2. KELOMPOK 1 :
● ALIA PUTRI NURAINI (621420002)
● RENNY DWI AGUSTINA (62142003)
● ARI YANTO ADI SAPUTRA (621420004)
● SRI VALEN UNTI (621420005)
● AHMAT RIFAI (621420006)
● ANAK AGUNG GEDE PASTIKA (621420012)
● MUHAMMAD ASRUL SABIHI (621420018)
3. Cara Kerja Dari Mesin Tetas Dan Cara Fumigasi Mesin Tetas Yang Benar
Mesin tetas merupakan mesin penetasan yang mempunyai prinsip kerja seperti pada induk
ayam pada saat mengerami telur.Mesin tetas diusahakan memenuhi berbagai syarat yang sesuai untuk
perkembangan struktural dan fisiologi dari embrio anak ayam.Dalam pembuatan alat tetas perlu
dipertimbangkan beberapa solusi dalam pengaturan parameter biologi yang meliputi temperatur,
kelembaban udara dan sirkulasi udara.
Sebelum digunakan peralatan penetasan difumigasikan terlebih dahulu. Semua alat dicuci
bersih dan disemprot dengan obat pembasmi hama. Juga bisa digunakan alkohol 70% untuk bahan
penyemprot.Selanjutnya alat dikeringkan dan dimasukkan dalam ruang penetasan (Chan dan Zamrowi,
1993).
Alat pemanas dihidupkan dan diatur jarak penyetekan antara temperatur 99-1020F dengan
cara mengatur jarak dengan memutar gagang pelatuk pada switch diantara regulator dengan switch. Setelah
temperatur yang diinginkan tercapai (temperatur konstan), dibiarkan sampai satu jam sambil dikontrol
(Soedjarwo, 1999).Begitu juga untuk kelembaban udara.Bak air diisi dengan air jangan sampai penuh dan
dimasukkan ke dalam alat penetas.Diatur kelembabannya antara 55-60%.Pengaturan dilakukan dengan
menambah atau mengurangi air dalam bak.Untuk lebih mudahnya biasanya bak diisi air 2/3 bagian dan
dibiarkan sampai kelembaban konstan
4. Seleksi Pada Telur Tetas
Anonym (2010).mengatakan Untuk mendapatkan telur telur yang
bagus untuk di tetaskan harus di yakini bahwa telur- telur tersebut
berasal dari induk induk ayam yang memenuhi syarat sebagai induk
yang baik seperti:
1. Telah di Vaksinasi secara lengkap
2. Sehat
3. Mempunyai postur dan bentuk badan yang baik
4. Berasal dari galur murni
5. Proses Penetasan
Penetasan merupakan proses perkembangan embrio di dalam telur
sampai telur pecah menghasilkan anak ayam. Penetasan dapat
dilakukan secara alami oleh induk ayam atau secara buatan
(artifisial) menggunakan mesin tetas.Telur yang digunakan adalah
telur tetas, yang merupakan telur fertil atau telur yang telah
dibuahi oleh sperma, dihasilkan dari peternakan ayam pembibit,
bukan dari peternakan ayam petelur komersil (Suprijatna et al.,
2005).
6. Daya Tetas Dari Mesin Tetas
Daya tetas adalah jumlah telur yang menetas dari sekelompok telur fertil yang
dinyatakan dalam persen. Daya tetas menurut Shanaway (1994), dipengaruhi beberapa
faktor antara lain:
1) Berat telur
2) Penyimpanan telur
3) Tempeteratur
4) Kelembaban
5) Ventilasi
6) Posisi dan Pemutaran telur
7) Kesehatan Induk
8) Infeksi bakteri/ virus
11. Manajemen Telur Tetas Selama Proses Inkubasi
Proses inkubasi ayam kampung dilakukan selama 21 hari dengan
kegiatan secara intensif dilakukan meliputi pembalikan telur,
kontrol suhu dan kelembaban, pencatatan, dan candling.