1. DAMPAK PEMANFAATAN SISTEM E-LEARNING PADA
PERUSAHAAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS SDM
Disusun oleh :
Dwi Ariyan Sutanto
43218120081
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
2. KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali
yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah SWT atas segala berkat, rahmat, taufik,
serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
Sistem Informasi Manajemen ini.
Dalam penyusunan laporan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Marwadah
yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah
semua kesuksesan ini berawal, Semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan
menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.
Meskipun kami berharap isi dari makalah kami ini bebas dari kekurangan dan
kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran
yang membangun agar makalah Sistem Informasi Manajemen ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih, semoga makalah kami ini bermanfaat.
Wassalammualaikum Wr. Wb.
Jakarta, 08 Juni 2020
Penyusun
3. LATAR BELAKANG
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta pergeseran paradigma pendidikan
mempengaruhi metode dan proses pembelajaran. E-learning merupakan salah satu bentuk
penerapan dari perubahan proses pembelajaran tersebut. Dilihat dari sisi fungsi e-
learning memiliki 3(tiga) fungsi yaitu sebagai suplemen (pelengkap), komplemen (pelengkap),
dan substitusi (pengganti). Selain komputer dan jaringan internet, yang berperan dalam e-
learning adalah producer yaitu yang membuat konten (tulisan, gambar, video,
animasi), host yaitu penyedia e-learning melalui jaringan internet (browser), dan learner yaitu
pemakai/pengguna e-learning (mahasiswa, peserta didik, pengguna umum, dan sebagainya).
Yang perlu diperhatikan pada saat memilih internet untuk kegiatan pembelajaran adalah
analisis kebutuhan. Apakah berfungsi sebagai tambahan, pelengkap atau pengganti
pembelajaran tatap muka. Selain itu ketersediaan internet dan infrastrukturnya, tenaga
pelaksana, dan keuntungan menggunakan e-learning. Cara manusia melakukan kegiatan atau
aktivitas di semua bidang dipengaruhi oleh pesatnya kemajuan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK). Di tempat kerja untuk menyelesaikan pekerjaan yang rumit, menganalisis
data, mengambil keputusan, berkomunikasi dengan rekan sudah pasti menggunakan komputer
dan internet. Dalam rumah tangga, menikmati hiburan dengan menonton, menciptakan, dan
berpartisipasi di berbagai media, membuat keputusan untuk membeli sesuatu dengan mencari
informasi di internet, saling berhubungan dengan teman dan keluarga melalui berbagai macam
teknologi. Di masyarakat, penggunaaan TIK untuk mengetahui berita lokal, nasional, dan
internasional. Bahkan untuk memenuhi kewajiban sebagai warga negara misalnya membayar
pajak juga sudah memanfaatkan TIK. Dalam dunia pendidikan atau sekolah, TIK sudah
digunakan untuk mengerjakan tugas-tugas rumit dan penuh tantangan, sebagai sumber
belajar, untuk membuat keputusan, memecahkan masalah, dan menciptakan gagasan baru.
4. PEMBAHASAN
1. Definisi e-Learning
Koran dalam Rusman (2013:316) menyatakan bahwa e-Learning adalah pembelajaran
yang menggunakan peratalatan elektronik jaringan (LAN, WAN, atau internet) untuk
menyampaikan materi pembelajaran, interaksi, maupun bimbingan. Sedangkan LearnFrame.
Com dalam Glossary of eLearning Terms [Glossary, 2001] mengungkapkan bahwa . eLearning
adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar
mengajar dengan media Internet, jaringan komputer,maupun komputer standalone. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa e-Learning merupakan suatu kegiatan belajar mengajar
yang memanfaatkan perangkat elektronik sebagai media pendukung prosesnya.
E-learning dalam arti luas bisa mencakup pembelajaran yang dilakukan di
media elektronik (internet) baik secara formal maupun informal. E-learning secara formal
misalnya adalah pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes yang telah
diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati pihak-pihak terkait (pengelola e-
learning dan pembelajar sendiri). Pembelajaran seperti ini biasanya tingkat interaksinya tinggi
dan diwajibkan oleh perusahaan pada karyawannya atau pembelajaran jarak jauh yang
dikelola oleh universitas dan perusahaan-perusahaan (biasanya perusahaan konsultan) yang
memang bergerak dibidang penyediaan jasa e-learning untuk umum. E-learning bisa juga
dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih sederhana, misalnya melalui sarana
mailing list, e-newsletter atau website pribadi, organisasi dan perusahaan yang ingin
mensosialisasikan jasa, program, pengetahuan atau keterampilan tertentu pada masyarakat luas
(biasanya tanpa memungut biaya).
E-learning bisa juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih sederhana,
misalnya melalui sarana mailing list, e-newsletter atau website pribadi, organisasi dan
perusahaan yang ingin mensosialisasikan jasa, program, pengetahuan atau keterampilan
tertentu pada masyarakat luas (biasanya tanpa memungut biaya).
Pembelajaran dengan e-Learning dapat disampaikan secara synchrounous yaitu dimana
pembelajaran dilakukan pada saat itu juga, atau asynchronous, yakni pembelajaran dilakukan
pada saat yang berbeda. Contoh e-Learning secara synchronous adalah pembelajaran melalui
webcam antara guru dan siswa secara live pada saat itu juga. Sedangkan contoh penyampaian
5. secara asynchronous adalah guru membuat materi atau video pembelajaran terlebih dahulu,
kemudian materi atau video tersebut diunggah sebelum pembelajaran akan dilangsungkan.
Materi pembelajaran yang disajika dalam e-Learning berupa teks, grafik, animasi, simulasi,
audio, dan video. E-Learning juga harus memiliki fitur untuk diskusi misalnya chatting.
2. Karakteristik e-Learning
Berikut ini adalah karakteristik e-Learning yang dikemukakan oleh Riyana (2007) :
Daya tangkap siswa terhadap materi pembelajaran tidak tergantung kepada instruktur/guru,
karena siswa mengkonstruk sendiri ilmu pengetahuannya melalui bahan-bahan ajar yang
disampaikan melalui interface situs web;
Sumber ilmu pengetahuan tersebar di mana-mana serta dapat diakses dengan mudah oleh setiap
orang. Hal ini dikarenakan sifat media Internet yang mengglobal dan bisa diakses oleh siapapun
yang terkoneksi ke dalamnya;
Pengajar/lembaga pendidikan berfungsi sebagai mediator/pembimbing;
Diperlukan sebuah restrukturisasi terhadap kebijakan sistem pendidikan, kurikulum dan
manajemen yang dapat mendukung pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk
pendidikan secara optimal.
Empat karakteristik di atas merupakan hal yang membedakan e-learning dari kegiatan
pembelajaran secara konvensional. Dalam e-learning, daya tangkap peserta didik terhadap
materi pembelajaran tidak lagi tergantung kepada instruktur/pengajar, karena peserta didik
membangun sendiri ilmu pengetahuannya melalui bahan-bahan ajar yang disampaikan melalui
aplikasi e-learning. Dalam e-learning pula, sumber ilmu pengetahuan tersebar di mana-mana
serta dapat diakses dengan mudah oleh setiap orang.
3. Model-model e-Learning
a. Web-Based Learning (Pembelajaran Berbasis Web)
Pembelajaran berbasis web merupakan “sistem pembelajaran jarak jauh berbasis teknologi
informasi dan komunikasi dengan antarmuka web”. Dalam pembelajaran berbasis web, peserta
didik melakukan kegiatan pembelajaran secara online melalui sebuah situs web. Merekapun
bisa saling berkomunikasi dengan rekan-rekan atau pengajar melalui fasilitas yang disediakan
oleh situs web tersebut.
6. b. Computer-Based Learning (Pembelajaran Berbasis Komputer)
Secara sederhana, pembelajaran berbasis komputer bisa didefinisikan sebagai kegiatan
pembelajaran mandiri yang bisa dilakukan oleh peserta didik dengan menggunakan sebuah
sistem komputer. Rusman (2009: 49) mengemukakan bahwa pembelajaran berbasis komputer
merupakan “… program pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan
menggunakan software komputer yang berisi tentang judul, tujuan, materi pembelajaran dan
evaluasi pembelajaran.”
c. Virtual Education (Pendidikan Virtual)
Berdasarkan definisi dari Kurbel (2001), istilah pendidikan virtual merujuk kepada suatu
kegiatan pembelajaran yang terjadi di sebuah lingkungan belajar yang mana pengajar dan
peserta didik terpisah oleh jarak dan/atau waktu. Pihak pengajar menyediakan materi-materi
pembelajaran melalui penggunaan beberapa metode seperti aplikasi LMS, bahan-bahan
multimedia, pemanfaatan internet, atau konferensi video. Peserta didik menerima mater-materi
pembelajaran tersebut dan berkomunikasi dengan pengajarnya dengan memanfaatkan
teknologi yang sama.
d. Digital Collaboration (Kolaborasi Digital)
Kolaborasi digital adalah suatu kegiatan di mana para peserta didik yang berasal dari kelompok
yang berbeda (kelas, sekolah atau bahkan negara bekerja) bersama-sama dalam sebuah
proyek/tugas, sambil berbagi ide dan informasi dengan seoptimal mungkin memanfaatkan
teknologi internet.
4. Kelebihan dan kekurangan e-Learning.
Manfaat pemanfaatan e-Learning dalam pembelajaran adalah sebagai berikut.
Fasilitas e-moderating, yakni guru dan siswa dapat saling berkomunikasi melalui internet tanpa
dibatasi oleh jarak, ruang, dan waktu.
Guru dan siswa dapat menggunakan bahan ajar yang terstruktur dan terjadwal, sehingga
keduanya bisa saling menilai sampai berapa jauh bahan ajar dipelajari.
Siswa dapat me-review bahan belajar setiap saat, karena bahan belajar tersebut berada di
komputernya.
Tambahan informasi terkait dengan bahan yang dipelajari akan mudah didapatkan melalui
internet.
7. Guru dan siswa dapat melakukan diskusi melaui internet dengan jumlah peserta yang banyak,
sehingga diperoleh ilmu dan wawasan yang luas.
Peran siswa menjadi aktif dan mandiri.
Sedang kekurangan dari e-Learning meliputi:
Kurangnya interaksi antara siswa dengan guru atau sesame siswa. Sehingga dapat
memperlambat terjadinya values dalam pembelajaran.
Proses pembelajaran cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan.
Berubahnya peran guru yang semula menguasai teknik pembelajarab konvensional, kini juga
dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang berbasis ICT (Information and Comunication
Technology).
Siswa yang tidak memiliki motivasi belajar tinggi, cenderung gagal.
Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet atau jaringan.
Kurangnya tenaga yang mengetahui dan menguasai internet.
Kurangnya personil dalam hal penguasaan pemrograman komputer.
B. Online Learning
1. Definisi Online Learning
Online learning merupakan bagian dari e-learning, e-learning merupakan suatu konsep yang
lebih luas dibandingkan online learning, yaitu meliputi suatu rangkaian aplikasi dan proses-
proses yang menggunakan semua media elektronik untuk membuat pelatihan dan pendidikan
vokasional menjadi lebih fleksibel. Online learning merupakan suatu pembelajaran yang
menggunakan internet, intranet dan ekstranet, atau pembelajaran yang menggunakan jaringan
komputer yang terhubung secara langsung dan luas cakupannya (global).
2. Metode Online Learning
Web Supported e-Learning, yaitu pembelajaran dilakukan secara tatap muka dan didukung
dengan penggunaan website yang berisi rangkuman, tujuan pembelajaran, materi
pembelajaran, tugas, dan tes singkat.
Blended or mixed mode e-Learning, yaitu sebagian proses pembelajaran dilakukan secara tatap
muka dan sebagian lagi dilakukan secara online .
8. Fully online e-Learning format, yaitu seluruh proses pembelajaran dilakukan secara online
termasuk tatap muka antara pendidik dan peserta didik yang juga dilakukan secara online,
teknologi teleconference biasanya jadi pilihan.
3. Keuntungan dan Kekurangan Online Learning
a. Keuntungan Online Learning
Media yang Bervariasi
Internet adalah sarana serbaguna yang memberikan informasi kepada pelajar di seluruh dunia.
Situs-situs internet berisi media yang bervariasi, termasuk teks, audio, grafik, animasi, video,
dan software yang dapat didownload.
Informasi yang up-to-date
Sampai saat ini, para pendidik terbatas pada sumber-sumber yang ada di kelas atau gedung
sekolahnya. Sekarang, dengan kemampuan untuk menghubungkan ke sumber-sumber di
komunitas dan di seluruh dunia, membuka pandangan baru tentang pengajaran dan
pembelajaran. Siswa dapat mengakses perpustakaan dan database dengan baik di luar batasan
local, ini memperluas cakrawala yang lebih kecil dan sekolah pedesaan serta partisipasi
individu dalam home schooling.
Navigasi Keuntungan utama dari internet adalah mampu untuk bergerak dengan mudah dalam
dan antar dokumen. Dengan menekan tombol atau mengklik dari mouse, pengguna dapat
mencari berbagai macam dokumen di berbagai lokasi tanpa bergerak dari komputernya.
Bertukar ide Siswa dapat terlibat dalam “percakapan” dengan para ahli di bidang studi tertentu.
Selanjutnya, mereka dapat berpartisipasi dalam aktivitas yang memungkinkan untuk bertukar
ide dengan siswa lain, bahkan mereka yang tinggal di negara-negara lain.
Komunikasi yang nyaman E-mail memungkinkan orang-orang diberbagai lokasi untuk berbagi
ide, sama seperti yang mereka lakukan di telepon sekarang, tanpa memainkan “tag telepon”
begitu umumnya di kalangan orang sibuk. Pengguna dapat “bercakap” satu sama lain di waktu
yang berbeda dan meresponnya sesuai kenyamanan mereka masing-masing. Rekaman yang
ditukar dapat disimpan. Biaya rendah Biaya hardware, software, waktu telepon, dan servis
telekomunikasi adalah nominal dan menurun.
9. b. Kekurangan Online Learning
Umur-materi yang tidak pantas
Salah satu hal yang menjadi keprihatinan beberapa topik pada jaringan komputer, utamanya di
internet, adalah tidak cocoknya materi tersebut untuk siswa sekolah dasar. Iklan tembakau dan
alkohol di internet dapat ditampilkan bersama permainan dan musik yang bisa dinikmati anak-
anak.
Hak cipta
Karena informasi begitu mudah untuk diakses, hal itu juga sangat sederhana untuk seorang
individu untuk secepatnya mendownload sebuah berkas dan dengan beberapa perubahan, ia
dapat mengerjakan tugasnya tanpa bersusah-susah payah lagi.
Pertumbuhan yang belum pernah terjadi sebelumnya
Diperkirakan setiap harinya ribuan situs baru ditambahkan ke internet. Pertumbuhan ini
membuat penemuan informasi menjadi sangat sulit. Untuk membantu dalam pencarian
informasi, beberapa perusahaan komersial dan universitas menyediakan mesin pencari dengan
mengikuti link Web dan menampilkan hasil yang sesuai dengan pertanyaan Anda.
Pendukung
Dukungan teknis yang baik harus tersedia. Tanpa dukungan dan manajemen yang bijaksana
tersebut, sebuah jaringan komputer mungkin akan cepat mati. Untuk itu Teknis supervisor
diperlukan untuk mengatur dan memelihara jaringan.
Akses
Baik dengan cara sistem tertanam atau nirkabel atau modem, semua pengguna harus memiliki
sebuah cara untuk menghubungkan ke jaringan.
10. Sejak tahun 1970 teknologi informasi dan komunikasi di Negara Indonesia berkembang pesat,
perkembangan tersebut berjalan secara bertahap. Semenjak terbentuknya Departemen
Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) di Indonesia, sangat membantu perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi yang ada di Indonesia menjadi terarah. Pada orde baru
terdapat teknologi informasi dan komunikasi yang baru yaitu internet.
Dalam internet terdapat banyak variasi program atau layanan internet yang sangat membantu
masyarakat dalam hal sarana informasi maupun edukasi. Internet identik dengan media sosial
yang terdapat banyak variasi program di dalamnya salah satunya yaitu konten.
Masyarakat dapat meluangkan ide atau pemikiran dan juga mengekspresikan diri melalui
konten. Dengan adanya konten dapat memberi banyak manfaat bagi masyarakat dalam hal
pendidikan, bisnis, ataupun perusahaan. Misalnya pemanfaatan konten pada perusahaan. Saat
ini perusahaan -- perusahaan sudah mulai memanfaatkan inovasi teknologi komunikasi dan
informasi yaitu konten. Salah satu inovasinya adalah konten e-learning.
E-learning adalah suatu sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi dalam peroses belajar mengajar. Sedangkan menurut michael
(2013:27), e-learning merupakan pembelajaran yang disusun dengan tujuan menggunakan
sistem elektronik atau komputer sehingga mampu mendukung proses pembelajaran. E-learning
memanfaatkan teknologi sebagai wadahuntuk pengajaran melalui media online. Konten ini
mempunyai sifat mandiri, dikarenakan pembelajaran e-learning akan di posting melalui media
online dan akan tersimpan dalam suatu program yang nantinya dapat diakses secara mandiri
oleh seseorang yang membuka program dari e-learning tersebut.
Indonesia telah menerapkan e-learning untuk proses pembelajaran hal tersebut dikarenakan
banyak manfaat yang terdapat dalam konten ini yaitu e-learning dapat diakses kapan saja dan
dimana saja sehingga seseorang tidak perlu mengeluarkan banyak waktu untuk datang kesuatu
tempat untuk melakukan pembelajaran.
Selain itu e-learning juga sangat berguna bagi suatu perusahaan, hal tersebut diketahui melalui
sebuah survei oleh majalah Forbes di Amerika dan Eropa yang telah mulai
menghimplementasikan sistem manajemen pelatihan berbasis e-learning yang terdapat banyak
manfaat untuk perusahaan yaitu menghemat waktu dan biaya. Perusahaan saat ini
menggunakan e-learning sebagai media training bagi karyawan-karyawannya.
Penerapan e-learning pada suatu perusahaan dinilai sangat menguntungkan dari berbagai sisi
yaitu (anywhere, anytime, anyspace), dengan konten ini perusahaan dapat memberikan
pembelajaran dimana saja, kapan saja, dan diruang manapun selama didukung dengan
11. keberadaan jaringan internet tentunya. Selain itu perusahaan konten ini sangat membantu
perusahaan besar yang mempunyai banyak cabang, tidak perlu bersusah-payah mendatangi
cabang perusahaan satu-persatun karena e-learning dapat menjangkau semua cabang
perusahaan guna untuk melakukan training untuk karyawan perusahaan.
Selain itu banyak perusahaan di Indonesia yang berharap menggunakan e-learning yang akan
menguntungkan untuk perusahaan misalnya biaya pelatihan yang dikeluarkan perusahaan
dapat menjadi lebih rendah. Biaya rendah disini meliputi biaya transportasi, dengan adanya
teknologi e-learning ini perusahaan tidak perlu jauh-jauh mendatangi lokasi pelatihan, cukup
menggunakan koneksi internet, maka pelatihan sudah bisa dilakukan.
Terdapat syarat penerapan e-learning dalam perusahaan antara lain:
1. Meaningful content
Untuk melakukan penerapan e-learning dalam perusahaan hal yang paling utama harus
diperhatikan adalah mengenai isi konten e-learning yang akan di bagikan. Isi dari e-learning
yang akan di bagikan harus bermanfaat bagi perusahaan ataupun karyawan perusahaan
misalnya mengandung makna tertentu yang berguna untuk proses pembekalan bagi karyawan
perusahaan.
2. Effective learning design
Hal kedua yang harus diperhatikan dalam penerapan e-learning dalam perusahaan adalah
mengenai keefektifan dari isi e-learning tersebut, isi konten e-learning harus efektif sehingga
para karyawan perusahaan yang mengakses dapat mudah menerima pembelajaran dengan baik
dan juga sesuai dengan tujuan perusahaan.
3. Technology that works
Hal ketiga yang harus diperhatikan yaitu mengenai ketepatan isi dari e-learning yang akan
disampaikan. Yang dimaksud ketepatan disini adalah e-learning harus disajikan dengan tepat,
sehingga pembelajaran dapat bekerja dengan optimal, selain itu karyawan perusahaan juga alan
mendapatkan apa yang dibutuhkan oleh perusahaan dan karyawan juga mendapatkan
pengalaman pembelajaran melalui ketepatan isi e-learning yang disampaikan.
Proses pembuatan e-learning dalam perusahaan
Pembuatan konten e-learning dalam suatu perusahaan terdapat 2 metode yaitu pembuatan e-
learning yang berupa modul dan juga pembuatan web berupa learning management system
(LSM). Learning management system merupakan layanan berupa webside yang bisa diakses
oleh user (pengguna) yang telah dibuat.
Melalui LSM dapat terlihat berupa laporan bagi siapa saja yang telah mengakses e-learning
dan juga akan memberikan peringatan bagi orang yang belum membuka e-learning tersebut.
12. dalam proses pembuatan e-learning dalam perusahaan terdapat beberapa pihak yang terlibat
dalam proses pelatihan atau penggunaan e-learning diantanya yaitu user, subject matter expert,
tim developer.
Masing -- masing pihak tersebut mempunyai tugas tersendiri dalam mengelola e-learning. User
berarti orang yang dapat mengakses portal e-learning yang telah dibuat. Terdapat beberapa
tingkatan user yaitu moodle, seperti admin utama, manager, pemateri, karyawan perusahaan.
Subect matter expert adalah pengampu materi yang menguasai materi yang nantinya akan
dibuat sebuah pembelajaran dalam e-leraning.
Biasanya subject matter expert dijalankan oleh pihak perusahaan yang mengetahui segala hal
dari sebuah pembelajaran yang akan disampaikana dalam e-learning tersebut, subject matter
expert biasa disebut sebagai pemateri utama dalam e-learning. Sedangkan tim developer
merupakan pihak yang menyusun materi menjadi sebuah skenario pembelajaran, tim developer
juga bertanggung jawab mengubah sebuah materi pembelajaran tertulis menjadi lebih menarik
dan lebih hidup dengan cara menambahkan grafik, audio visual, ataupun animasi dalam isi e-
learning.
Terdapat beberapa keuntungan penerapan e-learning dalam perusahaan diantaranya adalah
sebagai berikut:
Keuntungan penerapan e-learning bagi perusahaan dalam hal melakukan training (pelatihan):
1. Fleksibel
Penerapan e-learning dalam perusahaan akan memberikan fleksibelitas yaitu e-leraning akan
lebih bersifat efisien dalam mengatur waktu pembelajaran. Proses training perusahaan dapat
dilakukan kapan saja dan dimana saja tanpa menghabiskan banyak waktu.
2. Mandiri
Penerapan e-learning dalam perusahaan bersifat mandiri. Materi pembelajaran dapat diakses
melalui komputer, laptop, smartphone dengan menggunakan jaringan koneksi internet. Dengan
begitu karyawan perusahaan dapat mengakses pembelajaran e-learning secara mandiri, belajar
dengan kemauan sendiri dan karyawan dapat menentukan waktu yang tepat baginya untuk
melakukan pembelajaran, hal itulah yang membedakan antara penerapan pembelajaran e-
learning dengan proses belajar yang bersifat konvensional. selain itu karyawan akan bisa lebih
fokus menerima pembekalan atau pembelajaran dari perusahaan.
3. Hemat Biaya PengeluaranP
enerapan e-learning dalam perusahaan akan membantu meringankan biaya training.
4. Pembelajaran Secara Continue
13. Dengan menerapkan e-learning dalam perusahaan maka materi yang dibagikan kepada
karyawan dapat dipelajari atau dibaca berulang-kali dalam bentuk data,video, audio visual dan
lain sebagainya.
5. Jangkauan Yang Luas
E-learning dapat menjangkau siapa saja dan seberapa jauh jaraknya dengan begitu akan sangat
menguntungkan perusahaan dalam proses training karyawan.
6. Penyebaran Pembelajaran Sangat Cepat
Pembelajaran melalui media sosial e-learning bersifat cepat, sehingga karyawan dapat
mengakses materi pembelajaran dengan segera.
Beberapa Perusahaan Yang Telah Menerapkan E-learning:
Tercatat beberapa perusahaan telah menerapkan e-learning dan hasilnya cukup memuaskan
dilihat dari sisi keuntungan yang diperoleh perusahaan dengan menggunakan e-learning. Data
menunjukkan beberapa perusahaan seperti Aetna bisa menghemat biaya pengeluaran
dibandingkan jika mereka menerapkan pembelajaran konvensional.
Dari hal tersebut telah banyak perusahaan yang mencoba membandingkan antara pembelajaran
melalui metode konvensional dengan penerapan e-learning. J.D fletcher Study juga
menyebutkan bahwa pembelajaran melalui metode e-learning secara besar dapat lebih
meningkatkan pemahaman dan penerapan materi yang disampaikan dibandingkan dengan
metode pembelajaran konvensional.
Selain itu terdapat juga perusahaan perbankan yang telah menerapkan e-learning yaitu Bank
Mandiri. Perusahaan Bank Mandiri telah menerapkan proses pembelajaran melalui e-learning
yang dimana pembelajaran dapat dilakukan pada jarak jauh dan juga dapat diakses seluruh
karyawan Bank Mandiri diseluruh cabang di Indonesia.
Menurut Chief Executive Officer (CEO) Bank Mandiri keuntungan yang diperoleh dalam
menerapkan pembelajaran menggunakan e-learning adalah untuk meminimalisir biaya yang
dikeluarkan guna untuk pembelajaran atau pelatihan bagi karyawan Bank yang jumlahnya tidak
sedikit, selain itu penerapan pembelajaran e-learning bersifat sangat cepat sehingga para
karyawan dapat langsung mengakses materi pembelajaran yang telah di kirim melalui e-
learning tersebut.
Penerapan metode e-learning pada perusahaan yang telah disusun dengan baik maka akan
menghasilkan keuntungan tersendiri untuk perusahaan, hal tersebut dikarenakan metode
pembelajaran menggunakan e-learning dapat meningkatkan skill karyawan yang sangat
dibutuhkan oleh perusahaan. Selain itu keuntungan pembelajaran menggunakan metode e-
14. learning adalah perusahaan dapat memastikan bahwa dokumentasi pembelajaran yang
diberikan kepada karyawan dapat disimpan dengan sistematis dan terinci.
Manfaat Perusahaan Menerapkan E-learning
• Biaya yang Lebih Murah
Bisa kita katakan bahwa pelatihan dengan memanfaatkan E-learning sangat jauh lebih hemat
dibandingkan dengan metode klasik tatap muka yang selama ini masih banyak digunakan baik
di perusahaan besar maupun kecil. Jika dengan model tatap muka maka perusahaan masih
harus mengeluarkan banyak biaya seperti biaya tempat training, biaya pengajar, perjalanan
dinas, konsumsi, transportasi, dll yang dalam satu kali training saja bisa menghabiskan biaya
hingga puluhan atau bahkan ratusan juta rupiah.
Padahal karyawan pada satu perusahaan jumlahnya bisa sampai ribuan orang. Berapa jadi total
biayanya?
Sedangkan jika menggunakan E-learning maka yang dibutuhkan hanya server atau pusat saja
kemudian semua karyawan bisa mendapatkan materi pada email pribadi pada saat bersamaan
dari berbagai tempat yang berbeda tanpa ada tambahan biaya apapun. Perbedaan ini pasti akan
terlihat sangat mencolok sekali bukan?
• Cara Belajar yang Fleksibel
Dengan penggunaan E-learning maka karyawan bisa belajar tidak hanya pada saat training saja
seperti saat training dengan model konvensional melainkan dari mana saja dan kapan saja
materi pelatihan bisa dibaca, dipelajari tanpa ada batasan tertentu. Secara tidak langsung
karyawan akan belajar secara terus menerus tanpa paksaan. Dan tentu saja dengan cara yang
jauh lebih menarik lagi.
• Pembelajaran Secara Continue
Dalam system E-learning, materi yang dibagikan kepada semua karyawan bisa dibaca berulang
kali baik dalam bentuk dokumen, data atau video sehingga kapan saja dirasa perlu akan lebih
mudah tanpa perlu harus membawa modul pelatihan yang berat kemana pun Anda pergi.
Manfaatkan gadget Anda untuk hal yang seperti ini.
15. • Pengukuran Hasil yang Akurat
Dalam penggunaan pelatihan dengan E-learning maka karyawan bukannya tanpa tanggung
jawab dan bebas atas kemudahan yang sudah diberikan.
Sebagai salah satu ujian atau syarat kelulusan maka setiap karyawan dalam setiap jabatan
diwajibkan untuk menjawab atau menyelesaikan setiap quiz, soal, test atau ujian yang
diberikan juga melalui materi yang ada. Sistem E-learning sudah memiliki desain yang lengkap
sampai dengan scoring atau penilaian jawaban karyawan yang saat itu juga bisa langsung
mengetahui hasilnya. Dari segi waktu pun lebih efisien dan singkat bukan?
• Jangkauan Tanpa Batas
Dengan system E-learning maka bisa menjangkau siapa saja, dimana saja tanpa terbatas waktu
dan tempat. Dalam memanfaatkan dunia maya jarak dan tempat seolah bukanlah sebuah hal
yang begitu berarti
Yang Anda butuhkan hanyalah gadget atau computer Anda dan juga koneksi internet yang baik
maka semua pasti akan bisa lebih mudah. Bahkan training dengan menggunakan video
conference pun bisa dilakukan semua cabang perusahaan dalam satu waktu yang bersamaan.
Bisa coba Anda hitung berapa besar penghematan biaya yang bisa dilakukan dengan
memanfaatkan system E-learning ini. Pelatihan tetap berjalan baik namun tanpa perlu
mengeluarkan biaya yang besar.
Dari sekian banyak kemudahan dan kelebihan dalam fasilitas E-learning namun masih ada rasa
malas bagi para karyawan yang mungkin menganggap ini terlalu santai, tidak ada tekanan
sehingga jarang atau bahkan tidak pernah membuka materi yang dikirimkan ke emailnya.
Untuk mengatasi hal ini maka perusahaan perlu memberi pancingan kepada karyawan sehingga
mereka tetap semangat untuk belajar sekalipun memang dibuat dalam model yang lebih santai
dan flexibel. Mungkin perusahaan bisa memberikan reward berupa insentif tambahan bagi
mereka yang rajin menjawab quiz dan semacamnya.
Untuk merubah atau beralih dari masa training konvensional menuju training dengan E-
learning dalam era digital ini memang pasti butuh waktu yang tidak sebentar namun perusahaan
dan karyawan di dalamnya pasti bisa bekerja dan bersaing dengan cepat dan tepat dalam
mengikuti perkembangan yang ada dalam dunia kerjanya sehingga memang waktu yang ada
bisa lebih dimaksimalkan.
Manfaat dan Peranan Elearning bagi Perusahaan
16. • Meningkatkan interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan guru atau instruktur
(enhance interactivity). Apabila dirancang secara cermat, pembelajaran elektronik dapat
meningkatkan kadar interaksi pembelajaran, baik antara peserta didik dengan guru/instruktur,
antara sesama peserta didik, maupun antara peserta didik dengan bahan belajar. Hal tersebut
berbeda dengan pembelajaran yang bersifat konvensional. Tidak semua peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran konvensional dapat, berani atau mempunyai kesempatan untuk
mengajukan pertanyaan ataupun menyampaikan pendapatnya di dalam diskusi. Hal ini
disebabkan karena pada pembelajaran yang bersifat konvensional, kesempatan yang ada atau
yang disediakan dosen/guru/instruktur untuk berdiskusi atau bertanya jawab sangat terbatas.
• Memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran darimana dan kapan saja (time and
place flexibility). Mengingat sumber belajar yang sudah dikemas secara elektronik dan tersedia
untuk diakses oleh peserta didik melalui internet, maka peserta didik dapat melakukan interaksi
dengan sumber belajar ini kapan saja dan dari mana saja. Demikian juga dengan tugas-tugas
kegiatan pembelajaran, dapat diserahkan kepada guru/dosen/instruktur begitu selesai
dikerjakan. Tidak perlu menunggu sampai ada janji untuk bertemu dengan dosen/instruktur.
• Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas (potential to reach a global
audience). Dengan fleksibilitas waktu dan tempat, maka jumlah peserta didik yang dapat
dijangkau melalui kegiatan pembelajaran elektronik semakin lebih banyak atau meluas. Ruang
dan tempat serta waktu tidak lagi menjadi hambatan sehingga, siapa saja, di mana saja, dan
kapan saja, seseorang dapat belajar. Interaksi dengan sumber belajar juga dilakukan melalui
internet. Kesempatan belajar benar-benar terbuka lebar bagi siapa saja yang membutuhkan.
• Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran (easy updating
of content as well as archivable capabilities). Fasilitas yang tersedia dalam teknologi internet
dan berbagai perangkat lunak (software) yang terus berkembang turut membantu
mempermudah pengembangan bahan belajar elektronik. Demikian juga dengan
penyempurnaan atau pemutakhiran bahan belajar sesuai dengan tuntutan perkembangan materi
keilmuannya dapat dilakukan secara periodik dan mudah. Di samping itu, penyempurnaan
metode penyajian materi pembelajaran dapat pula dilakukan, baik yang didasarkan atas umpan
balik dari peserta didik maupun atas hasil penilaian guru/dosen/instruktur selaku
penanggungjawab atau pembina materi pembelajaran itu sendiri.
17. • Lebih mudah mendapatkan materi atau info. Jika kita menggunakan sistem
pembelajaran berbasis E-Learning, kita akan lebih mudah untuk mencari dan mendapatkan
materi atau info. Tinggal ketik apa yang kita cari, tunggu sebentar, kita langsung dapat
materinya.
• Bisa mendapatkan materi yang lebih banyak. Kita bisa mendapatkan banyak sekali
materi, tidak hanya dari dalam negeri, bahkan kita bisa mencari materi yang berasal dari luar
negeri yang tentunya akan menambah wawasan bagi kita dan juga bisa untuk meningkatkan
hasil belajar kita.
• Pembelajaran lebih efektif dan efisien waktu dan tenaga. Jika ada tugas, kita bisa
mencari bahan yang kita butuhkan dengan cepat. Tidak harus ke sana ke mari untuk
mendapatkan bahan yang kita butuhkan. Tinggal duduk di depan komputer atau laptop, lalu
cari yang kita butuhkan. Setelah itu, susun tugasnya dan selesai.
Penerapan e-learning pada suatu perusahaan dinilai sangat menguntungkan dari berbagai sisi
yaitu (anywhere, anytime, anyspace), dengan konten ini perusahaan dapat memberikan
pembelajaran dimana saja, kapan saja, dan diruang manapun selama didukung dengan
keberadaan jaringan internet tentunya. Selain itu perusahaan konten ini sangat membantu
perusahaan besar yang mempunyai banyak cabang, tidak perlu bersusah-payah mendatangi
cabang perusahaan satu-persatun karena e-learning dapat menjangkau semua cabang
perusahaan guna untuk melakukan training untuk karyawan perusahaan.
Selain itu banyak perusahaan di Indonesia yang berharap menggunakan e-learning yang akan
menguntungkan untuk perusahaan misalnya biaya pelatihan yang dikeluarkan perusahaan
dapat menjadi lebih rendah. Biaya rendah disini meliputi biaya transportasi, dengan adanya
teknologi e-learning ini perusahaan tidak perlu jauh-jauh mendatangi lokasi pelatihan, cukup
menggunakan koneksi internet, maka pelatihan sudah bisa dilakukan.
Peran pelatihan perusahaan adalah memastikan karyawan memiliki pengetahuan dan
keterampilan untuk melakukan operasional tertentu agar organisasi dapat terus beroperasi.
Pada dasarnya, pelatihan perusahaan berpusat pada transfer pengetahuan. Konferensi dan
lokakarya merupakan bagian bisnis yang penting namun mahal dan e-learning membuatnya
18. terjangkau dan efisien. Tenaga penjualan misalnya, mereka dapat menerima pelatihan tentang
strategi penjualan dan produk baru secara online. E-learning menawarkan biaya yang lebih
rendah untuk memberikan pelatihan dalam waktu yang lebih singkat, pada karyawan yang
tersebar di seluruh dunia.
Pelatihan di perusahaan menambahkan dimensi dan kedalaman pelatihan dengan melibatkan
peserta didik dalam menghasilkan pengetahuan baru yang membantu sebuah organisasi untuk
maju dan berkembang
Hambatan dan Keterbatasan e-Learning
Di dalam penerapannya di Indonesia, e-learning juga memiliki beberapa keterbatasan dan
kendala yang harus diwaspadai, seperti sebagai berikut :
19. - Investasi. Walaupun e-learning pada akhirnya dapat menghemat biaya pelatihan, akan tetapi
memerlukan investasi yang sangat besar pada permulaannya. Sehingga bila tidak dikelola
dengan baik akan mengakibatkan kerugian besar. Investasi ini dalam bentuk kapital atau pun
sumber daya manusia,
- Budaya. Pemanfaatan e-learning membutuhkan budaya belajar mandiri dan kebiasaan untuk
belajar atau mengikuti pelatihan melalui komputer, dimana hal ini baru dimiliki oleh sebagian
kecil sumber daya manusia kita. Oleh karena itu, change management yang handal sangat
diperlukan untuk menjamin kesuksesan penerapan e-learning ini
- Teknologi dan Infrastruktur. E-learning membutuhkan perangkat komputer, jaringan yang
handal, dan teknologi yang tepat. Akan tetapi, ketersediaaan infrastruktur dan teknologi ini
masih belum memadai bagi beberapa perusahaan.
- Desain Materi. Penyampaian materi dalam bentuk e-learning, tentu berbeda dengan
penyampaian materi dalam training konvesional. Penyampain materi melalui e-learning perlu
dikemas dalam bentuk yang learner-centric. Saat ini masih sangat sedikit instructional designer
yang berpengalaman dalam membuat suatu paket pelajaran e-learning yang memadai.
Tantangan E learning bagi perusahaan
Tentunya sebagai sebuah paradigma pembelajaran, E-Learning memiliki tantangan. Baik
bersifat teknis seperti kurangnya dukungan fasilitas dan infrastruktur erta minimnya kecakapan
dan kompetensi penggunaan oleh para guru. Sedangkan untuk tantangan non-teknis ialah masih
adanya anggapan miring akan minimnya tingkat efektivitas pembelajaran e-learning terlebih
di beberapa daerah, belum lagi penentangan dari kalangan masyarakat umum yang
menganggap bahwa pembelajaran e-learning ialah paradigma pemborosan dan berdaya guna
rendah.
Akan tetapi e-learning tetap memiliki peluang dan penerimaan yang besar, selain asas
kemudahan dan efektivitas yang paripurna. E-learning mampu mengarahkan kultur maya para
siswa yang sebelumnya hanya memiliki orientasi penggunaan internet sebatas permainan
(game) maupun jejaring sosial. Diharapkan dengan adanya e-learning kelak para siswa akan
dapat menemukan arah belajar di depan monitor komputer dan perangkat pembelajaran visual
lainnya. Hal ini tentu akan berpengaruh ositif terhadap budaya positif bangsa.
20. Perkembangan E-Learning
E-Learning pertama kali diperkenalkan oleh Universitas Illionis di Urbana-Champaign
dengan menggunakan sistem instruksi berbasis komputer (computer-assisted instruction) dan
komputer bernama PLATO. Sejak saat itu, e-Learning berkembang sejalan dengan
perkembangan dan kemajuan ICT. Berikut ringkasan perkembangan e-Learning dari masa ke
masa (Madao, 2008):
1. Tahun 1990: Era CBT (Computer-Based Training) di mana mulai bermunculan aplikasi e-
Learning yang berjalan dalam PC standlone ataupun berbentuk kemasan CD-ROM. Isi
materi dalam bentuk tulisan maupun multimedia (video dan audio).
2. Tahun 1994: Seiring dengan diterimanya CBT oleh masyarakat sejak tahun 1994, CBT
muncul dalam bentuk paket-paket yang lebih menarik dan diproduksi secara masal.
3. Tahun 1997: LMS (Learning Management System). Seiring dengan perkembangan
teknologi internet, masyarakat di dunia mulai terkoneksi dengan internet. Kebutuhan
informasi yang dapat diperoleh dengan cepat mulai dirasakan sebagai kebutuhan mutlak
dan jarak serta lokasi bukanlah halangan lagi. Dari sinilah muncul LMS. Perkembangan
LMS yang makin pesat membuat pemikiran baru untuk mengatasi masalah interoperabilitas
antar LMS yang satu dengan lainnya secara standar. Bentuk standar yang muncul misalnya
standar yang dikeluarkan oleh AICC (Airline Industry CBT Commettee), IMS, IEEE LOM,
ARIADNE, dan lainya.
4. Tahun 1999: Aplikasi e-Learning berbasis Web. Perkembangan LMS menuju aplikasi e-
Learning berbasis web berkembang pesat, baik untuk pembelajar (learner) maupun
administrasi belajar mengajarnya. LMS mulai digabungkan dengan situs-situs informasi,
majalah, dan surat kabar. Isinya juga semakin kaya dengan perpaduan multimedia, video
streaming, serta tampilan interaktif dalam berbagai pilihan format data yang lebih standar
dan berukuran kecil.
Melihat perkembangan e-Learning dari dari masa ke masa yang terus berkembang mengikuti
perkembangan teknologi, maka dapat disimpulkan bahwa e-Learning akan menjadi sistem
pembelajaran masa depan. Alasan efektifitas dan fleksibilitas akan menjadi alasan utama.
Di Indonesia, penerapan e-Learning berkembang sejalan dengan perkembangan
infrastruktur ICT. Beberapa program pengembangan ICT khususnya infrasruktur di Indonesia
adalah sebagai berikut (Purnomo, 2009):
1. 1999-2000: Jaringan Internet (Jarnet)
2. 2000-2001: Jaringan Informasi Sekolah (JIS)
21. 3. 2002-2003: Wide Area Network Kota (WAN Kota)
4. 2004-2005: Information and Communication Technology Center (ICT Center)
5. 2006-2007: Indonesia Higher Education Network (Inherent)
6. 2007-skrg: Jejaring Pendidikan Nasional (Jardiknas)
7. 2008-skrg: Southeast Asian Education Network (SEA EduNet)
Dengan berkembanganya penggunaan internet, munculah situs e-Learning yang awalnya
menjadi media sharring berbagai materi pembelajaran, diantaranya
http://www.ilmukomputer.org
dan http://www.e-dukasi.net. Namun seiring dengan
perkembangan infrastruktur ICT tersebut maka banyak institusi pendidikan mulai melakukan
pengembangan e-Learning. Di level Perguruan Tinggi (PT), beberapa PT mengembangkan
platform e-Learning sendiri, diantaranya UGM (http://elisa.ugm.ac.id/
), Unissula Semarang
(http://www.unissula.ac.id/sinau/), AMIKOM jogja (http://e-Learning.amikom.ac.id/), dan
lainnya.
Beberapa PT lain menggunakan platform MOODLE, diantaranya: ITB (http://kuliah.itb.ac.id/
),
UNPAR (http://e-Learning.unpar.ac.id/), Gunadarma (http://e-Learning.gunadarma.ac.id/),
ITS
(http://share.its.ac.id/), Unibraw (http://inherent.brawijaya.ac.id/vlm/), Unitomo (http://e-
Learning.unitomo.ac.id), IST AKPRIND (http://e-Learning.akprind.ac.id/), dan lainnya.
E-Learning telah menjadi salah satu alternatif pembelajaran karena keunggulan yang
dimilikinya. Dalam banyak hal, suksesnya program e-Learning sangat tergantung dari penilaian
.
Contoh Kasus
Perkembangan teknologi di bidang sistem informasi dan telekomunikasi, dalam mainstream
persaingan bisnis global, bukan hanya berdampak pada aspek pola pembelajaran perusahaan,
yang semula bersifat vertical atau broadcast (one-to-many), menjadi horizontal broadband
(many-to-one or many-to-many) saja, melainkan juga berdampak pada keberlanjutan dan
22. konsistensi proses pembelajaran yang kompatibel dengan fluktuasi perubahan lingkungan
bisnisnya. Dampak perubahan pola pembelajaran ini, tentunya sangat berperan dalam
mengantisipasi aspek turbulensi new wave dan uncertainty, untuk menjaga kelangsungan
bisnis sebuah perusahaan. Telkom E-learning merupakan alternatif media yang berbasis
Learning Management System (LMS), yang diterapkan oleh PT. Telekomunikasi Indonesia,
Tbk., untuk meningkatkan aspek ―know-how‖, dan meningkatkan kapasitas knowledge
resources, dalam memenuhi knowledge demand perusahaan. Peranan Telkom E-learning
difokuskan untuk meningkatkan distribusi dan kecepatan proses pembelajaran, dalam
memenuhi semua knowledge demand yang kompatibel dengan perubahan lingkungan bisnis
perusahaan. Disamping itu, Telkom E-learning juga dimaksudkan untuk membangun self-
regulated learning, yang sesuai dengan Corporate Strategic Scenario (CSS), PT.
Telekomunikasi Indonesia, Tbk., untuk mendukung proses transformasi perusahaan. Implikasi
dari penerapan Telkom E-learning, dalam mengembangkan proses learning organization di PT.
Telekomunikasi Indonesia, Tbk., difokuskan pada pengembagan archetypes pola pembelajaran
yang sesuai dengan platform bisnis PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk., yang berbasis
Telecomunication, Information, Media, dan Education (TIME).
Daftar Pustaka
http://repository.unair.ac.id/37435/
https://anggaradian.wordpress.com/2014/12/05/konsep-e-learning-dan-online-learning/
https://www.kompasiana.com/kiki28621/5b4dfbc05a676f57431b00c2/penerapan-
konten-e-learning-pada-perusahaan?page=all
23. Putra, Y. M., (2018). Pengenalan E-Learning. Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen. Jakarta
: FEB-Universitas Mercu Buana".