2. Budaya tari topeng sudah dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit di era
Hayam Wuruk. Kitab Negarakertagama menjelaskan bahwa Hayam Wuruk
menarikan tarian ini di hadapan para perempuan istana. Setelah jatuhnya
Majapahit (1525), tarian ini kemudian dilestarikan oleh para Sultan dari Demak.
Bukan karena tariannya yang hinduistik, tapi karena tariannya bersifat
transenden (mengacu kepada sesuatu yang di luar batas pengetahuan dan
kesanggupan manusia, yaitu Tuhan). Tetapi unsur islam pun dimasukkan. Dari
Demak tarian ini terbawa bersama penyebaran pengaruh politik Demak.
Demak yang pesisir ini memperluas pengaruh kekuasaan dan Islamisasinya di
seluruh daerah pesisir Jawa, ke arah barat sampai di Keraton Cirebon. Tari
topeng yang awalnya hanya untuk kalangan keraton terbuka untuk umum
karena Belanda mengatur sistem pemerintahan di keraton Cirebon, yaitu
kerajaan sebagai pusat pemerintahan, sedangkan urusan agama dan kesenian
harus berada di luar keraton. Sehingga, tari topeng berkembang di masyarakat
dan mengalami perpaduan kesenian dari wilayah setempat. Maka, tari topeng
Cirebon memiliki ciri khasnya masing-masing di setiap daerah. Ada yang versi
Losari, Selangit, Indramayu, Gegesik dan lain-lain. Perbedaan tari topeng dari
setiap versi bisa dari penjiwaannya, gerakannya, kostum yang dikenakan,
musik pengiring, dan lain-lain
3. Menurut pendapat salah seorang seniman dari ujung gebang-Susukan-
Cirebon, Marsita, kata topeng berasal dari kata” Taweng” yang berarti tertutup
atau menutupi. Sedangkan menurut pendapat umum, istilah kata Topeng
mengandung pengertian sebagai penutup muka / kedok. Berdasarkan asal
katanya tersebut, maka tari Topeng pada dasarnya merupakan seni tari
tradisional masyarakat Cirebon yang secara spesifik menonjolkan penggunaan
penutup muka berupa topeng atau kedok oleh para penari pada waktu
pementasannya.
Lalu klana sendiri mengandung arti kembara atau mencari. Bahwa dalam
hidup ini kita wajib berikhtiar. Berikhtiar dengan ikhlas dan dengan cara yang
halal. Ketika sudah mencapai kesuksesan, kita harus tetap bersyukur dan
bertawadhu.
4. Tokoh yang diambil oleh tari topeng klana losari berasal dari
cerita panji, yaitu Klana Bandopati yang jahat, sombong dan
serakah. Klana ingin menikahi Candrakirana karena ia dijanjikan
untuk menguasai Kerajaan Urawan. Padahal ia sudah kaya dan
seorang raja di kerajaan Bantarangin. Namun, Candrakirana
mencintai Jaka Bluwok. Suatu hari, Jaka Bluwok menemui
Candrakirana. Pertemuan ini diketahui Klana. Klana pun marah dan
menubruk Jaka Bluwok sambil meneriakinya maling namun Jaka
Bluwok berhasil kabur. Klana terus mengejarnya tetapi ia salah
menangkap orang. Yang ia tangkap adalah Pagutan. Pagutan pun
disanderanya. Atas desakan Palasentika, Klana melepas Pagutan.
Klana sangat marah pada Pagutan sehingga terjadi peperangan
sengit antara mereka. Klana dipanah Pagutan, Klana pun kalah dan
kembali ke asalnya.
5. Setelah tari topeng sudah tidak lagi hanya dipentaskan di
keraton, semua lapisan masyarakat mengenal tari topeng.
Apalagi pada waktu itu belum ada TV. Tari topeng menjadi
hiburan yang sangat menarik bagi mereka.Bukan hanya di
Cirebon atau di Indonesia, tari topeng klana Losari sudah dikenal
di luar negeri. Pada tahun 1977, Mimi Sawitri (tokoh tari topeng
Losari) dan rombongan pernah diundang pemerintah AS untuk
mementaskan tari topeng klana Losari di New York. Pernah juga
mereka tampil di Osaka dan Jepang pada Mei 1989. Di
Hongkong pun mereka pernah tampil pada 17 Agustus 1989. Dan
masih banyak lagi negara-negara yang pernah mereka kunjungi
untuk menampilkan tari topeng Cirebon. Tahun 70-an merupakan
puncak keemasan tari topeng Klana Losari
6. Masa Hindu-Budha di relief Borobudur, baju tidak digunakan dalam
kegiatan sehari-hari maupun dalam pertunjukan, tetapi kain hiasan di
kepala dan kain penutup kaki telah digunakan.
Masa Islam di Jawa, gambaran kostum tari topeng terdapat pada
naskah ’Damar Wulan’, dimana penutup tubuh atau baju tidak
digunakan, tetapi hiasan kepala seperti gelungan telah digunakan,
termasuk kain penutup di kaki dan celana.
Awal abad 18 dalam catatan Raffles, kostum tari topeng terlihat tidak
menggunakan baju atau penutup tubuh, tetapi telah ada pemberian
kain selendang yang dililitkan pada leher sebatas dada. Pada bagian
kaki telah digunakan celana sepanjang mata kaki, kain penutup kaki
dan hiasan kepala berbentuk setengah lingkaran.
Pada tahun 1879 penari topeng telah menggunakan kain penutup
berupa kemben, celana sepanjang mata kaki, kain panjang sebagai
penutup kaki dan hiasan kepala berbentuk setengah lingkaran.
7. Pada awal abad 19, pertunjukan topeng mulai dipentaskan di jalanan,
penari tidak menggunakan baju. Celana, kain dan hiasan kepala tetap
digunakan
Tahun 1938, tari topeng mulai ditarikan oleh perempuan, dan kostum
yang digunakan berupa kemben, kain panjang dan hiasan kepala
berbentuk setengah lingkaran.
Tahun 1970an baju telah digunakan sebagai penutup tubuh, celana
sebatas lutut yang disebut sontog dan hiasan kepala berbentuk
setengah lingkaran.
8. Didalam semua jenis tari topeng dan semua versi, terdapat 9 gerakan
pokok yang harus ada:
1)Adeg-adeg.
2)Pasangan.
3) Capang.
4)Banting Tangan.
5)Jangkungilo
6)Godeg
7)Gendut
8)Kenyut
9)Nindak/Njangka
9. Kesembilan gerakan tersebut disesuaikan dengan lubang yang
terdapat pada tubuh manusia, yaitu sebagai berikut :
Dua lubang mata
Dua lubang telinga
Dua lubang hidung
Dua lubang pengeluaran
Satu lubang mulut
10. 1. Aksesoris
b. Tutup Rasa c. Gelang
d. Kalung Mulan Temanggal
a. Sobra, Makuta, Jamang,
Rawis, Kembang Melok, Picis
e. Ombyok
f. Gelang kaki
11. a. Baju lengan pendek b. Kerodong c. Stagen
d. Celana selutut e. Selendang/soder f. Kain dodot
13. Lagu yang digunakan tari topeng klana bandopati adalah
Gonjing dan diteruskan dengan Sarung Ilang. Lagu ini
dimainkan dengan gamelan yang menyimbolkan rukun iman.
Laras yang dipakai adalah laras pelog (bertangga diatonis).
Berdasarkan ritme irama gamelan, terdapat 4 bagian dalam
tarian dari yang terlambat sampai tercepat yaitu dodoan,
tengahan, kering dan deder. Di akhir tari, pemain gamelan
memainkan transisi dengan halus yang disebut jiro untuk
menandakan bahwa performance sudah selesai.
14. Gamelan tari topeng terdiri dari:
1. KENDANG
2. SARON
3. GONG
4. BONANG 5. KEMPUL
6. GENDER
15. 7. Kenong dan Jengglong
8. Gambang
9. Kempyang dan Ketuk 10.Kecrek/keprak
16. Pada awalnya tari topeng sebagai media penyebaran islam.
Lalu setelah berbaur dengan masyarakat sebagai kesenian daerah
yang menghibir, terdapat tiga jenis pola pertunjukan, yakni
pertunjukan topeng hajatan/dinaan, topeng bebarang (ngamen),
dan topeng dalam upacara komunal (Ngunjung, Ngarot, Sedekah
Bumi, mapag sri dan lain-lain).
Dalam pertunjukan topeng hajatan, yakni setelah tari topeng
tersebut selesai, penari biasanya melakukan nyarayuda atau
ngarayuda, yakni meminta uang kepada para penonton, tamu
undangan, pemangku dan panitia hajat, para pedagang, dan lain-
lain. Ia berkeliling seraya mengasong-asongkan kedok yang
dipegang terbalik–bagian dalamnya terbuka dan bagian wajahnya
menghadap ke bawah–dan kedok berubah fungsi menjadi wadah
uang. Mereka memberikan uang seikhlasnya tanpa ada paksaan
17. Setelah merasa cukup, penari kembali ke panggung dan sebagai
rasa terima kasih. Nyarayuda atau ngarayuda adalah sebuah
pesan moral atau simbol yang mengingatkan kita tentang
bagaimana sebaiknya berkehidupan di masyarakat. Klana adalah
seorang raja yang kaya raya, yang tak kurang suatu apapun,
namun ia masih merasa kekurangan, merasa segalanya belum
cukup, sehingga ia tetap berusaha untuk mengambil sebanyak-
banyaknya harta tanpa mempedulikan apakah itu hak atau batil.
Itulah sebenarnya pesan yang ingin disampaikan nyarayuda, yang
artinya bukan semata-mata mengemis. Hidup, sebaiknya lebih
banyak memberi daripada lebih banyak meminta. Itulah pesan yang
ingin disampaikan.
18. Pertunjukan topeng bebarang adalah pertunjukan keliling
yang dilakukan atas inisiatif sebuah rombongan topeng. Bebarang
(bhs. Jawa) artinya sama dengan ngamen atau pertunjukan
keliling. Pertunjukan topeng kecil atau topeng babakan, adalah
tontonan jalanan yang dimainkan oleh orang-orang yang
berkeliling (wong bebarang) yang melakukan pertunjukan di mana
saja menurut permintaan orang yang menanggap, sedangkan
bentuk penyajiannya diatur menurut babakan, sesuai dengan
banyaknya “babak” yang diminta. Satu tarian dianggap satu
babak. Personal topeng bebarang, biasanya hanya sekitar tujuh
sampai dengan delapan orang. Gamelannya dibawa dengan cara
dipikul. Oleh karena itu, tak banyak istrumen/gamelan yang
dibawa. Gamelan bebarang termasuk gamelan ensembel kecil
terdiri atas: dua buah saron, kendang indung dan kulanter, gong
dan kiwul, kecrek/keprak, tutukan dan kebluk. Topeng bebarang
biasanya dilakukan manakala di daerah tempat tinggal mereka
musim paceklik tiba dan di daerah lain tengah musim panen.
19. 1. Mimi Rasinah dari Indramayu
2. Mimi Sawitri dari Losari
3. Arja Sudjana dari Slangit
20. Tari topeng merupakan aset bangsa yang
tak ternilai harganya. Untuk itu kita sebagai
generasi penerus bangsa hendaknya
melestarikan budaya-budaya yang sudah ada
dengan cara mendekati sanggar kesenian
termasuk sanggar tari dengan demikian kita
bisa tahu dan bisa mempelajari akan budaya
bangsa Indonesia yang banyak dikagumi oleh
masyarakat dalam negri ataupun di Luar
negeri