Dokumen tersebut membahas tentang teknik dan keamanan prosedur dilatasi perkutan tracheostomi. Beberapa teknik yang dijelaskan adalah teknik Ciaglia modifikasi, penggunaan ultrasonografi dan bronkoskopi sebagai bantuan prosedur, serta perbandingan keamanan antara dilatasi perkutan dengan tracheostomi bedah. Secara umum, dokumen tersebut menyimpulkan bahwa dilatasi perkutan merupakan alternatif yang aman untuk
2. Introduction
01 02 03
04
Table of contents
Procedural
techniques
Complications
of PDT
Procedural
adjuncts
05
Comparison
with ST
06
Conclussions
3. Pada masa Mesir kuno dengan
teknik membuat jalur di dinding
depan trakea.
Surgical Tracheostomy (ST) oleh
Jackson yang diadaptasi sampai
sekarang.
Modern Percutaneous Dilational
Technology (PDT) oleh Ciaglia
(1985).
Introduction
01
5. Identifying information
Pertimbangan
dilakukan ST
Prosedur
Elektif
Tidak dilakukan
pada pasien
dengan kondisi
tidak stabil
Thrombocytopenia,
penggunaan terapi
antiplatelet, riwayat
trakeostomi, dan
malignansi
Landmark anatomi yang
tidak teraba, Arteri atau
pembuluh darah besar
yang teridentifikasi saat
survei USG di leher
Kontraindikasi
6. Modified Ciaglia
• Posisi yang tepat merupakan hal yang penting sebelum dilakukan
prosedur.
• Penggunaan Sedasi, analgetic, dan NMBA agar pasien merasa
nyaman
• Ekstensi leher dengan menempatkan bantal di bahu
• Preoksigenasi dengan menggunakan fraksi oksigen 100%
• Lokasi insisi pada umumnya 2 jari diatas sternal
notch atau 1 jari dibawah membrane cricothyroid.
• Diantara cincin trakea ke 2 dan ke 3 untuk
menghindari stenosis trakea.
• Menggunakan lidokain sebagai local anestesi
• Cuff ETT dikempeskan, dan ETT ditarik hingga cuff
ETT berada dibawah plika vokalis.
7. Modified Ciaglia
• Puncture di lokasi antara cincin trakea 1-4, puncture diikuti dengan
insersi introducer sheat, kemudian guidewire dimasukan arah caudal
ke distal airway.
• Introducer sheat dilepas dan dimulai proses dilatasi.
• Dilatasi trakea menggunakan short punch dilator
diikuti dengan conical dilator.
• Insersi trakeostomi tube melalui introducer
kemudian masuk ke trakea melalui stoma yang
telah terdilatasi.
• Teknik alternatif lain mencakup penggunaan dilating
forceps, translaryngeal “pull” technique, screw-type
rotational dilator technique , dan balloon dilator
technique
11. Early Complications Late Complications
● False Passage ke mediastinum
● Ekstubasi atau dekanulasi yang
tidak disengaja
● Injuri di membran posterior
● Pneumothorax
● Hipoksemia
● Perdarahan
● Infeksi Peristomal
● Stenosis Subglotis
● Jaringan Granulasi luas
di peristomal
● Fistula
Tracheoesophageal
Complications of PDT
13. Bronkoskopi
Cons
• Penggunaan bronkoskopi tidak
menurunkan terjadinya komplikasi
dan dihubungkan dengan
peningkatan cost operasional serta
cost untuk perbaikan alat
bronkoskopi yang rusak
• Peningkatan derajat hiperkarbia
yang berhubungan dengan waktu
prosedur dibandingkan dengan
tanpa bronkoskopi
Pros
• Memberikan direct visualization
lokasi saat puncture
• Mengurangi kemungkinan
injury dinding posterior trakea
akibat dari jarum ataupun
• Memastikan penempatan
tracheostomy yang sesuai
01 02
14. Ultrasonography
Cons
• Tidak dapat menampilkan dengan
baik dinding posterior trakea
dibandingkan dengan bronkoskopi.
Pros
• Dapat menampilkan pembuluh
darah di sekitar lokasi
• Dapat membantu dalam
menentukan kedalaman jaringan
subkutan hingga dinding anterior
providing sehingga dapat
memberikan estimasi yang tepat
untuk kedalaman jarum
• Mencegah malposisi tracheostomy
tubes ke arah cranial
01 02
15. LMA
Cons
• Meningkatkan kegagalan prosedur
hingga 3 kali lipat dibandingkan
dengan ETT
• Tidak ada perbedaan signifikan
dari segi mortalitas, dan efek
samping prosedur antara
penggunaan LMA dengan ETT
Pros
• Mencegah ekstubasi yang tidak
disengaja
• Mencegah berkurangnya visualisasi
dari anatomi trakea melalui
bronkoskopi karena posisi ETT
01 02
17. • Penurunan signifikan kejadian infeksi stoma
dibandingkan dengan ST
• Penurunan angka mortalitas yang
berhubungan dengan perdarahan
dibandingkan ST di ruang operasi
• Komplikasi yang bersifat transport-related
• PDT dalam beberapa kondisi dan negara
bersifat lebih cost-saving
• Peningkatan risiko dekanulasi dan obstruksi
pada PDT dibandingkan ST
• Peningkatan risiko difficult placement pada
PDT dibandingkan ST
Comparison with ST
18. • Bukti moderate-quality evidence yang
menyatakan PDT dibandingkan dengan ST
menurunkan risiko kejadian infeksi stoma
dengan relative risk 0.24 (95% CI, 0.15–
0.37).
• Reviewer juga tidak menemukan perbedaan
dari angka kematian, komplikasi serius
intraoperative ataupun postoperative,
perdarahan mayor, atau oklusi/ dekanulasi.
Comparison with ST
Cochrane Collaboration, Brass et al.
19. Meta-analysis by Cabrini et al.
• Menunjukan angka kegagalan prosedur dan kejadian komplikasi mayor yang
lebih tinggi dari translaryngeal technique dan rotational dilator technique bila
dibandingkan dengan Teknik Ciaglia.
• Angka komplikasi lebih tinggi dengan dilating forceps technique dan balloon
dilation technique bila dibandingkan dengan teknik Ciaglia.
Comparison with other technique
Meta-analysis by Brass et al.
• Peningkatan signifikan dari komplikasi perioperative menggunakan dilating
forceps technique dibandingkan Teknik Ciaglia
20. Conclusions
PDT merupakan alternatif yang bermanfaat dibanding ST
pada pasien kritis yang memerlukan ventilasi mekanik
jangka panjang maupun memerlukan airway support.
Teknik Ciaglia and modified Ciaglia merupakan metode
pilihan yang sering dilakukan dibanding metode lain.
Beberapa prosedur tambahan tampak tidak memiliki
benefit yang signifikan.
Tingkat kemanan PDT lebih baik dibanding dengan ST, dan
di beberapa lokasi lebih bersifat cost-saving.
21. CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by Flaticon
and infographics & images by Freepik
Thanks