Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Modul media pembelajaran
1. MODUL MEDIA PEMBELAJARAN
1. Fungsi,Klasifikasi,Karakteristik
Media Pembelajaran
2. model pembelajaran simulasi
OLEH KELOMPOK : 2
Risnawati June
Firman
Nur Ahdianti
Andi Dinar Bagus Prasetyo
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM
NEGERI
2015
KATA PENGANTAR
Assalammualaikum warrahmatullahi
wabarakatu…….
Dengan mengucapkan puji syukur
kehadiran Allah SWT,akhirnya kami
bisa menyelesaiakan tugas makalah kami
dengan baik yang pembahasanya
menyangkut masalah fungsi,klasifikasi
dan karakteristik media
pembelajaran.kami mengucapkan terima
kasih kepada dosen pembimbing yang
telah memberikan gambaran umum
dalam penulisan makalah ini.terimah
kasih juga kami sampaikan kepada
pihak-pihak yang sudah banyak
membantu kami dalam menyelesaiakan
makalah ini baik secara langsung
maupun tidak langsung.dalam
kesempatan ini pula kami mengharapkan
kritikan dan saran dari para pembaca
demi kesempurnaan makalah ini,akhir
kata kami mengharapkan makalah ini
dapat bermanfaat bagi kami pemakalah
maupun bagi pembaca.
Kendari 25 september 2015
penulis
2. STANDAR KOMPETENSI DAN
KOMPETENSI DASAR
1. Fungsi,Klasifikasi,Karakteristik
Media Pembelajaran
Standar kompetensi : mahasiswa
dapat memahami konsep media
pembelajaran secara teori maupun
praktik
Kompetensi dasar : mahasiswa dapat
memahami fungsi,klasifikasi dan
karakteristik media pembelajaran
2. Model pembelajaran simulasi
Standar kompetensi : mahasiswa
dapat memahami konsep media
pembelajaran secara teori maupun
praktik
Kompetensi dasar : mahasiswa dapat
memahami model pembelajaran
simulasi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada hakikatnya pembelajaran
merupakan suatu usaha sadar guru atau
pengajar untuk membantu siswa atau anak
didiknya agar mereka dapat belajar sesuai
dengan kebutuhan dan minatnya.
Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang
bertujuan. Tujuan ini haruslah searah dengan
tujuan belajar siswa dan kurikulum. Tujuan
belajar pada siswa adalah mencapai
perkembangan optimal, yang meliputi aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Sedangkan tujuan kurikulum ialah
terpenuhinya semua targetan tujuan yang
dalam dokumen tertulis untuk mencapai
tujuan pembelajaran berdasarkan tingkatan
yang ditetapkan.
Kegiatan pembelajaran dilakukan oleh
guru. Oleh karena itu guru harus
memperlihatkan dan mengembangkan
unsur-unsur dinamis pada saat
membelajarkan kepada siswa. Banyak kita
jumpai, siswa tidak tertarik mempelajari
suatu materi karena materi pelajaran tersebut
membosankan. Untuk menghindari gejala
tersebut, guru harus memilih dan
mengorganisasikan materi pelajaran tersebut
3. sedemikian rupa, sehingga merangsang dan
menantang siswa untuk mempelajarinya.
Dalam hal ini, guru dituntut untuk mampu
memanfaatkan hasil-hasil teknologi,
kaitannya dengan hal ini adalah mampu
memahami media (perantara) pembelajaran
sehingga tercapainya tujuan dalam proses
belajar.
Lebih lanjut dalam makalah ini akan
dijelaskan mengenai pengklasifikasian dan
juga karakteristik dari media pembelajaran.
Metode mengajar merupakan cara yang
digunakan guru dalam memebelajarkan
siswa agar terjadi interaksi dan proses
belajar yang efektif dalam pembelajaran.
Setiap metode mengajar memiliki
karakteristik yang berbeda-beda dalam
membentuk pengalaman balajar siswa, tetapi
satu dengan yang lainnya saling
menunjang.Dalam kegiatan belajar ini akan
dikemukakan tantang konsep, karakteristik,
prosedur, keterbatasan, dan keunggulan
metode mengajar simulasi yang mungkin
banyak digunakan oleh guru.
Penggunaan metode mengajar yang
didasarkan pada pembentukan kemampuan
siswa, seperti memiliki kreativitas. Setiap
metode mengajar memiliki keunggulan dan
kekurangan sehingga hal tersebut dapat
dijadikan bahan pertimbangan dalam
memilih metode tersebut. Kelemahan-
kelemahan metode harus diantisipasi dan
dikaji oleh guru agar penggunaannya dapat
efektif.Model pembelajaran adalah suatu
rencana atau pola yang dapat digunakan
untuk membentuk kurikulum (rencana
pembelajaran jangka panjang), merancang
bahan-bahan pembelajaran, dan
membimbing pembelajaran dikelas atau
yang lain (Joyce dan Weil, 1980:1). Model
pembelajaran Simulasi dapat digunakan
sebagai metode mengajar dengan asumsi
tidak semua proses pembelajaran dapat
dilakukan secara langsung pada objek yang
sebenarnya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Jelaskan Pengertian dari media
pembelajaran !
2. Jelaskan bagaimana fungsi
media pembelajaran ?
3. Bagaimana Pengklasifikasian
media pembelajaran ?
4. Jelaskan Karakteristik media
pembelajaran !
5. Bagaimana Prosedur pemilihan
media pembelajaran yang tepat ?
6. pengertian model pembelajaran
simulasi dan jenis-jenis model
simulasi.?
4. 7. Karakteristik model
simulasi,prosedur dan
persyaratan mengoptimalkan
pembelajaran simulasi. ?
8. Kelebihan dan kelemahan model
pembelajaran simulasi ?
C.TUJUAN MASALAH
1. Untuk mengetahui pengertian media
pembelajaran,fungsi media
pembelajaran,klasifikasi media
pembelajaran,karakteristik media
pembelajaran,prosedur pemilihan media
pembelajaran yang tepat,dan
penegertian model pembelajaran
simulasi,jenis pembelajaran
simulasi,karakteristik pembelajaran
simulasi,prosedur dan persyaratan serta
kelebihan dan kekurangan model
pembelajaran simulasi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin
medius yang secara harfiah berarti tengah,
perantara atau pengantar. Dalam bahasa
Arab, media adalah perantara ()وﺳﺎﺋﻞ atau
pengantar pesan dari pengirim kepada
penerima pesan. Association for Education
and Communication Technology (AECT)
mendefinisikan media yaitu segala bentuk
yang dipergunakan untuk suatu proses
penyaluran informasi. Gerlach dan Ely
(1971) mengatakan bahwa media apabila
dipahami secara garis besar adalah manusia,
materi, atau kejadian yang membangun
kondisi yang membuat siswa mampu
memperoleh pengetahuan, ketrampilan, atau
sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks,
dan lingkungan sekolah merupakan media.
Secara lebih khusus, pengertian media
dalam proses belajar mengajar cenderung
diartikan sebagai alat-alat grafis,
photografis, atau elektronis untuk
menangkap, memproses, dan menyusun
kembali informasi visual atau verbal.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa
pengertian media merupakan sesuatu yang
bersifat menyalurkan pesan dan dapat
5. merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan
audien (siswa) sehingga dapat mendorong
terjadinya proses belajar pada dirinya.
Penggunaan media secara kreatif akan
memungkinkan audien (siswa) untuk belajar
lebih baik dan dapat meningkatkan
performan mereka sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai
B. Fungsi Media Pembelajaran
1. Fungsi media dalam kegiatan
pembelajaran merupakan bagian
yang sangat menentukan efektifitas
dan efisiensi pencapaian tujuan
pembelajaran. Secara keseluruhan
menurut, McKnow ( Sihkabuden,
2005:19 ) media terdiri dari fungsi
yaitu :
a. Mengubah titik berat pendidikan
formal, yang artinya dengan
pembelajaran yang sebelumnya
abstrak menjadi kongkret,
Membangkitkan motivasi belajar
b. Memperjelas penyajian pesan dan
informasi.
c. Memberikan stimulasi belajar atau
keinginan untuk mencaritahu.
2. Fungsi media, khususnya media
visual juga dikemukakan oleh Levie
&Lentz (1982) seperti yang dikutip oleh
Arsyad (2002) bahwa media tersebut
memiliki empat fungsi yaitu :
a. Fungsi atensi
b. Fungsi afektif
c. Fungsi kognitif
d. Fungsi kompensatoris
Fungsi atensi media visual
merupakan inti, yaitu menarik dan
mengarahkan perhatian siswa untuk
berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang
berkaitan dengan makna visual yang
ditampilkan atau menyertai teks materi
pelajaran.
Fungsi afektif media visual dapat
terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika
belajar (atau membaca) teks yang
bergambar.
Fungsi kognitif media visual terlihat
dari temuan-temuan penelitian yang
mengungkapkan bahwa lambang visual atau
gambar memperlancar pencapaian tujuan
untuk memahami dan mengingat informasi
atau pesan yang terkandung dalam gambar.
Fungsi kompensatoris media
pembelajaran terlihat dari hasil penelitian
bahwa media visual yang membuat konteks
untuk memahami teks membantu siswa yang
lemah membaca untuk mengorganisasikan
informasi dalam teks dan mengingatnya
kembali.
6. 3. Rowntree ( Sihkabuden, 2005: 19)
mengemukakan enam fungsi
media,yaitu:
a. Membangkitkan motivasi belajar
b. Mengulang apa yang telah
dipelajari
c. Menyediakan stimulus belajar
d. Mengaktifkan respon murid
e. Memberikan umpan balik
dengan segera
f. Menggalakkan latihan yang
serasi
4. Dalam Sadiman ( 2005:17) secara
umum media pendidikan mempunyai
fungsi sebagai berkut :
a. Memperjelas penyajian pesan
agar tidak terlalu bersifat verbal
b. Mengatasi keterbatasan ruang,
waktu dan daya indera
c. Penggunaan media pendidikan
secara tepat dan bervariasi dapat
mengatasi sikap pasif anak
didik.
d. Dengan sifat yang unik pada
setiap siswa ditambah lagi
dengan lingkungan dan
pengalaman yang berbeda,
sedangkan kurikulum dan materi
pendidikan ditentukan sama untuk
setiap siswa, maka guru banyak
mengalami kesulitan bilamana semua
itu harus diatasi sendiri. Hal ini akan
lebih sulit bila latar
belakang lingkungan guru dengan
siswa berbeda. Masalah ini dapat
diatasi dengan media pendidikan,
yaitu dengan kemampuannya dalam :
a. Memberikan perangsangan yang
sama
b. Mempersamakan pengalaman
c. Menimbulkan persepsi yang sama
Dari beberapa pendapat tersebut
dapat disimpulkan bahwa fungsi
media dalam pembelajaran secara
rinci adalah sebagai berikut:
a. Memperjelas penyajian materi
(pesan) dalam bentuk visualisasi
yang jelas sehingga pesan tidak
terlalu bersifat verbalistis.
b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu
dan daya indera.
c. Menjadikan pengalaman manusia
dari abstrak menjadi kongkret
d. Memberikan stimulus dan
rangsangan kepada siswa untuk
belajar secara aktif
e. Dapat meningkatkan motivasi siswa
sehingga dapat meningkatkan
prestasi belajar.
7. Dengan memanfaatkan keempat
fungsi di atas diharapkan kita dapat
mengoptimalkan fungsi dari media
dan mendapatkan efektivitas
pemanfaatan media pada proses
pembelajaran.
.
2. Klasifikasi Media Pembelajaran
Dalam perjalanannya, perkembangan
media pembelajaran mengikuti arus
perkembangan teknologi. Teknologi yang
paling tua yang dimanfaatkan adalah sistem
percetakan yang bekerja atas dasar prinsip
mekanistik. Kemudian teknologi audio
visual
menggabungkan penemuan mekanistik
dan elektronik untuk tujuan pembelajaran.
Teknologi yang muncul terakhir adalah
mikro procesor yang melahirkan pemakaian
komputer dan kegiatan interaktif.
Berdasarkan perkembangan tersebut, maka
media pembelajaran dapat diklasifikasikan
dalam 4 kelompok, yaitu: media hasil
teknologi cetak, media hasil teknologi audio
visual, media hasil teknologi yang
berdasarkan komputer, media hasil
penggabungan teknologi cetak dan
komputer.
Menurut Rudi Bretz mengklasifikasikan
ciri utama media pada unsur pokok yaitu:
suara, visual, dan gerak. Untuk visual itu
sendiri dibedakan lagi pada tiga bentuk,
yaitu: gambar visual, garis (liner graphic),
dan simbol. Dia juga membedakan media
siar dan media rekam, sehingga terdapat
delapan klasifikasi media;
1. Media audio visual gerak
2. Media audio visual diam
3. Media audio semi gerak
4. Media visual gerak
5. Media visual diam
6. Media visual semi gerak
7. Media audio
8. Media cetak
Sedangkan menurut Oemar H. Malik, ada
empat klasifikasi media pengajaran,
yaitu:
1. Alat-alat visual yang dapat dilihat,
2. Alat-alat yang bersifat auditif atau
yang hanya bisa didengar,
3. Alat-alat yang bisa dilihat dan
didengar,
4. Dramatisasi.
Namun menurut Gagne, ada tujuh macam
klasifikasi media, yaitu: benda untuk
didemonstransikan, komunikasi lisan,
gambar cetak, gambar diam, gambar gerak,
film bersuara, mesin belajar. Tujuh macam
pengklasifikasian media tersebut kemudian
di kaitkan dengan kemampuannya
memenuhi fungsi menurut tingkat hierarki
belajar yang di kembangkannya yaitu
8. pelontar stimulus belajar, penarik minat
belajar, contoh prilaku belajar, memberi
kondisi-kondisi external, menuntut cara
berfikir, memasukan alih ilmu, menilai
prestasi dan memberi umpan balik.
Berdasarkan beberapa
pengklasifikasian di atas dapat ditarik
kesimpulan secara umum media
pembelajaran ada lima yaitu: media berbasis
cetakan, media berbasis visual, media
berbasis audio-visual, media berbasis
komputer, media berbasis manusia.
3. Karakteristik Media Pembelajaran
Pengklasifikasian sebagaimana yang
telah dibahas pada uraian terdahulu
menjelaskan karakteristik atau ciri-ciri
spesifik masing-masing media berbeda satu
dengan lainnya sesuai dengan tujuan dan
maksud pengelompokan. Kita dapat
mengetahui karakteristik media menurut
tinjauan ekonomisnya, lingkup sasaran yang
diliput, kemudahan kontrolnya oleh si
pemakai dan sebagainya. Juga dapat dilihat
dari kemampuan membangkitkan
rangsangan indera penglihatan,
pendengaran, perabaan, percakapan, maupun
penciuman, atau kesesuaiannya dengan
tingkat hirarki belajar. Seperti dikemukakan
oleh Kemp (1975) merupakan dasar
pemilihan media sesuai dengan situasi
belajar tertentu. Sebagaimana yang juga
dikatakan oleh Arief S. Sadiman (1986)
bahwa klasifikasi media, karakteristik
media, dan pemilihan media merupakan
kesatuan yang tidak terpisahkan dalam
penentuan strategi pembelajaran. Berikut ini
adalah penjelasan lebih lanjut tentang
karakteristik media pembelajaran.
a. Media berbasis manusia
Diantara beberapa media media
berbasis manusia merupakan media tertua
untuk mengirimkan dan
mengkomunikasikan pesan atau informasi.
Media ini bermanfaat khususnya bila tujuan
kita adalah mengubah sikap atau ingin
secara langsung terlibat dengan pemantauan
pembelajaran siswa. Media manusia dapat
mengarahkan dan mempengaruhi proses
belajar melalui eksplorasi terbimbing
dengan menganalisis dari waktu ke waktu
apa yang terjadi pada lingkungan belajar.
Seringkali dalam suasana pembelajaran,
siswa pernah mengalami pengalaman belajar
yang jelek dan memandang belajar sebagai
sesuatu yang negatif. Instruktur manusia
“sebagai media” secara intuitif dapat
merasakan kebutuhan siswanya dan
memberinya pengalamn belajar yang akan
membantu mencapai tujuan pembelajaran.
9. Media berbasis manusia mengajukan
dua teknik yang efektif, yaitu rancangan
yang berpusat pada masalah dan bertanya
ala Socrates.
Rancangan pembelajaran yang berpusat
pada masalah dibangun berdasarkan masalah
yang harus dipecahkan oleh pelajar. Dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
a. Merumuskan masalah yang relevan.
b. Mengidentifikasi pengetahuan dan
ketrampilan yang terkait untuk
memecahkan masalah.
c. Ajarkan mengapa pengetahuan itu
penting dan bagaimana pengetahuan
itu dapat diterapkan untuk
pemecahan masalah.
d. Tuntun explorasi siswa.
e. Kembangkan masalah dalam
konteks yang beragam dengan
tahapan tingkat kesulitan.
f. Nilai pngetahuan siswa dengan
memberikan masalah baru untuk
dipecahkan.
Sedangkan bertanya ala Socrates:
a. Mengidentifikasi pertanyaan yang
meminta siswa berbagi,
menganalisis, mengevaluasi, dan
mensintesis pekerjaan atau tugas
mereka.
b. Pelajaran mungkin bisa dimulai
dengan diskusi dalam kelompok
besar sebagai pembahasan explorasi.
Siswa slsnjutnya dapat
dikelompokan dalam kelompok-
kelompok kecil untuk mendalami isu
dan gagasan-gagasan yang muncul
dalam pembahasan kelompok besar.
c. Menentukan apakah siswa harus
belajar atau bekerja bersama-sama
dalam kelompok, perorangan,
seorang demi seorang, atau secara
bebas.
Salah satu faktor penting
dalam pembelajaran dengan media
berbasis manusia ialah rancangan
pelajaran yang interaktif.
1. Media berbasis Cetakan
Media berbasis cetakan paling
umum dikenal adalah buku teks,
buku penuntun, jurnal, majalah, dan
lembaran kertas. Dalam media
berbasis cetakan terdapat enam hal
yang harus diperhatikan saat
merancang, yaitu: konsistensi,
format, organisasi, daya tarik, ukuran
huruf, dan penggunaan spasi kosong.
Pembelajaran berbasis teks
yang interaktif mulai populer pada
tahun 1960-an dengan istilah
pembelajaran tertprogram yang
10. merupakan materi untuk belajar
mandiri. Dengan format ini, pada
setiap unit kecil informasi disajikan
dan respon siswa diminta baik
dengan cara menjawab pertanyaan
atau berpartisipasi dalam kegiatan
latihan.
Materi media berbasis cetak
merupakan dasar pengembangan dan
penggunaan kebanyakan materi
pembelajaran lainnya. Yang
mempunyai ciri sebagai berikut
a. Teks dibaca secara linear.
b. Teks menampilkan komunikasi satu
arah dan reseptif.
c. Teks ditampilkan statis.
d. Pengembangan sangat tergantung
pada prinsip-prinsip kebahasaan dan
persepsi visual.
e. Teks juga berorientasi pada siswa.
f. Informasi dapat diatur dan ditata
ulang oleh pemakai.
Media berbasis cetak memiliki
kelebihan yaitu:
a. Dapat menyajikan pesan atau
informsi dalam jumlah yang banyak.
b. Pesan atau informasi dapat
dipelajari oleh siswa sesuai dengan
kebutuhan, minat, dan kecepatan
masing-masing.
c. Dapat dipelajari kapan dan dimana
saja, karena mudah dibawa
d. Bahkan lebih menarik apabila di
lengkapi dengan gambar dan warna.
e. Perbaikan atau revisi mudah
dilakukan.
Sedangkan kelemahan media
berbasis cetak :
a. Proses pembuatannya membutuhkan
waktu yang cukup lama.
b. Bahan cetak yang tebal mungkin
dapat membosankan dan mematikan
minat siswa untuk membacanya.
c. Apabila jilid dan kertasnya jelek,
bahan cetak akan mudah rusak dan
sobek.
2. Media berbasis Visual
Seperti halnya media berbasis
cetak, media visual tak jauh beda
dengan media berbasis cetak. Yakni
juga merupakan dasar
pengembangan dan penggunaan
kebanyakan materi pembelajaran
lainnya yang memiliki karakteristik:
a. Visual diamati berdasarkan ruang.
b. Visual juga menampilkan
komunikasi satu arah dan reseptic.
c. Visual juga ditampilkan statis.
11. d. Persepsi visual digunakan sebagai
acuan dalam prinsip-prinsip
kebahasaan media berbasis teks.
e. Media visual juga berorientasi pada
siswa.
f. Informasi dapat ditata ulang dan
diatur oleh pemakai.
Media berbasis visual
(image/perumpamaan) memegang peran
yang sangat penting dalam proses belajar.
Media visual dapat memperlancar
pemahaman (misalnya melalui elaborasi
struktur dan organisasi) dan memperkuat
ingtan. Visual dapat pula menumbuhkan
minat siswa dan dapat memberikan
hubungan antara isi materi pelajaran dengan
dunia nyata. Agar menjadi efektiv, visual
sebaiknya ditempatkan pada konteks yang
bermakna dan siswa harus berinteraksi
dengan visual itu untuk menyakinkan
adanya proses informasi.
Kelebihan media berbasis visual:
a. Lebih menarik karena ada gambar,
sehingga memberikan pengalaman
nyata untuk siswa.
b. Lebih mudah mengingat dengan
visual peta konsep, maid mapping
dan singkatan.
c. Media visual dapat memperlancar
pemahaman (misalnya melalui
elaborasi struktur dan organisasi)
dan memperkuat ingatan siswa.
d. Visual dapat pula menumbuhkan
minat siswa dan dapat memberikan
hubungan antara isi materi pelajaran
dengan dunia nyata.
Kekurangan media berbasis
visual:
a. Akan terjadi kesulitan jika siswa
mengalami masalah pada indra
penglihatannya.
b. Siswa tidak akan memahami gambar
jika gambar tidak jelas atau tidak
sama dengan bentuk nyatanya.
c. Tidak dapat melayani siswa
dengan gaya belajar auditif dan
kinestetik.
d. Membutuhkan waktu yang lama
untuk membuat gambar dan
ketrampilan khusus menyajikan
gambar sesuai wujud aslinya.
3. Media berbasis audio visual
Teknologi audio visual
merupakan cara menghasilkan atau
menyampaikan materi dengan
menggunakan mesin-mesin mekanis
dan elektronik, untuk menyajikan
pesan-pesan audio dan visual.
Karakteristik media berbasis audio
visual ialah:
a. Bersifat linier
12. b. Menyajikan visualisasi yang
dinamis
c. Digunakan dengan cara yang sudah
ditetapkan sebalumnya oleh
perancang atau pembuatnya
d. Merupakan representasi fisik dari
gagasan riil atau gagasan abstrak
e. Dikembangkan menurut prinsi
psikologi behaveiorisme dan
kognitif.
f. Umumnya berorientasi kepada guru,
dengan tingkat keterlibatan siswa
yang interaktivnya rendah.
Pengajaran melalui audio visual,
memiliki karakteristik pemakaian
perangkat keras selama proses
belajar, seperti penggunaan
proyektor, tape recorder, proyektor
visual yang lebar. Jadi pengajaran
melalui audio visual adalah produksi
dan penggunaan materi yang
penerapanya melalui pandangan dan
pendengaran serta tidak seluruhnya
bergantung pada pemahaman kata
atau simbol-simbol yang serupa.
Kelebihan media berbasis audio
visual:
a. Lebih efektif dalam menerima
pembelajaran karena dapat melayani
gaya bahasa siswa auditif maupun
visual.
b. Dapat memberikan pengalaman
nyata lebih dari yang disampaikan
media audio maupun visual.
c. Siswa akan lebih cepat mengerti
karena mendengarkan disertai
melihat langsung, sehingga tidak
hanya membayangkan.
d. Lebih menarik dan menyenangkan
menggunakan media audio visual.
Kekurangan media berbasis
audio visual:
a. Pembuatan media audio visual
memerlukan waktu yang lama,
karena memadukan 2 elemen yakni
audio dan visual.
b. Membutuhkan ketrampilan dan
ketelitian dalam pembuatannya.
c. Biaya yang digunakan dalam
pembuatan media audio visual
cukup mahal.
d. Jika tidak terdapat piranti
pembuatannya akan sulit untuk
membuatnya(terbentur alat
pembuatannya).
4. Media berbasis komputer
Teknologi berbasis komputer
merupakan cara menghasilakan atau
menyampaikan materi dengan
menggunakan sumber-sumber yang
berbasis mikro prosesor.
13. Media berbasis komputer memiliki
karakteristik:
a. Dapat digunakan secara acak, non
sekuensial, atau secara linear.
b. Dapat digunakan berdasarkan
keinginan siswa atau berdasarkan
keinginan perancang atau
pengembang sebagaimana
direncanakannya.
c. Biasanya gagasan-gagasan disajikan
dalam gaya abstrak dengan kata,
symbol, grafik.
d. Prinsip-prinsip ilmu kognitif untuk
mengembangkan media ini.
e. Pembelajaran berorientasi pada
siswa dan melibatkan interaksi siswa
yang tinggi.
Simulasi pada komputer
memberikan kesempatan untuk
belajar secara dinamis, interaktif, dan
perorangan. Keberhasilan simulasi
dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu:
skenario, model dasar, dan lapisan
pengajaran.
4. Prosedur Pemilihan Media
Pembelajaran yang Tepat
Dalam pemilihan media pembelajaran
harus memperhatikan efektifitas dan
efisiensinya. Ada empat kriteria pemilihan
media yang operlu di perhatikan bagaimana
dikemukakan oleh Dick dan Carrie :
a. Ketersediaan sumber setempat, bila
media yang bersangkutan tidak
terdapat pada sumber-sumber yang
ada maka harus dibeli atau dibuat
sendiri.
b. Ketersediaan dana , tenaga dan
fasilitas.
c. Faktor yang menyabngkut keluesan,
kepraktisan, dan ketahanan media
yang digunakan untuk jangka waktu
yang lama; bila digunakan dimana
saja dengan peralatan yang ada
disekitarnya dan kapanpun serta
mudah dibawa.
d. Efektifitas dan efisiensi biaya dalam
jangka waktu yang cukup panjang,
skalipun nampaknya mahal, namun
lebih murah dibandingkan media
lainnya yang hanya digunakan sekali
pakai.
Arif S Sadiman ada tiga model
yang dapat dijadikan prosedur dalam
pemilihan media yang akan
digunakan yaitu:
a. Model flow chart model ini
menggunakan eliminasi dalam
pengambilan keputusan pemilihan.
b. Model matrix, berupa penangguhan
model pengambilan keputusan,
pemilihan sampai seluruh kriteria
pemilihannya diidentifikasi.Model
14. Check list, yang menangguhkan
keputusan pemilihan sampai semua
kriterianya dipertimbangkan.
SOAL
1.Salah satu fungsi media pembelajaran
adalah Untuk menarik dan mengenalkan
perhatian siswa untuk berkosentrasi kepada
isi pelajaran yang berkaitan dengan makna
ritual yang ditampilkan atau menyertai teks
materi pelajaran ialah
a. Fungsi atensi
b. Fungsi afektif
c. Fungsi kongnitif
d. Fungsi kompensatoris
2. dibawah ini fungsi media pembelajaran
menurut sadiman ialah?kecuali
a. Membangkitkan motivasi belajar
b. Memperelas penyajian pesan agar
tidak verbal
c. Mengatasi keterbatasan ruang dan
waktu dan daya indra
d. Penggnaan media pendidikan secara
tepat dan bervariasi dapat mengatasi
sikap fasik anak didik
3. Klasifikasi media pembelajaran menurut
uumar hamalik ialah kecuali
a. Media cetak
b. Alat-alat fisual yang dapat dilihat
c. Alat-alat yang bisa dilihat dan
didengar
d. . Dramatisasi
4.Yang termasuk media cetak ialah.
a. Video
b. Vilm
15. c. Buku
d. Slide share
5. langka-langkah atau prosedur pmilihan
media pembelajaran
1. Ketersediaan sumber setempat
2. Ketersediaan dana
3. Model cheklish
4. Model matriks
6. Prosedur pemilihan media menurut dick
and chairil ialaah
a. 2 & 3 c. 1 &3
b. 1 &2 d. 3 &4
6. Karakteristik media berbasis komputer
diantaranya ialah
a. Biaya yang digunabkan untuk
penggunaan media cukup mahal
b. Dapat digunakan secara acak, non
sekuensional, secara linear.
c. Bersifat linear
d. Visual diamati berdasarkan ruang
7. Dibawah ini klasifikasi media
pembelajaran ialah,,,,,,,,
a. Audio visual gerak
b. Audio visual diam
c. Audio semi gerak
d. Semua benar
8.Dibawah ini kelebihan media berbasis
audio visual
a. Lebih efektif dalam menerima
pembelajaran karena dapat melayani
gaya bahasa siswa auditif maupun
fisual
b. Membutuhkan ketrampilan dan
ketelitian dalam pembuatan
c. Tidak dapat melayani siswa dengan
gaya auditif dan kinestetik
d. Akan kesulitan jika siswa mengalami
masalah pada indera penglihatan
dan pendengaran
9.Apa saja karakteristik media berbasis
visual
a. Membutuhkan waktu yang lama
b. Akan terjadi kesulitan jika terjadi
gangguan indera penglihatan
c. Membutuhkan waktu yang lama
d.Visual diamati berdasarkan ruang
16. KUNCI JAWABAN
1) A
2) A
3) A
4) C
5) B
6) B
7) D
8) A
9) D
A.Pengertian Model Pembelajaran
Simulasi
Simulasi berasal dari kata simulate yang
artinya berpura-pura atau berbuat seakan-
akan. Sebagai metode mengajar, simulasi
dapat diartikan cara penyajian pengalaman
belajar dengan menggunakan situasi tiruan
untuk memahami tentang konsep, prinsip,
atau keterampilan tertentu.
Model pembelajaran simulasi merupakan
model pembelajaran yang membuat suatu
peniruan terhadap sesuatu yang nyata,
terhadap keadaan sekelilingnya (state of
affaris) atau proses. Model pembelajaran ini
dirancang untuk membantu siswa
mengalami bermacam-macam proses dan
kenyataan sosial dan untuk menguji reaksi
mereka, serta untuk memperoleh konsep
keterampilan pembuatan keputusan.Model
pembelajaran ini diterapkan didalam dunia
pendidikan dengan tujuan mengaktifkan
kemampuan yang dianalogikan dengan
proses sibernetika. Pendekatan simulasi
dirancang agar mendekati kenyataan dimana
gerakan yang dianggap kompleks sengaja
dikontrol, misalnya, dalam proses simulasi
ini dilakukan dengan menggunakan
simulator.Metode simulasi merupakan salah
satu metode mengajar yang dapat digunakan
dalam pembelajaran kelompok. Proses
pembelajaran yang menggunakan simulasi
17. cenderung objeknya bukan benda atau
kegiatan yang sebenarnya, melainkan
kegiatan mengajar yang bersifat pura-pura.
Kegiatan simulasi dapat dilakukan oleh
siswa pada kelas tinggi di Sekolah Dasar.
Dalam pembelajaran, siswa akan dibina
kemampuannya berkaitan dengan
keterampilan berinteraksi dan
berkomunikasi dalam kelompok. Disamping
itu, dalam metode simulasi siswa diajak
untuk bermain peran beberapa perilaku yang
dianggap sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
B.Jenis-Jenis Model Pembelajaran
Simulasi
1. Bermain peran (role playing)
Dalam proses pembelajarannya
metode ini mengutamakan pola
permainan dalam bentuk dramatisasi.
Dramatisasi dilakukan oleh
kelompok siswa dengan mekanisme
pelaksanaan yang diarahkan oleh
guru untuk melaksanakan kegiatan
yang telah ditentukan / direncanakan
sebelumnya.
Simulasi ini lebih menitik beratkan
pada tujuan untuk mengingat atau
menciptakan kembali gambaran
masa silam yang memungkinkan
terjadi
pada masa yang akan datang atau
peristiwa yang aktual dan bermakna
bagi kehidupan sekarang.
2. Sosiodrama
Dalam pembelajarannya yang
dilakukan oleh kelompok untuk
melakukan aktivitas belajar
memecahkan masalah yang
berhubungan dengan masalah
individu sebagai makhluk sosial.
Misalnya, hubungan anak dan
orangtua, antara siswa dengan teman
kelompoknya.
3. Permainan simulasi (Simulasi
games)
Dalam pembelajarannya siswa
bermain peran sesuai dengan peran
yang ditugaskan sebagai balajar
membuat suatu keputusan.
C.Karakteristik Model Pembelajaran
Simulasi
Metode mengajar simulasi banyak
digunakan pada pembelajaran IPS, PKn,
Pendidikan Agama, dan Pendidikan
Apresiasi.Pembinaan kemampuan
bekerjasama, komunikasi dan interaksi
merupakan bagian dari keterampilan yang
akan dihasilkan melalui pembelajarn
simulasi. Metode mengajar simulasi lebih
banyak menuntut aktivitas siswa sehingga
18. metode simulasi sebagai metode yang
berlandaskan pada pendekatan CBSA dan
keterampilan proses.Disamping itu, metode
ini dapat digunakan dalam pembelajaran
berbasis konstektual, salah satu contoh
bahan pembelajaran dapat diangkat dari
kehidupan sosial, nilai-nilai sosial maupun
permasalahan-permasalahan sosial yang
aktual maupun masa lalu untuk masa yang
akan datang. Permasalahan- permasalahan
yang berkaitan dengan nilai-nilai kehidupan
sosial maupun membentuk sikap atau
perilaku dapat dilakukan melalui
pembelajaran ini.Langsung maupun tidak
langsung melalui simulasi kemampuan
siswa yang berkaitan dengan bermain peran
dapat dikembangkan. Siswa akan menguasai
konsep dan keterampilan intelektual, sosial,
dan motorik dalam bidang-bidang yang
dipelajarinya serta mampu belajar melalui
situasi tiruan dengan sistem umpan balik dan
penyempurnaan yang berkelanjutan.
melatih keterampilan tertentu baik
bersifat profesional maupun bagi
kehidupan sehari-hari,
memperoleh pemahaman tentang
suatu konsep atau prinsip,
melatih memecahkan masalah,
meningkatkan keaktifan belajar,
memberikan motivasi belajar kepada
siswa,
melatih siswa untuk mengadakan
kerjasama dalam situasi kelompok,
menumbuhkan daya kreatif siswa,
dan melatih siswa untuk
mengembangkan sikap toleransi.
untuk menggali perasaan siswa,
memperoleh inspirasi dan
pemahaman yang berpengaruh
terhadap sikap, nilai dan persepsi,
mengembangkan keterampilan dan
sikap dalam memecahkan masalah,
dan
mendalami mata pelajaran dengan
berbagai cara.
D.Prosedur Atau Langkah-Langkah Model
Pembelajarann Simulasi
Prosedur metode simulasi yang harus
ditempuh dalam pembalajaran adalah
sebagai berikut:
1. Menetapkan topik simulasi yang
diarahkan oleg guru
2. Menetapkan kelompok dan topik-
topik yang akan dibahas
3. Simulasi diawali dengan petunjuk
dari guru tentang prosedur, teknik,
dan peran yang dimainkan
19. 4. Prose pengamatan terhadap proses,
peran, teknik, dan prosedur dapat
dilakukan dengan diskusi.
5. Kesimpulan dan saran dari
kegiatan simulasi
Menurut Suwarna, M.Pd Langkah-
langkah yang perlu ditempuh dalam
melaksanakan simulasi alah:
a. Menentukan topik serta tujuan
yang ingin dicapai
b. Memberikan gambaran tentang
situasi yang akan disimulasikan
c. Membentuk kelompok dan
menentukan peran masing-masing
d. Menetapkan lokasi dan waktu
pelaksanaan simulasi
e. Melaksanakan simulasi
f. Melakukan penilaian
Menurut Joyce dan Weil (1980) dalam Udin
(2001:66), model simulasi ini memiliki 4
tahap sebagai berikut:
Tahap I. Orientasi
Menyediakan berbagai topik
simulasi dan konsep-konsep yang
akan diintegrasikan dalam proses
simulasi.
Menjelaskan prinsip Simulasi dan
permainan.
Memberikan gambaran teknis secara
umum tentang proses simulasi.
Tahap II. Latihan bagi peserta
Membuat skenario yang berisi
aturan, peranan, langkah, pencatatan,
bentuk keputusan yang harus dibuat,
dan tujuan yang akan dicapai.
Menugaskan para pemeran dalam
simulasi
Mencoba secara singkat suatu
episode
Tahap III. Proses simulasi
Melaksanakan aktivitas permainan
dan pengaturan kegiatan tersebut.
Memperoleh umpan balik dan
evaluasi dari hasil pengamatan
terhadap performan si pemeran.
Menjernihkan hal-hal yang
miskonsepsional
Melanjutkan permainan/simulasi
18
Tahap IV. Pemantapan dan debriefing
20. Memberikan ringkasan mengenai
kejadian dan persepsi yang timbul
selama simulasi.
Memberikan ringkasan mengenai
kesulitan-kesulitan dan wawasan
para peserta.
Menganalisis proses
Membandingkan aktivitas simulasi
dengan dunia nyata.
Menghubungkan proses simulasi
dengan isi pelajaran.
Menilai dan merancang kembali
simulasi.
E.Persyaratan Mengoptimalkan
Pembelajaran Simulasi.
Untuk menunjang efektivitas
penggunaan metode simulasi perlu
dipersiapkan kemampuan guru meupun
kondisi siswa yang optimal. Dibawah ini
dijelaskan tentang kemampuan guru dan
kondisi siswa guna mendukung efektivitas
metode simulasi dalam pembelajaran.
Kemampuan guru yang harus
diperhatikan untuk menunjang metode
simulasi di antaranya:
a. Mampu membimbing siswa dalam
mengarahkan teknik, prosedur, dam
peran yang akan dilakukan dalam
simulasi.
b. Mampu memberikan ilustrasi
c. Mampu menguasai pesan yang
dimaksud dalam simulasi tersebut.
d. Mampu mengamati secara proses
simulasi yang dilakukan oleh siswa
Adapun kondisi dan kemampuan siswa
yang harus diperhatikan dalam penerapan
metode simulasi adalah:
a. Kondisi, minat, perhatian dan
motivasi siswa dalam bersimulasi
b. Pemahaman terhadap pesan yang
akan menstimulasikan
c. Kemampuan dasar berkomunikasi
dan berperan
F. Kelebihan Model Pembelajaran
Simulasi
a. Siswa dapat melaksanakan interaksi
sosial dan komunikasi dalam
kelompoknya.
b. Aktivitas siswa cukup tinggi dalam
pembelajaran sehingga terlibat langsung
dalam pembelajaran.
c. Dapat mebiasakan siswa untuk
memahami permasalahan sosial , hal
ini dapat dikatakan sebagai
implementasi pembelajaran yang
berbasis konstekstual
d. Melalui kegiatan kelompok dalam
simulasi dapat membina hubungan
personal yang positif
21. e. Dapat membangkitkan imajinasi
f. Membina hubungan komunikatif dan
kerjasama dalam kelompok.
g. Simulasi dapat dijadikan sebagai
bekal bagi siswa dalam menghadapi
situasi yang sebenarnya kelak, baik
dalam kehidupan keluarga,
masyarakat, maupun menghadapi
dunia kerja.
h. Simulasi dapat mengembangkan
kreativitas siswa, karena melalui
simulasi siswa diberi kesempatan
untuk memainkan peranan sesuai
dengan topik yang disimulasikan.
i. Simulasi dapat memupuk keberanian
dan percaya diri siswa. Memperkaya
pengetahuan, sikap, dan
keterampilan yang diperlukan dalam
menghadapi berbagai situasi sosial
yang problematis.
j. Simulasi dapat meningkatkan gairah
siswa dalam proses permbelajaran.
G.Kelemahan Model Pembelajaran
Simulasi
Namun demikian, dalam metode
simulasi masih tetap ada kelemahan atau
kendala-kendala yang kemungkinan perlu
diantisipasi diantaranya adalah:
a. Relatif memerlukan waktu yang
cukup banyak
b. Sangat bergantung pada aktivitas
siswa
c. Cenderung memerlukan pemanfaatan
sumber belajar.
d. Banyak siswa yang kurang
menyenangi simulasi sehingga
simulasi tidak efektif.
Pengalaman yang diperoleh melalui
simulasi tidak selalu tepat dan sesuai
dengan kenyataan di lapangan.
22. SOAL
1. Dibawa ini manakah yang merupakan
pengertian model pembelajaran simulasi
?
a.Dapat memudahkan pembelajaran
b.Memberikan wawasan yang luas
c. Simulasi berasal dari kata simulate yang
artinya berpura-pura atau berbuat seakan-
akan. Sebagai metode mengajar, simulasi
dapat diartikan cara penyajian pengalaman
belajar dengan menggunakan situasi tiruan
untuk memahami tentang konsep, prinsip,
atau keterampilan tertentu.Model
pembelajaran simulasi merupakan model
pembelajaran yang membuat suatu peniruan
terhadap sesuatu yang nyata, terhadap
keadaan sekelilingnya (state of affaris) atau
proses.
d.Mengutamakan pola bermain bersama
2.Dibawah ini merupakan jenis jenis model
pembelajaran simulasi, kecuali…..
a.Bermain peran
b.Sosio drama
c.Simulasi games
d.Ceramah
3.Berikut ini merupakan karakteristik model
pembelajaran simulasi, adalah…..
a.melatih memecahkan masalah,
b.meningkatkan keaktifan belajar,
c.memberikan motivasi belajar kepada
siswa,
d.semua benar
4. berikut ini adalah langkah – langkah
dalam model pembelajaran simulasi,
kecuali…..
a.Menetapkan topik simulasi yang diarahkan
oleh guru
b. Menetapkan kelompok dan topik-topik
yang akan dibahas
c.perencanaan
d.Simulasi diawali dengan petunjuk dari
guru tentang prosedur, teknik, dan
peran yang dimainkan
5.Berikut ini manakah yang merupakan
pengertian dari sosiodrama
………….
a. Simulasi ini lebih menitik beratkan pada
tujuan untuk mengingat atau
menciptakan kembali gambaran
masa silam yang memungkinkan
terjadi pada masa yang akan datang
atau peristiwa yang aktual dan
bermakna bagi kehidupan sekarang.
b. Dalam pembelajarannya yang dilakukan
oleh kelompok untuk melakukan aktivitas
belajar memecahkan masalah yang
berhubungan dengan masalah individu
sebagai makhluk sosial. Misalnya, hubungan
23. anak dan orangtua, antara siswa dengan
teman kelompoknya.
c. Dalam pembelajarannya siswa bermain
peran sesuai dengan peran yang ditugaskan
sebagai balajar membuat suatu keputusan.
d. Metode mengajar simulasi banyak
digunakan pada pembelajaran IPS, PKn,
Pendidikan Agama, dan Pendidikan
Apresiasi.Pembinaan kemampuan
bekerjasama, komunikasi dan interaksi
6.langkah-langkah model pembelajaran
simulasi dibawah ini dikemukakan oleh …..
a. Menentukan topik serta tujuan yang
ingin dicapai
b. Memberikan gambaran tentang situasi
yang akan disimulasikan
c. Membentuk kelompok dan
menentukan peran masing-masing
d. Menetapkan lokasi dan waktu
pelaksanaan simulasi
e. Melaksanakan simulasi
f. Melakukan penilaian
a.Suwarna, M.Pd
b. Joyce dan Weil (1980)
c.Nana sudjana
d.Willian strong
7.Dibawah ini merupakan kelemahan dari
model pembelajaran simulasi.kecuali………
a. Relatif memerlukan waktu yang cukup
banyak
b. Sangat bergantung pada aktivitas siswa
c. Cenderung memerlukan pemanfaatan
sumber belajar.
d. Simulasi dapat meningkatkan gairah
siswa dalam proses permbelajaran.
8.Berikut ini manakah yang
merupakanKemampuan guru yang harus
diperhatikan untuk
menunjang metode
simulasi……………………..
a. Mampu membimbing siswa dalam
mengarahkan teknik, prosedur, dam
peran yang akan dilakukan dalam
simulasi.
b. Kondisi, minat, perhatian dan motivasi
siswa dalam bersimulasi
c.Pemahaman terhadap pesan yang akan
menstimulasikan
d.Kemampuan dasar berkomunikasi dan
berperan
9. 1.Kondisi, minat, perhatian dan motivasi
siswa dalam bersimulasi
2.Pemahaman terhadap pesan yang akan
menstimulasikan
3. Kemampuan dasar berkomunikasi dan
berperan
Kalimat diatas ini merupakan bagian
dari……..
a.Kelebihan model pembelajaran simulasi
b.Kekurangan model pembelajaran simulasi
24. c. kondisi dan kemampuan siswa yang harus
diperhatikan dalam penerapan metode
simulasi
d.langkah-langkah model pembelajaran
simulasi
10.Dibawah ini manakah yang termaksud
kelebihan dari model pembelajaran
simulasi……….
a. Sangat bergantung pada aktivitas siswa
b. Cenderung memerlukan pemanfaatan
sumber belajar.
c. Banyak siswa yang kurang menyenangi
simulasi sehingga simulasi tidak efektif.
d. Aktivitas siswa cukup tinggi dalam
pembelajaran sehingga terlibat langsung
dalam pembelajaran.
KUNCI JAWABAN
1.c
2.d
3.d
4.c
5.b
6.a
7.d
8.a
9.c
10.d
25. BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Penggunaan metode simulasi esensinya
menyejikan bahan pelajaran melalui
objek atau kegiatan pembelajaran yang
bukan sebenarnya. Pengalaman belajar
yang diperoleh dari metode ini meliputi
kemampuan kerja sama, komunikatif, dan
menginterpretasikan suatu kejadian.
B. SARAN
Agar kegiatan belajar mengajar berjalan
efektif , maka guru harus mampu
memilih metode mengajar yang paling
sesuai. Proses pembelajaran akan efektif
jika berlangsung dalam situasi dan
kondisi yang kondusif, hangat, menarik,
menyenangkan, dan wajar. Oleh karena
itu guru perlu memahami berbagai
metode mengajar dengan berbagai
karakteristiknya, sehingga mampu
memilih metode yang tepat dan mampu
menggunakan metode mengajar yang
bervariasi sesuai dengan tujuan maupun
kompetensi yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Bruce Joyce & Marsha Weil. 1996. Models
of Teaching. Boston, London, Toronto,
Sydney, Tokyo, Singapore: Prentice-Hall,
Inc
http://id.wikipedia.org/wiki/simulasi,http://k
ukuhsilautama.wordpress.com
Winataputra, Udin S. 2001. Model-model
pembelajaran Inovatif. Universitas Terbuka,
Jakarta.
Sanjaya, Wina (2007).Stategi Pembelajaran
Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Bandung. Kencana
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran,
(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003)
Asnawir dan M. Basyirudin Usman, Media
Pembelajaran,(Jakarta: Ciputat Pers, 2002)
Cecep Kustandi dan Bambang Sudjipto,
Media Pembelajaran, (Bogor: Ghalia
Indonesia, 2011)
Asnawir dan M. Basyirudin Usman, Media
Pembelajaran
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran,
(Jakarta: Rajawali Pers, 2010)
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran,... hlm.
90
Cecep Kustandi dan Bambang Sudjipto,
Media
Pembelajaran
.