SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
SALURANTERBUKA DAN SIFAT-
SIFATNYA
MEKANIKA FLUIDA II
Persamaan-persamaan aliran
Pengertian
Saluran terbuka: saluran di mana air mengalir dengan muka air bebas.
Saluran terbuka
Saluran tertutup
Saluran tertutup di atas saluran terbuka
Jenis Saluran berdasar Pembuatannya
1. Saluran alam / natural channel
2. Saluran buatan / artificial channel
Saluran Alam
•Geometri saluran tidak teratur
•Material saluran bervariasi – kekasaran berubah-ubah
•Lebih sulit memperoleh hasil yang akurat
dibandingkan dengan analisis aliran saluran buatan.
•Perlu pembatasan masalah, bila tidak analisis menjadi
lebih kompleks (misal erosi dan sedimen)
Saluran Buatan
Dibuat oleh manusia
Contoh: Saluran irigasi, kanal, saluran pelimpah, selokan, gorong-
gorong dll
Umumnya memiliki geometri saluran yang tetap (tidak
menyempit/melebar)
Dibangun menggunakan beton, semen, besi
Memiliki kekasaran yang dapat ditentukan
Analisis saluran yang telah ditentukan memberikan hasil yang relatif
akurat
• Bergantung banyak faktor antara lain
• Bentuk saluran
• Kekasaran dinding saluran
• Debit aliran
• Kecepatan minimum terjadi di dekat dinding batas, membesar dengan jarak
menuju permukaan
• Pada saluran dengan lebar 5-10 kali kedalaman, distribusi kecepatan di sekitar
bagian tengah saluran adalah sama.
• Dalam praktek saluran dianggap sangat lebar bila lebar > 10 x kedalaman
Distribusi Kecepatan Aliran
2,5
2,0
1.0
2,5
2,0
1.0
2,5
2,0
1.0
Pengukuran kecepatan aliran
•Menggunakan current meter
• Baling-baling yang berputar karena adanya aliran
• Menggunakan hubungan antara kecepatan sudut dan kecepatan aliran
•Semakin banyak titik pengukuran semakin baik
•Untuk keperluan praktis kecepatan rata-rata diukur
• pada 0,6 kali kedalaman dari muka air
• rerata kecepatan pada 0,2 dan 0,8 kali kedalaman 0,8-0,95 kecepatan di
permukaan (biasa diambil 0,85)
• Kecepatan maksimum terjadi pada antara 0,75-0,95 kali kedalaman
Geometri Saluran
•Kedalaman (y) - depth
•Ketinggian di atas datum (z) - stage
•Luas penampang A (area – cross section area)
•Keliling basah (P) – wetted perimeter
•Lebar permukaan (B) – surface perimeter
•Jari-jari hidrolis – (A/P) – rasio luas terhadap keliling basah
•Rata-rata kedalaman hidrolis (D) – rasio luas terhadap lebar
permukaan
•Kemiringan saluran (So)
Geometri Saluran
Jari-jari hidraulik
Kedalaman hidraulik
P: Keliling basah A: Luas basahB: Lebar puncak
d: kedalaman tampang
aliran
y: kedalaman aliran (jarak vertikal
dari titik terendah penampang ke
permukaan bebas)
z: tinggi taraf muka air
(diukur dari datum)
Properti penampang lintang saluran
Penampan
g
segiempat
trapesium
segitiga
lingkaran
Luas basah, A Keliling basah, P Jari-jari hidraulik, R Lebar puncak, B Kedalaman hidraulik, D
Distribusi kecepatan
Distribusi kecepatan pada suatu tampang saluran bervariasi pada setiap titik.
Hal ini disebabkan karena adanya tegangan geser pada dasar dan dinding
saluran dan juga karena keberadaan permukaan bebas.
Distribusi kecepatan pada beberapa
penampang saluran
Tipikal variasi kecepatan
terhadap kedalaman.
Koefisien Momentum
Distribusi kecepatan pada penampang saluran yang tidak seragam juga
memunculkan koefisien momentum sbb.
Nilai-nilai α dan β untuk penampang saluran tipikal adalah sbb.
Aliran turbulen pada sebuah saluran lurus berpenampang segiempat, trapesium,
atau lingkaran, nilai α biasanya kurang dari 1,15 sehingga bisa diabaikan nilainya
karena mendekati 1 dan nilai pastinya tidak diketahui.
Distribusi tekanan
(kondisi statis)
Distribusi tekanan
(aliran paralel, horizontal)
Diasumsikan saluran adalah
horizontal dan tidak ada
gesekan. Tidak ada percepatan
dalam arah aliran. Aliran adalah
paralel terhadap dasar dan
seragam terhadap tampang
aliran.
Tekanan adalah sama dengan
kondisi statis, sehingga disebut
sebagai distribusi tekanan
Distribusi tekanan
(aliran paralel, miring)
Diasumsikan tidak ada
percepatan dalam arah aliran.
Aliran adalah paralel terhadap
dasar dan seragam terhadap
tampang aliran.
Jika kemiringan saluran kecil maka
substitusika
nsehingga
dan
sehingga
Persamaan Kontinuitas
Diasumsikan cairan adalah tak
mampu mampat
(imcompressible)
Jika diasumsikan kecepatan aliran
adalah seragam di tiap penampang
atau
Persamaan Momentum
Laju
momentum
keluar
Laju
momentum
masuk
Gaya tekanan
pada tampang
1
Gaya tekanan
pada tampang
2
Komponen
berat cairan
searah aliran
Gaya geser di
dinding dan
dasar saluran
Jika kecepatan aliran pada tampang 1 dan 2 adalah seragam, β1 = β2 = 1
Dengan penyederhanaan ini, maka untuk saluran horizontal dan mulus (tidak ada
gesekan) persamaan momentum menjadi:
Penerapan persamaan
kontinuitas
menghasilka
n
Gaya spesifik didefinisikan
sbg
(gaya per berat satuan
)
Persamaan gerak Euler
Gaya tekanan
pada muka
hulu
Gaya tekanan
pada muka hilir
Komponen berat
arah s
Persamaan gerak Euler
Berlaku untuk aliran unsteady
tak seragam nonviscous (tak
Kasus khusus persamaan Euler
Aliran Steady (tunak)
Pada aliran steady, turunan terhadap waktu, yaitu percepatan lokal, adalah
nolSehingga persamaan Euler
menjadi:
Dikalikan dengan ds dan diintegrasikan, akan
didapatkanDibagi dengan γ, persamaan
menjadi
(persamaan Bernoulli)
Aliran Steady, Seragam
Pada aliran ini percepatan lokal dan adveksi adalah
nol
Integrasi persamaan tersebut
menghasilkan
Persamaan tersebut menyatakan distribusi tekanan hidrostatis
Energi Spesifik
Asumsikan bahwa kecepatan di penampang adalah seragam, α=1, dan distribusi
kecepatan adalah hidrostatis, p = γy, maka persamaan Bernoulli menjadi:
Jika digunakan dasar saluran sebagai datum, z=0, sehingga persamaan
menjadi
dimana E disebut sebagai energi spesifik. Perlu dicatat bahwa E
adalah total head di atas dasar saluran.
Penampang segiempat dengan distribusi kecepatan seragam, α=1. Ditentukan
lebar saluran Bdan debit Q. Maka debit per satu satuan lebar q = Q/B, dan V= q /y,
sehingga persamaan energi spesifik menjadi
(menunjukkan hubungan antara E dan
y untuk harga q tertentu)
Kurva Energi Spesifik
Ada dua asymptot
garis lurus dg sudut
450
sumbu x
Energi spesifik terdiri dari
kedalaman aliran dan tinggi
kecepatan. Semakin besar
kedalaman aliran, tinggi
kecepatan semakin kecil.
Semakin kecil kedalaman aliran,
tinggi kecepatan membesar
menuju tak hingga.
Persamaan kurva adalah persamaan kubik, sehingga mempunyai tiga akar. Salah satu
dari akar tersebut selalu negatif. Karena secara fisik tidak mungkin untuk mempunyai
kedalaman negatif, maka hanya ada dua kedalaman y1 dan y2 untuk satu harga E. Jika
kedua kedalaman tersebut mempunyai harga yang sama, y1 = y2, maka disebut sebagai
kedalaman kritis. Aliran dengan kedalaman lebih besar dari kedalaman kritis disebut
aliran subkritis, sebaliknya disebut aliran supe rkritis.
Kurva Energi Spesifik utk Beberapa Harga
Debit
Kurva Energi Spesifik utk Saluran
dengan Kemiringan Curam
Karena
maka
Garis asymptot bagian atas tidak
membentuk sudut 450
dengan sumbu-x
Aplikasi persamaan energi
(transisi saluran)
Kemungkinan kedalaman
sebelah hilir transisi
Kemungkinan jalur 1-2-
2’
Kemungkinan jalur 1-2-
C-2’
Aliran subkritis di sebelah
hulu
Aplikasi persamaan energi
(transisi saluran)-lanjutan
Aliran superkritis di sebelah hulu
Transisi saluran (matematis)
Tidak ada kehilangan energi
= bilangan Froude
da
n
dan
(kenaikan dasar saluran)
(sebelah hulu aliran superkritis, muka air naik)
(sebelah hulu aliran subkritis, muka air turun)
Contoh
1,5 m 1,5 m 1,5 m
5,0 m 3,0 m 3,0 m
1,5
1
Hitunglah jari-jari hidraulik dari saluran dengan tampang
lintang berikut ini:
Penyelesaian
a) Luas tampang A = b h = 5,0 x 1,5 = 7,5 m2
Keliling basah P = b + 2h = 5,0 + 2 x 1,5 =8 m
Jari-jari hidraulik R =
b) Luas tampang A = [B+(B+2mh)]0,5h
= [3+(3+2x1,5x1,5)]0,5x1,5
= (5+1x1)1 = 6 m2
Keliling basah : P = B + 2h = 5,0 + 2x1= 7,8284 m
Jari-jari hidraulis : R = = 0,7664 m
8
5,7
=
P
A
8284,7
0,6
=
P
A
Soal
Hitung dan analisa suatu penampang saluran terbuka (OCF) segi empat dengan dimensi sbb:
1. Analisa dan hitung penampang basah A (m2
);
jika b =2 m ; h =1,5 m
2. Hitung dan analisa keliling basah P (m)
3. Hitung dan analisa jari-jari hidrolik R (m)
4. Hitung kecepatan aliran v dengan rumus v = C .
R1/2
. S1/2
v = kecepatan aliran
C = angka Chezy, missal C = 58 m1/2
/s
R = kemiringan memanjang saluran tsb, missal S =
0,0002
5. Hitung debit aliran
Jawab
1) Luas penampang basah A
A = b . h
= 2 . 1,5
= 3 m2
2) Keliling basah P adalah panjang sentuhan air
pada dinding maupun dasar saluran.
P = b + 2h
= 2 + 2(1,5)
= 5 m
4) Kecepatan aliran v
v = C . R1/2
. S1/2
v = 58 . 0.61/2
. 0.0021/2
v = 2 m/s
5) Debit aliran Q
Q = A. v
= (3m2
) . (2 m/s)
= 6 m3
/s
Soal
Jawab
Jawab
Contoh perhitungan
Sebuah segiempat saluran dg lebar 4 m
mempunyai debit 10 m3
/dtk pada kedalaman
2,5 m. Dasar saluran naik sebesar 0,2 m.
Asumsikan tidak ada kehilangan energi pada
transisi, tentukan kedalaman aliran sebelah
hilir dari transisi. Apakah muka air naik atau
turun?
Diketahui:
Ditanyakan:
Jawab:
Substitusi
harga2
dan
Dg cara coba-coba didapatkan tiga
akar dan
Hanya akar pertama yang mungkin,
krn kedalaman hulu adalah subkritis
Level muka air di
hilirPenurunan muka air

More Related Content

What's hot

Cara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontalCara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontalJulia Maidar
 
11 sistem jaringan dan bangunan irigasi
11   sistem jaringan dan bangunan irigasi11   sistem jaringan dan bangunan irigasi
11 sistem jaringan dan bangunan irigasiKharistya Amaru
 
Evaporasi, transpirasi, evapotranspirasi
Evaporasi, transpirasi,  evapotranspirasiEvaporasi, transpirasi,  evapotranspirasi
Evaporasi, transpirasi, evapotranspirasiJulia Maidar
 
Bab ii-perencanaan-saluran
Bab ii-perencanaan-saluranBab ii-perencanaan-saluran
Bab ii-perencanaan-saluranAde Rohima
 
Persamaan kecepatan
Persamaan kecepatanPersamaan kecepatan
Persamaan kecepatanAdunk Putra
 
Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10noussevarenna
 
Saluran terbuka-dan-sifat-sifatnya
Saluran terbuka-dan-sifat-sifatnyaSaluran terbuka-dan-sifat-sifatnya
Saluran terbuka-dan-sifat-sifatnyaSiti Tamara
 
Perencanaan bendung
Perencanaan bendungPerencanaan bendung
Perencanaan bendungironsand2009
 
Aliran Melalui Lubang [Hidraulika]
Aliran Melalui Lubang [Hidraulika]Aliran Melalui Lubang [Hidraulika]
Aliran Melalui Lubang [Hidraulika]Yahya M Aji
 
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)Aceh Engineering State
 
Analisa frekuensi dan_probabilitas_curah
Analisa frekuensi dan_probabilitas_curahAnalisa frekuensi dan_probabilitas_curah
Analisa frekuensi dan_probabilitas_curahMellyAnggraeni2
 
perencanaan intake
perencanaan intakeperencanaan intake
perencanaan intakeReza Nuari
 

What's hot (20)

Analisis Frekuensi
Analisis FrekuensiAnalisis Frekuensi
Analisis Frekuensi
 
Mekanika fluida 2 ok
Mekanika fluida 2 okMekanika fluida 2 ok
Mekanika fluida 2 ok
 
Aliran Kritis
Aliran KritisAliran Kritis
Aliran Kritis
 
Pemadatan tanah
Pemadatan tanahPemadatan tanah
Pemadatan tanah
 
Prinsip mekanika tanah
Prinsip mekanika tanahPrinsip mekanika tanah
Prinsip mekanika tanah
 
Cara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontalCara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontal
 
11 sistem jaringan dan bangunan irigasi
11   sistem jaringan dan bangunan irigasi11   sistem jaringan dan bangunan irigasi
11 sistem jaringan dan bangunan irigasi
 
Distribusi kecepatan
Distribusi kecepatanDistribusi kecepatan
Distribusi kecepatan
 
Evaporasi, transpirasi, evapotranspirasi
Evaporasi, transpirasi,  evapotranspirasiEvaporasi, transpirasi,  evapotranspirasi
Evaporasi, transpirasi, evapotranspirasi
 
Bab ii-perencanaan-saluran
Bab ii-perencanaan-saluranBab ii-perencanaan-saluran
Bab ii-perencanaan-saluran
 
KERUNTUHAN PONDASI
KERUNTUHAN PONDASIKERUNTUHAN PONDASI
KERUNTUHAN PONDASI
 
Persamaan kecepatan
Persamaan kecepatanPersamaan kecepatan
Persamaan kecepatan
 
Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10
 
Saluran terbuka-dan-sifat-sifatnya
Saluran terbuka-dan-sifat-sifatnyaSaluran terbuka-dan-sifat-sifatnya
Saluran terbuka-dan-sifat-sifatnya
 
Stabilitas lereng
Stabilitas lerengStabilitas lereng
Stabilitas lereng
 
Perencanaan bendung
Perencanaan bendungPerencanaan bendung
Perencanaan bendung
 
Aliran Melalui Lubang [Hidraulika]
Aliran Melalui Lubang [Hidraulika]Aliran Melalui Lubang [Hidraulika]
Aliran Melalui Lubang [Hidraulika]
 
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
 
Analisa frekuensi dan_probabilitas_curah
Analisa frekuensi dan_probabilitas_curahAnalisa frekuensi dan_probabilitas_curah
Analisa frekuensi dan_probabilitas_curah
 
perencanaan intake
perencanaan intakeperencanaan intake
perencanaan intake
 

Similar to OPTIMAL SALURAN

ALIRAN SERAGAM.pptx
ALIRAN SERAGAM.pptxALIRAN SERAGAM.pptx
ALIRAN SERAGAM.pptxAthThariq3
 
5 analisa struktur_bangunan_air_revisi0205
5 analisa struktur_bangunan_air_revisi02055 analisa struktur_bangunan_air_revisi0205
5 analisa struktur_bangunan_air_revisi0205silksady
 
fluidadinamis-140103002041-phpapp02.pptx
fluidadinamis-140103002041-phpapp02.pptxfluidadinamis-140103002041-phpapp02.pptx
fluidadinamis-140103002041-phpapp02.pptxZHENAHARYOP
 
Hidrolika terapan
Hidrolika terapanHidrolika terapan
Hidrolika terapanRuudi Sies
 
Laporan praktikim alira dalam pipa
Laporan praktikim alira dalam pipaLaporan praktikim alira dalam pipa
Laporan praktikim alira dalam pipatyoabdi
 
Hidraulika jalur air
Hidraulika jalur airHidraulika jalur air
Hidraulika jalur airinfosanitasi
 
Fluida bergerak(1)
Fluida bergerak(1)Fluida bergerak(1)
Fluida bergerak(1)auliarika
 
Dinamika Fluida_pertemuan 9.ppt
Dinamika Fluida_pertemuan 9.pptDinamika Fluida_pertemuan 9.ppt
Dinamika Fluida_pertemuan 9.pptDwikiAdi4
 
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam TanahMekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam TanahReski Aprilia
 
aliran-kritis-2.ppt
aliran-kritis-2.pptaliran-kritis-2.ppt
aliran-kritis-2.ppthennysahara
 

Similar to OPTIMAL SALURAN (20)

ALIRAN SERAGAM.pptx
ALIRAN SERAGAM.pptxALIRAN SERAGAM.pptx
ALIRAN SERAGAM.pptx
 
Dinamika Fluida
Dinamika FluidaDinamika Fluida
Dinamika Fluida
 
Sipil ichwan
Sipil ichwanSipil ichwan
Sipil ichwan
 
5 analisa struktur_bangunan_air_revisi0205
5 analisa struktur_bangunan_air_revisi02055 analisa struktur_bangunan_air_revisi0205
5 analisa struktur_bangunan_air_revisi0205
 
Hidrolika
HidrolikaHidrolika
Hidrolika
 
fluidadinamis-140103002041-phpapp02.pptx
fluidadinamis-140103002041-phpapp02.pptxfluidadinamis-140103002041-phpapp02.pptx
fluidadinamis-140103002041-phpapp02.pptx
 
Hidraulika.ppt
Hidraulika.pptHidraulika.ppt
Hidraulika.ppt
 
Hidrolika terapan
Hidrolika terapanHidrolika terapan
Hidrolika terapan
 
Laporan praktikim alira dalam pipa
Laporan praktikim alira dalam pipaLaporan praktikim alira dalam pipa
Laporan praktikim alira dalam pipa
 
Fluida dinamis
Fluida dinamisFluida dinamis
Fluida dinamis
 
Fluida dinamis
Fluida dinamisFluida dinamis
Fluida dinamis
 
Hidraulika jalur air
Hidraulika jalur airHidraulika jalur air
Hidraulika jalur air
 
Fluida bergerak(1)
Fluida bergerak(1)Fluida bergerak(1)
Fluida bergerak(1)
 
FLUIDA BERGERAK
FLUIDA BERGERAKFLUIDA BERGERAK
FLUIDA BERGERAK
 
Fluida bergerak
Fluida bergerakFluida bergerak
Fluida bergerak
 
Dinamika Fluida_pertemuan 9.ppt
Dinamika Fluida_pertemuan 9.pptDinamika Fluida_pertemuan 9.ppt
Dinamika Fluida_pertemuan 9.ppt
 
Fluida dinamis
Fluida dinamisFluida dinamis
Fluida dinamis
 
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam TanahMekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
 
aliran-kritis-2.ppt
aliran-kritis-2.pptaliran-kritis-2.ppt
aliran-kritis-2.ppt
 
Sungai2
Sungai2Sungai2
Sungai2
 

More from Marfizal Marfizal

More from Marfizal Marfizal (20)

MKE Pertemuan 3 edit ok.pptx
MKE  Pertemuan 3 edit ok.pptxMKE  Pertemuan 3 edit ok.pptx
MKE Pertemuan 3 edit ok.pptx
 
MKE Pertemuan 7 edit tampil okk.pptx
MKE  Pertemuan 7 edit tampil okk.pptxMKE  Pertemuan 7 edit tampil okk.pptx
MKE Pertemuan 7 edit tampil okk.pptx
 
Ketel Dan Turbin Uap 8.pptx
Ketel Dan Turbin Uap 8.pptxKetel Dan Turbin Uap 8.pptx
Ketel Dan Turbin Uap 8.pptx
 
Motor listrik.docx
Motor listrik.docxMotor listrik.docx
Motor listrik.docx
 
Pengaruh Pencampuran Bahan Bakar Terhadap Performa Sepeda Motor Matic.pdf
Pengaruh Pencampuran Bahan Bakar Terhadap Performa Sepeda Motor Matic.pdfPengaruh Pencampuran Bahan Bakar Terhadap Performa Sepeda Motor Matic.pdf
Pengaruh Pencampuran Bahan Bakar Terhadap Performa Sepeda Motor Matic.pdf
 
[Philip_A._Schweitzer]_Fundamentals_of_metallic_co(BookFi).pdf
[Philip_A._Schweitzer]_Fundamentals_of_metallic_co(BookFi).pdf[Philip_A._Schweitzer]_Fundamentals_of_metallic_co(BookFi).pdf
[Philip_A._Schweitzer]_Fundamentals_of_metallic_co(BookFi).pdf
 
Bahan ajar 12 2017
Bahan ajar 12  2017Bahan ajar 12  2017
Bahan ajar 12 2017
 
Bahan ajar 11 2017
Bahan ajar 11  2017Bahan ajar 11  2017
Bahan ajar 11 2017
 
Bahan ajar 10 2017
Bahan ajar 10  2017Bahan ajar 10  2017
Bahan ajar 10 2017
 
Bahan ajar 9 2017
Bahan ajar 9  2017Bahan ajar 9  2017
Bahan ajar 9 2017
 
Bahan ajar 8 2017
Bahan ajar 8  2017Bahan ajar 8  2017
Bahan ajar 8 2017
 
Bahan ajar 7 2017
Bahan ajar 7  2017Bahan ajar 7  2017
Bahan ajar 7 2017
 
Bahan ajar 6 2017
Bahan ajar 6  2017Bahan ajar 6  2017
Bahan ajar 6 2017
 
Bahan ajar 5 2017
Bahan ajar 5  2017Bahan ajar 5  2017
Bahan ajar 5 2017
 
Bahan ajar 4 2017
Bahan ajar 4  2017Bahan ajar 4  2017
Bahan ajar 4 2017
 
Bahan ajar 3 2017
Bahan ajar 3  2017Bahan ajar 3  2017
Bahan ajar 3 2017
 
Bahan ajar 2 2017
Bahan ajar 2  2017Bahan ajar 2  2017
Bahan ajar 2 2017
 
Mekanika fluida 1 pertemuan 10
Mekanika fluida 1 pertemuan 10Mekanika fluida 1 pertemuan 10
Mekanika fluida 1 pertemuan 10
 
Mekanika fluida 1 pertemuan 10 [autosaved]
Mekanika fluida 1 pertemuan 10 [autosaved]Mekanika fluida 1 pertemuan 10 [autosaved]
Mekanika fluida 1 pertemuan 10 [autosaved]
 
Mekanika fluida 1 pertemuan 9
Mekanika fluida 1 pertemuan 9Mekanika fluida 1 pertemuan 9
Mekanika fluida 1 pertemuan 9
 

OPTIMAL SALURAN

  • 1. SALURANTERBUKA DAN SIFAT- SIFATNYA MEKANIKA FLUIDA II Persamaan-persamaan aliran
  • 2. Pengertian Saluran terbuka: saluran di mana air mengalir dengan muka air bebas.
  • 3. Saluran terbuka Saluran tertutup Saluran tertutup di atas saluran terbuka
  • 4. Jenis Saluran berdasar Pembuatannya 1. Saluran alam / natural channel 2. Saluran buatan / artificial channel
  • 5. Saluran Alam •Geometri saluran tidak teratur •Material saluran bervariasi – kekasaran berubah-ubah •Lebih sulit memperoleh hasil yang akurat dibandingkan dengan analisis aliran saluran buatan. •Perlu pembatasan masalah, bila tidak analisis menjadi lebih kompleks (misal erosi dan sedimen)
  • 6. Saluran Buatan Dibuat oleh manusia Contoh: Saluran irigasi, kanal, saluran pelimpah, selokan, gorong- gorong dll Umumnya memiliki geometri saluran yang tetap (tidak menyempit/melebar) Dibangun menggunakan beton, semen, besi Memiliki kekasaran yang dapat ditentukan Analisis saluran yang telah ditentukan memberikan hasil yang relatif akurat
  • 7. • Bergantung banyak faktor antara lain • Bentuk saluran • Kekasaran dinding saluran • Debit aliran • Kecepatan minimum terjadi di dekat dinding batas, membesar dengan jarak menuju permukaan • Pada saluran dengan lebar 5-10 kali kedalaman, distribusi kecepatan di sekitar bagian tengah saluran adalah sama. • Dalam praktek saluran dianggap sangat lebar bila lebar > 10 x kedalaman Distribusi Kecepatan Aliran 2,5 2,0 1.0 2,5 2,0 1.0 2,5 2,0 1.0
  • 8. Pengukuran kecepatan aliran •Menggunakan current meter • Baling-baling yang berputar karena adanya aliran • Menggunakan hubungan antara kecepatan sudut dan kecepatan aliran •Semakin banyak titik pengukuran semakin baik •Untuk keperluan praktis kecepatan rata-rata diukur • pada 0,6 kali kedalaman dari muka air • rerata kecepatan pada 0,2 dan 0,8 kali kedalaman 0,8-0,95 kecepatan di permukaan (biasa diambil 0,85) • Kecepatan maksimum terjadi pada antara 0,75-0,95 kali kedalaman
  • 9. Geometri Saluran •Kedalaman (y) - depth •Ketinggian di atas datum (z) - stage •Luas penampang A (area – cross section area) •Keliling basah (P) – wetted perimeter •Lebar permukaan (B) – surface perimeter •Jari-jari hidrolis – (A/P) – rasio luas terhadap keliling basah •Rata-rata kedalaman hidrolis (D) – rasio luas terhadap lebar permukaan •Kemiringan saluran (So)
  • 10. Geometri Saluran Jari-jari hidraulik Kedalaman hidraulik P: Keliling basah A: Luas basahB: Lebar puncak d: kedalaman tampang aliran y: kedalaman aliran (jarak vertikal dari titik terendah penampang ke permukaan bebas) z: tinggi taraf muka air (diukur dari datum)
  • 11. Properti penampang lintang saluran Penampan g segiempat trapesium segitiga lingkaran Luas basah, A Keliling basah, P Jari-jari hidraulik, R Lebar puncak, B Kedalaman hidraulik, D
  • 12. Distribusi kecepatan Distribusi kecepatan pada suatu tampang saluran bervariasi pada setiap titik. Hal ini disebabkan karena adanya tegangan geser pada dasar dan dinding saluran dan juga karena keberadaan permukaan bebas. Distribusi kecepatan pada beberapa penampang saluran Tipikal variasi kecepatan terhadap kedalaman.
  • 13. Koefisien Momentum Distribusi kecepatan pada penampang saluran yang tidak seragam juga memunculkan koefisien momentum sbb. Nilai-nilai α dan β untuk penampang saluran tipikal adalah sbb. Aliran turbulen pada sebuah saluran lurus berpenampang segiempat, trapesium, atau lingkaran, nilai α biasanya kurang dari 1,15 sehingga bisa diabaikan nilainya karena mendekati 1 dan nilai pastinya tidak diketahui.
  • 15. Distribusi tekanan (aliran paralel, horizontal) Diasumsikan saluran adalah horizontal dan tidak ada gesekan. Tidak ada percepatan dalam arah aliran. Aliran adalah paralel terhadap dasar dan seragam terhadap tampang aliran. Tekanan adalah sama dengan kondisi statis, sehingga disebut sebagai distribusi tekanan
  • 16. Distribusi tekanan (aliran paralel, miring) Diasumsikan tidak ada percepatan dalam arah aliran. Aliran adalah paralel terhadap dasar dan seragam terhadap tampang aliran. Jika kemiringan saluran kecil maka substitusika nsehingga dan sehingga
  • 17. Persamaan Kontinuitas Diasumsikan cairan adalah tak mampu mampat (imcompressible) Jika diasumsikan kecepatan aliran adalah seragam di tiap penampang atau
  • 18. Persamaan Momentum Laju momentum keluar Laju momentum masuk Gaya tekanan pada tampang 1 Gaya tekanan pada tampang 2 Komponen berat cairan searah aliran Gaya geser di dinding dan dasar saluran Jika kecepatan aliran pada tampang 1 dan 2 adalah seragam, β1 = β2 = 1 Dengan penyederhanaan ini, maka untuk saluran horizontal dan mulus (tidak ada gesekan) persamaan momentum menjadi: Penerapan persamaan kontinuitas menghasilka n Gaya spesifik didefinisikan sbg (gaya per berat satuan )
  • 19. Persamaan gerak Euler Gaya tekanan pada muka hulu Gaya tekanan pada muka hilir Komponen berat arah s Persamaan gerak Euler Berlaku untuk aliran unsteady tak seragam nonviscous (tak
  • 20. Kasus khusus persamaan Euler Aliran Steady (tunak) Pada aliran steady, turunan terhadap waktu, yaitu percepatan lokal, adalah nolSehingga persamaan Euler menjadi: Dikalikan dengan ds dan diintegrasikan, akan didapatkanDibagi dengan γ, persamaan menjadi (persamaan Bernoulli) Aliran Steady, Seragam Pada aliran ini percepatan lokal dan adveksi adalah nol Integrasi persamaan tersebut menghasilkan Persamaan tersebut menyatakan distribusi tekanan hidrostatis
  • 21. Energi Spesifik Asumsikan bahwa kecepatan di penampang adalah seragam, α=1, dan distribusi kecepatan adalah hidrostatis, p = γy, maka persamaan Bernoulli menjadi: Jika digunakan dasar saluran sebagai datum, z=0, sehingga persamaan menjadi dimana E disebut sebagai energi spesifik. Perlu dicatat bahwa E adalah total head di atas dasar saluran. Penampang segiempat dengan distribusi kecepatan seragam, α=1. Ditentukan lebar saluran Bdan debit Q. Maka debit per satu satuan lebar q = Q/B, dan V= q /y, sehingga persamaan energi spesifik menjadi (menunjukkan hubungan antara E dan y untuk harga q tertentu)
  • 22. Kurva Energi Spesifik Ada dua asymptot garis lurus dg sudut 450 sumbu x Energi spesifik terdiri dari kedalaman aliran dan tinggi kecepatan. Semakin besar kedalaman aliran, tinggi kecepatan semakin kecil. Semakin kecil kedalaman aliran, tinggi kecepatan membesar menuju tak hingga. Persamaan kurva adalah persamaan kubik, sehingga mempunyai tiga akar. Salah satu dari akar tersebut selalu negatif. Karena secara fisik tidak mungkin untuk mempunyai kedalaman negatif, maka hanya ada dua kedalaman y1 dan y2 untuk satu harga E. Jika kedua kedalaman tersebut mempunyai harga yang sama, y1 = y2, maka disebut sebagai kedalaman kritis. Aliran dengan kedalaman lebih besar dari kedalaman kritis disebut aliran subkritis, sebaliknya disebut aliran supe rkritis.
  • 23. Kurva Energi Spesifik utk Beberapa Harga Debit
  • 24. Kurva Energi Spesifik utk Saluran dengan Kemiringan Curam Karena maka Garis asymptot bagian atas tidak membentuk sudut 450 dengan sumbu-x
  • 25. Aplikasi persamaan energi (transisi saluran) Kemungkinan kedalaman sebelah hilir transisi Kemungkinan jalur 1-2- 2’ Kemungkinan jalur 1-2- C-2’ Aliran subkritis di sebelah hulu
  • 26. Aplikasi persamaan energi (transisi saluran)-lanjutan Aliran superkritis di sebelah hulu
  • 27. Transisi saluran (matematis) Tidak ada kehilangan energi = bilangan Froude da n dan (kenaikan dasar saluran) (sebelah hulu aliran superkritis, muka air naik) (sebelah hulu aliran subkritis, muka air turun)
  • 28. Contoh 1,5 m 1,5 m 1,5 m 5,0 m 3,0 m 3,0 m 1,5 1 Hitunglah jari-jari hidraulik dari saluran dengan tampang lintang berikut ini:
  • 29. Penyelesaian a) Luas tampang A = b h = 5,0 x 1,5 = 7,5 m2 Keliling basah P = b + 2h = 5,0 + 2 x 1,5 =8 m Jari-jari hidraulik R = b) Luas tampang A = [B+(B+2mh)]0,5h = [3+(3+2x1,5x1,5)]0,5x1,5 = (5+1x1)1 = 6 m2 Keliling basah : P = B + 2h = 5,0 + 2x1= 7,8284 m Jari-jari hidraulis : R = = 0,7664 m 8 5,7 = P A 8284,7 0,6 = P A
  • 30. Soal Hitung dan analisa suatu penampang saluran terbuka (OCF) segi empat dengan dimensi sbb: 1. Analisa dan hitung penampang basah A (m2 ); jika b =2 m ; h =1,5 m 2. Hitung dan analisa keliling basah P (m) 3. Hitung dan analisa jari-jari hidrolik R (m) 4. Hitung kecepatan aliran v dengan rumus v = C . R1/2 . S1/2 v = kecepatan aliran C = angka Chezy, missal C = 58 m1/2 /s R = kemiringan memanjang saluran tsb, missal S = 0,0002 5. Hitung debit aliran
  • 31. Jawab 1) Luas penampang basah A A = b . h = 2 . 1,5 = 3 m2 2) Keliling basah P adalah panjang sentuhan air pada dinding maupun dasar saluran. P = b + 2h = 2 + 2(1,5) = 5 m 4) Kecepatan aliran v v = C . R1/2 . S1/2 v = 58 . 0.61/2 . 0.0021/2 v = 2 m/s 5) Debit aliran Q Q = A. v = (3m2 ) . (2 m/s) = 6 m3 /s
  • 32. Soal
  • 33. Jawab
  • 34. Jawab
  • 35. Contoh perhitungan Sebuah segiempat saluran dg lebar 4 m mempunyai debit 10 m3 /dtk pada kedalaman 2,5 m. Dasar saluran naik sebesar 0,2 m. Asumsikan tidak ada kehilangan energi pada transisi, tentukan kedalaman aliran sebelah hilir dari transisi. Apakah muka air naik atau turun? Diketahui: Ditanyakan: Jawab: Substitusi harga2 dan Dg cara coba-coba didapatkan tiga akar dan Hanya akar pertama yang mungkin, krn kedalaman hulu adalah subkritis Level muka air di hilirPenurunan muka air