Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan peta proses bisnis instansi pemerintah. Secara garis besar, dokumen menjelaskan tentang pentingnya penyelarasan antara mandat, desain organisasi, proses bisnis, struktur organisasi, analisis jabatan, uraian jabatan dan spesifikasi jabatan untuk menjaga efektivitas organisasi. Dokumen juga menjelaskan tahapan penyusunan peta proses bisnis dan contoh penerap
2. KEMENTERIAN PANRB Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
Pengawasan
Kelembagaan SDM Aparatur
Ketatalaksanaan
|
Pelayanan Publik
Stakeholder
(Masyarakat, Sektor
Privat, K/L/D)
3. KEMENTERIAN PANRB Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana
Landasan Operasional Pelaksanaan
Perumusan Proses Bisnis di Kementerian
Landasan
operasional
pelaksanaan
Proses Bisnis
di
Kementerian
Perpres No. 2 Tahun 2015 tentang RPJMN Tahun 2015-2019
Implementasi Kebijakan Pengarusutamaan
Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik
Peningkatan kapasitas birokrasi melalui Reformasi Birokrasi
Permen PANRB No. 19 Tahun 2018
Tentang Penyusunan Peta Proses Bisnis
memberikan acuan bagi K/L/D
untuk membangun dan menata proses bisnis
Renstra Kementerian 2015 – 2019
Perpres 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian
Negara
Kewajiban penyusunan Peta Proses Bisnis
UU No. 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan
SOP AP
4. KEMENTERIAN PANRB Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana
Mandat
Disain
Organisasi
Struktur
Organisasi
Proses
Bisnis
Analisis
Jabatan
Uraian
Jabatan
Spesifikasi
Jabatan = Harmonis
x Disain
Organisasi
Proses
Bisnis
Struktur
Organisasi
Analisis
Jabatan
Uraian
Jabatan
Spesifikasi
Jabatan = Tidak
Efektif
Mandat x Proses
Bisnis
Struktur
Organisasi
Analisis
Jabatan
Uraian
Jabatan
Spesifikasi
Jabatan = Salah
Langkah
Mandat
Disain
Organisasi x Struktur
Organisasi
Analisis
Jabatan
Uraian
Jabatan
Spesifikasi
Jabatan = Frustasi
Mandat
Disain
Organisasi
Proses
Bisnis x Analisis
Jabatan
Uraian
Jabatan
Spesifikasi
Jabatan = Tidak
Terarah
Mandat
Disain
Organisasi
Proses
Bisnis
Struktur
Organisasi x Uraian
Jabatan
Spesifikasi
Jabatan = Bingung
Mandat
Disain
Organisasi
Proses
Bisnis
Struktur
Organisasi
Analisis
Jabatan x Spesifikasi
Jabatan = “Chaos”
Mandat
Disain
Organisasi
Proses
Bisnis
Struktur
Organisasi
Analis
Jabatan
Uraian
Jabatan x = Tidak
Efisien
Keselarasan dan Konsistensi
untuk menjaga Efektivitas Organisasi
5. KEMENTERIAN PANRB Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana
Keselarasan dan Konsistensi untuk menjaga
Efektivitas Organisasi
1. Adanya “lompatan proses” pada praktek yang dilakukan selama ini;
2. Tanpa melakukan pemetaan binis proses dan analisis jabatan terlebih dahulu, cenderung
menghasilkan uraian jabatan yang “seragam”;
3. Uraian jabatan yang “seragam” akan menyulitkan dalam mengidentifikasi indikator kinerja
(KPI) secara spesifik dan terukur;
Mandat
Disain
Organisasi
Proses
Bisnis
Struktur
Organisasi
Analisis
Jabatan
Uraian
Jabatan
Spesifikasi
Jabatan
= HarmonisPraktek
Terbaik
Mandat ? ?
Struktur
Organisasi ?
Uraian
Jabatan
Spesifikasi
Jabatan = ?
“lompatan proses”
“lompatan proses”
Kondisi
Saat Ini
Kesenjangan
6. KEMENTERIAN PANRB Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana
Keterkaitan Proses Bisnis dalam Efektivitas
Kerangka Kelembagaan
7. KEMENTERIAN PANRB Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana
ILUSTRASI KLASIFIKASI PROSES
(BIROKRASI : KEMENTERIAN DAN LEMBAGA)
SUPPLIER
INPUT
OUTPUT/OUTCOME
CUSTOMER
Management Processes
Main Processes
Supporting Processes
• Perumusan kebijakan;
• Perencanaan (program/kegiatan/anggaran);
• Penyusunan NSPK (norma, standar, prosedur,
kriteria)
• Administrasi Itjen/Setjen/Ditjen/Badan/Pusat;
• Manajemen sumberdaya (al : SDM, BMN, Keu)
• Dukungan operasional (al : IT, Hukum, Humas)
• Pelaksanaan kebijakan;
• Bimbingan teknis/supervisi/evaluasi;
• Penyelenggaraan Layanan publik;
PROCESS
8. KEMENTERIAN PANRB Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana
Sumber : Mark von Rosing. 2015. The Complete Business Process
Handbook. Body of Knowledge from Process Modeling to BPM
Volume I. Elsevier. 2015.
Dari berbagai referensi dapat diperoleh “kaidah dasar”, bahwa proses bisnis
(sederhana) terbagi dalam 3 (tiga) bagian :
• Management process = guides >> menjadi landasan dalam pelaksanaan
kegiatan;
• Main process = activities and sequence >> pelaksanaan proses inti
• Supporting process = enabler >> merupakan prasyarat (pendukung)
pelaksanaan proses inti;
9. KEMENTERIAN PANRB Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana
Peta Proses dalam Ketatalaksanaan
Pelaku
Aktivitas
Proses
Proses
Pelaku
Proses
Cross
Functional Map
Business
Process
Sub Business
Process
Relationship
Map
• Business process atau Sub-business process : merupakan peta yang menggambarkan
hubungan antara “Proses dengan Proses”;
• Cross functional map : merupakan peta yang menggambarkan hubungan antara “Pelaku
dengan Aktivitas”;
• Relationship map : merupakan peta yang menggambarkan hubungan antara “Pelaku dengan
Proses”;
10. KEMENTERIAN PANRB Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana
Kerangka Pengembangan Proses Bisnis
Bagian-bagian didalam suatu
proses bisnis
Alur kerja yang dibutuhkan untuk
menjalankan sasaran utama bisnis
Langkah-langkah detail untuk
melaksanakan suatu aktivitas
Serangkaian alur kerja yang logis,
berhubungan dan sekuensial
membuat suatu bagian proses makro
Activities
Sub-
processes
Cross Function
Standard Operating
Prosedure (SOP)
Task
Business-process
11. KEMENTERIAN PANRB Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana
Definisi, Maksud Dan Tujuan
Agar setiap instansi pemerintah:
1
mampu melaksanakan tugas dan fungsi
secara efektif dan efisien
2
mudah mengkomunikasikan baik kepada
pihak internal maupun eksternal
3
memiliki aset pengetahuan yang menjadi
dasar pengambilan keputusan strategis
4
mudah melihat potensi masalah dan potensi
perbaikan
5
memiliki standar pelaksanaan pekerjaan
sekumpulan aktivitas kerja terstruktur dan
saling terkait yang menghasilkan keluaran
yang sesuai dengan kebutuhan pengguna dan
sumber daya yang tersedia.
PROSES BISNIS
aktivitas kerja yang digambarkan secara rinci,
tahap demi tahap dan sistematis, rutin atau
berulang-ulang
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Maksud dan Tujuan
12. KEMENTERIAN PANRB Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana
Peta Proses Bisnis Instansi Pemerintah merupakan keseluruhan rangkaian alur
kerja yang saling berhubungan dalam rangka mencapai visi, misi, dan tujuan
Visi, Misi dan Tujuan
Tugas dan Fungsi
Proses Bisnis
Sub Proses
• Level 0 sampai
dengan level (n)
• SOP adalah level
terendah
• Mengidentifikasi ruang lingkup
organisasi yang akan dipetakan
berdasarkan mandat dari visi, misi,
dan tujuan.
• Mengidentifikasi fungsi
berdasarkan analisis dokumen
pendukung dan analisis visi, misi,
serta tujuan.
• Setiap fungsi yang telah
diidentifikasi selanjutnya dijabarkan
menjadi beberapa proses bisnis
untuk mendukung pelaksanaan
fungsi tersebut.
13. KEMENTERIAN PANRB Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana
Tahapan Penyusunan Peta Proses Bisnis
TAHAP PERSIAPAN TAHAP PENYUSUNAN
Pembentukan anggota tim
Identifikasi Proses dan
penetapan ruang lingkup
Perencanaan dan Penyusunan
Jadwal
Identifikasi ruang
lingkup organisasi
Identifikasi fungsi
Penjabaran
fungsi
Penyusunan peta
proses bisnis dari
proses paling
besar sampai
dengan level paling
kecil
Pengesahan
dokumen
Pendistribusian
dokumen
Penyimpanan, penempatan
dan pemanfaatan dokumen
Perubahan
dokumen
TAHAP PENERAPAN TAHAP PENYUSUNAN
14. KEMENTERIAN PANRB Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana
Permodelan Proses Bisnis
Input
Out-
put
Input
Out-
put
Aplikasi
generik
Flow-
chart
UML,
ERD,
DFD
Input
Out-
put
Aplikasi
dinamis
1
2
3
Memerlukan proses
tambahan untuk
menterjemahkan dari
flowcart ke UML, ERD, DFD
yg sering terjadi “miss match
process”
Aplikasi mengikuti proses sehingga
bersifat dinamis dan dapat
dilakukan otomasi probis dari
aplikasi tersebut
Miss
match
BPMN
15. KEMENTERIAN PANRB Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana
Perbandingan BPMN dan Flowchart
FLOWCHART
Belum ada standar baku yang
digunakan secara internasional;
Kurang mampu menggambarkan
logika probis secara akurat dan
eksplisit sehingga dapat menimbulkan
bermacam-macam interpretasi
terhadap satu probis yang sama;
Meskipun digambarkan
keterhubungan antar dokumen di
dalam flowchart, tetapi secara fisik
dokumen tersebut masih terpisah-
pisah dalam banyak dokumen;
Masih memerlukan proses lanjutan
untuk menterjemahkan ke dalam
Model yang dimengerti oleh
programmer aplikasi
BPMN
Merupakan notasi standar
internasional untuk memodelkan
proses bisnis;
Mampu menggambarkan logika
proses secara lebih eksplisit, dan kaya
arti sehingga siapapun yang membaca
peta proses bisnis dapat memahami
dan memaknai artinya tanpa ada
interpretasi ganda;
Hasil peta proses yang disusun
menjadi sebuah dokumen terintegrasi
yang mudah diakses;
Dapat langsung diotomatisasi dan
dieksekusi menggunakan aplikasi BPM
Suite (Business Process Management)
yang tersedia
16. KEMENTERIAN PANRB Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana
Konsep Permodelan BPMN
Proses
Bisnis Level
3
Proses
Bisnis Level
2
Proses
Bisnis Level
1
FungsiOrganisasi
Visi dan
Misi
Fungsi 1
Proses Bisnis
Level 1
Proses Bisnis
Level 2
Proses Bisnis
Level 3
Proses Bisnis
Level 3
Proses Bisnis
Level 3
Proses Bisnis
Level 2
Proses Bisnis
Level 1
Fungsi 2
Proses Bisnis
Level 1
Proses Bisnis
Level 2
17. KEMENTERIAN PANRB Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana
Konsep Permodelan BPMN
Level 3
Level 0
Level 1
Level 2
Level (n)
18. KEMENTERIAN PANRB Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana
Contoh Pemetaan Proses
Jacka, J.M. and Keller, P.K. (2009), Business
Process Mapping: Improving Customer
Satisfaction, New Jersey: John Wiley and Sons
Inc. p. 22
20. KEMENTERIAN PANRB Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana
Konsep Permodelan Flowchart
Peta proses bisnis
Peta sub proses bisnis
Peta relasi
Peta lintas fungsi
22. 23 Mei 2018 www.menpan.go.id 22
Proses Bisnis Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana
CONTOH PENERAPAN
23. KEMENTERIAN PANRB Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana
Peta Proses Bisnis Deputi Kelembagaan dan Tata
Laksana #1
Dijabarkan
dalam level
yang lebih
rendah
24. KEMENTERIAN PANRB Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana
PAN-01.02.01
Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan penetapan kelembagaan
Eselon IJPT Ut
25. KEMENTERIAN PANRB Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana
Analisis
Beban Kerja
Referensi
Dasar
Peta CFM : Evaluasi Kelembagaan
27. KEMENTERIAN PANRB Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana
KAWASAN INSTALASI STRATEGIS NASIONAL IPSC
Kawasan Instalasi Strategis Nasional IPSC adalah suatu kawasan terpadu yang ditempati
oleh beberapa Kementerian/Lembaga Pemerintah non-Kementerian di Sentul Kabupaten Bogor.
Kawasan Instalasi Strategis Nasional IPSC terdiri atas:
a. Badan Instalasi Strategis Nasional Kementerian
Pertahanan;
b. Universitas Pertahanan Indonesia Kementerian
Pertahanan;
c. Badan Nasional Penanggulangan Teroris;
d. Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Markas Besar
Tentara Nasional Indonesia;
e. Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi
Kebahasaan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan;
f. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Penanggulangan
Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana;
dan
g. Pusat Olah Raga Militer Markas Besar Tentara
Nasional Indonesia.
Kementerian
Pertahanan
TNI
Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan
BNPT
Kementerian/Lembaga terkait
BNPB
28. KEMENTERIAN PANRB Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana
Referensi Dasar
1. Undang-Undang Sektor/Bidang
2. Peraturan Pemerintah
3. Peraturan Presiden
4. Peraturan Menteri Sektor/Bidang
5. Peraturan Menteri/Peraturan Kepala K/L/D
Penyusunan Peta Proses Bisnis
1. Perumusan Peta Proses Bisnis
2. Perumusan Peta Sub Proses
3. Perumusan Peta Relationship
4. Perumusan Pera Cross
Functional Map (CFM)
Analisis Kesisteman
1. Eksplorasi Sasaran Strategis
2. Pengisian Matriks SIPOC,
sekaligus :
3. Identifikasi Proses Manajemen
4. Identifikasi Proses Utama
5. Identifikasi Proses Pendukung
Analisis Kebutuhan
Pemetaan Proses Bisnis
Kementerian/Lembaga
DRAFT
Proses Bisnis K/L/D
HASIL
Perumusan
Proses Bisnis
K/L/D
PROSES VALIDASI
(secara iteratif oleh Unit Kerja
dan Lintas atau Antar Unit Kerja)
Kerangka Kerja Penyusunan Proses Bisnis Kementerian dan Lembaga
29. KEMENTERIAN PANRB Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana
Proses
Bisnis
IPSC
Referensi
Penyusunan
Proses
UU
Sektor/Bidang
Peraturan
Pemerintah
Peraturan
MenKeu
Permen/Perka
(K/L/D)
Peraturan
Presiden
Misal :
•UU Pertahanan Negara
•UU Tentara Nasional Indonesia
•UU lainnya
Misal :
•PP Manajemen ASN
•PP SPIP
•PP BLU
•PP lainnya
Misal :
•Perpres Kementerian Pertahanan
•Perpres Kementerian Dikbud
•Perpres TNI
•Perpres BNPT
•Perpres BNPB
Misal :
•Permenkeu BMN
•Permenkeu BLU
Misal :
•Permenhan OTK Kementerian
Pertahanan
•Permenhan Renstra Kementerian
Pertahanan
•Perka Bainstranas tentang
Penyelenggaraan Pengelolaan IPSC