Dokumen tersebut membahas strategi pemberdayaan kelompok marjinal dan berkebutuhan khusus di desa, termasuk perempuan, miskin, penyandang disabilitas, dan minoritas. Dokumen menyarankan pentingnya keterlibatan kelompok-kelompok tersebut dalam proses perencanaan desa dan mengembangkan inklusi sosial melalui peningkatan modal sosial dan nilai-nilai kolektif yang mendukung. Pendamping desa diperankan unt
1. MEDIA TAYANG
SPB 7.3
STRATEGI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN,
KELOMPOK MARJINAL & BERKEBUTUHAN KHUSUS
DIREKTORAT JENDRAL PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA
KEMENTRIAN DESA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL
DAN TRANSMIGRASI
2016
Modul Pelatihan Pra Tugas Pendamping Desa
2. TUJUAN
Setelah pembelajaran ini peserta diharapkan dapat:
Menerapkan faktor-faktor kunci penerapan inklusi sosial
dalam perumusan strategis pemberdayaan/inklusi sosial.
Waktu : 2 JP (90 Menit)
3. BERMAIN PERAN (dalam MD)
(a) perangkat desa
(b) pemuka adat
(c) petani miskin
(d) ibu-ibu istri petani miskin
(e) penyandang disabilitas/difabel
(f) pendamping desa.
4. Refleksi Permainan Peran
• Kelompok mana saja yang tidak mendapatkan
akses dari pengambilan keputusan? Faktor-
faktor apa saja yang membatasi?
• Bagaimana peran pendamping dalam
meningkatkan inklusi sosial?
• Tantangan-tantangan apa saja yang
mungkin dihadapi pendamping dalam usaha
tersebut?
5. Disko
• Mengapa kelompok-kelompok itu dikategorikan
sebagai marjinal? Apa Sebabnya?
• Bagaimana cara mengembangkan kesadaran
hak berpartisipasi dalam pembangunan desa
pada kelompok tersebut?
• Apa yang akan dilakukan terhadap Pemerintah
Desa terkait hak-hak kelompok marjinal
tersebut?
• Apa yang akan dilakukan terhadap masyarakat
Desa terkait hak-hak kelompok marjinal
tersebut?
7. Penegasan
• PD memastikan keterlibatan kaum
perempuan, kelompok miskin, kaum difabel,
dan kelompok rentan termarjinalkan lainnya
dalam proses perencanaan dan pengambilan
keputusan di desa
• Penting bagi PD memiliki strategi yang relevan
atau sesuai konteks marjinalisasi di
masyarakat desa tempat bapak/ibu bertugas
8. INDIKATOR INKLUSI SOSIAL
• Modal sosial (kepercayaan, tingkat penerimaan);
• Nilai kolektif yang berlaku di masyarakat;
• Hilangnya tindak bully/penghinaan/mempermalukan orang lain;
• Keanekaragaman peran di arena publik (misalnya keterwakilan
perempuan, keterwakilan kelompok penyandang disabilitas);
• Menciutnya jarak-jarak sosial (disparitas sosial);
• Indeks isolasi;
• Indeks segregasi (perbedaan sebagai % dari 1 kelompok yang
harus bergerak untuk memiliki perwakilan yang sama).