SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Oleh
Tahun ajaran 2013 / 2014
Pengertian Budaya JawaPengertian Budaya Jawa
Pengertian budaya Jawa adalah salah satu budaya tradisonal di
Indonesia yang sudah cukup tua, dianut secara turun temurun oleh penduduk
di sepanjang wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Meskipun banyak orang
Jawa menganggap bahwa budaya Jawa itu hanya satu dan tidak terbagi-bagi,
akan tetapi dalam kenyataannya terdapat berbagai perbedaan sikap dan
perilaku masyarakatnya di dalam memahami budaya Jawa tersebut
(Sedyawati, 2003). Perbedaan tersebut antara lain disebabkan oleh kondisi
geografis yang menjadikan budaya Jawa terbagi ke dalam beberapa
wilayah kebudayaan, dimana setiap wilayah kebudayaan memiliki
karakteristik khas tersendiri dalam mengimplementasikan falsafah-
falsafah budaya Jawa ke dalam kehidupan keseharian (Sujamto,
1997 dalam Sedyawati, 2003).
•Salah satu unsur sistem budaya yang tetap dipertahankan dan
diajarkan dari generasi ke generasi berikutnya oleh masyarakat Jawa
adalah falsafah hidup. Falsafah hidup merupakan anggapan, gagasan,
dan sikap batin yang paling umum yang dimiliki oleh seseorang atau
sekelompok masyarakat. Falsafah hidup menjadi landasan dan
memberi makna pada sikap hidup suatu masyarakat yang biasanya
tercermin dalam berbagai ungkapan yang dikenal dalam masyarakat
(Sedyawati, 2003).
•Endraswara (2003) mengatakan bahwa watak dasar orang Jawa
adalah sikap nrima. Nrima adalah menerima segala sesuatu dengan
kesadaran spiritual-psikologis, tanpa merasa nggrundel (menggerutu
karena kecewa di belakang).
•Apapun yang diterima dianggap sebagai karunia Tuhan. Mereka
cenderung menerima dengan kesungguhan hati apapun hasilnya
asalkan ada usaha yang lebih dulu dilakukan. Jika usaha yang
dilakukan gagal, orang Jawa cenderung menerimanya sebagai sebuah
pelajaran. Nrima bukan berarti tanpa upaya yang gigih, namun hanya
sebagai sandaran psikologis. Hal ini berarti orang Jawa mempunyai
kewajiban moral
untuk menghormati tata kehidupan yang ada di dunia ini.
Mereka harus menerima kehidupan sebagaimana adanya
sambil berusaha sebaik-baiknya dan menumbuhkan
kedamaian jiwa serta ketenangan emosi.
Ketika orang Jawa dihadapkan dengan suatu konflik,
mereka cenderung menghadapinya dengan memilih untuk
diam dan tidak rewel (melawan) karena prinsip dasar dari
kebanyakan orang Jawa adalah “lebih baik hidup rukun
daripada harus berulah dengan orang lain”. Artinya orang
Jawa begitu menjunjung tinggi sifat keramahtamahan dan
nilai kerukunan antara
• MASA AKULTURASI
BUDAYA JAWA
(Suwardi Endraswara)
A. Paham Animisme Kejawen
Seluruh kepercayaan manusia Jawa berunsur pada animisme dari
jaman prasejarah sampai sekarang, termasuk kepercayaan
tentang mahluk halus, roh leluhur yang mendiami macam-macam
tempat tertentu. Dalam sejarah pulau Jawa ada tiga jaman pokok
mengenai agama yaitu :
- Jaman prasejarah sampai abad 8, dimana jaman itu rakyat Jawa
tinggal di dalam masyarakat kecil dan kepercayaan animisme.
Kepercayaan animisme termasuk kepercayaan manusia
mengenaqi mahluk halus dan roh lelehur yang mendiami
bermacam-macam tempat.
- Jaman kerajaan Hindu-Budha. Pertama dengan kerajaan
Mataram dari abad 8 sampai abad 10 yang terletak di Jawa
Tengah, kerajaan Majapahit dari abad 13 sampai abad 16 yang
terletak di Jawa Timur. Pada jaman tersebut masyarakatnya
beragama Hindu serta Budha.
- Jaman Islam setelah abad 16 waktu kerajaan Majapahit
turun. Kerajaan Islam yang dibentuk masih menyimpan
banyak tradisi dari kerajaan Hindu-Budha tetapi memakai
agama Islam.
Karena ketiga jaman agama tersebut, agama Jawa saat ini
berlapiskan tiga, yaitu kepercayaan animisme, agama Hindu-
Budha, dan agama Islam.
Walaupun mayoritas orang Jawa beragama Islam, agama
Islam yang dilakukan di Jawa punya perbedaan dari agama
Islam yang di lakukan di daerah Timur Tengah. Agama Islam
di Jawa dicampuri dengan kepercayaan manusia lain asli
Jawa, yaitu kepercayaan animisme dam kepercayaan dari
kerajaan Hindu-Budha.
Asalnya kepercayaan animisme adalah dari jaman
prasejarah dan bagian kepercayaan itu masih hidup sampai
sekarang. Penganut animisme adalah orang-orang yang
percaya bahwa tempat-tempat atau objek-objek punya
kepercayaan tersendiri, mislanya orang yang percaya
dengan mahluk halus, roh leluhur dan hantu yang mendiami
macam-macam tempat.
B. Hindu-Budha Ke Jawa
Pengaruh Hindu Budha yang paling mengakar dalam kehidupan orang
Jawa terutama di Jawa Tengah dan Jawa Timur cukup kental, karena
Hindu-Budha memberikan tat tulis, perhitungan tahun Saka, serta sastra
yang mengandung filsafat keagamaan beserta ajaran mistik yang cukup
halus. Artinya, Hinduisme memberikan dan mengangkat budaya intelektual
selapis suku Jawa dan melahirkan kerajaan-kerajaan besar dengan budaya
religi animisme dan dinamisme yang asli dan telah mengakar dengan
berbagai macam tradisi dan aturan-aturan (hukum) adatnya.
Asalnya agama Hindu dan agama Budha adalah dari India dan agama
tersebut datang ke pulau Jawa sebelum abad ke 8. Agama Hindu-Budha
menguasai pulau Jawa selama delapan abad dan agama itu memang
pengaruhi kepercayaan manusia Jawa terhadap gunung. Tempat
bergunung-gunung sepanjang sejarah agama ini dipakai sebgai tempat
smemedi. Simbolisme agama Hindu dalam kepercayaan manusia Jawa
memang kuat sekali.
Kosmologi agama Hindu termasuk lima dewnya menurut mata
angin dan Siwa sebagai tengah. Dari dewa Siwa ditengah,
ada Iswara ke timur, Brama ke selatan, Mahadewa ke barat
dan Wisnu ke utara. Selanjutnya karena dunia manusia
berhubungan dengan dunia alam dan ghaib, pada waktu
kerajaan Hindu-Budha kalau ada bencana seperti letusan
gunung berapi, banjir dan sebgainya, bencana tersebut akan
mengkurangkan kekuatan rajanya.
Sebenarnya Hindu-Budha tidak mematikan budaya Jawa asli
akan tetapi sebaliknya justru memupuk dan menyuburkannya.
Tidak hanya itu, Hinduisme meningkatkan filsafat hidup dan
wawasan tentang alam raya beserta teori-teori kenegaraan
yang dipengaruhi oleh raja-raja yang keramat sebagai wakil
para dewa untuk mengatur kehidupan masyarakat yang
diberkati para dewa. Oleh karena itu Hinduisme kemudian
mengakar dalam dan menjadi penyangga kebudayaan priyayi
kejawen yang menjulang di lingkungan istana kerajaan-
kerajaan.
Paham ini telah membentuk tradisi besar, sedangkan
masyarakat petani pedesaan yang hanya selapis tipis
tersentuh Hinduisme tetap buta huruf dqan mewujudkan
tradisi kecil dlam budaya Jawa. Namun budaya animisme dan
dinamisme tetap bertahan serta ikut menjiwai pula dalam pola
kebudayaan priyayi di lingkungan tradisi besar. Kemudian
kedatangan agama Islam yang mulai menyebar di Indonesia
sejak abad ke-13 M, ternyata juga tidak mengganggu budaya
asli animisme dan dinamisme di Jawqa, karena budaya asli ini
mempunyai watak yang elastis yang dapat menyusup dalam
kehidupan Islam pesantren.
C. Pengaruh Hindu JawaC. Pengaruh Hindu Jawa
Coedes (Koentjaraningrat (1994 : 38-40)) menjelaskqan bahwaCoedes (Koentjaraningrat (1994 : 38-40)) menjelaskqan bahwa
bukti-bukti tertua mengenai adanya negara-negara Hindu Jawabukti-bukti tertua mengenai adanya negara-negara Hindu Jawa
berupa prasasti-prasasti dari batu yang ditemukan di pantai utaraberupa prasasti-prasasti dari batu yang ditemukan di pantai utara
Jawa Barat kurang lebih 60 kilometer sebelah timur kota JakartaJawa Barat kurang lebih 60 kilometer sebelah timur kota Jakarta
di lembah sungai Cisedane. Walaupun tidak ada tanggal padadi lembah sungai Cisedane. Walaupun tidak ada tanggal pada
prasasti itu, tetapi dilihat dari bentuk dan gaya huruf Indiaprasasti itu, tetapi dilihat dari bentuk dan gaya huruf India
Selatan dari tulisannya dapat diketahui bahwa prasasti ituSelatan dari tulisannya dapat diketahui bahwa prasasti itu
merupakan suatu diskripsi mengenai beberapa upacara yangmerupakan suatu diskripsi mengenai beberapa upacara yang
dilakukan oleh seorang raja untuk merayakan peresmian bangunandilakukan oleh seorang raja untuk merayakan peresmian bangunan
irigrasi dan bangunan keagamaan dalam abad ke-11 M.irigrasi dan bangunan keagamaan dalam abad ke-11 M.
Kebudayaan Hindu mengkin telah mendominasi hampir seluruhKebudayaan Hindu mengkin telah mendominasi hampir seluruh
Asia Selatan dan Asia Tenggara pada waktunya, tetapiAsia Selatan dan Asia Tenggara pada waktunya, tetapi
pengaruhnya yang terbesar adalah terhadap masyarakat istana,pengaruhnya yang terbesar adalah terhadap masyarakat istana,
sedangkan konsep-konsep Hindu hanya sedekit mempengaruhisedangkan konsep-konsep Hindu hanya sedekit mempengaruhi
masyarakat petani di daerah pedesaan yang cara hidupnyamasyarakat petani di daerah pedesaan yang cara hidupnya
barangkali tidak banyak berubah sejak abad-abad yang lalu.barangkali tidak banyak berubah sejak abad-abad yang lalu.
Dapat dibedakan dua tipe umum kerajaan Hindu-Indonesia, yaitu :Dapat dibedakan dua tipe umum kerajaan Hindu-Indonesia, yaitu :
-- Kerajaan-kerajaan pantai yang didasarkan atas perdaganganKerajaan-kerajaan pantai yang didasarkan atas perdagangan
yang berkembang sekeliling suatu kota pelabuhan.yang berkembang sekeliling suatu kota pelabuhan.
-- Kerajaan-kerajaan yang terletak di daerah pedalaman,Kerajaan-kerajaan yang terletak di daerah pedalaman,
dilembah-lembah dan daratan tinggi yang sangat subur diantaradilembah-lembah dan daratan tinggi yang sangat subur diantara
sungai-sungai dan komplek-komplek gunung berapi di Jawa.sungai-sungai dan komplek-komplek gunung berapi di Jawa.
Dalam kerajaan-kerajaan agraris di Jawa maupun di banyakDalam kerajaan-kerajaan agraris di Jawa maupun di banyak
kerajaan di Asia Tenggara, berkembang konsep khusus mengenaikerajaan di Asia Tenggara, berkembang konsep khusus mengenai
sifat raja. Dasarnya adalah kesadaran orang-orang akan hubungansifat raja. Dasarnya adalah kesadaran orang-orang akan hubungan
yang dekat antara susunan alam semesta dengan kerajaanyang dekat antara susunan alam semesta dengan kerajaan
manusia. Pandangan mengenai susunan alam semesta pada orangmanusia. Pandangan mengenai susunan alam semesta pada orang
Jawa jaman dahulu itu diambil alih dari agama Hindu, yangJawa jaman dahulu itu diambil alih dari agama Hindu, yang
menganggap bahwa alam semesta merupakan benua berbentukmenganggap bahwa alam semesta merupakan benua berbentuk
lingkaran yang dikelilingi oleh beberapa samudera dengan pulau-lingkaran yang dikelilingi oleh beberapa samudera dengan pulau-
pulau besar di empat penjuru, yang merupakan tempat tinggalpulau besar di empat penjuru, yang merupakan tempat tinggal
keempat penjaganya yang keramat.keempat penjaganya yang keramat.
Walaupun pandangan kita banyak tentang cara hidup,Walaupun pandangan kita banyak tentang cara hidup,
pandangan hidup, dan agama raja-raja, para bangsawan, dan para pemukapandangan hidup, dan agama raja-raja, para bangsawan, dan para pemuka
agama dalam masyarakat Jawa zaman dahulu yang dapat kita pelajariagama dalam masyarakat Jawa zaman dahulu yang dapat kita pelajari
dari piagam-piagam kerajaan, kesusasteraan Jawa kuno dan sisa-sisadari piagam-piagam kerajaan, kesusasteraan Jawa kuno dan sisa-sisa
candi-candi kuno serta monumen-monumen keagamaan, kita samasekalicandi-candi kuno serta monumen-monumen keagamaan, kita samasekali
tidak tahu apa-apa mengenai kehidupan para petani di daerah pedesaantidak tahu apa-apa mengenai kehidupan para petani di daerah pedesaan
jaman itu.jaman itu.
D. Islam Kejawen
1.Paham Ngerti Sadurunge Winarah
Shihab memaparkan bahwa penyebaran Islam di negeri ini dilakukan
antara lain oleh kaum ulama pesantren. Mereka ini menggunakan
tasawuf Suni sebagai pegangan dalam penyebaran agama Islam,
semenjak beberapa abad yang lalu. Dengan tasawuf tersebut, mereka
melawan pandangan kaum kebatinan, yang dalam budaya Jawa dikena
dengan nama Kejawen. Sebagai bukti sejarah atas penentangan mereka
itu, disebutkan Syekh Siti Jenar (Tanah Merah atau Lemah Abang)
sebagai orang yang menyimpang dari tasawuf Suni di atas, dan karena
itu dihukum mati oleh para Wali Sanga (Wali Sembilan). Mereka yang
mengikuti pandangan itu, pada akhirnya mengembangkan paham
kebatinan/kejawen di negeri ini.
Hukuman mati yang dijatuhkan Wali Sanga atas Syekh Siti Jenar, bukqanlah
karena beliau berpaham Wihdatul Wujud. Beliau mengajarkan paham itu
kepada orang banyak. “Dosa” Syekh Siti Jenar bukan terletak pada
penerimaan beliau pada Wihdatul Wujud, melainkan dalam “sikap gegabah
beliau dalam mengajarkan paham tersebut di kalangan orang kebanyakan”.
Karena itulah, kaum penganjur tarekat (dikenal sebagai kaum tasawuf, kaum
sufi) selalu mementingkan menjalankan syariat sebelum bertasawuf.
Pandangan semacam itu dikenal di kalangan Nahdlatul Ulama (NU) dan kaum
tradisionalis lain dengan ungkapan Man Yatakhaqq’ Walam Yatasyarra’
Fahuwa Zindiqum (orang yang berpandangan hakikat dan tidak menjalankan
syariat adalah orang sesat), kesimpulan dari pandangan ini ialah anggapan
para ulama tradisonalis kita yang tidak menolak Wihdatul Wujud –nya Ibnu
Arabi, melainkan melarang penyebarannya di kalangan mereka yang masih
awam. Mereka menolak Pantheisme atau Wihdatul Wujud tersebut dikalangan
orang awam, tetapi bagi kepentingan diri mereka sendiri, mereka juga
menjalankan paham tersebut secara tertutup.
Jadi dengan demikian antar kaum syara’ dan kaum kebatinan (kejawen)
memang berbeda tetapi tidak bertentangan atau dengan kata lain tidak ada
pertentangan prinsipial antara kaum Wihdatul Wujud (kebatinan/kejawen) dan
kaum syariat yang menggunakan referensi fikih.
2. Tradisi dan Bid’ah2. Tradisi dan Bid’ah
 Sebetulnya membicarakan bid’ah sendiri tidak mungkin terlepas dariSebetulnya membicarakan bid’ah sendiri tidak mungkin terlepas dari
perjalanan panjang sejarah pertumbuhan dan perkembangan Islam diperjalanan panjang sejarah pertumbuhan dan perkembangan Islam di
negeri ini. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan yaitu :negeri ini. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan yaitu :
 -- Metode dakwahMetode dakwah
 -- Latarbelakang budayaLatarbelakang budaya
 -- Sistem-sistem simbolSistem-sistem simbol
 Dari hal tersebut jelas bahwa Islam di negeri ini cenderung berwajahDari hal tersebut jelas bahwa Islam di negeri ini cenderung berwajah
kultural.kultural.
 Metode dakwah Islam berbeda dengan agama lain. Islam masuk keMetode dakwah Islam berbeda dengan agama lain. Islam masuk ke
Indonesia dengan begitu elastik. Baik yang berhubungan dneganIndonesia dengan begitu elastik. Baik yang berhubungan dnegan
pengenalan simbol-simbol Islam atau ritus-ritus keagamaan. Dapat dilihatpengenalan simbol-simbol Islam atau ritus-ritus keagamaan. Dapat dilihat
bahwa masjid pertama yang dibangun menyerupai arsitektur lokalbahwa masjid pertama yang dibangun menyerupai arsitektur lokal
warisan dari Hindu. Sehingga jelas Islam lebih toleran terhadap warna/warisan dari Hindu. Sehingga jelas Islam lebih toleran terhadap warna/
corak budaya lokal. Tidak seperti, miswalnya Budha yang masukcorak budaya lokal. Tidak seperti, miswalnya Budha yang masuk
membawa ‘stupa’ atau bangunan gereja Kristen yang arsitekturnya alamembawa ‘stupa’ atau bangunan gereja Kristen yang arsitekturnya ala
Barat. Dengan demikian Islam tidak memindahkan simbol-simbol budayaBarat. Dengan demikian Islam tidak memindahkan simbol-simbol budaya
yang ada di Timur Tengan (Arab), tempat lahirnya agama Islam.yang ada di Timur Tengan (Arab), tempat lahirnya agama Islam.
 Para pendakwa dulu memang lebih lues dan halus dalam menyampaikanPara pendakwa dulu memang lebih lues dan halus dalam menyampaikan
ajaran Islam kepada masyarakat yangajaran Islam kepada masyarakat yang heterogen settingheterogen setting nilai budayanya.nilai budayanya.
Wali Sanga dapat dengan mudah memasukkan Islam karena agamaWali Sanga dapat dengan mudah memasukkan Islam karena agama
tersebut tidak dibawanya dalam bungkus Arab, melainkan dalam racikantersebut tidak dibawanya dalam bungkus Arab, melainkan dalam racikan
dan kemasan bercita rasa Jawa. Artinya masyarakat diberi “bingkisan”dan kemasan bercita rasa Jawa. Artinya masyarakat diberi “bingkisan”
ynag dibungkus budaya Jawa isinya Islam. Contohnya, Sunan Kalijagaynag dibungkus budaya Jawa isinya Islam. Contohnya, Sunan Kalijaga
banyak menciptakan kidung-kidung Jawa bernafaskan Islam, misalnyabanyak menciptakan kidung-kidung Jawa bernafaskan Islam, misalnya
ilir-ilir, tandure wis semilirilir-ilir, tandure wis semilir. Pertimbangannya jelas menyangkut. Pertimbangannya jelas menyangkut
keefektifan memasukkan nilai-nilai Islam dengan harapan mendapatkeefektifan memasukkan nilai-nilai Islam dengan harapan mendapat
ruang gerak dakwah yang lebih memadai.ruang gerak dakwah yang lebih memadai.
 Wujud dakwah dalam Islam yang demikian tentunya tidak lepas dariWujud dakwah dalam Islam yang demikian tentunya tidak lepas dari
latarbelakang Jawa itu sendiri. Untuk mengetahui latarbelakang budaya,latarbelakang Jawa itu sendiri. Untuk mengetahui latarbelakang budaya,
kita memerlukan sebuah teori budaya. Menurut Kuntowijoyo (Paradigmakita memerlukan sebuah teori budaya. Menurut Kuntowijoyo (Paradigma
Islam: Interpretasi untuk Aksi) sebuah teori budaya akan memberikanIslam: Interpretasi untuk Aksi) sebuah teori budaya akan memberikan
jawaban dari pertanyaan-pertanyaan berikut : pertama, apa struktur darijawaban dari pertanyaan-pertanyaan berikut : pertama, apa struktur dari
budaya, kedua atas dasar apa struktur itu dibangun, ketiga bagaimanabudaya, kedua atas dasar apa struktur itu dibangun, ketiga bagaimana
menerangkan variasi dalam budaya.menerangkan variasi dalam budaya.
Persoalan pertama dan kedua menjelaskan mengenai hubungan antar simbol
dan mendasarinya. Paradigma positivisme-pandangan Marx diantaranya-
melihat hubungan keduanya sebagai hubungan atas bawah yang ditentukan
oleh keadaan ekonomi, yakni modus produksi.berbeda dengan pandangan
Weber yang dalam metodologinya menggunakan verstehen atau menyatu rasa.
Dari sini dapat dipahami makna subjektif dari perbuatan-perbuatan
berdasarkan sudut pandang pelakunya. Realitas ialah relaitas pelakunya, bukn
pengamat. Hubungan kausal-fungsional dalam ilmu empiris-positif digantikan
hubungan makna dalam memahami budaya. Sehingga dalam budaya tak akan
ditemui usaha merumuskan hukum-hukum (nomotetik), tapi hanya akan
melukiskan gejala (ideografik).
Dengan demikian, mengikuti premis Weber tersebut, dari simbol-simbol
budaya yang seharusnya dipahami atau ditangkap esensinya adalah makna
yang tersirat. Dapat dikatakan bahwa dalam satu makna (esensi), simbol boleh
berbeda otoritas asal makna masih sama. Hanya saja yang perlu dikoreksi
adalah simbol-simbol tadi pada dasarnya adalah kata benda. Sedangkan
menurut logika berfikir, kata benda atau simbol-simbol tadi yang sering
diperdebatkan untuk kemungkinan disalahkan atau dibenarkan. Perdebatan
simbol itu akan menggiring kita untuk kemudian memitoskan sesuatu.
Dahulu orang menciptakan simbol agar perasaan kita tajam, namun karena
pengaruh Barat kita menangkap semua itu dengan visi dan paradigma
positivisme. Dari pembicaraan simbol-simbol (untuk pengungkapan nilai)
Islam diatas yang berpotensi memunculkan bid’ah, maka kemudian timbul
pertanyaan apakah tidak mungkin kalau keadaan tersebut justru
mengakibatkan budaya yang tidak Islami? Kalau konsepsi tentang budaya di
awal mengacu pada perpsektif ‘kata benda’ maka akan menjawab Islam atau
tidak kiranya akan lebih mengena jika menggunakan pendekatan budaya
sebagai ‘kata kerja’. Dalam pengertian yang terakhir ini budaya dipahami
sebagai kreatifitas atau rekayasa.
Dalam konteks Islam, istilah tarekat mungkin akan dapat menggantikan
konsepsi budaya sebagai kata kerja, yaitu ketika manusia menyambung-
anyamkan antara kenyataan alam (sunatullah) dengan realitas sosial (syariat).
Untuk menuju yang Islam, orientasi tarekat tadi mesti diarahkan oleh
kesadaran wahidy: proses perjalanan kembali kepada-Nya. Sebab yang
demikian tentunya yang akan diridhai. Itulah kreatifitas yang Islami. Sehingga
segala tindakan manusia dalam menjawab tantangan yang diridhai Allah SWT
akan mewujudkan budaya yang Islami pula.
KEPERCAYAAN, RITUAL  DAN PANDANGANKEPERCAYAAN, RITUAL  DAN PANDANGAN
HIDUP ORANG JAWAHIDUP ORANG JAWA
 I.I. PENDAHULUANPENDAHULUAN
 Jangan melupakan bagian dari negara kesatuan republik indonesia yangJangan melupakan bagian dari negara kesatuan republik indonesia yang
menyimpan banyak hal menarik. Hingga banyak peneliti terkemukamenyimpan banyak hal menarik. Hingga banyak peneliti terkemuka
berupaya mengetahui sejarah dan budaya yang ada. Contoh saja sukuberupaya mengetahui sejarah dan budaya yang ada. Contoh saja suku
jawa dan segala peradaban yang berkembang di dalamnya. Namun aneh,jawa dan segala peradaban yang berkembang di dalamnya. Namun aneh,
jika seseorang yang mengaku dirinya orang jawa merasa “pekewuh” jikajika seseorang yang mengaku dirinya orang jawa merasa “pekewuh” jika
dijadikan objek penelitian. Ada beberapa alasan yang mendasar,dijadikan objek penelitian. Ada beberapa alasan yang mendasar,
mengapa kita perlu mengetahui budaya jawa.mengapa kita perlu mengetahui budaya jawa.
 Pertama, seperti modern ini yaitu keterasingan masyarakat jawa terhadapPertama, seperti modern ini yaitu keterasingan masyarakat jawa terhadap
nilai-nilai yang ada pada jawa itu sendiri. Tidak wajar jika kita tahunilai-nilai yang ada pada jawa itu sendiri. Tidak wajar jika kita tahu
tentang dunia yang luas ini dengan segala hiruk-pikuknya namun kitatentang dunia yang luas ini dengan segala hiruk-pikuknya namun kita
melupakan kearifan dan kehalusan jawa.melupakan kearifan dan kehalusan jawa.
 Kedua, lebih bersifat teoritis, etika falsafi masa kini hampir secaraKedua, lebih bersifat teoritis, etika falsafi masa kini hampir secara
eksklusif dikembangkan pada latar belakang penghayatan moral, bukaneksklusif dikembangkan pada latar belakang penghayatan moral, bukan
penghayatan pada suatu sistem dari yang cukup berbeda akan dapatpenghayatan pada suatu sistem dari yang cukup berbeda akan dapat
membantu memecahkan masalah pada masa sekarang.membantu memecahkan masalah pada masa sekarang.
 Kepercayaan dan pandangan hidup orang jawa, merupakan sebuah temaKepercayaan dan pandangan hidup orang jawa, merupakan sebuah tema
menarik yang perlu dikaji karena memuat banyak hal yang kurangmenarik yang perlu dikaji karena memuat banyak hal yang kurang
diperhatikan akan tetapi nilai pandangan hidup ini dianggap sebagaidiperhatikan akan tetapi nilai pandangan hidup ini dianggap sebagai
kebudayaan asing yang kita adopsi dari agama, suku atau bahkan bangsakebudayaan asing yang kita adopsi dari agama, suku atau bahkan bangsa
lain.lain.
 Dalam masyarakat jawa umumnya ada juga kebiasaan-kebiasaan yangDalam masyarakat jawa umumnya ada juga kebiasaan-kebiasaan yang
sering dilakukan terutama pada masyarakat islam khususnya. Hal inisering dilakukan terutama pada masyarakat islam khususnya. Hal ini
tidak lepas dari peran agama yang di anut oleh masyarakat jawa itutidak lepas dari peran agama yang di anut oleh masyarakat jawa itu
sendiri, tradisi-tradisi itu di pertahankan karena sudah terinternalisasisendiri, tradisi-tradisi itu di pertahankan karena sudah terinternalisasi
dari nenek moyang pada jaman dahulu ketika ajaran islam belum masuk.dari nenek moyang pada jaman dahulu ketika ajaran islam belum masuk.
II.II.           RUMUSAN MASALAHRUMUSAN MASALAH
Untuk lebih memfokuskan pembahasan tema kali ini, maka kami buatUntuk lebih memfokuskan pembahasan tema kali ini, maka kami buat
rumusan masalah.rumusan masalah.
1.      apa dan bagaimana kepercayaan orang jawa ?1.      apa dan bagaimana kepercayaan orang jawa ?
2.      bagaimana pandangan hidup orang jawa ?2.      bagaimana pandangan hidup orang jawa ?
3.      ritual apa saja yang ada dalam masyarakat jawa ?3.      ritual apa saja yang ada dalam masyarakat jawa ?
          
III. PEMBAHASAN
A.Kepercayaan orang jawa
“kepercayaan” berasal dari kata “percaya” adalah gerakan hati
dalam menerima sesuatu yang logis dan bukan logis tanpa suatu
beban atau keraguan sama sekali kepercayaan ini bersifat murni.
Kata ini mempunyai kesamaan arti dengan keyakinan dan agama
akan tetapi memiliki arti yang sangat luas.
Kepercayaan-kepercayaan dari agama hindu, budha, maupun
kepercayaan dinamisme dan animisme itulah yang dalam proses
perkembangan islam berinterelasi dengan kepercayaan-
kepercayaan dalam islam.
“orang jawa” adalah orang yang berpenduduk asli jawa tengah
dan jawa timur yang berbahasa jawa atau orang yang bahasa
ibunya adalah bahasa jawa. Membahas mengenai kepercayaan
orang jawa sangatlah luas dan meliputi berbagai aspek yang
bersifat magic atau ghaib yang jauh dari jangkauan kekuatan dan
kekuasaan mereka. Masyarakat jawa jauh sebelum agama-agama
masuk, mereka sudah meyakini adanya tuhan yang maha esa
dengan berbagai sebutan diantaranya adalah “gusti kang murbeng
dumadi” atau tuhan yang maha kuasa yang dalam seluruh proses
kehidupan orang jawa pada waktu itu selalu berorientasi pada
tuhan yang maha esa. Jadi, orang jawa telah mengenal dan
mengakui adanya tuhan jauh sebelum agama masuk ke jawa
ribuan tahun yang lalu dan sudah menjadi tradisi sampai saat ini
yaitu agama kejawen yang merupakan tatanan “pugaraning urip”
atau tatanan hidup berdasarkan pada budi pekerti yang luhur.
Keyakinan terhadap tuhan yang maha esa pada tradisi jawa
diwujudkan berdasarkan pada sesuatu yang nyata, riil atau
kesunyatan yang kemudian direalisasikan pada tata cara hidup
dan aturan positif dalam kehidupan masyarakat jawa, agar hidup
selalu berlangsung dengan baik dan bertanggung jawab
Kejawen adalah sebuah kepercayaan atau mungkin boleh
dikatakan agama yang terutama yang dianut di pulau jawa dan
suku bangsa lainnya yang menetap di jawa.
2.      Varian Santri
Mojokuto  yang  berdiri  pada  pertengahan  akhir  abad  ke-19,  jamaah 
muslimnya  terkristal  dalam  latar  abangan  yang  umum.  Sementara  mereka 
yang terdiri dari kelas pedagang dan banyak petani muncul dari utara jawa 
memunculkan varian santri. Perbedaan yang mencolok antara abangan dan 
santri adalah jika abangan tidak acuh terhadap doktrin dan terpesona pada 
upacara.  Sementara  santri  lebih  memiliki  perhatian  terhadap  doktrin  dan 
mengalahkan  aspek  ritual  islam  yang  menipis.
Untuk  mempertahankan  doktrin  santri,  mereka  mengembangkan  pola 
pendidikan  yang  khusus  dan  terus  menerus.  Di  antaranya  pondok  (pola 
santri  tradisional), langgar  dan  masjid (komunitas santri  lokal), kelompok 
tarekat  (mistik  islam  tradisional)  dan  sistem  sekolah  yang  diperkenalkan 
oleh  gerakan  modernis.  Kemudian  memunculkan  varian  pendidikan  baru 
dan upaya santri memasukan pelajaran doktrin padasekolah negeri.
3.      Varian Priyayi
Dalam kebudayaan jawa, istilah priyayi atau berdarah biru merupakan satu 
kelas sosial yang mengacu kepada golongan bangsawan. Suatu golongan 
tertinggi dalam masyarakat karena memiliki keturunan dari keluarga 
kerajaan.
Kelompok ini menunjuk pada elemen hinduisme lanjutan dari tradisi 
keraton hindu-jawa. Sebagai halnya keraton, maka priyayi lebih 
menekankan pada kekuatan sopan santun yang halus, seni tinggi dan 
mistisme intuitif dan potensi sosialnya yang memenuhi kebutuhan kolonial 
Belanda untuk mengisi birokrasi pemerintahannya.
Kepercayaan-kepercayaan religius para abangan merupakan campuran khas 
penyembahan unsur-unsur alamiah secara animis yang berakar dalam 
agama-agama hinduisme yang semuanya telah ditumpangi oleh ajaran islam
B. Pandangan hidup orang jawa
Yang di maksud pandangan hiduporang jawa adalah pandangan secara 
keseluruhan dari semua keyakinan deskriptif tentang realita kehidupan 
yang dihadapi oleh manusia sangat bermakna dan diperoleh dari berbagai 
pengalaman hidup.
Berdasarkan hasil penelitian parsudi suparlan di suriname (1976) bahwa 
orang jawa berprinsip “sangkan paraning dumadi” (dari mana manusia 
berasal, apa dan siapa dia pada masa kini dan kemana arah tujuan hidup 
yang dijalani dan ditujunya).
Prinsip ini menyangkut dua hal, yaitu konsep eksistensi manusia di dunia 
dan konsep tempat manusia di dunia.
Masyarakat jawa dengan segala pandangan hidupnya memiliki karakteristik budaya 
yang  khas, sesuai dengan  kondisi  masyarakatnya.  Pada garis  besarnya pandangan 
hidup  orang  jawa  dapat  dibedakan  menjadi  du  bagian  yaitu  pandangan  lahir  dan 
pandangan  batin.  Pandangan  lahir  terkait  dengan  kedudukan  seseorang  sebagai 
makhluk  individu  dan  sosial,  sedangkan  pandangan  batin  berkaitan  dengan 
kedudukan  seseorang  sebagai  makhluk  individu  dan  sosial.  Dalam  hal  ini 
pandangan  jawa  memiliki  kaidah-kaidah  yang  di  identifikasikan  berdasarkan 
ungkapan-ungkapan  budaya  sebagai  pengejawantahan  nilai-nilai  budaya  yang 
didukung  oleh  masyarakatnya.  Sebaliknya,  pandangan  batin  terkait  dengan 
persoalan-persoalan yang bersifat supranatural akan tetapi menduduki tempat yang 
penting dalam sistem budaya jawa.
Terdapat system yang menuntut untuk meminimalisasi kepentingan-kepentingan 
yang bersifat individu, hal tersebut didasarkan pada semangat komunal akan tetapi 
secara individu, seseorang di tuntut untuk memiliki kepercayaan yang kuat serta 
tekad  dalam  memperjuangkan  hidup  (jujur  da  nerimo).  Ungkapan  diatas 
merupakan kristalisasi atau bahan untuk membaca semangat hidup agar mampu 
menempatkan diri sebagai individu guna menjaga keberadaan kehidupan.
Secara  sosial,  orang  jawa  memiliki  orientasi  utama  yaitu  dengan  menciptakan 
sikap  yang  mulia  terhadap  orang  lain.  Untuk  menciptakan  hal  tersebut  banyak 
orang jawa yang menghindari sikap adigang adigung, adiguna sre dengki, panas 
elen,  wedi  isin,  eling  lan  waspodo,  serta  menciptakan  hubungan  sosial  yang 
harmoni. Dalam hal ini melibatkan norma social seperti rukun. Tepo sliro, jujur, 
andap ashor dan sebagainya.
Sebenarnya  tujuan  serta  pandangan  orang  jawa  itu  sama,  yaitu  untuk  mencapai 
kebahagiaan lahir dan batin bagi anggotanya. Kebahagiaan tersebut diwujudkan 
sebagai  hidup  sejahtera,  cukup  sandang  pandang,  tempat  tinggal  aman  dan 
tenteram. Hubungan masyarakat jawa adalah pengejawantahan yang lebih lanjut 
dari  manusia  didalam  keluarga.  Sedangkan  hubungan  dikeluarganya  adalah 
pengejawantahan dari hubungan manusia sebagai pribadi dan orang lain.
C. Ritual masyarakat jawa
Sejak jaman awal islam, banyak sekali tradisi-tradisi yang dibirkan berlanjut tapi 
spirit  (jiwa  dan  semangatnya)  diubah  atau  disesuaikan  dengan  nilai-nilai  islam, 
seperti tata cara perkawinan masyarakat Arab pra-islam banyak yang dilestarikan 
sekaligus diislamkan  bagian intinya. Ini yang oleh sementara ahli antrophologi 
budaya disebut sebagai “islamisasi tradisi” atau “islamisasi budaya”
 
Dalam masyarakat jawa ada ritual atau tradisi yang dipertahankan 
misalnya dalam agama islam sendiri terdapat tradisi-tradisi seperti 
tahlilan, ziarah kubur, haul dan sebagainya. Kegiatan tersebut tidak lepas 
dari kepercayaan-kepercayaan yang dianut oleh sebagian masyarakat jawa 
khususnya masyarakat yang beragama islam.
Ø   Tahlilan di lingkungan masyarakat islam
Tahlil itu berasal dari kata hallala, yuhallilu, tahlilan, artinya membaca 
kalimah la ilaha illallah. Di masyarakat jawa sendiri berkembang 
pemahaman bahwa setiap ada pertemuan yang ada di dalamnya dibaca 
kalimah itu biasanya dilakukan di masjid, mushola, rumah, atau lapangan.
Ø   Ziarah kubur atau mengunjungi makam
Kebiasaan yang masih banyak kita lihat dan masih dipertahankan oleh 
masyarakat islam jawa adalah ziarah kubur. Sudah menjadi pemandangan 
umum di masyarakat kalau tidak kamis sore kadang jumat pagi.[4] Hal ini 
dilakukan karena sejak agama islam belum masuk ke jawa masyarakat 
jawa pun melakukan ziarah kubur namun masih dalam kepercayaan 
hindu-budha.
Ø   Haul
Kata “haul” berasal dari bahasa Arab, artinya setahun. Peringatan haul 
berarti peringatan genap satu tahun. Biasanya peringatan-peringatan 
seperti ini kebanyakan dilakukan oleh masyarakat islam jawa, gema haul 
akan lebih terasa dahsyat apabila yang meninggal itu seorang tokoh 
kharismatik, ulama besar atau pendiri sebuah pesantren. Rangkaian 
acaranya biasanya dapat bervariasi , adapengajian, tahlil akbar, 
mujahadah, musyawarah.
IV.      KESIMPULAN
Sebelum agama-agama masuk beribu-ribu tahun lalu orang jawa 
mempercayai  adanya  tuhan  yang  diwujudkan  melalui  hal-hal 
yang nyata yang disebut agama kejawen yaitu perpaduan antara 
animisme,  agama  hindu  dan  budha.  Namun  pengaruh  agama 
islam  dan  agama  kristen,  nampak  agama  ini  adalah  sebuah 
kepercayaan sinkretisme.
Secara  garis  besar,  orang  jawa  mempunyai  tujuan  yang  sama 
yaitu mencapai kebahagiaan lahir dan batin melalui tepo seliro, 
unggah  ungguhnya,  menghormati  orang  lain  dan  selalu  hidup 
berdampingan  demi  tercapainya  tatanan  masyarakat  yang 
harmonis.
 
V.      PENUTUP
Demikianlah  makalah  ini  berhasil  kami  susun  dengan  segenap 
bantuan  dari  berbagai  pihak,  namun  tentu  masih  banyak 
kekurangan  yang  perlu  adanya  sumbangsih  dari  teman-teman 
seperjuangan.  Terima  kasih  kiranya  kami  ucapkan  atas  segala 
partisipasinya  teman-teman  demi  menambah  wawasan  dan 
pembuka wacana baru bagi kita semua.
a. Sistem Kepercayaan / Religi Suku Jawaa. Sistem Kepercayaan / Religi Suku Jawa
Agama mayoritas dalam suku bangsa Jawa adalah Islam. 
Selain itu juga terdapat penganut agama Kristen, Katolik, 
Hindu, dan Buddha. Masyarakat Jawa percaya bahwa 
hidup diatur oleh alam, maka ia bersikap nrimo (pasrah). 
Masyarakat Jawa percaya keberadaan arwah/ roh leluhur 
dan makhluk halus seperti lelembut, tuyul, demit, dan jin.
 
Selamatan adalah upacara makan bersama yang telah 
diberi doa sebelumnya. Ada empat selamatan di Jawa 
sebagai berikut.
Selamatan lingkaran hidup manusia, meliputi: hamil tujuh 
bulan, potong rambut pertama, kematian, dan kelahiran.
Selamatan bersih desa, upacara sebelum, dan sesudah 
panen.
Selamatan yang berhubungan dengan hari-hari/bulan-
bulan besar Islam.
Selamatan yang berhubungan dengan peristiwa khusus, 
perjalanan jauh, ngruwat, dan menempati rumah baru. 
Jenis selamatan kematian, meliputi: nelung dina (tiga 
hari), mitung dina (tujuh hari), matang puluh dina (empat 
puluh hari), nyatus (seratus hari), dan nyewu (seribu hari).
MATA PENCAHARIAN JAWA TENGAH
 I.  PENDAHULUAN
Jawa Tengah adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak 
di bagian tengah Pulau Jawa. Dan di Jawa Tengah sendiri terdiri dari 
berbagai kabupaten dan kota. Banyak sekali kekayaan alam yang dimiliki 
di dalamnya, sehingga masyarakat dapat memanfaatkan kekayaan alam 
tersebut dengan baik. Ada berbagai macam pekerjaan atau mata 
pencaharian yang ada di masyarakat Jawa Tengah.
Di Jawa Tengah sendiri ada mata pencaharian penduduk yang memiliki 
corak sederhana, yang biasanya sangat berhubungan dengan pemanfaatan 
lahan dan sumber daya alam. Contohnya pertanian, perkebunan, dan 
peternakan. Sementara, mata pencaharian penduduk yang memiliki corak 
modern biasanya lebih mendekati sektor-sektor yang tidak terlalu 
berhubungan dengan pemanfaatan lahan dan sumber daya alam seperti 
jasa, transportasi, dan pariwisata. Disini kami akan menjelaskan lebih 
lanjut tentang berbagai macam mata pencaharian masyarakat Jawa Tengah 
yang telah kami amati pada saat berkunjung di museum Ronggowarsito.
 II.   RUMUSAN MASALAH
1.      Apa saja macam-macam mata pencaharian di Jawa Tengah ?
2.      Apa saja macam-macam alat yang digunakan masyarakat Jawa 
Tengah dalam bekerja ?
 III.            HASIL PENGAMATAN
1.)    Pertanian
Pertanian merupakan usaha pengolahan tanah untuk pembudidayaan 
tanaman pangan. Indonesia yang merupakan negara agraris mengandalkan 
sektor pertanian sebagai mata pencaharian utamanya. Sistem bercocok 
tanam (pertanian) muncul melalui suatu proses, sebagai bukti dapat dilihat 
dari kesederhanaan bentuk alat-alat yang digunakan, cara menanam dan 
jenis tanaman yang ditanam. Hal ini dilakukan secara turun menurun untuk 
masyarakat yang hidup dari pertanian tersebut. Pertanian sendiri sudah 
dikenal kurang lebih 10.000 tahun yang lalu.
Adapun alat-alat pertanian yaitu seperti : bajak, ani-ani, caping, sabit.
2.)    Nelayan Negara kita kaya akan potensi perikanan. Selain memiliki laut yang luas 
dan garis pantai yang panjang, Indonesia juga memiliki sumber air darat yang 
melimpah. Semua potensi tersebut dapat digunakan untuk mendukung sektor 
perikanan. Sehingga dalam hal ini, mayoritas masyarakat di Indonesia termasuk 
masyarakat di Jawa Tengah banyak yang bekerja sebagai nelayan. 
Kehidupan nelayan merupakan kehidupan keras dan berat, kepada laut hidupnya 
digantungkan. Nelayan identik dengan laut, mereka melaut pada sore hari bersamaan 
angin darat dan pulang di pagi hari bersamaan angin laut. Nelayan harus menguasai 
ilmu perbintangan, iklim, cuaca, arah angin, dan kondisi perairan sebelum melaut.
Secara tradisional, para nelayan biasanya menggunakan perahu-perahu kecil dalam 
melakukan pekerjaannya, nelayan juga memerlukan suatu alat bantu untuk menangkap 
ikan. Pada awalnya nelayan hanya menggunakan alat bantu “Gogo atau Gogoh”. 
Namun, seiring dengan berkembangnya zaman alat-alat tersebut sudah mulai canggih. 
Ada berbagai macam peralatan yang digunakan contohnya seperti : pancing, jala, sero, 
wuwu, kepis, seser, ajug, anlo, bagan, ental.
III. HASIL PENGAMATAN
1.)    Pertanian
Pertanian merupakan usaha pengolahan tanah untuk pembudidayaan tanaman pangan. 
Indonesia yang merupakan negara agraris mengandalkan sektor pertanian sebagai mata 
pencaharian utamanya. Sistem bercocok tanam (pertanian) muncul melalui suatu proses, 
sebagai bukti dapat dilihat dari kesederhanaan bentuk alat-alat yang digunakan, cara 
menanam dan jenis tanaman yang ditanam. Hal ini dilakukan secara turun menurun untuk 
masyarakat yang hidup dari pertanian tersebut. Pertanian sendiri sudah dikenal kurang lebih 
10.000 tahun yang lalu.
Adapun alat-alat pertanian yaitu seperti : bajak, ani-ani, caping, sabit.
 
2.)    Nelayan Negara kita kaya akan potensi perikanan. Selain memiliki laut yang luas dan 
garis pantai yang panjang, Indonesia juga memiliki sumber air darat yang melimpah. Semua 
potensi tersebut dapat digunakan untuk mendukung sektor perikanan. Sehingga dalam hal 
ini, mayoritas masyarakat di Indonesia termasuk masyarakat di Jawa Tengah banyak yang 
bekerja sebagai nelayan. 
Kehidupan nelayan merupakan kehidupan keras dan berat, kepada laut hidupnya 
digantungkan. Nelayan identik dengan laut, mereka melaut pada sore hari bersamaan angin 
darat dan pulang di pagi hari bersamaan angin laut. Nelayan harus menguasai ilmu 
perbintangan, iklim, cuaca, arah angin, dan kondisi perairan sebelum melaut.
Secara tradisional, para nelayan biasanya menggunakan perahu-perahu kecil dalam 
melakukan pekerjaannya, nelayan juga memerlukan suatu alat bantu untuk menangkap ikan. 
Pada awalnya nelayan hanya menggunakan alat bantu “Gogo atau Gogoh”. Namun, seiring 
dengan berkembangnya zaman alat-alat tersebut sudah mulai canggih. Ada berbagai macam 
peralatan yang digunakan contohnya seperti : pancing, jala, sero, wuwu, kepis, seser, ajug, 
anlo, bagan, ental.
3.)    Pembuat keris
Keris Merupakan karya adi luhung nenek moyang bangsa Indonesia telah lekat 
dalam alam pikir serta kehidupan masyarakat Indonesia. Keris dengan segala 
aspeknya telah menjadi salah satu pedoman berperilaku individual, sosial, 
bernegara dan berkeTuhanan. Oleh karena itu, nilai dunia perkerisan telah 
berperan membentuk mentalitas bangsa Indonesia yang berkarakter budaya. 
Nilai sebuah keris yang tersirat maupun yang tersurat begitu indah dan Agung, 
kini mulai surut atau terpinggirkan. Tata nilai dalam perkerisan seringkali 
dipandang dari satu sisi saja dan tidak secara utuh, bahkan cenderung bersifat 
secara mistis yang ditonjolkannya, sehingga hal ini menjadi pembiasaan 
pemahaman.
Oleh karena itu, selayaknyalah pengetahuan dan informasi tentang keris dibuka 
selebarnya kepada masyarakat luas agar mereka dapat memahami sebagaimana 
mestinya, selain itu kecintaan dan kebanggaan dari masyarakat terhadapkeris 
sangat dibutuhkan. Sebab melalui hal itu, merekan akan terdorong untuk 
melestarikan buah karya adi luhung nenek moyang kita.
 
Besalen adalah tempat kerja tradisional untuk membuat keris, tombak atau 
senjata pusaka lainnya. Umumnya besalen ukuran 4x6 M atap dibuat tinggi 
dan sebagian dinding terbuka. Letak besalen biasanya tidak jauh dari rumah 
sang empu / pembuat keris. Didalam besalen ini terdapat alat kerja seperti 
paron, palu, abuban untuk meniup prapen dengan model pengapian isap tekan.
4.)    Pembuat gerabah
Gerabah adalah perkakas yang terbuat dari tanah liat yang 
dibentuk kemudian dibakar untuk dijadikan alat-alat yang 
berguna membantu kehidupan manusia. Gerabah telah 
diperkirakan telah ada sejak masa pra sejarah, tepatnya setelah 
manusia hidup menetap dan mulai bercocok tanam.
Cara pembuatannya: 
1.      Pengambilan tanah liat.
2.      Persiapan tanah liat (disiram air hingga basah, kemudian 
didiamkan selama 1-2 hari).
3.      Proses pembentukan
4.      Penjemuran.
5.      Pembakaran.
6.      Penyempurnaan.
Daerah yang banyak menghasilkan gerabah / tembikar antara 
lain : kasongan dan pundong (Yogyakarta).
IV. ANALISIS BUDAYA JAWAIV. ANALISIS BUDAYA JAWA
Indonesia merupakan negara yang mempunyai banyak kekayaan Indonesia merupakan negara yang mempunyai banyak kekayaan 
sumber daya alam, sehingga masyarakat dapat menggunakan sumber sumber daya alam, sehingga masyarakat dapat menggunakan sumber 
daya alam tersebut sebagai sumber mata pencaharian. Di Jawa daya alam tersebut sebagai sumber mata pencaharian. Di Jawa 
sendiri banyak berbagai macam mata pencaharian, contohnya saja sendiri banyak berbagai macam mata pencaharian, contohnya saja 
seperti pertanian, nelayan, peternakan, pertambangan, perdagangan, seperti pertanian, nelayan, peternakan, pertambangan, perdagangan, 
perindustrian, dan masih banyak yang lainnya.perindustrian, dan masih banyak yang lainnya.
Berbagai macam mata pencaharian tersebut memberikan kehidupan Berbagai macam mata pencaharian tersebut memberikan kehidupan 
dan kemakmuran bagi masyarakat Jawa sendiri. Dan di Jawa juga dan kemakmuran bagi masyarakat Jawa sendiri. Dan di Jawa juga 
banyak sekali terdapat peninggalan zaman pra sejarah mengenai banyak sekali terdapat peninggalan zaman pra sejarah mengenai 
mata pencaharian masyarakat Jawa yang berupa peralatan-peralatan mata pencaharian masyarakat Jawa yang berupa peralatan-peralatan 
dan sebagainya. Di Jawa mayoritas penduduknya bermata dan sebagainya. Di Jawa mayoritas penduduknya bermata 
pencaharian sebagai petani dan nelayan karena Indonesia merupakan pencaharian sebagai petani dan nelayan karena Indonesia merupakan 
negara agraris dan maritim.  negara agraris dan maritim.  
V.  KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan kami di museum Ronggowarsito 
tentang mata pencaharian di pulau Jawa dapat disimpulkan 
sebagai berikut : macam-macam mata pencaharian, apa saja 
alat-alat yang digunakan, serta sejarah yang terdapat di 
dalamnya.  Macam- macam mata pencaharian tersebut antara 
lain :
-   Pertanian merupakan usaha pengolahan tanah untuk 
pembudidayaan tanaman pangan. Alat-alat yang digunakan 
antara lain : bajak, ani-ani, caping, sabit.
-    Nelayan, kehidupan nelayan merupakan kehidupan keras 
dan berat, kepada laut hidupnya digantungkan. Alat-alat yang 
digunakan antara lain :  pancing, jala, sero, wuwu, kepis, 
seser, ajug, anlo, bagan, ental.
-    Pembuat keris, alatnya seperti besalen.
-    Pembuat gerabah.
makanan tradisional khas jawa
Makanan KhasJawa
Ciri khas dari makanan Jawa, terutama Jawa Tengah adalah bercita rasa 
dominan manis, banyak menggunakan gula merah, sedikit pedas serta 
penggunaan terasi dan kencur sebagai bumbu masakan. Jika Anda 
penggemar masakan Jawa, kususnya Jawa Tengah, jangan sampai 
melewatkan makanan yang satu ini.
Gethuk Makanan Khas Jawa Tengah
Siapa yang tak kenal dengan getuk lindri, ??? makanan khas rakyat yang 
berasal dariJawa Tengah. Biasanya dia diberi warna-warni menarik dan 
juga diberi aroma bermacam-macam seperti cokelat, keju hingga duren. 
Dan yang lebih menariknya lagi gerobak penjajanya biasanya 
menggunakan gerobak yang menarik dan selalu menyetel musik dangdut 
kencang-kencang denagn lampu yang berwarna-warni. Panganan ini 
terbuat daripada singkong rebus yang digiling bercampur gula, pewarna 
serta aroma perasa. Cara menggilingnya dengan melewati saringan 
berlubang-lubang sehingga bentuk keluarnya nantinya seperti mi yang 
panjang-panjang. Penyajian gethuk ini dengan dimakan beserta sejumput 
parutan kelapa muda segar sehingga terasa lebih gurih. Kalau dulu gethuk 
ini hanya dijajakan di jalanan, maka kini sudah banyak gethuk yang masuk 
ke toko-toko kue besar dan lebih eksklusif. Bahkan ada beberapa juga yang 
tersaji sebagai menu di kafe-kafe yang tentu saja penampilannya lebih 
dipoles sehingga terlihat lebih bernilai. Seperti misalkan dihias dengan 
cucuran gula jawa cair, atau cokelat cair ataupun ditaburi parutan keju. 
Selain itu ada juga gethuk goreng yang cara menggorengnya denagn 
dibalut tepung terigu seperti menggoreng pisang. Rasanya tentu saja lebih 
menarik, apalagi bila disajikan bercampur dengan tapai goreng dalam satu 
piring kecil yang menarik. Tentu saja ini upaya mengangkat derajat gethuk 
dari jajanan pasar atau panganan rakyat menjadi panganan restoran. 
Bahkan pada hotel-hotel berbintang juga disajikan sebagai pemikat bagi 
wisatawan asing maupun domestic karena sebagai hidangan kecil khas 
daerahJawa Tengah 

More Related Content

What's hot

Akulturasi Hindu-Buddha dan Indonesia
Akulturasi Hindu-Buddha dan IndonesiaAkulturasi Hindu-Buddha dan Indonesia
Akulturasi Hindu-Buddha dan IndonesiaSavira Aswanda
 
Makalah sejarah kerajaan hindu budha di indonesia
Makalah sejarah kerajaan hindu budha di indonesiaMakalah sejarah kerajaan hindu budha di indonesia
Makalah sejarah kerajaan hindu budha di indonesiaOperator Warnet Vast Raha
 
BUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INI
BUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INIBUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INI
BUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INIArmadira Enno
 
powerpoint sejarah untuk smp/mts kelas VII
powerpoint sejarah untuk smp/mts kelas VIIpowerpoint sejarah untuk smp/mts kelas VII
powerpoint sejarah untuk smp/mts kelas VIIfebritalia
 
Pp jalur masuknya hindu buddha ke indonesia
Pp jalur masuknya hindu buddha ke indonesiaPp jalur masuknya hindu buddha ke indonesia
Pp jalur masuknya hindu buddha ke indonesiaAndi Audia Fni
 
Sejarah (Pengaruh Hindu-Budha terhadap Kebudayaan Nusantara)
Sejarah (Pengaruh Hindu-Budha terhadap Kebudayaan Nusantara)Sejarah (Pengaruh Hindu-Budha terhadap Kebudayaan Nusantara)
Sejarah (Pengaruh Hindu-Budha terhadap Kebudayaan Nusantara)Putri Alfisyahrini
 
Akulturasi hindu budha
Akulturasi hindu budhaAkulturasi hindu budha
Akulturasi hindu budhafakhriza99
 
SEJARAH AGAMA HINDU DAN BUDDHA DI INDONESIA
SEJARAH AGAMA HINDU DAN BUDDHA DI INDONESIASEJARAH AGAMA HINDU DAN BUDDHA DI INDONESIA
SEJARAH AGAMA HINDU DAN BUDDHA DI INDONESIAttanitaaprilia
 
Hindu budha
Hindu budhaHindu budha
Hindu budhaxxxxyys
 
PPT Sejarah Politik Peradaban India dan Cina Kuno
PPT Sejarah Politik Peradaban India dan Cina KunoPPT Sejarah Politik Peradaban India dan Cina Kuno
PPT Sejarah Politik Peradaban India dan Cina KunoDewi_Sejarah
 
Akulturasi Budaya Islam di Nusantara
Akulturasi Budaya Islam di NusantaraAkulturasi Budaya Islam di Nusantara
Akulturasi Budaya Islam di NusantaraFanny Fayu Laksono
 
Proses interaksi antara tradisi lokal, hindu-buddha dan islam di indonesia
Proses interaksi antara tradisi lokal, hindu-buddha dan islam di indonesiaProses interaksi antara tradisi lokal, hindu-buddha dan islam di indonesia
Proses interaksi antara tradisi lokal, hindu-buddha dan islam di indonesiaDian Anisa Putri
 
Akulturasi dan Perkembangan Budaya Islam Aksara dan Seni Sastra, Kesenian
Akulturasi dan Perkembangan Budaya Islam Aksara dan Seni Sastra, KesenianAkulturasi dan Perkembangan Budaya Islam Aksara dan Seni Sastra, Kesenian
Akulturasi dan Perkembangan Budaya Islam Aksara dan Seni Sastra, KesenianDiennisa Thahira
 
Sejarah Hindu-Buddha di Indonesia
Sejarah Hindu-Buddha di IndonesiaSejarah Hindu-Buddha di Indonesia
Sejarah Hindu-Buddha di IndonesiaNur Anisah
 

What's hot (20)

Pengaruh hindu buddha 1.1
Pengaruh hindu buddha 1.1Pengaruh hindu buddha 1.1
Pengaruh hindu buddha 1.1
 
Akulturasi Hindu-Buddha dan Indonesia
Akulturasi Hindu-Buddha dan IndonesiaAkulturasi Hindu-Buddha dan Indonesia
Akulturasi Hindu-Buddha dan Indonesia
 
Makalah sejarah kerajaan hindu budha di indonesia
Makalah sejarah kerajaan hindu budha di indonesiaMakalah sejarah kerajaan hindu budha di indonesia
Makalah sejarah kerajaan hindu budha di indonesia
 
BUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INI
BUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INIBUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INI
BUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INI
 
powerpoint sejarah untuk smp/mts kelas VII
powerpoint sejarah untuk smp/mts kelas VIIpowerpoint sejarah untuk smp/mts kelas VII
powerpoint sejarah untuk smp/mts kelas VII
 
Pp jalur masuknya hindu buddha ke indonesia
Pp jalur masuknya hindu buddha ke indonesiaPp jalur masuknya hindu buddha ke indonesia
Pp jalur masuknya hindu buddha ke indonesia
 
Sejarah (Pengaruh Hindu-Budha terhadap Kebudayaan Nusantara)
Sejarah (Pengaruh Hindu-Budha terhadap Kebudayaan Nusantara)Sejarah (Pengaruh Hindu-Budha terhadap Kebudayaan Nusantara)
Sejarah (Pengaruh Hindu-Budha terhadap Kebudayaan Nusantara)
 
Akulturasi hindu budha
Akulturasi hindu budhaAkulturasi hindu budha
Akulturasi hindu budha
 
SEJARAH AGAMA HINDU DAN BUDDHA DI INDONESIA
SEJARAH AGAMA HINDU DAN BUDDHA DI INDONESIASEJARAH AGAMA HINDU DAN BUDDHA DI INDONESIA
SEJARAH AGAMA HINDU DAN BUDDHA DI INDONESIA
 
Hindu budha
Hindu budhaHindu budha
Hindu budha
 
Asal usul tamadun china
Asal usul tamadun chinaAsal usul tamadun china
Asal usul tamadun china
 
Ppt sejarah bab 3 sma x wajib
Ppt sejarah bab 3 sma x wajibPpt sejarah bab 3 sma x wajib
Ppt sejarah bab 3 sma x wajib
 
PPT Sejarah Politik Peradaban India dan Cina Kuno
PPT Sejarah Politik Peradaban India dan Cina KunoPPT Sejarah Politik Peradaban India dan Cina Kuno
PPT Sejarah Politik Peradaban India dan Cina Kuno
 
Akulturasi Budaya Islam di Nusantara
Akulturasi Budaya Islam di NusantaraAkulturasi Budaya Islam di Nusantara
Akulturasi Budaya Islam di Nusantara
 
Tamadun india
Tamadun indiaTamadun india
Tamadun india
 
Proses interaksi antara tradisi lokal, hindu-buddha dan islam di indonesia
Proses interaksi antara tradisi lokal, hindu-buddha dan islam di indonesiaProses interaksi antara tradisi lokal, hindu-buddha dan islam di indonesia
Proses interaksi antara tradisi lokal, hindu-buddha dan islam di indonesia
 
TEORI MASUKNYA AGAMA HINDU
TEORI MASUKNYA AGAMA HINDUTEORI MASUKNYA AGAMA HINDU
TEORI MASUKNYA AGAMA HINDU
 
Akulturasi dan Perkembangan Budaya Islam Aksara dan Seni Sastra, Kesenian
Akulturasi dan Perkembangan Budaya Islam Aksara dan Seni Sastra, KesenianAkulturasi dan Perkembangan Budaya Islam Aksara dan Seni Sastra, Kesenian
Akulturasi dan Perkembangan Budaya Islam Aksara dan Seni Sastra, Kesenian
 
Sejarah Hindu-Buddha di Indonesia
Sejarah Hindu-Buddha di IndonesiaSejarah Hindu-Buddha di Indonesia
Sejarah Hindu-Buddha di Indonesia
 
sejarah k13
sejarah k13sejarah k13
sejarah k13
 

Viewers also liked

Sejarah musik mancanegara
Sejarah musik mancanegaraSejarah musik mancanegara
Sejarah musik mancanegaracahcherbond
 
Asignacion 5 cuadro resumen
Asignacion 5 cuadro resumenAsignacion 5 cuadro resumen
Asignacion 5 cuadro resumenkarenlp
 
Thinking Highways - Tide_7-13
Thinking Highways - Tide_7-13Thinking Highways - Tide_7-13
Thinking Highways - Tide_7-13David Pickeral
 
Extreme coarse of action.pt.1.doc
Extreme coarse of action.pt.1.docExtreme coarse of action.pt.1.doc
Extreme coarse of action.pt.1.docAmen-Ra!
 
Using moodle presentation by zeenath rk
Using moodle   presentation by zeenath rkUsing moodle   presentation by zeenath rk
Using moodle presentation by zeenath rkZeenathRK
 
Amgad Joseph Labeb ( CV )
Amgad Joseph Labeb ( CV )Amgad Joseph Labeb ( CV )
Amgad Joseph Labeb ( CV )Amgad Joseph
 
No blessing, no curse? On the bene…ts of being a resource-rich southern regio...
No blessing, no curse? On the bene…ts of being a resource-rich southern regio...No blessing, no curse? On the bene…ts of being a resource-rich southern regio...
No blessing, no curse? On the bene…ts of being a resource-rich southern regio...Roberto Iacono
 
Top Advantages of Desktop Virtualization
Top Advantages of Desktop VirtualizationTop Advantages of Desktop Virtualization
Top Advantages of Desktop VirtualizationUserful
 
Creación de Contenido Online
Creación de Contenido OnlineCreación de Contenido Online
Creación de Contenido OnlineJan-Willem Bode
 
Social Media for Business
Social Media for BusinessSocial Media for Business
Social Media for BusinessSebastian Rusk
 
Consideraciones en la huelga
Consideraciones en la huelgaConsideraciones en la huelga
Consideraciones en la huelgaSPE Asesoría
 
Dia internacional do homem
Dia internacional do homemDia internacional do homem
Dia internacional do homemAldo Cioffi
 

Viewers also liked (20)

Sejarah musik mancanegara
Sejarah musik mancanegaraSejarah musik mancanegara
Sejarah musik mancanegara
 
Asignacion 5 cuadro resumen
Asignacion 5 cuadro resumenAsignacion 5 cuadro resumen
Asignacion 5 cuadro resumen
 
Thinking Highways - Tide_7-13
Thinking Highways - Tide_7-13Thinking Highways - Tide_7-13
Thinking Highways - Tide_7-13
 
Extreme coarse of action.pt.1.doc
Extreme coarse of action.pt.1.docExtreme coarse of action.pt.1.doc
Extreme coarse of action.pt.1.doc
 
3700 media message points
3700 media message points3700 media message points
3700 media message points
 
Geralnews09fev
Geralnews09fevGeralnews09fev
Geralnews09fev
 
TosinCVoct2015
TosinCVoct2015 TosinCVoct2015
TosinCVoct2015
 
Using moodle presentation by zeenath rk
Using moodle   presentation by zeenath rkUsing moodle   presentation by zeenath rk
Using moodle presentation by zeenath rk
 
Programa de Ecolenguas 3
Programa de Ecolenguas 3Programa de Ecolenguas 3
Programa de Ecolenguas 3
 
Amgad Joseph Labeb ( CV )
Amgad Joseph Labeb ( CV )Amgad Joseph Labeb ( CV )
Amgad Joseph Labeb ( CV )
 
No blessing, no curse? On the bene…ts of being a resource-rich southern regio...
No blessing, no curse? On the bene…ts of being a resource-rich southern regio...No blessing, no curse? On the bene…ts of being a resource-rich southern regio...
No blessing, no curse? On the bene…ts of being a resource-rich southern regio...
 
Geralnews01jun
Geralnews01junGeralnews01jun
Geralnews01jun
 
Top Advantages of Desktop Virtualization
Top Advantages of Desktop VirtualizationTop Advantages of Desktop Virtualization
Top Advantages of Desktop Virtualization
 
Creación de Contenido Online
Creación de Contenido OnlineCreación de Contenido Online
Creación de Contenido Online
 
VX - ARS
VX  - ARS VX  - ARS
VX - ARS
 
Social Media for Business
Social Media for BusinessSocial Media for Business
Social Media for Business
 
Consideraciones en la huelga
Consideraciones en la huelgaConsideraciones en la huelga
Consideraciones en la huelga
 
Dia internacional do homem
Dia internacional do homemDia internacional do homem
Dia internacional do homem
 
Geralnews13jan
Geralnews13janGeralnews13jan
Geralnews13jan
 
RxJavaPresentation
RxJavaPresentationRxJavaPresentation
RxJavaPresentation
 

Similar to Budaya Jawa dan Pengaruh Hindu

Proses masuk dan menyebarnya agama hindu buddha
Proses masuk dan menyebarnya agama hindu buddhaProses masuk dan menyebarnya agama hindu buddha
Proses masuk dan menyebarnya agama hindu buddhaIndah Wijayanti
 
5. tradisi dan_budaya_masyarakat_jawa_dalam_perspektif_islam
5. tradisi dan_budaya_masyarakat_jawa_dalam_perspektif_islam5. tradisi dan_budaya_masyarakat_jawa_dalam_perspektif_islam
5. tradisi dan_budaya_masyarakat_jawa_dalam_perspektif_islamdinnianggra
 
Sejarah keberadaan islam di tanah jawa
Sejarah keberadaan islam di tanah jawaSejarah keberadaan islam di tanah jawa
Sejarah keberadaan islam di tanah jawaMuhamadRahul
 
Makalah sejarah kerajaan hindu budha di indonesia
Makalah sejarah kerajaan hindu budha di indonesiaMakalah sejarah kerajaan hindu budha di indonesia
Makalah sejarah kerajaan hindu budha di indonesiaOperator Warnet Vast Raha
 
Keadaan masyarakat indonesia sebelum kedatangan islam
Keadaan masyarakat indonesia sebelum kedatangan islamKeadaan masyarakat indonesia sebelum kedatangan islam
Keadaan masyarakat indonesia sebelum kedatangan islamniltyshofiyya
 
Review Materi IPS Besok.pptx
Review Materi IPS Besok.pptxReview Materi IPS Besok.pptx
Review Materi IPS Besok.pptxribkasilaban4
 
Presentasi Kel 1 SI.pptx
Presentasi Kel 1 SI.pptxPresentasi Kel 1 SI.pptx
Presentasi Kel 1 SI.pptxaglitoprawoto
 
LKPD AKTIVITAS MASA HINDU-BUDDHA-IPS KELAS 7
LKPD AKTIVITAS MASA HINDU-BUDDHA-IPS KELAS 7LKPD AKTIVITAS MASA HINDU-BUDDHA-IPS KELAS 7
LKPD AKTIVITAS MASA HINDU-BUDDHA-IPS KELAS 7MuhamadNgafifi
 
sejarah-indonesia-hindu-budha.pdfppppppp
sejarah-indonesia-hindu-budha.pdfpppppppsejarah-indonesia-hindu-budha.pdfppppppp
sejarah-indonesia-hindu-budha.pdfpppppppjunmen960
 
PROSES HINDUISME DAN BUDDHAISME DI INDO
PROSES HINDUISME DAN BUDDHAISME DI INDOPROSES HINDUISME DAN BUDDHAISME DI INDO
PROSES HINDUISME DAN BUDDHAISME DI INDOlucyous maji
 
SEJARAH INDONESIA2.pptx
SEJARAH INDONESIA2.pptxSEJARAH INDONESIA2.pptx
SEJARAH INDONESIA2.pptxRatnaJuwita65
 
1. smk klas x smster 2 ~ pedagang, penguasa dan pujangga pada masa klasik (h...
1.  smk klas x smster 2 ~ pedagang, penguasa dan pujangga pada masa klasik (h...1.  smk klas x smster 2 ~ pedagang, penguasa dan pujangga pada masa klasik (h...
1. smk klas x smster 2 ~ pedagang, penguasa dan pujangga pada masa klasik (h...Jumari Awi
 
Kelas xi ips unit 1 perkembangan agama hindu buddha di indonesia
Kelas xi ips   unit 1 perkembangan agama hindu buddha di indonesiaKelas xi ips   unit 1 perkembangan agama hindu buddha di indonesia
Kelas xi ips unit 1 perkembangan agama hindu buddha di indonesiayulius adi
 
Sejarah Kerajaan Tarumanegara
Sejarah Kerajaan TarumanegaraSejarah Kerajaan Tarumanegara
Sejarah Kerajaan TarumanegaraWira Prabowo
 
sejarah tradisi indonesia
sejarah tradisi indonesia sejarah tradisi indonesia
sejarah tradisi indonesia Priee 'Supriatna
 

Similar to Budaya Jawa dan Pengaruh Hindu (20)

Proses masuk dan menyebarnya agama hindu buddha
Proses masuk dan menyebarnya agama hindu buddhaProses masuk dan menyebarnya agama hindu buddha
Proses masuk dan menyebarnya agama hindu buddha
 
5. tradisi dan_budaya_masyarakat_jawa_dalam_perspektif_islam
5. tradisi dan_budaya_masyarakat_jawa_dalam_perspektif_islam5. tradisi dan_budaya_masyarakat_jawa_dalam_perspektif_islam
5. tradisi dan_budaya_masyarakat_jawa_dalam_perspektif_islam
 
Sejarah keberadaan islam di tanah jawa
Sejarah keberadaan islam di tanah jawaSejarah keberadaan islam di tanah jawa
Sejarah keberadaan islam di tanah jawa
 
Makalah sejarah kerajaan hindu budha di indonesia
Makalah sejarah kerajaan hindu budha di indonesiaMakalah sejarah kerajaan hindu budha di indonesia
Makalah sejarah kerajaan hindu budha di indonesia
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Keadaan masyarakat indonesia sebelum kedatangan islam
Keadaan masyarakat indonesia sebelum kedatangan islamKeadaan masyarakat indonesia sebelum kedatangan islam
Keadaan masyarakat indonesia sebelum kedatangan islam
 
Review Materi IPS Besok.pptx
Review Materi IPS Besok.pptxReview Materi IPS Besok.pptx
Review Materi IPS Besok.pptx
 
Presentasi Kel 1 SI.pptx
Presentasi Kel 1 SI.pptxPresentasi Kel 1 SI.pptx
Presentasi Kel 1 SI.pptx
 
LKPD AKTIVITAS MASA HINDU-BUDDHA-IPS KELAS 7
LKPD AKTIVITAS MASA HINDU-BUDDHA-IPS KELAS 7LKPD AKTIVITAS MASA HINDU-BUDDHA-IPS KELAS 7
LKPD AKTIVITAS MASA HINDU-BUDDHA-IPS KELAS 7
 
sejarah-indonesia-hindu-budha.pdfppppppp
sejarah-indonesia-hindu-budha.pdfpppppppsejarah-indonesia-hindu-budha.pdfppppppp
sejarah-indonesia-hindu-budha.pdfppppppp
 
PROSES HINDUISME DAN BUDDHAISME DI INDO
PROSES HINDUISME DAN BUDDHAISME DI INDOPROSES HINDUISME DAN BUDDHAISME DI INDO
PROSES HINDUISME DAN BUDDHAISME DI INDO
 
(TM) BAB 3.pptx
(TM) BAB 3.pptx(TM) BAB 3.pptx
(TM) BAB 3.pptx
 
SEJARAH INDONESIA2.pptx
SEJARAH INDONESIA2.pptxSEJARAH INDONESIA2.pptx
SEJARAH INDONESIA2.pptx
 
Tugas sejarah india
Tugas sejarah indiaTugas sejarah india
Tugas sejarah india
 
1. smk klas x smster 2 ~ pedagang, penguasa dan pujangga pada masa klasik (h...
1.  smk klas x smster 2 ~ pedagang, penguasa dan pujangga pada masa klasik (h...1.  smk klas x smster 2 ~ pedagang, penguasa dan pujangga pada masa klasik (h...
1. smk klas x smster 2 ~ pedagang, penguasa dan pujangga pada masa klasik (h...
 
Jawa Pra Islam
Jawa Pra IslamJawa Pra Islam
Jawa Pra Islam
 
Kelas xi ips unit 1 perkembangan agama hindu buddha di indonesia
Kelas xi ips   unit 1 perkembangan agama hindu buddha di indonesiaKelas xi ips   unit 1 perkembangan agama hindu buddha di indonesia
Kelas xi ips unit 1 perkembangan agama hindu buddha di indonesia
 
Sejarah Kerajaan Tarumanegara
Sejarah Kerajaan TarumanegaraSejarah Kerajaan Tarumanegara
Sejarah Kerajaan Tarumanegara
 
ppt pluralitas kls 8.pptx
ppt pluralitas kls 8.pptxppt pluralitas kls 8.pptx
ppt pluralitas kls 8.pptx
 
sejarah tradisi indonesia
sejarah tradisi indonesia sejarah tradisi indonesia
sejarah tradisi indonesia
 

More from Arly Hidayat

Pemikiran sistem ekonomi nasional
Pemikiran sistem ekonomi nasionalPemikiran sistem ekonomi nasional
Pemikiran sistem ekonomi nasionalArly Hidayat
 
8 etnis propinsi sumatera utara
8 etnis propinsi sumatera utara8 etnis propinsi sumatera utara
8 etnis propinsi sumatera utaraArly Hidayat
 
Iklan produk shampo head
Iklan produk shampo headIklan produk shampo head
Iklan produk shampo headArly Hidayat
 
Sistem ekonomi kapitalis
Sistem ekonomi kapitalisSistem ekonomi kapitalis
Sistem ekonomi kapitalisArly Hidayat
 
Teori tujuan negara republik indonesia
Teori tujuan negara republik indonesiaTeori tujuan negara republik indonesia
Teori tujuan negara republik indonesiaArly Hidayat
 
Teori tujuan negara republik indonesia
Teori tujuan negara republik indonesiaTeori tujuan negara republik indonesia
Teori tujuan negara republik indonesiaArly Hidayat
 
3 powerpoint free_com_islamic
3 powerpoint free_com_islamic3 powerpoint free_com_islamic
3 powerpoint free_com_islamicArly Hidayat
 

More from Arly Hidayat (20)

10 batik
10 batik10 batik
10 batik
 
Jenis
JenisJenis
Jenis
 
Anggota bpupki
Anggota bpupkiAnggota bpupki
Anggota bpupki
 
Pemikiran sistem ekonomi nasional
Pemikiran sistem ekonomi nasionalPemikiran sistem ekonomi nasional
Pemikiran sistem ekonomi nasional
 
Microsoft access
Microsoft accessMicrosoft access
Microsoft access
 
8 etnis propinsi sumatera utara
8 etnis propinsi sumatera utara8 etnis propinsi sumatera utara
8 etnis propinsi sumatera utara
 
Iklan produk shampo head
Iklan produk shampo headIklan produk shampo head
Iklan produk shampo head
 
Transmisi manual
Transmisi manualTransmisi manual
Transmisi manual
 
Sistem ekonomi kapitalis
Sistem ekonomi kapitalisSistem ekonomi kapitalis
Sistem ekonomi kapitalis
 
Teori tujuan negara republik indonesia
Teori tujuan negara republik indonesiaTeori tujuan negara republik indonesia
Teori tujuan negara republik indonesia
 
Paruh pipit
Paruh pipitParuh pipit
Paruh pipit
 
Teori tujuan negara republik indonesia
Teori tujuan negara republik indonesiaTeori tujuan negara republik indonesia
Teori tujuan negara republik indonesia
 
Nilai pancasila
Nilai  pancasilaNilai  pancasila
Nilai pancasila
 
Teori atom
Teori atomTeori atom
Teori atom
 
Ppt agama winda
Ppt agama windaPpt agama winda
Ppt agama winda
 
Planet uranus 1
Planet uranus 1Planet uranus 1
Planet uranus 1
 
3 powerpoint free_com_islamic
3 powerpoint free_com_islamic3 powerpoint free_com_islamic
3 powerpoint free_com_islamic
 
Cabang olahraga
Cabang olahragaCabang olahraga
Cabang olahraga
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
028
028028
028
 

Budaya Jawa dan Pengaruh Hindu