Dokumen tersebut membahas tentang 8 jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan medium pendispersinya, yaitu sol, aerosol, emulsi, buih, gel, serta peran koloid dalam kehidupan sehari-hari seperti mengurangi polusi udara, penggumpalan lateks, membantu pasien gagal ginjal, penjernihan air, sebagai deodoran, bahan makanan dan obat, kosmetik, serta pencuci.
3. Berdasarkan fase terdispersi dan fase
pendispersinya, koloid dikelompokkan
menjadi 8 jenis koloid
1 FASE TERDISPERSI
MEDIUM
PENDISPERSI
FASE TERDISPERSI
CONTOH
MEDIUM
PENDISPERSI
NAMA KOLOID NAMA KOLOID
CONTOH
FASE TERDISPERSI
MEDIUM
PENDISPERSI
NAMA KOLOID
CONTOH
2 3
Padat
Padat
Sol
Padat
gelas
berwarna,
intan hitam,
paduan
Padat
Cair
Sol
Sol emas, sol
belerang, tinta, cat,
tanah liat
Padat
Gas
Arosol
Padat
Asap
(smoke),
debu
4. 4 FASE TERDISPERSI
MEDIUM
PENDISPERSI
FASE TERDISPERSI
CONTOH
MEDIUM
PENDISPERSI
NAMA KOLOID NAMA KOLOID
CONTOH
FASE TERDISPERSI
MEDIUM
PENDISPERSI
NAMA KOLOID
CONTOH
5 6
Cair
Gas
Aerosol
Cair
Kabut
(fog),
awan,
embun
Cair
Cair
Emulsi
Susu, santan,
minyak ikan,
mayonaise
Cair
Padat
Emulsi
Padat
Jelly, mutiara,
keju,
mentega,
nasi
5. 7 FASE TERDISPERSI
MEDIUM
PENDISPERSI
FASE TERDISPERSI
CONTOH
MEDIUM
PENDISPERSI
NAMA KOLOID NAMA KOLOID
CONTOH
8
Gas
Cair
Buih/bus
a
Buih sabun,
krim kocok,
pasta
Gas
Padat
Buih
Padat
Karet busa,
batu apung,
styrofoam,
kerupuk
6. Merupakan sistem koloid
dengan fase terdispersi
berupa zat padat dalam
medium pendispersi
zat cair.Contohnya sol
sabun, sol deterjen, sol
kanji.
A. SOL
Merupakan sistem koloid dengan
fase terdispersi padat atau cair
dalam medium pendispersi
gas.Contoh produk yang dibuat
dalam bentuk aerosol, hairspray,
semprot obat nyamuk, farfum, cat
semprot. Untuk menghasilkan
aerosol diperlukan suatu bahan
pendorong(propelan aerosol).
Bahan pendorong yang banyak
digunakan adalah CFC dan karbon
dioksida.
B. AEROSOL
7. Merupakan sistem koloid dengan fase
terdispersi cair dalam medium pendispersi
cair. Syarat terjadinya emulsi adalah
kedua jenis zat cair tersebut tidak saling
melarutkan.Emulsi digolongkan ke dalam
dua bagian yaitu :
– Emulsi minyak dalam air ( M/A )
– Emulsi air dalam minyak ( A/M )
Contoh : mayonaise, minyak bumi,
minyak ikan
Untuk membuat emulsi diperlukan zat
pengemulsi (emulgator). Contohnya,
C. EMULSI
8. Merupakan sistem koloid dengan
fase terdispersi gas dalam
medium pendispersi cair. Seperti
halnya emulsi untuk menstabilkan
buih diperlukan zat pembuih,
misalnya sabun, deterjen, protein.
Buih digunakan pada proses
pengolahan biji logam, pada alat
pemadam kebakaran.Adakalanya
buih tidak dikehendaki, untuk
memecah/mencegah buih dapat
digunakan zat eter, isoamil
alkohol.
D. BUIH
Merupakan koloid yang
setengah kaku ( antara
padat dan cair).Contohnya
agar-agar, lem kanji, selai,
gelatin, gel silika. Gel dapat
terbentuk dari sol yang zat
terdispersinya mengadsorpsi
medium pendispersinya.
E. GEL
10. A. EFEK TYNDALL
Hamburan cahaya
oleh partikel – partikel
koloid, sehingga
jalannya sinar yang
melewati koloid dapat
terlihat
Gerakan partikel koloid
terus-menerus dengan
gerak patah-patah (zig-
zag), yang diakibatkan
oleh adanya tumbukan
antara partikel-partikel
koloid dengan medium
pendispersinya
B. GERAK BROWN
adalah pergerakan
partikel koloid di bawah
pengaruh medan listrik
C. ELEKTROFORESA
11. kemampuan partikel
koloid mengikat
materi di permukaan
atau proses
penyerapan suatu zat
di permukaan zat lain
D. ADSORPSI
adalah peristiwa
pengendapan partikel-
partikel koloid sehingga
fase terdispersi terpisah
dari medium
pendispersinya
E. KOAGULASI
Penghilangan muatan
koloid dengan cara
memasukkan koloid ke
dalam membrane
semipermeabel dan
kemudian dimasukkan ke
F. DIALYSIS
Koloid yang dapat
menstabilkan system
koloid lain
G. KOLOID PELINDUNG
13. Kondensasi adalah cara
pembuatan koloid dari partikel
kecil (larutan) menjadi partikel
koloid. Proses kondensasi ini
didasarkan atas reaksi kimia;
yaitu melalui reaksi redoks,
reaksi hidrolisis, dekomposisi
rangkap, dan pergantian
pelarut
1. Kondensasi
A. Reaksi
Redoks
Pembuatan sol belerang dari reaksi
redoks antara gas H 2 S dengan
larutan SO 2 .
Persamaan reaksinya: 2 H 2 S (g) + SO
2 (aq) →2 H 2 O (l) + 3 S (s)
B. REAKSI
HIDROLISISContoh, pembuatan sol Fe(OH)
3 dengan penguraian garam
FeCl 3 Persamaan reaksinya
adalah: mengunakan air
mendidih.
FeCl 3 (aq) + 3 H 2 O (l) → Fe(OH)
3 (s) + 3 HCl ( aq)
C. REAKSI
DEKOMPOSISI
RANGKAP
Pembuatan sol As 2 S 3,
dibuat dengan mengalirkan
gas H 2 S dan asam arsenit
(H 3 AsO 3 ) yang encer.
Persamaan reaksinya: 2 H 3
AsO 3 (aq) + 3 H 2 S (g) → As 2 S
3 (s) + 6H 2 O (l)
14. 2.DISPERSI
Dispersi adalah pembuatan
partikel koloid dari partikel
kasar (suspensi).
Proses mekanik adalah proses
pembuatan koloid melalui
penggerusan atau penggilingan
(untuk zat padat) serta dengan
pengadukan atau pengocokan
(untuk zat cair).
A. PROSES
MEKANIK
B.
PEPTISA
SI
Peptisasi adalah cara
pembuatan koloid dengan
menggunakan zat kimia
(zat elektrolit) untuk
memecah partikel besar
(kasar) menjadi partikel
C. BUSUR
BREDIGBusur Bredig ialah alat
pemecah zat padatan (logam)
menjadi partikel koloid dengan
menggunakan arus listrik
tegangan tinggi
D. SUARA
ULTRASONIKCara ini hampir sama dengan
cara busur Bredig, yaitu sama-
sama untuk pembuatan sol
logam. Ka1au busur Bredig
menggunakan arus listrik
tegangan tinggi, maka cara
ultrasonik menggunakan
energi bunyi dengan frekuensi
sangat tinggi, yaitu di atas
16. 1. Mengurangi polusi udara
2. Penggumpalanlateks
3. Membantupasiengagal ginjal
4.Penjernihanair
5. Sebagaideodoran
6. Sebagai bahan makanan dan obat
7. Sebagai bahan kosmetik
8.Sebagai bahan pencuci
17. 1. MENGURANGI POLUSI UDARA
Cottrel digunakan untuk 2 tujuan:
-Mencegah polusi udara oleh buangan
beracun.
-- Memperoleh kembali debu yang berharga
( debu logam).
Gas buangan pabrik yang
mengandung asap dan partikel
berbahaya dapat diatasi dengan
menggunakan alat yang disebut
pengendap cottrel.
2. PENGGUMPALAN LATEKS
Getah karet dihasilkan dari pohon
karet atau hevea. Getah karet
merupakan sol, yaitu dispersi koloid
fase padat dalam cairan.
Partikel karet alam terdispersi
sebagai partikel koloid dalam sol
getah karet.
“
“
18. 3. MEMBANTU PASIEN GAGAL GINJAL
Proses dialisis untuk memisahkan partikel-
partikel koloid dan zat terlarut merupakan
dasar bagi pengembangan dialisator.
Penerapan dalam kesehatan adalah sebagai
mesin pencuci darah untuk penderita gagal
ginjal.
Dengan melakukan cuci darah yang
memanfaatkan prinsip dialisis koloid, senyawa
beracun seperti urea dan keratin dalam darah
penderita gagal ginjal dapat dikeluarkan.
19. 4. PENJERNIHAN AIR
Untuk memperoleh air bersih perlu dilakukan
upaya penjernihan air.
Upaya penjernihan air dapat dilakukan baik
skala kecil (rumah tangga) maupun skala
besar seperti yang dilakukan oleh Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM). Pada dasarnya
penjernihan air itu dilakukan secara
bertahap. Mula-mula mengendapkan atau
menyaring bahan-bahan yang tidak larut
dengan saringan pasir. Kemudian air yang
telah disaring ditambah zat kimia, misalnya
tawas atau aluminium sulfat dan kapur agar
kotoran menggumpal dan selanjutnya
mengendap, dan kaporit atau kapur klor
untuk membasmi bibit-bibit penyakit.
“
“
20. 5. SEBAGAI DEODORAN
Deodoran mengandung aluminium
klorida yang dapat mengkoagulasi atau
mengendapkan protein dalam keringat.
6. SEBAGAI BAHAN MAKANAN dan
OBAT
Ada zat-zat yang tidak larut dalam air
sehingga harus dikemas dalam bentuk
koloid sehingga mudah diminum.
Contohnya obat dalam bentuk kapsul
7. SEBAGAI BAHAN KOSMETIK
Ada berbagai bahan kosmetik kosmetik
berupa padatan, tetapi lebih baik digunakan
dalam bentuk cairan. Untuk itu biasanya
dibuat berupa koloid dengan tertentu
8. SEBAGAI BAHAN PENCUCI
Prinsip koloid juga digunakan dalam proses
pencucian dengan sabun dan detergen.
Dalam pencucian dengan sabun atau
detergen, sabun/ detergen berfungsi sebagai
emulgator. Sabun/detergen akan
mengemulsikan minyak dalam air sehingga
kotoran berupa lemak/minyak dapat
dihilangkan dengan cara pembilasan dengan
air