2. REFERENCE
Principles of Managerial Finance
13th edition, Pearson,
Addison Wesley Publishing Company. 2012
by : Gitman, Lawrence J. and Zutter, Chad J.
3. RPS
• P1: Ch. 1: The role and environment of managerial finance
• P2: Ch. 6: Interest rates and bond valuation
• P3-4: Ch. 7 : Stock valuation
• P5: Ch. 11 : Capital budgeting cash flows
• P6-9: Ch. 10 :Capital budgeting techniques
• P7-8: Review & UTS
• P10-11: Ch. 9: Cost of capital
• P12-13: Ch. 13: Leverage and capital structure
• P14-15: Review & UAS
11. Materi Pertemuan 1 s 4
1 1. THE ROLE AND ENVIRONMENT OF MANAGERIAL FINANCE
2. Finance and Business
3. The Managerial Finance Function
4. Goal of the Firm
5. Financial Institutions and Market
6. Business Taxes
2 1. INTEREST RATES AND BOND VALUATION
2. Interest rates and required returns
3. Corporate Bonds
4. Valuation Fundamentals
5. Bond Valuation
3 1. STOCK VALUATION
2. Differences between Debt and Equity Capital
3. Common and Preferred Stock
4. Common Stock Valuation
4 1. STOCK VALUATION
2. Common Stock Valuation
3. Decision Making and Common Stock Value
12. Pertemuan 5 sd 8
5 1. CAPITAL BUDGETING CASH FLOWS
2. The Capital Budgeting Decision Process
3. The Relevant Cash Flows
4. Finding the Initial Investment
5. Finding the Operating Cash Inflows
6. Finding the Terminal Cash Flow
7. Summarizing the Relevant Cash Flows
6 1. CAPITAL BUDGETING TECHNIQUES
2. Overview of Capital Budgeting Techniques
3. Payback period
4. Net Present Value (NPV)
7 1. REVIEW
8 1. U T S
13. Pertemuan 9 sd 15
9 1. CAPITAL BUDGETING TECHNIQUES
2. Internal Rate of Return (IRR)
3. Comparing NPV and IRR Techniques
10 1. THE COST OF CAPITAL
2. An Overview of the Cost of Capital
3. The Cost of Long-term Debt
4. The Cost of Preferred Stock
5. The Cost of Common Stock
11 1. THE COST OF CAPITAL
2. The Cost of Common Stock
3. The Weighted Average Cost of Capital
4. The Marginal Cost & Investment Decisions
12 1. LEVERAGE & CAPITAL STRUCTURE
2. Leverage
3. The Firm's Capital Structure
4. The EBIT_EPS Approach to Capital Structure
13 1. LEVERAGE & CAPITAL STRUCTURE
2. The EBIT_EPS Approach to Capital Structure
3. Choosing the Optimal Capital Structure
14 1. REVIEW
15 1. U A S
26. • Interest rate and required returns
• Corporate bonds
• Valuation fundamentals
• Bond valuation
2. Interest rate rates and bond valuatio
27. PERHITUNGAN BUNGA
Jenis pembebanan bunga :
1. Sliding rate, perhitungan bunga didasarkan pada sisa
pinjaman, sehingga setiap bulan jumlah bunga yang dibayar
menurun
2. Flate rate, pembebanan bunga setiap bulan tetap dari
jumlah pinjamannya, demikian pula cicilan pokok pinjaman
tetap, sehingga pembayaran bunga dan cicila pokok sama
setiap bulan
3. Floating rate, Pembebanan bunga dikaitkan dengan tingkat
bunga dipasar, sehingga pembayaran bunga setiap bulan
tergantung pada bunga pasar uang lebih tinggi). Pada
akhirnya berpengaruh juga terhadap cicilan setiap bulan
4. Postnumerando (Anuitas pembayaran cicilan akhir periode)
Cicilan pkk + Bunga = Flate tiap ahir periode = F
28. 1. SLIDING RATE (BUNGA MENURUN)
Th Awal Bunga Cicilan Bunga & Akhir
10% Pokok Pokok
1 100.000 10.000 20.000 30.000 80.000
2 80.000 8.000 20.000 28.000 60.000
3 60.000 6.000 20.000 26.000 40.000
4 40.000 4.000 20.000 24.000 20.000
5 20.000 2.000 20.000 22.000 -
Jumlah 30.000 100.000 130.000
29. 2. FLATE RATE (BUNGA DAN INSTALLMENT TETAP)
Th Awal Bunga Cicilan Bunga & Akhir
10% Pokok Pokok
1 100.000 10.000 20.000 30.000 80.000
2 80.000 10.000 20.000 30.000 60.000
3 60.000 10.000 20.000 30.000 40.000
4 40.000 10.000 20.000 30.000 20.000
5 20.000 10.000 20.000 30.000 -
Jumlah 50.000 100.000 150.000
30. 3. FLOATING RATE (BUNGA PASAR)
Th Awal Bunga Cicilan Bunga & Akhir
10% Pokok Pokok
1 100.000 10.000 20.000 30.000 80.000
2 80.000 8.000 20.000 28.000 60.000
3 60.000 7.200 20.000 27.200 40.000
4 40.000 4.800 20.000 24.800 20.000
5 20.000 2.400 20.000 22.400 -
Jumlah 32.400 100.000 132.400
Catatan: tahun ke 3 bunga 12%
32. CICILAN BULANAN
Catatan: lihat Loan Calculator:
1) Equan payment: jumlah cicialn sama
2) Equal principal: Jumlah cicilan pokok sama (contoh diatas)
3) Principal repayment maturity: pkk byr akhir periode, hanya bayar bunga tiap bln
Th Awal Bunga/th Cicilan Bunga & Akhir
5 bln 12% Pokok Pokok
1 100.000 1.000 20.000 21.000 80.000
2 80.000 800 20.000 20.800 60.000
3 60.000 600 20.000 20.600 40.000
4 40.000 400 20.000 20.400 20.000
5 20.000 200 20.000 20.200 -
Jumlah 3.000 100.000 103.000
33. CICILAN BULANAN
Catatan: lihat Loan Calculator:
1) Equan payment: jumlah cicialn sama
2) Equal principal: Jumlah cicilan pokok sama (contoh diatas)
3) Principal repayment maturity: pkk byr akhir periode, hanya bayar bunga tiap bln
Th Awal Bunga/th Cicilan Bunga & Akhir
5 bln 12% Pokok Pokok
1 100.000 1.000 19.604 20.604 80.396
2 80.396 804 19.800 20.604 60.596
3 60.596 606 19.998 20.604 40.598
4 40.598 406 20.198 20.604 20.400
5 20.400 204 20.400 20.604 0
Jumlah 3.020 100.000 103.020
34. PERHITUNGAN BUNGA LAINNYA
1. Postnumerando (Anuitas pembayaran cicilan ahir periode)
Cicilan pkk + Bunga = Flate tiap ahir periode = F (n=36)
F = Pinjaman / DFA = 600.000.000 / 25,4888 = 23.539.712
DFA = (1/i) x ( 1- (1/(1+i)^n)) = ( 1- (1/(1+i)^n)) / i = 25,4888
F = (Pinjaman) = (1- (1/(1+i)^n)) / bunga
F = (Pinjaman) = (1/ bunga) x (1- (1/(1+i)^n))
F = Pinjaman/DFA
Atau
F = (Pinjaman x bunga ) / (1- (1/(1+i)^n))
F = (600 juta x 2%) / 0,5098 =23.538.712
600 juta = (0,5098 / 2%) atau 600 juta = 25,4888
600 uta / 25,4888 = 23.539,71
35. PERHITUNGAN BUNGA LAINNYA
2. Perhitungan bunga berdasarkan frekuensi perhitungan bunga
dalam setahun (m), mis : 1 kali, 12 kali, 365 harian, dsb
sebagaimana contoh berikut
DF = (1+i/m)^ (nxm)
Mis : Pinjaman Rp 100.000, 5 tahun, bunga 10% pertahun
Frekuesni perhitungan bunga setahun (m) :
(1) m =1 (tahunan)
DF = (1+i)^n atau DF = (1+i/m)^ (nxm)
DF1 = (1+0,10)^5 = 1,611
F = 100.000 x 1,611 = 161.100
(2) m = 12 (bulanan)
DF12 = (1+0,10/12)^(5x12) = 1,645
F = 100.000 x 1,645 = 164.500
(2) m = 365 (harian)
DF12 = (1+0,10/365)^(5x365) =
F = 100.000 x 1,645 = 164.500 1,649
F = 100.000 x 1,649 = 164.900
36. METODE ANUITAS
Metode - 1 Metode -1
C = 1- (1/(1+i)^n) 0.5098 P =Pinjam 600,000,000
DFA = (1/i) x (1- (1/(1+i)^n)) 25.4888 i= 2%
Pinjaman = P 600,000,000 n = 36
Cicilan = P/DFA 23,539,712 A = 1/i 50
B =1/(1+i)^n 0.4902
C = 1-B 0.5098
D = A x C 25.48884248
Cicil = P/D 23,539,712
Metode -2 Metode -2
C = 1- (1/(1+i)^n) 0.5098 P =Pinjam 600,000,000
E = P x i 12,000,000 i= 2%
Cicilan = (Pxi) / (1-(1/(1+ii)^n)) 23,539,712 n = 36
Atau B =1/(1+i)^n 0.4902
Cicilan = E / C 23,539,712 C = 1-B 0.5098
E = Px i 12,000,000
F = E / C 23,539,712
38. PERHITUNGAN BUNGA
LAINNYA
1. Postnumerando (Anuitas pembayaran cicilan ahir
periode)
Cicilan pkk + Bunga = Flate tiap ahir periode = F
F = Pinjaman / DFA = 600.000.000 / 25,4888 =
23.539.712
DFA = (1/i) x ( 1- (1/(1+i)^n))
Atau
F = (Pinjaman x bunga ) / (1- (1/(1+i)^n))
F = (600 juta x 2%) / 0,5098 =23.538.712
2. Perhitungan bunga berdasarkan frekuensi
perhitungan bunga dalam setahun, mis : 1 kali, 12
kali, harian, dsb sebagaimana contoh berikut
39. Keterangan m = 1 x m = 12 x m =365 x
Bunga (i) = 12% 12% 12%
Frek (m) = 1 12 365
Tahun (n) = 3 3 3
DFFV= 1.40493 1.43077 1.43324
Pinjaman =P 100,000 100,000 100,000
Pinjjm & bunga = 140,493 143,077 143,324
Frekeunsi perhitungan bunga setahun (m) :
DFFV = (1 + i/m )^(nxm)
42. Penilaian surat berharga
PENILAIAN SURAT BERHARGA
1. Obligasi
2. Saham Preferen
3. Saham biasa (dan saham rate of return)
4. Saham biasa dengan dividen yang tumbuh
5. Model aliran kas bebas yang lebih umum
43. (1) Penilaian Obligasi
NN Obl 100.000 8%
TH CF Annuity Bunga PV CF
1 9.250 0,926 8.565 PV Annuity = CFA x DFA
2 9.250 0,857 7.930 PVA = 9.250 x 3,993
3 9.250 0,794 7.343
4 9.250 0,735 6.799 Nilai Obligasi :
5 9.250 0,681 6.295 - NN Obl (100.000 x 0,68058 ) = 68.058
Jumlah 46.250 3,993 36.933 - Bunga (9.250 x 3,993) = 36.933
PV Obligasi = 104.991
DF Annuity = (1/i) x [1 - 1/(1+i)
n
]
1/(1+ i)
n
= 1/(1+0,08)
5
= 0,681 Nilai obligasi sekarang Rp 104.991
DFA = (1/0,08) x ( 1 - 0,681 )
DFA = (1/0,08) x 0,319
DFA = 0,319/0,08
DFA = 3,993
PVA = CFA x DFA
PVA = 9.250 x 3,993
PVA bunga = 36.933
PV Obl = 100.000 x 0,681 = 68.100
PV OBL = PV NN Obl + Pv bunga Obl = 68.100 + 36.933
PV NN Obl = 68.058
PV Obl = PV NN + PV bunga
PV Obl = 68.058 + 36.933
PV Obl = 104.991
44. Penilaian Obligasi
A. Metode kapitalisasi pendapatan nilai obligasi dengan jatuh tempo sbb :
P0 = I1 /(1+kd)1
+ I2/(1+kd)2
+ ….+ In-1/(1+kd)3
+ In+M /(1+kd)n
P0 = present value oblogasi
I1 = pembayaran bungatahun 1, dst untuk 2 sampai ke n
n = periode waktu hingga jatuh tempo
M = pembayaran pada saat jatuh tempo
kd = tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh investor obligasi
Karena pembayaran bunga setiap tahun sama, maka dapat disederhanakan :
P0 = ∑ I t / (1+kd)t
+ M/(1+kd)n
t = mulai 1 sampai ke n ( mis: 5 tahun)
n = periode akhir saat jatuh tempo (mis : th ke 5)
Contoh : Obligasi NN Rp 100.000, tingkat bunga 9,25% pertahun, obligasi
jatuh tempo 2026 (20 th). Berapa nilai obligasin sekarang atau akhir 2006
Maka : Po = Rp 9.250 (9,818) + Rp 100.000 (0.215) = Rp 112.236,50
(Nilai obligasi pada akhir tahun 2006)
DF anuitas, 20th, 8 % = 1/i (1 - (1/(1+i)n
)) = 1/0.08 (1 - (1/(1+0.08)^20)) = 9.818
9.818
DF PV, th ke 20, 8% = 1/(1+i)n = 1/(1/(1+0.08)^20) = 0.215
B. Obligasi tanpa jatuh tempo atau Perpetual bond (Perpetual, kekal, abadi).
46. Penilaian Obligasi
B. Obligasi tanpa jatuh tempo atau Perpetual bond (Perpetual, kekal, abadi).
. Hanya membayar bunga secara periodik sampai waktu yang tak terbatas,
. maka formula penilaian :
P0 = ∑ 1 /(1+kd) t
kd = keuntungan yang disyaratkan oleh investor obligasi (Rf = return freersik)
P0 = Nilai obligasi
atau disederhanakan :
P0 = I / kd
Contoh : Perpetuan bond membayar bunga Rp 800 tiap akhir tahun, keuntungan
yang disyartkan investor 10%
Maka : Nilai obligasi tsb sebesar :
P0 = Rp 800 / 0.10 = Rp 8.000
C. Yield (hasil) atas obligasi dengan jatuh tempo ( r ) dapat dicari dengan menggunakan
persamaan :
P0 = I / r
Mis : P0 = 800 / 10% = Rp 8.000
r = I / P
Mis : r = Rp 800/ Rp 8.000 = 10%
47. Stock valuation
• Differences between debt and equity capital
• Common and preferred stock
• Common stock valuation
(2) Penilaian Saham
48. 4. Stock valuation
• Common stock valuation
• Decision making and common stock value
49. Penilaian saham
2. Saham Preferen
Pembayaran dividen atas saham preferen adalah tetap, dengan asumsi bahwa modal
tsb akan tertanam dalam perusahaan untuk jangka waktu tidak terbatas, sehingga
nilai saham preferen adalah :
P0 = ∑ Dp / (1+kp)
t
t = mulai 1 sampai ke n atau tak terbatas
kp = keuntungan yang disyartakan (require rate of return) = 15%
Dp = dividen saham preferen = Rp 3.000 (asumsi tetap tiap th, selama 5 th)
P0 = 3000 / (DF An 15%,5) = 3.000 x DFAn =
DFAn = 1/0.15 x (1 - (1/1.15^5)) = 3.352
P0 = 3.000 x 3.352 =Rp 10.056
atau disederhanakan menjadi :
P0 = Dp / kp
P0 = Rp 3.000 / 0.15 = Rp 20.000 Utk tahun ke 1
Nil saham mengacu pd
nilai dividen tahun ke 1 sd 5
50. Penilaian Saham
NN Saham : 10.000 15% Nil Saham
Th Dividen DF PV Div
1 3.000 0,870 2.609
2 3.000 0,756 2.268
3 3.000 0,658 1.973
4 3.000 0,572 1.715
5 3.000 0,497 1.492
Total 15.000 3,352 10.056
DFA = (1/i) x ( 1 - 1/(1+i)
n
)
DFA =(1/0,15) x ( 1 - 0,497)
DFA = (1/0,15) x 0,503
DFA = 0,503/0,15
DFA = 3,352
PV Dividen = 3.000 x 3,352 = 10.056
10.056Nilai Saham =
51. Penilaian saham
3. Saham biasa (dan saham rate of return)
A. Penilaian saham biasa sedikit lebih sulit dari surat berharga lainna, karena :
a. Return saham biasa merupakan gabungan antara dividen dengan capital
gains atau capital losses
b. Dividen tidak selalu sama tiap periode, bahkan mengalami pertumbuhan
c. Return saham biasa bersifat tidak pasti. Jika return suatu asset diketahui
secara pasti, maka required ROR atau return yg disyaratkan akan sama
dengan risk free rate. (k = Rf)
B. Present value saham biasa didasarkan pada :
a. Dividen yang diharapkan (D)
b. Harga jual yang diharapkan pada akhir periode kepemilikan saham tsb
C. Model penilaian saham biasa :
a. Model penilaian satu periode
P0 = D1 / (1+k)
1
+ P1 / (1+k)
1
P0 = PV saham
D1 = dividen yang diharapkan pada tahun 1 = Rp 600
P1 = harga saham yang diharapkan pada akhir tahun 1 = Rp 10.000
k = required ROR (ROR yang disyaratkan) = 10 %
1 / (1+k)^1 = 1 / (1+0.10)^1 = 0.909
Maka nilai saham sekarang (P0) :
PVD1 = Rp 600 (0.909) = Rp 545
PVP1 = Rp 10.000 (0.909) = Rp 9.091
P0 = PVD1 + PVP1 = Rp 545 + Rp 9.091 = Rp 9.636
52. 4. Penilaian surat berharga
d. Model penilaian saham dengan periode tak terbatas
Nilai saham dipengaruhi oleh :
(a) Dipengaruhi secara langsung oleh penerimaan dividen selama holding periode
(b) Dipengaruhi secara tidak langsung oleh penerimaan dividen setelah holding periode
P0 = ∑ ( D t / (1+k) t )
t = mulai 1 sampai tak terbatas
Atau disederhanakan, nilai saham biasa sbb :
P0 = D / ke
Contoh : Dividen Rp 600, dan return yang disyaratkan (k = Rf) 10%
Maka Nilai saham :
P0 = Rp 600 (0.909) / 0.10 (0.909) = Rp 6.000
1 / (1+k)^1 = 1 / (1+0.10)^1 = 0.909
atau
P0 = Rp 600 / 0.10 = Rp 6.000
53. 4. Penilaian surat berharga
e. Kesimpulan :
(a) Bila return yang dirapkan lebih besar dari required ROR, maka sebaiknya
membeli saham tsb
(b) Bila return yang dirapkan lebih kecil dari required ROR, maka sebaiknya
tidak membeli atau sebaiknya menjual saham tsb
Contoh (1) :
Return yang diharapkan 12%, sedangkan ROR yang disyratkan
(K = Rf) yang berlaku 10%
Maka Nilai saham (seperti pada contoh e diatas) :
Po = Rp 600/0.10 = Rp 6.000 (harga pasar yang wajar)
Yang diharapkan adalah :
Po = Rp 600/0.12 = Rp 5.000 (harga sesuai return yang diharapkan)
Contoh (2):
Return yang diharapkan 8%, sedangkan ROR yang disyratkan
(K = Rf) yang berlaku 10%
Maka Nilai saham (seperti pada contoh e diatas) :
Po = Rp 600/0.10 = Rp 6.000 (harga pasar yang wajar)
Yang diharapkan adalah :
Po = Rp 600/0.08 = Rp 7.500 (harga sesuai return yang diharapkan)
54. 4. Penilaian surat berharga
4. Saham biasa dengan dividen yang tumbuh
a. Saham biasa dengan dividen yang tumbuh secara konstan
P0 = ∑ (D0(1+g)t
/ (k- g)t
)
atau
P0 = Dt / (k - g)
g = pertumbuhan pertahun (%) = 3%
k = return yang disyaratkan oleh pemegang saham = 16%
P0 = nilai saham
Contoh-1 :
Dividen yang dibayarkan pada awal tahun Rp 600 per lembar saham,
pertumbuhan dividen 3 % pertahun, tingkat kapitalisasi yang layak (k) 16%
Maka : Nilai saham (P0)
P0 = ∑ (D0(1+g)t
/ (k-g)t
)
P0 = 600 (1 + 0.03)^1 / (0.16 - 0.03) =
P0 = (600 (1.03)) / 0.13 = 4.754
atau :
P0 = Dt / (k-g)
Dt = D1 = D0 (1+g) =
D1 = 600(1+0.03)) =
D1 = 600(1.03) = 618
P0 = D1 / (k-g)
P0 =618 / (0.16 - 0.03) =
P0 =618 / 0.13 = 4.754
55. 4. Penilaian surat berharga
Contoh-2 :
Dividen yang dibayarkan pada awal tahun Rp 600 per lembar saham,
penurunan dividen 3 % pertahun, tingkat kapitalisasi yang layak (k) 16%
Maka : Nilai saham (P0)
P0 = ∑ (D0(1+g)t
/ (k-g)t
)
P0 = 600 (1 - 0.03)^1 / (0.16 - (- 0.03)) =
P0 = (600 (0.97)) / 0.19 = 3.063
atau :
P0 = Dt / (k-g)
Dt = D1 = D0 (1+g) =
D1 = 600(1+(-0.03)) =
D1 = 600(0.97) = 582
P0 = D1 / (k-g) 3157.894737
P0 =582 / (0.16 - (- 0.03)) =
P0 =582 / 0.19 = 3.063
56. 4. Penilaian surat berharga
b. Saham biasa dengan dividen yang tumbuh secara tidak konstan atau tidak normal
(a) Pertumbuhan dividen periode 1 sebesar g1 dan periode kedua sebesar g2
maka nilai saham :
P0 = (∑ (D0 (1+g1)
t
/ (1+ ke)
t
)) + (Pm / (1+ke)
m
)
P0 = (∑ (D0 (1+g1)t / (1+ ke)t )) + ((1/ (1+ke)m) x Pm )
Karena : Pm = (Dm+1) / (ke - ge)
Maka :
P0 = (∑ (D0 (1+g1)t / (1+ ke)t )) + ((1/ (1+ke)
m
) x ((Dm+1) / (ke - ge))
Contoh : D0 = Rp 1.500, g1 =40%, g2 =12%, ke = 18%, n =5
m= masa berahir pertumbuhan periode 1 atau tahun ke 5
Maka :
Tahap 1 ;
P0 = (∑ (D0 (1+g1)t / (1+ ke)t )) atau
P0 = (∑ (D0 (1+g1)t x 1/(1+ ke)t )
Th Dividen DF PV
g1=40% 1500(1+g1)t 18%
1 2,100 0.8475 1,780
2 2,940 0.7182 2,111
3 4,116 0.6086 2,505
4 5,762 0.5158 2,972
5 8,067 0.4371 3,526
Tahap 1 12,894
57. 4. Penilaian surat berharga
Tahan 2 ;
P0 = ((1/ (1+ke)m
) x ((Dm+1) / (ke - ge)), atau
P0 = ((1/ (1+ke)
5
) x ((D5+1) / (ke - ge))
P0 = 0.4371 x 8.067 x 1.12 / 18% - 12%
P0 = 0.4371 x 9.035 x 1.12 / 6%
P0 = 0.4371 x 9.035 x 1.12 / 0.06
P0 = 65.822
atau dengan model Gordon ;
Nilai saham pada akhir pertumbuhan tahun 5 atau P5 = D6/ ke - g2
D6 = D5 x 1.12 = 8.067 x 1.12 = 9.035
P5 = D6 / 18% - 16% = 9.035 / 0.06 = 150.591
P0 = P5 x DF5
P0 = 150.591 x 0.4371 = 65.822
Tahap 1 dan 2 ;
Nilai pasar saham atau PV Nilai saham setelah tahap 1 dan 2, yaitu ;
P0 = 12.894 + 65.822 = 78.716
58. 4. Penilaian surat berharga
(b) Pertumbuhan dividen periode 1 (g1=4/%) sampai tahun 5, periode 2 (g2=12%) th 6 s/d th 10
dan periode 3 (g3=10%) mulai tahun 11 dst, D0=Rp1500, ke =18%
m= masa berahir pertumbuhan periode 2 atau tahun ke 10
P0 = (∑ (D0 (1+g1)
t
/ (1+ ke)
t
)) +(∑ (D5 (1+g2)
t-5
/ (1+ ke)
t
)) + ((1/ (1+ke)
m
) x ((Dm+1) / (ke - g3))
Tahap 1 ; g1 = 40%
P0 = (∑ (D0 (1+g1)
t
/ (1+ ke)
t
))
P0 = (∑ (D0 (1+g1)t
x 1/ (1+ ke)t
))
Th Dividen Dividen DF PV
g1=40% 1500(1+g1)t 1500(1+g1)t 18%
1 1.500 x 1.40^1 2,100 0.8475 1,780
2 1.500 x 1.40^2 2,940 0.7182 2,111
3 1.500 x 1.40^3 4,116 0.6086 2,505
4 1.500 x 1.40^4 5,762 0.5158 2,972
5 1.500 x 1.40^5 8,067 0.4371 3,526
Tahap 1 12,894
Tahap 2 ; g2 = 12%
P0 =(∑ (D5 (1+g2)
t-5
/ (1+ ke)
t
)) , atau
P0 =(∑ (D5 (1+g2)t-5
x 1/(1+ ke)t
))
Th Dividen Dividen DF PV
g2=12% 8.067(1+g2)t-5 8.067(1+g1)t-5 18%
6 8.067 x 1.12^6-5 9,035 0.3704 3,347
7 8.067 x 1.12^2 10,120 0.3139 3,177
8 8.067 x 1.12^3 11,334 0.2660 3,015
9 8.067 x 1.12^4 12,694 0.2255 2,862
10 8.067 x 1.12^5 14,217 0.1911 2,716
Tahap 2 15,118
59. Tahap 1 (g=40%) dan Tahap 2 (12%)
g1 Dividen DF PV
40% 1500 18%
1 2.100 0.8475 1.780
2 2.940 0.7182 2.111
3 4.116 0.6086 2.505
4 5.762 0.5158 2.972
5 8.067 0.4371 3.526
Tahap 1 12.895
Tahap 2 mulai th 6
g2 Dividen ke - g2 Nilai DF PV
12% 8.067 18%-12% Dividen 18% Dividen
5 9.035 6% 150.591 0.4371 65.825
Nilai saham tahp 2= 9.035/0.06 = 150.590 = (Tahap 2)
Tota Tahap 1 + 2 = 78.719
- Nilai dividen tahap 1 = 12.895
- Nilai saham akhir tahap 1 = 65.825
Tahap 1: tahun 1-5
Catatan :
g2=12% digunakan untuk
menilai saham
60. Tahap 1 (g=40%), Tahap 2, Tahap 3 (10%)
g1 Dividen DF PV g2 Dividen DF PV
40% 1500 18% 12% 8.067 18%
1 2.100 0.8475 1.780 6 9.035 0.3704 3.347
2 2.940 0.7182 2.111 7 10.120 0.3139 3.177
3 4.116 0.6086 2.505 8 11.334 0.2660 3.015
4 5.762 0.5158 2.972 9 12.694 0.2255 2.862
5 8.067 0.4371 3.526 10 14.217 0.1911 2.716
Tahap 1 12.895 Tahap 2 15.118
g3 Dividen Ke-g3 Nilai DF PV
10% 14.217 18%-10% Saham 18% Dividen
10 15.639 8% 195.490 0.1911 37.351
Nilai saham tahap 3: (= 15.639/0.08 =195.490) = Tahap 3
Tota Tahap 1 + 2 + 3 = 65.363
- Dividen tahap 1= 12.895
- Dividen tahap 2= 15.118
- Nila Saham th 3= 37.351
Tahap 1: tahun 1-5 Tahap 2: tahun 6-10
Tahap 3: tahun 11
Catatan :
g3=10% digunakan
untuk menilai saham
61. 4. Penilaian surat berharga
Tahan 3 ; g3 = 10%
Nilai saham pada akhir pertumbuhan tahun 10 atau P10 = D6/ ke - g3
P0 = ((1/ (1+ke)m
) x ((Dm+1) / (ke - ge)), atau
P0 = ((1/ (1+ke)10
) x ((D10+1) / (ke - g3))
P0 = 0.1911 x 14.271 x 1.10 / 18% - 10%
P0 = 0.1911 x 14.271 x 1.10 / 8%
P0 = 0.1911 x 14.271 x 1.10 / 0.08
P0 = 37.351
atau dengan model Gordon ;
Nilai saham pada akhir pertumbuhan tahun 10 atau P10 = D11/ ke - g3
D11 = D10 x 1.10 = 8.067 x 1.10 = 15.639
P10 = D11 / 18% - 10% = 15.639 / 0.08 = 195.490
P0 = P10 x DF10
P0 = 195.490 x 0.1911 = 37.351
Tahap 1,2 dan 3 ;
Nilai pasar saham atau PV Nilai saham setelah tahap 1,2 dan 3, yaitu ;
P0 = 12.894 + 15.118+ 37.351 = 65.363
62. 4. Penilaian surat berharga
5. Model aliran kas bebas yang lebih umum
Bagi perusahaan yang tidak memiliki leverage, nilai perusahaan (V) sama dengan
nilai modal sendiri dibawah berbagai pola pertumbuhan
a. Tanpa pertumbuhan
V0 = X (1-T)/k0
dimana :
V0 = nilai perusahaan tanpa leverage
k0 =cost of capital perusahaan tanpa leverage
X = net operating income
T = tarif pajak
Contoh :
Perusahaan tidak memiliki leverage dan total asset Rp 2.500.000
Laporan laba (rugi) :
- Penjualan 4,300,000
- Harga pokok penjualan 3,000,000
- Gross profit margin 1,300,000
- Biaya operasi 900,000
- Net operating income (NOI) 400,000
- Pajak pendapatan 40% 160,000
- Net income 240,000
V0 = X (1-T)/k0
V0 = 400.000 (1-40%) / 12% =
V0 = 240.000 / 0.12 =
V0 = 2.000.000
63. (a) NILAI PERUSAHAAN (TANPA PERTUMBUHAN)
V0 = nilai perusahaan tanpa leverage
X = net oprating income = 400.000
k0 = ost of capital =12%
t= tarif pajak = 40%
64. 4. Penilaian surat berharga
b. Pertumbuhan konstan (normal) :
V0 = X ( 1-T )( 1-b )(1+g) =
k0 - g
dimana :
b = I / X(1 - T)
Invetasi (I =Rp 120.000) terhadap net opperating income (X =Rp 400.000)
Tax (T=40%) = 120000 / ( 400.000 x 60%) = 120.000 / 240.000 = 0.5 =50%
g = tingkat pertumbuhan NOI atau X(1 - T) = 8%
V0 = 400.000 (1-40%) (1- 50%) (1+ 8%) =
8% - 12%
V0 = (400.000 x 0.6) x 0.5 x 1.08 ) / 0.04 =
V0 = (240.000 x 0.5 x 1.08 ) / 0.04 =
V0 = 129.600 / 0.04 =
V0 = 3.240.000
65. (b) NILAI PERUSAHAAN – PERTUMBUHAN KONSTAN (NORMAL)
V0 = nilai perusahaan
X = net oprating income = 400.000
k0 = ost of capital =12%
t= tarif pajak = 40%
I = Investasi = 120.000
g = pertumbuhan NOI = 8%
66. 4. Penilaian surat berharga
c. Pertumbuhan diatas normal kemudian diikuti dengan pertumbuhan nol:
V0 = X0( 1-T )( 1-b ) x∑ (1+g)t
+ X0 (1-T)(1+g)n
=
(1+k)t
k0 (1+k)n
V0 = X0( 1-T )( 1-b ) x∑ (1+g)t
+ X0 (1-T) (1+g)n
=
(1+k)t
k0 (1+k)
n
Contoh :
- Pertumbuhan diatas normal 24% selama 4 tahun dan setelah itu tumbuh nol
V0 = (400.000 x 0.6)( 1-50%) x ∑ (1+24%)t
+ (400.000)(1-40%) (1+24%)4
=
(1+12%)
t
12% (1+12%)
4
V0 = ∑ (1+24%)t
) = 1.24 /1.12 = 1.107 = 1 + 0.107 = 100%+10.7% = (1+i)^n
1+12%)t
t = 1 sd ke n
n = 4 th
i =10.7%
Future value = (1+i)^n
Th 10.71% Atau : Th 10.71%
0 1.000 1 1.107
1 1.107 2 1.226
2 1.226 3 1.357
3 1.357 4 1.503
Total 4.690 Total 5.193
DF FVA = (1/ i) x ((1+i)
n
-1 )
DF FVA = (1/0.1071) x ((1+0.1071)4
-1 )
DF FVA = (1/0.1071) x ((1.1071)4
-1 )
DF FVA = 9.3333 x 0.5025
DF FVA = 4.690 (mulai tahun nol)
DF FVA (mulai th 1) = (1+0.107)(4.69) = 5.193
V0 = ∑ (1+24%)
t
) = 5.193
1+12%)t
67. 4. Penilaian surat berharga
V0 = ∑ (1+24%)
t
) = 5.193
1+12%)
t
V0 = (400.000 x 0.6)( 1-50%) x 5.193 + (400.000)(1-40%) (1+24%)4
=
12% (1+12%)
4
V0 = (240.000 x 0.5 x 5.193) + ((240.000 / 0.12) x (1.5025))
V0 = 623.101 + (2.000.000 x 1.5025)
V0 = 623.101 + 3.005.000
V0 = 3.628.101
68. (c) Nilai Perusahaan – Pertumbuhan diatas normal
kemudian diikuti pertumbuhan nol
69. 4. Penilaian surat berharga
d. Pertumbuhan diatas normal kemudian diikuti dengan pertumbuhan konstan :
Pertumbuhan diatas normal 24 % (g1) selama 4 tahun , kemudian diikuti
pertumbuhan konstan 8% (g2) selamanya
V0 = X0 ( 1-T )( 1-b ) x∑ (1+g1)
t
+ X0 (1-T)(1-b)(1+g2) (1+g1)
n
=
(1+k)
t
k0 - g2 (1+k)
n
V0 = (400.000 x 0.6)( 1-50%) x ∑ (1+24%)
t
+ (400.000)(1-40%)(1-50%)(1+8%) (1+24%)
4
=
(1+12%)t
12% - 8% (1+12%)4
V0 = (120.000 x 5.193) + ((129.600/4%) x (1.5025))
V0 = 623.101 + (324.000 x1.5025)
V0 = 623.101 + 4.868.100
V0 = 5.491.201
e. Model aliran kas bebas perusahaan tanpa leverage dapat dikembangkan untuk
perusahaan yang memiliki leverage
- Nilai perusahaan yang memiliki leverage yaitu lebih besar nilainya dari perusahaan
tanpa leverage
- Nilai perusahaan dengan leverage, yaitu digantikan biaya modal rata-rata tertimbang
yaitu ku (untuk yg ada leverage), sebelumnya menggunakan k0 (tanpa leverage)
73. Risk
• Risk, adalah mengukur tingkat uncertainty
atau ketidak pastian suatu return dari
investasi
• Contoh : Bond dan common stock (obligasi
dan saham) dengan investasi $ 1000
• Obligasi, menghasilkan return $1 setelah 30
hari
• Saham, menghasilkan return yang sangat
vervariasi
• Sehigga dapat dinyatakan bahwa saham
lebih berisiko dibanding obligasi
74. Return
• Return, merupakan hasil yang diperoleh dari
investasi
• Return (rt) diformulasikan :
rt = (Ct + Pt – P(t-1)) / P(t-1)
Ct : dividen yang dibayarkan
Pt : harga pasar saham saat ini (ahir)
P(t-1) : harga pasar saham yang lalu (awal)
• rt = (1,09 + 52,84 – 55,33)/55,33 = - 2,5%
• Rt = (0 + 210,73 – 90,75) / 90,75 = 132,2%
75. Mengukur Risk - Return
1.Standar deviasi (SD)
2.Capital aset pricing model (CAPM),
mengukur BETA (β)
X
Y
X
n
Rata2
Y = a + bX
CAPM :
Ri = Rf + b (Rm-Rf)
b
a
76. Standar Deviasi
Rumus standar deviasi dituliskan sebagai berikut :
A.bila data yang dianalisis adalah data populasi serta tidak
dikelompokkan
B.bila data yang dianalisis adalah data sample serta tidak
dikelompokkan.
Dalam formulasi Excel standard deviasi dirumuskan
dengan “STDEV,STDEVP, STDEVA, STDEVPA”.
82. Risk and the required of return
Asset A dan B
Asset A Asset B
Initial investment $ 10.000 $ 10.000
Annual rate of return :
- Pessimistic 13% 7%
- Most likely 15% 15%
- Optimistic 17% 23%
Range 4% 16%
Catatan :
- Asset A lebih unggul dari segi "the risk - everter"
karena return A dan B secara umum atau rata2 sama 15%
tetapi A lebih rendah risikonya (rangenya 4% = 17% - 13%)
83. Probability Distribution - Bar Charts
Asset A
Asset B
13 157 2315 1
7
Probability Probabilty
Return %Return %
Range 4% = 17 - 13
Range 4% = 17 - 13
The risk-everter decision maker would prefer asset A over asset B,
becouse A is lower risk (smaller range)
84. Risk Measurement
0 255 11 15
Return (%)
Probability
Asset D
Asset C
19
Rata-rata = 15%
Asset C : range 19 sd 11 = 8%
Asset D : range 25 sd 5 = 20% (Asset D is more risky than asset C
86. Possible Probablity Returns Weighted Value
Outcomes (%) (Prob x Return)
Asset A
- Pessimistic 0,25 13% 3,25%
- Most likely 0,5 15% 7,50%
- Optimistic 0,25 17% 4,25%
Total 1 Expected return 15,00%
Asset B
- Pessimistic 0,25 7% 1,75%
- Most likely 0,5 15% 7,50%
- Optimistic 0,25 23% 5,75%
Total 1 Expected return 15,00%
Expected Value of Return for Asset A and B
90. STANDAR DEVIASI (HIGH RISK)
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Xi
Nilai
Pengamatan
SD = 5,66
X = 15 - 5,66 = 19,34
X rata = 15
X = 15+5,66=20,66
91. Returns and Standar Deviation
Investment Average Standar Coefficient
Return (%) Deviation (%) of variation
- Treasury bills 3,9 4,0 1,21
- Treasury bonds 5,0 10,2 2,04
- Common stocks 9,3 20,4 2,19
Historical Returns and Standar Deviation
on Selected Investments (1900 - 2009)
Catatan :
- Prob 68% , ranging : -11,1% and 29,7% for stock (average 9,3 & SD 20,4)
and -5,2% and 15,2% for bonds (average 5,0 & SD 10,2)
- Prob 95%, ranging : -31,5 % dan 50,1% for stock (average 9,3 & SD 40,8)
-15,4% and 25,4% for bonds (average 5,0 & SD 20,4)
- SD : stock 20,4 dan bond 10,2 (Prob : 68%)
- SD : stock 40,8% dan bond 20,4 (Prob : 95%)
92. Normal Probability Distribution, with Ranges
Probability dencsity (populasi)
Return (%)-1𝛔r-2𝛔r +2𝛔r+3𝛔r
-3𝛔r0 ṝ +1𝛔r
95%
68%
99%
Tinkat keselahan 1%
Tinkat keselahan 5%
93.
94. PROSES JUAL BELI SAHAM
In
INVESTOR
Beli/Jual saham
I
PERUSAHAAN Pialang
Wakil Peranrara
Pedagang Efek (WPPE)
Kliring Penjaminan
Efek
Indonesia (PT. KPEI)
BURSA
(1) - Membuka rekening di WPPE
- Memberikan amanat (order)
(4) Konfirmasi tertulis
terjadinya transaksi (2) Amanat (order)
dilaksanakan (T+ 0)
(5) Menyerahkan
uang ke KPEI ( T + 4 )
(3) Transaksi
terjadi
(7) Investor terima
uang ( T + 5 )
(6) Menerima uang
dari KPEI ( T + 5 )
95. Analisis Fundamental & Analisis Teknikal (2)
• Analisis Fundamental
Analisis pergerakan instrumen finansial
untuk waktu yang akan datang berdasarkan
pada kondisi perekonomian, situasi politi,
kondisi lingkungan, dan faktor relevan
lainnya, serta statistik yang akan
mempengaruhi permintaan dan penawaran
instrumen finansial tsb.
Analisis fundamental menghitung nilai
intrinsik suatu saham dengan menggunakan
data laporan keuangan perusahaan.
96. ANALISIS CAPM DAN APT
1. Anisis Capital Aset Pricing Model atau CAPM
2. Analisis Arbitrage Pricing Theory (APT)
• Kedua analisis ini digunakan untuk mengukur beta (β)
saham
• Beta (β) saham menunjukkan besarnya risiko perubahan
market terhadap harga saham
• Apabila β > 1 artinya sedikit perubahan market (IHSG) akan
menyebabkan perubahan lebih besar pada harga saham
perusahaan atau risiko besar dari perubahan IHSG
• Sebaliknya bila β < 1 artinya banyak perubahan market
(IHSG) hanya sedikit pengaruhnya terhadap harga saham
perusahaan atau risiko perubahan market relatif kecil
97. ANALISI – CAPM (Pendekatan SPSS)
• Model yang digunakan :
Ri = Rf + ( Rm – Rf ) + e
dimana :
Ri : return saham
Rf : return free risk (SBI)
Rm : return market (IHSG)
• Pengukuran, didasarkan pada perubahan dari periode sebelumnya,
mis : (Yt – Y(t-1)) / Y(t-1) = (25 -20)/20 = 5/20 = 0,4
• Lihat contoh apikasi, dengan hasil :
Ri = 0.031 + 2,001 (Rm-Rf)
98. ARBITRAGE PRICING THEORY (APT)
• Model yang digunakan :
Ri = α + β Rm + e
dimana :
Ri : return saham
Rm : return market (IHSG
• Lihat contoh, dengan hasil :
Ri = 0,024 + 1,998 Rm
99. IHSG
• IHSG = IPs / IPbase (Rp 2.700 M/Rp
1.350M) x 100 = 100
• IPs, harg pasar tiap saham dikali
jumlahnya masing (mis : Rp 2.700 M
• Ipbase, harga pasar tiap saham dikali
jumlahnya masing-masing pada tahun
dasar (10 Agustus 1982), mis : Rp 1.350
M
100. BEBERAPA ISTILAH
• Warant :hak membeli saham baru pada harga tertentu masa
yad. Dapat diperdagangkan 6 bulan setelah diterbitkan, masa
berlaku sekitar 3 – 5 tahun
• Right : hak memesan saham terlebih dahulu dengan harga
tertentu, diperdagangkan dalam waktu yang sangat singkat
• Reksadana, portofolio aset yang dibentuk oleh manajer
investasi
• NBA : nilai aktiva bersih yaitu nilai pasar aktiva reksadana
dikurangi kewajibannya dibagi jumlah unit penyertaan (UP)
mis : asset reksadana Rp 1,2 M, biaya yg harus dibayar
Rp 50 jt, UP yang diterbitkan 1 jt lembar, maka NAB = (Rp1,2
M – Rp 50 jt)/ 1jt lbr = Rp 1.150
Pembelian reksadana dikenakan selling fee, mis 1% dan
jual dikenakan Redemption fee 1% dari nilai transaksi
101. Beberapa Istilah
• Capital loss (kebalikan capital gain), yaitu
menjual saham lebih rendah dari harga
beli
• Undervalued, harga pasar saham lebih
rendah dari nilai intrinsik
• Overvalued, harga pasar saham lebih
tinggi dari nilai intrinsik
102. PERBANDINGAN CAPM & APT - SPSS
• Capital Aset Pricing Model (CAPM) β= 2,001
• Arbitrage Pricing Theory (APT) β= 1,998
105. Standar Deviasi
Rumus standar deviasi dituliskan sebagai berikut :
A.bila data yang dianalisis adalah data populasi serta tidak
dikelompokkan
B.bila data yang dianalisis adalah data sample serta tidak
dikelompokkan.
Dalam formulasi Excel standard deviasi dirumuskan
dengan “STDEV,STDEVP, STDEVA, STDEVPA”.
106. STANDAR DEVIASI (HIGH RISK)
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Xi
X rata2
Nilai
Pengamatan
SD = 2,5
110. • Rumus standar deviasi dituliskan sebagai berikut :
• bila data yang dianalisis adalah data populasi
serta tidak dikelompokkan.
• bila data yang dianalisis adalah data sample serta
tidak dikelompokkan.
• bila data yang dianalisis adalah data populasi
serta dikelompokkan.
• bila data yang dianalisis adalah data sample serta
dikelompokkan.
• Dalam formulasi Excel standard deviasi
dirumuskan dengan “STDEV,STDEVP, STDEVA,
STDEVPA”.
111. Standar Deviasi
Rumus standar deviasi dituliskan sebagai berikut :
A.bila data yang dianalisis adalah data populasi serta tidak
dikelompokkan
B.bila data yang dianalisis adalah data sample serta tidak
dikelompokkan.
Dalam formulasi Excel standard deviasi dirumuskan
dengan “STDEV,STDEVP, STDEVA, STDEVPA”.
112. Pertemuan 5 sd 8
5 1. CAPITAL BUDGETING CASH FLOWS
2. The Capital Budgeting Decision Process
3. The Relevant Cash Flows
4. Finding the Initial Investment
5. Finding the Operating Cash Inflows
6. Finding the Terminal Cash Flow
7. Summarizing the Relevant Cash Flows
6 1. CAPITAL BUDGETING TECHNIQUES
2. Overview of Capital Budgeting Techniques
3. Payback period
4. Net Present Value (NPV)
7 1. REVIEW
8 1. U T S
113. 5. Capital budgeting cash flows
• The capital budgeting decision process
• The relevant cash flows
• Finding the initial investment
• Finding the operating cash inflows
• Finding the terminal cash flow
• Summarizing the relevant cash flows
MATERI KULAIH (SAP)
114. Konsep nilai waktu uang (1)
1. Future Value :
– FV = PV (DF)
– DF = (1+i)^n
– FV = PV (1+i)^n
• Future value – cash flow annuity :
– Faktore bunga anuitas
DF(A)= (1/i) x (((1+i)^n)-1)
Mis : 10 %, 3 tahun
DF(A) =(1/0.1) x ((1,1^3)-1)=10 x(1,331-1)=3,310
– Atau ;
• DF(A) = (1+i)^1-1 + (1+i)2-1 + (1+i)^3-1=
• DF(A) = 1 + (1.1^2) +(1,1^3)= 1 + 1.1 + 1.21 = 3,310
Contoh : Rp 1000 perth x DF(A) 3,310 = Rp 3.310
• Future value, perhitungan bunga beberapa kali dalam
setahun :
– DF = (1+i/m)^mxn
m : sebagai frekuensi perhitungan bunga setahun
115. 2. Present value :
• PV = FV (DF)
• DF = 1/(1+i)^n
• PV = FV x (1/(1+i)^n)
• Present value – cash flow annuity :
• Faktor bunga anuitas
• DF(A) = (1/i)x(1-(1/(1+i)^n))
Mis : 10 %, 3 tahun
DF(A) = (1/0.1)x(1-(1/1.1^3)) =
DF(A) = 10 x(1-(0.751)=2,486
Contoh : Rp 1000 per th x DF(A)2,486 = Rp 2.486
• Present value, perhitungan beberapa kali dalam setahun
DF = 1/(1+i/m)^mxn
m : frekuensi perhitungan bunga dalam setahun
Konsep nilai waktu uang (2)
116. Pendekatan the time value on money
Future Value (FV)
FV = PV (1+ i) ^ n
FV = PV (DF)
DF = (1 + i ) ^n
Contoh : Present Value 100,000
Th Awal Bunga ( i ) Akhir
15%
1 100,000 15,000 115,000
2 115,000 17,250 132,250
3 132,250 19,838 152,088
4 152,088 22,813 174,901
5 174,901 26,235 201,136
Atau :
DF = (1+15%)^ 5 = 2.01136
FV = 100.000 (2.01136) = 201.136
Present Value (PV)
PV = FV / (1+ i)^n
PV = FV (DF)
DF = 1/(1+i)^n
Contoh : Future value (th 5) 201,136
DF = 1/(1+15%)^5 = 0,497177
PV = 161.051 (0.497177) = 100.000
123. Pertemuan 9 sd 15
9 1. CAPITAL BUDGETING TECHNIQUES
2. Internal Rate of Return (IRR)
3. Comparing NPV and IRR Techniques
10 1. THE COST OF CAPITAL
2. An Overview of the Cost of Capital
3. The Cost of Long-term Debt
4. The Cost of Preferred Stock
5. The Cost of Common Stock
11 1. THE COST OF CAPITAL
2. The Cost of Common Stock
3. The Weighted Average Cost of Capital
4. The Marginal Cost & Investment Decisions
12 1. LEVERAGE & CAPITAL STRUCTURE
2. Leverage
3. The Firm's Capital Structure
4. The EBIT_EPS Approach to Capital Structure
13 1. LEVERAGE & CAPITAL STRUCTURE
2. The EBIT_EPS Approach to Capital Structure
3. Choosing the Optimal Capital Structure
14 1. REVIEW
15 1. U A S
129. 9. Capital budgeting techniques
• Internal rate of return (IRR)
• Compering NPV and IRR techniques
MATERI KULAIH (SAP)
130. 10.The cost of capital
• An overview of the cost of capital
• The cost of long-term debt
• The cost of preferred stock
• The cost of common stock
MATERI KULAIH (SAP)
131. 11.The cost of capital
• The cost of common stock
• The weighted everage of cost of capital
• The marginal cost and investment decisions
MATERI KULAIH (SAP)
132. 7. Biaya modal perusahaan (1)
• Biaya modal, yaitu biaya yang harus dikeluarkan atau dibayar
untuk mendapatkan modal baik yang berasal dari hutang, saham
preferen, saham biasa, maupun laba ditahan untuk membiayai
investasi perusahaan.
• Biaya modal ;
1. Biaya modal saham preferen
2. Biaya hutang (cost of debt)
3. Biaya modal sendiri
4. Biaya modal sendiri dalam kontek pasar
5. Biaya modal saham baru
6. Biaya modal rata-rata
7. Biaya modal depresiasi
8. Biaya modal rata-rata tertimbang
133. 7. Biaya modal perusahaan (2)
(1). Biaya hutang (cost of debt):
kj = kd(1-t)
Dimana :
kj, biaya hutang…8.5%
t = tax…40%
kd, tingkat bunga……?
kj = 8,5 % (1- 40%) = 5,1%
Cost of long-term debt
134. 7. Biaya modal perusahaan (2)
(2). Biaya modal saham preferen :
Po = Dp / kp
Po, harga saham preferen…Rp 12.500
Dp, dividen saham preferen…Rp 1.000
Kp, tingkatkeuntungan yg disyaratkan pemegang
saham preferen
Kp = Dp/P0…….?
Kp = (Rp 1000 / Rp 12.500) x 100% = 8 %...
Cost of preferred stock
135. 7. Biaya modal perusahaan (2)
(3) Biaya modal sendiri :
ke = (D/Po) + g
ke, biaya modal sendiri….?
D, dividen yg dibagikan tahun itu…Rp 1000
Po, harga jual saham (kurs)…Rp 8000
G, pertumbuhan pembayaran dividen
pertahun…5%
ke = (Rp 1000 / Rp 8000) + 5% = 17,5 %
Cost of common stock
136. 7. Biaya modal perusahaan (3)
(4) Biaya modal sendiri dlm kontek pasar :
Ri = Rf + Bi(Rm - Rf)
Ri = 7% + 0,705 (15,40% - 7%) = 12,92 %
Biaya modal 12,92 %
(5) Biaya modal saham baru ;
Ke = (D/Pnet) + g
Pnet, harga jual dikurangi biaya flotation
Ke = (Rp 1000/(Rp 8000 – Rp 250)) + 5% =
Ke = (1000/7750) + 5 % = 17,90 %
(6) Biaya modal rata-rata (WACC= weighted average cost
of capital) :
Ko = (E/(D+E)) kd +(D/(D+E)) ki
Contoh : Investasi Rp 1 M, dibiayai dgn mdl Rp750 jt (75%) dan
hutang Rp 250 jt (25%), kd 15% dan ki 10%, pajak 40%
Ko = (75% x 15%) + (25% x 10%) (1 - 40%) = 11,25% + 1,5% =12,75%
WACC = 12,75%
137. 7. Biaya modal perusahaan (4)
(7) Biaya modal depresiasi :
Biaya modal depresiasi sama dengan WACOC
Ke = (75% x 15%) + (25% x10%) (1-40%) = 12,75%
Investasi sebagai AT yg disusutkan setiap tahun, yaitu dividen 15% dan
bunga 10 %, pajak 40%, proporsi modal 75 % dan proporsi hutang 25%
(8) Biaya modal rata-rata tertimbang:
ke = (Prop H x % bunga) + (Prop SF x % Div SF) +
(Prop SB x % Div SB) + (Prop LD x % Div LD)
ke atau biaya modal rata-rata tertimbang = 20,15 %
Sumber Dana Jumlah Proporsi Biaya mdl Biaya mdl
Modal (%) Setlh pjk Rata2 tertbg
1 2 3 4 5=3x4
1. Hutang 45,000,000 30% 15.50% 4.65%
2. Saham preferen 30,000,000 20% 18.75% 3.75%
3. Saham biasa 45,000,000 30% 24.50% 7.35%
4. Laba ditahan 30,000,000 20% 22.00% 4.40%
Jumlah 150,000,000 100.00% - 20.15%
138. 12.Leverage and capital structure
• Leverage
• The firm’s capital structure
• The EBIT EPS approach to capital structure
MATERI KULAIH (SAP)
139. 13.Leverage and capital structure
• The EBIT EPS approach to capital structure
• Choosing the optimal capital structure
MATERI KULAIH (SAP)
140. 9. Teori struktur modaL (1)
• Pengertian :
– Struktur modal, merupakan pertimbangan jumlah hutang jangka
pendek yg bersifat permanen, hutang jangka panjang, saham
preferen dan saham biasa.
– Struktur keuangan, merupakan perimbangan antara total
hutang dengan modal sendiri.
• Pekatan struktur modal :
1. Pengaruh leverage atau penggunaan hutang terhadap nilai
perusahaan (nilai saham) dan cost of capital
2. Pendekatan laba bersih
3. Pendekatan laba operasi
4. Pendekatan tradisional
5. Pendekatan Modigliani – Miller (MM)
141. 9. Teori struktur modaL (2)
Keterangan
1000 shm 500 shm 1000 shm 500 shm 1000 shm 500 shm
- Laba operasi 160,000 160,000 140,000 140,000 150,000 150,000
- Bunga (15 %) (75,000) (75,000) (75,000)
- Laba 160,000 85,000 140,000 65,000 150,000 75,000
- Dividen pershare 160 170 140 130 150 150
- ROI (%) 16% 9% 14% 7% 15% 8%
- ROE (%) 16% 17% 14% 13% 15% 15%
Catatan : Kesimpulan :
- Investasi Rp 1.000.000 - Laba > bunga : gunakan Hutang
- Saham Rp 1.000 perlembar - Laba < bunga : gunakan Modal sendiri
- Bunga 15 % pettahun - Laba = Bunga : hasilnya sama
(A) Laba 16 % (B) Laba 14 % (C) Laba 15 %
(1). Pengaruh leverage atau penggunaan hutang terhadap nilai perusahaan
(nilai saham) dan cost of capital
Nilai perusahaan :
- ke = Dividen / Modal saham = 1000/10.000 = 10 %
- Modal saham = Dividen / ke = 1000/ 10% = 10.000
Jadi nilai saham Rp 10.000 perlembar
ke = cost of capital atau laba yg disyaratkan
142. 9. Teori struktur modaL (3)
(2) Pendekatan Laba bersih :
• Dikembangkan oleh David Duran th 1952
• Pendekatan ini mengasumsikan : bahwa Investor menilai laba
dgn tingkat kapitalisasi (ke) yang konstan dan biaya hutang (kd)
yang konstan pula
• Karena ke dan kd konstan maka semakin besar hutang yang
digunakan semakin kecil biaya modal rata-rat (ko = (EBIT(1-t))/V).
V sebagai value perusahaan yaitu hutang + modal.
Struktur Kapital
Keterangan Alt -A Alt -B
Investasi (V) 1,000,000 1,000,000
Debt 200,000 600,000
Equity 800,000 400,000
Return 10 % 100,000 100,000
Bunga 10 % 20,000 60,000
EBIT 80,000 40,000
COC (ko) 8% 4%
Alt-A
Ko = 80.000 (1-0,30)/1000000 =
Ko = 56000/1000000=5,6%
Alt-B
Ko = 40.000 (1-0,30)/1000000 =
Ko = 28000/1000000=2,8%
143. 9. Teori struktur modaL (4)
(3) Pendekatan laba operasi :
• Mengasumsikan:
– Bahwa reaksi investor berbeda terhadap penggunaan
hutang.
– Biaya modal rata-rata, konstan berapapun hutang yang
digunakan perusahaan
– Penggunaan hutang yg semakin besar menyebabkan
risiko makin meningkat.
– Tingkat keuntungan akan semakin meningkat bila
menggunakan hutang yg lebih besar (high risk high
profit).
144. 9. Teori struktur modaL (5)
(4) Pendekatan tradisional :
• Mengasumsikan bahwa s/d tingkat tertentu, risiko
perusahaan tidak mengalami perubahan, sehingga ke dan kd
relatif konstan.
• Setelah leverage atau rasio hutang tertentu biaya hutang dan
biaya modal sendiri akan semakin besar, bahkan semakin
besar dibanding penurunan biaya karena penggunaan
hutang yang lebih murah.
• Akibatnya, biaya modal rata-rat awalnya turun dan setelah
leverage tertentu akan naik.
• Pendekatan ini mengemukakan bahwa strutur modal yang
optimal, yaitu terjadi pada saat nilai perusahaan maksimum
atau struktur modal yang mengakibatkan biaya modal rata-
rata minimum.
145. 9. Teori struktur modaL (6)
(5) Pekatan Modigliani – Miller (MM) :
MM mengajukan 3 proposisi (usulan) dalam struktur
kapital dengan asumsi tidak ada pajak pendapatan :
1. Nilai perusahaan tidak tergantung pada struktur modal
V = EBIT / Ko
atau V= EBIT/keu (untuk perusahaan U)
ko, adalah keuntungan yang diisyaratkan
2. Semakin besar hutang dalam struktur modal tidak akan
meningkatkan nilai perusahaan, karena penggunaan
hutang tsb akan diimbangi dengan meningkatnya biaya
modal.
V = E + D = EBIT/keu
EBIT = keu (E+D)
kel, biaya modal sendiri perusahaan L
keu, biaya modal sendiri perusahaan U
ke, biaya modal rata-rata
D = debt
E, equity
146. 5) Pekatan Modigliani – Miller (MM) :
3. Proposisi ketiga ini dinyatakan bahwa perusahaan hanya
melakukan investasi apabila memenuhi syarat :
IRR ≥ keu (1-T(D/V))
Faktor keu (1-T(D/V) adalah faktor cut off rate atau
pembatasan tiap investasi baru.
T, rata-rata tertimbang tarif pajak
D/V, rasio hutang terhadap nilai perusahaan
V, hutang dan equity (D+E)
keu, biaya modal
Mis : biaya modal 15 %, D 40, E 60, T30%
Maka ; keu =15% (1-30%(40/100)) = 15%(1-12%)=15%(0.88)
keu = 13,2 %
9. Teori struktur modaL (7)
147. 10. Analisis leverage operasi dan leverage
keuangan (1)
• Pengertian :
– Konsep leverage ini bermanfaat untuk perencanaan dan
pengendalian keuangan
– Penggunaan dana yg memiliki biaya tetap (hutang) dengan
maksud meningkatkan laba pemegang saham.
• Operating leverage (DOL = degree of operating
leverage);
– Efek penggunaan biaya operasi tetap terhadap EBIT
– Diharapkan bahwa perubahan penjualan akan mengakibatkan
perubahan EBIT (karena AFC turun)
– DOL = (% perubahan EBIT) / (% perubahan penjualan), atau
DOL = (Delta EBIT/EBIT) / (Delta Penjualan/Penjualan)
– Contoh = DOL = (200 jt/1000 jt) / (500jt/5000jt) = (0.2/0.10)=2
Yg berti bahwa tiap perubahan 1% penjualan mengakibatkan
perubahan EBIT 2%
148. 10. Analisis leverage operasi dan leverage
keuangan (2)
• Financial Leverage (DFL= degree of financial leverage);
– Penggunaan dana dengan beban tetap (debt) akan meningkatkan
keuntungan tiap lembar saham yang akan dibagikan kpd pemegang
saham
– DFL = % Perubahan EPS / % Perubahan EBIT
– Contoh : DFL = (1200/3000) / (200 jt/1000 jt) = (0,4) / (0.2) = 2
yang berti tiap perubahan 1 % EBIT akan mengakibatkan perubahan
EPS sebesar2%
• Combined leverage (DCL =degree of combined leverage);
– DCL= % perubahan EPS / % perubahan penjualan
– Contoh : DCL = (1200/3000) / (500 jt / 5000 jt) =(0,4) / (0.1)= 4
yang bertarti tiap perubahan 1% penjualan akan menyebabkan
pertambahan EPS 4%
– Atau DCL = DOL x DFL = (Δ EBIT/Δ Penj) x (ΔEPS/ΔEBIT) =
( 0.2/0.1) x (0.4/0.2) = 0.4 / 0.1 = 4
– Atauu DCL = 2 x 2 = 4
152. 8. Konsep penilaian investasi (1)
• Keputusan investasi, memberi harapan akan mendapat
keuntungan yang layak dimasa yad.
• Proyeksi aliran cash (cash inflow dan cash outflow)
• Keputusan penggantian aktiva dan metode sepresiasi
Keterangan Rp
Dengan mesin baru, penghematan kas 7,100,000
- Depresiasi mesin baru = 4.000.000
- Depresiasi mesin lama = 400.000 3,600,000
Tambahan pendpatan seblm pjk 3,500,000
Pajak penghasilan 40% 1,400,000
Tambahan pendpatan setlh pjk 2,100,000
Tambahan depresiasi 3,600,000
Tambahan aliran kas bersih 5,700,000
153. 8. Konsep penilaian investasi (2)
• Metode mengevaluasi keputusan investasi :
1. Average rate of return
2. Payback method
3. Internal rate of return (IRR)
4. Net present value (NPV)
5. Profitability index atau Benefit cost ratio (B/C)
6. Adjusted present value
7. Modified Internal rate of return (MIRR)
154. 8. Konsep penilaian investasi (3)
(1). Average rate return (AROR)
Bandingkan antara satu investasi dengan lainnya.
Contoh perhitungan :
Investasi 12,000,000
Tahun EAT Net CF
(EAT + Dep)
1 4,000,000 7,000,000
2 3,000,000 6,000,000
3 2,000,000 5,000,000
4 1,000,000 4,000,000
Jumlah 10,000,000 22,000,000
Rata-rata 2,500,000
Average rate of return = Rata-rata EAT / Investasi
AROR = 2.500.000/12.000.000 = 20,83 %
155. 8. Konsep penilaian investasi (4)
(2) Payback method
Investasi 12,000,000
NCF :
th 1 7,000,000
5,000,000
Th 2 6,000,000
(1,000,000)
Interpolasi :
Lama (5000.000/6000000)x 360 =300 hari
Payback method = 1 tahun + 10 bulan
156. 8. Konsep penilaian investasi (4)
(3) IRR
(4) NPV
(5) B/C ratio
(6) Adjusted Present Value
Adjusted Present Value ( Dua tingkat bunag dlm perhitungan DF)
(Mdl 50 % dan hutang 50 %) 13%
Th CI CO DF PVCI PVCO NPV
0 10,000,000 1.000 10,000,000 (10,000,000)
1 7,400,000 0.885 6,548,673 - 6,548,673
2 7,400,000 0.783 5,795,285 - 5,795,285
Jumlah 14,800,000 10,000,000 - 12,343,958 10,000,000 2,343,958
Catatan :
- Bunga hutang ( Rp 5000.000 x 10 %) = Rp 500.000
- Menghemat pajak : 40 % x Rp 500.000 = Rp 200.000 pertahun
10%
Th CI DF PVCI
1 200,000 0.909 181,818
2 200,000 0.826 165,289
Jumlah 400,000 - 347,107
Maka :
NPV = Rp 2.343.958 + Rp 347.107 = Rp 2.691.065
157. LAPORAN KEUANGAN
NERACA
- Aktiva lancar
- Aktiva tetap
- Utang lancar
- Utang jangka panjang
- Modal
Rp 2000 Rp 2000
1000
1000
500
600
900
LABA (RUGI)
- Pendapatan
- Biaya
- Laba (Rugi)
Rp 2000
Rp 1700
Rp 300
158. 11. Kebijakan dividen
• Kebijakan dividen :
– Membagikan laba sebagai dividen, mengurangi kemampuan
pendanaan internal atau laba ditahan
– Membagikan laba sebagai dividen akan meningkatkan nilai
perusahaan
Po = D/ ke
– Contoh : Nilai perusahaan
Po = 1000/0.10 = 10.000 perlembar
Po = 2000 / 0.10 = 20.000 perlembar
• Pertimbangan kebijakan dividen :
– Kebutuhan dana perusahaan
– Likuiditas
– Kemampuan meminjam
– Keadaan pemegang saham
– Stabilitas dividen
159. 12. Sumber dana jangka menengah (1)
1. Term loan dan equipment loan
2. Pembiayaan leasing
3. Evaluasi oleh Lessee
4. Evaluasi oleh Lessor
160. 12. Sumber dana jangka menengah (2)
(1).Term loan dan equipment loan :
• Term loan, sebagai sumber pembiayaan jangka menengah yang
biasanya disediakan oleh commercial bank, insurance, pension fun,
lembaga pembiayaan pemerintah, dan suplier perlengkapan.
• Biaya modal term loan lebih rendah dari modal saham dan obligasi,
peminjam memberikan jaminan yg dapat diperjual belikan kepihak
lain, dan pembayaran pokok dan bunga dibayar dgn jumlah sama
setiap periode.
• Conto :
Pinjaman Rp 100.000, bunga 9 % selama 8 tahun, maka
pembayaran pertahun Rp 18.067 :
Po = Sigma (Xt) /(1+r)^t
100.000 = Sig (xt) / (1+0.09)^t
DF = (1/i) (1 – 1/(1+i)^n) = 5,535
100.000 = Xt(5,535)
Xt = 100.000/ 5,5350 = Rp 18.067
161. 12. Sumber dana jangka menengah (3)
(1).Term loan dan equipment loan
Tahun Sisa Pkk DF Angsuran &Bunga Sisa Pkk Bunga Angsuran
Awal 9% 100.000 / (5,5535) Akhir 9% Pokok
1 2 3 4 5 6 = 2 x 9 % 7 = 4-6
1 100,000 0.917 18,067 81,933 9,000 9,067
2 90,933 0.842 18,067 72,865 8,184 9,884
3 81,049 0.772 18,067 62,982 7,294 10,773
4 70,276 0.708 18,067 52,209 6,325 11,743
5 58,533 0.650 18,067 40,466 5,268 12,799
6 45,734 0.596 18,067 27,667 4,116 13,951
7 31,783 0.547 18,067 13,715 2,860 15,207
8 16,576 0.502 18,067 (1,492) 1,492 16,576
Jumlah - 5.535 144,540 - 44,540 100,000
162. 12. Sumber dana jangka menengah (4)
(2). Pembiayaan leasing,
• Lessor (menyewakan), Lessee (penyewa)
• Bentuk leasing :
1. Sale and lease back, Perusahaan menjual aktiva miliknya
kemudian menyewanya kembali untuk periode tertentu.
Pembeli aktiva biasanya sebuah bank, perusahaan
asuransi, perusahaan leasing, pegadaian atau investor
individu.
2. Operating leasing (service leases atau direct leases), pihak
lessor menyediakan pendanaan sekaligus biaya perawatan
yang keseluruhannya tercakup dalam pembayaran leasing.
3. Financial atau capital leasing,
• Lessor tidak menanggung biaya perawatan
• Tidak dapat dibatalkan (not cancelable)
• Lessee, biasanya harus membayar pajak, asuransi
163. 12. Sumber dana jangka menengah (5)
(3). Evaluasi oleh Lessee, dilakukan untuk
penentuan keputusan membeli atau leasing
• Keputusan terletak pada PV terendah atas biaya
yang akan dikeluarkan.
• Contoh berikut :
– Leasing : PVCF = Rp 84.454
– Membeli (hutang); PVCF =Rp 85.088
Lebih menguntungkan leasing dibanding membeli
167. Conoh 2: Perhitungan
IHSG_hari 1
NDB: nilai dasar baru
NPB: nilai pasar baru
NDS: nilai dasar sebelumnya
NPS: nilai pasar sebelumnyaIHSG = NPB/NDB
168. Conoh 3: Perhitungan
IHSG_hari 2
NDB: nilai dasar baru
NPB: nilai pasar baru
NDS: nilai dasar sebelumnya
NPS: nilai pasar sebelumnya
169. Conoh 4: Perhitungan
IHSG – hari 3
NDB: nilai dasar baru
NPB: nilai pasar baru
NDS: nilai dasar sebelumnya
NPS: nilai pasar sebelumnya
NDB = (NPB/NPS) x NDS
IHSG = NPB/NDB
170. Conoh 5: Perhitungan
IHSG_hari 4
NDB: nilai dasar baru
NPB: nilai pasar baru
NDS: nilai dasar sebelumnya
NPS: nilai pasar sebelumnya
IHSG = NPB/NDB
NDB = (NPB/NPS) x
172. Conoh 7: Perhitugan
IHSG-hari 6
NDB: nilai dasar baru
NPB: nilai pasar baru
NDS: nilai dasar sebelumnya
NPS: nilai pasar sebelumnya
IHSG = NPB/NDB
NDB = (NPB/NPS) x NDS
173. Conoh 8: Perhitugan
IHSG-hari 7
NDB: nilai dasar baru
NPB: nilai pasar baru
NDS: nilai dasar sebelumnya
NPS: nilai pasar sebelumnya
IHSG = NPB/NDB
NDB = (NPB/NPS) x ND
174. Conoh 9: Perhitugan
IHSG-hari 8
NDB: nilai dasar baru
NPB: nilai pasar baru
NDS: nilai dasar sebelumnya
NPS: nilai pasar sebelumnya
IHSG = NPB/NDB
NDB = (NPB/NPS) x NDS