SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
Download to read offline
MODUL
[JENIS KRITERIA
PEMBELAJARAN DAN MODEL
PEMELAJARAN GAMES]
ERNIATI, WAODE NURMINA, AKSIATI, IRMAWATI
2
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT atas segala Rahmat dan
HidayahNya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “jenis dan kriteria media
pembelajaran”
Ucapan terima kasih sebesar-besarnya kami sampaikan kepada semua pihak terutama
teman-teman yang telah membantu baik moril maupun spirituil sehingga penyusunan makalah ini
dapat berjalan dengan lancar dan baik.
Juga ucapan terima kasih kami sampaikan kepada yang terhormat Ibu Ambar Sri Lestari
selaku dosen bidang studi Media Pembelajaran yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan
dalam Proses belajar mengajar, agar kami tetap semangat dalam menyusun makalah ini.
Dengan segala kerendahan hati, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam
upaya meningkatkan prestasi.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat menjadi amal ibadah kami dalam mengemban
amanah Allah SWT. Amin ....
Penyusun
Kendari, 29 september 2015
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 1
C. Tujuan ......................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Media Pembelajaran.................................................................. 2
B. Tujuan Media Pembelajaran........................................................................ 3
C. Manfaat Media Pembelajaran...................................................................... 4
D. Jenis – Jenis Media Pembelajaran ............................................................... 5
E. Kriteria Media Pembelajaran....................................................................... 7
F. Prinsip-prinsip dalam memilih media pembelajaran................................... 8
G. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan Dalam memilih media pembelajaran........ 9
H. Pengertian Model Pembelajaran Games...................................................... 2
I. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif ............................................... 3
J. Langkah – Langkah Dalam Model Pembelajaran Games........................... 4
K. Kelebihan dalam menggunakan Model Pembelajara games...................... 5
L. Kekurangan dalam menggunakan model pembelajaran games .................. 7
M.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................. 11
B. Saran ............................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 13
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif
mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dan anak didik. Pendidikan yang bernilai
edukatif adalah pembelajaran yang diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Guru
dengan sadar melakukan pengajaran secara sistematis dengan memanfaatkan segala
sesuatunya untuk kepentingan pengajaran. Guru dituntut untuk dapat menyampaikan
materi dengan tuntas dan dapat dikuasai oleh anak didik, ini merupakan masalah yang
cukup sulit yang dirasakan oleh guru. Kesulitan itu dikarenakan anak didik bukan
hanya sebagai individu dengan keunikannya, tetapi mereka juga sebagai makhluk
sosial dengan latar belakang yang berbeda. Paling sedikit ada tiga aspek yang
membedakan anak didik satu dengan anak didik lainnya yaitu aspek intelektual,
psikologis dan biologis.
Dari perbedaan aspek tersebut banyak keluhan-keluhan guru yang sering
terlontar hanya karena masalah pegelolaan dengan baik. Hal ini seharusnya tidak
perlu terjadi, karena usaha yang dapat dilakukan masih terbuka lebar. Salah satunya
dengan meminimalkan jumlah anak didik dikelas. Pendekatan terpilih mutlak
dilakukan guna mendukung pengelolaan kelas. Guru juga perlu memanfaatkan
beberapa media pendidikan yang telah ada dan mengupayakan pengadaan media
pendidikan baru terwujudnya tujuan bersama.
Pada zaman sekarang ini pendidikan sudah mengalami perubahan yang sangat
pesat. Berbagai cara pembelajaran atau model pembelajaran juga telah banyak
digunakan dalam proses pembelajaran. Supaya terwujud pembelajaran yang dapat
menuntun peserta didik mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka tugas guru
adalah mengusahakan suasana kelas selama pembelajaran berlangsung berada pada
5
kondisi yang menyenangkan dan menarik perhatian siswa. Hal ini dikarenakan
belajar akan efektif apabila dilakukan dalam keadaan yang menyenangkan.
Matematika adalah mata pelajaran yang memiliki peranan penting dalam
berbagai disiplin ilmu pengetahuan dan memajukan daya pikir manusia. Mata
pelajaran matematika diberikan kepada peserta didik dari SD sampai dengan SMA
supaya membekali peserta didik untuk berpikir logis, sistematis, kritis, kreatif serta
kemampuan untuk bekerjasama. Banyak masalah yang dihadapi dalam pembelajaran
matematika, oleh karena itu guru seharusnya memberikan motivasi dalam
pembelajaran matematika. Pembelajaran hendaknya juga menyesuaikan karakter
peserta didik. Matematika membutuhkan model pembelajaran dengan pendekatan
yang nyata.
Model pembelajaran efektif dalam proses pembelajaran matematika antara
lain adalah yang dapat menumbuhkan kreatifitas peserta didik. Peserta didik SD dan
SMP senang dalam bentuk permainan dan pertandingan, sehingga guru dapat
menggunakan model pembelajaran yang mempunyai unsur permainan dan
pertandingan. Model pembelajaran Teams Games-Tournament (TGT) salah satu
alternatif yang dapat digunakan guru SD dan SMP, karena model pembelajaran ini
sesuai dengan karakter peserta didik SD dan SMP yang senang dengan permainan
dan pertandingan. Model pembelajaran TGT juga memiliki dinamika motivasi yang
tingga sehingga diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Media Pembelajaran ?
2. Apa Pengertian model pembelajaran games?
3. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
4. Jelaskan Tujuan Media Pembelajaran?
5. Apa Manfaat Media Pembelajaran?
6
6. Langkah – Langkah Media Pembelajaran Games
7. Apa dan Bagaimana Jenis – Jenis Media Pembelajaran?
8. Apa dan Bagaimana Kriteria Media Pembelajaran?
9. Kelebihan dan kelemahan model pembelajaran games
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian media pembelajaran lebih mendalam lagi
b. Untuk mengetahui pengertian pembelajaran games dan pembelajaran
kooperatif
c. Untuk mengetahui langkah – langkah media pembelajaran games
d. Untuk mengetahui Apakah Media Pembelajaran itu Mempunyai Tujuan Atau
tidak
e. Untuk mengetahui dan memahami Manfaat dari penggunaan Media
Pembelajaran
f. Untuk mengatahui jenis – jenis media pembelajaran
g. Untuk mengetahui dan memahami prinsip – prinsip dari media pembelajaran
h. Untuk mengetahui dan memahami kriteri media pembelajaran
i. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan media pembelajarna games
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Media Pembelajaran
Secara etimologi, kata “media” merupakan bentuk jamak dari “medium”, yang
berasal dari Bahasa Latin “medius” yang berarti tengah. Sedangkan dalam Bahasa
7
Indonesia, kata “medium” dapat diartikan sebagai “antara” atau “sedang” sehingga
pengertian media dapat mengarah pada sesuatu yang mengantar atau meneruskan
informasi (pesan) antara sumber (pemberi pesan) dan penerima pesan. Media dapat
diartikan sebagai suatu bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam suatu proses
penyajian informasi.
Istilah media mula-mula dikenal dengan alat peraga, kemudian dikenal dengan
istilah audio visual aids (alat bantu pandang/dengar). Selanjutnya disebut
instructional materials (materi pembelajaran), dan kini istilah yang lazim digunakan
dalam dunia pendidikan nasional adalah instructional media (media pendidikan atau
media pembelajaran). Dalam perkembangannya, sekarang muncul istilah e-Learning.
Huruf “e” merupakan singkatan dari “elektronik”. Artinya media pembelajaran
berupa alat elektronik, meliputi CD Multimedia Interaktif sebagai bahan ajar offline
dan Web sebagai bahan ajar online.
Berikut ini beberapa pendapat para ahli komunikasi atau ahli bahasa yang
mengemukakan tentang pengertian media pembelajaran yaitu :
1. Orang, material, atau kejadian yang dapat menciptakan kondisi sehingga
memungkinkan siswa dapat memperoleh pengetahuan, keterapilan, dan sikap
yang baru, dalam pengertian meliputi buku, guru, dan lingkungan sekolah
(Gerlach dan Ely dalam Ibrahim, 1982:3)
2. Saluran komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan antara sumber
(pemberi pesan) dengan penerima pesan (Blake dan Horalsen dalam Latuheru,
1988:11)
3. komponen strategi penyampaian yang dapat dimuati pesan yang akan
disampaikan kepada pembelajar bisa berupa alat, bahan, dan orang (Degeng,
1989:142)
4. Media sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan
dan pengirim pesan kepada penerima pesan, sehingga dapat merangsang pildran,
perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa, sehingga
proses belajar mengajar berlangsung dengan efektif dan efesien sesuai dengan
yang diharapkan (Sadiman, dkk., 2002:6)
5. Alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi, yang terdiri
antara lain buku, tape-recorder, kaset, video kamera, video recorder, film, slide,
foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer (Gagne dan Briggs dalam Arsyad,
2002:4)
8
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran adalah bahan, alat, maupun metode/teknik yang digunakan dalam
kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukatif
antara guru dan anak didik dapat berlangsung secara efektif dan efesien sesuai
dengan tujuan pengajaran yang telah dicita-citakan.
Atau dalam arti lain media pembelajaran adalah alat bantu dalam proses
belajar mengajar. Sesuatu apa pun yang dapat dipergunakan untuk merangsang
pikiran, perhatian, perasaan, dan kemampuan atau keterampilan pebelajar tersebut
sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar atau kegiatan pembelajaran.
Batasan dari media pembelajaran ini cukup luas dan mendalam dengan mencakup
pengertian sumber, manusia dan lingkungan serta metode yang dimanfaatkan dari
tujuan pembelajaran atau pelatihan tersebut.
.
Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang cukup
penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang disampaikan
dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan bahan yang
akan disampaikan kepada peserta didik dapat disederhanakan dengan bantuan media.
Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau
kalimat tertentu. Dengan demikian, peserta didik lebih mudah mencerna bahan
daripada tanpa bantuan media.
B. Tujuan Media Pembelajaran
Penggunaan media pengajaran sangat diperlukan dalam kaitannya dengan
peningkatan mutu pendidikan. Menurut Achsin (1986:17-18) menyatakan bahwa
tujuan penggunaan media pengajaran adalah:
1. Agar proses belajar mengajar yang sedang berlangsung dapat berjalan dengan
tepat guna dan berdaya guna.
2. Untuk mempermudah bagi guru/pendidik daiam menyampaikan informasi
materi
kepada anak didik.
3. Untuk mempermudah bagi anak didik dalam menyerap atau menerima serta
memahami materi yang telah disampaikan oleh guru/pendidik.
9
4. Untuk dapat mendorong keinginan anak didik untuk mengetahui lebih banyak
dan mendalam tentang materi atau pesan yang disampaikan oleh
guru/pendidik.
5. Untuk menghindarkan salah pengertian atau salah paham antara anak didik
yang satu dengan yang lain terhadap materi atau pesan yang disampaikan oleh
guru/pendidik.
Sedangkan Sudjana, dkk. menyatakan tentang tujuan pemanfaatan media
pembelajaran adalah:
1. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menimbulkan
motivasi.
2. Bahan pelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami.
3. Metode mengajar akan lebih bervariasi.
4. Siswa akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan media
pembelajaran adalah:
a. Efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan belajar mengajar
b. Meningkatkan motivasi belajar siswa
c. Variasi metode pembelajaran
d. Peningkatan aktivasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
C. Manfaat Media Pembelajaran
Perolehan pengetahuan siswa seperti yang digambarkan oleh kerucut
pengalaman Edgar dale bahwa pengetahuan akan semakin abstrak apabila pesan
hanya disampaikan melalui kata verbal. Hal ini memungkinkan terjadinya
verbalisme. Artinya siswa hanya mengetahui tentang kata tanpa memahami dan
mengerti makna yang terkandung didalamnya. Hal semacam ini akan
menimbulkan kesalahan persepsi siswa. Oleh sebab itu, sebaiknya siswa memiliki
pengalaman yang lebih konkrit, pesan yang ingin disampaikan benar-benar dapat
mencapai sasaran dan tujuan.
Secara umum media pembelajaran mempunyai kegunaan:
1. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indera.
10
3. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan
sumber belajar.
4. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan
visual, auditori dan kinestetiknya.
5. Member rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman &
menimbulkan persepsi yang sama.
Secara umum manfaat penggunaan media pengajaran dalam kegiatan belajar
mengajar, yaitu:
1. Media pengajaran dapat menarik dan memperbesar perhatian anak didik
terhadap materi pengajaran yang disajikan
2. Media pengajaran dapat mengatasi perbedaan pengalaman belajar anak didik
berdasarkan latar belakang sosil ekonomi
3. Media pengajaran dapat membantu anak didik dalam memberikan pengalaman
belajar yang sulit diperoleh dengan cara lain
4. Media pengajaran dapat membantu perkembangan pikiran anak didik secara
teratur tentang hal yang mereka alami dalam kegiatan belajar mengajar mereka,
misalnya menyaksikan pemutaran film tentang suatu kejadian atau peristiwa.
rangkaian dan urutan kejadian yang mereka saksikan dan pemutaran film tadi
akan dapat mereka pelajari secara teratur dan berkesinambungan
5. Media pengajaran dapat menumbuhkan kemampuan anak didik untuk berusaha
mempelajari sendiri berdasarkan pengalaman dan kenyataan
6. Media pengajaran dapat mengurangi adanya verbalisme dalain suatu proses
(dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka) (Latuheru, 1988:23-24).
D. Jenis – Jenis Media Pembelajaran
Media Pembelajaran banyak sekali jenis dan macamnya. Mulai yang
paling kecil sederhana dan murah hingga media yang canggih dan mahal
harganya. Ada media yang dapat dibuat oleh guru sendiri, ada media yang
diproduksi pabrik. Ada media yang sudah tersedia di lingkungan yang langsung
11
dapat kita manfaatkan, ada pula media yang secara khusus sengaja dirancang
untuk keperluan pembelajaran.
Meskipun media banyak ragamnya, namun kenyataannya tidak banyak
jenis media yang biasa digunakan oleh guru di sekolah. Beberapa media yang
paling akrab dan hampir semua sekolah memanfaatkan adalah media cetak. selain
itu banyak juga sekolah yang telah memanfaatkan jenis media lain gambar,
model, dan Overhead Projector (OHP) dan obyek-obyek nyata.
Adapun jenis – jenis media pembelajaran diantaranya sebagai berikut :
No. Golongan Media Contoh dalam Pembelajaran
1. Audio Kaset audio, siaran radio, CD,
telepon
2. Cetak Buku pelajaran, modul, brosur,
leaflet, gambar
3. Audio-cetak Kaset audio yang dilengkapi bahan
tertulis
4. Proyeksi visual diam Overhead transparansi (OHT), Film
bingkai (slide)
5. Proyeksi Audio visual
diam
Film bingkai (slide) bersuara
6. Visual gerak Film bisu
7. Audio Visual Gerak Film gerak bersuara, video/VCD,
televise
8. Obyek fisik Benda nyata, model, specimen
9. Manusia dan lingkungan Guru, Pustak awan, Laboran
10. Komputer CAI (Pembelajaran berbantuan
komputer), CBI (Pembelajaran
berbasis komputer).[7]
Dari beberapa pengelompokan di atas, dapat disimpulkan bahwa media terdiri dari :
1. Media Visual : yaitu media yang hanya dapat dilihat, seperti : foto, gambar,
poster, kartun, grafik dll.
12
2. Media Audio : media yang hanya dapat didengar saja, seperti : kaset audio,
mp3, radio.
3. Media Audio Visual : media yang dapat didengar sekaligus dilihat, seperti :
film bersuara, video, televise, sound slide.
4. Multimedia : media yang dapat menyajikan unsur media secara lengkap,
seperti : animasi. Multimedia sering diidentikan dengan komputer, internet dan
pembelajaran berbasis komputer.
5. Media Realita : yaitu media nyata yang ada di dilingkungan alam, baik
digunakan dalam keadaan hidup maupun sudah diawetkan, seperti : binatang,
spesimen, herbarium dll.
E. Kriteria Media Pembelajaran
Dalam menggunakan media pembelajaran guru tidak serta merta
menggunakannya Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan ketika akan
menggunakan media pembelajaran. Secara ringkas cara memilih media
pembelajaran dapat dilihat berikut ini sebagaimana yang diungkapkan oleh
Soeparno (1987:10), yakni:
1. Hendaknya mengetahui karakteristik setiap media
2. Hendaknya memilih media yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
3. Hendaknya memilih media yang sesuai dengan metode yang kita pergunakan.
4. Hendaknya memilih media yang sesuai dengan materi yang sesuai dengan
yang akan dikomunikasikan.
5. Hendaknya memilih media yang sesuai dengan keadaan siswa, jumlah, usia
maupun tingkat pendidikannya.
6. Hendaknya memilih media yang sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan
tempat media dipergunakan.
7. Janganlah memilih media dengan alasan dengan alasan bahan tersebut satu-
satunya yang kita miliki.
Arsyad menjelaskan bahwa kriteria pemilihan media bersumber dari konsep
bahwa media pembelajaran merupakan bagian dari sistem instruksional secara
keseluruhan. Maka beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media
pembelajaran yang baik adalah sebagai berikut :
13
1. Sesuai dengan Tujuan
Media pembelajaran harus dipilih berdasarkan tujuan instruksional
dimana akan lebih baik jika mengacu setidaknya dua dari tiga ranah kognitif,
afektif dan psikomotorik. Hal ini bertujuan agar media pembelajaran sesuai
dengan arahan dan tidak melenceng dari tujuan. Media pembelajaran juga
bukan hanya mampu mempengaruhi aspek intelegensi siswa, namun juga
aspek lain yaitu sikap dan perbuatan. Tepat Mendukung Materi yang Bersifat
Fakta, Konsep, Prinsip, dan Generalisasi.
Tidak semua materi dapat disajikan secara gamblang melalui media
pembelajaran, terkadang harus disajikan dalam konsep atau simbol atau
sesuatu yang lebih umum baru kemudian disertakan penjelasan. Ini
memerlukan proses dan keterampilan khusus dari siswa untuk memahami
hingga menganalisis materi yang disajikan.
Media pembelajaran yang dipilih hendaknya mampu diselaraskan
menurut kemampuan dan kebutuhan siswa dalam mendalami isi materi.
2. Praktis, Luwes, dan Bertahan
Media pembelajaran yang dipilih tidak harus mahal dan selalu berbasis
teknologi. Pemanfaatan lingkungan dan sesuatu yang sederhana namun secara
tepat guna akan lebih efektif dibandingkan media pembelajaran yang mahal
dan rumit. Simpel dan mudah dalam penggunaan, harga terjangkau dan dapat
bertahan lama serta dapat digunakan secara terus menerus patut menjadi salah
satu pertimbangan utama dalam memilih media pembelajaran.
3. Mampu dan Terampil Menggunakan
14
Apapun media yang dipilih. guru harus mampu menggunakan media
tersebut. Nilai dan manfaat media pembelajaran sangat ditentukan oleh
bagaimana keterampilan guru menggunakan media pembelajaran tersebut.
Keterampilan penggunaan media pembelajaran ini juga nantinya dapat
diturunkan kepada siswa sehingga siswa juga mampu terampil menggunakan
media pembelajaran yang dipilih.
4. Pengelompokan Sasaran
Siswa terdiri dari banyak kelompok belajar yang heterogen. Antara
kelompok satu dengan yang lain tentu tidak akan sama. Untuk itu pemilihan
media pembelajaran tidak dapat disama ratakan, memang untuk media
pembelajaran tertentu yang bersifat universal masih dapat digunakan, namun
untuk yang lebih khusus masing-masing kelompok belajar harus
dipertimbangkan pemilihan media pembelajaran untuk masing-masing
kelompok.
Hal yang perlu diperhatikan mengenai kelompok belajar siswa sebagai
sasaran ini misalnya besar kecil kelompok yang bisa digolongkan menjadi 4
yaitu kelompok besar, kelompok sedang, kelompok kecil, dan perorangan.
Latar belakang secara umum tiap kelompok perli diperhatikan seperti latar
belakang ekonomi, sosial, budaya, dan lain-lain. Kemampuan belajar masing-
masing siswa dalam kelompok juga wajib diperhatikan untuk memilih mana
media pembelajaran yang tepat untuk dipilih.
5. Mutu Teknis
Pemilihan media yang akan digunakan harum memenuhi persyaratan
teknis tertentu. Guru tidak bisa asal begitu saja menentukan media
15
pembelajaran meskipun sudah memenuhi kriteria sebelumnya. Tiap produk
yang dijadikan media pembelajaran tentu memiliki standar tertentu agar
produk tersebut laik digunakan, jika produk tersebut belum memiliki standar
khusus guru harus mampu menentukan standar untuk produk tersebut agar
dapat digunakan untuk media pembelajaran.
Pemilihan media pembelajaran yang akan digunakan dalam
pembelajaran yang memperhatikan kriteria-kriteria tersebut akan
menghasilkan atau menemukan media pembelajaran yang berkualitas dan
sesuai atau tepat digunakan untuk masing-masing materi pembelajaran. Media
pembelajaran yang dipilih juga mampu dengan mudah membantu guru
menyampaikan materi kepada siswa, siswa juga dapat lebih mudah menerima
dan memahami materi pembelajaran dengan bantuan media pembelajaran
yang sudah dipilih berdasarkan kriteria diatas.
F. Prinsip-Prinsip Pemilihan dan Penggunaan Media Pembelajaran
Prinsip-prinsip pemilihan media merupakan hal apa yang perlu
diperhatikan oleh seorang guru sebagai dasar pertimbangan dalam menggunakan
media pembelajaran. dalam menggunakan media pembelajaran hendaknya
seorang guru harus dapat memilih media mana yang sesuai dengan materi yang
diajarkan, artinya media pembelajaran haruslah fungsional sesuai dengan materi
pembelajaran. pemilihan media tidak dilihat dari segi kecanggihan medianya,
tetapi yang lebih penting adalah fungsi dan perencanaannya dalam membantu
memperlancar proses pembelajaran.
Ada beberapa prinsip pemilihan media pembelajaran sebagai berikut:
16
 Tujuan Pemilihan
Memilih media yang akan digunakan harus berdasarkan maksud dan tujuan
pemilihan yang jelas. Apakah pemilihan media itu untuk pembelajaran, untuk
informasi yang bersifat umum, ataukah untuk sekadar hiburan saja mengisi
waktu kosong? Tujuan pemilihan media ini berkaitan dengan kemampuan
berbagai media
 Karakteristik Media Pembelajaran
Setiap media mempunyai karakteristik tertentu, baik dilihat dari segi
keampuhannya, cara pembuatannya, maupun cara penggunaannya. Memahami
karakteristik berbagai media pengajaran merupakan kemampuan dasar yang
harus dimiliki guru dalam kaitannya dengan keterampilan pemilihan media
pengajaran. Di samping itu, memberikan kemungkinan pada guru untuk
menggunakan berbagai jenis media pengajaran secara bervariasi. Sedangkan
apabila kurang memahami karakteristik media tersebut, guru akan dihadapkan
kepada kesulitan dan cenderung bersikap spekulatif.
 Alternatif Pilihan
Memilih pada hakikatnya adalah proses membuat keputusan dari berbagai
alternatif pilihan. Guru bisa menentukan pilihan media mana yang akan
digunakan apabila terdapat beberapa media yang dapat diperbandingkan.
Sedangkan apabila media pengajaran itu hanya ada satu, maka guru tidak bisa
memilih, tetapi menggunakan apa adanya.
17
G. Faktor – Faktor Yang Perlu Diperhatikan Dalam Memilih Media
Pembelajaran
1. Objektivitas
Unsur subjektivitas guru dalam memilih media pembelajaran harus
dihindarkan. Artinya, guru tidak boleh mimilih suatu media pembelajaran atas
kesenangan pribadi. Apabila secara objektif, berdasarkan hasil penelitian dan
percobaan, suatu media pembelajaran menunjukkan keefektifan dan
keefesiansi yang tinggi, maka guru jangan merasa bosan menggunakannya.
Untuk menghindari pengaruh unsur subjektivitas guru, alangkah baiknya
apabila dalam memilih media pembelajaran itu guru meminta pandangan atau
saran dari sesama guru, dan/atau melibatkan siswa.
2. Program pengajaran
Program pengajaran yang akan disampaikan kepada anak didik harus
sesuai dengan kurikulum yang berlaku, baik isinya, strukturnya, maupun
kedalamannya. Meskipiun secara teknis program itu sangat sangat baik, jika
tidak sesuai dengan kurikulum ia tidak akan banyak membawa manfaat;
bahkan mungkin hanya menambah beban, baik bagi anak didik maupun bagi
guru disamping akan membuang-buang waktu, tenaga dan biaya. Terkecuali
jika program itu hanya dimaksudkan untuk mengisi waktu senggang saja, dari
pada anak didik bemain-main tidak karuan.
3. Situasi dan Kondisi
Situasi dan kondisi yang ada juga perlu mendapat perhatian dalam
menentukan pilihan media pembelajaran yang akan digunakan. Situasi dan
kondisi yang dimaksud meliputi:
a. Situasi dan kondisi sekolah atau tempat dan ruangan yang akan
dipergunakan, seperti ukurannya, perlengkapannya, ventilasinya.
18
b. Situasi dan kondisi anak didik yang akan mengikuti pelajaran mengenai
jumlahnya, motivasi, dan kegairahannya. Anak didik yang sudah
melakukan praktik yang berat, seperti praktik olahraga, biasanya
kegairahan belajarnya sangat menurun.
4. Kualits Teknik
Dari segi teknik, media pembelajaran yang akan digunakan perlu
diperhatikan, apakah sudah memenuhi syarat. Barangkali ada rekaman
audionya atau gambar-gambar atau alat-alat bantunya yang kurang jelas atau
kurang lengkap, sehingga perlu penyempurnaan sebelum digunakan. Suara
atau gambar yang kurang jelas bukan saja tidak menarik, tetapi juga dapat
menggangu jalannya proses belajar mengajar.
5. Keefektifan dan Efisiensi Penggunaan
Keefektifan berkenaan dengan hasil yang dicapai, sedangkan efisiensi
berkenaan dengan proses pencapaian hasil tersebut. Keefektifan dalam
penggunaan media meliputi apakah dengan menggunakan media tersebut
informasi pengajaran dapat diserap oleh anak didik dengan optimal, sehingga
menimbulkan perubahan tingkah lakunya. Sedangkan efesiensi meliputi
apakah dengan menggunakan media tersebut waktu, tenaga, dan biaya yang
dikeluarkan unuk mencapai tujuan tersebut sedikit mungkin. Ada media yang
dipandang sangat efektif untuk mencapai suatu tujuan, namun proses
pencapaiannya tidak efisien,baik dalam pengadaannya maupun di
penggunaannya. Demikian pula sebaliknya, ada media yang efisien dalam
pengadaannya atau penggunaanya, namun tidak efektif dalam pencapaian
hasilnya. Memang sangat sulit untuk mempertahankan keduanya (efektif dan
efisien) secara bersamaan, tetapi didalam memilih media pengajaran guru
sedapat mungkin menekan jarak diantara keduanya.
19
RANGKUMAN
1. Media pembelajaran adalah bahan, alat, maupun metode/teknik yang
digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses
interaksi komunikasi edukatif antara guru dan anak didik dapat
berlangsung secara efektif dan efesien sesuai dengan tujuan pengajaran
yang telah dicita-citakan. Atau dalam arti lain media pembelajaran adalah
alat bantu dalam proses belajar mengajar. Sesuatu apa pun yang dapat
dipergunakan untuk merangsang pikiran, perhatian, perasaan, dan
kemampuan atau keterampilan pembelajaran tersebut sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar atau kegiatan pembelajaran.
2. Jenis – Jenis Media Pembelajaran
Dari beberapa pengelompokan di atas, dapat disimpulkan bahwa media
terdiri dari :
 Media Visual : yaitu media yang hanya dapat dilihat, seperti : foto,
gambar, poster, kartun, grafik dll.
 Media Audio : media yang hanya dapat didengar saja, seperti : kaset
audio, mp3, radio.
 Media Audio Visual : media yang dapat didengar sekaligus dilihat,
seperti : film bersuara, video, televise, sound slide.
 Multimedia : media yang dapat menyajikan unsur media secara
lengkap, seperti : animasi. Multimedia sering diidentikan dengan
komputer, internet dan pembelajaran berbasis komputer.
 Media Realita : yaitu media nyata yang ada di dilingkungan alam, baik
digunakan dalam keadaan hidup maupun sudah diawetkan, seperti :
binatang, spesimen, herbarium dll.
3. Kriteria Media Pembelajaran
20
 Hendaknya mengetahui karakteristik setiap media
 Hendaknya memilih media yang sesuai dengan tujuan yang hendak
dicapai.
 Hendaknya memilih media yang sesuai dengan metode yang kita
pergunakan.Hendaknya memilih media yang sesuai dengan materi
yang sesuai dengan yang akan dikomunikasikan.
 Hendaknya memilih media yang sesuai dengan keadaan siswa,
jumlah, usia maupun tingkat pendidikannya.
 Hendaknya memilih media yang sesuai dengan situasi dan kondisi
lingkungan tempat media dipergunakan.
 Janganlah memilih media dengan alasan dengan alasan bahan
tersebut satu-satunya yang kita miliki.
21
BAB III
Model Pembelajaran Games
A. Pengertian Model Pembelajaran Games
Model pembelajaran games adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif
yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5
sampai 6 orang siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin, suku kata atau ras
yang berbeda. Pembelajaran kooperatif adalah salah satu pembelajaran dengan cara
peserta didik belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil serta kolaboratif
yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok
yang bersifat heterogen dalam pembelajaran kooperatif akan tercipta sebuah
interaksi guru dengan peserta didik, peserta didik dengan peserta didik , dan peserta
didik dengan guru
Metode pembelajaran games dikembangkan pertama kali oleh David De Vries
dan Keith Edward. Metode ini merupakan suatu pendekatan kerja sama
antarkelompok dengan mengembangkan kerja sama antarpersonal. Dalam
pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT) peserta didik memainkan
permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh skor bagi tim mereka
masing-masing. Permainan dapat disusun guru dalam bentuk kuis berupa pertanyaan-
pertanyaan yang berkaitan dengan materi pelajaran.Kadang-kadang dapat juga
diselingi dengan pertanyaan yang berkaitan dengan kelompok.
Pembelajaran kooperatif dengan metode TGT ini memiliki kesamaan dengan
metode STAD dalam pembentukan kelompok dan penyampaian materi kecuali
satuhal, TGT menggunakan turnamen akademik dan menggunakan kuis-kuis dan
sistem skor kemajuan individu, dimana para peserta didik berlomba sebagai wakil tim
22
mereka dengan tim lain yang kinerja akademik sebelumnya setara mereka. Teman
satu tim atau kelompok akan saling membantu dalam mempersiapkan diri untuk
permainan dengan mempelajari lembar kegiatan dan menjelaskan masalah-masalah
satu sama lain, tetapi sewaktu peserta didik sedang bermain dalam game atau
permainan, teman yang lain tidak boleh membantu, dan guru perlu memastikan telah
terjadi tanggung jawab individual.
Dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT ini peserta didik sebelumnya telah
belajar secara individual, untuk selanjutnya belajar kembali dalam kelompok masing-
masing. Dan kemudian mengadakan turnamen atau lomba dengan anggota kelompok
lainnya sesuai dengan tingkat kemampuannya.
B. Langkah-langkah Model PembelajaranTeams Games Tournaments (TGT)
Secara umum ada 5 komponen utama dalam penerapan ,Model pembelajaran Games,
yaitu:
1. Penyajian Kelas (Class Presentations)
Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas
atau sering juga disebut dengan presentasi kelas (class presentations).
Gurumenyampaikantujuanpembelajaran,
pokokmateridanpenjelasansingkattentang LKS yang
dibagikankepadakelompok. Kegiatan ini biasanya dilakukan dengan
pengajaran langsung atau dengan ceramah yang dipimpin oleh guru.
Pada saat penyajian kelas ini peserta didik harus benar-benar memperhatikan
dan memahami materi yang disampaikan guru, karena akan membantu peserta
didik bekerja lebih baik pada saat kerja kelompok dan pada saat game atau
permainan karena skor game atau permainan akan menentukan skor kelompok.
23
2. Belajar dalam Kelompok (Teams)
Guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok berdasarkan kriteria
kemampuan (prestasi) peserta didik dari ulangan harian sebelumnya, jenis
kelamin, etnikdanras. Kelompok biasanya terdiri dari 5 sampai 6 orang peserta
didik. Fungsi kelompok adalah untuk lebih ndalami materi bersama teman
kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok agar
bekerja dengan baik dan optimal pada saat game atau permainan. Setelah guru
memberikan penyajian kelas, kelompok (tim atau kelompok belajar) bertugas
untuk mempelajari lembar kerja. Dalam belajar kelompok ini kegiatan peserta
didik adalah mendiskusikan masalah-masalah, membandingkan jawaban,
memeriksa, dan memperbaiki kesalahan-kesalahan konsep temannya jika
teman satu kelompok melakukan kesalahan.
3. Permainan (Games)
Game atau permainan terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan
materi, dan dirancang untuk menguji pengetahuan yang didapat peserta didik
dari penyajian kelas dan belajar kelompok. Kebanyakan game atau permainan
terdiri dari pertanyaan-pertanyaan sederhana bernomor. Game atau permainan
ini dimainkan pada meja turnamen atau lomba oleh 3 orang peserta didik yang
mewakili tim atau kelompoknya masing-masing. Peserta didik memilih kartu
bernomor dan mencoba menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor itu.
Peserta didik yang menjawab benar pertanyaan itu akan mendapat skor. Skor
ini yang nantinya dikumpulkan peserta didik untuk turnamen atau lomba
mingguan.
24
4. Pertandingan atau Lomba (Tournament)
Turnamen atau lomba adalah struktur belajar, dimana game atau permainan
terjadi. Biasanya turnamen atau lomba dilakukan pada akhir minggu atau pada
setiap unit setelah guru melakukan presentasi kelas dan kelompok sudah
mengerjakan lembar kerja peserta didik (LKPD). Turnamen atau lomba
pertama guru membagi peserta didik ke dalam beberapa meja turnamen atau
lomba. Tiga peserta didik tertinggi prestasinya dikelompokkan pada meja I,
tiga peserta didik selanjutnya pada meja II dan seterusnya.
5. Penghargaan Kelompok (Team Recognition)
Setelah turnamen atau lomba berakhir, guru kemudian mengumumkan
kelompok yang menang, masing-masing tim atau kelompok akan mendapat
sertifikat atau hadiah apabila rata-rata skor memenuhi kriteria yang telah
ditentukan. Tim atau kelompok mendapat julukan “Super Team” jika rata-rata
skor 50 atau lebih, “Great Team” apabila rata-rata mencapai 50-40 dan “Good
Team” apabila rata-ratanya 40 kebawah. Hal ini dapat menyenangkan para
peserta didik atas prestasi yang telah mereka buat.
C. Penggunaan Model Pembelajaran dalam Proses Pembelajaran Games
Model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dapat diterapkan dalam
berbagai macam mata pelajaran. Terutama bagi peserta didik tingkat SD dan SMP
yang masih suka bermain. Model pembelajaran ini pernah dipraktekkan pada kelas
IV SD. Kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai pembelajaran TGT (Temas Games
Tournaments) dengan bernuansa CTL yang diantanranya menggunakan metode
ceramah, diskusi, dan model pembelajaran kooperatif serta pemecahan masalah
dengan memperhatikan fase-fase yang ada di dalamnya dan karakteris materi yang
25
akan disampaikan. Pembelajaran dilakukan di laboratorium bahasa yang ada di
sekolah, untuk melaksanakan
pembelajaran dengan berbantuan CD pembelajaran. Hasil yang diperoleh dari
proses pembelajaran TGT pada peserta didik kelas IV SD berbantuan media animasi
grafis berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa pada kelas
sebesar 80% serta berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa
pada kelas dengan bantuan alat peraga.
Model pembelajaran TGT juga pernah dilakukan dalam pembelajaran
toksikologi, khususnya kelas yang tingkatnya sudah lebih tinggi. Hasil belajar
mahasiswa dengan menggunakan salah satu metode pembelajaran ini memberikan
hasil yang lebih baik jika dibandingkan pembelajaran sebelumnya yang hanya
menggunakan metode ceramah dan resitasi. Mahasiswa lebih antusias dan
bersemangat untuk mengeluarkan pendapatnya, yang berarti mahasiswa lebih banyak
belajar untuk dapat beragumentasi. Mahasiswa yang kurang mampu akan dapat
memperoleh bagian dari kelompoknya dan akan berusaha belajar dengan baik, karena
semua anggota kelompok harus aktif.
D. KELEMAHAN DAN KELEBIHAN TGT
Metode pembelajaran kooperatif Team Games Tournament (TGT) ini
mempunyai kelebihan dan kekurangan. Menurut Suarjana (2000:10) dalam
Istiqomah (2006), yang merupakan kelebihan dari pembelajaran TGT antara lain :
1) Lebih meningkatkan pencurahan waktu untuk tugas
2) Mengedepankan penerimaan terhadap perbedaan individu
3) Dengan waktu yang sedikit dapat menguasai materi secara mendalam
4) Proses belajar mengajar berlangsung dengan keaktifan dari siswa
5) Mendidik siswa untuk berlatih bersosialisasi dengan orang lain
26
6) Motivasi belajar lebih tinggi
7) Hasil belajar lebih baik
8) Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi
Sedangkan kelemahan TGT adalah
:
1) Bagi guru
 Sulitnya pengelompokan siswa yang mempunyai kemampuan
heterogen dari segi akademis. Kelemahan ini akan dapat diatasi jika guru
yang bertindak sebagai pemegang kendali teliti dalam menentukan
pembagian kelompok
 Waktu yang dihabiskan untuk diskusi oleh siswa cukup banyak
sehingga melewati waktu yang sudah ditetapkan. Kesulitan ini dapat
diatasi jika guru mampu menguasai kelas secara menyeluruh
2) Bagi siswa
 Masih adanya siswa berkemampuan tinggi kurang terbiasa dan sulit
memberikan penjelasan kepada siswa lainnya. Untuk mengatasi
kelemahan ini, tugas guru adalah membimbing dengan baik siswa yang
mempunyai kemampuan akademik tinggi agar dapat dan mampu
menularkan pengetahuannya kepada siswa yang lain.
Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah sebagai berikut:
1. Kelemahan dalam Model TGT tidak hanya membuat peserta didik yang cerdas
(berkemampuan akademis tinggi) lebih menonjol dalam pembelajaran, tetapi
peserta didik yang berkemampuan akademi lebih rendah juga ikut aktif dan
mempunyai peranan yang penting dalam kelompoknya.
27
2. Dengan model pembelajaran ini, akan menumbuhkan rasa kebersamaan dan
saling menghargai sesama anggota kelompoknya.
3. Dalam model pembelajaran ini, membuat peserta didik lebih bersemangat
dalam mengikuti pelajaran. Karena dalam pembelajaran ini, guru menjanjikan
sebuah penghargaan pada peserta didik atau kelompok terbaik.
4. Dalam pembelajaran peserta didik ini membuat peserta didik menjadi lebih
senang dalam mengikuti pelajaran karena ada kegiatan permainan berupa
tournamen dalam model ini.
Kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah sebagai berikut:
1. Dalam model pembelajaran ini, harus menggunakan waktu yang sangat lama.
2. Dalam model pembelajaran ini, guru dituntut untuk pandai memilih materi
pelajaran yang cocok untuk model ini.
3. Guru harus mempersiapkan model ini dengan baik sebelum diterapkan.
Misalnya membuat soal untuk setiap meja turnamen atau lomba, dan guru
harus tahu urutan akademis peserta didik dari yang tertinggi hingga terendah.
Rangkuman
1. Model pembelajaran games adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang
menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5
sampai 6 orang siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin, suku kata atau
ras yang berbeda. Pembelajaran kooperatif adalah salah satu pembelajaran
dengan cara peserta didik belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil
serta kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan
struktur kelompok yang bersifat heterogen dalam pembelajaran kooperatif akan
28
tercipta sebuah interaksi guru dengan peserta didik, peserta didik dengan peserta
didik , dan peserta didik dengan guru.
2. Secara umum ada 5 komponen utama dalam penerapan ,Model pembelajaran
Games, yaitu:
 Penyajian Kelas (Class Presentations)
 Belajar dalam Kelompok (Teams)
 Permainan (Games)
 Pertandingan atau Lomba (Tournament)
 Penghargaan Kelompok (Team Recognition)
3. Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah sebagai berikut:
 Kelemahan dalam Model TGT tidak hanya membuat peserta didik yang cerdas
(berkemampuan akademis tinggi) lebih menonjol dalam pembelajaran, tetapi
peserta didik yang berkemampuan akademi lebih rendah juga ikut aktif dan
mempunyai peranan yang penting dalam kelompoknya.
 Dengan model pembelajaran ini, akan menumbuhkan rasa kebersamaan dan
saling menghargai sesama anggota kelompoknya.
 Dalam model pembelajaran ini, membuat peserta didik lebih bersemangat
dalam mengikuti pelajaran. Karena dalam pembelajaran ini, guru menjanjikan
sebuah penghargaan pada peserta didik atau kelompok terbaik.
 Dalam pembelajaran peserta didik ini membuat peserta didik menjadi lebih
senang dalam mengikuti pelajaran karena ada kegiatan permainan berupa
tournamen dalam model ini.
4. Kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah sebagai berikut:
29
 Dalam model pembelajaran ini, harus menggunakan waktu yang sangat lama.
 Dalam model pembelajaran ini, guru dituntut untuk pandai memilih materi
pelajaran yang cocok untuk model ini.
 Guru harus mempersiapkan model ini dengan baik sebelum diterapkan.
Misalnya membuat soal untuk setiap meja turnamen atau lomba, dan guru
harus tahu urutan akademis peserta didik dari yang tertinggi hingga terendah.
30
DAFTAR PUSTAKA
Ghazali Nurseha, Aliwar, Obid Yahya, Nur ina Ety, Rahmawati, Media
Pembelajaran.MEMBUMI Publishing. 2009. Makassar
aizal-ahsan.blogspot.co.id/2014/09/kriteria-pemilihan-media-pembelajaran.html
http://irfanyulianto.com/manfaat-media-pembelajaran-bagi-guru-dan-siswa/
http://www.asikbelajar.com/2013/09/pengertian-manfaat-jenis-dan-pemilihan.html
http://modelpembelajarankooperatif.blogspot.co.id/2012/08/teams-games-
tournaments-tgt.html
https://desykartikaputri.wordpress.com/2013/01/02/makalah-model-
pembelajaran-tgt-teams-games- tournament/
http://www.wawasanpendidikan.com/2015/09/Pengertian-Langkah-Langkah-dan-
kelebihan-serta-kekurangan-dari-Model-Pembelajaran-Teams-Games-Tournament-
TGT.html

More Related Content

What's hot

Kelompok 7 Media Pembelajaran Berbasis Game
Kelompok 7 Media Pembelajaran Berbasis GameKelompok 7 Media Pembelajaran Berbasis Game
Kelompok 7 Media Pembelajaran Berbasis GameSitiNovriani
 
Media Pembelajaran
Media PembelajaranMedia Pembelajaran
Media PembelajaranNur Asmidar
 
KARATERISTIK DAN KLASIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN
KARATERISTIK DAN KLASIFIKASI MEDIA PEMBELAJARANKARATERISTIK DAN KLASIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN
KARATERISTIK DAN KLASIFIKASI MEDIA PEMBELAJARANhasrudhyn addin
 
Pemilihan media pembelajaran
Pemilihan media pembelajaranPemilihan media pembelajaran
Pemilihan media pembelajaranambarlestari
 
Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran
Kriteria Pemilihan Media PembelajaranKriteria Pemilihan Media Pembelajaran
Kriteria Pemilihan Media PembelajaranMona Naswa
 
Modul kelompok 7
Modul kelompok 7Modul kelompok 7
Modul kelompok 7Nurfana3
 
modul media pembelajaran
modul media pembelajaranmodul media pembelajaran
modul media pembelajaranambarlestari
 
Modul media pembelajaran
Modul media pembelajaran Modul media pembelajaran
Modul media pembelajaran rijalwakatobi
 
Pengembangan media dan sumber belajar
Pengembangan media dan sumber belajarPengembangan media dan sumber belajar
Pengembangan media dan sumber belajararyasetya123
 
PPT Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
PPT Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)PPT Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
PPT Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)Khusnul Kotimah
 
Modul media pembelajaran
Modul media pembelajaranModul media pembelajaran
Modul media pembelajaranarli_ani123
 
Media Pembelajaran
Media PembelajaranMedia Pembelajaran
Media PembelajaranHelvyEffendi
 
UTS Mona Suci Oktaviana
UTS Mona Suci OktavianaUTS Mona Suci Oktaviana
UTS Mona Suci OktavianaMahasiswa
 
Modul media pembelajaran oleh muhammad syukur 14010101147 pai c iii
Modul media pembelajaran oleh muhammad syukur 14010101147 pai c iiiModul media pembelajaran oleh muhammad syukur 14010101147 pai c iii
Modul media pembelajaran oleh muhammad syukur 14010101147 pai c iiiSYUKUR123
 

What's hot (18)

Kelompok 7 Media Pembelajaran Berbasis Game
Kelompok 7 Media Pembelajaran Berbasis GameKelompok 7 Media Pembelajaran Berbasis Game
Kelompok 7 Media Pembelajaran Berbasis Game
 
Media Pembelajaran
Media PembelajaranMedia Pembelajaran
Media Pembelajaran
 
Media pem
Media pemMedia pem
Media pem
 
KARATERISTIK DAN KLASIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN
KARATERISTIK DAN KLASIFIKASI MEDIA PEMBELAJARANKARATERISTIK DAN KLASIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN
KARATERISTIK DAN KLASIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN
 
Media arliani
Media arlianiMedia arliani
Media arliani
 
Pemilihan media pembelajaran
Pemilihan media pembelajaranPemilihan media pembelajaran
Pemilihan media pembelajaran
 
Modul 3
Modul 3Modul 3
Modul 3
 
Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran
Kriteria Pemilihan Media PembelajaranKriteria Pemilihan Media Pembelajaran
Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran
 
Modul kelompok 7
Modul kelompok 7Modul kelompok 7
Modul kelompok 7
 
modul media pembelajaran
modul media pembelajaranmodul media pembelajaran
modul media pembelajaran
 
Modul media pembelajaran
Modul media pembelajaran Modul media pembelajaran
Modul media pembelajaran
 
Pengembangan media dan sumber belajar
Pengembangan media dan sumber belajarPengembangan media dan sumber belajar
Pengembangan media dan sumber belajar
 
Pemilihan media
Pemilihan mediaPemilihan media
Pemilihan media
 
PPT Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
PPT Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)PPT Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
PPT Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
 
Modul media pembelajaran
Modul media pembelajaranModul media pembelajaran
Modul media pembelajaran
 
Media Pembelajaran
Media PembelajaranMedia Pembelajaran
Media Pembelajaran
 
UTS Mona Suci Oktaviana
UTS Mona Suci OktavianaUTS Mona Suci Oktaviana
UTS Mona Suci Oktaviana
 
Modul media pembelajaran oleh muhammad syukur 14010101147 pai c iii
Modul media pembelajaran oleh muhammad syukur 14010101147 pai c iiiModul media pembelajaran oleh muhammad syukur 14010101147 pai c iii
Modul media pembelajaran oleh muhammad syukur 14010101147 pai c iii
 

Similar to OPTIMAL-MEDIA

Modul klasifikasi dan karakteristik media pembelajaran
Modul klasifikasi dan karakteristik media pembelajaranModul klasifikasi dan karakteristik media pembelajaran
Modul klasifikasi dan karakteristik media pembelajaranImayaMurtina
 
KELOMPOK 11 STRATEGI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN.pptx
KELOMPOK 11 STRATEGI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN.pptxKELOMPOK 11 STRATEGI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN.pptx
KELOMPOK 11 STRATEGI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN.pptxAuliaDewiCahyaningsi1
 
Modul peran dan urgensi media pendidikan dalam kegiatan belajar mengajar
Modul peran dan urgensi media pendidikan dalam kegiatan belajar mengajarModul peran dan urgensi media pendidikan dalam kegiatan belajar mengajar
Modul peran dan urgensi media pendidikan dalam kegiatan belajar mengajarNoviaNitaSriHambari
 
Modul media pembelajaran
Modul media pembelajaranModul media pembelajaran
Modul media pembelajarankokosenju45
 
Mendesain media pembelajaran
Mendesain media pembelajaranMendesain media pembelajaran
Mendesain media pembelajaranbagibagiilmu
 
Teams games tournament 1
Teams games tournament 1Teams games tournament 1
Teams games tournament 1sintaroyani
 
syukran mukmin modul Media pembelajara berbasis multimedia presentasi
syukran mukmin modul Media pembelajara berbasis multimedia presentasisyukran mukmin modul Media pembelajara berbasis multimedia presentasi
syukran mukmin modul Media pembelajara berbasis multimedia presentasisyukranIAIN
 
Modul Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Presentasi
Modul Media Pembelajaran Berbasis Multimedia PresentasiModul Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Presentasi
Modul Media Pembelajaran Berbasis Multimedia PresentasisyukranIAIN
 
Media berbasis presentasi modul syukran mukmin
Media berbasis presentasi modul syukran mukminMedia berbasis presentasi modul syukran mukmin
Media berbasis presentasi modul syukran mukminsyukranIAIN
 
Modul media pembelajaran
Modul media pembelajaranModul media pembelajaran
Modul media pembelajarannurahdiantidian
 
Modul media pembelajaran
Modul media pembelajaranModul media pembelajaran
Modul media pembelajaranrisnawatijune
 
Modul media pembelajaran
Modul media pembelajaranModul media pembelajaran
Modul media pembelajaranfirman_pai
 
Peran dan Urgensi Media Pembelajaran dalam Kegiatan Belajar Mengajar
Peran dan Urgensi Media Pembelajaran dalam Kegiatan Belajar MengajarPeran dan Urgensi Media Pembelajaran dalam Kegiatan Belajar Mengajar
Peran dan Urgensi Media Pembelajaran dalam Kegiatan Belajar Mengajaryazidramdhani1
 
Modul media pembelajaran matematika pada siswa sd berbasis kooperatif
Modul media pembelajaran matematika pada siswa sd berbasis kooperatifModul media pembelajaran matematika pada siswa sd berbasis kooperatif
Modul media pembelajaran matematika pada siswa sd berbasis kooperatifAldiRahadi
 
Modul media pembelajaran games
Modul media pembelajaran gamesModul media pembelajaran games
Modul media pembelajaran gamesKiki017
 
Modul media pembelajaran games
Modul media pembelajaran gamesModul media pembelajaran games
Modul media pembelajaran gamesnurfadilah99
 

Similar to OPTIMAL-MEDIA (20)

Modul kelompok 1
Modul kelompok 1Modul kelompok 1
Modul kelompok 1
 
Modul klasifikasi dan karakteristik media pembelajaran
Modul klasifikasi dan karakteristik media pembelajaranModul klasifikasi dan karakteristik media pembelajaran
Modul klasifikasi dan karakteristik media pembelajaran
 
KELOMPOK 11 STRATEGI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN.pptx
KELOMPOK 11 STRATEGI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN.pptxKELOMPOK 11 STRATEGI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN.pptx
KELOMPOK 11 STRATEGI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN.pptx
 
Modul peran dan urgensi media pendidikan dalam kegiatan belajar mengajar
Modul peran dan urgensi media pendidikan dalam kegiatan belajar mengajarModul peran dan urgensi media pendidikan dalam kegiatan belajar mengajar
Modul peran dan urgensi media pendidikan dalam kegiatan belajar mengajar
 
Modul media pembelajaran
Modul media pembelajaranModul media pembelajaran
Modul media pembelajaran
 
Modul media pembelajaran
Modul media pembelajaranModul media pembelajaran
Modul media pembelajaran
 
Mendesain media pembelajaran
Mendesain media pembelajaranMendesain media pembelajaran
Mendesain media pembelajaran
 
Teams games tournament 1
Teams games tournament 1Teams games tournament 1
Teams games tournament 1
 
syukran mukmin modul Media pembelajara berbasis multimedia presentasi
syukran mukmin modul Media pembelajara berbasis multimedia presentasisyukran mukmin modul Media pembelajara berbasis multimedia presentasi
syukran mukmin modul Media pembelajara berbasis multimedia presentasi
 
Modul Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Presentasi
Modul Media Pembelajaran Berbasis Multimedia PresentasiModul Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Presentasi
Modul Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Presentasi
 
Media berbasis presentasi modul syukran mukmin
Media berbasis presentasi modul syukran mukminMedia berbasis presentasi modul syukran mukmin
Media berbasis presentasi modul syukran mukmin
 
Modul media pembelajaran
Modul media pembelajaranModul media pembelajaran
Modul media pembelajaran
 
Modul media pembelajaran
Modul media pembelajaranModul media pembelajaran
Modul media pembelajaran
 
Modul media pembelajaran
Modul media pembelajaranModul media pembelajaran
Modul media pembelajaran
 
Peran dan Urgensi Media Pembelajaran dalam Kegiatan Belajar Mengajar
Peran dan Urgensi Media Pembelajaran dalam Kegiatan Belajar MengajarPeran dan Urgensi Media Pembelajaran dalam Kegiatan Belajar Mengajar
Peran dan Urgensi Media Pembelajaran dalam Kegiatan Belajar Mengajar
 
Modul media pembelajaran matematika pada siswa sd berbasis kooperatif
Modul media pembelajaran matematika pada siswa sd berbasis kooperatifModul media pembelajaran matematika pada siswa sd berbasis kooperatif
Modul media pembelajaran matematika pada siswa sd berbasis kooperatif
 
Makalah seminar
Makalah seminarMakalah seminar
Makalah seminar
 
Peer Tutor
Peer TutorPeer Tutor
Peer Tutor
 
Modul media pembelajaran games
Modul media pembelajaran gamesModul media pembelajaran games
Modul media pembelajaran games
 
Modul media pembelajaran games
Modul media pembelajaran gamesModul media pembelajaran games
Modul media pembelajaran games
 

Recently uploaded

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 

Recently uploaded (20)

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 

OPTIMAL-MEDIA

  • 1. MODUL [JENIS KRITERIA PEMBELAJARAN DAN MODEL PEMELAJARAN GAMES] ERNIATI, WAODE NURMINA, AKSIATI, IRMAWATI
  • 2. 2 KATA PENGANTAR Alhamdulillah puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT atas segala Rahmat dan HidayahNya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “jenis dan kriteria media pembelajaran” Ucapan terima kasih sebesar-besarnya kami sampaikan kepada semua pihak terutama teman-teman yang telah membantu baik moril maupun spirituil sehingga penyusunan makalah ini dapat berjalan dengan lancar dan baik. Juga ucapan terima kasih kami sampaikan kepada yang terhormat Ibu Ambar Sri Lestari selaku dosen bidang studi Media Pembelajaran yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan dalam Proses belajar mengajar, agar kami tetap semangat dalam menyusun makalah ini. Dengan segala kerendahan hati, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam upaya meningkatkan prestasi. Akhir kata, semoga makalah ini dapat menjadi amal ibadah kami dalam mengemban amanah Allah SWT. Amin .... Penyusun Kendari, 29 september 2015
  • 3. 3 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii DAFTAR ISI...................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang............................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 1 C. Tujuan ......................................................................................................... 1 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Media Pembelajaran.................................................................. 2 B. Tujuan Media Pembelajaran........................................................................ 3 C. Manfaat Media Pembelajaran...................................................................... 4 D. Jenis – Jenis Media Pembelajaran ............................................................... 5 E. Kriteria Media Pembelajaran....................................................................... 7 F. Prinsip-prinsip dalam memilih media pembelajaran................................... 8 G. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan Dalam memilih media pembelajaran........ 9 H. Pengertian Model Pembelajaran Games...................................................... 2 I. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif ............................................... 3 J. Langkah – Langkah Dalam Model Pembelajaran Games........................... 4 K. Kelebihan dalam menggunakan Model Pembelajara games...................... 5 L. Kekurangan dalam menggunakan model pembelajaran games .................. 7 M. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................................. 11 B. Saran ............................................................................................................ 12 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 13
  • 4. 4 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dan anak didik. Pendidikan yang bernilai edukatif adalah pembelajaran yang diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Guru dengan sadar melakukan pengajaran secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatunya untuk kepentingan pengajaran. Guru dituntut untuk dapat menyampaikan materi dengan tuntas dan dapat dikuasai oleh anak didik, ini merupakan masalah yang cukup sulit yang dirasakan oleh guru. Kesulitan itu dikarenakan anak didik bukan hanya sebagai individu dengan keunikannya, tetapi mereka juga sebagai makhluk sosial dengan latar belakang yang berbeda. Paling sedikit ada tiga aspek yang membedakan anak didik satu dengan anak didik lainnya yaitu aspek intelektual, psikologis dan biologis. Dari perbedaan aspek tersebut banyak keluhan-keluhan guru yang sering terlontar hanya karena masalah pegelolaan dengan baik. Hal ini seharusnya tidak perlu terjadi, karena usaha yang dapat dilakukan masih terbuka lebar. Salah satunya dengan meminimalkan jumlah anak didik dikelas. Pendekatan terpilih mutlak dilakukan guna mendukung pengelolaan kelas. Guru juga perlu memanfaatkan beberapa media pendidikan yang telah ada dan mengupayakan pengadaan media pendidikan baru terwujudnya tujuan bersama. Pada zaman sekarang ini pendidikan sudah mengalami perubahan yang sangat pesat. Berbagai cara pembelajaran atau model pembelajaran juga telah banyak digunakan dalam proses pembelajaran. Supaya terwujud pembelajaran yang dapat menuntun peserta didik mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka tugas guru adalah mengusahakan suasana kelas selama pembelajaran berlangsung berada pada
  • 5. 5 kondisi yang menyenangkan dan menarik perhatian siswa. Hal ini dikarenakan belajar akan efektif apabila dilakukan dalam keadaan yang menyenangkan. Matematika adalah mata pelajaran yang memiliki peranan penting dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan dan memajukan daya pikir manusia. Mata pelajaran matematika diberikan kepada peserta didik dari SD sampai dengan SMA supaya membekali peserta didik untuk berpikir logis, sistematis, kritis, kreatif serta kemampuan untuk bekerjasama. Banyak masalah yang dihadapi dalam pembelajaran matematika, oleh karena itu guru seharusnya memberikan motivasi dalam pembelajaran matematika. Pembelajaran hendaknya juga menyesuaikan karakter peserta didik. Matematika membutuhkan model pembelajaran dengan pendekatan yang nyata. Model pembelajaran efektif dalam proses pembelajaran matematika antara lain adalah yang dapat menumbuhkan kreatifitas peserta didik. Peserta didik SD dan SMP senang dalam bentuk permainan dan pertandingan, sehingga guru dapat menggunakan model pembelajaran yang mempunyai unsur permainan dan pertandingan. Model pembelajaran Teams Games-Tournament (TGT) salah satu alternatif yang dapat digunakan guru SD dan SMP, karena model pembelajaran ini sesuai dengan karakter peserta didik SD dan SMP yang senang dengan permainan dan pertandingan. Model pembelajaran TGT juga memiliki dinamika motivasi yang tingga sehingga diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. B. Rumusan Masalah 1. Apa Pengertian Media Pembelajaran ? 2. Apa Pengertian model pembelajaran games? 3. Pengertian Pembelajaran Kooperatif 4. Jelaskan Tujuan Media Pembelajaran? 5. Apa Manfaat Media Pembelajaran?
  • 6. 6 6. Langkah – Langkah Media Pembelajaran Games 7. Apa dan Bagaimana Jenis – Jenis Media Pembelajaran? 8. Apa dan Bagaimana Kriteria Media Pembelajaran? 9. Kelebihan dan kelemahan model pembelajaran games C. Tujuan a. Untuk mengetahui pengertian media pembelajaran lebih mendalam lagi b. Untuk mengetahui pengertian pembelajaran games dan pembelajaran kooperatif c. Untuk mengetahui langkah – langkah media pembelajaran games d. Untuk mengetahui Apakah Media Pembelajaran itu Mempunyai Tujuan Atau tidak e. Untuk mengetahui dan memahami Manfaat dari penggunaan Media Pembelajaran f. Untuk mengatahui jenis – jenis media pembelajaran g. Untuk mengetahui dan memahami prinsip – prinsip dari media pembelajaran h. Untuk mengetahui dan memahami kriteri media pembelajaran i. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan media pembelajarna games BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Media Pembelajaran Secara etimologi, kata “media” merupakan bentuk jamak dari “medium”, yang berasal dari Bahasa Latin “medius” yang berarti tengah. Sedangkan dalam Bahasa
  • 7. 7 Indonesia, kata “medium” dapat diartikan sebagai “antara” atau “sedang” sehingga pengertian media dapat mengarah pada sesuatu yang mengantar atau meneruskan informasi (pesan) antara sumber (pemberi pesan) dan penerima pesan. Media dapat diartikan sebagai suatu bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam suatu proses penyajian informasi. Istilah media mula-mula dikenal dengan alat peraga, kemudian dikenal dengan istilah audio visual aids (alat bantu pandang/dengar). Selanjutnya disebut instructional materials (materi pembelajaran), dan kini istilah yang lazim digunakan dalam dunia pendidikan nasional adalah instructional media (media pendidikan atau media pembelajaran). Dalam perkembangannya, sekarang muncul istilah e-Learning. Huruf “e” merupakan singkatan dari “elektronik”. Artinya media pembelajaran berupa alat elektronik, meliputi CD Multimedia Interaktif sebagai bahan ajar offline dan Web sebagai bahan ajar online. Berikut ini beberapa pendapat para ahli komunikasi atau ahli bahasa yang mengemukakan tentang pengertian media pembelajaran yaitu : 1. Orang, material, atau kejadian yang dapat menciptakan kondisi sehingga memungkinkan siswa dapat memperoleh pengetahuan, keterapilan, dan sikap yang baru, dalam pengertian meliputi buku, guru, dan lingkungan sekolah (Gerlach dan Ely dalam Ibrahim, 1982:3) 2. Saluran komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan antara sumber (pemberi pesan) dengan penerima pesan (Blake dan Horalsen dalam Latuheru, 1988:11) 3. komponen strategi penyampaian yang dapat dimuati pesan yang akan disampaikan kepada pembelajar bisa berupa alat, bahan, dan orang (Degeng, 1989:142) 4. Media sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dan pengirim pesan kepada penerima pesan, sehingga dapat merangsang pildran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa, sehingga proses belajar mengajar berlangsung dengan efektif dan efesien sesuai dengan yang diharapkan (Sadiman, dkk., 2002:6) 5. Alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi, yang terdiri antara lain buku, tape-recorder, kaset, video kamera, video recorder, film, slide, foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer (Gagne dan Briggs dalam Arsyad, 2002:4)
  • 8. 8 Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah bahan, alat, maupun metode/teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukatif antara guru dan anak didik dapat berlangsung secara efektif dan efesien sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah dicita-citakan. Atau dalam arti lain media pembelajaran adalah alat bantu dalam proses belajar mengajar. Sesuatu apa pun yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perhatian, perasaan, dan kemampuan atau keterampilan pebelajar tersebut sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar atau kegiatan pembelajaran. Batasan dari media pembelajaran ini cukup luas dan mendalam dengan mencakup pengertian sumber, manusia dan lingkungan serta metode yang dimanfaatkan dari tujuan pembelajaran atau pelatihan tersebut. . Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada peserta didik dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Dengan demikian, peserta didik lebih mudah mencerna bahan daripada tanpa bantuan media. B. Tujuan Media Pembelajaran Penggunaan media pengajaran sangat diperlukan dalam kaitannya dengan peningkatan mutu pendidikan. Menurut Achsin (1986:17-18) menyatakan bahwa tujuan penggunaan media pengajaran adalah: 1. Agar proses belajar mengajar yang sedang berlangsung dapat berjalan dengan tepat guna dan berdaya guna. 2. Untuk mempermudah bagi guru/pendidik daiam menyampaikan informasi materi kepada anak didik. 3. Untuk mempermudah bagi anak didik dalam menyerap atau menerima serta memahami materi yang telah disampaikan oleh guru/pendidik.
  • 9. 9 4. Untuk dapat mendorong keinginan anak didik untuk mengetahui lebih banyak dan mendalam tentang materi atau pesan yang disampaikan oleh guru/pendidik. 5. Untuk menghindarkan salah pengertian atau salah paham antara anak didik yang satu dengan yang lain terhadap materi atau pesan yang disampaikan oleh guru/pendidik. Sedangkan Sudjana, dkk. menyatakan tentang tujuan pemanfaatan media pembelajaran adalah: 1. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menimbulkan motivasi. 2. Bahan pelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami. 3. Metode mengajar akan lebih bervariasi. 4. Siswa akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan media pembelajaran adalah: a. Efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan belajar mengajar b. Meningkatkan motivasi belajar siswa c. Variasi metode pembelajaran d. Peningkatan aktivasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar. C. Manfaat Media Pembelajaran Perolehan pengetahuan siswa seperti yang digambarkan oleh kerucut pengalaman Edgar dale bahwa pengetahuan akan semakin abstrak apabila pesan hanya disampaikan melalui kata verbal. Hal ini memungkinkan terjadinya verbalisme. Artinya siswa hanya mengetahui tentang kata tanpa memahami dan mengerti makna yang terkandung didalamnya. Hal semacam ini akan menimbulkan kesalahan persepsi siswa. Oleh sebab itu, sebaiknya siswa memiliki pengalaman yang lebih konkrit, pesan yang ingin disampaikan benar-benar dapat mencapai sasaran dan tujuan. Secara umum media pembelajaran mempunyai kegunaan: 1. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis. 2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indera.
  • 10. 10 3. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar. 4. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori dan kinestetiknya. 5. Member rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman & menimbulkan persepsi yang sama. Secara umum manfaat penggunaan media pengajaran dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu: 1. Media pengajaran dapat menarik dan memperbesar perhatian anak didik terhadap materi pengajaran yang disajikan 2. Media pengajaran dapat mengatasi perbedaan pengalaman belajar anak didik berdasarkan latar belakang sosil ekonomi 3. Media pengajaran dapat membantu anak didik dalam memberikan pengalaman belajar yang sulit diperoleh dengan cara lain 4. Media pengajaran dapat membantu perkembangan pikiran anak didik secara teratur tentang hal yang mereka alami dalam kegiatan belajar mengajar mereka, misalnya menyaksikan pemutaran film tentang suatu kejadian atau peristiwa. rangkaian dan urutan kejadian yang mereka saksikan dan pemutaran film tadi akan dapat mereka pelajari secara teratur dan berkesinambungan 5. Media pengajaran dapat menumbuhkan kemampuan anak didik untuk berusaha mempelajari sendiri berdasarkan pengalaman dan kenyataan 6. Media pengajaran dapat mengurangi adanya verbalisme dalain suatu proses (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka) (Latuheru, 1988:23-24). D. Jenis – Jenis Media Pembelajaran Media Pembelajaran banyak sekali jenis dan macamnya. Mulai yang paling kecil sederhana dan murah hingga media yang canggih dan mahal harganya. Ada media yang dapat dibuat oleh guru sendiri, ada media yang diproduksi pabrik. Ada media yang sudah tersedia di lingkungan yang langsung
  • 11. 11 dapat kita manfaatkan, ada pula media yang secara khusus sengaja dirancang untuk keperluan pembelajaran. Meskipun media banyak ragamnya, namun kenyataannya tidak banyak jenis media yang biasa digunakan oleh guru di sekolah. Beberapa media yang paling akrab dan hampir semua sekolah memanfaatkan adalah media cetak. selain itu banyak juga sekolah yang telah memanfaatkan jenis media lain gambar, model, dan Overhead Projector (OHP) dan obyek-obyek nyata. Adapun jenis – jenis media pembelajaran diantaranya sebagai berikut : No. Golongan Media Contoh dalam Pembelajaran 1. Audio Kaset audio, siaran radio, CD, telepon 2. Cetak Buku pelajaran, modul, brosur, leaflet, gambar 3. Audio-cetak Kaset audio yang dilengkapi bahan tertulis 4. Proyeksi visual diam Overhead transparansi (OHT), Film bingkai (slide) 5. Proyeksi Audio visual diam Film bingkai (slide) bersuara 6. Visual gerak Film bisu 7. Audio Visual Gerak Film gerak bersuara, video/VCD, televise 8. Obyek fisik Benda nyata, model, specimen 9. Manusia dan lingkungan Guru, Pustak awan, Laboran 10. Komputer CAI (Pembelajaran berbantuan komputer), CBI (Pembelajaran berbasis komputer).[7] Dari beberapa pengelompokan di atas, dapat disimpulkan bahwa media terdiri dari : 1. Media Visual : yaitu media yang hanya dapat dilihat, seperti : foto, gambar, poster, kartun, grafik dll.
  • 12. 12 2. Media Audio : media yang hanya dapat didengar saja, seperti : kaset audio, mp3, radio. 3. Media Audio Visual : media yang dapat didengar sekaligus dilihat, seperti : film bersuara, video, televise, sound slide. 4. Multimedia : media yang dapat menyajikan unsur media secara lengkap, seperti : animasi. Multimedia sering diidentikan dengan komputer, internet dan pembelajaran berbasis komputer. 5. Media Realita : yaitu media nyata yang ada di dilingkungan alam, baik digunakan dalam keadaan hidup maupun sudah diawetkan, seperti : binatang, spesimen, herbarium dll. E. Kriteria Media Pembelajaran Dalam menggunakan media pembelajaran guru tidak serta merta menggunakannya Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan ketika akan menggunakan media pembelajaran. Secara ringkas cara memilih media pembelajaran dapat dilihat berikut ini sebagaimana yang diungkapkan oleh Soeparno (1987:10), yakni: 1. Hendaknya mengetahui karakteristik setiap media 2. Hendaknya memilih media yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. 3. Hendaknya memilih media yang sesuai dengan metode yang kita pergunakan. 4. Hendaknya memilih media yang sesuai dengan materi yang sesuai dengan yang akan dikomunikasikan. 5. Hendaknya memilih media yang sesuai dengan keadaan siswa, jumlah, usia maupun tingkat pendidikannya. 6. Hendaknya memilih media yang sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan tempat media dipergunakan. 7. Janganlah memilih media dengan alasan dengan alasan bahan tersebut satu- satunya yang kita miliki. Arsyad menjelaskan bahwa kriteria pemilihan media bersumber dari konsep bahwa media pembelajaran merupakan bagian dari sistem instruksional secara keseluruhan. Maka beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media pembelajaran yang baik adalah sebagai berikut :
  • 13. 13 1. Sesuai dengan Tujuan Media pembelajaran harus dipilih berdasarkan tujuan instruksional dimana akan lebih baik jika mengacu setidaknya dua dari tiga ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Hal ini bertujuan agar media pembelajaran sesuai dengan arahan dan tidak melenceng dari tujuan. Media pembelajaran juga bukan hanya mampu mempengaruhi aspek intelegensi siswa, namun juga aspek lain yaitu sikap dan perbuatan. Tepat Mendukung Materi yang Bersifat Fakta, Konsep, Prinsip, dan Generalisasi. Tidak semua materi dapat disajikan secara gamblang melalui media pembelajaran, terkadang harus disajikan dalam konsep atau simbol atau sesuatu yang lebih umum baru kemudian disertakan penjelasan. Ini memerlukan proses dan keterampilan khusus dari siswa untuk memahami hingga menganalisis materi yang disajikan. Media pembelajaran yang dipilih hendaknya mampu diselaraskan menurut kemampuan dan kebutuhan siswa dalam mendalami isi materi. 2. Praktis, Luwes, dan Bertahan Media pembelajaran yang dipilih tidak harus mahal dan selalu berbasis teknologi. Pemanfaatan lingkungan dan sesuatu yang sederhana namun secara tepat guna akan lebih efektif dibandingkan media pembelajaran yang mahal dan rumit. Simpel dan mudah dalam penggunaan, harga terjangkau dan dapat bertahan lama serta dapat digunakan secara terus menerus patut menjadi salah satu pertimbangan utama dalam memilih media pembelajaran. 3. Mampu dan Terampil Menggunakan
  • 14. 14 Apapun media yang dipilih. guru harus mampu menggunakan media tersebut. Nilai dan manfaat media pembelajaran sangat ditentukan oleh bagaimana keterampilan guru menggunakan media pembelajaran tersebut. Keterampilan penggunaan media pembelajaran ini juga nantinya dapat diturunkan kepada siswa sehingga siswa juga mampu terampil menggunakan media pembelajaran yang dipilih. 4. Pengelompokan Sasaran Siswa terdiri dari banyak kelompok belajar yang heterogen. Antara kelompok satu dengan yang lain tentu tidak akan sama. Untuk itu pemilihan media pembelajaran tidak dapat disama ratakan, memang untuk media pembelajaran tertentu yang bersifat universal masih dapat digunakan, namun untuk yang lebih khusus masing-masing kelompok belajar harus dipertimbangkan pemilihan media pembelajaran untuk masing-masing kelompok. Hal yang perlu diperhatikan mengenai kelompok belajar siswa sebagai sasaran ini misalnya besar kecil kelompok yang bisa digolongkan menjadi 4 yaitu kelompok besar, kelompok sedang, kelompok kecil, dan perorangan. Latar belakang secara umum tiap kelompok perli diperhatikan seperti latar belakang ekonomi, sosial, budaya, dan lain-lain. Kemampuan belajar masing- masing siswa dalam kelompok juga wajib diperhatikan untuk memilih mana media pembelajaran yang tepat untuk dipilih. 5. Mutu Teknis Pemilihan media yang akan digunakan harum memenuhi persyaratan teknis tertentu. Guru tidak bisa asal begitu saja menentukan media
  • 15. 15 pembelajaran meskipun sudah memenuhi kriteria sebelumnya. Tiap produk yang dijadikan media pembelajaran tentu memiliki standar tertentu agar produk tersebut laik digunakan, jika produk tersebut belum memiliki standar khusus guru harus mampu menentukan standar untuk produk tersebut agar dapat digunakan untuk media pembelajaran. Pemilihan media pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran yang memperhatikan kriteria-kriteria tersebut akan menghasilkan atau menemukan media pembelajaran yang berkualitas dan sesuai atau tepat digunakan untuk masing-masing materi pembelajaran. Media pembelajaran yang dipilih juga mampu dengan mudah membantu guru menyampaikan materi kepada siswa, siswa juga dapat lebih mudah menerima dan memahami materi pembelajaran dengan bantuan media pembelajaran yang sudah dipilih berdasarkan kriteria diatas. F. Prinsip-Prinsip Pemilihan dan Penggunaan Media Pembelajaran Prinsip-prinsip pemilihan media merupakan hal apa yang perlu diperhatikan oleh seorang guru sebagai dasar pertimbangan dalam menggunakan media pembelajaran. dalam menggunakan media pembelajaran hendaknya seorang guru harus dapat memilih media mana yang sesuai dengan materi yang diajarkan, artinya media pembelajaran haruslah fungsional sesuai dengan materi pembelajaran. pemilihan media tidak dilihat dari segi kecanggihan medianya, tetapi yang lebih penting adalah fungsi dan perencanaannya dalam membantu memperlancar proses pembelajaran. Ada beberapa prinsip pemilihan media pembelajaran sebagai berikut:
  • 16. 16  Tujuan Pemilihan Memilih media yang akan digunakan harus berdasarkan maksud dan tujuan pemilihan yang jelas. Apakah pemilihan media itu untuk pembelajaran, untuk informasi yang bersifat umum, ataukah untuk sekadar hiburan saja mengisi waktu kosong? Tujuan pemilihan media ini berkaitan dengan kemampuan berbagai media  Karakteristik Media Pembelajaran Setiap media mempunyai karakteristik tertentu, baik dilihat dari segi keampuhannya, cara pembuatannya, maupun cara penggunaannya. Memahami karakteristik berbagai media pengajaran merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki guru dalam kaitannya dengan keterampilan pemilihan media pengajaran. Di samping itu, memberikan kemungkinan pada guru untuk menggunakan berbagai jenis media pengajaran secara bervariasi. Sedangkan apabila kurang memahami karakteristik media tersebut, guru akan dihadapkan kepada kesulitan dan cenderung bersikap spekulatif.  Alternatif Pilihan Memilih pada hakikatnya adalah proses membuat keputusan dari berbagai alternatif pilihan. Guru bisa menentukan pilihan media mana yang akan digunakan apabila terdapat beberapa media yang dapat diperbandingkan. Sedangkan apabila media pengajaran itu hanya ada satu, maka guru tidak bisa memilih, tetapi menggunakan apa adanya.
  • 17. 17 G. Faktor – Faktor Yang Perlu Diperhatikan Dalam Memilih Media Pembelajaran 1. Objektivitas Unsur subjektivitas guru dalam memilih media pembelajaran harus dihindarkan. Artinya, guru tidak boleh mimilih suatu media pembelajaran atas kesenangan pribadi. Apabila secara objektif, berdasarkan hasil penelitian dan percobaan, suatu media pembelajaran menunjukkan keefektifan dan keefesiansi yang tinggi, maka guru jangan merasa bosan menggunakannya. Untuk menghindari pengaruh unsur subjektivitas guru, alangkah baiknya apabila dalam memilih media pembelajaran itu guru meminta pandangan atau saran dari sesama guru, dan/atau melibatkan siswa. 2. Program pengajaran Program pengajaran yang akan disampaikan kepada anak didik harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku, baik isinya, strukturnya, maupun kedalamannya. Meskipiun secara teknis program itu sangat sangat baik, jika tidak sesuai dengan kurikulum ia tidak akan banyak membawa manfaat; bahkan mungkin hanya menambah beban, baik bagi anak didik maupun bagi guru disamping akan membuang-buang waktu, tenaga dan biaya. Terkecuali jika program itu hanya dimaksudkan untuk mengisi waktu senggang saja, dari pada anak didik bemain-main tidak karuan. 3. Situasi dan Kondisi Situasi dan kondisi yang ada juga perlu mendapat perhatian dalam menentukan pilihan media pembelajaran yang akan digunakan. Situasi dan kondisi yang dimaksud meliputi: a. Situasi dan kondisi sekolah atau tempat dan ruangan yang akan dipergunakan, seperti ukurannya, perlengkapannya, ventilasinya.
  • 18. 18 b. Situasi dan kondisi anak didik yang akan mengikuti pelajaran mengenai jumlahnya, motivasi, dan kegairahannya. Anak didik yang sudah melakukan praktik yang berat, seperti praktik olahraga, biasanya kegairahan belajarnya sangat menurun. 4. Kualits Teknik Dari segi teknik, media pembelajaran yang akan digunakan perlu diperhatikan, apakah sudah memenuhi syarat. Barangkali ada rekaman audionya atau gambar-gambar atau alat-alat bantunya yang kurang jelas atau kurang lengkap, sehingga perlu penyempurnaan sebelum digunakan. Suara atau gambar yang kurang jelas bukan saja tidak menarik, tetapi juga dapat menggangu jalannya proses belajar mengajar. 5. Keefektifan dan Efisiensi Penggunaan Keefektifan berkenaan dengan hasil yang dicapai, sedangkan efisiensi berkenaan dengan proses pencapaian hasil tersebut. Keefektifan dalam penggunaan media meliputi apakah dengan menggunakan media tersebut informasi pengajaran dapat diserap oleh anak didik dengan optimal, sehingga menimbulkan perubahan tingkah lakunya. Sedangkan efesiensi meliputi apakah dengan menggunakan media tersebut waktu, tenaga, dan biaya yang dikeluarkan unuk mencapai tujuan tersebut sedikit mungkin. Ada media yang dipandang sangat efektif untuk mencapai suatu tujuan, namun proses pencapaiannya tidak efisien,baik dalam pengadaannya maupun di penggunaannya. Demikian pula sebaliknya, ada media yang efisien dalam pengadaannya atau penggunaanya, namun tidak efektif dalam pencapaian hasilnya. Memang sangat sulit untuk mempertahankan keduanya (efektif dan efisien) secara bersamaan, tetapi didalam memilih media pengajaran guru sedapat mungkin menekan jarak diantara keduanya.
  • 19. 19 RANGKUMAN 1. Media pembelajaran adalah bahan, alat, maupun metode/teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukatif antara guru dan anak didik dapat berlangsung secara efektif dan efesien sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah dicita-citakan. Atau dalam arti lain media pembelajaran adalah alat bantu dalam proses belajar mengajar. Sesuatu apa pun yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perhatian, perasaan, dan kemampuan atau keterampilan pembelajaran tersebut sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar atau kegiatan pembelajaran. 2. Jenis – Jenis Media Pembelajaran Dari beberapa pengelompokan di atas, dapat disimpulkan bahwa media terdiri dari :  Media Visual : yaitu media yang hanya dapat dilihat, seperti : foto, gambar, poster, kartun, grafik dll.  Media Audio : media yang hanya dapat didengar saja, seperti : kaset audio, mp3, radio.  Media Audio Visual : media yang dapat didengar sekaligus dilihat, seperti : film bersuara, video, televise, sound slide.  Multimedia : media yang dapat menyajikan unsur media secara lengkap, seperti : animasi. Multimedia sering diidentikan dengan komputer, internet dan pembelajaran berbasis komputer.  Media Realita : yaitu media nyata yang ada di dilingkungan alam, baik digunakan dalam keadaan hidup maupun sudah diawetkan, seperti : binatang, spesimen, herbarium dll. 3. Kriteria Media Pembelajaran
  • 20. 20  Hendaknya mengetahui karakteristik setiap media  Hendaknya memilih media yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.  Hendaknya memilih media yang sesuai dengan metode yang kita pergunakan.Hendaknya memilih media yang sesuai dengan materi yang sesuai dengan yang akan dikomunikasikan.  Hendaknya memilih media yang sesuai dengan keadaan siswa, jumlah, usia maupun tingkat pendidikannya.  Hendaknya memilih media yang sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan tempat media dipergunakan.  Janganlah memilih media dengan alasan dengan alasan bahan tersebut satu-satunya yang kita miliki.
  • 21. 21 BAB III Model Pembelajaran Games A. Pengertian Model Pembelajaran Games Model pembelajaran games adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 orang siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin, suku kata atau ras yang berbeda. Pembelajaran kooperatif adalah salah satu pembelajaran dengan cara peserta didik belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil serta kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen dalam pembelajaran kooperatif akan tercipta sebuah interaksi guru dengan peserta didik, peserta didik dengan peserta didik , dan peserta didik dengan guru Metode pembelajaran games dikembangkan pertama kali oleh David De Vries dan Keith Edward. Metode ini merupakan suatu pendekatan kerja sama antarkelompok dengan mengembangkan kerja sama antarpersonal. Dalam pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT) peserta didik memainkan permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh skor bagi tim mereka masing-masing. Permainan dapat disusun guru dalam bentuk kuis berupa pertanyaan- pertanyaan yang berkaitan dengan materi pelajaran.Kadang-kadang dapat juga diselingi dengan pertanyaan yang berkaitan dengan kelompok. Pembelajaran kooperatif dengan metode TGT ini memiliki kesamaan dengan metode STAD dalam pembentukan kelompok dan penyampaian materi kecuali satuhal, TGT menggunakan turnamen akademik dan menggunakan kuis-kuis dan sistem skor kemajuan individu, dimana para peserta didik berlomba sebagai wakil tim
  • 22. 22 mereka dengan tim lain yang kinerja akademik sebelumnya setara mereka. Teman satu tim atau kelompok akan saling membantu dalam mempersiapkan diri untuk permainan dengan mempelajari lembar kegiatan dan menjelaskan masalah-masalah satu sama lain, tetapi sewaktu peserta didik sedang bermain dalam game atau permainan, teman yang lain tidak boleh membantu, dan guru perlu memastikan telah terjadi tanggung jawab individual. Dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT ini peserta didik sebelumnya telah belajar secara individual, untuk selanjutnya belajar kembali dalam kelompok masing- masing. Dan kemudian mengadakan turnamen atau lomba dengan anggota kelompok lainnya sesuai dengan tingkat kemampuannya. B. Langkah-langkah Model PembelajaranTeams Games Tournaments (TGT) Secara umum ada 5 komponen utama dalam penerapan ,Model pembelajaran Games, yaitu: 1. Penyajian Kelas (Class Presentations) Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas atau sering juga disebut dengan presentasi kelas (class presentations). Gurumenyampaikantujuanpembelajaran, pokokmateridanpenjelasansingkattentang LKS yang dibagikankepadakelompok. Kegiatan ini biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung atau dengan ceramah yang dipimpin oleh guru. Pada saat penyajian kelas ini peserta didik harus benar-benar memperhatikan dan memahami materi yang disampaikan guru, karena akan membantu peserta didik bekerja lebih baik pada saat kerja kelompok dan pada saat game atau permainan karena skor game atau permainan akan menentukan skor kelompok.
  • 23. 23 2. Belajar dalam Kelompok (Teams) Guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok berdasarkan kriteria kemampuan (prestasi) peserta didik dari ulangan harian sebelumnya, jenis kelamin, etnikdanras. Kelompok biasanya terdiri dari 5 sampai 6 orang peserta didik. Fungsi kelompok adalah untuk lebih ndalami materi bersama teman kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan optimal pada saat game atau permainan. Setelah guru memberikan penyajian kelas, kelompok (tim atau kelompok belajar) bertugas untuk mempelajari lembar kerja. Dalam belajar kelompok ini kegiatan peserta didik adalah mendiskusikan masalah-masalah, membandingkan jawaban, memeriksa, dan memperbaiki kesalahan-kesalahan konsep temannya jika teman satu kelompok melakukan kesalahan. 3. Permainan (Games) Game atau permainan terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan materi, dan dirancang untuk menguji pengetahuan yang didapat peserta didik dari penyajian kelas dan belajar kelompok. Kebanyakan game atau permainan terdiri dari pertanyaan-pertanyaan sederhana bernomor. Game atau permainan ini dimainkan pada meja turnamen atau lomba oleh 3 orang peserta didik yang mewakili tim atau kelompoknya masing-masing. Peserta didik memilih kartu bernomor dan mencoba menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor itu. Peserta didik yang menjawab benar pertanyaan itu akan mendapat skor. Skor ini yang nantinya dikumpulkan peserta didik untuk turnamen atau lomba mingguan.
  • 24. 24 4. Pertandingan atau Lomba (Tournament) Turnamen atau lomba adalah struktur belajar, dimana game atau permainan terjadi. Biasanya turnamen atau lomba dilakukan pada akhir minggu atau pada setiap unit setelah guru melakukan presentasi kelas dan kelompok sudah mengerjakan lembar kerja peserta didik (LKPD). Turnamen atau lomba pertama guru membagi peserta didik ke dalam beberapa meja turnamen atau lomba. Tiga peserta didik tertinggi prestasinya dikelompokkan pada meja I, tiga peserta didik selanjutnya pada meja II dan seterusnya. 5. Penghargaan Kelompok (Team Recognition) Setelah turnamen atau lomba berakhir, guru kemudian mengumumkan kelompok yang menang, masing-masing tim atau kelompok akan mendapat sertifikat atau hadiah apabila rata-rata skor memenuhi kriteria yang telah ditentukan. Tim atau kelompok mendapat julukan “Super Team” jika rata-rata skor 50 atau lebih, “Great Team” apabila rata-rata mencapai 50-40 dan “Good Team” apabila rata-ratanya 40 kebawah. Hal ini dapat menyenangkan para peserta didik atas prestasi yang telah mereka buat. C. Penggunaan Model Pembelajaran dalam Proses Pembelajaran Games Model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dapat diterapkan dalam berbagai macam mata pelajaran. Terutama bagi peserta didik tingkat SD dan SMP yang masih suka bermain. Model pembelajaran ini pernah dipraktekkan pada kelas IV SD. Kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai pembelajaran TGT (Temas Games Tournaments) dengan bernuansa CTL yang diantanranya menggunakan metode ceramah, diskusi, dan model pembelajaran kooperatif serta pemecahan masalah dengan memperhatikan fase-fase yang ada di dalamnya dan karakteris materi yang
  • 25. 25 akan disampaikan. Pembelajaran dilakukan di laboratorium bahasa yang ada di sekolah, untuk melaksanakan pembelajaran dengan berbantuan CD pembelajaran. Hasil yang diperoleh dari proses pembelajaran TGT pada peserta didik kelas IV SD berbantuan media animasi grafis berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa pada kelas sebesar 80% serta berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa pada kelas dengan bantuan alat peraga. Model pembelajaran TGT juga pernah dilakukan dalam pembelajaran toksikologi, khususnya kelas yang tingkatnya sudah lebih tinggi. Hasil belajar mahasiswa dengan menggunakan salah satu metode pembelajaran ini memberikan hasil yang lebih baik jika dibandingkan pembelajaran sebelumnya yang hanya menggunakan metode ceramah dan resitasi. Mahasiswa lebih antusias dan bersemangat untuk mengeluarkan pendapatnya, yang berarti mahasiswa lebih banyak belajar untuk dapat beragumentasi. Mahasiswa yang kurang mampu akan dapat memperoleh bagian dari kelompoknya dan akan berusaha belajar dengan baik, karena semua anggota kelompok harus aktif. D. KELEMAHAN DAN KELEBIHAN TGT Metode pembelajaran kooperatif Team Games Tournament (TGT) ini mempunyai kelebihan dan kekurangan. Menurut Suarjana (2000:10) dalam Istiqomah (2006), yang merupakan kelebihan dari pembelajaran TGT antara lain : 1) Lebih meningkatkan pencurahan waktu untuk tugas 2) Mengedepankan penerimaan terhadap perbedaan individu 3) Dengan waktu yang sedikit dapat menguasai materi secara mendalam 4) Proses belajar mengajar berlangsung dengan keaktifan dari siswa 5) Mendidik siswa untuk berlatih bersosialisasi dengan orang lain
  • 26. 26 6) Motivasi belajar lebih tinggi 7) Hasil belajar lebih baik 8) Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi Sedangkan kelemahan TGT adalah : 1) Bagi guru  Sulitnya pengelompokan siswa yang mempunyai kemampuan heterogen dari segi akademis. Kelemahan ini akan dapat diatasi jika guru yang bertindak sebagai pemegang kendali teliti dalam menentukan pembagian kelompok  Waktu yang dihabiskan untuk diskusi oleh siswa cukup banyak sehingga melewati waktu yang sudah ditetapkan. Kesulitan ini dapat diatasi jika guru mampu menguasai kelas secara menyeluruh 2) Bagi siswa  Masih adanya siswa berkemampuan tinggi kurang terbiasa dan sulit memberikan penjelasan kepada siswa lainnya. Untuk mengatasi kelemahan ini, tugas guru adalah membimbing dengan baik siswa yang mempunyai kemampuan akademik tinggi agar dapat dan mampu menularkan pengetahuannya kepada siswa yang lain. Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah sebagai berikut: 1. Kelemahan dalam Model TGT tidak hanya membuat peserta didik yang cerdas (berkemampuan akademis tinggi) lebih menonjol dalam pembelajaran, tetapi peserta didik yang berkemampuan akademi lebih rendah juga ikut aktif dan mempunyai peranan yang penting dalam kelompoknya.
  • 27. 27 2. Dengan model pembelajaran ini, akan menumbuhkan rasa kebersamaan dan saling menghargai sesama anggota kelompoknya. 3. Dalam model pembelajaran ini, membuat peserta didik lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran. Karena dalam pembelajaran ini, guru menjanjikan sebuah penghargaan pada peserta didik atau kelompok terbaik. 4. Dalam pembelajaran peserta didik ini membuat peserta didik menjadi lebih senang dalam mengikuti pelajaran karena ada kegiatan permainan berupa tournamen dalam model ini. Kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah sebagai berikut: 1. Dalam model pembelajaran ini, harus menggunakan waktu yang sangat lama. 2. Dalam model pembelajaran ini, guru dituntut untuk pandai memilih materi pelajaran yang cocok untuk model ini. 3. Guru harus mempersiapkan model ini dengan baik sebelum diterapkan. Misalnya membuat soal untuk setiap meja turnamen atau lomba, dan guru harus tahu urutan akademis peserta didik dari yang tertinggi hingga terendah. Rangkuman 1. Model pembelajaran games adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 orang siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin, suku kata atau ras yang berbeda. Pembelajaran kooperatif adalah salah satu pembelajaran dengan cara peserta didik belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil serta kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen dalam pembelajaran kooperatif akan
  • 28. 28 tercipta sebuah interaksi guru dengan peserta didik, peserta didik dengan peserta didik , dan peserta didik dengan guru. 2. Secara umum ada 5 komponen utama dalam penerapan ,Model pembelajaran Games, yaitu:  Penyajian Kelas (Class Presentations)  Belajar dalam Kelompok (Teams)  Permainan (Games)  Pertandingan atau Lomba (Tournament)  Penghargaan Kelompok (Team Recognition) 3. Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah sebagai berikut:  Kelemahan dalam Model TGT tidak hanya membuat peserta didik yang cerdas (berkemampuan akademis tinggi) lebih menonjol dalam pembelajaran, tetapi peserta didik yang berkemampuan akademi lebih rendah juga ikut aktif dan mempunyai peranan yang penting dalam kelompoknya.  Dengan model pembelajaran ini, akan menumbuhkan rasa kebersamaan dan saling menghargai sesama anggota kelompoknya.  Dalam model pembelajaran ini, membuat peserta didik lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran. Karena dalam pembelajaran ini, guru menjanjikan sebuah penghargaan pada peserta didik atau kelompok terbaik.  Dalam pembelajaran peserta didik ini membuat peserta didik menjadi lebih senang dalam mengikuti pelajaran karena ada kegiatan permainan berupa tournamen dalam model ini. 4. Kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah sebagai berikut:
  • 29. 29  Dalam model pembelajaran ini, harus menggunakan waktu yang sangat lama.  Dalam model pembelajaran ini, guru dituntut untuk pandai memilih materi pelajaran yang cocok untuk model ini.  Guru harus mempersiapkan model ini dengan baik sebelum diterapkan. Misalnya membuat soal untuk setiap meja turnamen atau lomba, dan guru harus tahu urutan akademis peserta didik dari yang tertinggi hingga terendah.
  • 30. 30 DAFTAR PUSTAKA Ghazali Nurseha, Aliwar, Obid Yahya, Nur ina Ety, Rahmawati, Media Pembelajaran.MEMBUMI Publishing. 2009. Makassar aizal-ahsan.blogspot.co.id/2014/09/kriteria-pemilihan-media-pembelajaran.html http://irfanyulianto.com/manfaat-media-pembelajaran-bagi-guru-dan-siswa/ http://www.asikbelajar.com/2013/09/pengertian-manfaat-jenis-dan-pemilihan.html http://modelpembelajarankooperatif.blogspot.co.id/2012/08/teams-games- tournaments-tgt.html https://desykartikaputri.wordpress.com/2013/01/02/makalah-model- pembelajaran-tgt-teams-games- tournament/ http://www.wawasanpendidikan.com/2015/09/Pengertian-Langkah-Langkah-dan- kelebihan-serta-kekurangan-dari-Model-Pembelajaran-Teams-Games-Tournament- TGT.html