Laporan ini menjelasakan tentang
1. Menghitung berat badan kambing
2. Menguraikan proses menguliti kambing dan memisahkan karkas dan non karkas
3. Menilik ternak
4. Mengitung pemberian hijauan dan konsentrat per ekor per hari
5. Menghitung umur ternak dengan melihat berapa jumlah gigi ternak
6. Menghitung ukuran linear pada ternak
7. Menghitung persentase karkas dan non karkas
Bioteknologi
1.Standar kompetensi
Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup
2.Kompetensi dasar
Mendeskripsikan penerapan bioteknologi dalam mendukung kelangsungan hidup manusia melalui produksi pangan
3. Indikator
1.Mendefinisikan pengertian bioteknologi
2.Mendeskripsikan keuntungan pemanfaatan bioteknologi dalam produksi pangan
3.Mendata produk-produk bioteknologi konvensional dan modern di lingkungan sekitarnya
Bioteknologi adalah Penerapan prinsip-prinsip biologi, biokimia, dan rekayasa dalam mengolah suatu bahan dengan memanfaatkan organisme hidup dan komponen- komponennya untuk menghasilkan barang dan jasa yang bermanfaat bagi manusia. Agar lebih jelas perhatikan skema pada Gambar 1.0 berikut.Bioteknologi adalah Penerapan prinsip-prinsip biologi, biokimia, dan rekayasa dalam mengolah suatu bahan dengan memanfaatkan organisme hidup dan komponen- komponennya untuk menghasilkan barang dan jasa yang bermanfaat bagi manusia. Agar lebih jelas perhatikan skema pada Gambar 1.0 berikut.Bioteknologi adalah Penerapan prinsip-prinsip biologi, biokimia, dan rekayasa dalam mengolah suatu bahan dengan memanfaatkan organisme hidup dan komponen- komponennya untuk menghasilkan barang dan jasa yang bermanfaat bagi manusia. Agar lebih jelas perhatikan skema pada Gambar 1.0 berikut.Bioteknologi adalah Penerapan prinsip-prinsip biologi, biokimia, dan rekayasa dalam mengolah suatu bahan dengan memanfaatkan organisme hidup dan komponen- komponennya untuk menghasilkan barang dan jasa yang bermanfaat bagi manusia.
Laporan ini menjelasakan tentang
1. Menghitung berat badan kambing
2. Menguraikan proses menguliti kambing dan memisahkan karkas dan non karkas
3. Menilik ternak
4. Mengitung pemberian hijauan dan konsentrat per ekor per hari
5. Menghitung umur ternak dengan melihat berapa jumlah gigi ternak
6. Menghitung ukuran linear pada ternak
7. Menghitung persentase karkas dan non karkas
Bioteknologi
1.Standar kompetensi
Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup
2.Kompetensi dasar
Mendeskripsikan penerapan bioteknologi dalam mendukung kelangsungan hidup manusia melalui produksi pangan
3. Indikator
1.Mendefinisikan pengertian bioteknologi
2.Mendeskripsikan keuntungan pemanfaatan bioteknologi dalam produksi pangan
3.Mendata produk-produk bioteknologi konvensional dan modern di lingkungan sekitarnya
Bioteknologi adalah Penerapan prinsip-prinsip biologi, biokimia, dan rekayasa dalam mengolah suatu bahan dengan memanfaatkan organisme hidup dan komponen- komponennya untuk menghasilkan barang dan jasa yang bermanfaat bagi manusia. Agar lebih jelas perhatikan skema pada Gambar 1.0 berikut.Bioteknologi adalah Penerapan prinsip-prinsip biologi, biokimia, dan rekayasa dalam mengolah suatu bahan dengan memanfaatkan organisme hidup dan komponen- komponennya untuk menghasilkan barang dan jasa yang bermanfaat bagi manusia. Agar lebih jelas perhatikan skema pada Gambar 1.0 berikut.Bioteknologi adalah Penerapan prinsip-prinsip biologi, biokimia, dan rekayasa dalam mengolah suatu bahan dengan memanfaatkan organisme hidup dan komponen- komponennya untuk menghasilkan barang dan jasa yang bermanfaat bagi manusia. Agar lebih jelas perhatikan skema pada Gambar 1.0 berikut.Bioteknologi adalah Penerapan prinsip-prinsip biologi, biokimia, dan rekayasa dalam mengolah suatu bahan dengan memanfaatkan organisme hidup dan komponen- komponennya untuk menghasilkan barang dan jasa yang bermanfaat bagi manusia.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
1. Nanda Yuli Rahmawati (115090100111010)
Shinta Dwi Riestanti (115090102111002)
Siti Nurhasanah (115090113111002)
Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Brawijaya
2014
2. UPT (Unit
pelaksana
Teknis)
Surat Keputusan
Menteri Pertanian
No.681/Kpts/OT.140/
11/2004, tanggal 25
November 2004.
Unit Pelaksana
Teknis Eselon 2B
yang bertanggung
jawab kepada
Direktur Jenderal
Peternakan dan
Kesehatan Hewan
3. SEJARAH BBIB SINGOSARI
Tahun 1976
Laboratorium semen beku di
Wonocolo, Surabaya
Tahun 1978
Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Timur
Pemerintah Belgia
Pemerintah Pusat mengambil alih pengelolaan laboratorium
Cabang Balai Inseminasi Buatan Wonocolo
Surat Keputusan Menteri Pertanian
No.314/Kpts/Org/5/1978, tanggal 25
Mei 1978
Cabang Balai Inseminasi Buatan Wonocolo
di pindah ke Singosari
Tahun 1976
4. Direktur Jenderal Peternakan
Tahun 1984
Tahun 1986
Cabang Balai Inseminasi Buatan JAPAN
Japan International
Cooperation Agency (JICA)
Status CBIB 29 Februari 1988
Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 193/Kpts/OT.212/2/1988.
Cabang Balai Inseminasi Buatan Singosari
Pengembangkan program Uji Zuriat (Progeny Test)
Balai Inseminasi Buatan Singosari
5. Tahun 1996 BIB Singosari
Surat Keputusan Direktur Jenderal Peternakan No. 52/OT.210/Kpts/0896
Tahun 2004 BIB Singosari
Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 681/Kpts/OT.140/11/2004.
Tahun 2010
Surat Keputusan Menteri Keuangan No.54/KMK 05/2010 (5 Februari 2010)
Pusat Pelatihan Inseminasi Buatan
Balai Besar Inseminasi Buatan
Unit kerja yang menerapkan
PPK-BLU (Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum)
6. ď‚ž Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Pertanian
no 681/Kpts/OT.140/11/2004 pada tanggal 25
November 2004 Balai Besar Inseminasi Buatan
Singosari memiliki tugas pokok sebagai berikut :
“Produksi Pemasaran dan Pemantaun mutu
semen unggul ternak serta pengembangan
inseminasi buatan”.
ď‚ž
Penyusunan program kegiatan produksi, pemasaran
dan pemantauan mutu semen unggul ternak serta
pengembangan inseminasi buatan.
• Pelaksanaan pemeliharaan ternak pejantan unggul
Pelaksanaan pengujian keturunan dan fertilitas
pejantan unggul
• Pelaksanaan produksi dan penyimpanan semen unggul ternak
7. Pemberian saran dan teknik produksi semen unggul ternak
Pemberian pelayanan teknik kegitan produksi dan
pemantauan semen unggul ternak dan pengembangan
inseminasi buatan
Pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga Balai
Besar Inseminasi Buatan Singosari
Pelaksanaan pemantauan dan pengawasan mutu semen
unggul ternak yang beredarr
Pelaksanaan pemasaran dan distribusi semen unggul ternak
Pemberian informasi dan pelaksanaan dokumentasi hasil
kegiatan inseminasi buatan
8.
9. BBIB memiliki jumlah personalia sebanyak 88
orang dengan rincian sebagai berikut. Namun
1 orang tercatat sebgai MPP I (Masa Persiapan
Pensiun)
a. Bagian Umum : 30 orang
b. Bidang Pemasaran dan Informasi : 11 orang
c. Bidang Pelayanan Teknis : 46 orang
11. Tahapan seleksi yang dilakukan untuk pemilihan
pejantan-pejantan unggul adalah sebagai berikut :
1. Calon pejantan yang berumur sapih dicatat dan
dipilih sebanyak 50%
2. Calon pejantan yang terpilih diberi identitas
kemudian dipelihara hingga berumur satu tahun
dan dilakukan pengamatan selama satu tahun
tersebut.
3. Calon pejantan yang terpilih saat berumur satu
tahun dilakukan pencatatan pertambahan berat
yang dicapai sejak lahir sampai berumur satu
tahun.
4. Calon pejantan yang telah dipelihara selama
satu tahun dipilih kembali sebanyak 5% pada
tingkat yang paling atas untuk mendapatkan calon
pejantan yang terbaik kemudian dilakukan Uji
performa dan Uji zuriat.
Seleksi Pejantan
Unggul
12. Pada pemilihan calon pejantan
terdapat dua pengujian yaitu
Uji performa adalah uji yang didasarkan
pada penampilan setiap individu ternak
meliputi berat badab, panjang badan,
tinggi gumba, lingkar dada, libido,
kualitas semen serta penyakit dan
kesehatan.
Uji zuriat (progeny test) merupakan
metode pengujian untuk mengetahui
mutu genetic calon pejantan
berdasarkan penampilan keturunannya
Seleksi Pejantan
Unggul
Uji Performan
Uji Zuriat
13. Recording merupakan pencatatan data
yang berkaitan dengan identitas yang
dimiliki oleh setiap ternak pejantan
yang digunakan untuk mengetahui
pertumbuhan dan perkembangan dari
masing-masing ternak. Recording
meliputi nama pejantan, asal pejantan,
riwayat tetua, riwayat penyakit, berat
badan, ukuran panjang tubuh dan
nomor identitas ternak.
ASSET 80546
Keterangan :
ASSET : nama pejantan 05 : tahun lahir (2005)
8 : bangsa pejantan (Limousin) 46 : ternak Limousin ke 46
Recording
Pejantan Ternak
18. 1.Pantauan kesehatan harian
2. Perawatan berkala meliputi :
• Perawatan kaki dan kuku
• Pemberian obat cacing
• Pengambilan sampel darah
• Pemberian vitamin dan vaksinasi
• Kontrol ektoparasit
• Exercise
3. Desinfeksi
4. Pengobatan ternak
MANAJEMEN
KESEHATAN
HEWAN
19. • Hijauan yang ditanam di sekitar areal
BBIB Singosari yaitu :
• Rumput gajah
• Tanaman jagung
• Rumput Branchiara decumbens dan star grass
• Gliricidea dan kaliandra.
• Pengolahan lahan untuk penyediaan
pakan ternak meliputi :
Pembersihan Areal Lahan
Pembajakan (Ploughing)
Penggaruan (Herowing)
Penanaman hijauan (Pols, Stek dan Stolon)
Penyulaman, Perawatan, Pemanenan
Hijauan Makan
Ternak (HMT)
20. Pengolahan Hasil Pakan Ternak :
Silase Hay
Hijauan Makan
Ternak (HMT)
Dimasukkan ke
alat chopper
Kadar air
70%
buah jagung
yang berumur
70-90 hari
Pengisian silo
Brachiaria
decumbers dan
star grass
Disk mower dan
Gyro tedder
Hari ke 5-7
pengepakan dengan
Hay beller
Hay yang baik :
Bau khas rumput, kering tidak
mudah patah, kadar air 10-
15% dengan warna kehijauan
21. Konsentrat
Merupakan campuran dari bahan-bahan
seperti protein kasar, lemak kasar, serat
kasar, abu, kalsium, dan phosphor.
Konsentrat sebagai penguat tambahan
pada ternak.
Mineral
Merupakan campuran dari Ca, P, K, Cu,
Zn, Mn, Mg, Fe, S, I,Co,Se, Vit. A, Vit.
D, Vit. E. Mineral berfungsi menambah
nafsu makan dan mencegah ternak
terkena kembung
Hijauan Makan
Ternak (HMT)
22. Hijauan Makan
Ternak (HMT)
No. Bangsa
Jenis Pakan
Hijauan
(Kg)
Silase
(Kg)
Konsentra
t (Kg)
Mineral
(g)
1.
Sapi Bali dan
Madura
35 5 5 100
2.
Sapi
Limousin,
Simental,
Brahman,
Angus dan
Ongole
40 5 6 100
3. Sapi FH 45 5 7 120
4.
Kambing
Boer
7 - 1 10
5.
Kambing PE
(Kaligesing)
8 - 1,5 10
Waktu Jenis Pakan
6.30 dan
14.30
Hijauan
7.30 Silase
08.00 dan
12.00
Konsentrat
08.00 Mineral
Tabel 1. Dosis pemberian pakan ternak di BBIB Singosari
Tabel 2.Waktu
pemberian pakan
ternak di BBIB Singosari
25. a. Sterilisasi alat
-> berfungsi untuk mensterilkan peralatan
sehingga terbebas dari mikroorganisme
yang dapat merugikan.
sterilisasi
Kering
Suhu rendah (UV)
26. • Digunakan untuk
alat berjenis logam
maupun gelas yang
tahan panas.
• Suhu yang
digunakan adalah
180 ËšC selama 1-2
jam BACK
27. Straw yang digunakan di laboratorium BBIB
Singosari adalah jenis mini straw yang memiliki
volume o,25 ml. Alat yang digunakan sebagai
mencetak nama pada straw disebut Minijet Straw
Printing.
Ketentuan :
Putih : Simental Biru tua : Brahman
Merah muda :Limousine Biru muda : Ongole
Hijau muda : Madura Orange : Angus
Merah : Bali Kuning : Kambing
28. Berikut adalah sketsa keterangan yang dicetak pada
straw :
1 2 3 4 5 6 7
Keterangan :
1. Factory plug
2. Nama instansi pembuat semen beku
3. Bangsa bull
4. Nama bull
5. Kode bull
6. Kode batch
7. Laboratory plug
29. AV merupakan suatu
rangkaian alat yang
dirangkai sehingga
menyerupai fisiologi dari
vagina sapi betina.
Fungsi alat ini adalah
mengumpulkan semen
dari pejantan sebagai
bahan untuk semen
beku.
30. Larutan yang digunakan sebagai pengencer
semen di Balai Besar Inseminasi Buatan
Singosari adalah :
a. Tris + kuning telur
b. Skim (susu)
c. Andromed (ekstrak kedelai)
31. Tris + Kuning telur Skim Andromed
egg yolk Susu skim Ekstrak kedelai
tris amino methan aqua distilate aqua distilate
lactose glucose
citric acid Penicillin
raffinose streptomycin
aqua distilate egg yolk
Penicillin
streptomycin
Tahapan pembuatan larutan pengencer :
1. Ditimbang dan diukur bahan sesuai dengan yang diperlukan
2. Diencerkan dengan pelarut aqua distilate
3. Dipanaskan dengan suhu 50-55 ËšC
4. Di homogenasi dengan stirer magnetic
5. Diendapkan dalam lemari pendingin
34. Bull teaser adalah pejantan
yang digunakan sebagai
pemancing libido bull yang
akan ditampung semennya
BULL TEASER
35. Bull yang akan diambil semennya
merupakan pejantan dengan
kondisi tubuh sehat. Pejantan
tersebut sebelum diambil dari
kandang harus dalam kondisi telah
makan atau kenyang dan tubuh
yang bersih terutama pada bagian
perut dan pantat
BULL
36. Jadwal penampungan semen pejantan di Balai
Besar Inseminasi Buatan Singosari :
Senin : Bali danMadura
Selasa : PE dan Boer
Rabu : Angus, FH, dan Ongole
Kamis : Madura dan Bali
Jum’at : PE dan Boer
BACK
37. Semen segar yang telah
di data di penampungan
Di antar ke laboratorium untuk tahap
Pemeriksaan dan Processing semen
38. ď‚ž Pemeriksaan
Semen dari penampungan
pemeriksaan
Mikroskopis Makroskopis
•Gerakan individu
•Gerakan massa
+++ = gerakan bergelombang,
cepat padat
++ = gerakan aktif ke depan
+ = gerakan lemah
± = gerakan sangat lemah
- = tidak ada
•Warna (ps/pk/pb)
•pH ( 6,2-6,8)
• konsentrasi (e/s/p)
39. • Pemeriksaan
Pengukuran semen
Pemeriksaan dan Processing
semen
Konsentrasi
Volume
•Alat = spektrofotometer
dengan panjang gelombang
546 nm.
• Larutan yang digunakan :
NaCL 0,9 % sebanyak 3,5 ml
per kuvet
•Semen : sapi sebanyak 35
µl dan kambing 8 µl .
NEXT
42. • Processing
Pemeriksaan dan Processing
semen
Disimpan semalam (18-24
jam) dalam lemari es
dengan kotak sterofoam
Pengenceran dengan B dan
uji BF (Before Freezing)
untuk mengetahui motilitas
spermatozoa sebelum
pembekuan
Standar motillitas BF : >55
%
43. • Processing
Pemeriksaan dan Processing
semen
Filling and sealing
Pre-freezing dengan digit
cool untuk menurunkan suhu
dari 4ËšC-(-140ËšC) secara
bertahap
Freezing (-196ËšC)
NEXT
45. Pre-freezing dilakukan dalam digit-cool.
Proses ini berlangsung selama 7
menit, yang meliputi penurunan suhu
secara bertahap seperti berikut :
4- (-10ËšC) selama 3 menit
-11 ËšC - (- 100ËšC) selama 2 menit
-111 ˚C – (-140 ˚C) selama 2 menit
Suhu kritis
BACK
47. ď‚ž Pemakaian untuk semen : pengencer (1:1) pada
suhu 37 ËšC yang mendekati suhu semen segar
Pengencer Tris
+ Kuning telur
A1
BACK
48. ď‚ž Penambahan volume pengencer A2 =
ď‚ž Pengenceran dilakukan pada cooling unit cabinet
dengan suhu 4-7 ËšC .
Pengencer Tris
+ Kuning telur A2
BACK
49. Untuk membuat pengencer B larutan
pengencer A awal (tris + kuning telur)
ditambahkan dengan gliserol sebanyak 13 %.
Hal ini untuk mendapatkan kandungan 6,5 %
pada campuran semen + pengencer A1 +
Pengencer A2. Persentase tersebut merupakan
kadar yang ditolerir semen pada gliserol untuk
menjadi krioprotektan .
Pengencer Tris
+ Kuning telur
B
BACK
50. PTM (Post Thawing Motility)
berfungsi untuk mengetahui motilitas dari
sperma setelah dilakukan freezing.
Cara PTM :
ď‚ž Semen beku di masukkan air bersuhu 37 ËšC
selama 30 detik
ď‚ž Dipotong laboratory plug dan setengah bagian
tengah untuk mengeluarkan isi semen dari straw
ď‚ž Diteteskan pada slide glass dan diamati dengan
mikroskop pada perbesaran 100x
Standar PTM yang lolos adalah di atas 40 %
56. • Kontainer yang tidak berisi nitrogen
cair
• Kontainer kering yang diberikan oleh
pelanggan atau mitra terlebih
dahulu akan dicek dengan
menambahkan N2 cair dan dibiarkan
selama 24 jam
Kontainer
Kering
• Kontainer yang telah berisi
nitrogen cair
Kontainer Basah
57. Misalnya tipe kontainer yang digunakan yaitu 35
HC yang memiliki kapasitas tinggi N2 cair sebesar
35 L. Penguapan N2 cair sebesar 1,5 cm. Berapa N2
cair yang harus ditambahkan dalam kontainer
kering tersebut?
Jawab:
Dihitung penambahan N2 cair pada kontainer
kering dengan mengalikan kapasitas N2 cair pada
kontainer dengan penguapan N2 cair.
35 x 1,5 = 52, 5 liter. Jadi N2 cair yang
ditambahkan pada kontainer kering tersebut
sebesar 52,5 liter.
58. Misalnya tipe kontainer yang digunakan yaitu 34 XT yang memiliki
kapasitas tinggi N2 cair sebesar 34 L dan setelah diukur dengan mistar
ternyata diketahui tinggi N2 yang tersisa sebesar 30 cm, sedangkan
tinggi kontainer sebesar 40 cm. Berapa N2 cair yang harus
ditambahkan dalam kontainer basah tersebut?
Jawab:
1.) Dihitung terlebih dahulu selisih antara tinggi kontainer dengan
tinggi N2 yang tersisa dalam kontainer.
40 cm - 34 cm = 10 cm
2.) Dihitung terlebih hasil pembagian antara kapasitas kontainer
dibagi dengan tinggi kontainer.
34 cm = 0, 85 cm
40 cm
3.) Selanjutnya hasil tersebut dikalikan dengan selisih nilai tinggi
kontainer dengan nilai tinggi N2 pada kontainer.
0, 85 x 10 = 8,5 liter.
Jadi N2 cair yang ditambahkan pada Kontainer basah tersebut
sebesar 8,5 liter.
59. Kontainer
Bejana vacum terbuat dari baja, aluminium,
serta terisolasi dengan ruang vacum yang
berfungsi sebagai wadah penyimpanan larutan
nitrogen cair bersuhu -196o C. Kontainer ini
digunakan untuk menyimpan semen beku
Goblet
Plastik silinder untuk menempatkan straw
Canister
Canting untuk menempatkan goblet, bagian
bawah berlubang untuk sirkulasi N2 cair
Straw
Tempat yang terbuat dari plastik yang terdapat
factory plug dan digunakan untuk wadah semen beku
60.
61. Gambar 1. Kontainer Kategori Bocor Ringan
Kontainer kategori bocor berat ditandai
dengan terbentuknya kristal es di permukaan
kontainer
65. • Melindungi telinga dari suara
bising saat pengurangan
tekanan nitrogen cair
Penutup Telinga
Penutup Telinga
• Melindungi kaki dari percikan
nitrogen cair
Sepatu
• Melindungi tangan dari
percikan nitrogen cair
Sarung Tangan
66. • Melindungi hidung agar nitrogen
cair tidak terhirup
Masker
• Melindungi tubuh dari terkenanya
N2 cair waktu pengisian dan
penghitungan semen beku yang
dikemas dalam ministraw
Jas
• Melindungi melindungi mata dari
terkenanya N2 cair waktu pengisian
dan penghitungan semen beku yang
dikemas dalam ministraw
Kacamata
67. Menyiapkan bahan-bahan informasi mulai dari design, isi,
serta mendistribusikannya
• Mengelola data indeks kepuasan masyarakat yang rutin dilakukan
setiap bulan dengan mengolah data hasil quisioner
Pengelolaan laporan fertilitas
• Mengelola perpustakaan dan website BBIB Singosari
Monitoring dan evaluasi yang dilakukan secara rutin untuk
mengetahui tingkat fertilitas ternak yang di IB dengan
semen beku produksi BBIB Singosari
68. Menyiapkan bahan-bahan informasi mulai
dari design, isi, serta mendistribusikannya
•Mengelola data indeks kepuasan masyarakat yang
rutin dilakukan setiap bulan dengan mengolah data
hasil quisioner
Pengelolaan laporan fertilitas
•Mengelola perpustakaan dan website BBIB Singosari