SlideShare a Scribd company logo
1 of 55
PENYULIT
PHLEBOTOMY PADA
PASIEN HEMODIALISA
M.Didik Wahyudi
Winardi
Khusnul Khotimah
Umi sangadah
Sumardiati
Afrida Wira surya Rizki
Asih Almadita
Rima Nurfatimah
PHLEBOTOMY
Flebotomi berasal dari istilah Yunani : Phlebotomy yang
terdiri dari phleb dan tomia.
Phleb: pembuluh darah vena dan
tomia: mengiris/memotong (cutting).
Tindakan flebotomi terutama untuk
pengambilan spesimen darah guna
pemeriksaan laboratorium.
Phlebotomy
 Proses mengeluarkan darah merupakan keterampilan
sangat kompleks yang membutuhkan pengetahuan,
kecekatan dan keputusan/pertimbangan yang kritis.
 Phlebotomyst adalah seorang tenaga medis yang telah
mendapatkan latihan untuk mengeluarkan dan
menampung spesimen darah dari pembuluh darah vena,
arteri atau kapiler.
Pemeriksaan Laboratorium
Tujuan Pemeriksaan Laboratorium
Menunjang pemeriksaan fisik
Menegakkan diagnosis
4
• Pre analitik : 31,6 - 75%
• Analitik : 13 - 36%
• Pasca analitik : 9 - 30,8%
Kesalahan di
laboratorium
• Kesalahan pre analitik 60%
karena kesalahan
prosedur pengambilan
darah
11/4/2023
5
(Bonini , 2002)
(Lippi , 2006)
Kesalahan Pre-analitik
 Pengambilan sampel
 Apakah tabung benar?
 Cara pengambilan darah sudah benar?
 Penyimpanan spesimen sudah benar?
 Identifikasi
 Apakah darah diambil dari pasien yang benar?
 Apakah pelabelan sudah benar?
• Nama pasien ,ID, tanggal, Waktu pengambilan.
Phlebotomy
• A. Pra phlebotomy
• B. Pelaksanaan phlebotomy : a. Venipuncture
b.Skinpuncture
• C. Pasca phlebotomy
1. Tahap Phlebotomy
2. Komplikasi
3. Keadaan khusus
11/4/2023
7
www.themegallery.com
A. Tahap Pra-phlebotomy
1. Permintaan Pemeriksaan
3. Persiapan Pasien
4. Persiapan Peralatan
Pra-
Phlebotomy
2. Identifikasi Pasien
1. Permintaan Pemeriksaan
www.themegallery.com
Nama pasien
Nomer register
Umur
Jenis Kelamin
Nama
Phlebotomyst
Tgl dilakukan
pemeriksaan
Asal Spesimen
(mikrobiologi,
sitologi, analisis
Nama Dokter
yang meminta
Contoh formulir Pemeriksaan
www.themegallery.com
Untuk pasien rawat
jalan ditanyakan
langsung dengan
komunikasi yang
dijawab pasien
secara aktif
Untuk pasien rawat
inap lihat gelang
identitas pasien
dan verifikasi ke
pasien
2. Identifikasi Pasien
I
D
E
N
T
I
F
I
K
A
S
I
Untuk pasien yang tidak sadar, dapat
ditanyakan ke perawat atau keluarga
3. Persiapan pasien
Sebelum melakukan pungsi vena,
pasien harus diberi keyakinan
dengan sikap yang ramah dan
professional
Sebaiknya dijelaskan dengan
singkat tindakan yang akan di
lakukan, selain itu perlu diverifikasi
persiapan pasien seperti puasa
atau makan obat-obat tertentu.
11/4/2023
12
4. Persiapan Alat
Peralatan phlebotomy/venipuncture rutin :
 Sarung tangan
 Larutan antiseptik: alkohol 70 %
 Tourniquet
 Gauze pads / kapas alkohol
 Adhesive bandage/ other bandage material
 Vacutainer Blood Collection Tubes or disposible syringe
 Vacutainer multisample needle or vacutainer blood
collection set www.themegallery.com
Peralatan untuk flebotomi dan sarung tangan pelindung
Tabung vacum dengan tutup
tempat peralatan flebotomi
Tabung vacutainer berbagai warna sesuai dengan jenis aditifnya
atau tanpa aditif
Semprit ( syringe ) dengan jarumnya
A. jarum sayap
Pungsi vena dengan jarum sayap
B. jarum sayap dihubungkan
dengan
sample needle atau semprit
Vacutainer Blood collection Tube
 Proses pengambilan darah
menggunakan tabung vakum
membutuhkan 3 komponen
utama yaitu :
1. Evacuate sample tube
2. Sample needle
3. Tube holder
 Prinsip kerja alat ini adalah
mengisap darah masuk dalam
www.themegallery.com
www.themegallery.com
 Untuk laboratorium
yang tidak
menyediakan
blood collection
set dapat
menggunakan
disposable
syringe
Pemilihan Vena untuk phlebotomy
 Vena yang cukup besar
 Cukup mudah terlihat
 Dekat dengan permukaan kulit
 Elastis
 Terfiksasi baik
www.themegallery.com
Lokasi Pemilihan Vena
 Vena di dorsum
manus, dipilih jika
vena daerah
antecubiti tidak
bisa diambil www.themegallery.com
 Area
antecubital
lengan (fossa
cubiti)
 Vena di daerah
kaki: pilihan
terakhir jika vena
di lengan tidak
dapat diakses
Pemilihan tempat pungsi vena
• Pilihan utama karena
besar
• Terfiksasi dengan baik
V. Mediana
cubiti
• Pilihan kedua
• Besar
• Kurang terfiksasi
V. Cefalika
• Tidak terfiksasi dengan baik
• Terletak dekat arteri brachialis dan
saraf mediana cubiti yang secara
tidak sengaja dapat tertusuk
V. Basilika
11/4/2023
23
1. Hindari bekas luka bakar
2. Hindari hematom, bila terpaksa pengambilan
darah diambil distal dari tempat hematom
3. Bila ada infus/i.v., ambil dari lengan yang lain
4. Bila vena sulit ditemukan, massage lengan
11/4/2023
24
Pemilihan Pungsi Vena
11/4/2023
25
PROSEDUR
PHLEBOTOMY
www.themegallery.com
Phlebotomy Techniques
General steps
 Call lab for clarification of orders
 Organize equipment
 Patient assessment
 Greet patient
 Proper identification
 Position patient
 Use Universal Precautions
 Assemble equipment: proper equipment, order of draw
 Select the best site
 Be aware of complications
 Proper preparation of site
 Perform the venipuncture/release tourniquet
 Control bleeding
 Invert anticoagulated tubes
A.Pemasangan tourniquet
B. palpasi vena
A. disinfeksi tempat pungsi vena dengan alkohol 70 %
B. vena difiksasi dan jarum ditusukkan kemiringan 15 – 30 derajat
A.Tabung vakum ditekan ke jarum sampai habis kevakumannya.
B.Sebelum jarum ditarik tourniquet harus dilepas dahulu
A. bekas tempat tusukan ditekan dengan kasa Steril
B. jarum dibuang ketempat pembuangan jarum
Pegisian label identitas penderita di tabung penampung
Prosedur Pungsi Vena dengan
Tabung Vakum
Petugas memakai sarung tangan
Pemakaian tornikuet
• dipasang 10 cm di atas bagian yang
akan ditusuk.
• tidak terlalu kencang dan tidak boleh
terlalu lama
Pada daerah antecubiti, diperhatikan
vena yang tampak, pengepalan lengan
dapat membantu penampakan vena.
-dipasang 10 cm di
atas bagian yang
akan ditusuk.
-tidak terlalu
kencang dan tidak
boleh terlalu lama
11/4/2023
34
Pemakaian tornikuet
Bila kurang jelas dapat dibantu dengan palpasi
agar membantu merasakan ukuran, kedalaman dan arah vena
35
36
Lakukan desinfeksi pada daerah yang akan
ditusuk dengan kapas alkohol 70% dengan
gerakan memutar dari tengah ke tepi.
Biarkan selama 30 detik agar alkohol kering
sendiri.
lanjutan
Pegang lengan pasien
dengan ibu jari di atas
dan jari-jari yang lain
memegang di bawah.
Dengan ibu jari, tarik
dengan kencang kulit
di bawah daerah yang
akan ditusuk untuk
memfiksasi vena agar
tidak bergerak.
Dengan gerakan yang
halus, secepatnya
tusukkan jarum, lereng
(bevel) menghadap ke
atas dan jarum
membentuk sudut 15-
30 derajat terhadap
kulit.
11/4/2023
37
lanjutan
11/4/2023
38
Dengan gerakan yang halus,secepatnya tusukkan
jarum, lereng (bevel) menghadap ke atasdan jarum
membentuk sudut 15-30 derajat terhadap kulit.
11/4/2023
39
Hentikan gerakan maju jarum
ketika dirasakan tahanan
sedikit berkurang, yang
menandakan ujung jarum
telah masuk ke dalam vena
dan
derajat kemiringan jarum
dikurangi sambil mendorong
sedikit lebih jauh ke dalam
vena.
Selama jarum berada di dalam
vena, harus difiksasi dan hindari
gerakan seminimal mungkin
Selanjutnya dorong tabung
vacutainer ke jarum sampai ke ujung
holder
Gunakan ibu jari untuk mendorong
tabung sementara jari telunjuk dan jari
tengah memegang ujung tepi holder.
Darah akan mulai mengalir ke dalam
tabung.
40
Isi tabung sampai darah berhenti
mengalir.
Cabut tabung dari holder dengan
menekan ujung tepi holder menggunakan
ibu jari dan jari telunjuk sambil melakukan
sedikit putaran untuk mencabut tabung.
Selanjutnya masukkan lagi vacutainer
sesuai dengan urutan parameter yang
diminta
41
lanjutan
Lepaskan tornikuet
sebelum mencabut jarum.
Pastikan tangan pasien
rileks.
Dengan hati-hati jarum
dicabut dari tempat
tusukan. Pegang bantalan
kain kasa pada posisi di
atas daerah tusukan.
42
Urutan memasukkan sampel darah ke dalam
tabung vakum
Pertama - botol biakan
(culture) darah atau tabung
tutup kuning-hitam
Kedua - tes koagulasi
(tabung tutup biru)
Ketiga - tabung non additive (tutup merah)
Keempat - tabung tutup merah atau kuning dengan gel
separator atau clot activator, tabung tutup ungu/lavender
(EDTA), tabung tutup hijau (heparin), tabung tutup abu-
abu (NaF dan Na oksalat)
11/4/2023
43
Setelah jarum dicabut dari
vena, tekan di atas lokasi
tusukan untuk mencegah
perdarahan
Berikan tekanan pada tempat
penusukan untuk mencegah
kebocoran darah dan
kemungkinan pembentukan
hematom selama 3-5 menit.
11/4/2023
44
Jika pasien sadar, minta ia
melanjutkan memberikan
tekanan sampai perdarahan
berhenti.
Jaga lengan tetap terentang
dan lebih baik diangkat;
lengan jangan ditekuk karena
ini akan meningkatkan risiko
pembentukan hematom
11/4/2023
45
lanjutan
Jarum dibuang pada tempat
pembuangan jarum,
dengan cara memasukkan
jarum dalam lubang pada
tutup dan putar berlawanan
arah jarum jam sampai
terlepas dari holder
11/4/2023
46
lanjutan
Setelah perdarahan berhenti
pasang plester pada bekas
luka tusukan.
Jangan menutup kembali
jarum dengan jari
Jika jarum tidak bisa terpisah
dari holder, buang seluruhnya
ke dalam sharps container ,
jangan mencoba memotong,
membengkokkan, dan
mematahkan.
47
Kemudian dipasang
label pada tabung
48
Beri label tabung,
periksa form permintaan
untuk dicocokkan
dengan identitas
11/4/2023
49
KOMPLIKASI
SYNCOPE
INFEKSI
SAKIT/NYERI HEMATOM
PERDARAHAN
TROMBOSIS
KOMPLIKASI
NEUROLOGIS
OSTEOMIELITIS/
OSTEOCHONDROSIS
ANEMIA
11/4/2023
50
Keadaan Khusus
Pada pasien
dengan infus
intravena, sampel
darah tidak boleh
diambil pada tempat
yang diinfus,
kecuali tidak ada
tempat lain.
Darah yang diambil
proksimal dari
tempat infus akan
mengalami dilusi
dengan cairan yang
digunakan. Hasil
tes yang didapatkan
akan berpotensi
mengalami
kesalahan.
11/4/2023
51
Komplikasi hemodialisa: tekanan darah
rendah, kram otot, mual, muntah, sakit
kepala, sakit di dada, sakit di punggung,
gatal-gatal, demam, kedinginan,
perdarahan, masuknya gelembung
udara ke dalam aliran darah, penurunan
jumlah darah merah, penurunan kadar
gula dalam darah, gangguan ritme
jantung dan otak, anemia, gangguan
pada jumlah kalsium dan fosfor dalam
tulang, gangguan berbicara, konstraksi
otot mendadak, kejang, infeksi,
gangguan gizi serta masalah
psikososial
3 prinsip dasar hemodialisis:
1. Proses difusi
2. Proses Osmosis
3. Proses ultrafiltrasi
Faktor Kegagalan pengambilan darah:
1. Karena jarum kurang dalam
2. Jarum terlalu dalam/tembus, lubang
jarum menempel didinding pembuluh
darah, vena kolap atau tabung tidak
vakum.
3. Oedema
PLEBOTOMI (2).ppt
PLEBOTOMI (2).ppt

More Related Content

What's hot

Ppt urine persentaion
Ppt urine persentaionPpt urine persentaion
Ppt urine persentaionSantos Tos
 
Pemasangan ngt
Pemasangan ngtPemasangan ngt
Pemasangan ngtChiyapuri
 
Laporan pemeriksaan urine
Laporan pemeriksaan urineLaporan pemeriksaan urine
Laporan pemeriksaan urineSantos Tos
 
Balantidium coli
Balantidium coliBalantidium coli
Balantidium coliArini Utami
 
Validasi uji sterilisasi
Validasi uji sterilisasiValidasi uji sterilisasi
Validasi uji sterilisasiIndana Mufidah
 
PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)
PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)
PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)LizaHardila
 
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"Sapan Nada
 
PEMERIKSAAN RUMPLE LEEDE.pptx
PEMERIKSAAN RUMPLE LEEDE.pptxPEMERIKSAAN RUMPLE LEEDE.pptx
PEMERIKSAAN RUMPLE LEEDE.pptxKemalAtthariq
 
Pemeriksaan retraksi bekuan
Pemeriksaan retraksi bekuanPemeriksaan retraksi bekuan
Pemeriksaan retraksi bekuanDian Jenova
 
Obat Bebas Terbatas
Obat Bebas TerbatasObat Bebas Terbatas
Obat Bebas TerbatasDilla Novita
 
Laboratorium klinik
Laboratorium klinikLaboratorium klinik
Laboratorium klinikdyahresmi
 

What's hot (20)

Ppt urine persentaion
Ppt urine persentaionPpt urine persentaion
Ppt urine persentaion
 
Pemasangan ngt
Pemasangan ngtPemasangan ngt
Pemasangan ngt
 
Pemeriksaan Kehamilan
Pemeriksaan KehamilanPemeriksaan Kehamilan
Pemeriksaan Kehamilan
 
Laporan pemeriksaan urine
Laporan pemeriksaan urineLaporan pemeriksaan urine
Laporan pemeriksaan urine
 
Hematologi(ppp)
Hematologi(ppp)Hematologi(ppp)
Hematologi(ppp)
 
Penanganan sputum
Penanganan sputumPenanganan sputum
Penanganan sputum
 
Balantidium coli
Balantidium coliBalantidium coli
Balantidium coli
 
Rheumatoid factor
Rheumatoid factorRheumatoid factor
Rheumatoid factor
 
Parasitologi
ParasitologiParasitologi
Parasitologi
 
3 k3 spesimen
3 k3 spesimen3 k3 spesimen
3 k3 spesimen
 
Validasi uji sterilisasi
Validasi uji sterilisasiValidasi uji sterilisasi
Validasi uji sterilisasi
 
Bahan Ajar Alat Kesehatan
Bahan Ajar Alat KesehatanBahan Ajar Alat Kesehatan
Bahan Ajar Alat Kesehatan
 
Bahan ajar alat kesehatan
Bahan ajar alat kesehatanBahan ajar alat kesehatan
Bahan ajar alat kesehatan
 
PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)
PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)
PEMERIKSAAN URINE (Urinalisis)
 
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
 
Perarasi sampel
Perarasi sampelPerarasi sampel
Perarasi sampel
 
PEMERIKSAAN RUMPLE LEEDE.pptx
PEMERIKSAAN RUMPLE LEEDE.pptxPEMERIKSAAN RUMPLE LEEDE.pptx
PEMERIKSAAN RUMPLE LEEDE.pptx
 
Pemeriksaan retraksi bekuan
Pemeriksaan retraksi bekuanPemeriksaan retraksi bekuan
Pemeriksaan retraksi bekuan
 
Obat Bebas Terbatas
Obat Bebas TerbatasObat Bebas Terbatas
Obat Bebas Terbatas
 
Laboratorium klinik
Laboratorium klinikLaboratorium klinik
Laboratorium klinik
 

Similar to PLEBOTOMI (2).ppt

PENUNTUN-HEMATOLOGI.docx
PENUNTUN-HEMATOLOGI.docxPENUNTUN-HEMATOLOGI.docx
PENUNTUN-HEMATOLOGI.docxsenayeftana2
 
Sri aminingsih puskesmas todanan kelas e_m1_pengambilan darah
Sri aminingsih puskesmas todanan kelas e_m1_pengambilan darahSri aminingsih puskesmas todanan kelas e_m1_pengambilan darah
Sri aminingsih puskesmas todanan kelas e_m1_pengambilan darahsriaminingsih1
 
sri aminingsih_Puskesmas Todanan_M1_Pengelolaan sampel untuk pemeriksaan HIV ...
sri aminingsih_Puskesmas Todanan_M1_Pengelolaan sampel untuk pemeriksaan HIV ...sri aminingsih_Puskesmas Todanan_M1_Pengelolaan sampel untuk pemeriksaan HIV ...
sri aminingsih_Puskesmas Todanan_M1_Pengelolaan sampel untuk pemeriksaan HIV ...sriaminingsih1
 
Tatalaksana WSD.pptx
Tatalaksana WSD.pptxTatalaksana WSD.pptx
Tatalaksana WSD.pptxtheoronaldo1
 
wsd-150403114231-conversion-gate01 (1).pptx
wsd-150403114231-conversion-gate01 (1).pptxwsd-150403114231-conversion-gate01 (1).pptx
wsd-150403114231-conversion-gate01 (1).pptxAuliaRezha2
 
cupdf.com_pemasangan-infus-56609689d2085.ppt
cupdf.com_pemasangan-infus-56609689d2085.pptcupdf.com_pemasangan-infus-56609689d2085.ppt
cupdf.com_pemasangan-infus-56609689d2085.pptRani911076
 
P3 Hitung leukosit.pdf
P3 Hitung leukosit.pdfP3 Hitung leukosit.pdf
P3 Hitung leukosit.pdfNurihsani011
 
KONSEP PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE (NGT) .pptx
KONSEP PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE (NGT) .pptxKONSEP PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE (NGT) .pptx
KONSEP PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE (NGT) .pptxErvi Suminar
 
MI 1 - Pengelolaan Sampel untuk Pemeriksaan HIV dan Sifilis_TOT(1).pptx
MI 1 - Pengelolaan Sampel untuk Pemeriksaan HIV dan Sifilis_TOT(1).pptxMI 1 - Pengelolaan Sampel untuk Pemeriksaan HIV dan Sifilis_TOT(1).pptx
MI 1 - Pengelolaan Sampel untuk Pemeriksaan HIV dan Sifilis_TOT(1).pptxannisaurrohmi1
 
Retensi urin
Retensi urinRetensi urin
Retensi urinankdutgha
 

Similar to PLEBOTOMI (2).ppt (20)

Venipuncture
VenipunctureVenipuncture
Venipuncture
 
Penuntun praktikum hematologi
Penuntun praktikum hematologiPenuntun praktikum hematologi
Penuntun praktikum hematologi
 
PENUNTUN-HEMATOLOGI.docx
PENUNTUN-HEMATOLOGI.docxPENUNTUN-HEMATOLOGI.docx
PENUNTUN-HEMATOLOGI.docx
 
Sri aminingsih puskesmas todanan kelas e_m1_pengambilan darah
Sri aminingsih puskesmas todanan kelas e_m1_pengambilan darahSri aminingsih puskesmas todanan kelas e_m1_pengambilan darah
Sri aminingsih puskesmas todanan kelas e_m1_pengambilan darah
 
sri aminingsih_Puskesmas Todanan_M1_Pengelolaan sampel untuk pemeriksaan HIV ...
sri aminingsih_Puskesmas Todanan_M1_Pengelolaan sampel untuk pemeriksaan HIV ...sri aminingsih_Puskesmas Todanan_M1_Pengelolaan sampel untuk pemeriksaan HIV ...
sri aminingsih_Puskesmas Todanan_M1_Pengelolaan sampel untuk pemeriksaan HIV ...
 
Tatalaksana WSD.pptx
Tatalaksana WSD.pptxTatalaksana WSD.pptx
Tatalaksana WSD.pptx
 
Wsd
WsdWsd
Wsd
 
wsd-150403114231-conversion-gate01 (1).pptx
wsd-150403114231-conversion-gate01 (1).pptxwsd-150403114231-conversion-gate01 (1).pptx
wsd-150403114231-conversion-gate01 (1).pptx
 
cupdf.com_pemasangan-infus-56609689d2085.ppt
cupdf.com_pemasangan-infus-56609689d2085.pptcupdf.com_pemasangan-infus-56609689d2085.ppt
cupdf.com_pemasangan-infus-56609689d2085.ppt
 
Post operasi wsd
Post operasi wsdPost operasi wsd
Post operasi wsd
 
Post operasi wsd KABUPATEN MUNA
Post operasi wsd KABUPATEN MUNAPost operasi wsd KABUPATEN MUNA
Post operasi wsd KABUPATEN MUNA
 
P3 Hitung leukosit.pdf
P3 Hitung leukosit.pdfP3 Hitung leukosit.pdf
P3 Hitung leukosit.pdf
 
Penatalaksanaan spesimen
Penatalaksanaan spesimenPenatalaksanaan spesimen
Penatalaksanaan spesimen
 
KONSEP PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE (NGT) .pptx
KONSEP PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE (NGT) .pptxKONSEP PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE (NGT) .pptx
KONSEP PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE (NGT) .pptx
 
Pemasangan infus
Pemasangan infusPemasangan infus
Pemasangan infus
 
MI 1 - Pengelolaan Sampel untuk Pemeriksaan HIV dan Sifilis_TOT(1).pptx
MI 1 - Pengelolaan Sampel untuk Pemeriksaan HIV dan Sifilis_TOT(1).pptxMI 1 - Pengelolaan Sampel untuk Pemeriksaan HIV dan Sifilis_TOT(1).pptx
MI 1 - Pengelolaan Sampel untuk Pemeriksaan HIV dan Sifilis_TOT(1).pptx
 
Retensi urin
Retensi urinRetensi urin
Retensi urin
 
Waktu perdarahan
Waktu perdarahanWaktu perdarahan
Waktu perdarahan
 
Kateterisasi
KateterisasiKateterisasi
Kateterisasi
 
Diagnostik mikrobiologi klinik
Diagnostik mikrobiologi klinikDiagnostik mikrobiologi klinik
Diagnostik mikrobiologi klinik
 

Recently uploaded

BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASNursKitchen
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxJawahirIhsan
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxDewiUmbar
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMPNiPutuDewikAgustina
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxrani414352
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakAjiFauzi8
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerakputus34
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDsulistyaningsihcahyo
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfEirinELS
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfTeukuEriSyahputra
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 

PLEBOTOMI (2).ppt

  • 1. PENYULIT PHLEBOTOMY PADA PASIEN HEMODIALISA M.Didik Wahyudi Winardi Khusnul Khotimah Umi sangadah Sumardiati Afrida Wira surya Rizki Asih Almadita Rima Nurfatimah
  • 2. PHLEBOTOMY Flebotomi berasal dari istilah Yunani : Phlebotomy yang terdiri dari phleb dan tomia. Phleb: pembuluh darah vena dan tomia: mengiris/memotong (cutting). Tindakan flebotomi terutama untuk pengambilan spesimen darah guna pemeriksaan laboratorium.
  • 3. Phlebotomy  Proses mengeluarkan darah merupakan keterampilan sangat kompleks yang membutuhkan pengetahuan, kecekatan dan keputusan/pertimbangan yang kritis.  Phlebotomyst adalah seorang tenaga medis yang telah mendapatkan latihan untuk mengeluarkan dan menampung spesimen darah dari pembuluh darah vena, arteri atau kapiler.
  • 4. Pemeriksaan Laboratorium Tujuan Pemeriksaan Laboratorium Menunjang pemeriksaan fisik Menegakkan diagnosis 4
  • 5. • Pre analitik : 31,6 - 75% • Analitik : 13 - 36% • Pasca analitik : 9 - 30,8% Kesalahan di laboratorium • Kesalahan pre analitik 60% karena kesalahan prosedur pengambilan darah 11/4/2023 5 (Bonini , 2002) (Lippi , 2006)
  • 6. Kesalahan Pre-analitik  Pengambilan sampel  Apakah tabung benar?  Cara pengambilan darah sudah benar?  Penyimpanan spesimen sudah benar?  Identifikasi  Apakah darah diambil dari pasien yang benar?  Apakah pelabelan sudah benar? • Nama pasien ,ID, tanggal, Waktu pengambilan.
  • 7. Phlebotomy • A. Pra phlebotomy • B. Pelaksanaan phlebotomy : a. Venipuncture b.Skinpuncture • C. Pasca phlebotomy 1. Tahap Phlebotomy 2. Komplikasi 3. Keadaan khusus 11/4/2023 7
  • 8. www.themegallery.com A. Tahap Pra-phlebotomy 1. Permintaan Pemeriksaan 3. Persiapan Pasien 4. Persiapan Peralatan Pra- Phlebotomy 2. Identifikasi Pasien
  • 9. 1. Permintaan Pemeriksaan www.themegallery.com Nama pasien Nomer register Umur Jenis Kelamin Nama Phlebotomyst Tgl dilakukan pemeriksaan Asal Spesimen (mikrobiologi, sitologi, analisis Nama Dokter yang meminta
  • 11. www.themegallery.com Untuk pasien rawat jalan ditanyakan langsung dengan komunikasi yang dijawab pasien secara aktif Untuk pasien rawat inap lihat gelang identitas pasien dan verifikasi ke pasien 2. Identifikasi Pasien I D E N T I F I K A S I Untuk pasien yang tidak sadar, dapat ditanyakan ke perawat atau keluarga
  • 12. 3. Persiapan pasien Sebelum melakukan pungsi vena, pasien harus diberi keyakinan dengan sikap yang ramah dan professional Sebaiknya dijelaskan dengan singkat tindakan yang akan di lakukan, selain itu perlu diverifikasi persiapan pasien seperti puasa atau makan obat-obat tertentu. 11/4/2023 12
  • 13. 4. Persiapan Alat Peralatan phlebotomy/venipuncture rutin :  Sarung tangan  Larutan antiseptik: alkohol 70 %  Tourniquet  Gauze pads / kapas alkohol  Adhesive bandage/ other bandage material  Vacutainer Blood Collection Tubes or disposible syringe  Vacutainer multisample needle or vacutainer blood collection set www.themegallery.com
  • 14. Peralatan untuk flebotomi dan sarung tangan pelindung
  • 15. Tabung vacum dengan tutup tempat peralatan flebotomi Tabung vacutainer berbagai warna sesuai dengan jenis aditifnya atau tanpa aditif
  • 16. Semprit ( syringe ) dengan jarumnya
  • 17. A. jarum sayap Pungsi vena dengan jarum sayap B. jarum sayap dihubungkan dengan sample needle atau semprit
  • 18. Vacutainer Blood collection Tube  Proses pengambilan darah menggunakan tabung vakum membutuhkan 3 komponen utama yaitu : 1. Evacuate sample tube 2. Sample needle 3. Tube holder  Prinsip kerja alat ini adalah mengisap darah masuk dalam www.themegallery.com
  • 19.
  • 20. www.themegallery.com  Untuk laboratorium yang tidak menyediakan blood collection set dapat menggunakan disposable syringe
  • 21. Pemilihan Vena untuk phlebotomy  Vena yang cukup besar  Cukup mudah terlihat  Dekat dengan permukaan kulit  Elastis  Terfiksasi baik www.themegallery.com
  • 22. Lokasi Pemilihan Vena  Vena di dorsum manus, dipilih jika vena daerah antecubiti tidak bisa diambil www.themegallery.com  Area antecubital lengan (fossa cubiti)  Vena di daerah kaki: pilihan terakhir jika vena di lengan tidak dapat diakses
  • 23. Pemilihan tempat pungsi vena • Pilihan utama karena besar • Terfiksasi dengan baik V. Mediana cubiti • Pilihan kedua • Besar • Kurang terfiksasi V. Cefalika • Tidak terfiksasi dengan baik • Terletak dekat arteri brachialis dan saraf mediana cubiti yang secara tidak sengaja dapat tertusuk V. Basilika 11/4/2023 23
  • 24. 1. Hindari bekas luka bakar 2. Hindari hematom, bila terpaksa pengambilan darah diambil distal dari tempat hematom 3. Bila ada infus/i.v., ambil dari lengan yang lain 4. Bila vena sulit ditemukan, massage lengan 11/4/2023 24 Pemilihan Pungsi Vena
  • 27. Phlebotomy Techniques General steps  Call lab for clarification of orders  Organize equipment  Patient assessment  Greet patient  Proper identification  Position patient  Use Universal Precautions  Assemble equipment: proper equipment, order of draw  Select the best site  Be aware of complications  Proper preparation of site  Perform the venipuncture/release tourniquet  Control bleeding  Invert anticoagulated tubes
  • 29. A. disinfeksi tempat pungsi vena dengan alkohol 70 % B. vena difiksasi dan jarum ditusukkan kemiringan 15 – 30 derajat
  • 30. A.Tabung vakum ditekan ke jarum sampai habis kevakumannya. B.Sebelum jarum ditarik tourniquet harus dilepas dahulu
  • 31. A. bekas tempat tusukan ditekan dengan kasa Steril B. jarum dibuang ketempat pembuangan jarum
  • 32. Pegisian label identitas penderita di tabung penampung
  • 33. Prosedur Pungsi Vena dengan Tabung Vakum Petugas memakai sarung tangan Pemakaian tornikuet • dipasang 10 cm di atas bagian yang akan ditusuk. • tidak terlalu kencang dan tidak boleh terlalu lama Pada daerah antecubiti, diperhatikan vena yang tampak, pengepalan lengan dapat membantu penampakan vena.
  • 34. -dipasang 10 cm di atas bagian yang akan ditusuk. -tidak terlalu kencang dan tidak boleh terlalu lama 11/4/2023 34 Pemakaian tornikuet
  • 35. Bila kurang jelas dapat dibantu dengan palpasi agar membantu merasakan ukuran, kedalaman dan arah vena 35
  • 36. 36 Lakukan desinfeksi pada daerah yang akan ditusuk dengan kapas alkohol 70% dengan gerakan memutar dari tengah ke tepi. Biarkan selama 30 detik agar alkohol kering sendiri.
  • 37. lanjutan Pegang lengan pasien dengan ibu jari di atas dan jari-jari yang lain memegang di bawah. Dengan ibu jari, tarik dengan kencang kulit di bawah daerah yang akan ditusuk untuk memfiksasi vena agar tidak bergerak. Dengan gerakan yang halus, secepatnya tusukkan jarum, lereng (bevel) menghadap ke atas dan jarum membentuk sudut 15- 30 derajat terhadap kulit. 11/4/2023 37
  • 38. lanjutan 11/4/2023 38 Dengan gerakan yang halus,secepatnya tusukkan jarum, lereng (bevel) menghadap ke atasdan jarum membentuk sudut 15-30 derajat terhadap kulit.
  • 39. 11/4/2023 39 Hentikan gerakan maju jarum ketika dirasakan tahanan sedikit berkurang, yang menandakan ujung jarum telah masuk ke dalam vena dan derajat kemiringan jarum dikurangi sambil mendorong sedikit lebih jauh ke dalam vena. Selama jarum berada di dalam vena, harus difiksasi dan hindari gerakan seminimal mungkin
  • 40. Selanjutnya dorong tabung vacutainer ke jarum sampai ke ujung holder Gunakan ibu jari untuk mendorong tabung sementara jari telunjuk dan jari tengah memegang ujung tepi holder. Darah akan mulai mengalir ke dalam tabung. 40
  • 41. Isi tabung sampai darah berhenti mengalir. Cabut tabung dari holder dengan menekan ujung tepi holder menggunakan ibu jari dan jari telunjuk sambil melakukan sedikit putaran untuk mencabut tabung. Selanjutnya masukkan lagi vacutainer sesuai dengan urutan parameter yang diminta 41
  • 42. lanjutan Lepaskan tornikuet sebelum mencabut jarum. Pastikan tangan pasien rileks. Dengan hati-hati jarum dicabut dari tempat tusukan. Pegang bantalan kain kasa pada posisi di atas daerah tusukan. 42
  • 43. Urutan memasukkan sampel darah ke dalam tabung vakum Pertama - botol biakan (culture) darah atau tabung tutup kuning-hitam Kedua - tes koagulasi (tabung tutup biru) Ketiga - tabung non additive (tutup merah) Keempat - tabung tutup merah atau kuning dengan gel separator atau clot activator, tabung tutup ungu/lavender (EDTA), tabung tutup hijau (heparin), tabung tutup abu- abu (NaF dan Na oksalat) 11/4/2023 43
  • 44. Setelah jarum dicabut dari vena, tekan di atas lokasi tusukan untuk mencegah perdarahan Berikan tekanan pada tempat penusukan untuk mencegah kebocoran darah dan kemungkinan pembentukan hematom selama 3-5 menit. 11/4/2023 44
  • 45. Jika pasien sadar, minta ia melanjutkan memberikan tekanan sampai perdarahan berhenti. Jaga lengan tetap terentang dan lebih baik diangkat; lengan jangan ditekuk karena ini akan meningkatkan risiko pembentukan hematom 11/4/2023 45
  • 46. lanjutan Jarum dibuang pada tempat pembuangan jarum, dengan cara memasukkan jarum dalam lubang pada tutup dan putar berlawanan arah jarum jam sampai terlepas dari holder 11/4/2023 46
  • 47. lanjutan Setelah perdarahan berhenti pasang plester pada bekas luka tusukan. Jangan menutup kembali jarum dengan jari Jika jarum tidak bisa terpisah dari holder, buang seluruhnya ke dalam sharps container , jangan mencoba memotong, membengkokkan, dan mematahkan. 47
  • 49. Beri label tabung, periksa form permintaan untuk dicocokkan dengan identitas 11/4/2023 49
  • 51. Keadaan Khusus Pada pasien dengan infus intravena, sampel darah tidak boleh diambil pada tempat yang diinfus, kecuali tidak ada tempat lain. Darah yang diambil proksimal dari tempat infus akan mengalami dilusi dengan cairan yang digunakan. Hasil tes yang didapatkan akan berpotensi mengalami kesalahan. 11/4/2023 51
  • 52. Komplikasi hemodialisa: tekanan darah rendah, kram otot, mual, muntah, sakit kepala, sakit di dada, sakit di punggung, gatal-gatal, demam, kedinginan, perdarahan, masuknya gelembung udara ke dalam aliran darah, penurunan jumlah darah merah, penurunan kadar gula dalam darah, gangguan ritme jantung dan otak, anemia, gangguan pada jumlah kalsium dan fosfor dalam tulang, gangguan berbicara, konstraksi otot mendadak, kejang, infeksi, gangguan gizi serta masalah psikososial
  • 53. 3 prinsip dasar hemodialisis: 1. Proses difusi 2. Proses Osmosis 3. Proses ultrafiltrasi Faktor Kegagalan pengambilan darah: 1. Karena jarum kurang dalam 2. Jarum terlalu dalam/tembus, lubang jarum menempel didinding pembuluh darah, vena kolap atau tabung tidak vakum. 3. Oedema