Dokumen tersebut membahas tentang ujian akhir semester, materi koloid yang mencakup definisi, jenis, sifat, dan contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari seperti industri, kosmetik, makanan, dan farmasi. Terdapat pula penjelasan tentang cara pembuatan koloid melalui kondensasi dan dispersi.
1. Jumpa lagi di semester genap 2011/2012
UUTS / Mid semester ?
UKK Produktif / USP ?
US ?
UN ?
Berapa modal kalian saat ini ???
Sudah Siapkah ??? Sampai Mana ??? Seberapa % ???
2. 1. Koloid, suspensi, dan larutan
2. Pemisahan dan analisis
3. Latihan soal untuk menghadapi US
Selesai setelah tanggal 19 Maret 2012….
6. 1. Aerosol
Aerosol adalah sistem koloid yang fase pendisfersinya
berupa gas.
- Jika cair dalam gas disebut aerosol cair, contohnya awan.
- Jika padat dalam gas disebut aerosol padat, contohnya
asap.
7. 2. Buih (Busa)
Busa adalah jenis koloid yang fase terdispersinya
berupa gas.
Jika gas dalam cair disebut busa cair, contohnya busa
sabun,
Jika gas dalam bentuk padat disebut busa padat,
contohnya batu apung.
8. 3. Emulsi
Emulsi adalah jenis koloid yang fase terdisfersinya
berupa cairan.
Jika cair dalam padat disebut emulsi padat, contohnya
mentega.
Jika cair dalam cair disebut emulsi cair, contohnya
santan.
9. 4. Sol
Sol adalah sistem koloid yang fase terdisfersinya
berupa padatan.
Jika padat dalam cair disebut sol cair, contohnya tinta,
cat.
Apabila padat dalam padat disebut sol padat,
contohnya gelas kaca berwarna.
10. 1. Efek Tyndall (1820-1893)
John Tyndall yang menyatakan bahwa efek Tyndall
adalah gejala terlihatnya berkas cahaya jika
dilewatkan pada partikel koloid.
Contoh:
Jika seberkas cahaya yang masuk dalam suatu ruangan
yang gelap dan berdebu melalui celah kecil, jalannya
cahaya tersebut akan tampak nyata karena cahaya itu
dihamburkan oleh partikel-partikel debu yang terdapat
dalam ruangan.
11. 2. Gerak Brown
Gerakan partikel-partikel koloid jika diamati dengan
mikroskop berkekuatan tinggi (ultramikroskop), akan
nampak gerakan partikel-partikel koloid yang lurus
dan terus-menerus yang arahnya tidak menentu
(acak).
12. 3. Adsorbsi
Koloid mempunyai kemampuan mengadsorbsi
(menyerap), karena partikel-partikel luas.
Contoh:
Koloid dalam tanah mampu menahan bahan makanan
yang diperlukan tumbuhan, sehingga tidak tebawa oleh
air hujan. Tanah juga mampu mengadsorbsi kuman
yang berbahaya.
13. 4. Muatan Koloid dan Elektroforesis
Partikel-partikel koloid dapat bermuatan listrik sebagai
akibat dari penyerapan ion pada permukaan partikel
koloid tersebut.
Sebagai contoh, koloid Fe(OH)3 dalam air akan
menyerap kation sehingga bermuatan positif, sedang
koloid As2S3 bermuatan negatif karena mengadsorbsi
anion.
14. 5. Koagulasi
Partikel dapat mengalami koagulasi (penggumpalan)
dengan cara penambahan suatu elektrolit yang muatannya
berlawanan. Sifat koagulasi partikel koloid, antara lain
dapat kita amati pada proses berikut:
a. Partikel lumpur dan tanah liat yang terkandung air
sungai akan mengendap tatkala berjumpa dengan air laut
yang mengandung banyak elektrolit, sehingga terjadi
delta muara sungai.
15. 6. Dialysis
Dialysis adalah permurnian atau pembersihan pada
sistem koloid. Proses dialysis dapat dipercepat dengan
menggunakan air yang mengalir.
16. 7. Koloid Pelindung
Koloid pelindung adalah jenis koloid yang dapat
melindungi permukaan koloid dari proses
penggumpalan.
Contohnya gelatin ditambahkan pada sol emas atau sol
As2S3, maka sol itu akan sukar digumpalkan oleh
elektrolit.
17. 8. Zat Pengemulsi
Jika minyak kelapa dan air dicampur kemudian dikocok,
terjadi campuran yang akan memisah kembali setelah
didiamkan agak lama. Untuk menstabilkan emulsi ini
perlu ditambahkan zat pengemulsi (emulgator), yaitu
senyawa organic yang mengandung kombinasi gugus
polar dari gugus non polar sehingga ia mampu mengikat
zat polar (air) dan zat non polar (minyak).
18. 9. Koloid Liofil dan Koloid Liofob
Berdasarkan sifat adsobsi dari partikel koloid terhadap
medium pendisfersinya, kita mengenal dua macam
koloid, yaitu:
a. Koloid Liofil
Yaitu koloid yang “senang cairan” dari bahasa yunani:
Lyo artinya cairan, dan philia artinya senang. Partikel
koloid akan mengadsobsi molekul cairan, sehingga
terbentuk selubung di sekeliling partikel koloid tersebut.
Jika medium pendisfersinya air, aka disebut hidrofil
(senang air). Contoh: koloid liofil adalah kanji, protein,
dan agar-agar.
19. b. Koloid Liofob
Yaitu koloid yang “benci air” dari bahasa Yunani:
Phobia artinya benci. Partikel air tidak mengadsorbsi
cairan. Jika mediumnya air disebut hidrofob (benci
air). Contoh koloid hidrofob adalah sol sulfide dan sol
logam.
21. 1. Cara Kondensasi
Cara kondensasi adalah pembuatan system koloid
dengan menggambungkan ion-ion, atom-atom,
molekul-molekul, atau partikel yang lebih halus
membentuk partikel yang lebih besar dan sesuai
dengan ukuran partikel koloid.
a. Dengan reaksi hidrolisis
b. Dengan reaksi redoks
22. 2. Cara Dispersi
Cara dispersi adalah cara pembuatan system koloid
dengan menghaluskan butir-butir zat yang bersifat
makroskopis (kasar) menjadi butir-butir zat yang
bersifat mikroskopis (halus), sesuai dengan ukuran
partikel koloid.
a. Cara mekanik
Partikel besar atau kasar digerus sampai halus
sekali, kemudian dicampur dengan medium
pendispersi dan dikocok-kocok.
contoh: pembuatan cincau daun cincau
23. b. Cara peptisasi
Cara ini adalah cara pembuatan system koloid
dengan memecah molekul besar menjadi molekul
lebih kecil sesuai dengan ukuran partikel koloid,
dengan menambahkan zat kimia.
contoh: pembuatan sol Al(OH)3.
24. c. Cara busur Bredig
Untuk membuat sol-sol logam digunakan logam
sebagai electrode yang dicelupkan dalam air
sebagai medium pendispersi.
25. 1. Bidang Industri
Pada industri gula sifat adsorbs koloid dipakai pada
pemurnian gula. Gula yang masih kotor dilarutkan
dalam air panas kemudian dialirkan melalui tanah
atom (mineral halus berpori) dan arang tulang. Zat
pengotor dalam gula akan diadsorbsi sehingga
diperoleh gula yang putih bersih.
26. 2. Bidang Kosmetik
Sabun kecantikan, sabun cukur, sampo merupakan
koloid dalam bentuk buih.
Pembersih muka dan kulit, cat kuku, dan cairan
masker (bentuk sol)
Minyak rambut dan deodorant batang (berbentuk gel)
27. 3. Bidang Makanan dan Minuman
Misalnya: agar-agar, biskuit, kuah salad, es krim, air
susu, bir, dan sebagainya
4. Bidang Farmasi
Obat-obatan yang dikemas dalam bentuk larutan pada
umumnya berbentuk koloid, misalnya sirup obat
batuk, minyak ikan, dan obat-obatan lain yang
dikemas dalam bentuk sirup, norit dan obat anti diare.