3. TARGET KEMAMPUAN AKHIR BELAJAR
Sub-CPMK1:
Mahasiswa mampu menguraikan penjelasan mengenai pentingnya stabilitas
obat dalam bidang kefarmasian (C4, A4)
Referensi:
• Physical Pharmacy 6th Edition, Martin, 2011
• Drug Stability for Pharmaceutical Scientists, Thorsteinn Loftsson, Academic in Press Elsevier,
2014
4. STABILITAS SEBAGAI SIMBOL KUALITAS
PRODUK OBAT/KOSMETIK
• Stabilitas Obat → kemampuan suatu produk untuk mempertahankan sifat dan karakteristiknya
agar sama dengan yang dimilikinya pada saat dibuat (identitas, kekuatan, kualitas, kemurnian)
dalam batasan yang ditetapkan sepanjang periode penyimpanan dan penggunaan (shelf-life)
• Expiration date → waktu yang tertera pada kemasan yang menunjukkan batas waktu
diperbolehkannya obat tersebut dikonsumsi karena diharapkan masih memenuhi spesifikasi
yang ditetapkan
• Shelf-life (waktu simpan) → periode penggunaan dan penyimpanan yaitu waktu dimana suatu
produk tetap memenuhi spesifikasinya jika disimpan dalam wadahnya yang sesuai dengan
kondisi penjualan di pasar
Stabilitas → kemampuan suatu produk obat atau kosmetik untuk bertahan dalam batas
spesifikasi yang ditetapkan sepanjang periode penyimpanan dan penggunaan untuk menjamin
identitas, kekuatan, kualitas dan kemurnian produk tersebut
Sediaan obat/kosmetika yang stabil → suatu sediaan yang masih berada dalam batas yang
dapat diterima selama periode penyimpanan dan penggunaan, dimana sifat dan
karakteristiknya sama dengan yang dimilikinya pada saat dibuat
5. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
STABILITAS
• Faktor Lingkungan
1. Temperatur
2. Oksigen
3. Karbondioksida
4. Cahaya
5. Kelembaban
• Obat atau eksipien dalam sediaan
✓Ukuran partikel obat, pH sediaan
• Kontaminan mikroba
• Kontaminasi logam berat
• Pembersihan dari wadah
7. 1. STABILITAS FISIKA
• Pengertian → mempertahankan sifat fisika awal, termasuk penampilan, kesesuaian,
keseragaman, disolusi, dan kemampuan untuk disuspensikan.
• Stabilitas fisika → mengevaluasi perubahan sifat fisika dari suatu produk yang
tergantung waktu (periode penyimpanan).
• Contoh dari perubahan fisika antara lain: migrasi (perubahan) warna, perubahan rasa,
perubahan bau, perubahan tekstur atau penampilan.
• Evaluasi stabilitas fisika meliputi pemeriksaan organoleptik, homogenitas, pH, bobot
jenis.
8. TERJADINYA DEKOMPOSISI FISIKA
1. Pembentukan polimorf dan hidrat
2. Hilangnya keseragaman: sublimasi,
adsorpsi obat
3. Hilangnya estetika
Formulasi Kemungkinan Masalah Efek
Larutan
oral
1. Kehilangan warna
2. Perubahan warna
3. Kehilangan rasa
4. Terjadi perubahan rasa
yang berbeda karena
interaksi dengan wadah
5. Pengendapan
Perubahan
bau atau rasa
Formulasi Kemungkinan Masalah Efek
Larutan
parenteral
1. Perubahan warna karena reaksi fotokimia atau oksidasi
2. Adanya endapan karena interaksi dengan wadah atau
tutup
3. Adanya “whiskers”
4. Clouds karena :
• perubahan kimia
• bentuk asli dari larutan jenuh
Perubahan penampilan
dan biavailabilitas
9. TERJADINYA DEKOMPOSISI FISIKA
Formulasi Kemungkinan Masalah Efek
Suspensi 1. Pengendapan
2. Caking
3. Pertumbuhan kristal
1. Kehilangan
keseragaman obat
2. Loss of elegans
Formulasi Kemungkinan
Masalah
Efek
Emulsi 1. Creaming
2. Koalesen
1. Kehilangan keseragaman obat
2. Loss of elegans
Formulasi Kemungkinan Masalah Efek
Semisolid
(ointment dan
suppositoria)
1. Perubahan dalam :
• Ukuran partikel
• konsisten
2. Caking or coalescen
3. Mencair
1. Kehilangan keseragaman
obat
2. Loss of elegans
3. Perubahan dalam laju
pelepasan obat
10. TERJADINYA DEKOMPOSISI FISIKA
Formulasi Kemungkinan Masalah Efek
Tablet Perubahan dalam:
1. Disintegrasi
2. Profil disolusi
3. Kekerasan
4. Penampilan (lunak dan jelek/ sangat keras)
Perubahan dalam
laju pelepasan obat
Formulasi Kemungkinan Masalah Efek
Kapsul Perubahan dalam:
1. Penampilan
2. Disolusi
3. Kekuatan
Perubahan dalam laju pelepasan obat
11. 2. STABILITAS KIMIA
• Pengertian → lamanya waktu suatu obat untuk mempertahankan integritas kimia dan
potensinya seperti yang tercantum pada etiket dalam batas waktu yang ditentukan
• Atau dapat berarti juga terdapat beberapa dekomposisi dalam bahan kimia yang
dimasukkan kedalam formula sebagai obat, pengawet atau eksipien lainnya
• Dekomposisi ini dapat mempengaruhi stabilitas fisika dan kimia obat
12. TERJADINYA DEKOMPOSISI KIMIA
1. Hilangnya bahan aktif
2. Hilangnya “pharmaceutical elegance” seperti timbul bau tidak enak, perubahan
warna, problema rasa
3. Terbentuknya produk yang toksik
14. 1. HIDROLISIS
• Dekomposisi karena air
• Harus diperhatikan dalam sediaan cair
✓modifikasi struktur
• Contoh gugus yang mungkin
terhidrolisis:
15. 2. OKSIDASI
• Oksidasi senyawa organik dan anorganik
dijelaskan dengan hilangnya sebuah
molekul hideogen
• Karena lingkungan udara:
✓ auto oksidasi
✓ beri antioksidan
Contoh gugus yang bisa teroksidasi:
16. 3. FOTOLISIS
• Dekomposisi oleh cahaya
• Misal → sodium nitroprusside yang
diberikan secara infusi intravena untuk
terapi hipertensi akut
• Jika larutan terlindung dari cahaya, maka
akan stabil selama setidak-tidaknya 1
tahun; jika terekspose terhadap cahaya
ruangan, maka masa simpannya hanya 4
jam
• Fotolisis dicegah dengan cara :
1. Kemasan yang cocok dalam botol warna
2. Outer kardus
3. Aluminium Foil
17. 4. ISOMERISASI/RASEMISASI DAN
5. POLIMERISASI
• Isomerisasi /Rasemisasi → terbentuk isomer inaktif / rasemat
✓Perubahan struktur senyawa pada konfigurasi struktur 3 dimensinya
✓Perubahan pada posisi-posisi atom dalam struktru bangun senyawa
• Polimerisasi → senyawa dengan BM tinggi
Dekomposisi obat awalnya dapat terjadi karena fotokimia/fotolisis → karena
pengaruh cahaya menjadi terdegradasi dan diperkuat dengan adanya
dekomposisi lain seperti oksidasi dan hidrolisis
18. FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI LAJU DEGRADASI
1. pH
• Keasaman atau kebasaan suatu larutan mempunyai pengaruh besar terhadap
dekomposisi senyawa obat
• Larutan dapar aspirin stabil maksimum pada pH 2,4 di atas pH 10 laju dekomposisi
meningkat tajam
• pH juga mempengaruhi laju oksidasi
2. Kompleksasi
• Pembentukan kompleks menurunkan laju hidrolisi dan oksidasi
• Misal → kompleks kafein dengan anestesi lokal, sepertibenzokain, prokain dan
tetrakain dapat menyebabkan suatu penurunan laju degradasi hidrolisisnya
19. FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI LAJU DEGRADASI
3. Surfaktan
• Surfaktan nonionik, kationik dan anionik ketika ditambahkan dalam larutan yang
mengandung obat membentuk misel dari partikel obat menjadi terperangkap di
dalam misel
• Gugus hidrolisis seperti OH tidak dapat mem-penetrasi tutup misel ini dan tidak
dapat mencapai partikel obat sehingga laju hidrolisis menurun
4. Keberadaan logam berat
• Logam berat , seperti tembaga, besi, kobal dan nikel meningkatkan laju
pembentukan radikal bebas dan meningkatkan dekomposisi oksidatif
5. Cahaya dan kelembaban
• Cahaya terutama sinar ultra violet meningkatkan fotolisis dan kelembaban
meningkatkan dekomposisi hidrolitik
20. STABILISASI OBAT TERHADAP
HIDROLISIS, OKSIDASI DAN FOTOLISIS
1. Temperatur
• Semua produk obat disimpan pada
temperatur yang sesuai untuk mencegah
percepatan dekomposisi karena panas.
• 3 jenis temperatur yang disarankan untuk
penyimpanan obat, yaitu temperatur
ruangan, penyimpanan dingin dan gudang
penyimpanan yang diinginkan
2. Cahaya
Material sensitif cahaya disimpan di dalam
botol berwarna
3. Kelembaban
Material kemasan dipilih ( biasanya kaca dan
plastik) untuk mencegah terpaparnya produk
obat terhadap kondisi lembab yang tinggi
4. Oksigen
Kemasan yang tepat menjaga kandungan
oksigen dari larutan dan menyisakan ruang
yang sangat kecil di botol di atas produk obat
merupakan metode untuk melawan oksidasi
5. Agen Pengkelat
• Agen pengkelat membentuk kompleks
dengan ion logam berat dan mencegahnya
dari dekomposisi oksidatif yang terkatalisis
• Misal: turunan ethylenediamine tetracetic
acid (EDTA)dan garamnya, asam sitrat, dan
asam tartrat.
6. Pelarut
Dengan penambahan pelarut yang cocok
mungkin dapat menurunkan laju hidrolisis
21. STABILITAS MIKROBIOLOGI
Stabilitas mikrobiologi menunjukkan
bahwa:
• Formulasi tidak mengalami beberapa
serangan mikrobiologi dan memenuhi
standar sehubungan dengan
berkurangnya kontaminasi/sterilitas.
• Degradasi atau kontaminasi
mikroba dapat terjadi pada:
1. Obat-obat injeksi
2. Produk obat mata
3. Produk kosmetika
4. Alat-alat bedah