktor produksi. Dalam hal ini diusahakan untuk memperoleh tenaga kerja yang murah, namun bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin dan memperoleh hasil yang lebih besar untuk kepentingan pemberi keja. Pendekatan ini cukup dominan di negara-negara industri barat sampai dengan tahun 1920-an. 2. Pendekatan Paternalisme (Paternalistik) Dengan adanya perkembangan pemikiran yang semakin maju dari para pekerja, yang menunujukan bahwa mereka dapat melepaskan diri dari ketergantungan manajemen maka pimpinan perusahaan mengimbangkan dengan kebaikan untuk para pekerja. Paternalisme merupakan suatu konsep yang menganggap manajemen sebagai pelindung terahadap karyawan, berbagai usaha telah dilakukan oleh pimpinan perusahaan supaya paara pekerja tidak mencari bantuan dari pihak lain. Pendekatan ini mulai hilang periode tahun 1930- an 3. Pendekatan Sistem Sosial (Human Relation) Manajemen sumber daya manusia atau personalia merupakan proses yang kompleks. Dengan kekomplekkan kegiatan manajemen sumber daya manusia, pimpinan perusahaan mulai mengarah pada pendektan dengan memperhtungkan faktor-faktor lingkungan dalam pemecahan masalah. Setiap ada permasalahan dipecahkan dengan sebaik mungkin, dengan risiko yang paling kecil, baik bagi pihak tenaga kerja maupun pemberi kerja. 5. Analisis Pekerjaaan dan Kualifikasi Karyawan yang dibutuhkan 1. Analisis Pekerjaan Analisis merupakan aktivitas berpikir untuk menjabarkan pokok persoalan menjadi bagian, komponen, atau unsur, serta kemungkinan keterkaitan fungsinya. Pekerjaan adalah skumpulan/kelompok tugas dan tanggung jawab yang akan, sedang dan telah dikerjakan oleh tenaga kerja dalam kurun waktu tertentu. Dengan demikian, analisis pekerjaa dapat diartikan sebagai suatu aktivitas untuk mengkaji, mempelajari, mengumpulkan, mencatat, dan menganalisis ruang lingkup suatu pekerjaan secara sistematis dan sistemis (Sastrohadiwiryo, 2002: 127). Analisis pekerjaan merupakan bagian dari perencanaan sumber daya manusia.Menurut Flippo (1994), analisis pekerjaan adalah proses mempelajari dan mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan operasi dan tanggung jawab suatu pekerjaan tertentu. Flippo menekankan dua kegiatan utama dalam analisis pekerjaan yaitu mengumpulkan informasi tentang operasi dan tanggung jawab suatu pekerjaan serta mempelajarinya lebih mendalam.
  • 7. 2. Tujuan Analisis Pekerjaan Tujuan analisis pekerjaan menurut Sastrohadiwiryo (2002) yaitu: · memperoleh tenaga kerja pada posisi yang tepat, · memeberikan kepuasaan pada diri tenaga kerja, · menciptakan iklim dan kondisi kerja yang kondusif, Menurut Flippo (1994), hasil-hasil dari analisis pekerjaan, seperti uraian dan spesifikasi pekerjaan dapat digunakan untuk kegiatan pengabsahan atas prosedur-prosedur pengangkatan, evaluasi pekerjaan, penilaian prestasi, pengembangan karier, organisasi, perkenalan, penyuluhan, hubungan perburuhan, dan penataan kembali. 3. Metode Analisis Pekerjaan Menurut Sastrohadiwiryo (2002), metode yang digunakan dalam analisis pekerjaan adalah metode kuisioner, wawancara, pencatatan rutim, dan observasi. a. Metode kuisioner digunakan sebagai alat pengumpul data secara tertulis yang dibagikan kepada tenaga kerja operasional atau para kepala departemen untuk mengisi keterangan dan fakta yang diharapkan. b. Metode wawancara dilakukan dengan tenaga kerja operasional atau dengan kepala departemen, dapat juag dengan kedua-duanya. Disamping iti, para penyelia sering ditugaskan untuk memperoleh data analisis pekerjaan. Keuntungan dari metode ini adalah penyajian keterangan dan fakta dari pihak pertama. Akan tetapi, metode ini sangat membutuhkan waktu yang cukup lama. c. Metode pencatatan rutin, tenaga kerja diperintahkan mencatat hal yang dikerjakan tiap hari secara rutin, alokasi yang dibutuhkan, saat dimulai dan akhir tiap-tiap tugas dilakukan. Alokasi waktu yang lama, pengerjaan yang cermat dan rutin merupakan kelemahan dari metode ini. d. Metode Observasi pada umunya dilakukan oleh job analyst yang sebelumnya memperoleh pelatihan dan upgradding secara khusus. Metode observasi tidak dilakukan bersamaan dengan metode wawancara. Job analyst mengadakan obsevasi terhdap masing-masing pekerjaan dan mengadakan wawancara dengan tenaga operasional serta kepala departemen. 6. Kualifikasi Karyawan yang Dibutuhkan Beberapa kualifikasi yang menjadi dasar bagi pelaksanaan seleksi di berbagai perusahaan menurut Malayu S.P. Hasibuan (2001) adalah sebagai berikut. 1. Keahlian Keahlian digolongkan menjadi tiga macam yaitu teknikal skill (keahlian yang dimiliki oleh pegawai), human skill (keahlian yang dimiliki subpimpinan), konseptual skill (keahlian yang dimiliki oleh puncak pimpinan) 2. Pengalaman pengalaman kerja seseorang pelamar hendaknya mendapat peertimbangan utama dalam proses seleksi. Orang 3. Kesehatan Fisik
  • 8. Kesehatan fisik penting untuk dapat menduduki jabatan. Tidak mungkin seseorang dapat menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik jika sering sakit. Bahkan, perusahaan akan dibebani pengeluaran biaya perawatan yang cuckup besar. 4. Pendidikan Pendidikan merupakan suatu indikator yang mencerminkan kemampuan seseorang untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan. Dengan latar belakang pendidikan pula seseorang dianggap akan mampu menduduki suatu jabatan tertentu. 5. Umur Umur harus mendapat perhatian karena akan memengaruhi kondisi fisik, mental, kemampuan kerja, dan tanggung jawab seseorang. Umur pekerja juga diatur oleh undang-undang perburuhan. Karyawan muda pada umumnya mempunyai fisik yang kuat, dinamis, kreatif, tetapi cepat bosan, kurang bertanggung jawab, cenderung absensi dan turnover-nya tinggi. Karyawan yang umurnya tua kondisi fisiknya kurang, tetapi bekerja ulet, tanggung jawabnya besar, serta absensi dan turnover-nya rendah. 6. Kerja Sama Kerja sama harus diperhatikan dalam proses seleksi karena kesedian kerja sama, baik vertikal maupun horizontal merupakan kunci keberhasilan perusahaan, asalkan kerja sama itu sifatnya positif serta berasaskan kemampuan. 7. Kejujuran Kejujuran merupakan kualifikasi seleksi yang sangat penting karena merupakan kunci untuk mendelegasikan tugas kepada seseorang. Perusahaan tidak akan mendelegasikan wewenang kepada seseorang yang tidak jujur dan tidak bertanggung jawab. 8. Inisiatif dan Kreatif Hal ini merupakan kualifikasi seleksi yang penting karena inisiatif dan kreaativitas dapat membuat seseorang mandiri dalam menyelesaikan pekerjaannya. 9. Kedisiplinan Untuk menyelesaikan tugas dengan baik seseorang harus disiplin, baik pada dirinya sendiri maupun pada peraturan perusahaan. 1. Pengertian Produksi Dan Operasi Istilah produksi dan operasi sering dipakai dalam suatu organisasi yang menghasilkan keluaran output, baik berupa barang maupun jasa. Secara umum produksi diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan (input) menjadi hasil keluaran (output). Dengan dasar pengertian itu, di dalam kegiatan menghasilkan barang atau jasa, dapat diukur kemampuan menghasilkan atau transformasinya, yang sering dikenal dengan apa yang disebut dengan produktivitas untuk setiap masukan (input) yang dipergunakan, kecuali bahan. (Hairul, 2013) Dalam arti sempit, pengertian produksi hanya dimaksud sebagai kegiatan yang menghasilkan barang, baik barang jadi, barang setengah jadi, bahan industri, suku cadang, dan komponen. Karena adanya batasan pengertian produksi dalam arti sempit, maka dipergunakanlah istilah produksi dan operasi, sehingga mencakup pembahasan dalam arti luas untuk kegiatan masukan (inputs) menjadi keluaran (output) yang berupa barang atau jasa.
  • 9. Pengertian produksi dan operasi dalam ekonomi adalah merupakan kegiatan yang berhubungan dengan usaha untuk menciptakan dan menambah kegunaan atau utilitas suatu barang atau jasa. Yang terkait dalam pengertian produksi dan operasi adalah penambahan atau penciptaan kegunaan atau utilitas karena bentuk dan tempat, sehingga membutuhkan faktor-faktor produksi. Dalam ilmu ekonomi faktor-faktor produksi terdiri atas tanah atau alam, modal, tenaga kerja, dan keterampilan manajerial (managerial skills) serta keterampilan teknis dan teknologi. 2. Pengertian Manajemen Produksi Dan Operasi Manajemen adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan dengan menggunakan atau mengkordinasikan kegiatan-kegiatan orang lain. Dalam pengertian ini terdapat tiga unsur penting, yaitu adanya orang lebih dari satu, adanya tujuan yang ingin dicapai, dan orang yang bertanggung jawab akan tercapainya tujuan tersebut. Manajemen produksi dan operasi merupakan kegiatan untuk mengatur dan mengkordinasikan penggunaan sumber-sumber daya yang berupa sumber daya manusia, sumber daya alat dan sumber daya dana serta bahan, secara efektif dan efisien, untuk menciptakan dan menambah kegunaan (utility) sesuatu barang atau jasa. Dari uraian di atas, dapatlah dinyatakan bahwa manajemen produksi dan operasi merupakan proses pencapaian dan pengutilisasian sumber- sumber daya untuk memproduksi atau menghasilkan barang-barang atau jasa-jasa yang berguna sebagai usaha untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi. Sasaran dari organisasi itu antara lain adalah untuk mempeoleh tingkat laba tertentu atau memaksimalisasi laba, memberikan pelayanan dengan tingkat pelayanan yang baik, serta berupaya dan berusaha untuk menjamin eksistensi dari organisasi tersebut. Ada dua permasalahan yang penting dalam peningkatan produktivitas, yaitu: pertama, produktivitas baru meningkat bila terdapat peningkatan kondisi kerja dari kondisi yang kurang baik menjadi kondisi yang lebih baik. Kedua, beberapa hasil peningkatan produktivitas tidak dapat membantu organisasi secara keseluruhan, karena hasil tersebut hanya terkait dengan perbaikan pada bidang tertentu saja, sedangkan bidang yang lainnya mungkin tetap tidak terpengaruh. Manajer produksi dan operasi dalam mengatur dan mengkordinasikan penggunaan sumber- sumber daya, perlu membuat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan, agar barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan sesuai dan tepat dengan apa yang diharapkan, yaitu tepat mutu (kualitas), tepat jumlah (kuantitas) dan tepat waktu yang direncanakan, serta dengan biaya yang rendah. 3. Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen Produksi Dan Operasi Pengambilan keputusan dimaksudkan untuk memudahkan proses pemilihan alternatif atau penggunaan peralatan analisis, bagi penentuan keputusan, sehingga dapat diketahui bagaimana keputusan-keputusan yang rasional harus diambil, dan dengan demikian dapat ditentukan dan disusun rencana-rencana logis dari keputusan-keputusan yang diambil atas dasar peralatan ilmu pengetahuan dan matematika atau analisis kuantitatif serta kenyataan yang terjadi. Dilihat dari kondisi atau keadaan dari keputusan yang harus diambil, maka terdapat empat macam pengambilan keputusan, yaitu: a. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti
  • 10. b. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko c. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti (uncertainly) d. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain. Dalam kerangka kerja pengambilan keputusan, bidang produksi dan operasi mempunyai lima tanggung jawab keputusan utama, yaitu: proses, kapasitas, persediaan, tenaga kerja, dan mutu atau kualitas. Masing-masing kerangka tanggung jawab keputusan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: a. Proses Keputusan-keputusan dalam kategori ini menentukan proses fisik atau fasilitas yang digunakan untuk memproduksikan produk berupa barang atau jasa. Keputusan mencakup jenis peralatan dan teknologi, arus dari proses, tata letak (lay out) dari peralatan dan seluruh aspek dari fisik pabrik atau fasilitas jasa pelayanan. Banyak keputusan tentang proses ini merupakan keputusan jangka panjang dan tidak dapat dengan mudah diubah atau direvisi. b. Kapasitas Keputusan kapasitas dimaksudkan untuk memberikan besarnya jumlah kapasitas yang tepat dan penyedian pada waktu yang tepat. c. Persediaan Manajer persediaan membuat keputusan-keputusan dalam bidang produksi dan operasi, mengenai apa yang dipesan, berapa banyak yang dipesan, dan kapan pemesanan dilakukan. d. Tenaga kerja Dalam menajemen produksi dan operasi, pengelolaan tenaga kerja atau sumber daya manusia merupakan bidang keputusan yang sangat penting. Hal ini karena tidak akan terjadi proses produksi dan operasi tanpa adanya orang atau tenaga kerja yang mengerjakan. e. Mutu atau kualitas Fungsi produksi dan operasi ditandai dengan penekanan tanggung jawab yang lebih besar terhadap mutu atau kuliatas dari barang atau jasa yang dihasilkan. 4. Ruang Lingkup Manajemen Produksi Dan Operasi Manajemen Produksi dan operasi seprti yang telah dibahas pada oint sebelumnya setidaknya mengajarkan kita bagaimana utuk mencapai suatu tujuan dengan perencanaan dan keberhasilan rencana yang telah kita rancang. Untuk itu, dalam manajemen produksi dan operasi terdapat: a. Seleksi dan rancangan atau desain hasil produksi. b. Seleksi dan perancangan proses dan peralatan. c. Pemilihan lokasi dan site perusahaan dan unit produksi. d. Rancangan tata letak (layout) dan arus kerja atau proses. e. Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas.
  • 11. Penambahan dalam pengoperasian sistem produksi dan operasi akan mencakup: a. Penyusunan rencana produksi dan operasi. b. Perencanaan dan pengendalian persediaan dan pengadaan bahan. c. Pemeliharaan atau perawatan (maintenance) mesin dan peralatan. d. Pengendalian mutu. e. Manajemen tenaga kerja (Sumber Daya Manusia) 5. PERKEMBANGAN MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI 1 Sejarah Orang pertama yang memberikan perhatian terhadap cara berproduksi efisien adalah Adam Smith, dengan menulis buku The Wealth of Nations (1776). Adam Smith mengemukakan keuntungan dari adanya pembagian kerja (division of labor), yaitu: 1. Bertambahnya kecakapan atau ketrampilan seseorang apabila orang itu mengerjakan pekerjaan secara beruang ulang, 2. Diperoleh penghematan waktu, karena sering bergantinya pekerjaandari pekerjaan satu ke pekerjaan yang lain, 3. Ditemukannya mesin-mesin spesialisasi yang hanya mengerjakan satu macam pekerjaan saja dalam suatu rangkaian pekerjaan. Pada masa ini kemudian terjadi perubahan sistem produksi, dari sistem produksi rumahan menuju sistem produksi dengan mesin, misalnya ditemukannya alat pintal, alat tenun, dan mesin uap. Perkembangan produksi menjadi semakin maju dari berkembangnya pabrik-pabrik, kemudian diikuti dengan perkembangan tenaga kerja. Eli Whitney (1880) dikenal sebagai orang pertama yang mempopulerkan komponen yang dapat dibongkar pasang, yang didapat melalui standardisasi dan pengendalian mutu. Ia berhasil memenangkan kontrak pemerintah Amerika Serikat untuk 10.000 pucuk senjata, yang dijual dengan harga tinggi karena senjata tersebut dibongkar pasang. Pada 1852, Charles Babbage mengemukakan pendapat bahwa pada proses produksi barang terdapat kegiatan yang tidak ekonomis dalam hal pemakaian mesin-mesin dan tenaga manusia, pada bukunya On the Economy of Machinery and Manufacturers. Pada masa ini sistem produksi diharapkan ekonomis sehingga tidak terjadi pemborosan faktor produksi. Disusul kemudian oleh FW Taylor tahun 1881 dengan mengemukakan "metode kerja dengan pembagian gerak dan waktu secara minimum atau dikenal dengan time and motions study. FW Taylor mengemukakan empat tugas pokok manajemen, yaitu: 1. Mengganti metode rule of thumb (metode yang tidak berdasar ilmu) dengan metode ilmiah yang disebut motions study untuk memperhatikan gerak minimum, sehingga diperoleh hasil maksimum. 2. Manajer harus mengadakan seleksi dan pelatihan terhadap buruh atau tenaga kerja secara ilmiah serta menghilangkan sifat individualis diantara para pekerja. 3. Mengembangkan semangat kerjasama yang erat antara buruh,pegawai, dan manajer.
  • 12. 4. Mengadakan pembagian kerja secara jelas antara buruh dan majikan,sehingga jelas pembagian tugas dan tanggung jawabnya. Tahun 1913, Henry Ford dan Charles Sorensen memadukan pengetahuan mereka terhadap komponen yang distandardisasi dengan lini produksi semu pada proses pengepakan daging dan industri mail order, dan juga menambahkan konsep baru pada lini produksi, dimana para pekerja berdiri sementara bahan bergerak. Carles Sonersen menderek sasis mobil pada sebuah tambang di bahunya melintasi lini produksi di pabrik Foord, saat yang lainnya menambahkan komponen pada mobil tersebut. Pengendalian mutu juga berperan besar dalam sejarah manajemen operasi. Walter shewhart tahun 1924 memadukan pengetahuan statistiknya dengan kebutuhan akan pengendalian mutu dan menemukan dasar-dasar perhitungan statistik dan pengambilan sampel untuk mengendalikan mutu.Perkembangan manajemen operasi dilanjutkan kemudian dengan munculnya revolusi industri Pada masa ini, terjadi perkembangan-perkembangan yang mengarah ke persaingan hebat dalam bidang hasil produksi. Para penguasa mulai memikirkan arti pentingnya ramalan permintaan, peningkatan mutu produk dan forecasting sebagai dampak lanjut dari kemajuan niaga dan politik pemasaran. Arah kegiatan produksi berpandangan pada: 1. Mencari pasar yang strategis 2. Mengembangkan fasilitas produksi dengan perkembangan teknologi 3. Mempromosikan hasil-hasil produksi. Pada sesudah dan teriadi depresi, tahun 1930, perkembangan manajemen operasi mengarah ke penggunaan Scientific Management,ditandai oleh pengenalan dan pengembangan Statistical Quality oleh Walter Stewart, tahun 1931, dan pengembangan Work Sampling oleh DHC Tippet, tahun 1934, yang menemukan prosedur sampling untuk mengetahui standar atas kelambatan proses produksi, waktu kerja, yang dikenal denganstandard of delays. W. Edwards Deming (1950) dan Frederick Taylor berpendapat bahwa manajemen harus berbuat lebih banyak untuk memperbaiki lingkungan kerja dan proses agar mutu menjadi lebih baik. Manajemen operasi terus berkembang dengan adanya sumbangan dari ilmu lain, termasuk teknik industri dan management science. Ilmu ini seiring dengan statistik juga manajemen dan ilmu ekonomi telah berkontribusi pada peningkatan produktivitas. Setelah Perang Dunia II, perkembangan manajemen operasi menjadi semakin cepat, ditandai dengan ditemukannya metode Linear Programming, Waiting Line Theory, yang dikembangkan dalam analisa industri, serta mulai digunakannya komputer dalam desain-desain system operasi seperti Computer Aided Design, dan Computer Models for Operating Management. Kontribusi terpenting bagi manajemen operasi adalah dari ilmu informatika, yang didefinisikan oleh Jay Heizer dan Barry Render sebagai proses sistematis yang dilakukan pada data untuk mendapatkan informasi. Ilmu informatika, internet, dan e-commerce memberikan sumbangan dalam peningkatan produktivitas dan menyajikan barang dan jasa yang lebih bervariasi pada masyarakat. 2 Faktor Pesatnya perkembangan Manajemen Produksi dan Operasi
  • 13. Pesatnya perkembangan manajemen produksi dan operasi disebabkan antara lain oleh faktor di bawah ini: 1. Adanya pembagian kerja dan spesialisasi. 2. Revolusi industri 3. Perkembangan alat dan tekhnologi yang mencakup standardisasi parts dan komponen serta penggunaan komputer. 4. Perkembangan ilmu dan metode kerja yang mencakup ilmiah , hubungan antar manusia dan model keputusan. 3 Perkembangan Ilmu dan Metode bagi Manajemen Menurut Taylor 1. Manajemen harus mengganti metode coba-coba yang berdasarkan ilmu dan ngawur. 2. Manajemen harus mengadakan pemilihan dan harus melatih serta mengembangka pekerja atau buruh secara ilmiah. 3. Manajemen harus mengembangkan semangat kerjasama yang erat antara pekerja, buruh dan pegawai. 4. Menejemen harus mengadakan pembagian kerja antara kaum buruh atau pekerja dengan majikan atau manager. 6. FUNGSI DAN SISTEM PRODUKSI DAN OPERASI Manajemen Produksi dan Operasi tidak hanya manajemen pabrik manufaktur. Dalam pembahasan Manajemen Produksi dan Operasi, di samping menyangkut pembahasan organisasi pabrik manufaktur, juga menyangkut pembahasan organisasi jasa, seperti perbankan, rumah sakit dan jasa transportasi. Perusahaan atau organisasi jasa, pertumbuhannya sangat pesat, dan dari hasil-hasil penemuan dapatlah diketahui bahwa teknik-teknik Manajemen Produksi dan Operasi dapat dipergunakan secara efektif untuk mengurangi biaya dan memperbaiki hasil jasa yang ditawarkan atau dijual. Dalam kegiatan produksi dan operasi tercakup seluruh proses yang mengubah masukan (inputs) dan menggunakan sumber-sumber daya untuk menghasilkan keluaran (output) yang berupa barang atau jasa. Dalam suatu kegiatan produksi dan operasi, Manajer Produksi dan Operasi harus mampu membina dan mengendalikan arus masukan (inputs) dan keluaran (output), serta mengelola penggunaan sumber-sumber daya yang dimiliki. Agar kegiatan dan fungsi produksi dan operasi dapat lebih efektif, maka para manajer harus mampu mendeteksi masalah-masalah penting serta mampu mengendalikan dan mengawai sumber-sumber daya yang sangat terbatas. Manajer produksi dan operasi harus dapat merencanakan secara efektif penggunaan sumber-sumber daya yang sangat terbatas, memperkirakan dampak pada sasaran dan mengorganisasikan pengimplementasian dari rencana. Berdasarkan rencana yang disusun maka keputusan-keputusan yang lebih terinci harus dibuat, seperti besarnya partai (batch) dari produk untuk macam-macam yang berbeda, waktu-waktu lembur dan variabel-variabel tenaga kerja yang lain, prosedur pengendalian mutu, pemesanan bahan dan banyak prosedur-prosedur lain yang harus diterapkan
  • 14. atau diimplementasikan. Rencana tidak harus selalu diikuti ketidak tepatan peramalan atau prakiraan penjualan serta banyak alasan-alasan lain. Manajer produksi dan operasi membuat keputusan-keputusan mengenai fungsi produksi dan operasi, serta sistem transformasi yang dipergunakan. Dari uraian ini terdapat tiga pengertian yang penting mendukung pelaksanaan kegiatan Manajemen Produksi dan Operasi yaitu fungsi, sistem dan keputusan. Pertama, mengenai fungsi dapatlah dinyatakan bahwa manajer produksi dan operasi bertanggung jawab untuk mengelola bagian atau fungsi dalam organisasi yang menghasilkan barang atau jasa. Jadi istilah produksi dan operasi dipergunakan untuk menunjukkan fungsi yang menghasilkan barang atau jasa. Sehingga produksi atau operasi sama halnya dengan pemasaran dan keuangan atau pembelanjaan sebagai salah satu fungsi organisasi perusahaan dan merupakan salah satu fungsi bisnis. Kedua, mengenai sistem, dalam hal ini terkait dengan perumusan sistem transformasi yang menghasilkan barang atau jasa. Pengertian sistem ini tidak hanya pada pemahaman produksi dan operasinya, tetapi yang lebih penting lagi adalah sebagai dasar untuk perancangan dan penganalisisan operasi produksi, yang terdapat dalam proses pengkonversian di dalam persahaan. Dalam hal kita berbicara tentang sistem keseluruhan dalam perusahaan, dimana terkait dengan bidang-bidang fungsi lain diluar produksi dan operasi. Akhirnya, tentang keputusan, dimana unsur yang terpenting di dalam manajemen prosuksi dan operasi adalah pengambilan keputusan. Oleh karena seluruh manajer bertugas dan tidak terlepas dengan hal pengambilan keputusan, maka penekanan utama dalam pembahasan manajemen produksi dan operasi adalah proses pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan dalam manajemen produksi dan operasi, terdapat di dalam proses, kapasitas, persediaan, tenaga kerja dan mutu. Ada empat fungsi terpenting dalam fungsi produksi dan operasi adalah : 1. Proses pengolahan, merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk pengolalahan masukan (inputs) 2. Jasa-jasa penunjang, merupakan saran yang berupa pengorganisasian yang perlu untuk penetapan teknik dan metode yang akan dijalankan, sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. 3. Perencanaan, merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan produksi dan operasi yang akan dilakukan dalam suatu dasar waktu atau periode tertentu
  • 15. 4. Pengendalian atau pengawasan, merupakan fungsi untuk menjamin terlasananya kegiatan sesuai dengan yang direncanakan, sehingga maksud dan tujuan untuk pengunaan dan pengolahan masukan(inputs) pada kenyataannya dapat dilaksanakan. 7. PERAMALAN (FORECASTING) Peramalan adalah proses untuk memperkirakan beberapa kebutuhan dimasa datang yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa. Selain itu peramalan juga didefinisikan sebagai seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa depan. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan pengambilan data masa lalu dan menempatkannya ke masa yang akan datang dengan suatu bentuk model matematis. Bisa juga merupakan prediksi intuisi yang bersifat subjektif. Atau bias juga dengan menggunakan kombinasi model matematis yang disesuaikan dengan pertimbangan yang baik dari seorang manajer. Peramalan (forecasting) merupakan alat bantu yang penting dalam perencanaan yang efektif dan efisien khususnya dalam bidang ekonomi. Peramalan mempunyai peranan langsung pada peristiwa eksternal yang pada umumnya berada di luar kendali manajemen seperti: ekonomi, pelanggan, pesaing, pemerintah dan lain sebagainya. Peramalan permintaan memegang peranan penting dalam perencanaan dan pengambilan keputusan khususnya dibidang produksi. Aktivitas manajemen operasi menggunakan peramalan permintaan dalam perencanaan yang menyangkut skedul produksi, perencanaan pemenuhan kebutuhan bahan, perencanaan kebutuhan tenaga kerja, perencanaan kapasitas produksi, perencanaan layout fasilitas, penentuan lokasi, pemenuhan metode proses, penentuan jumlah mesin, desain aliran bahan dan lain sebagainya. Peranan ini disebabkan adanya tenggang waktu antara suatu peristiwa dengan kebutuhan mendatang. Walaupun terdapat banyak bidang lain yang memerlukan peramalan permintaan, namun aktivitas manajemen operasi di atas merupakan bentuk khas dari keperluan peramalan permintaan baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang. Perusahaan perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan yang meliputi: 1. Identifikasi dan definisi masalah peramalan 2. Aplikasi metode peramalan 3. Pemilihan metode peramalan yang tepat untuk situasi tertentu 4. Dukungan manajemen untuk menggunakan metode peramalan tertentu Peramalan tidak terlalu dibutuhkan dalam kondisi permintaan pasar yang stabil, karena perubahan permintaannya relatif kecil. Tetapi peramalan akan sangat dibutuhkan bila kondisi permintaan pasar bersifat kompleks dan dinamis. Hanya sedikit bisnis yang dapat menghindari proses peramalan dan hanya menunggu apa yang terjadi untuk kemudian mengambil kesempatan. Perencanaan yang efektif baik untuk jangka panjang maupun bergantung pada peramalan permintaan untuk produk perusahaan tersebut. Peramalan biasanya diklasifikasikan berdasarkan horizon waktu masa depan yang dicakupnya. Horison waktu teragi atas beberapa kategori :
  • 16. 1. Peramalan jangka pendek, peramalan ini mencakup jangka waktu hingga 1 tahun tetapi umumnya kurang dari bulan. Peramalan ini dugunakan untuk merencanakan pembelian, penjadwalan kerja, penugasan kerja dan tingkat produksi. 2. Peramalan jangka menengah, umumnya mencakup hitungan bulanan hingga 3 tahun. Peramalan ini berguna untuk merencanakan penjualan, perencanaan dan anggaran produksi, anggaran kas, dan menganalisis bermacam-macam rencana operasi. 3. Peramalan jangka panjang, umumnya untuk perencanan masa 3 tahun atau lebih. Peramalan jangka panjang digunakan untuk merencanakan produk baru, pembelanjaan modal, lokasi atau pengembangan fasilitas, serta penelitian dan pengembangan. Peramalan jangka menengah dan jangka panjang dapat di bedakan dari peramalan jangka pendek dengan melihat tiga hal : 1. Jangka menengah dan jangka panjang berkaian dengan permasalahan yang lebih menyeluruh dan mendukung keputuan manajemen yang berkaitan dengan perencanaan produk, pabrik dan proses. Misalnya keputusanakan fasilitas parik seperti membuka pabrik atau gedung baru. 2. Peramalan jangka pendek biasanya menerapkan metodologi yang berbeda di bandingkan peramalan jangka panjang. 3. Peramalan jangka pendek cenderung lebih tepat dibandingkan peramalan jangka panjang. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan permintaan berubah setiap hari. Dengan demikian, sejalan dengan semakin panjangnya horizon waktu, ketepatan peramalan seseorang cenderung semakin berkurang. Peramalan penjualan harus diperbaharui secara berkala untuk menjaga nilai dan integritasnya. Peramalan harus selalu dikaji ulang dan direvisi pada setiap akhir periode penjualan. Faktor lain yang harus dipertimbangkan saat membuat ramalan penjualan, terutama peramalan penjualan jangka panjang adalah siklus hidup produk. Penjualan produk dan bahkan jasa, tidak terjadi pada tingkat yang konstan sepanjang hidupnya. Hampir semua produk yang berhasil melalui empat tahapan : Perkenalan, pertumbuhan, kematangan dan penurunan. 1 Jenis Peramalan Organisasi pada umumnya menggunakan tiga tipe peramalan yang utama dalam perencanaan operasi di masa depan : 1. Peramalan Ekonomi (economic forecast) menjelaskan siklus bisnis dengan memprediksi tingkat inflasi, ketersediaan uang, dana yang dibutuhkan untuk membangun perumahan dan indicator perencanaan lainnya. 2. Peramalan Terknologi (technological forecast) memperhatikan tingkat kemajuan teknologi yang dapat meluncurkan produk baru yang menarik, yang membutuhkan pabrik dan peralatan baru. 3. Peramalan Permintaan (demand forecast) adalah proyeksi permintaan untuk produk atau layanan suatu perusahaan. Peramalan ini disebut juga peramalan penjualan, yang mengendalikan produksi, kapasitas, serta sistem penjadwalan dan menjadi input bagi perencanaan keuangan, pemasaran dan sumber daya manusia.
  • 17. Peramalan yang baik sagat penting dalam semua aspek bisnis : peramalan merupakan satu- satunya prediksi atas permintaan hingga permintaan yang sebenarnya diketahui. Peramalan permintaan mengendalikan keputusan dibanyak bidang. Berikut ini akan diahasa dampak peramalan produk pada tiga aktivitas : 1. Sumber Daya Manusia Mempekerjakan, melatih dan memberhentikan pekerja, semua tergantung pada permintaan. Jika departemen sumber daya manusia harus mempekerjakan pekerja tambahan tanpa adanya persiapan, akiatnya kualitas pelatihan menurun dan kualitas pekerja juga menurun. 2. Kapasitas Saat kapasitas tidak mencukupi, kekurangan yang diakibatkannya bisa berarti tidak terjaminnyapengiriman, kehilangan konsumen dan kehilangan pangsa pasar. 3. Manajemen Rantai Pasokan Hubungan yang baik dengan pemasok dan harga barang dan komponen yang bersaing, bergantung pada peramalan yang akurat. Sebagai contoh, manufaktur pembuat mobil yang menginginkan TRW Corp. menjamin keteresediaan kantung udara yang cukup, harus menyediakan ramalan yang akurat untuk membenarkan ekspansi pabrik TRW. 8. PENENTUAN LOKASI SUATU PABRIK Tujuan penentuan lokasi suatu pabrik dengan tepat ialah untuk dapat membantu pabrik beroperasi atau berproduksi dengan lancar, efektif dan efisien. Dengan adanya penentuan lokasi suatu pabrik yang tepat atau baik akan menentukan : 1. Kemampuan melayani konsumen dengan memuaskan 2. Mendapatkan bahan-bahan mentah yang cukup dan kontinue dengan harga yang layak / memuaskan. 3. Mendapatkan tenaga buruh yang cukup. 4. Memungkinkan diadakannya perluasan pabrik dikemudian hari. Adapun yang menjadi masalah dalam plant location ini adalah : 1. Karena berubahnya adat kebiasaan masyarakat. 2. Dengan berpindahnya pusat-pusat penduduk dan perdagangan 3. Adanya jaringan komunikasi dan pengangkutan yang lebih baik. 1 Faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi pabrik 1. Faktor-faktor utama / primer (Primary Factors) a. Letak dari pasar b. Letak dari sumber-sumber bahan mentah c. Terdapatnya fasilitas pengangkutan d. Supply dari buruh atau tenaga kerja yang tersedia
  • 18. e. Terdapatnya pembangkit tenaga listrik (power station) 2. Faktor-faktor skunder (Scondary Factors) a. Rencana masa depan b. Biaya dari tanah dan gedung, terutama dlam hubungannya dengan rencana masa depan c. Kemungkinan perluasan d. Terdapatnya fasilitas service e. Terdapatnya fasilitas pembelanjaan f. Water supply (persediaan air) g. Tinggi rendahnya pajak dan undang-undang perburuhan h. Masyarakat di daerah itu (sikap, besar dan keamanan) i. Iklim j. Tanah k. Perumahan yang ada dan fasilitas-fasilitas lainnya 2 Tahap-tahap yang dapat dilakukan dalam memilih lokasi suatu pabrik Ada 3 tahap yang dapat dilakukan dalam memilih lokasi suatu pabrik, yaitu: 1. Melihat kemungkinan daerah-daerah mana yang dapat ditentukan sebagai daerah-daerah alternatif dengan melihat ketentuan dari pemerintah daerah setempat mengenai daerah-daerah mana yang diperkenankan untuk mendirikan pabrik tertentu. Dalam hal ini pemerintah daerah setempat perlu dihubungi untuk mendapatkan informasi kemungkinan-kemungkinan daerah yang dapat dipilih. 2. Melihat pengalaman orang lain atau pengalaman kita sendiri dalam menentukan lokasi pabrik. Dalam hal ini jenis barang hasil produksi dan proses pengerjaanya selalu akan menentukan kekhususan pabrik tersebut, seperti mengenai lokasi, powernya, transportasinya serta faktor-faktor lain yang dianggap penting. 3. Mempertimbangkan dan menilai masyarakat-masyarakat dari daerah-daerah yang ada pada tahap kedua telah dipilih untuk daerah lokasi pabrik karena dianggap paling menguntungkan. 9. PERENCANAAN BANGUNAN PABRIK (Planning The Building) 1 Economic Factors' yang dapat mempengaruhi pembuatan bangunan. Suatu bangunan yang direncanakan secara baik akan memberikan banyak keuntungan. Sebagai contoh suatu bangunan yang mempunyai design dan perencanaan yang baik akan dapat membantu mengurangi biaya pengolahan dengan jalan : 1. Mengurangi work in process inventory 2. Menekan biaya pemindahan bahan-bahan (material handling cost) 3. Menakan biaya-biaya penyimpanan
  • 19. 4. Mengurangi waktu pengerjaan (manufacturing cycle time) 5. Menyederhanakan prosedur pengawasan atas pengolahan dan pegawai 6. Mengurangi biaya pemeliharaan pabrik 7. Mengurangi kemacetan-kemacetan dan gangguan-gangguan atas pekerjaan 8. Memperbesar fleksibilitas dan kegunaan dari suatu pabrik 9. Mengurangi upah dan biaya-biaya untuk melatih buruh 10. Memperbesar kesenangan kerja dan mempertinggi moril para pekerja serta mengurangi turn over buruh. 2 Jenis-jenis bangunan Pada dasarnya sebagian besar dari bangunan-bangunan industri dapat dikelompokkan sebagai berikut : 1. Gedung yang tidak bertingkat dengan pelbagai macam susunan / bentuk atap (single story). 2. High bay and monitor types 3. Gedung yang bertingkat (multy story) 4. Gedung dengan bentuk-bentuk khusus / tertentu (special types) 3 Jenis-jenis konstruksi Banyak jenis-jenis konstruksi (types of construktion) yang terdapat pada gedung / bangunan pada dewasa ini, terutama dalam gedung / bangunan untuk industri seperti dengan digunakannya kerangka-kerangka kayu, batu bata dan kerangka-kerangka baja. 4 Pertimbangan-pertimbangan dalam pembuatan design bangunan (design building) Adapun pertimbangan-pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam pembuatan design bangunan adalah : 1. Fleksibilitas 2. Kemungkinan perluasan / ekspansi 3. Fasilitas bagi para karyawan / pegawai 4. Fasilitas bagi kendaraan maupun tempat-tempat lain seperti istirahat pekerja, kamar kecil (WC), cafetaria dan sebagainya. 5. Perlindungan terhadap bahaya kebakaran dan keamanan pekerja. 6. Hal-hal yang dapat merusak kesehatan 7. Kekuatan dan kapasitas lantai 8. Hal-hal lain
  • 20. 10 PENYUSUNAN PERALATAN PABRIK (Plant Lay Out) Plant lay out adalah fase yang termasuk dalam design dari suatu sistem produksi. Tujuan daripada lay out adalah untuk memperkembangkan sistem produksi sehingga dapat mencapai kebutuhan kapasitas dan kwalitas dengan rencana yang paling ekonomis. Lay out yang baik dapat diartikan sebagai penyusunan yang teratur dan effisien semua fasilitas- fasilitas pabrik dan buruh yang ada dalam pabrik. Plant lay out yang baik dapat membantu kita dalam produksi, dimana dengan penempatan fasilitas yang baik maka material handling dan material movement dapat ditekan sedikit mungkin sehingga menurunkan cost yang berarti perusahaan lebih efisien. 1 Tujuan lay out yang baik 1. Mengurangi jarak pengangkutan material dan produk yang telah jadi sehingga mengurangi material handling 2. Memperhatikan frekwensi arus pekerjaan 3. Mengurangi ongkos produksi, karena cost ditekan seminimum mungkin. 4. Mempertinggi keselamatan kerja sehingga kemanan bekerja semakin terjamin 5. Memberikan hasil produksi yang baik 6. Memberikan service yang baik bagi konsumen 7. Memperbaiki moral pekerja 8. Mengurangi delays (kelambatan) dalam pekerjaan 2 Cara-cara pengaturan dari pada lay out Ada 2 cara pengaturan lay out yang dipakai yaitu : 1. Atas dasar proses 2. Atas dasar arus atau flow Oleh karena itu, ada 2 pola lay out yang utama, yaitu : 1. Proses lay out Dalam proses lay out semua mesin-mesin dan peralatan yang sama dikelompokkan dalam suatu area yang sama. Jadi hanya terdapat satu jenis proses disetiap bagian. Keuntungan dari proses lay out adalah : a. Investasi yang lebih rendah di dalam equipment (mesin-mesin), karena dalam proses lay outlebih memungkinakan untuk menggunakan mesin pada tingkat penggunaan yang cukup tinggi karena mengerjakan satu jenis pekerjaan saja. b. Sangat flexsible, karena mesinnya general purpose machine, sehingga dapat mengikuti dengan cepat perubahan dari satu jenis produk. c. Manufacturing cost biasanya lebih rendah. Kerugian dari proses lay out adalah :
  • 21. a. Material handling dan material transportation cost tinggi karena biasanya di sini kita tidak bisa menggunakan ban berjalan atau mesin-mesin otomatis. b. Kordinasi dan pengawasan sukar 2. Product lay out Product lay out adalah dimana msin-mesin dan fasilitas manufacturing yang lain diatur menurut urutan-urutan dari proses yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu produk. Keuntungan-keuntungan dari product lay out adalah: a. Dapat digunakannya alat-alat yang otomatis. b. Dapat digunakannya ban berjalan c. Inspeksi yang diperlukan lebih sedikit d. Kebutuhan material dapat dijadwalkan lebih tepat. Sedangkan kerugian dari product lay out adalah : a. Pekerjaan mudah berhenti b. Karena sifatnya tidak flexsible maka kalau terjadi perubahan-perubahan akan memakan biaya yang besar. c. Tingkat produksinya sudah fixed. d. Sifat pekerjaan adalah satu irama saja sehingga dapat membosankan, maka efisiensi pekerja akan menurun. e. Investasinya tinggi 11. PENERANGAN, SUARA RIBUT DAN UDARA DALAM PABRIK 1 Penerangan (Lighting) pabrik Adapun keuntungan-keuntungan dari adanya penerangan yang baik adalah: 1. Menaikkan produksi dan menekan biaya 2. Meningkatkan pemeliharaan gedung dan kebersihan pabrik 3. Mengurangi tingkat kecelakaan yang terjadi 4. Memudahlkan pengamatan / pengawasan 5. Memperbaiki moril para pekerja 6. Lebih mudah untuk melihat Hubungan produktivitas dengan penerangan adalah: 1. Bila terdapat penerangan yang cukup akan memberikan pertambahan produksi 2. Pabrik texstil memperoleh pertambahan out put sebesar 9% dan mengurangi biaya perbaikan sebesar 33%. Ciri-ciri penerangan yang baik adalah :
  • 22. 1. Sinar / cahaya yang cukup 2. Sinar yang tidak berkilauan atau menyilaukan 3. Tidak terdapat kontras yang tajam 4. Cahaya terang 5. Distribusi cahaya yang merata 6. Warna yang sesuai Sumber-sumber penerangan yang digunakan : 1. Lampu pijar / listrik biasa 2. Lampu mercury 3. Lampu neon 2 Suara ribut Bunyi ribut ini perlu dipertimbangkan karena mengganggu kesenangan kerja, merusak pendengaran pekerja dan menimbulkan komunikasi yang salah. 1. Pengukuran suara atau bunyi ribut Kemampuan telinga untuk mendengar secara ekstrim berkisar antara 7 sampai 20.000 cycles / detik getar suara. Suatu ukuran yang digunakan untuk mengukur suara adalah bel atau decibel. 1 decibel = 1/10 bel. Decibel adalah suatu istilah yang relatip digunakan untuk menyatakan suatu logaritma dari pada perbandingan antara 2 kekuatan suara / bunyi yaitu intensitas atau tekanannya. 2. Pengaturan suara Tujuan dari pada pengendalian suara atau bunyi di samping untuk menghemat uang yang dikeluarkan untuk pengaturan ini adalah untuk menjaga agar pendengaran buruh / pekerja tetap baik. 3 Udara dalam pabrik Salah satu sistem yang penting dalam hal ini adalah air conditioning (AC). 1. AC (Air Conditioning) AC tidak mendinginkan udara tapi dengan suatu sistem juga digunakan untuk mengontrol temperatur, kelembaban udara dan kebersihannya. Alasan perusahaan memasang AC system dan memperhatikan kondisi pekerja, yaitu karena ruang kerja yang baik akan memberikan kemungkinan : a. Memperbesar hasil (out put) b. Memperbaiki kwalitas pekerjaan dan kecakapan bekerja dari karyawan c. Menambah kebersihan pabrik d. Mengurangi biaya pemeliharaan
  • 23. e. Mengurangi turn over buruh f. Mengurangi pemborosan g. Merupakan daya tarik untuk bekerja lebih baik 2. Pemanasan (Heating) Untuk pemanasan dalam pabrik, banyak pabrik yang menggunakan unit pemanasan dari langit- langit (ceiling) pabrik yang terdiri dari sirkulasi (lingkaran pemanas) dengan gas, elektrik, air atau uap dengan suatu blower untuk mempengaruhi sirkulasi udara. Implementasi Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM), Manajemen Operasi dan Produksi 1. Implementasi Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) 1. Pengadaan Tenaga Kerja atau Pengadaan Sumber Daya Manusia (recruitment) Jika dilihat dari fungsi rekruitmen, seorang manajer sumber daya manusia akan bertujuan untuk memperoleh jenis dan jumlah tenaga atau sumber daya manusia yang tepat, sesuai dengan kemampuan yang dibutuhkan oleh unit-unit kerja yang bersangkutan. Penentuan sumber daya manusia yang akan dipilih harus benar-benar yang diperlukan, bukan karena ada tenaga tersedia. Oleh sebab itu system rekruitmen yang mencakup seleksi harus terlebih dahulu dikembangkan secara matang. (Delzi, 2013) 2. Pengembangan (development) Dengan adanya tenaga atau sumber daya, yang telah diperoleh suatu organisasi, maka perlu diadakan pengembangan tenaga sampai pada taraf tertentu sesuai dengan pengembangan organisasi itu. Pengembangan sumber daya ini penting, searah dengan pengembangan organisasi. Apabila organisasi itu ingin berkembang maka seyogianya diikuti oleh pengembangan sumber daya manusia. Pengembangan sumber daya manusia ini dapat dilaksanakan melalui pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan. Definisi pengembangan karyawan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan/jabatan melalui pendidikan dan pelatihan. Adapun tujuan dari pengembangan karyawan adalah menyangkut beberapa hal, diantaranya : a. Produktivitas Kerja Dengan pengembangan, produktivitas kerja karyawan akan meningkat, kualitas dan kuantitas produksi semakin baik, karena technical skill, human skill dan managerial skill karyawan yang semakin membaik. b. Efisiensi
  • 24. Pengembangan karyawan bertujuan untuk meningkatkan efisiensi tenaga, waktu, bahan baku dan mengurangi ausnya mesin-mesin. Pemborosan berkurang, biaya produksi relative mengecil sehingga daya saing perusahaan semakin besar c. Mengurangi Kerusakan Pengembangn karyawan juga bertujuan untuk mengurangi kerusakan barang, produksi dan mesin-mesin karena karyawan semakin ahli dan terampil dalam melaksanaan pekerjaannya. d. Mengurangi kecelakaan Pengembangan bertujuan untuk mengurangi tingkat kecelakaan karyawan, sehingga jumlah biaya pengobatan yang dikeluarkan perusahaan berkurang e. Meningkatkan Service Pengembangan akan meningkatkan kualitas layanan yang lebih baik dari karyawan kepada nasabah perusahaan, karena pemberian pelayanan yang baik merupakan daya penarik yang sangat penting bagi rekanan-rekanan perusahaan yang bersangkutan f. Moral Dengan pengembangan, moral karyawan akan lebih baik karena keahlian dan ketrampilannya sesuai dengan pekerjaannya sehingga mereka antusias untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan baik g. Karir Dengan pengembangan,, kesempatan untuk untuk meningkatkan karir karyawan semakin besar, karena keahlian, ketrampilan dan prestasi kerjanya lebih baik. Promosi ilmiah biasanya didasarkan kepada keahlian dan prestasi kerja seseorang h. Konseptual Dengan pengembangan, manajer semakin cakap dan cepat dalam mengambil keputusan yang lebih baik karena technical skill, human skill dan managerial skill-nya lebih baik i. Leadership Dengan pengembangan kepemimpinan seorang manajer akan lebih baik, human relation-nya lebih luwes, motivasinya terarah sehingga pembinaan kerja sama vertical dan horizontal semakin harmonis j. Incentives Pengembangan juga dimaksudkan untuk meningkatkan insentif, fee, maupun benefit yang didasarkan pada prestasi kerja para karyawa. k. Consumer Satisfaction Pengembangan para karyawan akan searah dengan pengembangan kualitas produk, dan layanan sehingga tentunya akan berkaitan dengan kepuasan konsumen. Pelaksanaan pengembangan harus didasarkan pada metode-metode yang telah ditetapkan dalam program pengembangan perusahaan yang dirumuskan oleh bagian atau suatu tim pengembangan.
  • 25. Metode pengembangan terdiri atas metode latihan atau training yang diberikan kepada karyawan operasional dan metode pendidikan atau lecturing yang khusus diberikan kepada karyawan manajerial. a. On the Job Training Yaitu pelatihan dengan instruksi, maksudnya adalah para pekerja ditempatkan dalam kondisi riil dibawah bimbingan dan supervise dari seorang pegawai senior atau supervisor. Metode ini menggunakan pendekatan Job Instruction Training yakni instruktur memberikan pelatihan kepada pegawai senior atau supervisor kemudian pegawai senior memberikan pengalamannya kepada pekerja! b. Vestibule Yakni suatu metode latihan yang dilakukan dalam kelas atau workshop yang bia sanya diselenggarakan dalam suatu perusahaan industry untuk memperkenalkan pekerjaan kepada karyawan baru dan melatih mereka mengerjakan pekerjan tersebut. Tentunya dengan duplikasi bahan, alat-alat dan konisi yang akan mereka temui dalam situasi kerja yang sebenarnya. c. Demonstrasi Yakni metode latihan yang dilakukan dengan cara peragaan dan penjelasan bagaimana cara-cara mengerjakan sesuatu pekerjaan melalui contoh-contoh atau percobaan yang didemonstrasikan. Peserta melihat sendiri teknik mengerjakannya, diberikan penjelasan-penjelasan bahkan kalau perlu mencoba mempraktekannya sendiri. d. Programmed Instruction Merupakan bentuk pelatihan agar peserta dapat belajar sendiri karena langkah-langkah pengerjaan sudah diprogram, biasanya dengan computer, buku atau mesin pengajar. Instruksi terprogram meliputi pemecahan informasi dalam beberapa bagian kecil sedemikian rupa sehingga dapat dibentuk program pengajaran yang mudah dipahami dan saling berhubungan. e. Magang Melibatkan pembelajaran dari pekerja yang lebih berpengalaman dan dapat ditambah pada teknik off the job training. Banyak pekerja ketrampilan tangan seperti tukang pipa dan kayu, dilatih melalui program magang resmi. Asistensi dan kerja sambilan bisa disamakan dengan magang karena menggunakan partisipasi tingkat tinggi dari peserta sekaligus memiliki feedback yang tinggi pula. Sedangkan untuk pengembangan dengan metode lecturing, ada beberapa pendekatan yang bisa dipakai, namun dalam makalah ini pemakalah hanya menyajikan lima metode yang paling sering digunakan dalam suatu perusahaan. 1. Seminary Metode ini menggunakan pendekatan ceramah atau presentasi dari instruktur. Gunanya tentu untuk meningkatkan kemampuan manajerial para pimpinan. Metode ini dilakukan dalam dalam suatu classroom dengan jangkauan audiens yang banyak! 2. Lokakarya
  • 26. Menggunakan pendekatan yang mirip dengan seminary, yakni menggunakan ceramah atau presentasi, namun bedanya, peserta tidak pasif mendengarkan begitu saja, tapi juga turut diminta partisipasinya dalam memecahkan suatu masalah. 3. Under Study Hampir sama dengan on the job training, hanya bedanya dilakukan dalam tataran kepemimpinan. Dimana calon pemimpin dipersiapkan untuk menggantikan jabatan atasannya. Calon dipersiapkan untuk mengisi jabatan apabila pimpinannya berhenti. 4. Job Rotation Adalah teknik pengembangan yang dilakukan dengan cara memindahkan peserta dari suatu jabatan ke jabatan lainnya secara periodic untuk menambah keahlian dan kecakapannya pada setiap jabatan. Hal ini merupakan antisipasi jika ia dipromosikan, ia akan siap, memiliki pengetahuan dan kapasitas yang baik 5. Coaching dan Counseling Coaching adalah suau metode pendidikan dengan cara atasan mengajarkan keahlian dan ketrampilan kerja kepada bawahannya. Dalam metode ini, supervisor diperlukan sebagai petunjuk untuk memberitahukan kepada para peserta mengenai tugas yang akan dilaksanakan dan bagaimana cara mengerjakannya. Sedangkan counseling adalah suatu cara pendidikan dengan melakukan diskusi antara pekerja dan manajer mengenai hal-hal yang sifatnya pribadi, seperti keinginannya, ketakutannya dan aspirasinya. 3. Kompensasi (compensation) Kompensasi adalah merupakan fungsi manajemen yang sangat penting. Melalui fungsi ini organisasi memberikan balas jasa yang memadai dan layak kepada karyawan. Hal ini wajar karena karyawan sebagai sumber daya manusia organisasi tersebut telah memberikan jasanya yang besar terhadap pencapaian tujuan organisasi. Dari hasil-hasil penelitian, meskipun kompensasi bukan hanya berupa materi atau uang, namun bentuk gaji sangat penting untuk meningkatkan hasil kerja. 4. Pengintegrasian (integration) Integrasi adalah kegiatan manajemen yang bertujuan untuk rekonsiliasi kepentingan-kepentingan karyawan dalam suatu organiasasi. Telah di sadari bersama bahwa dalam pelaksanaan kegiatan organisasi sering terjadi benturan kepentingan di antara karyawan atau antara karyawan dengan manajer. Untuk itulah pentingnya fungsi integrasi ini agar diperoleh kesepakatan kembali dalam pelaksanaan kegiatan organisasi. 5. Pemeliharaan (maintenance) Kemampuan-kemampuan atau keahlian (skill) dari sumber daya manusia yang telah dimiliki oleh suatu organisasi perlu dipelihara (maintenance). Karena kemampuan tersebut adalah merupakan asset yang penting bagi terlaksananya tugas dan tujuan organisasi. Fungsi pemeliharaan ini termasuk juga jaminan kesehatan dan keselamatan kerja karyawan. 6. Pemutusan Hubungan Tenaga Kerja (separation)
  • 27. Seorang karyawan tidak mungkin akan selalu bekerja pada organisasi tertentu. Pada suatu ketika paling tidak mereka harus memutuskan hubungan kerja dengan cara pensiun. Untuk itu maka tenaga kerja atau karyawan tersebut harus kembali ke masyarakat. Organisasi harus bertanggung jawab dalam memutuskan hubungan kerja ini sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku, dan menjamin warga masyarakat yang dikembalikan itu berada dalam keadaan yang sebaik mungkin. Seorang manajer sumber daya manusia harus melaksanakan fungsi dengan baik. Pelaksanaan berbagai fungsi manajemen sumber daya manusia sebenarnya bukan hanya menciptakan sumber daya manusia yang produktif mendukung tujuan organisasi, akan tetapi juga menciptakan suatu kondisi yang lebih baik guna meningkatkan potensi dan motivasi sumber daya manusia dalam berkarya. Pelaksanaan job analysis, perencanaan sumber daya manusia, rekruitmen dan seleksi, penempatan dan pembinaan karir serta pendidikan dan pelatihan yang baik dapat meningkatkan potensi sumber daya manusia untuk berkarya, karena telah mendapatkan bekal pengetahuan, keterampilan dan ditempatkan pada kedudukan yang tepat (the right man on the right place). Sedangkan pelaksanaan fungsi sumber daya manusia lainnya seperti kompensasi, perlindungan dan hubungan tenaga kerja yang baik akan dapat menimbulkan stimulus yang mendorong meningkatnya motivasi kerja sumber daya manusia. Menurut Undang-undang No. 13 Tahun 2003 mengartikan bahwa Pemberhentian atau Pemutusan hubungan kerja adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antar pekerja dan pengusaha. Sedangkan menurut Moekijat mengartikan bahwa Pemberhentian adalah pemutusan hubungan kerjas seseorang karyawan dengan suatu organisasi perusahaan. Ada beberapa alasan yang menyebabkan seseorang berhenti atau putus hubungan kerjanya dengan perusahaan, ada yang bersifat karena peraturan perundang-undangan, tapi ada juga karena keinginan pengusaha, agar tidak terjadi hal semena-mena yang dilakukan pengusaha, maka pemerintah telah mengeluarkan beberapa kebijakan yang berkaitan dengan pemberhentian karyawan. Dalam pengertian ini pemerintah tidak melarang secara umum untuk memberhentikan karyawan dari pekerjaannya. Jangan karena tidak cocok dengan pendapat perusahaan atau bertentangan dengan kehendak atau keinginan pengusaha yang mengharapkan karyawan terus bekerja utuk meningkatkan produksinya, karyawan tersebut langsung diberhentikan, tanpa melalui prosedur yang telah ditetapkan oleh Pemerintah dan tanpa dijelaskan alasan-alasannya kepada karyawan. Oleh karena demikian, untuk melindungi karyawan dari tindakan demikian, maka pemerintah telah mendaptkan kebijakannya sebagai tertuang di dalam undang-undang No. 13 Tahun 2003 bahwa, pengusaha dilarang melakukan pemutusan hubungan kerja dengan alasan: 1. Pekerja berhalangan masuk karena sakit perut menurut keterangan dokter selama waktu tidak melampaui 12 bulan secara terus menerus. 2. Pekerja berhalangan Negara sesuai denganketentuan perundang-undangan yang berlaku. Pekerjaan mengerjakan ibadah yang diperintahkan agamnya. 3. Pekerja menikah Pekerja mempunyai pertalian darah dan atau ikatan perkawinan dengan pekerjan lainnya dalam satu perusahaan, kecuali telah diatur dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama. 4. Pekerja mendirikan, mejadi anggota dan/atau pengurus serikat pekerja, pekerja melakukan kegiatan serikat pekerja di luar jam kerja atau di dalam jam kerja atas kesepakatan pengusaha, atau berdasarkan ketentuan yang diatur dalam pernjanjian kerja bersama.
  • 28. 5. Pekerja yang mengadukan pengusaha kepada yang berwajib mengenai perbuatan pengusaha yang melakukan tindakan pidana kejahatan. 6. Karena perbedaan yang paham, agama, aliran politik, suku, wana kulit, golongan, jenis kelami, kondisi fisik atau status perkawinan. 7. Pekerjaan dalam keadaan cacat tetap, sakit akibat kecelakaan kerja, atau karena hubungan kerja yang menurut surat keterangan dokter yang jangka waktu penyembuhannya belum dapat dipastikan. Di samping hal tersebut di atas yang melarang pengusaha mengadakan pemutusan hubungan kerja dengan karyawannya, tapi ada juga yang membolehkan pengusaha mengadakan pemutusan kerja dengan karyawan dengan asalan pekerja telah melakukan kesalahan berat sebagai berikut: 1. Melakukan penipuan, pencurian atau penggelapan dan/atau uang milik perusahaan. Memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan sehingga merugikan perusahaan. 2. Mabuk, minum-minuman kerjas memabukan, memakai atau mengedarkan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya di lingkungan karja. 3. Melakukan perbuatan asusiala atau perjudian di lingkungan karja. 4. Menyerang menganiaya, mengancam astau mengintimidasi teman sekerja atau pengusaha di lingkungan kerja. 5. Membujuk temasn sekerja atau pengusaha untuk melakukan perbuatan yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. 6. Dengan ceroboh atau sengaja merusak atau mebiarkan dalam keadaan bahaya barang milik perusahaan yang menimbulkan rugi bagi perusahaan. 7. Dengan ceroboh atau membiarkan teman sekerja atau pengusaha dalam keadaan bahaya di tempat kerja. 8. Membongkar atau membocorkan rahasia perusahaan yang harusnya dirahasiakan kecuali untuk kepentingan Negara. Melakukan perbuatan lainnya di lingkungan perusahaan yang diancam pidana 5 tahun atau lebih. Semua kegiatan seperti di atas, baru pengusaha memutuskan melakukan pemutusan hubungan hubungan kerja dengna karyawan, apabila memang benar-benar terbukti dengan didukung oleh bukti-bukti, atau tertangkap tasngan dan adanya pengakuan dari karyawan. Dalam pemberhentian karyawan, apakah yang sifatnya kehendak perusahaan, kehendak karyawan maupun karena undang-undang harus betul-betul didasarkan kepada peraturan, jangan sampai pemberhentian karyawan tersebut menibulkan suatu konflik suatu konflik atau yang mengarah kepada kerugian kepada dua belah pihak, baik perusahaan maupun karyawan. Dengan adanya pemberhentian karyawan tentu berpengaruh sekali terhadap perusahaan terutama masalah dana. Karena pemberhentian karyawan memerlukan dana yang cukup besar diantaranya untuk membayar pensiun atau pesangon karyawan dan untuk membayar tunjangan-tunjangan lainnya. Begitu juga pada saat penarikan kembali karyawan, perusahaan pun mengeluarkan dan yang cukup besar untuk pembayaran kompensasi dan pengembangan karyawan. Dengan adanya pemberhentian karyawan tersebut tentu sangat berpengaruh sekali terhadap karyawan itu sendiri.
  • 29. Dengan diberhentikan dari pekerjaannya maka berarti karyawan tersebut tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan secara maksimal untuk karyawan ddan keluarganya. Atas dasar tersebut, maka manajer sumber daya manusia harus sudah dapat memperhitungkan beberapa jumlah uang yang seharusnya diterima oleh karyawan yang behenti, agar karyawan tersebut dapat memenuhi kebutuhannya sampai pada tingkat dianggap cukup. 1. Implementasi Manajemen Operasi dan Produksi Manajemen Operasional adalah usaha pengelolaan secara optimal penggunan faktor produksi : tenaga kerja, mesin-mesin, peralatan, bahan mentah dan faktor produksi lainnya dalam proses tranformasi menjadi berbagai produk barang dan jasa. (Dhezta, 2012) Apa Yang Bisa Dilakukan Manajer Operasi Dan Orientasi Manajer Operasi Melakukan fungsi-fungsi proses manajemen : perencanaan, pengorganisasian, pembentukan staf, kepemimpinan dan pengendalian. Orientasi manajer operasi ialah mengarahkan keluaran/output dalam jumlah, kualitas, harga, waktu dan tempat tertentu sesuai dengan permintaan konsumen. Tanggung Jawab Manajer Operasi 1.Menghasilkan barang dan jasa. 2.Mengambil keputusan yang berkaitan dengan fungsi operasi dan sistem transformasi. 3.Mengkaji pengambilan keputusan dari suatu fungsi operasi. Fungsi Produksi Dan Operasi 1.Proses produksi dan operasi. 2.Jasa-jasa penunjang pelayanan produksi. 3.Perencanaan. 4.Pengendalian dan pengawasan. Ruang Lingkup Manajemen Operasi 1. Perancangan atau disain sistem produksi dan operasi Ü Seleksi dan perancangan disain produk Ü Seleksi dan perancangan proses dan peralatan Ü Pemilihan lokasi dan site perusahaan dan unit produksi Ü Rancangan tata letak dan arus kerja Ü Rancangan tugas pekerjaan Ü Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas 2. Pengoperasian sistem produksi dan operasi Ü Penyusunan rencana produk dan operasi Ü Perencanaan dan pengendalian persediaan dan pengadaan bahan Ü Pemeliharaan mesin dan peralatan Ü Pengendalian mutu Ü Manajemen tenaga kerja (SDM) Pengambilan Keputusan Dilihat dari kondisi atau keadaan dari keputusan yang harus diambil, ada 4 macam pengambilan keputusan : 1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti
  • 30. 2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko 3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti 4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain. Beberapa Jenis Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen Operasi : 1.Proses : keputusan mengenai proses fisik dan fasilitas yang dipakai 2.Kapasitas : keputusan untuk menghasilkan jumlah, tempat dan waktu yang tepat 3.Persediaan : keputusan persediaan mencakup mengenai apa yang dipesan, berapa banyak, kualitas dan kapan bahan baku dipesan 4.Tenaga kerja : keputusan tenaga kerja mencakup seleksi, recruitment, penggajian, PHK, pelatihan, supervise, kompensasi dan promosi terhadap karyawan, penggunaan tenaga spesialis. 5.Kualitas/mutu : keputusan untuk menentukan mutu barang dan jasa yang dihasilkan, penetapan standar, disain peralatan, karyawan trampil, dan pengawasan produk dan jasa. Keputusan Dalam Manajemen Sistem Produksi 1.Keputusan perencaan strategik jangka panjang dalam sumber daya 2.Disain sistem produktif : pekerjaan, jalur proses, tata arus, dan susunan saran fisik 3.Keputusan implementasi operasi : harian, mingguan dan bulanan. Keputusan Perencanaan Strategis : 1.Pemilihan disain rangkaian produk dan jasa 2.Keputusan perencanaan kapasitas, lokasi gudang, rencana ekspansi 3.Sistem pembekalan, penyimpanan dan logistik. Ada tiga macam sistem dalam proses produksi : 1.Proses produksi yang kontinyu 2.Proses produksi terputus-putus 3.Proses produksi bersifat proyek STRATEGI OPERASI Strategi operasi merupakan fungsi operasi yang menetapkan arah untuk pengambilan keputusan yang diintegrasikan dengan strategi bisnis melalui perencaan formal. Menghasilkan pola pengambilan keputusan operasi yang konsisten dan keunggulan bersaing bagi perusahaan. Tipe : 1. Strategi produksi biaya rendah, melalui penekanan biaya produksi : Ü Teknologi tinggi, biaya tenaga kerja rendah, tingkat persediaan rendah, mutu terjamin. Ü Bagian pemasaran dan keuangan mendukung. 2. Strategi inovasi produk dan pengenalan produk baru : Ü Harga bukan masalah dalam pemasaran. Ü Fleksibilitas dalam pengenalan produk baru. PERENCANAAN PABRIK Perencanaan pabrik (factoy planning) angat penting karena diperlukan untuk menjamin kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan agar tujuan perusahaan tercapai dengan
  • 31. efektif dan efisien. Perencanaan Pabrik : Ü Penentuan lokasi pabrik Ü Perencanaan bangunan pabrik Ü Penyusunan peralatan pabrik Ü Penerangan, pengaturan suara rebut, dan udara dalam pabrik. Pemilihan Lokasi Pabrik Penentuan atau pemilihan lokasi pabrik adalah penting, karena mempengaruhi kedudukan perusahaan dalam persaingan, dan kelangsungan hidupnya. Penentuan lokasi pabrik juga harus mempertimbangkan kemungkinan ekspansi. Manajemen Operasional Tujuan Perencanaan Lokasi Pabrik Tujuannya adalah agar perusahaan dapat beroperasi dengan lancar, efektif dan efisien. Penentuan lokasi memperhatikan faktor biaya produksi & biaya distribusi barang yang dihasilkan & faktor lokasi sangat penting untuk menurunkan biaya operasi. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lokasi Pabrik : Faktor utama : Ü Lingkungan masyarakat Ü Kedekatan dengan pasar Ü Tenaga kerja Ü Kedekatan dengan bahan mentah dari pemasok Ü Fasilitas dan biaya transportasi Ü Sumberdaya alam lainnya Faktor sekunder Ü Harga tanah Ü Dominasi masyarakat Ü Peraturan tenaga kerja Ü Rencana tata ruang Ü Kedekatan dengan lokasi pabrik pesaing Ü Tingkat pajak Ü Cuaca/iklim Ü Keamanan Ü Peraturan lingkungan hidup Pendekatan situasional atau contingency adalah penentuan lokasi berdasarkan faktor terpenting menurut kebutuhan dan kondisi masing-masing perusahaan. Misalnya : þ Dekat dengan pasar þ Dekat dengan sumber bahan baku saja þ Tersedia tenaga kerja Perangkap Dalam Pemilihan Lokasi Ü Lokasi sulit mendapatkan tenaga kerja . Ü Lokasi dengan harga tanah murah, tetapi kondisinya jelek sehingga perlu biaya mahal untuk membuat pondasi.
  • 32. Ü Lokasi diluar kota dengan harga murah, tetapi fasilitas prasarana jalan dan saran transportasi belum dibangun. Ü Lokasi di sekitar pemukiman dan sulit membuang limbah. Tahap Pemlihan Lokasi Pabrik Ü Melihat kemungkinan beberapa alternatif daerah yang akan dipilih. Ü Melihat pengalaman orang lain dan pengalaman sendiri untuk menentukan lokasi pabrik. Ü Mempertimbangkan dan menilai alternatif pilihan yang menguntungkan Daftar Pustaka : Anonim1, 2017. https://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_sumber_daya_manusia, (29 Mei 2018, jam 19.00) Jahroni, 2017. https://jr234blog.wordpress.com/2017/12/27/manajemen-sumber-daya-manusia- pada-manajemen-operasional/, (29 Mei 2018, jam 19.10) Hairul, 2013. http://hanhairulnassa.blogspot.com/2013/12/manajemen-produksi-dan- operasi.html, (29 Mei 2018, jam 19.30) Delzi, 2013. http://kumpulanfiledokument.blogspot.com/2013/02/tugas-manajemen-sumber- daya-manusia.html, (29 Mei 2018, jam 19.50) Dhezta, 2012. http://psikedeliadiskodoom.blogspot.com/2012/12/pengertian-dan-definisi- manajemen.html, (29 Mei 2018, jam 20.00)