1. Dokumen tersebut membahas tentang perhitungan tanggal, bulan, dan tahun untuk HPHT dan usia kehamilan, premenopause pada wanita, imunisasi bayi, rumus menghitung cakupan dan pencapaian, serta perkembangan balita berusia 18 bulan.
2. Juga membahas tentang pengertian, praktik, kompetensi, dan peran bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan.
3. Materi tersebut sangat beragam nam
1. 1. PerhitunganHPHT
Januari-Maret(tanggal +7, bulan+ 9, tahuntetap)
April-Desember(Tahun+1),(bulan -3),(Hari +7)
2. PerhitunganUsiaKehamilan
Neagle,Hapal berapahari tiapbulan
3. Premenopause
MenurutKusmiran(2011) premenopause adalahmunculnyatandatandadangejalaawal
perubahandari systemtubuhketikasiklusmenstruasi mulai tidakteratur.Premenopause dapat
terjadi padaawal usia30 tahundan berakhir1 tahunsetelahsiklusmenstruasi berakhir.Rata-rata
terjadi padausia47-51 tahun.
Perubahanmenjelangmenopause.Gejala-gejalamenjelangmenopause menurutSpencerdan
Brown(2007):
a. Gejala-gejalafisikGejalafisikyangmuncul adalah:hotflashrasapanas (padawajah,leherdan
dada yangberlangsungselamabeberapamenit,berkeringatdi malamhari, berdebar-debar
(detakjantungmeningkat/mengencang),susahtidur,sakitkepala,keinginanbuangairkecil
menjadi lebihsering,tidaknyamanketikabuangairkecil,ketidakmampuanuntuk
mengendalikanbuangairkecil (inkontinensia).
b. Gejala-gejalapsikologisGejalapsikologisyangseringmuncul padawanitamenopauseadalah:
mudahtersinggung,depresi,cemas,suasanahati (mood)yangtidakmenentu,seringlupa,
susahberkonsentrasi.
c. Gejala-gejalaseksualGejalaseksual yangmuncul padawanitamenopauseadalah:
kekeringanvagina,mengakibatkanrasatidaknyamanselamaberhubunganseksual,
menurunnyalibido
4. Imuniasai Bayi
a. VaksinHepatitisB:DiberikanuntukmencegahpenyakithepatitisByangmenyerangorganhati.
Diberikan sejakbayi lahir.
b. VaksinPolio:vaksinyangbertugasmencegahpenyakitpolio(penyakitsaraf yangberujungpada
kelumpuhan)diberikansebanyak4kali
c. VaksinBCG : pemberianvaksinini dilakukanuntukmencegahsi kecil dari infeksibakteri
tuberculosis.
- Posisi jarum pun harus datar agar vaksin dapat masuk ke
jaringan lemak. Suntikan vaksin dapat dilakukan di bagian
lengan atau antara bokong dan paha.
d. VaksinDPT/HB:Vaksinini bertujuanuntukmelidungisikecil dari penyakitdifteri,pertussis,dan
tetanus.Diberikansebanyak5kali
- dapat diberikan secara intramuskularatau dalam otot. Vaksin
intramuskularbiasanya disuntikkan dengan jarum yang
panjang, sehingga tidak terlalu sakit.
- Penyuntikan juga dilakukan di bagian tubuh dengan
pembuluh darah besar dan syaraf. Anak usia di bawah satu
tahun akan disuntik di bagian paha, sementaraanak yang
lebih besar akan di suntik di bagian lengan atas.
e. VaksinMR: bertugasuntukmencegahpenyakitcampakdanrubella.Diberikanpadausia 9
bulan,18 bulandansaat anak kelas1 SD/sederajat
2. - Ketiga vaksin tersebut dilakukan secara subkutan, yaitu
penyuntikan di bawah jaringan kulit sebelum otot. Injeksi ini
dianjurkan untuk zat yang perlu diserap secara lambat.
f. VaksinCampak Infeksi campak menyebabkan penyakit pernapasan bagian atas, ruam,
dan bintik-bintik di dalam mulut. Komplikasi langka seperti pneumonia dan ensefalitis
(infeksi otak) dapat mematikan. Jenis imunisasi ini diberikan sebanyak 3 kali ketika
anak berumur 9 bulan, 18 bulan, dan 6 tahun. Apabila anak sudah diberikan vaksin
MMR, maka tidak perlu lagi diberikan vaksin campak sebab vaksin MMR merupakan
vaksin kombinasi campak, gondong, dan rubella.
- Ketiga vaksin tersebut dilakukan secara subkutan, yaitu
penyuntikan di bawah jaringan kulit sebelum otot. Injeksi ini
dianjurkan untuk zat yang perlu diserap secara lambat.
5. Rumusmenghitungcakupan
Cara menghitung Cakupan, Pencapaian
Cakupan=(Hasil/Sasaran pada bulan berjalan)*100%
Sasaran bulan berjalan= (sasaran dalam tahun/12)*bulan berjalan
Pencapaian= (Cakupan/Target)*100%
6. PerkembanganBalita18bulan
Ini termasuk dalam perkembangan bayi 18 bulan. Di perkembangan bayi
18 bulan atau 1 tahun 6 bulan, anak Anda juga semakin mahir menendang
dan melempar bola, dan berlari.
1.PENGERTIAN BIDAN
Pengertian bidan menurut ICM (International Confederation Of Midwives),
bidan adalah seseorang yang telah mengikuti program pendidikan bidan
yang diakui di negaranya, telah lulus dari pendidikan tersebut, serta
memenuhi kualifikasi untuk didaftar (register) dan atau memiliki ijin yang sah
(lisensi)untuk melakukan praktik kebidanan.
Pengertian bidan menurut IBI (Ikatan Bidan Indonesia), bidan adalah seorang
perempuan yang telah lulus dari pendidikan bidan yang diakui pemerintah
dan organisasi profesi di wilayah Negara Republik Indonesia serta memiliki
kompetensi dan kualifikasi untuk diregister,sertifikasi dan atau secarah sah
mendapat lisensi untuk menjalankan praktik kebidanan.
Pengertian bidan menurut WHO, bidan adalah seseorang yang telah
mengikuti program pendidikan bidan yang diakui di negaranya, telah lulus
dari pendidikan tersebut, serta memenuhi kualifikasi untuk didaftar (register)
dan atau memiliki izin yang sah (lisensi) untuk melakukan praktik bidan.
Pengertian bidan menurut ICM (International Confederation Of Midwives),
bidan adalah seseorang yang telah mengikuti program pendidikan bidan
3. yang diakui di negaranya, telah lulus dari pendidikan tersebut, serta
memenuhi kualifikasi untuk didaftar (register) dan atau memiliki ijin yang sah
(lisensi)untuk melakukan praktik kebidanan.
2. PRAKTIK BIDAN
Praktik Bidan dilandasi oleh beberapa peraturan, yaitu :
1. KEPMENKES 900/2002
2. UU PRAKTIK KEDOKTERAN PASAL 73 AYAT 3
3. PERMENKES 1419/2005 (PASAL 14 DAN 15)
3. KOMPETENSI BIDAN
Kompetensi adalah kemampuan yang dilandasi oleh pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang harus dimiliki oleh bidan dalam melaksanakan
praktik kebidanan pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan secara aman
dan bertanggungjawab sesuai dengan standar sebagai syarat mampu oleh
masyarakat (PI IBI,2014).
Apabila seorang bidan melakukan peran, fungsi, dan tanggung jawab dengan
baik maka bidan tersebut berkompeten.
4. PERAN BIDAN
1. Peran sebagai pelaksana
2. Peran sebagai pengelola
3. Peran sebagai pendidik
4. Peran sebagai peneliti
A. Bidan sebagai Pelaksana
Sebagai pelaksana bidan memiliki tiga kategori tugas yaitu tugas mandiri,
tugas
kolaborasi, dan tugas rujukan.
1.Tugas Mandiri/ Primer
Tugas mandiri bidan yaitu tugas yang menjadi tanggung jawab bidan sesuai
kewenangannya, meliputi:
a. Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang
4. diberikan
b. Memberi pelayanan dasar pra nikah pada remaja dengan melibatkan
mereka sebagai klien.
c. Memberi asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal
d. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan
dengan melibatkan klien /keluarga
e. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
f. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa nifas
dengan melibatkan klien /keluarga
g. Memberikan asuhan kebidanan pada wanita usia subur
yang membutuhkan pelayanan KB.
h. Memberikan asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan sistem
reproduksi dan wanita dalam masa klimakretium dan nifas.
2. Tugas Kolaborasi
Merupakan tugas yang dilakukan oleh bidan sebagai anggota tim yang
kegiatannya dilakukan secara bersamaan atau sebagai salah satu urutan dari
proses kegiatan pelayanan kesehatan.
a. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai
fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga
b. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan
pertolongan pertama pada kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi
c. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan
resiko tinggi dan keadaan kegawatan yang memerlukan pertolongan pertama
dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga
d. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan
resiko tinggi dan pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan
yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan klien dan keluarga
e. Memberikan asuhan pada BBL dengan resiko tinggi dan yang mengalami
komplikasi serta kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan
5. pertama dengan tindakan kolaborasi dengan meliatkan klien dan keluarga
f. Memberikan asuhan kebidanan pada balita dengan resiko tinggi dan yang
mengalami komplikasi serta kegawatdaruratan yang memerlukan
tindakan kolaborasi dengan melibatkan keluarga
3. Tugas Ketergantungan / Merujuk
a. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai
dengan fungsi rujukan keterlibatan klien dan keluarga
b. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu
hamil dengan resiko tinggi dan kegawat daruratan
c. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada
masa persalinan dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien dan
keluarga
d. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada
ibu dalam masa nifas dengan penyulit tertentu dengan kegawatdaruratan
dengan melibatkan klien dan keluarga
e. Memberikan asuhan kebidanan pada BBL dengan kelainan tertentu dan
kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan
melibatkan keluarga
f. Memberikan asuhan kebidanan pada anak balita dengan kelainan tertentu
dan kegawatan yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan melibatkan
Langkah yang diperlukan dalam melakukan peran sebagai pelaksana:
1. Mengkaji status kesehatan untuk memenuhi kebutuhan asuhan klien
2. Menentukan diagnosa / masalah
3. Menyusun rencana tindakan sesuai dengan masalah yang dihadapi
4. Melaksanakan tindakan sesuai rencana yang telah disusun
5. Mengevaluasi tindakan yang telah diberikan
6. Membuat rencana tindak lanjut tindakan
7. Membuat dokumentasi kegiatan klien dan keluarga
B. Bidan sebagai Pengelola
Sebagai pengelola bidan memiliki 2 tugas yaitu tugas pengembangan
6. pelayanan
dasar kesehatan dan tugas partisipasi dalam tim.
1.Pengembangkan pelayanan dasar kesehatan
Bidan bertugas mengembangkan pelayanan dasar kesehatan terutama
pelayanan
kebidanan untuk individu, keluarga kelompok khusus dan masyarakat di
wilayah kerja
dengan melibatkan masyarakat/ klien meliputi :
1) Mengkaji kebutuhan terutama yang berhubungan dengan kesehatan ibu
dan anak untuk meningkatkan serta mengembangkan program
pelayanan kesehatan di kerjanya bersama tim kesehatan dan
pemuka masyarakat.
2) Menyusun rencana kerja sesuai dengan hasil kajian bersama masyarakat
3) Mengelola kegiatan pelayanan kesehatan khususnya KIA/KB sesuai
dengan rencana.
4) Mengkoordinir, mengawasi dan membimbing kader dan dukun atau
petugas kesehatan lain dalam melaksanakan program/ kegiatan pelayanan
KIA/KB
5) Mengembangkan strategi untuk meningkatkan kesehatan
masyarakat khususnya KIA KB termasuk pemanfaatan sumber yang ada
pada program dan sektor terkait.
6) Menggerakkan dan mengembangkan kemampuan masyarakat
serta memelihara kesehatannya dengan memanfaatkan potensi yang ada
7) Mempertahankan dan meningkatkan mutu serta keamanan
praktik profesional melalui pendidikan, pelatihan, magang, dan kegiatan
dalam kelompok profes
8) Mendokumentasikan seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan
2. Berpartisipasi dalam tim
Bidan berpartisi dalam tim untuk melaksanakan program kesehatan dan
7. sektor lain
melalui peningkatan kemampuan dukun bayi, kader, dan tenaga kesehatan
lain yang
berada di wilayah kerjanya, meliputi :
1) Bekerjasama dengan Puskesmas, institusi lain sebagai anggota tim dalam
memberi asuhan kepada klien bentuk konsultasi, rujukan & tindak lanjut
2) Membina hubungan baik dengan dukun bayi, kader kesehatan, PLKB dan
masyarakat
3) Melaksanakan pelatihan serta membimbing dukun bayi, kader dan
petugas kesehatan lain
4) Memberikan asuhan kepada klien rujukan dari dukun bayi
5) Membina kegiatan yang ada di masyarakat yang berkaitan dengan
kesehatan
C. Bidan sebagai Pendidik
Sebagai pendidik bidan mempunyai 2 tugas yaitu sebagai pendidik dan
penyuluh kesehatan bagi klien serta pelatih dan pembimbing kader.
1. Memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada individu, keluarga dan
masyarakat tentang penanggulanagan masalah kesehatan khususnya KIA/KB
2. Melatih dan membimbing kader termasuk siswa bidan/keperawatan serta membina dukun di
wilayah kerjanya.
Langkah-langkah dalam memberikan pendidikan dan penyuluhan yaitu :
1) mengkaji kebutuhan akan pendidikan dan penyuluhan kesehatan
2) menyusun rencana jangka pendek dan jangka panjang untuk penyuluhan
3) menyiapkan alat dan bahan pendidikan dan penyuluhan
4) melaksanakan program/rencana pendidikan dan penyuluhan
5) mengevaluasi hasil pendidikan dan penyuluhan
6) Menggunakan hasil evaluasi untuk meningkatkan program bimbingan
8. 7) mendokumentasikan kegiatan
D. Bidan sebagai Peneliti
Melakukan investigasi atau penelitian terapan dalam bidang kesehatan baik
secara mandiri maupun kelompok.
1. Mengidentifikasi kebutuhan investigasi/penelitian
2. Menyusun rencana kerja
3. Melaksanakan investigasi
4. Mengolah dan menginterpretasikan data hasil investigasi
5. Menyusun laporan hasil investigasi dan tindak lanjut
6. Memanfaatkan hasil investigasi untuk meningkatkan dan mengembangkan program kerja
atau pelayanan kesehatan.
5. FUNGSI BIDAN
Fungsi adalah kegunaan suatu hal, daya guna, jabatan (pekerjaan) yang
dilakukan, kerja bagian tubuh (Tim Media Pena,2002:117)
Berdasarkan peran Bidan yang dikemukakan diatas, maka fungsi bidan
sebagai berikut
1.Fungsi Pelaksana
Fungsi bidan pelaksana mencakup:
1.Melakukan bimbingan dan penyuluhan kepada individu, keluarga, serta
masyarakat (khususnya kaum remaja) pada masa praperkawinan.
2. Melakukan asuhan kebidanan untuk proses kehamilan normal, kehamilan
dengan kasus patologis tertentu, dan kehamilan dengan risiko tinggi.
3. Menolong persalinan normal dan kasus persalinan patologis tertentu.
4. Merawat bayi segera setelah lahir normal dan bayi dengan risiko tinggi
5. Melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas.
6. Memelihara kesehatan ibu dalam masa menyusui
7. Melakukan pelayanan kesehatan pada anak balita dan pcasekolah
8. Memberi pelayanan keluarga berencanasesuai dengan wewenangnya.
9. 9. Memberi bimbingan dan pelayanan kesehatan untuk kasus gangguan
sistem
reproduksi, termasuk wanita pada masa klimakterium internal dan
menopause
sesuai dengan wewenangnya.
2. Fungsi Pengelola
Fungsi bidan sebagai pengelola mencakup:kelompok masyarakat, sesuai
dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat setempat yang didukung oleh
partisipasi masyarakat.
1.Mengembangkan konsep kegiatan pelayanan kebidanan bagi individu,
keluarga, kelompok masyarakat sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
masyarakat setempat
2. Menyusun rencana pelaksanaan pelayanan kebidanan di lingkungan unit
kerjanya.
3. Memimpin koordinasi kegiatan pelayanan kebidanan.
4. Melakukan kerja sama serta komunikasi inter dan antarsektor yang terkait
dengan pelayanan kebidanan
5. Memimpin evaluasi hasil kegiatan tim atau unit pelayanan kebidanan.
3. Fungsi Pendidik
Fungsi bidan sebagai pendidik mencakup:
a. Memberi penyuluhan kepada individu, keluarga, dan kelompok
masyarakat terkait dengan pelayanan kebidanan dalam lingkup kesehatan
serta KB
b. Membimbing dan melatih dukun bayi serta kader kesehatan sesuai dengan
tanggung jawab bidan.
c. Memberi bimbingan kepada para peserta didik bidan dalam kegiatan
praktik di klinik dan di masyarakat.
d. Mendidik peserta didik bidan atau tenaga kesehatan lainnya sesuai
dengan bidang keahliannya.
10. 4. Fungsi Peneliti
Fungsi bidan sebagai peneliti mencakup:
1.Melakukan evaluasi, pengkajian, survei, dan penelitian yang dilakukan
sendiri atau berkelompok dalam lingkup pelayanan kebidanan.
2. Melakukan penelitian kesehatan keluarga dan keluarga berencana
6. WEWENANG BIDAN
Dalam menjalankan praktek profesionalnya wewenang bidan diatur dalam
Keputusan Menteri Kesehatan RI No.900/ Menkes/SK/VII/2002. Pemberian
kewenangan lebih luas kepada bidan dimaksudkan untuk mendekatkan
pelayanan kegawatan obstetri dan neonatal kepada setiap ibuhamil/bersalin,
nifas dan bayi baru lahir agar penanganan dini atau pertolongan pertama
sebelum rujukan dapat dilakukan secara cepat dan tepatwaktu
7. TANGGUNG JAWAB BIDAN
Sebagai tenaga profesional, bidan memikul tanggung jawab atas pelayanan
yang diberikan dan berupaya secara optimal dengan mengutamakan
keselamatan klien Bidan harus dapat mempertahankan tanggung jawabnya
bila terjadi gugatan terhadap tindakan yang dilakukannya
7.