SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
TERUMBU KARANG
Nama anggota : Arif Fakhrudin
Cindy Pebriyanti
Syaiful Adha
Titis Tustika
Yolanda Melviana
TERUMBU KARANG
 Terumbu karang adalah sekumpulan dari hewan karang yang
melakukan simbiosis dengan sejenis tumbuhan alga yang disebut
dengan zooxanthellae.
 Dalam kelas tumbuhan, terumbu karang merupakan termasuk
jenis filum Cnidaria kelas Anthozoa yang mempunyai tentakel- tentakel.
Koloni terumbu karang ini terbentuk oleh beribu- ribu hewan yang
kecil- kecil yang dinamakan Polip.
REPRODUKSI TERUMBU
KARANG
 Aseksual/Vegetatif
Dengan cara fragmentasi (pemisahan bagian polip) Patahan terumbu
karang yang kecil akan tumbuh dan membentuk sebuah koloni baru
 Seksual
Cara seksual yaitu terjadi pekawinan yang diawali pembuahan setiap
tahunnya hewan karang serentak mengeluarkan sel kelamin ke
perairan dalam kondisi ber selubung.
BERDASARKAN BENTUK DAN
TEMPAT TUMBUH
Nybakken (1992) mengelompokkan terumbu karang menjadi tiga
tipe umum yaitu :
a) Terumbu karang tepi (Fringing reef/shore reef )
b) Terumbu karang penghalang (Barrier reef)
c) Terumbu karang cincin (atoll)
Diantara tiga struktur tersebut, terumbu karang yang paling
umum dijumpai di perairan Indonesia adalah terumbu karang tepi
(Suharsono, 1998).
1) Terumbu karang tepi (fringing reef) ini berkembang di sepanjang
pantai dan mencapai kedalaman tidak lebih dari 40m. Terumbu karang
ini tumbuh keatas atau kearah laut. Pertumbuhan terbaik biasanya
terdapat dibagian yang cukup arus. Sedangkan diantara pantai dan tepi
luar terumbu, karang batu cenderung mempunyai pertumbuhaan yang
kurang baik bahkan banyak mati karena sering mengalami kekeringan
dan banyak endapan yang datang dari darat.
2) Terumbu karang tipe penghalang (Barrief reef ) terletak di
berbagai jarak kejauhan dari pantai dan dipisahkan dari pantai
tersebut oleh dasar laut yang terlalu dalam untuk pertumbuhan
karang batu (40-70 m). Umumnya memanjang menyusuri pantai
dan biasanya berputar-putar seakan – akan merupakan
penghalang bagi pendatang yang datang dari luar.
3) Terumbu karang cincin (atol) yang melingkari suatu goba
(laggon). Kedalaman goba didalam atol sekitar 45m jarang
sampai 100m seperti terumbu karang penghalang. Contohnya
adalah atol di Pulau Taka Bone Rate di Sulawesi Selatan.
Terumbu karang secara umum dapat dinisbatkan kepada
struktur fisik beserta ekosistem yang menyertainya yang secara
aktif membentuk sedimentasi kalsium karbonat akibat aktivitas
biologi (biogenik) yang berlangsung di bawah permukaan laut.
BERDASARKAN LETAK
• Fringing reef (terumbu karang tepi)
- suatu batu karang yang berbatasan
langsung ke pantai atau berbatasan
dengan sebuah saluran atau laguna
yang dangkal.
• Barrier reef (terumbu karang
penghalang) - karang yang terpisah
dari pantai daratan atau pulau yang
terpisah oleh laguna yang dalam
(contoh: Great Barrier Reef).
• Patch reef (gosong terumbu) -
terumbu karang yang terisolasi,
seringkali berbentuk melingkar,
biasanya terdapat dalam sebuah
laguna.
• Apron reef - terumbu pendek yang
menyerupai sebuah fringing reef,
tetapi lebih landai; meluas keluar dari
dan ke bawah suatu semenanjung
pantai.
• Atoll reef (terumbu karang
cincin) - suatu kurang lbundar atau
tebing karang yang meluas ke
seluruh laguna tanpa pulau di
tengahnya.
BERDASARKAN ZONASI
 1. Terumbu yang menghadap angin
Terumbu yang menghadap angin merupakan sisi yang menghadap
arah datangnya angin. Zona ini diawali oleh lereng terumbu yang
menghadap ke arah laut lepas. Pada kedalaman 50 meter umumnya
didominasi oleh karang lunak, pada kedalaman 15 meter sering
terdapat teras terumbu yang memiliki kelimpahan karang keras yang
cukup tinggi dan karang tumbuh dengan subur.
 2. Terumbu yang membelakangi angin
Zona ini umumnya memiliki hamparan terumbu karang yang lebih
sempit daripada windward reef dan memilii bentangan goba (lagoon)
yang cukup lebar.
BENTUK DAN STRUKTUR
HABITAT
 Terumbu karang pada umumnya hidup di pinggir pantai atau di
daerah yang masih mendapat sinar matahari, yakni kurang lebih 50
meter di bawah permukaan air laut. Namun, ada pula spesies terumbu
karang yang dapat hidup di dasar lautan dengan cahaya yang sangatlah
minim, bahkan tanpa cahaya sama sekali. Namun terumbu karang
hidup di dasar lautan ini tidak melalukan simbiosis dengan
zooxanhellae sekaligus tidak membentuk karang.
CARA MENDAPAKAN
MAKANAN
Hewan karang mendapatkan makanan dari perairan yang
mengandung plankton dan serpihan bahan organik.
FUNGSI
 1. Pelindung Ekosistem Pantai
 2. Sumber Obat-obatan
 3. Mempunyai Nilai Spiritual
Manfaat langsung :
1. Pemanfaatan sumber daya ikan
2. Batu karang
3. Pariwisata
4. Penilitian
5. Pemanfaatan biota perairan lainnya yang terkandung di
dalamanya
Maanfaat tifak langusng :
1. Sebagai penahan abrasi pantai
2. Keanekaragaman hayati, dsb.
…….
Evolusi geologis Pembentukan Terumbu Karang
1. Diawali kotuku gunung vulkanik muncul sebagai suatu pulau di
permukaan laut.
2. Ketika aktivitas gunung vulkanik berakhir, pulau mulai tererosi
3. Karang tepi mulai mengklonisasi garis pantai
4. Karang penghalang berkembang seperti saluran yang
memisahkan dari pulau
5. Laguna yang luas membentuk bagian dalam karang
6. Pulau tenggelam dan terbentuk atol
Komposisi Biota Terumbu Karang
1. Beranekara ragam Avertabrata, Terumbu karang batu, juga
berbagai krustasu seperti siputdan karang-karangan dan
Echinodermata
2. Ikan karnivora Operturustik (50-70%), Herbivora dan sisa
Omnivora (15%)
3. Reptil (ular dan penyu laut)
4. Ganggang di rumput Algae Koral, Algae
JENIS TERUMBU KARANG
Oxypora Lacera
• Jenis terumbu karang ini banyak dijumpai di laut yang
mempunyai kedalaman 3 hingga 15 meter. Terumbu
karang jenis ini mempunyai ciri- ciri khusus yaitu:
• Mempunyai koralit yang tipis berupa keping
laminar
• Bisa menjadi berubah menjadi tebal ketika berada
di kondisi lingkungan turbulen
• Memiliki kosta yang selalu bergigi
• Kebanyakan atau sebagian besar berwarna coklat
Pectinia Paeonia
• Jenis terumbu karang ini akan banyak kita jumpai di laut
yang emmpunyai kedalaman 5 hingga 15 meter. Sama
seperti terumbu karang yang lainnya, terumbu karang ini
juga memiliki ciri- ciri khusus. ciri- ciri yang miliki oleh
terumbu karang ini adalah:
• Kolumella berkembang secara lambat
• Memiliki septa yang halus dan lembut
• Pada umumnya mempunyai warna dan bintik coklat,
keabu- abuan, dan juga hijau.
Pectinia Lactuca
• Terumbu karang jenis ini akan banyak kita jumpai di
laut yang memiliki kedalan 3 hingga 15 meter.
Terumbu karang ini memiliki ciri- ciri sebagai
berikut:
• Koloni submasif, yang membentuk dinding-
dinding dengan tinggi yang relatif seragam.
• Pada umumnya dilihat dari koloni di tengah sampai
pinggir.
• Biasanya berwarna abu- abu, hijau dan juga coklat
Galaxea Fascicularis
• Jenis terumbu karang ini akan banyak kita jumpai di lau
dengen kedalaman 3 hingga 15 meter. Terumbu karang ini
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
• Mempunyai koloni kecil yang membentuk seperti bantal
• Koloni yang besar mempunyai ukuran 5 meter yang
berbentuk seperti kolumnar atau masif
• Koralit memiliki ukuran yang bervariasi atau berbeda-
beda
• Terdapat tentakel di siang hari
• Pada umumnya berwarna coklat, putih, hijau, dan keabu-
abuan
Lobophyllia Hemprichii
• Jenis terumbu karang ini akan banyak kita jumpai di
lau dengen kedalaman 3 hingga 15 meter. Terumbu
karang ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
• Mempunyai koloni kecil yang membentuk seperti
helm
• Koloni yang besar mempunyai ukuran 5 meter
• Koralit paseloid sampai flabellomeanroid.
• Septa menempel pada dinding dan kolumella, serta
memiliki gigi yang tajam
• Polip tebal dan menyerupai seperti daging
Lobophyllia Corymbosa
• Jenis terumbu karang ini akan banyak kita jumpai di lau
dengen kedalaman 3 hingga 15 meter. Terumbu karang
ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
• Mempunyai koloni kecil yang membentuk plat
• Koloni yang besar mempunyai ukuran 2 meter
• Mempunyai kalik yang dalam dengan dinding yang
halus
• Septa terletak di dekat dinding umumnya tebal,
sementara yang di dalam kalik tipis, dan septa yang
berada di dekat dinding tebal
• Polip tebal dan menyerupai seperti daging
Acropora Cervicornis
• Jenis terumbu kranga ini akan banyak kita jumpai di lau
dengen kedalaman 3 hingga 15 meter. Terumbu karang
ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
• Mempunyai yang panjang terhampar hingga beberapa
meter
• Koloni arborescens, tersusun atas cabang- cabang yang
silindris
• Mempunyai koralit yang berbentuk pipa
• Aksial koralit dapat dibedakan septa yang berada di
dekat dinding tebal
• Mempunyai warna coklat muda
Acropora Elegantula
• Koloni korimbosa seperti semak
• Terdapat cabang horisontal tipis
namun menyebar
• Mempunyai aksial koralit yang jelas
• Mempunyai warna abu- abu dengan
warna ujung yang lebih muda.
Acropora Acuminata
• Jenis terumbu karang ini akan banyak kita
jumpai di lau dengen kedalaman 3 hingga
15 meter. Terumbu karang ini mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut:
• Mempunyai koloni yang bercabang
dengan ujuang cabangnya yang lancip
• Mempunyai koralit dengan 2 ukuran
• Mempunyai warna coklat atau biru muda
FAKTOR PEMBATAS
PERKEMBANGAN
 1. Suhu air > 18*C, bagi perkembangan optimal diperlukan suhu
rata-rata tahunan berkisar antara 23-25*C.
 2. Kedalaman perairan < 50 m
 3. Salinitas air yang konstan berkisar antara 30 – 36%
 4. Perairan yang cerah, bergelombang besar dan bebas dari
sedimen.
KERUSAKAN TERUMBU
KARANG
 1. Sedimentasi (proses pemisahan padatan) dan Pencemaran
 2. Faktor penyebab kerusakan ekosistem terumbu karang secara
tidak langsung yang berasal dari aktifitas manusia.
 3. Tekanan sedimentasi dapat menyebabkan terumbu karang mati
 4. Dampak ekosistem terumbu karang akibat dari tekanan
sedimentasi.
1. Sedimentasi
2. Limbah industri dan rumah tangga
3. Limbah air panas
4. Limbah hydrocarbon, pestisida dan herbisida
5. Limbah radio aktip
1. Membuang sampah ke laut dan pantai
2. Membawa pulang atau menyentuh terumbu karang
3. Pemborosan air.
4. Penggunaan pupuk dan pestisida buatan
5. Pembuangan jangkar pada pesisir pantai secara tidak sengaja
6. Terdapatnya predator terumbu karang
7. Penambangan
8. Reklamasi pantai
9. Polusi air
10. Pembangunan pemukiman
11. Penangkapan ikan dengan cara pemaikaian bom.
PERLINDUNGAN & PEMULIHAN
EKOSISTEM TERUMBU KARANG
 1. Pengembangan Daerah Perlindung Laut
 2. Pemulihan sempadan pantai melalui penanaman mangrove
 3. Perbaikan ekosistem terumbu karang melalui terumbu buatan
• Terumbu buatan adalah struktur yang sengaja dipasangkan ke dalam
laut yang ditujukan sebagai tempat berlindung dan habitat bagi
organisme laut atau sebagai pelindung pantai
TERIMA KASIH ATAS
PERHATIANNYA


More Related Content

What's hot

Kuliah 6 crustacea malacostraca [compatibility mode]
Kuliah 6 crustacea malacostraca [compatibility mode]Kuliah 6 crustacea malacostraca [compatibility mode]
Kuliah 6 crustacea malacostraca [compatibility mode]
PT. SASA
 
Power point terumbu karang
Power point terumbu karangPower point terumbu karang
Power point terumbu karang
rantikaput
 
Ekosistem Pantai & Terumbu karang
Ekosistem Pantai & Terumbu karangEkosistem Pantai & Terumbu karang
Ekosistem Pantai & Terumbu karang
tuti handayani
 

What's hot (20)

Ekosistem hutan mangrove
Ekosistem hutan mangroveEkosistem hutan mangrove
Ekosistem hutan mangrove
 
Ikan demersal dan ikan karang
Ikan demersal dan ikan karangIkan demersal dan ikan karang
Ikan demersal dan ikan karang
 
Alat Tangkap Ramah Lingkungan
Alat Tangkap Ramah LingkunganAlat Tangkap Ramah Lingkungan
Alat Tangkap Ramah Lingkungan
 
AVERTEBRATA AIR..1.pptx
AVERTEBRATA AIR..1.pptxAVERTEBRATA AIR..1.pptx
AVERTEBRATA AIR..1.pptx
 
Minggu ke 4 t.p. udang penaeid vannameii
Minggu ke 4  t.p. udang penaeid vannameiiMinggu ke 4  t.p. udang penaeid vannameii
Minggu ke 4 t.p. udang penaeid vannameii
 
Teknik pembenihan ikan I
Teknik pembenihan ikan ITeknik pembenihan ikan I
Teknik pembenihan ikan I
 
Pantai
PantaiPantai
Pantai
 
Kuliah 6 crustacea malacostraca [compatibility mode]
Kuliah 6 crustacea malacostraca [compatibility mode]Kuliah 6 crustacea malacostraca [compatibility mode]
Kuliah 6 crustacea malacostraca [compatibility mode]
 
Teknik pembenihan dan pembesaran ikan air laut
Teknik pembenihan dan pembesaran ikan air lautTeknik pembenihan dan pembesaran ikan air laut
Teknik pembenihan dan pembesaran ikan air laut
 
Power point terumbu karang
Power point terumbu karangPower point terumbu karang
Power point terumbu karang
 
Teknik Pembenihan Ikan II
Teknik Pembenihan Ikan IITeknik Pembenihan Ikan II
Teknik Pembenihan Ikan II
 
Limnologi biota air tawar [danau]
Limnologi biota air tawar [danau]Limnologi biota air tawar [danau]
Limnologi biota air tawar [danau]
 
Materi Estuari
Materi EstuariMateri Estuari
Materi Estuari
 
Mengenal Terumbu Karang
Mengenal Terumbu KarangMengenal Terumbu Karang
Mengenal Terumbu Karang
 
Kebiasaan dan cara memakan ikan
Kebiasaan dan cara memakan ikanKebiasaan dan cara memakan ikan
Kebiasaan dan cara memakan ikan
 
1 pendahuluan
1 pendahuluan1 pendahuluan
1 pendahuluan
 
Ekosistem Pantai & Terumbu karang
Ekosistem Pantai & Terumbu karangEkosistem Pantai & Terumbu karang
Ekosistem Pantai & Terumbu karang
 
Manajemen kesehatan ikan
Manajemen kesehatan ikanManajemen kesehatan ikan
Manajemen kesehatan ikan
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun  Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Laporan praktikum ikhtiologi
Laporan praktikum ikhtiologiLaporan praktikum ikhtiologi
Laporan praktikum ikhtiologi
 

Similar to Terumbu karang

38696724 kelas-pelecypoda-re
38696724 kelas-pelecypoda-re38696724 kelas-pelecypoda-re
38696724 kelas-pelecypoda-re
petra_ardianta
 
Persebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdf
Persebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdfPersebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdf
Persebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdf
MukarobinspdMukarobi
 
Fidel lapis padang
Fidel lapis padangFidel lapis padang
Fidel lapis padang
fidita
 

Similar to Terumbu karang (20)

Terumbu karang
Terumbu karangTerumbu karang
Terumbu karang
 
Isi
IsiIsi
Isi
 
Aplikom
AplikomAplikom
Aplikom
 
Biota laut dalam
Biota laut dalamBiota laut dalam
Biota laut dalam
 
Identifikasi Karang dengan Coral Finder (Branching dan Non Branching)
Identifikasi Karang dengan Coral Finder (Branching dan Non Branching)Identifikasi Karang dengan Coral Finder (Branching dan Non Branching)
Identifikasi Karang dengan Coral Finder (Branching dan Non Branching)
 
MAteri SIG
MAteri SIGMAteri SIG
MAteri SIG
 
KEANEKARAGAMAN BAHAN BIOTA LAUT.pptx
KEANEKARAGAMAN BAHAN BIOTA LAUT.pptxKEANEKARAGAMAN BAHAN BIOTA LAUT.pptx
KEANEKARAGAMAN BAHAN BIOTA LAUT.pptx
 
About Terumbu Karang (Mata Kuliah Biologi Terumbu Karang)
About Terumbu Karang (Mata Kuliah Biologi Terumbu Karang)About Terumbu Karang (Mata Kuliah Biologi Terumbu Karang)
About Terumbu Karang (Mata Kuliah Biologi Terumbu Karang)
 
Bab i, ii, iii
Bab i, ii, iiiBab i, ii, iii
Bab i, ii, iii
 
Aplikasi komputer
Aplikasi komputerAplikasi komputer
Aplikasi komputer
 
Kekayaan Laut
Kekayaan LautKekayaan Laut
Kekayaan Laut
 
38696724 kelas-pelecypoda-re
38696724 kelas-pelecypoda-re38696724 kelas-pelecypoda-re
38696724 kelas-pelecypoda-re
 
Geografi - Flora dan Fauna di Indonesia dan Dunia
Geografi - Flora dan Fauna di Indonesia dan DuniaGeografi - Flora dan Fauna di Indonesia dan Dunia
Geografi - Flora dan Fauna di Indonesia dan Dunia
 
Persebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdf
Persebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdfPersebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdf
Persebaran Flora dan Fauna , New Sept 2022.pdf
 
Fidel lapis padang
Fidel lapis padangFidel lapis padang
Fidel lapis padang
 
1.bahan ajar
1.bahan ajar1.bahan ajar
1.bahan ajar
 
INVENTARISASI JENIS-JENIS LAMUN (SEAGRASS)
INVENTARISASI  JENIS-JENIS LAMUN (SEAGRASS)INVENTARISASI  JENIS-JENIS LAMUN (SEAGRASS)
INVENTARISASI JENIS-JENIS LAMUN (SEAGRASS)
 
6. INVERTEBRATA LAUT.pptx
6. INVERTEBRATA LAUT.pptx6. INVERTEBRATA LAUT.pptx
6. INVERTEBRATA LAUT.pptx
 
Tugas_bu_lilis.pptx
Tugas_bu_lilis.pptxTugas_bu_lilis.pptx
Tugas_bu_lilis.pptx
 
Benthos Subtidal
Benthos SubtidalBenthos Subtidal
Benthos Subtidal
 

Recently uploaded

1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
MetalinaSimanjuntak1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
HafidRanggasi
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 

Terumbu karang

  • 1. TERUMBU KARANG Nama anggota : Arif Fakhrudin Cindy Pebriyanti Syaiful Adha Titis Tustika Yolanda Melviana
  • 2. TERUMBU KARANG  Terumbu karang adalah sekumpulan dari hewan karang yang melakukan simbiosis dengan sejenis tumbuhan alga yang disebut dengan zooxanthellae.  Dalam kelas tumbuhan, terumbu karang merupakan termasuk jenis filum Cnidaria kelas Anthozoa yang mempunyai tentakel- tentakel. Koloni terumbu karang ini terbentuk oleh beribu- ribu hewan yang kecil- kecil yang dinamakan Polip.
  • 3. REPRODUKSI TERUMBU KARANG  Aseksual/Vegetatif Dengan cara fragmentasi (pemisahan bagian polip) Patahan terumbu karang yang kecil akan tumbuh dan membentuk sebuah koloni baru  Seksual Cara seksual yaitu terjadi pekawinan yang diawali pembuahan setiap tahunnya hewan karang serentak mengeluarkan sel kelamin ke perairan dalam kondisi ber selubung.
  • 4. BERDASARKAN BENTUK DAN TEMPAT TUMBUH Nybakken (1992) mengelompokkan terumbu karang menjadi tiga tipe umum yaitu : a) Terumbu karang tepi (Fringing reef/shore reef ) b) Terumbu karang penghalang (Barrier reef) c) Terumbu karang cincin (atoll) Diantara tiga struktur tersebut, terumbu karang yang paling umum dijumpai di perairan Indonesia adalah terumbu karang tepi (Suharsono, 1998). 1) Terumbu karang tepi (fringing reef) ini berkembang di sepanjang pantai dan mencapai kedalaman tidak lebih dari 40m. Terumbu karang ini tumbuh keatas atau kearah laut. Pertumbuhan terbaik biasanya terdapat dibagian yang cukup arus. Sedangkan diantara pantai dan tepi luar terumbu, karang batu cenderung mempunyai pertumbuhaan yang kurang baik bahkan banyak mati karena sering mengalami kekeringan dan banyak endapan yang datang dari darat. 2) Terumbu karang tipe penghalang (Barrief reef ) terletak di berbagai jarak kejauhan dari pantai dan dipisahkan dari pantai tersebut oleh dasar laut yang terlalu dalam untuk pertumbuhan karang batu (40-70 m). Umumnya memanjang menyusuri pantai dan biasanya berputar-putar seakan – akan merupakan penghalang bagi pendatang yang datang dari luar. 3) Terumbu karang cincin (atol) yang melingkari suatu goba (laggon). Kedalaman goba didalam atol sekitar 45m jarang sampai 100m seperti terumbu karang penghalang. Contohnya adalah atol di Pulau Taka Bone Rate di Sulawesi Selatan. Terumbu karang secara umum dapat dinisbatkan kepada struktur fisik beserta ekosistem yang menyertainya yang secara aktif membentuk sedimentasi kalsium karbonat akibat aktivitas biologi (biogenik) yang berlangsung di bawah permukaan laut.
  • 5. BERDASARKAN LETAK • Fringing reef (terumbu karang tepi) - suatu batu karang yang berbatasan langsung ke pantai atau berbatasan dengan sebuah saluran atau laguna yang dangkal. • Barrier reef (terumbu karang penghalang) - karang yang terpisah dari pantai daratan atau pulau yang terpisah oleh laguna yang dalam (contoh: Great Barrier Reef). • Patch reef (gosong terumbu) - terumbu karang yang terisolasi, seringkali berbentuk melingkar, biasanya terdapat dalam sebuah laguna. • Apron reef - terumbu pendek yang menyerupai sebuah fringing reef, tetapi lebih landai; meluas keluar dari dan ke bawah suatu semenanjung pantai. • Atoll reef (terumbu karang cincin) - suatu kurang lbundar atau tebing karang yang meluas ke seluruh laguna tanpa pulau di tengahnya.
  • 6. BERDASARKAN ZONASI  1. Terumbu yang menghadap angin Terumbu yang menghadap angin merupakan sisi yang menghadap arah datangnya angin. Zona ini diawali oleh lereng terumbu yang menghadap ke arah laut lepas. Pada kedalaman 50 meter umumnya didominasi oleh karang lunak, pada kedalaman 15 meter sering terdapat teras terumbu yang memiliki kelimpahan karang keras yang cukup tinggi dan karang tumbuh dengan subur.  2. Terumbu yang membelakangi angin Zona ini umumnya memiliki hamparan terumbu karang yang lebih sempit daripada windward reef dan memilii bentangan goba (lagoon) yang cukup lebar.
  • 8. HABITAT  Terumbu karang pada umumnya hidup di pinggir pantai atau di daerah yang masih mendapat sinar matahari, yakni kurang lebih 50 meter di bawah permukaan air laut. Namun, ada pula spesies terumbu karang yang dapat hidup di dasar lautan dengan cahaya yang sangatlah minim, bahkan tanpa cahaya sama sekali. Namun terumbu karang hidup di dasar lautan ini tidak melalukan simbiosis dengan zooxanhellae sekaligus tidak membentuk karang.
  • 9. CARA MENDAPAKAN MAKANAN Hewan karang mendapatkan makanan dari perairan yang mengandung plankton dan serpihan bahan organik.
  • 10. FUNGSI  1. Pelindung Ekosistem Pantai  2. Sumber Obat-obatan  3. Mempunyai Nilai Spiritual Manfaat langsung : 1. Pemanfaatan sumber daya ikan 2. Batu karang 3. Pariwisata 4. Penilitian 5. Pemanfaatan biota perairan lainnya yang terkandung di dalamanya Maanfaat tifak langusng : 1. Sebagai penahan abrasi pantai 2. Keanekaragaman hayati, dsb.
  • 11. ……. Evolusi geologis Pembentukan Terumbu Karang 1. Diawali kotuku gunung vulkanik muncul sebagai suatu pulau di permukaan laut. 2. Ketika aktivitas gunung vulkanik berakhir, pulau mulai tererosi 3. Karang tepi mulai mengklonisasi garis pantai 4. Karang penghalang berkembang seperti saluran yang memisahkan dari pulau 5. Laguna yang luas membentuk bagian dalam karang 6. Pulau tenggelam dan terbentuk atol Komposisi Biota Terumbu Karang 1. Beranekara ragam Avertabrata, Terumbu karang batu, juga berbagai krustasu seperti siputdan karang-karangan dan Echinodermata 2. Ikan karnivora Operturustik (50-70%), Herbivora dan sisa Omnivora (15%) 3. Reptil (ular dan penyu laut) 4. Ganggang di rumput Algae Koral, Algae
  • 12. JENIS TERUMBU KARANG Oxypora Lacera • Jenis terumbu karang ini banyak dijumpai di laut yang mempunyai kedalaman 3 hingga 15 meter. Terumbu karang jenis ini mempunyai ciri- ciri khusus yaitu: • Mempunyai koralit yang tipis berupa keping laminar • Bisa menjadi berubah menjadi tebal ketika berada di kondisi lingkungan turbulen • Memiliki kosta yang selalu bergigi • Kebanyakan atau sebagian besar berwarna coklat Pectinia Paeonia • Jenis terumbu karang ini akan banyak kita jumpai di laut yang emmpunyai kedalaman 5 hingga 15 meter. Sama seperti terumbu karang yang lainnya, terumbu karang ini juga memiliki ciri- ciri khusus. ciri- ciri yang miliki oleh terumbu karang ini adalah: • Kolumella berkembang secara lambat • Memiliki septa yang halus dan lembut • Pada umumnya mempunyai warna dan bintik coklat, keabu- abuan, dan juga hijau. Pectinia Lactuca • Terumbu karang jenis ini akan banyak kita jumpai di laut yang memiliki kedalan 3 hingga 15 meter. Terumbu karang ini memiliki ciri- ciri sebagai berikut: • Koloni submasif, yang membentuk dinding- dinding dengan tinggi yang relatif seragam. • Pada umumnya dilihat dari koloni di tengah sampai pinggir. • Biasanya berwarna abu- abu, hijau dan juga coklat Galaxea Fascicularis • Jenis terumbu karang ini akan banyak kita jumpai di lau dengen kedalaman 3 hingga 15 meter. Terumbu karang ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: • Mempunyai koloni kecil yang membentuk seperti bantal • Koloni yang besar mempunyai ukuran 5 meter yang berbentuk seperti kolumnar atau masif • Koralit memiliki ukuran yang bervariasi atau berbeda- beda • Terdapat tentakel di siang hari • Pada umumnya berwarna coklat, putih, hijau, dan keabu- abuan Lobophyllia Hemprichii • Jenis terumbu karang ini akan banyak kita jumpai di lau dengen kedalaman 3 hingga 15 meter. Terumbu karang ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: • Mempunyai koloni kecil yang membentuk seperti helm • Koloni yang besar mempunyai ukuran 5 meter • Koralit paseloid sampai flabellomeanroid. • Septa menempel pada dinding dan kolumella, serta memiliki gigi yang tajam • Polip tebal dan menyerupai seperti daging Lobophyllia Corymbosa • Jenis terumbu karang ini akan banyak kita jumpai di lau dengen kedalaman 3 hingga 15 meter. Terumbu karang ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: • Mempunyai koloni kecil yang membentuk plat • Koloni yang besar mempunyai ukuran 2 meter • Mempunyai kalik yang dalam dengan dinding yang halus • Septa terletak di dekat dinding umumnya tebal, sementara yang di dalam kalik tipis, dan septa yang berada di dekat dinding tebal • Polip tebal dan menyerupai seperti daging Acropora Cervicornis • Jenis terumbu kranga ini akan banyak kita jumpai di lau dengen kedalaman 3 hingga 15 meter. Terumbu karang ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: • Mempunyai yang panjang terhampar hingga beberapa meter • Koloni arborescens, tersusun atas cabang- cabang yang silindris • Mempunyai koralit yang berbentuk pipa • Aksial koralit dapat dibedakan septa yang berada di dekat dinding tebal • Mempunyai warna coklat muda Acropora Elegantula • Koloni korimbosa seperti semak • Terdapat cabang horisontal tipis namun menyebar • Mempunyai aksial koralit yang jelas • Mempunyai warna abu- abu dengan warna ujung yang lebih muda. Acropora Acuminata • Jenis terumbu karang ini akan banyak kita jumpai di lau dengen kedalaman 3 hingga 15 meter. Terumbu karang ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: • Mempunyai koloni yang bercabang dengan ujuang cabangnya yang lancip • Mempunyai koralit dengan 2 ukuran • Mempunyai warna coklat atau biru muda
  • 13. FAKTOR PEMBATAS PERKEMBANGAN  1. Suhu air > 18*C, bagi perkembangan optimal diperlukan suhu rata-rata tahunan berkisar antara 23-25*C.  2. Kedalaman perairan < 50 m  3. Salinitas air yang konstan berkisar antara 30 – 36%  4. Perairan yang cerah, bergelombang besar dan bebas dari sedimen.
  • 14. KERUSAKAN TERUMBU KARANG  1. Sedimentasi (proses pemisahan padatan) dan Pencemaran  2. Faktor penyebab kerusakan ekosistem terumbu karang secara tidak langsung yang berasal dari aktifitas manusia.  3. Tekanan sedimentasi dapat menyebabkan terumbu karang mati  4. Dampak ekosistem terumbu karang akibat dari tekanan sedimentasi. 1. Sedimentasi 2. Limbah industri dan rumah tangga 3. Limbah air panas 4. Limbah hydrocarbon, pestisida dan herbisida 5. Limbah radio aktip 1. Membuang sampah ke laut dan pantai 2. Membawa pulang atau menyentuh terumbu karang 3. Pemborosan air. 4. Penggunaan pupuk dan pestisida buatan 5. Pembuangan jangkar pada pesisir pantai secara tidak sengaja 6. Terdapatnya predator terumbu karang 7. Penambangan 8. Reklamasi pantai 9. Polusi air 10. Pembangunan pemukiman 11. Penangkapan ikan dengan cara pemaikaian bom.
  • 15. PERLINDUNGAN & PEMULIHAN EKOSISTEM TERUMBU KARANG  1. Pengembangan Daerah Perlindung Laut  2. Pemulihan sempadan pantai melalui penanaman mangrove  3. Perbaikan ekosistem terumbu karang melalui terumbu buatan • Terumbu buatan adalah struktur yang sengaja dipasangkan ke dalam laut yang ditujukan sebagai tempat berlindung dan habitat bagi organisme laut atau sebagai pelindung pantai