SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Keadaan Masyarakat Indonesia sebelum kedatangan Islam
A. Sekilas Kondisi Geografis Indonesia
Nama Indonesia digunakan dalam pembahasan ini untuk menunjukkan seluruh kesatuan
wilayah yang membentuk negara Republik Indonesia. Nama ini untuk pertama kali digunakan
oleh Adolf Bastian (seorang etnolog Jerman) pada tahun 1884 M untuk mengidentifikasikan
seluruh wilayah kepulauan Indonesia. Kepulauan ini juga dulu dikenal dengan sebutan
Nusantara.
Indonesia adalah kelompok kepulauan terbesar di dunia. Diperkirakan kurang lebih 3.000
pulaunya. Kepulauan Indonesia sangat panjang yang terbentang dari Barat ke Timur yaitu dari
titik terbarat Sumatra sampai ke titik paling Timur Irian Jaya(Papua). Kepulauan Indonesia
termasuk salah satu wilayah yang terbanyak gunung berapinya. Di Jawa, Sumatra dan beberapa
pulau lainnya terdapat lebih dari 100 buah gunung berapi yang masih aktip.
Indonesia mempunyai iklim tropis yang sangat dipengaruhi oleh pegunungan dan laut.
Temperatur berkisar 20 derajat Celsius sampai 30 derajad Celsius. Curah hujan lebih dari 102 cm
setahun. Beberapa daerah seperti Sumatra, Kalimantan, Sulawesi Tengah dan Maluku lebih
banyak turun hujannya. Kepulauan Indonesia dipengaruhi oleh dua musim, musim kemarau dan
hujan. Musim kemarau berlangsung antara bulan Mei sampai dengan September dan musim
penghujan antara bulan Oktober sampai dengan April.
Indonesia terletak di antara dua benua, Asia dan Australia, dua samudra India dan Fasifik.
Karena letaknya yang demikian, kepulauan ini menjadi jembatan penyeberangan berbagai
bangsa di zaman dahulu (pra Sejarah). Dan tak kurang pula pentingnya adalah letak Indonesia
pada jalur perdagangan di antara dua pusat perdagangan “Internasional” zaman dulu (Sejarah
Indonesia Klasik), yaitu antara India dan Cina. Juga memungkinkan Indonesia senantiasa dilalui
oleh pelayaran tersingkat antara Asia Timur disatu pihak dan Asia Selatan-Asia Barat-Afrika di
pihak lain. Jadi tepat dikatakan bahwa kepulauan Indonesia terletak pada persimpangan jalan
dunia.
B. Agama dan Kepercayaan
Agama anutan penduduk yang mendiami kepulauan Nusantara sebelum tersiarnya agama
Islam adalah agama Hindu dan Budha. Dan sebelum berkembangnya kedua agama tersebut tiap
suku atau masyarakat Nusantara telah memiliki sistem religi yang beraneka ragam.
Dari hasil penelitian ilmu Antropologi dan Sosiologi terhadap suku-suku bangsa di
kepulauan Nusantara ini, terlihat adanya keaneka ragaman sistem kepercayaan itu. Fenomena
keagamaan itu terlihat dengan jelas baik pada suku bangsa yang memang secara resmi belum
menyatakan diri sebagai penganut agama besar, misalnya Pelbegu-Nias (Sumatera), Kaharingan-
Dayak (Kalimantan), Aluk Todolo-Toraja, Patuntung dan Tolotan (Sulawesi Selatan).
Sesungguhnya sangat sulit untuk mengungkap sistem agama dan kepercayaan yang
menjadi anutan masyarakat di kepulauan Nusantara secara keseluruhan, oleh karena sumber-
sumber yang dapat dijadikan bahan penelitian sangat minim sehingga juga sangat sulit dapat
diketahui mengenai proses perbauran antara sistem kepercayaan asli tiap etnis di kepulauan
Nusantara dengan sistem kepercayaan pada agama Hindu dan Budha. Yang pasti sebelum
kedatangan agama besar itu, nenek moyang bangsa Indonesia bukanlah bangsa liar yang tidak
mempunyai sistem religi dan kepercayaan, tetapi mereka telah tunduk dan patuh pada sistem
yang mengaturnya sesuai dengan alam pikiran mereka sendiri.
Banyak faktor yang menjadi indikator, mengapa agama Hindu dan Budha tersiar dan
tersebar di kepulauan Nusantara kemudian menyatu dengan sistem religi setempat. Antara lain
bahwa agama yang berasal dari India selatan itu adalah merupakan akar yang utama dari
kebudayaan yang termaju di kawasan Asia pada abad-abad pertama Masehi itu.
Untuk menyamakan kedudukan agar setarap dengan kemajuan yang telah dicapai oleh
bangsa India, maka seyogyanyalah tiap suku bangsa yang mengadakan hubungan dengan mereka
untuk mengambil dan menerima sistem kepercayaan agama Hindu dan Budha, seterusnya akan
mempengaruhi sistem kehidupan sosialnya. Berubahlah alam gaib dari sebahagian orang
Indonesia menjadi sama dengan alam gaib menurut agama Hindu dan Budha, begitu pula sistem
kekerabatan, sistem pemerintahan, kesenian dan sebagainya.
Para ahli sejarah mengatakan bahwa agama Budha yang lebih awal tersiar di Indonesia
kemudian agama Hindu, setidak-tidaknya kedatangan hamper bersamaan, meskipun kita
ketaahui bahwa agama Hindu itu jauh lebih tua dari agama Budha.
Bilamana dan Bagaimana agama Budha itu memulai perkembangannya di kepulauan
Nusantara, belum dapat diketahui dengan pasti. Diduga bahwa sejak abad 1 Masehi agama
Budha/Hindu telah mulai masuk secara berangsur-angsur ke Indonesia. Keterangan paling awal
diperoleh dari Fa Hsien seorang Bikhu Cina yang pernah mengunjungi pulau Jawa 414 M.
Menurut keterangannya penduduk pulai yang dikunjunginya itu menganut agama Budha. Bikhu
Gunawarman dari Kasmir juga pernah menetap di pulai Jawa sekitar tahun 421 M. Ia menyebar
luaskan pengajaran agama Budha, malah berhasil menterjemahkan pustaka suci agama Budha
dari aliran Dar, Agupta yaitu Mulasarvastivadanikava ke dalam bahasa Sansekerta. Kerajaan
yang dikunjungi Fa Hsien diperkirakan adalah Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat (400-500
M) dengan rajanya yang terkenal.
Menurut pengakuannya pada kerajaan itu penganut Budha sedikit. Kebanyakan penduduk
masih menganut agama “kotor” yaitu agama asli penduduk yang sudah lama dianut sebelum
kedatangan agama Budha di Indonesia.
Pada tahun 672 M., Bhikhu l Tsing dalam perjalanannya dari Kanton (Cina) menuju India
mengunjungi Kerajaan Sriwijaya dan menetap sekitar enam bulan untuk belajar bahasa
Sansekerta. Agama Budha berkembang mengikuti laju perkembangan Kerajaan Sriwijaya. Di ibu
kota Sriwijaya telah berdiri Perguruan Tinggi Agama Budha. I Tsing menyebut Perguruan
Tinggi itu negeri Fo Shih, di sana belajar lebih seribu Bhikhu Budha seperti halnya di India.
Bahkan Bhikhu Cina sebelum ke India belajar, Universitas Nalanda, ia terlebih dulu belajar
selama dua tahun di Perguruan Tinggi tersebut. Ini merupakan bukti adanya jalinan kuat antara
kedua perguruan tinggi agama itu.
Sedang agama Hindu masuk ke Indonesia dapat dipahami juga dari beberapa kerajaan
tertua yang menganut agama Hindu seperti, Kerajaan Kutai 4 M, Mataram Kuno, Medang
Kamulan/Isyana, Kediri dan Singosari dan Majapahit. Ini menunjukkan adanya jalinan kuat
antara pemerintah setempat dengan negara asal agama tersebut.
C. Politik dan Pemerintahan
Bukti tentang politik dan pemerintahan yang ada di Nusantara dapat di lacak dari
munculnya kerajaan-kerajaan tertua yang pernah ada di Indonesia. Sebagai contoh prasasti dari
Kutai yang selama ini telah menjadi patokan babakan dimulainya masa sejarah Indonesia dapat
memberikan gambaran akan adanya sistem politik dan pemerintahan ketika itu.
Keberadaan raja sebagai pemimpin erat hubungannya dengan golongan lain dari
kelompok keagamaan yaitu para brahmana. Hubungan ini pula yang dapat memberikan
gambaran lebih jauh akan sistem pemerintahan dan politik ketika itu. Struktur birokrasi sebagai
inti pemerintahan ada yang mengatakan mulai dapat dilacak sejak masa Sriwijaya. Sejumlah
prasasti menunjukkan adanya pelaksanaan dari keputusan raja dilengkapi dengan perincian saksi
dan imbalan-imbalan yang diterimanya.
Dari beberapa kerajaan yang tertua di Nusantara telah menunjukkan tentang bagaimana tatanan
politik dan pemerintahannya. Kekuasaan pemerintah pusat diperkuat dengan melakukan
program-program yang berhubungan dengan upacara dan birokrasi. Pesta-pesta tahunan
merupakan sarana pengkonsentrasian rakyat dalam jumlah banyak di ibukota. Hasil-hasil
industry dan pertanian dalam kualitas dan kuantitas lebih disediakan untuk upacara. Hasil
pertanian, pajak dan kerja wajib dibuutuhkan untuk penyelenggaraan ini. Di sinilah loyalitas
penguasa bawahan kepada penguasa atasan, antara rakyat dengan penguasanya akan dipakai
sebagai ukuran.
Upacara agama menimbulkan arti yang lebih besar dan menyebabkan tumbuhnya pusat-
pusat kehidupan. Selain rakyat tentunya, di sana akan terkonsentrasi struktur-struktur upacara
seperti candi, makam dan tempat suci lainnya. Hal ini membuat berkembangnya pusat-pusat
politik dan menjadi kohesif bagi pusat pemerintahan.
Koordinasi dan integrasi masyarakat yang dilakukan oleh pemerintah pusat menimbulkan
kebutuhan akan birokrasi untuk mengorganisasi dan mengawasi pungutan pajak, upeti,dan
barang-barang yang ada. Akibatnya basis kekuasaan sebagian besar ada di tangan birokrasi.
Penguasa dan birokrasi, keduanya didasarkan pada kekuatan untuk mengeksploitasi agraris dan
perdagangan, menjadi kekuatan yang paling dominan secara politik dan kultural.
Yang jelas, sebelum datangnya Islam bahwa perkembangan politik dan pemerintahan
dalam mengelola negara adalah bersifat sentralisasi dan monopolisasi jabatan pemerintahan di
tangan sekelompok penguasa yang dikepalai seorang rajayang paling dominan. Hubungan antara
raja dengan pegawai-pegawai di bawahnya berbentuk sebagai hubungan clientship yaitu ikatan
antara seorang penguasa politik tertinggi dan orang yang dikuasakan untuk menjalankan
sebagian dari kekuasan penguasa tertinggi.
D. Perekonomian dan Perindustrian
Telah diketahui bahwa pada masa kerajaan-kerajaan tertua yang pernah ada di Nusantara
ini, juga telah disinggung bagaimana kehidupan ekonomi masyarakat ketika itu. Pemukiman
yang terpencar dilembah-lembah sungai dan di dataran-dataran pegunungan, di sanalah terdapat
komunitas-komunitas dengan segala aktivitasnya sebagai pendukung utama keberlangsungan
stabilitas ekonomi pemerintahan. Toh begitu, daerah pedalaman adalah daerah agraris yang
tertutup. Perdagangan, sebagai satu aktivitas ekonomi yang menuntut adanya keterbukaan
hanyalah dilakukan oleh sedikit golongan rakyat yang harus berjalan jauh dengan pedati-pedati
atau sampan mereka untuk berdagang. Perdagangan luar negeri hanyalah berpengaruh terutama
pada istana dan para pedagang dan kota-kota pelabuhan. Perdagangan itu tidak untuk
kepentingan massa penduduk desa, kaum bangsawan, ataupun pemuka agama daerah.
Sebagaian perdagangan interinsuler negeri Jawa terutama pada perdagangan beras. Istana
sebagai pemegang pengawasan di seluruh daerah, mempunyai kekuasaan tertinggi atas transaksi
perdagangan. Di kota-kota pantai kekuasaan politik dan ekonomi dipegang oleh kaum aristokrasi
yang mendominasi perdagangan, baik sebagai pemegang/pemberi modal ataupun kadang-kadang
sebagai pelaku perdagangan.
Dalam perspektif sejarah kalau di telaah bahwa kerajaan-kerajaan yang pernah ada itu
menjadikan perdagangan sebagai basis kekuatan politik dan hubungan yang tetap dengan
kebudayaan asing atau negara lain.
Sisi lain perekonomian adalah pertanian yang merupakan tulang punggung perekonomian
sebagian besar pemerintahan yang pernah ada di wilayah Nusantara. Hasil pertanian persawahan
menjamin stabilitas dan persediaan makanan secara teratur. Organisasi pekerjaan yang
dibutuhkan dalam pengolahan lahan persawahan pada skala yang luas berhubungan timbal-balik
dengan perkembangan masyarakat dan administrasi. Beras menjadi tulang punggung utama
ekonomi kerajaan. Surplus hasil pertanain yang terjadi, kemudian bahkan menjadi komoditas
ekspor. Beras dipertukarkan dengan komoditas lainnya, rempah-rempah (dari wilayah lokal)
yang kemudian dipertukarkan dengan komoditas perdagangan dari luar seperti kain, keramik dan
lain-lain terutama dari India dan Cina.
Sebagai contoh pada masa Kerajaan Majapahit berkuasa, para pedagang asing
berdatangan ke wilayah kekuasaan Majapahit, seperti dari Champa, Thailand, Birma, Srilankka
dan India. Mereka kemudian sebagian bermukim di Jawa dan bahkan ada beberapa diantaranya
yang kemudian ditarik pajak.
Sebagai perimbangan kehidupan perekonomian yang semakin maju, maka di bidang
industri juga terpacu untuk berkembang. Pengertian industry di sini meliputi industry rumah
tangga, kerajinan dan industri logam. Sekali lagi data arkeologi menunjukkan bukti-buuktinya
yaitu sumber prasasti dan artefak yang telah ditemukan. Ada istilah Perundagian yang berkaitan
dengan kepandaian, kehlian seseorang yang memerlukan keahlian khususnya, misalnya tukang
kayu atau ahli bangunan. Dalam beberapa prasasti kuno ditemukan beberapa keterampilan
membuat suatu benda (alat) denggan istilah undagi seperti undagi lancang (pembuat perahu),
undagi batu (pemahat batu), undagi pengarung (pembuat terowongan), undagi kayu (tukang
kayu), undagi rumah (pembuat rumah). Selain itu ditemukan juga kelompok yang disebut pande
mas (pandai emas), pande wse (pandai besi), pande tambra (pandai tembaga), pande kangsa
(pandai perunggu), pande dadap (pandai tameng/perisai). Mereka selain membuat benda/alat itu
untuk kebutuhan mereka dan rakyat biasa, juga untuk memenuhi kebutuhan raja dan kerabatnya.
E. Seni dan Sastra
Berbicara tentang seni akan ditemukan satu keragaman yang luar biasa bentuk dan
jenisnya, karena seni adalah penjelmaan dari rasa indah yang terkandung di dalam hati orang
yang dilahirkan dengan perantaraan alat-alat komunikasi ke dalam bentuk-bentuk yang dapat
ditangkap oleh indera pendengaran (seni suara), penglihatan (seni lukis), atau dilahirkan dengan
perantaraan gerak (seni tari,drama).
Pada saat itu, bentuk-bentuk seni yang telah berkembang yaitu seni musik, seni tari,
wayang, lawak, dan tari topeng. Bentuk-bentuk seni tersebut secara tak langsung sebagian besar
terdokumentasikan pada pahatan-pahatan relief di candi-candi yang tersebar di berbagai tempat.
Sedangkan seni yang tidak meninggalkan artefak dapat dikategorikan sebagai seni pertunjukan.
Kemudian pada masa Kerajaan Medang Kamulan, rajanya Airlangga, di mana seni tari dan
musik berkembang dengan baik.
Bentuk-bentuk karya seni berbahan tanah juga ada seperti wadah, dinding sumur, lantai,
dinding, penyimpan uang juga ada yang berfungsi estetis murni ataupun religious seperti patung,
amulet, patung binatang, miniature bangunan, mata uang. Bahan dari keramikdan porselin
kebanyakan berupa alat-alat makan dan minum yang kadang-kadang difungsikan juga untuk
hiasan.
Seni gamelan adalah adalah salah satu unsur budaya yang telah dimiliki oleh Bangsa
Indonesia sebelum datangnya pengaruh India. Panjangnya pengaruh dan perubahan, maka
tentunya gamelan juga telah banyak mengalami perkembangan baik bentuk dan kualitasnya. Dari
sumber prasasti, gamelan dari masa jawa kuno khususnya dapat dikelompokkan menjadi jenis
chordopohones (alat music yang bunyinya dihasilkan dengan memetik kawat, contoh kecapi,
siter,clempung), aerophones (alat musik tiup, contoh seruling, terompet), membranophones (alat
musik pukul dengan penutup seperti gendang), idiophones (alat musik yang dirangkai, contohnya
gong, reyong), dan xylophones, (alat musik bilah gambang, kulintang pada masa sekarang).
Sedangkan perkembangan sastra khususnya ketika masuk pengaruh Hindu-Budha ke Nusantara
cukup mengalami perkembangan. Seperti kitab Mahabrata dan Ramayana adalah menjadi dasar
ditemukannya gubahan-gubahan cerita yang sangat mungkin diambil sebagian atau utuh
melahirkan naskah sastra yang lain. Naskah yang ada biasanya dalam bentuk sastra yang
menceritakan tentang pengalaman ataupun kemuliaan seorang raja yang berkuasa ketika itu.
Kitab Bratayudha berisi tentang kemenangan Kediri atas Jenggala (ini adalah hasil gubahan
bebas dari bahagian buku Mahabrata). Salah seorang pujangga yang terkenal pada masa kerajaan
ini ialah Mpu Kanwa menggubah suatu Syair bernama Arjunawiwaha (Perkawinan Arjuna),
saduran dari bagian Mahabrata. Arjunawiwaha merupakan hasil kesusastraan jawa yang seindah-
indahnya. Isinya mengisahkan perkawinan Erlangga dengan putrid Sumatra, dalam tahun 1030
M., syair itu disadur juga ke dalam cerita wayang.
Tiap-tiap daerah mempunyai naskah-naskah yang sekaligus merupakan sumber sejarah.
Ada cerita pararaton, yaitu menceritakan tentang keberadaan raja-raja yang pernah memerintah
kerajaan Singosari. Kitab Nagarakertagama, yaitu menceritakan tentang hubungan silsilah raja-
raja Majapahit dengan raja-raja Singosari. Kitab Sutasomo, yaitu merupakan karya Mpu Tantular
yang terdapat kalimat “Bhinneka Tunggal Ika”. Ungkapan ini digunakan untuk menyatakan
bahwa ajaran Hindu-Budha berbeda tetapi memiliki asas yang sama (Kerajaan Majapahit).
Kebudayaan masa itu adalah kebudayaan istana, artinya kebudayaan adalah ciptaan para
penguasa, milik serta hasil karya eksklusif dari birokrasi. Monument-monumen, kesusasteraan,
tulisan-tulisan teokratis dan ajaran-ajaran hukum dan agama menjadi milik para bangsawan dan
rohaniawan. Seluruh kebudayaan menjadi menjulang tinggi di atas rakyat kebanyakan.
Kebudayaan bukanlah harta benda kultural rakyat.

More Related Content

What's hot

Proses Masuk dan Berkembangnya Agama Hindu, Budha, dan Islam di indonesia
Proses Masuk dan Berkembangnya Agama Hindu, Budha, dan Islam di indonesiaProses Masuk dan Berkembangnya Agama Hindu, Budha, dan Islam di indonesia
Proses Masuk dan Berkembangnya Agama Hindu, Budha, dan Islam di indonesiaYuni Ratnasari
 
BUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INI
BUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INIBUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INI
BUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INIArmadira Enno
 
Sejarah perkembangan hindu budha di indonesia
Sejarah perkembangan hindu budha di indonesiaSejarah perkembangan hindu budha di indonesia
Sejarah perkembangan hindu budha di indonesiaChatrine Lau
 
Makalah sejarah kerajaan hindu budha di indonesia
Makalah sejarah kerajaan hindu budha di indonesiaMakalah sejarah kerajaan hindu budha di indonesia
Makalah sejarah kerajaan hindu budha di indonesiaOperator Warnet Vast Raha
 
Proses masuk dan menyebarnya agama hindu buddha
Proses masuk dan menyebarnya agama hindu buddhaProses masuk dan menyebarnya agama hindu buddha
Proses masuk dan menyebarnya agama hindu buddhaIndah Wijayanti
 
Hindu budha
Hindu budhaHindu budha
Hindu budhaxxxxyys
 
Sejarah Hindu-Buddha di Indonesia
Sejarah Hindu-Buddha di IndonesiaSejarah Hindu-Buddha di Indonesia
Sejarah Hindu-Buddha di IndonesiaNur Anisah
 
SEJARAH AGAMA HINDU DAN BUDDHA DI INDONESIA
SEJARAH AGAMA HINDU DAN BUDDHA DI INDONESIASEJARAH AGAMA HINDU DAN BUDDHA DI INDONESIA
SEJARAH AGAMA HINDU DAN BUDDHA DI INDONESIAttanitaaprilia
 
Akulturasi Hindu-Buddha dan Indonesia
Akulturasi Hindu-Buddha dan IndonesiaAkulturasi Hindu-Buddha dan Indonesia
Akulturasi Hindu-Buddha dan IndonesiaSavira Aswanda
 
Akulturasi Budaya Islam di Nusantara
Akulturasi Budaya Islam di NusantaraAkulturasi Budaya Islam di Nusantara
Akulturasi Budaya Islam di NusantaraFanny Fayu Laksono
 
Perkembangan masyarakat dan kerajaan pada masa hindu budha
Perkembangan masyarakat dan kerajaan pada masa hindu budhaPerkembangan masyarakat dan kerajaan pada masa hindu budha
Perkembangan masyarakat dan kerajaan pada masa hindu budhaahmad arif
 
Pp jalur masuknya hindu buddha ke indonesia
Pp jalur masuknya hindu buddha ke indonesiaPp jalur masuknya hindu buddha ke indonesia
Pp jalur masuknya hindu buddha ke indonesiaAndi Audia Fni
 
Presentasi kehidupan politik ekonomi sosial budaya pada masa hindu budha
Presentasi kehidupan politik ekonomi sosial budaya pada masa hindu budhaPresentasi kehidupan politik ekonomi sosial budaya pada masa hindu budha
Presentasi kehidupan politik ekonomi sosial budaya pada masa hindu budhaAnnisa Wakhidathus
 
Akulturasi hindu budha
Akulturasi hindu budhaAkulturasi hindu budha
Akulturasi hindu budhafakhriza99
 
Pancasila makalah I
Pancasila makalah IPancasila makalah I
Pancasila makalah IPuRwa Kaning
 

What's hot (20)

Proses Masuk dan Berkembangnya Agama Hindu, Budha, dan Islam di indonesia
Proses Masuk dan Berkembangnya Agama Hindu, Budha, dan Islam di indonesiaProses Masuk dan Berkembangnya Agama Hindu, Budha, dan Islam di indonesia
Proses Masuk dan Berkembangnya Agama Hindu, Budha, dan Islam di indonesia
 
BUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INI
BUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INIBUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INI
BUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INI
 
Sejarah perkembangan hindu budha di indonesia
Sejarah perkembangan hindu budha di indonesiaSejarah perkembangan hindu budha di indonesia
Sejarah perkembangan hindu budha di indonesia
 
Makalah sejarah kerajaan hindu budha di indonesia
Makalah sejarah kerajaan hindu budha di indonesiaMakalah sejarah kerajaan hindu budha di indonesia
Makalah sejarah kerajaan hindu budha di indonesia
 
Proses masuk dan menyebarnya agama hindu buddha
Proses masuk dan menyebarnya agama hindu buddhaProses masuk dan menyebarnya agama hindu buddha
Proses masuk dan menyebarnya agama hindu buddha
 
Hindu budha
Hindu budhaHindu budha
Hindu budha
 
Sejarah Hindu-Buddha di Indonesia
Sejarah Hindu-Buddha di IndonesiaSejarah Hindu-Buddha di Indonesia
Sejarah Hindu-Buddha di Indonesia
 
Makalah kerajaan hindu budha di indonesia
Makalah kerajaan hindu budha di indonesiaMakalah kerajaan hindu budha di indonesia
Makalah kerajaan hindu budha di indonesia
 
Ppt sejarah bab 3 sma x wajib
Ppt sejarah bab 3 sma x wajibPpt sejarah bab 3 sma x wajib
Ppt sejarah bab 3 sma x wajib
 
SEJARAH AGAMA HINDU DAN BUDDHA DI INDONESIA
SEJARAH AGAMA HINDU DAN BUDDHA DI INDONESIASEJARAH AGAMA HINDU DAN BUDDHA DI INDONESIA
SEJARAH AGAMA HINDU DAN BUDDHA DI INDONESIA
 
Akulturasi Hindu-Buddha dan Indonesia
Akulturasi Hindu-Buddha dan IndonesiaAkulturasi Hindu-Buddha dan Indonesia
Akulturasi Hindu-Buddha dan Indonesia
 
Akulturasi Budaya Islam di Nusantara
Akulturasi Budaya Islam di NusantaraAkulturasi Budaya Islam di Nusantara
Akulturasi Budaya Islam di Nusantara
 
TEORI MASUKNYA AGAMA HINDU
TEORI MASUKNYA AGAMA HINDUTEORI MASUKNYA AGAMA HINDU
TEORI MASUKNYA AGAMA HINDU
 
Perkembangan masyarakat dan kerajaan pada masa hindu budha
Perkembangan masyarakat dan kerajaan pada masa hindu budhaPerkembangan masyarakat dan kerajaan pada masa hindu budha
Perkembangan masyarakat dan kerajaan pada masa hindu budha
 
Fauziah 1
Fauziah 1Fauziah 1
Fauziah 1
 
Pp jalur masuknya hindu buddha ke indonesia
Pp jalur masuknya hindu buddha ke indonesiaPp jalur masuknya hindu buddha ke indonesia
Pp jalur masuknya hindu buddha ke indonesia
 
Presentasi kehidupan politik ekonomi sosial budaya pada masa hindu budha
Presentasi kehidupan politik ekonomi sosial budaya pada masa hindu budhaPresentasi kehidupan politik ekonomi sosial budaya pada masa hindu budha
Presentasi kehidupan politik ekonomi sosial budaya pada masa hindu budha
 
Akulturasi hindu budha
Akulturasi hindu budhaAkulturasi hindu budha
Akulturasi hindu budha
 
Islam kejawen
Islam kejawenIslam kejawen
Islam kejawen
 
Pancasila makalah I
Pancasila makalah IPancasila makalah I
Pancasila makalah I
 

Viewers also liked

Tekpen posting blog
Tekpen posting blogTekpen posting blog
Tekpen posting blogNoviShinta
 
La negociaciòn del poder político en la formulación
La negociaciòn del poder político en la formulaciónLa negociaciòn del poder político en la formulación
La negociaciòn del poder político en la formulaciónirmarista
 
Kepercayaan sebelum islam
Kepercayaan sebelum islamKepercayaan sebelum islam
Kepercayaan sebelum islamniltyshofiyya
 
HealthCare_Law_and_Ethics_Task_2
HealthCare_Law_and_Ethics_Task_2HealthCare_Law_and_Ethics_Task_2
HealthCare_Law_and_Ethics_Task_2Claire Farlow
 
Hermagos karaoke magico
Hermagos   karaoke magicoHermagos   karaoke magico
Hermagos karaoke magicoprham
 
Conalep estado de mexico
Conalep estado de mexicoConalep estado de mexico
Conalep estado de mexicoCEPELLEN
 

Viewers also liked (11)

Materi kls 7
Materi kls 7Materi kls 7
Materi kls 7
 
Tekpen posting blog
Tekpen posting blogTekpen posting blog
Tekpen posting blog
 
La negociaciòn del poder político en la formulación
La negociaciòn del poder político en la formulaciónLa negociaciòn del poder político en la formulación
La negociaciòn del poder político en la formulación
 
Kepercayaan sebelum islam
Kepercayaan sebelum islamKepercayaan sebelum islam
Kepercayaan sebelum islam
 
Hace tiempo
Hace tiempoHace tiempo
Hace tiempo
 
HealthCare_Law_and_Ethics_Task_2
HealthCare_Law_and_Ethics_Task_2HealthCare_Law_and_Ethics_Task_2
HealthCare_Law_and_Ethics_Task_2
 
Fiqh_puasa
Fiqh_puasaFiqh_puasa
Fiqh_puasa
 
Fiqh_zakat
Fiqh_zakatFiqh_zakat
Fiqh_zakat
 
Hermagos karaoke magico
Hermagos   karaoke magicoHermagos   karaoke magico
Hermagos karaoke magico
 
Conalep estado de mexico
Conalep estado de mexicoConalep estado de mexico
Conalep estado de mexico
 
2017 Resume
2017 Resume2017 Resume
2017 Resume
 

Similar to Kondisi Masyarakat Indonesia

PERKEMBANGAN ISLAM DI NUSANTARA.pptx
PERKEMBANGAN ISLAM DI NUSANTARA.pptxPERKEMBANGAN ISLAM DI NUSANTARA.pptx
PERKEMBANGAN ISLAM DI NUSANTARA.pptxMira Nurhasanah
 
Pengaruh Agama dan Kebudayaan Hindu – Buddha di [Autosaved] 1.pptx
Pengaruh Agama dan Kebudayaan Hindu – Buddha di [Autosaved] 1.pptxPengaruh Agama dan Kebudayaan Hindu – Buddha di [Autosaved] 1.pptx
Pengaruh Agama dan Kebudayaan Hindu – Buddha di [Autosaved] 1.pptxRendyAnata
 
sejarah-indonesia-hindu-budha.pdfppppppp
sejarah-indonesia-hindu-budha.pdfpppppppsejarah-indonesia-hindu-budha.pdfppppppp
sejarah-indonesia-hindu-budha.pdfpppppppjunmen960
 
SITUASI DAN KONDISI PRA ISLAM.pptx
SITUASI DAN KONDISI PRA ISLAM.pptxSITUASI DAN KONDISI PRA ISLAM.pptx
SITUASI DAN KONDISI PRA ISLAM.pptxMira Nurhasanah
 
Macam macam agama di indonesia (edited)
Macam macam agama di indonesia (edited)Macam macam agama di indonesia (edited)
Macam macam agama di indonesia (edited)ahmad Granada
 
Presentasi Kel 1 SI.pptx
Presentasi Kel 1 SI.pptxPresentasi Kel 1 SI.pptx
Presentasi Kel 1 SI.pptxaglitoprawoto
 
SEJARAH INDONESIA2.pptx
SEJARAH INDONESIA2.pptxSEJARAH INDONESIA2.pptx
SEJARAH INDONESIA2.pptxRatnaJuwita65
 
KELOMPOK MUAMAR.pptx
KELOMPOK MUAMAR.pptxKELOMPOK MUAMAR.pptx
KELOMPOK MUAMAR.pptxDiditRomadon2
 
Makalah sejarah kerajaan hindu budha di indonesia
Makalah sejarah kerajaan hindu budha di indonesiaMakalah sejarah kerajaan hindu budha di indonesia
Makalah sejarah kerajaan hindu budha di indonesiaOperator Warnet Vast Raha
 
Macam macam agama di indonesia
Macam macam agama di indonesiaMacam macam agama di indonesia
Macam macam agama di indonesiaahmad Granada
 
Sejarah Kerajaan Tarumanegara
Sejarah Kerajaan TarumanegaraSejarah Kerajaan Tarumanegara
Sejarah Kerajaan TarumanegaraWira Prabowo
 
KD-3.4-TEORI-TEORI-MASUKNYA-KERAJAAN-HINDU-BUDDHA-1.pptx
KD-3.4-TEORI-TEORI-MASUKNYA-KERAJAAN-HINDU-BUDDHA-1.pptxKD-3.4-TEORI-TEORI-MASUKNYA-KERAJAAN-HINDU-BUDDHA-1.pptx
KD-3.4-TEORI-TEORI-MASUKNYA-KERAJAAN-HINDU-BUDDHA-1.pptxIraniDian
 
HINDU DHARMA.pptx
HINDU DHARMA.pptxHINDU DHARMA.pptx
HINDU DHARMA.pptxibnunawaji1
 
Konsep Agama Hindu
Konsep Agama HinduKonsep Agama Hindu
Konsep Agama Hindupjj_kemenkes
 
Hindu budha marsha rp-42410173
Hindu budha marsha rp-42410173Hindu budha marsha rp-42410173
Hindu budha marsha rp-42410173Marsha Prayogo
 
Review Materi IPS Besok.pptx
Review Materi IPS Besok.pptxReview Materi IPS Besok.pptx
Review Materi IPS Besok.pptxribkasilaban4
 
Pengaruh agama hindhu dan buddha dalam kerajaan awal
Pengaruh agama hindhu dan buddha dalam kerajaan awalPengaruh agama hindhu dan buddha dalam kerajaan awal
Pengaruh agama hindhu dan buddha dalam kerajaan awalnoorulshuhadah
 

Similar to Kondisi Masyarakat Indonesia (20)

PERKEMBANGAN ISLAM DI NUSANTARA.pptx
PERKEMBANGAN ISLAM DI NUSANTARA.pptxPERKEMBANGAN ISLAM DI NUSANTARA.pptx
PERKEMBANGAN ISLAM DI NUSANTARA.pptx
 
Pengaruh Agama dan Kebudayaan Hindu – Buddha di [Autosaved] 1.pptx
Pengaruh Agama dan Kebudayaan Hindu – Buddha di [Autosaved] 1.pptxPengaruh Agama dan Kebudayaan Hindu – Buddha di [Autosaved] 1.pptx
Pengaruh Agama dan Kebudayaan Hindu – Buddha di [Autosaved] 1.pptx
 
sejarah-indonesia-hindu-budha.pdfppppppp
sejarah-indonesia-hindu-budha.pdfpppppppsejarah-indonesia-hindu-budha.pdfppppppp
sejarah-indonesia-hindu-budha.pdfppppppp
 
SITUASI DAN KONDISI PRA ISLAM.pptx
SITUASI DAN KONDISI PRA ISLAM.pptxSITUASI DAN KONDISI PRA ISLAM.pptx
SITUASI DAN KONDISI PRA ISLAM.pptx
 
Macam macam agama di indonesia (edited)
Macam macam agama di indonesia (edited)Macam macam agama di indonesia (edited)
Macam macam agama di indonesia (edited)
 
Presentasi Kel 1 SI.pptx
Presentasi Kel 1 SI.pptxPresentasi Kel 1 SI.pptx
Presentasi Kel 1 SI.pptx
 
SEJARAH INDONESIA2.pptx
SEJARAH INDONESIA2.pptxSEJARAH INDONESIA2.pptx
SEJARAH INDONESIA2.pptx
 
Pengaruh hindu buddha 1.1
Pengaruh hindu buddha 1.1Pengaruh hindu buddha 1.1
Pengaruh hindu buddha 1.1
 
KELOMPOK MUAMAR.pptx
KELOMPOK MUAMAR.pptxKELOMPOK MUAMAR.pptx
KELOMPOK MUAMAR.pptx
 
Makalah sejarah kerajaan hindu budha di indonesia
Makalah sejarah kerajaan hindu budha di indonesiaMakalah sejarah kerajaan hindu budha di indonesia
Makalah sejarah kerajaan hindu budha di indonesia
 
Macam macam agama di indonesia
Macam macam agama di indonesiaMacam macam agama di indonesia
Macam macam agama di indonesia
 
Tugas sejarah kelompok 4
Tugas sejarah kelompok 4Tugas sejarah kelompok 4
Tugas sejarah kelompok 4
 
Sejarah Kerajaan Tarumanegara
Sejarah Kerajaan TarumanegaraSejarah Kerajaan Tarumanegara
Sejarah Kerajaan Tarumanegara
 
KD-3.4-TEORI-TEORI-MASUKNYA-KERAJAAN-HINDU-BUDDHA-1.pptx
KD-3.4-TEORI-TEORI-MASUKNYA-KERAJAAN-HINDU-BUDDHA-1.pptxKD-3.4-TEORI-TEORI-MASUKNYA-KERAJAAN-HINDU-BUDDHA-1.pptx
KD-3.4-TEORI-TEORI-MASUKNYA-KERAJAAN-HINDU-BUDDHA-1.pptx
 
Ppt sejarah bab 5 sma x wajib
Ppt sejarah bab 5 sma x wajibPpt sejarah bab 5 sma x wajib
Ppt sejarah bab 5 sma x wajib
 
HINDU DHARMA.pptx
HINDU DHARMA.pptxHINDU DHARMA.pptx
HINDU DHARMA.pptx
 
Konsep Agama Hindu
Konsep Agama HinduKonsep Agama Hindu
Konsep Agama Hindu
 
Hindu budha marsha rp-42410173
Hindu budha marsha rp-42410173Hindu budha marsha rp-42410173
Hindu budha marsha rp-42410173
 
Review Materi IPS Besok.pptx
Review Materi IPS Besok.pptxReview Materi IPS Besok.pptx
Review Materi IPS Besok.pptx
 
Pengaruh agama hindhu dan buddha dalam kerajaan awal
Pengaruh agama hindhu dan buddha dalam kerajaan awalPengaruh agama hindhu dan buddha dalam kerajaan awal
Pengaruh agama hindhu dan buddha dalam kerajaan awal
 

Recently uploaded

PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 

Recently uploaded (20)

PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 

Kondisi Masyarakat Indonesia

  • 1. Keadaan Masyarakat Indonesia sebelum kedatangan Islam A. Sekilas Kondisi Geografis Indonesia Nama Indonesia digunakan dalam pembahasan ini untuk menunjukkan seluruh kesatuan wilayah yang membentuk negara Republik Indonesia. Nama ini untuk pertama kali digunakan oleh Adolf Bastian (seorang etnolog Jerman) pada tahun 1884 M untuk mengidentifikasikan seluruh wilayah kepulauan Indonesia. Kepulauan ini juga dulu dikenal dengan sebutan Nusantara. Indonesia adalah kelompok kepulauan terbesar di dunia. Diperkirakan kurang lebih 3.000 pulaunya. Kepulauan Indonesia sangat panjang yang terbentang dari Barat ke Timur yaitu dari titik terbarat Sumatra sampai ke titik paling Timur Irian Jaya(Papua). Kepulauan Indonesia termasuk salah satu wilayah yang terbanyak gunung berapinya. Di Jawa, Sumatra dan beberapa pulau lainnya terdapat lebih dari 100 buah gunung berapi yang masih aktip. Indonesia mempunyai iklim tropis yang sangat dipengaruhi oleh pegunungan dan laut. Temperatur berkisar 20 derajat Celsius sampai 30 derajad Celsius. Curah hujan lebih dari 102 cm setahun. Beberapa daerah seperti Sumatra, Kalimantan, Sulawesi Tengah dan Maluku lebih banyak turun hujannya. Kepulauan Indonesia dipengaruhi oleh dua musim, musim kemarau dan hujan. Musim kemarau berlangsung antara bulan Mei sampai dengan September dan musim penghujan antara bulan Oktober sampai dengan April. Indonesia terletak di antara dua benua, Asia dan Australia, dua samudra India dan Fasifik. Karena letaknya yang demikian, kepulauan ini menjadi jembatan penyeberangan berbagai bangsa di zaman dahulu (pra Sejarah). Dan tak kurang pula pentingnya adalah letak Indonesia pada jalur perdagangan di antara dua pusat perdagangan “Internasional” zaman dulu (Sejarah Indonesia Klasik), yaitu antara India dan Cina. Juga memungkinkan Indonesia senantiasa dilalui oleh pelayaran tersingkat antara Asia Timur disatu pihak dan Asia Selatan-Asia Barat-Afrika di pihak lain. Jadi tepat dikatakan bahwa kepulauan Indonesia terletak pada persimpangan jalan dunia. B. Agama dan Kepercayaan
  • 2. Agama anutan penduduk yang mendiami kepulauan Nusantara sebelum tersiarnya agama Islam adalah agama Hindu dan Budha. Dan sebelum berkembangnya kedua agama tersebut tiap suku atau masyarakat Nusantara telah memiliki sistem religi yang beraneka ragam. Dari hasil penelitian ilmu Antropologi dan Sosiologi terhadap suku-suku bangsa di kepulauan Nusantara ini, terlihat adanya keaneka ragaman sistem kepercayaan itu. Fenomena keagamaan itu terlihat dengan jelas baik pada suku bangsa yang memang secara resmi belum menyatakan diri sebagai penganut agama besar, misalnya Pelbegu-Nias (Sumatera), Kaharingan- Dayak (Kalimantan), Aluk Todolo-Toraja, Patuntung dan Tolotan (Sulawesi Selatan). Sesungguhnya sangat sulit untuk mengungkap sistem agama dan kepercayaan yang menjadi anutan masyarakat di kepulauan Nusantara secara keseluruhan, oleh karena sumber- sumber yang dapat dijadikan bahan penelitian sangat minim sehingga juga sangat sulit dapat diketahui mengenai proses perbauran antara sistem kepercayaan asli tiap etnis di kepulauan Nusantara dengan sistem kepercayaan pada agama Hindu dan Budha. Yang pasti sebelum kedatangan agama besar itu, nenek moyang bangsa Indonesia bukanlah bangsa liar yang tidak mempunyai sistem religi dan kepercayaan, tetapi mereka telah tunduk dan patuh pada sistem yang mengaturnya sesuai dengan alam pikiran mereka sendiri. Banyak faktor yang menjadi indikator, mengapa agama Hindu dan Budha tersiar dan tersebar di kepulauan Nusantara kemudian menyatu dengan sistem religi setempat. Antara lain bahwa agama yang berasal dari India selatan itu adalah merupakan akar yang utama dari kebudayaan yang termaju di kawasan Asia pada abad-abad pertama Masehi itu. Untuk menyamakan kedudukan agar setarap dengan kemajuan yang telah dicapai oleh bangsa India, maka seyogyanyalah tiap suku bangsa yang mengadakan hubungan dengan mereka untuk mengambil dan menerima sistem kepercayaan agama Hindu dan Budha, seterusnya akan mempengaruhi sistem kehidupan sosialnya. Berubahlah alam gaib dari sebahagian orang Indonesia menjadi sama dengan alam gaib menurut agama Hindu dan Budha, begitu pula sistem kekerabatan, sistem pemerintahan, kesenian dan sebagainya. Para ahli sejarah mengatakan bahwa agama Budha yang lebih awal tersiar di Indonesia kemudian agama Hindu, setidak-tidaknya kedatangan hamper bersamaan, meskipun kita ketaahui bahwa agama Hindu itu jauh lebih tua dari agama Budha. Bilamana dan Bagaimana agama Budha itu memulai perkembangannya di kepulauan Nusantara, belum dapat diketahui dengan pasti. Diduga bahwa sejak abad 1 Masehi agama
  • 3. Budha/Hindu telah mulai masuk secara berangsur-angsur ke Indonesia. Keterangan paling awal diperoleh dari Fa Hsien seorang Bikhu Cina yang pernah mengunjungi pulau Jawa 414 M. Menurut keterangannya penduduk pulai yang dikunjunginya itu menganut agama Budha. Bikhu Gunawarman dari Kasmir juga pernah menetap di pulai Jawa sekitar tahun 421 M. Ia menyebar luaskan pengajaran agama Budha, malah berhasil menterjemahkan pustaka suci agama Budha dari aliran Dar, Agupta yaitu Mulasarvastivadanikava ke dalam bahasa Sansekerta. Kerajaan yang dikunjungi Fa Hsien diperkirakan adalah Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat (400-500 M) dengan rajanya yang terkenal. Menurut pengakuannya pada kerajaan itu penganut Budha sedikit. Kebanyakan penduduk masih menganut agama “kotor” yaitu agama asli penduduk yang sudah lama dianut sebelum kedatangan agama Budha di Indonesia. Pada tahun 672 M., Bhikhu l Tsing dalam perjalanannya dari Kanton (Cina) menuju India mengunjungi Kerajaan Sriwijaya dan menetap sekitar enam bulan untuk belajar bahasa Sansekerta. Agama Budha berkembang mengikuti laju perkembangan Kerajaan Sriwijaya. Di ibu kota Sriwijaya telah berdiri Perguruan Tinggi Agama Budha. I Tsing menyebut Perguruan Tinggi itu negeri Fo Shih, di sana belajar lebih seribu Bhikhu Budha seperti halnya di India. Bahkan Bhikhu Cina sebelum ke India belajar, Universitas Nalanda, ia terlebih dulu belajar selama dua tahun di Perguruan Tinggi tersebut. Ini merupakan bukti adanya jalinan kuat antara kedua perguruan tinggi agama itu. Sedang agama Hindu masuk ke Indonesia dapat dipahami juga dari beberapa kerajaan tertua yang menganut agama Hindu seperti, Kerajaan Kutai 4 M, Mataram Kuno, Medang Kamulan/Isyana, Kediri dan Singosari dan Majapahit. Ini menunjukkan adanya jalinan kuat antara pemerintah setempat dengan negara asal agama tersebut. C. Politik dan Pemerintahan Bukti tentang politik dan pemerintahan yang ada di Nusantara dapat di lacak dari munculnya kerajaan-kerajaan tertua yang pernah ada di Indonesia. Sebagai contoh prasasti dari Kutai yang selama ini telah menjadi patokan babakan dimulainya masa sejarah Indonesia dapat memberikan gambaran akan adanya sistem politik dan pemerintahan ketika itu.
  • 4. Keberadaan raja sebagai pemimpin erat hubungannya dengan golongan lain dari kelompok keagamaan yaitu para brahmana. Hubungan ini pula yang dapat memberikan gambaran lebih jauh akan sistem pemerintahan dan politik ketika itu. Struktur birokrasi sebagai inti pemerintahan ada yang mengatakan mulai dapat dilacak sejak masa Sriwijaya. Sejumlah prasasti menunjukkan adanya pelaksanaan dari keputusan raja dilengkapi dengan perincian saksi dan imbalan-imbalan yang diterimanya. Dari beberapa kerajaan yang tertua di Nusantara telah menunjukkan tentang bagaimana tatanan politik dan pemerintahannya. Kekuasaan pemerintah pusat diperkuat dengan melakukan program-program yang berhubungan dengan upacara dan birokrasi. Pesta-pesta tahunan merupakan sarana pengkonsentrasian rakyat dalam jumlah banyak di ibukota. Hasil-hasil industry dan pertanian dalam kualitas dan kuantitas lebih disediakan untuk upacara. Hasil pertanian, pajak dan kerja wajib dibuutuhkan untuk penyelenggaraan ini. Di sinilah loyalitas penguasa bawahan kepada penguasa atasan, antara rakyat dengan penguasanya akan dipakai sebagai ukuran. Upacara agama menimbulkan arti yang lebih besar dan menyebabkan tumbuhnya pusat- pusat kehidupan. Selain rakyat tentunya, di sana akan terkonsentrasi struktur-struktur upacara seperti candi, makam dan tempat suci lainnya. Hal ini membuat berkembangnya pusat-pusat politik dan menjadi kohesif bagi pusat pemerintahan. Koordinasi dan integrasi masyarakat yang dilakukan oleh pemerintah pusat menimbulkan kebutuhan akan birokrasi untuk mengorganisasi dan mengawasi pungutan pajak, upeti,dan barang-barang yang ada. Akibatnya basis kekuasaan sebagian besar ada di tangan birokrasi. Penguasa dan birokrasi, keduanya didasarkan pada kekuatan untuk mengeksploitasi agraris dan perdagangan, menjadi kekuatan yang paling dominan secara politik dan kultural. Yang jelas, sebelum datangnya Islam bahwa perkembangan politik dan pemerintahan dalam mengelola negara adalah bersifat sentralisasi dan monopolisasi jabatan pemerintahan di tangan sekelompok penguasa yang dikepalai seorang rajayang paling dominan. Hubungan antara raja dengan pegawai-pegawai di bawahnya berbentuk sebagai hubungan clientship yaitu ikatan antara seorang penguasa politik tertinggi dan orang yang dikuasakan untuk menjalankan sebagian dari kekuasan penguasa tertinggi.
  • 5. D. Perekonomian dan Perindustrian Telah diketahui bahwa pada masa kerajaan-kerajaan tertua yang pernah ada di Nusantara ini, juga telah disinggung bagaimana kehidupan ekonomi masyarakat ketika itu. Pemukiman yang terpencar dilembah-lembah sungai dan di dataran-dataran pegunungan, di sanalah terdapat komunitas-komunitas dengan segala aktivitasnya sebagai pendukung utama keberlangsungan stabilitas ekonomi pemerintahan. Toh begitu, daerah pedalaman adalah daerah agraris yang tertutup. Perdagangan, sebagai satu aktivitas ekonomi yang menuntut adanya keterbukaan hanyalah dilakukan oleh sedikit golongan rakyat yang harus berjalan jauh dengan pedati-pedati atau sampan mereka untuk berdagang. Perdagangan luar negeri hanyalah berpengaruh terutama pada istana dan para pedagang dan kota-kota pelabuhan. Perdagangan itu tidak untuk kepentingan massa penduduk desa, kaum bangsawan, ataupun pemuka agama daerah. Sebagaian perdagangan interinsuler negeri Jawa terutama pada perdagangan beras. Istana sebagai pemegang pengawasan di seluruh daerah, mempunyai kekuasaan tertinggi atas transaksi perdagangan. Di kota-kota pantai kekuasaan politik dan ekonomi dipegang oleh kaum aristokrasi yang mendominasi perdagangan, baik sebagai pemegang/pemberi modal ataupun kadang-kadang sebagai pelaku perdagangan. Dalam perspektif sejarah kalau di telaah bahwa kerajaan-kerajaan yang pernah ada itu menjadikan perdagangan sebagai basis kekuatan politik dan hubungan yang tetap dengan kebudayaan asing atau negara lain. Sisi lain perekonomian adalah pertanian yang merupakan tulang punggung perekonomian sebagian besar pemerintahan yang pernah ada di wilayah Nusantara. Hasil pertanian persawahan menjamin stabilitas dan persediaan makanan secara teratur. Organisasi pekerjaan yang dibutuhkan dalam pengolahan lahan persawahan pada skala yang luas berhubungan timbal-balik dengan perkembangan masyarakat dan administrasi. Beras menjadi tulang punggung utama ekonomi kerajaan. Surplus hasil pertanain yang terjadi, kemudian bahkan menjadi komoditas ekspor. Beras dipertukarkan dengan komoditas lainnya, rempah-rempah (dari wilayah lokal) yang kemudian dipertukarkan dengan komoditas perdagangan dari luar seperti kain, keramik dan lain-lain terutama dari India dan Cina. Sebagai contoh pada masa Kerajaan Majapahit berkuasa, para pedagang asing berdatangan ke wilayah kekuasaan Majapahit, seperti dari Champa, Thailand, Birma, Srilankka
  • 6. dan India. Mereka kemudian sebagian bermukim di Jawa dan bahkan ada beberapa diantaranya yang kemudian ditarik pajak. Sebagai perimbangan kehidupan perekonomian yang semakin maju, maka di bidang industri juga terpacu untuk berkembang. Pengertian industry di sini meliputi industry rumah tangga, kerajinan dan industri logam. Sekali lagi data arkeologi menunjukkan bukti-buuktinya yaitu sumber prasasti dan artefak yang telah ditemukan. Ada istilah Perundagian yang berkaitan dengan kepandaian, kehlian seseorang yang memerlukan keahlian khususnya, misalnya tukang kayu atau ahli bangunan. Dalam beberapa prasasti kuno ditemukan beberapa keterampilan membuat suatu benda (alat) denggan istilah undagi seperti undagi lancang (pembuat perahu), undagi batu (pemahat batu), undagi pengarung (pembuat terowongan), undagi kayu (tukang kayu), undagi rumah (pembuat rumah). Selain itu ditemukan juga kelompok yang disebut pande mas (pandai emas), pande wse (pandai besi), pande tambra (pandai tembaga), pande kangsa (pandai perunggu), pande dadap (pandai tameng/perisai). Mereka selain membuat benda/alat itu untuk kebutuhan mereka dan rakyat biasa, juga untuk memenuhi kebutuhan raja dan kerabatnya. E. Seni dan Sastra Berbicara tentang seni akan ditemukan satu keragaman yang luar biasa bentuk dan jenisnya, karena seni adalah penjelmaan dari rasa indah yang terkandung di dalam hati orang yang dilahirkan dengan perantaraan alat-alat komunikasi ke dalam bentuk-bentuk yang dapat ditangkap oleh indera pendengaran (seni suara), penglihatan (seni lukis), atau dilahirkan dengan perantaraan gerak (seni tari,drama). Pada saat itu, bentuk-bentuk seni yang telah berkembang yaitu seni musik, seni tari, wayang, lawak, dan tari topeng. Bentuk-bentuk seni tersebut secara tak langsung sebagian besar terdokumentasikan pada pahatan-pahatan relief di candi-candi yang tersebar di berbagai tempat. Sedangkan seni yang tidak meninggalkan artefak dapat dikategorikan sebagai seni pertunjukan. Kemudian pada masa Kerajaan Medang Kamulan, rajanya Airlangga, di mana seni tari dan musik berkembang dengan baik. Bentuk-bentuk karya seni berbahan tanah juga ada seperti wadah, dinding sumur, lantai, dinding, penyimpan uang juga ada yang berfungsi estetis murni ataupun religious seperti patung, amulet, patung binatang, miniature bangunan, mata uang. Bahan dari keramikdan porselin
  • 7. kebanyakan berupa alat-alat makan dan minum yang kadang-kadang difungsikan juga untuk hiasan. Seni gamelan adalah adalah salah satu unsur budaya yang telah dimiliki oleh Bangsa Indonesia sebelum datangnya pengaruh India. Panjangnya pengaruh dan perubahan, maka tentunya gamelan juga telah banyak mengalami perkembangan baik bentuk dan kualitasnya. Dari sumber prasasti, gamelan dari masa jawa kuno khususnya dapat dikelompokkan menjadi jenis chordopohones (alat music yang bunyinya dihasilkan dengan memetik kawat, contoh kecapi, siter,clempung), aerophones (alat musik tiup, contoh seruling, terompet), membranophones (alat musik pukul dengan penutup seperti gendang), idiophones (alat musik yang dirangkai, contohnya gong, reyong), dan xylophones, (alat musik bilah gambang, kulintang pada masa sekarang). Sedangkan perkembangan sastra khususnya ketika masuk pengaruh Hindu-Budha ke Nusantara cukup mengalami perkembangan. Seperti kitab Mahabrata dan Ramayana adalah menjadi dasar ditemukannya gubahan-gubahan cerita yang sangat mungkin diambil sebagian atau utuh melahirkan naskah sastra yang lain. Naskah yang ada biasanya dalam bentuk sastra yang menceritakan tentang pengalaman ataupun kemuliaan seorang raja yang berkuasa ketika itu. Kitab Bratayudha berisi tentang kemenangan Kediri atas Jenggala (ini adalah hasil gubahan bebas dari bahagian buku Mahabrata). Salah seorang pujangga yang terkenal pada masa kerajaan ini ialah Mpu Kanwa menggubah suatu Syair bernama Arjunawiwaha (Perkawinan Arjuna), saduran dari bagian Mahabrata. Arjunawiwaha merupakan hasil kesusastraan jawa yang seindah- indahnya. Isinya mengisahkan perkawinan Erlangga dengan putrid Sumatra, dalam tahun 1030 M., syair itu disadur juga ke dalam cerita wayang. Tiap-tiap daerah mempunyai naskah-naskah yang sekaligus merupakan sumber sejarah. Ada cerita pararaton, yaitu menceritakan tentang keberadaan raja-raja yang pernah memerintah kerajaan Singosari. Kitab Nagarakertagama, yaitu menceritakan tentang hubungan silsilah raja- raja Majapahit dengan raja-raja Singosari. Kitab Sutasomo, yaitu merupakan karya Mpu Tantular yang terdapat kalimat “Bhinneka Tunggal Ika”. Ungkapan ini digunakan untuk menyatakan bahwa ajaran Hindu-Budha berbeda tetapi memiliki asas yang sama (Kerajaan Majapahit). Kebudayaan masa itu adalah kebudayaan istana, artinya kebudayaan adalah ciptaan para penguasa, milik serta hasil karya eksklusif dari birokrasi. Monument-monumen, kesusasteraan, tulisan-tulisan teokratis dan ajaran-ajaran hukum dan agama menjadi milik para bangsawan dan
  • 8. rohaniawan. Seluruh kebudayaan menjadi menjulang tinggi di atas rakyat kebanyakan. Kebudayaan bukanlah harta benda kultural rakyat.