SlideShare a Scribd company logo
1 of 86
PERENCANAAN BANGUNAN
PENGAMAN PANTAI
Oleh : Dedi Junarsa
POKOK BAHASAN
1. Pendahuluan
2. Upaya Penanganan Kerusakan Pantai
3. Pertimbangan Desain Bangunan Pengamanan
Pantai
4. Perencanaan Revetmen
5. Perencanaan Tembok Laut
6. Perencanaan Pemecah Gelombang
7. Perencanaan Groin
8. Perencanaan Tanggul Laut
9. Perencanaan Jeti
1. PENDAHULUAN
Permasalahan Pantai
 Penurunan kualitas sumber daya
 Bencana/Potensi
 Pelanggaran kepemilikan
 Hambatan dalam pembangunan
 Instansi kurang koordinasi
 SDM
PENURUNAN KUALITAS SUMBER DAYA
erosi,
abrasi,
sedimentasi,
intrusi air asin,
pencemaran,
kerusakan hutan mangrove, dan
kerusakan terumbu karang.
II.UPAYA PENANGANAN
• Mengurangi laju angkutan sedimen sejajar pantai sehingga
didapat keseimbangan antara suplai dan kebutuhan. Cara
ini dapat dilakukan dengan memasang bangunan krib atau
groin.
•Mengurangi energi gelombang yang mengenai tebing pantai.
Upaya ini dapat dilakukan dengan pembuatan bangunan
pemecah gelombang atau krib sejajar pantai.
•Memperkuat tebing pantai sehingga tahan terhadap
gempuran gelombang, cara ini dapat dilakukan dengan
pembuatan tembok laut ataupun revetment
• Menambah suplai sedimen ke pantai. Cara ini dilakukan pada
pantai berpasir, namun kegiatan ini sebaiknya menjadi
kegiatan yang kontinu.
•Melakukan penghijauan daerah pantai dengan tumbuhan
pantai seperti pohon api-api atau pohon bakau.
STRUKTUR PENGAMANAN PANTAI
- Revetmen
- Tembok Laut (sea wall)
- Pemecah Gelombang (break water)
- Groin
- Tanggul Laut
- Sand Nourishment
- Jeti
DATA YG DIBUTUHKAN
• Data medan (topografi dan bathimetri)
• Data gelombang dan arus
• Data pasang surut
• Data sedimen dasar dan suspensi
• Data bahan bangunan
• Data lingkungan
• Data sosial ekonomi
• Data Geotek
III.PERTIMBANGAN DESAIN
PARAMETER DESAIN BANGUNAN
- Muka Air Laut Rencana
- Pengamanan Pantai Alami
- Pengamanan Pantai Buatan
- Pengumpulan data dan survey
Jenis konstruksi yang tidak masif.
Fungsinya antara lain melindungi langsung pantai bagian
darat di belakang struktur.
Bahan konstruksi yang lazim dipergunakan antara lain
susunan batu kosong, blok-blok beton, plat beton,
pasangan batu dan beton. Susunan batu kosong atau
blok-blok beton dengan kemiringan tertentu disebut
konstruksi tipe rubble mound lapisan pelindung luar
disebuat armor.
Nama lain untuk pelindung tebing dari susunan armor
dari batu batu kosong campuran adalah rip-rap. Antara
pantai yang dilindungi dan revetmen harus ada lapisan
IV.PERENCANAAN REVETMEN
■FUNGSI DAN KEGUNAAN
- Fungsi revetmen serupa dengan tembok laut yaitu melindungi pantai bagian darat
langsung di belakang konstruksi terhadap pengaruh gelombang dan arus.
- Revetmen tidak berfungsi sebagai penahan tanah di belakang konstruksi.
- Revetmen dipergunakan untuk kondisi gelombang yang Moderat
(dengan tinggi gelombang maks 1,5 m)
REVETMENT
Fungsi : untuk mempertahankan garis pantai
dan utilitas / daratan di atasnya
3.5 m
0.3 m
0.2 m
2.5
m
El. 2.7 m
El. 2.3 m
0.3 m
0.4 m
0.15 m
MHW El 1.1 m
H. Water El. 1.4 m
El. 0.4 m
0.15 m
0.3 m
0.2 m
0.2 m
1
El. 1.2 m
El. 0.9 m
0.3 m
0.6 m
El. -0.6 m
M S L
2
Revetmen dari pelat beton
Revetmen dari pelat beton bergigi
RIP - RAP
Rip-rap adalah revetmen dengan lapisan
pelindung luar dan susunan batu
dengan diameter acak
KRR = Koefisien kestabilan rip-rap
(tabel 3.1)
Berat maximum batu = 4 W50
Berat minimum batu = 0,125 W50


g
Sr
K
H
W
D
r
cot
)
1
( 3
3
50


Jenis konstruksi pengaman pantai yang ditempatkan sejajar atau kira-kira
sejajar dengan garis pantai, membatasi secara langsung bidang
daratan dengan air laut; dapat dipergunakan untuk pengamanan pada
pantai berlumpur atau berpasir.
Merupakan konstruksi yang masif, direncanakan untuk dapat menahan
gaya gelombang yang relatif tinggi secara keseluruhan.
Fungsi utama jenis konstruksi pengaman pantai tersebut antara lain :
melindungi pantai bagian darat langsung di belakang konstruksi
terhadap erosi akibat gelombang dan arus dan sebagai penahan tanah
di belakang konstruksi.
Bahan konstruksi yang lazim dipergunakan antara lain pasangan batu
dan beton. Dalam pelaksanaan tembok laut memerlukan persyaratan-
persyaratan khusus yang umumnya sangat sulit realisasinya,
khususnya untuk pelaksanaan tembok laut yang dilakukan secara
swasembada oleh masyarakat.
Kerusakan tembok laut antara lain akibat pondasi yang kurang dalam,
dan aliran dibelakang tembok.
V. PERENCANAAN TEMBOK LAUT
FUNGSI DAN KEGUNAAN
– Tanggul laut (sea wall) adalah bangunan maritim yang
dipergunakan untuk melindungi fasilitas yang terdapat
dibelakang bangunan tersebut dari ancaman
gelombang laut atau kenaikan muka air laut, terutama
dari ancaman luapan air laut.
– Tembok laut untuk melindungai kawasan reklamasi
sistem polder
TEMBOK LAUT-SEAWALL
Fungsi : untuk
mempertahankan garis pantai
dan utilitas / daratan di atasnya
Tembok laut sedang digempur
gelombang, reklamasi teluk Manado
Tembok laut di Bali, rusak akibat
gempuran gelombang
TEMBOK LAUT
 Ditempatkan sejajar pantai atau kira-kira sejajar dengan
garis pantai
 Membatasi secara langsung bidang daratan dan air laut
(menempel pada tebing pantai)
 Dapat dibuat masif atau tidak masif
 Berfungsi pula sebagai penahan tanah dibelakang tembok
TEMBOK LAUT
Tembok laut
beton
Toe
protection
Tanggul laut
Saluran
drainasi
Rip-rap
Tembok laut beton (masif)
Tembok laut tumpukan batu
(rubble mound) –tdk masif)
Tanggul laut dengan riprap
PERTIMBANGAN PEMAKAIAN
a. STRUKTUR MASSIF (MONOLIT)
–DINDING VERTIKAL
• Pemakaian material relatif sedikit
• Dapat dipergunakan sekaligus sebagai bangunan dermaga.
• Perlu persyaratan fondasi khusus karena merupakan bangunan rigid.
• Tidak meredam energi gelombang (merefleksikan gelombang).
–DINDING MIRING + REFLEKTOR
• Mempunyai lebar fondasi yang cukup (dibanding dinding vertikal)
• Mempunyai rayapan gelombang yang tinggi, untuk mengurangi tinggi
rayapan diperlukan wave reflector
• Tidak meredam energi gelombang
PERTIMBANGAN PEMAKAIAN
b. STRUKTUR TUMPUKAN BATU
–TEMBOK LAUT
• Meredam energi gelombang
• Dapat dibangun pada tanah dasar yang relatip lunak
• Merupakan bangunan yang fleksibel.
• Tidak harus kedap air
–TANGGUL LAUT
• Meredam energi gelombang
• Dapat dibangun pada tanah dasar yang relatip lunak
• Merupakan bangunan yang fleksibel.
• Biasanya konstruksi harus kedap air
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN
Jenis
tembok
Keuntungan Kerugian
Tembok
laut masif
•Bahan bangunan relatif
sedikit
•Rapih
•Tidak flexibel
•Pada pelaksanaan memerlukan
pengawasan yang seksama
•Bila terjadi kerusakan sulit
memperbaikinya
Tembok laut
tidak masif
•Flexibel
•Bila terjadi kerusakan mudah
memperbaikinya
•Pengawasan dalam
pelaksanaan relatif mudah
•Memerlukan bahan yang banyak
•Kurang rapih
TEMBOK LAUT
Tembok laut masif :
 Bahan : pasangan batu atau beton
 Bagian-bagian tembok :
 Kepala tembok
 Badan tembok
 Pondasi tembok
 Pelindung kaki
 Saluran drainase
 Struktur penguat dasar tanah dibawah tembok (untuk
tanah yang lunak)
 Bahan pengisi belakang tembok dan lapisan filter
Bahan
pengisi
pasir & kerikil
0.3m
1m
1:1
1m
1m
0.5m
f =0.2 m
Geotekstil
Lubang
f =0.1 m
12.27 m
1m
1 m
1:1.5
7.04 m
0.3m
Saluran
7,04 m
Contoh tembok laut
PERENCANAAN- TEMBOK LAUT MASIF
1.Penentuan rayapan gelombang.
2. Penentuan elevasi mercu
3. Gaya gelombang
- Tekanan gelombang berdiri
- Tekanan gelombang pecah
4.Konstruksi pelindung kaki
5.Gaya lateral akibat tekanan tanah pada tembok laut
-Tekanan tanah aktif
- Tekanan tanah pasif
6.Gaya Gempa
7. Sistim drainase
8. Wave reflector
9. Kontrol stabilitas
RAYAPAN
 Rayapan adalah kenaikan muka air yang terjadi apabila
gelombang mengenai struktur
 Untuk menghitung tinggi rayapan dipergunakan grafik
 Besaran yang diperlukan adalah bilangan Irribaren
Ir =
 Dengan diketahuinya bilanan Ir dapat ditentukan harga
Ru/H sesuai dengan lapisan permukaannya
  5
,
0
/ o
L
H
tg 
Grafik Run-up gelombang
PENENTUAN ELEVASI MERCU
TEMBOK LAUT
Geotekstil
DWL
F
b
Ru
W/2
W
W/10
El = DWL + Ru + F
Material pengisi
Toe protection
Concrete cap
)
(
3
3


Cot
K
H
W
D
b


PERHITUNGAN-PERHITUNGAN DALAM PERENCANAAN
TEMBOK LAUT MASIF
 Gaya gelombang pada dinding :
 Gelombang tidak pecah (Metode Miche-Rundgren)
 Gelombang pecah (Metode Minikin)
 Perkiraan kedalaman pondasi (dg)
dg ≈ Hmax
 Rayapan : untuk menentukan elevasi puncak tembok
 Limpasan (apabila elevasi mercu tembok lebih rendah dari
tinggi rayapan)
 Tekanan tanah dan daya dukung tanah
 Struktur pelindung kaki
GAYA GELOMBANG
P1
P2
P3
Pu
Ru
d
h
h’
Pu
Pb
Ru
d
Pb = 1,5 HD
Pu = 1,25 HD
Ru = 1,25 HD
w

w

Ru = 1,5 HD
P1 = (A1+A2) HD
P2 = P1/(Cosh2 .d/L)
P3 = A3 P1
Pu = A1. A2. HD
w

w


Hal - hal yang perlu diketahui
dalam pembuatan tembok laut
antara lain:
 Erosi di kaki tembok akibat arus balik pada proses
refleksi gelombang
 Abrasi di badan tembok akibat hempasan
gelombang yang membawa material halus (misalnya
pasir) dan material kasar (misal kerikil dan koral);
 Erosi pantai bagian hilir atau down drift tembok
akibat adanya perubahan fenomena gelombang
Aliran air di belakang tembok akibat adanya
limpasan (overtopping) gelombang lewat mercu
tembok atau aliran air hujan yang menyebabkan
terjadinya lubang di belakang tembok
Lepasnya batu tembok laut dari pasangan batu;
Miringnya tembok akibat tekanan tanah
Turunnya tembok laut yang disebabkan kecilnya
daya dukung tanah pondasi
Arus balik
Erosi yang melemahkan stabilitas tembok
Arus balik
Dasar pantai
setelah erosi
Dasar pantai awal
Erosi di kaki tembok
Laut
Garis pantai asli
Perpanjangan tembok, masuk kedalam darat
Erosi
Arah angkutan pasir
Seajajar pantai
Tembok laut
Erosi di down drift tembok laut
Genangan air di belakang tembok
akibat adanya limpasan dan air hujan
Air mengalir lewat
belakang tembok,
membawa sediment
halus,
menyebabakan
terjadinya
gerowongan
Limpasan
Dasar pantai
Air hujan
Gerowongan akibat
aliran air yang membawa
sedimen halus,
menyebabkan
menurunnya stabilitas
tembok
Dasar pantai
Gerowongan di belakang tembok
Kemiringan tembok laut
Tembok
semula
Dasar pantai
Tekanan tanah
Tembok miring akibat
tekanan tanah
Turun
Dasar pantai
Turunnya tembok laut
LIMPASAN
 Limpasan terjadi apabila mercu struktur lebih rendah dari tinggi
rayapan
 Volume air yang melimpas perlu diketahui untuk menentukan ukuran
saluran drainase di belakang tembok
 Salah satu rumus yang sederhana untuk menentukan
besarnyalimpasan dikenalkan oleh Shi-Gai,H dkk sebagai berikut :
gavc = Volume limpasan rata-rata
Ro = Tinggi rayapan
H = Tinggi struktur dari SWL
2
/
5
2
/
3
2
/
3
2
/
1
1
15
2
2 













Ro
h
H
Ro
m
H
g
gavc
SALURAN DRAINASE DAN TEMBOK SAYAP
 Fungsi saluran drainase untuk menampung air hujan
dan air limpasan, agar tidak terjadi aliran di belakang
tembok yang mengangkut sedimen halus
 Tembok sayap merupakan peralihan antara struktur
tembok dengan pantai yang dilindungi, umumnya
dibagian down-drift dari tembok yang terjadi erosi
Panjang sayap antara 10 - 15 m
BAHAN PENGISI DI BELAKANG TEMBOK
 Bahan pengisi di belakang tembok terdiri dari pasir kasar campur
kerikil
 Untuk mmudahkan aliran air, di belakang tembok perlu dipasang
lubang drainase f 10 cm, setiap jarak 2 m
 Untuk mencegah masuknya pasir ke lubang drainase perlu
dipasang lapisan ijuk di pangkal saluran
 Untuk mencegah hanyutnya material halus dibelakang bahan
pengisi, perlu dipasang filter yang membatasi tebing dari lapisan
pengisi
STRUKTUR PELINDUNG KAKI/PONDASI
 Fungsi :
Mencegah terjadinya erosi di kaki tembok
Sebagai pemecah gelombang
 Bahan : Umumnya dari susunan batu kosong
 Berat butir batu untuk pelindung kaki dan pondasi
diberikan dengan persamaan :
 Nilai Ns3 didapat dari grafik 2.11
3
3
3
1)
S
(
N
H
W
r
s
r



Grafik Hubungan antara angka stabilitas
NS untuk pondasi dan pelindung kaki
GAYA LATERAL
H
Pa
Pp
1/3. H
Kp
H
c
Kp
H
Pp .
.
.
2
.
.
2
1 2

 
)
2
45
(
sin
1
sin
1 2 f






 Tan
Kp
Ka
H
c
Ka
H
Pa .
.
.
2
.
.
2
1 2

 
)
2
45
(
1
1 2 f
f
f




 Tan
Sin
Sin
Ka
FG = kh. W
kh = ad/g
ad =z.ac.v
PD = ½. Ke. H2
PG = kh d


SISTEM DRAINASI & WAVE REFLECTOR
Sal. Drainasi
Pipa Drainasi
H
Filter
2 HD
1,5 HD
1
1,5
Elevasi muka
air laut
rencana
PERHITUNGAN KESTABILAN TEMBOK
Untuk menghitung kestabilan Tembok kondisi yang
harus dipertimbangkan :
 Kondisi saat air surut dan tanah di belakang jenuh air
 Kondisi saat air tinggi dan gelombang tinggi dan tanah
di belakang tembok kosong
C
W3
W2
W1 Pa
6.135
Fs
Pp
7.547
11.42
2.68
Gambar Kondisi saat air surut dan
tanah dibelakang tembok jenuh air
W3
Rm
Rs’
D
W2
W1
Fs
Pp
0.85
4.72
6.135
3.53 4.6
Gambar Kondisi saat air tinggi dan gelombang
Tinggi; tanah di belakang tembok kosong
TEMBOK LAUT TIDAK MASIF
 Tembok laut tidak masif dikenal dengan tembok laut tipe
rubble-mound
 Tembok laut tipe rubble-mound dari batu atau blok beton
yang disusun membentuk kemiringan (1:1,5; 1:2; 1:3)
 Lapisan terluar disebut armor. Lapisan dibawahnya
disebut lapisan pengisi dan lapisan pondasi
 Armor dari blok-blok beton yang telah dikenal antara lain
:kubus, tetrapod, dolos, hexapod dan quadripod
PERENCANAAN TEMBOK LAUT-TIDAK MASSIF
- melimpasnya air di atas
tanggul laut (overtopping)
- melimpasnya gelombang
di atas tanggul (wave
overtopping)
- lereng tanggul longsor
(slip circle)
- tanggul mengeser (sliding)
- bocor dan membentuk
pipa (piping)
- penurunan (settlement
dan tilting)
- likuifaksi (liquefaction)
- erosi (erosion and
scouring)
- kecelakaan (tertabrak
kapal, bom )
PERENCANAAN TDK MASIF
1.Penentuan rayapan gelombang.
2. Penentuan elevasi mercu
3.Penentuan lapis lindung
4.Struktur pelindung kaki
5.Inti kedap air
6.Jenis dan spesifikasi lapis lindung
7.Pondasi
1.PENENTUAN RAYAPAN GELOMBANG.
 
r
I
f
H
Ru
 5
,
0
0 )
/
(
)
(
L
H
tg
Ir


Ru = tinggi rayapan gelombang (m)
H = tinggi gelombang datang (m)
Lo = panjang gelombang = 1,56 T2 (m)
T = periode gelombang (detik)
Ir = angka Irribaren
f (Ir) = koefisien rayapan gelombang
= kemiringan dinding tembok laut
2. PENENTUAN ELEVASI MERCU
 Mercu tembok ditentukan dengan nilai rayapannya
 Tinggi rayapan dihitung dengan menggunakan
grafik 3.4 sebagai fungsi dari bilangan Irribaren
 Ir =
 Dengan diketehui Ir dapat diketahui R/H yang
tergantung dari jenis permukaannya
  5
,
0
/ o
L
H
tg 
3. PENENTUAN LAPIS LINDUNG
)
(
3
3


Cot
K
H
W
D
b


: W = Berat minimum batu (tf)
H = Tinggi gelombang rencana (m)
KD = Koefisien stabilitas batu lindung (Tabel 3.1)
= Sudut lereng tanggul laut
= Berat satuan batu lapis lindung (tf/m3)
= Berat satuan air laut (tf/m3)
= ( - )/
UNTUK MENENTUKAN BERAT UNIT ARMOR DIKENAL
RUMUS HUDSON, SEBAGAI BERIKUT :
W : berat jenis batu pelindung (kg atau ton)
r : berat jenis batu (kg/m3 atau ton/m3)
w : berat jenis air laut (kg/m3 atau ton/m3)
H : tinggi gelombang rencana (m)
r : r/w
 : sudut kemiringan sisi pemecah gelombang (0)
KD : koefisien stabilitas yang diperoleh dari tabel 2.1
W untuk bstu diperkenankan antara 0,75 W – 1,25 W
dengan perbandingan 50% lebih berat dari W
TABEL KOEFISIEN KD UNTUK BERBAGAI JENIS BUTIR
Lapis Lindung n
Penem
patan
Lengan Bangunan
Ujung (kepala)
Bangunan Kemi
ringan
Gelombang Gelombang
Pecah Tidak Pecah Pecah Tidak Pecah
Batu Pecah
Bulat halus
Bulat halus
Bersudut kasar
2
>3
1
Acak
Acak
Acak
1,2
1,6
*1
2,4
3,2
2,9
1,1
1,4
*1
1,9
2,3
2,3
1,5 – 3,0
*2
*2
Bersudut kasar 2 Acak 2,0 4,0
1,9
1,6
1,3
3,2
2,8
2,3
1,5
2,0
3,0
Bersudut kasar
Bersudut kasar
Paralelepiped
>3
2
2
Acak
Khusus *3
Khusus
2,2
5,8
7,0 – 20
4,5
7,0
8,5 – 24
2,1
5,3
-
4,2
6,4
-
*2
*2
Tetrapod
dan
Quadripod
2 Acak 7,0 8,0
5,0
4,5
3,5
6,0
5,5
4,0
1,5
2,0
3,0
Tribar 2 Acak 9,0 10,0
8,3
7,8
6,0
9,0
8,5
6,5
1,5
2,0
3,0
Dolos 2 Acak 15,8 31,8
8,0
7,0
16,0
14,0
2,0
3,0
Kubus dimodifikasi
Hexapod
Tribar
Batu pecah (KRR)
(graded angular)
2
2
1
Acak
Acak
Seragam
Acak
6,5
8,0
12,0
2,2
7,5
9,5
15,0
2,5
-
5,0
7,5
-
5,0
7,0
9,5
-
*2
*2
*2
-
Blok beton bergigi 1 Khusus 12 - 14 16 - 18 - - 2
LEBAR PUNCAK, TEBAL LAPISAN PELINDUNG LUAR
DAN JUMLAH BATU
 Lebar puncak dihitung dengan rumus :
 Tebal lapisan pelindung
 Jumlah butir batu untuk satu satuan luas
 Harga Ko ditujukan pada tabel 2.2
3
1








r
W
nk
B

3
1








r
W
nk
t

3
2
100
1 














W
P
Ank
N r

BATU BUATAN
Syarat : 1) Armor harus tahan terhadap keadaan lingkungan, tidak mudah lapuk, tahan terhadap
gaya dinamik, dan tidak rusak akibat bahan kimia
2) Mempunyai berat jenis yang cukup besar > 2,5 ,
3) Armor dari beton harus berkualitas bagus, paling tidak mempunyai kekuatan 30 mpa
atau mutu beton K-350
4) Armor harus cukup kasar shg mampu menahan gaya gelombang.
Beberapa Tipe Batu Pelindung
(Armor) Pemecah Gelombang
Beberapa Tipe Batu Pelindung
(Armor) Pemecah Gelombang
Acrropode (1981) Acrropode II (2004)
Acrropode II
Dolos
X-bloc
A-Jack Acrropode
Kubus
Kubus Beton Tetrapod
Akmon A-Jack
A-Jack
Akmon
Kubus
Aplikasi Batu Pelindung Buatan
(Armor) Pemecah Gelombang
Koefisien stabilitas KD untuk berbagai jenis
Lapis Pelindung
FONDASI
Concrete Cap
Geotextile
Core Material
Tanah timbunan
Lapis lindung
Matras bambu Tiang bambu
Fungsi : untuk melindungi pantai dari hantaman
gelombang yang datang dari lepas pantai dengan
memecah gelombang datang diluar garis pantai
Keuntungan
- Dapat dibuat dari berbagai macam material
Kerugian
- Tidak efektif mencegah angkutan sedimen ke laut lepas
- Akan timbul tonjolan-tonjolan pasir (tombolo)
VI PEMECAH GELOMBANG
Breakwater
Offshore Breakwater melemahkan
GELOMBANG sebelum mencapai PANTAI.
VII PERENCANAAN GROIN
Jenis konstruksi pengaman pantai terhadap erosi yang disebabkan oleh
terganggunya keseimbangan angkutan pasir sejajar pantai (longshore
sanddrift).
Fungsi menahan atau mengurangi besarnya angkutan pasir sejajar pantai. Oleh
karena itu maka krib ini hanya cocok untuk pengamanan pada pantai yang
berpasir.
Dengan dipasangnya krib, maka gerakan sedimen sejajar pantai akan tertahan
dibagian udik (updrift) dari krib dan sebaliknya akan terjadi erosi di bagian hilir
(downdrift) krib. Tergantung dari makin panjang krib makin tinggi kapasitas
menahannya. Sebaliknya untuk krib yang rendah dan pendek kapasitas
menahannya akan berkurang. Namun demikian ada suatu harga batas
maximum dan minimum, dimana bila krib dibuat lebih tinggi dan lebih panjang
tidak akan menambah kapasitasnya, sebaliknya bila krib dibuat lebih rendah
dan lebih pendek dari harga batas minimum tidak akan berfungsi sama sekali.
Bahan konstruksi yang lazim dipergunakan antara lain susunan batu kosong,
pasangan batu, tiang pancang beton atau baja dan blok-blok beton.
Keuntungan
- Efektif menahan angkutan
sedimen sejajar pantai
- Tidak merubah karakter pada
surf zone
- Dapat dibuat dari berbagai
macam material
Kerugian
 Dapat menimbulkan rip current
 Dapat menimbulkan gerusan di
hilirnya (down drift)
 Pada perencanaan yang kurangteliti
dapat menghancurkan pantai di bagian
lain karena perubahan arus
GROIN
Fungsi : untuk menciptakan kestabilan garis pantai
dengan menahan angkutan sedimen sepanjang
GROIN/KRIB TEGAK LURUS BENTUK T
Groin dan Jetty dibangun dalam upaya
mengendalikan proses fisik di pantai.
KRIB TEGAK LURUS PANTAI
Bangunan pengamanan pantai terhadap erosi
yang disebabkan terganggunya keseimbangan
angkutan pasir menyusur pantai
Fungsi :
Mengatur dan menahan angkutan pasir
menyusur pantai
Kinerja :
Dengan adanya rib akan terjadi sedimentasi
di up-drift dan erosi di down-drift krib
JENIS, BAHAN, JARAK, PANJANG
DAN TINGGI KRIB
 Jenis :
Krib masif dari bahan beton atau pasangan batu
Krib tidak masif merupakan krib dengan tipe rubble-mound
 Jarak dan panjang krib merupakan besaran
yang saling berpengaruh, tergantung dari
arah gelombang
 Tinggi dan panjang krib berpengaruh pada
kapasitas menahan angkutan menyusur
pantai
TIPE-TIPE KRIB
 Tipe I
Krib yang berfungsi menahan pasir menyusur pantai secara
keseluruhan tanpa adanya pengisian pasir, sehingga akan terjadi
sedimentasi di bagian up-drift dan erosi di bagian down-drift
(gambar 4.3a)
 Tipe II
Krib yang berfungsi menahan angkutan menyusur pantai secara
keseluruhan dengan pengisian pasir untuk mencegah terjadinya
erosi di bagian pantai antara 2 krib yang berurutan (gambar 4.3b)
 Tipe III
Krib yang berfungsi menahan angkutan pasir menyusur pantai
secara keseluruhan dengan pengisian pasir untuk memajukan
garis pantai antara 2 krib yang berurutan (gambar 4.3c)
 Tipe IV
Krib yang berfungsi mengurangi besarnya angkutan pasir
menyusur pantai (gambar 4.3d)
I,II,III : Stabil statis; IV : Stabil dinamis
Erosi
Krib tungal
Sedimentasi
Garis pantai awal
Gambar 4.1 Proses sedimentasi dan erosi
pada krib tunggal
Krib Krib Krib Krib
Erosi
Sedimentasi
Gambar 4.2 Proses sedimentasi dan erosi
pada sisitem krib
A. Krib Tipe I
Arah angkutan pasir sejajar
pantai
Sedimentasi
Erosi
Garis pantai
Sesudah ada krib
tanpa pengisian pasir
Jarak krib =Lk
Arah gelombang
Pasir yang perlu diisikan
Garis pantai awal
Garis pantai
Arah angkutan pasir sejajar pantai
B. Krib Tipe II
C. Krib Tipe III
Garis pantai
Garis pantai awal
Pengisian pasir
Arah gelombang
a1 a2
Garis pantai awal
Arah angkutan pasir sejajar pantai
Garis pantai
Sesudah ada krib
a2
D. Krib Tipe IV
Gambar 4.3 Tipe-tipe krib
BENTUK GARIS PANTAI STABIL STATIS
 Dapat dihitung dengan metode Parabolik
 Parameter-parameter yang diperlukan
 Titik tetap udik
 Titik tetap hulu
 Arah gelombang dan normalnya
 Panjang garis kontrol Ro
 Sudut antara garis kontrol dan normal
 Gelombang ()
 Rumus :
R = Jarak titik yang ditinjau
 = Sudut antara normal gelombang dengan R
77
,
0
.
.
81
,
0 83
,
0
f


o
R
R
PERHITUNGAN ANGKUTAN SEDIMEN MENYUSUR PANTAI
TOTAL TAHUNAN
Dalam SPM, 1984 telah dikenalkan suatu rumus
untuk menentukan besarnya angkutan sedimen
tahunan sebagai berikut :
Q = Besarnya sedimen menyusur pantai tahunan (m3/thn)
f = Frekuensi gelombang (%)
Ho = Tinggi gelombang perairan dalam (m)
ao = Sudut datang gelombang di perairan dalam (0)
 
 
o
o
o
H
f
x
Q a
a 2
sin
cos
.
.
10
03
,
2 4
/
1
2
/
5
6

LLWL
Ruas horisontal
(RH)
Ruas miring (RM) Ruas luar
(RL)
Puncak krib
Profil pantai
bahu pantai
(beach berm)
damping pantai (near
shore)
muka pantai
(fore-shore/
beach face)
Mercu krib
Dasar pantai
Gambar 4.5 Tampang memanjang elevasi puncak krib
 ELEVASI PUNCAK KRIB
TEGAK LURUS PANTAI
 Krib dibagi tiga :
Ruas horizontal (RH)
Ruas miring (RM)
Ruas luar (RL)
 Ruas horizontal dibuat masuk kedarat
 Untuk menentukan semua pasir yang akan melimpas
tinggi krib dibuat setinggi air maksimum dan naiknya
muka air akibat benturan gelombang dengan krib (+
0,60 m)
 Ruas miring dibuat sejajar dengan fore shore
 Ruas luar meliputi bagian yang menjorok ke laut
VIII TANGGUL LAUT (TAL)
Tanggul laut adalah struktur pengaman pantai yang
dipasang sejajar atau kira-kira sejajar dengan garis
pantai. Tanggul laut ini merupakan struktur yang
tidak masif dan dipasang beberapa puluh meter di
depan pantai yang akan dilindungi
ASPAL
MUKA AIR DESAIN
HHWS Urugan batu
RUMPUT
1:5
1:3 1:3
LEMPUNG / PASIR
Bagian kedap air
TANGGUL LAUT
TIPE TANGGUL LAUT
 Massif/ Monolit
 Tumpukan Batu (rubble structure)
BAGIAN-BAGIAN STRUKTUR
 Tanggul Laut Masif - Tanggul Laut Tidak Masif
 Kepala/mercu tembok, ● Mercu tembok
 Badan tembok, ● Lapisan pelindung (armor layer)
 Fondasi tembok ● Lapisan pengisi (core material)
 Pelindung kaki, ● Fondasi
 Saluran drainase
TANGGUL LAUT
FUNGSI DAN KEGUNAAN
– Tanggul laut (sea dikes) adalah bangunan maritim yang
dipergunakan untuk melindungi fasilitas yang terdapat
dibelakang bangunan tersebut dari ancaman gelombang laut
atau kenaikan muka air laut, terutama dari ancaman luapan air
laut.
– Tembok laut adalah bangunan maritim yang dipergunakan untuk
melindungi pantai dari ancaman gempuran gelombang sehingga
tidak terjadi erosi dan abrasi
– Tanggul laut untuk melindungai kawasan reklamasi sistem
polder
– Tembok laut untuk melindungi kawasan reklamasi sistem
timbunan
IX JETI (JT)
Jeti berfungsi mengendalikan penutupan muara sungai atau
saluran oleh sedimen, juga digunakan untuk menjaga kestabilan
alur pelayaran dan inlet pasang surut,menahan arus yang
melintang alur dan mengalihkannya agar melintas melalui bagian
perairan yang lebih dalam sehingga risiko gangguan lebih kecil
untuk pelayaran.
TERIMA
KASIH

More Related Content

What's hot

PPT TKP M1-KB2 PEKERJAAN ARSITEKTUR
PPT TKP M1-KB2 PEKERJAAN ARSITEKTURPPT TKP M1-KB2 PEKERJAAN ARSITEKTUR
PPT TKP M1-KB2 PEKERJAAN ARSITEKTURPPGHybrid1
 
SNI Kayu
SNI KayuSNI Kayu
SNI KayuTiwi20
 
Metode pelaksanaan irigasi
Metode pelaksanaan irigasiMetode pelaksanaan irigasi
Metode pelaksanaan irigasiManyuk FAUZI
 
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT file
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT fileMetode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT file
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT filetrisna gallaran
 
Perancangan dinding basement dg bantuan software etabs
Perancangan dinding basement dg bantuan software etabsPerancangan dinding basement dg bantuan software etabs
Perancangan dinding basement dg bantuan software etabsAfret Nobel
 
Spesifikasi teknis jembatan
Spesifikasi teknis jembatanSpesifikasi teknis jembatan
Spesifikasi teknis jembatanDwie Cahyono
 
Modul TKP M6KB3 - Analisa Harga Satuan Pekerjaan
Modul TKP M6KB3 - Analisa Harga Satuan PekerjaanModul TKP M6KB3 - Analisa Harga Satuan Pekerjaan
Modul TKP M6KB3 - Analisa Harga Satuan PekerjaanPPGHybrid1
 
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012فهرودين سفي
 
Kp 07 2010 standar penggambaran
Kp 07 2010 standar penggambaranKp 07 2010 standar penggambaran
Kp 07 2010 standar penggambaranArizki_Hidayat
 
Modul TKP M6KB2 - Menghitung Volume Pekerjaan Konstruksi
Modul TKP M6KB2 - Menghitung Volume Pekerjaan KonstruksiModul TKP M6KB2 - Menghitung Volume Pekerjaan Konstruksi
Modul TKP M6KB2 - Menghitung Volume Pekerjaan KonstruksiPPGHybrid1
 
Rencana Atap dan Detail Kuda Kuda
Rencana Atap dan Detail Kuda Kuda Rencana Atap dan Detail Kuda Kuda
Rencana Atap dan Detail Kuda Kuda Rian Irvandi
 
4. bagian bagian struktur konstruksi jembatan
4. bagian bagian struktur konstruksi jembatan4. bagian bagian struktur konstruksi jembatan
4. bagian bagian struktur konstruksi jembatanAgus Tri
 
Bahan Presentasi Yosi Andre.pptx
Bahan Presentasi Yosi Andre.pptxBahan Presentasi Yosi Andre.pptx
Bahan Presentasi Yosi Andre.pptxYosiAndre1
 
makalah menejemen konstruksi proyek
makalah menejemen konstruksi proyekmakalah menejemen konstruksi proyek
makalah menejemen konstruksi proyekrenol abadi
 
Analisa pekerjaan bongkaran
Analisa pekerjaan bongkaranAnalisa pekerjaan bongkaran
Analisa pekerjaan bongkaranSaeful Fajri
 

What's hot (20)

PPT TKP M1-KB2 PEKERJAAN ARSITEKTUR
PPT TKP M1-KB2 PEKERJAAN ARSITEKTURPPT TKP M1-KB2 PEKERJAAN ARSITEKTUR
PPT TKP M1-KB2 PEKERJAAN ARSITEKTUR
 
SNI Kayu
SNI KayuSNI Kayu
SNI Kayu
 
Metode pelaksanaan irigasi
Metode pelaksanaan irigasiMetode pelaksanaan irigasi
Metode pelaksanaan irigasi
 
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT file
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT fileMetode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT file
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT file
 
Perancangan dinding basement dg bantuan software etabs
Perancangan dinding basement dg bantuan software etabsPerancangan dinding basement dg bantuan software etabs
Perancangan dinding basement dg bantuan software etabs
 
Spesifikasi teknis jembatan
Spesifikasi teknis jembatanSpesifikasi teknis jembatan
Spesifikasi teknis jembatan
 
Modul TKP M6KB3 - Analisa Harga Satuan Pekerjaan
Modul TKP M6KB3 - Analisa Harga Satuan PekerjaanModul TKP M6KB3 - Analisa Harga Satuan Pekerjaan
Modul TKP M6KB3 - Analisa Harga Satuan Pekerjaan
 
Revit Stuktur, BIM Revit Structure
Revit Stuktur, BIM Revit StructureRevit Stuktur, BIM Revit Structure
Revit Stuktur, BIM Revit Structure
 
Metode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah ada
Metode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah adaMetode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah ada
Metode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah ada
 
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
 
Kp 07 2010 standar penggambaran
Kp 07 2010 standar penggambaranKp 07 2010 standar penggambaran
Kp 07 2010 standar penggambaran
 
PPT JEMBATAN
PPT JEMBATANPPT JEMBATAN
PPT JEMBATAN
 
Modul TKP M6KB2 - Menghitung Volume Pekerjaan Konstruksi
Modul TKP M6KB2 - Menghitung Volume Pekerjaan KonstruksiModul TKP M6KB2 - Menghitung Volume Pekerjaan Konstruksi
Modul TKP M6KB2 - Menghitung Volume Pekerjaan Konstruksi
 
Pondasi Bagunan Pantai
Pondasi  Bagunan PantaiPondasi  Bagunan Pantai
Pondasi Bagunan Pantai
 
Rencana Atap dan Detail Kuda Kuda
Rencana Atap dan Detail Kuda Kuda Rencana Atap dan Detail Kuda Kuda
Rencana Atap dan Detail Kuda Kuda
 
4. bagian bagian struktur konstruksi jembatan
4. bagian bagian struktur konstruksi jembatan4. bagian bagian struktur konstruksi jembatan
4. bagian bagian struktur konstruksi jembatan
 
Bahan Presentasi Yosi Andre.pptx
Bahan Presentasi Yosi Andre.pptxBahan Presentasi Yosi Andre.pptx
Bahan Presentasi Yosi Andre.pptx
 
makalah menejemen konstruksi proyek
makalah menejemen konstruksi proyekmakalah menejemen konstruksi proyek
makalah menejemen konstruksi proyek
 
Analisa pekerjaan bongkaran
Analisa pekerjaan bongkaranAnalisa pekerjaan bongkaran
Analisa pekerjaan bongkaran
 
Sni tiang pancang
Sni tiang pancangSni tiang pancang
Sni tiang pancang
 

Similar to Bangunan Pantai.ppt

Ppt rekayasa pantai 1 aswar
Ppt rekayasa pantai 1 aswarPpt rekayasa pantai 1 aswar
Ppt rekayasa pantai 1 aswarAswar Amiruddin
 
Erosi dan angkutan sedimen studi kasus.pptx
Erosi dan angkutan sedimen studi kasus.pptxErosi dan angkutan sedimen studi kasus.pptx
Erosi dan angkutan sedimen studi kasus.pptxNoviraDwiRahma2
 
GEOTUBE (alam sugeng p)
GEOTUBE (alam sugeng p)GEOTUBE (alam sugeng p)
GEOTUBE (alam sugeng p)afifsalim12
 
Perencanaan_Pelabuhan_Breakwater.pptx
Perencanaan_Pelabuhan_Breakwater.pptxPerencanaan_Pelabuhan_Breakwater.pptx
Perencanaan_Pelabuhan_Breakwater.pptxfitryhasdanita1
 
Geografi STPM Penggal 1 : Geomorfologi Pinggir Pantai
Geografi STPM Penggal 1 : Geomorfologi Pinggir PantaiGeografi STPM Penggal 1 : Geomorfologi Pinggir Pantai
Geografi STPM Penggal 1 : Geomorfologi Pinggir PantaiPricilla Tan
 
Kuliah 10 - GEOMORFOLOGI PINGGIR PANTAI
Kuliah 10 - GEOMORFOLOGI PINGGIR PANTAIKuliah 10 - GEOMORFOLOGI PINGGIR PANTAI
Kuliah 10 - GEOMORFOLOGI PINGGIR PANTAIAsmawi Abdullah
 
pdfslide.tips_geografi-stpm-penggal-1-geomorfologi-pinggir-pantai.pdf
pdfslide.tips_geografi-stpm-penggal-1-geomorfologi-pinggir-pantai.pdfpdfslide.tips_geografi-stpm-penggal-1-geomorfologi-pinggir-pantai.pdf
pdfslide.tips_geografi-stpm-penggal-1-geomorfologi-pinggir-pantai.pdfmohamadnorzamree1
 
4251 wahyudi citros-oe-dr. wahyudi, et al. spektrum gelombang thd stabilitas bw
4251 wahyudi citros-oe-dr. wahyudi, et al. spektrum gelombang thd stabilitas bw4251 wahyudi citros-oe-dr. wahyudi, et al. spektrum gelombang thd stabilitas bw
4251 wahyudi citros-oe-dr. wahyudi, et al. spektrum gelombang thd stabilitas bwzulmaidah
 
Pendahuluan (Teori Pantai, Teori Gelombang, Definisi Pantai, Jenis Gelombang)...
Pendahuluan (Teori Pantai, Teori Gelombang, Definisi Pantai, Jenis Gelombang)...Pendahuluan (Teori Pantai, Teori Gelombang, Definisi Pantai, Jenis Gelombang)...
Pendahuluan (Teori Pantai, Teori Gelombang, Definisi Pantai, Jenis Gelombang)...NurFajarApriliaSari
 
Perencanaan bangunan pantai
Perencanaan bangunan pantaiPerencanaan bangunan pantai
Perencanaan bangunan pantaiAgus Subandrio
 
Diskusi Pantai Ketapang.pptx
Diskusi Pantai Ketapang.pptxDiskusi Pantai Ketapang.pptx
Diskusi Pantai Ketapang.pptxDidaPrahara
 
Perencanaan_Pembangunan_Jetty.ppt
Perencanaan_Pembangunan_Jetty.pptPerencanaan_Pembangunan_Jetty.ppt
Perencanaan_Pembangunan_Jetty.pptEKACHANDRAADITYA1
 
100790414 makalah-pondasi
100790414 makalah-pondasi100790414 makalah-pondasi
100790414 makalah-pondasijoeariel fandy
 
teknik pantai jenjang 7.pptx
teknik pantai jenjang 7.pptxteknik pantai jenjang 7.pptx
teknik pantai jenjang 7.pptxmakassarsatu02
 
GEOMORFOLOGI PINGGIR PANTAI.ppt
GEOMORFOLOGI PINGGIR PANTAI.pptGEOMORFOLOGI PINGGIR PANTAI.ppt
GEOMORFOLOGI PINGGIR PANTAI.pptmohamadnorzamree1
 
PENAHAN_DINDING_TURAP_DERMAGA.ppt
PENAHAN_DINDING_TURAP_DERMAGA.pptPENAHAN_DINDING_TURAP_DERMAGA.ppt
PENAHAN_DINDING_TURAP_DERMAGA.pptHanapi Suteja
 

Similar to Bangunan Pantai.ppt (20)

Ppt rekayasa pantai 1 aswar
Ppt rekayasa pantai 1 aswarPpt rekayasa pantai 1 aswar
Ppt rekayasa pantai 1 aswar
 
Erosi dan angkutan sedimen studi kasus.pptx
Erosi dan angkutan sedimen studi kasus.pptxErosi dan angkutan sedimen studi kasus.pptx
Erosi dan angkutan sedimen studi kasus.pptx
 
Bab1
Bab1Bab1
Bab1
 
GEOTUBE (alam sugeng p)
GEOTUBE (alam sugeng p)GEOTUBE (alam sugeng p)
GEOTUBE (alam sugeng p)
 
Perencanaan_Pelabuhan_Breakwater.pptx
Perencanaan_Pelabuhan_Breakwater.pptxPerencanaan_Pelabuhan_Breakwater.pptx
Perencanaan_Pelabuhan_Breakwater.pptx
 
Geografi STPM Penggal 1 : Geomorfologi Pinggir Pantai
Geografi STPM Penggal 1 : Geomorfologi Pinggir PantaiGeografi STPM Penggal 1 : Geomorfologi Pinggir Pantai
Geografi STPM Penggal 1 : Geomorfologi Pinggir Pantai
 
Kuliah 10 - GEOMORFOLOGI PINGGIR PANTAI
Kuliah 10 - GEOMORFOLOGI PINGGIR PANTAIKuliah 10 - GEOMORFOLOGI PINGGIR PANTAI
Kuliah 10 - GEOMORFOLOGI PINGGIR PANTAI
 
pdfslide.tips_geografi-stpm-penggal-1-geomorfologi-pinggir-pantai.pdf
pdfslide.tips_geografi-stpm-penggal-1-geomorfologi-pinggir-pantai.pdfpdfslide.tips_geografi-stpm-penggal-1-geomorfologi-pinggir-pantai.pdf
pdfslide.tips_geografi-stpm-penggal-1-geomorfologi-pinggir-pantai.pdf
 
4251 wahyudi citros-oe-dr. wahyudi, et al. spektrum gelombang thd stabilitas bw
4251 wahyudi citros-oe-dr. wahyudi, et al. spektrum gelombang thd stabilitas bw4251 wahyudi citros-oe-dr. wahyudi, et al. spektrum gelombang thd stabilitas bw
4251 wahyudi citros-oe-dr. wahyudi, et al. spektrum gelombang thd stabilitas bw
 
PPT Tugas 1.pptx
PPT Tugas 1.pptxPPT Tugas 1.pptx
PPT Tugas 1.pptx
 
Pendahuluan (Teori Pantai, Teori Gelombang, Definisi Pantai, Jenis Gelombang)...
Pendahuluan (Teori Pantai, Teori Gelombang, Definisi Pantai, Jenis Gelombang)...Pendahuluan (Teori Pantai, Teori Gelombang, Definisi Pantai, Jenis Gelombang)...
Pendahuluan (Teori Pantai, Teori Gelombang, Definisi Pantai, Jenis Gelombang)...
 
Perencanaan bangunan pantai
Perencanaan bangunan pantaiPerencanaan bangunan pantai
Perencanaan bangunan pantai
 
8. pemecah gelombang
8. pemecah gelombang8. pemecah gelombang
8. pemecah gelombang
 
Diskusi Pantai Ketapang.pptx
Diskusi Pantai Ketapang.pptxDiskusi Pantai Ketapang.pptx
Diskusi Pantai Ketapang.pptx
 
Kp 1
Kp 1Kp 1
Kp 1
 
Perencanaan_Pembangunan_Jetty.ppt
Perencanaan_Pembangunan_Jetty.pptPerencanaan_Pembangunan_Jetty.ppt
Perencanaan_Pembangunan_Jetty.ppt
 
100790414 makalah-pondasi
100790414 makalah-pondasi100790414 makalah-pondasi
100790414 makalah-pondasi
 
teknik pantai jenjang 7.pptx
teknik pantai jenjang 7.pptxteknik pantai jenjang 7.pptx
teknik pantai jenjang 7.pptx
 
GEOMORFOLOGI PINGGIR PANTAI.ppt
GEOMORFOLOGI PINGGIR PANTAI.pptGEOMORFOLOGI PINGGIR PANTAI.ppt
GEOMORFOLOGI PINGGIR PANTAI.ppt
 
PENAHAN_DINDING_TURAP_DERMAGA.ppt
PENAHAN_DINDING_TURAP_DERMAGA.pptPENAHAN_DINDING_TURAP_DERMAGA.ppt
PENAHAN_DINDING_TURAP_DERMAGA.ppt
 

Recently uploaded

2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 

Recently uploaded (6)

2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 

Bangunan Pantai.ppt

  • 2. POKOK BAHASAN 1. Pendahuluan 2. Upaya Penanganan Kerusakan Pantai 3. Pertimbangan Desain Bangunan Pengamanan Pantai 4. Perencanaan Revetmen 5. Perencanaan Tembok Laut 6. Perencanaan Pemecah Gelombang 7. Perencanaan Groin 8. Perencanaan Tanggul Laut 9. Perencanaan Jeti
  • 3. 1. PENDAHULUAN Permasalahan Pantai  Penurunan kualitas sumber daya  Bencana/Potensi  Pelanggaran kepemilikan  Hambatan dalam pembangunan  Instansi kurang koordinasi  SDM
  • 4. PENURUNAN KUALITAS SUMBER DAYA erosi, abrasi, sedimentasi, intrusi air asin, pencemaran, kerusakan hutan mangrove, dan kerusakan terumbu karang.
  • 5. II.UPAYA PENANGANAN • Mengurangi laju angkutan sedimen sejajar pantai sehingga didapat keseimbangan antara suplai dan kebutuhan. Cara ini dapat dilakukan dengan memasang bangunan krib atau groin. •Mengurangi energi gelombang yang mengenai tebing pantai. Upaya ini dapat dilakukan dengan pembuatan bangunan pemecah gelombang atau krib sejajar pantai. •Memperkuat tebing pantai sehingga tahan terhadap gempuran gelombang, cara ini dapat dilakukan dengan pembuatan tembok laut ataupun revetment • Menambah suplai sedimen ke pantai. Cara ini dilakukan pada pantai berpasir, namun kegiatan ini sebaiknya menjadi kegiatan yang kontinu. •Melakukan penghijauan daerah pantai dengan tumbuhan pantai seperti pohon api-api atau pohon bakau.
  • 6. STRUKTUR PENGAMANAN PANTAI - Revetmen - Tembok Laut (sea wall) - Pemecah Gelombang (break water) - Groin - Tanggul Laut - Sand Nourishment - Jeti
  • 7. DATA YG DIBUTUHKAN • Data medan (topografi dan bathimetri) • Data gelombang dan arus • Data pasang surut • Data sedimen dasar dan suspensi • Data bahan bangunan • Data lingkungan • Data sosial ekonomi • Data Geotek III.PERTIMBANGAN DESAIN
  • 8. PARAMETER DESAIN BANGUNAN - Muka Air Laut Rencana - Pengamanan Pantai Alami - Pengamanan Pantai Buatan - Pengumpulan data dan survey
  • 9. Jenis konstruksi yang tidak masif. Fungsinya antara lain melindungi langsung pantai bagian darat di belakang struktur. Bahan konstruksi yang lazim dipergunakan antara lain susunan batu kosong, blok-blok beton, plat beton, pasangan batu dan beton. Susunan batu kosong atau blok-blok beton dengan kemiringan tertentu disebut konstruksi tipe rubble mound lapisan pelindung luar disebuat armor. Nama lain untuk pelindung tebing dari susunan armor dari batu batu kosong campuran adalah rip-rap. Antara pantai yang dilindungi dan revetmen harus ada lapisan IV.PERENCANAAN REVETMEN
  • 10. ■FUNGSI DAN KEGUNAAN - Fungsi revetmen serupa dengan tembok laut yaitu melindungi pantai bagian darat langsung di belakang konstruksi terhadap pengaruh gelombang dan arus. - Revetmen tidak berfungsi sebagai penahan tanah di belakang konstruksi. - Revetmen dipergunakan untuk kondisi gelombang yang Moderat (dengan tinggi gelombang maks 1,5 m)
  • 11. REVETMENT Fungsi : untuk mempertahankan garis pantai dan utilitas / daratan di atasnya
  • 12. 3.5 m 0.3 m 0.2 m 2.5 m El. 2.7 m El. 2.3 m 0.3 m 0.4 m 0.15 m MHW El 1.1 m H. Water El. 1.4 m El. 0.4 m 0.15 m 0.3 m 0.2 m 0.2 m 1 El. 1.2 m El. 0.9 m 0.3 m 0.6 m El. -0.6 m M S L 2 Revetmen dari pelat beton Revetmen dari pelat beton bergigi
  • 13. RIP - RAP Rip-rap adalah revetmen dengan lapisan pelindung luar dan susunan batu dengan diameter acak KRR = Koefisien kestabilan rip-rap (tabel 3.1) Berat maximum batu = 4 W50 Berat minimum batu = 0,125 W50   g Sr K H W D r cot ) 1 ( 3 3 50  
  • 14. Jenis konstruksi pengaman pantai yang ditempatkan sejajar atau kira-kira sejajar dengan garis pantai, membatasi secara langsung bidang daratan dengan air laut; dapat dipergunakan untuk pengamanan pada pantai berlumpur atau berpasir. Merupakan konstruksi yang masif, direncanakan untuk dapat menahan gaya gelombang yang relatif tinggi secara keseluruhan. Fungsi utama jenis konstruksi pengaman pantai tersebut antara lain : melindungi pantai bagian darat langsung di belakang konstruksi terhadap erosi akibat gelombang dan arus dan sebagai penahan tanah di belakang konstruksi. Bahan konstruksi yang lazim dipergunakan antara lain pasangan batu dan beton. Dalam pelaksanaan tembok laut memerlukan persyaratan- persyaratan khusus yang umumnya sangat sulit realisasinya, khususnya untuk pelaksanaan tembok laut yang dilakukan secara swasembada oleh masyarakat. Kerusakan tembok laut antara lain akibat pondasi yang kurang dalam, dan aliran dibelakang tembok. V. PERENCANAAN TEMBOK LAUT
  • 15. FUNGSI DAN KEGUNAAN – Tanggul laut (sea wall) adalah bangunan maritim yang dipergunakan untuk melindungi fasilitas yang terdapat dibelakang bangunan tersebut dari ancaman gelombang laut atau kenaikan muka air laut, terutama dari ancaman luapan air laut. – Tembok laut untuk melindungai kawasan reklamasi sistem polder
  • 16. TEMBOK LAUT-SEAWALL Fungsi : untuk mempertahankan garis pantai dan utilitas / daratan di atasnya Tembok laut sedang digempur gelombang, reklamasi teluk Manado Tembok laut di Bali, rusak akibat gempuran gelombang
  • 17. TEMBOK LAUT  Ditempatkan sejajar pantai atau kira-kira sejajar dengan garis pantai  Membatasi secara langsung bidang daratan dan air laut (menempel pada tebing pantai)  Dapat dibuat masif atau tidak masif  Berfungsi pula sebagai penahan tanah dibelakang tembok
  • 18. TEMBOK LAUT Tembok laut beton Toe protection Tanggul laut Saluran drainasi Rip-rap Tembok laut beton (masif) Tembok laut tumpukan batu (rubble mound) –tdk masif) Tanggul laut dengan riprap
  • 19. PERTIMBANGAN PEMAKAIAN a. STRUKTUR MASSIF (MONOLIT) –DINDING VERTIKAL • Pemakaian material relatif sedikit • Dapat dipergunakan sekaligus sebagai bangunan dermaga. • Perlu persyaratan fondasi khusus karena merupakan bangunan rigid. • Tidak meredam energi gelombang (merefleksikan gelombang). –DINDING MIRING + REFLEKTOR • Mempunyai lebar fondasi yang cukup (dibanding dinding vertikal) • Mempunyai rayapan gelombang yang tinggi, untuk mengurangi tinggi rayapan diperlukan wave reflector • Tidak meredam energi gelombang
  • 20. PERTIMBANGAN PEMAKAIAN b. STRUKTUR TUMPUKAN BATU –TEMBOK LAUT • Meredam energi gelombang • Dapat dibangun pada tanah dasar yang relatip lunak • Merupakan bangunan yang fleksibel. • Tidak harus kedap air –TANGGUL LAUT • Meredam energi gelombang • Dapat dibangun pada tanah dasar yang relatip lunak • Merupakan bangunan yang fleksibel. • Biasanya konstruksi harus kedap air
  • 21. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN Jenis tembok Keuntungan Kerugian Tembok laut masif •Bahan bangunan relatif sedikit •Rapih •Tidak flexibel •Pada pelaksanaan memerlukan pengawasan yang seksama •Bila terjadi kerusakan sulit memperbaikinya Tembok laut tidak masif •Flexibel •Bila terjadi kerusakan mudah memperbaikinya •Pengawasan dalam pelaksanaan relatif mudah •Memerlukan bahan yang banyak •Kurang rapih
  • 22. TEMBOK LAUT Tembok laut masif :  Bahan : pasangan batu atau beton  Bagian-bagian tembok :  Kepala tembok  Badan tembok  Pondasi tembok  Pelindung kaki  Saluran drainase  Struktur penguat dasar tanah dibawah tembok (untuk tanah yang lunak)  Bahan pengisi belakang tembok dan lapisan filter
  • 23. Bahan pengisi pasir & kerikil 0.3m 1m 1:1 1m 1m 0.5m f =0.2 m Geotekstil Lubang f =0.1 m 12.27 m 1m 1 m 1:1.5 7.04 m 0.3m Saluran 7,04 m Contoh tembok laut
  • 24. PERENCANAAN- TEMBOK LAUT MASIF 1.Penentuan rayapan gelombang. 2. Penentuan elevasi mercu 3. Gaya gelombang - Tekanan gelombang berdiri - Tekanan gelombang pecah 4.Konstruksi pelindung kaki 5.Gaya lateral akibat tekanan tanah pada tembok laut -Tekanan tanah aktif - Tekanan tanah pasif 6.Gaya Gempa 7. Sistim drainase 8. Wave reflector 9. Kontrol stabilitas
  • 25. RAYAPAN  Rayapan adalah kenaikan muka air yang terjadi apabila gelombang mengenai struktur  Untuk menghitung tinggi rayapan dipergunakan grafik  Besaran yang diperlukan adalah bilangan Irribaren Ir =  Dengan diketahuinya bilanan Ir dapat ditentukan harga Ru/H sesuai dengan lapisan permukaannya   5 , 0 / o L H tg 
  • 27. PENENTUAN ELEVASI MERCU TEMBOK LAUT Geotekstil DWL F b Ru W/2 W W/10 El = DWL + Ru + F Material pengisi Toe protection Concrete cap ) ( 3 3   Cot K H W D b  
  • 28. PERHITUNGAN-PERHITUNGAN DALAM PERENCANAAN TEMBOK LAUT MASIF  Gaya gelombang pada dinding :  Gelombang tidak pecah (Metode Miche-Rundgren)  Gelombang pecah (Metode Minikin)  Perkiraan kedalaman pondasi (dg) dg ≈ Hmax  Rayapan : untuk menentukan elevasi puncak tembok  Limpasan (apabila elevasi mercu tembok lebih rendah dari tinggi rayapan)  Tekanan tanah dan daya dukung tanah  Struktur pelindung kaki
  • 29. GAYA GELOMBANG P1 P2 P3 Pu Ru d h h’ Pu Pb Ru d Pb = 1,5 HD Pu = 1,25 HD Ru = 1,25 HD w  w  Ru = 1,5 HD P1 = (A1+A2) HD P2 = P1/(Cosh2 .d/L) P3 = A3 P1 Pu = A1. A2. HD w  w  
  • 30. Hal - hal yang perlu diketahui dalam pembuatan tembok laut antara lain:  Erosi di kaki tembok akibat arus balik pada proses refleksi gelombang  Abrasi di badan tembok akibat hempasan gelombang yang membawa material halus (misalnya pasir) dan material kasar (misal kerikil dan koral);  Erosi pantai bagian hilir atau down drift tembok akibat adanya perubahan fenomena gelombang
  • 31. Aliran air di belakang tembok akibat adanya limpasan (overtopping) gelombang lewat mercu tembok atau aliran air hujan yang menyebabkan terjadinya lubang di belakang tembok Lepasnya batu tembok laut dari pasangan batu; Miringnya tembok akibat tekanan tanah Turunnya tembok laut yang disebabkan kecilnya daya dukung tanah pondasi
  • 32. Arus balik Erosi yang melemahkan stabilitas tembok Arus balik Dasar pantai setelah erosi Dasar pantai awal Erosi di kaki tembok Laut Garis pantai asli Perpanjangan tembok, masuk kedalam darat Erosi Arah angkutan pasir Seajajar pantai Tembok laut Erosi di down drift tembok laut
  • 33. Genangan air di belakang tembok akibat adanya limpasan dan air hujan Air mengalir lewat belakang tembok, membawa sediment halus, menyebabakan terjadinya gerowongan Limpasan Dasar pantai Air hujan Gerowongan akibat aliran air yang membawa sedimen halus, menyebabkan menurunnya stabilitas tembok Dasar pantai Gerowongan di belakang tembok
  • 34. Kemiringan tembok laut Tembok semula Dasar pantai Tekanan tanah Tembok miring akibat tekanan tanah Turun Dasar pantai Turunnya tembok laut
  • 35. LIMPASAN  Limpasan terjadi apabila mercu struktur lebih rendah dari tinggi rayapan  Volume air yang melimpas perlu diketahui untuk menentukan ukuran saluran drainase di belakang tembok  Salah satu rumus yang sederhana untuk menentukan besarnyalimpasan dikenalkan oleh Shi-Gai,H dkk sebagai berikut : gavc = Volume limpasan rata-rata Ro = Tinggi rayapan H = Tinggi struktur dari SWL 2 / 5 2 / 3 2 / 3 2 / 1 1 15 2 2               Ro h H Ro m H g gavc
  • 36. SALURAN DRAINASE DAN TEMBOK SAYAP  Fungsi saluran drainase untuk menampung air hujan dan air limpasan, agar tidak terjadi aliran di belakang tembok yang mengangkut sedimen halus  Tembok sayap merupakan peralihan antara struktur tembok dengan pantai yang dilindungi, umumnya dibagian down-drift dari tembok yang terjadi erosi Panjang sayap antara 10 - 15 m
  • 37. BAHAN PENGISI DI BELAKANG TEMBOK  Bahan pengisi di belakang tembok terdiri dari pasir kasar campur kerikil  Untuk mmudahkan aliran air, di belakang tembok perlu dipasang lubang drainase f 10 cm, setiap jarak 2 m  Untuk mencegah masuknya pasir ke lubang drainase perlu dipasang lapisan ijuk di pangkal saluran  Untuk mencegah hanyutnya material halus dibelakang bahan pengisi, perlu dipasang filter yang membatasi tebing dari lapisan pengisi
  • 38. STRUKTUR PELINDUNG KAKI/PONDASI  Fungsi : Mencegah terjadinya erosi di kaki tembok Sebagai pemecah gelombang  Bahan : Umumnya dari susunan batu kosong  Berat butir batu untuk pelindung kaki dan pondasi diberikan dengan persamaan :  Nilai Ns3 didapat dari grafik 2.11 3 3 3 1) S ( N H W r s r   
  • 39. Grafik Hubungan antara angka stabilitas NS untuk pondasi dan pelindung kaki
  • 40. GAYA LATERAL H Pa Pp 1/3. H Kp H c Kp H Pp . . . 2 . . 2 1 2    ) 2 45 ( sin 1 sin 1 2 f        Tan Kp Ka H c Ka H Pa . . . 2 . . 2 1 2    ) 2 45 ( 1 1 2 f f f      Tan Sin Sin Ka FG = kh. W kh = ad/g ad =z.ac.v PD = ½. Ke. H2 PG = kh d  
  • 41. SISTEM DRAINASI & WAVE REFLECTOR Sal. Drainasi Pipa Drainasi H Filter 2 HD 1,5 HD 1 1,5 Elevasi muka air laut rencana
  • 42. PERHITUNGAN KESTABILAN TEMBOK Untuk menghitung kestabilan Tembok kondisi yang harus dipertimbangkan :  Kondisi saat air surut dan tanah di belakang jenuh air  Kondisi saat air tinggi dan gelombang tinggi dan tanah di belakang tembok kosong
  • 43. C W3 W2 W1 Pa 6.135 Fs Pp 7.547 11.42 2.68 Gambar Kondisi saat air surut dan tanah dibelakang tembok jenuh air W3 Rm Rs’ D W2 W1 Fs Pp 0.85 4.72 6.135 3.53 4.6 Gambar Kondisi saat air tinggi dan gelombang Tinggi; tanah di belakang tembok kosong
  • 44. TEMBOK LAUT TIDAK MASIF  Tembok laut tidak masif dikenal dengan tembok laut tipe rubble-mound  Tembok laut tipe rubble-mound dari batu atau blok beton yang disusun membentuk kemiringan (1:1,5; 1:2; 1:3)  Lapisan terluar disebut armor. Lapisan dibawahnya disebut lapisan pengisi dan lapisan pondasi  Armor dari blok-blok beton yang telah dikenal antara lain :kubus, tetrapod, dolos, hexapod dan quadripod
  • 45. PERENCANAAN TEMBOK LAUT-TIDAK MASSIF - melimpasnya air di atas tanggul laut (overtopping) - melimpasnya gelombang di atas tanggul (wave overtopping) - lereng tanggul longsor (slip circle) - tanggul mengeser (sliding) - bocor dan membentuk pipa (piping) - penurunan (settlement dan tilting) - likuifaksi (liquefaction) - erosi (erosion and scouring) - kecelakaan (tertabrak kapal, bom )
  • 46. PERENCANAAN TDK MASIF 1.Penentuan rayapan gelombang. 2. Penentuan elevasi mercu 3.Penentuan lapis lindung 4.Struktur pelindung kaki 5.Inti kedap air 6.Jenis dan spesifikasi lapis lindung 7.Pondasi
  • 47. 1.PENENTUAN RAYAPAN GELOMBANG.   r I f H Ru  5 , 0 0 ) / ( ) ( L H tg Ir   Ru = tinggi rayapan gelombang (m) H = tinggi gelombang datang (m) Lo = panjang gelombang = 1,56 T2 (m) T = periode gelombang (detik) Ir = angka Irribaren f (Ir) = koefisien rayapan gelombang = kemiringan dinding tembok laut
  • 48.
  • 49. 2. PENENTUAN ELEVASI MERCU  Mercu tembok ditentukan dengan nilai rayapannya  Tinggi rayapan dihitung dengan menggunakan grafik 3.4 sebagai fungsi dari bilangan Irribaren  Ir =  Dengan diketehui Ir dapat diketahui R/H yang tergantung dari jenis permukaannya   5 , 0 / o L H tg 
  • 50. 3. PENENTUAN LAPIS LINDUNG ) ( 3 3   Cot K H W D b   : W = Berat minimum batu (tf) H = Tinggi gelombang rencana (m) KD = Koefisien stabilitas batu lindung (Tabel 3.1) = Sudut lereng tanggul laut = Berat satuan batu lapis lindung (tf/m3) = Berat satuan air laut (tf/m3) = ( - )/
  • 51. UNTUK MENENTUKAN BERAT UNIT ARMOR DIKENAL RUMUS HUDSON, SEBAGAI BERIKUT : W : berat jenis batu pelindung (kg atau ton) r : berat jenis batu (kg/m3 atau ton/m3) w : berat jenis air laut (kg/m3 atau ton/m3) H : tinggi gelombang rencana (m) r : r/w  : sudut kemiringan sisi pemecah gelombang (0) KD : koefisien stabilitas yang diperoleh dari tabel 2.1 W untuk bstu diperkenankan antara 0,75 W – 1,25 W dengan perbandingan 50% lebih berat dari W
  • 52. TABEL KOEFISIEN KD UNTUK BERBAGAI JENIS BUTIR Lapis Lindung n Penem patan Lengan Bangunan Ujung (kepala) Bangunan Kemi ringan Gelombang Gelombang Pecah Tidak Pecah Pecah Tidak Pecah Batu Pecah Bulat halus Bulat halus Bersudut kasar 2 >3 1 Acak Acak Acak 1,2 1,6 *1 2,4 3,2 2,9 1,1 1,4 *1 1,9 2,3 2,3 1,5 – 3,0 *2 *2 Bersudut kasar 2 Acak 2,0 4,0 1,9 1,6 1,3 3,2 2,8 2,3 1,5 2,0 3,0 Bersudut kasar Bersudut kasar Paralelepiped >3 2 2 Acak Khusus *3 Khusus 2,2 5,8 7,0 – 20 4,5 7,0 8,5 – 24 2,1 5,3 - 4,2 6,4 - *2 *2 Tetrapod dan Quadripod 2 Acak 7,0 8,0 5,0 4,5 3,5 6,0 5,5 4,0 1,5 2,0 3,0 Tribar 2 Acak 9,0 10,0 8,3 7,8 6,0 9,0 8,5 6,5 1,5 2,0 3,0 Dolos 2 Acak 15,8 31,8 8,0 7,0 16,0 14,0 2,0 3,0 Kubus dimodifikasi Hexapod Tribar Batu pecah (KRR) (graded angular) 2 2 1 Acak Acak Seragam Acak 6,5 8,0 12,0 2,2 7,5 9,5 15,0 2,5 - 5,0 7,5 - 5,0 7,0 9,5 - *2 *2 *2 - Blok beton bergigi 1 Khusus 12 - 14 16 - 18 - - 2
  • 53. LEBAR PUNCAK, TEBAL LAPISAN PELINDUNG LUAR DAN JUMLAH BATU  Lebar puncak dihitung dengan rumus :  Tebal lapisan pelindung  Jumlah butir batu untuk satu satuan luas  Harga Ko ditujukan pada tabel 2.2 3 1         r W nk B  3 1         r W nk t  3 2 100 1                W P Ank N r 
  • 54. BATU BUATAN Syarat : 1) Armor harus tahan terhadap keadaan lingkungan, tidak mudah lapuk, tahan terhadap gaya dinamik, dan tidak rusak akibat bahan kimia 2) Mempunyai berat jenis yang cukup besar > 2,5 , 3) Armor dari beton harus berkualitas bagus, paling tidak mempunyai kekuatan 30 mpa atau mutu beton K-350 4) Armor harus cukup kasar shg mampu menahan gaya gelombang.
  • 55. Beberapa Tipe Batu Pelindung (Armor) Pemecah Gelombang
  • 56. Beberapa Tipe Batu Pelindung (Armor) Pemecah Gelombang
  • 58.
  • 61. Kubus Beton Tetrapod Akmon A-Jack A-Jack Akmon Kubus
  • 62. Aplikasi Batu Pelindung Buatan (Armor) Pemecah Gelombang
  • 63.
  • 64. Koefisien stabilitas KD untuk berbagai jenis Lapis Pelindung
  • 65. FONDASI Concrete Cap Geotextile Core Material Tanah timbunan Lapis lindung Matras bambu Tiang bambu
  • 66. Fungsi : untuk melindungi pantai dari hantaman gelombang yang datang dari lepas pantai dengan memecah gelombang datang diluar garis pantai Keuntungan - Dapat dibuat dari berbagai macam material Kerugian - Tidak efektif mencegah angkutan sedimen ke laut lepas - Akan timbul tonjolan-tonjolan pasir (tombolo) VI PEMECAH GELOMBANG Breakwater
  • 67. Offshore Breakwater melemahkan GELOMBANG sebelum mencapai PANTAI.
  • 68. VII PERENCANAAN GROIN Jenis konstruksi pengaman pantai terhadap erosi yang disebabkan oleh terganggunya keseimbangan angkutan pasir sejajar pantai (longshore sanddrift). Fungsi menahan atau mengurangi besarnya angkutan pasir sejajar pantai. Oleh karena itu maka krib ini hanya cocok untuk pengamanan pada pantai yang berpasir. Dengan dipasangnya krib, maka gerakan sedimen sejajar pantai akan tertahan dibagian udik (updrift) dari krib dan sebaliknya akan terjadi erosi di bagian hilir (downdrift) krib. Tergantung dari makin panjang krib makin tinggi kapasitas menahannya. Sebaliknya untuk krib yang rendah dan pendek kapasitas menahannya akan berkurang. Namun demikian ada suatu harga batas maximum dan minimum, dimana bila krib dibuat lebih tinggi dan lebih panjang tidak akan menambah kapasitasnya, sebaliknya bila krib dibuat lebih rendah dan lebih pendek dari harga batas minimum tidak akan berfungsi sama sekali. Bahan konstruksi yang lazim dipergunakan antara lain susunan batu kosong, pasangan batu, tiang pancang beton atau baja dan blok-blok beton.
  • 69. Keuntungan - Efektif menahan angkutan sedimen sejajar pantai - Tidak merubah karakter pada surf zone - Dapat dibuat dari berbagai macam material Kerugian  Dapat menimbulkan rip current  Dapat menimbulkan gerusan di hilirnya (down drift)  Pada perencanaan yang kurangteliti dapat menghancurkan pantai di bagian lain karena perubahan arus GROIN Fungsi : untuk menciptakan kestabilan garis pantai dengan menahan angkutan sedimen sepanjang
  • 71. Groin dan Jetty dibangun dalam upaya mengendalikan proses fisik di pantai.
  • 72. KRIB TEGAK LURUS PANTAI Bangunan pengamanan pantai terhadap erosi yang disebabkan terganggunya keseimbangan angkutan pasir menyusur pantai Fungsi : Mengatur dan menahan angkutan pasir menyusur pantai Kinerja : Dengan adanya rib akan terjadi sedimentasi di up-drift dan erosi di down-drift krib
  • 73. JENIS, BAHAN, JARAK, PANJANG DAN TINGGI KRIB  Jenis : Krib masif dari bahan beton atau pasangan batu Krib tidak masif merupakan krib dengan tipe rubble-mound  Jarak dan panjang krib merupakan besaran yang saling berpengaruh, tergantung dari arah gelombang  Tinggi dan panjang krib berpengaruh pada kapasitas menahan angkutan menyusur pantai
  • 74. TIPE-TIPE KRIB  Tipe I Krib yang berfungsi menahan pasir menyusur pantai secara keseluruhan tanpa adanya pengisian pasir, sehingga akan terjadi sedimentasi di bagian up-drift dan erosi di bagian down-drift (gambar 4.3a)  Tipe II Krib yang berfungsi menahan angkutan menyusur pantai secara keseluruhan dengan pengisian pasir untuk mencegah terjadinya erosi di bagian pantai antara 2 krib yang berurutan (gambar 4.3b)  Tipe III Krib yang berfungsi menahan angkutan pasir menyusur pantai secara keseluruhan dengan pengisian pasir untuk memajukan garis pantai antara 2 krib yang berurutan (gambar 4.3c)  Tipe IV Krib yang berfungsi mengurangi besarnya angkutan pasir menyusur pantai (gambar 4.3d) I,II,III : Stabil statis; IV : Stabil dinamis
  • 75. Erosi Krib tungal Sedimentasi Garis pantai awal Gambar 4.1 Proses sedimentasi dan erosi pada krib tunggal Krib Krib Krib Krib Erosi Sedimentasi Gambar 4.2 Proses sedimentasi dan erosi pada sisitem krib
  • 76. A. Krib Tipe I Arah angkutan pasir sejajar pantai Sedimentasi Erosi Garis pantai Sesudah ada krib tanpa pengisian pasir Jarak krib =Lk Arah gelombang Pasir yang perlu diisikan Garis pantai awal Garis pantai Arah angkutan pasir sejajar pantai B. Krib Tipe II C. Krib Tipe III Garis pantai Garis pantai awal Pengisian pasir Arah gelombang a1 a2 Garis pantai awal Arah angkutan pasir sejajar pantai Garis pantai Sesudah ada krib a2 D. Krib Tipe IV Gambar 4.3 Tipe-tipe krib
  • 77. BENTUK GARIS PANTAI STABIL STATIS  Dapat dihitung dengan metode Parabolik  Parameter-parameter yang diperlukan  Titik tetap udik  Titik tetap hulu  Arah gelombang dan normalnya  Panjang garis kontrol Ro  Sudut antara garis kontrol dan normal  Gelombang ()  Rumus : R = Jarak titik yang ditinjau  = Sudut antara normal gelombang dengan R 77 , 0 . . 81 , 0 83 , 0 f   o R R
  • 78. PERHITUNGAN ANGKUTAN SEDIMEN MENYUSUR PANTAI TOTAL TAHUNAN Dalam SPM, 1984 telah dikenalkan suatu rumus untuk menentukan besarnya angkutan sedimen tahunan sebagai berikut : Q = Besarnya sedimen menyusur pantai tahunan (m3/thn) f = Frekuensi gelombang (%) Ho = Tinggi gelombang perairan dalam (m) ao = Sudut datang gelombang di perairan dalam (0)     o o o H f x Q a a 2 sin cos . . 10 03 , 2 4 / 1 2 / 5 6 
  • 79. LLWL Ruas horisontal (RH) Ruas miring (RM) Ruas luar (RL) Puncak krib Profil pantai bahu pantai (beach berm) damping pantai (near shore) muka pantai (fore-shore/ beach face) Mercu krib Dasar pantai Gambar 4.5 Tampang memanjang elevasi puncak krib
  • 80.  ELEVASI PUNCAK KRIB TEGAK LURUS PANTAI  Krib dibagi tiga : Ruas horizontal (RH) Ruas miring (RM) Ruas luar (RL)  Ruas horizontal dibuat masuk kedarat  Untuk menentukan semua pasir yang akan melimpas tinggi krib dibuat setinggi air maksimum dan naiknya muka air akibat benturan gelombang dengan krib (+ 0,60 m)  Ruas miring dibuat sejajar dengan fore shore  Ruas luar meliputi bagian yang menjorok ke laut
  • 81. VIII TANGGUL LAUT (TAL) Tanggul laut adalah struktur pengaman pantai yang dipasang sejajar atau kira-kira sejajar dengan garis pantai. Tanggul laut ini merupakan struktur yang tidak masif dan dipasang beberapa puluh meter di depan pantai yang akan dilindungi ASPAL MUKA AIR DESAIN HHWS Urugan batu RUMPUT 1:5 1:3 1:3 LEMPUNG / PASIR Bagian kedap air
  • 82. TANGGUL LAUT TIPE TANGGUL LAUT  Massif/ Monolit  Tumpukan Batu (rubble structure) BAGIAN-BAGIAN STRUKTUR  Tanggul Laut Masif - Tanggul Laut Tidak Masif  Kepala/mercu tembok, ● Mercu tembok  Badan tembok, ● Lapisan pelindung (armor layer)  Fondasi tembok ● Lapisan pengisi (core material)  Pelindung kaki, ● Fondasi  Saluran drainase
  • 84. FUNGSI DAN KEGUNAAN – Tanggul laut (sea dikes) adalah bangunan maritim yang dipergunakan untuk melindungi fasilitas yang terdapat dibelakang bangunan tersebut dari ancaman gelombang laut atau kenaikan muka air laut, terutama dari ancaman luapan air laut. – Tembok laut adalah bangunan maritim yang dipergunakan untuk melindungi pantai dari ancaman gempuran gelombang sehingga tidak terjadi erosi dan abrasi – Tanggul laut untuk melindungai kawasan reklamasi sistem polder – Tembok laut untuk melindungi kawasan reklamasi sistem timbunan
  • 85. IX JETI (JT) Jeti berfungsi mengendalikan penutupan muara sungai atau saluran oleh sedimen, juga digunakan untuk menjaga kestabilan alur pelayaran dan inlet pasang surut,menahan arus yang melintang alur dan mengalihkannya agar melintas melalui bagian perairan yang lebih dalam sehingga risiko gangguan lebih kecil untuk pelayaran.

Editor's Notes

  1. This template can be used as a starter file for a photo album.