2. PHLEBOTOMY
Flebotomi berasal dari istilah Yunani : Phlebotomy yang
terdiri dari phleb dan tomia.
Phleb: pembuluh darah vena dan
tomia: mengiris/memotong (cutting).
Tindakan flebotomi terutama untuk
pengambilan spesimen darah guna
pemeriksaan laboratorium.
3. Phlebotomy
Proses mengeluarkan darah merupakan keterampilan
sangat kompleks yang membutuhkan pengetahuan,
kecekatan dan keputusan/pertimbangan yang kritis.
Phlebotomyst adalah seorang tenaga medis yang telah
mendapatkan latihan untuk mengeluarkan dan
menampung spesimen darah dari pembuluh darah vena,
arteri atau kapiler.
5. • Pre analitik : 31,6 - 75%
• Analitik : 13 - 36%
• Pasca analitik : 9 - 30,8%
Kesalahan di
laboratorium
• Kesalahan pre analitik 60%
karena kesalahan
prosedur pengambilan
darah
11/4/2023
5
(Bonini , 2002)
(Lippi , 2006)
6. Kesalahan Pre-analitik
Pengambilan sampel
Apakah tabung benar?
Cara pengambilan darah sudah benar?
Penyimpanan spesimen sudah benar?
Identifikasi
Apakah darah diambil dari pasien yang benar?
Apakah pelabelan sudah benar?
• Nama pasien ,ID, tanggal, Waktu pengambilan.
7. Phlebotomy
• A. Pra phlebotomy
• B. Pelaksanaan phlebotomy : a. Venipuncture
b.Skinpuncture
• C. Pasca phlebotomy
1. Tahap Phlebotomy
2. Komplikasi
3. Keadaan khusus
11/4/2023
7
9. 1. Permintaan Pemeriksaan
www.themegallery.com
Nama pasien
Nomer register
Umur
Jenis Kelamin
Nama
Phlebotomyst
Tgl dilakukan
pemeriksaan
Asal Spesimen
(mikrobiologi,
sitologi, analisis
Nama Dokter
yang meminta
11. www.themegallery.com
Untuk pasien rawat
jalan ditanyakan
langsung dengan
komunikasi yang
dijawab pasien
secara aktif
Untuk pasien rawat
inap lihat gelang
identitas pasien
dan verifikasi ke
pasien
2. Identifikasi Pasien
I
D
E
N
T
I
F
I
K
A
S
I
Untuk pasien yang tidak sadar, dapat
ditanyakan ke perawat atau keluarga
12. 3. Persiapan pasien
Sebelum melakukan pungsi vena,
pasien harus diberi keyakinan
dengan sikap yang ramah dan
professional
Sebaiknya dijelaskan dengan
singkat tindakan yang akan di
lakukan, selain itu perlu diverifikasi
persiapan pasien seperti puasa
atau makan obat-obat tertentu.
11/4/2023
12
13. 4. Persiapan Alat
Peralatan phlebotomy/venipuncture rutin :
Sarung tangan
Larutan antiseptik: alkohol 70 %
Tourniquet
Gauze pads / kapas alkohol
Adhesive bandage/ other bandage material
Vacutainer Blood Collection Tubes or disposible syringe
Vacutainer multisample needle or vacutainer blood
collection set www.themegallery.com
17. A. jarum sayap
Pungsi vena dengan jarum sayap
B. jarum sayap dihubungkan
dengan
sample needle atau semprit
18. Vacutainer Blood collection Tube
Proses pengambilan darah
menggunakan tabung vakum
membutuhkan 3 komponen
utama yaitu :
1. Evacuate sample tube
2. Sample needle
3. Tube holder
Prinsip kerja alat ini adalah
mengisap darah masuk dalam
www.themegallery.com
21. Pemilihan Vena untuk phlebotomy
Vena yang cukup besar
Cukup mudah terlihat
Dekat dengan permukaan kulit
Elastis
Terfiksasi baik
www.themegallery.com
22. Lokasi Pemilihan Vena
Vena di dorsum
manus, dipilih jika
vena daerah
antecubiti tidak
bisa diambil www.themegallery.com
Area
antecubital
lengan (fossa
cubiti)
Vena di daerah
kaki: pilihan
terakhir jika vena
di lengan tidak
dapat diakses
23. Pemilihan tempat pungsi vena
• Pilihan utama karena
besar
• Terfiksasi dengan baik
V. Mediana
cubiti
• Pilihan kedua
• Besar
• Kurang terfiksasi
V. Cefalika
• Tidak terfiksasi dengan baik
• Terletak dekat arteri brachialis dan
saraf mediana cubiti yang secara
tidak sengaja dapat tertusuk
V. Basilika
11/4/2023
23
24. 1. Hindari bekas luka bakar
2. Hindari hematom, bila terpaksa pengambilan
darah diambil distal dari tempat hematom
3. Bila ada infus/i.v., ambil dari lengan yang lain
4. Bila vena sulit ditemukan, massage lengan
11/4/2023
24
Pemilihan Pungsi Vena
27. Phlebotomy Techniques
General steps
Call lab for clarification of orders
Organize equipment
Patient assessment
Greet patient
Proper identification
Position patient
Use Universal Precautions
Assemble equipment: proper equipment, order of draw
Select the best site
Be aware of complications
Proper preparation of site
Perform the venipuncture/release tourniquet
Control bleeding
Invert anticoagulated tubes
33. Prosedur Pungsi Vena dengan
Tabung Vakum
Petugas memakai sarung tangan
Pemakaian tornikuet
• dipasang 10 cm di atas bagian yang
akan ditusuk.
• tidak terlalu kencang dan tidak boleh
terlalu lama
Pada daerah antecubiti, diperhatikan
vena yang tampak, pengepalan lengan
dapat membantu penampakan vena.
34. -dipasang 10 cm di
atas bagian yang
akan ditusuk.
-tidak terlalu
kencang dan tidak
boleh terlalu lama
11/4/2023
34
Pemakaian tornikuet
35. Bila kurang jelas dapat dibantu dengan palpasi
agar membantu merasakan ukuran, kedalaman dan arah vena
35
36. 36
Lakukan desinfeksi pada daerah yang akan
ditusuk dengan kapas alkohol 70% dengan
gerakan memutar dari tengah ke tepi.
Biarkan selama 30 detik agar alkohol kering
sendiri.
37. lanjutan
Pegang lengan pasien
dengan ibu jari di atas
dan jari-jari yang lain
memegang di bawah.
Dengan ibu jari, tarik
dengan kencang kulit
di bawah daerah yang
akan ditusuk untuk
memfiksasi vena agar
tidak bergerak.
Dengan gerakan yang
halus, secepatnya
tusukkan jarum, lereng
(bevel) menghadap ke
atas dan jarum
membentuk sudut 15-
30 derajat terhadap
kulit.
11/4/2023
37
39. 11/4/2023
39
Hentikan gerakan maju jarum
ketika dirasakan tahanan
sedikit berkurang, yang
menandakan ujung jarum
telah masuk ke dalam vena
dan
derajat kemiringan jarum
dikurangi sambil mendorong
sedikit lebih jauh ke dalam
vena.
Selama jarum berada di dalam
vena, harus difiksasi dan hindari
gerakan seminimal mungkin
40. Selanjutnya dorong tabung
vacutainer ke jarum sampai ke ujung
holder
Gunakan ibu jari untuk mendorong
tabung sementara jari telunjuk dan jari
tengah memegang ujung tepi holder.
Darah akan mulai mengalir ke dalam
tabung.
40
41. Isi tabung sampai darah berhenti
mengalir.
Cabut tabung dari holder dengan
menekan ujung tepi holder menggunakan
ibu jari dan jari telunjuk sambil melakukan
sedikit putaran untuk mencabut tabung.
Selanjutnya masukkan lagi vacutainer
sesuai dengan urutan parameter yang
diminta
41
42. lanjutan
Lepaskan tornikuet
sebelum mencabut jarum.
Pastikan tangan pasien
rileks.
Dengan hati-hati jarum
dicabut dari tempat
tusukan. Pegang bantalan
kain kasa pada posisi di
atas daerah tusukan.
42
43. Urutan memasukkan sampel darah ke dalam
tabung vakum
Pertama - botol biakan
(culture) darah atau tabung
tutup kuning-hitam
Kedua - tes koagulasi
(tabung tutup biru)
Ketiga - tabung non additive (tutup merah)
Keempat - tabung tutup merah atau kuning dengan gel
separator atau clot activator, tabung tutup ungu/lavender
(EDTA), tabung tutup hijau (heparin), tabung tutup abu-
abu (NaF dan Na oksalat)
11/4/2023
43
44. Setelah jarum dicabut dari
vena, tekan di atas lokasi
tusukan untuk mencegah
perdarahan
Berikan tekanan pada tempat
penusukan untuk mencegah
kebocoran darah dan
kemungkinan pembentukan
hematom selama 3-5 menit.
11/4/2023
44
45. Jika pasien sadar, minta ia
melanjutkan memberikan
tekanan sampai perdarahan
berhenti.
Jaga lengan tetap terentang
dan lebih baik diangkat;
lengan jangan ditekuk karena
ini akan meningkatkan risiko
pembentukan hematom
11/4/2023
45
46. lanjutan
Jarum dibuang pada tempat
pembuangan jarum,
dengan cara memasukkan
jarum dalam lubang pada
tutup dan putar berlawanan
arah jarum jam sampai
terlepas dari holder
11/4/2023
46
47. lanjutan
Setelah perdarahan berhenti
pasang plester pada bekas
luka tusukan.
Jangan menutup kembali
jarum dengan jari
Jika jarum tidak bisa terpisah
dari holder, buang seluruhnya
ke dalam sharps container ,
jangan mencoba memotong,
membengkokkan, dan
mematahkan.
47
51. Keadaan Khusus
Pada pasien
dengan infus
intravena, sampel
darah tidak boleh
diambil pada tempat
yang diinfus,
kecuali tidak ada
tempat lain.
Darah yang diambil
proksimal dari
tempat infus akan
mengalami dilusi
dengan cairan yang
digunakan. Hasil
tes yang didapatkan
akan berpotensi
mengalami
kesalahan.
11/4/2023
51
52. Komplikasi hemodialisa: tekanan darah
rendah, kram otot, mual, muntah, sakit
kepala, sakit di dada, sakit di punggung,
gatal-gatal, demam, kedinginan,
perdarahan, masuknya gelembung
udara ke dalam aliran darah, penurunan
jumlah darah merah, penurunan kadar
gula dalam darah, gangguan ritme
jantung dan otak, anemia, gangguan
pada jumlah kalsium dan fosfor dalam
tulang, gangguan berbicara, konstraksi
otot mendadak, kejang, infeksi,
gangguan gizi serta masalah
psikososial
53. 3 prinsip dasar hemodialisis:
1. Proses difusi
2. Proses Osmosis
3. Proses ultrafiltrasi
Faktor Kegagalan pengambilan darah:
1. Karena jarum kurang dalam
2. Jarum terlalu dalam/tembus, lubang
jarum menempel didinding pembuluh
darah, vena kolap atau tabung tidak
vakum.
3. Oedema