SlideShare a Scribd company logo
1 of 50
Download to read offline
Dr. Eko Harry Susanto
Teori dan Praktek Dalam Penyampaian Gagasan
6 KOMUNIKASI MANUSIA
KOMUNIKASI MANUSIA
NAMA Kelompok
NAMA Kelompok
Hilwa Aulia
Dzakiah kamal
Michelle Maura
Putri Ayu
Astrid Melanonia
Adinda Sekar
Alex Tanjaya
(203516416497)
(223516426691)
(223516426628)
(203516416417)
(223516446701)
(203516416499)
(203516416302)
ISI BUKU
ISI BUKU
BAB 1
Komunikasi Untuk Membangun
Hubungan
BAB 2
Ruang Lingkup Komunikasi
BAB 3
Komunikasi Efektif
BAB 4
Teknologi Komunikasi dan Media
Sosial
BAB 5
Komunikasi Bisnis dan Pemanfaatan
Teknologi Komunikasi
BAB 6
Penelitian Komunikasi
BAB 7
Penerapan Ilmu Komunikasi
dalam Penyampaian Gagasan
BAB 8
Etika dan Peraturan dalam
Kebebasan Komunikasi
BAB 1
BAB 1
KOMUNIKASI UNTUK MEMBANGUN
HUBUNGAN
Komunikasi sangat penting dalam
kehidupan manusia karena
mendukung berbagai kegiatan sosial,
budaya, ekonomi, politik, dan lainnya.
Namun, komunikasi juga dapat
menimbulkan dampak negatif dan
mempengaruhi tindakan yang
membahayakan serta memicu konflik.
Oleh karena itu, dampak negatif harus
diminimalisir dan aspek positif harus
dikedepankan untuk membangun
makna bersama dalam interaksi dan
komunikasi antar manusia. Komunikasi
juga merupakan studi interdisipliner
yang dipengaruhi oleh berbagai disiplin
ilmu pengetahuan yang berkembang.
Kerlinger (1986) mendefinisikan teori sebagai seperangkat
konsep yang saling berhubungan dan diwujudkan melalui
pandangan sistematik untuk menjelaskan dan memprediksi
fenomena yang terkait dengan variabel-variabel. Dalam
ilmu komunikasi, teori diformulasikan untuk mencapai tujuan
deskripsi, eksplanasi, prediksi, kontrol, pemahaman, dan
reformasi.
KARAKTERISTIK TEORI
KOMUNIKASI
Menggambarkan Realitas
Teori komunikasi
menggambarkan
realitas dan
fenomena dengan
merinci karakteristik
dan komponen
utamanya, namun
ilmuwan cenderung
subjektif dalam
pemahaman karena
dipengaruhi oleh
latar belakang
pribadi dan nilai
yang dianut.
Faktor-faktor ini membentuk suatu fenomena dalam
teori komunikasi
Menjelaskan Realitas
Teori untuk
menjelaskan realitas
dan interaksi antar
komponen dalam
kehidupan,
memberikan
penjelasan realistis
terhadap masalah
yang muncul dalam
komunikasi manusia
dan sangat penting
membangun
hubungan
berkesinambungan.
Prediksi, Kontrol dan
Pemahaman
Dalam konteks
prediksi, kontrol
dan
pemahaman,
tujuan teori
dapat berbeda-
beda, saling
bersinggungan
tumpang-tindih
atau sejalan.
Teori dapat
digunakan untuk
melakukan
reformasi
dengan tujuan
membuat
perubahan yang
positif dan
bermanfaat bagi
manusia dan
lingkungan.
Reformasi
Wilbur Schramm (dalam
Berger dan Chaffee, 1987)
Komunikasi tidak hanya
berkaitan dengan model
psikologi dan matematika,
tetapi juga dengan berbagai
disiplin ilmu yang
mempengaruhi dan
memberikan karakter dari
komunikasi itu sendiri.
MacBride
Tidak hanya diartikan sebagai proses
pertukaran berita dan pesan, tetapi
sebagai kegiatan individu dan
kelompok mengenai tukar-menukar
data, fakta dan ide, maka fungsinya
dalam sistem sosial mencakup
informasi, sosialisasi, motivasi,
perdebatan dan diskusi, pendidikan,
memajukan kebudayaan, hiburan
dan integrasi.
PENGERTIAN KOMUNIKASI DALAM
BERBAGAI SUDUT PANDANG
Enam langkah dalam proses komunikasi tersebut meliputi
Pengirim mempunyai ide atau gagasan, selanjutnya menyiapkan ide dan
gagasan tersebut sebelum proses penyampaian pesan dilakukan itu kepada
penerima pesan, pihak lain ataupun khalayak.
01
Pengirim menyandikan ide dalam suatu bentuk yang akan membawanya
pada penerima.
02
Pengirim menyampaikan pesan melalui berbagai saluran yang ada kepada
si penerima pesan.
03
Penerima pesan memahami pesan yang telah diterima dari pengirim pesan.
04
Penerima mengartikan pesan yang diterima dan selanjutnya menafsirkan
pesan.
05
Penerima mengirim umpan balik (feedback) kepada pengirim pesan.
06
BAB 2
BAB 2
Ruang Lingkup Komunikasi
CARA PANDANG
CARA PANDANG
BERDASARKAN KEILMUAN
BERDASARKAN KEILMUAN
Ilmu komunikasi bersifat
multidisipliner dan
mempengaruhi bidang
ilmu lain, dengan
pengertian dan ruang
lingkup yang beragam,
bergantung pada konteks
dan perspektif ilmu lain
Komunikasi memiliki tujuh ruang lingkup yang saling
berhubungan, meliputi:
Satuan paling
mendasar dalam
komunikasi, mencakup
hubungan paling erat
dan mendasar dalam
menciptakan
pemahaman dan
tujuan bersama antara
dua orang.
Percakapan yang
dilakukan dengan
tujuan dan maksud
tertentu yang
direncanakan. Sering
disebut komunikasi
diadik yang khusus.
Pertukaran pesan verbal
dan non-verbal antara
tiga orang atau lebih
anggota kelompok,
bertujuan untuk saling
mempengaruhi dan
menciptakan
pemahaman bersama
dalam komunikasi yang
integratif.
Cirinya: sering muncul di
tempat umum, lebih
formal, terstruktur,
memiliki norma yang
harus dipatuhi, dan
menyangkut
karakteristik individual
maupun kelompok yang
menjadi rujukan dalam
kehidupan sehari-hari.
Komunikasi
Diadik Wawancara
Komunikasi
Kelompok Kecil
Komunikasi
Publik
Komunikasi memiliki tujuh ruang lingkup yang saling
berhubungan, meliputi:
Arus pesan dan
informasi dalam
suatu jaringan
hubungan
terstruktur yang
saling bergantung
untuk mencapai
tujuan.
Komunikasi
menggunakan media
cetak atau elektronik
untuk menyampaikan
pesan kepada
sejumlah besar
individu dengan
umpan balik yang
terbatas.
Komunikasi di
antara orang-
orang yang
memiliki
kebudayaan atau
perbedaan lainnya
seperti ras, etnik,
atau sosial-
ekonomi.
Komunikasi
Organisasi
Komunikasi
Massa
Komunikasi
Antar Budaya
PRINSIP
PRINSIP
KOMUNIKASI
KOMUNIKASI
Deddy Mulyana (2005: 83)
Komunikasi adalah suatu proses
simbolik
1
3
Setiap perilaku mempunyai
potensi komunikasi
Komunikasi mempunyai dimensi
isi dan dimensi hubungan
Komunikasi berlangsung dalam
berbagai tingkat kesengajaan
4
Komunikasi terjadi dalam
konteks ruang dan waktu
5
Komunikasi melibatkan proses
prediksi peserta komunikasi
6
5
6
2
4
PRINSIP
PRINSIP
KOMUNIKASI
KOMUNIKASI
Deddy Mulyana (2005: 83)
Komunikasi itu bersifat sistemik
7
9
Semakin mirip latar belakang
sosial budaya, semakin
efektiflah komunikasi
Komunikasi bersifat
nonsekuensial (tidak selalu
teratur secara linier)
Komunikasi bersifat prosesual,
dinamis dan transaksional
4
Komunikasi bersifat irreversible
Komunikasi bukan panasea
(obat mujarab)
6
11
12
8
10
RUANG LINGKUP ANALISIS KOMUNIKASI
RUANG LINGKUP ANALISIS KOMUNIKASI
01
Komunikasi Intrapersonal
​
​
Komunikasi Intrapersonal
merupakan proses komunikasi
dalam diri seseorang untuk
kepentingan diri sendiri atau
orang lain.
02
Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal sangat
penting dalam kehidupan sehari-hari
karena diperlukan untuk memahami
dan dipahami oleh orang lain dalam
mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
03
Komunikasi Kelompok Kecil
Komunikasi kelompok kecil
berbeda dari komunikasi antara
dua orang. Komunikasi kelompok
kecil membutuhkan kohesif,
sinergi, dan jaringan.
04
RUANG LINGKUP ANALISIS KOMUNIKASI
RUANG LINGKUP ANALISIS KOMUNIKASI
Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi mencakup
pola dan bentuk komunikasi yang
terjadi dalam konteks jaringan dan
struktur organisasi, melibatkan
bentuk komunikasi formal, informal,
interpersonal, dan kelompok.
Komunikasi Massa adalah proses
komunikasi yang melibatkan media
massa untuk menyampaikan pesan
atau informasi kepada sejumlah
besar khalayak yang tersebar,
heterogen, dan anonim melalui
media cetak atau elektronik sehingga
pesan yang sama dapat diterima
secara serentak dan sesaat.
05
Komunikasi Massa
BAB 3
BAB 3
KOMUNIKASI EFEKTIF
Ukuran Komunikasi
Efektif
Komunikasi yang efektif dalam
organisasi, terutama dalam
jaringan formal dan informal.
Dalam komunikasi formal,
bagan organisasi dan struktur
hierarki penting untuk
menentukan aliran informasi,
sementara dalam komunikasi
informal, kesenjangan antara
sumber dan penerima pesan
dapat menimbulkan masalah.
Komunikasi yang efektif terjadi
ketika pesan yang
disampaikan oleh pengirim
disesuaikan dengan apa yang
diterima oleh penerima.
Manfaat komunikasi efektif dalam konteks
komunikasi formal di lingkungan organisasi
Dapat memecahkan masalah
lebih cepat
Pengambilan keputusan lebih
mantap
Produktivitas lebih meningkat
Arus kerja lebih konstan dan
stabil
Hubungan lebih kuat
Bahan promosi lebih jelas
Citra profesional lebih
meningkat
Bovee dan Till (2010: 5)
HAMBATAN DALAM KOMUNIKASI EFEKTIF
1
Perbedaan status sosial
(Status Effect) antara
pengirim (Sender) dan
penerima (receiver) pesan
2
Problem semantik
(Semantic Problems):
penggunaan bahasa oleh
komunikator dan
komunikan
3
Distorsi persepsi
(Perceptual Distortions,
cara pandang yang
berbeda
4
Perbedaan budaya (Cultural
Differences), komunikasi
antara pengirim pesan dan
penerima pesan yang
berbeda
5
Gangguan fisik
(Physical Distractions),
gangguan yang ada di
sekitar
6
Keterbatasan
saluran komunikasi
(Poor choice of
communication
channels)
7
Tidak ada
umpan balik
(No Feed Back)
MENGATASI HAMBATAN
MENGATASI HAMBATAN
Memelihara iklim komunikasi
yang terbuka dan mengurangi
berbagai pesan-pesan yang
bersifat tertutup
1
3
Memodifikasi struktur pesan
dalam organisasi.
Menciptakan dan memelihara
pola komunikasi dua arah
2
Memegang teguh etika komunikasi
baik dalam komunikasi formal
maupun informal
4
Dalam tindakan komunikasi yang
berkaitan dengan pembuatan
keputusan, diupayakan yang tidak
merugikan
5
Memberikan motivasi kepada
pihak-pihak yang terlibat
5
6
4
BAB 4
BAB 4
TEKNOLOGI KOMUNIKASI
DAN MEDIA SOSIAL
Aspek Mendasar dalam
Teknologi Komunikasi
Teknologi Komunikasi
Pandangan Teknologi Komunikasi
Pertumbuhan dan perkembangan teknologi komunikasi mendukung penyebaran
pesan dengan cepat melalui televisi, surat kabar, telepon seluler, internet, dan
perangkat elektronik lainnya memudahkan komunikasi manusia tanpa sekat
geografis dalam lingkup global dan memainkan peran strategis dalam
menghilangkan jarak, ruang, waktu, dan hambatan lain dalam komunikasi.
Dalam pandangan masyarakat pada umumnya, teknologi komunikasi berkaitan
dengan perkembangan teknologi informasi, sistem komputer dan internet yang
semakin fleksibel dalam pengoperasian. Sedangkan pembahasan mendalam
mengenai teknologi komunikasi pada bidang ilmu komunikasi, lebih banyak
membicarakan kualitas isi pesan, dan informasi yang disebarkan kepada
khalayak luas.
KEKHAWATIRAN
KEKHAWATIRAN
TEKNOLOGI KOMUNIKASI
TEKNOLOGI KOMUNIKASI
Kecepatan pesan yang diterima
masyarakat dapat berdampak negatif,
karena kekurang-akuratan pesan dan
sumber pesan yang tidak jelas
asalnya, sehingga pesan yang
disebarkan dapat mempengaruhi
kualitas isi pesan itu sendiri dan bisa
saja khalayak penerima pesan
mengartikan berbeda-beda terhadap
pesan yang diterima.
DUKUNGAN TEKNOLOGI
DUKUNGAN TEKNOLOGI
KOMUNIKASI
KOMUNIKASI
Dukungan teknologi komunikasi,
membuat masyarakat dapat
menilai kualitas pesan dan
informasi, yang dikirimkan dari
satu sumber kepada khalayak
secara terbuka dan diketahui
publik juga.
TEKNOLOGI KOMUNIKASI
DAN MEDIA SOSIAL
Banyaknya informasi yang disajikan oleh
media massa konvensional belum
mencukupi kebutuhan masyarakat. Oleh
karena itu, banyak orang mencari informasi
dari sumber di luar media arus utama di
berbagai jaringan komunikasi baru berbasis
internet yang lebih terbuka.
Penyebaran informasi
yang dapat menjangkau
khalayak luas lebih cepat
adalah karakteristik yang
melekat kuat di media
sosial berbasis internet.
Namun, penggunaan
media sosial sebagai
sumber informasi juga
memiliki risiko karena
maraknya berita bohong
atau hoaks.
Manfaat positif
media sosial
Kekuatan dalam mencapai kesejahteraan dengan meningkatkan
produktivitas kerja
1
Menciptakan rasa damai dalam hubungan antar manusia yang beradab
dan bertanggung jawab
Media sosial untuk menggalang opini publik
yang konstruktif
Mengajak masyarakat untuk
menguatkan perbedaan dan toleransi
nyata sehingga tidak berkaitan dengan
persaingan kelompok
Meningkatkan pemahaman terhadap demokratisasi komunikasi
menuju masyarakat informasi yang majemuk, adil dan sejahtera
Memberikan wawasan yang lebih luas kepada masyarakat
2
3
4
5
6
1 Keterbukaan (Openess)
2 Empati (Empathy)
3
Memberikan dukungan
(Supportiveness)
4 Sikap positif (Positiveness)
5
Positif yang mendorong orang
lain mau berpartisipasi secara
konstruktif
6
Kesetaraan (Equality) dengan menghargai
pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi
dalam kesetaraan
SIKAP DAN TINDAKAN
CIPTAKAN INFORMASI
BERKUALITAS
BAB 5
BAB 5
KOMUNIKASI BISNIS DAN
PEMANFAATAN TEKNOLOGI
KOMUNIKASI
Komunikasi Bisnis
komunikasi bisnis berhubungan erat dengan proses komunikasi, yang
terjadi antara pengirim pesan dan penerima pesa. Mengirimkan
pesan dan berbagi informasi untuk mencari keuntungan diantara
pihak-pihak yang terlibat komunikasi, merupakan esensi dari
komunikasi bisnis. Komunikasi bisnis merupakan proses pertukaran
informasi dalam lingkungan bisnis (Gopal, 2009).
Pemanfaatan Teknologi dalam Komunikasi Bisnis
Manfaat lain penggunaan teknologi dalam komunikasi bisnis adalah terbukanya peluang
untuk melakukan bisnis baru yaitu E-Commerce atau E- Business. Model dalam bismis yang
menjual produk secara langsung kepada konsumen atau kepada pebisnis lain dengan
dukungan internet in menjadi gejala umum sejalan dengan perkembangan teknologi
komunikasi. Pola bisnis berbasis pada web ataupun jaringan internet ini, efektif dan efisien
untuk memasarkan produk-produk yang dijual dengan tampilan semenarik mungkin.
1
Melakukan plagiarisme, yaitu menjiplak karya orang lain
secara sengaja untuk kepentingan bisnis.
Hal yang berkaitan dengan pengabaian terhadap
etika penggunaan teknologi dalam komunikasi bisnis
2
Mengabaikan informasi penting yang seharusya menjadi
perhatian dan berpotenst mendatangakan keuntungan bagi
perseorangan maupun perusahaan.
3
Melakukan tindakan salah kutip tapa melakukan seleksi
lebih teliti.
BAB 6
BAB 6
PENELITIAN KOMUNIKASI
1
2
3
Pendekatan Positivistik (Empiris) sebagai pendekatan yang berasumsi
akan adanya realita yang objektif dan penelitian yang bebas dari nilai-
nilai.
Jenis Penelitian Komunikasi
Pendekatan Interpretatif (Hermeneutik) dihubungkan dengan tindakan
yang penuh makna, kebenaran dilihat sebagai sesuatu yang subjektif,
dan partisipasi peneliti dalam penelitian sangat ditekankan (Garna,
1999:26)
Pendekatan Kritis, yang menekankan pada tanggung jawab peneliti
untuk mengubah ketidak adilan dalam kondisi status quo.
Aneka pendekatan dalam proses penelitian komunikasi. Berikut
adalah tiga bentuk yang lazim digunakan:
1
2
3
Penelitian Survei, yaitu metode penelitian tertentu yang meminta partisipan merespons
pertanyaan tertulis. Menurut Singarimbun (dalam Singarimbun dan Effendi, 1989: 1), penelitian
survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunkan kuesioner
sebgai alat pengumpulan data yang pokok.
Penelitian eksperimen, sebagai metode penelitian khusus, dimana peneliti melakukan menipulasi
kondisi; sering kali dilaksanakan di dalam laboratorium Wawancara mendalam (in-dept interview)
Wawancara semi terstuktur atau tidak terstruktur dan berlangsung selama paling tidak satu jam
dan bertujuan untuk mengumpulkan deskripsi yang mendalam dari para responden
Dalam penelitian komunikasi dikenal juga berbagai jenis
penelitian dan aneka macam pendekatan untuk
mengeksplorasi data, antara lain adalah:
3 Etnograft adalah metode penelitian khusus di mana para peneliti melibatkan diri mereka dalam
kehidupan partisipan dengan tujuan untuk mendeskripsikan pola-pola komunikasi manusia yang
unik secara budaya
Penetapan kriteria sebuah karya ilmiah berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan benar
dan memiliki kelayakan akademis terbagi dalam 4 kriteria yang dapat dipakai sebagai rujukan, yaitu:
Pengelompokan Kriteria dan Pentahapan Penelitian
1. Substantive Criteria, mencakup kriteria untuk menilai perumusan dan signifikansi
permasalahan, kualitas teori dan konsep, serta analisis/diskusi teoretik yang dilakukan.
2. Formal Criteria yang berisi kriteria untuk menentukan kualitas atau kelayakan metodologi.
3. Ethical Criteria yang meliputi antara lain kriteria penilaian terhadap etika yang berkaitan
dengan integritas ilmiah, orisinalitas, termasuk di dalamnya kemungkina adanya
plagiarism, pelanggaran hak-hak dari subjek penelitian, dsb.
4. Technical Criteria meliputi kriteria untuk menilai gaya penulisan, sistematika berpikir,
kejelasan uraian, penggunaan aturan bahasa, penyajian data, serta teknis penulisan.
(Deddy Nurhidayat, 2010) Pengelompokan kriteria tersebut perlu dikaitkan dengan
sistimatika berpikir
Analisis data penelitian kualitatif
Analisis data yang digunakan dalam penelitian kualitatif seringkali diartikan sebagai teknik-
teknik yang dapat member arti kepada beratus-ratus atau bahkan beribu-ribu, lembar
catatan, dan perilaku yang ada dalam catatan peneliti, yang terditi dari bermacam-macam
fenomena, peristiwa, semua hal menarik di lapangan, yang diperkirakan dapat mendukung
analisis terhadap permasalahan penelitian (Fred Davis dalam Bogdan & Taylor, 1992). Jika
data telah terkumpul maka dapat dilakukan pengaturan data sedemikian rupa untuk
mempermudah suatu tahapan analisa. Proses pengaturan data tersebut dinamakan
klasifikasi data, yaitu dengan merumuskan kategori-kategori (kelas-kelas) yang terdiri dari
gejala yang sama atau yang dianggap sama (J. Vredenberg, 1980: 125).
Klasifikasi data memerlukan waktu panjang dan rumit, mengingat data kualitatif dalam
bentuk catatan, rekaman pembicaraan dan informasi lain yang dikumpulkan tidak mudah
untuk diklasifikasikan. Karena itu memerlukan kesabaran, ketekunan dan ketelitian. Ini untuk
menghindari kesalahan dalam mengelompokkan data yang berakibat kesalahan dalam
amalisis data yang disajikan dalam laporan penelitian.
BAB 7
BAB 7
PENERAPAN ILMU KOMUNIKASI DALAM
PENYAMPAIAN GAGASAN
Penggunaan bahasa dalam media massa, khususnya media cetak memerlukan kecermatan kata
supaya mudah dicerna. Menuliskan kalimat-kalimat dalam gagasan di media cetak, harus
dperhatikan antara lain adalah: ketepatan pilihan kata, kesesuaian kata dalam bahasa media,
perubahan makna kata, kesamaan dan ketidaksamaan makna kata, bentuk-bentuk idiomatik dalam
berbahasa media, kata umum dan kata khusus, makna denotatif dan konotatif, kata-kata konkrit dan
abstrak, dan kelugasan dalam berbahasa (Kunjana, 2009).
Diawali dengan menentukan topik tulisan yang bersifat aktual.
Penulisan terkait dengan bidang ilmu komunikasi dalam berbagai perspektif yang dipahami
oleh penulis.
Penulis wajib memberikan gagasan/sudut pandang.
Jika ulasan sangat baik tetapi dengan esensi yang sering dibicarakan oleh masyarakat pada
umumnya, maka tidak layak untuk dimuat sebagai gagasan dalam media cetak.
Pembahasan harus memiliki berbagai kekhasan yang patut diketahui oleh masyarakat atau
khalayak pada umumnya.
Pelinisan tidak menggurui.
Melengkapi dengan referensi yang memadai.
Praktek penulisan gagasan atau opini di media massa, beberapa hal yang menjadi
perhatian adalah sebagai berikut:
Asli bukan jiplakan/saduran/terjemahan,
belum pernah dimuat dalam penerbitan lain,
dan hanya ditulis/dikirim khusus untuk
Kompas.
1
3
Topik aktual, sedang hangat dibicarakan
dalam masyarakat.
Mengandung unsur baru, baik data konkret,
pandangan baru, saran-saran, dan/ atau
opini.
Menyangkut kepentingan sebagian terbesar pembaca, mengingat sifat Kompas
sebagai harian umum, bukan majalah vak.
Cara penyajian tidak berkepanjangan tapi padat, singkat, mudah ditangkap,
gaya enak dibaca.
Sering tulisan yang pantas dimuat terpaksa dikembalikan karena tidak mungkin
lagi memuatnya pada waktu yang tepat berhubung dengan terbatasnya
ruangan atau benturan dengan tulisan-tulisan lain.
6
5
6
2
4
Penulisan
Gagasan atau
Opini yang Baik
Referensi dalam penulisan di media cetak, tidak dikemukakan dengan rinci sebagaimana
dalam karya-karya hasil pemikiran atau pemikiran kritis di Jurnal Ilmiah. Meskipun demikian,
referensi sebagai pendukung dan pengetahuan dari penulis tetap harus ada dan disiapkan.
Mencari referensi yang sesuai dengan topik yang ditulis adalah wajib, agar tulisan memiliki
landasan pijakan yang memadai. Akan lebih baik lagi jika ada beberapa referensi buku yang
didalamnya ada teori-teori, ketentuan dan paradigma yang berhubungan dengan topik yang
ditulis.
Gagasan Yang Baik dan Benar
Secara umumn prinsip penulisan gagasan atau opini yang baik, dapat juga mengkaitkan
dengan dalil tentang 5W + 1H, yang menyangkut What-apa, Who = siapa, When = kapan, Where
= dimana, Why = mengapa, dan How = bagaimana, adakalanya dapat menuntun untuk
membuat tulisan yang urut dan mudah dicerna oleh pembaca. Satu aspek lagi yang juga
penting selain 5W=1H ditambah lagi dengan 1S= security. Walaupun dalam artikel populer
sebagaimana opini atau gagasan di media, sangat mungkin jika unsur-unsur tersebut tidak
lengkap, mengingat bukan dalam bentuk pemberitaan.
Contoh Artikel
Reshuffle dan
Kerentanan
Kohesivitas
(Suara Karya, 13
Oktober 2010)
Contoh Artikel Harga
BBM dan Politik
Inkonsistensi
(Medan Indonesia, 21
Maret 2012)
Contoh Artikel Koalisi
Parpol : Hak Elite Atau
Massa
(Suara Karya, 19
Desember 2013)
Dinamika
Politik dan
Reformasi
Birokrasi
Komunikasi
Politik dan
Kebijakan
Politik
Konflik,
Komunikasi
Lingkungan,
dan Etika
Konflik dan
Pemilihan
Umum
Contoh Artikel
Bom dan Bahasa
Tubuh
(Suara Pembaruan,
30 Agustus 2009)
Ledakan bom Jumat pagi, 17 Juli 2009 di hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton menarik perhatian
nasional dan internasional. Dalam pernyataan media, semua pihak mengutuk dan membuat marah
para teroris yang membunuh orang tak bersalah tanpa pandang bulu. Beberapa jam setelah
ledakan maut itu, muncul berbagai spekulasi, analisis atau diskusi yang menghubungkan para
pelaku dengan gerakan terorganisir yang secara konsisten dikaitkan dengan teror bom. Dalam
pembicaraan tersebut, tak jarang disisipkan kutukan atas keberadaan terorisme, terkait penilaian
terhadap negara adikuasa yang juga bertindak di luar lingkupnya. Dalam konteksnya, pendapat ini
sepele. Ini karena poin kecaman terhadap terorisme telah diencerkan, yang membenarkan
pengeboman tersebut. Memang, mencermati wacana bom dua pekan lalu dalam kerangka
komunikasi politik, ada beberapa faktor yang menarik untuk ditelaah. Selain masalah makro yang
menyangkut keamanan nasional, ada masalah lain Mengenai masalah komunikasi aparat keamanan
di berbagai tempat umum, perhatian harus diberikan agar aksi teror bom tidak terjadi lagi. Namun,
itu lolos penyebar dewa kematian tiba di hotel yang dijaga ketat dan tidak bisa pergi tanpanya
satpam hotel menjelaskan simbol-simbol dalam komunikasi manusia ceroboh.
Contoh Artikel Bom dan Bahasa Tubuh
(Suara Pembaruan, 30 Agustus 2009)
Dalam hal ini, keamanan sangat percaya pada penampilan penampilan seseorang atau
bahasa tubuh tamu hotel, yang seringkali tergolong elit. Di sini, persoalan bahasa tubuh,
simbol, atribut, dan asumsi kelas sosial menjadi begitu dominan. Artinya, jika sinyal dari
detektor menunjukkan adanya masalah, kemudian satpam harus tetap waspada dan
memeriksa secara teliti mobil atau orang yang ada di dalamnya, nyatakan aman.
Masalahnya, ada jarak kekuatan yang terlihat di antara keduanya satpam dan
pengunjung hotel. Satpam dengan akting cemerlang hidup biasa-biasa saja sebagai
"teroris" yang terlihat anggun.
Contoh Artikel Bom dan Bahasa Tubuh
(Suara Pembaruan, 30 Agustus 2009)
Artikel membahas tentang perdebatan mengenai kemungkinan reshuffle dalam
Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II menjelang evaluasi satu tahun pemerintahan Susilo
Bambang Yudhoyono (SBY). Beberapa anggota kabinet dianggap gagal dalam
menjalankan tugas mereka, dan Partai Demokrat sebagai mayoritas dalam aliansi
poros Cikeas menginginkan adanya reshuffle. Namun, beberapa partai koalisi
pendukung pemerintah mengharapkan agar tidak ada reshuffle. Artikel tersebut juga
membahas tentang batasan waktu dalam membentuk kelompok kerja yang memiliki
batas waktu tertentu, seperti halnya KIB II, di mana diperlukan proses panjang untuk
melakukan penyesuaian di antara anggota kabinet lain, agar mereka bisa bekerja
dengan integratif sesuai maksud dan tujuan pemerintahan SBY-Boediono. Artikel ini
juga menyatakan bahwa penilaian kinerja objektif KIB II seharusnya dua setengah
tahun dari waktu satu tahun yang tersedia.
Contoh Artikel Reshuffle dan Kerentanan Kohesivitas
(Suara Karya, 13 Oktober 2010)
Contoh Artikel Harga BBM dan Politik Inkonsistensi
(Medan Indonesia, 21 Maret 2012)
Tulisan ini membahas komunikasi politik dan manajemen konflik di Indonesia.
Pertama-tama, tulisan ini membahas perbedaan pandangan partai-partai politik
mengenai keputusan pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).
Beberapa partai mendukung keputusan tersebut, sementara partai-partai lain,
termasuk Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan beberapa anggota Partai Golkar,
menentangnya. Artikel ini juga menyoroti pentingnya komunikasi antarbudaya dalam
mengelola konflik dan mengurangi etnosentrisme. Penulis menyarankan bahwa
mempromosikan nilai-nilai bersama, saling menghormati, dan menghindari konflik
adalah strategi penting dalam hal ini. Akhirnya, artikel tersebut berpendapat bahwa
para pemimpin politik dan tokoh masyarakat memiliki peran penting dalam
mempromosikan komunikasi antarbudaya dan mengurangi ketegangan di antara
kelompok-kelompok yang berbeda dalam masyarakat.
Contoh Artikel Koalisi Parpol : Hak Elite Atau Massa
(Suara Karya, 19 Desember 2013)
Artikel ini membahas mengenai Partai Persatuan Pembangunan yang berwacana
membentuk koalosi partai berbasis agama islan, dengan mengajak beberapa partai
islam lainnya, Agar mereka bisa maju dan mengajukan calon presiden, karena salah
satu syaratnya yakni partai politik gabungan dapat mengajukan calon presiden jika
mememnuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi
dewan legislatif. Oleh sebab itu PPP tepat untuk segera menetapkan koalisi demi
menciptakan pemerintahan yang kuat selama 5 tahun.
BAB 8
BAB 8
ETIKA DAN PERATURAN DALAM
KEBEBASAN KOMUNIKASI
Kode Etik adalah kode etik yang disepakati organisasi wartawan dan
diterapkan oleh Dewan Pers.
Kode Etika Jurnalistik
ASAS KEJ
1
2
3
4
Asas Moralitas (Nilai-nilai moral yang terkandung)
Asas Profesionalitas (meliputi membuat berikta akurat sesuai fakta yang ada)
Asas Demokratis (Bersikap adil)
Asas Supremasi Hukum (Tidak melakukan plagiat dan tidak
menyalahgunakan)
Aliansi Jurnalis Independen merupakan organisasi profesi jurnalist, yang
didirikan sebagai upaya untuk membuat organisasi jurnalis alternatif yang
tidak berada di bawah struktur Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).
Kode Etik Aliansi Jurnalis Independen
Pedoman Pemberitaan Media Siber
Media siber memiliki karakter khusus, speerti pedoman ruang lingkuonya yakni
menggunakan internet dan diperlukan adanya User Generated Content yakni
segala isi konten yang akan di publish oleh media, tentunya harus melewati
verifikasi berita terlebih dahulu.
UU ITE berupaya menempatkan Indonesia bagian daari sistem informasi dunia, bertujuan
meningkatkan efektifitas dan efesiensi pelayanan publik dalam memperoleh informasi,
dengan memberikan keamanan, keadilan, dan kepastian hukum. Dalam Pasal 40 ayat (3)
ditegaskan (Pemerintah menetapkan instansi atay institusi yang memiliki data elektronik
strategis yang wajib dilindungi)
Transaksi Elektronik dan Transparasi
Informasi
Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008, tentang Keterbukaan Informasi Publik
(KIP), menjadi payung hukum dalam mencari, memilih sumber dan menyalurkan informasi yang
faktual dan dapat dipercaya.
UU KIP mengatur mengenai aspek kebebasan informasi dan menjamin hak publik atas informasi,
tetap berpotensi mengalami masalah dalam urusan akses informasi, akibat indormasi yang
tidak tersedia, terlambat diberikan oleh pihak-pihak yang bertanggung jawab, diklaim secara
sepihak sebagai rahasia negara dan ketentuan lain yang berpotensi menghambat kebebasan
informasi publik.
Semoga materi ini bermanfaat
TERIMA KASIH
TERIMA KASIH
Have a great day ahead.
Best Regards,
Kelompok 6

More Related Content

Similar to Kelompok 6 - Komunikasi Manusia (1).pdf

Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan KekinianKomunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan KekinianLSP3I
 
Misskomunikasi Akibat Perbedaan Bahasa
Misskomunikasi Akibat Perbedaan BahasaMisskomunikasi Akibat Perbedaan Bahasa
Misskomunikasi Akibat Perbedaan BahasaAurellia Christy
 
Pertemuan 1 & 2
Pertemuan 1 & 2Pertemuan 1 & 2
Pertemuan 1 & 2dederaven
 
Tugas Besar 1_Sosiologi Komunikasi_Sarah Muhtar_44219110131-1.pdf
Tugas Besar 1_Sosiologi Komunikasi_Sarah Muhtar_44219110131-1.pdfTugas Besar 1_Sosiologi Komunikasi_Sarah Muhtar_44219110131-1.pdf
Tugas Besar 1_Sosiologi Komunikasi_Sarah Muhtar_44219110131-1.pdfSarahMoechtar
 
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan KekinianKomunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan KekinianLSP3I
 
Selvia Rahayu
Selvia RahayuSelvia Rahayu
Selvia RahayuAFif RvGs
 
power point tentang comunikasi untuk kedokteran
power point tentang comunikasi untuk kedokteranpower point tentang comunikasi untuk kedokteran
power point tentang comunikasi untuk kedokteranReginaJessica
 
KOMUNIKASI EFEKTIF in Communication.pptx
KOMUNIKASI EFEKTIF in Communication.pptxKOMUNIKASI EFEKTIF in Communication.pptx
KOMUNIKASI EFEKTIF in Communication.pptxanisabasrianti
 
Prinsip, Model dan Mazhab Komunikasi
Prinsip, Model dan Mazhab KomunikasiPrinsip, Model dan Mazhab Komunikasi
Prinsip, Model dan Mazhab KomunikasiErwin Rasyid
 
Komunikasi dalam keperawatan mzkzlzh
Komunikasi dalam keperawatan mzkzlzhKomunikasi dalam keperawatan mzkzlzh
Komunikasi dalam keperawatan mzkzlzhYabniel Lit Jingga
 
Tugas upload presentasi triyanto - 44310120036
Tugas upload presentasi   triyanto - 44310120036Tugas upload presentasi   triyanto - 44310120036
Tugas upload presentasi triyanto - 44310120036Tri Yanto
 

Similar to Kelompok 6 - Komunikasi Manusia (1).pdf (20)

Topik 1 konsep komunikasi
Topik 1 konsep komunikasiTopik 1 konsep komunikasi
Topik 1 konsep komunikasi
 
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan KekinianKomunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
 
Komsos
KomsosKomsos
Komsos
 
document.pdf
document.pdfdocument.pdf
document.pdf
 
Misskomunikasi Akibat Perbedaan Bahasa
Misskomunikasi Akibat Perbedaan BahasaMisskomunikasi Akibat Perbedaan Bahasa
Misskomunikasi Akibat Perbedaan Bahasa
 
08-KOMUNIKASI-1.ppt
08-KOMUNIKASI-1.ppt08-KOMUNIKASI-1.ppt
08-KOMUNIKASI-1.ppt
 
Pertemuan 1 & 2
Pertemuan 1 & 2Pertemuan 1 & 2
Pertemuan 1 & 2
 
Tugas Besar 1_Sosiologi Komunikasi_Sarah Muhtar_44219110131-1.pdf
Tugas Besar 1_Sosiologi Komunikasi_Sarah Muhtar_44219110131-1.pdfTugas Besar 1_Sosiologi Komunikasi_Sarah Muhtar_44219110131-1.pdf
Tugas Besar 1_Sosiologi Komunikasi_Sarah Muhtar_44219110131-1.pdf
 
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan KekinianKomunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
 
Kajian kes
Kajian kes Kajian kes
Kajian kes
 
Komunikasi pendidikan
Komunikasi pendidikanKomunikasi pendidikan
Komunikasi pendidikan
 
Selvia Rahayu
Selvia RahayuSelvia Rahayu
Selvia Rahayu
 
power point tentang comunikasi untuk kedokteran
power point tentang comunikasi untuk kedokteranpower point tentang comunikasi untuk kedokteran
power point tentang comunikasi untuk kedokteran
 
KOMUNIKASI EFEKTIF in Communication.pptx
KOMUNIKASI EFEKTIF in Communication.pptxKOMUNIKASI EFEKTIF in Communication.pptx
KOMUNIKASI EFEKTIF in Communication.pptx
 
Prinsip, Model dan Mazhab Komunikasi
Prinsip, Model dan Mazhab KomunikasiPrinsip, Model dan Mazhab Komunikasi
Prinsip, Model dan Mazhab Komunikasi
 
Modul01_Organisasi & Komunikasi
Modul01_Organisasi & KomunikasiModul01_Organisasi & Komunikasi
Modul01_Organisasi & Komunikasi
 
Komunikasi dalam keperawatan mzkzlzh
Komunikasi dalam keperawatan mzkzlzhKomunikasi dalam keperawatan mzkzlzh
Komunikasi dalam keperawatan mzkzlzh
 
Tugas upload presentasi triyanto - 44310120036
Tugas upload presentasi   triyanto - 44310120036Tugas upload presentasi   triyanto - 44310120036
Tugas upload presentasi triyanto - 44310120036
 
tugas 1 & 2
tugas 1 & 2tugas 1 & 2
tugas 1 & 2
 
komunikasi dalam organisasi
komunikasi dalam organisasikomunikasi dalam organisasi
komunikasi dalam organisasi
 

Recently uploaded

442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 

Recently uploaded (20)

442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 

Kelompok 6 - Komunikasi Manusia (1).pdf

  • 1. Dr. Eko Harry Susanto Teori dan Praktek Dalam Penyampaian Gagasan 6 KOMUNIKASI MANUSIA KOMUNIKASI MANUSIA NAMA Kelompok NAMA Kelompok Hilwa Aulia Dzakiah kamal Michelle Maura Putri Ayu Astrid Melanonia Adinda Sekar Alex Tanjaya (203516416497) (223516426691) (223516426628) (203516416417) (223516446701) (203516416499) (203516416302)
  • 2. ISI BUKU ISI BUKU BAB 1 Komunikasi Untuk Membangun Hubungan BAB 2 Ruang Lingkup Komunikasi BAB 3 Komunikasi Efektif BAB 4 Teknologi Komunikasi dan Media Sosial BAB 5 Komunikasi Bisnis dan Pemanfaatan Teknologi Komunikasi BAB 6 Penelitian Komunikasi BAB 7 Penerapan Ilmu Komunikasi dalam Penyampaian Gagasan BAB 8 Etika dan Peraturan dalam Kebebasan Komunikasi
  • 3. BAB 1 BAB 1 KOMUNIKASI UNTUK MEMBANGUN HUBUNGAN
  • 4. Komunikasi sangat penting dalam kehidupan manusia karena mendukung berbagai kegiatan sosial, budaya, ekonomi, politik, dan lainnya. Namun, komunikasi juga dapat menimbulkan dampak negatif dan mempengaruhi tindakan yang membahayakan serta memicu konflik. Oleh karena itu, dampak negatif harus diminimalisir dan aspek positif harus dikedepankan untuk membangun makna bersama dalam interaksi dan komunikasi antar manusia. Komunikasi juga merupakan studi interdisipliner yang dipengaruhi oleh berbagai disiplin ilmu pengetahuan yang berkembang.
  • 5. Kerlinger (1986) mendefinisikan teori sebagai seperangkat konsep yang saling berhubungan dan diwujudkan melalui pandangan sistematik untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena yang terkait dengan variabel-variabel. Dalam ilmu komunikasi, teori diformulasikan untuk mencapai tujuan deskripsi, eksplanasi, prediksi, kontrol, pemahaman, dan reformasi. KARAKTERISTIK TEORI KOMUNIKASI
  • 6. Menggambarkan Realitas Teori komunikasi menggambarkan realitas dan fenomena dengan merinci karakteristik dan komponen utamanya, namun ilmuwan cenderung subjektif dalam pemahaman karena dipengaruhi oleh latar belakang pribadi dan nilai yang dianut. Faktor-faktor ini membentuk suatu fenomena dalam teori komunikasi Menjelaskan Realitas Teori untuk menjelaskan realitas dan interaksi antar komponen dalam kehidupan, memberikan penjelasan realistis terhadap masalah yang muncul dalam komunikasi manusia dan sangat penting membangun hubungan berkesinambungan. Prediksi, Kontrol dan Pemahaman Dalam konteks prediksi, kontrol dan pemahaman, tujuan teori dapat berbeda- beda, saling bersinggungan tumpang-tindih atau sejalan. Teori dapat digunakan untuk melakukan reformasi dengan tujuan membuat perubahan yang positif dan bermanfaat bagi manusia dan lingkungan. Reformasi
  • 7. Wilbur Schramm (dalam Berger dan Chaffee, 1987) Komunikasi tidak hanya berkaitan dengan model psikologi dan matematika, tetapi juga dengan berbagai disiplin ilmu yang mempengaruhi dan memberikan karakter dari komunikasi itu sendiri. MacBride Tidak hanya diartikan sebagai proses pertukaran berita dan pesan, tetapi sebagai kegiatan individu dan kelompok mengenai tukar-menukar data, fakta dan ide, maka fungsinya dalam sistem sosial mencakup informasi, sosialisasi, motivasi, perdebatan dan diskusi, pendidikan, memajukan kebudayaan, hiburan dan integrasi. PENGERTIAN KOMUNIKASI DALAM BERBAGAI SUDUT PANDANG
  • 8. Enam langkah dalam proses komunikasi tersebut meliputi Pengirim mempunyai ide atau gagasan, selanjutnya menyiapkan ide dan gagasan tersebut sebelum proses penyampaian pesan dilakukan itu kepada penerima pesan, pihak lain ataupun khalayak. 01 Pengirim menyandikan ide dalam suatu bentuk yang akan membawanya pada penerima. 02 Pengirim menyampaikan pesan melalui berbagai saluran yang ada kepada si penerima pesan. 03 Penerima pesan memahami pesan yang telah diterima dari pengirim pesan. 04 Penerima mengartikan pesan yang diterima dan selanjutnya menafsirkan pesan. 05 Penerima mengirim umpan balik (feedback) kepada pengirim pesan. 06
  • 9. BAB 2 BAB 2 Ruang Lingkup Komunikasi
  • 10. CARA PANDANG CARA PANDANG BERDASARKAN KEILMUAN BERDASARKAN KEILMUAN Ilmu komunikasi bersifat multidisipliner dan mempengaruhi bidang ilmu lain, dengan pengertian dan ruang lingkup yang beragam, bergantung pada konteks dan perspektif ilmu lain
  • 11. Komunikasi memiliki tujuh ruang lingkup yang saling berhubungan, meliputi: Satuan paling mendasar dalam komunikasi, mencakup hubungan paling erat dan mendasar dalam menciptakan pemahaman dan tujuan bersama antara dua orang. Percakapan yang dilakukan dengan tujuan dan maksud tertentu yang direncanakan. Sering disebut komunikasi diadik yang khusus. Pertukaran pesan verbal dan non-verbal antara tiga orang atau lebih anggota kelompok, bertujuan untuk saling mempengaruhi dan menciptakan pemahaman bersama dalam komunikasi yang integratif. Cirinya: sering muncul di tempat umum, lebih formal, terstruktur, memiliki norma yang harus dipatuhi, dan menyangkut karakteristik individual maupun kelompok yang menjadi rujukan dalam kehidupan sehari-hari. Komunikasi Diadik Wawancara Komunikasi Kelompok Kecil Komunikasi Publik
  • 12. Komunikasi memiliki tujuh ruang lingkup yang saling berhubungan, meliputi: Arus pesan dan informasi dalam suatu jaringan hubungan terstruktur yang saling bergantung untuk mencapai tujuan. Komunikasi menggunakan media cetak atau elektronik untuk menyampaikan pesan kepada sejumlah besar individu dengan umpan balik yang terbatas. Komunikasi di antara orang- orang yang memiliki kebudayaan atau perbedaan lainnya seperti ras, etnik, atau sosial- ekonomi. Komunikasi Organisasi Komunikasi Massa Komunikasi Antar Budaya
  • 13. PRINSIP PRINSIP KOMUNIKASI KOMUNIKASI Deddy Mulyana (2005: 83) Komunikasi adalah suatu proses simbolik 1 3 Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi Komunikasi mempunyai dimensi isi dan dimensi hubungan Komunikasi berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan 4 Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu 5 Komunikasi melibatkan proses prediksi peserta komunikasi 6 5 6 2 4
  • 14. PRINSIP PRINSIP KOMUNIKASI KOMUNIKASI Deddy Mulyana (2005: 83) Komunikasi itu bersifat sistemik 7 9 Semakin mirip latar belakang sosial budaya, semakin efektiflah komunikasi Komunikasi bersifat nonsekuensial (tidak selalu teratur secara linier) Komunikasi bersifat prosesual, dinamis dan transaksional 4 Komunikasi bersifat irreversible Komunikasi bukan panasea (obat mujarab) 6 11 12 8 10
  • 15. RUANG LINGKUP ANALISIS KOMUNIKASI RUANG LINGKUP ANALISIS KOMUNIKASI 01 Komunikasi Intrapersonal ​ ​ Komunikasi Intrapersonal merupakan proses komunikasi dalam diri seseorang untuk kepentingan diri sendiri atau orang lain. 02 Komunikasi Interpersonal Komunikasi interpersonal sangat penting dalam kehidupan sehari-hari karena diperlukan untuk memahami dan dipahami oleh orang lain dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 03 Komunikasi Kelompok Kecil Komunikasi kelompok kecil berbeda dari komunikasi antara dua orang. Komunikasi kelompok kecil membutuhkan kohesif, sinergi, dan jaringan.
  • 16. 04 RUANG LINGKUP ANALISIS KOMUNIKASI RUANG LINGKUP ANALISIS KOMUNIKASI Komunikasi Organisasi Komunikasi organisasi mencakup pola dan bentuk komunikasi yang terjadi dalam konteks jaringan dan struktur organisasi, melibatkan bentuk komunikasi formal, informal, interpersonal, dan kelompok. Komunikasi Massa adalah proses komunikasi yang melibatkan media massa untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada sejumlah besar khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat. 05 Komunikasi Massa
  • 18. Ukuran Komunikasi Efektif Komunikasi yang efektif dalam organisasi, terutama dalam jaringan formal dan informal. Dalam komunikasi formal, bagan organisasi dan struktur hierarki penting untuk menentukan aliran informasi, sementara dalam komunikasi informal, kesenjangan antara sumber dan penerima pesan dapat menimbulkan masalah. Komunikasi yang efektif terjadi ketika pesan yang disampaikan oleh pengirim disesuaikan dengan apa yang diterima oleh penerima.
  • 19. Manfaat komunikasi efektif dalam konteks komunikasi formal di lingkungan organisasi Dapat memecahkan masalah lebih cepat Pengambilan keputusan lebih mantap Produktivitas lebih meningkat Arus kerja lebih konstan dan stabil Hubungan lebih kuat Bahan promosi lebih jelas Citra profesional lebih meningkat Bovee dan Till (2010: 5)
  • 20. HAMBATAN DALAM KOMUNIKASI EFEKTIF 1 Perbedaan status sosial (Status Effect) antara pengirim (Sender) dan penerima (receiver) pesan 2 Problem semantik (Semantic Problems): penggunaan bahasa oleh komunikator dan komunikan 3 Distorsi persepsi (Perceptual Distortions, cara pandang yang berbeda 4 Perbedaan budaya (Cultural Differences), komunikasi antara pengirim pesan dan penerima pesan yang berbeda 5 Gangguan fisik (Physical Distractions), gangguan yang ada di sekitar 6 Keterbatasan saluran komunikasi (Poor choice of communication channels) 7 Tidak ada umpan balik (No Feed Back)
  • 21. MENGATASI HAMBATAN MENGATASI HAMBATAN Memelihara iklim komunikasi yang terbuka dan mengurangi berbagai pesan-pesan yang bersifat tertutup 1 3 Memodifikasi struktur pesan dalam organisasi. Menciptakan dan memelihara pola komunikasi dua arah 2 Memegang teguh etika komunikasi baik dalam komunikasi formal maupun informal 4 Dalam tindakan komunikasi yang berkaitan dengan pembuatan keputusan, diupayakan yang tidak merugikan 5 Memberikan motivasi kepada pihak-pihak yang terlibat 5 6 4
  • 22. BAB 4 BAB 4 TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN MEDIA SOSIAL
  • 23. Aspek Mendasar dalam Teknologi Komunikasi Teknologi Komunikasi Pandangan Teknologi Komunikasi Pertumbuhan dan perkembangan teknologi komunikasi mendukung penyebaran pesan dengan cepat melalui televisi, surat kabar, telepon seluler, internet, dan perangkat elektronik lainnya memudahkan komunikasi manusia tanpa sekat geografis dalam lingkup global dan memainkan peran strategis dalam menghilangkan jarak, ruang, waktu, dan hambatan lain dalam komunikasi. Dalam pandangan masyarakat pada umumnya, teknologi komunikasi berkaitan dengan perkembangan teknologi informasi, sistem komputer dan internet yang semakin fleksibel dalam pengoperasian. Sedangkan pembahasan mendalam mengenai teknologi komunikasi pada bidang ilmu komunikasi, lebih banyak membicarakan kualitas isi pesan, dan informasi yang disebarkan kepada khalayak luas.
  • 24. KEKHAWATIRAN KEKHAWATIRAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI TEKNOLOGI KOMUNIKASI Kecepatan pesan yang diterima masyarakat dapat berdampak negatif, karena kekurang-akuratan pesan dan sumber pesan yang tidak jelas asalnya, sehingga pesan yang disebarkan dapat mempengaruhi kualitas isi pesan itu sendiri dan bisa saja khalayak penerima pesan mengartikan berbeda-beda terhadap pesan yang diterima. DUKUNGAN TEKNOLOGI DUKUNGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI KOMUNIKASI Dukungan teknologi komunikasi, membuat masyarakat dapat menilai kualitas pesan dan informasi, yang dikirimkan dari satu sumber kepada khalayak secara terbuka dan diketahui publik juga.
  • 25. TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN MEDIA SOSIAL Banyaknya informasi yang disajikan oleh media massa konvensional belum mencukupi kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, banyak orang mencari informasi dari sumber di luar media arus utama di berbagai jaringan komunikasi baru berbasis internet yang lebih terbuka. Penyebaran informasi yang dapat menjangkau khalayak luas lebih cepat adalah karakteristik yang melekat kuat di media sosial berbasis internet. Namun, penggunaan media sosial sebagai sumber informasi juga memiliki risiko karena maraknya berita bohong atau hoaks.
  • 26. Manfaat positif media sosial Kekuatan dalam mencapai kesejahteraan dengan meningkatkan produktivitas kerja 1 Menciptakan rasa damai dalam hubungan antar manusia yang beradab dan bertanggung jawab Media sosial untuk menggalang opini publik yang konstruktif Mengajak masyarakat untuk menguatkan perbedaan dan toleransi nyata sehingga tidak berkaitan dengan persaingan kelompok Meningkatkan pemahaman terhadap demokratisasi komunikasi menuju masyarakat informasi yang majemuk, adil dan sejahtera Memberikan wawasan yang lebih luas kepada masyarakat 2 3 4 5 6
  • 27. 1 Keterbukaan (Openess) 2 Empati (Empathy) 3 Memberikan dukungan (Supportiveness) 4 Sikap positif (Positiveness) 5 Positif yang mendorong orang lain mau berpartisipasi secara konstruktif 6 Kesetaraan (Equality) dengan menghargai pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi dalam kesetaraan SIKAP DAN TINDAKAN CIPTAKAN INFORMASI BERKUALITAS
  • 28. BAB 5 BAB 5 KOMUNIKASI BISNIS DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI
  • 29. Komunikasi Bisnis komunikasi bisnis berhubungan erat dengan proses komunikasi, yang terjadi antara pengirim pesan dan penerima pesa. Mengirimkan pesan dan berbagi informasi untuk mencari keuntungan diantara pihak-pihak yang terlibat komunikasi, merupakan esensi dari komunikasi bisnis. Komunikasi bisnis merupakan proses pertukaran informasi dalam lingkungan bisnis (Gopal, 2009). Pemanfaatan Teknologi dalam Komunikasi Bisnis Manfaat lain penggunaan teknologi dalam komunikasi bisnis adalah terbukanya peluang untuk melakukan bisnis baru yaitu E-Commerce atau E- Business. Model dalam bismis yang menjual produk secara langsung kepada konsumen atau kepada pebisnis lain dengan dukungan internet in menjadi gejala umum sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi. Pola bisnis berbasis pada web ataupun jaringan internet ini, efektif dan efisien untuk memasarkan produk-produk yang dijual dengan tampilan semenarik mungkin.
  • 30. 1 Melakukan plagiarisme, yaitu menjiplak karya orang lain secara sengaja untuk kepentingan bisnis. Hal yang berkaitan dengan pengabaian terhadap etika penggunaan teknologi dalam komunikasi bisnis 2 Mengabaikan informasi penting yang seharusya menjadi perhatian dan berpotenst mendatangakan keuntungan bagi perseorangan maupun perusahaan. 3 Melakukan tindakan salah kutip tapa melakukan seleksi lebih teliti.
  • 32. 1 2 3 Pendekatan Positivistik (Empiris) sebagai pendekatan yang berasumsi akan adanya realita yang objektif dan penelitian yang bebas dari nilai- nilai. Jenis Penelitian Komunikasi Pendekatan Interpretatif (Hermeneutik) dihubungkan dengan tindakan yang penuh makna, kebenaran dilihat sebagai sesuatu yang subjektif, dan partisipasi peneliti dalam penelitian sangat ditekankan (Garna, 1999:26) Pendekatan Kritis, yang menekankan pada tanggung jawab peneliti untuk mengubah ketidak adilan dalam kondisi status quo. Aneka pendekatan dalam proses penelitian komunikasi. Berikut adalah tiga bentuk yang lazim digunakan:
  • 33. 1 2 3 Penelitian Survei, yaitu metode penelitian tertentu yang meminta partisipan merespons pertanyaan tertulis. Menurut Singarimbun (dalam Singarimbun dan Effendi, 1989: 1), penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunkan kuesioner sebgai alat pengumpulan data yang pokok. Penelitian eksperimen, sebagai metode penelitian khusus, dimana peneliti melakukan menipulasi kondisi; sering kali dilaksanakan di dalam laboratorium Wawancara mendalam (in-dept interview) Wawancara semi terstuktur atau tidak terstruktur dan berlangsung selama paling tidak satu jam dan bertujuan untuk mengumpulkan deskripsi yang mendalam dari para responden Dalam penelitian komunikasi dikenal juga berbagai jenis penelitian dan aneka macam pendekatan untuk mengeksplorasi data, antara lain adalah: 3 Etnograft adalah metode penelitian khusus di mana para peneliti melibatkan diri mereka dalam kehidupan partisipan dengan tujuan untuk mendeskripsikan pola-pola komunikasi manusia yang unik secara budaya
  • 34. Penetapan kriteria sebuah karya ilmiah berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan benar dan memiliki kelayakan akademis terbagi dalam 4 kriteria yang dapat dipakai sebagai rujukan, yaitu: Pengelompokan Kriteria dan Pentahapan Penelitian 1. Substantive Criteria, mencakup kriteria untuk menilai perumusan dan signifikansi permasalahan, kualitas teori dan konsep, serta analisis/diskusi teoretik yang dilakukan. 2. Formal Criteria yang berisi kriteria untuk menentukan kualitas atau kelayakan metodologi. 3. Ethical Criteria yang meliputi antara lain kriteria penilaian terhadap etika yang berkaitan dengan integritas ilmiah, orisinalitas, termasuk di dalamnya kemungkina adanya plagiarism, pelanggaran hak-hak dari subjek penelitian, dsb. 4. Technical Criteria meliputi kriteria untuk menilai gaya penulisan, sistematika berpikir, kejelasan uraian, penggunaan aturan bahasa, penyajian data, serta teknis penulisan. (Deddy Nurhidayat, 2010) Pengelompokan kriteria tersebut perlu dikaitkan dengan sistimatika berpikir
  • 35. Analisis data penelitian kualitatif Analisis data yang digunakan dalam penelitian kualitatif seringkali diartikan sebagai teknik- teknik yang dapat member arti kepada beratus-ratus atau bahkan beribu-ribu, lembar catatan, dan perilaku yang ada dalam catatan peneliti, yang terditi dari bermacam-macam fenomena, peristiwa, semua hal menarik di lapangan, yang diperkirakan dapat mendukung analisis terhadap permasalahan penelitian (Fred Davis dalam Bogdan & Taylor, 1992). Jika data telah terkumpul maka dapat dilakukan pengaturan data sedemikian rupa untuk mempermudah suatu tahapan analisa. Proses pengaturan data tersebut dinamakan klasifikasi data, yaitu dengan merumuskan kategori-kategori (kelas-kelas) yang terdiri dari gejala yang sama atau yang dianggap sama (J. Vredenberg, 1980: 125). Klasifikasi data memerlukan waktu panjang dan rumit, mengingat data kualitatif dalam bentuk catatan, rekaman pembicaraan dan informasi lain yang dikumpulkan tidak mudah untuk diklasifikasikan. Karena itu memerlukan kesabaran, ketekunan dan ketelitian. Ini untuk menghindari kesalahan dalam mengelompokkan data yang berakibat kesalahan dalam amalisis data yang disajikan dalam laporan penelitian.
  • 36. BAB 7 BAB 7 PENERAPAN ILMU KOMUNIKASI DALAM PENYAMPAIAN GAGASAN
  • 37. Penggunaan bahasa dalam media massa, khususnya media cetak memerlukan kecermatan kata supaya mudah dicerna. Menuliskan kalimat-kalimat dalam gagasan di media cetak, harus dperhatikan antara lain adalah: ketepatan pilihan kata, kesesuaian kata dalam bahasa media, perubahan makna kata, kesamaan dan ketidaksamaan makna kata, bentuk-bentuk idiomatik dalam berbahasa media, kata umum dan kata khusus, makna denotatif dan konotatif, kata-kata konkrit dan abstrak, dan kelugasan dalam berbahasa (Kunjana, 2009). Diawali dengan menentukan topik tulisan yang bersifat aktual. Penulisan terkait dengan bidang ilmu komunikasi dalam berbagai perspektif yang dipahami oleh penulis. Penulis wajib memberikan gagasan/sudut pandang. Jika ulasan sangat baik tetapi dengan esensi yang sering dibicarakan oleh masyarakat pada umumnya, maka tidak layak untuk dimuat sebagai gagasan dalam media cetak. Pembahasan harus memiliki berbagai kekhasan yang patut diketahui oleh masyarakat atau khalayak pada umumnya. Pelinisan tidak menggurui. Melengkapi dengan referensi yang memadai. Praktek penulisan gagasan atau opini di media massa, beberapa hal yang menjadi perhatian adalah sebagai berikut:
  • 38. Asli bukan jiplakan/saduran/terjemahan, belum pernah dimuat dalam penerbitan lain, dan hanya ditulis/dikirim khusus untuk Kompas. 1 3 Topik aktual, sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat. Mengandung unsur baru, baik data konkret, pandangan baru, saran-saran, dan/ atau opini. Menyangkut kepentingan sebagian terbesar pembaca, mengingat sifat Kompas sebagai harian umum, bukan majalah vak. Cara penyajian tidak berkepanjangan tapi padat, singkat, mudah ditangkap, gaya enak dibaca. Sering tulisan yang pantas dimuat terpaksa dikembalikan karena tidak mungkin lagi memuatnya pada waktu yang tepat berhubung dengan terbatasnya ruangan atau benturan dengan tulisan-tulisan lain. 6 5 6 2 4 Penulisan Gagasan atau Opini yang Baik
  • 39. Referensi dalam penulisan di media cetak, tidak dikemukakan dengan rinci sebagaimana dalam karya-karya hasil pemikiran atau pemikiran kritis di Jurnal Ilmiah. Meskipun demikian, referensi sebagai pendukung dan pengetahuan dari penulis tetap harus ada dan disiapkan. Mencari referensi yang sesuai dengan topik yang ditulis adalah wajib, agar tulisan memiliki landasan pijakan yang memadai. Akan lebih baik lagi jika ada beberapa referensi buku yang didalamnya ada teori-teori, ketentuan dan paradigma yang berhubungan dengan topik yang ditulis. Gagasan Yang Baik dan Benar Secara umumn prinsip penulisan gagasan atau opini yang baik, dapat juga mengkaitkan dengan dalil tentang 5W + 1H, yang menyangkut What-apa, Who = siapa, When = kapan, Where = dimana, Why = mengapa, dan How = bagaimana, adakalanya dapat menuntun untuk membuat tulisan yang urut dan mudah dicerna oleh pembaca. Satu aspek lagi yang juga penting selain 5W=1H ditambah lagi dengan 1S= security. Walaupun dalam artikel populer sebagaimana opini atau gagasan di media, sangat mungkin jika unsur-unsur tersebut tidak lengkap, mengingat bukan dalam bentuk pemberitaan.
  • 40. Contoh Artikel Reshuffle dan Kerentanan Kohesivitas (Suara Karya, 13 Oktober 2010) Contoh Artikel Harga BBM dan Politik Inkonsistensi (Medan Indonesia, 21 Maret 2012) Contoh Artikel Koalisi Parpol : Hak Elite Atau Massa (Suara Karya, 19 Desember 2013) Dinamika Politik dan Reformasi Birokrasi Komunikasi Politik dan Kebijakan Politik Konflik, Komunikasi Lingkungan, dan Etika Konflik dan Pemilihan Umum Contoh Artikel Bom dan Bahasa Tubuh (Suara Pembaruan, 30 Agustus 2009)
  • 41. Ledakan bom Jumat pagi, 17 Juli 2009 di hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton menarik perhatian nasional dan internasional. Dalam pernyataan media, semua pihak mengutuk dan membuat marah para teroris yang membunuh orang tak bersalah tanpa pandang bulu. Beberapa jam setelah ledakan maut itu, muncul berbagai spekulasi, analisis atau diskusi yang menghubungkan para pelaku dengan gerakan terorganisir yang secara konsisten dikaitkan dengan teror bom. Dalam pembicaraan tersebut, tak jarang disisipkan kutukan atas keberadaan terorisme, terkait penilaian terhadap negara adikuasa yang juga bertindak di luar lingkupnya. Dalam konteksnya, pendapat ini sepele. Ini karena poin kecaman terhadap terorisme telah diencerkan, yang membenarkan pengeboman tersebut. Memang, mencermati wacana bom dua pekan lalu dalam kerangka komunikasi politik, ada beberapa faktor yang menarik untuk ditelaah. Selain masalah makro yang menyangkut keamanan nasional, ada masalah lain Mengenai masalah komunikasi aparat keamanan di berbagai tempat umum, perhatian harus diberikan agar aksi teror bom tidak terjadi lagi. Namun, itu lolos penyebar dewa kematian tiba di hotel yang dijaga ketat dan tidak bisa pergi tanpanya satpam hotel menjelaskan simbol-simbol dalam komunikasi manusia ceroboh. Contoh Artikel Bom dan Bahasa Tubuh (Suara Pembaruan, 30 Agustus 2009)
  • 42. Dalam hal ini, keamanan sangat percaya pada penampilan penampilan seseorang atau bahasa tubuh tamu hotel, yang seringkali tergolong elit. Di sini, persoalan bahasa tubuh, simbol, atribut, dan asumsi kelas sosial menjadi begitu dominan. Artinya, jika sinyal dari detektor menunjukkan adanya masalah, kemudian satpam harus tetap waspada dan memeriksa secara teliti mobil atau orang yang ada di dalamnya, nyatakan aman. Masalahnya, ada jarak kekuatan yang terlihat di antara keduanya satpam dan pengunjung hotel. Satpam dengan akting cemerlang hidup biasa-biasa saja sebagai "teroris" yang terlihat anggun. Contoh Artikel Bom dan Bahasa Tubuh (Suara Pembaruan, 30 Agustus 2009)
  • 43. Artikel membahas tentang perdebatan mengenai kemungkinan reshuffle dalam Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II menjelang evaluasi satu tahun pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Beberapa anggota kabinet dianggap gagal dalam menjalankan tugas mereka, dan Partai Demokrat sebagai mayoritas dalam aliansi poros Cikeas menginginkan adanya reshuffle. Namun, beberapa partai koalisi pendukung pemerintah mengharapkan agar tidak ada reshuffle. Artikel tersebut juga membahas tentang batasan waktu dalam membentuk kelompok kerja yang memiliki batas waktu tertentu, seperti halnya KIB II, di mana diperlukan proses panjang untuk melakukan penyesuaian di antara anggota kabinet lain, agar mereka bisa bekerja dengan integratif sesuai maksud dan tujuan pemerintahan SBY-Boediono. Artikel ini juga menyatakan bahwa penilaian kinerja objektif KIB II seharusnya dua setengah tahun dari waktu satu tahun yang tersedia. Contoh Artikel Reshuffle dan Kerentanan Kohesivitas (Suara Karya, 13 Oktober 2010)
  • 44. Contoh Artikel Harga BBM dan Politik Inkonsistensi (Medan Indonesia, 21 Maret 2012) Tulisan ini membahas komunikasi politik dan manajemen konflik di Indonesia. Pertama-tama, tulisan ini membahas perbedaan pandangan partai-partai politik mengenai keputusan pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Beberapa partai mendukung keputusan tersebut, sementara partai-partai lain, termasuk Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan beberapa anggota Partai Golkar, menentangnya. Artikel ini juga menyoroti pentingnya komunikasi antarbudaya dalam mengelola konflik dan mengurangi etnosentrisme. Penulis menyarankan bahwa mempromosikan nilai-nilai bersama, saling menghormati, dan menghindari konflik adalah strategi penting dalam hal ini. Akhirnya, artikel tersebut berpendapat bahwa para pemimpin politik dan tokoh masyarakat memiliki peran penting dalam mempromosikan komunikasi antarbudaya dan mengurangi ketegangan di antara kelompok-kelompok yang berbeda dalam masyarakat.
  • 45. Contoh Artikel Koalisi Parpol : Hak Elite Atau Massa (Suara Karya, 19 Desember 2013) Artikel ini membahas mengenai Partai Persatuan Pembangunan yang berwacana membentuk koalosi partai berbasis agama islan, dengan mengajak beberapa partai islam lainnya, Agar mereka bisa maju dan mengajukan calon presiden, karena salah satu syaratnya yakni partai politik gabungan dapat mengajukan calon presiden jika mememnuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi dewan legislatif. Oleh sebab itu PPP tepat untuk segera menetapkan koalisi demi menciptakan pemerintahan yang kuat selama 5 tahun.
  • 46. BAB 8 BAB 8 ETIKA DAN PERATURAN DALAM KEBEBASAN KOMUNIKASI
  • 47. Kode Etik adalah kode etik yang disepakati organisasi wartawan dan diterapkan oleh Dewan Pers. Kode Etika Jurnalistik ASAS KEJ 1 2 3 4 Asas Moralitas (Nilai-nilai moral yang terkandung) Asas Profesionalitas (meliputi membuat berikta akurat sesuai fakta yang ada) Asas Demokratis (Bersikap adil) Asas Supremasi Hukum (Tidak melakukan plagiat dan tidak menyalahgunakan)
  • 48. Aliansi Jurnalis Independen merupakan organisasi profesi jurnalist, yang didirikan sebagai upaya untuk membuat organisasi jurnalis alternatif yang tidak berada di bawah struktur Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Kode Etik Aliansi Jurnalis Independen Pedoman Pemberitaan Media Siber Media siber memiliki karakter khusus, speerti pedoman ruang lingkuonya yakni menggunakan internet dan diperlukan adanya User Generated Content yakni segala isi konten yang akan di publish oleh media, tentunya harus melewati verifikasi berita terlebih dahulu.
  • 49. UU ITE berupaya menempatkan Indonesia bagian daari sistem informasi dunia, bertujuan meningkatkan efektifitas dan efesiensi pelayanan publik dalam memperoleh informasi, dengan memberikan keamanan, keadilan, dan kepastian hukum. Dalam Pasal 40 ayat (3) ditegaskan (Pemerintah menetapkan instansi atay institusi yang memiliki data elektronik strategis yang wajib dilindungi) Transaksi Elektronik dan Transparasi Informasi Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008, tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP), menjadi payung hukum dalam mencari, memilih sumber dan menyalurkan informasi yang faktual dan dapat dipercaya. UU KIP mengatur mengenai aspek kebebasan informasi dan menjamin hak publik atas informasi, tetap berpotensi mengalami masalah dalam urusan akses informasi, akibat indormasi yang tidak tersedia, terlambat diberikan oleh pihak-pihak yang bertanggung jawab, diklaim secara sepihak sebagai rahasia negara dan ketentuan lain yang berpotensi menghambat kebebasan informasi publik.
  • 50. Semoga materi ini bermanfaat TERIMA KASIH TERIMA KASIH Have a great day ahead. Best Regards, Kelompok 6