SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
MANAJEMEN ANESTESI PADA
KASUS PASIEN PREEKLAMSIA
DENGAN PERDARAHAN
INTRASEREBRAL DAERAH
TEMPORAL SINISTRA
PENDAHULUAN
Perdarahan intraserebral pada kehamilan terutama dikaitkan dengan
kejadian aneurisma atau pun malformasi dari pembuluh arteriovenal.
PENDAHULUAN
1995-2008  perdarahan subarachnoid mencapai 5.8
per 100.000 persalinan (usia 15 - 44 tahun)
Perdarahan intraserebral:
Robeknya aneurisma  65%
Malformasi arteriovena  35%
(RISKESDAS) 2018  10,9 per 1.000.000 pasien
Prevalensi
LAPORAN
KASUS
KELUHAN PASIEN
• Penurunan kesadaran mendadak saat aktivitas ± 12 jam sebelum
masuk rumah sakit
• Pasien dapat membukan mata, mengikuti perintah, bila diberi
rangsang suara namun tidak menyambung bila berkomunikasi
• Pasien mengeluh nyeri kepala
• Keluhan bibir miring sebelah, dan bicara pelo, baal di seputar
mulut
LAPORAN KASUS
Perempuan 38 tahun, hamil anak ke-3, usia kehamilan 28-29
minggu, tidak ada keluhan terkait kehamilan di dua trimester awal
kehamilan
• Muntah
• Kejang
• Telinga berdengung
KELUHAN DISANGKAL
• Hipertensi sejak 15 tahun yang lalu  TD rata-rata 210 mmhg dan
dapat mencapai 210 mmhg
• Pengobatan menggunakan amlodipin 1 x 10 mg yang diminum
secara tidak teratur
• Pasien tidak pernah dioperasi sebelumnya
• Tidak memiliki riwayat alergi
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
LAPORAN KASUS
LAPORAN KASUS
• Furosemid 2 x 40 mg
• Methyldopa 3 x 100 mg
• Terapi MgSO4  Prevensi
kejang
• Perdipin 0,5
mcg/kgBB/menit  Regulasi
tekanan darah
• Mannitol selama 3 kali
pemberian (200 cc – 200 cc –
150 cc)
PASIEN DIRAWAT 3 HARI
PEMBERIAN OBAT
• Konsul bagian bedah saraf 
observasi pasien tanpa tindakan
pembedahan terlebih dahulu
• Konsul bagian kebidanan 
dilakukan sectio caesar setelah
tidak adanya perbaikan terhadap
kesadaran dan perbaikan tekanan
darah setelah terapi yang telah
diberikan selama perawatan
KONSUL
LAPORAN KASUS
PEMERIKSAAN FISIK PREOPERATIF
Tampak sakit sedang,
BB:40 kg, TB: 140 cm
Kesadaran somnolen,
Glassgow Coma Scale 13 (E3M6V4)
TD 153/93 mmHg, terapi
antihipertensi masih dijalankan
Pemeriksaan tanda vital lain
berada dalam batas normal
Parese di N V, VII, dan X sebelah
kiri, konjungtiva dan sklera normal,
besar pupil 3 mm di kedua mata
Bunyi jantung tambahan (-)
Abnormalitas paru (-)
Babinski (+) kanan dan kiri
Refleks fisiologis normal
Lemah tungkai di
ekstremitas sisi kiri dengan
kekuatan motorik 3/5.
LAPORAN KASUS
PEMERIKSAAN PENUNJANG PREOPERATIF
Hb Ht L Tr PT APTT INR
10,8 33,6 15.770 256.000 9,60 22,30 0,87
GDS SGOT SGPT Ur Cr Na K Cl Mg Laktat
84 25 30 107 1,90 137 5,0 111 3.9 2,6
anemia
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
LAPORAN KASUS
PEMERIKSAAN PENUNJANG PREOPERATIF
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
Hasil CT Scan
Hasil Rontgen Thorax
kardiomegali tanpa bendungan paru
dengan tidak adanya kelainan pada
bagian pulmo
Perdarahan intra serebri di lobus
temporal bilateral terutama kanan
disertai edema perifocal
Cairan maintenance
diberikan kristaloid
100 cc/ jam
• TD saat pemeriksaan
preinduksi 142/89 mmHg
• Nadi 104 kali/ menit
• Tanda vital lain normal
informed consent
mengenai tindakan
pembiusan
Regulasi tekanan
darah dengan
perdipin 0,5
mcg/kgBB/menit
Denyut
jantung janin
152 kali/ menit,
irama regular
LAPORAN KASUS
Preoksigenasi Intubasi dilakukan dengan
endotracheal tube
pemasangan
kateter arteri di
arteri radialis sinistra
Pemberian:
fentanil 150 mcg(3,75
mcg/kg)
propofol 150 mg( 3,75
mcg/kg)
rocuronium 50
mg.(1,25 mg/kg)
• TD 140/85
mmHg
• Nadi 98 kali/
menit
• saturasi 99%.
LAPORAN KASUS
• Rumatan anestesi  sevoflurane 1-2 vol%, kemudian diberikan
oksigen dengan fraksi 50%
• Regulasi tekanan darah  perdipine 0,5- 0,8 mcg/kgBB/menit
• Ventilator  mode Volume Control. Volume diatur di 300 mL
dengan laju nafas diatur di 14 kali/ menit.
• Cairan intraoperasi dijaga dengan kristaloid dan pemberian
rumatan MgSO4
INTRAOPERASI
LAPORAN KASUS
• Operasi berlangsung
selama 1 jam 30 menit
• Total perdarahan 
350 cc
• Urine output terjaga di
1.5 cc/kg/jam
LAPORAN KASUS
• Lahir bayi perempuan dengan BB
lahir 1050 gram
• APGAR Score 4 di menit pertama,
dan APGAR Score 7 di menit kelima
• Setelah resusitasi neonates 
dibawa ke ruang perawatan intensif
neonatus.
• Setelah bayi keluar  pemberian
oksitosin 20 IU dalam kristaloid 500
cc
• Pasien dipersiapkan untuk pindah
ke ruang intensif.
LAPORAN KASUS
Hemoglobin 10.9 Glukosa sewaktu 96
Hematokrit 34.4 Ureum/creatinine 96.9/1.92
Leukosit 21.230 SGOT/SGPT 38/32
Trombosit 246.000 Natrium/Kalium 137/5.1
PT 9.8 Magnesium/Chloride 3.8/111
ApTT 21.7 Laktat 3.2
INR 0.89
Hasil Pemeriksaan Darah Pasca Operasi
ADANYA PENINGKATAN
• Pasien diberikan sedasi propofol 100
mcg/kg/menit
• Analgetik fentanyl 25 mcg/jam
• Rumatan pelumpuh otot tidak
diberikan
• MgSO4 dihentikan setelah 24 jam
pasca operasi.
LAPORAN KASUS
Perawatan hari pertama di ruang intensif
Hari ke-1
Hari ke- 3
• Lidocaine 60 mg
IV
• Titrasi nicardipine
turun perlahan
• Obat anti
hipertensi lain via
oral
Ekstubasi
Hari ke- 2
mencegah
lonjakan
hemodinamik
Pemberian nifedipine 2 x 10 mg
Nicardipine dihentikan total
Hari ke-4
Hari ke 5-7
• Pindah ke ruang perawatan biasa
• GCS E4M6V5
• Bicara pelo, dengan komunikasi yang
sudah menyambung
• Kelemahan motorik di tungkai kiri dengan
kekuatan 4/5.
o Pasien dirawat di ruang perawatan non
intensif
o Selama perawatan tidak terjadi kejang,
kelainan neurologis lain, atau pun
perburukan keluhan neurologis
sebelumnya
Pasien melanjutkan pengobatan di rawat jalan
Hari ke- 8
DISKUSI
DISKUSI
Evaluasi preoperatif anestesi  beratnya preeklamsia, pemeriksaan jalan
nafas, status hemodinamik, dan parameter koagulasi
• Lebih rentan terhadap edema jalan nafas
• Lebih mudah berdarah saat manipulasi jalan nafas
dilakukan
• Memiliki hipertensi yang telah diterapi dengan
vasodilator intravena
Konsiderasi Anestesi pada Preeklamsia
PASIEN
PREEKLAMSIA
PASIEN
PREEKLAMSIA
BERAT
• Cenderung mengalami disfungsi jantung, dengan
adanya kerusakan pada myocardial dan adanya
edema pulmo
• Evaluasi faktor koagulasi
DISKUSI
Konsiderasi Anestesi pada Preeklamsia
• Menghindari lonjakan hemodinamik
• Menghindari masalah yang mungkin terjadi saat
intubasi karena edema jalan nafas
• Menghindari kebutuhan pemberian obat pelumpuh
otot yang dapat dipotensiasi oleh magnesium pada
pasien yang mendapatkan terapi MgSO4
• Memberikan luaran bayi yang tidak berbeda dengan
pasien yang melahirkan secara spontan
Tindakan Sectio Caesar  teknik anestesi neuraksial lebih populer
• Penentuan jenis teknik neuraksial yang akan
digunakan ditentukan berdasarkan kondisi klinis
pasien
• Anestesi spinal dihindari pada pasien dengan
preeklamsia berat adanya hipotensi hebat yang
terjadi secara cepat saat blok simpatetik terjadi
KEUNTUNGAN TEKNIK NEURAKSIAL
DISKUSI
Anestesi pada Pasien Obstetri dengan Perdarahan Intraserebral
Manajemen perdarahan subarachnoid akibat ruptur aneurisma (panduan
AHA)  regulasi tekanan darah dan melakukan tindakan coiling atau pun
clipping secara dini
Teknik persalinan  berdasarkan keadaan dan riwayat pasien.
Persalinan normal  analgesia secara neuraksial
dapat diberikan untuk membantu persalinan
dengan forceps atau vakum  bertujuan untuk
memperpendek waktu kala II persalinan dan
mencegah lonjakan tekanan darah
DISKUSI
Anestesi pada Pasien Obstetri dengan Perdarahan Intraserebral
Hematologi Cardiac
• Sickle cell
disease
• Polycthemia
• Thrombositosis
• Thrombofilia
• Thrombotic
thrombocytopenic
purpura
• Kelainan katup
• Aritmia, terutama
atrial fibrilasi
• Cardiomyopathy
• Infective
endocarditis
• Patent foramen
ovale
• Atrial septal defect
Kelainan Terkait Kehamilan Vascular
• Preeklamsia, eklamsia
• HELLP syndrome
• Emboli cairan amnion
• Emboli udara
• Aneurisma
• Malformasi
arteriovena
• Vasculopathy
• Cerebral venous
thrombosis
• Diseksi arteri
Cervical
• Penggunaan
kokain
• Arterosklerosis
• Angiopathy
postpartum
Hal Yang Perlu Dipertimbangkan Sebagai Penyebab Dari Stroke Pada Kehamilan
DISKUSI
Anestesi pada Pasien Obstetri dengan Perdarahan Intraserebral
Pertimbangan Pemilihan Teknik Anestesi:
• Risiko herniasi otak pada pasien dengan peningkatan
tekanan intracranial
• Risiko hiperkalemia, rhabdomyolisis, atau malignan
hipertermi setelah pemberian suksinilkolin dan/atau anestesi
inhalasi pada pasien dengan kelainan muskuloskeletal
• Kesulitan manaemen jalan nafas atau pun prosedur anestesi
neuraksial karena adanya perubahan anatomi pada pasien
dengan kelainan neurologis seperti tumor pada vertebra
• Pasien yang akan dilakukan tindakan emergensi  anestesi
umum hampir selalu digunakan
• Teknik anestesi umum  total intravena  mencegah
penurunan kontraktilitas uterus
DISKUSI
Manajemen Anestesi Intraoperasi
Pada kasus ini
• Menggunakan metode modified rapid sequence induction dengan
menggunakan fentanil 150 mcg, propofol 150 mg, dan rocuronium 50
mg  dengan tujuan meminimalisir atau menghilangkan respon
hipertensi saat dilakukan laringoskopi dan intubasi
• Dengan teknik dan obat- obatan ini didapatkan tidak adanya lonjakan
hemodinamik pada saat intubasi
• Nilai APGAR pada menit pertama adalah 4 dan menit ke-5 adalah 6 
kemungkinan terjadi karena Fentanil
• Usia gestasi pada kasus ini perlu diperhitungkan  mempengaruhi
APGAR
DISKUSI
Manajemen Anestesi Intraoperasi
Pada kasus ini
• Pelumpuh otot  rocuronium,
karena ketersediaannya di rumah
sakit dan untuk melakukan rapid
sequence induction
• Terapi MgSO4 diberikan sampai 24
jam pasca terminasi kehamilan
• Penggunaan agen
pelumpuh otot pada
pasien perlu
mempertimbangkan
penggunaan magnesium
perioperatif yang biasanya
diberikan untuk mencegah
kejang
• Suksinilkolin dapat
digunakan terutama pada
rapid sequence induction
(dosis 1-1,5 mg/kg) karena
magnesium tidak
mempotensiasi
suksinilkolin.
• Hasil MgSO4 pre operasi 3,8 
pemberian MgSO4 intraoperasi 
kemungkinan pemanjangan efek
pelumpuh otot  ekstubasi pasien
direncanakan di ruang intensif
DISKUSI
Manajemen Anestesi Intraoperasi
Pada kasus ini
• Pemasangan kateter intraarterial
dilakukan
• Rumatan anestesi intraoperasi
menggunakan Sevoflurane 1-2
vol% (0,5- 1 MAC)
• Sevoflurane 0.5 MAC- 1
MAC memberikan efek
vasodilatasi yang lebih
rendah dibanding
isoflurane.
• Anestesi inhalasi dengan
dosis ≤ 1 MAC memiliki efek
minimal terhadap
autoregulasi dari aliran
darah otak, dan tekanan
intracranial
• Hiperventilasi tidak dilakukan 
mempertimbangkan kondisi janin
 Hiperventilasi yang dilakukan
secara agresif akan mengurangi
aliran darah uterus
• Hiperventilasi terkadang
dapat dilakukan untuk
mengurangi tekanan
intracranial pada ibu
DISKUSI
Manajemen Anestesi Intraoperasi
Pada kasus ini
• Pemberian oksitosin tetap
dilakukan dengan dosis 10 IU di
dalam kristaloid 500 mL, dijalankan
dengan kecepatan 60 cc/jam untuk
mengontrol kontraksi uterus
• Pasien tidak diberikan ergometrine
• ACOG 2019  analgetik
pasca operasi pada pasien
dengan preeklamsia tetap
menggunakan stategi
multimodal 
mempercepat pemulihan
dan meminimalisir
kebutuhan opioid pasca
operasi
• Analgetik pasca operasi
menggunakan fentanyl dengan
dosis 25 mcg / jam
• Fentanyl tidak memberikan
efek peningkatan tekanan
intra kranial pada pasien
yang menjalani cedera otak
traumatik
KESIMPULAN
• Pasien hamil dengan kelainan peredaran darah otak memiliki
tantangan terutama dalam menjaga tekanan intracranial dan
menjaga kesejahteraan janin.
• Manajemen anastesi kasus dengan preeklamsia yang disertai
dengan perdarahan intra serebral perlu manajemen intraoperasi
yang lebih hati- hati dalam menjaga dan meregulasi
hemodinamik terutama tekanan darah dari saat induksi sampai
saat ekstubasi
• Sampai saat ini belum terdapat alur baku pasti terkait kasus
seperti ini, sehingga pemilihan teknik anestesi tergantung dari
evaluasi dokter spesialis anestesi.
KESIMPULAN
THANK YOU!

More Related Content

Similar to MANAJEMEN ANESTESI PADA KASUS PASIEN PREEKLAMSIA DENGAN PERDARAHAN INTRASEREBRAL DAERAH TEMPORAL SINISTRA.pptx

Acute miocardium infarction
Acute miocardium infarctionAcute miocardium infarction
Acute miocardium infarctionZakia Mahpob
 
SIMULASI KASUS EMERGENSI OBSTETRI PKM.pptx
SIMULASI KASUS EMERGENSI OBSTETRI PKM.pptxSIMULASI KASUS EMERGENSI OBSTETRI PKM.pptx
SIMULASI KASUS EMERGENSI OBSTETRI PKM.pptxAsnayaTirewa
 
Kemajuan Terkini alam penanganan obstertri
Kemajuan Terkini alam penanganan obstertriKemajuan Terkini alam penanganan obstertri
Kemajuan Terkini alam penanganan obstertriFauzanah Fauzanah
 
Penatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Kehamilan Lanjut
Penatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Kehamilan LanjutPenatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Kehamilan Lanjut
Penatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Kehamilan Lanjutpjj_kemenkes
 
4-Manajemen Eklampsia (Dr Rukmono).pdf
4-Manajemen Eklampsia (Dr Rukmono).pdf4-Manajemen Eklampsia (Dr Rukmono).pdf
4-Manajemen Eklampsia (Dr Rukmono).pdfhendra472440
 
Kraniotomi Removal Astrositoma.pptx
Kraniotomi Removal Astrositoma.pptxKraniotomi Removal Astrositoma.pptx
Kraniotomi Removal Astrositoma.pptxAlvian Reza
 
ASKEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN A DENGAN KASUSPTIK (1).pptx
ASKEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN A DENGAN KASUSPTIK (1).pptxASKEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN A DENGAN KASUSPTIK (1).pptx
ASKEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN A DENGAN KASUSPTIK (1).pptxicursudbogor
 
174107021 penatalaksanaan-kegawatdaruratan-medik
174107021 penatalaksanaan-kegawatdaruratan-medik174107021 penatalaksanaan-kegawatdaruratan-medik
174107021 penatalaksanaan-kegawatdaruratan-medikSoraya Grenavada
 
Cardiology (ilmu jantung dan pembuluh darah)
Cardiology (ilmu jantung dan pembuluh darah)Cardiology (ilmu jantung dan pembuluh darah)
Cardiology (ilmu jantung dan pembuluh darah)ScrubsIndo
 
KEGAWATDARURATAN OBSTETRI Avicena.pptx
KEGAWATDARURATAN OBSTETRI Avicena.pptxKEGAWATDARURATAN OBSTETRI Avicena.pptx
KEGAWATDARURATAN OBSTETRI Avicena.pptxiqbal509420
 
Manajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan Ginekologi
Manajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan GinekologiManajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan Ginekologi
Manajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan GinekologiDokter Tekno
 
Kejang pada bayi baru lahir
Kejang pada bayi baru lahirKejang pada bayi baru lahir
Kejang pada bayi baru lahirKindal
 
FARKLIN KELOMPOK 2.pptx
FARKLIN KELOMPOK 2.pptxFARKLIN KELOMPOK 2.pptx
FARKLIN KELOMPOK 2.pptxIryaIryani02
 
slide perdarahan scba.pptx
slide perdarahan scba.pptxslide perdarahan scba.pptx
slide perdarahan scba.pptxSarahShadiqa
 
Stabilisasi Maternal Untuk Persiapan Rujukan Obstetrik
Stabilisasi Maternal Untuk Persiapan Rujukan ObstetrikStabilisasi Maternal Untuk Persiapan Rujukan Obstetrik
Stabilisasi Maternal Untuk Persiapan Rujukan ObstetrikDokter Tekno
 
laporan kasus anestesi TOF.pptx
laporan kasus anestesi TOF.pptxlaporan kasus anestesi TOF.pptx
laporan kasus anestesi TOF.pptxkamismisteri
 

Similar to MANAJEMEN ANESTESI PADA KASUS PASIEN PREEKLAMSIA DENGAN PERDARAHAN INTRASEREBRAL DAERAH TEMPORAL SINISTRA.pptx (20)

Gagal hati akut
Gagal hati akutGagal hati akut
Gagal hati akut
 
Acute miocardium infarction
Acute miocardium infarctionAcute miocardium infarction
Acute miocardium infarction
 
SIMULASI KASUS EMERGENSI OBSTETRI PKM.pptx
SIMULASI KASUS EMERGENSI OBSTETRI PKM.pptxSIMULASI KASUS EMERGENSI OBSTETRI PKM.pptx
SIMULASI KASUS EMERGENSI OBSTETRI PKM.pptx
 
Askep dic
Askep dicAskep dic
Askep dic
 
Kemajuan Terkini alam penanganan obstertri
Kemajuan Terkini alam penanganan obstertriKemajuan Terkini alam penanganan obstertri
Kemajuan Terkini alam penanganan obstertri
 
Penatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Kehamilan Lanjut
Penatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Kehamilan LanjutPenatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Kehamilan Lanjut
Penatalaksanaan Asuhan Kegawatdaruratan Kehamilan Lanjut
 
4-Manajemen Eklampsia (Dr Rukmono).pdf
4-Manajemen Eklampsia (Dr Rukmono).pdf4-Manajemen Eklampsia (Dr Rukmono).pdf
4-Manajemen Eklampsia (Dr Rukmono).pdf
 
Kraniotomi Removal Astrositoma.pptx
Kraniotomi Removal Astrositoma.pptxKraniotomi Removal Astrositoma.pptx
Kraniotomi Removal Astrositoma.pptx
 
ASKEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN A DENGAN KASUSPTIK (1).pptx
ASKEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN A DENGAN KASUSPTIK (1).pptxASKEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN A DENGAN KASUSPTIK (1).pptx
ASKEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN A DENGAN KASUSPTIK (1).pptx
 
HPP.pptx
HPP.pptxHPP.pptx
HPP.pptx
 
174107021 penatalaksanaan-kegawatdaruratan-medik
174107021 penatalaksanaan-kegawatdaruratan-medik174107021 penatalaksanaan-kegawatdaruratan-medik
174107021 penatalaksanaan-kegawatdaruratan-medik
 
Cardiology (ilmu jantung dan pembuluh darah)
Cardiology (ilmu jantung dan pembuluh darah)Cardiology (ilmu jantung dan pembuluh darah)
Cardiology (ilmu jantung dan pembuluh darah)
 
KEGAWATDARURATAN OBSTETRI Avicena.pptx
KEGAWATDARURATAN OBSTETRI Avicena.pptxKEGAWATDARURATAN OBSTETRI Avicena.pptx
KEGAWATDARURATAN OBSTETRI Avicena.pptx
 
Manajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan Ginekologi
Manajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan GinekologiManajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan Ginekologi
Manajemen Kegawat Daruratan Obstetri dan Ginekologi
 
Kejang pada bayi baru lahir
Kejang pada bayi baru lahirKejang pada bayi baru lahir
Kejang pada bayi baru lahir
 
FARKLIN KELOMPOK 2.pptx
FARKLIN KELOMPOK 2.pptxFARKLIN KELOMPOK 2.pptx
FARKLIN KELOMPOK 2.pptx
 
slide perdarahan scba.pptx
slide perdarahan scba.pptxslide perdarahan scba.pptx
slide perdarahan scba.pptx
 
Stabilisasi Maternal Untuk Persiapan Rujukan Obstetrik
Stabilisasi Maternal Untuk Persiapan Rujukan ObstetrikStabilisasi Maternal Untuk Persiapan Rujukan Obstetrik
Stabilisasi Maternal Untuk Persiapan Rujukan Obstetrik
 
laporan kasus anestesi TOF.pptx
laporan kasus anestesi TOF.pptxlaporan kasus anestesi TOF.pptx
laporan kasus anestesi TOF.pptx
 
MIC MR.pptx
MIC MR.pptxMIC MR.pptx
MIC MR.pptx
 

Recently uploaded

KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfSeruniArdhia
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxPuskesmasTete
 
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptxAyu Rahayu
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 

Recently uploaded (20)

KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
 
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 

MANAJEMEN ANESTESI PADA KASUS PASIEN PREEKLAMSIA DENGAN PERDARAHAN INTRASEREBRAL DAERAH TEMPORAL SINISTRA.pptx

  • 1. MANAJEMEN ANESTESI PADA KASUS PASIEN PREEKLAMSIA DENGAN PERDARAHAN INTRASEREBRAL DAERAH TEMPORAL SINISTRA
  • 3. Perdarahan intraserebral pada kehamilan terutama dikaitkan dengan kejadian aneurisma atau pun malformasi dari pembuluh arteriovenal. PENDAHULUAN 1995-2008  perdarahan subarachnoid mencapai 5.8 per 100.000 persalinan (usia 15 - 44 tahun) Perdarahan intraserebral: Robeknya aneurisma  65% Malformasi arteriovena  35% (RISKESDAS) 2018  10,9 per 1.000.000 pasien Prevalensi
  • 5. KELUHAN PASIEN • Penurunan kesadaran mendadak saat aktivitas ± 12 jam sebelum masuk rumah sakit • Pasien dapat membukan mata, mengikuti perintah, bila diberi rangsang suara namun tidak menyambung bila berkomunikasi • Pasien mengeluh nyeri kepala • Keluhan bibir miring sebelah, dan bicara pelo, baal di seputar mulut LAPORAN KASUS Perempuan 38 tahun, hamil anak ke-3, usia kehamilan 28-29 minggu, tidak ada keluhan terkait kehamilan di dua trimester awal kehamilan • Muntah • Kejang • Telinga berdengung KELUHAN DISANGKAL
  • 6. • Hipertensi sejak 15 tahun yang lalu  TD rata-rata 210 mmhg dan dapat mencapai 210 mmhg • Pengobatan menggunakan amlodipin 1 x 10 mg yang diminum secara tidak teratur • Pasien tidak pernah dioperasi sebelumnya • Tidak memiliki riwayat alergi RIWAYAT PENYAKIT DAHULU LAPORAN KASUS
  • 7. LAPORAN KASUS • Furosemid 2 x 40 mg • Methyldopa 3 x 100 mg • Terapi MgSO4  Prevensi kejang • Perdipin 0,5 mcg/kgBB/menit  Regulasi tekanan darah • Mannitol selama 3 kali pemberian (200 cc – 200 cc – 150 cc) PASIEN DIRAWAT 3 HARI PEMBERIAN OBAT • Konsul bagian bedah saraf  observasi pasien tanpa tindakan pembedahan terlebih dahulu • Konsul bagian kebidanan  dilakukan sectio caesar setelah tidak adanya perbaikan terhadap kesadaran dan perbaikan tekanan darah setelah terapi yang telah diberikan selama perawatan KONSUL
  • 8. LAPORAN KASUS PEMERIKSAAN FISIK PREOPERATIF Tampak sakit sedang, BB:40 kg, TB: 140 cm Kesadaran somnolen, Glassgow Coma Scale 13 (E3M6V4) TD 153/93 mmHg, terapi antihipertensi masih dijalankan Pemeriksaan tanda vital lain berada dalam batas normal Parese di N V, VII, dan X sebelah kiri, konjungtiva dan sklera normal, besar pupil 3 mm di kedua mata Bunyi jantung tambahan (-) Abnormalitas paru (-) Babinski (+) kanan dan kiri Refleks fisiologis normal Lemah tungkai di ekstremitas sisi kiri dengan kekuatan motorik 3/5.
  • 9. LAPORAN KASUS PEMERIKSAAN PENUNJANG PREOPERATIF Hb Ht L Tr PT APTT INR 10,8 33,6 15.770 256.000 9,60 22,30 0,87 GDS SGOT SGPT Ur Cr Na K Cl Mg Laktat 84 25 30 107 1,90 137 5,0 111 3.9 2,6 anemia PEMERIKSAAN LABORATORIUM
  • 10. LAPORAN KASUS PEMERIKSAAN PENUNJANG PREOPERATIF PEMERIKSAAN RADIOLOGI Hasil CT Scan Hasil Rontgen Thorax kardiomegali tanpa bendungan paru dengan tidak adanya kelainan pada bagian pulmo Perdarahan intra serebri di lobus temporal bilateral terutama kanan disertai edema perifocal
  • 11. Cairan maintenance diberikan kristaloid 100 cc/ jam • TD saat pemeriksaan preinduksi 142/89 mmHg • Nadi 104 kali/ menit • Tanda vital lain normal informed consent mengenai tindakan pembiusan Regulasi tekanan darah dengan perdipin 0,5 mcg/kgBB/menit Denyut jantung janin 152 kali/ menit, irama regular LAPORAN KASUS
  • 12. Preoksigenasi Intubasi dilakukan dengan endotracheal tube pemasangan kateter arteri di arteri radialis sinistra Pemberian: fentanil 150 mcg(3,75 mcg/kg) propofol 150 mg( 3,75 mcg/kg) rocuronium 50 mg.(1,25 mg/kg) • TD 140/85 mmHg • Nadi 98 kali/ menit • saturasi 99%. LAPORAN KASUS
  • 13. • Rumatan anestesi  sevoflurane 1-2 vol%, kemudian diberikan oksigen dengan fraksi 50% • Regulasi tekanan darah  perdipine 0,5- 0,8 mcg/kgBB/menit • Ventilator  mode Volume Control. Volume diatur di 300 mL dengan laju nafas diatur di 14 kali/ menit. • Cairan intraoperasi dijaga dengan kristaloid dan pemberian rumatan MgSO4 INTRAOPERASI LAPORAN KASUS
  • 14. • Operasi berlangsung selama 1 jam 30 menit • Total perdarahan  350 cc • Urine output terjaga di 1.5 cc/kg/jam LAPORAN KASUS • Lahir bayi perempuan dengan BB lahir 1050 gram • APGAR Score 4 di menit pertama, dan APGAR Score 7 di menit kelima • Setelah resusitasi neonates  dibawa ke ruang perawatan intensif neonatus. • Setelah bayi keluar  pemberian oksitosin 20 IU dalam kristaloid 500 cc • Pasien dipersiapkan untuk pindah ke ruang intensif.
  • 15. LAPORAN KASUS Hemoglobin 10.9 Glukosa sewaktu 96 Hematokrit 34.4 Ureum/creatinine 96.9/1.92 Leukosit 21.230 SGOT/SGPT 38/32 Trombosit 246.000 Natrium/Kalium 137/5.1 PT 9.8 Magnesium/Chloride 3.8/111 ApTT 21.7 Laktat 3.2 INR 0.89 Hasil Pemeriksaan Darah Pasca Operasi ADANYA PENINGKATAN
  • 16. • Pasien diberikan sedasi propofol 100 mcg/kg/menit • Analgetik fentanyl 25 mcg/jam • Rumatan pelumpuh otot tidak diberikan • MgSO4 dihentikan setelah 24 jam pasca operasi. LAPORAN KASUS
  • 17. Perawatan hari pertama di ruang intensif Hari ke-1 Hari ke- 3 • Lidocaine 60 mg IV • Titrasi nicardipine turun perlahan • Obat anti hipertensi lain via oral Ekstubasi Hari ke- 2 mencegah lonjakan hemodinamik Pemberian nifedipine 2 x 10 mg Nicardipine dihentikan total
  • 18. Hari ke-4 Hari ke 5-7 • Pindah ke ruang perawatan biasa • GCS E4M6V5 • Bicara pelo, dengan komunikasi yang sudah menyambung • Kelemahan motorik di tungkai kiri dengan kekuatan 4/5. o Pasien dirawat di ruang perawatan non intensif o Selama perawatan tidak terjadi kejang, kelainan neurologis lain, atau pun perburukan keluhan neurologis sebelumnya Pasien melanjutkan pengobatan di rawat jalan Hari ke- 8
  • 20. DISKUSI Evaluasi preoperatif anestesi  beratnya preeklamsia, pemeriksaan jalan nafas, status hemodinamik, dan parameter koagulasi • Lebih rentan terhadap edema jalan nafas • Lebih mudah berdarah saat manipulasi jalan nafas dilakukan • Memiliki hipertensi yang telah diterapi dengan vasodilator intravena Konsiderasi Anestesi pada Preeklamsia PASIEN PREEKLAMSIA PASIEN PREEKLAMSIA BERAT • Cenderung mengalami disfungsi jantung, dengan adanya kerusakan pada myocardial dan adanya edema pulmo • Evaluasi faktor koagulasi
  • 21. DISKUSI Konsiderasi Anestesi pada Preeklamsia • Menghindari lonjakan hemodinamik • Menghindari masalah yang mungkin terjadi saat intubasi karena edema jalan nafas • Menghindari kebutuhan pemberian obat pelumpuh otot yang dapat dipotensiasi oleh magnesium pada pasien yang mendapatkan terapi MgSO4 • Memberikan luaran bayi yang tidak berbeda dengan pasien yang melahirkan secara spontan Tindakan Sectio Caesar  teknik anestesi neuraksial lebih populer • Penentuan jenis teknik neuraksial yang akan digunakan ditentukan berdasarkan kondisi klinis pasien • Anestesi spinal dihindari pada pasien dengan preeklamsia berat adanya hipotensi hebat yang terjadi secara cepat saat blok simpatetik terjadi KEUNTUNGAN TEKNIK NEURAKSIAL
  • 22. DISKUSI Anestesi pada Pasien Obstetri dengan Perdarahan Intraserebral Manajemen perdarahan subarachnoid akibat ruptur aneurisma (panduan AHA)  regulasi tekanan darah dan melakukan tindakan coiling atau pun clipping secara dini Teknik persalinan  berdasarkan keadaan dan riwayat pasien. Persalinan normal  analgesia secara neuraksial dapat diberikan untuk membantu persalinan dengan forceps atau vakum  bertujuan untuk memperpendek waktu kala II persalinan dan mencegah lonjakan tekanan darah
  • 23. DISKUSI Anestesi pada Pasien Obstetri dengan Perdarahan Intraserebral Hematologi Cardiac • Sickle cell disease • Polycthemia • Thrombositosis • Thrombofilia • Thrombotic thrombocytopenic purpura • Kelainan katup • Aritmia, terutama atrial fibrilasi • Cardiomyopathy • Infective endocarditis • Patent foramen ovale • Atrial septal defect Kelainan Terkait Kehamilan Vascular • Preeklamsia, eklamsia • HELLP syndrome • Emboli cairan amnion • Emboli udara • Aneurisma • Malformasi arteriovena • Vasculopathy • Cerebral venous thrombosis • Diseksi arteri Cervical • Penggunaan kokain • Arterosklerosis • Angiopathy postpartum Hal Yang Perlu Dipertimbangkan Sebagai Penyebab Dari Stroke Pada Kehamilan
  • 24. DISKUSI Anestesi pada Pasien Obstetri dengan Perdarahan Intraserebral Pertimbangan Pemilihan Teknik Anestesi: • Risiko herniasi otak pada pasien dengan peningkatan tekanan intracranial • Risiko hiperkalemia, rhabdomyolisis, atau malignan hipertermi setelah pemberian suksinilkolin dan/atau anestesi inhalasi pada pasien dengan kelainan muskuloskeletal • Kesulitan manaemen jalan nafas atau pun prosedur anestesi neuraksial karena adanya perubahan anatomi pada pasien dengan kelainan neurologis seperti tumor pada vertebra • Pasien yang akan dilakukan tindakan emergensi  anestesi umum hampir selalu digunakan • Teknik anestesi umum  total intravena  mencegah penurunan kontraktilitas uterus
  • 25. DISKUSI Manajemen Anestesi Intraoperasi Pada kasus ini • Menggunakan metode modified rapid sequence induction dengan menggunakan fentanil 150 mcg, propofol 150 mg, dan rocuronium 50 mg  dengan tujuan meminimalisir atau menghilangkan respon hipertensi saat dilakukan laringoskopi dan intubasi • Dengan teknik dan obat- obatan ini didapatkan tidak adanya lonjakan hemodinamik pada saat intubasi • Nilai APGAR pada menit pertama adalah 4 dan menit ke-5 adalah 6  kemungkinan terjadi karena Fentanil • Usia gestasi pada kasus ini perlu diperhitungkan  mempengaruhi APGAR
  • 26. DISKUSI Manajemen Anestesi Intraoperasi Pada kasus ini • Pelumpuh otot  rocuronium, karena ketersediaannya di rumah sakit dan untuk melakukan rapid sequence induction • Terapi MgSO4 diberikan sampai 24 jam pasca terminasi kehamilan • Penggunaan agen pelumpuh otot pada pasien perlu mempertimbangkan penggunaan magnesium perioperatif yang biasanya diberikan untuk mencegah kejang • Suksinilkolin dapat digunakan terutama pada rapid sequence induction (dosis 1-1,5 mg/kg) karena magnesium tidak mempotensiasi suksinilkolin. • Hasil MgSO4 pre operasi 3,8  pemberian MgSO4 intraoperasi  kemungkinan pemanjangan efek pelumpuh otot  ekstubasi pasien direncanakan di ruang intensif
  • 27. DISKUSI Manajemen Anestesi Intraoperasi Pada kasus ini • Pemasangan kateter intraarterial dilakukan • Rumatan anestesi intraoperasi menggunakan Sevoflurane 1-2 vol% (0,5- 1 MAC) • Sevoflurane 0.5 MAC- 1 MAC memberikan efek vasodilatasi yang lebih rendah dibanding isoflurane. • Anestesi inhalasi dengan dosis ≤ 1 MAC memiliki efek minimal terhadap autoregulasi dari aliran darah otak, dan tekanan intracranial • Hiperventilasi tidak dilakukan  mempertimbangkan kondisi janin  Hiperventilasi yang dilakukan secara agresif akan mengurangi aliran darah uterus • Hiperventilasi terkadang dapat dilakukan untuk mengurangi tekanan intracranial pada ibu
  • 28. DISKUSI Manajemen Anestesi Intraoperasi Pada kasus ini • Pemberian oksitosin tetap dilakukan dengan dosis 10 IU di dalam kristaloid 500 mL, dijalankan dengan kecepatan 60 cc/jam untuk mengontrol kontraksi uterus • Pasien tidak diberikan ergometrine • ACOG 2019  analgetik pasca operasi pada pasien dengan preeklamsia tetap menggunakan stategi multimodal  mempercepat pemulihan dan meminimalisir kebutuhan opioid pasca operasi • Analgetik pasca operasi menggunakan fentanyl dengan dosis 25 mcg / jam • Fentanyl tidak memberikan efek peningkatan tekanan intra kranial pada pasien yang menjalani cedera otak traumatik
  • 30. • Pasien hamil dengan kelainan peredaran darah otak memiliki tantangan terutama dalam menjaga tekanan intracranial dan menjaga kesejahteraan janin. • Manajemen anastesi kasus dengan preeklamsia yang disertai dengan perdarahan intra serebral perlu manajemen intraoperasi yang lebih hati- hati dalam menjaga dan meregulasi hemodinamik terutama tekanan darah dari saat induksi sampai saat ekstubasi • Sampai saat ini belum terdapat alur baku pasti terkait kasus seperti ini, sehingga pemilihan teknik anestesi tergantung dari evaluasi dokter spesialis anestesi. KESIMPULAN