SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Download to read offline
Nabi Nuh as
Pendahuluan
Nama Nuh bin Lamak
Garis Keturunan
Adam as ➪ Syits ➪ Anusy ➪ Qainan ➪ Mahlail ➪ Yarid ➪
Idris as ➪ Mutawasylah ➪ Lamak ➪ Nuh as
Usia 950 tahun
Periode sejarah 3993 - 3043 SM
Tempat diutus (lokasi) Selatan Irak
Jumlah keturunannya (anak) 4 putra
Tempat wafat Mekah al-Mukarramah
Sebutan kaumnya Kaum Nuh
di Al-Quran namanya
disebutkan sebanyak
43 kali
Dakwah Nabi Nuh
Allah berfirman, "Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk)
menyampaikan kabar gembira dan peringatan, Dan dia turunkan bersama mereka kitab yang
mengandung kebenaran untuk memberi keputusan diantara manusia tentang perkara yang
mereka perselisihkan, (QS. Al-Baqarah [2]: 213).
Ibnu Abbas meriwayatkan tentang penafsiran ayat ini. Dia berkata, "Jarak waktu antara Nabi
Nuh dan Nabi Adam adalah sepuluh abad. Mereka semua membawa syariat dari Allah lalu
berpecah belah. Allah lantas mengutus para nabi sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi
peringatan," Namun, setelah setan menggoda kaum Nuh untuk menyembah selain Allah, maka
meluaslah perilaku syirik dan penyembahan berhala di kalangan anak manusia. Allah berfirman,
"Mereka berkata, "Jangan sekali-kali kalian meninggalkan (penyembahan ) tuhan-tuhan kalian
dan jangan pula sekali-kali kalian meninggalkan (penyembahan) Wadd, dan jangan pula Suwa,
Yaghuts, Ya'uq, dan Nasr,'"(QS. Nuh [71]:23).
Nabi Nuh dibesarkan di daerah Irak, di kalangan masyarakat yang kufur dan sesat. Allah
kemudian mengutus Nuh dengan risalahnya guna mengeluarkan mereka dari lumpur kesesatan
dan kegelapan pemikiran menuju jalan petunjuk dan cahaya yang terang. Beliau adalah rasul
pertama yang diutus di bumi seperti yang disebutkan di dalam Shahih al-Bukhari dan Shahih
Muslim tentang hadits syafaat dari Nabi Muhammad.
Kesesatan kaum Nabi Nuh merupakan kesesatan Akidah pertama yang terjadi di muka bumi.
Penyebabnya adalah seperti yang telah disebutkan Ibnu ath-Thabari, "Pada mulanya kaum yang
berada antara Nabi Adam dan Nabi Nuh adalah orang yang saleh. Mereka juga memiliki
pengikut patuh. Namun, ketika para nabi dan orang-orang saleh meninggal, para pengikut
tersebut berkata, 'Jika kita membuat gambar mereka, tentunya kita akan lebih gemar beribadah
karena mengingat mereka.' Akhirnya, mereka membuat gambar para nabi dan orang-orang saleh
tersebut".
Setelah pembuat gambar itu mati, datanglah kelompok lain yang telah dirasuki iblis seraya
berkata, 'Mereka menyembah orang-orang saleh tersebut dan minta diturunkan hujan.'Lantas,
setiap orang menyembah masing-masing berhala dan menjadikannya sembahan khusus. Setelah
beberapa kurun, untuk lebih meyakinkan lagi, mereka pun menjadikan gambar-gambar tersebut
sebagai patung-patung berjasad untuk disembah.
Kemudian mereka menyembahnya dengan beragam cara penyembahan. Hal seperti inilah yang
kemudian tersebar pada banyak zaman ketika sejumlah pengikut seorang alim menggambar
mereka. Mereka hanya akan merasa khusyu' jika menggambar sang guru dan meletakkan di
hadapannya. Bahkan, mungkin saja setelah sang guru meninggal, mereka membuat patungnya
dan meletakkan di hadapan mereka. Inilah awal dari bentuk penyembahan berhala dan patung.
Nabi Nuh telah menyeru umatnya ke jalan Allah selama 950 tahun. Allah berfirman,
"Sesungguh, Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka dia tinggal bersama mereka
selama seribu tahun kurang lima puluh tahun," (QS. Al-'ankabut[29]:14 ).
Beliau telah berdakwah siang dan malam secara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan;
berdakwah tanpa merasa bosan dan penat, menghadapi tulinya telinga dan kerasnya hati mereka.
Hanya sedikit sekali yang beriman, sebagian besar lainnya tetap ingkar. Allah lalu mewahyukan
kepada beliau, "Diwahyukan kepada Nuh, 'Ketahuilah, tidak akan beriman di antara kaummu,
kecuali orang yang benar-benar beriman (saja), karena itu janganlah engkau bersedih hati
tentang apa yang mereka perbuat," (QS. Hud [11]: 36).
Pada saat itulah, Nabi Nuh kemudian berdoa kepada Allah sabagaimana terekan dalam firman-
Nya, "Nuh berkata, 'Ya Rabb, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang
kafir itu tinggal di atas bumi," (QS. Nuh [71]: 26).
Allah lantas memerintahkan Nuh untuk membuat kapal guna menyelamatkan diri dan kaumnya
yang beriman dari banjir dahsyat, "Mulailah dia (Nuh) membuat kapal. Setiap kali pemimpin
kaumnya berjalan melewatinya, mereka mengejeknya. Dia (Nuh) berkata, 'Jika kalian mengejek
kami, maka kami (pun) akan mengejek kalian sebagaimana kalian mengejek (kami). Maka kelak
kalian akan mengetahui siapa yang akan ditimpa adzhab yang menghinakan dan (siapa) yang
akan ditimpa adzhab yang kekal. 'Hingga apabila perintah Kami datang dan tanur (dapur) telah
memancarkan air, Kami berfirman, 'Muatkanlah ke dalamnya (kapal itu) dari masing-masing
(hewan) sepasang (jantan dan betina), dan (juga) keluargamu, kecuali orang yang telah terkena
ketetapan terdahulu dan (muatkan pula) orang yang beriman. 'Ternyata orang-orang beriman
yang bersama Nuh hanya sedikit. Dan dia berkata, 'Naiklah kalian semua ke dalamnya (kapal)
dengan (menyebut) nama Allah pada waktu berlayar dan berlabuhnya. Sesungguhnya Rabbku
Maha Pengampun, Maha Penyayang. Dan kapal itu berlayar membawa mereka ke dalam
gelombang laksana gunung-gunung. Dan Nuh memanggil anaknya, ketika dia (anak itu) berada
di tempat yang jauh terpencil, 'Wahai anakku, naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah
engkau bersama orang-orang kafir. 'Dia (anaknya) menjawab, 'Aku akan mencari perlindungan
ke gunung yang dapat menghindarkan aku dari air bah! '(Nuh) berkata, 'Tidak ada yang
melindungi dari siksaan Allah pada hari ini selain Allah Yang Maha Penyayang.' Dan
gelombang menjadi penghalang antara keduanya; maka dia (anak itu) termasuk orang yang
ditenggelamkan. Dan difirmankan, 'Wahai bumi, telanlah airmu dan wahai langit (hujan)
berhentilah,' Dan air pun disurutkan, dan perintah pun diselesaikan, dan kapal itu pun
berlabuh di atas gunung Judi, dan dikatakan, 'Binasalah orang-orang zhalim," (QS. Hud [11]:
38-44).
Demikianlah, badai topan menimpa kaum Nuh yang ingkar, sombong, dan berbuat kerusakan di
muka bumi. Allah menyelamatkan Nabi Nuh dan pengikutnya yang beriman saat kapal mereka
berlabuh di atas Bukit Judi, di sebuah tempat yang dikenal dengan nama JaziraI Ibnu
Umar. Saat ini, tempat tersebut merupakan bagian timur Turki (Gunung Arafat).
Penumpang kapal pun keluar dan menetap di sana untuk pertama kalinya setelah perpindahan
baru ini, Prof. Mahmud Syakir mengungkapkan, "demikianlah terjadinya perpindahan tempat
tinggal penduduk bumi untuk kedua kalinya dari selatan ar-Rafidin (Mesopotamia) ke berbagai
daerah pegunungan di utara. Pertambahan penduduk pun terjadi untuk kedua kalinya di
berbagai tempat". Dengan begitu, keturunan nabi Nuh dari anak-anaknya yang telah ikut serta
dalam kapal semakin bertambah.
Sam dan keturunannya berangkat menuju barat daya ke arah jazirah Arab dan berpencar di sana.
Ham dan keturunannya berangkat menuju selatan dan menetap di bagian selatan Irak setelah
bumi kering dan mulai tampak subur kembali. Sebagian yang lain mengikuti langkah tersebut
dan ada pula yang berpencar menuju tenggara ke arah India.
Sementara itu, yang lainnya menuju barat daya melewati Selat Bal el-Mandeb ke arah Afrika.
Dari sana mereka menuju utara dan berbagai tempat lainnya. Yafits, anak Nabi Nuh yang ketiga
berangkat bersama keturunannya ke arah timur dan ada juga yang menuju ke arah barat.
Kisah Banjir Dahsyat dalam Literatur Klasik dan Modern
Banjir dahsyat yang menimpa kaum Nabi Nuh merupakan hasil dari kekufuran mereka kepada
Allah. Peristiwa ini merupakan peristiwa terdahsyat yang terjadi sepanjang sejarah dan peristiwa
paling membekas dalam jiwa manusia. Allah berfirman, "(Telah kami binasakan) kaum Nuh
ketika mereka mendustakan para rasul. Kami tenggelamkan mereka dan Kami jadikan (cerita)
mereka pelajaran bagi manusia. Dan kami telah sediakan bagi orang-orang zhalim adzhab yang
sedih," (QS. Al-Furqan [25]: 37).
Dari sini, kita mengetahui bahwa peristiwa banjir dahsyat itu disebut dalam wahyu Allah secara
rinci yang sudah pasti kebenarannya. Kejadian tersebut bahkan terus dikisahkan melalui
khazanah peradaban mereka dari tahun ke tahun. Bangsa Sumeria merupakan pemilik tongkat
estafet pertama dalam mencatat peristiwa tersebut. Kemudian salinannya dilanjutkan oleh
bangsa-bangsa Akadia, Babylonia, dan Assyria.
Naskah asli peristiwa ini berbahasa Sumeria. Dr. Ahmad Sausah, dalam bukunya, Tarikh wa
Hadharah Wadi ar-Rafidin menukis kembali ringkasan naskah tersebut sebagai berikut.
"Para Dewalah yang telah menjadikan banjir ini. Semua ini akibat dosa, kesalahan, dan
rusaknya perbuatan manusia. Para dewa pun segera menghapus keberadaan manusia dari muka
bumi ini dengan mengirimkan banjir yang amat dahsyat."
Disebutkan pula bahwa peristiwa tersebut terjadi di Irak Selatan pada ahir milenium ke 3 SM.
Penelitian terhadap bahtera Nabi Nuh telah disebutkan di dalam majalah an-Nur al Islamiyyah
seperti yang diungkapkan Mahmud Mushtafa. Setelah 6 tahun meneliti, para ahli baru berhasil
menemukan bahtera Nabi Nuh yang disebutkan dalam al-Qur'an, tepatnya di daerah perbatasan
Turki dan Iran. Hal ini sesuai dengan pernyataan ketua tim penelitian tersebut. Pemerintah Turki-
pun merasa puas dengan hasil penelitian itu setelah bertahun-tahun para peneliti mengalami
penolakan yang keras. Pemerintah lantas menjadikan tempat tersebut sebagai situs sejarah dalam
bidang kepurbakalaan dan menyetujui diadakan proses penggalian di sana pada tahun 1414 H.
Belum lama ini, di satu lokasi yang dieksplorasi ditemukan kandungan material yang
menyerupai perahu tertimbun. Ukuran perahu tersebut lebih luas daripada perahu Queen Mary.
Panjangnya mencapai setengah perahu Queen Mary. Benda material ini ditemukan di atas
ketinggian 7000 kaki atau setara dengan 2.134 m. Hal itu merupakan fenomena yang aneh bagi
jenis kapal apapun. Panjang perahu mencapai 515 kaki dan lebal 139 kaki. Ukuran ini serupa
dengan ukuran yang disebutkan dalam Pasal Keenam dari Kitab Kejadian bahwa itulah ukuran
yang diperintahkan Allah kepada Nabi Nuh. Nabi Nuh diperintahkan untuk membuat perahu
dengan panjang 300 hasta dan lebar 50 hasta, sedangkan satu hasta setara dengan 45,7 cm.
Di sekitar lokasi ditemukannya perahu tersebut, para ahli dari Amerika dan Timur Tengah
menemukan batu besar yang pada satu sisi masing-masing telah dilubangi. Diyakini bahwa itu
merupakan batu jangkar pada masa lampau untuk menjaga keseimbangan kapal. Selain itu,
tempat tersebut juga dilacak dengan menggunakan radar. Hasilnya, didapati senyawa kimia yang
tidak lazim ditemukan, yaitu oksida besi.
Kepala Departemen Ilmuwan Arkeologi di Universitas Attaturk Turki menyatakan bahwa perahu
tersebut telah berusia labih dari 100.000 tahun dan dibuat oleh manusia. Tidak diragukan lagi
bahwa itulah perahu Nabi Nuh.
Keturunan Nabi Nuh
Nabi Nuh memiliki empat putra yaitu Yafit, Sam, Ham, dan Kan'an. Kan'anlah yang pergi ke
puncak gunung untuk berlindung dari banjir dan akhirnya tenggelam. Mengenai ketiga putranya
yang lain, Ibnu Katsir telah menyebutkan bahwa seluruh bani Adam di bumi ini berasal dari
ketiga anak Nabi Nuh yang tersisa yaitu Sam, Ham, dan Yafits.
Imam Ahmad meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda, "Sam adalah bapak orang Arab, Ham
adalah bapak orang Habsyi, dan Yafits adalah bapak orang Romawi." Imran bin Hushain
meriwayatkan dari Nabi sebuah hadits serupa dan di dalamnya terdapat redaksi berikut "Yang
dimaksud dengan Romawi di sini adalah Romawi pertama yaitu bangsa Yunani yang dinasabkan
kepada Rumi bin Labthi bin Yunan bin Yafits bin Nuh, "(Ibnu Katsir, al-Bidayah wa an-
Nihayah).
Di dalam kitab Nihayah al-Arab fi Ma'rifah Ansab al-'Arab, al-Qalqasyandi menyebutkan bahwa
para ahli nasab (genealogis) dan para sejarawan telah sepakat, seluruh ras manusia setelah Nabi
Nuh, bukan berasal dari umat yang bersamanya di dalam perahu. Hal ini sesuai dengan firman
Allah, "(wahai) keturunan orang yang kami bawa Nuh," (QS. Al-Isra' [17]: 3).
Sebab, mereka semua telah binasa dan tidak tersisa lagi. Para ahli sepakat bahwa seluruh
keturunan manusia berasal dari ketiga anak Nabi Nuh, sesuai firman Allah, "Kami jadikan anak
cucunya orang-orang yang melanjutkan keturunan," (QS. Ash-Shaffat [37]: 77).
Yafits adalah anak tertua, Sam anak kedua, dan Ham anak Nabi Nuh yang paling muda. Seluruh
umat di dunia ini kembali kepada salah satu dari mereka bertiga, dengan berbagai perbedaan
pendapat dalam permasalahan ini.
 Turki berasal dari keturunan Turk bin Kumar bin Yafits. Termasuk ke dalam ras mereka
adalah bangsa Qibjad, Tatar, dan Khazlakhiyah, bangsa al-Ghazz di negara as-Shafad, al-
Ghaur, al-'Alan, asy-Syarkas, al-Azkasy, dan Rusia; semuanya berasal dari bangsa Turki.
 Al-Jaramiqah berasal dari keturunan Basil bin Asyur bin Sam bin Nuh. Mereka adalah
penduduk Mosul.
 Al-Jail berasal dari keturunan Basil bin Asyur. Negeri mereka adalah Kailan di daerah
timur.
 Ad-Dailam berasal berasal dari keturunan Madzai bin Yafits.
 Bangsa Suryani berasal dari keturunan Suryan bin Nabith bin Masy bin Adam bin Sam.
 Bangsa Sind berasal dari keturunan Kusy bin Ham.
 Bangsa az-Zanj/Negro berasal dari keturunan Zanj dan tidak diketahui lagi selanjutnya
dan kemungkinan sampai ke Ham.
 Bangsa ash-Shaqalibah berasal dari keturunan asykanar bin Thugarma bin Yafits.
 Bangsa Cina berasal dari keturunan Shini bin Maghugh bin Yafits.
 Bangsa Ibrani berasal dari anak Amir bin Syalikh bin Arfakhsyadz bin Sam.
 Bangsa Persi berasal dari Anak Faris bin Lawud bin Sam.
 Bangsa Francs berasal dari anak Thubal bin Yafits.
 Bangsa Qibthi berasal dari keturunan Qibthim bin Mashr bin Baishar bin Ham.
 Bangsa Quth (Qoth) berasal dari anak Quth bin Ham.
 Bangsa Kurdi berasal darim keturunan Iran bin Asyur bin Sam.
 Bangsa Kan'an berasal dari anak Kan'an bin Ham.
 Bangsa Lamman berasal dari anak Thubal bin Yafits. Tempat tinggal mereka mulai dari
wilayah barat hingga utara bagian utara laut Romawi .
 Bangsa Nabth (Anbath) berasal dari penduduk Babylon pada zaman kuno, keturunan
Lanbith bin Asyur bin Sam.
 Bangsa India berasal dari keturunan Kusy bin Ham.
 Bangsa Armenia berasal dari anak Qahwil (Tamwil) bin Nakhur, keturunan Nabi
Ibrahim.
 Bangsa Atsban berasal dari anak Masyah bin Yafits.
 Bangsa Yunani berasal dari anak Yunan bin Yafits. Mereka terdiri dari tiga golongan;
bangsa Lithan berasal dari keturunan Lathin bin Yunan, Bangsa Ighriq keturunan Ighriqis
bin Yunan; bangsa Kaitami berasal dari keturunan Katim bin Yunan, dan kepada
kelompok Katim inilah bangsa Romawi dinasabkan.
 Bangsa Zuwailah, penduduk Birqah pada zaman kuno dikatakan berasal dari keturunan
Huwailah bin Kusy bin Ham.
 Bangsa Ya'juj dan Ma'juj berasal dari anak Manghugh bin Yafits.
 Bangsa Arab berasal dari anak Sam. Hal ini telah disepakati oleh para ahli nasab
(geneologis).
 Bangsa Barbar, terdapat perbedaan pendapat tentang asal mereka apakah mereka berasal
dari Arab atau dari yang lainnya.
Perbedaan Bahasa
Abu Hanifah ad-Dainuri menyebutkan bahwa pada masa Raja Jamm pernah terjadi kerancuan
bahasa di Babylon. Sebab, keturunan Nabi Nuh banyak yang tinggal disana danmemenuhi daerah
tersebut. Awalnya, mereka semua berbahasa Suryani atau bahasa Nabi Nuh. Namun, suatu hari
lidah mereka kacau, dialek mereka berubah, dan sebagian bercampur dengan bahasa yang lain.
Akhirnya, setiap kelompok berbicara dengan bahasa yang diikuti keturunan mereka hingga saat
ini.
Mereka kemudian meninggalkan Babylon dan menyebar ke berbagai arah. Kelompok pertama
yang meninggalkan daerah Babylon adalah anak-anak Yafits bin Nuh. Mereka tujuh bersaudara
diantaranya at-Turk, Al-Khazr, Shaqlab, Taris, Minsak, Kamari, dan Shin. Mereka lalu
mengambil arah timur dan utara. Setelah itu anak-anak Ham bin Nuh berangkat menyusul.
Mereka juga tujuh bersaudara diantaranya Sind, Hind, Zanj, Qibthi, Habsy, Nubah, dan Kan'an.
Mereka menuju arah antara selatan dan barat. Sementara itu anak Sam bin Nuh tetap tinggal
bersama sepupu mereka, Jamm-Raja Babylon, dengan segala perubahan dan perbedaan bahasa
mereka.
Perahu Nabi Nuh (Bahtera Nuh)
Dalam agama Islam, Nuh merupakan salah satu dari lima nabi penting (Ulul Azmi). Ia diperintah
untuk mengingatkan kaumnya agar menyembah Allah yang saat itu menganut paganisme dengan
menyembah berhala-berhala Suwa', Yaghuts, Ya'uq, dan Nashr. Dalam Al-Qur'an, Nuh
diperintah selama 950 tahun. Rujukan-rujukannya tentang Nuh dalam al-Qur'an bertebaran di
seluruh kitab. Surah dalam al-Qur'an yang cukup lengkap menceritakan kisah Nuh adalah surah
Hud dari ayat 27 hingga 51.
Berbeda dengan kisah-kisah Yahudi, yang menggunakan istilah "kotak" atau "peti" untuk
menggambarkan Bahtera Nuh, surah Al-'Ankabut ayat 15 dalam al-Qur'an menyebutnya as-
Safinati, sebuah kapal biasa atau bahtera, dan dijelaskan lagi dalam surah Al-Qamar ayat 13
sebagai "bahtera dari papan dan paku." Surah Hud ayat 44 mengatakan bahwa kapal itu mendarat
di Gunung Judi, yang dalam tradisi merupakan sebuah bukit dekat kota Jazirah bin Umar di tepi
timur Sungai Tigris di provinsi Mosul, Irak. Abdul Hasan Ali bin al-Husayn Masudi (meninggal
956) mengatakan bahwa tempat pendaratan bahtera itu dapat dilihat pada masanya. Masudi juga
mengatakan bahwa Bahtera itu memulai perjalanannya di Kuffah di Irak tengah dan berlayar ke
Mekkah, dan di sana kapal itu mengitari Ka'bah, sebelum akhirnya mendarat di Judi. Surah Hud
ayat 41 mengatakan, "Dan Nuh berkata, 'Naiklah kamu sekalian ke dalamnya dengan menyebut
nama Allah di waktu berlayar dan berlabuhnya.'" Tulisan Abdullah bin 'Umar al-Baidawi abad
ke-13 menyatakan bahwa Nuh mengatakan, "Dengan Nama Allah!" ketika ia ingin bahtera itu
bergerak, dan kata yang sama ketika ia menginginkan bahtera itu berhenti.
Banjir itu dikirim oleh Allah sebagai jawaban atas doa Nuh bahwa generasinya yang jahat harus
dihancurkan, namun karena Nuh adalah yang benar, maka ia terus menyebarkan peringatan itu,
dan 70 orang penyembah berhala bertobat, dan masuk ke dalam Bahtera bersamanya, sehingga
keseluruhan manusia yang ada di dalamnya adalah 78 orang (yaitu ke-70 orang ini ditambah 8
orang anggota keluarga Nuh sendiri). Ke-70 orang ini tidak mempunyai keturunan, dan seluruh
umat manusia setelah air bah adalah keturunan dari ketiga anak lelaki Nuh. Anak lelaki (atau
cucu lelaki, menurut beberapa sumber) yang keempat yang bernama Kana'an termasuk para
penyembah berhala, dan karenanya ikut tenggelam.
Baidawi memberikan ukuran Bahtera itu yaitu panjang 300 hasta dan lebar 50 hasta, dan
menjelaskan bahwa pada mulanya di tingkat pertama dari tiga tingkat ini diletakkan binatang-
binatang liar dan yang sudah dijinakkan, pada tingkat kedua ditempatkan manusia, dan yang
ketiga burung-burung. Pada setiap lembar papan terdapat nama seorang nabi. Tiga lembar papan
yang hilang, yang melambangkan tiga nabi, dibawa dari Mesir oleh Og, putera Anak, satu-
satunya raksasa yang diizinkan selamat dari banjir. Tubuh Adam dibawa ke tengah untuk
memisahkan laki-laki dari perempuan.
Nuh berada di Bahtera selama lima atau enam bulan, dan pada akhirnya ia mengeluarkan seekor
burung gagak. Namun gagak itu berhenti untuk berpesta memakan daging-daging bangkai, dan
karena itu Nuh mengutuknya dan mengeluarkan burung merpati, yang sejak dahulu kala telah
dikenal sebagai sahabat manusia. Masudi menulis bahwa Allah memerintahkan bumi untuk
menyerap airnya, dan bagian-bagian tertentu yang lambat menaati perintah ini memperoleh air
laut sebagai hukumannya dan karena itu menjadi kering dan tidak ada kehidupan. Air yang tidak
diserap bumi membentuk laut, sehingga air dari banjir itu masih ada.
Nuh meninggalkan Bahtera pada tanggal 10 Muharram, dan ia bersama keluarganya dan teman-
temannya membangun sebuah kota di kaki Gunung Judi yang dinamai Thamanin ("delapan
puluh"), dari jumlah mereka.
Tinjauan sejarah terhadap zaman Nabi Nuh
Dari catatan sejarah disebutkan perjalanan sejarah kuno negeri Rafidin telah melintas
dengan tiga zaman :
1. Zaman batu kuno. Seorang arkeolog yang bernama Svelli telah menemukan
peninggalan-peninggalan zaman ini pada tahun 1954 M.
2. Zaman batu modern (peradaban Jarmo). Bret Watt, seorang arkeolog pada tahun 1948
M telah menemukan salah satu pusat terpenting dari zaman ini di desa Jarmo, yang
terletak di sebelah barat kota Sulaimaniyah. Para sejarawan telah mengetahui sejarah
pusat zaman ini sekitar tahun 6500 SM, yaitu masa-masa setelah munculnya masyarakat-
masyarakat perkampungan.
Pada zaman batu modern telah muncul peradaban zaman Tel Hassunah, yang terletak di
sebelah selatan Mosul. Masa zaman ini sekitar tahun 5750 SM. Seorang arkeolog,
Mallowan pada tahun 1931 M telah menemukan beberapa sampel yang menggambarkan
peradaban Tel Hassunah di Niwana, dekat Mosul. Dan ditemukan pula beberapa sampel
lain dari peradaban ini di beberapa tempat di sebelah utara Irak.
Dan di Tel Halaf, dekat daerah Ra'sul Ain Syria, dimana sungai al-Khabur bersumber,
seorang arkeolog Jerman, Paron (Pone Ophneim) telah menemukan beberapa sampel
yang mencerminkan peradaban zaman batu modern ini.
3. Zaman tembaga batu di lembah ar-Rafidin. Peradaban zaman ini tercermin di tiga
tempat penting, yang berurutan seperti berikut ini.
o Tel Abied, dekat kota Ur kuno, sebelah selatan negeri ar-Rafidin, yang ditemukan
oleh ekspedisi musium Inggris, yang dipimpin Dr. Houl dan di bawah
pengawasan Leonard Wooly (seorang sejarawan). Di Ur ditemukan patung yang
terbuat dari tanah yang memiliki nilai-nilai keagamaan.
o Peradaban zaman Uruk (al-Wuraka'), yang ditemukan oleh ekspedisi Jerman.
o Peradaban zaman Jamdah Nashar. Beberapa peninggalan zaman ini telah
ditemukan oleh ilmuwan Linkdone pada tahun 1920 M di Tel Shaghir, yang
terletak di dekat kota Keisy kuno yang disebut "Jumdah Nashar".
Di akhir zaman ini, seperti telah disampaikan dalam buku-buku sejarah, telah terjadi
topan besar yang disertai banjir menerpa negeri Maa Bainan Nahrain (negeri yang
terletak di anatara dua sungai). Berbagai penggalian yang dilakukan di Ur, Uruk,
Keisy, dan Syurubak, menetapkan adanya kejadian banjir bandang antara zaman Abied
dan zaman Sulalat pertama. Banjir besar terjadi di akhir zaman Jumdah Nashar. Seorang
arkeolog, Wooly telah menemukan lapisan lumpur yang cukup tebal di kota Ur dengan
kedalaman dua setengah meter. Wooly juga menemukan beberapa peninggalan tempat
tinggal manusia di atas lapisan-lapisan lumpur ini dan juga dibawahnya. Dari temuan itu
dia menyimpulkan bahwa lumpur ini dibawa oleh air sungai Tigris dan Efrat.
Kisah angin topan yang disebutkan dalam kitab suci beberapa zaman lebih dulu daripada topan
ini. Dengan menukil dari ilmuwan De Morghan, arkeolog Countonoe menyimpulkan peristiwa
itu pada zaman muthir yaitu "zaman poliustussin yang diikuti oleh zaman jalid di akhir putaran
ke empat, dimana banyak orang binasa. Lembar catatan yang ditemukan di perpustakaan Asyur
Baniba'al telah mengabadikan topan ini.
Nabi Nuh di dalam Al-Quran
Di dalam Al-Quran, nama Nuh as, disebutkan di 43 ayat dalam 28 surat.
Pada Surat Huud (Hud) [11] : ayat 25-48, Firman Allah SWT :
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, (dia berkata): "Sesungguhnya
aku adalah pemberi peringatan yang nyata bagi kamu, agar kamu tidak menyembah selain
Allah. Sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa azab (pada) hari yang sangat menyedihkan".
Maka berkatalah pemimpin-pemimpin yang kafir dari kaumnya: "Kami tidak melihat kamu,
melainkan (sebagai) seorang manusia (biasa) seperti kami, dan kami tidak melihat orang-orang
yang mengikuti kamu, melainkan orang-orang yang hina dina di antara kami yang lekas percaya
saja, dan kami tidak melihat kamu memiliki sesuatu kelebihan apapun atas kami, bahkan kami
yakin bahwa kamu adalah orang-orang yang dusta". Berkata Nuh: "Hai kaumku, bagaimana
pikiranmu, jika aku ada mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku, dan diberinya aku rahmat
dari sisi-Nya, tetapi rahmat itu disamarkan bagimu. Apa akan kami paksakankah kamu
menerimanya, padahal kamu tiada menyukainya?" Dan (dia berkata): "Hai kaumku, aku tiada
meminta harta benda kepada kamu (sebagai upah) bagi seruanku. Upahku hanyalah dari Allah
dan aku sekali-kali tidak akan mengusir orang-orang yang telah beriman. Sesungguhnya mereka
akan bertemu dengan Tuhannya, akan tetapi aku memandangmu suatu kaum yang tidak
mengetahui". Dan (dia berkata): "Hai kaumku, siapakah yang akan menolongku dari (azab)
Allah jika aku mengusir mereka. Maka tidakkah kamu mengambil pelajaran?
(QS. Huud [11]:25-30)
Dan aku tidak mengatakan kepada kamu (bahwa): "Aku mempunyai gudang-gudang rezeki dan
kekayaan dari Allah, dan aku tiada mengetahui yang ghaib", dan tidak (pula) aku mengatakan:
"Bahwa sesungguhnya aku adalah malaikat", dan tidak juga aku mengatakan kepada orang-
orang yang dipandang hina oleh penglihatanmu: "Sekali-kali Allah tidak akan mendatangkan
kebaikan kepada mereka". Allah lebih mengetahui apa yang ada pada diri mereka;
sesungguhnya aku, kalau begitu benar-benar termasuk orang-orang yang zalim. Mereka berkata
"Hai Nuh, sesungguhnya kamu telah berbantah dengan kami, dan kamu telah memperpanjang
bantahanmu terhadap kami, maka datangkanlah kepada kami azab yang kamu ancamkan
kepada kami, jika kamu termasuk orang-orang yang benar". Nuh menjawab: "Hanyalah Allah
yang akan mendatangkan azab itu kepadamu jika Dia menghendaki, dan kamu sekali-kali tidak
dapat melepaskan diri. Dan tidaklah bermanfaat kepadamu nasehatku jika aku hendak memberi
nasehat kepada kamu, sekiranya Allah hendak menyesatkan kamu, Dia adalah Tuhanmu, dan
kepada-Nya-lah kamu dikembalikan". Malahan kaum Nuh itu berkata: "Dia cuma membuat-buat
nasihatnya saja". Katakanlah: "Jika aku membuat-buat nasihat itu, maka hanya akulah yang
memikul dosaku, dan aku berlepas diri dari dosa yang kamu perbuat". (QS. Huud [11]:31-35)
Dan diwahyukan kepada Nuh, bahwasanya sekali-kali tidak akan beriman di antara kaummu,
kecuali orang yang telah beriman (saja), karena itu janganlah kamu bersedih hati tentang apa
yang selalu mereka kerjakan. Dan buatlah bahtera itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu
Kami, dan janganlah kamu bicarakan dengan Aku tentang orang-orang yang zalim itu;
sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan. Dan mulailah Nuh membuat bahtera. Dan
setiap kali pemimpin kaumnya berjalan melewati Nuh, mereka mengejeknya. Berkatalah Nuh:
"Jika kamu mengejek kami, maka sesungguhnya kami (pun) mengejekmu sebagaimana kamu
sekalian mengejek (kami). Kelak kamu akan mengetahui siapa yang akan ditimpa oleh azab yang
menghinakannya dan yang akan ditimpa azab yang kekal." Hingga apabila perintah Kami
datang dan dapur telah memancarkan air, Kami berfirman: "Muatkanlah ke dalam bahtera itu
dari masing-masing binatang sepasang (jantan dan betina), dan keluargamu kecuali orang yang
telah terdahulu ketetapan terhadapnya dan (muatkan pula) orang-orang yang beriman." Dan
tidak beriman bersama dengan Nuh itu kecuali sedikit. (QS. Huud [11]:36-40)
Dan Nuh berkata: "Naiklah kamu sekalian ke dalamnya dengan menyebut nama Allah di waktu
berlayar dan berlabuhnya." Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang. Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung. Dan
Nuh memanggil anaknya - sedang anak itu berada di tempat yang jauh terpencil: "Hai anakku,
naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang kafir."
Anaknya menjawab: "Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari
air bah!" Nuh berkata: "Tidak ada yang melindungi hari ini dari azab Allah selain Allah (saja)
Yang Maha Penyayang". Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya; maka jadilah
anak itu termasuk orang-orang yang ditenggelamkan. Dan difirmankan: "Hai bumi telanlah
airmu, dan hai langit (hujan) berhentilah," dan airpun disurutkan, perintahpun diselesaikan dan
bahtera itupun berlabuh di atas bukit Judi, dan dikatakan: "Binasalah orang-orang yang zalim
." (QS. Huud [11]:41-44)
Dan Nuh berseru kepada Tuhannya sambil berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya anakku
termasuk keluargaku, dan sesungguhnya janji Engkau itulah yang benar. Dan Engkau adalah
Hakim yang seadil-adilnya." Allah berfirman: "Hai Nuh, sesungguhnya dia bukanlah termasuk
keluargamu (yang dijanjikan akan diselamatkan), sesungguhnya (perbuatan)nya perbuatan yang
tidak baik. Sebab itu janganlah kamu memohon kepada-Ku sesuatu yang kamu tidak mengetahui
(hakekat)nya. Sesungguhnya Aku memperingatkan kepadamu supaya kamu jangan termasuk
orang-orang yang tidak berpengetahuan." Nuh berkata: Ya Tuhanku, sesungguhnya aku
berlindung kepada Engkau dari memohon kepada Engkau sesuatu yang aku tiada mengetahui
(hakekat)nya. Dan sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaku, dan (tidak) menaruh
belas kasihan kepadaku, niscaya aku akan termasuk orang-orang yang merugi." Difirmankan:
"Hai Nuh, turunlah dengan selamat sejahtera dan penuh keberkatan dari Kami atasmu dan atas
umat-umat (yang mukmin) dari orang-orang yang bersamamu. Dan ada (pula) umat-umat yang
Kami beri kesenangan pada mereka (dalam kehidupan dunia), kemudian mereka akan ditimpa
azab yang pedih dari Kami.". (QS. Huud [11]:45-48)
Pada Surat al-Qamar [54] : ayat 9-16, Firman Allah SWT :
Sebelum mereka, telah mendustakan (pula) kamu Nuh, maka mereka mendustakan hamba Kami
(Nuh) dan mengatakan: "Dia seorang gila dan dia sudah pernah diberi ancaman). Maka dia
mengadu kepada Tuhannya: "bahwasanya aku ini adalah orang yang dikalahkan, oleh sebab itu
menangkanlah (aku)." Maka Kami bukakan pintu-pintu langit dengan (menurunkan) air yang
tercurah. Dan Kami jadikan bumi memancarkan mata air-mata air, maka bertemulah air-air itu
untuk suatu urusan yang sungguh telah ditetapkan. Dan Kami angkut Nuh ke atas (bahtera)
yang terbuat dari papan dan paku, yang berlayar dengan pemeliharaan Kami sebagai belasan
bagi orang-orang yang diingkari (Nuh). Dan sesungguhnya telah Kami jadikan kapal itu
sebagai pelajaran, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran? Maka alangkah
dahsyatnya azab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku.. (QS. al-Qamar [54]:9-16)
Pada Surat Nuh [71] : ayat 1-28, Firman Allah SWT :
Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya (dengan memerintahkan): "Berilah
kaummu peringatan sebelum datang kepadanya azab yang pedih", Nuh berkata: "Hai kaumku,
sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang menjelaskan kepada kamu, (yaitu)
sembahlah olehmu Allah, bertakwalah kepada-Nya dan taatlah kepadaku, niscaya Allah akan
mengampuni sebagian dosa-dosamu dan menangguhkan kamu sampai kepada waktu yang
ditentukan. Sesungguhnya ketetapan Allah apabila telah datang tidak dapat ditangguhkan, kalau
kamu mengetahui". Nuh berkata: "Ya Tuhanku sesungguhnya aku telah menyeru kaumku malam
dan siang, maka seruanku itu hanyalah menambah mereka lari (dari kebenaran). (QS. Nuh
[71]:1-6)
Dan sesungguhnya setiap kali aku menyeru mereka (kepada iman) agar Engkau mengampuni
mereka, mereka memasukkan anak jari mereka ke dalam telinganya dan menutupkan bajunya
(kemukanya) dan mereka tetap (mengingkari) dan menyombongkan diri dengan sangat.
Kemudian sesungguhnya aku telah menyeru mereka (kepada iman) dengan cara terang-
terangan, kemudian sesungguhnya aku (menyeru) mereka (lagi) dengan terang-terangan dan
dengan diam-diam, maka aku katakan kepada mereka: Mohonlah ampun kepada Tuhanmu,
sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu
dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-
kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai. (QS. Nuh [71]:7-12)
Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah? Padahal Dia sesungguhnya telah
menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan kejadian. Tidakkah kamu perhatikan bagaimana
Allah telah menciptakan tujuh langit bertingkat-tingkat? Dan Allah menciptakan padanya bulan
sebagai cahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita? Dan Allah menumbuhkan kamu dari
tanah dengan sebaik-baiknya, kemudian Dia mengembalikan kamu ke dalam tanah dan
mengeluarkan kamu (daripadanya pada hari kiamat) dengan sebenar-benarnya. Dan Allah
menjadikan bumi untukmu sebagai hamparan, supaya kamu menjalani jalan-jalan yang luas di
bumi itu". (QS. Nuh [71]:13-20)
Nuh berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya mereka telah mendurhakaiku dan telah mengikuti
orang-orang yang harta dan anak-anaknya tidak menambah kepadanya melainkan kerugian
belaka, dan melakukan tipu-daya yang amat besar". Dan mereka berkata: "Jangan sekali-kali
kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu
meninggalkan (penyembahan) wadd, dan jangan pula suwwa', yaghuts, ya'uq dan nasr". Dan
sesudahnya mereka menyesatkan kebanyakan (manusia); dan janganlah Engkau tambahkan
bagi orang-orang yang zalim itu selain kesesatan. Disebabkan kesalahan-kesalahan mereka,
mereka ditenggelamkan lalu dimasukkan ke neraka, maka mereka tidak mendapat penolong-
penolong bagi mereka selain dari Allah. Nuh berkata: "Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan
seorangpun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi. Sesungguhnya jika Engkau
biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu, dan mereka tidak
akan melahirkan selain anak yang berbuat maksiat lagi sangat kafir. Ya Tuhanku! Ampunilah
aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang
beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang
zalim itu selain kebinasaan"..(QS. Nuh [71]:21-28)
Ringkasan Kisah Nabi Nuh
Nuh adalah nabi ketiga sesudah Adam dan Idris. Beliau merupakan keturunan kesembilan dari
Nabi Adam. Ayahnya adalah Lamak bin Mutawasylah bin Idris. Nabi Nuh menerima wahyu
kenabian dari Allah dalam masa "fatrah" masa kekosongan di antara dua nabi di mana biasanya
manusia secara berangsur-angsur melupakan ajaran agama yang dibawa oleh nabi yang
meninggalkan mereka dan kembali syirik serta meninggalkan amal kebajikan, melakukan
kemungkaran dan kemaksiatan.
Kaum Nabi Nuh tidak luput dari proses tersebut, sehingga ketika Nabi Nuh datang di tengah-
tengah mereka, mereka sedang menyembah berhala. Yaitu patung-patung yang dibuat oleh
tangan-tangan mereka sendiri disembahnya sebagai Tuhan yang dapat membawa kebaikan dan
manfaat serta menolak segala kesengsaraan dan kemalangan. Berhala-berhala yang
dipertuhankan, menurut kepercayaan mereka, mempunyai kekuatan ghaib. Berhala-berhala
tersebut diberinya nama-nama yang silih berganti menurut kehendak dan selera kebodohan
mereka. Nabi Nuh berdakwah kepada kaumnya yang sudah jauh tersesat oleh iblis itu, mengajak
mereka meninggalkan syirik (meninggalkan penyembahan berhala) dan kembali kepada tauhid
menyembah Allah, Tuhan sekalian alam.
Akan tetapi walaupun Nabi Nuh telah berusaha sekuat tenaganya berdakwah kepada kaumnya
dengan segala kebijaksanaan, kecakapan dan kesabaran dalam setiap kesempatan, siang maupun
malam dengan cara berbisik-bisik atau secara terang-terangan dan terbuka, ternyata hanya sedikit
sekali dari kaumnya yang dapat menerima dakwahnya dan mengikuti ajakannya.
Nabi Nuh memimpin mereka keluar dari jalan yang sesat dan gelap ke jalan yang benar dan
terang, mengajar mereka hukum-hukum syariat dan agama yang diwahyukan oleh Allah
kepadanya. Akan tetapi dalam waktu yang cukup lama (ratusan tahun), Nabi Nuh tidak berhasil
menyadarkan dan menarik kaumnya untuk mengikuti dan menerima dakwahnya, bertauhid dan
beribadat kepada Allah, kecuali sekelompok kecil kaumnya. Harapan Nabi Nuh akan kesadaran
kaumnya ternyata makin hari makin berkurang. Pada saat itu Allah menyuruh Nabi Nuh untuk
tidak perlu lagi menghiraukan dan mempersoalkan kaumnya, karena mereka itu akan menerima
hukuman Allah dengan mati tenggelam. Dan Allah memerintahkan nabi Nuh untuk membuat
perahu yang besar.
Setelah menerima perintah Allah untuk membuat sebuah perahu/kapal besar, segeralah Nabi Nuh
mengumpulkan para pengikutnya dan mulai mereka mengumpulkan bahan yang diperlukan
untuk maksud tersebut. Mereka dengan rajin dan tekun bekerja siang dan malam menyelesaikan
pembuatan kapal yang diperintahkan itu. Walaupun Nabi Nuh telah menjauhi kota dan
masyarakatnya, agar dapat bekerja dengan tenang tanpa gangguan bagi menyelesaikan
pembuatan kapalnya namun ia tidak luput dari ejekan dan cemoohan kaumnya yang kebetulan
atau sengaja melalui tempat pembuatan kapal itu.
Setelah selesai pekerjaan pembuatan kapal, Nabi Nuh menerima wahyu dari Allah, "Siap-siaplah
engkau dengan kapalmu, bila tiba perintah-Ku dan terlihat tanda-tanda daripada-Ku maka
segeralah angkut bersamamu di dalam kapalmu dan kerabatmu dan bawalah dua pasang dari
setiap jenis makhluk yang ada di atas bumi dan belayarlah dengan izin-Ku."
Kemudian tercurahlah dari langit dan memancur dari bumi, air yang deras dan dahsyat. Dan
dalam waktu yang cepat telah menjadi banjir besar melanda seluruh kota dan desa, menggenangi
daratan yang rendah maupun yang tinggi sampai mencapai puncak bukit-bukit sehingga tiada
tempat berlindung dari air bah yang dahsyat itu kecuali kapal Nabi Nuh yang telah terisi penuh
dengan para orang mukmin dan pasangan makhluk yang diselamatkan oleh Nabi Nuh atas
perintah Allah. Dengan iringan "Bismillahi majraha wa mursaha", belayarlah kapal Nabi Nuh
dengan lajunya menyusuri lautan air, menentang angin yang kadang kala lemah lembut dan
kadang kala ganas dan ribut.
Tatkala Nabi Nuh berada di atas geladak kapal memperhatikan cuaca dan melihat-lihat orang-
orang kafir dari kaumnya sedang bergelimpangan di atas permukaan air, tiba-tiba terlihatlah
olehnya tubuh putra sulungnya yang bernama Kan'aan. Pada saat itu, tanpa disadari, timbullah
rasa cinta dan kasih sayang seorang ayah terhadap putra kandungnya yang berada dalam keadaan
cemas menghadapi maut ditelan gelombang. Nabi Nuh secara spontan, terdorong oleh suara hati
kecilnya berteriak dengan sekuat suaranya memanggil puteranya. Kan'aan, yang sudah tersesat
dan telah terkena racun rayuan setan dan hasutan kaumnya yang sombong dan keras kepala itu
menolak dengan keras ajakan dan panggilan ayahnya. Akhirnya Kan'aan disambar gelombang
yang ganas dan lenyaplah ia dari pandangan mata ayahnya, tergelincirlah ke bawah lautan air
mengikut kawan-kawannya dan pembesar-pembesar kaumnya yang durhaka itu.
Nabi Nuh bersedih hati dan berdukacita atas kematian puteranya dalam keadaan tidak beriman
kepada Allah. Beliau berkeluh-kesah dan berseru kepada Allah. Kepadanya Allah berfirman,
"Wahai Nuh! Sesungguhnya dia puteramu itu tidaklah termasuk keluargamu, karena ia telah
menyimpang dari ajaranmu, melanggar perintahmu menolak dakwahmu dan mengikuti jejak
orang-orang yang kafir daripada kaummu. Coretlah namanya dari daftar keluargamu. Hanya
mereka yang telah menerima dakwahmu mengikuti jalan mu dan beriman kepada-Ku dapat
engkau masukkan dan golongkan ke dalam barisan keluargamu yang telah Aku janjikan
perlindungannya dan terjamin keselamatan jiwanya. Adapun orang-orang yang mengingkari
risalah mu, mendustakan dakwahmu dan telah mengikuti hawa nafsunya dan tuntutan Iblis,
pastilah mereka akan binasa menjalani hukuman yang telah Aku tentukan walau mereka berada
dipuncak gunung. Maka janganlah engkau sesekali menanyakan tentang sesuatu yang engkau
belum ketahui. Aku ingatkan janganlah engkau sampai tergolong ke dalam golongan orang-
orang yang bodoh."
Nabi Nuh segera sadar setelah menerima teguran dari Allah, Ia sangat menyesali kelalaian dan
kealpaannya itu dan menghadap kepada Allah memohon ampun dan maghfirahnya.
Setelah air bah itu mencapai puncak keganasannya, habis binasalah kaum Nuh yang kafir dan
zalim. Sesuai dengan kehendak dan hukum Allah, surutlah lautan air diserap bumi kemudian
bertambatlah kapal Nuh di atas bukit "Judie".
Kaum Nuh tinggal di sebelah selatan Irak, yang sekarang terletak di kota Kufah.
Judi adalah bukit yang berhadapan dengan semenanjung Ibnu Umar, yang sekarang
menjadi perbatasan Suria (Syria) - Turki, di tepian sebelah timur sungai Tigris. Bukit Judi
ini terlihat jelas dari daerah Ainu Diwar, Syria.
Referensi
 Sami bin Abdullah bin Ahmad al-Maghluts, Atlas Sejarah Para Nabi dan Rasul,
Mendalami Nilai-nilai Kehidupan yang Dijalani Para Utusan Allah, Obeikan Riyadh,
Almahira Jakarta, 2008.
 Dr. Syauqi Abu Khalil, Atlas Al-Quran, Membuktikan Kebenaran Fakta Sejarah yang
Disampaikan Al-Qur'an secara Akurat disertai Peta dan Foto, Dar al-Fikr Damaskus,
Almahira Jakarta, 2008.
 Abdul Aziz Usman, Asy-Syarqu al-Adnaa al-Qadiim, hlm 213.
 Ibnu Katsir, Qishashul Anbiyaa', hlm 65.
 ats-Tsa'labi, Qishashul Anbiyaa' (al-Araa'is), hlm 55.
 Tim DISBINTALAD (Drs. A. Nazri Adlany, Drs. Hanafi Tamam, Drs. A. Faruq
Nasution), Al-Quran Terjemah Indonesia, Penerbit PT. Sari Agung, Jakarta, 2004
 Departemen Agama RI, Yayasan Penyelenggara Penerjemah/Penafsir Al-Quran, Syaamil
Al-Quran Terjemah Per-Kata, Syaamil International, 2007.
 alquran.bahagia.us, al-quran.bahagia.us, dunia-islam.com, Al-Quran web, PT. Gilland
Ganesha, 2008.
 Muhammad Fu'ad Abdul Baqi, Mutiara Hadist Shahih Bukhari Muslim, PT. Bina Ilmu,
1979.
 Al-Hafizh Zaki Al-Din 'Abd Al-'Azhum Al Mundziri, Ringkasan Shahih Muslim, Al-
Maktab Al-Islami, Beirut, dan PT. Mizan Pustaka, Bandung, 2008.
 M. Nashiruddin Al-Albani, Ringkasan Shahih Bukhari, Maktabah al-Ma'arif, Riyadh, dan
Gema Insani, Jakarta, 2008.
 Al-Bayan, Shahih Bukhari Muslim, Jabal, Bandung, 2008.
 Muhammad Nasib Ar-Rifa'i, Kemudahan dari Allah, Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir,
Maktabah al-Ma'arif, Riyadh, dan Gema Insani, Jakarta, 1999.
-arief-
-Al Qur’an Bahagia-

More Related Content

What's hot

ZAMAN KHULAFA' AL-RASYIDIN
ZAMAN KHULAFA' AL-RASYIDINZAMAN KHULAFA' AL-RASYIDIN
ZAMAN KHULAFA' AL-RASYIDINnoor izati
 
Usul fiqh, nasakh.
Usul fiqh, nasakh.Usul fiqh, nasakh.
Usul fiqh, nasakh.jimoh370
 
Pemerintahan zaman Khulafa’ Ar-Rasydin, prinsip pemerintahan dan penyebaran i...
Pemerintahan zaman Khulafa’ Ar-Rasydin, prinsip pemerintahan dan penyebaran i...Pemerintahan zaman Khulafa’ Ar-Rasydin, prinsip pemerintahan dan penyebaran i...
Pemerintahan zaman Khulafa’ Ar-Rasydin, prinsip pemerintahan dan penyebaran i...Shazwan Zafran
 
Khalifah uthman bin affan
Khalifah uthman bin affanKhalifah uthman bin affan
Khalifah uthman bin affanjefson1985
 
Zaman Jahiliyyah dan Nabi Muhammad SAW Sebelum Kedatangan Islam
Zaman Jahiliyyah dan Nabi Muhammad SAW Sebelum Kedatangan IslamZaman Jahiliyyah dan Nabi Muhammad SAW Sebelum Kedatangan Islam
Zaman Jahiliyyah dan Nabi Muhammad SAW Sebelum Kedatangan IslamEzad Azraai Jamsari
 
Bab 1 Aqidah Sebagai Pegangan Hidup
Bab 1  Aqidah Sebagai Pegangan HidupBab 1  Aqidah Sebagai Pegangan Hidup
Bab 1 Aqidah Sebagai Pegangan HidupFirdhaus Sakaff
 
Pengaruh Gerakan Islah Timur Tengah Terhadap Gerakan Islah di Alam Melayu
Pengaruh Gerakan Islah Timur Tengah Terhadap Gerakan Islah di Alam MelayuPengaruh Gerakan Islah Timur Tengah Terhadap Gerakan Islah di Alam Melayu
Pengaruh Gerakan Islah Timur Tengah Terhadap Gerakan Islah di Alam MelayuUniversiti Kebangsaan Malaysia
 
Bab 4A Pemikiran Politik Zaman Khulafa' al-Rashidin
Bab 4A Pemikiran Politik Zaman Khulafa' al-RashidinBab 4A Pemikiran Politik Zaman Khulafa' al-Rashidin
Bab 4A Pemikiran Politik Zaman Khulafa' al-RashidinEzad Azraai Jamsari
 
Detik Kewafatan Rasulullah Saw
Detik Kewafatan Rasulullah SawDetik Kewafatan Rasulullah Saw
Detik Kewafatan Rasulullah Sawela_zulaeha123
 
Bab 1: Islam Sebagai Ad-Din (UITM CTU101)
Bab 1: Islam Sebagai Ad-Din (UITM CTU101)Bab 1: Islam Sebagai Ad-Din (UITM CTU101)
Bab 1: Islam Sebagai Ad-Din (UITM CTU101)Ajlaa Queena
 
Sirah- Saidina Uthman bin Affan
Sirah- Saidina Uthman bin AffanSirah- Saidina Uthman bin Affan
Sirah- Saidina Uthman bin Affansriyanti
 
Pengumpulan al quran
Pengumpulan al quranPengumpulan al quran
Pengumpulan al quranWan Syafawati
 
Sultan muhammad al fatih
Sultan muhammad al fatihSultan muhammad al fatih
Sultan muhammad al fatihAsmidahIsdal
 
Pembukaan kota mekah 2
Pembukaan kota mekah 2Pembukaan kota mekah 2
Pembukaan kota mekah 2Wan Iza
 
Pd 0208 slide agama yahudi
Pd 0208 slide agama yahudiPd 0208 slide agama yahudi
Pd 0208 slide agama yahudiHakimah Hamid
 
MPW1143 - Bab 13 perundangan islam
MPW1143 - Bab 13 perundangan islamMPW1143 - Bab 13 perundangan islam
MPW1143 - Bab 13 perundangan islamMimi Mokhtar
 

What's hot (20)

ZAMAN KHULAFA' AL-RASYIDIN
ZAMAN KHULAFA' AL-RASYIDINZAMAN KHULAFA' AL-RASYIDIN
ZAMAN KHULAFA' AL-RASYIDIN
 
Usul fiqh, nasakh.
Usul fiqh, nasakh.Usul fiqh, nasakh.
Usul fiqh, nasakh.
 
Pemerintahan zaman Khulafa’ Ar-Rasydin, prinsip pemerintahan dan penyebaran i...
Pemerintahan zaman Khulafa’ Ar-Rasydin, prinsip pemerintahan dan penyebaran i...Pemerintahan zaman Khulafa’ Ar-Rasydin, prinsip pemerintahan dan penyebaran i...
Pemerintahan zaman Khulafa’ Ar-Rasydin, prinsip pemerintahan dan penyebaran i...
 
Khalifah uthman bin affan
Khalifah uthman bin affanKhalifah uthman bin affan
Khalifah uthman bin affan
 
Piagam madinah
Piagam madinahPiagam madinah
Piagam madinah
 
Zaman Jahiliyyah dan Nabi Muhammad SAW Sebelum Kedatangan Islam
Zaman Jahiliyyah dan Nabi Muhammad SAW Sebelum Kedatangan IslamZaman Jahiliyyah dan Nabi Muhammad SAW Sebelum Kedatangan Islam
Zaman Jahiliyyah dan Nabi Muhammad SAW Sebelum Kedatangan Islam
 
Bab 1 Aqidah Sebagai Pegangan Hidup
Bab 1  Aqidah Sebagai Pegangan HidupBab 1  Aqidah Sebagai Pegangan Hidup
Bab 1 Aqidah Sebagai Pegangan Hidup
 
Hadis nabawi & hadis Qudsi
Hadis nabawi & hadis QudsiHadis nabawi & hadis Qudsi
Hadis nabawi & hadis Qudsi
 
Pengaruh Gerakan Islah Timur Tengah Terhadap Gerakan Islah di Alam Melayu
Pengaruh Gerakan Islah Timur Tengah Terhadap Gerakan Islah di Alam MelayuPengaruh Gerakan Islah Timur Tengah Terhadap Gerakan Islah di Alam Melayu
Pengaruh Gerakan Islah Timur Tengah Terhadap Gerakan Islah di Alam Melayu
 
Bab 4A Pemikiran Politik Zaman Khulafa' al-Rashidin
Bab 4A Pemikiran Politik Zaman Khulafa' al-RashidinBab 4A Pemikiran Politik Zaman Khulafa' al-Rashidin
Bab 4A Pemikiran Politik Zaman Khulafa' al-Rashidin
 
Detik Kewafatan Rasulullah Saw
Detik Kewafatan Rasulullah SawDetik Kewafatan Rasulullah Saw
Detik Kewafatan Rasulullah Saw
 
Bab 1: Islam Sebagai Ad-Din (UITM CTU101)
Bab 1: Islam Sebagai Ad-Din (UITM CTU101)Bab 1: Islam Sebagai Ad-Din (UITM CTU101)
Bab 1: Islam Sebagai Ad-Din (UITM CTU101)
 
Sirah- Saidina Uthman bin Affan
Sirah- Saidina Uthman bin AffanSirah- Saidina Uthman bin Affan
Sirah- Saidina Uthman bin Affan
 
Pengumpulan al quran
Pengumpulan al quranPengumpulan al quran
Pengumpulan al quran
 
Majlis Tahkim
Majlis TahkimMajlis Tahkim
Majlis Tahkim
 
Sultan muhammad al fatih
Sultan muhammad al fatihSultan muhammad al fatih
Sultan muhammad al fatih
 
Imam as syafie
Imam as syafie Imam as syafie
Imam as syafie
 
Pembukaan kota mekah 2
Pembukaan kota mekah 2Pembukaan kota mekah 2
Pembukaan kota mekah 2
 
Pd 0208 slide agama yahudi
Pd 0208 slide agama yahudiPd 0208 slide agama yahudi
Pd 0208 slide agama yahudi
 
MPW1143 - Bab 13 perundangan islam
MPW1143 - Bab 13 perundangan islamMPW1143 - Bab 13 perundangan islam
MPW1143 - Bab 13 perundangan islam
 

Viewers also liked

Kisah tentang nabi nuh
Kisah tentang nabi nuhKisah tentang nabi nuh
Kisah tentang nabi nuhAl Farhan
 
Teks bercerita perempuan sekolah kebangsaan perian
Teks bercerita perempuan sekolah kebangsaan perianTeks bercerita perempuan sekolah kebangsaan perian
Teks bercerita perempuan sekolah kebangsaan perianIPGM_KDRI
 
Borang kosong pembinaan isi cerita mtq
Borang kosong pembinaan isi cerita mtqBorang kosong pembinaan isi cerita mtq
Borang kosong pembinaan isi cerita mtqKamarudin Jaafar
 
Kisah nabi nuh
Kisah nabi nuhKisah nabi nuh
Kisah nabi nuhAli Tank
 
1.1 kertas konsep bercerita ms1-7
1.1 kertas konsep bercerita ms1-71.1 kertas konsep bercerita ms1-7
1.1 kertas konsep bercerita ms1-7rosnita ariffin
 
Yang mulia tuan pengerusi majlis
Yang mulia tuan pengerusi majlisYang mulia tuan pengerusi majlis
Yang mulia tuan pengerusi majlisWendy Lim Siew
 
Kaum2 Yang Telah Dibinasakan
Kaum2 Yang Telah DibinasakanKaum2 Yang Telah Dibinasakan
Kaum2 Yang Telah Dibinasakankang gustaman
 
Firaun yang ditenggelamkan
Firaun yang ditenggelamkanFiraun yang ditenggelamkan
Firaun yang ditenggelamkanHelmon Chan
 
2. teks siti hajar ibu n ismail
2. teks siti hajar ibu n ismail2. teks siti hajar ibu n ismail
2. teks siti hajar ibu n ismailKamarudin Jaafar
 
Kelas xii
Kelas xiiKelas xii
Kelas xiiViass29
 
Indo 03. nuh dan air bah
Indo 03. nuh dan air bahIndo 03. nuh dan air bah
Indo 03. nuh dan air bahazarya agustian
 
KEPIMPINAN NABI MUHAMMAD SAW
KEPIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWKEPIMPINAN NABI MUHAMMAD SAW
KEPIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWGuru Sejarah PraU
 
Nabi Muhammad Pemimpin Agung
Nabi Muhammad Pemimpin AgungNabi Muhammad Pemimpin Agung
Nabi Muhammad Pemimpin Agungشريف احمد
 

Viewers also liked (18)

Kisah tentang nabi nuh
Kisah tentang nabi nuhKisah tentang nabi nuh
Kisah tentang nabi nuh
 
Teks bercerita perempuan sekolah kebangsaan perian
Teks bercerita perempuan sekolah kebangsaan perianTeks bercerita perempuan sekolah kebangsaan perian
Teks bercerita perempuan sekolah kebangsaan perian
 
Borang kosong pembinaan isi cerita mtq
Borang kosong pembinaan isi cerita mtqBorang kosong pembinaan isi cerita mtq
Borang kosong pembinaan isi cerita mtq
 
Kisah nabi nuh
Kisah nabi nuhKisah nabi nuh
Kisah nabi nuh
 
1.1 kertas konsep bercerita ms1-7
1.1 kertas konsep bercerita ms1-71.1 kertas konsep bercerita ms1-7
1.1 kertas konsep bercerita ms1-7
 
Kisah nabi nuh
Kisah nabi nuhKisah nabi nuh
Kisah nabi nuh
 
Yang mulia tuan pengerusi majlis
Yang mulia tuan pengerusi majlisYang mulia tuan pengerusi majlis
Yang mulia tuan pengerusi majlis
 
Kaum2 Yang Telah Dibinasakan
Kaum2 Yang Telah DibinasakanKaum2 Yang Telah Dibinasakan
Kaum2 Yang Telah Dibinasakan
 
Firaun yang ditenggelamkan
Firaun yang ditenggelamkanFiraun yang ditenggelamkan
Firaun yang ditenggelamkan
 
2. teks dugaan n. yusuf
2. teks dugaan n. yusuf2. teks dugaan n. yusuf
2. teks dugaan n. yusuf
 
Mtq
MtqMtq
Mtq
 
2. teks siti hajar ibu n ismail
2. teks siti hajar ibu n ismail2. teks siti hajar ibu n ismail
2. teks siti hajar ibu n ismail
 
Kelas xii
Kelas xiiKelas xii
Kelas xii
 
2. teks hijrah rasulullah
2. teks hijrah rasulullah2. teks hijrah rasulullah
2. teks hijrah rasulullah
 
Indo 03. nuh dan air bah
Indo 03. nuh dan air bahIndo 03. nuh dan air bah
Indo 03. nuh dan air bah
 
Kertas konsep bercerita
Kertas konsep berceritaKertas konsep bercerita
Kertas konsep bercerita
 
KEPIMPINAN NABI MUHAMMAD SAW
KEPIMPINAN NABI MUHAMMAD SAWKEPIMPINAN NABI MUHAMMAD SAW
KEPIMPINAN NABI MUHAMMAD SAW
 
Nabi Muhammad Pemimpin Agung
Nabi Muhammad Pemimpin AgungNabi Muhammad Pemimpin Agung
Nabi Muhammad Pemimpin Agung
 

Similar to KISAH NABI NUH

Nabi nuh, bapak seluruh manusia
Nabi nuh, bapak seluruh manusiaNabi nuh, bapak seluruh manusia
Nabi nuh, bapak seluruh manusiaIlliyin Studio
 
One million phenomena no 12
One million phenomena no 12One million phenomena no 12
One million phenomena no 12narutoyeah999
 
Cara dakwah yang Qur'ani
Cara dakwah yang Qur'aniCara dakwah yang Qur'ani
Cara dakwah yang Qur'aniFaisal Pak
 
Makar kaum nuh terhadap nabi nuh
Makar kaum nuh terhadap nabi nuhMakar kaum nuh terhadap nabi nuh
Makar kaum nuh terhadap nabi nuhFak Wadhie
 
Kisah dan menguak kapal nabi nuh
Kisah dan menguak kapal nabi nuhKisah dan menguak kapal nabi nuh
Kisah dan menguak kapal nabi nuhNaval Eng
 
Al qur'an dan petunjuk
Al qur'an dan petunjukAl qur'an dan petunjuk
Al qur'an dan petunjukheri miarto
 
2 q lesson 6 bersemangat untuk mengampuni (yunus)
2 q lesson 6   bersemangat untuk mengampuni (yunus)2 q lesson 6   bersemangat untuk mengampuni (yunus)
2 q lesson 6 bersemangat untuk mengampuni (yunus)David Syahputra
 
Harun yahya kaum-kaum yang telah di binasakan
Harun yahya   kaum-kaum yang telah di binasakanHarun yahya   kaum-kaum yang telah di binasakan
Harun yahya kaum-kaum yang telah di binasakanMaizana Marjom
 
Katibah ‘ibrah min ibtila’illah - Pengajaran dari Ujian Allah swt
Katibah ‘ibrah min ibtila’illah - Pengajaran dari Ujian Allah swtKatibah ‘ibrah min ibtila’illah - Pengajaran dari Ujian Allah swt
Katibah ‘ibrah min ibtila’illah - Pengajaran dari Ujian Allah swtAsudi Hamdun
 
slide kelebihan bulan muharram.pptx
slide kelebihan bulan muharram.pptxslide kelebihan bulan muharram.pptx
slide kelebihan bulan muharram.pptxMOHDBADROLBINHARONMo
 
Sejarah Kodfikas Al Quran
Sejarah Kodfikas Al QuranSejarah Kodfikas Al Quran
Sejarah Kodfikas Al QuranRifka Marwani
 
Makalah SEJARAH NUZULUL QUR’AN
Makalah SEJARAH NUZULUL QUR’ANMakalah SEJARAH NUZULUL QUR’AN
Makalah SEJARAH NUZULUL QUR’ANSri Wiji Lestari
 
Tanda2 kecil kiamat telah sempurna
Tanda2 kecil kiamat telah sempurnaTanda2 kecil kiamat telah sempurna
Tanda2 kecil kiamat telah sempurnayun76ppgpjk
 
Bab 6 iman kepada rasul
Bab 6 iman kepada rasulBab 6 iman kepada rasul
Bab 6 iman kepada rasul2805khusna
 

Similar to KISAH NABI NUH (20)

Kisah nabi nuh
Kisah nabi nuhKisah nabi nuh
Kisah nabi nuh
 
Nabi nuh, bapak seluruh manusia
Nabi nuh, bapak seluruh manusiaNabi nuh, bapak seluruh manusia
Nabi nuh, bapak seluruh manusia
 
Skrip nabi nuh
Skrip nabi nuhSkrip nabi nuh
Skrip nabi nuh
 
One million phenomena no 12
One million phenomena no 12One million phenomena no 12
One million phenomena no 12
 
Cara dakwah yang Qur'ani
Cara dakwah yang Qur'aniCara dakwah yang Qur'ani
Cara dakwah yang Qur'ani
 
Makar kaum nuh terhadap nabi nuh
Makar kaum nuh terhadap nabi nuhMakar kaum nuh terhadap nabi nuh
Makar kaum nuh terhadap nabi nuh
 
Kisah dan menguak kapal nabi nuh
Kisah dan menguak kapal nabi nuhKisah dan menguak kapal nabi nuh
Kisah dan menguak kapal nabi nuh
 
Cerita nabi
Cerita nabiCerita nabi
Cerita nabi
 
Al qur'an dan petunjuk
Al qur'an dan petunjukAl qur'an dan petunjuk
Al qur'an dan petunjuk
 
2 q lesson 6 bersemangat untuk mengampuni (yunus)
2 q lesson 6   bersemangat untuk mengampuni (yunus)2 q lesson 6   bersemangat untuk mengampuni (yunus)
2 q lesson 6 bersemangat untuk mengampuni (yunus)
 
Harun yahya kaum-kaum yang telah di binasakan
Harun yahya   kaum-kaum yang telah di binasakanHarun yahya   kaum-kaum yang telah di binasakan
Harun yahya kaum-kaum yang telah di binasakan
 
Katibah ‘ibrah min ibtila’illah - Pengajaran dari Ujian Allah swt
Katibah ‘ibrah min ibtila’illah - Pengajaran dari Ujian Allah swtKatibah ‘ibrah min ibtila’illah - Pengajaran dari Ujian Allah swt
Katibah ‘ibrah min ibtila’illah - Pengajaran dari Ujian Allah swt
 
slide kelebihan bulan muharram.pptx
slide kelebihan bulan muharram.pptxslide kelebihan bulan muharram.pptx
slide kelebihan bulan muharram.pptx
 
Sejarah Kodfikas Al Quran
Sejarah Kodfikas Al QuranSejarah Kodfikas Al Quran
Sejarah Kodfikas Al Quran
 
Makalah SEJARAH NUZULUL QUR’AN
Makalah SEJARAH NUZULUL QUR’ANMakalah SEJARAH NUZULUL QUR’AN
Makalah SEJARAH NUZULUL QUR’AN
 
Kitab keutamaan beberapa perkara
Kitab keutamaan beberapa perkaraKitab keutamaan beberapa perkara
Kitab keutamaan beberapa perkara
 
Kitab keutamaan beberapa perkara
Kitab keutamaan beberapa perkaraKitab keutamaan beberapa perkara
Kitab keutamaan beberapa perkara
 
Kitab keutamaan beberapa perkara
Kitab keutamaan beberapa perkaraKitab keutamaan beberapa perkara
Kitab keutamaan beberapa perkara
 
Tanda2 kecil kiamat telah sempurna
Tanda2 kecil kiamat telah sempurnaTanda2 kecil kiamat telah sempurna
Tanda2 kecil kiamat telah sempurna
 
Bab 6 iman kepada rasul
Bab 6 iman kepada rasulBab 6 iman kepada rasul
Bab 6 iman kepada rasul
 

More from Arifuddin Ali.

Perda 1 2017-bangunan gedung
Perda 1 2017-bangunan gedungPerda 1 2017-bangunan gedung
Perda 1 2017-bangunan gedungArifuddin Ali.
 
Perda pengujian kendaraan bermotor
Perda pengujian kendaraan bermotorPerda pengujian kendaraan bermotor
Perda pengujian kendaraan bermotorArifuddin Ali.
 
Perda perubahan perda no 18 thn 2013 PBB
Perda perubahan perda no 18 thn 2013 PBBPerda perubahan perda no 18 thn 2013 PBB
Perda perubahan perda no 18 thn 2013 PBBArifuddin Ali.
 
Perda perubahan perda no 11 thn 2011 pajak daerah
Perda perubahan perda no 11 thn 2011 pajak daerahPerda perubahan perda no 11 thn 2011 pajak daerah
Perda perubahan perda no 11 thn 2011 pajak daerahArifuddin Ali.
 
Perda perlindungan perempuan dan anak
Perda perlindungan perempuan dan anakPerda perlindungan perempuan dan anak
Perda perlindungan perempuan dan anakArifuddin Ali.
 
Perda Korban Perdagangan Orang
Perda Korban Perdagangan OrangPerda Korban Perdagangan Orang
Perda Korban Perdagangan OrangArifuddin Ali.
 
Perda Penanggulangan Kemiskinan
Perda Penanggulangan KemiskinanPerda Penanggulangan Kemiskinan
Perda Penanggulangan KemiskinanArifuddin Ali.
 
Perda pemilihan kepala desa
Perda pemilihan kepala desaPerda pemilihan kepala desa
Perda pemilihan kepala desaArifuddin Ali.
 
Perda Kabupaten Nunukan tentang Izin Usah Jasa Konstruksi
Perda Kabupaten Nunukan tentang Izin Usah Jasa  KonstruksiPerda Kabupaten Nunukan tentang Izin Usah Jasa  Konstruksi
Perda Kabupaten Nunukan tentang Izin Usah Jasa KonstruksiArifuddin Ali.
 
Perda no.17-2008 Pelestarian Lingkungan Hidup
Perda no.17-2008 Pelestarian Lingkungan HidupPerda no.17-2008 Pelestarian Lingkungan Hidup
Perda no.17-2008 Pelestarian Lingkungan HidupArifuddin Ali.
 
Kabupaten nunukan dalam angka 2016
Kabupaten nunukan dalam angka 2016Kabupaten nunukan dalam angka 2016
Kabupaten nunukan dalam angka 2016Arifuddin Ali.
 
Perda Kab nunukan no 9 tahun 2008 retribusi siup
Perda Kab nunukan no 9 tahun 2008 retribusi siupPerda Kab nunukan no 9 tahun 2008 retribusi siup
Perda Kab nunukan no 9 tahun 2008 retribusi siupArifuddin Ali.
 
Perda Kab nunukan no 8 tahun 2008 siup
Perda Kab nunukan no 8 tahun 2008 siupPerda Kab nunukan no 8 tahun 2008 siup
Perda Kab nunukan no 8 tahun 2008 siupArifuddin Ali.
 
Perda Kab Nunukan no 6. tahun 2008 penanggulan kemiskinan
Perda Kab Nunukan no 6. tahun 2008 penanggulan kemiskinanPerda Kab Nunukan no 6. tahun 2008 penanggulan kemiskinan
Perda Kab Nunukan no 6. tahun 2008 penanggulan kemiskinanArifuddin Ali.
 
Imsakiyah ramadhan 1437 H 2016 Nunukan Kalimantan Utara
Imsakiyah ramadhan 1437 H 2016 Nunukan Kalimantan UtaraImsakiyah ramadhan 1437 H 2016 Nunukan Kalimantan Utara
Imsakiyah ramadhan 1437 H 2016 Nunukan Kalimantan UtaraArifuddin Ali.
 
Kecamatan sebatik-tengah-dalam-angka-2015
Kecamatan sebatik-tengah-dalam-angka-2015Kecamatan sebatik-tengah-dalam-angka-2015
Kecamatan sebatik-tengah-dalam-angka-2015Arifuddin Ali.
 
Kecamatan sebatik-dalam-angka-2015
Kecamatan sebatik-dalam-angka-2015Kecamatan sebatik-dalam-angka-2015
Kecamatan sebatik-dalam-angka-2015Arifuddin Ali.
 
Kecamatan sebatik-barat-dalam-angka-2015
Kecamatan sebatik-barat-dalam-angka-2015Kecamatan sebatik-barat-dalam-angka-2015
Kecamatan sebatik-barat-dalam-angka-2015Arifuddin Ali.
 
Kecamatan nunukan-selatan-dalam-angka-2015
Kecamatan nunukan-selatan-dalam-angka-2015Kecamatan nunukan-selatan-dalam-angka-2015
Kecamatan nunukan-selatan-dalam-angka-2015Arifuddin Ali.
 

More from Arifuddin Ali. (20)

Perda 1 2017-bangunan gedung
Perda 1 2017-bangunan gedungPerda 1 2017-bangunan gedung
Perda 1 2017-bangunan gedung
 
Perda pengujian kendaraan bermotor
Perda pengujian kendaraan bermotorPerda pengujian kendaraan bermotor
Perda pengujian kendaraan bermotor
 
Perda perubahan perda no 18 thn 2013 PBB
Perda perubahan perda no 18 thn 2013 PBBPerda perubahan perda no 18 thn 2013 PBB
Perda perubahan perda no 18 thn 2013 PBB
 
Perda perubahan perda no 11 thn 2011 pajak daerah
Perda perubahan perda no 11 thn 2011 pajak daerahPerda perubahan perda no 11 thn 2011 pajak daerah
Perda perubahan perda no 11 thn 2011 pajak daerah
 
Perda perlindungan perempuan dan anak
Perda perlindungan perempuan dan anakPerda perlindungan perempuan dan anak
Perda perlindungan perempuan dan anak
 
Perda Korban Perdagangan Orang
Perda Korban Perdagangan OrangPerda Korban Perdagangan Orang
Perda Korban Perdagangan Orang
 
Perda Penanggulangan Kemiskinan
Perda Penanggulangan KemiskinanPerda Penanggulangan Kemiskinan
Perda Penanggulangan Kemiskinan
 
Perda pemilihan kepala desa
Perda pemilihan kepala desaPerda pemilihan kepala desa
Perda pemilihan kepala desa
 
Pasar Rakyat
Pasar RakyatPasar Rakyat
Pasar Rakyat
 
Perda Kabupaten Nunukan tentang Izin Usah Jasa Konstruksi
Perda Kabupaten Nunukan tentang Izin Usah Jasa  KonstruksiPerda Kabupaten Nunukan tentang Izin Usah Jasa  Konstruksi
Perda Kabupaten Nunukan tentang Izin Usah Jasa Konstruksi
 
Perda no.17-2008 Pelestarian Lingkungan Hidup
Perda no.17-2008 Pelestarian Lingkungan HidupPerda no.17-2008 Pelestarian Lingkungan Hidup
Perda no.17-2008 Pelestarian Lingkungan Hidup
 
Kabupaten nunukan dalam angka 2016
Kabupaten nunukan dalam angka 2016Kabupaten nunukan dalam angka 2016
Kabupaten nunukan dalam angka 2016
 
Perda Kab nunukan no 9 tahun 2008 retribusi siup
Perda Kab nunukan no 9 tahun 2008 retribusi siupPerda Kab nunukan no 9 tahun 2008 retribusi siup
Perda Kab nunukan no 9 tahun 2008 retribusi siup
 
Perda Kab nunukan no 8 tahun 2008 siup
Perda Kab nunukan no 8 tahun 2008 siupPerda Kab nunukan no 8 tahun 2008 siup
Perda Kab nunukan no 8 tahun 2008 siup
 
Perda Kab Nunukan no 6. tahun 2008 penanggulan kemiskinan
Perda Kab Nunukan no 6. tahun 2008 penanggulan kemiskinanPerda Kab Nunukan no 6. tahun 2008 penanggulan kemiskinan
Perda Kab Nunukan no 6. tahun 2008 penanggulan kemiskinan
 
Imsakiyah ramadhan 1437 H 2016 Nunukan Kalimantan Utara
Imsakiyah ramadhan 1437 H 2016 Nunukan Kalimantan UtaraImsakiyah ramadhan 1437 H 2016 Nunukan Kalimantan Utara
Imsakiyah ramadhan 1437 H 2016 Nunukan Kalimantan Utara
 
Kecamatan sebatik-tengah-dalam-angka-2015
Kecamatan sebatik-tengah-dalam-angka-2015Kecamatan sebatik-tengah-dalam-angka-2015
Kecamatan sebatik-tengah-dalam-angka-2015
 
Kecamatan sebatik-dalam-angka-2015
Kecamatan sebatik-dalam-angka-2015Kecamatan sebatik-dalam-angka-2015
Kecamatan sebatik-dalam-angka-2015
 
Kecamatan sebatik-barat-dalam-angka-2015
Kecamatan sebatik-barat-dalam-angka-2015Kecamatan sebatik-barat-dalam-angka-2015
Kecamatan sebatik-barat-dalam-angka-2015
 
Kecamatan nunukan-selatan-dalam-angka-2015
Kecamatan nunukan-selatan-dalam-angka-2015Kecamatan nunukan-selatan-dalam-angka-2015
Kecamatan nunukan-selatan-dalam-angka-2015
 

Recently uploaded

AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 

KISAH NABI NUH

  • 1. Nabi Nuh as Pendahuluan Nama Nuh bin Lamak Garis Keturunan Adam as ➪ Syits ➪ Anusy ➪ Qainan ➪ Mahlail ➪ Yarid ➪ Idris as ➪ Mutawasylah ➪ Lamak ➪ Nuh as Usia 950 tahun Periode sejarah 3993 - 3043 SM Tempat diutus (lokasi) Selatan Irak Jumlah keturunannya (anak) 4 putra Tempat wafat Mekah al-Mukarramah Sebutan kaumnya Kaum Nuh di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak 43 kali Dakwah Nabi Nuh Allah berfirman, "Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan, Dan dia turunkan bersama mereka kitab yang mengandung kebenaran untuk memberi keputusan diantara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan, (QS. Al-Baqarah [2]: 213). Ibnu Abbas meriwayatkan tentang penafsiran ayat ini. Dia berkata, "Jarak waktu antara Nabi Nuh dan Nabi Adam adalah sepuluh abad. Mereka semua membawa syariat dari Allah lalu berpecah belah. Allah lantas mengutus para nabi sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan," Namun, setelah setan menggoda kaum Nuh untuk menyembah selain Allah, maka meluaslah perilaku syirik dan penyembahan berhala di kalangan anak manusia. Allah berfirman, "Mereka berkata, "Jangan sekali-kali kalian meninggalkan (penyembahan ) tuhan-tuhan kalian dan jangan pula sekali-kali kalian meninggalkan (penyembahan) Wadd, dan jangan pula Suwa, Yaghuts, Ya'uq, dan Nasr,'"(QS. Nuh [71]:23). Nabi Nuh dibesarkan di daerah Irak, di kalangan masyarakat yang kufur dan sesat. Allah kemudian mengutus Nuh dengan risalahnya guna mengeluarkan mereka dari lumpur kesesatan dan kegelapan pemikiran menuju jalan petunjuk dan cahaya yang terang. Beliau adalah rasul pertama yang diutus di bumi seperti yang disebutkan di dalam Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim tentang hadits syafaat dari Nabi Muhammad. Kesesatan kaum Nabi Nuh merupakan kesesatan Akidah pertama yang terjadi di muka bumi. Penyebabnya adalah seperti yang telah disebutkan Ibnu ath-Thabari, "Pada mulanya kaum yang berada antara Nabi Adam dan Nabi Nuh adalah orang yang saleh. Mereka juga memiliki pengikut patuh. Namun, ketika para nabi dan orang-orang saleh meninggal, para pengikut
  • 2. tersebut berkata, 'Jika kita membuat gambar mereka, tentunya kita akan lebih gemar beribadah karena mengingat mereka.' Akhirnya, mereka membuat gambar para nabi dan orang-orang saleh tersebut". Setelah pembuat gambar itu mati, datanglah kelompok lain yang telah dirasuki iblis seraya berkata, 'Mereka menyembah orang-orang saleh tersebut dan minta diturunkan hujan.'Lantas, setiap orang menyembah masing-masing berhala dan menjadikannya sembahan khusus. Setelah beberapa kurun, untuk lebih meyakinkan lagi, mereka pun menjadikan gambar-gambar tersebut sebagai patung-patung berjasad untuk disembah. Kemudian mereka menyembahnya dengan beragam cara penyembahan. Hal seperti inilah yang kemudian tersebar pada banyak zaman ketika sejumlah pengikut seorang alim menggambar mereka. Mereka hanya akan merasa khusyu' jika menggambar sang guru dan meletakkan di hadapannya. Bahkan, mungkin saja setelah sang guru meninggal, mereka membuat patungnya dan meletakkan di hadapan mereka. Inilah awal dari bentuk penyembahan berhala dan patung. Nabi Nuh telah menyeru umatnya ke jalan Allah selama 950 tahun. Allah berfirman, "Sesungguh, Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka dia tinggal bersama mereka selama seribu tahun kurang lima puluh tahun," (QS. Al-'ankabut[29]:14 ). Beliau telah berdakwah siang dan malam secara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan; berdakwah tanpa merasa bosan dan penat, menghadapi tulinya telinga dan kerasnya hati mereka. Hanya sedikit sekali yang beriman, sebagian besar lainnya tetap ingkar. Allah lalu mewahyukan kepada beliau, "Diwahyukan kepada Nuh, 'Ketahuilah, tidak akan beriman di antara kaummu, kecuali orang yang benar-benar beriman (saja), karena itu janganlah engkau bersedih hati tentang apa yang mereka perbuat," (QS. Hud [11]: 36). Pada saat itulah, Nabi Nuh kemudian berdoa kepada Allah sabagaimana terekan dalam firman- Nya, "Nuh berkata, 'Ya Rabb, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi," (QS. Nuh [71]: 26). Allah lantas memerintahkan Nuh untuk membuat kapal guna menyelamatkan diri dan kaumnya yang beriman dari banjir dahsyat, "Mulailah dia (Nuh) membuat kapal. Setiap kali pemimpin kaumnya berjalan melewatinya, mereka mengejeknya. Dia (Nuh) berkata, 'Jika kalian mengejek kami, maka kami (pun) akan mengejek kalian sebagaimana kalian mengejek (kami). Maka kelak kalian akan mengetahui siapa yang akan ditimpa adzhab yang menghinakan dan (siapa) yang akan ditimpa adzhab yang kekal. 'Hingga apabila perintah Kami datang dan tanur (dapur) telah memancarkan air, Kami berfirman, 'Muatkanlah ke dalamnya (kapal itu) dari masing-masing (hewan) sepasang (jantan dan betina), dan (juga) keluargamu, kecuali orang yang telah terkena ketetapan terdahulu dan (muatkan pula) orang yang beriman. 'Ternyata orang-orang beriman yang bersama Nuh hanya sedikit. Dan dia berkata, 'Naiklah kalian semua ke dalamnya (kapal) dengan (menyebut) nama Allah pada waktu berlayar dan berlabuhnya. Sesungguhnya Rabbku Maha Pengampun, Maha Penyayang. Dan kapal itu berlayar membawa mereka ke dalam gelombang laksana gunung-gunung. Dan Nuh memanggil anaknya, ketika dia (anak itu) berada di tempat yang jauh terpencil, 'Wahai anakku, naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah engkau bersama orang-orang kafir. 'Dia (anaknya) menjawab, 'Aku akan mencari perlindungan
  • 3. ke gunung yang dapat menghindarkan aku dari air bah! '(Nuh) berkata, 'Tidak ada yang melindungi dari siksaan Allah pada hari ini selain Allah Yang Maha Penyayang.' Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya; maka dia (anak itu) termasuk orang yang ditenggelamkan. Dan difirmankan, 'Wahai bumi, telanlah airmu dan wahai langit (hujan) berhentilah,' Dan air pun disurutkan, dan perintah pun diselesaikan, dan kapal itu pun berlabuh di atas gunung Judi, dan dikatakan, 'Binasalah orang-orang zhalim," (QS. Hud [11]: 38-44). Demikianlah, badai topan menimpa kaum Nuh yang ingkar, sombong, dan berbuat kerusakan di muka bumi. Allah menyelamatkan Nabi Nuh dan pengikutnya yang beriman saat kapal mereka berlabuh di atas Bukit Judi, di sebuah tempat yang dikenal dengan nama JaziraI Ibnu Umar. Saat ini, tempat tersebut merupakan bagian timur Turki (Gunung Arafat). Penumpang kapal pun keluar dan menetap di sana untuk pertama kalinya setelah perpindahan baru ini, Prof. Mahmud Syakir mengungkapkan, "demikianlah terjadinya perpindahan tempat tinggal penduduk bumi untuk kedua kalinya dari selatan ar-Rafidin (Mesopotamia) ke berbagai daerah pegunungan di utara. Pertambahan penduduk pun terjadi untuk kedua kalinya di berbagai tempat". Dengan begitu, keturunan nabi Nuh dari anak-anaknya yang telah ikut serta dalam kapal semakin bertambah. Sam dan keturunannya berangkat menuju barat daya ke arah jazirah Arab dan berpencar di sana. Ham dan keturunannya berangkat menuju selatan dan menetap di bagian selatan Irak setelah bumi kering dan mulai tampak subur kembali. Sebagian yang lain mengikuti langkah tersebut dan ada pula yang berpencar menuju tenggara ke arah India. Sementara itu, yang lainnya menuju barat daya melewati Selat Bal el-Mandeb ke arah Afrika. Dari sana mereka menuju utara dan berbagai tempat lainnya. Yafits, anak Nabi Nuh yang ketiga berangkat bersama keturunannya ke arah timur dan ada juga yang menuju ke arah barat. Kisah Banjir Dahsyat dalam Literatur Klasik dan Modern Banjir dahsyat yang menimpa kaum Nabi Nuh merupakan hasil dari kekufuran mereka kepada Allah. Peristiwa ini merupakan peristiwa terdahsyat yang terjadi sepanjang sejarah dan peristiwa paling membekas dalam jiwa manusia. Allah berfirman, "(Telah kami binasakan) kaum Nuh ketika mereka mendustakan para rasul. Kami tenggelamkan mereka dan Kami jadikan (cerita) mereka pelajaran bagi manusia. Dan kami telah sediakan bagi orang-orang zhalim adzhab yang sedih," (QS. Al-Furqan [25]: 37). Dari sini, kita mengetahui bahwa peristiwa banjir dahsyat itu disebut dalam wahyu Allah secara rinci yang sudah pasti kebenarannya. Kejadian tersebut bahkan terus dikisahkan melalui khazanah peradaban mereka dari tahun ke tahun. Bangsa Sumeria merupakan pemilik tongkat estafet pertama dalam mencatat peristiwa tersebut. Kemudian salinannya dilanjutkan oleh bangsa-bangsa Akadia, Babylonia, dan Assyria.
  • 4. Naskah asli peristiwa ini berbahasa Sumeria. Dr. Ahmad Sausah, dalam bukunya, Tarikh wa Hadharah Wadi ar-Rafidin menukis kembali ringkasan naskah tersebut sebagai berikut. "Para Dewalah yang telah menjadikan banjir ini. Semua ini akibat dosa, kesalahan, dan rusaknya perbuatan manusia. Para dewa pun segera menghapus keberadaan manusia dari muka bumi ini dengan mengirimkan banjir yang amat dahsyat." Disebutkan pula bahwa peristiwa tersebut terjadi di Irak Selatan pada ahir milenium ke 3 SM. Penelitian terhadap bahtera Nabi Nuh telah disebutkan di dalam majalah an-Nur al Islamiyyah seperti yang diungkapkan Mahmud Mushtafa. Setelah 6 tahun meneliti, para ahli baru berhasil menemukan bahtera Nabi Nuh yang disebutkan dalam al-Qur'an, tepatnya di daerah perbatasan Turki dan Iran. Hal ini sesuai dengan pernyataan ketua tim penelitian tersebut. Pemerintah Turki- pun merasa puas dengan hasil penelitian itu setelah bertahun-tahun para peneliti mengalami penolakan yang keras. Pemerintah lantas menjadikan tempat tersebut sebagai situs sejarah dalam bidang kepurbakalaan dan menyetujui diadakan proses penggalian di sana pada tahun 1414 H. Belum lama ini, di satu lokasi yang dieksplorasi ditemukan kandungan material yang menyerupai perahu tertimbun. Ukuran perahu tersebut lebih luas daripada perahu Queen Mary. Panjangnya mencapai setengah perahu Queen Mary. Benda material ini ditemukan di atas ketinggian 7000 kaki atau setara dengan 2.134 m. Hal itu merupakan fenomena yang aneh bagi jenis kapal apapun. Panjang perahu mencapai 515 kaki dan lebal 139 kaki. Ukuran ini serupa dengan ukuran yang disebutkan dalam Pasal Keenam dari Kitab Kejadian bahwa itulah ukuran yang diperintahkan Allah kepada Nabi Nuh. Nabi Nuh diperintahkan untuk membuat perahu dengan panjang 300 hasta dan lebar 50 hasta, sedangkan satu hasta setara dengan 45,7 cm. Di sekitar lokasi ditemukannya perahu tersebut, para ahli dari Amerika dan Timur Tengah menemukan batu besar yang pada satu sisi masing-masing telah dilubangi. Diyakini bahwa itu merupakan batu jangkar pada masa lampau untuk menjaga keseimbangan kapal. Selain itu, tempat tersebut juga dilacak dengan menggunakan radar. Hasilnya, didapati senyawa kimia yang tidak lazim ditemukan, yaitu oksida besi. Kepala Departemen Ilmuwan Arkeologi di Universitas Attaturk Turki menyatakan bahwa perahu tersebut telah berusia labih dari 100.000 tahun dan dibuat oleh manusia. Tidak diragukan lagi bahwa itulah perahu Nabi Nuh. Keturunan Nabi Nuh Nabi Nuh memiliki empat putra yaitu Yafit, Sam, Ham, dan Kan'an. Kan'anlah yang pergi ke puncak gunung untuk berlindung dari banjir dan akhirnya tenggelam. Mengenai ketiga putranya yang lain, Ibnu Katsir telah menyebutkan bahwa seluruh bani Adam di bumi ini berasal dari ketiga anak Nabi Nuh yang tersisa yaitu Sam, Ham, dan Yafits.
  • 5. Imam Ahmad meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda, "Sam adalah bapak orang Arab, Ham adalah bapak orang Habsyi, dan Yafits adalah bapak orang Romawi." Imran bin Hushain meriwayatkan dari Nabi sebuah hadits serupa dan di dalamnya terdapat redaksi berikut "Yang dimaksud dengan Romawi di sini adalah Romawi pertama yaitu bangsa Yunani yang dinasabkan kepada Rumi bin Labthi bin Yunan bin Yafits bin Nuh, "(Ibnu Katsir, al-Bidayah wa an- Nihayah). Di dalam kitab Nihayah al-Arab fi Ma'rifah Ansab al-'Arab, al-Qalqasyandi menyebutkan bahwa para ahli nasab (genealogis) dan para sejarawan telah sepakat, seluruh ras manusia setelah Nabi Nuh, bukan berasal dari umat yang bersamanya di dalam perahu. Hal ini sesuai dengan firman Allah, "(wahai) keturunan orang yang kami bawa Nuh," (QS. Al-Isra' [17]: 3). Sebab, mereka semua telah binasa dan tidak tersisa lagi. Para ahli sepakat bahwa seluruh keturunan manusia berasal dari ketiga anak Nabi Nuh, sesuai firman Allah, "Kami jadikan anak cucunya orang-orang yang melanjutkan keturunan," (QS. Ash-Shaffat [37]: 77). Yafits adalah anak tertua, Sam anak kedua, dan Ham anak Nabi Nuh yang paling muda. Seluruh umat di dunia ini kembali kepada salah satu dari mereka bertiga, dengan berbagai perbedaan pendapat dalam permasalahan ini.  Turki berasal dari keturunan Turk bin Kumar bin Yafits. Termasuk ke dalam ras mereka adalah bangsa Qibjad, Tatar, dan Khazlakhiyah, bangsa al-Ghazz di negara as-Shafad, al- Ghaur, al-'Alan, asy-Syarkas, al-Azkasy, dan Rusia; semuanya berasal dari bangsa Turki.  Al-Jaramiqah berasal dari keturunan Basil bin Asyur bin Sam bin Nuh. Mereka adalah penduduk Mosul.  Al-Jail berasal dari keturunan Basil bin Asyur. Negeri mereka adalah Kailan di daerah timur.  Ad-Dailam berasal berasal dari keturunan Madzai bin Yafits.  Bangsa Suryani berasal dari keturunan Suryan bin Nabith bin Masy bin Adam bin Sam.  Bangsa Sind berasal dari keturunan Kusy bin Ham.  Bangsa az-Zanj/Negro berasal dari keturunan Zanj dan tidak diketahui lagi selanjutnya dan kemungkinan sampai ke Ham.  Bangsa ash-Shaqalibah berasal dari keturunan asykanar bin Thugarma bin Yafits.  Bangsa Cina berasal dari keturunan Shini bin Maghugh bin Yafits.  Bangsa Ibrani berasal dari anak Amir bin Syalikh bin Arfakhsyadz bin Sam.  Bangsa Persi berasal dari Anak Faris bin Lawud bin Sam.  Bangsa Francs berasal dari anak Thubal bin Yafits.  Bangsa Qibthi berasal dari keturunan Qibthim bin Mashr bin Baishar bin Ham.  Bangsa Quth (Qoth) berasal dari anak Quth bin Ham.  Bangsa Kurdi berasal darim keturunan Iran bin Asyur bin Sam.  Bangsa Kan'an berasal dari anak Kan'an bin Ham.  Bangsa Lamman berasal dari anak Thubal bin Yafits. Tempat tinggal mereka mulai dari wilayah barat hingga utara bagian utara laut Romawi .  Bangsa Nabth (Anbath) berasal dari penduduk Babylon pada zaman kuno, keturunan Lanbith bin Asyur bin Sam.  Bangsa India berasal dari keturunan Kusy bin Ham.
  • 6.  Bangsa Armenia berasal dari anak Qahwil (Tamwil) bin Nakhur, keturunan Nabi Ibrahim.  Bangsa Atsban berasal dari anak Masyah bin Yafits.  Bangsa Yunani berasal dari anak Yunan bin Yafits. Mereka terdiri dari tiga golongan; bangsa Lithan berasal dari keturunan Lathin bin Yunan, Bangsa Ighriq keturunan Ighriqis bin Yunan; bangsa Kaitami berasal dari keturunan Katim bin Yunan, dan kepada kelompok Katim inilah bangsa Romawi dinasabkan.  Bangsa Zuwailah, penduduk Birqah pada zaman kuno dikatakan berasal dari keturunan Huwailah bin Kusy bin Ham.  Bangsa Ya'juj dan Ma'juj berasal dari anak Manghugh bin Yafits.  Bangsa Arab berasal dari anak Sam. Hal ini telah disepakati oleh para ahli nasab (geneologis).  Bangsa Barbar, terdapat perbedaan pendapat tentang asal mereka apakah mereka berasal dari Arab atau dari yang lainnya. Perbedaan Bahasa Abu Hanifah ad-Dainuri menyebutkan bahwa pada masa Raja Jamm pernah terjadi kerancuan bahasa di Babylon. Sebab, keturunan Nabi Nuh banyak yang tinggal disana danmemenuhi daerah tersebut. Awalnya, mereka semua berbahasa Suryani atau bahasa Nabi Nuh. Namun, suatu hari lidah mereka kacau, dialek mereka berubah, dan sebagian bercampur dengan bahasa yang lain. Akhirnya, setiap kelompok berbicara dengan bahasa yang diikuti keturunan mereka hingga saat ini. Mereka kemudian meninggalkan Babylon dan menyebar ke berbagai arah. Kelompok pertama yang meninggalkan daerah Babylon adalah anak-anak Yafits bin Nuh. Mereka tujuh bersaudara diantaranya at-Turk, Al-Khazr, Shaqlab, Taris, Minsak, Kamari, dan Shin. Mereka lalu mengambil arah timur dan utara. Setelah itu anak-anak Ham bin Nuh berangkat menyusul. Mereka juga tujuh bersaudara diantaranya Sind, Hind, Zanj, Qibthi, Habsy, Nubah, dan Kan'an. Mereka menuju arah antara selatan dan barat. Sementara itu anak Sam bin Nuh tetap tinggal bersama sepupu mereka, Jamm-Raja Babylon, dengan segala perubahan dan perbedaan bahasa mereka. Perahu Nabi Nuh (Bahtera Nuh) Dalam agama Islam, Nuh merupakan salah satu dari lima nabi penting (Ulul Azmi). Ia diperintah untuk mengingatkan kaumnya agar menyembah Allah yang saat itu menganut paganisme dengan menyembah berhala-berhala Suwa', Yaghuts, Ya'uq, dan Nashr. Dalam Al-Qur'an, Nuh diperintah selama 950 tahun. Rujukan-rujukannya tentang Nuh dalam al-Qur'an bertebaran di seluruh kitab. Surah dalam al-Qur'an yang cukup lengkap menceritakan kisah Nuh adalah surah Hud dari ayat 27 hingga 51.
  • 7. Berbeda dengan kisah-kisah Yahudi, yang menggunakan istilah "kotak" atau "peti" untuk menggambarkan Bahtera Nuh, surah Al-'Ankabut ayat 15 dalam al-Qur'an menyebutnya as- Safinati, sebuah kapal biasa atau bahtera, dan dijelaskan lagi dalam surah Al-Qamar ayat 13 sebagai "bahtera dari papan dan paku." Surah Hud ayat 44 mengatakan bahwa kapal itu mendarat di Gunung Judi, yang dalam tradisi merupakan sebuah bukit dekat kota Jazirah bin Umar di tepi timur Sungai Tigris di provinsi Mosul, Irak. Abdul Hasan Ali bin al-Husayn Masudi (meninggal 956) mengatakan bahwa tempat pendaratan bahtera itu dapat dilihat pada masanya. Masudi juga mengatakan bahwa Bahtera itu memulai perjalanannya di Kuffah di Irak tengah dan berlayar ke Mekkah, dan di sana kapal itu mengitari Ka'bah, sebelum akhirnya mendarat di Judi. Surah Hud ayat 41 mengatakan, "Dan Nuh berkata, 'Naiklah kamu sekalian ke dalamnya dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuhnya.'" Tulisan Abdullah bin 'Umar al-Baidawi abad ke-13 menyatakan bahwa Nuh mengatakan, "Dengan Nama Allah!" ketika ia ingin bahtera itu bergerak, dan kata yang sama ketika ia menginginkan bahtera itu berhenti. Banjir itu dikirim oleh Allah sebagai jawaban atas doa Nuh bahwa generasinya yang jahat harus dihancurkan, namun karena Nuh adalah yang benar, maka ia terus menyebarkan peringatan itu, dan 70 orang penyembah berhala bertobat, dan masuk ke dalam Bahtera bersamanya, sehingga keseluruhan manusia yang ada di dalamnya adalah 78 orang (yaitu ke-70 orang ini ditambah 8 orang anggota keluarga Nuh sendiri). Ke-70 orang ini tidak mempunyai keturunan, dan seluruh umat manusia setelah air bah adalah keturunan dari ketiga anak lelaki Nuh. Anak lelaki (atau cucu lelaki, menurut beberapa sumber) yang keempat yang bernama Kana'an termasuk para penyembah berhala, dan karenanya ikut tenggelam. Baidawi memberikan ukuran Bahtera itu yaitu panjang 300 hasta dan lebar 50 hasta, dan menjelaskan bahwa pada mulanya di tingkat pertama dari tiga tingkat ini diletakkan binatang- binatang liar dan yang sudah dijinakkan, pada tingkat kedua ditempatkan manusia, dan yang ketiga burung-burung. Pada setiap lembar papan terdapat nama seorang nabi. Tiga lembar papan yang hilang, yang melambangkan tiga nabi, dibawa dari Mesir oleh Og, putera Anak, satu- satunya raksasa yang diizinkan selamat dari banjir. Tubuh Adam dibawa ke tengah untuk memisahkan laki-laki dari perempuan. Nuh berada di Bahtera selama lima atau enam bulan, dan pada akhirnya ia mengeluarkan seekor burung gagak. Namun gagak itu berhenti untuk berpesta memakan daging-daging bangkai, dan karena itu Nuh mengutuknya dan mengeluarkan burung merpati, yang sejak dahulu kala telah dikenal sebagai sahabat manusia. Masudi menulis bahwa Allah memerintahkan bumi untuk menyerap airnya, dan bagian-bagian tertentu yang lambat menaati perintah ini memperoleh air laut sebagai hukumannya dan karena itu menjadi kering dan tidak ada kehidupan. Air yang tidak diserap bumi membentuk laut, sehingga air dari banjir itu masih ada. Nuh meninggalkan Bahtera pada tanggal 10 Muharram, dan ia bersama keluarganya dan teman- temannya membangun sebuah kota di kaki Gunung Judi yang dinamai Thamanin ("delapan puluh"), dari jumlah mereka.
  • 8. Tinjauan sejarah terhadap zaman Nabi Nuh Dari catatan sejarah disebutkan perjalanan sejarah kuno negeri Rafidin telah melintas dengan tiga zaman : 1. Zaman batu kuno. Seorang arkeolog yang bernama Svelli telah menemukan peninggalan-peninggalan zaman ini pada tahun 1954 M. 2. Zaman batu modern (peradaban Jarmo). Bret Watt, seorang arkeolog pada tahun 1948 M telah menemukan salah satu pusat terpenting dari zaman ini di desa Jarmo, yang terletak di sebelah barat kota Sulaimaniyah. Para sejarawan telah mengetahui sejarah pusat zaman ini sekitar tahun 6500 SM, yaitu masa-masa setelah munculnya masyarakat- masyarakat perkampungan. Pada zaman batu modern telah muncul peradaban zaman Tel Hassunah, yang terletak di sebelah selatan Mosul. Masa zaman ini sekitar tahun 5750 SM. Seorang arkeolog, Mallowan pada tahun 1931 M telah menemukan beberapa sampel yang menggambarkan peradaban Tel Hassunah di Niwana, dekat Mosul. Dan ditemukan pula beberapa sampel lain dari peradaban ini di beberapa tempat di sebelah utara Irak. Dan di Tel Halaf, dekat daerah Ra'sul Ain Syria, dimana sungai al-Khabur bersumber, seorang arkeolog Jerman, Paron (Pone Ophneim) telah menemukan beberapa sampel yang mencerminkan peradaban zaman batu modern ini. 3. Zaman tembaga batu di lembah ar-Rafidin. Peradaban zaman ini tercermin di tiga tempat penting, yang berurutan seperti berikut ini. o Tel Abied, dekat kota Ur kuno, sebelah selatan negeri ar-Rafidin, yang ditemukan oleh ekspedisi musium Inggris, yang dipimpin Dr. Houl dan di bawah pengawasan Leonard Wooly (seorang sejarawan). Di Ur ditemukan patung yang terbuat dari tanah yang memiliki nilai-nilai keagamaan. o Peradaban zaman Uruk (al-Wuraka'), yang ditemukan oleh ekspedisi Jerman. o Peradaban zaman Jamdah Nashar. Beberapa peninggalan zaman ini telah ditemukan oleh ilmuwan Linkdone pada tahun 1920 M di Tel Shaghir, yang terletak di dekat kota Keisy kuno yang disebut "Jumdah Nashar". Di akhir zaman ini, seperti telah disampaikan dalam buku-buku sejarah, telah terjadi topan besar yang disertai banjir menerpa negeri Maa Bainan Nahrain (negeri yang terletak di anatara dua sungai). Berbagai penggalian yang dilakukan di Ur, Uruk, Keisy, dan Syurubak, menetapkan adanya kejadian banjir bandang antara zaman Abied dan zaman Sulalat pertama. Banjir besar terjadi di akhir zaman Jumdah Nashar. Seorang arkeolog, Wooly telah menemukan lapisan lumpur yang cukup tebal di kota Ur dengan kedalaman dua setengah meter. Wooly juga menemukan beberapa peninggalan tempat tinggal manusia di atas lapisan-lapisan lumpur ini dan juga dibawahnya. Dari temuan itu dia menyimpulkan bahwa lumpur ini dibawa oleh air sungai Tigris dan Efrat.
  • 9. Kisah angin topan yang disebutkan dalam kitab suci beberapa zaman lebih dulu daripada topan ini. Dengan menukil dari ilmuwan De Morghan, arkeolog Countonoe menyimpulkan peristiwa itu pada zaman muthir yaitu "zaman poliustussin yang diikuti oleh zaman jalid di akhir putaran ke empat, dimana banyak orang binasa. Lembar catatan yang ditemukan di perpustakaan Asyur Baniba'al telah mengabadikan topan ini. Nabi Nuh di dalam Al-Quran Di dalam Al-Quran, nama Nuh as, disebutkan di 43 ayat dalam 28 surat. Pada Surat Huud (Hud) [11] : ayat 25-48, Firman Allah SWT : Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, (dia berkata): "Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang nyata bagi kamu, agar kamu tidak menyembah selain Allah. Sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa azab (pada) hari yang sangat menyedihkan". Maka berkatalah pemimpin-pemimpin yang kafir dari kaumnya: "Kami tidak melihat kamu, melainkan (sebagai) seorang manusia (biasa) seperti kami, dan kami tidak melihat orang-orang yang mengikuti kamu, melainkan orang-orang yang hina dina di antara kami yang lekas percaya saja, dan kami tidak melihat kamu memiliki sesuatu kelebihan apapun atas kami, bahkan kami yakin bahwa kamu adalah orang-orang yang dusta". Berkata Nuh: "Hai kaumku, bagaimana pikiranmu, jika aku ada mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku, dan diberinya aku rahmat dari sisi-Nya, tetapi rahmat itu disamarkan bagimu. Apa akan kami paksakankah kamu menerimanya, padahal kamu tiada menyukainya?" Dan (dia berkata): "Hai kaumku, aku tiada meminta harta benda kepada kamu (sebagai upah) bagi seruanku. Upahku hanyalah dari Allah dan aku sekali-kali tidak akan mengusir orang-orang yang telah beriman. Sesungguhnya mereka akan bertemu dengan Tuhannya, akan tetapi aku memandangmu suatu kaum yang tidak mengetahui". Dan (dia berkata): "Hai kaumku, siapakah yang akan menolongku dari (azab) Allah jika aku mengusir mereka. Maka tidakkah kamu mengambil pelajaran? (QS. Huud [11]:25-30) Dan aku tidak mengatakan kepada kamu (bahwa): "Aku mempunyai gudang-gudang rezeki dan kekayaan dari Allah, dan aku tiada mengetahui yang ghaib", dan tidak (pula) aku mengatakan: "Bahwa sesungguhnya aku adalah malaikat", dan tidak juga aku mengatakan kepada orang- orang yang dipandang hina oleh penglihatanmu: "Sekali-kali Allah tidak akan mendatangkan kebaikan kepada mereka". Allah lebih mengetahui apa yang ada pada diri mereka; sesungguhnya aku, kalau begitu benar-benar termasuk orang-orang yang zalim. Mereka berkata "Hai Nuh, sesungguhnya kamu telah berbantah dengan kami, dan kamu telah memperpanjang bantahanmu terhadap kami, maka datangkanlah kepada kami azab yang kamu ancamkan kepada kami, jika kamu termasuk orang-orang yang benar". Nuh menjawab: "Hanyalah Allah yang akan mendatangkan azab itu kepadamu jika Dia menghendaki, dan kamu sekali-kali tidak dapat melepaskan diri. Dan tidaklah bermanfaat kepadamu nasehatku jika aku hendak memberi nasehat kepada kamu, sekiranya Allah hendak menyesatkan kamu, Dia adalah Tuhanmu, dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan". Malahan kaum Nuh itu berkata: "Dia cuma membuat-buat nasihatnya saja". Katakanlah: "Jika aku membuat-buat nasihat itu, maka hanya akulah yang
  • 10. memikul dosaku, dan aku berlepas diri dari dosa yang kamu perbuat". (QS. Huud [11]:31-35) Dan diwahyukan kepada Nuh, bahwasanya sekali-kali tidak akan beriman di antara kaummu, kecuali orang yang telah beriman (saja), karena itu janganlah kamu bersedih hati tentang apa yang selalu mereka kerjakan. Dan buatlah bahtera itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami, dan janganlah kamu bicarakan dengan Aku tentang orang-orang yang zalim itu; sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan. Dan mulailah Nuh membuat bahtera. Dan setiap kali pemimpin kaumnya berjalan melewati Nuh, mereka mengejeknya. Berkatalah Nuh: "Jika kamu mengejek kami, maka sesungguhnya kami (pun) mengejekmu sebagaimana kamu sekalian mengejek (kami). Kelak kamu akan mengetahui siapa yang akan ditimpa oleh azab yang menghinakannya dan yang akan ditimpa azab yang kekal." Hingga apabila perintah Kami datang dan dapur telah memancarkan air, Kami berfirman: "Muatkanlah ke dalam bahtera itu dari masing-masing binatang sepasang (jantan dan betina), dan keluargamu kecuali orang yang telah terdahulu ketetapan terhadapnya dan (muatkan pula) orang-orang yang beriman." Dan tidak beriman bersama dengan Nuh itu kecuali sedikit. (QS. Huud [11]:36-40) Dan Nuh berkata: "Naiklah kamu sekalian ke dalamnya dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuhnya." Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung. Dan Nuh memanggil anaknya - sedang anak itu berada di tempat yang jauh terpencil: "Hai anakku, naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang kafir." Anaknya menjawab: "Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah!" Nuh berkata: "Tidak ada yang melindungi hari ini dari azab Allah selain Allah (saja) Yang Maha Penyayang". Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya; maka jadilah anak itu termasuk orang-orang yang ditenggelamkan. Dan difirmankan: "Hai bumi telanlah airmu, dan hai langit (hujan) berhentilah," dan airpun disurutkan, perintahpun diselesaikan dan bahtera itupun berlabuh di atas bukit Judi, dan dikatakan: "Binasalah orang-orang yang zalim ." (QS. Huud [11]:41-44) Dan Nuh berseru kepada Tuhannya sambil berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya anakku termasuk keluargaku, dan sesungguhnya janji Engkau itulah yang benar. Dan Engkau adalah Hakim yang seadil-adilnya." Allah berfirman: "Hai Nuh, sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu (yang dijanjikan akan diselamatkan), sesungguhnya (perbuatan)nya perbuatan yang tidak baik. Sebab itu janganlah kamu memohon kepada-Ku sesuatu yang kamu tidak mengetahui (hakekat)nya. Sesungguhnya Aku memperingatkan kepadamu supaya kamu jangan termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan." Nuh berkata: Ya Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari memohon kepada Engkau sesuatu yang aku tiada mengetahui (hakekat)nya. Dan sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaku, dan (tidak) menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku akan termasuk orang-orang yang merugi." Difirmankan: "Hai Nuh, turunlah dengan selamat sejahtera dan penuh keberkatan dari Kami atasmu dan atas umat-umat (yang mukmin) dari orang-orang yang bersamamu. Dan ada (pula) umat-umat yang Kami beri kesenangan pada mereka (dalam kehidupan dunia), kemudian mereka akan ditimpa azab yang pedih dari Kami.". (QS. Huud [11]:45-48)
  • 11. Pada Surat al-Qamar [54] : ayat 9-16, Firman Allah SWT : Sebelum mereka, telah mendustakan (pula) kamu Nuh, maka mereka mendustakan hamba Kami (Nuh) dan mengatakan: "Dia seorang gila dan dia sudah pernah diberi ancaman). Maka dia mengadu kepada Tuhannya: "bahwasanya aku ini adalah orang yang dikalahkan, oleh sebab itu menangkanlah (aku)." Maka Kami bukakan pintu-pintu langit dengan (menurunkan) air yang tercurah. Dan Kami jadikan bumi memancarkan mata air-mata air, maka bertemulah air-air itu untuk suatu urusan yang sungguh telah ditetapkan. Dan Kami angkut Nuh ke atas (bahtera) yang terbuat dari papan dan paku, yang berlayar dengan pemeliharaan Kami sebagai belasan bagi orang-orang yang diingkari (Nuh). Dan sesungguhnya telah Kami jadikan kapal itu sebagai pelajaran, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran? Maka alangkah dahsyatnya azab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku.. (QS. al-Qamar [54]:9-16) Pada Surat Nuh [71] : ayat 1-28, Firman Allah SWT : Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya (dengan memerintahkan): "Berilah kaummu peringatan sebelum datang kepadanya azab yang pedih", Nuh berkata: "Hai kaumku, sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang menjelaskan kepada kamu, (yaitu) sembahlah olehmu Allah, bertakwalah kepada-Nya dan taatlah kepadaku, niscaya Allah akan mengampuni sebagian dosa-dosamu dan menangguhkan kamu sampai kepada waktu yang ditentukan. Sesungguhnya ketetapan Allah apabila telah datang tidak dapat ditangguhkan, kalau kamu mengetahui". Nuh berkata: "Ya Tuhanku sesungguhnya aku telah menyeru kaumku malam dan siang, maka seruanku itu hanyalah menambah mereka lari (dari kebenaran). (QS. Nuh [71]:1-6) Dan sesungguhnya setiap kali aku menyeru mereka (kepada iman) agar Engkau mengampuni mereka, mereka memasukkan anak jari mereka ke dalam telinganya dan menutupkan bajunya (kemukanya) dan mereka tetap (mengingkari) dan menyombongkan diri dengan sangat. Kemudian sesungguhnya aku telah menyeru mereka (kepada iman) dengan cara terang- terangan, kemudian sesungguhnya aku (menyeru) mereka (lagi) dengan terang-terangan dan dengan diam-diam, maka aku katakan kepada mereka: Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun- kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai. (QS. Nuh [71]:7-12) Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah? Padahal Dia sesungguhnya telah menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan kejadian. Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah menciptakan tujuh langit bertingkat-tingkat? Dan Allah menciptakan padanya bulan sebagai cahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita? Dan Allah menumbuhkan kamu dari tanah dengan sebaik-baiknya, kemudian Dia mengembalikan kamu ke dalam tanah dan mengeluarkan kamu (daripadanya pada hari kiamat) dengan sebenar-benarnya. Dan Allah
  • 12. menjadikan bumi untukmu sebagai hamparan, supaya kamu menjalani jalan-jalan yang luas di bumi itu". (QS. Nuh [71]:13-20) Nuh berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya mereka telah mendurhakaiku dan telah mengikuti orang-orang yang harta dan anak-anaknya tidak menambah kepadanya melainkan kerugian belaka, dan melakukan tipu-daya yang amat besar". Dan mereka berkata: "Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) wadd, dan jangan pula suwwa', yaghuts, ya'uq dan nasr". Dan sesudahnya mereka menyesatkan kebanyakan (manusia); dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kesesatan. Disebabkan kesalahan-kesalahan mereka, mereka ditenggelamkan lalu dimasukkan ke neraka, maka mereka tidak mendapat penolong- penolong bagi mereka selain dari Allah. Nuh berkata: "Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorangpun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi. Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu, dan mereka tidak akan melahirkan selain anak yang berbuat maksiat lagi sangat kafir. Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kebinasaan"..(QS. Nuh [71]:21-28) Ringkasan Kisah Nabi Nuh Nuh adalah nabi ketiga sesudah Adam dan Idris. Beliau merupakan keturunan kesembilan dari Nabi Adam. Ayahnya adalah Lamak bin Mutawasylah bin Idris. Nabi Nuh menerima wahyu kenabian dari Allah dalam masa "fatrah" masa kekosongan di antara dua nabi di mana biasanya manusia secara berangsur-angsur melupakan ajaran agama yang dibawa oleh nabi yang meninggalkan mereka dan kembali syirik serta meninggalkan amal kebajikan, melakukan kemungkaran dan kemaksiatan. Kaum Nabi Nuh tidak luput dari proses tersebut, sehingga ketika Nabi Nuh datang di tengah- tengah mereka, mereka sedang menyembah berhala. Yaitu patung-patung yang dibuat oleh tangan-tangan mereka sendiri disembahnya sebagai Tuhan yang dapat membawa kebaikan dan manfaat serta menolak segala kesengsaraan dan kemalangan. Berhala-berhala yang dipertuhankan, menurut kepercayaan mereka, mempunyai kekuatan ghaib. Berhala-berhala tersebut diberinya nama-nama yang silih berganti menurut kehendak dan selera kebodohan mereka. Nabi Nuh berdakwah kepada kaumnya yang sudah jauh tersesat oleh iblis itu, mengajak mereka meninggalkan syirik (meninggalkan penyembahan berhala) dan kembali kepada tauhid menyembah Allah, Tuhan sekalian alam. Akan tetapi walaupun Nabi Nuh telah berusaha sekuat tenaganya berdakwah kepada kaumnya dengan segala kebijaksanaan, kecakapan dan kesabaran dalam setiap kesempatan, siang maupun malam dengan cara berbisik-bisik atau secara terang-terangan dan terbuka, ternyata hanya sedikit sekali dari kaumnya yang dapat menerima dakwahnya dan mengikuti ajakannya.
  • 13. Nabi Nuh memimpin mereka keluar dari jalan yang sesat dan gelap ke jalan yang benar dan terang, mengajar mereka hukum-hukum syariat dan agama yang diwahyukan oleh Allah kepadanya. Akan tetapi dalam waktu yang cukup lama (ratusan tahun), Nabi Nuh tidak berhasil menyadarkan dan menarik kaumnya untuk mengikuti dan menerima dakwahnya, bertauhid dan beribadat kepada Allah, kecuali sekelompok kecil kaumnya. Harapan Nabi Nuh akan kesadaran kaumnya ternyata makin hari makin berkurang. Pada saat itu Allah menyuruh Nabi Nuh untuk tidak perlu lagi menghiraukan dan mempersoalkan kaumnya, karena mereka itu akan menerima hukuman Allah dengan mati tenggelam. Dan Allah memerintahkan nabi Nuh untuk membuat perahu yang besar. Setelah menerima perintah Allah untuk membuat sebuah perahu/kapal besar, segeralah Nabi Nuh mengumpulkan para pengikutnya dan mulai mereka mengumpulkan bahan yang diperlukan untuk maksud tersebut. Mereka dengan rajin dan tekun bekerja siang dan malam menyelesaikan pembuatan kapal yang diperintahkan itu. Walaupun Nabi Nuh telah menjauhi kota dan masyarakatnya, agar dapat bekerja dengan tenang tanpa gangguan bagi menyelesaikan pembuatan kapalnya namun ia tidak luput dari ejekan dan cemoohan kaumnya yang kebetulan atau sengaja melalui tempat pembuatan kapal itu. Setelah selesai pekerjaan pembuatan kapal, Nabi Nuh menerima wahyu dari Allah, "Siap-siaplah engkau dengan kapalmu, bila tiba perintah-Ku dan terlihat tanda-tanda daripada-Ku maka segeralah angkut bersamamu di dalam kapalmu dan kerabatmu dan bawalah dua pasang dari setiap jenis makhluk yang ada di atas bumi dan belayarlah dengan izin-Ku." Kemudian tercurahlah dari langit dan memancur dari bumi, air yang deras dan dahsyat. Dan dalam waktu yang cepat telah menjadi banjir besar melanda seluruh kota dan desa, menggenangi daratan yang rendah maupun yang tinggi sampai mencapai puncak bukit-bukit sehingga tiada tempat berlindung dari air bah yang dahsyat itu kecuali kapal Nabi Nuh yang telah terisi penuh dengan para orang mukmin dan pasangan makhluk yang diselamatkan oleh Nabi Nuh atas perintah Allah. Dengan iringan "Bismillahi majraha wa mursaha", belayarlah kapal Nabi Nuh dengan lajunya menyusuri lautan air, menentang angin yang kadang kala lemah lembut dan kadang kala ganas dan ribut. Tatkala Nabi Nuh berada di atas geladak kapal memperhatikan cuaca dan melihat-lihat orang- orang kafir dari kaumnya sedang bergelimpangan di atas permukaan air, tiba-tiba terlihatlah olehnya tubuh putra sulungnya yang bernama Kan'aan. Pada saat itu, tanpa disadari, timbullah rasa cinta dan kasih sayang seorang ayah terhadap putra kandungnya yang berada dalam keadaan cemas menghadapi maut ditelan gelombang. Nabi Nuh secara spontan, terdorong oleh suara hati kecilnya berteriak dengan sekuat suaranya memanggil puteranya. Kan'aan, yang sudah tersesat dan telah terkena racun rayuan setan dan hasutan kaumnya yang sombong dan keras kepala itu menolak dengan keras ajakan dan panggilan ayahnya. Akhirnya Kan'aan disambar gelombang yang ganas dan lenyaplah ia dari pandangan mata ayahnya, tergelincirlah ke bawah lautan air mengikut kawan-kawannya dan pembesar-pembesar kaumnya yang durhaka itu. Nabi Nuh bersedih hati dan berdukacita atas kematian puteranya dalam keadaan tidak beriman kepada Allah. Beliau berkeluh-kesah dan berseru kepada Allah. Kepadanya Allah berfirman, "Wahai Nuh! Sesungguhnya dia puteramu itu tidaklah termasuk keluargamu, karena ia telah
  • 14. menyimpang dari ajaranmu, melanggar perintahmu menolak dakwahmu dan mengikuti jejak orang-orang yang kafir daripada kaummu. Coretlah namanya dari daftar keluargamu. Hanya mereka yang telah menerima dakwahmu mengikuti jalan mu dan beriman kepada-Ku dapat engkau masukkan dan golongkan ke dalam barisan keluargamu yang telah Aku janjikan perlindungannya dan terjamin keselamatan jiwanya. Adapun orang-orang yang mengingkari risalah mu, mendustakan dakwahmu dan telah mengikuti hawa nafsunya dan tuntutan Iblis, pastilah mereka akan binasa menjalani hukuman yang telah Aku tentukan walau mereka berada dipuncak gunung. Maka janganlah engkau sesekali menanyakan tentang sesuatu yang engkau belum ketahui. Aku ingatkan janganlah engkau sampai tergolong ke dalam golongan orang- orang yang bodoh." Nabi Nuh segera sadar setelah menerima teguran dari Allah, Ia sangat menyesali kelalaian dan kealpaannya itu dan menghadap kepada Allah memohon ampun dan maghfirahnya. Setelah air bah itu mencapai puncak keganasannya, habis binasalah kaum Nuh yang kafir dan zalim. Sesuai dengan kehendak dan hukum Allah, surutlah lautan air diserap bumi kemudian bertambatlah kapal Nuh di atas bukit "Judie". Kaum Nuh tinggal di sebelah selatan Irak, yang sekarang terletak di kota Kufah. Judi adalah bukit yang berhadapan dengan semenanjung Ibnu Umar, yang sekarang menjadi perbatasan Suria (Syria) - Turki, di tepian sebelah timur sungai Tigris. Bukit Judi ini terlihat jelas dari daerah Ainu Diwar, Syria. Referensi  Sami bin Abdullah bin Ahmad al-Maghluts, Atlas Sejarah Para Nabi dan Rasul, Mendalami Nilai-nilai Kehidupan yang Dijalani Para Utusan Allah, Obeikan Riyadh, Almahira Jakarta, 2008.  Dr. Syauqi Abu Khalil, Atlas Al-Quran, Membuktikan Kebenaran Fakta Sejarah yang Disampaikan Al-Qur'an secara Akurat disertai Peta dan Foto, Dar al-Fikr Damaskus, Almahira Jakarta, 2008.  Abdul Aziz Usman, Asy-Syarqu al-Adnaa al-Qadiim, hlm 213.  Ibnu Katsir, Qishashul Anbiyaa', hlm 65.  ats-Tsa'labi, Qishashul Anbiyaa' (al-Araa'is), hlm 55.  Tim DISBINTALAD (Drs. A. Nazri Adlany, Drs. Hanafi Tamam, Drs. A. Faruq Nasution), Al-Quran Terjemah Indonesia, Penerbit PT. Sari Agung, Jakarta, 2004  Departemen Agama RI, Yayasan Penyelenggara Penerjemah/Penafsir Al-Quran, Syaamil Al-Quran Terjemah Per-Kata, Syaamil International, 2007.  alquran.bahagia.us, al-quran.bahagia.us, dunia-islam.com, Al-Quran web, PT. Gilland Ganesha, 2008.  Muhammad Fu'ad Abdul Baqi, Mutiara Hadist Shahih Bukhari Muslim, PT. Bina Ilmu, 1979.  Al-Hafizh Zaki Al-Din 'Abd Al-'Azhum Al Mundziri, Ringkasan Shahih Muslim, Al- Maktab Al-Islami, Beirut, dan PT. Mizan Pustaka, Bandung, 2008.
  • 15.  M. Nashiruddin Al-Albani, Ringkasan Shahih Bukhari, Maktabah al-Ma'arif, Riyadh, dan Gema Insani, Jakarta, 2008.  Al-Bayan, Shahih Bukhari Muslim, Jabal, Bandung, 2008.  Muhammad Nasib Ar-Rifa'i, Kemudahan dari Allah, Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, Maktabah al-Ma'arif, Riyadh, dan Gema Insani, Jakarta, 1999. -arief- -Al Qur’an Bahagia-