1. Kasus kompleks dilakukan angiografi dan PCI melalui akses arteri radial kanan pada pasien dengan UAP yang memerlukan navigasi melalui AV fistula dorman.
2. Teknik kombinasi penggantian kateter diagnostik dan BAT diperlukan untuk navigasi berhasil melalui AV fistula dan PCI.
3. Laporan kasus ini mendemonstrasikan bahwa akses melalui AV fistula dorman dapat dipertimbangkan untuk angiografi dan PCI dengan pendekatan transradial
1. Kami telah melaporkan sebuah kasus kompleks Tindakan diagnostic angiografi dan PCI melalui
pendekatan arteri radial kanan yang memerlukan suatu pengarahan melalui AV fistula dorman
pada pasien dengan UAP. Keadaan pembuluh darah yang berliku-liku dan rumit ditemukan pada
saat kateter diagnostic dimasukkan yang menjadi suatu tantangan sendiri untuk menjadi suatu
Teknik diagnostic tingkat lanjut. Pada kasus kami, kombinasi 2 teknik—penggantian kateter
diagnostic menjadi SBS 3.5/6F dan teknik BAT—sangat diperlukan untuk navigasi yang sukses
untuk menembus AV fistula dan tentunya sampai dilakukan PCI.
Transradial access (TRA) untuk angiografi coroner dan PCI telah menjadi pendekatan Teknik yang
dianjurkan untuk kebanyakan operator secara mendunia. TRA dimasukkan sebagai Tindakan
standar pada tatalaksana sindrom coroner akut pada Eropa dan suatu publikasi ilmiah terkini dari
American Heart Association merekomendasikan pengadopsian suatu pendekatan “radial first”
untuk PCI pada Amerika Serikat, berdasarkan bukti bahwa Teknik ini dikaitkan dengan angka
kejadian komplikasi vaskuler dan perdarahan dibandingkan dengan akses transfemoral.
Saat prevalensi komplikasi AV fistula pascatindakan TRA masih sangat jarang dilaporkan, terdapat
suatu tren terhadap suatu peningkatan penggunaan Teknik TRA dibandingkan akses
transfemoral. Beberapa studi telah melaporkan keengganan operator PCI untuk akses
transfemoral, dikaitkan dengan peningkatan risiko perdarahan, PAD, serta komplikasi
intrakardiak. Secara jelas, akses vascular bisa menjadi suatu pertimbangan tersendiri pada
pasien-pasien AV fistula dan akses radial berpotensi menurunkan angka komplikasi perdarahan
dan angka kematian, khususnya pada pasien dengan sindrom coroner akut.
TRA telah didemonstrasikan sebagai suatu Teknik yang aman untuk perbaikan AV fistula terkait
kateterisasi, termasuk anastomosis radiosefalika pada lengan bawah. Kasus kami
mendemonstrasikan bahwa pada keadaan tertentu, pengarahan kateter melewati AV fistula
dorman tetap dapat dipertimbangkan dengan TRA. Beberapa literatur menyebutkan bahwa
aksses melalui arteri radial distal ipsilateral (“snuffbox”) dapat dipertimbangkan untuk menekan
risiko oklusi arteri radial proksimal pada pasien dengan AV fistula. Harus digarisbawahi bahwa
laporan kasus kami tidak sebaiknya diinterpretasikan sebagai suatu anjuran untuk melakukan
Tindakan angiografi koroner melewati suatu AV fistula aktif.