3. PENGGOLONGAN OBAT
I. PMK No. 34 /2016
II. KELAS TERAPI
III. CARA PEMBERIAN/PENGGUNAAN
IV. PERUBAHAN GOLONGAN OBAT
MENURUT PMK No. 3 Tahun 2021
4. Bahan obat yang
“relatif” tidak beracun
Bahan obat yang sudah
pasti berupa racun
1.Obat Bebas:
Natrii Bicarbonas
2.Obat Bebas Terbatas
3.Obat Keras
4.Obat Psikotropika
5.Obat Narkotika
5. 1.Obat bebas:
toko /warung .took obat,
apotek.
Tanda lingkaran warna
hijau & garis tepi warna
hitam
2.Obat bebas terbatas:
toko obat & apotek
Tanda peringatan warna
hitam ukuran panjang 5 cm
dan lebar 2 cm & tanda
lingkaran warna biru dengan
garis tepi warna hitam
6. P. No. 3
Awas! Obat Keras
Hanya untuk bagian luar badan
P. No. 4
Awas! Obat Keras
Hanya untuk dibakar
P. No. 5
Awas! Obat Keras
Tidak boleh ditelan
P. No. 6
Awas! Obat Keras
Obat wasir, jangan ditelan
P. No. 1
Awas! Obat Keras
Bacalah aturan memakainya
P. No. 2
Awas! Obat Keras
Hanya untuk kumur, jangan ditelan
INFORMASI OBAT KERAS
12. IV.Penggolongan Berdasarkan Daya Kerja
1.Obat Farmakodinamis:
bekerja terhadap host mempengaruhi fisiologi atau fungsi
biokimia dalam tubuh,
Cth : hormon, diuretika, hipnotika, obat otonom
2.Obat Kemoterapeutis:
Membunuh parasit & kuman di dalam tubuh host. Hendaknya
obat ini memiliki kegiatan farmakodinamis yang sekecil-kecilnya
terhadap host, contoh : antibiotik, antijamur, obat-obat
neoplasma (onkolitik, sitostatik)
13. 3.Obat Diagnostik:
merupakan obat pembantu untuk melakukan diagnosis
(pengenalan penyakit),
Cth.: BaSO4 diagnosis penyakit saluran
pencernaan
Na propanoat & Asam Iod organik
untuk saluran empedu
14. Menurut Permenkes RI
No. 949/Menkes/Per/VI/2000
1. Obat bebas
2. Obat bebas
terbatas
3. Obat keras
4. Obat wajib apotek
5. Obat narkotika
6. Obat psikotropika
Penandaan
K
15. Permenkes RI No.
949/Menkes/Per/VI/2000
Obat Bebas Obat yang dapat dijual
bebas kepada umum
tanpa resep dokter
Minyak kayu putih, OBH,
OBP, Paracetamol, Vit. C, B
Komplex, dll.
Obat Bebas
Terbatas (W :
waarschuwing)
Obat bebas yang pada
penjualannya disertai
tanda peringatan.
Antihistamin, klorokuin, kalii
kloras, suppositoria, dll.
Obat Keras
(G : Gevaarlijk)
Obat berbahaya jika
pemakaiannya tidak
berdasarkan resep
dokter.
Adrenalin, antibiotika,
antihistamin, dll.
OWA Obat keras yang dapat
diserahkan oleh
apoteker tanpa resep
dokter.
Linestrenol, antasid,
salbutamol, basitrasin krim,
ranitidin, dll.
K
K
16. PerMenKes RI No.
949/MenKes/Per/VI/2000
Narkotika Zat atau obat yang berasal dari
tanaman atau bukan, sintetis atau
semisintetis yang dapat
menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya
rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri.
Tanm. Papaver
somniferum,
kokain, ganja,
heroin, morfin,
opium, kodein, dll.
Psikotropika Zat atau obat baik alamiah
maupun sintetis bukan narkotika
yang berkhasiat psikoaktif melalui
pengaruh selektif pada SSP yang
menyebabkan perubahan khas
pada aktifitas mental dan perilaku.
Lisergida,
psilosibina,
amfetamin,
diazepam,
fenobarbital,
klordiazepoksida,
dll.
K
17. IV. PERUBAHAN GOLONGAN OBAT
Menurut PMK No. 3 Tahun 2021
1. Golongan Obat Keras Obat Bebas Terbatas
Contoh : famotidine, selenium sulfide, Piroxicam
2. Obat bebas obat bebas terbatas
Contoh : Tolnaftate
18. Daftar Pustaka :
Farmakologi Dasar, Drs.Priyanto,Apt.M.Biomed..,dr.Lilian
Batubara,M.Kes.Penerbit Leskonfi,Edisi II, November
2008,Depok,Jabar