Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan Hindu yang berdiri pada abad ke-4 hingga ke-7 M di Jawa Barat. Raja Purnawarman memerintah pada abad ke-5 M dan membuktikan kepemimpinannya dengan memerintahkan pembangunan terusan untuk irigasi dan transportasi yang meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
KerajaanTarumanegara
1.
2. Kelompok 3
Anggota Kelompok :
1. Anisa Febrianti (13)
2. Apprillia Anggraeni(14)
3. Aprillia Nursheha (15)
4. Arisa Mulyaningtyas (16)
5. Ayu Pranada (17)
6. Aulia Azzahro P (18)
3.
4. Sejarah kerajaan Tarumanegara
merupakan kerajaan Hindu yang berdiri
setelah kerajaan Kutai, yakni pada abad
ke-4 hingga abad ke-7 M.
Kerajaan yang berkuasa di
wilayah Pulau Jawa bagian barat
ini berasal dari kata
“Tarum”, berarti sungai yang
membelah Jawa Barat yang
sekarang menjadi sungai
Citarum
“Nagara”, berarti Kerajaan
atau Negara
5. Kerajaan Tarumanegara terletak tidak jauh dari
pantai utara Jawa bagian barat. Berdasarkan
prasasti-prasasti yang ditemukan letak pusat
Kerajaan Tarumanegara diperkirakan berada di
antara Sungai Citarum dan Cisadane. Kemudian
berdasarkan Prasasti Tugu, Purbacaraka
memperkirakan pusatnya ada di daerah Bekasi.
6.
7. Bukti keberadaan Kerajaan
Tarumanegara diketahui melalui
sumber-sumber
berupa tujuh buah prasasti
batu yang ditemukan.
Prasasti-prasasti itu berhuruf
pallawa dan berbahasa
sanskerta
berita Tiongkok “bahwa di Ye-
po-ti hanya sedikit dijumpai
orang-orang yang beragama
Buddha, yang banyak adalah
orang-orang yang beragama
Hindu dan sebagian masih
animisme”
8.
9. Prasasti
Tugu
ditemukan di
Desa Tugu, kecamatan
Cilincing, dekat
Tanjungpriuk, Jakarta
Utara
1.
Terdiri dari lima baris tulisan
beraksara pallawa dan
bahasa sanskerta
“Dulu (kali yang bernama) Candrabhaga telah digali oleh
maharaja yang mulia dan mempunyai lengan kencang
dan kuat, (yakni Raja Purnawaman), untuk
mengalirkannya ke laut, setelah (kali ini) sampai di
istana kerajaan yang termashur. Pada tahun ke-22 dari
tahta Yang Mulia raja Purnawaman yang berkilau-
kilauan karena kepandaian dan kebijaksanaannya serta
menjadi panji-panji segala raja, (maka sekarang) beliau
memerintahkan pula menggali kali yang permai dan
berair jernih, Gomati namanya, seteleh kali itu mengalir
di tengah-tengah tanah kediaman Yang Mulia Sang
Pandeta Nenekda (Sang Purnawarman). Pekerjaan ini
dimulai pada hari yang baik, tanggal 8 paroh gelap
bulan Phalguna dan selesai pada tanggal 13 paroh
terang bulan Caitra, jadi hanya dalam 21 hari saja,
sedang galian itu panjangnya 6.122 busur (± 11 km).
Selamatan baginya dilakukan oleh Brahmana disertai
persembangan 1000 ekor sapi”.
10. Prasasti
Ciaruteun/
Prasasti
Ciampea
ditemukan di
Kampung Muara, Desa
Ciaruteun Hilir,
Cibungbulang, Bogor.
Inskripsi A menggunakan huruf
Pallawa dan bahasa Sansekerta
yang terdiri dari empat baris
disusun ke dalam bentuk Sloka
dengan metrum Anustubh, disertai
gambar sepasang telapak kaki
2.
Isi Inskripsi A:
“ini (bekas) dua kaki, yang
seperti kaki Dewa Wisnu,
ialah kaki Yang Mulia Sang
Purnawaman, raja di negeri
Taruma, raja yang gagah
berani di dunia”
Inskripsi B terdiri
dari satu baris
tulisan yang belum
dapat dibaca
dengan jelas
11. Prasasti
Kebonkopi
ditemukan di
Kampung Muara, Desa
Ciaruteun Hilir,
Cibungbulang, Bogor.
Terdiri dari satu baris yang diapit
oleh dua buah pahatan telapak kaki
gajah
3.
Isinya sebagai berikut:
“Di sini tampak sepasang
telapak kaki.....yang seperti
(telapak kaki) Airawata, gajah
penguasa Taruma (yang) agung
dalam....dan (?) kejayaan”.
13. Prasasti
Jambu/Pras
asti Pasir
Koleangkak
ditemukan di
bukit (pasir) Koleangkak,
Desa Parakan Muncang,
Nanggung, Bogor.
Terdiri dari dua baris tulisan
menggunakan huruf Pallawa dan
bahasa Sanskerta
5.
“Gagah, mengemukakan dan jujur terhadap
tugasnya, adalah pemimpin manusia yang
tiada taranya yang termashur Sri
Purnawarman, yang sekali waktu
(memerintah) di Tarumanegara dan yang
baju zirahnya yang terkenal tiada dapat
ditembus senjata musuh. Ini adalah
sepasang telapak kakinya, yang senantiasa
berhasil menggempur musuh, hormat
kepada para pangeran, tetapi merupakan
duri dalam daging musuh-musuhnya”.
14. Prasasti
Cidanghiyang/
prasasti Lebak
ditemukan di
Tepi kali Cidanghiang,
Desa Lebak, Munjul,
Banten Selatan.
Ditemukan tahun 1947, dituliskan
dalam dua baris menggunakan
huruf Pallawa dan bahasa
Sanskerta
6.
Isinya:
“ Inilah (tanda) keperwiraan,
keagungan, dan keberanian yang
sesungguhnya dari Raja Dunia,
Yang Mulia Purnawarman, yang
menjadi panji sekalian raja-raja
15. Prasasti
Pasir Awi
Sebuah bukit bernama
Pasir Awi, di kawasan
perbukitan Desa
Sukamakmur, Jonggol,
Bogor.
7.
Inskripsi tidak dapat
dibaca karena sebagian
besar berupa gambar
(piktograf). Di bagian
atas terdapat sepasang
telapak kaki
16.
17. Raja purnawarman adalah raja besar yang telah
berhasil meningkatkan kehidupan rakyatnya pada
abad ke-5 M. Hal ini dibuktikan dari prasasti tugu
yang menyatakan raja purnawarman telah
memerintah untuk menggali sebuah kali. Penggalian
sebuah kali ini sangat besar artinya, karena
pembuatan kali ini merupakan pembuatan saluran
irigasi untuk memperlancar pengairan sawah-sawah
pertanian rakyat.
KEHIDUPAN POLITIK
18. Kehidupan social kerajaan tarumanegara sudah
teratur rapi, hal ini terlihat dari upaya raja
purnawarman yang terus berusaha untuk
meningkatkan kesejahteraan kehidupan
rakyatnya. Raja purnawarman juga sangat
memperhatikan kedudukan kaum brahmana yang
dianggap penting dalam melaksanakan setiap
upacara korban yang dilaksanakan di kerajaan
sebagai tanda penghormatan kepada para dewa.
KEHIDUPAN SOSIAL
19. Prasasti tugu menyatakan bahwa raja purnawarman
memerintahkan rakyatnya untuk membuat sebuah
terusan sepanjang 6122 tombak (±11 km). Terusan itu
disebut dengan Sungai Gomati. Pembangunan terusan
ini mempunyai arti ekonomis yang besar bagi
masyarakat, Karena dapat dipergunakan sebagai sarana
untuk mencegah banjir serta sarana lalu-lintas
pelayaran perdagangan antardaerah di kerajaan
tarumanegara dengan dunia luar. Juga perdagangan
dengan daerah-daerah di sekitarnya. Akibatnya,
kehidupan perekonomian masyarakat kerajaan
tarumanegara sudah berjalan teratur.
KEHIDUPAN EKONOMI
20. Dilihat dari teknik dan cara penulisan huruf-huruf
dari prasasti-prasasti yang ditemukan sebagai bukti
kebesaran kerajaan tarumanegara, dapat diketahui
bahwa tingkat kebudayaan masyarakat pada saat itu
sudah tinggi. Selain sebagai peninggalan budaya,
keberadaan prasasti-prasasti tersebut menunjukkan
telah berkembangnya kebudayaan tulis menulis di
kerajaan tarumanegara.
KEHIDUPAN BUDAYA