2. Pengertian perencanaan SDM
Arthur W. Sherman dan George W. Bohlander dalam bukunya
Managing Human Resource tahun 1992 mengatakan : “
Perencanaan SDM adalah proses mengantisipasi dan membuat
ketentuan (persyaratan) untuk mengatur arus gerakan tenaga
kerja ke dalam, di dalam dan ke luar organisasi.
Harold Koontz dan Cyril O’Donnel menyebutkan, “Planning is the
function of manager which involves the selection from
alternatives of objectives, policies, procedurers, and programs”.
Artinya perancanaan adalah fungsi manajer yang berhubungan
dengan memilih tujuan-tujuan, kebijakan-kebijakan,prosedur-
prosedur, program-program, dan alternative-alternatif yang ada.
3. G. Steiner mengemukakan bahwa: “Perencenaan SDM
merupakan perencanaan yang bertujuan untuk
mempertahankan dan meningkatkan kemampuan organisasi
dalam mencapai tujuan/sasarannya, melalui strategi
pengembangan kontribusi pekerjanya di masa depan.
Pengertian lain mengatakan bahwa “Perencanaan SDM adalah
serangkaian kegiatan yang berkaitan peramalan kebutuhan
tenaga kerja di masa datang pada suatu organisasi, meliputi
penyediaan tenaga kerja baru dan pendayagunaan yang sudah
tersedia.
4. Manfaat Perencanaan SDM
1. Meningkatkan pendayagunaan SDM
Dengan perencanaan yang cermat harus diusahakan agar setiap
tenaga kerja memperoleh peluamg dalam memberikan
kontribusi terbaik bagi pencapaian tujuan organisasi.
2. Menyelaraskan aktivitas SDM dengan sasaran organisasi
secara lebih efisien.
3. Menghemat tenaga, waktu, dana, serta dapat meningkatkan
kecermatan dalam proses penerimaan tenaga kerja
5. Strategi Pengelolaan SDM
• Melakukan rekrutmen guru dengan cara membuka iklan.
• Menempatkan “the right teacher on the right job.”
• Memberikan bimbingan kepada guru-guru.
• Memfasilitasi pelatihan kepada guru-guru baru.
• Mengembangkan budaya kerja, etika profesi, profesionalisme,
dan perilaku di antara pegawai.
6. Sebaik-baiknya visi, misi, tujuan, atau program tidak akan
bermakna tanpa didukung oleh kinerja yang baik oleh para
pemimpin , staf/anggota/guru, dan tenaga kependidikan. Oleh
sebab itu, pimpinan pendidikan tidak sekedar memperhatikan
sarana dan prasarana organisasi atau anggaran semata, tapi
yang harus mendapatkan perhatian secara khusus adalah kultur
dan kinerja serta semangat dan motivasi kerja pendidik dan
tenaga kependidikan.
7. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
SDM
• Perubahan demografi, yang meliputi jumlah penduduk,
perluasan tenaga kerja, komposisi tenaga kerja perempuan
dan laki-laki, dan tingkat pengetahuan yang dimiliki tenaga
kerja.
• Perubahan situasi dan kondisi ekonomi di suatu negara.
• Perubahan teknologi yang terjadi.
• Kondisi peraturan dan perundang-undangan
• Perubahan perilaku terhadap karir dan pekerjaan.
8. Masalah-Masalah dalam
Perencanaan SDM
• Masalah yang paling penting dalam manajemen sumber daya
manusia adalah mendapatlan orang yang tepat untuk
pekerjaan yang tepat.
• Gaya birokratis dan kekuatan prinsip dan peraturan juga
menyebabkan masalah manajemen sumber daya manusia.
• Persaingan profesi, kesenjangan profesi antara atasan dan
bawahan/ di antara pegawai, dan keinginan pribadi dapat
menciptakan masalah manajemen sumber daya manusia.
9. Perencanaan dari Dimensi Tingkatan
Teknis Perencanaan
1. Perencanaan Makro
Pada setiap perencanaan pembangunan pendidikan nasional,
sebelum dirumuskan secara rinci dalam perencanaan sektoral
dan regional maka diperlukan perencanaan makro yang
menggambarkan kerangka makro pendidikan yang berinteraksi
satu sama lainnya. Gunanya untuk melihat keseimbangan kedua
faktor tersebut,baik secara internal maupun eksternal, seperti
perencanaan pendidikan nasional.
2. Perencanaan Mikro
Perencanaan mikro pendidikan ialah perencanaan yang disusun
dan disesuaikan dengan kondisi otonomi daerah di bidang
pendidikan. Perencanaan mikro disebut juga pemetaan
pendidikan.