SlideShare a Scribd company logo
1 of 41
Sistem
Ekskresi dan
Osmoregulasi
B I O L O G I – U I N S U N A N A M P E L S U R A B A Y A
Linggar Dwi
Kinasih
H71216059
Miftahul
Lathif
Addzakiyyi
H71216060
Amalia Arsya
Aldania
H71216049
Resty Anggun
Pratiwi
H91214026
Hello!Kami dari Kelompok 6
Ayudya Fitri
Arifa
H71216051
Topik1
FaalSistemEkskresi
danOsmoregulasi
padaHewan
Invertebrata
Topik2
FaalSistemEkskresi
danOsmoregulasi
padaHewan
Vertebrata
Topik3
FaalSistemEkskresi
danOsmoregulasi
pada Manusia
Topik4
PengaruhLingkungan
terhadap
Osmoregulasi
Topik5
Kondisi Abnormal
pada Sistem Ekskresi
dan Osmoregulasi
Topik6
Integrasi Sistem
Ekskresi dengan Al-
Qur’an
Topik Bahasan
Sistem ekskresi adalah proses pengeluaran zat sisa
metabolisme tubuh, seperti CO2, H2O, NH3, zat warna
empedu, dan asam urat. Zat-zat sisa metabolisme ini sudah
tidak berguna dan tidak dibutuhkan lagi bagi tubuh
Pengertian Sistem Ekskresi
Beberapa istilah yang berhubungan dengan sistem
ekskresi yaitu sebagai berikut:
- Defekasi
- Sekresi
- Eliminasi
Defekasi adalah proses pengeluaran sisa pencernaan
makanan (feses). Zat ini belum mengalami metabolisme di dalam
jaringan dan merupakan sisa dari proses pencernaan. Zat ini
meliputi zat yang tidak diserap usus sel epitel, usus yang rusak dan
mikroba usus
Eliminasi adalah proses pengeluaran zat dari rongga tubuh,
baik dari rongga yang kecil (saluran air mata) maupun dari rongga
yang besar (usus)
Sekresi adalah proses pengeluaran zat yang berbentuk cairan
(getah) oleh sel-sel atau kelenjar pencernaan. Getah ini masih
berguna bagi tubuh untuk proses metabolisme dan umumnya
mengandung enzim ataupun hormon
Pengertian Sistem Osmoregulasi
Sistem osmoregulasi adalah proses pengaturan
konsentrasi cairan dengan menyeimbangkan pemasukkan
serta pengeluaran cairan tubuh oleh sel atau organisme
hidup, atau pengaturan tekanan osmotik cairan tubuh yang
layak bagi kehidupan sehingga proses-proses fisiologis
dalam tubuh berjalan normal.
TOPIK 1
Faal Sistem Ekskresi dan
Osmoregulasi pada Hewan
Invertebrata
Porifera PlathyhelminthesProtozoa
Annelida Mollusca Arthropoda
Sistem Ekskresi pada Protozoa
Proses ekskresi terjadi dengan difusi.
Oksigen terlarut dalam air akan masuk
secara difusi melalui pelisikel. Zat-zat sisa
metabolisme akan disimpan dalam vakuola
yang terbentuk dari vesikula-vesikula.
Vakuola akan mengalami fase diastol ketika
air masuk dan terkumpul di dalamnya.
Sedangkan fase sistol, vakuola akan
dikeluarkan melalui saluran khusus pada
sitoplasma.
Sistem Ekskresi pada Porifera
Sistem eksresi pada porifera
sebenarnya hampir sama seperti
mikrorganisme, yaitu dengan cara difusi.
Hal tersebut dikarenakan porifera belum
memiliki organ khusus untuk
mengekskresikan zat-zat hasil
metabolismenya. Sehingga, dalam
proses ekskresi porifera masih terbilang
sederhana
Sistem Ekskresi pada Annelida
Annelida sudah
mempunyai alat ekskresi
khusus yaitu berupa nefridia
terdapat pada setiap segmen
tubuh. Pada setiap segmen
terdapat sepasang nefridia.
Cacing tanah termasuk
kedalam annelida. Sistem
ekskresinya dilakukan oleh
organ ekskresi yang terdiri dari
nefridia, nefrostom, dan
nefrotor
Sistem Ekskresi pada Plathyhelminthes
Organ ekskresi plathyhelminthes (cacing
pipih) bernama protonefridia yang berbentuk
cabang-cabang ke seluruh tubuh dengan
terbuka ke lingkungan eksternal. Di bagian
ujung protonefridia memiliki flame bulb
dengan di lengkapi oleh silia yang dapat
mendorong cairan masuk dari sel di
sekelilingnya. Setelah itu, flame bulb
menyerap dan menyaring sisa metabolisme
dan mengalirkannya keluar melalui tubula
yang bermuara pada pori-pori tubuh
Sistem Ekskresi pada Mollusca
Mollusca memiliki alat ekskresi
berupa sepasang nefridia yang
berperan sebagai ginjal yang terletak
di dekat jantung. Hasil ekskresi ini
akan dikeluarkan ke dalam rongga
mantel. Sepasang nefridia ini juga
bekerja dalam pengaturan
osmoregulasi. Terkadang, dalam
mengatur osmoregulasi, mollusca
menyerap nutrient dan garam untuk
mempertahankan keseimbangannya
Sistem Ekskresi pada Arthropoda
Arthropoda memiliki organ ekskresi yang disebut tubulus
malpighi. Tubulus tersebut berada pada rongga perut dan melekat
pada usus belalang. Proses ekskresi diawali dengan masuknya sampah
nitrogen dari darah ke dalam tubulus malpighi. Sisa metabolisme
tersebut diekskresikan ke dalam usus, kemudian dikeluarkan bersama
sampah metabolisme padat melalui rectum
TOPIK 2
Faal Sistem Ekskresi dan
Osmoregulasi pada Hewan
Vertebrata
Pisces AmphibiReptil
Aves Mammalia
Sistem Ekskresi pada Pisces
Organ ekskresi pada pisces
adalah sepasang ginjal
opistonefros. Opistonefros ini
berbentuk lonjong dan
berwarna coklat.
Sistem Ekskresi pada Amphibi
Secara umum, alat
eksresi pada amfibi terdiri
dari : ginjal, paru-paru, dan
kulit. Tipe ginjal pada amphibi
adalah tipe ginjal
opistonefros. Katak jantan
memiliki saluran ginjal dan
saluran kelamin yang bersatu
dan berakhir di
kloaka. Namun, hal tersebut ti
dak terjadi pada katak betina.
Sistem Ekskresi pada Reptil
Alat ekskresi pada reptil adalah sepasang ginjal metanefros.
Metanefros berfungsi setelah pronefros dan mesonefros yang
merupakan alat pada stadium embrional menghilang. Ginjal
dihubungkan oleh ureter ke vasika urinaria (kandung kemih). Vesika
urinaria bermuara langsung ke kloaka
Sistem Ekskresi pada Aves
Alat ekskresi aves berupa
sepasang ginjal metanefros. Aves
tidak memiliki vesika urinaria
sehingga hasil ekskresi dari ginjal
disalurkan langsung ke kloaka
melalui ureter. Tabung ginjal
burung sangat banyak sehingga
metabolisme burung aktif. Tiap 1
ml jaringan korteks ginjal
pada aves mengandung 100-500
tabung ginjal.
Sistem Ekskresi pada Mammalia
Sistem ekskresi pada mamalia hampir sama dengan manusia
tetapi sedikit berbeda karena mamalia dipengaruhi atau disebabkan
oleh lingkungan tempat tinggalnya. Paru-paru mamalia mempunyai
permukaan ber spon (spongy texture) dan dipenuhi liang epitelium
dengan itu mempunyai luas permukaan per isi padu yang lebih luas
berbanding luas permukaan paru-paru. Paru-paru manusia adalah
contoh biasa bagi paru-paru jenis ini
TOPIK 3
Faal Sistem Ekskresi dan
Osmoregulasi pada Manusia
Sistem Ekskresi pada Manusia
Sistem ekskresi pada
manusia melibatkan alat
ekskresi yang terdiri atas
ginjal, kulit, hati dan paru-
paru.
Ginjal atau ren berbentuk seperti
biji buah kacang merah (kara/ercis).
Zat yang diskresikan oleh ginjal
berupa Urine.
Cara kerja ginjal sebagai alat
ekskresi adalah dengan menyaring
darah sehingga zat-zat sisa yang
terdapat di dalam darah dapat
dikeluarkan dalam bentuk air seni
(urin). Penyaringan darah hingga
terbentuk urin meliputi tahap
penyaringan (filtrasi), penyerapan
kembali (reabsorpsi), dan
pengumpulan (augmentasi).
GINJAL
Sistem Ekskresi pada Manusia
Kulit atau integumen mengekskresikan keringat. Tebal kulit pada
manusia dewasa sekitar 0,01 cm hingga 0,5 cm. banyaknya
keringat yang dihasilkan atau dikeluarkan seseorang dipengaruhi
antara lain oleh aktifitas tubuh, suhu, lingkungan, makanan,
kondisi kesehatan. Keringat manusia terdiri dari air, garam-garam,
terutama garam dapur (NaCl), sisa metabolisme sel, urea, serta
asam.
KULIT
Sistem Ekskresi pada Manusia
Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh dan terletak di
dalam rongga perut sebelah kanan di bawah diafragma. Hati
sebagai organ ekskresi, Sebagai alat ekskresi hati (hepar)
mengeluarkan empedu ± 1/2 liter setiap hari. Empedu berupa
cairan kehijauan, rasanya pahit, pH sekitar 7-7,6. mengandung
kolesterol, garamgaram mineral, garam empedu, serta pigmen (zat
warna empedu) yang disebut bilirubin dan biliverdin
HATI
Zat warna empedu yang berwarna
hijau kebiruan berasal dari
perombakan hemoglobin sel darah
merah di dalam hati. Zat warna
empedu diubah oleh bakteri usus
menjadi urobilin yang berwarna
kuning coklat yang memberikan
warna feses dan urin.
TOPIK 4
Pengaruh Lingkungan terhadap
Osmoregulasi
Kemampuan osmoregulasi bergantung suhu, musim,
umur, kondisi fisiologis, jenis kelamin, dan perbedaan
genotip. Perubahan salinitas juga sangat berpengaruh
terhadap kondisi fisiologi yang ada di dalam tubuh hewan
akuatik seperti sintasan, metabolisme, dan distribusi larva
ikan.
Perubahan salinitas berpengaruh terhadap larva
antara lain terhadap konsentrasi total osmotik, konsentrasi
partikel ion, dan ketersediaan oksigen.
TOPIK 5
Kondisi Abnormal pada Sistem
Ekskresi dan Osmoregulasi
Gangguan pada Ginjal
Gagal Ginjal
Gagal ginjal adalah kelainan pada ginjal sehingga tidak bias
menjalankan fungsinya sebagai organ ekskresi. Penyebab gagal ginjal
yang utama adalah diabetes. Hipertensi dan cacat bawaan juga dapat
menyebabkan gagal ginjal
Batu Ginjal
Vrolitiasis merupakan gangguan fungsi ginjal akibat adanya
pembentukan batu pada saluran urin.
Pielonefritis
Pielonefritis adalah peradangan ginjal pada bagian korteks dan
medulla. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri yaitu E. coli
Gangguan pada Ginjal
Glomerulonefritis
Glomerulonefritis adalah peradangan ginjal khususnya bagian
glomerulus. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri
Streptococcus.
Diabetes Mellitus
Penyakit Diabetes Mellitus (DM) yang juga dikenal sebagai penyakit
kencing manis atau penyakit gula darah adalah golongan penyakit
kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah
sebagai akibat adanya gangguan sistem metabolisme dalam tubuh,
dimana organ pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin
sesuai kebutuhan tubuh
Kulit dapat terkena infeksi yang mengakibatkan iritasi disertai
dengan kemerahan (eritema). Sebagian besar penyakit kulit
(dermatitis) dan peradangan kulit (eksim) disebabkan adanya alergi
terhadap beberapa jenis bahan makanan, obat-obatan, atau bahan
kimia lain seperti sabun, sampo, bedak, atau detergen. Gejalanya
berupa kemerahan pada kulit dan bentol-bentol (uritakaria)
Infeksi Kulit
Gangguan pada Kulit
Jerawat terjadi ketika lubang kecil di permukaan kulit yang
disebut pori-pori tersumbat. Tiap pori merupakan pembuka saluran
yang disebut folikel. Di dalam folikel terdapat rambut dan kelenjar
minyak. Secara normal, kelenjar minyak membantu melumasi kulit
dan menyingkirkan sel kulit mati. Namun, ketika kelenjar tersebut
menghasilkan minyak yang berlebihan, pori-pori menjadi tersumbat
oleh penumpukan kotoran dan bakteri. Penyumbatan ini disebut
sebagai komedo
Jerawat
Gangguan pada Kulit
Gangguan pada Paru-paru
Asma
Asma yaitu kelainan yang disebabkan oleh penyumbatan saluran
pernafasan yang diantaranya disebabkan oleh alergi terhadap rambut,
bulu, debu atau tekanan psikologis
Kanker Paru-paru
Kanker paru-paru, yaitu gangguan paru-paru yang disebabkan oleh
kebiasaan merokok. Penyebab lain adalah terlalu banyak menghirup
debu asbes, kromium, produk petroleum dan radiasi ionisasi.
Kelainan ini mempengaruhi pertukaran gas di paru-paru
Emphysema
Emphysema adalah penyakit pembengkakan paru-paru karena
pembuluh darahnya terisi udara
Gangguan pada Hati
Hepatitis
Hepatitis adalah peradangan pada sel-sel hati. Penyebab penyakit
hepatitis yang utama adalah virus. Virus hepatitis yang sudah
ditemukan sudah cukup banyak dan digolongkan.
Beberapa jenis hepatitis yang saat ini harus diwaspadai adalah
hepatitis A yang disebabkan oleh Virus Hepatitis A (VHA), penyakit
ini menular melalui makanan dan minuman. Hepatitis B yang
disebabkan oleh Virus Hepatitis B (VHB), penyakit ini dapat menular
melalui darah atau cairan tubuh yang terinfeksi, atau dari ibu ke bayi
yang dilahirkan. Hepatitis C yang disebabkan oleh Virus Hepatitis C
(VHC), penyakit ini sama dengan hepatitis B yang ditularkan melalui
cairan tubuh
TOPIK 6
Integrasi Sistem Ekskresi dengan
Al-Qur’an
“Sesungguhnya Kami telah
menciptakan manusia dalam
bentuk yang sebaik-baiknya”
(QS. At Tiin; 4)
QS. At-tiin : 4
"Hai manusia, apakah
yang telah
memperdayakan kamu
(berbuat durhaka)
terhadap Tuhanmu Yang
Maha Pemurah, Yang
telah menciptakan kamu,
lalu menyempurnakan
kejadianmu dan
menjadikan (susunan
tubuh)-mu seimbang,
dalam bentuk apa saja
yang Dia kehendaki, Dia
menyusun tubuhmu“
(QS. Al Infithar; 6-8)
QS. Al-infithar : 6-8
QS. Ali-imran : 191
“Dan mereka
mentafakkuri
(memikirkan) tentang
penciptaan langit dan
bumi (lalu berkata): ‘Ya
Tuhan kami, tiadalah
Engkau menciptakan
semua ini dengan sia-sia;
Maha Suci Engkau, maka
peliharalah kami dari
siksa neraka.”
(QS. Al ‘Imran : 191)
“Maka nikmat Tuhanmu yang
manakah yang kamu dustakan?”
(QS. Ar Rahman : 13)
QS. Ar-rahman : 13
QS. An-nisaa : 56
“Sesungguhnya, orang-
orang yang kafir kepada
ayat-ayat Kami, kelak akan
Kami masukkan mereka ke
dalam neraka. Setiap kali
kulit mereka hangus, Kami
ganti dengan kulit yang
lain, agar mereka
merasakan azab.
Sesungguhnya Allah
Mahaperkasa lagi
Mahabijaksana,”
(QS. An-Nisa: 56).
ThanksAnyquestions?

More Related Content

What's hot

Sistem Ekskresi Pada Hewan
Sistem Ekskresi Pada HewanSistem Ekskresi Pada Hewan
Sistem Ekskresi Pada HewanCynthia Caroline
 
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepa
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepaLaporan praktikum mitosis akar Allium cepa
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepaNor Hidayati
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...
Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...
Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...UNESA
 
Laporan genetika bab awal
Laporan genetika bab awalLaporan genetika bab awal
Laporan genetika bab awalimat lisnawati
 
Kelompok 6 super kelas agnatha
Kelompok 6 super kelas agnathaKelompok 6 super kelas agnatha
Kelompok 6 super kelas agnathaf' yagami
 
SISTEM ENDOKRIN PADA AVES
SISTEM ENDOKRIN PADA AVESSISTEM ENDOKRIN PADA AVES
SISTEM ENDOKRIN PADA AVESAida
 
Makalah praktikum jaringan tumbuhan jagung dan kacang tanah
Makalah praktikum jaringan tumbuhan jagung dan kacang tanahMakalah praktikum jaringan tumbuhan jagung dan kacang tanah
Makalah praktikum jaringan tumbuhan jagung dan kacang tanahVina Widya Putri
 
MAKALAH INSEKTA
MAKALAH  INSEKTAMAKALAH  INSEKTA
MAKALAH INSEKTAR Januari
 
Hubungan tumbuhan dengan air
Hubungan tumbuhan dengan airHubungan tumbuhan dengan air
Hubungan tumbuhan dengan airHidayatul Annisa
 
11. laporan praktikum biologi preparat ulas vagina mencit
11. laporan praktikum biologi preparat ulas vagina mencit11. laporan praktikum biologi preparat ulas vagina mencit
11. laporan praktikum biologi preparat ulas vagina mencitSofyan Dwi Nugroho
 
Laporan sistem ekskresi (kelompok 6)
Laporan sistem ekskresi (kelompok 6)Laporan sistem ekskresi (kelompok 6)
Laporan sistem ekskresi (kelompok 6)Bella Kriwangko
 
Amphibia (Binatang Amphibi)
Amphibia (Binatang Amphibi)Amphibia (Binatang Amphibi)
Amphibia (Binatang Amphibi)Arvin Yafiz
 
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi TanamanLaporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanamanshafirasalsa11
 

What's hot (20)

Sistem Ekskresi Pada Hewan
Sistem Ekskresi Pada HewanSistem Ekskresi Pada Hewan
Sistem Ekskresi Pada Hewan
 
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepa
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepaLaporan praktikum mitosis akar Allium cepa
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepa
 
Gastrula
GastrulaGastrula
Gastrula
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...
Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...
Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...
 
Laporan genetika bab awal
Laporan genetika bab awalLaporan genetika bab awal
Laporan genetika bab awal
 
Kelompok 6 super kelas agnatha
Kelompok 6 super kelas agnathaKelompok 6 super kelas agnatha
Kelompok 6 super kelas agnatha
 
SISTEM ENDOKRIN PADA AVES
SISTEM ENDOKRIN PADA AVESSISTEM ENDOKRIN PADA AVES
SISTEM ENDOKRIN PADA AVES
 
Makalah crustacea
Makalah crustaceaMakalah crustacea
Makalah crustacea
 
Makalah praktikum jaringan tumbuhan jagung dan kacang tanah
Makalah praktikum jaringan tumbuhan jagung dan kacang tanahMakalah praktikum jaringan tumbuhan jagung dan kacang tanah
Makalah praktikum jaringan tumbuhan jagung dan kacang tanah
 
Laporan praktikum media
Laporan praktikum mediaLaporan praktikum media
Laporan praktikum media
 
Sistem sirkulasi vertebrata
Sistem sirkulasi vertebrataSistem sirkulasi vertebrata
Sistem sirkulasi vertebrata
 
MAKALAH INSEKTA
MAKALAH  INSEKTAMAKALAH  INSEKTA
MAKALAH INSEKTA
 
Hubungan tumbuhan dengan air
Hubungan tumbuhan dengan airHubungan tumbuhan dengan air
Hubungan tumbuhan dengan air
 
Praktikum amfibi
Praktikum amfibiPraktikum amfibi
Praktikum amfibi
 
Sistem2 amfibi
Sistem2 amfibiSistem2 amfibi
Sistem2 amfibi
 
11. laporan praktikum biologi preparat ulas vagina mencit
11. laporan praktikum biologi preparat ulas vagina mencit11. laporan praktikum biologi preparat ulas vagina mencit
11. laporan praktikum biologi preparat ulas vagina mencit
 
Laporan sistem ekskresi (kelompok 6)
Laporan sistem ekskresi (kelompok 6)Laporan sistem ekskresi (kelompok 6)
Laporan sistem ekskresi (kelompok 6)
 
CACING PLANARIA SP
CACING PLANARIA SPCACING PLANARIA SP
CACING PLANARIA SP
 
Amphibia (Binatang Amphibi)
Amphibia (Binatang Amphibi)Amphibia (Binatang Amphibi)
Amphibia (Binatang Amphibi)
 
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi TanamanLaporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
 

Similar to Sistem Ekskresi dan Osmoregulasi

Similar to Sistem Ekskresi dan Osmoregulasi (20)

sistem ekresi
sistem ekresisistem ekresi
sistem ekresi
 
BIOLOGI Sistem Ekskresi Manusia dan Hewan
BIOLOGI Sistem Ekskresi Manusia dan HewanBIOLOGI Sistem Ekskresi Manusia dan Hewan
BIOLOGI Sistem Ekskresi Manusia dan Hewan
 
Multi Media Interaktif " Sistem Ekskresi"
Multi Media Interaktif  " Sistem Ekskresi"Multi Media Interaktif  " Sistem Ekskresi"
Multi Media Interaktif " Sistem Ekskresi"
 
Sistem ekskresi manusia
Sistem ekskresi manusiaSistem ekskresi manusia
Sistem ekskresi manusia
 
Sistem Ekskresi Manusia
Sistem Ekskresi ManusiaSistem Ekskresi Manusia
Sistem Ekskresi Manusia
 
Ekskresi
EkskresiEkskresi
Ekskresi
 
Sistem Ekskresi
Sistem EkskresiSistem Ekskresi
Sistem Ekskresi
 
MEKANISME EKSKRESI
MEKANISME EKSKRESIMEKANISME EKSKRESI
MEKANISME EKSKRESI
 
02. Sistem Ekskresi 09.pptx
02. Sistem Ekskresi 09.pptx02. Sistem Ekskresi 09.pptx
02. Sistem Ekskresi 09.pptx
 
Anggota kelompok
Anggota kelompokAnggota kelompok
Anggota kelompok
 
Unit 8-1.pptx
Unit 8-1.pptxUnit 8-1.pptx
Unit 8-1.pptx
 
Sistem eksresi pada manusia
Sistem eksresi pada manusiaSistem eksresi pada manusia
Sistem eksresi pada manusia
 
Sistem ekskresi
Sistem ekskresiSistem ekskresi
Sistem ekskresi
 
anggota gerak
anggota gerakanggota gerak
anggota gerak
 
PPT KELOMPOK 4 EKSRESI VERTEBRATA.pptx
PPT KELOMPOK 4 EKSRESI VERTEBRATA.pptxPPT KELOMPOK 4 EKSRESI VERTEBRATA.pptx
PPT KELOMPOK 4 EKSRESI VERTEBRATA.pptx
 
power point
power pointpower point
power point
 
BAB 7 SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA.pptx
BAB 7 SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA.pptxBAB 7 SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA.pptx
BAB 7 SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA.pptx
 
Ppt biologi sistem ekskresi baru
Ppt biologi sistem ekskresi baruPpt biologi sistem ekskresi baru
Ppt biologi sistem ekskresi baru
 
sistem ekskresi
sistem ekskresisistem ekskresi
sistem ekskresi
 
1. rpp sistem ekskresi
1. rpp  sistem ekskresi1. rpp  sistem ekskresi
1. rpp sistem ekskresi
 

More from Amalia Aldania

PKL Report - Analisis Molekuler dengan Menggunakan Teknik DNA Sexing pada Bur...
PKL Report - Analisis Molekuler dengan Menggunakan Teknik DNA Sexing pada Bur...PKL Report - Analisis Molekuler dengan Menggunakan Teknik DNA Sexing pada Bur...
PKL Report - Analisis Molekuler dengan Menggunakan Teknik DNA Sexing pada Bur...Amalia Aldania
 
Subdivision Gymnospermae
Subdivision GymnospermaeSubdivision Gymnospermae
Subdivision GymnospermaeAmalia Aldania
 
INTEGRASI ISLAM DALAM KAJIAN MIKROBIOLOGI
INTEGRASI ISLAM DALAM KAJIAN MIKROBIOLOGIINTEGRASI ISLAM DALAM KAJIAN MIKROBIOLOGI
INTEGRASI ISLAM DALAM KAJIAN MIKROBIOLOGIAmalia Aldania
 
Bahasa Spesifik Al Qur'an
Bahasa Spesifik Al Qur'anBahasa Spesifik Al Qur'an
Bahasa Spesifik Al Qur'anAmalia Aldania
 
Buah Sejati Tunggal Berdaging
Buah Sejati Tunggal BerdagingBuah Sejati Tunggal Berdaging
Buah Sejati Tunggal BerdagingAmalia Aldania
 
Anatomi dan Histologi Sistem Peredaran Darah Pisces
Anatomi dan Histologi Sistem Peredaran Darah PiscesAnatomi dan Histologi Sistem Peredaran Darah Pisces
Anatomi dan Histologi Sistem Peredaran Darah PiscesAmalia Aldania
 
IAD/IBD/ISD - Pelapisan Sosial, Persamaan Derajat, Diskriminasi, dan Pemerataan
IAD/IBD/ISD - Pelapisan Sosial, Persamaan Derajat, Diskriminasi, dan PemerataanIAD/IBD/ISD - Pelapisan Sosial, Persamaan Derajat, Diskriminasi, dan Pemerataan
IAD/IBD/ISD - Pelapisan Sosial, Persamaan Derajat, Diskriminasi, dan PemerataanAmalia Aldania
 

More from Amalia Aldania (8)

Protosteliomycetes
Protosteliomycetes Protosteliomycetes
Protosteliomycetes
 
PKL Report - Analisis Molekuler dengan Menggunakan Teknik DNA Sexing pada Bur...
PKL Report - Analisis Molekuler dengan Menggunakan Teknik DNA Sexing pada Bur...PKL Report - Analisis Molekuler dengan Menggunakan Teknik DNA Sexing pada Bur...
PKL Report - Analisis Molekuler dengan Menggunakan Teknik DNA Sexing pada Bur...
 
Subdivision Gymnospermae
Subdivision GymnospermaeSubdivision Gymnospermae
Subdivision Gymnospermae
 
INTEGRASI ISLAM DALAM KAJIAN MIKROBIOLOGI
INTEGRASI ISLAM DALAM KAJIAN MIKROBIOLOGIINTEGRASI ISLAM DALAM KAJIAN MIKROBIOLOGI
INTEGRASI ISLAM DALAM KAJIAN MIKROBIOLOGI
 
Bahasa Spesifik Al Qur'an
Bahasa Spesifik Al Qur'anBahasa Spesifik Al Qur'an
Bahasa Spesifik Al Qur'an
 
Buah Sejati Tunggal Berdaging
Buah Sejati Tunggal BerdagingBuah Sejati Tunggal Berdaging
Buah Sejati Tunggal Berdaging
 
Anatomi dan Histologi Sistem Peredaran Darah Pisces
Anatomi dan Histologi Sistem Peredaran Darah PiscesAnatomi dan Histologi Sistem Peredaran Darah Pisces
Anatomi dan Histologi Sistem Peredaran Darah Pisces
 
IAD/IBD/ISD - Pelapisan Sosial, Persamaan Derajat, Diskriminasi, dan Pemerataan
IAD/IBD/ISD - Pelapisan Sosial, Persamaan Derajat, Diskriminasi, dan PemerataanIAD/IBD/ISD - Pelapisan Sosial, Persamaan Derajat, Diskriminasi, dan Pemerataan
IAD/IBD/ISD - Pelapisan Sosial, Persamaan Derajat, Diskriminasi, dan Pemerataan
 

Recently uploaded

Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxSDN1Wayhalom
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanhormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanAprissiliaTaifany1
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxSitiRukmanah5
 

Recently uploaded (10)

Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanhormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
 

Sistem Ekskresi dan Osmoregulasi

  • 1. Sistem Ekskresi dan Osmoregulasi B I O L O G I – U I N S U N A N A M P E L S U R A B A Y A
  • 2. Linggar Dwi Kinasih H71216059 Miftahul Lathif Addzakiyyi H71216060 Amalia Arsya Aldania H71216049 Resty Anggun Pratiwi H91214026 Hello!Kami dari Kelompok 6 Ayudya Fitri Arifa H71216051
  • 4. Sistem ekskresi adalah proses pengeluaran zat sisa metabolisme tubuh, seperti CO2, H2O, NH3, zat warna empedu, dan asam urat. Zat-zat sisa metabolisme ini sudah tidak berguna dan tidak dibutuhkan lagi bagi tubuh Pengertian Sistem Ekskresi Beberapa istilah yang berhubungan dengan sistem ekskresi yaitu sebagai berikut: - Defekasi - Sekresi - Eliminasi
  • 5. Defekasi adalah proses pengeluaran sisa pencernaan makanan (feses). Zat ini belum mengalami metabolisme di dalam jaringan dan merupakan sisa dari proses pencernaan. Zat ini meliputi zat yang tidak diserap usus sel epitel, usus yang rusak dan mikroba usus Eliminasi adalah proses pengeluaran zat dari rongga tubuh, baik dari rongga yang kecil (saluran air mata) maupun dari rongga yang besar (usus) Sekresi adalah proses pengeluaran zat yang berbentuk cairan (getah) oleh sel-sel atau kelenjar pencernaan. Getah ini masih berguna bagi tubuh untuk proses metabolisme dan umumnya mengandung enzim ataupun hormon
  • 6. Pengertian Sistem Osmoregulasi Sistem osmoregulasi adalah proses pengaturan konsentrasi cairan dengan menyeimbangkan pemasukkan serta pengeluaran cairan tubuh oleh sel atau organisme hidup, atau pengaturan tekanan osmotik cairan tubuh yang layak bagi kehidupan sehingga proses-proses fisiologis dalam tubuh berjalan normal.
  • 7. TOPIK 1 Faal Sistem Ekskresi dan Osmoregulasi pada Hewan Invertebrata
  • 9. Sistem Ekskresi pada Protozoa Proses ekskresi terjadi dengan difusi. Oksigen terlarut dalam air akan masuk secara difusi melalui pelisikel. Zat-zat sisa metabolisme akan disimpan dalam vakuola yang terbentuk dari vesikula-vesikula. Vakuola akan mengalami fase diastol ketika air masuk dan terkumpul di dalamnya. Sedangkan fase sistol, vakuola akan dikeluarkan melalui saluran khusus pada sitoplasma.
  • 10. Sistem Ekskresi pada Porifera Sistem eksresi pada porifera sebenarnya hampir sama seperti mikrorganisme, yaitu dengan cara difusi. Hal tersebut dikarenakan porifera belum memiliki organ khusus untuk mengekskresikan zat-zat hasil metabolismenya. Sehingga, dalam proses ekskresi porifera masih terbilang sederhana
  • 11. Sistem Ekskresi pada Annelida Annelida sudah mempunyai alat ekskresi khusus yaitu berupa nefridia terdapat pada setiap segmen tubuh. Pada setiap segmen terdapat sepasang nefridia. Cacing tanah termasuk kedalam annelida. Sistem ekskresinya dilakukan oleh organ ekskresi yang terdiri dari nefridia, nefrostom, dan nefrotor
  • 12. Sistem Ekskresi pada Plathyhelminthes Organ ekskresi plathyhelminthes (cacing pipih) bernama protonefridia yang berbentuk cabang-cabang ke seluruh tubuh dengan terbuka ke lingkungan eksternal. Di bagian ujung protonefridia memiliki flame bulb dengan di lengkapi oleh silia yang dapat mendorong cairan masuk dari sel di sekelilingnya. Setelah itu, flame bulb menyerap dan menyaring sisa metabolisme dan mengalirkannya keluar melalui tubula yang bermuara pada pori-pori tubuh
  • 13. Sistem Ekskresi pada Mollusca Mollusca memiliki alat ekskresi berupa sepasang nefridia yang berperan sebagai ginjal yang terletak di dekat jantung. Hasil ekskresi ini akan dikeluarkan ke dalam rongga mantel. Sepasang nefridia ini juga bekerja dalam pengaturan osmoregulasi. Terkadang, dalam mengatur osmoregulasi, mollusca menyerap nutrient dan garam untuk mempertahankan keseimbangannya
  • 14. Sistem Ekskresi pada Arthropoda Arthropoda memiliki organ ekskresi yang disebut tubulus malpighi. Tubulus tersebut berada pada rongga perut dan melekat pada usus belalang. Proses ekskresi diawali dengan masuknya sampah nitrogen dari darah ke dalam tubulus malpighi. Sisa metabolisme tersebut diekskresikan ke dalam usus, kemudian dikeluarkan bersama sampah metabolisme padat melalui rectum
  • 15. TOPIK 2 Faal Sistem Ekskresi dan Osmoregulasi pada Hewan Vertebrata
  • 17. Sistem Ekskresi pada Pisces Organ ekskresi pada pisces adalah sepasang ginjal opistonefros. Opistonefros ini berbentuk lonjong dan berwarna coklat.
  • 18. Sistem Ekskresi pada Amphibi Secara umum, alat eksresi pada amfibi terdiri dari : ginjal, paru-paru, dan kulit. Tipe ginjal pada amphibi adalah tipe ginjal opistonefros. Katak jantan memiliki saluran ginjal dan saluran kelamin yang bersatu dan berakhir di kloaka. Namun, hal tersebut ti dak terjadi pada katak betina.
  • 19. Sistem Ekskresi pada Reptil Alat ekskresi pada reptil adalah sepasang ginjal metanefros. Metanefros berfungsi setelah pronefros dan mesonefros yang merupakan alat pada stadium embrional menghilang. Ginjal dihubungkan oleh ureter ke vasika urinaria (kandung kemih). Vesika urinaria bermuara langsung ke kloaka
  • 20. Sistem Ekskresi pada Aves Alat ekskresi aves berupa sepasang ginjal metanefros. Aves tidak memiliki vesika urinaria sehingga hasil ekskresi dari ginjal disalurkan langsung ke kloaka melalui ureter. Tabung ginjal burung sangat banyak sehingga metabolisme burung aktif. Tiap 1 ml jaringan korteks ginjal pada aves mengandung 100-500 tabung ginjal.
  • 21. Sistem Ekskresi pada Mammalia Sistem ekskresi pada mamalia hampir sama dengan manusia tetapi sedikit berbeda karena mamalia dipengaruhi atau disebabkan oleh lingkungan tempat tinggalnya. Paru-paru mamalia mempunyai permukaan ber spon (spongy texture) dan dipenuhi liang epitelium dengan itu mempunyai luas permukaan per isi padu yang lebih luas berbanding luas permukaan paru-paru. Paru-paru manusia adalah contoh biasa bagi paru-paru jenis ini
  • 22. TOPIK 3 Faal Sistem Ekskresi dan Osmoregulasi pada Manusia
  • 23. Sistem Ekskresi pada Manusia Sistem ekskresi pada manusia melibatkan alat ekskresi yang terdiri atas ginjal, kulit, hati dan paru- paru. Ginjal atau ren berbentuk seperti biji buah kacang merah (kara/ercis). Zat yang diskresikan oleh ginjal berupa Urine. Cara kerja ginjal sebagai alat ekskresi adalah dengan menyaring darah sehingga zat-zat sisa yang terdapat di dalam darah dapat dikeluarkan dalam bentuk air seni (urin). Penyaringan darah hingga terbentuk urin meliputi tahap penyaringan (filtrasi), penyerapan kembali (reabsorpsi), dan pengumpulan (augmentasi). GINJAL
  • 24. Sistem Ekskresi pada Manusia Kulit atau integumen mengekskresikan keringat. Tebal kulit pada manusia dewasa sekitar 0,01 cm hingga 0,5 cm. banyaknya keringat yang dihasilkan atau dikeluarkan seseorang dipengaruhi antara lain oleh aktifitas tubuh, suhu, lingkungan, makanan, kondisi kesehatan. Keringat manusia terdiri dari air, garam-garam, terutama garam dapur (NaCl), sisa metabolisme sel, urea, serta asam. KULIT
  • 25. Sistem Ekskresi pada Manusia Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh dan terletak di dalam rongga perut sebelah kanan di bawah diafragma. Hati sebagai organ ekskresi, Sebagai alat ekskresi hati (hepar) mengeluarkan empedu ± 1/2 liter setiap hari. Empedu berupa cairan kehijauan, rasanya pahit, pH sekitar 7-7,6. mengandung kolesterol, garamgaram mineral, garam empedu, serta pigmen (zat warna empedu) yang disebut bilirubin dan biliverdin HATI Zat warna empedu yang berwarna hijau kebiruan berasal dari perombakan hemoglobin sel darah merah di dalam hati. Zat warna empedu diubah oleh bakteri usus menjadi urobilin yang berwarna kuning coklat yang memberikan warna feses dan urin.
  • 26. TOPIK 4 Pengaruh Lingkungan terhadap Osmoregulasi
  • 27. Kemampuan osmoregulasi bergantung suhu, musim, umur, kondisi fisiologis, jenis kelamin, dan perbedaan genotip. Perubahan salinitas juga sangat berpengaruh terhadap kondisi fisiologi yang ada di dalam tubuh hewan akuatik seperti sintasan, metabolisme, dan distribusi larva ikan. Perubahan salinitas berpengaruh terhadap larva antara lain terhadap konsentrasi total osmotik, konsentrasi partikel ion, dan ketersediaan oksigen.
  • 28. TOPIK 5 Kondisi Abnormal pada Sistem Ekskresi dan Osmoregulasi
  • 29. Gangguan pada Ginjal Gagal Ginjal Gagal ginjal adalah kelainan pada ginjal sehingga tidak bias menjalankan fungsinya sebagai organ ekskresi. Penyebab gagal ginjal yang utama adalah diabetes. Hipertensi dan cacat bawaan juga dapat menyebabkan gagal ginjal Batu Ginjal Vrolitiasis merupakan gangguan fungsi ginjal akibat adanya pembentukan batu pada saluran urin. Pielonefritis Pielonefritis adalah peradangan ginjal pada bagian korteks dan medulla. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri yaitu E. coli
  • 30. Gangguan pada Ginjal Glomerulonefritis Glomerulonefritis adalah peradangan ginjal khususnya bagian glomerulus. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri Streptococcus. Diabetes Mellitus Penyakit Diabetes Mellitus (DM) yang juga dikenal sebagai penyakit kencing manis atau penyakit gula darah adalah golongan penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya gangguan sistem metabolisme dalam tubuh, dimana organ pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh
  • 31. Kulit dapat terkena infeksi yang mengakibatkan iritasi disertai dengan kemerahan (eritema). Sebagian besar penyakit kulit (dermatitis) dan peradangan kulit (eksim) disebabkan adanya alergi terhadap beberapa jenis bahan makanan, obat-obatan, atau bahan kimia lain seperti sabun, sampo, bedak, atau detergen. Gejalanya berupa kemerahan pada kulit dan bentol-bentol (uritakaria) Infeksi Kulit Gangguan pada Kulit
  • 32. Jerawat terjadi ketika lubang kecil di permukaan kulit yang disebut pori-pori tersumbat. Tiap pori merupakan pembuka saluran yang disebut folikel. Di dalam folikel terdapat rambut dan kelenjar minyak. Secara normal, kelenjar minyak membantu melumasi kulit dan menyingkirkan sel kulit mati. Namun, ketika kelenjar tersebut menghasilkan minyak yang berlebihan, pori-pori menjadi tersumbat oleh penumpukan kotoran dan bakteri. Penyumbatan ini disebut sebagai komedo Jerawat Gangguan pada Kulit
  • 33. Gangguan pada Paru-paru Asma Asma yaitu kelainan yang disebabkan oleh penyumbatan saluran pernafasan yang diantaranya disebabkan oleh alergi terhadap rambut, bulu, debu atau tekanan psikologis Kanker Paru-paru Kanker paru-paru, yaitu gangguan paru-paru yang disebabkan oleh kebiasaan merokok. Penyebab lain adalah terlalu banyak menghirup debu asbes, kromium, produk petroleum dan radiasi ionisasi. Kelainan ini mempengaruhi pertukaran gas di paru-paru Emphysema Emphysema adalah penyakit pembengkakan paru-paru karena pembuluh darahnya terisi udara
  • 34. Gangguan pada Hati Hepatitis Hepatitis adalah peradangan pada sel-sel hati. Penyebab penyakit hepatitis yang utama adalah virus. Virus hepatitis yang sudah ditemukan sudah cukup banyak dan digolongkan. Beberapa jenis hepatitis yang saat ini harus diwaspadai adalah hepatitis A yang disebabkan oleh Virus Hepatitis A (VHA), penyakit ini menular melalui makanan dan minuman. Hepatitis B yang disebabkan oleh Virus Hepatitis B (VHB), penyakit ini dapat menular melalui darah atau cairan tubuh yang terinfeksi, atau dari ibu ke bayi yang dilahirkan. Hepatitis C yang disebabkan oleh Virus Hepatitis C (VHC), penyakit ini sama dengan hepatitis B yang ditularkan melalui cairan tubuh
  • 35. TOPIK 6 Integrasi Sistem Ekskresi dengan Al-Qur’an
  • 36. “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya” (QS. At Tiin; 4) QS. At-tiin : 4
  • 37. "Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah, Yang telah menciptakan kamu, lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)-mu seimbang, dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu“ (QS. Al Infithar; 6-8) QS. Al-infithar : 6-8
  • 38. QS. Ali-imran : 191 “Dan mereka mentafakkuri (memikirkan) tentang penciptaan langit dan bumi (lalu berkata): ‘Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan semua ini dengan sia-sia; Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” (QS. Al ‘Imran : 191)
  • 39. “Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?” (QS. Ar Rahman : 13) QS. Ar-rahman : 13
  • 40. QS. An-nisaa : 56 “Sesungguhnya, orang- orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti dengan kulit yang lain, agar mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana,” (QS. An-Nisa: 56).