SlideShare a Scribd company logo
1 of 44
Produk Kreatifdan Kewirausahaan – Sikap dan Perilaku Wirausahawan
20/09/2017
Posted Under: Modul
Produk Kreatif dan Kewirausahaan – Sikap dan Perilaku Wirausahawan
WIRAUSAHA DAN KEWIRAUSAHAAN
Pada zaman keterpurukan ekonomi yang sedang dialami oleh bangsa Indonesia, kita harus bisa
menyerukan pentingnya pembangunan jiwa kewirausahaan (entrepreneurship) sehingga
kebanyakan masyarakat tidak ragu lagi untuk mengambil langkah untuk menjadi calon
wirausaha. Sesungguhnya kita semua adalah calon-calon wirausaha yang baik, tinggal
bagaimana kita mengolah jiwa entrepreneurship yang berhasil. Jika hal ini terealisasi akan
memberikan nafas lega untuk pemerintah karena bisa mengurangi pengangguran dan
mengentaskan kemiskinan.
Perubahan dan perbaikan nasib kita harus didasarkan pada kehendak,keinginan, dan kerja
keras. Oleh karena itu, peranan wirausaha sangat penting untuk menentukan masa depan
bangsa dan negara.
Pengertian kewirausahaan
Entrepreneurship awal mulanya berasal dari bahasa perancis, yaitu Entreprende yang berarti
petualang, pencipta, dan pengelola usaha, sedangkan kewirausahaan dengan istilah
entrepreneurship. Kata entrepreneur secara tertulis pertama kali digunakan oleh Savary pada
tahun 1723 dalam bukunya “Kamus Dagang”.
Wirausaha (entrepreneurship) adalah kemampuan seseorang untuk hidup sendiri atau
berdikari di dalam menjalankan kegiatan usahanya atau bisnisnya yang bebas atau merdeka
secara lahir dan batin.
Entrepreneur adalah sosok orang yang tidak mudah diam, biasanya suka melakukan inovasi
terus menerus dan perbaikan dari hal yang sudah ada.
Sedangkan yang dimaksud dengan kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah bentuk usaha
untuk menciptakan nilai lewat pengakuan terhadap peluang bisnis, manajemen pengambilan
risiko yang sesuai dengan peluang yang ada, dan lewat keterampilan komunikasi dan sumber
daya yang diperlukan untuk membawa sebuah proyek sampai berhasil. (Peter Kilby
Entrepreneurship and Economic Development, NewYork : The Free Press,1971)
Dalam bentuk yang lain, kewirausahaan didefinisikan sebagai adventurisme (berpetualang),
risk taking (mengambil risiko) dan thrill-seeking (pencari kegentaran).
Dalam bentuk sederhana, kewirausahaan berkonotasi mengimplementasikan, yang berarti
mengerjakan (sesuatu), yaitu sesuatu yang harus dikerjakan seorang wirausaha. Perhatian dan
ketertarikan terhadap masalah kewirausahaan ini sangat tepat karena kita memerlukan apa
yang dapat dikerjakan dan diberikan oleh wirausaha (entrepreneurs) seperti :
1. Produk-produk baru dan jasa-jasa baru
2. Pekerjaan baru
3. Lingkungan kerja yang kreatif
4. Cara-cara baru melakukan kegiatan bisnis
5. Bentuk baru penciptaan bisnis (newbusiness innovation)
Pengertian harfiah/bahasa
Kewirausahaan berasal dari kata dasar wirausaha diberi awalan ke dan akhiran an. Wirausaha
dari kata wira artinya perwira/berani dan usaha artinya daya upaya.
Pengertian kewirausahaan menurut pendapat :
ZIMMERER
Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreatifitas dan inovasi dalam memecahkan
persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan.
SAVARY
Kewirausahaan adalah orang yang membeli barang dengan harga pasti meskipun orang itu
belum mengetahui guna ekonomisnya akan dijual.
ROBIN
Kewirausahaan adalah suatu proses seseorang guna mengejar peluang/kesempatan untuk
memenuhi kebutuhan/keinginan melalui inovasi tanpa memperhatikan sumber daya yang
mereka kendalikan.
PEKERTI
Kewirausahaan adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mendirikan, mengelola,
mengembangkan perusahaan miliknya sendiri.
INPRES NO.4 TAHUN1995 tentang GNMMK (Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan
Membudayakan Kewirausahaan)
Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam
menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari menciptakan,
menerapkan cara kerja dan teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam
rangka memberi pelayanan yang lebih baik dan keuntungan yang lebih besar.
Pengertian wirausaha
AHLI EKONOMI/EKONOM
Wirausaha adalah seseorang atau sekelompok orang mengorganisasi faktor-faktor produksi
yaitu alam, tenaga kerja, modal dan keahlian.
PSIKOLOGI/AHLI KEJIWAAN
Wirausaha adalah seseorang yang memiliki dorongan kekuatan untuk memperoleh suatu
tujuan, suka mengadakan eksperimen untuk menampilkan kebebasan dirinya, di luar
kekuasaan orang lain.
BUSINESSMAN
Wirausaha adalah ancaman pesaing baru dapat seorang partner, pemasok,konsumen, atau
seseorang yang diajak kerjasama.
GEDE PARMA
Wirausaha adalah orang yang berani memaksakan diri untuk menjadi pelayan bagi orang lain.
J.A. SCHUMPETER
Wirausaha adalah seorang inovator sebagai individu yang mempunyai naluri untuk melibatkan
materi sedemikian rupa dan kemudian terbukti benar mempunyai semangat/kemampuan dan
pemikiran untuk menaklukan cara berpikir lamban dan malas.
Tujuan kewirausahaan
1. Menumbuhkembangkan jumlah wirausaha yang berkualitas
2. Meningkatkan kesadaran dan pemahaman kewirausahaan yang tangguh
3. Meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan di masyarakat.
Sasaran kewirausahaan
1. Instansi pemerintah
2. Pelaku ekonomi
3. Generasi muda
Asas kewirausahaan
1. Kemampuan bekerja secara tekun,teliti dan produktif
2. Kemampuan berkarya dengan mandiri
3. Menciptakan etika bisnis yang sehat
4. Memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara sistemmatis, termasuk keberanian
mengambil risiko
Manfaat kewirausahaan
1. Mengurangi pengangguran
2. Sebagai generator pembangunan
3. Sebagai suri tauladan di masyarakat
4. Mendidik masyarkat hidup yang hemat dan efisien.
5. Proses kewirausahaan
Faktor personal yang mendorong pemicu untuk terjun ke dunia wirausaha yaitu:
1. Komitmen atau minat yang tinggi dalam berwirausaha
2. Keberanian menanggung risiko
3. Ketidakpuasan dengan pekerjaan sendiri
4. Phk dan tidak ada pekerjaan lain
5. Faktor usia
Faktor personalia yang mendorong adalah:
1. Komitmen tinggi dalam berwirausaha
2. Adanya visi dan misi guna mencapai keberhasilan dalam berwirausaha
3. Adanya menejer pelaksana sebagai tangan kanan dan pembantu utama didalam berwirausaha
Faktor organisasi yang mendorong adalah:
1. Tim yang kompak dalam menjalankan usaha sehingga semua perencanaan dan pelaksanaan
operasional berjalan produktif
2. Struktur organisasi dan berbudaya mantap didalam berwirausaha
3. Strategi yang mantap sebagai produk dari tim yang kompak didalam berwirausaha
4. Adanya produk yang dibanggakan
SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHAWAN
Sikap wirausahawan
1. Mampu berpikir dan bertindak kreatifdan innovatif
2. Mampu bekerja tekun,teliti dan produktif
3. Mampu berkarya berdasarkan etika bisnis yang sehat
4. Mampu berkarya dengan semangat kemandirian
5. Mampu memecahkan masalah dan mengambil keputusan yang sistematis dan berani
mengambil risiko.
Perilaku wirausahawan
1. Memiliki rasa percaya diri
2. Berorientasi pada tugas dan hasil
3. Pengambil risiko
4. Kepemimpinan
5. Keorisinilan
6. Berorientasi pada masa depan
Ketrampilan yang harus dipunyai wirausahawan
Ketrampilan dasar meliputi:
 Memiliki mental dan spiritual yang tinggi
 Memiliki kepribadian unggul
 Pandai berinisiatif
 Dapat mengkoordinasikan kegiatan usaha
Ketrampilan khusus meliputi :
 Ketrampilan konsep (conceptual skill) yaitu ketrampilan untuk melakukan kegiatan usaha
secara menyeluruh berdasar konsep yang dibuatnya.
 Ketrampilan tehnik (technical skill) yaitu ketrampilan melakukan tehnik tertentu dalam
mengelola usahanya.
 Human skill yaitu ketrampilan bekerjasama dengan orang lain, bawahannya dan sesama
wirausahawan
KARAKTERISTIK WIRAUSAHAWAN
Karakteristik wirausahawan adalah sifat atau tingkah laku yang khas dari wirausahawan yang
membedakannya dengan orang lain.
Karakteristik yang perlu dimiliki wirausahawan yaitu:
1. Kerja keras dan disiplin
2. Mandiri dan realistis
3. Komitmen tinggi
4. Kreatifdan Inovatif
5. Jujur
6. Memiliki jiwa kepemimpinan
7. Berpikir kedepan/prespektif
Karakteristik wirausahawan menurut pendapat:
By Grave
1. Dream yaitu mempunyai visi keinginan di masa depan dan mempunyai kemampuan untuk
mewujudkan impiannya.
2. Decisivenees yaitu orang yang bekerja cepat dan selalu memperhitungkan apa yang akan
dilakukan.
3. Doers yaitu seorang wirausahawan dalam membuat keputusan akan langsung ditindaklanjuti.
4. Determination yaitu melakukan kegiatan dengan penuh perhatian.
5. Dedication yaitu mencurahkan perhatian pada bisnisnya.
6. Devotion yaitu mencintai pekerjaan bisnis dan hasil produksi.
7. Detail yaitu memperhatikan faktor yang terkecil secara rinci
8. Destiny yaitu bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak dicapai.
9. Dollars yaitu tidak mengutamakan mencapai kekayaan, motivasinya bukan uang karena uang
dianggap sebagai ukuran kesuksesan.
10. Distribute yaitu bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya kepada orang – orang
kepercayaannya.
Fadel Muhammad
1. Kepemimpinan
2. Inovasi
3. Cara pengambilan keputusan
4. Sikap tanggung jawab terhadap perubahan
5. Bekerja ekonomis dan efisien
6. Visi masa depan
7. Sikap terhadap risiko
Drs Wasty Soemanto,M.pd
1. Memiliki moral yang tinggi
2. Sikap mental wiraswasta
3. Kepekaan terhadap arti lingkungan
4. Ketrampilan wiraswasta
Celland
1. Keinginan untuk berprestasi
2. Keinginan untuk bertanggung jawab
3. Preferensi kepada risiko – risiko menengah
4. Persepsi kepada kemungkinan hasil
5. Rangsangan oleh umpan balik
6. Aktifitas energik
7. Orientasi ke masa depan
8. Ketrampilan dalam pengorganisasian
9. Sikap tentang uang
KEBERHASILANDAN KEGAGALAN WIRAUSAHA
Keberhasilan wirausaha
Dari sisi pengusaha meliputi :
1. Jujur : Jujur terhadap diri sendiri,orang lain dan tujuan yang akan dicapai
2. Disiplin dan berani : karena bakat , pengalaman dan pengetahuan dan karena keyakinan dan
fasilitas
3. Menguasi bidang usaha yang digeluti
4. Dapat melaksanakan prinsip management dengan baik
Dari sisi produk
1. Memiliki keunggulan yang berarti bagi konsumen, apakah dari segi harga,kualitas produk,
prestise, manfaat dsb.
2. Didukung oleh promosi yang efektifkepada publik
Kegagalan wirausaha :
1. Tidak ada perencanaan yang matang
2. Bakat yang tidak cocok
3. Kurang pengalaman
4. Tidak punya semangat berwirausaha
5. Kurang modal
6. Lemahnya pemasaran
7. Tidak punya etos kerja yang tinggi
8. Lokasi yang kurang strategis
PERILAKU WIRAUSAHAWAN
Menurut Imam Santoso Sukardi ada 9 perilaku wirausaha yaitu :
1. perilaku instrumental
2. perilaku prestatif
3. perilaku keluwesan bergaul
4. perilaku kerja keras
5. perilaku keyakinan diri
6. perilaku pengambilan risiko
7. perilaku swa kendali
8. perilaku inovatif
9. perilaku kemandirian
Karakter wirausaha yang harus dipakai dalam mempertahankan bisnisnya meliputi :
1. Jangan mudah berpuas diri
2. Hidup hemat,cermat dan bersahaja
3. Harus meningkatkan kerja keras ,tekun dan teliti
4. Selalu mengutamakan kepentingan pelanggan
5. Membuat pelanggan setia
6. Tawakal pada Tuhan
7. Selalu dinamis
Contoh wirausaha yang sukses karena keuletan, komitmen tinggi dan ketekunan yaitu :
1. Thomas A. Edison penemu bola lampu, matematika, fisika
2. Bill Gates pendiri Microsoft office
3. Charles F. Wilson presiden Perusahaan General Motor Corporation ( GMC )
4. AndrewCarnegie pendiri industri baja
5. Stave Jobs penemu Apple Computer
6. Donald wirausahawan hambuger dll.
T A G S Modul, Produk Kreatifdan Kewirausahaan, Sikap dan Perilaku Wirausahawan
S H A R E Facebook Twitter Linkedin Pinterest Google+
Produk Kreatifdan Kewirausahaan – Hak Atas Kekayaan Intelektual
22/09/2017
Posted Under: Modul
Produk Kreatifdan Kewirausahaan – Hak Atas Kekayaan Intelektual
3.3 Memahami hak atas kekayaan intelektual
4.3 Mepresentasikan hak atas kekayaan intelektual
SEJARAH PERKEMBANGANSISTEM PERLINDUNGAN HAK KEKAYAAN
INTELEKTUAL DI INDONESIA
Secara historis, peraturan perundang-undangan di bidang HKI di Indonesia telah ada sejak tahun
1840. Pemerintah kolonial Belanda memperkenalkan undang-undang pertama mengenai perlindungan
HKI pada tahun 1844. Selanjutnya, Pemerintah Belanda mengundangkan UU Merek tahun 1885,
Undang-undang Paten tahun 1910, dan UU Hak Cipta tahun 1912. Indonesia yang pada waktu itu
masih bernama Netherlands East-Indies telah menjadi angota Paris Convention for the Protection of
Industrial Property sejak tahun 1888, anggota Madrid Convention dari tahun 1893 sampai dengan
1936, dan anggota Berne Convention for the Protection of Literaty and Artistic Works sejak tahun
1914. Pada zaman pendudukan Jepang yaitu tahun 1942 sampai dengan 1945, semua peraturan
perundang-undangan di bidang HKI tersebut tetap berlaku. Pada tanggal 17 Agustus 1945 bangsa
Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya. Sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan peralihan
UUD 1945, seluruh peraturan perundang-undangan peninggalan Kolonial Belanda tetap berlaku
selama tidak bertentangan dengan UUD 1945. UU Hak Cipta dan UU Merek tetap berlaku, namun
tidak demikian halnya dengan UU Paten yang dianggap bertentangan dengan pemerintah Indonesia.
Sebagaimana ditetapkan dalam UU Paten peninggalan Belanda, permohonan Paten dapat diajukan di
Kantor Paten yang berada di Batavia (sekarang Jakarta),namun pemeriksaan atas permohonan Paten
tersebut harus dilakukan di Octrooiraad yang berada di Belanda.
Pada tahun 1953 Menteri Kehakiman RI mengeluarkan pengumuman yang merupakan perangkat
peraturan nasional pertama yang mengatur tentang Paten,yaitu Pengumuman Menteri Kehakiman no.
J.S 5/41/4, yang mengatur tentang pengajuan sementara permintaan Paten dalam negeri, dan
Pengumuman Menteri Kehakiman No. J.G 1/2/17 yang mengatur tentang pengajuan sementara
permintaan paten luar negeri.
Pada tanggal 11 Oktober 1961 Pemerintah RI mengundangkan UU No.21 tahun 1961 tentang Merek
Perusahaan dan Merek Perniagaan untuk mengganti UU Merek Kolonial Belanda. UU No 21 Tahun
1961 mulai berlaku tanggal 11 November 1961. Penetapan UU Merek ini untuk melindungi
masyarakat dari barang-barang tiruan/bajakan.
10 Mei 1979 Indonesia meratifikasi Konvensi Paris Paris Convention for the Protection of Industrial
Property (Stockholm Revision 1967) berdasarkan keputusan Presiden No. 24 tahun 1979. Partisipasi
Indonesia dalam Konvensi Paris saat itu belum penuh karena Indonesia membuat pengecualian
(reservasi) terhadap sejumlah ketentuan, yaitu Pasal1 sampai dengan 12 dan Pasal28 ayat 1.
Pada tanggal 12 April 1982 Pemerintah mengesahkan UU No.6 tahun 1982 tentang Hak Cipta untuk
menggantikan UU Hak Cipta peninggalan Belanda. Pengesahan UU Hak Cipta tahun 1982
dimaksudkan untuk mendorong dan melindungi penciptaan, penyebarluasan hasil kebudayaan di
bidang karya ilmu, seni, dan sastra serta mempercepat pertumbuhan kecerdasan kehidupan bangsa.
Tahun 1986 dapat disebut sebagaiawal era moderen sistem HKI di tanah air. Pada tanggal 23 Juli
1986 Presiden RI membentuk sebuah tim khusus di bidang HKI melalui keputusan No.34/1986 (Tim
ini dikenal dengan tim Keppres 34) Tugas utama Tim Keppres adalah mencakup penyusunan
kebijakan nasional di bidang HKI,perancangan peraturan perundang-undangan di bidang HKI dan
sosialisasi sistem HKI di kalangan intansi pemerintah terkait, aparat penegak hukum dan masyarakat
luas.
19 September 1987 Pemerintah RI mengesahkan UU No.7 Tahun 1987 sebagaiperubahan atas UU
No. 12 Tahun 1982 tentang Hak Cipta.
Tahun 1988 berdasarkan Keputusan Presiden RI No.32 ditetapkan pembentukan Direktorat Jenderal
Hak Cipta, Paten dan Merek (DJHCPM) untuk mengambil alih fungsi dan tugas Direktorat paten dan
Hak Cipta yang merupakan salah satu unit eselon II di lingkungan Direktorat JenderalHukum dan
Perundang-Undangan, Departemen Kehakiman.
Pada tanggal 13 Oktober 1989 Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui RUU tentang Paten yang
selanjutnya disahkan menjadi UU No. 6 Tahun 1989 oleh Presiden RI pada tanggal 1 November 1989.
UU Paten 1989 mulai berlaku tanggal 1 Agustus 1991.
28 Agustus 1992 Pemerintah RI mengesahkan UU No. 19 Tahun 1992 tentang Merek, yang mulai
berlaku 1 April 1993. UU ini menggantikan UU Merek tahun 1961.
Pada tanggal 15 April 1994 Pemerintah RI menandatangani Final Act Embodying the Result of the
Uruguay Round of Multilateral Trade Negotiations, yang mencakup Agreement on Trade Related
Aspects of Intellectual Property Rights (Persetujuan TRIPS).
Tahun 1997 Pemerintah RI merevisi perangkat peraturan perundang-undangan di bidang HKI,yaitu
UU Hak Cipta 1987 jo. UU No. 6 tahun 1982, UU Paten 1989 dan UU Merek 1992.
Akhir tahun 2000, disahkan tiga UU baru dibidang HKI yaitu : (1) UU No. 30 tahun 2000 tentang
Rahasia Dagang, UU No. 31 tahun 2000 tentang Desain Industri, dan UU No. 32 tahun 2000 tentang
Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu.
Untuk menyelaraskan dengan Persetujuan TRIPS (Agreement on Trade Related Aspects of
Intellectual Property Rights) pemerintah Indonesia mengesahkan UU No 14 Tahun 2001 tentang
Paten,UU No 15 tahun 2001 tentang Merek, Kedua UU ini menggantikan UU yang lama di bidang
terkait. Pada pertengahan tahun 2002, disahkan UU No.19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta yang
menggantikan UU yang lama dan berlaku efektif satu tahun sejak di undangkannya.
Pada tahun 2000 pula disahkan UU No 29 Tahun 2000 Tentang Perlindungan Varietas Tanaman dan
mulai berlaku efektif sejak tahun 2004.
PENGERTIAN HaKI
Istilah HaKI atau Hak atas Kekayaan Intelektual merupakan terjemahan dari Intellectual Property
Right (IPR),sebagaimana diatur dalam undang-undang No. 7 Tahun 1994 tentang pengesahan WTO
(Agreement Establishing The World Trade Organization). Pengertian Intellectual Property Right
sendiri adalah pemahaman mengenai hak atas kekayaan yang timbul dari kemampuan intelektual
manusia, yang mempunyai hubungan dengan hak seseorang secara pribadi yaitu hak asasimanusia
(human right).
HaKI atau Hak atas Kekayaan Intelektual adalah hak eksklusif yang diberikan suatu hukum atau
peraturan kepada seseorang atau sekelompok orang atas karya ciptanya. Pada intinya HaKI adalah hak
untuk menikmati secara ekonomis hasil dari suatu kreativitas intelektual. Objek yang diatur dalam
HaKI adalah karya-karya yang timbul atau lahir karena kemampuan intelektual manusia.
Setiap hak yang digolongkan ke dalam HaKI harus mendapat kekuatan hukum atas karya atau
ciptannya. Untuk itu diperlukan tujuan penerapan HaKI. Tujuan dari penerapan HaKI yang Pertama,
antisipasi kemungkinan melanggar HaKI milik pihak lain, Kedua meningkatkan daya kompetisi dan
pangsa pasar dalam komersialisasi kekayaan intelektual, Ketiga dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan dalam penentuan strategi penelitian, usaha dan industri di Indonesia.
Lalu bagaimana apabila karya kita atau milik orang lain tidak dilindungi? Sudah pasti dipastikan akan
terkena pembajakan. Sebegai contoh untuk di dunia pendidikan saat ini marak adanya pembajakan
buku. Pembajakan buku ini makin marak terjadi di masyarakat,banyak faktor yang menyebabkan
terjadinya pembajakan buku, salah satunya adalah kurangnya penegakan hukum, ketidaktahuan
masyarakat terhadap perlindungan hak cipta buku, dan kondisi ekonomi masyarakat.
Sudah banyak pelaku terjaring oleh aparat, dan masih banyak pula yang masih berkeliaran dan
tumbuh, seiring tingginya permintaan oleh masyarakat. Untuk itu butuh kesadaran dari masyarakat
untuk mengetahui HaKI agar karyanya tidak diambil oleh orang lain. Berikut ini terdapat macam-
macam HaKI.
MANFAAT HaKI ATAU HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL
1. Bagi dunia usaha,adanya perlindungan terhadap penyalahgunaan atau pemalsuan karya intelektual
yang dimilikinya oleh pihak lain di dalam negeri maupun di luar negeri. Perusahaan yang telah
dibangun mendapat citra yang positif dalam persaingan apabila memiliki perlindungan hukum di
bidang HKI.
2. Bagi inventor dapat menjamin kepastian hukum baik individu maupun kelompok serta terhindar dari
kerugian akibat pemalsuan dan perbuatan curang pihak lain.
3. Bagi pemerintah, adanya citra positif pemerintah yang menerapkan HKI di tingkat WTO. Selain itu
adanya penerimaan devisa yang diperoleh dari pendaftaran HKI.
4. Adanya kepastian hukum bagi pemegang hak dalam melakukan usahanya tanpa gangguan dari pihak
lain.
5. Pemegang hak dapat melakukan upaya hukum baik perdata maupun pidana bila terjadi
pelanggaran/peniruan.
6. Pemegang hak dapat memberikan izin atau lisensi kepada pihak lain.
MACAM-MACAM HaKIATAU HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL
Hak Cipta
Hak Cipta adalah hak khusus bagi pencipta untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya.
Termasuk ciptaan yang dilindungi adalah ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan, sastra dan seni.
Hak cipta diberikan terhadap ciptaan dalam ruang lingkup bidang ilmu pengetahuan, kesenian, dan
kesusasteraan. Hak cipta hanya diberikan secara eksklusif kepada pencipta, yaitu “seorang atau
beberapa orang secara bersama-sama yang atas inspirasinya lahir suatu ciptaan berdasarkan pikiran,
imajinasi, kecekatan,keterampilan atau keahlian yang dituangkan dalam bentuk yang khas dan
bersifat pribadi.
Hak Kekayaan Industri, yang Meliputi:
1. Paten
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 Pasal1 Ayat 1, Paten adalah hak eksklusif yang
diberikan oleh Negara kepada Inventor atas hasil invensinya di bidang teknologi, yang untuk selama
waktu tertentu melaksanakan sendiri invensinya tersebut atau memberikan persetujuannya kepada
pihak lain untuk melaksanakannya.
Paten hanya diberikan negara kepada penemu yang telah menemukan suatu penemuan (baru) di
bidang teknologi. Yang dimaksud dengan penemuan adalah kegiatan pemecahan masalah tertentu di
bidang teknologi yang berupa : Proses,hasil produksi, penyempurnaan dan pengembangan proses,
penyempurnaan dan pengembangan hasil produksi.
2. Merek
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 Pasal1 Ayat 1 Merek adalah tanda yang berupa
gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna,atau kombinasi dari unsur-unsur
tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa.
Jadi merek merupakan tanda yang digunakan untuk membedakan produk (barang dan atau jasa)
tertentu dengan yang lainnya dalam rangka memperlancar perdagangan, menjaga kualitas, dan
melindungi produsen dan konsumen.
Terdapat beberapa istilah merek yang biasa digunakan, yang pertama merek dagang adalah merek
yang digunakan pada barang yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara
bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan barang-barang sejenis lainnya.
Merek jasa yaitu merek yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa
orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan jasa-jasa sejenis lainnya.
Merek kolektif adalah merek yang digunakan pada barang atau jasa dengan karakteristik yang sama
yang diperdagangkan oleh beberapa orang atau badan hukum secara bersama-sama untuk
membedakan dengan barang atau jasa sejenis lainnya.
Hak atas merek adalah hak khusus yang diberikan negara kepada pemilik merek yang terdaftar dalam
Daftar Umum Merek untuk jangka waktu tertentu, menggunakan sendiri merek tersebut atau memberi
izin kepada seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk
menggunakannya.
3. Desain Industri
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 Pasal1 Ayat 1 Tentang Desain Industri, bahwa
desain industri adalah suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis atau warna,atau
garis dan warna,atau gabungan daripadanya yang berbentuk tiga dimensi atau dua dimensi yang
memberikan kesan estetis dan dapat diwujudkan dalam pola tiga dimensi atau dua dimensi serta dapat
dipakai untuk menghasilkan suatu produk, barang, komoditas industri, atau kerajinan tangan.
4. Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2000 Pasal1 Ayat 1 Tentang Desain Tata Letak
Sirkuit Terpadu bahwa, Sirkuit Terpadu adalah suatu produk dalam bentuk jadi atau setengah jadi,
yang di dalamnya terdapat berbagai elemen dan sekurang-kurangnya satu dari elemen tersebut adalah
elemen aktif, yang sebagian atau seluruhnya saling berkaitan serta dibentuk secara terpadu di dalam
sebuah bahan semikonduktor yang dimaksudkan untuk menghasilkan fungsi elektronik.
5. Rahasia Dagang
Menurut Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 Tentang Rahasia Dagang bahwa,Rahasia Dagang
adalah informasi yang tidak diketahui oleh umum di bidang teknologi dan/atau bisnis, mempunyai
nilai ekonomi karena berguna dalam kegiatan usaha, dan dijaga kerahasiaannya oleh pemilik Rahasia
Dagang.
6. Indikasi Geografis
Berdasarkan Undang-Undang No. 15 Tahun 2001 Pasal56 Ayat 1 Tentang Merek bahwa, Indikasi-
geografis dilindungi sebagai suatu tanda yang menunjukkan daerah asalsuatu barang yang karena
faktor lingkungan geografis termasuk faktor alam, faktor manusia, atau kombinasi dari kedua faktor
tersebut, memberikan ciri dan kualitas tertentu pada barang yang dihasilkan.
Folklore
Yang dimaksud dengan “Folklore” dan “Traditional Knowledge” adalah suatu karya intelektual yang
terdapat di dalam masyarakat tradisional secara turun temurun dan apabila tidak dipertahankan
dikhawatirkan akan punah dan apabila itu terjadi akan merupakan kerugian bagi khasanah
pengetahuan manusia pada umumnya, atau dikhawatirkan akan dimanfaatkan secara tidak sah dan
tidak adil oleh pihak-pihak di luar pemiliknya.
Folklor mencerminkan kebudayaan manusia yang diekspresikan melalui musik, tarian, drama seni,
kerajinan tangan, seni pahat, seni lukis, karya sastra dan sarana lain untuk mengekspresikan
kreativitas yang umumnya memerlukan sedikit ketergantungan pada teknologi tinggi.
Undang-undang Nomor 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta tidak secara penuh mengakomodasikan dan
melindungi folklor penduduk asli. Ketentuan mengenai perlindungan bagi folklor penduduk asli
dalam Undang-undang Hak Cipta memiliki kekurangan, karena undang-undang Hak Cipta
menentukan syarat-syarat mengenai kepemilikan dan penciptanya, bentuk utama, keaslian, durasi dan
hak-hak dalam karya derivatif (hak-hak pengalihwujudan). Oleh karenanya batasanbatasan Hak Cipta
sebagai bidang HKI masih belum menempatkan folklor asli untuk memenuhi syarat elemen bagi
perlindungan Hak Cipta.
Pasal10 undang-undang Hak Cipta mementukan bahwa Negara memegang Hak Cipta atas karya
peninggalan prasejarah, sejarah dan benda budaya nasional lainnya; dan Negara memegang Hak Cipta
atas Folklor dan hasil kebudayaan rakyat yang menjadi miliki bersama,seperti cerita,hikayat,
dongeng, legenda, babad, lagu, kerajinan tangan, koreografi, tarian, kaligrafi dan karya seni lainnya.
Untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaan tersebut,orang yang bukan Warga Negara
Indonesia harus lebih dahulu mendapat izin dari instansi terkait dalam masalah tersebut. Ketentuan
lebih lanjut mengenai Hak Cipta yang dipegang oleh Negara sebagaimana dimaksud di atas,akan
diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.
PRINSIP-PRINSIP HaKI ATAU HAK ATAS KEKAYAANINTELEKTUAL
Prinsip-prinsip Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) adalah sebagai berikut :
Prinsip Ekonomi
Dalam prinsip ekonomi, hak intelektual berasal dari kegiatan kreatif dari daya pikir manusia yang
memiliki manfaat serta nilai ekonomi yang akan member keuntungan kepada pemilik hak cipta.
Prinsip Keadilan
Prinsip keadilan merupakan suatu perlindungan hukum bagi pemilik suatu hasil dari kemampuan
intelektual, sehingga memiliki kekuasaan dalam penggunaan hak atas kekayaan intelektual terhadap
karyanya.
Prinsip Kebudayaan
Prinsip kebudayaan merupakan pengembangan dari ilmu pengetahuan, sastra dan seni guna
meningkatkan taraf kehidupan serta akan memberikan keuntungan bagi masyarakat,bangsa dan
Negara.
Prinsip Sosial
Prinsip sosial mengatur kepentingan manusia sebagai warga Negara,sehingga hak yang telah
diberikan oleh hukum atas suatu karya merupakan satu kesatuan yang diberikan perlindungan
berdasarkan keseimbangan antara kepentingan individu dan masyarakat/ lingkungan.
DASAR HUKUM HaKI ATAU HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUALDI INDONESIA
Dalam penetapan HaKI tentu berdasarkan hukum-hukum yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Dasar-dasar hukum tersebut antara lain adalah :
1. Undang-undang Nomor 7/1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing the World Trade
Organization (WTO)
2. Undang-undang Nomor 10/1995 tentang Kepabeanan
3. Undang-undang Nomor 12/1997 tentang Hak Cipta
4. Undang-undang Nomor 14/1997 tentang Merek
5. Undang-undang Nomor 13/1997 tentang Hak Paten
6. Keputusan Presiden RI No. 15/1997 tentang Pengesahan Paris Convention for the Protection of
Industrial Property dan Convention Establishing the World Intellectual Property Organization
7. Keputusan Presiden RI No. 17/1997 tentang Pengesahan Trademark Law Treaty
8. Keputusan Presiden RI No. 18/1997 tentang Pengesahan Berne Convention for the Protection of
Literary and Artistic Works
9. Keputusan Presiden RI No. 19/1997 tentang Pengesahan WIPO Copyrights Treaty
Berdasarkan peraturan-peraturan tersebut maka Hak atas Kekayaan Intelektual(HaKI) dapat
dilaksanakan. Maka setiap individu/kelompok/organisasi yang memiliki hak atas pemikiran-pemikiran
kreatif mereka atas suatu karya atau produk dapat diperoleh dengan mendaftarkannya ke pihak yang
melaksanakan, dalam hal ini merupakan tugas dari Direktorat Jenderal Hak-hak Atas Kekayaan
Intelektual, Departemen Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia.
HAL-HAL YANG TIDAK DIANGGAP SEBAGAIPELANGGARAN HAK CIPTA
Yang tidak dianggap sebagai pelanggaran Hak Cipta, dengan syarat sumbernya harus disebut atau
dicantumkan, adalah :
1. Penggunaan ciptaan pihak lain untuk keperluan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah,
penyusunan laporan, penulisan kritik dan tinjauan suatu masalah dengan ketentuan tidak merugikan
kepentingan yang wajar bagi pencipta;
2. Pengambilan ciptaan pihak lain baik seluruhnya maupun sebagian guna keperluan pembelaan didalam
dan diluar pengadilan;
3. Pengambilan ciptaan pihak lain baik seluruhnya maupun sebagian guna keperluan :
4. Ceramah yang semata-mata untuk tujuan pendidikan dan ilmu pengetahuan;
5. Pertunjukan atau pementasan yang tidak dipungut bayaran dengan ketentuan tidak merugikan
kepentingan yang wajar bagi pencipta;
6. Perbanyakan suatu ciptaan bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra dalam huruf braile guna
keperluan para tunanetra,kecuali jika perbanyakan itu bersifat komersial;
7. Perbanyakan suatu ciptaan selain program komputer, secara terbatas dengan cara atau alat apapaun
atau proses yang serupa dengan perpustakaan umum, lembaga ilmu pengetahuan atau pendidikan dan
pusat dokumentasi yang non komersial, semata-mata untuk keperluan aktivitasnya;
8. Perubahan yang dilakukan atas karya arsitektur seperti ciptaan bangunan berdasarkan pertimbangan
pelaksanaan teknis;
9. Pembuatan salinan cadangan suatu program komputer oleh pemilik program komputer yang dilkukan
semata-mata untuk digunakan sendiri.
PENTINGNYA HaKI DALAM DUNIA USAHA
Kemajuan dunia usaha tentunya tidak dapat dilepaskan dari pembangunan di bidang ekonomi yang
pelaksanaannya dititikberatkan pada sektor industri. Dalam rangka menunjang pertumbuhan dan
perkembangan dunia usaha yang dititikberatkan pada sektor industri, faktor perangkat hukum
khususnya perangkat hukum kekayaan intelektual, sangat memegang peran penting guna memberikan
adanya kepastian hukum yang jelas dan tegas dalam melindungi kepentingan para pelaku usaha dan
masyarakat. Penegakkan hukum, khususnya hukum kekayaan intelektual, diharapkan mampu
mengantisipasi kemajuan di setiap sektor usaha, khususnya sektor industri.
Arus globalisasi ekonomi telah membawa pengaruh yang cukup “significant” bagi pertumbuhan dan
perkembangan dunia usaha di Indonesia, khususya untuk sektor industri. Sebagai Negara
berkembang, Indonesia harus memandang sisi perdagangan internasional yang menimbulkan adanya
persaingan sebagai suatu hal yang mempunyai arti penting. Dalam era globalisasi ekonomi terdapat
lima isu yang berkembang, yaitu Hak AsasiManusia (HAM), Demokratisasi, Lingkungan Hidup dan
Sumber Daya Alam, Hak atas Kepemilikan Intelektual dan Standardisasi.[3] Berangkat dari hal itulah,
isu perlindungan hukum bagi produk industri, termasuk produk-produk industri yang dihasilkan oleh
kemampuan intelektual manusia, menjadi isu yang tidak dapat dilepaskan dalam kerangka
perdagangan bebas. Dalam era perdagangan bebas, usaha-usaha industri kecil perlu ditingkatkan dan
dikembangkan agar dapat menghasilkan produk yang mampu bersaing dalam hal mutu, harga, dan
sistem manajemen terpadu agar dapat menembus pasar,baik pasar dalam negeri maupun
internasional.
Begitu pentingnya HKI dalam dunia usaha, khususnya dalam meningkatkan kreatifitas, perlu adanya
suatu tindakan mensosialisasi, membudayakan dan memberdayaan HKI kepada seluruh lapisan
masyarakat,baik pelaku usaha, aparat penegak hukum maupun masyarakat selaku konsumen. Ada
lima langkah strategis dalam pembangunan sistem HKI di Indonesia, yaitu sosialisasi HKI,
pembangunan administrasi dan kelembagaan, penyempurnaan legislasi dan penyertaan pada
perjanjian internasional, serta kerjasama internasional dan koordimasi penegakan hukum.
Ikut sertanya Indonesia sebagaianggota WTO dan turut serta menandatangani Perjanjian Multilateral
GATT (General Agreement on Tariffs and Trade) Puturan Uruguay tahun 1994, serta meratifikasinya
dengan Undang-undang (UU) No. 7 Tahun 1994, membawa akibat Indonesia harus membentuk dan
menyempurnakan hukum nasionalnya serta terikat dengan ketentuan-ketentuan tentang Hak atas
Kepemilikan Intelektual (HAKI) yang diatur dalam GATT, yang salah satu lampirannya dari
persetujuan GATT adalah TRIPs (Trade Related Aspects of Intellectual Property Rights), yang
diterjemahkan dalam bahasa Indonesia sebagai Persetujuan tentang Aspek-aspek Dagang Hak atas
Kepemilikan Intelektual.
Konsekuensi Indonesia dalam meratifikasi GATT dengan UU No. 7 Tahun 1994 adalah bahwa
Indonesia diwajibkan untuk memasukan perangkat hukum HKI dalam sistem hukum nasional
Indonesia. Indonesia juga telah menyempurnakan peraturan perundang-undangan dibidang HKI,
diantaranya UU Hak Cipta, Paten,Merek, dan juga Indonesia juga telah mengundangkan UU HKI
lainnya, sepertiUU Rahasia Dagang, Desain Industri, Tata Letak Sirkuit Terpadu, Varitas Tanaman.
PENTINGNYA PERLINDUNGANHUKUM BAGI HKI DALAM PEMBANGUNAN
SEKTOR INDUSTRI
HKI memegang peranan penting dalam perkembangan sektor industri, karena melalui HKI dapat
dihasilkan penemuan baru, teknologi canggih, kualitas tinggi, maupun standar mutu. Semakin tinggi
tingkat kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, tentunya akan makin maju
perkembangan HKI dan makin cepat perkembangan sektor industri. Disamping itu juga HKI
merupakan basis perdagangan karena HKI menjadi dasar perkembangan perdagangan yang
menggunakan merek terkenal sebagai goodwill, lambing kualitas dan standar mutu, sarana menembus
pasar,baik domestik maupun internasional. Begitu pentingnya HKI dalam pembangunan sektor
industri, sudah seharusnya HKI perlu dilindungi oleh hukum. Dasar pertimbangan HKI perlu
dilindungi oleh hukum adalah karena:
1. Alasan yang bersifat non-ekonomis. Perlindungan hukum akan memacu mereka yang menghasilkan
karya-karya intelektual tersebut untuk terus melakukan kreatifitas intelektual. Hal ini akan
meningkatkan self actualization pada diri manusia. Bagi masyarakat hal ini akan berguna untuk
meningkatkan perkembangan hidup mereka.
2. Alasan yang bersifat ekonomis. Untuk melindungi mereka yang melahirkan karya intelektual tersebut
berarti yang melahirkan karya tersebut mendapat keuntungan materiil dari karya-karyanya. Di pihak
lain melindungi mereka dari adanya peniruan, pembajakan, penjiplakan mampu perbuatan curang
lainnya yang dilakukan oleh orang lain atas karya-karya mereka yang berhak.
Sebagai konsekuensi Indonesia menjadi anggota WTO dengan meratifikasi Persetujuan GATT
dengan UU No. 7 Tahun 1994, komitmen terhadap APEC (Asia Pasific Economic Cooperation) dan
pemberlakuan AFTA (Asean Free Trade Area) 2003 membawa Indonesia bersedia menerima
liberalisme perdagangan. Dalam perdagangan bebas,persaingan adalah hal yang wajar untuk
memperoleh keuntungan maksimal dan menguasai pangsa pasar untuk mengungguli pelaku usaha
lain. Persaingan membawa pengaruh positif dan negatif dalam dunia usaha. Pengaruh positif dari
adanya persaingan adalah terciptanya harga yang bersaing, kualitas produk yang baik, serta
tersediannya berbagai pilihan terhadap suatu produk. Sedangkan dampak negatifnya adalah
terciptanya persaingan usaha tidak sehat di antara para pelaku usaha. Persaingan usaha tidak sehat
dapat diartikan sebagai persaingan antar pelaku usaha dalam menjalankan kegiatan produksi dan/atau
pemasaran produk yang dilakukan secara tidak jujur (melawan hukum). Persaingan tidak sehat dalam
bidang HKI adalah melakukan tindakan-tindakan peniruan, pemalsuan serta praktik-praktik tidak
sehat lainnya, yang tentunya ini sangat merugikan pemilik, Negara,dan juga masyarakat selaku
konsumen. Oleh karena itulah maka pentingnya HKI dilindungi oleh hukum sehingga praktik-praktik
persaingan tidak sehat dalam bidang HKI setidaknya dapat dicegah dan adanya sanksi yang tegas
guna memberikan efek jera bagi para pelaku usaha curang di bidang HKI.
Dalam sistem hukum Indonesia, secara umum terdapat tiga bagian besar untuk mengatasi persaingan
curang, yaitu:
1. Hukum Umum, dalam hal ini Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUHPerdata),Pasal1365[7]
dan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHPidana),Pasal322 jo. Pasal323 jo. Pasal382bis.[8]
2. Hukum Khusus, dalam hal ini adalah peraturan perundang-undangan dibidang HKI,yang meliputi
dua kelompok, yakni Hak Cipta dan Hak Milik Industri/Perindustrian, yang terdiri dari Paten,Merek,
Rahasia Dagang, Desain Industri, Desain Tata Letak Siskuit Terpadu, dan Varitas Tanaman.
3. Hukum Khusus, yang diatur dalam UU No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat. Untuk masalah pelanggaran dibidang HKI yang bertujuan untuk
menciptakan persaingan secara tidak sehat dapat diajukan berdasarkan ketentuan UU ini. Tentunya
perlu diingat untuk perjanjian-perjanjian yang berkaitan dengan HKI sepertilisensi paten, merek, hak
cipta, desain produk industri, rangkaian elektronik terpadu dan rahasia dagang serta perjanjian yang
berkaitan dengan waralaba tidak dapat diterapkan ketentuan UU ini karena hal tersebut dikecualikan
dari UU No. 5 Tahun 1999 sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan Pasal50.
SUMBER MATERI
www.duniadosen.com/hak-atas-kekayaan-intelektual-haki/
Hak Atas Kekayaan Intelektual (HaKI)
TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai mempelajari modul ini siswa diharapkan:
 Memahami tentang wirausaha dan kewirausahaan
 Mengidentifikasi sikap dan perilaku wirausaha
 Memahami karakteristik wirausaha
 Mengidentifikasi keberhasilan dan kegagalan wirausaha
 Mengidentifikasi perilaku wirausaha
II. URAIAN MATERI
A. WIRAUSAHA DAN KEWIRAUSAHAAN
Pada zaman keterpurukan ekonomi yang sedang dialami oleh bangsa Indonesia, kita harus
bisa menyerukan pentingnya pembangunan jiwa kewirausahaan (entrepreneurship)
sehingga kebanyakan masyarakat tidak ragu lagi untuk mengambil langkah untuk menjadi
calon wirausaha. Sesungguhnya kita semua adalah calon-calon wirausaha yang baik,
tinggal bagaimana kita mengolah jiwa entrepreneurship yang berhasil. Jika hal ini terealisasi
akan memberikan nafas lega untuk pemerintah karena bisa mengurangi pengangguran dan
mengentaskan kemiskinan.
Perubahan dan perbaikan nasib kita harus didasarkan pada kehendak, keinginan, dan kerja
keras. Oleh karena itu, peranan wirausaha sangat penting untuk menentukan masa depan
bangsa dan negara.
1. Pengertian kewirausahaan
Entrepreneurship awal mulanya berasal dari bahasa perancis, yaitu Entreprende yang
berarti petualang, pencipta, dan pengelola usaha, sedangkan kewirausahaan dengan istilah
entrepreneurship. Kata entrepreneur secara tertulis pertama kali digunakan oleh Savary
pada tahun 1723 dalam bukunya “Kamus Dagang”.
Wirausaha (entrepreneurship) adalah kemampuan seseorang untuk hidup sendiri atau
berdikari di dalam menjalankan kegiatan usahanya atau bisnisnya yang bebas atau merdeka
secara lahir dan batin.
Entrepreneur adalah sosok orang yang tidak mudah diam, biasanya suka melakukan inovasi
terus menerus dan perbaikan dari hal yang sudah ada.
Sedangkan yang dimaksud dengan kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah bentuk usaha
untuk menciptakan nilai lewat pengakuan terhadap peluang bisnis, manajemen pengambilan
risiko yang sesuai dengan peluang yang ada, dan lewat keterampilan komunikasi dan
sumber daya yang diperlukan untuk membawa sebuah proyek sampai berhasil. (Peter Kilby
Entrepreneurship and Economic Development, New York : The Free Press, 1971)
Dalam bentuk yang lain, kewirausahaan didefinisikan sebagai adventurisme (berpetualang),
risk taking (mengambil risiko) dan thrill-seeking (pencari kegentaran).
Dalam bentuk sederhana, kewirausahaan berkonotasi mengimplementasikan, yang berarti
mengerjakan (sesuatu), yaitu sesuatu yang harus dikerjakan seorang wirausaha. Perhatian
dan ketertarikan terhadap masalah kewirausahaan ini sangat tepat karena kita memerlukan
apa yang dapat dikerjakan dan diberikan oleh wirausaha (entrepreneurs) seperti :
1. Produk-produk baru dan jasa-jasa baru
2. Pekerjaan baru
3. Lingkungan kerja yang kreatif
4. Cara-cara baru melakukan kegiatan bisnis
5. Bentuk baru penciptaan bisnis (new business innovation)
a. Pengertian harfiah/bahasa
Kewirausahaan berasal dari kata dasar wirausaha diberi awalan ke dan akhiran an.
Wirausaha dari kata wira artinya perwira/berani dan usaha artinya daya upaya.
b. Pengertian kewirausahaan menurut pendapat :
• ZIMMERER
Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreatifitas dan inovasi dalam memecahkan
persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan.
• SAVARY
Kewirausahaan adalah orang yang membeli barang dengan harga pasti meskipun orang itu
belum mengetahui guna ekonomisnya akan dijual.
• ROBIN
Kewirausahaan adalah suatu proses seseorang guna mengejar peluang/kesempatan untuk
memenuhi kebutuhan/keinginan melalui inovasi tanpa memperhatikan sumber daya yang
mereka kendalikan.
• A. PEKERTI
Kewirausahaan adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mendirikan, mengelola,
mengembangkan perusahaan miliknya sendiri.
• INPRES NO.4 TAHUN 1995 tentang GNMMK (Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan
Membudayakan Kewirausahaan)
Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam
menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari menciptakan,
menerapkan cara kerja dan teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam
rangka memberi pelayanan yang lebih baik dan keuntungan yang lebih besar.
2. Pengertian wirausaha
a. AHLI EKONOMI/EKONOM
Wirausaha adalah seseorang atau sekelompok orang mengorganisasi faktor-faktor produksi
yaitu alam, tenaga kerja, modal dan keahlian.
b. PSIKOLOGI/AHLI KEJIWAAN
Wirausaha adalah seseorang yang memiliki dorongan kekuatan untuk memperoleh suatu
tujuan, suka mengadakan eksperimen untuk menampilkan kebebasan dirinya, di luar
kekuasaan orang lain.
c. BUSINESSMAN
Wirausaha adalah ancaman pesaing baru dapat seorang partner, pemasok, konsumen, atau
seseorang yang diajak kerjasama.
d. GEDE PARMA
Wirausaha adalah orang yang berani memaksakan diri untuk menjadi pelayan bagi orang
lain.
e. J.A. SCHUMPETER
Wirausaha adalah seorang inovator sebagai individu yang mempunyai naluri untuk
melibatkan materi sedemikian rupa dan kemudian terbukti benar mempunyai
semangat/kemampuan dan pemikiran untuk menaklukan cara berpikir lamban dan malas.
3. Tujuan kewirausahaan
a. Menumbuhkembangkan jumlah wirausaha yang berkualitas
b. Meningkatkan kesadaran dan pemahaman kewirausahaan yang tangguh
c. Meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan di masyarakat.
4. Sasaran kewirausahaan
a. Instansi pemerintah
b. Pelaku ekonomi
c. Generasi muda
5. Asas kewirausahaan
a. Kemampuan bekerja secara tekun,teliti dan produktif
b. Kemampuan berkarya dengan mandiri
c. Menciptakan etika bisnis yang sehat
d. Memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara sistemmatis, termasuk
keberanian mengambil risiko
6. Manfaat kewirausahaan
a. Mengurangi pengangguran
b. Sebagai generator pembangunan
c. Sebagai suri tauladan di masyarakat
d. Mendidik masyarkat hidup yang hemat dan efisien.
7. Proses kewirausahaan
Proses perintisan dan pengembangan kewirausahaan digambarkan oleh By Grove sebagai
berikut :
Keterangan
 Innovation/inovasi
Faktor personal adanya inovasi untuk terjun ke dunia wirausaha yaitu:
a) Keinginan untuk berprestasi
b) Faktor pengalaman dalam berwirausaha
c) Keinginan dalam menanggung risiko
d) Sifat penasaran pribadi
e) Faktor pendidikan
 Triggering Event/pemicu
Faktor personal yang mendorong pemicu untuk terjun ke dunia wirausaha yaitu:
a) Komitmen atau minat yang tinggi dalam berwirausaha
b) Keberanian menanggung risiko
c) Ketidakpuasan dengan pekerjaan sendiri
d) Phk dan tidak ada pekerjaan lain
e) Faktor usia
 Implementation/pelaksanaan
Faktor personalia yang mendorong adalah:
a) Komitmen tinggi dalam berwirausaha
b) Adanya visi dan misi guna mencapai keberhasilan dalam berwirausaha
c) Adanya menejer pelaksana sebagai tangan kanan dan pembantu utama didalam
berwirausaha
 Growth/pertumbuhan
Faktor organisasi yang mendorong adalah:
a) Tim yang kompak dalam menjalankan usaha sehingga semua perencanaan dan
pelaksanaan operasional berjalan produktif
b) Struktur organisasi dan berbudaya mantap didalam berwirausaha
c) Strategi yang mantap sebagai produk dari tim yang kompak didalam berwirausaha
d) Adanya produk yang dibanggakan
B. SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHAWAN
1. Sikap wirausahawan
a. Mampu berpikir dan bertindak kreatif dan innovatif
b. Mampu bekerja tekun,teliti dan produktif
c. Mampu berkarya berdasarkan etika bisnis yang sehat
d. Mampu berkarya dengan semangat kemandirian
e. Mampu memecahkan masalah dan mengambil keputusan yang sistematis dan berani
mengambil risiko.
2. Perilaku wirausahawan
a. Memiliki rasa percaya diri
b. Berorientasi pada tugas dan hasil
c. Pengambil risiko
d. Kepemimpinan
e. Keorisinilan
f. Berorientasi pada masa depan
3. Ketrampilan yang harus dipunyai wirausahawan
a. Ketrampilan dasar meliputi:
 Memiliki mental dan spiritual yang tinggi
 Memiliki kepribadian unggul
 Pandai berinisiatif
 Dapat mengkoordinasikan kegiatan usaha
b. Ketrampilan khusus meliputi :
 Ketrampilan konsep (conceptual skill) yaitu ketrampilan untuk melakukan kegiatan usaha
secara menyeluruh berdasar konsep yang dibuatnya.
 Ketrampilan tehnik (technical skill) yaitu ketrampilan melakukan tehnik tertentu dalam
mengelola usahanya.
 Human skill yaitu ketrampilan bekerjasama dengan orang lain, bawahannya dan sesama
wirausahawan
C. KARAKTERISTIK WIRAUSAHAWAN
Karakteristik wirausahawan adalah sifat atau tingkah laku yang khas dari wirausahawan
yang membedakannya dengan orang lain.
Karakteristik yang perlu dimiliki wirausahawan yaitu:
1. Kerja keras dan disiplin
2. Mandiri dan realistis
3. Komitmen tinggi
4. Kreatif dan Inovatif
5. Jujur
6. Memiliki jiwa kepemimpinan
7. Berpikir kedepan/prespektif
Karakteristik wirausahawan menurut pendapat:
1. By Grave
a. Dream yaitu mempunyai visi keinginan di masa depan dan mempunyai kemampuan untuk
mewujudkan impiannya.
b. Decisivenees yaitu orang yang bekerja cepat dan selalu memperhitungkan apa yang akan
dilakukan.
c. Doers yaitu seorang wirausahawan dalam membuat keputusan akan langsung
ditindaklanjuti.
d. Determination yaitu melakukan kegiatan dengan penuh perhatian.
e. Dedication yaitu mencurahkan perhatian pada bisnisnya.
f. Devotion yaitu mencintai pekerjaan bisnis dan hasil produksi.
g. Detail yaitu memperhatikan faktor yang terkecil secara rinci
h. Destiny yaitu bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak dicapai.
i. Dollars yaitu tidak mengutamakan mencapai kekayaan, motivasinya bukan uang karena
uang dianggap sebagai ukuran kesuksesan.
j. Distribute yaitu bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya kepada orang – orang
kepercayaannya.
2. Fadel Muhammad
a. Kepemimpinan
b. Inovasi
c. Cara pengambilan keputusan
d. Sikap tanggung jawab terhadap perubahan
e. Bekerja ekonomis dan efisien
f. Visi masa depan
g. Sikap terhadap risiko
3. Drs Wasty Soemanto,M.pd
a. Memiliki moral yang tinggi
b. Sikap mental wiraswasta
c. Kepekaan terhadap arti lingkungan
d. Ketrampilan wiraswasta
4. Mc. Celland
a. Keinginan untuk berprestasi
b. Keinginan untuk bertanggung jawab
c. Preferensi kepada risiko – risiko menengah
d. Persepsi kepada kemungkinan hasil
e. Rangsangan oleh umpan balik
f. Aktifitas energik
g. Orientasi ke masa depan
h. Ketrampilan dalam pengorganisasian
i. Sikap tentang uang
D. KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN WIRAUSAHA
1. Keberhasilan wirausaha
Dari sisi pengusaha meliputi :
a. Jujur : Jujur terhadap diri sendiri,orang lain dan tujuan yang akan dicapai
b. Disiplin dan berani :
~ Karena bakat , pengalaman dan pengetahuan
~ Karena keyakinan dan fasilitas
c. Menguasi bidang usaha yang digeluti
d. Dapat melaksanakan prinsip management dengan baik
Dari sisi produk
a. Memiliki keunggulan yang berarti bagi konsumen, apakah dari segi harga,kualitas produk,
prestise, manfaat dsb.
b. Didukung oleh promosi yang efektif kepada public
2. Kegagalan wirausaha :
a. Tidak ada perencanaan yang matang
b. Bakat yang tidak cocok
c. Kurang pengalaman
d. Tidak punya semangat berwirausaha
e. Kurang modal
f. Lemahnya pemasaran
g. Tidak punya etos kerja yang tinggi
h. Lokasi yang kurang strategis
E. PERILAKU WIRAUSAHAWAN
Menurut Imam Santoso Sukardi ada 9 perilaku wirausaha yaitu :
1. perilaku instrumental
2. perilaku prestatif
3. perilaku keluwesan bergaul
4. perilaku kerja keras
5. perilaku keyakinan diri
6. perilaku pengambilan risiko
7. perilaku swa kendali
8. perilaku inovatif
9. perilaku kemandirian
Karakter wirausaha yang harus dipakai dalam mempertahankan bisnisnya meliputi :
1. Jangan mudah berpuas diri
2. Hidup hemat,cermat dan bersahaja
3. Harus meningkatkan kerja keras ,tekun dan teliti
4. Selalu mengutamakan kepentingan pelanggan
5. Membuat pelanggan setia
6. Tawakal pada Tuhan
7. Selalu dinamis
Contoh wirausaha yang sukses karena keuletan, komitmen tinggi dan ketekunan yaitu :
1. Thomas A. Edison penemu bola lampu, matematika, fisika
2. Bill Gates pendiri Microsoft office
3. Charles F. Wilson presiden Perusahaan General Motor Corporation ( GMC )
4. Andrew Carnegie pendiri industri baja
5. Stave Jobs penemu Apple Computer
6. MC. Donald wirausahawan hambuger dll.
 Assalamualaikum....
Para sahabat ku peserta program. Perkenalkan saya RISMA NISWATY. Dosen
dari Prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran Universitas Negeri Makassar
(UNM) ..
RASIONAL DAN DESKRIPSI SINGKAT
Pengangguran masih menjadi salah satu persoalan bangsa. Saya dan juga Anda,
memiliki tanggung jawab untuk menyiapkan anak didik kita memiliki mental wirausaha, agar
mereka tidak menjadi pengangguran dan mampu menciptakan peluang usaha sendiri.
Melalui konsep kurikulum kewirausahaan ini diharapkan anak didik kita dapat memiliki
bekal keterampilan soft skill dan hard skill berwirausaha dengan cara memasukkan muatan
kewirausahaan baik secara substansi nilai-nilai kewirausahaan maupun aplikasinya pada
setiap proses pembelajaran.
Untuk menyiapkan keterampilan-keterampilan itu, maka Modul Produk Kreatif dan
Kewirausahaan ini dikemas dalam 4 esensi. yaitu perilaku wirausaha dan peluang usaha;
pengetahuan tentang produk barang dan jasa; media promosi dan pemasaran; serta laporan
keuangan.
Alur pikir dari 4 esensi tersebut adalah: peserta mampu mengidentifikasi peluang
usaha, selanjutnya memiliki pengetahuan tentang memproduk peluang usaha tersebut,
melakukan upaya-upaya promosi, hingga pada penyusunan laporan keuangan untuk
mengetahui omzet.
Modul ini dikemas dalam empat kegiatan belajar (4 KB) dan seluruhnya diberi alokasi
waktu 32 jam pelajaran (JP)
RELEVANSI
Kewirausahaan memiliki potensi yang besar untuk menjadi system yang dapat
menanggulangi pengangguran dan persoalan keterhambatan dalam pembangunan lainnya.
Sehingga, menjadi sangat relevan bagi pemerintah untuk memasukkan Kewirausahaan
dalam kurikulum pembelajarannya.
Relevansi antara tuntutan dunia kerja dan urgensi dunia pendidikan untuk
menyiapkan pebelajar yang memiliki kompetensi kewirausahaan dapat terlihat dalam modul
ini yangmembahas tentang:
1) pengetahuan mengenai peluang usaha;
2) dasar-dasar pengelolaan bisnis baik berupa produk maupun jasa;
3) kemampuan mengetahui strategi bersaing;
4) mengelola modal, baik modal berbentuk materi maupun nonmateri;
5) pengelolaan media pemasaran; dan
6) penyusunan laporan keuangan.
Kompetensi-kompetensi tersebut di atas sangat diperlukan, khususnya bagi siapa
saja yang bekerja dalambisnis maupun yang bergelut di bidang lain yang membutuhkan
sikap wirausaha. Dengan demikian, kehadiran modul ini memberikan pengetahuan dan
kemampuan dalam mengelola produk kreatif dan kewirausahaan.
 AnnouncementsForum

KEGIATAN BELAJAR 1: MEMAHAMI PERILAKU WIRAUSAHA DAN
PELUANG USAHA
Untuk memperoleh pemahaman yang mendalam mengenai perilaku wirausaha dan peluang usaha,
maka disusun capaian pembelajaran dan subcapaian pembelajaran. Diharapkan peserta akan
memperoleh pemahaman awalmengenai capaian pembelajaran dari materi ini.
Adapun Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan sebagai berikut:
1. Memahami sikap dan perilaku wirausaha yang meliputi;
a. Menjelaskan hakikat wirausaha
b. Menjelaskan karakteristik wirausaha
2. Mempresentasikan sikap dan perilaku wirausaha yang meliputi;
a. Mengidentifikasikan sikap dan perilaku wirausaha
b. Mengidentifikasikan keberhasilan dan kegagalan dalam berwirausaha
c. Mempersentasikan sikap dan perilaku wirausaha
3. Menganalisis peluang usaha produk barang/jasa
a. Menjelaskan konsep peluang usaha
b. Mengidentifikasi peluang usaha
c. Menganalisis peluang usaha dengan analisis SWOT
4. Menentukan peluang usaha produk barang/jasa yang meliputi;
a. Menyajikan bentuk-bentuk peluang usaha
b. Menangkap peluang usaha yang sesuaidengan kondisi masing-masing secara
kreatif dan inovasi
Untuk mendukung tercapainya tujuan pembelajaran, maka disajikan beberapa pokok materi yang akan
membantu peserta memahami perilaku wirausaha dan peluang usaha. Berikut ini sajian materinya.
 2 materi di bawah ini, semoga menjadi penyemangat awal untuk mengenal Perilaku
Wirausaha. Ayo, kita pelajari
 Materi Belajar1 : Perilaku UsahaFile
 Materi PPT Perilaku KewirausahaanFile
 Setelah mengenal tentang Perilaku Wirausaha,saatnya kita mengidentifikasi tentang
peluang usaha yang berpotensi menjadi sumber berwirausaha:
 Materi PDF Peluang UsahaFile
 PPT Peluang UsahaFile
 Supaya tergambarkan dengan lebih jelas, visualisasi dari video tentang Perilaku Wirausaha
dan Peluang Usaha berikut ini, semoga bisa membantu penguatan pemahaman kita.
 video materi Perilaku KewirausahaanPage
 Video MateriPeluang UsahaPage
 Jangan lupa tonton Kesuksesan Wirausaha di video ini. Yuk, kita tiru langkah suksesnya!
 Video belajar sukses dari orang lainAssignment
 Saatnya berlatih. Asah kekuatan perilaku wirausaha kita dengan mengerjakan tugas ini!
 Tugas Kegiatan Belajar 1Assignment
 Kerjakan tes formatif di bawah ini, setelah menyimak keseluruhan materi pembelajaran pada
kegiatan belajar1 ini. Selamat bekerja!
 Tes FormatifAssignment
 Bahan bacaannya bersumber dari sini:
 Daftar PustakaAssignment
Dharmawati,, Made. 2016. Kewirausahaan. Jakarta.RajawaliPers.
Fahmi, Irham. 2013. Kewirausahaan Teori, kasus, dan solusi. Bandung. Alfabeta.
Hendro. 2010. Kewirausahaan untuk SMK dan MAK kelasXII. Jakarta.Erlangga.
Kasali, Rhenald. 2011. Wirausaha Muda Mandiri. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Sunyoto, Danang. 2013. Kewirausahaan untuk Kesehatan.Yogyakarta. Nuha Medika.
Syam, Husain. 2007. Kewirausahaan: Langkah Praktis Menuju Sukses. Makassar. Badan
Penerbit UNM.

KEGIATAN BELAJAR II. MENCIPTA DAN MENGUJI PRODUK BARANG/JASA
Pada kegiatan pembelajaran kedua ini, peserta akan diberikan kompetensi tentang mencipta dan
menguji produk barang/jasa. Untuk pemenuhan kompetensi tersebut, maka disusun capaian
pembelajaran berikut ini:
1. Menganalisis konsep desain/prototype dan kemasan,serta lembar kerja/gambar kerja untuk
pembuatan
prototype produk barang/jasa yang meliputi;
a. Menjelaskan konsep desain/prototype,dan kemasan.
b. Menguraikan langkah-langkah desain/ prototype
2. Membuat Desain/prototype dan kemasan,alur dan proses kerja pembuatan prototype, prototype
produk barang/jasa yang meliputi;
a. Membuat desain produk barang/ jasa
b. Menguraikan tahapan pembuatan prototype dan kemasan produk barang/jasa
3. Menghitung biaya produksi prototype produk barang/jasa
a. Menjelaskan Pengertian biaya produksi
b. Menganalisis cara menghitung total, rata-rata,marginal, biaya produksi.
c. Menghitung biaya produksi
Untuk mendukung tercapainya tujuan pembelajaran, maka disajikan beberapa pokok materi
yang akan membantu peserta memahami konsep desain/prototype dan kemasan serta biaya
produksi. Berikut ini sajian materinya
 Saatnya mengenal tentang Desain dan Kemasan, dilanjutkan dengan Biaya Produksi.
Kedua materi dapat dilihat pada link di bawah ini:
 Materi Desain dan Kemasan PDFFolder
 Materi PDF Biaya ProduksiFolder
 Visualisasi tentang Desain, Prototype, dan Kemasan, juga tentang biaya produksi akan
membantu pemahaman kita secara lebih mendalam. Yuk klik link di bawah ini:
 Materi PPT Desain,Proto Type dan KemasanFolder
 Materi PPT Biaya ProduksiFolder
 Berikut ini Video lengkap tentang Desain, Prototype, dan Kemasan, juga tentang Biaya
Produksi. Kita simak bersama ya...
 Video MateriDesain, Proto Type dan KemasanAssignment
 Video MateriBiaya ProduksiAssignment
 Ayo kita menguji kemampuan kita melalui Tugasdan Tes berikut ini. Selamat bekerja!
 Tugas Kegiatan Belajar IIAssignment
 Tes Formatif Kegiatan Belajar IIAssignment
 Temukan materinya di Daftar Literatur berikut:
 Daftar PustakaAssignment
Agungsr.staff.gunadarma.ac.id
Dharmawati,, Made. 2016. Kewirausahaan. Jakarta.RajawaliPers.
Fahmi, Irham. 2013. Kewirausahaan Teori, kasus, dan solusi. Bandung. Alfabeta.
Hendro. 2010. Kewirausahaan untuk SMK dan MAK kelasXII. Jakarta.Erlangga.
https://repository.widyatama.ac.id
Sunyoto, Danang. 2013. Kewirausahaan untuk Kesehatan.Yogyakarta. Nuha
Medika.
TT. 2004. Tahapan prototipe.Jakarta. Republika
www.adasatu.com
www.scrib.com

KEGIATAN BELAJAR III. MENENTUKAN MEDIA PROMOSI DAN
MELAKUKAN PEMASARAN
Pada kegiatan pembelajaran kedua ini, peserta akan diberikan kompetensi tentang menentukan media
promosi dan melakukan aktivitas pemasaran. Untuk pemenuhan kompetensi tersebut, maka disusun
capaian pembelajaran berikut ini:
1. Menentukan media promosi yang meliputi;
a. Menjelaskan konsep promosi, dan pemasaran
b. Menguraikan perencanaan bentuk promosi
2. Membuat media promosi berdasarkan segmentasipasar,dan bagan perkembangan usaha yang
meliputi;
a. Membuat media promosi berdasarkan segmenetsipasar, dan bagan perkembangan usaha.
b. Menjelaskan konsep pemasaran
3. Menyeleksi strategi pemasaran yang meliputi;
a. Menyusun marketing plan
b. Menganalisis strategipemasaran, dan bauran pemasaran
c. Menganalisis bauran pemasaran
4. Melakukan pemasaran pada usaha dunia nyata
Untuk mendukung tercapainya tujuan pembelajaran, maka disajikan beberapa pokok materi
yang akan membantu peserta memahami kmenentukan Media Promosi dan Melakukan
Pemasaran. Berikut ini sajian materinya
.
 Kenali lebih dalam tentang Promosi:
 Materi PromosiFile
 Materi PPT PromosiAssignment
 Ini materi tentang Pemasaran:
 Materi PemasaranFile
 Materi PPT PemasaranFile
 Visualisasi tentang Promosi dan Pemasaran, akan memandu kita untuk lebih memahami.
 Video MateriPromosi dan PemasaranAssignment
 Setelah lelah mempelajari materi promosi dan pemasaran, Yuk.. Uji penguasaan materimu
melalui tugas dan tes formatif berikut ini. Selamat Bekerja!
 Tugas Kegiatan Belajar IIIAssignment
 Tes FormatifAssignment
 Mau lebih lengkap pelajari media promosi dan melakukan pemasaran? Kunjungi dan
temukan literatur dibawah ini:
 DAFTAR PUSTAKAAssignment
Hendro. 2010. Kewirausahaan untuk SMK dan MAK kelasXII. Jakarta.Erlangga.
Mardiyatmo 2008. Kewirausahaan untuk SMKkelasXI. Jakarta.Yudhistira.
Sunyoto, Danang. 2013. Kewirausahaan untuk Kesehatan.Yogyakarta. Nuha Medika.
www.scrib.com

KEGIATAN BELAJAR IV. MEMBUAT LAPORAN KEUANGAN
Pada kegiatan pembelajaran kedua ini, peserta akan diberikan kompetensi tentang membuat laporan
keuangan. Untuk pemenuhan kompetensi tersebut, maka disusun capaian pembelajaran berikut ini:
1. Menentukan Standar laporan keuangan yang meliputi
a. Menganalisis pencatatan transaksi barang dan jasa
b. Menganalisis pencatatan transaksikeuangan
c. Mengidentifikasi pajak pribadi dan pajak usaha
2. Membuat laporan keuangan
Untuk mendukung tercapainya tujuan pembelajaran, maka disajikan beberapa pokok materi
yang akan membantu peserta memahami standar laporan keuangan dan menyusun laporan
keuangan.
Berikut ini sajian materinya
 Penasaran tentang transaksi dan laporan keuangan? Gampang!Baca disini.
 Materi PDF MateriTransaksi dan Laporan KeuanganFile
 Materi PPT Transaksidan Laporan KeuanganFile
 Laporan keuangan bisa kamu pelajari dimana saja dan kapan saja melalui video. Yuk..
Nonton!
 Video MateriCara Membuat Laporan KeuanganAssignment
 Evaluasi hasil belajarmu melalui tugasdan tes formatif berikut. Selamat Bekerja!
 Tugas Kegiatan Belajar IVAssignment
 Tes FormatifAssignment
 Perluas wawasanmu tentang laporan keuangan melalui literatur berikut ini. Selamat
Membaca!
 DAFTAR PUSTAKAAssignment
Hendro. 2010. Kewirausahaan untuk SMK dan MAK kelasXII. Jakarta.Erlangga.
Mardiyatmo 2008. Kewirausahaan untuk SMKkelasXI. Jakarta.Yudhistira.
Sunyoto, Danang. 2013. Kewirausahaan untuk Kesehatan.Yogyakarta. Nuha Medika.
www.scrib.com
Mengidentifikasi Sikap dan Perilaku Wirausahawan
Mengidentifikasi Sikap dan Perilaku Wirausahawan
Dalam kompetensi dasar mengidentifikasi sikap dan perilaku wirausaha kita akan mempelajari materi tentang pengertian
kewirausahaan, karakteristik wirausahawan yang meliputi (disiplin, komitmen tinggi, jujur, kreatif dan inovatif, mandiri dan
realistis), dan mengidentifikasi kegagalan dan keberhasilan seseorang berdasarkan karakterisitik wirausahawan.
1 Pengertian kewirausahaan
Beberapa istilah kewirausahaan yang dikemukakan oleh beberapa ahli adalah sebagaii berikut:
a. Menurut Savary: kewirausahaan (Entrepreuneur) adalah: Orang yang membeli barang dengan harga pasti meskipun orang itu
belum mengetahui berapa guna ekonomisnya akan dijual.
b. Menurut Roben (1996) adalah suatu prose sesorang guna mengejar peluang/kesempatan untuk memenuhi
kebutuhan/keinginan memalui inovasi tanpa memperhatikan sumber daya yang mereka kendalikan.
c. Menurut Zimmerer (1996): adalah suatu prose penerapan kreatifitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan
menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan.
d. Menurut Inpres No. 4/1995 tentang GNMMK ( Gerakan Nilai Memastarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan) adalah
Semangat, sikap , perilaku dan kemapuan seseorang dalam menagani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya:
mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologid an produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka
pelayanan yang lebih baik dan keuntungan yang lebih besar.
Sedangkan istilah wirausaha sendiri dapat diartikan sebagai orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai
kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dan tindakan yang tepat
dalam memastikan kesuksesan.
Tujuan kewirausahaan yaitu:
a. Menumbuhkembangkan jumlah wirausahawan yang berkualitas.
b. Meningkatkan kesadaran dan orientasi kewirausahaan yang tangguh dan kuat terhadap masyarakat.
c. Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
d. Membudayakan semangat, sikap, perilaku dam kemampuan kewirausahaan di kalangan masyarakat.
Sasaran kewirausahaan:
a. Instansi pemerintah dengan kegiatan usaha (BUMN) organisasi profesi dan kelompol masyarakat.
b. Pelaku ekonomi (pengusaha kecil dan koperasi)
c. Generasi muda, anak putus ekolah dan calon wirausahawan.
Asas kewirausahaan:
a. Memecahkan masalah dan mengambil keputusan
b. Kemampuan bekerja secara tekun, teliti dan produktif
c. Kemampuan berkarya dengan semangat kemandirian
d. Kemapuan berkarya dalam kebersamaan denga etika bisnis yang sehat.
Manfaat kewirausahan:
a. Menambah daya tampung tenaga kerja sehingga mengurangi pengganguran
b. Sebagai generator pembagunan lingkungan, pribadi, distribusi, pemeliharaan lingkungan dan kesejahteraan
c. Mengerikan contoh bagaimana harus bekerja keras, tekun dan memiliki pribagi yang unggul yang patut untuk diteladani
d. Berusaha menidik karyawannya menjadi orang yang mnadiri, disiplin, tekun dan jujur dalam menghadapi pekerjaan
e. Berusaha menididik masyarakat agar hidup secara efisien, tidak foya foya dan tidak boros.
Sikap dan perilaku wirausahawan:
Seorang wirausahawan harus mempunyai beberapa sikap, yaitu:
a. Mempu berfikir dan bertindak kreatif dan inovatif
b. Mampu bekerja tekun, teliti dan dan produktif
c. Mampu berkarya berlandaskan etika bisnis yang sehat
d. Mampu berkarya dengan semnagat dan kemandirian
e. Mampu memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara sistematis dan berani mengambil resiko.
Sedangkan prilaku yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha adalah:
a. Memiliki rasa percaya diri (teguh pendirian, tidak tergantung pada orang lain, berkepribadian yang baik, optimis terhadap
pekerjaannya)
b. Berorientasi pada tugas dan hasil (haus akan prestasi, berorintasi pada laba, tekun dan tabah, mempunyai motifasi tinggi dan
kerja keras)
c. Pengambul resiko (energik dan berinisiatif, mempu mengambil resiko, suka pada tantangan, bertingkahlaku sebagi pemimpin,
dapat menanggapi saran da kritik)
d. Keorisinilan ( inovatif, kreatif dan fleksibel, serba bisa dan mengetahu banyak hal)
e. Berorintasi pada masa depan (optimis pada masa depan)
Disamping harus memiliki sikap dan perlaku tersebut diatas eorang wirausaha harus juga memiliki ketrampikan untuk
menunjang keberhasilannya, yaitu ketrampilan dasar dan ketrampilan khusus.
Ketrampilan dasar:
a. Memilki sikap mental dan spiritual yang tinggi
b. Memiliki kepribadian yang unggul
c. Pandai berinisiatif
d. Dapat mengkoordinasikan kegiatan usaha
Ketrampilan khusus:
a. Ketrampilan konsep (concewptual skill) : ketrampilan melakukan kegiatan usaha secara menyeluruh bersarakan konsep yang
dibuat.
b. Ketrampilan teknis (technical skill) : ketrampilan melakukan teknik tertentu dalam mengelola usaha.
c. Human Skill : ketrampilan bekerja sama dengan orang lain, bawahan dan sesama usahawan.
Ruang lingkup (lapangan kerja) kewirausahaan:
a. Lapangan agribisnis (pertanian, perkebunan dan kehutanan)
b. Lapangan perikanan (pemeliharaan ikan, penetasan ikan, makanan ikan, pengangutan ikan)
c. Lapangan peternakan ( ternak burung/unggas, ternak bangsa binatang menyusui)
d. Lapangan Perindustrian dan kerajinan
e. Lapangan pertambangan dan energi
f. Lapangan perdagangan
g. Lapangan pemberi jasa
2 Karakteristik wirausahawan
Karakteristik adalah ciri-ciri khusus yang harus dimiliki oleh seseorang.
Jadi karakteristik seorang wiraushawan adalah ciri-ciri khusus yang dimiliki seorang wirausahawan yang menbedakan
dengan orang lain.
Berikut adalah karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan:
a. Disiplin
Dispilin adalah usaha untuk mengatur atau mengontrol kelakuan seseorang untuk mencapai tujuan dengan adanya bentuk
kelakuan yang harus dicapai, dilanrang atau diteruskan.
b. Komitmen tinggi
Komitmen tinggi berarti fokus pikiran diarahkan kepada tugas dan usahanya dengan sealu berupaya untuk memperoleh
hasil yang maksimal.
Seorang pengusaha yang mempuyai komitmen tinggi adalah orang mentaati atau memenuhi janjinya untuk memajukan
usaha bisnisnya sampai berhasil sekaligus mempertahankan dan menciptakan kepercayaan dari orang lain baik konsumen
maupun mitra bisnisnya.
Faktor-faktor yang terkait dengan komitmen tinggi adalah:
1) Konsisten, tegas, adil
2) Suri tauladan
3) Konsentrasi pada manusia
c. Jujur
Jujur dalam berwirausaha artinya mau dan mampu mengatakan sesuatu sebagaimana adanya.
Kejujuran dapat disamakan dengan amanah. Amanah adalah bila diberi kepercayaan tidak berkhianat, kalau berkata selalu
benar dan bila berjanji selalu ditepati.
d. Kreatif dan Inovatif
Secara umum kreatif dapat diartikan untuk membuat kombinasi baru atau produk baru. Dapat juga diartikan sebagai
kemampuan seseoarang untuk melahirkan sesuatu yang baru baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif
berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.
Berdasarkan penelitian kreativitas dapat didefinisikan menjadi 3 tipe kreativitas yang berbeda yaitu menciptakan,
memodifikasi sesuatu dan mengkombinasikan.
Inovatif dalam berwirausaha berarti suatu proses untuk mengubah peluang usaha menjadi gagasan baru yang dapat
menghasilkan uang. Inovatif merupakan suatu terobosan baru yang tercipta karena adanya kreatifitas yang tinggi.
e. Mandiri
Mandiri adalah sikap untuk tidak menggantungkan keputusan akan apa yang harus dilakukan kepada orang lain dan
mengerjakan sesuatu dengan kemampuan sendiri sekaligus berani mengambil resiko dalam bisnis.
Pembentukan sikap mandiri memiliki 6 kekuatan mental yang dapat menbangun kepribadian yang kuat antara lain:
1) Berkemauan keras
2) Berkeyakinan kuat atas kekuatan pribadi
3) Kejujuran dan tanggungjawab
4) Ketahanan fisik dan mental
5) Ketekunan dan keuletan untuk bekerja keras
6) Pemikiran yang kontruktif
f. Realistis
Realistis berari kenyataan. Berfikir secara realistis merupakan cara berfikir yang sesuai dengan akal sehat.
Dengan pola pikir realistis seseorang dapat menerima kekurangan, kelemahan dan kekalahan sehingga dapat
menyelaraskan dengan kelebihan-kelebihan yang dimiliki
Seseorang yang realistis dapat dengan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan kebutuhan sehingga
menimbulkan inisiatid dan kreativitas.
Berikut adalah karakteristik wirausahawan yang dikemukakan oleh ahli terkenal yaitu By Grave yang dikenal dengan istilah 10
D, yaitu:
a. Dream
Seorang wirausaha mempunyai visi keinginan terhadap masa depan pribadi dan bisnisnya serta mempunyai kemampuan
untuk mewujudkan impiannya.
b. Decisiveness
Seorang wirausaha adalah orang yang tidak lambat bekerja. Mereka membuat keputusan secara cepat denga penuh
perhitungan.
c. Doers
Seorang wirausahawan dalam membuat keputusan akan langsung ditindaklanjuti.
d. Determination
Seorang wirausahawan melaksanakan kegiatannya denga penuh perhatian, rasa tanggungjawab yang tinggi dan tidak
mudah menyerah.
e. Dedication
Dedikasi seorang wirausaha terhadap bisnisnya sangat tinggi, kadang-kandng mengorbankan kepentingan keluarga.
f. Devotion
Wirausahawan dalam melaksanakan pekerjaanya tidak mengenal lelah, semua perhatiannya semata-mata untuk kegiatan
bisnisnya.
g. Details
Seorang wirausahawan sangat memperhatikan faktor-faktor kritis secara rinci.
h. Destiny
Seorang wirausahawan bertanggungjawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak dicapai dan tidak mua bergantung
kepada orag lain.
i. Dollars
Seorang wirausahawan tidak mengutamakan mencapai kekayaan tetapi uang dianggap sebagai ukuran kesuksesa
bsinisnya, Ia berasumsi jika berhasi dalam bisnis maka ia pantas mendapatkan laba, bonus atau hadiah.
j. Distribute
Seorang wirausaha bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya kepada orang-orang kepercayaannya, yaitu orang-
orang yang kritis dan mau diajak mencapai sukses dalam bidang bisnis.
3 Mengidentifikasi kegagalan dan keberhasilan seseorang berdasarkan karakteristik wirausahawan
Ada beberapa faktor penyebab kegagalan dalam berwirausaha yaitu:
a. Tidak adanya perencanaan yang matang
b. Bakat yang tidak cocok
c. Kurang pengalaman
d. Tidak mempunyai senangat berwirausaha
e. Kurangnya modal
f. Lemahnya pemasaran
g. Tidak mempunyai etos kerja yang tinggi
Beberapa faktor yang menunjang keberhasilan wirausahawan:
a. Jujur (jujur terhadap diri sendiri, orang lain dan terhadap tujuan yang akan dicapai)
b. Disiplin dan berani
c. Dapat melaksanakan prinsip manajemen dengan baik.
A. Membangun komitmen bagi dirinya dan bagi orang lain
1 Pengertian komitmen tinggi
Komitmen adalah suatu perjanjian atau kesepakatan untuk melakukan sesuatu. Komitmen tinggi seorang wirausaha adalah
seorang wirausaha harus menepati perjanjian awal usahanya atau tujuan utama usahanya. Sehingga dengan komitmenya
seorang wirausahawan bisa mencapai apa yang dicita-citakannya dari awal.
2 Faktor-faktor komitmen tinggi
Faktor-faktor pendukung yang benar-benar memanfaatkan komitmen tinggi adalah :
a. Konsentrasi pada manusia
b. Mercusuar
c. Konsisten
d. Tegas
e. Fair
3 Menerapkan perilaku tepat waktu
Seseorang yang ingin menjadi wirausahawan yang berhasil harus dapat memanfaatkan dan memandang waktu sebagai
beriku:
a. Tepat waktu adalah organisasi, maksudnya keseluruhan dan dari aktivitas kegiatan untuk mencapai suatu tujuan
b. Tepat waktu adalah kekuasaan, maksudnya waktu yang kita hadapi sekarang akan menetukan kejadian-kejadian pada masa
yang akan datang.
c. Tepat waktu adalah nilai uang, maksudnya waktu yang diberikan seseorang untuk dapat menghasilkan sesuatu yang dapat
dinilai dengan uang.
d. Tepat waktu adalah ukuran , maksudnya menetukan berapa lama harus bekerja untuk menghasilkan sesuatu dan berapa
waktu yang diabaikan sehingga menimbulkan kerugian.
4 Menerapkan perilaku tepat janji
Yaitu merupakan sifat yang perlu dimiliki setiap siswa di sekolah, karena hal ini akan mendatangkan kepercayaan, yaitu
sebagai modal utama dalam segala bidang usaha.
Ciri-ciri potensi siswa calon wirausahawan adalah:
a. Bermoral tinggi dalam menepati janji
b. Bersikap mental tinggi dalam menepati janji
c. Terampil dalam belajar dan berusaha
Penerapan prilaku tepat janji pada siswa di lingkungan sekolah sebagai berikut:
a. Mengajari siswa dalam membiasakan sehari-hari tepat janji, waktu dan bersekolah.
b. Membiasakan mendidik diri sendiri dalam belajar dan tidak berbohong
c. Merenungi kelelahan dan kelemahan yang terdapat dalam pribadi serta cara-cara untuk mengatasinya
d. Menrenungi keberhasilan dan kegagalan dalam belajar, berkarya dan berprestasi
e. Meningkatkan disiplin diri sendiri untuk membiasakan budaya menepati janji.
5 Menerapkan kepedulian terhadap mutu hasil kerja
Ada tiga unsur penampilan produk yaitu: Line (garis), Form (bentuk), dan color (warna).
Ketiga unsure tersebut perlu dibuat sedemikian rupa sehingga di peroleh keindahan, keserasian, dan kesesuaian pada
penampilan produk.
Penampilan produk diharapkan dan dihadapkan pada tiga pilihan, yaitu:
a. Produk dan pelayanan dapat ditempatkan pada salah satu sasaran.
b. Produk dan pelayanan dapat ditampilkan lebih banyak jenisnya untuk merebut pasar.
c. Produk dan pelayanan dapat ditampilkan ditengah tengah masyarakat/pasar.
Tujuan perusahaan menampilkan produk yang lebih baik adalah:
a. Menciptakan hasil produk yang sesuai dengan selera konsumen
b. Menciptakan hasil produk yang berfaedah dan disenangi konsumen
c. Menciptakan produk yang mudh pemeliharaannya.
Penampilan seorang wirausaha yang baik adalah tidak membiarkan para konsumen terlalu menunggu-nunggu pelayanan
yang lama. Penampilan wirausahawan dapat menciptakan suasana yang menyenangkan, yaitu:
a. Ramah tamah dan sopan satun
b. Mempunyai sikap perhatian dan bersahabat
c. Selalu bijaksana
d. Cekatan, pering dan mudah bergaul.
6 Menerapkan komitmen tinggi terhadap pengendalian diri
Dalam menerapkan komitmen tinggi terhadap pengendalian diri, seorang wirausaha harus memiliki:
a. Ketabahan
Berati tetap dan kuat hari dalam menghadapi cobaan dan kesulitan-kesulitan hidup dan berusaha.
b. Keuletan
Berarti tanggung, kuat dan tidak mudah putus asa. Keuletan harus ditunjang dengan perjuangan, pengorbanan, dan
kepercayaan pada diri sendiri.
c. Disiplin
Berarti latihan dan ketaatan pada peraturan.
Disiplin diri memberi kekuatan-kekuatan, yaitu:
1) Menolong dan mengontrol sikap mental
2) Menguasai keadaan penghidupan
3) Mengatasi kegagalan, kemelaratan dan nasib buruk
4) Membentuk pola berfikir logis
5) Mengamankan dari rasa takut
6) Mengontrol batin dan mengarahkan pada tujuan
7) Mengembangkan kebiasaan melalui rencana dan tujuan
8) Menentukan keberhasilan dalam hal pemimpin.
d. Kerjasama
Kekuatan manusia terletak pada kemampuan untuk bekerjasama dengan manusia lainnya.
Kerjasama dapat dilaksanakan didalam:
1) Keluarga
2) Orang-orang seprofesi
3) Masyarakat
4) Pemerintah.
Syarat kerjasama adalah murah hati, banyak senyum kepada teman-teman dan penuh disiplin. Kemampuan bekerjasama
dapat diwujudkan apabila saling pengertian, saling asah, saling asuh dan saling kasih.
B. Mengambil resiko usaha
1 Macam-macam resiko
Risiko (risk) adalah kegagalan, kendala, hambatan, akibatnya, bahayanya dan kerugiannya. Begitu pula berhasilnya suatu
usaha dipengaruhi oleh bagaiman cara pengelolaannya.
Para wirausaha merupakan pengambil risiko usaha yang sudah diperhitungkan.
Menurut para ahli kewirausahaan, kegiatan usaha atau bisnis memiliki berbagai macam resiko, dimana risiko ini dapat
diidentifikasi kedalam berbagai macam jenis yaitu:
a. Barang tidak laku
b. Barang tidak bisa terbayar
c. Barang tidak bermanfaat bagi konsumen
d. Adanya bencana alam
e. Adanya pencurian, penipuan
f. Adanya kredit macet
g. Utang yg besr tak terbayarkan
h. Adanya mogok kerja
i. Adanya sabotase terhadap usahanya
j. Harga barang turun naik
k. Adanay persaingan global
l. Adanya resesi dan inflasi
m. Adanya gejolak politik di dalam negeri
n. Tidak dipercaya oleh bank
o. Adanya cashflow yang tersendat
p. Tingkat penjualan yang rendah
q. Kacaunya distribusi
r. Sulitnya mencari bahan baku
s. Kacaunya manajemen produksi
Resiko dapat diatasi dan diperkecil dengan adanya:
a. Keahlian dalam mengambil resiko
b. Resiko yang diketahui sebelumnya
c. Resiko pertengahan usaha
d. Inisiatif dan inovatif
e. Resiko usaha yang diasuransikan
f. Kerja prestatif dan antusiasme
2 Kemampuan memperkecil resiko
Jika wirausaha tidak berani mengambil resiko maka beliau tidak bisa mewujudkan bakat berwirausahanya. Adapun
kemampuan di dlam memperkecil resiko usaha dapat ditingkatkan oleh:
a. Keyakinan pada diri sendiri untuk sukses
b. Kemampuan dalam menghadapi situasi resiko menurut tujuan usaha
c. Kemampuan untuk menilai resiko secara realistis
d. Kesediaan untuk mengubah keadaan demi keuntungan usaha
Berikut adalah prosedur menganalisis resiko usaha:
a. Tujuan dan sasaran resiko usaha
b. Meneliti alternatif resiko usaha
c. Merencanakan dan melaksanakan sebuah alternatif
d. Taksiran resiko usaha
e. Mengumpulkan informasi resiko usaha
C. Membuat keputusan
1 Alternatif pemecahan masalah
Membuat keputusan (decision making) adalah suatu proses memilih alternatif tertentu dari beberapa alternatif yang ada.
Jadi, membuat keputusan adalah suatu proses memilih antara berbagai macam cara untuk melaksanakan pekerjaan.
Keberhasilan seorang wirausaha di dalam bisnis, tergantung pada kemampuan membuat keputusan yang meningkatkan
kemampuan bisnisnya pada masa yang akan datang.
Pedoman untuk membuat alternatif pemecahan keputusan, kuncinya adalah sebagi berikut:
a. Terlebih dahulu, tentukan fakta-fakta dari persoalan yang sudah dikenal.
b. Identifikasi, bidang manakah dari persoalan-persoalan yang tidak berdasarkan fakta-fakta. Dibidang yang dikenal ini
seorang wirausha harus menggunakan logika, penalaran, dan intuisinya untuk membuat keputusan, serta peran teknologi
informasi harus optimal penggunaannya.
Informasi juga sangat penting untuk sebagai masukan bagi pengambilan suatu keputusan dalam bisnis.
2 Solusi memecahkan masalah
Faktor solusi dan pertimbangan wirausaha dalam membuat pemecahan keputusan akhir antara lain sebagai berikut:
a. Ukuran dan kompleksitas bisnis
b. Harapan mengenai pertumbuhan dan perkembangan bisnis.
c. Fasilitas yang tersedia di daerah untuk berbagai instalasi sistem
d. kualitas dan kuantitas dari staf yang tersedia.
e. Jumlah transaksi yang harus diproses
f. Faktor-faktor keuangan
Faktor-faktor dan pertimbangan solusi dalam membuat pemecahan keputusan, antara lain sebagai berikut:
a. Solusi membuat pemecahan keputusan
1) Faktor orang
Dalam mengambil keputusan harus mempertimbangkan orang-orang yang akan merasakan maslah akibat dari keputusan
yg dibuat.
2) Faktor psikologi
Dalam mengambil keputusan harus mempertimbangkan faktor psikologi (emosional, pikiran, perasaan, kekecewaan, dan
pengaruh kejiwaan lainnya)
3) Faktor fisik
Dalam mengambil keputusan perlu ditransfer ke dalam tindakan fisik.
4) Faktor sasaran
Dalam mengambil keputusan perlu memperhatikan dan mendorong arah usaha dalam rangka pencapaian sasaran yang
sudah ditetapkan
5) Faktor waktu
Dalam membuat keputusan masalah perlu memperhatikan waktu yang efektif untuk menganalisa data-data dan
permasalahnya.
6) Faktor pelaksanaan
Dalam mengambil keputusan perlu adanya follow up. Setiap keputusan perlu rangkaian tindakan yang harus dilaksanakan.
b. Pertimbangan membuat keputusan usaha
Dalam proses pembuatan keputusan, keragu-raguan dan ketidaksetujuan sebenarnya masih diperlukan, karena ada
manfaatnya untuk:
1) Merangsang daya imajinasi guna mendapatkan jawaban yang benar terhadap suatu masalah.
2) Memperkaya alternatif-alternatif guna melahirkan keputusan yang lebih mantap
3) Memungkinkan penerimaan bersama terhadap keputusan yang akan diambil
Macam macam keputusan:
1) Keputusan produksi
2) Keputusan penjualan
3) Keputusan permodalan
4) Keputusan kepegawaian
Dasar dan tenik pemecahan membuat keputusan usaha adalah:
1) Intuisi
2) Fakta
3) Pengalaman
4) Keterampilan
3 Resiko keberhasilan dan kegagalan dalam pengambilan keputusan
Untuk mengurangi resiko usaha yang tidak diinginkan oleh seorang wirausaha adalah dengan adanya komunikasi yang
baik. Komunikasi adalah salah satu bidang yang sangat penting dalam proses kegiatan usaha/bisnis.
Dalam komunikasi ada tiga aspek yang diperlukan dan dipertimbangkan dalam rangka pemecahan masalah keputusan
usaha, yaitu:
a. Komunikasi harus dipandang sebagai suatu proses dalam pemecahan masalah keputusan
b. Komunikasi mengangkut karyawan perusahaan
c. Komunikasi menyangkut informasi dalam pemecahan keputusan usaha/bisnis
Pentingnya komunikasi dalam usaha adalah untuk:
a. Dapat menimbulkan kesetiakawanan dan loyalitas karyawan
b. Mudah memperoleh keterangan/informasi
c. Meningkatkan tanggungjawab karyawan
d. Meningkatkan kegairahan kerja karyawan
e. Mengetahui kebijaksanaan, peraturan yang telah ditetapkan
f. Menimbulkan saling pengertian di antar karyawan
g. Adanya saling menghargai dalam pemecahan keputusan usaha
h. Dapat memutuskan keputusan ssesuatu masalah secara tepat dan logis
i. Dapat mendorong karyawan ke arah berfikir kreatif dan inovatif
Pemecahan masalah keputusan usaha dapat dianalisis dengan menggunakan analisis SWOT. SWOT adalah singkatan
dari:
S = Strenght , berarti kekuatan usaha
W = Weakness , berarti kelemahan usaha
O = Opportunity , berarti peluang usaha
T = Threat , berarti ancaman usaha
Dengan analisis SWOT wirausaha akan menyiapkan jalan keluar secara rasional, tegas dan lugas di dalam memecahkan
keputusan masalah usahanya. Dengan adanya alaisis SWOT dan adanya informasi dari dalam dan luar usaha/bisnis,
wirausaha akan dapat mengetahui:
a. Adanya kekuatan yang dapat mendukung dalam memecahkan masalah keputusan usahanya.
b. Dimana peluang usahanya
c. Apakah kelemahan yang membatasi/menghambat kemampuan dalam membuat pemecahan masalah keputusan usahanya
d. Apa saja yang mengancam dan membahayakan di dalam membuat pemecahan masalah keputusan usahanya.
Manfaatkanlah O (oppurtunity) seluas-luasnya, waspadalah dan berjaga-jagalah terhadap T (threat), tempuhlah segala
upaya untuk mengatasinya W (weakness) dan pupuklah serta binalah S (strenght) untuk masalah keputusan usaha atau
bisnis tersebut
Materi Kewirausahaan SMK
Kelas XI “Menganalisis Peluang
Usaha”
By Menik Yuni Hartini
5796 Views
Posted In
MATERI
Tagged as
analisis swotjenis inovasi menurut kuratkokewirausahaan smkkewirausahaan smk n 1 kutasaripeluang
usahapemetaan peluang usahasumber peluang usahatahap tahap berpikir kreatif menurut rawlinson
Related
MateriKewirausahaan SMK Kelas XI “Hak Atas Kekayaan Intelektual (HaKI)”
MateriKewirausahaan SMK Kelas XI “Penetapan Harga Jual dan BEP”
MateriKewirausahaan SMK Kelas XI “Aspek Pemasaran Dalam Pengelolaan Usaha”
MateriKewirausahaan SMK Kelas XI “Aspek ProduksiDalam Pengelolaan Usaha”
MateriKewirausahaan SMK Kelas XI “Aspek Organisasi Dalam Pengelolaan Usaha”
MateriPrakarya dan Kewirausahaan SMK Kelas XI “Aspek AdministrasiDalam Pengelolaan Usaha”
MateriKewirausahaan SMK Kelas XI “Sikap dan Perilaku Wirausaha”
MATERI KEWIRAUSAHAAN SMK KELASXII “Evaluasi Hasil Usaha”
MATERI KEWIRAUSAHAAN SMK KELASXII “Menjalankan Usaha Kecil”
MATERI KEWIRAUSAHAAN SMK KELASXII “Persiapan Pendirian Usaha”
Peluang usaha berasal dari kata peluang dan usaha. Peluang dalam bahasa Inggris adalah
opportunity yang artinya kesempatan yang muncul dari sebuah kejadian atau momen. Kata
usaha dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti kegiatan dengan mengerahkan tenaga,
pikiran, dan badan untuk mencapai suatu maksud. Jadi, peluang usaha adalah suatu
kesempatan yang muncul untuk mengerahkan tenaga, pikiran, dan badan untuk mencapai
maksud tertentu.
A. Sumber Peluang Usaha
1. Peluang Dari Diri Sendiri
a. Misalnya, jika hobi memasak, kita bisa membuka restoran, catering, dan warung makanan.
b. Pengetahuan dan latar belakang pendidikan. Misalnya, seseorang lulusan SMK jurusan teknik
sepeda motor membuka bengkel sepeda motor.
c. Keterampilan, keahlian, dan pengalaman pribadi. Contoh, seseorang yang memiliki
pengalaman bekerja di showroommobil besar akhirnya membuka bisnis jual beli mobil bekas.
2. Peluang Dari Lingkungan
a. Usaha atau bisnis orang tua. Inspirasi bisa datang dari orang tua yang sering menceritakan
kesulitan-kesulitan bisnisnya. Kemudian, sang anak akan menghubungkan cerita-cerita tersebut
dengan latar belakang pendidikan, hobi, pengetahuan, dan keahlian yang dimilikinya. Contoh:
Dian Pelangi yang meneruskan bisnis fashion milik orang tuanya. Dalam mengelola bisnis
tersebut Dian berbekal ilmu yang didapat dari sekolah mode ESMOD.
b. Lingkungan rumah, yaitu tetangga, teman sekolah, dan teman main. Contoh, Bob Sadino yang
melihat orang-orang di sekitar tempat tinggalnya mulai mempedulikan kesehatan. Sehingga ia
mengembangkan bisnis sayur-sayuran organik.
c. Saat kita berkunjung ke suatu tempat. Contoh, saat berkunjung ke pantai, kita terinspirasi
untuk membuka kafe di daerah perkotaan dengan nuansa pantai, mulai dari menu makanannya
hingga dekorasi ruangan.
3. Peluang Dari Perubahan yang Terjadi
a. Perubahan global. Ketika harga produk impor naik, ini justru menjadi peluang bagi produk-
produk lokal.
b. Perubahan lingkungan. Misalnya, ada pembangunan perumahan baru, muncul peluang usaha
toko kelontong, bengkel, kebutuhan rumah tangga, dan sebagainya.
c. Perubahan peraturan pemerintah. Contoh, ditetapkannya peraturan Pemda Kabupaten
Purbalingga yang mewajibkan semua guru SD dan SMP mengenakan batik Lawa setiap hari
Kamis, membuka peluang usaha bagi para penjahit dan pengrajin batik.
d. Perubahan jumlah laju pertumbuhan kendaraan memunculkan peluang penjualan suku
cadang, asuransi, aksesoris, dan bengkel.
e. Perubahan persepsi. Perubahan fashion dan tren berbusana muslimah merupakan peluang
bagi bisnis busana muslimah.
f. Perubahan kesadaran. Kesadaran tentang menjaga lingkungan hidup membuka peluang
usaha pengolahan sampah.
4. Peluang Dari Konsumen
Misalnya: keluhan-keluhan, saran, permintaan khusus, angan-angan, dan harapan dari
konsumen.
5. Peluang Dari Gagasan Orang Lain
Contoh, seorang teman mempunyai ide agar sampah tidak dibuang sembarangan dan
dipisahkan menjadi sampah organik dan non-organik. Ide ini dapat dijadikan peluang bagi kita
untuk mendaur ulang sampah organik dan non-organik tersebut menjadi sesuatu yang berguna.
6. Peluang Dari Informasi yang Diperoleh
Misalnya, Informasi tentang kebutuhan produk tertentu dan kita tahu dimana bisa memperoleh
produk tersebut dengan harga lebih murah.
B. Pemetaan Peluang Usaha
Pemetaan peluang usaha adalah upaya mengidentifikasi dan menilai peluang usaha agar dapat
dimanfaatkan secara potensial. Macam-macam pemetaan peluang usaha:
1. Berdasarkan Daur Hidupnya
a. Masa embrio, yaitu usaha yang baru lahir atau pemula.
b. Masa remaja, yaitu usaha yang sedang ramai digeluti.
c. Masa dewasa, yaitu usaha yang telah ada sejak lama dan tetap eksis.
d. Masa tua, yaitu usaha yang sudah tidak banyak diminati oleh banyak orang. Contoh, wartel,
karena kebanyakan orang lebih suka memakai handphone.
2. Analisis SWOT
Kita juga bisa melakukan pemetaan peluang usaha dengan analisis SWOT berikut ini.
a. STRENGT adalah kekuatan apa yang akan mendukung usaha kita untuk mencapai sasaran.
b. WEAKNESS adalah kelemahan apa yang membatasi atau menghambat usaha.
c. OPPORTUNITY kemungkinan apa saja yang dapat menguntungkan usaha.
d. THREAT adalah ancaman apa saja yang mungkin terjadi saat kita mengembangkan usaha.
C. Memanfaatkan Peluang Usaha Secara Kreatif dan
Inovatif
1. Cara Memanfaatkan Peluang Usaha Secara Kreatif dan
Inovatif
a. Make modification (melakukan beberapa perubahan atau modifikasi)
b. Make it better (membuat yang lebih baik)
c. Make it the first (menjadi yang pertama)
d. Make it special products (membuat produk khusus)
e. Cloning (meniru habis tapi merk berbeda)
f. Substitute (menjadi produk pengganti)
2. Tahap-tahap Berpikir Kreatif Menurut Rawlinson
a. Tahap persiapan, memperoleh fakta tentang persoalan yang akan dipecahkan (pengumpula n
informasi atau data).
b. Tahap usaha, menerapkan cara berpikir divergen(menyebar). Pada tahap ini diperlukan
usaha yang sadar untuk memisahkan produksi ide dari evaluasi ide dengan menunda lebih dulu
adanya penilaian terhadap ide-ide yang muncul.
c. Tahap inkubasi, individu seakan-akan meninggalkan (melepaskan diri) dari persoalan dan
memasukkannya kea lam bawah sadar (mengeraminya), sedang kesadarannya memikirkan hal-
hal yang lain.
d. Tahap pengertian, ciri khas dari tahap ini adalah adanya sinar penerangan (iluminasi) yang
mendadak menyadarkan orang akan ditemukannya jawaban.
e. Tahap evaluasi, ide-ide yang dihasilkan diperiksa dengan teliti serta dengan kritis memisahkan
ide-ide yang kurang berguna, tidak sesuai ataupun yang terlalu mahal biayanya bila
dilaksanakan.
3. Empat Jenis Inovasi Menurut Kuratko
Inovasi adalah penemuan atau terobosan yang menghasilkan produk baru yang belum pernah
ada sebelumnya, atau mengerjakan sebuah produk yang sudah ada dengan cara baru.
a. Invensi (penemuan), merupakan hasil produk, jasa, atau proses yang benar-benar baru yang
sebelumnya tidak ada. Contoh: Penemuan pesawat terbang oleh Wright bersaudara, penemuan
pesawat telepon oleh Alexander Graham Bell, lampu pijak oleh T.A. Edison.
b. Ekstensi (pengembangan), pemanfaatan baru atau penerapan lain pada produk, jasa, atau
proses yang sudah ada.
c. Duplikasi (penggandaan), merupakan refleksi kreatif atas konsep yang telah ada.
d. Sintesis, kombinasi atas konsep dan faktor-faktor yang telah ada dalam penggunaan atau
formulasi baru.
D. Risiko Usaha
1. Jenis-jenis Ketidakpastian
Menurut Abbas Salim, ada 3 jenis ketidakpastian yang akan menyebabkan resiko kerugian:
a. Ketidakpastian ekonomi (economic uncertainly caused)/perubahan konjungtur.
Misalnya, perubahan permintaan, terjadi karena perubahan mode dan perubahan selera
konsumen.
b. Ketidakpastian yang disebabkan oleh alam (nature uncertainly caused). Misalnya,
bencana alam.
c. Ketidakpastian yang disebabkan oleh perilaku manusia (human uncertainly caused).
2. Kategori Risiko Usaha
Berdasarkan kerugian yang diakibatkan, ada 3 kategori risiko usaha, yaitu:
a. Resiko Spekulatif, merupakan resiko yang sengaja ditimbulkan oleh orang yang bersangkutan
agar memberikan keuntungan bagi pihak tertentu. Resiko spekulatif memiliki kemungkinan
terjadinya dua peluang, yaitu peluang terjadinya keuntungan dan peluang terjadinya kerugian.
Contoh: pembelian saham di bursa efek.
b. Resiko Murni, merupakan resiko yang jika terjadi pasti akan memberikan kerugian. Namun,
jika tidak terjadi juga tidak akan menimbulkan kerugian. Contoh: pencurian, bencana alam,
kebakaran atau kecelakaan.

More Related Content

What's hot

berpikir Kreatif dan inovatif
berpikir Kreatif dan inovatifberpikir Kreatif dan inovatif
berpikir Kreatif dan inovatifZakiah dr
 
Bahan Ajar PPT Kewirausahaan.ppt
Bahan Ajar PPT Kewirausahaan.pptBahan Ajar PPT Kewirausahaan.ppt
Bahan Ajar PPT Kewirausahaan.pptAnikAriIstiqomah
 
power point "wirausaha"
power point "wirausaha"power point "wirausaha"
power point "wirausaha"Yurra Graska
 
PPT KREATIVITAS DAN INOVASI DALAM WIRAUSAHA. .pptx
PPT KREATIVITAS DAN INOVASI DALAM WIRAUSAHA. .pptxPPT KREATIVITAS DAN INOVASI DALAM WIRAUSAHA. .pptx
PPT KREATIVITAS DAN INOVASI DALAM WIRAUSAHA. .pptxIntansari700830
 
Ppt 2- kwu
Ppt 2- kwuPpt 2- kwu
Ppt 2- kwuparulian
 
Penguatan Hard dan Soft Skills bagi Peningkatkan Daya Saing di Dunia Kerja
Penguatan Hard dan Soft Skills  bagi Peningkatkan Daya Saing di Dunia KerjaPenguatan Hard dan Soft Skills  bagi Peningkatkan Daya Saing di Dunia Kerja
Penguatan Hard dan Soft Skills bagi Peningkatkan Daya Saing di Dunia KerjaDadang Solihin
 
Materi Kewirausahaan
Materi KewirausahaanMateri Kewirausahaan
Materi KewirausahaanAlir Retno
 
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA.ppt
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA.pptSTRATEGI PENGEMBANGAN USAHA.ppt
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA.pptMeisyaRegina
 
Organisasi dan Kepemimpinan
Organisasi dan KepemimpinanOrganisasi dan Kepemimpinan
Organisasi dan Kepemimpinanhattaalwi
 
Presentasi bisnis model canvas
Presentasi bisnis model canvasPresentasi bisnis model canvas
Presentasi bisnis model canvasRona Binham
 
MOTIVASI WIRAUSAHA
MOTIVASI WIRAUSAHAMOTIVASI WIRAUSAHA
MOTIVASI WIRAUSAHAAyah Abeeb
 
1 covey 7 habits proactive
1 covey 7 habits   proactive1 covey 7 habits   proactive
1 covey 7 habits proactiveRahmat Hidayat
 
Ppt 1- kwu
Ppt 1- kwuPpt 1- kwu
Ppt 1- kwuparulian
 
Pemecahan Masalah (Problem Solving)
Pemecahan Masalah (Problem Solving)Pemecahan Masalah (Problem Solving)
Pemecahan Masalah (Problem Solving)hasnabstr
 

What's hot (20)

kepemimpinan leadership
kepemimpinan leadershipkepemimpinan leadership
kepemimpinan leadership
 
berpikir Kreatif dan inovatif
berpikir Kreatif dan inovatifberpikir Kreatif dan inovatif
berpikir Kreatif dan inovatif
 
Bahan Ajar PPT Kewirausahaan.ppt
Bahan Ajar PPT Kewirausahaan.pptBahan Ajar PPT Kewirausahaan.ppt
Bahan Ajar PPT Kewirausahaan.ppt
 
Mindset entrepreneur1
Mindset entrepreneur1Mindset entrepreneur1
Mindset entrepreneur1
 
power point "wirausaha"
power point "wirausaha"power point "wirausaha"
power point "wirausaha"
 
Presentasi kepemimpinan
Presentasi kepemimpinanPresentasi kepemimpinan
Presentasi kepemimpinan
 
PPT KREATIVITAS DAN INOVASI DALAM WIRAUSAHA. .pptx
PPT KREATIVITAS DAN INOVASI DALAM WIRAUSAHA. .pptxPPT KREATIVITAS DAN INOVASI DALAM WIRAUSAHA. .pptx
PPT KREATIVITAS DAN INOVASI DALAM WIRAUSAHA. .pptx
 
Ppt 2- kwu
Ppt 2- kwuPpt 2- kwu
Ppt 2- kwu
 
Penguatan Hard dan Soft Skills bagi Peningkatkan Daya Saing di Dunia Kerja
Penguatan Hard dan Soft Skills  bagi Peningkatkan Daya Saing di Dunia KerjaPenguatan Hard dan Soft Skills  bagi Peningkatkan Daya Saing di Dunia Kerja
Penguatan Hard dan Soft Skills bagi Peningkatkan Daya Saing di Dunia Kerja
 
Materi Kewirausahaan
Materi KewirausahaanMateri Kewirausahaan
Materi Kewirausahaan
 
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA.ppt
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA.pptSTRATEGI PENGEMBANGAN USAHA.ppt
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA.ppt
 
Motivasi Bisnis
Motivasi  BisnisMotivasi  Bisnis
Motivasi Bisnis
 
Kewirausahaan
KewirausahaanKewirausahaan
Kewirausahaan
 
Organisasi dan Kepemimpinan
Organisasi dan KepemimpinanOrganisasi dan Kepemimpinan
Organisasi dan Kepemimpinan
 
Presentasi bisnis model canvas
Presentasi bisnis model canvasPresentasi bisnis model canvas
Presentasi bisnis model canvas
 
MOTIVASI WIRAUSAHA
MOTIVASI WIRAUSAHAMOTIVASI WIRAUSAHA
MOTIVASI WIRAUSAHA
 
1 covey 7 habits proactive
1 covey 7 habits   proactive1 covey 7 habits   proactive
1 covey 7 habits proactive
 
Ppt 1- kwu
Ppt 1- kwuPpt 1- kwu
Ppt 1- kwu
 
Manajemen waktu
Manajemen waktuManajemen waktu
Manajemen waktu
 
Pemecahan Masalah (Problem Solving)
Pemecahan Masalah (Problem Solving)Pemecahan Masalah (Problem Solving)
Pemecahan Masalah (Problem Solving)
 

Similar to Materi produk kreatif dan kewirausahaan

Makalah kewirausahaan
Makalah kewirausahaanMakalah kewirausahaan
Makalah kewirausahaanPutri Aisyah
 
Makalah pengertian dan konsep dasar kewirausaan sepin deyai 19744036_1
Makalah pengertian dan konsep dasar kewirausaan sepin deyai 19744036_1Makalah pengertian dan konsep dasar kewirausaan sepin deyai 19744036_1
Makalah pengertian dan konsep dasar kewirausaan sepin deyai 19744036_1Ame Soufker
 
Minggu 1 kewirausahaan
Minggu 1   kewirausahaanMinggu 1   kewirausahaan
Minggu 1 kewirausahaanDhea Natalia
 
Kewirausahaan_ppt.ppt
Kewirausahaan_ppt.pptKewirausahaan_ppt.ppt
Kewirausahaan_ppt.pptMuhAsrilYusuf
 
PRAKARYA XI MEET 1.pptx
PRAKARYA XI MEET 1.pptxPRAKARYA XI MEET 1.pptx
PRAKARYA XI MEET 1.pptxfirman690792
 
Materi-05_Kewirausahaan_dn_Prnc_Bisnis.ppt
Materi-05_Kewirausahaan_dn_Prnc_Bisnis.pptMateri-05_Kewirausahaan_dn_Prnc_Bisnis.ppt
Materi-05_Kewirausahaan_dn_Prnc_Bisnis.pptNidaNadyaHasan
 
Materi-05_Kewirausahaan_dn_Prnc_Bisnis.ppt
Materi-05_Kewirausahaan_dn_Prnc_Bisnis.pptMateri-05_Kewirausahaan_dn_Prnc_Bisnis.ppt
Materi-05_Kewirausahaan_dn_Prnc_Bisnis.pptkepemudaanbrebes
 
Persentasi kelompok
Persentasi kelompokPersentasi kelompok
Persentasi kelompoknessa_ti
 
Menumbuhkan manusia berwirausaha
Menumbuhkan manusia berwirausahaMenumbuhkan manusia berwirausaha
Menumbuhkan manusia berwirausahanessa_ti
 
Definisi kewirausahaan 01
Definisi kewirausahaan 01Definisi kewirausahaan 01
Definisi kewirausahaan 01andrytri
 

Similar to Materi produk kreatif dan kewirausahaan (20)

Makalah kewirausaaan 2
Makalah kewirausaaan 2Makalah kewirausaaan 2
Makalah kewirausaaan 2
 
Makalah kewirausaaan 2
Makalah kewirausaaan 2Makalah kewirausaaan 2
Makalah kewirausaaan 2
 
Makalah kewirausaaan 2
Makalah kewirausaaan 2Makalah kewirausaaan 2
Makalah kewirausaaan 2
 
Makalah kewirausaaan 2
Makalah kewirausaaan 2Makalah kewirausaaan 2
Makalah kewirausaaan 2
 
Makalah kewirausahaan
Makalah kewirausahaanMakalah kewirausahaan
Makalah kewirausahaan
 
Makalah pengertian dan konsep dasar kewirausaan sepin deyai 19744036_1
Makalah pengertian dan konsep dasar kewirausaan sepin deyai 19744036_1Makalah pengertian dan konsep dasar kewirausaan sepin deyai 19744036_1
Makalah pengertian dan konsep dasar kewirausaan sepin deyai 19744036_1
 
Minggu 1 kewirausahaan
Minggu 1   kewirausahaanMinggu 1   kewirausahaan
Minggu 1 kewirausahaan
 
Makalah tehnik kewirausahaan
Makalah tehnik kewirausahaanMakalah tehnik kewirausahaan
Makalah tehnik kewirausahaan
 
Kewirausahaan_ppt.ppt
Kewirausahaan_ppt.pptKewirausahaan_ppt.ppt
Kewirausahaan_ppt.ppt
 
Jiwa wira dan usaha
Jiwa wira dan usahaJiwa wira dan usaha
Jiwa wira dan usaha
 
PRAKARYA XI MEET 1.pptx
PRAKARYA XI MEET 1.pptxPRAKARYA XI MEET 1.pptx
PRAKARYA XI MEET 1.pptx
 
Bab 1 kewirausahaan
Bab 1 kewirausahaanBab 1 kewirausahaan
Bab 1 kewirausahaan
 
Materi-05_Kewirausahaan_dn_Prnc_Bisnis.ppt
Materi-05_Kewirausahaan_dn_Prnc_Bisnis.pptMateri-05_Kewirausahaan_dn_Prnc_Bisnis.ppt
Materi-05_Kewirausahaan_dn_Prnc_Bisnis.ppt
 
Materi-05_Kewirausahaan_dn_Prnc_Bisnis.ppt
Materi-05_Kewirausahaan_dn_Prnc_Bisnis.pptMateri-05_Kewirausahaan_dn_Prnc_Bisnis.ppt
Materi-05_Kewirausahaan_dn_Prnc_Bisnis.ppt
 
Makalah kewirausahaa
Makalah kewirausahaaMakalah kewirausahaa
Makalah kewirausahaa
 
Persentasi kelompok
Persentasi kelompokPersentasi kelompok
Persentasi kelompok
 
Menumbuhkan manusia berwirausaha
Menumbuhkan manusia berwirausahaMenumbuhkan manusia berwirausaha
Menumbuhkan manusia berwirausaha
 
3149930 kewirausahaan
3149930 kewirausahaan3149930 kewirausahaan
3149930 kewirausahaan
 
Definisi kewirausahaan 01
Definisi kewirausahaan 01Definisi kewirausahaan 01
Definisi kewirausahaan 01
 
KEWIRAUSAHAAN.pptx
KEWIRAUSAHAAN.pptxKEWIRAUSAHAAN.pptx
KEWIRAUSAHAAN.pptx
 

Recently uploaded

AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 

Materi produk kreatif dan kewirausahaan

  • 1. Produk Kreatifdan Kewirausahaan – Sikap dan Perilaku Wirausahawan 20/09/2017 Posted Under: Modul Produk Kreatif dan Kewirausahaan – Sikap dan Perilaku Wirausahawan WIRAUSAHA DAN KEWIRAUSAHAAN Pada zaman keterpurukan ekonomi yang sedang dialami oleh bangsa Indonesia, kita harus bisa menyerukan pentingnya pembangunan jiwa kewirausahaan (entrepreneurship) sehingga kebanyakan masyarakat tidak ragu lagi untuk mengambil langkah untuk menjadi calon wirausaha. Sesungguhnya kita semua adalah calon-calon wirausaha yang baik, tinggal bagaimana kita mengolah jiwa entrepreneurship yang berhasil. Jika hal ini terealisasi akan memberikan nafas lega untuk pemerintah karena bisa mengurangi pengangguran dan mengentaskan kemiskinan.
  • 2. Perubahan dan perbaikan nasib kita harus didasarkan pada kehendak,keinginan, dan kerja keras. Oleh karena itu, peranan wirausaha sangat penting untuk menentukan masa depan bangsa dan negara. Pengertian kewirausahaan Entrepreneurship awal mulanya berasal dari bahasa perancis, yaitu Entreprende yang berarti petualang, pencipta, dan pengelola usaha, sedangkan kewirausahaan dengan istilah entrepreneurship. Kata entrepreneur secara tertulis pertama kali digunakan oleh Savary pada tahun 1723 dalam bukunya “Kamus Dagang”. Wirausaha (entrepreneurship) adalah kemampuan seseorang untuk hidup sendiri atau berdikari di dalam menjalankan kegiatan usahanya atau bisnisnya yang bebas atau merdeka secara lahir dan batin. Entrepreneur adalah sosok orang yang tidak mudah diam, biasanya suka melakukan inovasi terus menerus dan perbaikan dari hal yang sudah ada. Sedangkan yang dimaksud dengan kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah bentuk usaha untuk menciptakan nilai lewat pengakuan terhadap peluang bisnis, manajemen pengambilan risiko yang sesuai dengan peluang yang ada, dan lewat keterampilan komunikasi dan sumber daya yang diperlukan untuk membawa sebuah proyek sampai berhasil. (Peter Kilby Entrepreneurship and Economic Development, NewYork : The Free Press,1971) Dalam bentuk yang lain, kewirausahaan didefinisikan sebagai adventurisme (berpetualang), risk taking (mengambil risiko) dan thrill-seeking (pencari kegentaran). Dalam bentuk sederhana, kewirausahaan berkonotasi mengimplementasikan, yang berarti mengerjakan (sesuatu), yaitu sesuatu yang harus dikerjakan seorang wirausaha. Perhatian dan ketertarikan terhadap masalah kewirausahaan ini sangat tepat karena kita memerlukan apa yang dapat dikerjakan dan diberikan oleh wirausaha (entrepreneurs) seperti : 1. Produk-produk baru dan jasa-jasa baru 2. Pekerjaan baru 3. Lingkungan kerja yang kreatif 4. Cara-cara baru melakukan kegiatan bisnis 5. Bentuk baru penciptaan bisnis (newbusiness innovation) Pengertian harfiah/bahasa Kewirausahaan berasal dari kata dasar wirausaha diberi awalan ke dan akhiran an. Wirausaha dari kata wira artinya perwira/berani dan usaha artinya daya upaya. Pengertian kewirausahaan menurut pendapat : ZIMMERER
  • 3. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreatifitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan. SAVARY Kewirausahaan adalah orang yang membeli barang dengan harga pasti meskipun orang itu belum mengetahui guna ekonomisnya akan dijual. ROBIN Kewirausahaan adalah suatu proses seseorang guna mengejar peluang/kesempatan untuk memenuhi kebutuhan/keinginan melalui inovasi tanpa memperhatikan sumber daya yang mereka kendalikan. PEKERTI Kewirausahaan adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mendirikan, mengelola, mengembangkan perusahaan miliknya sendiri. INPRES NO.4 TAHUN1995 tentang GNMMK (Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan) Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari menciptakan, menerapkan cara kerja dan teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberi pelayanan yang lebih baik dan keuntungan yang lebih besar. Pengertian wirausaha AHLI EKONOMI/EKONOM Wirausaha adalah seseorang atau sekelompok orang mengorganisasi faktor-faktor produksi yaitu alam, tenaga kerja, modal dan keahlian. PSIKOLOGI/AHLI KEJIWAAN Wirausaha adalah seseorang yang memiliki dorongan kekuatan untuk memperoleh suatu tujuan, suka mengadakan eksperimen untuk menampilkan kebebasan dirinya, di luar kekuasaan orang lain. BUSINESSMAN Wirausaha adalah ancaman pesaing baru dapat seorang partner, pemasok,konsumen, atau seseorang yang diajak kerjasama. GEDE PARMA
  • 4. Wirausaha adalah orang yang berani memaksakan diri untuk menjadi pelayan bagi orang lain. J.A. SCHUMPETER Wirausaha adalah seorang inovator sebagai individu yang mempunyai naluri untuk melibatkan materi sedemikian rupa dan kemudian terbukti benar mempunyai semangat/kemampuan dan pemikiran untuk menaklukan cara berpikir lamban dan malas. Tujuan kewirausahaan 1. Menumbuhkembangkan jumlah wirausaha yang berkualitas 2. Meningkatkan kesadaran dan pemahaman kewirausahaan yang tangguh 3. Meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan di masyarakat. Sasaran kewirausahaan 1. Instansi pemerintah 2. Pelaku ekonomi 3. Generasi muda Asas kewirausahaan 1. Kemampuan bekerja secara tekun,teliti dan produktif 2. Kemampuan berkarya dengan mandiri 3. Menciptakan etika bisnis yang sehat 4. Memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara sistemmatis, termasuk keberanian mengambil risiko Manfaat kewirausahaan 1. Mengurangi pengangguran 2. Sebagai generator pembangunan 3. Sebagai suri tauladan di masyarakat 4. Mendidik masyarkat hidup yang hemat dan efisien. 5. Proses kewirausahaan Faktor personal yang mendorong pemicu untuk terjun ke dunia wirausaha yaitu: 1. Komitmen atau minat yang tinggi dalam berwirausaha 2. Keberanian menanggung risiko 3. Ketidakpuasan dengan pekerjaan sendiri 4. Phk dan tidak ada pekerjaan lain 5. Faktor usia Faktor personalia yang mendorong adalah: 1. Komitmen tinggi dalam berwirausaha 2. Adanya visi dan misi guna mencapai keberhasilan dalam berwirausaha 3. Adanya menejer pelaksana sebagai tangan kanan dan pembantu utama didalam berwirausaha Faktor organisasi yang mendorong adalah: 1. Tim yang kompak dalam menjalankan usaha sehingga semua perencanaan dan pelaksanaan operasional berjalan produktif 2. Struktur organisasi dan berbudaya mantap didalam berwirausaha 3. Strategi yang mantap sebagai produk dari tim yang kompak didalam berwirausaha
  • 5. 4. Adanya produk yang dibanggakan SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHAWAN Sikap wirausahawan 1. Mampu berpikir dan bertindak kreatifdan innovatif 2. Mampu bekerja tekun,teliti dan produktif 3. Mampu berkarya berdasarkan etika bisnis yang sehat 4. Mampu berkarya dengan semangat kemandirian 5. Mampu memecahkan masalah dan mengambil keputusan yang sistematis dan berani mengambil risiko. Perilaku wirausahawan 1. Memiliki rasa percaya diri 2. Berorientasi pada tugas dan hasil 3. Pengambil risiko 4. Kepemimpinan 5. Keorisinilan 6. Berorientasi pada masa depan Ketrampilan yang harus dipunyai wirausahawan Ketrampilan dasar meliputi:  Memiliki mental dan spiritual yang tinggi  Memiliki kepribadian unggul  Pandai berinisiatif  Dapat mengkoordinasikan kegiatan usaha Ketrampilan khusus meliputi :  Ketrampilan konsep (conceptual skill) yaitu ketrampilan untuk melakukan kegiatan usaha secara menyeluruh berdasar konsep yang dibuatnya.  Ketrampilan tehnik (technical skill) yaitu ketrampilan melakukan tehnik tertentu dalam mengelola usahanya.  Human skill yaitu ketrampilan bekerjasama dengan orang lain, bawahannya dan sesama wirausahawan KARAKTERISTIK WIRAUSAHAWAN Karakteristik wirausahawan adalah sifat atau tingkah laku yang khas dari wirausahawan yang membedakannya dengan orang lain. Karakteristik yang perlu dimiliki wirausahawan yaitu: 1. Kerja keras dan disiplin 2. Mandiri dan realistis 3. Komitmen tinggi
  • 6. 4. Kreatifdan Inovatif 5. Jujur 6. Memiliki jiwa kepemimpinan 7. Berpikir kedepan/prespektif Karakteristik wirausahawan menurut pendapat: By Grave 1. Dream yaitu mempunyai visi keinginan di masa depan dan mempunyai kemampuan untuk mewujudkan impiannya. 2. Decisivenees yaitu orang yang bekerja cepat dan selalu memperhitungkan apa yang akan dilakukan. 3. Doers yaitu seorang wirausahawan dalam membuat keputusan akan langsung ditindaklanjuti. 4. Determination yaitu melakukan kegiatan dengan penuh perhatian. 5. Dedication yaitu mencurahkan perhatian pada bisnisnya. 6. Devotion yaitu mencintai pekerjaan bisnis dan hasil produksi. 7. Detail yaitu memperhatikan faktor yang terkecil secara rinci 8. Destiny yaitu bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak dicapai. 9. Dollars yaitu tidak mengutamakan mencapai kekayaan, motivasinya bukan uang karena uang dianggap sebagai ukuran kesuksesan. 10. Distribute yaitu bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya kepada orang – orang kepercayaannya. Fadel Muhammad 1. Kepemimpinan 2. Inovasi 3. Cara pengambilan keputusan 4. Sikap tanggung jawab terhadap perubahan 5. Bekerja ekonomis dan efisien 6. Visi masa depan 7. Sikap terhadap risiko Drs Wasty Soemanto,M.pd 1. Memiliki moral yang tinggi 2. Sikap mental wiraswasta 3. Kepekaan terhadap arti lingkungan 4. Ketrampilan wiraswasta Celland 1. Keinginan untuk berprestasi 2. Keinginan untuk bertanggung jawab 3. Preferensi kepada risiko – risiko menengah 4. Persepsi kepada kemungkinan hasil 5. Rangsangan oleh umpan balik 6. Aktifitas energik 7. Orientasi ke masa depan 8. Ketrampilan dalam pengorganisasian 9. Sikap tentang uang KEBERHASILANDAN KEGAGALAN WIRAUSAHA
  • 7. Keberhasilan wirausaha Dari sisi pengusaha meliputi : 1. Jujur : Jujur terhadap diri sendiri,orang lain dan tujuan yang akan dicapai 2. Disiplin dan berani : karena bakat , pengalaman dan pengetahuan dan karena keyakinan dan fasilitas 3. Menguasi bidang usaha yang digeluti 4. Dapat melaksanakan prinsip management dengan baik Dari sisi produk 1. Memiliki keunggulan yang berarti bagi konsumen, apakah dari segi harga,kualitas produk, prestise, manfaat dsb. 2. Didukung oleh promosi yang efektifkepada publik Kegagalan wirausaha : 1. Tidak ada perencanaan yang matang 2. Bakat yang tidak cocok 3. Kurang pengalaman 4. Tidak punya semangat berwirausaha 5. Kurang modal 6. Lemahnya pemasaran 7. Tidak punya etos kerja yang tinggi 8. Lokasi yang kurang strategis PERILAKU WIRAUSAHAWAN Menurut Imam Santoso Sukardi ada 9 perilaku wirausaha yaitu : 1. perilaku instrumental 2. perilaku prestatif 3. perilaku keluwesan bergaul 4. perilaku kerja keras 5. perilaku keyakinan diri 6. perilaku pengambilan risiko 7. perilaku swa kendali 8. perilaku inovatif 9. perilaku kemandirian Karakter wirausaha yang harus dipakai dalam mempertahankan bisnisnya meliputi : 1. Jangan mudah berpuas diri 2. Hidup hemat,cermat dan bersahaja 3. Harus meningkatkan kerja keras ,tekun dan teliti 4. Selalu mengutamakan kepentingan pelanggan 5. Membuat pelanggan setia 6. Tawakal pada Tuhan 7. Selalu dinamis Contoh wirausaha yang sukses karena keuletan, komitmen tinggi dan ketekunan yaitu :
  • 8. 1. Thomas A. Edison penemu bola lampu, matematika, fisika 2. Bill Gates pendiri Microsoft office 3. Charles F. Wilson presiden Perusahaan General Motor Corporation ( GMC ) 4. AndrewCarnegie pendiri industri baja 5. Stave Jobs penemu Apple Computer 6. Donald wirausahawan hambuger dll. T A G S Modul, Produk Kreatifdan Kewirausahaan, Sikap dan Perilaku Wirausahawan S H A R E Facebook Twitter Linkedin Pinterest Google+ Produk Kreatifdan Kewirausahaan – Hak Atas Kekayaan Intelektual 22/09/2017 Posted Under: Modul Produk Kreatifdan Kewirausahaan – Hak Atas Kekayaan Intelektual 3.3 Memahami hak atas kekayaan intelektual 4.3 Mepresentasikan hak atas kekayaan intelektual
  • 9. SEJARAH PERKEMBANGANSISTEM PERLINDUNGAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL DI INDONESIA Secara historis, peraturan perundang-undangan di bidang HKI di Indonesia telah ada sejak tahun 1840. Pemerintah kolonial Belanda memperkenalkan undang-undang pertama mengenai perlindungan HKI pada tahun 1844. Selanjutnya, Pemerintah Belanda mengundangkan UU Merek tahun 1885, Undang-undang Paten tahun 1910, dan UU Hak Cipta tahun 1912. Indonesia yang pada waktu itu masih bernama Netherlands East-Indies telah menjadi angota Paris Convention for the Protection of Industrial Property sejak tahun 1888, anggota Madrid Convention dari tahun 1893 sampai dengan 1936, dan anggota Berne Convention for the Protection of Literaty and Artistic Works sejak tahun 1914. Pada zaman pendudukan Jepang yaitu tahun 1942 sampai dengan 1945, semua peraturan perundang-undangan di bidang HKI tersebut tetap berlaku. Pada tanggal 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya. Sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan peralihan UUD 1945, seluruh peraturan perundang-undangan peninggalan Kolonial Belanda tetap berlaku selama tidak bertentangan dengan UUD 1945. UU Hak Cipta dan UU Merek tetap berlaku, namun tidak demikian halnya dengan UU Paten yang dianggap bertentangan dengan pemerintah Indonesia. Sebagaimana ditetapkan dalam UU Paten peninggalan Belanda, permohonan Paten dapat diajukan di Kantor Paten yang berada di Batavia (sekarang Jakarta),namun pemeriksaan atas permohonan Paten tersebut harus dilakukan di Octrooiraad yang berada di Belanda. Pada tahun 1953 Menteri Kehakiman RI mengeluarkan pengumuman yang merupakan perangkat peraturan nasional pertama yang mengatur tentang Paten,yaitu Pengumuman Menteri Kehakiman no. J.S 5/41/4, yang mengatur tentang pengajuan sementara permintaan Paten dalam negeri, dan
  • 10. Pengumuman Menteri Kehakiman No. J.G 1/2/17 yang mengatur tentang pengajuan sementara permintaan paten luar negeri. Pada tanggal 11 Oktober 1961 Pemerintah RI mengundangkan UU No.21 tahun 1961 tentang Merek Perusahaan dan Merek Perniagaan untuk mengganti UU Merek Kolonial Belanda. UU No 21 Tahun 1961 mulai berlaku tanggal 11 November 1961. Penetapan UU Merek ini untuk melindungi masyarakat dari barang-barang tiruan/bajakan. 10 Mei 1979 Indonesia meratifikasi Konvensi Paris Paris Convention for the Protection of Industrial Property (Stockholm Revision 1967) berdasarkan keputusan Presiden No. 24 tahun 1979. Partisipasi Indonesia dalam Konvensi Paris saat itu belum penuh karena Indonesia membuat pengecualian (reservasi) terhadap sejumlah ketentuan, yaitu Pasal1 sampai dengan 12 dan Pasal28 ayat 1. Pada tanggal 12 April 1982 Pemerintah mengesahkan UU No.6 tahun 1982 tentang Hak Cipta untuk menggantikan UU Hak Cipta peninggalan Belanda. Pengesahan UU Hak Cipta tahun 1982 dimaksudkan untuk mendorong dan melindungi penciptaan, penyebarluasan hasil kebudayaan di bidang karya ilmu, seni, dan sastra serta mempercepat pertumbuhan kecerdasan kehidupan bangsa. Tahun 1986 dapat disebut sebagaiawal era moderen sistem HKI di tanah air. Pada tanggal 23 Juli 1986 Presiden RI membentuk sebuah tim khusus di bidang HKI melalui keputusan No.34/1986 (Tim ini dikenal dengan tim Keppres 34) Tugas utama Tim Keppres adalah mencakup penyusunan kebijakan nasional di bidang HKI,perancangan peraturan perundang-undangan di bidang HKI dan sosialisasi sistem HKI di kalangan intansi pemerintah terkait, aparat penegak hukum dan masyarakat luas. 19 September 1987 Pemerintah RI mengesahkan UU No.7 Tahun 1987 sebagaiperubahan atas UU No. 12 Tahun 1982 tentang Hak Cipta. Tahun 1988 berdasarkan Keputusan Presiden RI No.32 ditetapkan pembentukan Direktorat Jenderal Hak Cipta, Paten dan Merek (DJHCPM) untuk mengambil alih fungsi dan tugas Direktorat paten dan Hak Cipta yang merupakan salah satu unit eselon II di lingkungan Direktorat JenderalHukum dan Perundang-Undangan, Departemen Kehakiman. Pada tanggal 13 Oktober 1989 Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui RUU tentang Paten yang selanjutnya disahkan menjadi UU No. 6 Tahun 1989 oleh Presiden RI pada tanggal 1 November 1989. UU Paten 1989 mulai berlaku tanggal 1 Agustus 1991. 28 Agustus 1992 Pemerintah RI mengesahkan UU No. 19 Tahun 1992 tentang Merek, yang mulai berlaku 1 April 1993. UU ini menggantikan UU Merek tahun 1961. Pada tanggal 15 April 1994 Pemerintah RI menandatangani Final Act Embodying the Result of the Uruguay Round of Multilateral Trade Negotiations, yang mencakup Agreement on Trade Related Aspects of Intellectual Property Rights (Persetujuan TRIPS). Tahun 1997 Pemerintah RI merevisi perangkat peraturan perundang-undangan di bidang HKI,yaitu UU Hak Cipta 1987 jo. UU No. 6 tahun 1982, UU Paten 1989 dan UU Merek 1992. Akhir tahun 2000, disahkan tiga UU baru dibidang HKI yaitu : (1) UU No. 30 tahun 2000 tentang Rahasia Dagang, UU No. 31 tahun 2000 tentang Desain Industri, dan UU No. 32 tahun 2000 tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu.
  • 11. Untuk menyelaraskan dengan Persetujuan TRIPS (Agreement on Trade Related Aspects of Intellectual Property Rights) pemerintah Indonesia mengesahkan UU No 14 Tahun 2001 tentang Paten,UU No 15 tahun 2001 tentang Merek, Kedua UU ini menggantikan UU yang lama di bidang terkait. Pada pertengahan tahun 2002, disahkan UU No.19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta yang menggantikan UU yang lama dan berlaku efektif satu tahun sejak di undangkannya. Pada tahun 2000 pula disahkan UU No 29 Tahun 2000 Tentang Perlindungan Varietas Tanaman dan mulai berlaku efektif sejak tahun 2004. PENGERTIAN HaKI Istilah HaKI atau Hak atas Kekayaan Intelektual merupakan terjemahan dari Intellectual Property Right (IPR),sebagaimana diatur dalam undang-undang No. 7 Tahun 1994 tentang pengesahan WTO (Agreement Establishing The World Trade Organization). Pengertian Intellectual Property Right sendiri adalah pemahaman mengenai hak atas kekayaan yang timbul dari kemampuan intelektual manusia, yang mempunyai hubungan dengan hak seseorang secara pribadi yaitu hak asasimanusia (human right). HaKI atau Hak atas Kekayaan Intelektual adalah hak eksklusif yang diberikan suatu hukum atau peraturan kepada seseorang atau sekelompok orang atas karya ciptanya. Pada intinya HaKI adalah hak untuk menikmati secara ekonomis hasil dari suatu kreativitas intelektual. Objek yang diatur dalam HaKI adalah karya-karya yang timbul atau lahir karena kemampuan intelektual manusia. Setiap hak yang digolongkan ke dalam HaKI harus mendapat kekuatan hukum atas karya atau ciptannya. Untuk itu diperlukan tujuan penerapan HaKI. Tujuan dari penerapan HaKI yang Pertama, antisipasi kemungkinan melanggar HaKI milik pihak lain, Kedua meningkatkan daya kompetisi dan pangsa pasar dalam komersialisasi kekayaan intelektual, Ketiga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan strategi penelitian, usaha dan industri di Indonesia. Lalu bagaimana apabila karya kita atau milik orang lain tidak dilindungi? Sudah pasti dipastikan akan terkena pembajakan. Sebegai contoh untuk di dunia pendidikan saat ini marak adanya pembajakan buku. Pembajakan buku ini makin marak terjadi di masyarakat,banyak faktor yang menyebabkan terjadinya pembajakan buku, salah satunya adalah kurangnya penegakan hukum, ketidaktahuan masyarakat terhadap perlindungan hak cipta buku, dan kondisi ekonomi masyarakat. Sudah banyak pelaku terjaring oleh aparat, dan masih banyak pula yang masih berkeliaran dan tumbuh, seiring tingginya permintaan oleh masyarakat. Untuk itu butuh kesadaran dari masyarakat untuk mengetahui HaKI agar karyanya tidak diambil oleh orang lain. Berikut ini terdapat macam- macam HaKI. MANFAAT HaKI ATAU HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL 1. Bagi dunia usaha,adanya perlindungan terhadap penyalahgunaan atau pemalsuan karya intelektual yang dimilikinya oleh pihak lain di dalam negeri maupun di luar negeri. Perusahaan yang telah dibangun mendapat citra yang positif dalam persaingan apabila memiliki perlindungan hukum di bidang HKI. 2. Bagi inventor dapat menjamin kepastian hukum baik individu maupun kelompok serta terhindar dari kerugian akibat pemalsuan dan perbuatan curang pihak lain.
  • 12. 3. Bagi pemerintah, adanya citra positif pemerintah yang menerapkan HKI di tingkat WTO. Selain itu adanya penerimaan devisa yang diperoleh dari pendaftaran HKI. 4. Adanya kepastian hukum bagi pemegang hak dalam melakukan usahanya tanpa gangguan dari pihak lain. 5. Pemegang hak dapat melakukan upaya hukum baik perdata maupun pidana bila terjadi pelanggaran/peniruan. 6. Pemegang hak dapat memberikan izin atau lisensi kepada pihak lain. MACAM-MACAM HaKIATAU HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL Hak Cipta Hak Cipta adalah hak khusus bagi pencipta untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya. Termasuk ciptaan yang dilindungi adalah ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan, sastra dan seni. Hak cipta diberikan terhadap ciptaan dalam ruang lingkup bidang ilmu pengetahuan, kesenian, dan kesusasteraan. Hak cipta hanya diberikan secara eksklusif kepada pencipta, yaitu “seorang atau beberapa orang secara bersama-sama yang atas inspirasinya lahir suatu ciptaan berdasarkan pikiran, imajinasi, kecekatan,keterampilan atau keahlian yang dituangkan dalam bentuk yang khas dan bersifat pribadi. Hak Kekayaan Industri, yang Meliputi: 1. Paten Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 Pasal1 Ayat 1, Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada Inventor atas hasil invensinya di bidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri invensinya tersebut atau memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakannya. Paten hanya diberikan negara kepada penemu yang telah menemukan suatu penemuan (baru) di bidang teknologi. Yang dimaksud dengan penemuan adalah kegiatan pemecahan masalah tertentu di bidang teknologi yang berupa : Proses,hasil produksi, penyempurnaan dan pengembangan proses, penyempurnaan dan pengembangan hasil produksi. 2. Merek Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 Pasal1 Ayat 1 Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna,atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa. Jadi merek merupakan tanda yang digunakan untuk membedakan produk (barang dan atau jasa) tertentu dengan yang lainnya dalam rangka memperlancar perdagangan, menjaga kualitas, dan melindungi produsen dan konsumen. Terdapat beberapa istilah merek yang biasa digunakan, yang pertama merek dagang adalah merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan barang-barang sejenis lainnya. Merek jasa yaitu merek yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan jasa-jasa sejenis lainnya.
  • 13. Merek kolektif adalah merek yang digunakan pada barang atau jasa dengan karakteristik yang sama yang diperdagangkan oleh beberapa orang atau badan hukum secara bersama-sama untuk membedakan dengan barang atau jasa sejenis lainnya. Hak atas merek adalah hak khusus yang diberikan negara kepada pemilik merek yang terdaftar dalam Daftar Umum Merek untuk jangka waktu tertentu, menggunakan sendiri merek tersebut atau memberi izin kepada seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk menggunakannya. 3. Desain Industri Berdasarkan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 Pasal1 Ayat 1 Tentang Desain Industri, bahwa desain industri adalah suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis atau warna,atau garis dan warna,atau gabungan daripadanya yang berbentuk tiga dimensi atau dua dimensi yang memberikan kesan estetis dan dapat diwujudkan dalam pola tiga dimensi atau dua dimensi serta dapat dipakai untuk menghasilkan suatu produk, barang, komoditas industri, atau kerajinan tangan. 4. Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2000 Pasal1 Ayat 1 Tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu bahwa, Sirkuit Terpadu adalah suatu produk dalam bentuk jadi atau setengah jadi, yang di dalamnya terdapat berbagai elemen dan sekurang-kurangnya satu dari elemen tersebut adalah elemen aktif, yang sebagian atau seluruhnya saling berkaitan serta dibentuk secara terpadu di dalam sebuah bahan semikonduktor yang dimaksudkan untuk menghasilkan fungsi elektronik. 5. Rahasia Dagang Menurut Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 Tentang Rahasia Dagang bahwa,Rahasia Dagang adalah informasi yang tidak diketahui oleh umum di bidang teknologi dan/atau bisnis, mempunyai nilai ekonomi karena berguna dalam kegiatan usaha, dan dijaga kerahasiaannya oleh pemilik Rahasia Dagang. 6. Indikasi Geografis Berdasarkan Undang-Undang No. 15 Tahun 2001 Pasal56 Ayat 1 Tentang Merek bahwa, Indikasi- geografis dilindungi sebagai suatu tanda yang menunjukkan daerah asalsuatu barang yang karena faktor lingkungan geografis termasuk faktor alam, faktor manusia, atau kombinasi dari kedua faktor tersebut, memberikan ciri dan kualitas tertentu pada barang yang dihasilkan. Folklore Yang dimaksud dengan “Folklore” dan “Traditional Knowledge” adalah suatu karya intelektual yang terdapat di dalam masyarakat tradisional secara turun temurun dan apabila tidak dipertahankan dikhawatirkan akan punah dan apabila itu terjadi akan merupakan kerugian bagi khasanah pengetahuan manusia pada umumnya, atau dikhawatirkan akan dimanfaatkan secara tidak sah dan tidak adil oleh pihak-pihak di luar pemiliknya. Folklor mencerminkan kebudayaan manusia yang diekspresikan melalui musik, tarian, drama seni, kerajinan tangan, seni pahat, seni lukis, karya sastra dan sarana lain untuk mengekspresikan kreativitas yang umumnya memerlukan sedikit ketergantungan pada teknologi tinggi.
  • 14. Undang-undang Nomor 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta tidak secara penuh mengakomodasikan dan melindungi folklor penduduk asli. Ketentuan mengenai perlindungan bagi folklor penduduk asli dalam Undang-undang Hak Cipta memiliki kekurangan, karena undang-undang Hak Cipta menentukan syarat-syarat mengenai kepemilikan dan penciptanya, bentuk utama, keaslian, durasi dan hak-hak dalam karya derivatif (hak-hak pengalihwujudan). Oleh karenanya batasanbatasan Hak Cipta sebagai bidang HKI masih belum menempatkan folklor asli untuk memenuhi syarat elemen bagi perlindungan Hak Cipta. Pasal10 undang-undang Hak Cipta mementukan bahwa Negara memegang Hak Cipta atas karya peninggalan prasejarah, sejarah dan benda budaya nasional lainnya; dan Negara memegang Hak Cipta atas Folklor dan hasil kebudayaan rakyat yang menjadi miliki bersama,seperti cerita,hikayat, dongeng, legenda, babad, lagu, kerajinan tangan, koreografi, tarian, kaligrafi dan karya seni lainnya. Untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaan tersebut,orang yang bukan Warga Negara Indonesia harus lebih dahulu mendapat izin dari instansi terkait dalam masalah tersebut. Ketentuan lebih lanjut mengenai Hak Cipta yang dipegang oleh Negara sebagaimana dimaksud di atas,akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah. PRINSIP-PRINSIP HaKI ATAU HAK ATAS KEKAYAANINTELEKTUAL Prinsip-prinsip Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) adalah sebagai berikut : Prinsip Ekonomi Dalam prinsip ekonomi, hak intelektual berasal dari kegiatan kreatif dari daya pikir manusia yang memiliki manfaat serta nilai ekonomi yang akan member keuntungan kepada pemilik hak cipta. Prinsip Keadilan Prinsip keadilan merupakan suatu perlindungan hukum bagi pemilik suatu hasil dari kemampuan intelektual, sehingga memiliki kekuasaan dalam penggunaan hak atas kekayaan intelektual terhadap karyanya. Prinsip Kebudayaan Prinsip kebudayaan merupakan pengembangan dari ilmu pengetahuan, sastra dan seni guna meningkatkan taraf kehidupan serta akan memberikan keuntungan bagi masyarakat,bangsa dan Negara. Prinsip Sosial Prinsip sosial mengatur kepentingan manusia sebagai warga Negara,sehingga hak yang telah diberikan oleh hukum atas suatu karya merupakan satu kesatuan yang diberikan perlindungan berdasarkan keseimbangan antara kepentingan individu dan masyarakat/ lingkungan. DASAR HUKUM HaKI ATAU HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUALDI INDONESIA
  • 15. Dalam penetapan HaKI tentu berdasarkan hukum-hukum yang sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dasar-dasar hukum tersebut antara lain adalah : 1. Undang-undang Nomor 7/1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing the World Trade Organization (WTO) 2. Undang-undang Nomor 10/1995 tentang Kepabeanan 3. Undang-undang Nomor 12/1997 tentang Hak Cipta 4. Undang-undang Nomor 14/1997 tentang Merek 5. Undang-undang Nomor 13/1997 tentang Hak Paten 6. Keputusan Presiden RI No. 15/1997 tentang Pengesahan Paris Convention for the Protection of Industrial Property dan Convention Establishing the World Intellectual Property Organization 7. Keputusan Presiden RI No. 17/1997 tentang Pengesahan Trademark Law Treaty 8. Keputusan Presiden RI No. 18/1997 tentang Pengesahan Berne Convention for the Protection of Literary and Artistic Works 9. Keputusan Presiden RI No. 19/1997 tentang Pengesahan WIPO Copyrights Treaty Berdasarkan peraturan-peraturan tersebut maka Hak atas Kekayaan Intelektual(HaKI) dapat dilaksanakan. Maka setiap individu/kelompok/organisasi yang memiliki hak atas pemikiran-pemikiran kreatif mereka atas suatu karya atau produk dapat diperoleh dengan mendaftarkannya ke pihak yang melaksanakan, dalam hal ini merupakan tugas dari Direktorat Jenderal Hak-hak Atas Kekayaan Intelektual, Departemen Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia. HAL-HAL YANG TIDAK DIANGGAP SEBAGAIPELANGGARAN HAK CIPTA Yang tidak dianggap sebagai pelanggaran Hak Cipta, dengan syarat sumbernya harus disebut atau dicantumkan, adalah : 1. Penggunaan ciptaan pihak lain untuk keperluan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik dan tinjauan suatu masalah dengan ketentuan tidak merugikan kepentingan yang wajar bagi pencipta; 2. Pengambilan ciptaan pihak lain baik seluruhnya maupun sebagian guna keperluan pembelaan didalam dan diluar pengadilan; 3. Pengambilan ciptaan pihak lain baik seluruhnya maupun sebagian guna keperluan : 4. Ceramah yang semata-mata untuk tujuan pendidikan dan ilmu pengetahuan; 5. Pertunjukan atau pementasan yang tidak dipungut bayaran dengan ketentuan tidak merugikan kepentingan yang wajar bagi pencipta; 6. Perbanyakan suatu ciptaan bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra dalam huruf braile guna keperluan para tunanetra,kecuali jika perbanyakan itu bersifat komersial; 7. Perbanyakan suatu ciptaan selain program komputer, secara terbatas dengan cara atau alat apapaun atau proses yang serupa dengan perpustakaan umum, lembaga ilmu pengetahuan atau pendidikan dan pusat dokumentasi yang non komersial, semata-mata untuk keperluan aktivitasnya; 8. Perubahan yang dilakukan atas karya arsitektur seperti ciptaan bangunan berdasarkan pertimbangan pelaksanaan teknis; 9. Pembuatan salinan cadangan suatu program komputer oleh pemilik program komputer yang dilkukan semata-mata untuk digunakan sendiri. PENTINGNYA HaKI DALAM DUNIA USAHA Kemajuan dunia usaha tentunya tidak dapat dilepaskan dari pembangunan di bidang ekonomi yang pelaksanaannya dititikberatkan pada sektor industri. Dalam rangka menunjang pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha yang dititikberatkan pada sektor industri, faktor perangkat hukum khususnya perangkat hukum kekayaan intelektual, sangat memegang peran penting guna memberikan
  • 16. adanya kepastian hukum yang jelas dan tegas dalam melindungi kepentingan para pelaku usaha dan masyarakat. Penegakkan hukum, khususnya hukum kekayaan intelektual, diharapkan mampu mengantisipasi kemajuan di setiap sektor usaha, khususnya sektor industri. Arus globalisasi ekonomi telah membawa pengaruh yang cukup “significant” bagi pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha di Indonesia, khususya untuk sektor industri. Sebagai Negara berkembang, Indonesia harus memandang sisi perdagangan internasional yang menimbulkan adanya persaingan sebagai suatu hal yang mempunyai arti penting. Dalam era globalisasi ekonomi terdapat lima isu yang berkembang, yaitu Hak AsasiManusia (HAM), Demokratisasi, Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam, Hak atas Kepemilikan Intelektual dan Standardisasi.[3] Berangkat dari hal itulah, isu perlindungan hukum bagi produk industri, termasuk produk-produk industri yang dihasilkan oleh kemampuan intelektual manusia, menjadi isu yang tidak dapat dilepaskan dalam kerangka perdagangan bebas. Dalam era perdagangan bebas, usaha-usaha industri kecil perlu ditingkatkan dan dikembangkan agar dapat menghasilkan produk yang mampu bersaing dalam hal mutu, harga, dan sistem manajemen terpadu agar dapat menembus pasar,baik pasar dalam negeri maupun internasional. Begitu pentingnya HKI dalam dunia usaha, khususnya dalam meningkatkan kreatifitas, perlu adanya suatu tindakan mensosialisasi, membudayakan dan memberdayaan HKI kepada seluruh lapisan masyarakat,baik pelaku usaha, aparat penegak hukum maupun masyarakat selaku konsumen. Ada lima langkah strategis dalam pembangunan sistem HKI di Indonesia, yaitu sosialisasi HKI, pembangunan administrasi dan kelembagaan, penyempurnaan legislasi dan penyertaan pada perjanjian internasional, serta kerjasama internasional dan koordimasi penegakan hukum. Ikut sertanya Indonesia sebagaianggota WTO dan turut serta menandatangani Perjanjian Multilateral GATT (General Agreement on Tariffs and Trade) Puturan Uruguay tahun 1994, serta meratifikasinya dengan Undang-undang (UU) No. 7 Tahun 1994, membawa akibat Indonesia harus membentuk dan menyempurnakan hukum nasionalnya serta terikat dengan ketentuan-ketentuan tentang Hak atas Kepemilikan Intelektual (HAKI) yang diatur dalam GATT, yang salah satu lampirannya dari persetujuan GATT adalah TRIPs (Trade Related Aspects of Intellectual Property Rights), yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia sebagai Persetujuan tentang Aspek-aspek Dagang Hak atas Kepemilikan Intelektual. Konsekuensi Indonesia dalam meratifikasi GATT dengan UU No. 7 Tahun 1994 adalah bahwa Indonesia diwajibkan untuk memasukan perangkat hukum HKI dalam sistem hukum nasional Indonesia. Indonesia juga telah menyempurnakan peraturan perundang-undangan dibidang HKI, diantaranya UU Hak Cipta, Paten,Merek, dan juga Indonesia juga telah mengundangkan UU HKI lainnya, sepertiUU Rahasia Dagang, Desain Industri, Tata Letak Sirkuit Terpadu, Varitas Tanaman. PENTINGNYA PERLINDUNGANHUKUM BAGI HKI DALAM PEMBANGUNAN SEKTOR INDUSTRI HKI memegang peranan penting dalam perkembangan sektor industri, karena melalui HKI dapat dihasilkan penemuan baru, teknologi canggih, kualitas tinggi, maupun standar mutu. Semakin tinggi tingkat kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, tentunya akan makin maju perkembangan HKI dan makin cepat perkembangan sektor industri. Disamping itu juga HKI merupakan basis perdagangan karena HKI menjadi dasar perkembangan perdagangan yang menggunakan merek terkenal sebagai goodwill, lambing kualitas dan standar mutu, sarana menembus pasar,baik domestik maupun internasional. Begitu pentingnya HKI dalam pembangunan sektor
  • 17. industri, sudah seharusnya HKI perlu dilindungi oleh hukum. Dasar pertimbangan HKI perlu dilindungi oleh hukum adalah karena: 1. Alasan yang bersifat non-ekonomis. Perlindungan hukum akan memacu mereka yang menghasilkan karya-karya intelektual tersebut untuk terus melakukan kreatifitas intelektual. Hal ini akan meningkatkan self actualization pada diri manusia. Bagi masyarakat hal ini akan berguna untuk meningkatkan perkembangan hidup mereka. 2. Alasan yang bersifat ekonomis. Untuk melindungi mereka yang melahirkan karya intelektual tersebut berarti yang melahirkan karya tersebut mendapat keuntungan materiil dari karya-karyanya. Di pihak lain melindungi mereka dari adanya peniruan, pembajakan, penjiplakan mampu perbuatan curang lainnya yang dilakukan oleh orang lain atas karya-karya mereka yang berhak. Sebagai konsekuensi Indonesia menjadi anggota WTO dengan meratifikasi Persetujuan GATT dengan UU No. 7 Tahun 1994, komitmen terhadap APEC (Asia Pasific Economic Cooperation) dan pemberlakuan AFTA (Asean Free Trade Area) 2003 membawa Indonesia bersedia menerima liberalisme perdagangan. Dalam perdagangan bebas,persaingan adalah hal yang wajar untuk memperoleh keuntungan maksimal dan menguasai pangsa pasar untuk mengungguli pelaku usaha lain. Persaingan membawa pengaruh positif dan negatif dalam dunia usaha. Pengaruh positif dari adanya persaingan adalah terciptanya harga yang bersaing, kualitas produk yang baik, serta tersediannya berbagai pilihan terhadap suatu produk. Sedangkan dampak negatifnya adalah terciptanya persaingan usaha tidak sehat di antara para pelaku usaha. Persaingan usaha tidak sehat dapat diartikan sebagai persaingan antar pelaku usaha dalam menjalankan kegiatan produksi dan/atau pemasaran produk yang dilakukan secara tidak jujur (melawan hukum). Persaingan tidak sehat dalam bidang HKI adalah melakukan tindakan-tindakan peniruan, pemalsuan serta praktik-praktik tidak sehat lainnya, yang tentunya ini sangat merugikan pemilik, Negara,dan juga masyarakat selaku konsumen. Oleh karena itulah maka pentingnya HKI dilindungi oleh hukum sehingga praktik-praktik persaingan tidak sehat dalam bidang HKI setidaknya dapat dicegah dan adanya sanksi yang tegas guna memberikan efek jera bagi para pelaku usaha curang di bidang HKI. Dalam sistem hukum Indonesia, secara umum terdapat tiga bagian besar untuk mengatasi persaingan curang, yaitu: 1. Hukum Umum, dalam hal ini Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUHPerdata),Pasal1365[7] dan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHPidana),Pasal322 jo. Pasal323 jo. Pasal382bis.[8] 2. Hukum Khusus, dalam hal ini adalah peraturan perundang-undangan dibidang HKI,yang meliputi dua kelompok, yakni Hak Cipta dan Hak Milik Industri/Perindustrian, yang terdiri dari Paten,Merek, Rahasia Dagang, Desain Industri, Desain Tata Letak Siskuit Terpadu, dan Varitas Tanaman. 3. Hukum Khusus, yang diatur dalam UU No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Untuk masalah pelanggaran dibidang HKI yang bertujuan untuk menciptakan persaingan secara tidak sehat dapat diajukan berdasarkan ketentuan UU ini. Tentunya perlu diingat untuk perjanjian-perjanjian yang berkaitan dengan HKI sepertilisensi paten, merek, hak cipta, desain produk industri, rangkaian elektronik terpadu dan rahasia dagang serta perjanjian yang berkaitan dengan waralaba tidak dapat diterapkan ketentuan UU ini karena hal tersebut dikecualikan dari UU No. 5 Tahun 1999 sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan Pasal50. SUMBER MATERI www.duniadosen.com/hak-atas-kekayaan-intelektual-haki/ Hak Atas Kekayaan Intelektual (HaKI)
  • 18. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN Setelah selesai mempelajari modul ini siswa diharapkan:  Memahami tentang wirausaha dan kewirausahaan  Mengidentifikasi sikap dan perilaku wirausaha  Memahami karakteristik wirausaha  Mengidentifikasi keberhasilan dan kegagalan wirausaha  Mengidentifikasi perilaku wirausaha II. URAIAN MATERI A. WIRAUSAHA DAN KEWIRAUSAHAAN Pada zaman keterpurukan ekonomi yang sedang dialami oleh bangsa Indonesia, kita harus bisa menyerukan pentingnya pembangunan jiwa kewirausahaan (entrepreneurship) sehingga kebanyakan masyarakat tidak ragu lagi untuk mengambil langkah untuk menjadi calon wirausaha. Sesungguhnya kita semua adalah calon-calon wirausaha yang baik, tinggal bagaimana kita mengolah jiwa entrepreneurship yang berhasil. Jika hal ini terealisasi akan memberikan nafas lega untuk pemerintah karena bisa mengurangi pengangguran dan mengentaskan kemiskinan. Perubahan dan perbaikan nasib kita harus didasarkan pada kehendak, keinginan, dan kerja keras. Oleh karena itu, peranan wirausaha sangat penting untuk menentukan masa depan bangsa dan negara. 1. Pengertian kewirausahaan Entrepreneurship awal mulanya berasal dari bahasa perancis, yaitu Entreprende yang berarti petualang, pencipta, dan pengelola usaha, sedangkan kewirausahaan dengan istilah entrepreneurship. Kata entrepreneur secara tertulis pertama kali digunakan oleh Savary pada tahun 1723 dalam bukunya “Kamus Dagang”. Wirausaha (entrepreneurship) adalah kemampuan seseorang untuk hidup sendiri atau berdikari di dalam menjalankan kegiatan usahanya atau bisnisnya yang bebas atau merdeka secara lahir dan batin. Entrepreneur adalah sosok orang yang tidak mudah diam, biasanya suka melakukan inovasi terus menerus dan perbaikan dari hal yang sudah ada. Sedangkan yang dimaksud dengan kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah bentuk usaha untuk menciptakan nilai lewat pengakuan terhadap peluang bisnis, manajemen pengambilan risiko yang sesuai dengan peluang yang ada, dan lewat keterampilan komunikasi dan sumber daya yang diperlukan untuk membawa sebuah proyek sampai berhasil. (Peter Kilby Entrepreneurship and Economic Development, New York : The Free Press, 1971) Dalam bentuk yang lain, kewirausahaan didefinisikan sebagai adventurisme (berpetualang), risk taking (mengambil risiko) dan thrill-seeking (pencari kegentaran). Dalam bentuk sederhana, kewirausahaan berkonotasi mengimplementasikan, yang berarti mengerjakan (sesuatu), yaitu sesuatu yang harus dikerjakan seorang wirausaha. Perhatian dan ketertarikan terhadap masalah kewirausahaan ini sangat tepat karena kita memerlukan apa yang dapat dikerjakan dan diberikan oleh wirausaha (entrepreneurs) seperti : 1. Produk-produk baru dan jasa-jasa baru 2. Pekerjaan baru 3. Lingkungan kerja yang kreatif 4. Cara-cara baru melakukan kegiatan bisnis 5. Bentuk baru penciptaan bisnis (new business innovation) a. Pengertian harfiah/bahasa Kewirausahaan berasal dari kata dasar wirausaha diberi awalan ke dan akhiran an. Wirausaha dari kata wira artinya perwira/berani dan usaha artinya daya upaya. b. Pengertian kewirausahaan menurut pendapat :
  • 19. • ZIMMERER Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreatifitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan. • SAVARY Kewirausahaan adalah orang yang membeli barang dengan harga pasti meskipun orang itu belum mengetahui guna ekonomisnya akan dijual. • ROBIN Kewirausahaan adalah suatu proses seseorang guna mengejar peluang/kesempatan untuk memenuhi kebutuhan/keinginan melalui inovasi tanpa memperhatikan sumber daya yang mereka kendalikan. • A. PEKERTI Kewirausahaan adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mendirikan, mengelola, mengembangkan perusahaan miliknya sendiri. • INPRES NO.4 TAHUN 1995 tentang GNMMK (Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan) Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari menciptakan, menerapkan cara kerja dan teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberi pelayanan yang lebih baik dan keuntungan yang lebih besar. 2. Pengertian wirausaha a. AHLI EKONOMI/EKONOM Wirausaha adalah seseorang atau sekelompok orang mengorganisasi faktor-faktor produksi yaitu alam, tenaga kerja, modal dan keahlian. b. PSIKOLOGI/AHLI KEJIWAAN Wirausaha adalah seseorang yang memiliki dorongan kekuatan untuk memperoleh suatu tujuan, suka mengadakan eksperimen untuk menampilkan kebebasan dirinya, di luar kekuasaan orang lain. c. BUSINESSMAN Wirausaha adalah ancaman pesaing baru dapat seorang partner, pemasok, konsumen, atau seseorang yang diajak kerjasama. d. GEDE PARMA Wirausaha adalah orang yang berani memaksakan diri untuk menjadi pelayan bagi orang lain. e. J.A. SCHUMPETER Wirausaha adalah seorang inovator sebagai individu yang mempunyai naluri untuk melibatkan materi sedemikian rupa dan kemudian terbukti benar mempunyai semangat/kemampuan dan pemikiran untuk menaklukan cara berpikir lamban dan malas. 3. Tujuan kewirausahaan a. Menumbuhkembangkan jumlah wirausaha yang berkualitas b. Meningkatkan kesadaran dan pemahaman kewirausahaan yang tangguh c. Meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan di masyarakat. 4. Sasaran kewirausahaan a. Instansi pemerintah b. Pelaku ekonomi c. Generasi muda 5. Asas kewirausahaan a. Kemampuan bekerja secara tekun,teliti dan produktif b. Kemampuan berkarya dengan mandiri c. Menciptakan etika bisnis yang sehat d. Memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara sistemmatis, termasuk keberanian mengambil risiko 6. Manfaat kewirausahaan a. Mengurangi pengangguran b. Sebagai generator pembangunan c. Sebagai suri tauladan di masyarakat
  • 20. d. Mendidik masyarkat hidup yang hemat dan efisien. 7. Proses kewirausahaan Proses perintisan dan pengembangan kewirausahaan digambarkan oleh By Grove sebagai berikut : Keterangan  Innovation/inovasi Faktor personal adanya inovasi untuk terjun ke dunia wirausaha yaitu: a) Keinginan untuk berprestasi b) Faktor pengalaman dalam berwirausaha c) Keinginan dalam menanggung risiko d) Sifat penasaran pribadi e) Faktor pendidikan  Triggering Event/pemicu Faktor personal yang mendorong pemicu untuk terjun ke dunia wirausaha yaitu: a) Komitmen atau minat yang tinggi dalam berwirausaha b) Keberanian menanggung risiko c) Ketidakpuasan dengan pekerjaan sendiri d) Phk dan tidak ada pekerjaan lain e) Faktor usia  Implementation/pelaksanaan Faktor personalia yang mendorong adalah: a) Komitmen tinggi dalam berwirausaha b) Adanya visi dan misi guna mencapai keberhasilan dalam berwirausaha c) Adanya menejer pelaksana sebagai tangan kanan dan pembantu utama didalam berwirausaha  Growth/pertumbuhan Faktor organisasi yang mendorong adalah: a) Tim yang kompak dalam menjalankan usaha sehingga semua perencanaan dan pelaksanaan operasional berjalan produktif b) Struktur organisasi dan berbudaya mantap didalam berwirausaha c) Strategi yang mantap sebagai produk dari tim yang kompak didalam berwirausaha d) Adanya produk yang dibanggakan B. SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHAWAN 1. Sikap wirausahawan a. Mampu berpikir dan bertindak kreatif dan innovatif b. Mampu bekerja tekun,teliti dan produktif c. Mampu berkarya berdasarkan etika bisnis yang sehat d. Mampu berkarya dengan semangat kemandirian e. Mampu memecahkan masalah dan mengambil keputusan yang sistematis dan berani mengambil risiko. 2. Perilaku wirausahawan a. Memiliki rasa percaya diri b. Berorientasi pada tugas dan hasil c. Pengambil risiko d. Kepemimpinan e. Keorisinilan f. Berorientasi pada masa depan 3. Ketrampilan yang harus dipunyai wirausahawan a. Ketrampilan dasar meliputi:  Memiliki mental dan spiritual yang tinggi  Memiliki kepribadian unggul  Pandai berinisiatif  Dapat mengkoordinasikan kegiatan usaha b. Ketrampilan khusus meliputi :
  • 21.  Ketrampilan konsep (conceptual skill) yaitu ketrampilan untuk melakukan kegiatan usaha secara menyeluruh berdasar konsep yang dibuatnya.  Ketrampilan tehnik (technical skill) yaitu ketrampilan melakukan tehnik tertentu dalam mengelola usahanya.  Human skill yaitu ketrampilan bekerjasama dengan orang lain, bawahannya dan sesama wirausahawan C. KARAKTERISTIK WIRAUSAHAWAN Karakteristik wirausahawan adalah sifat atau tingkah laku yang khas dari wirausahawan yang membedakannya dengan orang lain. Karakteristik yang perlu dimiliki wirausahawan yaitu: 1. Kerja keras dan disiplin 2. Mandiri dan realistis 3. Komitmen tinggi 4. Kreatif dan Inovatif 5. Jujur 6. Memiliki jiwa kepemimpinan 7. Berpikir kedepan/prespektif Karakteristik wirausahawan menurut pendapat: 1. By Grave a. Dream yaitu mempunyai visi keinginan di masa depan dan mempunyai kemampuan untuk mewujudkan impiannya. b. Decisivenees yaitu orang yang bekerja cepat dan selalu memperhitungkan apa yang akan dilakukan. c. Doers yaitu seorang wirausahawan dalam membuat keputusan akan langsung ditindaklanjuti. d. Determination yaitu melakukan kegiatan dengan penuh perhatian. e. Dedication yaitu mencurahkan perhatian pada bisnisnya. f. Devotion yaitu mencintai pekerjaan bisnis dan hasil produksi. g. Detail yaitu memperhatikan faktor yang terkecil secara rinci h. Destiny yaitu bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak dicapai. i. Dollars yaitu tidak mengutamakan mencapai kekayaan, motivasinya bukan uang karena uang dianggap sebagai ukuran kesuksesan. j. Distribute yaitu bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya kepada orang – orang kepercayaannya. 2. Fadel Muhammad a. Kepemimpinan b. Inovasi c. Cara pengambilan keputusan d. Sikap tanggung jawab terhadap perubahan e. Bekerja ekonomis dan efisien f. Visi masa depan g. Sikap terhadap risiko 3. Drs Wasty Soemanto,M.pd a. Memiliki moral yang tinggi b. Sikap mental wiraswasta c. Kepekaan terhadap arti lingkungan d. Ketrampilan wiraswasta 4. Mc. Celland a. Keinginan untuk berprestasi b. Keinginan untuk bertanggung jawab c. Preferensi kepada risiko – risiko menengah d. Persepsi kepada kemungkinan hasil e. Rangsangan oleh umpan balik f. Aktifitas energik
  • 22. g. Orientasi ke masa depan h. Ketrampilan dalam pengorganisasian i. Sikap tentang uang D. KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN WIRAUSAHA 1. Keberhasilan wirausaha Dari sisi pengusaha meliputi : a. Jujur : Jujur terhadap diri sendiri,orang lain dan tujuan yang akan dicapai b. Disiplin dan berani : ~ Karena bakat , pengalaman dan pengetahuan ~ Karena keyakinan dan fasilitas c. Menguasi bidang usaha yang digeluti d. Dapat melaksanakan prinsip management dengan baik Dari sisi produk a. Memiliki keunggulan yang berarti bagi konsumen, apakah dari segi harga,kualitas produk, prestise, manfaat dsb. b. Didukung oleh promosi yang efektif kepada public 2. Kegagalan wirausaha : a. Tidak ada perencanaan yang matang b. Bakat yang tidak cocok c. Kurang pengalaman d. Tidak punya semangat berwirausaha e. Kurang modal f. Lemahnya pemasaran g. Tidak punya etos kerja yang tinggi h. Lokasi yang kurang strategis E. PERILAKU WIRAUSAHAWAN Menurut Imam Santoso Sukardi ada 9 perilaku wirausaha yaitu : 1. perilaku instrumental 2. perilaku prestatif 3. perilaku keluwesan bergaul 4. perilaku kerja keras 5. perilaku keyakinan diri 6. perilaku pengambilan risiko 7. perilaku swa kendali 8. perilaku inovatif 9. perilaku kemandirian Karakter wirausaha yang harus dipakai dalam mempertahankan bisnisnya meliputi : 1. Jangan mudah berpuas diri 2. Hidup hemat,cermat dan bersahaja 3. Harus meningkatkan kerja keras ,tekun dan teliti 4. Selalu mengutamakan kepentingan pelanggan 5. Membuat pelanggan setia 6. Tawakal pada Tuhan 7. Selalu dinamis Contoh wirausaha yang sukses karena keuletan, komitmen tinggi dan ketekunan yaitu : 1. Thomas A. Edison penemu bola lampu, matematika, fisika 2. Bill Gates pendiri Microsoft office 3. Charles F. Wilson presiden Perusahaan General Motor Corporation ( GMC ) 4. Andrew Carnegie pendiri industri baja 5. Stave Jobs penemu Apple Computer 6. MC. Donald wirausahawan hambuger dll.
  • 23.  Assalamualaikum.... Para sahabat ku peserta program. Perkenalkan saya RISMA NISWATY. Dosen dari Prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran Universitas Negeri Makassar (UNM) .. RASIONAL DAN DESKRIPSI SINGKAT Pengangguran masih menjadi salah satu persoalan bangsa. Saya dan juga Anda, memiliki tanggung jawab untuk menyiapkan anak didik kita memiliki mental wirausaha, agar mereka tidak menjadi pengangguran dan mampu menciptakan peluang usaha sendiri. Melalui konsep kurikulum kewirausahaan ini diharapkan anak didik kita dapat memiliki bekal keterampilan soft skill dan hard skill berwirausaha dengan cara memasukkan muatan kewirausahaan baik secara substansi nilai-nilai kewirausahaan maupun aplikasinya pada setiap proses pembelajaran. Untuk menyiapkan keterampilan-keterampilan itu, maka Modul Produk Kreatif dan Kewirausahaan ini dikemas dalam 4 esensi. yaitu perilaku wirausaha dan peluang usaha; pengetahuan tentang produk barang dan jasa; media promosi dan pemasaran; serta laporan keuangan. Alur pikir dari 4 esensi tersebut adalah: peserta mampu mengidentifikasi peluang usaha, selanjutnya memiliki pengetahuan tentang memproduk peluang usaha tersebut, melakukan upaya-upaya promosi, hingga pada penyusunan laporan keuangan untuk mengetahui omzet. Modul ini dikemas dalam empat kegiatan belajar (4 KB) dan seluruhnya diberi alokasi waktu 32 jam pelajaran (JP) RELEVANSI Kewirausahaan memiliki potensi yang besar untuk menjadi system yang dapat menanggulangi pengangguran dan persoalan keterhambatan dalam pembangunan lainnya. Sehingga, menjadi sangat relevan bagi pemerintah untuk memasukkan Kewirausahaan dalam kurikulum pembelajarannya.
  • 24. Relevansi antara tuntutan dunia kerja dan urgensi dunia pendidikan untuk menyiapkan pebelajar yang memiliki kompetensi kewirausahaan dapat terlihat dalam modul ini yangmembahas tentang: 1) pengetahuan mengenai peluang usaha; 2) dasar-dasar pengelolaan bisnis baik berupa produk maupun jasa; 3) kemampuan mengetahui strategi bersaing; 4) mengelola modal, baik modal berbentuk materi maupun nonmateri; 5) pengelolaan media pemasaran; dan 6) penyusunan laporan keuangan. Kompetensi-kompetensi tersebut di atas sangat diperlukan, khususnya bagi siapa saja yang bekerja dalambisnis maupun yang bergelut di bidang lain yang membutuhkan sikap wirausaha. Dengan demikian, kehadiran modul ini memberikan pengetahuan dan kemampuan dalam mengelola produk kreatif dan kewirausahaan.  AnnouncementsForum  KEGIATAN BELAJAR 1: MEMAHAMI PERILAKU WIRAUSAHA DAN PELUANG USAHA Untuk memperoleh pemahaman yang mendalam mengenai perilaku wirausaha dan peluang usaha, maka disusun capaian pembelajaran dan subcapaian pembelajaran. Diharapkan peserta akan memperoleh pemahaman awalmengenai capaian pembelajaran dari materi ini. Adapun Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan sebagai berikut: 1. Memahami sikap dan perilaku wirausaha yang meliputi; a. Menjelaskan hakikat wirausaha b. Menjelaskan karakteristik wirausaha 2. Mempresentasikan sikap dan perilaku wirausaha yang meliputi; a. Mengidentifikasikan sikap dan perilaku wirausaha b. Mengidentifikasikan keberhasilan dan kegagalan dalam berwirausaha c. Mempersentasikan sikap dan perilaku wirausaha 3. Menganalisis peluang usaha produk barang/jasa a. Menjelaskan konsep peluang usaha b. Mengidentifikasi peluang usaha
  • 25. c. Menganalisis peluang usaha dengan analisis SWOT 4. Menentukan peluang usaha produk barang/jasa yang meliputi; a. Menyajikan bentuk-bentuk peluang usaha b. Menangkap peluang usaha yang sesuaidengan kondisi masing-masing secara kreatif dan inovasi Untuk mendukung tercapainya tujuan pembelajaran, maka disajikan beberapa pokok materi yang akan membantu peserta memahami perilaku wirausaha dan peluang usaha. Berikut ini sajian materinya.  2 materi di bawah ini, semoga menjadi penyemangat awal untuk mengenal Perilaku Wirausaha. Ayo, kita pelajari  Materi Belajar1 : Perilaku UsahaFile  Materi PPT Perilaku KewirausahaanFile  Setelah mengenal tentang Perilaku Wirausaha,saatnya kita mengidentifikasi tentang peluang usaha yang berpotensi menjadi sumber berwirausaha:  Materi PDF Peluang UsahaFile  PPT Peluang UsahaFile  Supaya tergambarkan dengan lebih jelas, visualisasi dari video tentang Perilaku Wirausaha dan Peluang Usaha berikut ini, semoga bisa membantu penguatan pemahaman kita.
  • 26.  video materi Perilaku KewirausahaanPage  Video MateriPeluang UsahaPage  Jangan lupa tonton Kesuksesan Wirausaha di video ini. Yuk, kita tiru langkah suksesnya!  Video belajar sukses dari orang lainAssignment  Saatnya berlatih. Asah kekuatan perilaku wirausaha kita dengan mengerjakan tugas ini!  Tugas Kegiatan Belajar 1Assignment  Kerjakan tes formatif di bawah ini, setelah menyimak keseluruhan materi pembelajaran pada kegiatan belajar1 ini. Selamat bekerja!  Tes FormatifAssignment  Bahan bacaannya bersumber dari sini:  Daftar PustakaAssignment Dharmawati,, Made. 2016. Kewirausahaan. Jakarta.RajawaliPers. Fahmi, Irham. 2013. Kewirausahaan Teori, kasus, dan solusi. Bandung. Alfabeta. Hendro. 2010. Kewirausahaan untuk SMK dan MAK kelasXII. Jakarta.Erlangga. Kasali, Rhenald. 2011. Wirausaha Muda Mandiri. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama. Sunyoto, Danang. 2013. Kewirausahaan untuk Kesehatan.Yogyakarta. Nuha Medika. Syam, Husain. 2007. Kewirausahaan: Langkah Praktis Menuju Sukses. Makassar. Badan Penerbit UNM.  KEGIATAN BELAJAR II. MENCIPTA DAN MENGUJI PRODUK BARANG/JASA Pada kegiatan pembelajaran kedua ini, peserta akan diberikan kompetensi tentang mencipta dan menguji produk barang/jasa. Untuk pemenuhan kompetensi tersebut, maka disusun capaian pembelajaran berikut ini: 1. Menganalisis konsep desain/prototype dan kemasan,serta lembar kerja/gambar kerja untuk pembuatan prototype produk barang/jasa yang meliputi; a. Menjelaskan konsep desain/prototype,dan kemasan.
  • 27. b. Menguraikan langkah-langkah desain/ prototype 2. Membuat Desain/prototype dan kemasan,alur dan proses kerja pembuatan prototype, prototype produk barang/jasa yang meliputi; a. Membuat desain produk barang/ jasa b. Menguraikan tahapan pembuatan prototype dan kemasan produk barang/jasa 3. Menghitung biaya produksi prototype produk barang/jasa a. Menjelaskan Pengertian biaya produksi b. Menganalisis cara menghitung total, rata-rata,marginal, biaya produksi. c. Menghitung biaya produksi Untuk mendukung tercapainya tujuan pembelajaran, maka disajikan beberapa pokok materi yang akan membantu peserta memahami konsep desain/prototype dan kemasan serta biaya produksi. Berikut ini sajian materinya  Saatnya mengenal tentang Desain dan Kemasan, dilanjutkan dengan Biaya Produksi. Kedua materi dapat dilihat pada link di bawah ini:  Materi Desain dan Kemasan PDFFolder  Materi PDF Biaya ProduksiFolder  Visualisasi tentang Desain, Prototype, dan Kemasan, juga tentang biaya produksi akan membantu pemahaman kita secara lebih mendalam. Yuk klik link di bawah ini:
  • 28.  Materi PPT Desain,Proto Type dan KemasanFolder  Materi PPT Biaya ProduksiFolder  Berikut ini Video lengkap tentang Desain, Prototype, dan Kemasan, juga tentang Biaya Produksi. Kita simak bersama ya...  Video MateriDesain, Proto Type dan KemasanAssignment  Video MateriBiaya ProduksiAssignment  Ayo kita menguji kemampuan kita melalui Tugasdan Tes berikut ini. Selamat bekerja!  Tugas Kegiatan Belajar IIAssignment  Tes Formatif Kegiatan Belajar IIAssignment  Temukan materinya di Daftar Literatur berikut:  Daftar PustakaAssignment Agungsr.staff.gunadarma.ac.id Dharmawati,, Made. 2016. Kewirausahaan. Jakarta.RajawaliPers. Fahmi, Irham. 2013. Kewirausahaan Teori, kasus, dan solusi. Bandung. Alfabeta. Hendro. 2010. Kewirausahaan untuk SMK dan MAK kelasXII. Jakarta.Erlangga. https://repository.widyatama.ac.id Sunyoto, Danang. 2013. Kewirausahaan untuk Kesehatan.Yogyakarta. Nuha Medika. TT. 2004. Tahapan prototipe.Jakarta. Republika www.adasatu.com www.scrib.com  KEGIATAN BELAJAR III. MENENTUKAN MEDIA PROMOSI DAN MELAKUKAN PEMASARAN
  • 29. Pada kegiatan pembelajaran kedua ini, peserta akan diberikan kompetensi tentang menentukan media promosi dan melakukan aktivitas pemasaran. Untuk pemenuhan kompetensi tersebut, maka disusun capaian pembelajaran berikut ini: 1. Menentukan media promosi yang meliputi; a. Menjelaskan konsep promosi, dan pemasaran b. Menguraikan perencanaan bentuk promosi 2. Membuat media promosi berdasarkan segmentasipasar,dan bagan perkembangan usaha yang meliputi; a. Membuat media promosi berdasarkan segmenetsipasar, dan bagan perkembangan usaha. b. Menjelaskan konsep pemasaran 3. Menyeleksi strategi pemasaran yang meliputi; a. Menyusun marketing plan b. Menganalisis strategipemasaran, dan bauran pemasaran c. Menganalisis bauran pemasaran 4. Melakukan pemasaran pada usaha dunia nyata Untuk mendukung tercapainya tujuan pembelajaran, maka disajikan beberapa pokok materi yang akan membantu peserta memahami kmenentukan Media Promosi dan Melakukan Pemasaran. Berikut ini sajian materinya .
  • 30.  Kenali lebih dalam tentang Promosi:  Materi PromosiFile  Materi PPT PromosiAssignment  Ini materi tentang Pemasaran:  Materi PemasaranFile  Materi PPT PemasaranFile  Visualisasi tentang Promosi dan Pemasaran, akan memandu kita untuk lebih memahami.  Video MateriPromosi dan PemasaranAssignment  Setelah lelah mempelajari materi promosi dan pemasaran, Yuk.. Uji penguasaan materimu melalui tugas dan tes formatif berikut ini. Selamat Bekerja!  Tugas Kegiatan Belajar IIIAssignment  Tes FormatifAssignment  Mau lebih lengkap pelajari media promosi dan melakukan pemasaran? Kunjungi dan temukan literatur dibawah ini:  DAFTAR PUSTAKAAssignment Hendro. 2010. Kewirausahaan untuk SMK dan MAK kelasXII. Jakarta.Erlangga. Mardiyatmo 2008. Kewirausahaan untuk SMKkelasXI. Jakarta.Yudhistira. Sunyoto, Danang. 2013. Kewirausahaan untuk Kesehatan.Yogyakarta. Nuha Medika. www.scrib.com  KEGIATAN BELAJAR IV. MEMBUAT LAPORAN KEUANGAN Pada kegiatan pembelajaran kedua ini, peserta akan diberikan kompetensi tentang membuat laporan keuangan. Untuk pemenuhan kompetensi tersebut, maka disusun capaian pembelajaran berikut ini: 1. Menentukan Standar laporan keuangan yang meliputi a. Menganalisis pencatatan transaksi barang dan jasa b. Menganalisis pencatatan transaksikeuangan c. Mengidentifikasi pajak pribadi dan pajak usaha
  • 31. 2. Membuat laporan keuangan Untuk mendukung tercapainya tujuan pembelajaran, maka disajikan beberapa pokok materi yang akan membantu peserta memahami standar laporan keuangan dan menyusun laporan keuangan. Berikut ini sajian materinya  Penasaran tentang transaksi dan laporan keuangan? Gampang!Baca disini.  Materi PDF MateriTransaksi dan Laporan KeuanganFile  Materi PPT Transaksidan Laporan KeuanganFile  Laporan keuangan bisa kamu pelajari dimana saja dan kapan saja melalui video. Yuk.. Nonton!  Video MateriCara Membuat Laporan KeuanganAssignment  Evaluasi hasil belajarmu melalui tugasdan tes formatif berikut. Selamat Bekerja!  Tugas Kegiatan Belajar IVAssignment  Tes FormatifAssignment  Perluas wawasanmu tentang laporan keuangan melalui literatur berikut ini. Selamat Membaca!
  • 32.  DAFTAR PUSTAKAAssignment Hendro. 2010. Kewirausahaan untuk SMK dan MAK kelasXII. Jakarta.Erlangga. Mardiyatmo 2008. Kewirausahaan untuk SMKkelasXI. Jakarta.Yudhistira. Sunyoto, Danang. 2013. Kewirausahaan untuk Kesehatan.Yogyakarta. Nuha Medika. www.scrib.com Mengidentifikasi Sikap dan Perilaku Wirausahawan Mengidentifikasi Sikap dan Perilaku Wirausahawan Dalam kompetensi dasar mengidentifikasi sikap dan perilaku wirausaha kita akan mempelajari materi tentang pengertian kewirausahaan, karakteristik wirausahawan yang meliputi (disiplin, komitmen tinggi, jujur, kreatif dan inovatif, mandiri dan realistis), dan mengidentifikasi kegagalan dan keberhasilan seseorang berdasarkan karakterisitik wirausahawan. 1 Pengertian kewirausahaan Beberapa istilah kewirausahaan yang dikemukakan oleh beberapa ahli adalah sebagaii berikut: a. Menurut Savary: kewirausahaan (Entrepreuneur) adalah: Orang yang membeli barang dengan harga pasti meskipun orang itu belum mengetahui berapa guna ekonomisnya akan dijual. b. Menurut Roben (1996) adalah suatu prose sesorang guna mengejar peluang/kesempatan untuk memenuhi kebutuhan/keinginan memalui inovasi tanpa memperhatikan sumber daya yang mereka kendalikan. c. Menurut Zimmerer (1996): adalah suatu prose penerapan kreatifitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan. d. Menurut Inpres No. 4/1995 tentang GNMMK ( Gerakan Nilai Memastarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan) adalah Semangat, sikap , perilaku dan kemapuan seseorang dalam menagani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya: mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologid an produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka pelayanan yang lebih baik dan keuntungan yang lebih besar. Sedangkan istilah wirausaha sendiri dapat diartikan sebagai orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dan tindakan yang tepat dalam memastikan kesuksesan. Tujuan kewirausahaan yaitu: a. Menumbuhkembangkan jumlah wirausahawan yang berkualitas. b. Meningkatkan kesadaran dan orientasi kewirausahaan yang tangguh dan kuat terhadap masyarakat. c. Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. d. Membudayakan semangat, sikap, perilaku dam kemampuan kewirausahaan di kalangan masyarakat. Sasaran kewirausahaan: a. Instansi pemerintah dengan kegiatan usaha (BUMN) organisasi profesi dan kelompol masyarakat. b. Pelaku ekonomi (pengusaha kecil dan koperasi) c. Generasi muda, anak putus ekolah dan calon wirausahawan. Asas kewirausahaan: a. Memecahkan masalah dan mengambil keputusan b. Kemampuan bekerja secara tekun, teliti dan produktif c. Kemampuan berkarya dengan semangat kemandirian d. Kemapuan berkarya dalam kebersamaan denga etika bisnis yang sehat. Manfaat kewirausahan: a. Menambah daya tampung tenaga kerja sehingga mengurangi pengganguran b. Sebagai generator pembagunan lingkungan, pribadi, distribusi, pemeliharaan lingkungan dan kesejahteraan c. Mengerikan contoh bagaimana harus bekerja keras, tekun dan memiliki pribagi yang unggul yang patut untuk diteladani
  • 33. d. Berusaha menidik karyawannya menjadi orang yang mnadiri, disiplin, tekun dan jujur dalam menghadapi pekerjaan e. Berusaha menididik masyarakat agar hidup secara efisien, tidak foya foya dan tidak boros. Sikap dan perilaku wirausahawan: Seorang wirausahawan harus mempunyai beberapa sikap, yaitu: a. Mempu berfikir dan bertindak kreatif dan inovatif b. Mampu bekerja tekun, teliti dan dan produktif c. Mampu berkarya berlandaskan etika bisnis yang sehat d. Mampu berkarya dengan semnagat dan kemandirian e. Mampu memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara sistematis dan berani mengambil resiko. Sedangkan prilaku yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha adalah: a. Memiliki rasa percaya diri (teguh pendirian, tidak tergantung pada orang lain, berkepribadian yang baik, optimis terhadap pekerjaannya) b. Berorientasi pada tugas dan hasil (haus akan prestasi, berorintasi pada laba, tekun dan tabah, mempunyai motifasi tinggi dan kerja keras) c. Pengambul resiko (energik dan berinisiatif, mempu mengambil resiko, suka pada tantangan, bertingkahlaku sebagi pemimpin, dapat menanggapi saran da kritik) d. Keorisinilan ( inovatif, kreatif dan fleksibel, serba bisa dan mengetahu banyak hal) e. Berorintasi pada masa depan (optimis pada masa depan) Disamping harus memiliki sikap dan perlaku tersebut diatas eorang wirausaha harus juga memiliki ketrampikan untuk menunjang keberhasilannya, yaitu ketrampilan dasar dan ketrampilan khusus. Ketrampilan dasar: a. Memilki sikap mental dan spiritual yang tinggi b. Memiliki kepribadian yang unggul c. Pandai berinisiatif d. Dapat mengkoordinasikan kegiatan usaha Ketrampilan khusus: a. Ketrampilan konsep (concewptual skill) : ketrampilan melakukan kegiatan usaha secara menyeluruh bersarakan konsep yang dibuat. b. Ketrampilan teknis (technical skill) : ketrampilan melakukan teknik tertentu dalam mengelola usaha. c. Human Skill : ketrampilan bekerja sama dengan orang lain, bawahan dan sesama usahawan. Ruang lingkup (lapangan kerja) kewirausahaan: a. Lapangan agribisnis (pertanian, perkebunan dan kehutanan) b. Lapangan perikanan (pemeliharaan ikan, penetasan ikan, makanan ikan, pengangutan ikan) c. Lapangan peternakan ( ternak burung/unggas, ternak bangsa binatang menyusui) d. Lapangan Perindustrian dan kerajinan e. Lapangan pertambangan dan energi f. Lapangan perdagangan g. Lapangan pemberi jasa 2 Karakteristik wirausahawan Karakteristik adalah ciri-ciri khusus yang harus dimiliki oleh seseorang. Jadi karakteristik seorang wiraushawan adalah ciri-ciri khusus yang dimiliki seorang wirausahawan yang menbedakan dengan orang lain. Berikut adalah karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan: a. Disiplin Dispilin adalah usaha untuk mengatur atau mengontrol kelakuan seseorang untuk mencapai tujuan dengan adanya bentuk kelakuan yang harus dicapai, dilanrang atau diteruskan. b. Komitmen tinggi Komitmen tinggi berarti fokus pikiran diarahkan kepada tugas dan usahanya dengan sealu berupaya untuk memperoleh hasil yang maksimal. Seorang pengusaha yang mempuyai komitmen tinggi adalah orang mentaati atau memenuhi janjinya untuk memajukan usaha bisnisnya sampai berhasil sekaligus mempertahankan dan menciptakan kepercayaan dari orang lain baik konsumen maupun mitra bisnisnya.
  • 34. Faktor-faktor yang terkait dengan komitmen tinggi adalah: 1) Konsisten, tegas, adil 2) Suri tauladan 3) Konsentrasi pada manusia c. Jujur Jujur dalam berwirausaha artinya mau dan mampu mengatakan sesuatu sebagaimana adanya. Kejujuran dapat disamakan dengan amanah. Amanah adalah bila diberi kepercayaan tidak berkhianat, kalau berkata selalu benar dan bila berjanji selalu ditepati. d. Kreatif dan Inovatif Secara umum kreatif dapat diartikan untuk membuat kombinasi baru atau produk baru. Dapat juga diartikan sebagai kemampuan seseoarang untuk melahirkan sesuatu yang baru baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya. Berdasarkan penelitian kreativitas dapat didefinisikan menjadi 3 tipe kreativitas yang berbeda yaitu menciptakan, memodifikasi sesuatu dan mengkombinasikan. Inovatif dalam berwirausaha berarti suatu proses untuk mengubah peluang usaha menjadi gagasan baru yang dapat menghasilkan uang. Inovatif merupakan suatu terobosan baru yang tercipta karena adanya kreatifitas yang tinggi. e. Mandiri Mandiri adalah sikap untuk tidak menggantungkan keputusan akan apa yang harus dilakukan kepada orang lain dan mengerjakan sesuatu dengan kemampuan sendiri sekaligus berani mengambil resiko dalam bisnis. Pembentukan sikap mandiri memiliki 6 kekuatan mental yang dapat menbangun kepribadian yang kuat antara lain: 1) Berkemauan keras 2) Berkeyakinan kuat atas kekuatan pribadi 3) Kejujuran dan tanggungjawab 4) Ketahanan fisik dan mental 5) Ketekunan dan keuletan untuk bekerja keras 6) Pemikiran yang kontruktif f. Realistis Realistis berari kenyataan. Berfikir secara realistis merupakan cara berfikir yang sesuai dengan akal sehat. Dengan pola pikir realistis seseorang dapat menerima kekurangan, kelemahan dan kekalahan sehingga dapat menyelaraskan dengan kelebihan-kelebihan yang dimiliki Seseorang yang realistis dapat dengan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan kebutuhan sehingga menimbulkan inisiatid dan kreativitas. Berikut adalah karakteristik wirausahawan yang dikemukakan oleh ahli terkenal yaitu By Grave yang dikenal dengan istilah 10 D, yaitu: a. Dream Seorang wirausaha mempunyai visi keinginan terhadap masa depan pribadi dan bisnisnya serta mempunyai kemampuan untuk mewujudkan impiannya. b. Decisiveness Seorang wirausaha adalah orang yang tidak lambat bekerja. Mereka membuat keputusan secara cepat denga penuh perhitungan. c. Doers Seorang wirausahawan dalam membuat keputusan akan langsung ditindaklanjuti. d. Determination Seorang wirausahawan melaksanakan kegiatannya denga penuh perhatian, rasa tanggungjawab yang tinggi dan tidak mudah menyerah. e. Dedication Dedikasi seorang wirausaha terhadap bisnisnya sangat tinggi, kadang-kandng mengorbankan kepentingan keluarga. f. Devotion Wirausahawan dalam melaksanakan pekerjaanya tidak mengenal lelah, semua perhatiannya semata-mata untuk kegiatan bisnisnya. g. Details Seorang wirausahawan sangat memperhatikan faktor-faktor kritis secara rinci.
  • 35. h. Destiny Seorang wirausahawan bertanggungjawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak dicapai dan tidak mua bergantung kepada orag lain. i. Dollars Seorang wirausahawan tidak mengutamakan mencapai kekayaan tetapi uang dianggap sebagai ukuran kesuksesa bsinisnya, Ia berasumsi jika berhasi dalam bisnis maka ia pantas mendapatkan laba, bonus atau hadiah. j. Distribute Seorang wirausaha bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya kepada orang-orang kepercayaannya, yaitu orang- orang yang kritis dan mau diajak mencapai sukses dalam bidang bisnis. 3 Mengidentifikasi kegagalan dan keberhasilan seseorang berdasarkan karakteristik wirausahawan Ada beberapa faktor penyebab kegagalan dalam berwirausaha yaitu: a. Tidak adanya perencanaan yang matang b. Bakat yang tidak cocok c. Kurang pengalaman d. Tidak mempunyai senangat berwirausaha e. Kurangnya modal f. Lemahnya pemasaran g. Tidak mempunyai etos kerja yang tinggi Beberapa faktor yang menunjang keberhasilan wirausahawan: a. Jujur (jujur terhadap diri sendiri, orang lain dan terhadap tujuan yang akan dicapai) b. Disiplin dan berani c. Dapat melaksanakan prinsip manajemen dengan baik. A. Membangun komitmen bagi dirinya dan bagi orang lain 1 Pengertian komitmen tinggi Komitmen adalah suatu perjanjian atau kesepakatan untuk melakukan sesuatu. Komitmen tinggi seorang wirausaha adalah seorang wirausaha harus menepati perjanjian awal usahanya atau tujuan utama usahanya. Sehingga dengan komitmenya seorang wirausahawan bisa mencapai apa yang dicita-citakannya dari awal. 2 Faktor-faktor komitmen tinggi Faktor-faktor pendukung yang benar-benar memanfaatkan komitmen tinggi adalah : a. Konsentrasi pada manusia b. Mercusuar c. Konsisten d. Tegas e. Fair 3 Menerapkan perilaku tepat waktu Seseorang yang ingin menjadi wirausahawan yang berhasil harus dapat memanfaatkan dan memandang waktu sebagai beriku: a. Tepat waktu adalah organisasi, maksudnya keseluruhan dan dari aktivitas kegiatan untuk mencapai suatu tujuan b. Tepat waktu adalah kekuasaan, maksudnya waktu yang kita hadapi sekarang akan menetukan kejadian-kejadian pada masa yang akan datang. c. Tepat waktu adalah nilai uang, maksudnya waktu yang diberikan seseorang untuk dapat menghasilkan sesuatu yang dapat dinilai dengan uang. d. Tepat waktu adalah ukuran , maksudnya menetukan berapa lama harus bekerja untuk menghasilkan sesuatu dan berapa waktu yang diabaikan sehingga menimbulkan kerugian. 4 Menerapkan perilaku tepat janji Yaitu merupakan sifat yang perlu dimiliki setiap siswa di sekolah, karena hal ini akan mendatangkan kepercayaan, yaitu sebagai modal utama dalam segala bidang usaha. Ciri-ciri potensi siswa calon wirausahawan adalah: a. Bermoral tinggi dalam menepati janji b. Bersikap mental tinggi dalam menepati janji c. Terampil dalam belajar dan berusaha
  • 36. Penerapan prilaku tepat janji pada siswa di lingkungan sekolah sebagai berikut: a. Mengajari siswa dalam membiasakan sehari-hari tepat janji, waktu dan bersekolah. b. Membiasakan mendidik diri sendiri dalam belajar dan tidak berbohong c. Merenungi kelelahan dan kelemahan yang terdapat dalam pribadi serta cara-cara untuk mengatasinya d. Menrenungi keberhasilan dan kegagalan dalam belajar, berkarya dan berprestasi e. Meningkatkan disiplin diri sendiri untuk membiasakan budaya menepati janji. 5 Menerapkan kepedulian terhadap mutu hasil kerja Ada tiga unsur penampilan produk yaitu: Line (garis), Form (bentuk), dan color (warna). Ketiga unsure tersebut perlu dibuat sedemikian rupa sehingga di peroleh keindahan, keserasian, dan kesesuaian pada penampilan produk. Penampilan produk diharapkan dan dihadapkan pada tiga pilihan, yaitu: a. Produk dan pelayanan dapat ditempatkan pada salah satu sasaran. b. Produk dan pelayanan dapat ditampilkan lebih banyak jenisnya untuk merebut pasar. c. Produk dan pelayanan dapat ditampilkan ditengah tengah masyarakat/pasar. Tujuan perusahaan menampilkan produk yang lebih baik adalah: a. Menciptakan hasil produk yang sesuai dengan selera konsumen b. Menciptakan hasil produk yang berfaedah dan disenangi konsumen c. Menciptakan produk yang mudh pemeliharaannya. Penampilan seorang wirausaha yang baik adalah tidak membiarkan para konsumen terlalu menunggu-nunggu pelayanan yang lama. Penampilan wirausahawan dapat menciptakan suasana yang menyenangkan, yaitu: a. Ramah tamah dan sopan satun b. Mempunyai sikap perhatian dan bersahabat c. Selalu bijaksana d. Cekatan, pering dan mudah bergaul. 6 Menerapkan komitmen tinggi terhadap pengendalian diri Dalam menerapkan komitmen tinggi terhadap pengendalian diri, seorang wirausaha harus memiliki: a. Ketabahan Berati tetap dan kuat hari dalam menghadapi cobaan dan kesulitan-kesulitan hidup dan berusaha. b. Keuletan Berarti tanggung, kuat dan tidak mudah putus asa. Keuletan harus ditunjang dengan perjuangan, pengorbanan, dan kepercayaan pada diri sendiri. c. Disiplin Berarti latihan dan ketaatan pada peraturan. Disiplin diri memberi kekuatan-kekuatan, yaitu: 1) Menolong dan mengontrol sikap mental 2) Menguasai keadaan penghidupan 3) Mengatasi kegagalan, kemelaratan dan nasib buruk 4) Membentuk pola berfikir logis 5) Mengamankan dari rasa takut 6) Mengontrol batin dan mengarahkan pada tujuan 7) Mengembangkan kebiasaan melalui rencana dan tujuan 8) Menentukan keberhasilan dalam hal pemimpin. d. Kerjasama Kekuatan manusia terletak pada kemampuan untuk bekerjasama dengan manusia lainnya. Kerjasama dapat dilaksanakan didalam: 1) Keluarga 2) Orang-orang seprofesi 3) Masyarakat 4) Pemerintah. Syarat kerjasama adalah murah hati, banyak senyum kepada teman-teman dan penuh disiplin. Kemampuan bekerjasama dapat diwujudkan apabila saling pengertian, saling asah, saling asuh dan saling kasih. B. Mengambil resiko usaha 1 Macam-macam resiko
  • 37. Risiko (risk) adalah kegagalan, kendala, hambatan, akibatnya, bahayanya dan kerugiannya. Begitu pula berhasilnya suatu usaha dipengaruhi oleh bagaiman cara pengelolaannya. Para wirausaha merupakan pengambil risiko usaha yang sudah diperhitungkan. Menurut para ahli kewirausahaan, kegiatan usaha atau bisnis memiliki berbagai macam resiko, dimana risiko ini dapat diidentifikasi kedalam berbagai macam jenis yaitu: a. Barang tidak laku b. Barang tidak bisa terbayar c. Barang tidak bermanfaat bagi konsumen d. Adanya bencana alam e. Adanya pencurian, penipuan f. Adanya kredit macet g. Utang yg besr tak terbayarkan h. Adanya mogok kerja i. Adanya sabotase terhadap usahanya j. Harga barang turun naik k. Adanay persaingan global l. Adanya resesi dan inflasi m. Adanya gejolak politik di dalam negeri n. Tidak dipercaya oleh bank o. Adanya cashflow yang tersendat p. Tingkat penjualan yang rendah q. Kacaunya distribusi r. Sulitnya mencari bahan baku s. Kacaunya manajemen produksi Resiko dapat diatasi dan diperkecil dengan adanya: a. Keahlian dalam mengambil resiko b. Resiko yang diketahui sebelumnya c. Resiko pertengahan usaha d. Inisiatif dan inovatif e. Resiko usaha yang diasuransikan f. Kerja prestatif dan antusiasme 2 Kemampuan memperkecil resiko Jika wirausaha tidak berani mengambil resiko maka beliau tidak bisa mewujudkan bakat berwirausahanya. Adapun kemampuan di dlam memperkecil resiko usaha dapat ditingkatkan oleh: a. Keyakinan pada diri sendiri untuk sukses b. Kemampuan dalam menghadapi situasi resiko menurut tujuan usaha c. Kemampuan untuk menilai resiko secara realistis d. Kesediaan untuk mengubah keadaan demi keuntungan usaha Berikut adalah prosedur menganalisis resiko usaha: a. Tujuan dan sasaran resiko usaha b. Meneliti alternatif resiko usaha c. Merencanakan dan melaksanakan sebuah alternatif d. Taksiran resiko usaha e. Mengumpulkan informasi resiko usaha C. Membuat keputusan 1 Alternatif pemecahan masalah Membuat keputusan (decision making) adalah suatu proses memilih alternatif tertentu dari beberapa alternatif yang ada. Jadi, membuat keputusan adalah suatu proses memilih antara berbagai macam cara untuk melaksanakan pekerjaan. Keberhasilan seorang wirausaha di dalam bisnis, tergantung pada kemampuan membuat keputusan yang meningkatkan kemampuan bisnisnya pada masa yang akan datang. Pedoman untuk membuat alternatif pemecahan keputusan, kuncinya adalah sebagi berikut: a. Terlebih dahulu, tentukan fakta-fakta dari persoalan yang sudah dikenal. b. Identifikasi, bidang manakah dari persoalan-persoalan yang tidak berdasarkan fakta-fakta. Dibidang yang dikenal ini seorang wirausha harus menggunakan logika, penalaran, dan intuisinya untuk membuat keputusan, serta peran teknologi informasi harus optimal penggunaannya. Informasi juga sangat penting untuk sebagai masukan bagi pengambilan suatu keputusan dalam bisnis. 2 Solusi memecahkan masalah
  • 38. Faktor solusi dan pertimbangan wirausaha dalam membuat pemecahan keputusan akhir antara lain sebagai berikut: a. Ukuran dan kompleksitas bisnis b. Harapan mengenai pertumbuhan dan perkembangan bisnis. c. Fasilitas yang tersedia di daerah untuk berbagai instalasi sistem d. kualitas dan kuantitas dari staf yang tersedia. e. Jumlah transaksi yang harus diproses f. Faktor-faktor keuangan Faktor-faktor dan pertimbangan solusi dalam membuat pemecahan keputusan, antara lain sebagai berikut: a. Solusi membuat pemecahan keputusan 1) Faktor orang Dalam mengambil keputusan harus mempertimbangkan orang-orang yang akan merasakan maslah akibat dari keputusan yg dibuat. 2) Faktor psikologi Dalam mengambil keputusan harus mempertimbangkan faktor psikologi (emosional, pikiran, perasaan, kekecewaan, dan pengaruh kejiwaan lainnya) 3) Faktor fisik Dalam mengambil keputusan perlu ditransfer ke dalam tindakan fisik. 4) Faktor sasaran Dalam mengambil keputusan perlu memperhatikan dan mendorong arah usaha dalam rangka pencapaian sasaran yang sudah ditetapkan 5) Faktor waktu Dalam membuat keputusan masalah perlu memperhatikan waktu yang efektif untuk menganalisa data-data dan permasalahnya. 6) Faktor pelaksanaan Dalam mengambil keputusan perlu adanya follow up. Setiap keputusan perlu rangkaian tindakan yang harus dilaksanakan. b. Pertimbangan membuat keputusan usaha Dalam proses pembuatan keputusan, keragu-raguan dan ketidaksetujuan sebenarnya masih diperlukan, karena ada manfaatnya untuk: 1) Merangsang daya imajinasi guna mendapatkan jawaban yang benar terhadap suatu masalah. 2) Memperkaya alternatif-alternatif guna melahirkan keputusan yang lebih mantap 3) Memungkinkan penerimaan bersama terhadap keputusan yang akan diambil Macam macam keputusan: 1) Keputusan produksi 2) Keputusan penjualan 3) Keputusan permodalan 4) Keputusan kepegawaian Dasar dan tenik pemecahan membuat keputusan usaha adalah: 1) Intuisi 2) Fakta 3) Pengalaman 4) Keterampilan 3 Resiko keberhasilan dan kegagalan dalam pengambilan keputusan Untuk mengurangi resiko usaha yang tidak diinginkan oleh seorang wirausaha adalah dengan adanya komunikasi yang baik. Komunikasi adalah salah satu bidang yang sangat penting dalam proses kegiatan usaha/bisnis. Dalam komunikasi ada tiga aspek yang diperlukan dan dipertimbangkan dalam rangka pemecahan masalah keputusan usaha, yaitu: a. Komunikasi harus dipandang sebagai suatu proses dalam pemecahan masalah keputusan b. Komunikasi mengangkut karyawan perusahaan c. Komunikasi menyangkut informasi dalam pemecahan keputusan usaha/bisnis Pentingnya komunikasi dalam usaha adalah untuk: a. Dapat menimbulkan kesetiakawanan dan loyalitas karyawan b. Mudah memperoleh keterangan/informasi c. Meningkatkan tanggungjawab karyawan d. Meningkatkan kegairahan kerja karyawan e. Mengetahui kebijaksanaan, peraturan yang telah ditetapkan f. Menimbulkan saling pengertian di antar karyawan g. Adanya saling menghargai dalam pemecahan keputusan usaha
  • 39. h. Dapat memutuskan keputusan ssesuatu masalah secara tepat dan logis i. Dapat mendorong karyawan ke arah berfikir kreatif dan inovatif Pemecahan masalah keputusan usaha dapat dianalisis dengan menggunakan analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari: S = Strenght , berarti kekuatan usaha W = Weakness , berarti kelemahan usaha O = Opportunity , berarti peluang usaha T = Threat , berarti ancaman usaha Dengan analisis SWOT wirausaha akan menyiapkan jalan keluar secara rasional, tegas dan lugas di dalam memecahkan keputusan masalah usahanya. Dengan adanya alaisis SWOT dan adanya informasi dari dalam dan luar usaha/bisnis, wirausaha akan dapat mengetahui: a. Adanya kekuatan yang dapat mendukung dalam memecahkan masalah keputusan usahanya. b. Dimana peluang usahanya c. Apakah kelemahan yang membatasi/menghambat kemampuan dalam membuat pemecahan masalah keputusan usahanya d. Apa saja yang mengancam dan membahayakan di dalam membuat pemecahan masalah keputusan usahanya. Manfaatkanlah O (oppurtunity) seluas-luasnya, waspadalah dan berjaga-jagalah terhadap T (threat), tempuhlah segala upaya untuk mengatasinya W (weakness) dan pupuklah serta binalah S (strenght) untuk masalah keputusan usaha atau bisnis tersebut Materi Kewirausahaan SMK Kelas XI “Menganalisis Peluang Usaha” By Menik Yuni Hartini 5796 Views Posted In MATERI Tagged as analisis swotjenis inovasi menurut kuratkokewirausahaan smkkewirausahaan smk n 1 kutasaripeluang usahapemetaan peluang usahasumber peluang usahatahap tahap berpikir kreatif menurut rawlinson
  • 40. Related MateriKewirausahaan SMK Kelas XI “Hak Atas Kekayaan Intelektual (HaKI)” MateriKewirausahaan SMK Kelas XI “Penetapan Harga Jual dan BEP” MateriKewirausahaan SMK Kelas XI “Aspek Pemasaran Dalam Pengelolaan Usaha” MateriKewirausahaan SMK Kelas XI “Aspek ProduksiDalam Pengelolaan Usaha” MateriKewirausahaan SMK Kelas XI “Aspek Organisasi Dalam Pengelolaan Usaha” MateriPrakarya dan Kewirausahaan SMK Kelas XI “Aspek AdministrasiDalam Pengelolaan Usaha” MateriKewirausahaan SMK Kelas XI “Sikap dan Perilaku Wirausaha” MATERI KEWIRAUSAHAAN SMK KELASXII “Evaluasi Hasil Usaha” MATERI KEWIRAUSAHAAN SMK KELASXII “Menjalankan Usaha Kecil” MATERI KEWIRAUSAHAAN SMK KELASXII “Persiapan Pendirian Usaha” Peluang usaha berasal dari kata peluang dan usaha. Peluang dalam bahasa Inggris adalah opportunity yang artinya kesempatan yang muncul dari sebuah kejadian atau momen. Kata usaha dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti kegiatan dengan mengerahkan tenaga, pikiran, dan badan untuk mencapai suatu maksud. Jadi, peluang usaha adalah suatu kesempatan yang muncul untuk mengerahkan tenaga, pikiran, dan badan untuk mencapai maksud tertentu. A. Sumber Peluang Usaha 1. Peluang Dari Diri Sendiri a. Misalnya, jika hobi memasak, kita bisa membuka restoran, catering, dan warung makanan. b. Pengetahuan dan latar belakang pendidikan. Misalnya, seseorang lulusan SMK jurusan teknik sepeda motor membuka bengkel sepeda motor.
  • 41. c. Keterampilan, keahlian, dan pengalaman pribadi. Contoh, seseorang yang memiliki pengalaman bekerja di showroommobil besar akhirnya membuka bisnis jual beli mobil bekas. 2. Peluang Dari Lingkungan a. Usaha atau bisnis orang tua. Inspirasi bisa datang dari orang tua yang sering menceritakan kesulitan-kesulitan bisnisnya. Kemudian, sang anak akan menghubungkan cerita-cerita tersebut dengan latar belakang pendidikan, hobi, pengetahuan, dan keahlian yang dimilikinya. Contoh: Dian Pelangi yang meneruskan bisnis fashion milik orang tuanya. Dalam mengelola bisnis tersebut Dian berbekal ilmu yang didapat dari sekolah mode ESMOD. b. Lingkungan rumah, yaitu tetangga, teman sekolah, dan teman main. Contoh, Bob Sadino yang melihat orang-orang di sekitar tempat tinggalnya mulai mempedulikan kesehatan. Sehingga ia mengembangkan bisnis sayur-sayuran organik. c. Saat kita berkunjung ke suatu tempat. Contoh, saat berkunjung ke pantai, kita terinspirasi untuk membuka kafe di daerah perkotaan dengan nuansa pantai, mulai dari menu makanannya hingga dekorasi ruangan. 3. Peluang Dari Perubahan yang Terjadi a. Perubahan global. Ketika harga produk impor naik, ini justru menjadi peluang bagi produk- produk lokal. b. Perubahan lingkungan. Misalnya, ada pembangunan perumahan baru, muncul peluang usaha toko kelontong, bengkel, kebutuhan rumah tangga, dan sebagainya. c. Perubahan peraturan pemerintah. Contoh, ditetapkannya peraturan Pemda Kabupaten Purbalingga yang mewajibkan semua guru SD dan SMP mengenakan batik Lawa setiap hari Kamis, membuka peluang usaha bagi para penjahit dan pengrajin batik. d. Perubahan jumlah laju pertumbuhan kendaraan memunculkan peluang penjualan suku cadang, asuransi, aksesoris, dan bengkel. e. Perubahan persepsi. Perubahan fashion dan tren berbusana muslimah merupakan peluang bagi bisnis busana muslimah. f. Perubahan kesadaran. Kesadaran tentang menjaga lingkungan hidup membuka peluang usaha pengolahan sampah. 4. Peluang Dari Konsumen Misalnya: keluhan-keluhan, saran, permintaan khusus, angan-angan, dan harapan dari konsumen. 5. Peluang Dari Gagasan Orang Lain Contoh, seorang teman mempunyai ide agar sampah tidak dibuang sembarangan dan dipisahkan menjadi sampah organik dan non-organik. Ide ini dapat dijadikan peluang bagi kita untuk mendaur ulang sampah organik dan non-organik tersebut menjadi sesuatu yang berguna. 6. Peluang Dari Informasi yang Diperoleh Misalnya, Informasi tentang kebutuhan produk tertentu dan kita tahu dimana bisa memperoleh produk tersebut dengan harga lebih murah.
  • 42. B. Pemetaan Peluang Usaha Pemetaan peluang usaha adalah upaya mengidentifikasi dan menilai peluang usaha agar dapat dimanfaatkan secara potensial. Macam-macam pemetaan peluang usaha: 1. Berdasarkan Daur Hidupnya a. Masa embrio, yaitu usaha yang baru lahir atau pemula. b. Masa remaja, yaitu usaha yang sedang ramai digeluti. c. Masa dewasa, yaitu usaha yang telah ada sejak lama dan tetap eksis. d. Masa tua, yaitu usaha yang sudah tidak banyak diminati oleh banyak orang. Contoh, wartel, karena kebanyakan orang lebih suka memakai handphone. 2. Analisis SWOT Kita juga bisa melakukan pemetaan peluang usaha dengan analisis SWOT berikut ini. a. STRENGT adalah kekuatan apa yang akan mendukung usaha kita untuk mencapai sasaran. b. WEAKNESS adalah kelemahan apa yang membatasi atau menghambat usaha. c. OPPORTUNITY kemungkinan apa saja yang dapat menguntungkan usaha. d. THREAT adalah ancaman apa saja yang mungkin terjadi saat kita mengembangkan usaha. C. Memanfaatkan Peluang Usaha Secara Kreatif dan Inovatif 1. Cara Memanfaatkan Peluang Usaha Secara Kreatif dan Inovatif a. Make modification (melakukan beberapa perubahan atau modifikasi) b. Make it better (membuat yang lebih baik) c. Make it the first (menjadi yang pertama) d. Make it special products (membuat produk khusus) e. Cloning (meniru habis tapi merk berbeda) f. Substitute (menjadi produk pengganti) 2. Tahap-tahap Berpikir Kreatif Menurut Rawlinson a. Tahap persiapan, memperoleh fakta tentang persoalan yang akan dipecahkan (pengumpula n informasi atau data).
  • 43. b. Tahap usaha, menerapkan cara berpikir divergen(menyebar). Pada tahap ini diperlukan usaha yang sadar untuk memisahkan produksi ide dari evaluasi ide dengan menunda lebih dulu adanya penilaian terhadap ide-ide yang muncul. c. Tahap inkubasi, individu seakan-akan meninggalkan (melepaskan diri) dari persoalan dan memasukkannya kea lam bawah sadar (mengeraminya), sedang kesadarannya memikirkan hal- hal yang lain. d. Tahap pengertian, ciri khas dari tahap ini adalah adanya sinar penerangan (iluminasi) yang mendadak menyadarkan orang akan ditemukannya jawaban. e. Tahap evaluasi, ide-ide yang dihasilkan diperiksa dengan teliti serta dengan kritis memisahkan ide-ide yang kurang berguna, tidak sesuai ataupun yang terlalu mahal biayanya bila dilaksanakan. 3. Empat Jenis Inovasi Menurut Kuratko Inovasi adalah penemuan atau terobosan yang menghasilkan produk baru yang belum pernah ada sebelumnya, atau mengerjakan sebuah produk yang sudah ada dengan cara baru. a. Invensi (penemuan), merupakan hasil produk, jasa, atau proses yang benar-benar baru yang sebelumnya tidak ada. Contoh: Penemuan pesawat terbang oleh Wright bersaudara, penemuan pesawat telepon oleh Alexander Graham Bell, lampu pijak oleh T.A. Edison. b. Ekstensi (pengembangan), pemanfaatan baru atau penerapan lain pada produk, jasa, atau proses yang sudah ada. c. Duplikasi (penggandaan), merupakan refleksi kreatif atas konsep yang telah ada. d. Sintesis, kombinasi atas konsep dan faktor-faktor yang telah ada dalam penggunaan atau formulasi baru. D. Risiko Usaha 1. Jenis-jenis Ketidakpastian Menurut Abbas Salim, ada 3 jenis ketidakpastian yang akan menyebabkan resiko kerugian: a. Ketidakpastian ekonomi (economic uncertainly caused)/perubahan konjungtur. Misalnya, perubahan permintaan, terjadi karena perubahan mode dan perubahan selera konsumen. b. Ketidakpastian yang disebabkan oleh alam (nature uncertainly caused). Misalnya, bencana alam. c. Ketidakpastian yang disebabkan oleh perilaku manusia (human uncertainly caused). 2. Kategori Risiko Usaha Berdasarkan kerugian yang diakibatkan, ada 3 kategori risiko usaha, yaitu: a. Resiko Spekulatif, merupakan resiko yang sengaja ditimbulkan oleh orang yang bersangkutan agar memberikan keuntungan bagi pihak tertentu. Resiko spekulatif memiliki kemungkinan terjadinya dua peluang, yaitu peluang terjadinya keuntungan dan peluang terjadinya kerugian. Contoh: pembelian saham di bursa efek.
  • 44. b. Resiko Murni, merupakan resiko yang jika terjadi pasti akan memberikan kerugian. Namun, jika tidak terjadi juga tidak akan menimbulkan kerugian. Contoh: pencurian, bencana alam, kebakaran atau kecelakaan.