SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
Rasionalisasi Antikoagulan pada
Anastomosis Revaskularisasi
Oleh: dr. Prasetyo Edi, Sp. BTKV (K) VE,
FIHA,.M.H.
Sekretaris Jenderal Himpunan Bedah Toraks Kardiak dan
Vaskular Indonesia
Pendahuluan
• Penggunaan antikoagulan masih menjadi suatu perdebatan pada
kasus-kasus anastomosis revaskularisasi (AV fistula, AV Graft, CABG.
BT Shunt, BCPS dan Fontan Procedures)
• Padahal tujuan pemberian antikoagulan adalah untuk mencegah
terjadinya trombus pada kasus-kasus revaskularisasi.
• Namun, ada beberapa penelitian yang menyatakan bahwa
penggunaan antikoagulan malah menyebabkan peningkatan angka
perdarahan dan penelitian lain mengungkapkan bahwa tidak terdapat
hubungan yang bermakna antara penggunaan antikoagulan dan
kejadian perdarahan.
Trombosis
• Definisi
Trombosis merupakan bekuan darah yang terdapat di
dalam pembuluh darah, baik Vena maupun Arteri. Akibat
dari bekuan darah ini, menyebabkan aliran darah menjadi
terbatas. Trombosis sendiri adalah penyebab kematian
tersering pada beberapa negara.
• Etiologi
 Penyebab dari thrombosis tidak lepas dari Trias Virchow:
1. Kerusakan dinding endotel  ↑ ↑ Cytokines, Faktor Pembekuan
2. Hiperkoagubilitas
3. Perubahan kecepatan aliran pembuluh darah Arteri atau Vena
Dalam keadaan normal, terdapat antikoagulan alami dalam tubuh,
yaitu Protein C, S dan Antitrombin III, untuk menyeimbangkan produksi
dari Cytokin dan Faktor pembekuan agar tidak terbentuk thrombosis.
Namun akibat keadaan imbalance tersebut, maka terjadi peningkatan
produksi cytokine dan factor pembekuan, sehingga terbentuk
thrombus.
Kerusakan Dinding Pembuluh Darah
Fungsi Antikoagulan
Antikoagulan vs Antiplatelet vs Fibrinolitik
THE MONITORING
• APTT (Activated Partial Thromboplastin Time)
• PT (Prothrombin Time)
• INR (International Normalized Ratio)
• ACT (Activated Clotting Time)
• Anti Factor Xa
THE ANTIDOTE
• Glycosaminoglycan
• Vitamin K Antagonist
• New Oral Anticoagulants (NOACs)
• None Available
Pada penelitian ini, dijabarkan
bahwa adanya suatu kontroversi
penggunaan antikoagulan, yang
malah menyebabkan komplikasi
seperti perdarahan dan hematoma.
Apabila ingin menggunakan
antikoagulan, LMWH lebih
disarankan daripada heparin,
karena heparin menyebabkan HIT
(Heparine Induce Trombositopenia)
Menurut guideline Hand and Digiti
Replantation, dikatakan bahwa penggunaan
antikoagulan masih kontroversial dan hanya
beberapa penelitian yang menunjukkan
bahwa antikoagulan sangat bermanfaat.
Pada Kasus Anastomosis Pembuluh
Darah Pasien HD
• Pemasangan akses pembuluh darah (penyambungan arteri dan vena)
yang disebut AV fistula ataupun dengan protesis (AV Graft),
merupakan suatu tindakan utama untuk membuat akses cuci darah
secara permanen, yang direkomendasikan oleh KDOQI.
• Hal ini direkomendasikan karena angka komplikasi thrombus dan
infeksi lebih rendah, dibandingkan dengan akses cuci darah lainnya.
• Namun, kemungkinan terjadinya thrombus lebih tinggi karena lebih
mudah terjadi pengentalan darah pada pasien HD, sehingga ada
beberapa penelitian yang memaparkan penggunaan antikoagulan
pada kasus tersebut.
Penggunaan antikoagulan
untuk mencegah kegagalan
pembuatan AVF/AVG tidak
menunjukkan benefit yang
lebih tinggi dibandingkan
dengan komplikasi yang
didapat.
Hal ini ditunjukkan dengan
peningkatan perdarahan pada
pasien yang mendapatkan
antikoagulan preoperatif,
dibandingkan dengan pasien
yang mendapat placebo
Sebaliknya, penelitian ini
menunjukkan bahwa penggunaan
antikoagulan berupa LMWH +
Warfarin mampu menurunkan
angka kejadian kegagalan
(Trombus) pada pemasangan AV
Graft.
Namun perlu dilakukan penelitian
lebih lanjut untuk mengetahui
dosis dan jenis antikoagulan yang
optimal pada kasus-kasus
pemasangan AV Graft.
Sejalan dengan penelitian
sebelumnya, penelitian ini
menyimpulkan bahwa penggunaan
antikoagulan pada pasien-pasien
dengan akses AV Fistula dapat
memberikan manfaat untuk
mencegah oklusi dan
meningkatkan penggunaan akses
HD jangka panjang.
Sebuah penelitian
retrospektif
mengungkapkan bahwa
penggunaan
antikoagulan bersama
antiplatelet memberikan
hasil yang bermakna
terhadap patensi dari AV
Fistula yang dibuat.
Suatu penelitian yang menarik,
karena dikatakan bahwa jarang
sekali ada penelitian yang
memaparkan maturasi AV Fistula
yang dibuat. Karena hampir semua
penelitian hanya memaparkan
komplikasi yang terjadi.
Namun penelitian ini
menunjukkan bahwa, terdapat
hasil yang baik pada proses
maturasi AV Fistula pada pasien
yang diberikan heparin selama
tindakan operasi tersebut.
Pada penelitian ini dikatakan
bahwa akses cuci darah AV
Fistula lebih sering digunakan
daripada kateter HD sebab
angka thrombosis lebih sering
terjadi pada penggunaan
kateter HD, sehingga disarankan
diberikan antikoagulan berupa
LMWH pada kasus-kasus
tersebut.
Penelitian ini mengatakan
bahwa pengunaan
warfarin dosis rendah
mampu menurunkan
resiko kegagalan AV Graft
yang dibuat
CABG Patients
Pada kasus pasien yang
mendapatkan terapi oral
antikoagulan (TOAC), pasien
tetap dapat menjalani prosedur
CABG, sebab tidak terjadi
perdarahan maupun komplikasi
yang bermakna. Namun
diperlukan penelitian lebih lanjut
untuk mengevaluasi hal tersebut.
Terdapat peningkatan perdarahan pada
pasien yang diberikan antikoagulan
heparin high-dose (300 U/Kg),
dibandingkan dengan half-dose (150
U/Kg), pada operasi OPCAB. Sehingga
penggunaan heparin dosis tinggi tidak
disarankan.
Berbeda dengan penelitian
sebelumnya, yang menunjukkan
bahwa terapi oral antikoagulasi
tidak menimbulkan masalah, maka
lain halnya dengan penelitian ini,
dimana penggunaannya dapat
menyebabkan perdarahan hingga
retorakotomi
Pada penelitian didapatkan adanya
suatu penggunaan antikoagulan post
CABG. Hal ini menunjukkan adanya
penekanan angka penggumpalan
darah (koagulasi) pada penggunaan
warfarin.
Lalu, tidak didapatkan adanya efek
pencegahan terhadap kerusakan graft
yang dibuat. Namun pada follow up 4
tahun kemudian, didapatkan
penurunan angka kematian sebesar
35% dan 31% setelah 7 tahun berlalu
Tidak terdapat hubungan yang
signifikan antara penggunaan LMWH
dengan penurunan kejadian Venous
Thrombo Emboli dan peningkatan
kejadian perdarahan post-CABG.
BT Shunts & Modified BT Shunts
HIGH-RISK GROUPS
• Shunt-dependent single ventricles (shunt thrombosis, 8%–
12%; 4% risk of death resulting from shunt failure)
• Post- operative central lines (13% thrombosis in central
venous lines [CVLs])
• Fontan circulation (17%–33% incidence of thrombosis after
Fontan)
PROTOKOL PEMBERIAN ANTIKOAGULAN
PASCA OPERASI JANTUNG PEDIATRIK / KONGENITAL
Pada penelitian ini
menunjukkan bahwa
menghindari penggunaan
heparin setelah operasi MTBS
memberikan hasil yang aman
dan menurunkan angka
perdarahan.
Sedangkan, peningkatan
thrombosis paska operasi
dikaitkan dengan teknik operasi
yang digunakan, serta kesulitan
kasus yang ditangani.
BCPS Procedures
PROTOKOL PEMBERIAN ANTIKOAGULAN
PASCA OPERASI JANTUNG PEDIATRIK / KONGENITAL
Fontan Procedures
PROTOKOL PEMBERIAN ANTIKOAGULAN
PASCA OPERASI JANTUNG PEDIATRIK / KONGENITAL
Pada panduan yang
dikeluarkan oleh American
College of Chest Physicians
Evidence-Based Clinical
Practice Guidelines,
direkomendasikan bahwa
pasien yang mendapatkan
prosedur BCPS diberikan UFH
setelah tindakan operasi
dilakukan (Post-operatif)
Penggunaan antikoagulan
disarankan setelah
mendapat Tindakan operasi
Fontan dengan
menggunakan aspirin atau
UFH diikuti VKA untuk
mendapatkan target INR 2.5
Pada penelitian ini dikatakan bahwa
Tindakan operasi BT Shunt ataupun
modified BT Shunt, operasi BCPS dan
Fontan prosedur memiliki tingkat resiko
yang tinggi untuk terjadinya thrombosis.
Sehingga pada ketiga operasi ini tetap
disarankan untuk menggunakan
antikoagulan.
Penggunaan antikoagulan jangka Panjang
diberikan kepada pasien setelah pasien
mendapatkan prosedur rekonstruksi secara
komplit.
Salah satu yang disarankan yaitu
penggunaan LMWH atau warfarin selama
3-12 bulan setelah menjalani prosedur
Fontain. Namun, masih diperlukan
penelitian lanjutan untuk mendapatkan
hasil yang terbaik mengenai penggunaan
antikoagulan tersebut.
Diskusi
• Apakah antikoagulan memang dibutuhkan pada kasus-kasus
replantasi (anastomosis) revaskularisasi?
• Apakah berpengaruh jenis tertentu antikoagulan dan dosisnya?
• Jenis-jenis operasi anastomosis apa saja yang sangat
direkomendasikan pada pemberian antikoagulan?
Kesimpulan
• Penggunaan antikoagulan pada kasus-kasus tertentu mampu
memberikan efek yang baik, namun beberapa penelitian juga
menunjukkan hal sebaliknya.
• Perlu dilakukan evaluasi ulang dan penelitian lebih lanjut mengenai
penggunaan antikoagulan, pada kasus anastomosis AV fistula, AV
graft, maupun CABG, serta pada prosedur BT Shunts, BCPS dan
Fontan untuk memperoleh efek yang diharapkan, dengan dosis dan
sediaan yang tepat serta jenis tertentu antikoagulan.
• Penggunaan antikoagulan perlu dipertimbangkan pada kasus-kasus
berisiko tinggi terutama pada pasien-pasien yang menjalani operasi
bedah jantung, sehingga dapat menekan angka mortalitas.
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to New Revisi Rasionalisasi Antikoagulan pada Revaskularisasi.pptx

MANAJEMEN PENDERITA HEMOFILIA PADA ANAK YANG MENGALAMI PROSEDUR PEMBEDAHAN
MANAJEMEN PENDERITA HEMOFILIA PADA ANAK YANG MENGALAMI PROSEDUR PEMBEDAHANMANAJEMEN PENDERITA HEMOFILIA PADA ANAK YANG MENGALAMI PROSEDUR PEMBEDAHAN
MANAJEMEN PENDERITA HEMOFILIA PADA ANAK YANG MENGALAMI PROSEDUR PEMBEDAHANSupri Adi
 
Digestive System Disease Breakthrough by Slidesgo-1.pptx
Digestive System Disease Breakthrough by Slidesgo-1.pptxDigestive System Disease Breakthrough by Slidesgo-1.pptx
Digestive System Disease Breakthrough by Slidesgo-1.pptxririaja1
 
MANAJEMEN ANESTESI PADA KASUS PASIEN PREEKLAMSIA DENGAN PERDARAHAN INTRASEREB...
MANAJEMEN ANESTESI PADA KASUS PASIEN PREEKLAMSIA DENGAN PERDARAHAN INTRASEREB...MANAJEMEN ANESTESI PADA KASUS PASIEN PREEKLAMSIA DENGAN PERDARAHAN INTRASEREB...
MANAJEMEN ANESTESI PADA KASUS PASIEN PREEKLAMSIA DENGAN PERDARAHAN INTRASEREB...assica1
 
Pad jurnal reading pra
Pad jurnal reading pra Pad jurnal reading pra
Pad jurnal reading pra agussukarna2
 
Tinggi tekanan intra lia
Tinggi tekanan intra liaTinggi tekanan intra lia
Tinggi tekanan intra liaJus Nee
 
Refarat BPF-Ruby (1).pptx
Refarat BPF-Ruby (1).pptxRefarat BPF-Ruby (1).pptx
Refarat BPF-Ruby (1).pptxFirdausRuby
 
serba serbi pembahasan tentang aneurisma aorta.pptx
serba serbi pembahasan tentang aneurisma aorta.pptxserba serbi pembahasan tentang aneurisma aorta.pptx
serba serbi pembahasan tentang aneurisma aorta.pptxdaratsuraiyaaulia
 
[KP 2.2.4.2] Hemoptisis Masif, Emboli Paru, Infark Paru.pptx
[KP 2.2.4.2] Hemoptisis Masif, Emboli Paru, Infark Paru.pptx[KP 2.2.4.2] Hemoptisis Masif, Emboli Paru, Infark Paru.pptx
[KP 2.2.4.2] Hemoptisis Masif, Emboli Paru, Infark Paru.pptxssuser225f491
 
SV-Percutaneous dilational tracheostomy current techniques and evidence of sa...
SV-Percutaneous dilational tracheostomy current techniques and evidence of sa...SV-Percutaneous dilational tracheostomy current techniques and evidence of sa...
SV-Percutaneous dilational tracheostomy current techniques and evidence of sa...DimasSevanto
 
Pedoman ERNICA Untuk Penatalaksanaan Penyakit Hirschsprung Rektosigmoid.pptx
Pedoman ERNICA Untuk Penatalaksanaan Penyakit Hirschsprung Rektosigmoid.pptxPedoman ERNICA Untuk Penatalaksanaan Penyakit Hirschsprung Rektosigmoid.pptx
Pedoman ERNICA Untuk Penatalaksanaan Penyakit Hirschsprung Rektosigmoid.pptxNatalindahJokiemWoec1
 
Advances in The Study of Acute Acalculous Cholecystitis.pptx
Advances in The Study of Acute Acalculous Cholecystitis.pptxAdvances in The Study of Acute Acalculous Cholecystitis.pptx
Advances in The Study of Acute Acalculous Cholecystitis.pptxSombolayukPriska
 
Makalah transfusi darah
Makalah transfusi darahMakalah transfusi darah
Makalah transfusi darahMuhammad Iqbal
 

Similar to New Revisi Rasionalisasi Antikoagulan pada Revaskularisasi.pptx (20)

Haemoptysis.pptx
Haemoptysis.pptxHaemoptysis.pptx
Haemoptysis.pptx
 
pembahasan case 4.docx
pembahasan case 4.docxpembahasan case 4.docx
pembahasan case 4.docx
 
IPE pancaindra dvt (Deep Vein Thrombosis) / skenario 2
IPE pancaindra dvt (Deep Vein Thrombosis) / skenario 2IPE pancaindra dvt (Deep Vein Thrombosis) / skenario 2
IPE pancaindra dvt (Deep Vein Thrombosis) / skenario 2
 
MANAJEMEN PENDERITA HEMOFILIA PADA ANAK YANG MENGALAMI PROSEDUR PEMBEDAHAN
MANAJEMEN PENDERITA HEMOFILIA PADA ANAK YANG MENGALAMI PROSEDUR PEMBEDAHANMANAJEMEN PENDERITA HEMOFILIA PADA ANAK YANG MENGALAMI PROSEDUR PEMBEDAHAN
MANAJEMEN PENDERITA HEMOFILIA PADA ANAK YANG MENGALAMI PROSEDUR PEMBEDAHAN
 
Digestive System Disease Breakthrough by Slidesgo-1.pptx
Digestive System Disease Breakthrough by Slidesgo-1.pptxDigestive System Disease Breakthrough by Slidesgo-1.pptx
Digestive System Disease Breakthrough by Slidesgo-1.pptx
 
MANAJEMEN ANESTESI PADA KASUS PASIEN PREEKLAMSIA DENGAN PERDARAHAN INTRASEREB...
MANAJEMEN ANESTESI PADA KASUS PASIEN PREEKLAMSIA DENGAN PERDARAHAN INTRASEREB...MANAJEMEN ANESTESI PADA KASUS PASIEN PREEKLAMSIA DENGAN PERDARAHAN INTRASEREB...
MANAJEMEN ANESTESI PADA KASUS PASIEN PREEKLAMSIA DENGAN PERDARAHAN INTRASEREB...
 
Post Op TURP
Post Op TURPPost Op TURP
Post Op TURP
 
Journal reading
Journal reading Journal reading
Journal reading
 
tonsiloadenoidektomi.pptx
tonsiloadenoidektomi.pptxtonsiloadenoidektomi.pptx
tonsiloadenoidektomi.pptx
 
PPT READING HOM.pptx
PPT READING HOM.pptxPPT READING HOM.pptx
PPT READING HOM.pptx
 
Pad jurnal reading pra
Pad jurnal reading pra Pad jurnal reading pra
Pad jurnal reading pra
 
Tinggi tekanan intra lia
Tinggi tekanan intra liaTinggi tekanan intra lia
Tinggi tekanan intra lia
 
Refarat BPF-Ruby (1).pptx
Refarat BPF-Ruby (1).pptxRefarat BPF-Ruby (1).pptx
Refarat BPF-Ruby (1).pptx
 
serba serbi pembahasan tentang aneurisma aorta.pptx
serba serbi pembahasan tentang aneurisma aorta.pptxserba serbi pembahasan tentang aneurisma aorta.pptx
serba serbi pembahasan tentang aneurisma aorta.pptx
 
[KP 2.2.4.2] Hemoptisis Masif, Emboli Paru, Infark Paru.pptx
[KP 2.2.4.2] Hemoptisis Masif, Emboli Paru, Infark Paru.pptx[KP 2.2.4.2] Hemoptisis Masif, Emboli Paru, Infark Paru.pptx
[KP 2.2.4.2] Hemoptisis Masif, Emboli Paru, Infark Paru.pptx
 
Batuk darah-des
Batuk darah-desBatuk darah-des
Batuk darah-des
 
SV-Percutaneous dilational tracheostomy current techniques and evidence of sa...
SV-Percutaneous dilational tracheostomy current techniques and evidence of sa...SV-Percutaneous dilational tracheostomy current techniques and evidence of sa...
SV-Percutaneous dilational tracheostomy current techniques and evidence of sa...
 
Pedoman ERNICA Untuk Penatalaksanaan Penyakit Hirschsprung Rektosigmoid.pptx
Pedoman ERNICA Untuk Penatalaksanaan Penyakit Hirschsprung Rektosigmoid.pptxPedoman ERNICA Untuk Penatalaksanaan Penyakit Hirschsprung Rektosigmoid.pptx
Pedoman ERNICA Untuk Penatalaksanaan Penyakit Hirschsprung Rektosigmoid.pptx
 
Advances in The Study of Acute Acalculous Cholecystitis.pptx
Advances in The Study of Acute Acalculous Cholecystitis.pptxAdvances in The Study of Acute Acalculous Cholecystitis.pptx
Advances in The Study of Acute Acalculous Cholecystitis.pptx
 
Makalah transfusi darah
Makalah transfusi darahMakalah transfusi darah
Makalah transfusi darah
 

Recently uploaded

Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningSamFChaerul
 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANDevonneDillaElFachri
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfjeffrisovana999
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksdanzztzy405
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 

Recently uploaded (8)

Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
 

New Revisi Rasionalisasi Antikoagulan pada Revaskularisasi.pptx

  • 1. Rasionalisasi Antikoagulan pada Anastomosis Revaskularisasi Oleh: dr. Prasetyo Edi, Sp. BTKV (K) VE, FIHA,.M.H. Sekretaris Jenderal Himpunan Bedah Toraks Kardiak dan Vaskular Indonesia
  • 2. Pendahuluan • Penggunaan antikoagulan masih menjadi suatu perdebatan pada kasus-kasus anastomosis revaskularisasi (AV fistula, AV Graft, CABG. BT Shunt, BCPS dan Fontan Procedures) • Padahal tujuan pemberian antikoagulan adalah untuk mencegah terjadinya trombus pada kasus-kasus revaskularisasi. • Namun, ada beberapa penelitian yang menyatakan bahwa penggunaan antikoagulan malah menyebabkan peningkatan angka perdarahan dan penelitian lain mengungkapkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara penggunaan antikoagulan dan kejadian perdarahan.
  • 3. Trombosis • Definisi Trombosis merupakan bekuan darah yang terdapat di dalam pembuluh darah, baik Vena maupun Arteri. Akibat dari bekuan darah ini, menyebabkan aliran darah menjadi terbatas. Trombosis sendiri adalah penyebab kematian tersering pada beberapa negara.
  • 4. • Etiologi  Penyebab dari thrombosis tidak lepas dari Trias Virchow: 1. Kerusakan dinding endotel  ↑ ↑ Cytokines, Faktor Pembekuan 2. Hiperkoagubilitas 3. Perubahan kecepatan aliran pembuluh darah Arteri atau Vena
  • 5. Dalam keadaan normal, terdapat antikoagulan alami dalam tubuh, yaitu Protein C, S dan Antitrombin III, untuk menyeimbangkan produksi dari Cytokin dan Faktor pembekuan agar tidak terbentuk thrombosis. Namun akibat keadaan imbalance tersebut, maka terjadi peningkatan produksi cytokine dan factor pembekuan, sehingga terbentuk thrombus. Kerusakan Dinding Pembuluh Darah
  • 8. THE MONITORING • APTT (Activated Partial Thromboplastin Time) • PT (Prothrombin Time) • INR (International Normalized Ratio) • ACT (Activated Clotting Time) • Anti Factor Xa
  • 9. THE ANTIDOTE • Glycosaminoglycan • Vitamin K Antagonist • New Oral Anticoagulants (NOACs) • None Available
  • 10. Pada penelitian ini, dijabarkan bahwa adanya suatu kontroversi penggunaan antikoagulan, yang malah menyebabkan komplikasi seperti perdarahan dan hematoma. Apabila ingin menggunakan antikoagulan, LMWH lebih disarankan daripada heparin, karena heparin menyebabkan HIT (Heparine Induce Trombositopenia)
  • 11. Menurut guideline Hand and Digiti Replantation, dikatakan bahwa penggunaan antikoagulan masih kontroversial dan hanya beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa antikoagulan sangat bermanfaat.
  • 12. Pada Kasus Anastomosis Pembuluh Darah Pasien HD • Pemasangan akses pembuluh darah (penyambungan arteri dan vena) yang disebut AV fistula ataupun dengan protesis (AV Graft), merupakan suatu tindakan utama untuk membuat akses cuci darah secara permanen, yang direkomendasikan oleh KDOQI. • Hal ini direkomendasikan karena angka komplikasi thrombus dan infeksi lebih rendah, dibandingkan dengan akses cuci darah lainnya. • Namun, kemungkinan terjadinya thrombus lebih tinggi karena lebih mudah terjadi pengentalan darah pada pasien HD, sehingga ada beberapa penelitian yang memaparkan penggunaan antikoagulan pada kasus tersebut.
  • 13. Penggunaan antikoagulan untuk mencegah kegagalan pembuatan AVF/AVG tidak menunjukkan benefit yang lebih tinggi dibandingkan dengan komplikasi yang didapat. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan perdarahan pada pasien yang mendapatkan antikoagulan preoperatif, dibandingkan dengan pasien yang mendapat placebo
  • 14. Sebaliknya, penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan antikoagulan berupa LMWH + Warfarin mampu menurunkan angka kejadian kegagalan (Trombus) pada pemasangan AV Graft. Namun perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui dosis dan jenis antikoagulan yang optimal pada kasus-kasus pemasangan AV Graft.
  • 15. Sejalan dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini menyimpulkan bahwa penggunaan antikoagulan pada pasien-pasien dengan akses AV Fistula dapat memberikan manfaat untuk mencegah oklusi dan meningkatkan penggunaan akses HD jangka panjang.
  • 16. Sebuah penelitian retrospektif mengungkapkan bahwa penggunaan antikoagulan bersama antiplatelet memberikan hasil yang bermakna terhadap patensi dari AV Fistula yang dibuat.
  • 17. Suatu penelitian yang menarik, karena dikatakan bahwa jarang sekali ada penelitian yang memaparkan maturasi AV Fistula yang dibuat. Karena hampir semua penelitian hanya memaparkan komplikasi yang terjadi. Namun penelitian ini menunjukkan bahwa, terdapat hasil yang baik pada proses maturasi AV Fistula pada pasien yang diberikan heparin selama tindakan operasi tersebut.
  • 18. Pada penelitian ini dikatakan bahwa akses cuci darah AV Fistula lebih sering digunakan daripada kateter HD sebab angka thrombosis lebih sering terjadi pada penggunaan kateter HD, sehingga disarankan diberikan antikoagulan berupa LMWH pada kasus-kasus tersebut.
  • 19. Penelitian ini mengatakan bahwa pengunaan warfarin dosis rendah mampu menurunkan resiko kegagalan AV Graft yang dibuat
  • 20. CABG Patients Pada kasus pasien yang mendapatkan terapi oral antikoagulan (TOAC), pasien tetap dapat menjalani prosedur CABG, sebab tidak terjadi perdarahan maupun komplikasi yang bermakna. Namun diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengevaluasi hal tersebut.
  • 21. Terdapat peningkatan perdarahan pada pasien yang diberikan antikoagulan heparin high-dose (300 U/Kg), dibandingkan dengan half-dose (150 U/Kg), pada operasi OPCAB. Sehingga penggunaan heparin dosis tinggi tidak disarankan.
  • 22. Berbeda dengan penelitian sebelumnya, yang menunjukkan bahwa terapi oral antikoagulasi tidak menimbulkan masalah, maka lain halnya dengan penelitian ini, dimana penggunaannya dapat menyebabkan perdarahan hingga retorakotomi
  • 23.
  • 24. Pada penelitian didapatkan adanya suatu penggunaan antikoagulan post CABG. Hal ini menunjukkan adanya penekanan angka penggumpalan darah (koagulasi) pada penggunaan warfarin. Lalu, tidak didapatkan adanya efek pencegahan terhadap kerusakan graft yang dibuat. Namun pada follow up 4 tahun kemudian, didapatkan penurunan angka kematian sebesar 35% dan 31% setelah 7 tahun berlalu Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan LMWH dengan penurunan kejadian Venous Thrombo Emboli dan peningkatan kejadian perdarahan post-CABG.
  • 25. BT Shunts & Modified BT Shunts
  • 26. HIGH-RISK GROUPS • Shunt-dependent single ventricles (shunt thrombosis, 8%– 12%; 4% risk of death resulting from shunt failure) • Post- operative central lines (13% thrombosis in central venous lines [CVLs]) • Fontan circulation (17%–33% incidence of thrombosis after Fontan)
  • 27. PROTOKOL PEMBERIAN ANTIKOAGULAN PASCA OPERASI JANTUNG PEDIATRIK / KONGENITAL
  • 28. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa menghindari penggunaan heparin setelah operasi MTBS memberikan hasil yang aman dan menurunkan angka perdarahan. Sedangkan, peningkatan thrombosis paska operasi dikaitkan dengan teknik operasi yang digunakan, serta kesulitan kasus yang ditangani.
  • 30. PROTOKOL PEMBERIAN ANTIKOAGULAN PASCA OPERASI JANTUNG PEDIATRIK / KONGENITAL
  • 32. PROTOKOL PEMBERIAN ANTIKOAGULAN PASCA OPERASI JANTUNG PEDIATRIK / KONGENITAL
  • 33. Pada panduan yang dikeluarkan oleh American College of Chest Physicians Evidence-Based Clinical Practice Guidelines, direkomendasikan bahwa pasien yang mendapatkan prosedur BCPS diberikan UFH setelah tindakan operasi dilakukan (Post-operatif)
  • 34. Penggunaan antikoagulan disarankan setelah mendapat Tindakan operasi Fontan dengan menggunakan aspirin atau UFH diikuti VKA untuk mendapatkan target INR 2.5
  • 35.
  • 36. Pada penelitian ini dikatakan bahwa Tindakan operasi BT Shunt ataupun modified BT Shunt, operasi BCPS dan Fontan prosedur memiliki tingkat resiko yang tinggi untuk terjadinya thrombosis. Sehingga pada ketiga operasi ini tetap disarankan untuk menggunakan antikoagulan. Penggunaan antikoagulan jangka Panjang diberikan kepada pasien setelah pasien mendapatkan prosedur rekonstruksi secara komplit. Salah satu yang disarankan yaitu penggunaan LMWH atau warfarin selama 3-12 bulan setelah menjalani prosedur Fontain. Namun, masih diperlukan penelitian lanjutan untuk mendapatkan hasil yang terbaik mengenai penggunaan antikoagulan tersebut.
  • 37. Diskusi • Apakah antikoagulan memang dibutuhkan pada kasus-kasus replantasi (anastomosis) revaskularisasi? • Apakah berpengaruh jenis tertentu antikoagulan dan dosisnya? • Jenis-jenis operasi anastomosis apa saja yang sangat direkomendasikan pada pemberian antikoagulan?
  • 38. Kesimpulan • Penggunaan antikoagulan pada kasus-kasus tertentu mampu memberikan efek yang baik, namun beberapa penelitian juga menunjukkan hal sebaliknya. • Perlu dilakukan evaluasi ulang dan penelitian lebih lanjut mengenai penggunaan antikoagulan, pada kasus anastomosis AV fistula, AV graft, maupun CABG, serta pada prosedur BT Shunts, BCPS dan Fontan untuk memperoleh efek yang diharapkan, dengan dosis dan sediaan yang tepat serta jenis tertentu antikoagulan. • Penggunaan antikoagulan perlu dipertimbangkan pada kasus-kasus berisiko tinggi terutama pada pasien-pasien yang menjalani operasi bedah jantung, sehingga dapat menekan angka mortalitas.