1. Makalah Mengenai E-Learning
(Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Desain Media Komputer Berbasis
Web)
Dosen Pengampu:
Harisman Nizar, M.Pd.
Disusun Oleh:
Amelia Rizky Zalsabillah (1720206017)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
2020
2. ii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami sehingga saya dapat
menyelesaikan Makalah ini dengan baik. Adapun penulisan makalah ini bertujuan
agar kita mengetahui definisi e-learning ,jenis-jenis web e-learning dan
mengenali e-learning itu sendiri.
Tak lupa juga kami mengucapkan ribuan terima kasih kepada Bapak
Harisman Nizar, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Desain Media
Komputer Berbasis Web , yang telah memberikan arahan kepada saya selama
untuk pembuatan makalah ini
Saya menyadari jika pada makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, mungkin disebabkan karena keterbatasan pengetahuan maupun
pengalaman saya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.Akhir kata
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap
pembaca.
Palembang, Februari 2020
Penulis
3. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...........................................................................ii
DAFTAR ISI .........................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................2
1.3 Tujan Masalah ...............................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN
2.2 Pengertian E-Learning ................................................................................3
2.2 Fungsi Pembelajaran Berbasis e-learning ...................................................................4
2.3 Kelebihan Penggunaan e-learning Dalam Proses Pembelajaran .......................6
2.4 Kekurangan Penggunaan e-learning Dalam Proses Pembelajaran .....................7
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan ...........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
5. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kemajuan teknologi di Abad ke- 21 ini sedang tumbuh dengan pesat.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi informasi telah
banyak membawa dampak positif bagi kemajuan dunia pendidikan baik Pendidikan
formal, Informal, dan non formal. Keunggulan yang ditawarkan bukan saja terletak
pada faktor kecepatan untuk mendapatkan informasi, namun juga fasilitas multi media
yang dapat membuat belajar lebih menarik melalui visual secara interaktif. Pesatnya
perkembangan teknologi ini berdampak pada berbagai perubahan sosial budaya dan
perilaku anak didik. Teknologi belajar seperti itu bisa juga disebut sebagai belajar atau
pembelajaran berbasis Web (web based instruction).
Sejalan dengan perkembangan tersebut, banyak kegiatan pembelajaran yang
dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi ini. Cyber atau electronic learning
(E-learning) adalah bentuk pembelajaran konvensional yang dituangkan dalam
format digital melalui teknologi internet. Sistem ini dapat digunakan dalam
pendidikan jarak jauh atau pendidikan konvensional.
Dengan adanya aplikasi pendidikan jarak jauh yang berbasiskan komputer dan
jaringan seperti internet, fax, fax-internet dan lain sebagainya maka ketergantungan
akan jarak dan waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan pendidikan dan latihan akan
dapat diatasi, karena semua yang diperlukan akan dapat disediakan secara online
sehingga dapat diakses kapan saja.
Pada tulisan ini dibahas hal-hal yang berkaitan dengan penerapan teknologi
internet dan jaringan sebagai suatu bentuk metode pembelajaran, dengan memberikan
beberapa informasi mengenai pengertian, kelebihan, kekurangan, serta beberapa
contoh metode yang berkaitan dengan sistem pembelajaran berbasis e-learning ini.
6. 2
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas,yaitu;
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan e-learning?
1.2.2 Apa saja fungsi dari pembelajaran Berbasis e-learning ?
1.2.3 Apa saja kelebihan dan kekurangan penggunaan e-learning?
1.3 Tujuan
Adapun yang akan dibahas dalam makalah ini,yaitu;
1.3.1 Mengetahui pengertian e-learning
1.3.2 Mengetahui fungsi dari pembelajaran berbasis e-learning
1.3.3 Mengetahui kelebihan dan kekurangan penggunaan e-learning
7. 3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi e-learning
Pembelajaran elektronik atau e-learning telah dimulai pada tahun 1970-an
(Waller and Wilson, 2001). Cyber atau electronic learning (E-learning) ialah bentuk
pembelajaran konvensional yang dituangkan dalam format digital melalui teknologi
internet1. Konsep pembelajaran berbasis komputer dan jaringan adalah suatu bentuk
model pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi web dan internet, konsep belajar
dan mengajar ini sebenarnya bukanlah barang baru, bukan juga ide ataupun pemikiran
baru, bahkan sudah berkembang sejak beberapa dasawarsa lalu.2
Berbagai istilah digunakan untuk mengemukakan gagasan tentang
pembelajaran elektronik, antara lain adalah: on-line learning, internet-enabled
learning, virtual learning, atau web-based learning. web based distance education, e-
Learning, web based teaching and learning. Secara global konsep pembelajaran
berbasis komputer dan jaringan seringkali diartikan hanya sebagai e-Learning atau
Distance Learning. Perkembangan Konsep E-Learning ini ditandai dengan munculnya
situs-situs yang melayani proses belajar mengajar dengan berbasiskan komputer dan
jaringan sejak era 15 tahun yang lalu di seluruh pelosok Internet dari yang gratis
maupun yang komersial.3
Beberapa perguruan tinggi sebagai perintis awal penggunaan jaringan
komputer dan internet dalam proses pembelajaran misalnya UGM yang telah mulai
merintis suatu bentuk konsep pembelajaran yang mereka sebut sebagai Student
Internet Center pada tahun 1998, yang memungkinkan mahasiswa bisa secara aktif
mendalami pemahamannya terhadap materi perkuliahan, (Student Active Learner –
bukan Teacher Active Learner).
1 Silahuddin.”Penerapan E-LEARNING dalam Inovasi Pendidikan”. Jurnal Ilmiah CIRCUIT Vol. 1 No.
1 Juli 2015. Hlm -48. Diakses pada 19 Februari 2020
2 Adawiah,Rabani.“ Pembelajaran Berbasis E-Learning”.Medan : Universitas Negeri Medan.Hlm – 02.
Diakses Pada 19 Februari 2020
3 Ibid.,
8. 4
Dari informasi yang disadur dari Newsletter of ODLQC 2001, setidak-tidaknya dapat
ditarik (tiga) hal penting sebagai persyaratan kegiatan belajar elektronik (e-
Learning), yaitu: 4
Kegiatan pembelajaran dilakukan melalui pemanfaatan jaringan (“jaringan”
dalam uraian ini dibatasi pada penggunaan internet. Jaringan dapat saja
mencakup LAN atau WAN dalam bentuk Website eLearners.com
Tersedianya dukungan layanan belajar yang dapat dimanfaatkan oleh peserta
belajar misalnya CD-ROM, atau bahan cetak,
Tersedianya dukungan layanan tutor yang dapat membantu peserta belajar
apabila mengalami kesulitan.
Disamping ketiga persyaratan tersebut di atas masih dapat ditambahkan
persyaratan lainnya, seperti adanya:
Lembaga yang menyelenggarakan/mengelola kegiatan e-Learning
Sikap positif dari peserta didik dan tenaga kependidikan terhadap teknologi
komputer dan internet
Rancangan sistem pembelajaran yang dapat dipelajari/diketahui oleh setiap
peserta belajar
Sistem evaluasi terhadap kemajuan atau perkembangan belajar peserta belajar
Mekanisme umpan balik yang dikembangkan oleh lembaga penyelenggara.
Dengan demikian, secara sederhana dapatlah dikatakan bahwa
pembelajaran elektronik (e-Learning) merupakan kegiatan pembelajaran yang
memanfaatkan jaringan (Internet, LAN, WAN) sebagai metode penyampaian,
interaksi, dan fasilitasi serta didukung oleh berbagai bentuk layanan belajar
lainnya (Brown, 2000; Feasey, 2001). Dalam uraian lebih lanjut, istilah “e-
Learning”, “online learning” atau “pembelajaran elektronik” akan digunakan
secara bergantian namun tetap dengan pengertian yang sama seperti yang telah
dikemukakan.5
4 Ibid.Hlm- 02
5 Ibid.Hlm- 03
9. 5
2.2 Fungsi Pembelajaran Berbasis e-learning
Setidaknya ada tiga fungsi pembelajaran Berbasis Komputer dan Jaringan
terhadap kegiatan pembelajaran di dalam kelas (classroom instruction), yaitu sebagai
suplement yang sifatnya pilihan atau opsional, pelengkap (complement), atau
pengganti (substitution) (Siahaan, 2002). 6
a. Tambahan (suplement)
Dikatakan berfungsi sebagai tambahan (supplement), apabila peserta didik
mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran
elektronik atau tidak. Dalam hal ini, tidak ada kewajiban/ keharusan bagi peserta didik
untuk mengakses materi pembelajaran elektronik. Sekalipun sifatnya opsional, peserta
didik yang memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau
wawasan. 7
b. Pelengkap (complement)
Dikatakan berfungsi sebagai pelengkap (complement) apabila materi
pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang
diterima siswa di dalam kelas (Lewis, 2002). Sebagai pelengkap berarti materi
pembelajaran elektronik diprogramkan untuk menjadi materi pengayaan
(reinforcement) atau perbaikan (remedial) bagi peserta didik di dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran konvensional.
Materi pembelajaran elektronik dikatakan sebagai enrichment, apabila kepada
peserta didik yang dapat dengan cepat menguasai atau memahami materi pelajaran
yang disampaikan guru secara tatap muka dan diberikan kesempatan untuk mengakses
materi pembelajaran elektronik yang memang secara khusus dikembangkan untuk
mereka. Tujuannya agar semakin memantapkan tingkat penguasaan peserta didik
terhadap materi pelajaran yang disajikan guru di dalam kelas.
Dikatakan sebagai program remedial, apabila kepada peserta didik yang
mengalami kesulitan memahami materi pelajaran yang disajikan guru secara tatap
muka di kelas (slow learners) diberikan kesempatan untuk memanfaatkan materi
pembelajaran elektronik yang memang secara khusus dirancang untuk mereka.
Tujuannya agar peserta didik semakin lebih mudah memahami materi pelajaran yang
disajikan guru di kelas.
6 Ibid.,
7 Ibid,Hlm- 04
10. 6
c. Pengganti (substitution)
Beberapa sekolah/ perguruan tinggi di negara-negara maju memberikan
beberapa alternatif model kegiatan pembelajaran/perkuliahan kepada para peserta
didiknya. Tujuannya agar para peserta didik dapat secara fleksibel mengelola kegiatan
perkuliahannya sesuai dengan waktu dan aktivitas lain sehari-hari mahasiswa. Ada
tiga alternatif model kegiatan pembelajaran yang dapat dipilih peserta didik, yaitu:
a. Sepenuhnya secara tatap muka (konvensional)
b. Sebagian secara tatap muka dan sebagian lagi melalui internet
c. Sepenuhnya melalui internet.
2.3 Kelebihan Penggunaan e-learning Dalam Proses Pembelajaran
Secara lebih rinci, manfaat e-Learning dapat dilihat dari 2 sudut, yaitu dari sudut
peserta didik dan guru:
a. Dari Sudut Peserta Didik
Dengan kegiatan e-Learning dimungkinkan berkembangnya fleksibilitas
belajar yang tinggi. Artinya, peserta didik dapat mengakses bahan-bahan belajar
setiap saat dan berulang-ulang. Peserta didik juga dapat berkomunikasi dengan guru
atau dosen setiap saat. Dengan kondisi yang demikian ini, peserta didik dapat lebih
memantapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran.
Manakala fasilitas infrastruktur tidak hanya tersedia di daerah perkotaan tetapi
telah menjangkau daerah kecamatan dan pedesaan, maka kegiatan e-Learning akan
memberikan manfaat (Brown, 2000) kepada peserta didik yang dalam kriteria seperti
berikut;8
(1) belajar di sekolah-sekolah kecil di daerah-daerah miskin untuk mengikuti mata
pelajaran tertentu yang tidak dapat diberikan oleh sekolahnya
(2) mengikuti program pendidikan keluarga di rumah (home schoolers) untuk
mempelajari materi pembelajaran yang tidak dapat diajarkan oleh para orangtuanya,
seperti bahasa asing dan keterampilan di bidang komputer
8 Adawiah,Rabani.“ Pembelajaran Berbasis E-Learning”.Medan : Universitas Negeri Medan.Hlm-08.
Diakses pada 19 Februari 2020
11. 7
(3) merasa phobia dengan sekolah, atau peserta didik yang dirawat di rumah sakit
maupun di rumah, yang putus sekolah tetapi berminat melanjutkan pendidikannya,
yang dikeluarkan oleh sekolah, maupun peserta didik yang berada di berbagai daerah
atau bahkan yang berada di luar negeri
(4) tidak tertampung di sekolah konvensional untuk mendapatkan pendidikan.
b. Dari Sudut Guru atau Dosen
Dengan adanya kegiatan e-Learning (Soekartawi, 2002a,b), beberapa manfaat yang
diperoleh guru/dosen/instruktur antara lain adalah bahwa guru/dosen/ instruktur
dapat:9 (1) lebih mudah melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar yang menjadi
tanggung-jawabnya sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang terjadi,
(2) mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna peningkatan wawasannya
karena waktu luang yang dimiliki relatif lebih banyak,
(3) mengontrol kegiatan belajar peserta didik. Bahkan guru/dosen/instruktur juga
dapat mengetahui kapan peserta didiknya belajar, topik apa yang dipelajari, berapa
lama sesuatu topik dipelajari, serta berapa kali topik tertentu dipelajari ulang,
(4) mengecek apakah peserta didik telah mengerjakan soal-soal latihan setelah
mempelajari topik tertentu,
(5) memeriksa jawaban peserta didik dan memberitahukan hasilnya kepada peserta
didik.
2.4 Kekurangan Penggunaan e-learning Dalam Proses Pembelajaran
E-Learning ini juga didapati beberapa kelemahannya diantaranya sebagai berikut: 10
1. Karena E-learning menggunakan teknologi informasi, tidak semua orang terutama
orang yang masih awam dapat menggunakannya dengan baik.
2. Membuat E-learning yang interaktif dan sesuai dengan keinginan pengguna
membutuhkan programming yang cukup sulit, sehingga pembuatannya cukup
lama.
3. E-learning membutuhkan infrastruktur yang baik sehingga membutuhkan biaya
awal yang cukup tinggi.
9 Ibid,Hlm– 09
10Silahuddin.”Penerapan E-LEARNING dalam Inovasi Pendidikan”. Jurnal Ilmiah CIRCUIT Vol. 1 No.
1 Juli 2015.Hlm – 56. Diaksespada 19 Februari 2020
12. 8
4. Tidak semua orang mau menggunakan E-learning sebagai media belajar.
5. SDM (Sumber Daya Manusia) yang terbatas sehingga tidak semua orang bisa
menggunakannya.
13. 9
.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Perkembangan di berbagai negara memperlihatkan bahwa jumlah pengguna internet
terus meningkat; demikian juga halnya dengan jumlah peserta didik yang mengikuti e-
Learning dan institusi penyelenggara e-Learning. Fungsi e-Learning dapat sebagai pelengkap
atau tambahan, dan pada kondisi tertentu bahkan dapat menjadi alternatif lain dari
pembelajaran konvensional. Peserta didik yang mengikuti kegiatan pembelajaran melalui
program e-Learning memiliki pengakuan yang sama dengan peserta didik yang mengikuti
kegiatan pembelajaran secara konvensional.
Peserta didik maupun dosen,guru atau instruktur dapat memperoleh manfaat dari
penyelenggaraan e-Learning. Beberapa di antara manfaat e-Learning adalah fleksibilitas
kegiatan pembelajaran, baik dalam arti interaksi peserta didik dengan materi/bahan
pembelajaran, maupun interaksi peserta didik dengan dosen,guru atau instruktur, serta
interaksi antara sesama peserta didik untuk mendiskusikan materi pembelajaran.
14. 10
DAFTAR PUSTAKA
Adawiah,Rabani. “ Pembelajaran Berbasis E-Learning”.Medan : Universitas Negeri
Medan.Diakses pada 19 Februari 2020
Silahuddin.” Penerapan E-LEARNING dalam Inovasi Pendidikan”. Jurnal Ilmiah
CIRCUIT Vol. 1 No. 1 Juli 2015.Hlm – 56. Diakses pada 19 Februari 2020