Terumbu karang adalah sekumpulan dari hewan karang yang melakukan simbiosis dengan sejenis tumbuhan alga yang disebut dengan zooxanthellae.
Dalam kelas tumbuhan, terumbu karang merupakan termasuk jenis filum Cnidaria kelas Anthozoa yang mempunyai tentakel- tentakel. Koloni terumbu karang ini terbentuk oleh beribu- ribu hewan yang kecil- kecil yang dinamakan Polip.
2. TERUMBU KARANG
Terumbu karang adalah sekumpulan dari hewan karang yang
melakukan simbiosis dengan sejenis tumbuhan alga yang disebut
dengan zooxanthellae.
Dalam kelas tumbuhan, terumbu karang merupakan termasuk
jenis filum Cnidaria kelas Anthozoa yang mempunyai tentakel- tentakel.
Koloni terumbu karang ini terbentuk oleh beribu- ribu hewan yang
kecil- kecil yang dinamakan Polip.
3. REPRODUKSI TERUMBU
KARANG
Aseksual/Vegetatif
Dengan cara fragmentasi (pemisahan bagian polip) Patahan terumbu
karang yang kecil akan tumbuh dan membentuk sebuah koloni baru
Seksual
Cara seksual yaitu terjadi pekawinan yang diawali pembuahan setiap
tahunnya hewan karang serentak mengeluarkan sel kelamin ke
perairan dalam kondisi ber selubung.
4. BERDASARKAN BENTUK DAN
TEMPAT TUMBUH
Nybakken (1992) mengelompokkan terumbu karang menjadi tiga
tipe umum yaitu :
a) Terumbu karang tepi (Fringing reef/shore reef )
b) Terumbu karang penghalang (Barrier reef)
c) Terumbu karang cincin (atoll)
Diantara tiga struktur tersebut, terumbu karang yang paling
umum dijumpai di perairan Indonesia adalah terumbu karang tepi
(Suharsono, 1998).
1) Terumbu karang tepi (fringing reef) ini berkembang di sepanjang
pantai dan mencapai kedalaman tidak lebih dari 40m. Terumbu karang
ini tumbuh keatas atau kearah laut. Pertumbuhan terbaik biasanya
terdapat dibagian yang cukup arus. Sedangkan diantara pantai dan tepi
luar terumbu, karang batu cenderung mempunyai pertumbuhaan yang
kurang baik bahkan banyak mati karena sering mengalami kekeringan
dan banyak endapan yang datang dari darat.
2) Terumbu karang tipe penghalang (Barrief reef ) terletak di
berbagai jarak kejauhan dari pantai dan dipisahkan dari pantai
tersebut oleh dasar laut yang terlalu dalam untuk pertumbuhan
karang batu (40-70 m). Umumnya memanjang menyusuri pantai
dan biasanya berputar-putar seakan – akan merupakan
penghalang bagi pendatang yang datang dari luar.
3) Terumbu karang cincin (atol) yang melingkari suatu goba
(laggon). Kedalaman goba didalam atol sekitar 45m jarang
sampai 100m seperti terumbu karang penghalang. Contohnya
adalah atol di Pulau Taka Bone Rate di Sulawesi Selatan.
Terumbu karang secara umum dapat dinisbatkan kepada
struktur fisik beserta ekosistem yang menyertainya yang secara
aktif membentuk sedimentasi kalsium karbonat akibat aktivitas
biologi (biogenik) yang berlangsung di bawah permukaan laut.
5. BERDASARKAN LETAK
• Fringing reef (terumbu karang tepi)
- suatu batu karang yang berbatasan
langsung ke pantai atau berbatasan
dengan sebuah saluran atau laguna
yang dangkal.
• Barrier reef (terumbu karang
penghalang) - karang yang terpisah
dari pantai daratan atau pulau yang
terpisah oleh laguna yang dalam
(contoh: Great Barrier Reef).
• Patch reef (gosong terumbu) -
terumbu karang yang terisolasi,
seringkali berbentuk melingkar,
biasanya terdapat dalam sebuah
laguna.
• Apron reef - terumbu pendek yang
menyerupai sebuah fringing reef,
tetapi lebih landai; meluas keluar dari
dan ke bawah suatu semenanjung
pantai.
• Atoll reef (terumbu karang
cincin) - suatu kurang lbundar atau
tebing karang yang meluas ke
seluruh laguna tanpa pulau di
tengahnya.
6. BERDASARKAN ZONASI
1. Terumbu yang menghadap angin
Terumbu yang menghadap angin merupakan sisi yang menghadap
arah datangnya angin. Zona ini diawali oleh lereng terumbu yang
menghadap ke arah laut lepas. Pada kedalaman 50 meter umumnya
didominasi oleh karang lunak, pada kedalaman 15 meter sering
terdapat teras terumbu yang memiliki kelimpahan karang keras yang
cukup tinggi dan karang tumbuh dengan subur.
2. Terumbu yang membelakangi angin
Zona ini umumnya memiliki hamparan terumbu karang yang lebih
sempit daripada windward reef dan memilii bentangan goba (lagoon)
yang cukup lebar.
8. HABITAT
Terumbu karang pada umumnya hidup di pinggir pantai atau di
daerah yang masih mendapat sinar matahari, yakni kurang lebih 50
meter di bawah permukaan air laut. Namun, ada pula spesies terumbu
karang yang dapat hidup di dasar lautan dengan cahaya yang sangatlah
minim, bahkan tanpa cahaya sama sekali. Namun terumbu karang
hidup di dasar lautan ini tidak melalukan simbiosis dengan
zooxanhellae sekaligus tidak membentuk karang.
10. FUNGSI
1. Pelindung Ekosistem Pantai
2. Sumber Obat-obatan
3. Mempunyai Nilai Spiritual
Manfaat langsung :
1. Pemanfaatan sumber daya ikan
2. Batu karang
3. Pariwisata
4. Penilitian
5. Pemanfaatan biota perairan lainnya yang terkandung di
dalamanya
Maanfaat tifak langusng :
1. Sebagai penahan abrasi pantai
2. Keanekaragaman hayati, dsb.
11. …….
Evolusi geologis Pembentukan Terumbu Karang
1. Diawali kotuku gunung vulkanik muncul sebagai suatu pulau di
permukaan laut.
2. Ketika aktivitas gunung vulkanik berakhir, pulau mulai tererosi
3. Karang tepi mulai mengklonisasi garis pantai
4. Karang penghalang berkembang seperti saluran yang
memisahkan dari pulau
5. Laguna yang luas membentuk bagian dalam karang
6. Pulau tenggelam dan terbentuk atol
Komposisi Biota Terumbu Karang
1. Beranekara ragam Avertabrata, Terumbu karang batu, juga
berbagai krustasu seperti siputdan karang-karangan dan
Echinodermata
2. Ikan karnivora Operturustik (50-70%), Herbivora dan sisa
Omnivora (15%)
3. Reptil (ular dan penyu laut)
4. Ganggang di rumput Algae Koral, Algae
12. JENIS TERUMBU KARANG
Oxypora Lacera
• Jenis terumbu karang ini banyak dijumpai di laut yang
mempunyai kedalaman 3 hingga 15 meter. Terumbu
karang jenis ini mempunyai ciri- ciri khusus yaitu:
• Mempunyai koralit yang tipis berupa keping
laminar
• Bisa menjadi berubah menjadi tebal ketika berada
di kondisi lingkungan turbulen
• Memiliki kosta yang selalu bergigi
• Kebanyakan atau sebagian besar berwarna coklat
Pectinia Paeonia
• Jenis terumbu karang ini akan banyak kita jumpai di laut
yang emmpunyai kedalaman 5 hingga 15 meter. Sama
seperti terumbu karang yang lainnya, terumbu karang ini
juga memiliki ciri- ciri khusus. ciri- ciri yang miliki oleh
terumbu karang ini adalah:
• Kolumella berkembang secara lambat
• Memiliki septa yang halus dan lembut
• Pada umumnya mempunyai warna dan bintik coklat,
keabu- abuan, dan juga hijau.
Pectinia Lactuca
• Terumbu karang jenis ini akan banyak kita jumpai di
laut yang memiliki kedalan 3 hingga 15 meter.
Terumbu karang ini memiliki ciri- ciri sebagai
berikut:
• Koloni submasif, yang membentuk dinding-
dinding dengan tinggi yang relatif seragam.
• Pada umumnya dilihat dari koloni di tengah sampai
pinggir.
• Biasanya berwarna abu- abu, hijau dan juga coklat
Galaxea Fascicularis
• Jenis terumbu karang ini akan banyak kita jumpai di lau
dengen kedalaman 3 hingga 15 meter. Terumbu karang ini
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
• Mempunyai koloni kecil yang membentuk seperti bantal
• Koloni yang besar mempunyai ukuran 5 meter yang
berbentuk seperti kolumnar atau masif
• Koralit memiliki ukuran yang bervariasi atau berbeda-
beda
• Terdapat tentakel di siang hari
• Pada umumnya berwarna coklat, putih, hijau, dan keabu-
abuan
Lobophyllia Hemprichii
• Jenis terumbu karang ini akan banyak kita jumpai di
lau dengen kedalaman 3 hingga 15 meter. Terumbu
karang ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
• Mempunyai koloni kecil yang membentuk seperti
helm
• Koloni yang besar mempunyai ukuran 5 meter
• Koralit paseloid sampai flabellomeanroid.
• Septa menempel pada dinding dan kolumella, serta
memiliki gigi yang tajam
• Polip tebal dan menyerupai seperti daging
Lobophyllia Corymbosa
• Jenis terumbu karang ini akan banyak kita jumpai di lau
dengen kedalaman 3 hingga 15 meter. Terumbu karang
ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
• Mempunyai koloni kecil yang membentuk plat
• Koloni yang besar mempunyai ukuran 2 meter
• Mempunyai kalik yang dalam dengan dinding yang
halus
• Septa terletak di dekat dinding umumnya tebal,
sementara yang di dalam kalik tipis, dan septa yang
berada di dekat dinding tebal
• Polip tebal dan menyerupai seperti daging
Acropora Cervicornis
• Jenis terumbu kranga ini akan banyak kita jumpai di lau
dengen kedalaman 3 hingga 15 meter. Terumbu karang
ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
• Mempunyai yang panjang terhampar hingga beberapa
meter
• Koloni arborescens, tersusun atas cabang- cabang yang
silindris
• Mempunyai koralit yang berbentuk pipa
• Aksial koralit dapat dibedakan septa yang berada di
dekat dinding tebal
• Mempunyai warna coklat muda
Acropora Elegantula
• Koloni korimbosa seperti semak
• Terdapat cabang horisontal tipis
namun menyebar
• Mempunyai aksial koralit yang jelas
• Mempunyai warna abu- abu dengan
warna ujung yang lebih muda.
Acropora Acuminata
• Jenis terumbu karang ini akan banyak kita
jumpai di lau dengen kedalaman 3 hingga
15 meter. Terumbu karang ini mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut:
• Mempunyai koloni yang bercabang
dengan ujuang cabangnya yang lancip
• Mempunyai koralit dengan 2 ukuran
• Mempunyai warna coklat atau biru muda
13. FAKTOR PEMBATAS
PERKEMBANGAN
1. Suhu air > 18*C, bagi perkembangan optimal diperlukan suhu
rata-rata tahunan berkisar antara 23-25*C.
2. Kedalaman perairan < 50 m
3. Salinitas air yang konstan berkisar antara 30 – 36%
4. Perairan yang cerah, bergelombang besar dan bebas dari
sedimen.
14. KERUSAKAN TERUMBU
KARANG
1. Sedimentasi (proses pemisahan padatan) dan Pencemaran
2. Faktor penyebab kerusakan ekosistem terumbu karang secara
tidak langsung yang berasal dari aktifitas manusia.
3. Tekanan sedimentasi dapat menyebabkan terumbu karang mati
4. Dampak ekosistem terumbu karang akibat dari tekanan
sedimentasi.
1. Sedimentasi
2. Limbah industri dan rumah tangga
3. Limbah air panas
4. Limbah hydrocarbon, pestisida dan herbisida
5. Limbah radio aktip
1. Membuang sampah ke laut dan pantai
2. Membawa pulang atau menyentuh terumbu karang
3. Pemborosan air.
4. Penggunaan pupuk dan pestisida buatan
5. Pembuangan jangkar pada pesisir pantai secara tidak sengaja
6. Terdapatnya predator terumbu karang
7. Penambangan
8. Reklamasi pantai
9. Polusi air
10. Pembangunan pemukiman
11. Penangkapan ikan dengan cara pemaikaian bom.
15. PERLINDUNGAN & PEMULIHAN
EKOSISTEM TERUMBU KARANG
1. Pengembangan Daerah Perlindung Laut
2. Pemulihan sempadan pantai melalui penanaman mangrove
3. Perbaikan ekosistem terumbu karang melalui terumbu buatan
• Terumbu buatan adalah struktur yang sengaja dipasangkan ke dalam
laut yang ditujukan sebagai tempat berlindung dan habitat bagi
organisme laut atau sebagai pelindung pantai