2. STAGING
• Berdasarkan informasi sebelum terapi
Clinical Staging (cTNM)
• Dilakukan setelah reseksi bedah
• Meningkatkan/menurunkan clinical staging
Pathologic Staging (pTNM)
• Menentukan stadium TNM (Tumor, Nodul,
Metastasis) Menentukan keputusan terapi
• Memberikan informasi prognostiK
• Evaluasi terapi
Tujuan Staging
6. METASTATIC PATTERN OF
THE LUNG
• Invasi KGB (paling umum),
invasi langsung organ
sekitar atau pembuluh
darah, hematogen ke
organ sekitar
• Lokasi yang paling umum
• Lobus paru lain
• Tulang
• Hepar
• Kelenjar adrenal
• Brain
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
KANKER PARU
• Tumor mediastinum (lymphoma,
thymoma)
• Infeksi (tuberculosis
tuberkuloma)
• Metastasis tumor di paru
• Sarcoidosis
• Infeksi fungal
• Absces
• Infark
• Fibrosis
• Benign tumors (hamartomas)
8. ◦ Chest tube yang terpasang kemudian dapat disambungkan ke Water Sealed Drainage (WSD) yaitu suatu sistem drainage yang
menggunakan water seal untuk mengalirkan udara atau cairan dari rongga pleura.
◦ Ada beberapa macam WSD seperti :
1. WSD 1 botol
2. WSD 2 Botol
3. WSD 3 Botol
9. 1. WSD 1 Botol
◦ Ujung akhir pipa drainase dari dada pasien
dihubungkan ke dalam satu botol yang
memungkinkan udara dan cairan mengalir dari
rongga pleura tetapi tidak mengijinkan udara
maupun cairan kembali ke dalam rongga dada.
◦ Sistem satu botol digunakan pada kasus
pneumotoraks sederhana sehingga hanya
membutuhkan gaya gravitasi saja untuk
mengeluarkan isi pleura.
◦ Karena hanya menggunakan satu botol yang
perlu diingat adalah penambahan isi cairan
botol dapat mengurangi daya hisap botol
sehingga cairan atau udara pada rongga
intrapleura tidak dapat dikeluarkan
10. 2. WSD 2 Botol
◦ Sistem ini terdiri dari botol water seal
ditambah botol penampung cairan.
◦ Drainase sama dengan system satu botol,
kecuali ketika cairan pleura terkumpul,
underwater seal system tidak terpengaruh
oleh volume drainase
◦ Botol pertama adalah penampung drainage
yang berhubungan langsung dengan pasien
dan botol kedua berfungsi sebagai water seal
yang dapat mencegah peningkatan tekanan
dalam penampung sehingga drainage dada
dapat dikeluarkan secara optimal
11. 3. WSD 3 Botol
◦ Pada sistem ini ada penambahan botol ketiga
yaitu untuk mengontrol jumlah cairan suction
yang digunakan.
◦ Sistem tiga botol menggunakan 3 botol yang
masing-masing berfungsi sebagai penampung,
water seal dan pengatur; yang mengatur
tekanan penghisap
◦ Jika drainage yang ingin dikeluarkan cukup
banyak biasanya digunakan mesin penghisap
(suction) dengan tekanan sebesar 20 cmH20
untuk mempermudah pengeluaran.
◦ Karena dengan mesin penghisap dapat diatur
tekanan yang dibutuhkan untuk mengeluarkan
isi pleura
12.
13. WSD dengan
sistem 1,2, & 3
botol
WSD Digital
Chest tube yang terpasang kemudian dapat disambungkan ke Water Sealed
Drainage (WSD)
Continuous Suction WSD
Continuous Suction WSD
15. ◦ Komplikasi yang dapat menyertai pemasangan
chest tube antara lain: Emfisema subkutis,
Infeksi pada luka atau pneumonia, false route,
re-expansion pulmonary oedema, dan
hemotoraks.
◦ Untuk mengurangi komplikasi yang ada,
perawatan pasien yang menggunakan WSD
dapat dilakukan dengan (SOP SMF
Pulmonologi RSSA, 2018)
◦ Perawatan luka WSD
1. Verband diganti 3 hari sekali
2. Diberi zalf steril
16. Perawatan selang dan botol WSD
1. Cairan dalam botol WSD diganti setiap hari diukur berapa cairan yang keluar kalau ada dicatat.
2. Cairan di botol WSD adalah cairan antiseptik.
3. Setiap akan mengganti botol dicatat berapa pertambahan cairan
4. Setiap mengganti dicatat undulasi ada atau tidak
5. Setiap mengganti dicatat adanya gelembung udara dari WSD.
6. Penggantian botol harus "tertutup" untuk mencegah udara masuk dalam rongga pleura yaitu meng "klem" slang
7. Setiap penggantian botol atau selang harus memperhatikan sterilitas botol dan selang harus tetap steril.
8. Penggantian harus juga memperhatikan keselamatan kerja diri sendiri, dengan memakai sarung tangan
17. ◦ Keputusan apakah untuk menjepit chest tube didasarkan pada penilaian awal pada wadah penampung air dan meteran
kebocoran udara.
◦ Jika tidak ada menggelegak (bubbling) dalam wadah air, dokter dapat menyimpulkan tidak ada kebocoran udara dari paru.
◦ Oleh karena itu, chest tube dapat dijepit untuk waktu singkat yang diperlukan untuk membangun kembali drainase.
◦ Jika terdapat bubling berarti ada kebocoran udara dari paru, dokter tidak harus menjepit tabung dada.
◦ Melakukan hal itu akan menyebabkan udara menumpuk di rongga pleura karena udara tidak memiliki sarana untuk melarikan
diri.
◦ Hal ini dapat dengan cepat menyebabkan tension pneumothorax