2. APA ITU SEMIOTIKA?
• Semiotik berasal dari Bahasa Yunani , yaitu semion (tanda) dan
semeiokos (ilmu tentang tanda)
• Semiotik adalah cabang pengetahuan yang mempelajari tanda-tanda
dan segala sesuatu yang berkaitan dengannya, seperti system-system
tanda dan perkembangan yang terjadi sehubungan dengan
pemakaian tanda tersebut.
4. SEJARAH PERKEMBANGAN SEMIOTIKA
Zaman
kuno
Plato (427-347 SM), semiotika adalah
tanda verbal alami atau yang bersifat
konvensional diantara masyarakat
tertentu
Aristoteles (3844-322 SM), semotika
adalah tanda-tanda yang ditulis berupa
lambang dari apa yang diucapkan. bunyi
yang diucapkan adalah tanda atau lambang
dari gambaran. gambaran adalah
kemiripan dari objek yang sebenarnya.
5. SEJARAH PERKEMBANGAN SEMIOTIKA
ABAD
PERTENGAHAN
Perkembangan filasafat bahasa menuju
pada dua arah, yaitu dengan di
tentukannya gramatika sebagai pilar
pendidikan bahasa latin serta bahasa latin
sebagai titik pusat seluruh pendidikan;
sistem pemikiran dan pendidikan filosofis
pada saat itu sangat akrab dengan
teologi, maka analisis filosofis
diungkapkan melalui analisis bahasa
Makna di pengaruhi oleh 2 faktor, yaitu 1.
makna melekat di tanda itu sendiri karna
tidak bersifat individual 2. makna itu
datang dari tuhan
6. SEJARAH PERKEMBANGAN SEMIOTIKA
Zaman
Renaissance
Keberadaan teori mengenai tanda tidak
mengalami inovasi yang berarti. Hal ini
dikarenakan bahwa sebagian besar penelitian
mengenai semiotika masih merupakan bagian
dari perkembangan linguistik pada masa
sebelumnya.
Zaman Modern Menurut Zoest, ada 2 tokoh yang dikenal
sebagai bapak semiotic modern, yaitu Charles
Sanders Peirce dan Ferdinand de Saussure.
7. KONSEP SEMIOTIKA
FERDINAND DE SAUSSURE
(1851-1913)
• Saussure merupakan ahli linguistic yang lahir di
Jenewa, Swiss. Menurutnya Bahasa dipelajari
sebagai sistem tanda. Menurut Saussure, tanda
merupakan gabungan antara penanda (signifier)
dan petanda (signified). Makna sebuah tanda
tergantung pada relasinya. Relasi antara penanda
dan petanda berdasarkan konveksi, biasa disebut
dengan signifikasi.
Penanda Dilihat sebagai wujud fisik/ bentuk
yang berupa bunyi dan gambar
Petanda
Dilihat sebagai makna yang
terungkap melalui konsep
8. KONSEP SEMIOTIKA CHARLES
SANDERS PEIRCE (1839-1914)
• Pierce merupakan seorang ahli filsafat atau
logika yang dilahirkan di Cambridge, Amerika.
Istilah semiotika dia munculkan sebagai
pedoman kata untuk logika.
• Pierce mengemukakan teori segitiga makna/
triangle meaning yang terdiri dari 3 elemen,
yaitu tanda (sign), objeck (realitas), dan
interpretant (petanda/makna).
sign
object
interpretant
9. KONSEP SEMIOTIKA CHARLES
SANDERS PEIRCE (1839-1914)
• Hubungan sign dengan object, tanda dibagi menjadi 3:
1. Ikon (serupa): tanda yang menyerupai suatu. Contoh:
gambar
2. Indeks (sebab-akibat): tanda yang mengindikasikan
sesuatu. Contoh: tanda api adalah indeks atau
mengindikasikan kebakaran.
3. Simbol (kesepakatan): tanda yang mucul dari
kesepakatan. Misalnya warna merah tanda berani (di
Indonesia) dan ditempat lain (suku Indian) warna merah
tanda akan ada peperangan.
• Hubungan sign dengan sign, tanda dibagi menjadi 3:
1. Qualisign: tanda yang menjadi tanda berdasarkan
sifatnya. Misalnya sifat merah adalah qualisign, karena
dapat dipakai tanda untuk menunjukan cinta atau
bahaya
10. KONSEP SEMIOTIKA CHARLES
SANDERS PEIRCE (1839-1914)
3. Legisign: tanda yang berdasrkan suatu peraturan
yang berlaku, suatu konvensi, atau suatu kode.
Seperti: lampu merah bermakna berhenti.
• Hubungan sign dengan interpretant, tanda dibagi
menjadi 3:
1. Rheme adalah tanda yang memungkinkan orang
menafsirkan berdasarkan pilihan. Misalnya, orang
yang merah matanya dapat menandakan orang itu
baru bangun tidur, baru menangis, atau sakit mata.
2. Dicent Sign adalah tanda sesuai kenyataan.
Misalnya, jika pada suatu jalan sering terjadi
kecelakaan, maka ditepi jalan dipasang rambu lalu
lintas yang menyatakan bahwa disitu sering terjadi
kecelakaan.
3. Argument adalah tanda yang langsung memberikan
11. KONSEP SEMIOTIKA ROLAND
BARTHES (1915-1980)
• Konsep pemikiran barthes terhadap semiotik terkenal
dengan konsep mitos.
• Sebagai penerus dari pemikiran Saussure, Roland barthes
menekankan interaksi antara teks dengan pengalaman
personal dan kultural penggunaannya, interkasi antara
konveksi dalam teks dengan konveksi yang dialami oleh
penggunaannya.
• Secara sederhana kajian semiotik barthes bisa dijabarkan
sebagai berikut:
1. Denotasi: makna sesungguhnya/ sebuah fenomena yang
tampak dengan panca indra
2. Konotasi: makna yang muncul karena adanya konstruksi
budaya sehingga ada sebuah pergeseran, tetapi tetap
melekat pada tanda tersebut.
• Kemudian barthes juga menyertakan aspek mitos, yaitu
dimana aspek konotasi menjadi pemikiran populer di
masyarakat, maka mitos telah terbentuk terhadap tanda
12. DAFTAR PUSTAKA
Ikhsan, Tri Ratno Nur. Semiotika Komunikasi. https:// www.
Academia.edu. (diakses pada tanggal 29 mei 2019)
Alizamar dan Nasbahry Couto. 2016. Psikologi Persepsi dan Desain
Informasi; Sebuah Kajian Psikologi Persepsi dan Prinsip Kognitif
untuk Kependidikan da Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Media
Akademi.