4. A. Sarana Upacara Adat dan Religi
Contoh : -Tari Seblang (panen padi, JawaTimur)
-Tari Bedhoyo dari Jawa Tengah
B. Sarana Pertunjukan / tontonan
Contoh: -Tari Sangkuriang dari Jawa Barat
-Tari Roro Mendut dari Jawa Tengah
-Tari Gambyong dari Jawa Tengah
C.Sarana Hiburan / Pergaulan
Contoh : -Tari Ketuk Tilu dari Jawa Barat
D.Media pendidikan
5.
6.
7. Lincah
Energik
Arotik
Gerakan pinggul kuat
pangkal bahu kuat
Langkah kakinya cepat dan ringan
12. Tari Merak merupakan salah satu tarian daerah
kreasi baru yang dikreasikan oleh Raden
TjetjepSomantri sekitar tahun 1950-an, yang
kemudian direvisi kembali oleh dra. Irawati Durban
pada tahun 1965.
Pada tahun 1985 dra. Irawatai merevisi kembali
koreografi tari merak dan mengajarkannya secara
langsung pada Romanita Santoso pada tahun 1993.
Walaupun tarian ini dibawakan oleh penari wanita,
namun sebenarnya tarian ini mengambarkan tingkah
laku merak jantan dalam menebatkan pesonanya
kepad merak betina.
13. Tari Merak merupakan seni tarian tradisional yang berasal
dari daerah Jawa Barat. Tarian merak mengkisahkan tentang
burung merak yang menampilkan keindahan bulu ekornya yang
panjang dan berwarna-warni untuk mencuri perhatian sang
betina.
Asal usul tari merak dibuat karena adanya
ketertarikan Raden Tjetje Somantri kepada hewan merak yang
indah.Tari merak mempunyai ciri khas pada Kostumnya yang
berwarna warni.
14. Sebagai tarian persembahan untuk para tamu
yang hadir dalam resepsi pernikahan.
Sebagai tarian penyambutan untuk
rombongan pengantin pria ketika menuju
pelaminan.
Sebagai tarian penyambutan tamu agung
dalam sebuah acara atau ritual.
Sebagai sarana untuk memperkenalkan
budaya Indonesia dalam kancah internasional.
15.
16. o Kostumnya yang berwarna warni sangat mencerminkan
ciri khas burung merak,
o Bagian sayapnya yang dipenuhi dengan payet dan dapat
dibentangkan oleh sang penari.
o Mahkota yang berhiaskan kepala merak yang disebut
singer akan bergoyang-goyang setiap penari menggerakkan
kepalanya.
o Setiap gerakan penuh makna ceria dan gembira,
o Kostumnya yang berwarna warni dengan aksen khas
burung merak.
17. Tari yang merupakan karya kreasi baru ini
sangat populer dalam masyarakat Sunda. Di
wilayah Priangan, tari merak biasa ditampilkan
pada pesta pernikahan. Gerakan yang gemulai
membuat tarian ini kerap ditampilkan pada
acara resmi pemerintahan atau penyambutan
tamu agung.
Tari merak tidak dapat dipisahkan dari
Tjetje Somantri (1891-1963). Bangsawan
pencinta seni tari ini pernah berguru pada
sejumlah maestro tari. Para maestro yang
pernah menjadi gurunya, antara lain, pencipta
tari keurseus dari Keraton Sumedang, Aom
Doyot; pangeran penari topeng dari Keraton
18. Sejak tahun 1910-an Tjetje telah
menciptakan puluhan komposisi tari.
Kebanyakan merupakan tari lenyepan (halus)
yang dibawakan perempuan, seperti Anjasmara
(1946), Sulintang (1948), Rineka Sari (1951),
Kukupu (1952), dan Renggarini (1958).
Tjetje menggubah komposisi tari merak
tahun 1955. Meski bisa dibawakan secara
tunggal, tarian ini lebih sering ditampilkan
berkelompok dengan seluruh penarinya
perempuan. Tarian ini untuk pertama kali
dipertunjukkan dalam Konferensi Asia Afrika.
Untuk memperkuat imaji burung merak,
penari mengenakan atribut menyerupai sayap
pada lengan. Tb Oemay Martakusumah
merancang kostum ini. Bangsawan Banten yang
gemar menari dan melukis ini adalah pelopor
seni pentas pertunjukan bagi tari Sunda putri.
19. Perkembangan zaman membuat tari
merak sempat ditinggalkan peminat.
Namun, tangan dingin Irawati Durban
kembali memopulerkan tarian ini dalam
seni pertunjukan. Ia menggubah tari
merak dengan tata gerakan dan kostum
yang baru. Kreasi bernama tari merak
pusbitari inilah yang banyak
dipertunjukkan saat ini.
Irawati adalah salah seorang murid
Tjetje Somantri. Sarjana seni rupa
Institut Teknologi Bandung ini banyak
menimba ilmu tari pada sejumlah maestro,
antara lain dalang topeng, Sujana (1971);