Membangun Kreativitas dan Inovasi merangkum tentang pentingnya kreativitas dan inovasi dalam kewirausahaan. Inovasi digunakan untuk membuat sesuatu yang baru dan berbeda, sedangkan kreativitas untuk mengembangkan ide baru untuk memecahkan masalah atau menemukan peluang. Proses inovasi meliputi melihat peluang, menghasilkan ide, mengkaji ide, dan implementasi. Faktor pendukung inovasi antara lain lingkun
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
4, KWH, Agung Rismawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Berfikir Kreativitas dan Inovasi, Universitas Mercu Buana, 2018 - Copy
1. E
BERFIK
Un
Mata K
Dosen
A
FA
JURU
TUGA
EXECUTI
KIR KREA
ntuk Memen
Kuliah Kew
Pengampu P
Agung Risma
AKULTAS I
USAN MARK
JA
AS INDIVIDU
IVE SUM
ATIFITAS
nuhi Salah S
wirausahaan
Prof. Dr. Ha
Oleh:
awan (44317
ILMU KOM
KETING KO
AKARTA
2018
U
MARRY
S dan INO
Satu Tugas
1 (2A4164E
apzi Ali, CM
73120028)
MUNIKASI
OMUNIKA
OVASI
EL)
MA.
ASI
2. Membangun Kreativitas dan Inovasi
1. Inovasi adalah kemampuan seseorang untuk mengembangkan ide-ide untuk memecehan
masalah dan ide-ide tersebut dapat diterima oleh masyarakat.
2. Inovasi digunakan dalam kewirausahaan untuk dapat membuat sesuatu yang baru yang
berbeda dari pasar dengan mengeluarkan ide-ide baru yang dapat diterima dan diminati oleh
masyarakat.
3. Beberapa tahap dalam proses inovasi adalah sebagai berikut:
Melihat peluang. Peluang muncul ketika ada persoalan yang muncul atau dipersepsikan
sebagai suatu kesenjangan antara yang seharusnya dan realitanya. Oleh karenanya,
perilaku inovatif dimulai dari ketrampilan melihat peluang.
Mengeluarkan ide. Ketika dihadapkan suatu masalah atau dipersepsikan sebagai masalah
maka gaya berfikir konvergen yang digunakan yaitu mengeluarkan ide yang sebanyak-
banyaknya terhadap masalah yang ada. Dalam tahap ini kreativitas sangat diperlukan.
Mengkaji ide. Tidak Semua ide dapat dipakai, maka dilakukan kajian terhadap ide yang
muncul. Gaya berfikir divergen atau mengerucut mulai diterapkan. Salah satu dasar
pertimbangan adalah seberapa besar ide tersebut mendatangkan kerugian dan
keuntungan. Ide yang realistic yang diterima, sementara ide yang kurang realistic
dibuang. Kajian dilakukan terus menerus sampai ditemukan alternative yang paling
mempunyai probabilitas sukses yang paling besar.
Implementasi. Dalam tahap ini, keberanian mengambil resiko sangat diperlukan. Resiko
berkaitan dengan probabilitas kesuksesan dan kegagalan, oleh karenanya David Mc
Clelland menyarankan pengambilan resiko sebaiknya dalam taraf sedang. Hal ini
berakaitan dengan probabilitas untuk sukses yang disebabkan oleh kemampuan
pengontrolan perilaku untuk mencapai tujuan atau berinovasi.
4. Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk mengembangkan ide-ide untuk
memecahkan masalah dan bahkan menemukan peluang baru dengan ide-ide baru tersebut.
5. Peran kreatifitas dalam kewirausahaan adalah dengan kemampuan tersebut seseorang dapat
memutarbalikkan keadaannya dengan melihat dan menemukan peluang yang dia dapat dari
ide-ide yang dia keluarkan agar seseorang dapat melakukan usaha yang baru di pasar.
3. 6. Cara berpikir kreatif dalam kewirausahaan adalah dengan tidak membatasi pikiran diri
sendiri, hilangkan asumsi-asumsi, penilaian-penilaian lalu coba berpikir lagi. Ketika anda
tidak membatasi pikiran anda, maka anda sudah termasuk orang yang berpikir kreatif
dan “out of the box”
7. Cara membangun kreatifitas, yaitu :
Ubah cara berfikir anda dari negative ke positif
Selalu bertanya
Bertindak
Mencari sudut pandang lain
Cari informasi sebanyak-banyaknya
Disiplin
Jangan biarkan kritik menghambat kreatifitas
Membuat sesuatu
Jangan takut gagal
8. Faktor-faktor yang mempengaruhi inovasi dan kreatifitas dalam perusahaan, yaitu :
Lingkungan, yaitu perusahaan manufaktur dengan pangsa pasar terendah lebih besar
kemungkinannya untuk berinovasi melalui inovasi yang bersifat reaktif, adaptif atau
serentak.
Mutu, yaitu perusahaan inovatif memberikan perhatian besar pada mutu, tetapi
pengecekan mutu tidak hanya dilakukan pada akhir produksi, tetapi pada setiap proses
kerja yang didukung informasi.Kerjasama tim, yaitu perusahaan yang memperkenalkan
dan mengembangkan kerjasama tim yang efektif akan lebih berinovasi.
Komunikasi, yaitu komunikasi dan koordinasi antar departemen merupakan penentu yang
penting bagi inovasi.Komunikasi internal perusahaan berupa pertemuan berkala juga
berpengaruh terhadap inovasi.
Dukungan manajemen, yaitu komitmen manajemen dan dukungan sumber daya
manajemen sangat mempengaruhi karyawan mengembangkan inovasi.
Keterbukaan, yaitu perusahaan inovatif membiarkan kebijakan, strategi dan asumsi
terbuka untuk dipertanyakan.Partisipasi, yaitu keterlibatan karyawan untuk
menumbuhkan rasa memiliki dan saling menghormati serta menghilangkan kecurigaan
diantara para karyawan dan manajemen.
4. 9. Faktor-faktor yang menghambat inovasi dan kreativitas dalam perusahaan, yaitu :
Menurut Zimmerer (dalam Suryana, 2003 : 44-45) ada beberapa faktor yang
menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha barunya:
Tidak kompeten dalam manajerial. Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan
pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuat
perusahaan kurang berhasil.
Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan
mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi
perusahaan.
Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat berhasil dengan baik,
faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas.
Mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat. Kekeliruan memelihara aliran kas
menyebabkan operasional perusahan dan mengakibatkan perusahaan tidak lancar.
Gagal dalam perencanaan. Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali
gagal dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.
Lokasi yang kurang memadai. Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang
menentukan keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat mengakibatkan
perusahaan sukar beroperasi karena kurang efisien.
Kurangnya pengawasan peralatan.Pengawasan erat berhubungan dengan efisiensi dan
efektivitas. Kurang pengawasan mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan tidak
efektif.
Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha.Sikap yang setengah-setengah
terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi labil dan gagal.
Dengan sikap setengah hati, kemungkinan gagal menjadi besar.
Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan.
Wirausaha yang kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan, tidak akan menjadi
wirausaha yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh apabila
berani mengadakan perubahan dan mampu membuat peralihan setiap waktu.
5. Cara mengimplementasikan berfikir kreatif dan inovasi serta proses kreatif adalah dengan :
1. Mau mengambil resiko ide kreatif yang telah diperhitungkan
2. Dapat menerima masukan dari orang lain tentang inovasi atau hasil kreatif
3. Percaya pada diri sendiri hasil apapun.
4. Melatih dan mengembangkan kemampuan kedua otak dengan cara mengexplorasi antara
logika dan analisis.
5. Belajar dari kegagalan, tidak pantang menyerah, selalu memiliki mimpi besar untuk
mencapai tujuan
Sumber:
https://muhamadramadhan10.wordpress.com/2012/05/10/bab-ii-membangun-kreativitas-dan-
inovasi/